15
NASKAH PUBLIKASI PENGARUH SELF AWARENESS TERHADAP PERILAKU DISIPLIN PESERTA DIDIK DI MA AL-BADRI KALISAT SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Strata 1 (S-1) Sarjana Psikologi Pada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember Oleh : Resi Nurbuwat NIM 1510811033 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER 2020

NASKAH PUBLIKASI - universitas muhammadiyah jember

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: NASKAH PUBLIKASI - universitas muhammadiyah jember

NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH SELF AWARENESS TERHADAP PERILAKU DISIPLIN

PESERTA DIDIK DI MA AL-BADRI KALISAT

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk

Memperoleh Gelar Strata 1 (S-1) Sarjana Psikologi Pada Fakultas Psikologi

Universitas Muhammadiyah Jember

Oleh :

Resi Nurbuwat

NIM 1510811033

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

2020

Page 2: NASKAH PUBLIKASI - universitas muhammadiyah jember
Page 3: NASKAH PUBLIKASI - universitas muhammadiyah jember

ii

PENGARUH SELF AWARENESS TERHADAP PERILAKU DISIPLIN

PADA PESERTA DIDIK DI MA AL-BADRI KALISAT

Resi Nurbuwat1

Erna Ipak Rahmawati 2

Danan Satriyo Wibowo3

INTISARI

Self awareness merupakan hal yang penting untuk dimiliki oleh peserta didik

pada masa remaja awal terutama untuk pembentukan perilaku disiplin karena

dengan adanya self awareness yang kuat maka peserta didik cenderung lebih jujur

dengan diri sendiri dan kepada orang lain. Perilaku disiplin memiliki peranan

penting dalam merencanakan kesuksesan, membentuk diri menjadi pribadi yang

unggul di dalam lingkungan. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi bahwa

masih ditemukan peserta didik yang melanggar tata tertib sekolah karena peserta

didik hanya memahami tata tertib tapi belum memiliki kesungguhan untuk

berperilaku disiplin.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh self awareness terhadap

perilaku disiplin pada peserta didik di MA Al-Badri Kalisat. Metode penelitian

yang digunakan adalah kuantitatif asosiatif. Peneliti menggunakan skala simple

random sampling untuk mendapatkan sampel sebanyak 111 peserta didik.

Instrumen penelitian yang digunakan adalah skala self awareness dan skala

perilaku disiplin dengan menggunakan skala Guttman dengan rentang skor 1

sebagai jawaban “ya” dan skor 0 sebagai jawaban “tidak”.

Hasil uji hipotesa menggunakan analisis regresi linier sederhana menunjukkan

bahwa bahwa H1 diterima dan H0 ditolak yang ditunjukkan dari hasil uji hipotesa dengan taraf sig 0,000 yang artinya 0,000 < 0,05 maka dapat diartikan bahwa self

awareness mempengaruhi perilaku disiplin pada peserta didik di MA Al-Badri

Kalisat yang dapat dilihat dari taraf sig 0,000 yang ditunjukkan dari hasil nilai R

hitung 0,434 atau 43% dengan kontribusi variabel R Square 0,188 atau 19% atau

self awareness mempengaruhi perilaku disiplin sebesar 19%. Penelitian ini

menunjukkan bahwa ada pengaruh positif sebesar 1,214 artinya jika self

awareness mengalami peningkatan 1% maka perilaku disiplin mengalami

kenaikan perilaku disiplin sebesar 1,209, maka dikatakan bahwa apabila self

awareness semakin meningkat maka tingkat perilaku disiplin semakin naik.

Kata Kunci : Self Awareness, Perilaku Disiplin, MA Al-Badri Kalisat

1. Peneliti 2. Dosen Pembimbing1 3. DosenPembimbing 2

Page 4: NASKAH PUBLIKASI - universitas muhammadiyah jember

iii

INFLUENCE OF SELF AWARENESS TO BEHAVIOR DISCIPLINE

STUDENTS MA AL-BADRI KALISAT

Resi Nurbuwat1

Erna Ipak Rahmawati 2

Danan Satriyo Wibowo3

ABSTRACT

Self awareness is an important thing for students to have in early

adolescence, especially for the formation of disciplinary behavior because with a

strong self awareness students tend to be more honest with themselves and to

others. Discipline has an important role in planning success, forming yourself

into a superior person in the environment. Based on the results of interviews and

observations that students are still found to violate school rules because students

only understand the rules but do not yet have the seriousness to behave in

discipline.

This study aims to determine the effect of self awareness on disciplinary

behavior in students at MA Al-Badri Kalisat. The research method used is

associative quantitative. Researchers used a simple random sampling scale to get

a sample of 111 students. The research instrument used was a scale of self

awareness and scale of disciplinary behavior by using the Guttman scale with a

range of scores as an answer "yes" and a score of 0 as an answer "no".

Hypothesis test results using simple linear regression analysis show that

H1 is accepted and H0 is rejected, which is shown from the results of hypothesis

testing with a level of sig 0,000 which means 0,000 <0.05, it can be interpreted

that self awareness affects the behavior of discipline in students at MA Al-Badri

Kalisat can be seen from the level of sig 0,000 shown from the results of the

calculated R value of 0.434 or 43% with the contribution of the R Square variable

of 0.188 or 19% or self awareness influencing discipline behavior by 19%. This

research shows that there is a positive influence of 1,214 meaning that if self

awareness has increased 1% then the discipline behavior has increased discipline

behavior by 1,209, then it is said that if self awareness is increasing then the level

of discipline behavior is increasing.

