Upload
desa-tambirejo-toroh
View
768
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Naskah RPJMDesa Tambirejo Tahun 2011-2015
Citation preview
NASKAH
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA
(RPJM DESA)
TAHUN 2011-2015
DESA : TAMBIREJO
KECAMATAN : TOROH
KABUPATEN : GROBOGAN
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Dasar Hukum
1.3. Pengertian
1.4. Tujuan
BAB II : PROFIL DESA
2.1. Kondisi Desa
2.1.1. Sejarah Desa
2.1.2. Geografi
2.1.3. Demografi
2.1.4. Keadaan Sosial
2.1.5. Ekonomi
2.2. Kondisi Pemerintahan Desa
2.2.1. Pembagian wilayah desa
2.2.2. Struktur Organisasi Pemerintah Desa
BAB III : POTENSI DAN MASALAH
3.1. Potensi
3.2. Masalah
BAB IV : RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA
4.1. Visi dan Misi
4.1.1. Visi
4.1.2. Misi
4.2. Kebijakan Pembangunan
4.2.1. Arah Kebijakan Pembangunan Desa
4.2.2. Potensi dan Masalah
4.2.3. Program Pembangunan Desa
4.2.4. Strategi Pencapaian
4.2.5. Arah kebijakan keuangan
BAB. V : PENUTUP
Lampiran:
1. Peta Sosial Desa
2. Tabel data potensi. masalah, dan tindakan pemecahan masalah
3. Tabel Rencana Pembangunan Desa
2ADS TB RPJMDesa 11-15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Bahwa berdasarkan Undang – undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah yang merupakan pengganti Undang – undang Nomor 22 Tahun
1999, Desa atau yang disebut dengan nama lain yang selanjutnya disebut Desa adalah
kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas – batas wilayah yuridis, berwenang untuk
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal – usul dan
adat istiadat setempat yang diakui dan/ atau dibentuk dalam sistem Pemerintah Nasional
dan berada di Kabupaten/Kota, sebagaimana dimaksud dalam Undang – Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Pemikiran dalam pengaturan mengenai desa adalah keanekaragaman, partisipasi,
otonomi asli, demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat .Berdasarkan pola pemikiran
dimaksud, dimana bahwa berwenang mengurus kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan/atau dibentuk dalam
sistem Pemerintahan Nasional dan berada di Kabupaten/Kota, maka sebuah desa
diharuskan mempunyai perencanaan yang matang berdasarkan partisipasi dan
transparansi serta demokrasi yang berkembang di desa, maka desa diharuskan
mempunyai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) ataupun
Rencana Pembangunan Tahunan Desa (RKP Desa).
RPJM Desa Tambirejo ini merupakan rencana strategis Desa Tambirejo untuk
mencapai tujuan dan cita-cita desa. RPJM Desa tersebut nantinya akan menjadi dokumen
perencanaan yang akan menyesuaikan perencanaan tingkat Kabupaten. Spirit ini apabila
dapat dilaksanakan dengan baik maka kita akan memiliki sebuah perencanaan yang
memberi kesempatan kepada desa untuk melaksanakan kegiatan perencanaan
pembangunan yang lebih sesuai dengan prinsip-prinsip Pemerintahan yang baik (Good
Governance) seperti partisipasif, transparan dan akuntabilitas.
1.2.Landasan Hukum
a. Undang–Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah – Daerah
Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah, jo Peraturan Pemerintah
Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan Mulai berlakunya Undang- Undang Nomor
13 Tahun 1950.
3ADS TB RPJMDesa 11-15
b. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389).
c. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421.
d. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4548.
e. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negaran Tahun 2004
Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438).
f. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4587).
g. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4593.
h. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan
Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006
Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664).
i. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan
Pembangunan Desa.
j. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 414.2/1408/PMD tanggal 31 Maret 2010
tentang Petunjuk Tehinis Perencanaan Pembangunan Desa.
k. Peraturan Daerah Kabupaten Grobogan Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pedoman
Pembentukan dan Mekanisme Penyusunan Peraturan Desa ( Lembaran Daerah
Kabupaten Grobogan Tahun 2009 Nomor 3 Seri E ).
4ADS TB RPJMDesa 11-15
l. Peraturan Bupati Grobogan nomor 42 tahun 2010 tentang Perencanaan
Pembangunan Desa;
1.3.Pengertian
1. Keputusan Kepala Desa adalah semua keputusan yang bersifat mengatur dan
merupakan pelaksanaan dari peraturan desa dan kebijaksanaan Kepala Desa
yang menyangkut pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan
2. Keputusan BPD adalah semua Keputusan BPD yang ditetapkan oleh BPD.
3. Pembangunan Jangka Menengah yang selanjutnya disingkat RPJM-Desa adalah
dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahunan yang memuat arah
kebijakan pembangunan desa, arah kebijakan keuangan desa, kebijakan umum,
program, program Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), lintas SKPD, dan
program prioritas ke wilayahan, disertai dengan rencana kerja.
4. Rencana Kerja Pembangunan Desa yang selanjutnya disingkat RKP-Desa
adalah dokumen perencanaan untuk periode 1 (satu) tahun yang merupakan
penjabaran dari RPJM-Desa yang memuat rancangan kerangka ekonomi
desa, dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan yang dimutahirkan,
program prioritas pembangunan desa, rencana kerja dan pendanaan serta
prakiraan maju, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah desa
maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat dengan
mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah (RKP).
5. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah lembaga yang dibentuk oleh
masyarakat sesuai kebutuhan dan merupakan mitra pemerintah desa dalam
memberdayakan masyarakat.
6. Kader Pemberdayaan Masyarakat yang selanjutnya disingkat KPM adalah anggota
masyarakat desa yang memiliki pengetahuan, kemauan untuk menggerakkan
masyarakat berpartisipasi dalam pemberdayaan masyarakat dan
pembangunan partisipatif.
7. Profil Desa adalah gambaran menyeluruh tentang karakter desa yang meliputi data
dasar keluarga, potensi sumber daya alam, sumber daya manusia,
kelembagaan, prasarana dan sarana serta perkembangan kemajuan dan
permasalahan yang dihadapi desa.
8. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang selanjutnya disingkat
(APBDesa)adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan desa yang
5ADS TB RPJMDesa 11-15
dibahasdan disetujui bersama oleh pemerintah desa dan Badan
PermusyawaratanDesa, dan ditetapkan dengan Peraturan Desa Anggaran
9. ADD adalah Alokasi Dana Desa.
10. Visi adalah gambaran tentang kondisi ideal desa yang diinginkan.
11. Misi adalah pernyataan tentang sesuatu yang harus dilaksanakan sehingga Visi dapat
terwujud secara efektif dan efisien.
1.4. Tujuan dan Manfaat
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) Desa
Tambirejo ini berisi tentang Pembangunan 5 ( lima ) tahaun ke depan. Dengan dokumen ini
dimaksudkan dapat menjadi landasan dan pedoman penyelenggaraan Pemerintah Desa
dan Masyarakat Desa dalam Pelaksanaan Pembanngunan di desa. Adapun RPJMDesa
mempunyai tujuan dan manfaat sebagai berikut:
1. Tujuan RPJM Desa
a. Agar Desa memiliki dokumen perencanaan pembangunan desa dalam lingkup
skala desa yang berkesinambungan dalam waktu 5 tahun dengan menyelaraskan
kebijakan pembangunan Kecamatan maupun Kabupaten.
b. Sebagai dasar/pedoman kegiatan pembangunan Desa Tambirejo
c. Sebagai masukan penyusunan RAPB Desa Tambirejo.
2. Manfaat RPJM Desa
a. Lebih menjamin kesinambungan pembangunan.
b. Sebagai rencana induk pembangunan desa yang merupakan acuan pembangunan
desa.
c. Pemberi arah seluruh kegiatan pembangunan di desa.
d. Menampung aspirasi kebutuhan masyarakat yang dipadukan dengan program
pembangunan dari pemerintah.
e. Dapat mendorong partisipasi masyarakat masyarakat.
BAB II
PROFIL DESA
2.1 Kondisi Desa
6ADS TB RPJMDesa 11-15
2.1.1 Sejarah Desa
Pada jaman dahulu Desa Tambirejo berupa hutan belantara, suatu ketika
datang tiga orang yang yang terdiri dari dua orang laki- laki dan seorang perempuan.
Yang mana mereka merupakan sepasang kekasih yang diikuti seorang pamomong
atau disebut abdi. Ketiga orang tersebut datang dari kerajaan Mataram Hindu, yang
mana kepergiannya mereka dikarenakan melarikan diri dari keraton, akibat
pernikahan keduanya tidak disetujui oleh orang tuanya. Dalam melarikan diri tersebut
agar tidak diketahui oleh pihak keraton mereka berdua menyamar dan
menyembunyikan nama sebenarnya. Mereka hanya memiliki sebutan Dampit saja
dan abdinya yang dengan sebutan Singa Pengaji. Mereka keluar dari keraton hanya
berbekal lima pasang biji tumbuh- tumbuhan yaitu biji asam, biji wuni, biji serut, biji
berasan dan biji kepuh. Pada hari suatu tibalah mereka di sebuah tempat, dan
mereka beristirahat di bawah suatu pohon Pucang. Dan kelak dikemudian hari tempat
tersebut menjadi sebuah pemukiman yang disebut Desa Pucang. Karena masih terasa
belum aman, takut utusan keraton mengejar , mereka berlari terus ke timur dan
sampailah di suatu tempat dengan napas tersengal- sengal atau bahasa Jawanya
menggeh- menggeh, kemudian tempat tersebut kemudian hari disebut Desa Sanggeh.
