5
NDUK GENUK Suatu pagi di Desa Kembang Jati, terdapat sekumpulan anak kecil sedang bermain galah panjang. Dengan semangat Nduk dan Tejo menjaga garis batas untuk menghadang kelompok lawan. “hati-hati nduk…. Awas disebelah kiri” “oh iya iya siap tejo” Dengan sergapnya Nduk akhirnya bisa menangkap lawan yang hendak menembus garis. “horeeee horeee Tejo kita menang” Terdengar suara ramai Nduk dan Tejo yang sedang bersorai-sorai kegirangan” “ayo main lagi bud…” tejo mengajak Budi dan Koko kelompok lawan untuk bermain lagi, tapi belum sempat dijawab, Nduk sudah terlebih dulu menjawab, “udahan bentar ya, aku masih lelah dan pengen minum nih” “kamu bawa minum nuk? Minta dong Nduk, aku juga kehausan” ucap Tejo. “hehehe aku nggak bawa jo, tapi itu liat disebrang jalan ada genuk air di depan rumah orang, pasti isinya air” Nduk mengajak Tejo dan kawan-kawannya untuk menghampiri genuk yang ada di sebrang jalan. Setelah sampai ditempat genuk air, “terus kita minum air dalam genuk ini Nduk?” seru Tejo.

NDUK GENUK.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: NDUK GENUK.docx

NDUK GENUK

Suatu pagi di Desa Kembang Jati, terdapat sekumpulan anak kecil sedang bermain galah

panjang.

Dengan semangat Nduk dan Tejo menjaga garis batas untuk menghadang kelompok lawan.

“hati-hati nduk…. Awas disebelah kiri”

“oh iya iya siap tejo”

Dengan sergapnya Nduk akhirnya bisa menangkap lawan yang hendak menembus garis.

“horeeee horeee Tejo kita menang”

Terdengar suara ramai Nduk dan Tejo yang sedang bersorai-sorai kegirangan”

“ayo main lagi bud…” tejo mengajak Budi dan Koko kelompok lawan untuk bermain lagi, tapi

belum sempat dijawab, Nduk sudah terlebih dulu menjawab,

“udahan bentar ya, aku masih lelah dan pengen minum nih”

“kamu bawa minum nuk? Minta dong Nduk, aku juga kehausan” ucap Tejo.

“hehehe aku nggak bawa jo, tapi itu liat disebrang jalan ada genuk air di depan rumah orang,

pasti isinya air” Nduk mengajak Tejo dan kawan-kawannya untuk menghampiri genuk yang ada

di sebrang jalan.

Setelah sampai ditempat genuk air, “terus kita minum air dalam genuk ini Nduk?” seru Tejo.

“iya jo, airnya seger lho kalau diminum, udah kayak ambil air di kulkas” jawab Nduk.

“tapi kan itu air mentah Nduk, nanti kalau banyak cacingnya gimana hayo, kan bisa sakit perut

kita” bantah Tejo dan kawan-kawan.

Tanpa basa-basi Nduk langsung mengambil air dari genuk air dan meminumnya.

“eh eh eh Nduk kok diminum?” seru Budi.

“habisnya kalian nggak ada yang mau, padahal seger banget airnya” ucap Nduk.

“kamu memang suka minum air genuk ya Nduk?” Tanya Koko.

“iya ko, airnya segar banget, namaku kan Nduk Genuk” jawab Nduk dengan semangat.

kemudian disusul dengan gelak tawa kawan-kawannya.

“kalau kalian enggak mau minum ayok lanjut mainnya aja” ajak Nduk pada kawan-kawannya.

“enggak Nduk, aku mau pulang aja, mau minum dirumah, mainnya dilanjut besok aja, gimana

yang lain setuju?” Tanya Tejo pada Budi dan Koko. Dan kemudian disusul anggukan kepala.

Akhirnya permainan pun selesai dan semua pulang ke rumah masing-masing.

Page 2: NDUK GENUK.docx

Keesokan harinya,

“ayo jo kita main lagi” ajak Budi pada Tejo.

“tapi aku nggak ada kelompokknya bud, Nduk katanya lagi sakit” jawab Tejo.

“oh yaudah gimana kalau kita ke rumah Nduk aja jo njenguk Nduk?”

“iyaa bud aku setuju”

Kemudian Tejo, Budi, dan Koko menuju ke rumah Nduk. Sesampainya disana Nduk sedang

beristirahat di kamar, kebetulan juga ibu dokter yang telah memeriksa Nduk masih berbincang-

bincang dengan ayah Nduk.

“hai anak anak, mau njenguk Nduk ya” tanya bu dokter.

“iya ibu dokter” jawab Tejo, Budi, dan Koko serempak.

“itu Nduk masih istirahat, oh iya ibu mau ngingetin, anak-anak nggak boleh minum sembarangan

ya, minumnya harus air yang udah mateng. Soalnya kalau minum air mentah nanti perutnya bisa

sakit kayak Nduk, ada yang mau sakit perut juga?” Tanya ibu dokter kepada anak-anak.

Dengan cepat anak-anak menjawab “ nggak mau bu”. “iya kalau begitu minumnya dijaga ya

anak-anak”

“iya bu” dengan serempak mereka menjawab.

“pinter semua” puji ibu dokter, dan kemudian ibu dokter berpamitan untuk pulang. Selanjutnya

Tejo, Budi, dan Koko menuju kamar untuk bertemu Nduk.

Di dalam kamar Nduk,

“hai nduk…” sapa Tejo, Budi, dan Koko serempak.

Dan kemudian dijawab nduk dengan senyuman khas Nduk Genuk.

“bagaimana perut kamu udah baikan Nduk?” Tanya Koko kepada Nduk.

“Alhamdulillah baik ko, maaf ya kemarin aku ngajak kalian minum air Genuk, untung saja

kalian nggak mau, jadi aku aja yang sakit, maaf yaa” ucap Nduk dengan nada menyesal.

“iya enggak apa-apa Nduk, lain kali jangan diulangi lagi ya, apa mau minum obat terus?” jawab

Tejo, yang kemudian disusul dengan gelak tawa lainnya.

“iya janji aku akan ingat nasehat kalian, terima kasih ya kawan sudah mengingatkan dan sudah

menjenguk Nduk, aku saying kalian” jawab nduk.

Mereka berempat kemudian melanjutkan perbincangan, mulai dari permainan, hingga kegiatan

disekolah.

Page 3: NDUK GENUK.docx

Catatan dan Moral cerita:

Konsumsi air minum yang telah dimasak sampai matang, agar kuman-kuman yang ada dalam air

menjadi hilang, sehingga tubuh terhindar dari penyakit-penyakit yang disebabkan kuman dalam

air minum.

Menjenguk teman yang sedang sakit adalah bentuk kepedulian sosial yang darus dilatih sejak

anak berusia dini.

Keterangan :

Genuk adalah nama lain dari gentong besar terbuat dari tanah liat, yang biasanya digunakan

sebagai tempat penyimpanan air di desa.