Karena masih belum cocok ditempat tersebut dan belum aman mereka terus
mengembara ke timur dan sampailah di suatu tempat yang terdapat alat penjerat
harimau atau disebut dengan grogolan, dan tempat tersebut pada saat ini menjadi
sebuah dusun yaitu dengan nama Grogol.. Mereka dari tempat tersebut terus berlari
ke arah barat laut dan tiba disuatu tempat, namun hatinya masih was- was masih ada
rasa ketakutan kalau musuh masih mengejar, karena hati merasa was- was tersebut
tempat itu kemudian hari disebut Dusun Mamang, mereka terus berlari ke barat laut
tibalah di suatu tempat yang udaranya terasa dingin yang dalam bahasa Jawa disebut
jekut dan atis, yang kelak dikemudian hari tempat tersebut menjadi sebuah dusun
yang disebut Jetis, dari kata jekut dan atis, karena merasa kurang nyaman mereka
terus ke barat dengan menyeberang sungai, dan disitu mereka bertemu dengan
seorang dan ditanya, namun orang tersebut tidak mau jawab dan seolah- olah
mbodoni, dan kemudian hari tempat tersebut menjadi Dusun Mbodo. Karena merasa
jengkel mereka terus balik arah ke timur laut dan sampailah mereka di suatu tempat
mereka beristirahat, sambil melepas penat Dampit minta naik punggung ( bahasa
jawanya pungli ) pada abdinya. Di kelak kemudian hari menjadi sebuah dusun yang
disebut Mungkli ( Desa Kandangan). Dan dari tempat tersebut beliau memandang
7ADS TB RPJMDesa 11-15
ke arah barat terdapat tempat yang luas dan terbuka atau bahasa jawanya ngilak- ilak
atau ngablak, dan tempat tersebut dikemudian hari menjadi sebuah tempat dengan
sebutan Dusun Ngablak ( Desa Ngraji ). Mereka masih merasa belum nyaman
ditempat dan akhirnya mereka kembali ke barat lagi dan tiba di suatu tempat yang
nyaman untuk tempat tinggal. Di tempat baru tersebut Dampit berdua akhirnya
menetap dan tingggal di situ, dengan sebutan Mbah Dampit. Mereka kemudian
menanam biji- biji pohon yang dibawanya tadi, yaitu biji wuni, biji asem, biji serut, biji
berasan dan biji kepuh. Biji biji itu tumbuh dan menjadi pohon yang besar, dan yang
paling besar dalah pohon kepuh, dan kelak dikemudian tempat tinggal Mbah Dampit
tersebut menjadi sebuah dusun yang besar yaitu Dusun Kepuh. Karena sudah
merasa tenang bahwa sudah bisa menetap dengan nyaman tidak ada kejaran dari
pihak keraton, maka Mbah Dampit mengutus abdi Singa Pengaji untuk membuka
tempat baru di sebelah utara Dusun Kepuh, yang kelak dikemudian hari disebut
dengan Desa Ngraji Wilayah Kecamatan Purwodadi. Seiring perginya dari keraton
dan tinggal menetap di tempat baru tersebut. Ahirnya tersiar juga sampai Madiun
bahwa ada trah keraton Mataram, yang tinggal di Dusun Kepuh. Maka ada dua orang
Demang yang bernama Demang Pancayudho dari Mataram dan yang satunya
bernama Demang Pancataru dari Madiun turut serta tinggal di Dusun Kepuh
mengikuti Mbah Dampit. Mbah Dampit berdua sampai akhir hayatnya menetap di
Dusun Kepuh, namun tidak memiliki keturunan Sedangkan Mbah Demang Pancayuda
inilah yang sampai saat ini keturunnya masih ada di Dusun Kepuh, dan sampai saat
ini peninggalan Mbah Dampit yang masih ada adalah pohon kepuh dan makam beliau
berdua , makam Mbah Pancayudha bersama istri dan makam Mbah Pancataru
beserta istri . Sedangkan untuk pohon wuni, pohon asem, dan pohon serut dan pohon
berasan, sekitar pada tahun 1990 an mati meranggas, dan pohon kepuh yang
satunya roboh karena topan. Selain makam dan pohon masih ada sumur tua, yang
disebut sumur brumbung, namun sumur tersebut sudah direhap menjadi sumur biasa
dan yang satunya lagi juga ditemukan sebuah arca , lingga, yoni dan batu- batu kuno
pada tahun 1970. Dan penemuan tersebut saat ini sudah tidak berada di Dusun
Kepuh namun sudah dibawa dinas purbakala untuk dilakukan penelitian di Magelang.
Tempat – tempat yang disinggahi Mbah Dampit dan Mbah Singa Pengaji
tersebut dikemudian hari menjadi dusun dan desa yang terdiri sebagai berikut :
1. Desa Pucang wilayahnya khusus Pucang
2. Desa Sanggeh yang wilayah meliputi Dusun Sanggeh, dan Dusun Grogol .
8ADS TB RPJMDesa 11-15
3. Desa Kepuh yang wilayahnya meliputi Dusun Kepuh, Dusun Mungkli, Dusun
Mamang, Dusun Jetis dan Dusun Mbodo.
4. Desa Ngraji ( Kecamatan Purwodadi ) dengan salah satu wilayahnya bernama
Dusun Ngablak.
Masing masing desa tersebut mempunyai seorang Kepala Desa yang dulu
disebut dengan Lurah dengan beberapa pamong yang terdiri dari Carik, Kamituwa,
Bayan, Kepetengan dan Modin. Namun sebelum tahun 1800 salah satu wilayah desa
Kepuh yaitu Dusun Mungkli menjadi milik Desa Kandangan Kecamatan Purwodadi,
karena dijual oleh Lurah zaman dulu. Dan uangnya dibagikan kepada kepala keluarga
dusun Kepuh. Hal ini dilakukan karena dusun tersebut letaknya jauh dari Kepuh.
Selain legenda tersebut dia atas juga ada beberapa legenda yang yeng
terjadi diwilayah Desa Tambirejo
1. Legenda Bumi Gendingan Depok
Di wilayah Desa Tambirejo terdapat tanah yang letaknya di wilayah Desa
Tambirejo namun bukan milik Desa Tambirejo tapi milik Desa Depok. Konon dulu
tanah tersebut juga merupakan wilayah Desa Tambirejo, namun pada suatu hari
tiba- tiba ditemukan mayat di tanah tersebut. Dan tidak diketahui siapa mayat
tersebut, orang Tambirejo juga tidak mau mengurusinya, karena ketakutan akan
dituduh sebagai pembunuh. Akhirnya datang seorang yang mau mengurusi mayat
tersebut dan orang tersebut berasal dari wilayah lain desa dengan minta syarat
agar semua tanah yang dilewati waktu dia membawa mayat tersebut sampai ke
jalan menjadi milik desanya. Warga desa Tambirejo memperbolehkannya, dan
akhirnya mayat tersebut dibawa orang tersebut, namun tidak langsung menuju
jalan, tetapi orang tersebut terlebih dahulu berputar cukup jauh mengelilingi
beberapa hektar wilayah desa Tambirejo dan baru menuju ke jalan. Karena sudah
kalah janji akhirnya beberapa hektar wilayah Desa Tambirejo tadi menjadi milik
orang tersebut. Dan saat ini menjadi milik aset Desa Depok Kecamatan Toroh.
Dan merupakan sumber PAD yang penting bagi Desa Depok karena harga
sewanya tinggi.
2. Legenda sewa perangkat gamelan/ gong.
Konon disebelah utara Waduk Sanggeh yaitu tepatnya di tegalan sekarang milik
Mbah Kanar Alamahum, ada persewaan gong/ kerawitan ghaib. Bila mana ada
warga yang punya hajat dan ingin meramaikan dengan kerawatin/ gong cukup
dengan pinjam dengan cara meletakan sedikit uang dan beberapa sesaji di
9ADS TB RPJMDesa 11-15
tempat tersebut, maka dengan sendirinya seperangkat gong/ kerawitan tersebut
akan muncul dengan sendirinya ditempat tersebut, dan tinggal membawa pulang
ke rumah yang punya hajat. Gong tersebut bisa dimainkan oleh warga yang
biasanya menjadi pengrawit/ niyaga. Dan kalau sudah selesai tinggal
dikembalikan ke tempat semula dan akan lenyap dengan sendirinya. Namun
karena manusia juga banyak yang bersifat serakah, ada yang pinjam gong ghaib
tersebut tapi tidak semua dikembalikan. Sehingga dikemudian hari ketika ada
yang pinjam gong ghaib tersebut gong tersebut tidak muncul lagi sampai saat ini.
3. Legenda Sendang Wedelan
Sendang ini dulu terletak di sebelah timur Dusun Sanggeh, dan konon bilamana
ada orang yang ingin mewarnai kain/ pakaiannya atau dalam bahasa disebut
medel, cukup dengan mencelupkan kedalam sendang tersebut dengan membawa
bebebrapa sesaji. Dan sehari setelahnya kain/ pakaian tersebut akan berubah
warna menjadi hitam. Namun saat ini hal tersebut tidak bisa dilakukan.
Kembali ke sejarah Desa Tambirejo, pada tahun 1923 pada era Bupati
Grobogan dipimpin oleh Pangeran Aryo Sunarto mengadakan pengaturan
administrasi desa dengan menggabungkan desa- desa kecil yang secara ekonomis
kurang menguntungkan di Grobogan menjadi sebuah desa. Dan Desa Tambirejo juga
demikian, dari ketiga desa dari empat desa kecil tersebut tersebut digabung menjadi
satu atau dengan kata lain diadakan blengketan dan menjadi sebuah desa baru,
dengan pusat desa tersebut menjadi dusun yang baru dikemudian hari dikenal
menjadi Dusun Mbaru. Sedangkan untuk nama desa disebut Tambirejo. Konon dulu
di pertigaan jalan Mbaru terdapat sebuah pohon randu alas yang tinggi dan besar,
dan akarnya lebar menjulur keluar atau dalam bahasa jawa disebut dengan nama
tambi . dan tempat tersebut dijadikan tempat berteduh warga diwaktu hujan maupun
terik dari panas matahari. Sehingga lama kelamaan tempat beradanya tambi tersebut
menjadi ramai atau rejo, yang akhirnya kelak dikemudian hari dijadikan sebagai nama
desa yaitu Tambirejo. Jadi nama Tambirejo dapat dikandung maksud sebuah tempat
yang nyaman sebagai tempat tinggal yang warganya untuk dapat hidup makmur.
Setelah diadakan blengketan/ penggabungan desa dilanjutkan dengan pilihan Lurah
baru, dengan calon dari masing- lurah lama dari ketiga desa sebelum digabung
yaitu : Lurah Patmodipura dari Kepuh, Lurah Sanggeh, Lurah Pucang ditambah
dengan calon independen yang pekerjaan sehari- harinya sebagai tukang jahit, beliau
bernama Dullah. Dan pada hari pilihan lurah tersebut pemilihnya dari tiga desa
10ADS TB RPJMDesa 11-15
tersebut dengan cara memasukan lidi dalam bumbung ke salah satu dari empat
bumbung milik calon lurah. Sampai akhirnya terpilih dengan jumlah lidi terbanyak
dalam bumbung milih calon Lurah Dullah.yang akhirnya Bapak Dullah menjadi Lurah
Desa Tambirejo dengan Cariknya Hadi Sasmito sampai dengan tahun 1934. Dan
tahun 1934 Bapak Dullah meninggal dunia dan diadakan pilihan lurah dan
dimenangkan oleh Bapak Hadi Sasmito yang semula dari Carik, dan dengan dikuti
calon lurah yang lain yaitu Bp. Setiya Atmadja dan Bp. Ngari. Adapun untuk jabatan
carik diganti dengan Carik yang baru bernama Marto Suyono. Bapak Hadi Sasmito
karena aturan baru tidak bisa menjabat sampai akhir hayatnya dan dipensiunkan
pada tahun 1975 dan sampai tahun 1979 Lurah Tambirejo dijabat oleh Pejabat
Sementara oleh Bapak Mas Hari Haiyanto, dan pada saat itu Carikya adalah Bapak
Bambang Sidi. Pada era Bapak Mas Hari- Hariyanto ini tepatnya tahun 1977
diadakan pergantian nama untuk beberapa dusun sebagai berikut :
a. Dusun Mamang diganti nama menjadi Dusun Mangunrejo. Mangunrejo berasal
dari kata mangun berarti membuat atau membangun dan rejo berarti ramai dan
makmur, jadi mangun rejo berarti membangun dusun agar warganya menjadi
makmur.
b. Dusun Mbodo diganti menjadi Dusun Sendangsari. Sebenarnya untuk dusun
Mbodo ini ada dua usulan nama yaitu Tegalrejo dan Sendangsari, yang tegalrejo
usulan dari Bapak Ripin selaku Kamituwa/ Kadus Sendangsari dan Sendangsari
usulan dari Bapak Rono Redjo Radijo selaku ketua Rukun Kampung. Artinya
sama- sama bagus, tegalrejo berasal dari kata tegal yang berarti tempat/ lahan
untuk tanam, rejo artinya ramai dan makmur jadi tegal rejo berarti tempat yang
makmur dan ramai. Sedangkan sendangsari berasal dari kata sendang dan sari,
sendang adalah tempat dan sumber air dan sari adalah yang terbaik. Jadi
sendangsari adalah tempat dan sumber air yang terbaik dan menyejukan. Namun
akhirnya Bapak Kamituwa Ripin memilih Sendangsari karena di Mbodo ada sumur
tua yang trembalangnya ( penyekat ) terbuat dari kayu jati, dulu sumber airnya
sangat deras, yang bisa mencukupi kebutuhan warga Mbodo dan sekitarnya.
c. Dusun Mbaru menjadi Dusun Tambirejo, karena sebagai pusat desa.
Pada tahun 1979 diadakan Pilihan Kepala Desa dan dimenangkan oleh
Bp. Soekarno, yang pada tahun 1989 diadakan Pilkades lagi dimenangkan oleh Bp
Soekarmanto dan menjabat sampai dengan tahun 2007, karena aturan hanya bisa
menjabat dua kali maka pada tahun 2007 dengan Pilkades dimenangkan oleh Bp
11ADS TB RPJMDesa 11-15
Yakub Raras Puspitanianto, S.Sos. yang merupakan putra dari Bapak
H.M.Soekarmanto kepala desa lama.
Dan untuk lebih detailnya kejadian baik dan buruk yang terjadi di Desa
Tambirejo bisa kami gambarkan dalam matrik berikut :
12ADS TB RPJMDesa 11-15
13ADS TB RPJMDesa 11-15
Tahun Kejadian Baik Kejadian Buruk
1921
Dibangun Stasiun KA dan Rel KA di Gambringan
Dibangun waduk Gambringan Dibangun waduk Sanggeh
Penjajahan Belanda
1923
Penggabungan desa/ blengketan desa dan Pemilihan Lurah Desa Tambirejo Pertama terpilih Bp. Dullah dari Kepuh
Diadakan program trilogi desa dari Kanjeng Bupati Pangeran Aryo Sunarto dengan membangun Lumbung Desa, Kantor Desa dan Sekolah Desa
Penjajahan Belanda
1934Pemilhan Lurah Desa dan terpilih Bp Hadi Sasmito, dari Kepuh
1936 Plangsiran/ pemetaan tanah
1942Penjajah belanda di usir dari Indonesia termasuk di Desa Tambirejo
Bangsa Indonesia termasuk Desa Tambirejo dikuasai oleh Jepang rakyat menderita dan banyak pageblug
1945Indnesia Merdeka diproklamirkan oleb Bung Karno dan Bung Hatta
Belanda datang lagi ke Indonesia dan diusir oleh Bangsa Indonesia
1947
Bebrapa pemuda desa mau turut serta berangkat ke medan laga Semarang dengan naik kereta api dengan senjata bambu runcing, namun sampai di stasiun Brumbung dicegah oleh Tentara Indonesia, karena persenjaan
Agresi Milter Belanda I
1948-1949
Pasukan Siliwangi datang di Grobogan membebaskan dari cengkeraman PKI/ Muso /Amir Syarifudin. Di Dusun Kepuh terjadi pertemuan Bp. Sudarjo Camat Toroh yang bisa meloloskan diri dari tawanan PKI dengan Pasukan Depan Siliwangi, dan akhirnya Bp Sudarjo dikukuhkan kembali menjadi Camat Toroh dan mendapat tugas menyiapkan logistic bagi pasukan Siliwangi yang baru bergerak.
Bebarapa Warga Desa Tambirejo turut membantu sarana untuk perang gerilya pejuang yang bermarkas di Genengsari, akibat Agresi militer Belanda ke 2, karena pejuang / tentara diantaranya Kapten Rusdiyat dan kawan- kawan yang menuju maupun dari Genengsari ada yang lewat melalui jalur Tambirejo- Kepuh- Jetis – Sendangsari, dan di Sendangsari, untuk
Aper Madiun (pemberontakan PKI ) juga terimbas di Kabupaten Grobogan dan terjadi Pemerintahan Grobogan didomisir oleh FDR PKI . sedangkan di Tambirejo terjadi pengaplingan banda desa dan upah perangkat desa dibagikan warga, dan ada pergantian jabatan kepala desa dan pamong desa oleh anggota PKI.
Camat Toroh ( Bp Sudarjo ) beserta beberapa orang ditawan oleh PKI, jabatan camat diduduki oleh Soeratin )
2 orang tokoh Masyumi ( Dr. Syamsu dan Ir. Sofiah) yang baru datang dari Surabaya denga naik kereta api setiba di stasiun Gambringan diturunkan oleh baliyon Martono PKI/Muso dan disiksa kemudian dibunuh di Jati pohon, dan oleh rakyat dimakamkan di belakang Masjid Menduran, namun pada tahun 1971 dipindah dibelakang masjid Baitul
2.1.2 Geografi
14ADS TB RPJMDesa 11-15
Desa Tambirejo menurut data dari Statistik hasil Pemetaan tahun 2009 dengan alat ukur
GPS berada pada LONG 110,89806 º E ( Bujur Timur/ BT ) dan RAT 07.13255º S
(Lintang Selatan/ LS ) ,dengan batas- batas desa sebagai berikut :
Sebelah Utara : Desa Kalongan dan Ngraji Kecamatan Purwodadi.
Sebelah Timur : Desa Plosoharjo Kecamatan Toroh.
Sebelah Selatan : Desa Depok Kecamatan Toroh.
Sebelah Barat : Desa Depok dan Krangganharjo Kecamatan Toroh.
Luas wilayah Desa Tambirejo seluas 545,635 Ha, yang terdiri dari :
a. Sawah : 233,145 ha.
b. Tanah bukan sawah :
Pekarangan : 133,432 ha.
Tegal : 67,892 ha.
Tambak/kolam : 1.250 ha
Hutan : 37,700 ha.
Lainnya : 72,216 ha.
Gambar. 2.2
Luas wilayah dalam grafik
44%
24%
12%
0%7%
13%Tanah Saw ah
Pekarangan/ Bangunan
Tegalan/Kebunan
Tambak/Kolam
Hutan Negara
Lain- Lain
Berdasarkan topografi, Desa Tambirejo memiliki karateristik wilayah yang beraneka
ragam antara lain terletak pada ketinggian dari permukaan laut antara 40 m dpl.
Sedangkan keadaan hidrologi di Desa Tambirejo terdapat satu sungai yaitu sungal glugu
15ADS TB RPJMDesa 11-15
yang melewati membelah antara Dusun Sendangsari dan Jetis. Dan tedapat dua waduk
yaitu Waduk Sanggeh di Selatan Dusun Grogol dan Waduk Gambringan terletak di
Dusun Pucang Selatan.
Jenis iklim yang ada di Desa Tambirejo adalah Iklim Tropis dengan suhu rata- rata 27 º
C, sedangkan suhu maksimum bisa mencapai 37 ºC. sebagaimana desa-desa lain di
wilayah Indonesia mempunyai dua musim yaitu kemarau dan penghujan, hal tersebut
mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam yang ada di Desa Tambirejo
Kecamatan Toroh
2.1.3 Demografi
a. Jumlah Penduduk
Banyaknya penduduk Desa Tambirejo diketahui sebesar 8246 j iwa, terdir i
dari 4087 j iwa laki-Iaki dan 4159 j iwa perempuan. Tingkat pertumbuhan
penduduk rata-rata sebesar 0.72% dalam t iga tahun terakhir. Tingkat
kepadatan penduduk, di Desa Tambirejo rata-rata sebesar 1511 j iwa per
Km2. Dengan dengan penyebaran penduduk perdusun sebagai berikut :
Tabel 2.1Jumlah Penduduk Desa Tambirejo Per Dusun
DusunJumlah Jiwa
KK Laki- Laki Perempuan Total
Tambirejo 136 293 280 573
Grogol 200 343 376 719
Sanggeh 309 515 533 1048
Pucang Selatan 262 428 430 858
Pucang Utara 253 459 450 909
Mangunrejo 161 301 294 595
Sendangsari 166 329 298 627
Jetis 131 231 239 470
Kepuh 654 1188 1259 2447
Jumlah 2272 4087 4159 8246
b.
Gambar. 1.3
Jumlah KK dan Penduduk dalam Grafik
16ADS TB RPJMDesa 11-15
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
9000
Tambirejo Grogol Sanggeh Pucang SelatanPucang Utara Mangunrejo Sendangsari Jetis Kepuh Jumlah
Jiwa
Dusun
Kependudukan dalam Graf ik
Jumlah KK
Jumlah Penduduk Laki- Laki
Jumlah Penduduk Perempuan
Total Jumlah Pendudik
Adapun jumlah penduduk menurut kelompok umur adalah sebagai berikut :
Tabel 2.2Jumlah Penduduk Desa menurut keompok umur
No Kelompok Umur L P Jumlah1 0-4 256 286 5422 5-9 302 306 6083 10-14 348 312 6604 15-19 319 336 6555 20-24 394 419 8136 25-29 399 386 7857 30-39 665 644 13098 40-49 630 531 11619 50-59 331 408 73910 60 + 443 531 97411 4087 4159 8246
Gambar. 1.4
Jumlah Penduduk menurut kelompok dalam Grafik
17ADS TB RPJMDesa 11-15
L
Jumlah0
200
400
600
800
1000
1200
1400
0-4 5-9 10-14
15-19
20-24
25-29
30-39
40-49
50-59
60 +
Jiwa
Kelompok Umur
L
P
Jumlah
2.1.4 Keadaan Sosial
a. Keagamaan Penduduk
Penduduk Desa Tambirejo mayoritas memeluk agama Islam Dan sebagian kecil
memeluk agama lain yaitu Kristen dan Katolik sebagai berikut :
Tabel 1.3Struktur Pemeluk Agama
No Agama Jumlah ( orang )1 Islam 8196
2 Kristen 29
3 Katolik 18
4 Hindu 0
5 Budha 3
Jumlah 8246\
Gambar 1.5
Jumlah penduduk menurut agama
18ADS TB RPJMDesa 11-15
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
9000
Islam Kristen Katolik Hindu Budha
8196
29 18 0 3
Jumlah ( orang )
b. Pendidikan Penduduk
Dalam bidang pendidikan, tingkat pendidikan penduduk Desa Tambirejo
untuk usia 5 ( lima ) tahun ke atas sebagai berikut :
Tabel 1.4Struktur Pendidikan Penduduk
No Pendidikan Jumlah ( orang )1 Tamat Perguruan Tinggi 1192 Tamat Akademi 483 Tamat SLTA 8674 Tamat SLTP 14645 Tamat SD 32366 Tidak tamat SD 7997 Belum Tamat SD 11298 Tidak Sekolah 96
Gambar 1.6
Struktur Pendidikan Penduduk dalam grafik
19ADS TB RPJMDesa 11-15
1% 1%
11%19%
42%
10%15%
1%
Tamat Perguruan TinggiTamat Akademi
Tamat SLTA
Tamat SLTP
Tamat SD
Tidak tamat SD
Belum Tamat SD
Tidak Sekolah
2.1.5 Keadaan Ekonomi
a. Mata Pencaharian
Desa Tambirejo adalah desa pertanian, karena masyarakatnya sebagian besar bekerja
dalam bidang pertanian, sedangkan yang lainnya adalah wiraswasta, jasa dan lain-
lain , sebagaimana dalam tabel Struktur mata pencaharian penduduk sebagai berikut:
Tabel 1.5Struktur Mata Pencaharian Penduduk
No Mata Pencaharian Jumlah ( orang )1 PNS 582 TNI/POLRI 123 Karyawan 6744 Wiraswasta 23325 Tani 13996 Pertukangan 2077 Buruh tani 9838 Pensiunan 1019 Nelayan 010 Pemulung 411 Jas lainnya 54
Gambar 1.7
Struktur Pekerjaan Penduduk dalam grafik
20ADS TB RPJMDesa 11-15
0 500 1000 1500 2000 2500
PNS
TNI/POLRI
Karyawan
Wiraswasta
Tani
Pertukangan
Buruh tani
Pensiunan
Nelayan
Pemulung
Jasa lainnya
Series1
b. Kepemilikan Ternak
Jumlah kepemilikan hewan ternak oleh penduduk Desa Tambirejo adalah sebagai berikut :
Tabel 2.6 Kepemilikan Ternak
c. Sarana dan Prasarana Desa
Kondisi sarana dan prasarana umum Desa Tambirejo secara garis besar
adalah sebagai berikut :
Tabel 2.7. Prasarana Desa
Balai DesaJalan
KabupatenJalan
KecamatanJalan Desa
Masjid/ Mushola
1 2.5 km - 16.35 29
d. Data Rumah Tangga Miskin
Untuk data Jumlah rumah tangga perdusun adalah sebagai miskin adalah sebagai
berikut :
21ADS TB RPJMDesa 11-15
Ayam/ Itik Kambing Sapi Kerbau Lainnya
1245 KK 259 KK 650 KK 1 KK
NO DusunJumlah
Keluarga1 3 41 Tambirejo 462 Grogol 373 Sanggeh 844 Pucang Selatan 735 Pucang Utara 906 Mangunrejo 277 Sendangsari 528 Jetis 429 Kepuh 231
Jumlah 682
2.1 Kondisi Pemerintahan Desa
2.1.1 Pembagian wilayah desa
Desa Tambirejo secara administratif dibagi menjadi 9 ( Sembilan ) dusun
dengan jumlah RW sebanyak 10 dan jumlah RT sebanyak 61. sebagaimana berikut :
1. Dusun Tambirejo Krajan terdiri dari: 1 RW dan 4 lingkungan RT.
2. Dusun Grogol terdiri dari : 1 RW dan 6 lingkungan RT.
3. Dusun Sanggeh terdiri dari : 1 RW dan 8 lingkungan RT.
4. Dusun Pucang Selatan terdiri dari : 1 RW dan 7 lingkungan RT.
5. Dusun Pucang Utara : 1 RW dan 7 lingkungan RT.
6. Dusun Mangunrejo terdiri dari : 1 RW dan 3 lingkungan RT.
7. Dusun Sendangsari terdiri dari : 1 RW dan 5 lingkungan RT.
8. Dusun Jetis terdiri dari : 1 RW dan 3 lingkungan RT.
9. Dusun Kepuh terdiri dari : 2 RW dan 18 lingkunganRT.
2.1.2 Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa ( SOTK )
22ADS TB RPJMDesa 11-15
Desa Tambirejo menganut sistem kelembagaan pemerintahan desa dengan pola
maksimal, selengkapnya sebagai berikut:
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA
POLA MAKSIMAL
BAB III
23ADS TB RPJMDesa 11-15
Kepala DesaY.R. Puspitanianto, S.Sos.
Badan Permusyawaratan Desa
Sekretaris DesaSarah, SE
Pelaksana Tehnis ModinSugiyono
Pelaksana Tehnis Jaga Baya….
Pelaksana Tehnis Ulu – UluHariyanto
Kaur PemerintahanSuyono
Kaur KeuanganWarsito
Kadus GrogolSiswadi
Kaur PembangunanSukarno
Kaur UmumHari
Kaur KesraDjamin
Kadus TambirejoSuwito
Kadus Pucang Selatan Kusyono
Kadus SanggehSutedjo
Kadus MangunrejoTukino
Kadus Pucang UtaraSudarmo
Kadus KepuhSuripno
Kadus Sendangsari- Jetis
Maryoto
POTENSI DAN MASALAH
1.1. Potensi
Dengan kondisi desa sebagai mana di jelaskan di bab 1 di atas , maka Desa Tambirejo
dengan memiliki banyak potensi yang bisa dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan
pembangunan desa. Adapun potensi yang ada sebagaimana berikut :
a. Sumber daya Alam
1. Dengan Luas Wilayah 545,635 Ha yang mana 42 % adalah lahan produktif berupa
sawah 233,145 ha yang terdiri dari :
Sawah Irigasi : 129 ha
Sawah irigasi ½ tehnis : 41 ha
Sawah tadah hujan : 63.145
2. Sumber daya air, dengan terdapatnya dua waduk yaitu Waduk Sanggeh dan
Waduk Gambringan
3. Peternakan sapi, dengan banyak rumah tangga memiliki ternak sapi
4. Terdapat Bumi Perkemahan
b. Sumber Daya Manusia
1. Jumlah penduduk untuk usia produktif yang cukup banyak
2. Terdapat rumah tangga yang mempunyai usaha rumah sej.enis seperti : sale
pisang goring, kripik dan enting
c. Kelembagaan
1. Kelembagaan Pemerintahan Desa pengeloalanya banyak yang muda dan
pendidikannya cukup.
2. Kelembagan kemasyarakatan yang aktif serta dalam pembangunan desa
3. Kelembagaan politik yang ada di tingkat desa sangat kondusif dan bisa bekerja
sama
d. Prasarana dan sarana
1. Prasarana dan sarana tarnspotasi darat:
Terdapat satu ruas jalan antar desa yang sudah cukup bagus dan jalur
angkutan umum.
Terdapat Stasiun Kereta Api.
2. Prasarana komunikasi
24ADS TB RPJMDesa 11-15
Dilalui jalur telepon kabel dan speddy serta semua sinyal dan siaran TV dari
segala operator diterima dengan jelas.
3. Prasarana Irigasi
Dilalui saluran irigasi sekunder dari Kedung ombo
4. Prasarana Pemerintahan tersedia cukup
5. Prasarana dan sarana Kesehatan terdapat poliklinik desa dan tenaga medis yang
cukup
6. Prasarana Penerangan tersedia jaringan PLN
1.2. Masalah
Berdasarkan penjaringan masalah yang dilakukan di setiap dusun didapati masalah
sebagai berikut:
1. Masalah bidang Pendidikan
a. Minat anak sekolah untuk belajar di rumah semakin berkurang
b. APE untuk BKB, PAUD, TK kurang
c. Kesenian tradisional kurang berkembang
d. Pendidikan ketrampilan anak muda masih kurang
e. Belum ada gedung PAUD Langgeng rejeki Pucang Utara
f. Belum ada gedung PAUD Sendangsari
g. Kurangnya kesejahteraan Guru TK dan Tutor PAUD
h. Belum ada gedung perpustakaan desa yang memadai
2. Masalah bidang Kesehatan
a. Kurangnya kesejahteraan kader posyandu,
b. Banyak warga terserang DB
c. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang bahaya miras
d. Kurangnya dana untuk PMT balita
e. Sarana Posyandu kurang lengkap
3. Masalah bidang Sarana dan Prasarana
a. Jalan Tengah Dusun Tambirejo -Grogol -bumi perkemahan rusak
b. Belum ada batas desa / gapura
c. Jembatan tengah RT 01 RW 01 terlalu sempit
d. Belum ada gapura masuk dusun di sebelah P. Suyono RT 01 RW 01
e. Jalan lingkungan RT 01 s.d RT 04 cepat rusak
f. Belum ada jalan RT 04 s.d Dusun Katelan
25ADS TB RPJMDesa 11-15
g. Los pasar desa di Dusun Tambirejo tidak berfungsi
h. Masjid desa dindingnya sebelah selatan rusak, lantai tidak layak, dan belum
ada plafon maupun pagar keliling masjid.
i. Bahu jalan RT 04, RT03, RT 06 RW 02 longsor
j. Jembatan dusun ke lahan pertanian rusak di RT 02 RW 02
k. Jalan ke pertanian RT 01 RW 02 rusak
l. Jalan sebelah barat balai desa s.d Sanggeh rusak
m. Belum ada gapura batas dusun Tambirejo dan Sanggeh
n. Jalan menuju kandang ternak kelompok Martini Indah Sanggeh rusak
o. Jalan Sanggeh- Grogol rusak
p. Jalan Tengah Sanggeh s.d Pucang Rusak
q. Jalan Timur Sanggeh dan barat Sanggeh menuju makam rusak
r. Belum ada pagar makam Sanggeh
s. Pos ronda Dusun Sanggeh rusak
t. Masjid Sanggeh belum ada MCK
u. Jalan aspal lingkungan di Dusun Pucang rusak
v. Jembatan RT 01 RW 04 rusak
w. Jalan penghubung Sanggeh- Pucang Selatan di utara dan selatan rel KA rusak
x. Jalan lingkar dusun Pucang Selatan becek
y. Belum ada gapura masuk di RT 3 dan 4 RW 04
z. Jalan menuju waduk gambringan rusak
aa. Belum ada pagar makam Dusun Pucang
bb. Los pasar krenseng bagian barat kurang memadai
cc. Tanggul timur pasar krengseng rawan bobol
dd. Belum ada gapura masuk di RT 02 RW 05
ee. Jalan rawan longsor di sebelah barat rumah P. Suwar Pucang Utara
ff. Jalan RT 06-07 RW 5 cepat rusak
gg. Jalan Mangunrejo rusak ( jalan tengah dari timur- ke barat dan ke utara )
hh. Belum ada talud jalan dan saluran Mangunrejo
ii. Mushola RT 01 RW 06 masih kurang layak
jj. Jalan benthung desa becek
kk. Belum ada jalan tembus RT 03 RW 06
ll. Masjid Mangunrejo belum ada pagar
mm. Jembatan sebelah timur Mangunrejo kurang layak
26ADS TB RPJMDesa 11-15
nn. Jalan lingkungan RT01s.d 03 RW cepat rusak
oo. Jalan penghubung antar dusun dan jalan lingkungan RT 01 s.d RT 05 RW 07
rusak dan becek
pp. Belum ada gapura masuk dusun Sendangsari
qq. Masjid Dusun Sendangsari terlalu sempit daya tampungnya kecil
rr. Jembatan dan Gorong- gorong disemua ruas jalan dusun Sendangsari terlalu
sempit.
ss. Jalan benthung dusun Sendangasari semakin menyempit dan becek
tt. Jalan penghubung Jetis ke Nglarik putus
uu. Jalan dusun Jetis rusak
vv. Masjid Dusun Jetis sempit daya tampung jamaah tak mampu
ww. Jalan menuju makam Jetis becek dan sempit
xx. Belum ada gapura masuk Dusun Jetis
yy. Jalan Dusun Kepuh ke barat rusak
zz. Jalan tengah Dusun Kepuh rusak
aaa. Jalan Dusun Kepuh- jetis rusak
bbb. Jembatan timur Dusun Kepuh rusak
ccc. Jembatan utara Dusun Kepuh rusak
ddd. Jalan benthung Dusun Kepuh dan menuju pertanian becek
eee. Belum ada Gedung TPQ di Dusun Kepuh
fff. Belum ada Gedung Poliklinik di Dusun Kepuh
ggg. Ada beberapa rumah tangga miskin tempat tinggalnya masih belum layak huni
hhh. Ruang kelas SD I s.d. V masih ada yang kurang memenuhi syarat dan kurang
kelas
iii. Pendopo makam Mbah Dampit rusak
jjj. Saluran pembuang waduk Sanggeh sebelah timur balai desa s.d. Sanggeh
sempit
kkk. Petani sering kesulitan air
lll. Saluran air timur dusun dan di lingkungan RT 01 RW 01sempit
mmm. Saluran irigasi banyak yang bocor dan rusak disemua dusun
nnn. Kesulitan pembuangan air dimusim hujan di semua dusun
ooo. Pendangkalan saluran di semua saluran dusun
ppp. Waduk Gambringan mengalami pendangkalan
qqq. Saluran tengah sawah Pucang longsor
27ADS TB RPJMDesa 11-15
rrr. Sering terjadi banjir di Dusun Sendangsari
sss. Kurang berfungsinya blumbang ditanah kas desa
ttt. Masalah bidang Sarana Pemerintahan
a. Kurangnya kesejahteraan kader posyandu, PKK, RT/RW di 9 dusun
b. Kelembagaan desa dan lembaga swadaya masyarakat di desa kurang
sarana dan prasarana
c. Belum tersedia Sofware untuk pelayanan administrasi di Kantor desa
d. Tanah milik desa belum bersertifikat
e. Sarana dan Prasarana Perkantoran kurang memadai
f. Buku buku perpustakaan belum tertata
4. Masalah bidang Lingkungan Hidup
a. Sulit air bersih disemua dusun waktu musim kemarau
b. Rumah tangga miskin belum punya MCK
c. Banyak warga buang sampah sembarangan
d. Di pasar krenseng belum ada MCK
e. Masjid Masjid Dusun belum punya MCK
f. Turus jalan semakin berkurang
g. Banyak SPAL yang tidak lancar di RT 02 RW 05 dan lingkungan RT Lainnya
5. Masalah bidang Sosial Budaya
a. Ada anak idiot dari RTM
b. Masih banyak pengangguran
c. Masih banyak perkelahian dan kenakalan remaja
d. Ada beberapa gadis hamil sebelum nikah
e. Banyak pasangan menikah diusia dini
f. Kurangnya kesejahteraan guru ngaji dan guru TPQ
g. Masih ada tanah yang diwaqofkan untuk mushola yang belum bersertifikat
h. Kyai masjid desa masih kosong
i. Masih ada dusun yang belum diberiPetugas Resayan dari desa
6. Masalah bidang Perdagangan/Koperasi/Industri
a. Kurangnya modal untuk kelompok usaha kecil dan pedagang keliling
b. Usaha kecil kurang modal
c. Tidak ada wadah menampung hasil warga (KOPERASI)
d. Kurangnya modal usaha
28ADS TB RPJMDesa 11-15
7. Masalah bidang Pertanian
a. Kesuburan tanah berkurang karena Pemakaian jumlah pupuk buatan semakin
bertambah kwantitasnya
b. Hama tanaman menyerang tanaman petani
c. Hasil pertanian kurang baik karena musim yang tidak menentu
d. Pemakaian obat- obatan pertanian semakin bertambah jumlahnya
e. Kesulitan air untuk perikanan
f. Kesulitan hijauan pakan ternak
g. Penjualan ternak murah
8. Masalah bidang Pariwisata
a. Waduk Gambringan dan Sangge belum bisa dioptimalkan untuk wisata
29ADS TB RPJMDesa 11-15
BAB IV
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA
4.1. Visi dan Misi
4.1.1. Visi
Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan
yang diinginkan dengan melihat potensi dan kebutuhan desa. Penyusunan Visi
Desa Tambirejo ini dilakukan dengan pendekatan partisipatif, melibatkan pihak-
pihak yang berkepentingan di Desa Tambirejo seperti pemerintah desa, BPD,
tokoh masyarakat, tokoh agama, lembaga masyarakat desa dan masyarakat desa
pada umumnya. Pertimbangan kondisi eksternal di desa seperti satuan kerja
wilayah pembangunan di kecamatan. Maka berdasarkan pertimbangan di atas Visi
Desa Tambirejo adalah:
“ DENGAN PERILAKU BUDI LUHUR TERWUJUDLAH MASYARAKAT ADIL
MAKMUR DAN SEJAHTERA “.
4.1.2. Misi
Selain penyusunan visi juga telah ditetapkan misi-misi yang memuat sesuatu
pernyataan yang harus dilaksanakan oleh desa agar tercapainya visi desa
tersebut. Visi berada di atas misi. Pernyataan visi kemudian dijabarkan ke dalam
misi agar dapat di operasionalkan/dikerjakan. Sebagaimana penyusunan visi,
misipun dalam penyusunannya menggunakan pendekatan partisipatif dan
pertimbangan potensi dan kebutuhan Desa Tambirejo , sebagaimana proses yang
dilakukan maka misi Desa Tambirejo adalah:
1. Meningkatkan Ketaqwaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Memupukkembangkan perilku budi luhur masyarakat.
3. Meningkatkan sarana dan prasarana agama.
4. Meningkatkan Sumber Daya Manusia.
5. Pengembangan Ekonomi Masyarakat.
6. Pengembangan Agrobisnis berbasis kelompok
7. Meningkatkan sarana dan prasarana pertanian, perindustrian , perdagangan.
30ADS TB RPJMDesa 11-15
1.2. Kebijakan Pembangunan
Kebijakan Pembangunan Desa Tambirejo tahun 2011- 2015 ,untuk mencapai
visi dan misi desa dilaksanakan melalui beberapa proses yang diawali dengan
menentukan arah kebijakan pembangunan desa, menggali potensi dan masalah desa
yang ada , menentukan program pembangunan dan mencari strategi yang tepat serta
menentukan rah kebijakan keuangan untuk melaksanakan program pembangunan
tersebut.
1.2.1. Arah Kebijakan Pembangunan Desa
Arah kebijakan pembangunan desa secara garis besar dapat ditempuh melalui
8 ( delapan ) Agenda Pembangunan untuk Tahun 2011 – 2015. Agenda
Pembangunan tersebut akan dapat dicapai melalui beberapa tahapan dalam
pembangunan. Agar masing-masing tahapan dalam pembangunan dapat
dilaksanakan secara efektif dan efisien, maka perlu didukung dengan kebijakan
yang matang dan komprehensif. Oleh karena itu arah kebijakan dari masing-
masing tahapan dalam pembangunan ditetapkan sebagai berikut :
1. Meningkatkan Ketaqwaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa.
a. Memperkuat kelembagaan keagamaan yang ada di desa
b. Menanamkan pembelajaran tentang nilai- nilai ketaqwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa kepada masyarakat yang diawali dari
pendidikan usia dini.
2. Memupukkembangkan perilku budi luhur masyarakat.
a. Memperkuat kelembagaan Pemerintahan desa dan lembaga desa
lainnya dengan manajemen qolbu.
b. Menanamkan pembelajaran budi pekerti kepada masyarakat yang
dimulai dari pendidikan usia dini.
c. Peningkatan nilai-nilai sosial kemasyarakatan dan menjaga
keharmonisan antar pribadi.
3. Meningkatkan sarana dan prasarana agama.
a. Peningkatan kesejahteraan para pelaku pembangunan dalam bidang
keagamaan.
b. Peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana tempat- tempat
ibadah dan pendidikan agama.
c. Pelestarian kelompok- kelompok pengajian.
4. Meningkatkan Sumber Daya Manusia.
31ADS TB RPJMDesa 11-15
a. Peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana pendidikan .
b. Pengadaan pelatihan- pelatihan keterampilan
c. Peningkatan standar pendidikan dasar.
5. Pengembangan Ekonomi Masyarakat.
a. Penggalian Potensi Desa di bidang Ekonomi yang masih terpendam /
belum berkembang.
b. Mengupayakan penambahan modal untuk golongan ekonomi lemah
melalui pinjaman bunga lunak dan tanpa agunan
c. Mengembangkan jiwa usaha mandiri atau kewirausahaan
6. Pengembangan Agrobisnis berbasis kelompok
a. Meningkatkan pengetahuan kelompok tani tentang pengembangan
usaha pertanian melalui pelatihan- pelatihan
b. Menjalin kerja sama dengan pihak- pihak terkait untuk pemasaran hasil
industry pertanian
7. Meningkatkan sarana dan prasarana pertanian, perindustrian dan
perdagangan.
a. Peningkatan dan perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan.
b. Peningkatan dan perbaikan sarana irigasi
c. Peningkatan dan perbaikan sarana pemasaran
d. Penyediaan sarana industri tepat guna.
1.2.2. Potensi dan Masalah
1. Potensi desa
Adapun potensi yang ada sebagaimana berikut :
a. Sumber daya Alam
1. Dengan Luas Wilayah 545,635 Ha yang mana 42 % adalah lahan
produktif berupa sawah 233,145 ha yang terdiri dari :
Sawah Irigasi : 129 ha
Sawah irigasi ½ tehnis : 41 ha
Sawah tadah hujan : 63.145
2. Sumber daya air, dengan terdapatnya dua waduk yaitu Waduk
Sanggeh dan Waduk Gambringan
3. Peternakan sapi, dengan banyak rumah tangga memiliki ternak
sapi
32ADS TB RPJMDesa 11-15
4. Terdapat Bumi Perkemahan
b. Sumber Daya Manusia
1. Jumlah penduduk untuk usia produktif yang cukup banyak
2. Terdapat rumah tangga yang mempunyai usaha rumah sejenis
seperti : sale pisang goring, kripik dan enting
c. Kelembagaan
1. Kelembagaan Pemerintahan Desa pengeloalanya banyak yang
muda dan pendidikannya cukup.
2. Kelembagan kemasyarakatan yang aktif serta dalam
pembangunan desa
3. Kelembagaan politik yang ada di tingkat desa sangat kondusif dan
bisa bekerja sama
d. Prasarana dan sarana
1. Prasarana dan sarana tarnspotasi darat:
Terdapat satu ruas jalan antar desa yang sudah cukup bagus
dan jalur angkutan umum.
Terdapat Stasiun Kereta Api.
2. Prasarana komunikasi
Dilalui jalur telepon kabel dan speddy serta semua sinyal dan
siaran TV dari segala operator diterima dengan jelas.
3. Prasarana Irigasi
Dilalui saluran irigasi sekunder dari Kedung ombo
4. Prasarana Pemerintahan tersedia cukup
5. Prasarana dan sarana Kesehatan terdapat poliklinik desa dan
tenaga medis yang cukup
6. Prasarana Penerangan tersedia jaringan PLN
2. Masalah.
Masalah yang ada di Desa Tambirejo :
1.1 Pendidikan1.1.1 Minat anak sekolah untuk belajar di rumah semakin berkurang1.1.2 APE untuk BKB, PAUD, TK kurang1.1.3 Kesenian tradisional kurang berkembang1.1.4 Pendidikan ketrampilan anak muda masih kurang1.1.5 Kurangnya kesejahteraan Guru TK dan Tutor PAUD
33ADS TB RPJMDesa 11-15
1.2 Kesehatan1.2.1 Kurangnya kesejahteraan kader posyandu, 1.2.2 Banyak warga terserang DB1.2.3 Kurangnya kesadaran masyarakat tentang bahaya miras 1.2.4 Kurangnya dana untuk PMT balita1.2.5 Sarana Posyandu kurang lengkap1.3 Sarana dan Prasarana1.3.1 Jalan Tengah Dusun Tambirejo -Grogol -bumi perkemahan rusak1.3.2 Belum ada batas desa / gapura1.3.3 Jembatan tengah RT 01 RW 01 terlalu sempit
1.3.4Belum ada gapura masuk dusun di sebelah P. Suyono RT 01 RW 01
1.3.5 Jalan lingkungan RT 01 s.d RT 04 cepat rusak1.3.6 Belum ada jalan RT 04 s.d Dusun Katelan1.3.7 Los pasar desa di Dusun Tambirejo tidak berfungsi
1.3.8Masjid desa dindingnya sebelah selatan rusak, lantai tidak layak, dan belum ada plafon maupun pagar keliling masjid.
1.3.9 Bahu jalan RT 04, RT03, RT 06 RW 02 longsor1.3.10 Jembatan dusun ke lahan pertanian rusak di RT 02 RW 021.3.11 Jalan ke peratnian RT 01 RW 02 rusak1.3.12 Jalan sebelah barat balai desa s.d Sanggeh rusak1.3.13 Belum ada gapura batas dusun Tambirejo dan Sanggeh
1.3.14Jalan menuju kandang ternak kelompok Martini Indah Sanggeh rusak
1.3.15 Jalan Sanggeh- Grogol rusak1.3.16 Jalan Tengah Sanggeh s.d Pucang Rusak1.3.17 Jalan Timur Sanggeh dan barat Sanggeh menuju makam rusak1.3.18 Belum ada pagar makam Sanggeh1.3.19 Pos ronda Dusun Sanggeh rusak1.3.20 Masjid Sanggeh belum ada MCK 1.3.21 Jalan aspal lingkungan di Dusun Pucang rusak1.3.22 Jembatan RT 01 RW 04 rusak
1.3.23Jalan penghubung Sanggeh- Pucang Selatan di utara dan selatan rel KA rusak
1.3.24 Jalan lingkar dusun Pucang Selatan becek1.3.25 Belum ada gapura masuk di RT 3 dan 4 RW 041.3.26 Jalan menuju waduk gambringan rusak1.3.27 Belum ada pagar makam Dusun Pucang1.3.28 Los pasar krenseng bagian barat kurang memadai1.3.29 Tanggul timur pasar krengseng rawan bobol1.3.30 Belum ada gapura masuk di RT 02 RW 05
1.3.31Jalan rawan longsor di sebelah barat rumah P. Suwar Pucang Utara
1.3.32 Jalan RT 06-07 RW 5 cepat rusak
34ADS TB RPJMDesa 11-15
1.3.33 Belum ada gedung PAUD Langgeng rejeki Pucang Utara
1.3.34Jalan Mangunrejo rusak ( jalan tengah dari timur- ke barat dan ke utara )
1.3.35 Belum ada talud jalan dan saluran Mangunrejo1.3.36 Mushola RT 01 RW 06 masih kurang layak1.3.37 Jalan benthung desa becek1.3.38 Belum ada jalan tembus RT 03 RW 061.3.39 Masjid Mangunrejo belum ada pagar1.3.40 Jembatan sebelah timur Mangunrejo kurang layak1.3.41 Jalan lingkungan RT01s.d 03 RW cepat rusak
1.3.42Jalan penghubung antar dusun dan jalan lingkungan RT 01 s.d RT 05 RW 07 rusak dan becek
1.3.43 Belum ada gapura masuk dusun Sendangsari1.3.44 Belum ada gedung PAUD Sendangsari1.3.45 Masjid Dusun Sendangsari terlalu sempit daya tampungnya kecil
1.3.46Jembatan dan Gorong- gorong disemua ruas jalan dusun Sendangsari terlalu sempit.
1.3.47Jalan benthung dusun Sendangasari semakin menyempit dan becek
1.3.48 Jalan penghubung Jetis ke Nglarik putus1.3.49 Jalan dusun Jetis rusak1.3.50 Masjid Dusun Jetis sempit daya tampung jamaah tak mampu1.3.51 Jalan menuju makam Jetis becek dan sempit1.3.52 Belum ada gapura masuk Dusun Jetis1.3.53 Jalan Dusun Kepuh ke barat rusak1.3.54 Jalan tengah Dusun Kepuh rusak1.3.55 Jalan Dusun Kepuh- jetis rusak1.3.56 Jembatan timur Dusun Kepuh rusak1.3.57 Jembatan utara Dusun Kepuh rusak1.3.58 Jalan benthung Dusun Kepuh dan menuju pertanian becek1.3.59 Belum ada Gedung TPQ di Dusun Kepuh1.3.60 Belum ada Gedung Poliklinik di Dusun Kepuh
1.3.61Ada beberapa rumah tangga miskin tempat tinggalnya masih belum layak huni
1.3.62Ruang kelas SD I s.d. V masih ada yang kurang memenuhi syarat dan kurang kelas
1.3.63 Pendopo makam Mbah Dampit rusak
1.3.64Saluran pembuang waduk Sanggeh sebelah timur balai desa s.d. Sanggeh sempit
1.3.65 Petani sering kesulitan air 1.3.66 Saluran air timur dusun dan di lingkungan RT 01 RW 01sempit1.3.67 Saluran irigasi banyak yang bocor dan rusak disemua dusun1.3.68 Kesulitan pembuangan air dimusim hujan di semua dusun1.3.69 Pendangkalan saluran di semua saluran dusun
35ADS TB RPJMDesa 11-15
1.3.70 Waduk Gambringan mengalami pendangkalan1.3.71 Saluran tengah sawah Pucang longsor1.3.72 Sering terjadi banjir di Dusun Sendangsari1.3.73 Kurang berfungsinya blumbang ditanah kas desa1.4 Lingkungan Hidup1.4.1 Sulit air bersih disemua dusun waktu musim kemarau1.4.2 Rumah tangga miskin belum punya MCK1.4.3 Banyak warga buang sampah sembarangan1.4.4 Di pasar krenseng belum ada MCK 1.4.5 Masjid Masjid Dusun belum punya MCK1.4.6 Turus jalan semakin berkurang
1.4.7Banyak SPAL yang tidak lancar di RT 02 RW 05 dan lingkungan RT Lainnya
1.5 Sosial Budaya1.5.1 Ada anak idiot dari RTM1.5.2 Masih banyak pengangguran1.5.3 Masih banyak perkelahian dan kenakalan remaja1.5.4 Ada beberapa gadis hamil sebelum nikah1.5.5 Banyak pasangan menikah diusia dini1.5.6 Kurangnya kesejahteraan guru ngaji dan guru TPQ
1.5.7Masih ada tanah yang diwaqofkan untuk mushola yang belum bersertifikat
1.5.8 Kyai masjid desa masih kosong1.5.9 Masih ada dusun yang belum diberiPetugas Resayan dari desa 1.6 Sarana Pemerintahan
1.6.1Kurangnya kesejahteraan kader posyandu, PKK, RT/RW di 9 dusun
1.6.2Kelembagaan desa dan lembaga swadaya masyarakat di desa kurang sarana dan prasarana
1.6.3Belum tersedia Sofware untuk pelayanan administrasi di Kantor desa
1.6.4 Tanah milik desa belum bersertifikat1.6.5 Sarana dan Prasarana Perkantoran kurang memadai1.6.6 Buku buku perpustakaan belum tertata1.7 Perdagangan/Koperasi/Industri
1.7.1Kurangnya modal untuk kelompok usaha kecil dan pedagang keliling
1.7.2 Usaha kecil kurang modal 1.7.3 Tidak ada wadah menampung hasil warga (KOPERASI)1.7.4 Kurangnya modal usaha 2.1 Pertanian
2.1.1Kesuburan tanah berkurang karena Pemakaian jumlah pupuk buatan semakin bertambah kwantitasnya
2.1.2 Hama tanaman menyerang tanaman petani
36ADS TB RPJMDesa 11-15
2.1.3 Hasil pertanian kurang baik karena musim yang tidak menentu2.1.4 Pemakaian obat- obatan pertanian semakin bertambah jumlahnya2.1.5 Kesulitan air untuk perikanan2.1.6 Kesulitan hijauan pakan ternak2.1.7 Penjualan ternak murah2.2 Pariwisata
2.2.1Waduk Gambringan dan Sangge belum bisa dioptimalkan untuk wisata
1.2.3. Program Pembangunan Desa
Untuk mencapai visi dan misi yang telah dirumuskan, dengan mengatasi
masalah yang ada dilakukan dengan program pembangunan tahun 2011-2015
sebagaimana berikut :
1 URUSAN WAJIB1.1 Pendidikan
1.1.1 Diadakan penyuluhan kepada warga dan dibuatkan aturan untuk jam wajib belajar yang berlaku di desa
1.1.2Pengadaan pentas seni tradisional disetiap tahun dan bantuan dana pengembangan pada kelompok seni taradisional yang langka dan kurang berkembang
1.1.3 Peningkatan kesejahteraan Guru TK dan Tutor PAUD1.1.4 Pembangunan gedung PAUD langgeng rejeki di Pucang Utara1.1.5 Pembangunan gedung PAUD Sendangsari1.1.6 Pengadaan APE PAUD Sendangsari1.1.7 Penambahan buku - buku perpustakaan desa1.1.8 Pemberian stimulan Pengelola Perpustkaan desa1.1.9 Beasiswa pendidikan anak RTM 1.1.10 Beasiswa pendidikan anak cacat1.1.11 Pengadaan APE BKB1.1.12 Pengadaan APE 3 Taman kanak- kanak1.1.13 Beasiswa pendidikan anak cacat1.1.14 Pembangunan Perpustakaan Desa1.1.15 Rehap gedung SD yang rusak1.2 Kesehatan1.2.1 Bantuan kesejahteraan untuk kader Posyandu1.2.2 Diadakan PSN Rutin dan penyuluhan1.2.3 Diadakan penyuluhan bahaya miras kepada warga1.2.4 Pengobatan gratis untuk RTM1.2.5 Kontrasepsi gratis untuk RTM1.2.6 Bantuan dana untuk PMT balita1.3 SARANA DAN PRASARANA
37ADS TB RPJMDesa 11-15
1.3.1 Bronjong saluran pembuang tengah pucang1.3.2 Jalan usaha tani Grogol1.3.3 Jembatan jalan tengah Sendangsari dan Jalan utara Sendangsari1.3.4 Jembatan Timur Kepuh1.3.5 Jembatan Utara Kepuh1.3.6 Normalisasi saluran pembuang waduk sanggeh dari Sanggeh- Tambirejo1.3.7 Normalisasi saluran Dusun Sendangsari1.3.8 Pagar Masjid Desa1.3.9 Pagar Timur Balai Desa1.3.10 Pembangunan embung1.3.11 Pembangunan Gapura batas desa di Pucang 1.3.12 Pembangungan los pasar krenseng1.3.13 Pemeliharaan saluran Pembuang Pucang- kepuh1.3.14 Penataan blumbang desa sebagai tandon air 1.3.15 Penataan los pasar Tambirejo menjadi kios1.3.16 Pengadaan jetpump untuk dusun yang terdapat sumber air1.3.17 Pengaspalan jalan Pucang selatan bagian barat1.3.18 Pengaspalan jalan Pucang Utara1.3.19 Plafond Kantor Desa 1.3.20 Rabat beton jalan rehap jembatan Tambirejo- Grogol1.3.21 Rabat beton jalan dan jembatan Tambirejo- Sanggeh1.3.22 Rabat beton jalan Sanggeh - Pucang1.3.23 Rabat beton Jalan Sendangsari Jetis1.3.24 Rabat Beton Jalan Sukorejo Sendangsari1.3.25 Rabat beton jalan tengah Kepuh1.3.26 Rabat beton jalan tengah mangunrejo keutara1.3.27 Rabat Beton Jalan Utara Tambirejo- Kepuh ( lanjutan )1.3.28 Rebat beton jalan Sanggeh1.3.29 Rehap masjid desa1.3.30 Riulisasi saluran irigasi Jetis1.3.31 Riulisasi saluran irigasi Sendangsari1.3.32 Stimulan pemeliharaan jalan di sembilan dusun1.3.33 Talud jalan timur pasar krenseng1.3.34 Talud jalan barat rumah Pak Suwar Pucang1.3.35 Talud jalan Grogol1.3.36 Telford jalan dan jembatan timur Mangunrejo1.3.37 Telford jalan barat Kepuh - Jetis1.3.38 Telford jalan kepuh bagian barat1.3.39 Telford jalan makam Jetis1.3.40 Telford jalan Pucang Selatan- Sanggeh 1.3.41 Telford jalan Sanggeh Selatan1.3.42 Telford jalan Sendangsari Nglarik1.3.43 Telford Jalan usaha timur Pucang Selatan ( usaha tani )
38ADS TB RPJMDesa 11-15
1.3.44 Telford jalan Waduk Sanggeh1.4 Lingkungan Hidup1.4.1 Penyuluhan kepada warga tentang PHBS1.4.2 Penanaman turus jalan dusun dan desa1.5 Sosial Budaya1.5.1 Santunan anak idiot dari RTM disetiap tahun
1.5.2 Diadakan penyuluhan kepada para remaja dan pembelajaran keagaamaan untuk remaja
1.5.3 Stimulan kegiatan Pemuda/ karang taruna1.5.4 Bantuan kesejahteraan guru ngaji dan guru TPQ dan Sapras TPQ1.5.5 Pengadaan sertifikat masal untuk waqaf tanah mushola/ masjid 1.5.6 Pengangkatan Kyai masjid desa1.5.7 Pengangkatan resayan dusun yang kosong1.5.8 Bantuan pemeliharaan masjid dusun
1.6 Pemerintahan
1.6.1 Bantuan kesejahteraan untuk kader PKK ,RT dan RW1.6.2 Diadakan pernyertifikatan tanah kas desa setiap tahunnya
1.6.3 Pengadaan dan penambahan sarana perlengkapan dan peralatan kantor desa dan perpustakaan desa
1.6.4 Stimulan untuk operasional lembaga- lembaga / organisasi yang mendukung kegiatan pemerintahan desa
1.7 Koperasi dan Usaha Masyarakat1.7.1 Diadakan pelatihan keterampilan kewirausahaan
1.7.2 Penyediaan pinjaman dengan bunga lunak dengan sistem bergulir untuk modal usaha maupun tambahan modal
2 URUSAN PILIHAN2.1 Pertanian2.1.1 Sosialisasi Pupuk berimbang dan penggunaan pupuk organik2.1.2 Diadakan Penyuluhan PHT kepada petani dan dicarikan benih varitas baru
2.1.3 Bantuan benih padi varitas baru yang cepat panen dan tidak terpengaruh musim dan benih palawija
2.2 Peternakan/Perikanan2.2.1 Pengadaan bibit rumput untuk ditanam dilahan kosong2.3 Pariwisata 2.3.1 Pemanfaatan Waduk Gambringan dan Sanggeh untuk tujuan wisata
1.2.4. Strategi Pencapaian
Untuk mewujudkan visi yang didukung oleh misi, maka Pelaksanaan
Pembangunan di Desa Tambirejo ditempuh dengan beberapa strategi
Pembangunan Desa sebagai berikut :
39ADS TB RPJMDesa 11-15
a. Strategi Penguatan Kelembagaan Desa yang ada di Desa Tambirejo yang
diarahkan agar semua yang terlibat dalam kelembagaan desa yang ada
dapat menjalankan tugas pokok dan fungsinya sesuai dengan peraturan
yang ada.
b. Strategi Pemberdayaan Masyarakat yang diarahkan untuk meningkatkan
sumber daya manusia agar mempunyai kepedulian untuk memajukan desa
dilihat dari faktor Pendidikan, Ekonomi dan Sosial Budaya.
c. Strategi Pembangunan Desa yang partisipatif yang diarahkan agar
masyarakat benar-benar dapat berpartisipasi dalam setiap proses
perencanaan sampai pelaksanaan pembangunan dan mampu
mengevaluasi pelaksanaan pembangunan.
Strategi Pembangunan Pertama dimaksudkan untuk mempersiapkan sumber
daya manusia di desa yang terlibat langsung dalam kepengurusan
kelembagaan desa yang ada sebagai pelaku pembangunan di desa. Dengan
kelembagaan desa yang kuat diharapkan dalam penyusunan rencana program
kegiatan tidak asal-asalan akan tetapi berdasarkan pada pokok-pokok
permasalahan yang dihadapi di desa dengan mempertimbangkan skala
prioritas kebutuhan masyarakat.
Strategi Pembangunan Kedua dimaksudkan bahwa penyelenggaraan
pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan di desa ditujukan untuk
meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat melalui penetapan
kebijakan di bidang Pendidikan, Ekonomi dan Sosial dan Budaya.
Strategi Pembangunan Ketiga dimaksudkan agar masyarakat baik
perorangan maupun kelompok berpartisipasi dalam proses pengambilan
kebijakan publik supaya kepentingan-kepentingannya ( baik perorangan
maupun kelompok ) dapat diakomodasi dalam pengambilan kebijakan publik.
1.2.5. Arah Kebijakan Keuangan Desa
1. Arah kebijakan Pendapatan desa
a. Arah kebijakan pendapatan desa
Dalam rangka meningkatkan kemandirian desa maka arah
40ADS TB RPJMDesa 11-15
kebijakan berkaitan dengan penerimaan adalah sebagai
berikut :
1. Meningkatkan pendapatan Asli Desa dengan upaya-
upaya :
Mengoptimalkan pendapatan dari pengelolaan
kekayaan desa
Memperbesar partisipasi masyarakat
Meningkatkan pendapatan dari hasil usaha desa yang
telah ada di desa
2. Mencari terobosan untuk peningkatan dana bantuan dari
pemerintah maupun dana hibah dan dana dari pihak ketiga
b. .Proyeksi Pendapatan Desa tahun 2011- 2015
2011 2012 2013 2014 2015
1 Pendapatan Desa1.1 Pendapatan Asli Desa
1.1.2 1. Hasil Usaha Desa1.1.3 2. Hasil Kekayaan Desa 1,137,801,000 1,194,691,000 1,254,425,000 1,317,146,000 1,383,003,000
1.1.4 3. Lain- Lain Pendapatan 570,000 598,000 627,000 658,000 690,000
1.2 Bagi Hasil 2,481,000 2,481,000 2,481,000 2,481,000 2,481,000
1.3Bagian Dana Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah ( ADD )
47,741,000 48,218,000 48,700,000 49,187,000 49,678,000
1.4 Pos Bantuan dari Pemerintah Kabupaten/ Propinsi /Pemerintah
50,800,000 51,816,000 52,852,000 53,909,000 54,987,000
1.5 Pos Hibah - - - - -
1.6 Sumbangan Pihak ketiga - - - - -
1,239,393,000 1,297,804,000 1,359,085,000 1,423,381,000 1,490,839,000 Jumlah
No Uraian PendapatanTAHUN
2. Arah Kebijakan Belanja Desa
a. Arah kebijakan Belanja Desa
Berdasarkan masalah yang dihadapi desa serta program
priritas tahun 2011-2015 maka arah kebijakan belanja desa
adalah sebagai berikut :
Efisiensi anggaran pada belanja tidak langsung
Memperbesar alokasi belanja langsung dan belanja
langsung dan belanja bantuan social untuk pengingkatan
kesejahteraan masyarakat
b. Proyeksi belanja desa tahun 2011-2015
41ADS TB RPJMDesa 11-15
2011 2012 2013 2014 2015
No Uraian Jumlah
BELANJA2.1 Belanja Langsung 411,233,000 429,191,000 448,035,000 467,811,000 488,565,000
2.1.1 Pos Belanja Pegawai/ honorarium 56,024,000 58,264,000 60,594,000 63,017,000 65,537,000
2.1.2 Pos Belanja Barang/jasa 77,060,000 80,142,000 84,149,000 88,356,000 92,773,000
2.1.3 Pos Belanja Modal 278,149,000 290,785,000 303,292,000 316,438,000 330,255,000
2.2 Belanja Tidak Langsung 828,160,000 868,613,000 911,050,000 955,570,000 1,002,274,000
2.2.1 Belanja Pegawai/ Penghasilan Tetap 732,791,000 769,430,000 807,901,000 848,296,000 890,710,000
2.2.2 Belanja Subsidi - -
2.2.3 Belanja Hibah - -
2.2.4 Belanja Bantuan Sosial 6,656,000 6,922,000 7,198,000 7,485,000 7,784,000
2.2.5 Belanja Bantuan Keuangan 88,713,000 92,261,000 95,951,000 99,789,000 103,780,000
2.2.6 Belanja Tak terduga 1,239,393,000 1,297,804,000 1,359,085,000 1,423,381,000 1,490,839,000 Jumlah
No Uraian PendapatanTAHUN
BAB VIPENUTUP
.Dengan pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa ( RPJMDes )
Tahun 2011 – 2015 Desa Tambirejo Kecamatan Toroh kami mengharapkan agar
penyelenggaraan Pemerintahan dan pelaksanaan Pembangunan di Desa Tambirejo periode
selanjutnya akan lebih baik dan lebih optimal dengan tetap berpegang teguh pada tujuan,
azas, prinsip dan mekanisme penyelenggaraan Pemerintahan dan pelaksanaan
Pembangunan yang ada.
Untuk menjaga pembangunan yang berkelanjutan setelah pelaksanaan Rencana
42ADS TB RPJMDesa 11-15
Pembangunan Jangka Menengah Desa ( RPJMDes ) Tahun 2011 – 2015 Desa Tambirejo,
maka kepada semua pihak pelaku penyelenggaraan Pemerintahan dan pelaksanaan
Pembangunan diharapkan untuk menyusun Rencana Pembangunan Desa Tahun 2016
sehingga penyelenggaraan Pemerintahan dan pelaksanaan Pembangunan di Desa Tambirejo
dapat berjalan dengan lancar dan lebih baik.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa ( RPJMDes ) Tahun 2011 – 2015
Desa Tambirejo merupakan penjabaran dari Visi dan Misi serta Rencana Program Kepala
Desa Tambirejo Kecamatan Toroh hasil pemilihan secara langsung pada tanggal Desember
2007.
43ADS TB RPJMDesa 11-15
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa ( RPJMDes ) Tahun 2011 – 2015
Desa Tambirejo Kecamatan Toroh selanjutnya menjadi bagian untuk dijadikan pedoman
dalam penyusunan Rencana Kerja Tahunan Pemerintahan Desa Tambirejo dalam
penyelenggaraan Pemerintahan dan pelaksanaan Pembangunan yang berkesinambungan.
Melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa ( RPJMDes ) Tahun 2011 –
2015 Desa Tambirejo Kecamatan Toroh ini diharapkan adanya peningkatan dalam
pemberdayaan dan pembelajaran masyarakat dan kelembagaan serta aparatur khususnya di
tingkat desa dalam melaksanakan program pembangunan secara demokratis dan transparan.
44ADS TB RPJMDesa 11-15
Selain itu diharapkan pula adanya peran serta secara aktif dari masyarakat dan
dibebaskannya mereka untuk memutuskan pilihan kegiatan sehingga masyarakat merasa
memiliki dan ikut bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan dan pelestarian.
KEPALA DESA TAMBIREJO,
Y.R. PUSPITANIANTO, S.SOS.
45ADS TB RPJMDesa 11-15
PETA SOSIAL DESA
46ADS TB RPJMDesa 11-15
LEGENDA
RTM/KK MISKIN
BALAI DESA
42231
52
27
46
8437
73
90