Key word: Self awareness, discipline behavior, MA Al-Badri

1. Researcher

2. First Supervisor

3. Second Supervisor

Page 5: NASKAH PUBLIKASI - universitas muhammadiyah jember

1

PENDAHULUAN

Menurut Samana (Hapsari, Hariyadi, & Prihastuty, 2014) dalam

meningkatkan mutu pendidikan, banyak hal yang harus diperbaiki salah satunya

kondisi mental spiritual peserta didik yang termasuk di dalamnya yaitu masalah

kedisiplinan peserta didik. Masih menurut Samana kedisplinan merupakan

perilaku seseorang yang sesuai dengan tata tertib atau aturan yang berlaku baik

yang muncul dari kesadaran dirinya dan karena adanya sanksi.

Berdasarkan hasil observasi peserta didik masih menggunakan seragam

yang belum sesuai dengan peraturan sekolah yaitu masih terdapat beberpa peserta

didik yang menggunakan seragam batik di hari rabu dan kamis, baju dikeluarkan,

tidak menggunakan kopyah saat jam pelajaran, menggunakan jaket saat jam

pelajaran, membawa PS portable, menggunakan dan memakai make up dan

aksesoris berlebihan. Berdasarkan data demografi guru BK MA Al-Badri

peraturan yang sering kali dilanggar yaitu pada poin lain-lain, masih ditemukan

peserta didik yang merokok, membawa dan mengonsumsi miras di lingkungan

sekolah.

Menurut Hamalik (Indrianti, Djaja, & Suryadi, 2017) perilaku tidak

disiplin peserta didik pada akhirnya akan menimbulkan akibat-akibat yang tidak

menguntungkan baik bagi peserta didik maupun pihak sekolah. Kerugian bagi

peserta didik adalah tidak bertanggung jawab. Kerugian bagi pihak sekolah

menyebabkan suasana lingkungan belajar menjadi kurang menarik, kurang

kondusif dan menumbuhkan gangguan belajar yang pada gilirannya akan

mempengaruhi keberhasilan dan kemajuan belajar peserta didik.

Page 6: NASKAH PUBLIKASI - universitas muhammadiyah jember

2

Menurut Hurlock (1978) proses pembentukan perilaku disiplin dibentuk

oleh beberapa unsur yaitu proses pertama peraturan sebagai pedoman perilaku

yang dimulai dari sejak lahir dan diajarkan oleh kedua orang tua. Proses

selanjutnya yaitu konsistensi dalam menerapkan peraturan dan cara yang

digunakan oleh keluarga maupun pihak sekolah. Proses ketiga yaitu harus ada

konsistensi dalam menegakkan peraturan yang digunakan sehingga peraturan

diajarkan dan atau dipaksakan. Proses selanjutnya yaitu pemberian penghargaan

ataupun hukuman. Penghargaan diberikan apabila peserta didik melakukan hal

yang baik. Hukuman berarti menjatuhkan hukuman pada peserta didik karena

suatu kesalahan, perlawanan atau pelanggaran sebagai ganjaran atau pembalasan.

Goleman mendefinisikan self awareness (Kalaiyarasan & Solomon,

2016), kesadaran diri adalah mengetahui ketakutan, kelemahan, dorongan, nilai

dan dampak seseorang pada orang lain namun istilah kesadaran diri memainkan

peranan penting dalam diri sehingga peserta didik harus menyadari dirinya sendiri

dengan cara berbeda.

Berangkat dari latar belakang yang sudah peneliti kemukakan, maka

peneliti tertarik untuk mengkaji lebih lanjut mengenai “pengaruh self awareness

terhadap perilaku disiplin”. Bahwasanya fenomena perilaku disiplin masih

menjadi salah satu masalah di setiap sekolah khususnya di MA Al-Badri. Menurut

Kazmi (2016) berperilaku disiplin akan membuat peserta didik memiliki

kecakapan mengenai cara belajar yang baik juga merupakan suatu proses ke arah

pembentukan watak yang baik dan untuk belajar secara efektif dan efisien

diperlukan kesadaran diri (self awareness) dan disiplin tinggi karena ketika para

Page 7: NASKAH PUBLIKASI - universitas muhammadiyah jember

3

peserta didik belajar berperilaku disiplin atas kemauan sendiri maka peserta didik

mengembangkan kemampuan untuk memfokuskan dan merefleksikan. Bekerja

dan belajar atas kemauan sendiri juga memberikan kesempatan kepada peserta

didik untuk bertanggung jawab secara pribadi.

Rumusan Masalah

Apakah ada pengaruh self awareness terhadap perilaku disiplin pada

peserta didik MA Al-Badri Kalisat?

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yaitu untuk mengetahuipengaruh self awareness

terhadap perilaku disiplin pada peserta didik MA Al-Badri Kalisat?

Jenis Penelitian

Peneliti menggunakan penelitian kuantitaif dalam bentuk asosiatif.

Variabel bebas (X) self awareness dan variabel terikat (Y) perilaku

disiplin.Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X dan XI MA Al-

Badri Kalisat yang berjumlah 150. Sampel dari penelitian ini adalah sebanyak 111

peserta didik dengan menggunakan rumus Slovin taraf kesalahan 5%. Metode

penelitian ini menggunakan skala self awareness sebanyak 11 pernyataan dan

perilaku disiplin sebanyak 15 pernyataan.

Hasil Dan Pembahasan

Berdasarkan hasil uji analisa yang telah dilakukan antara variabel self

awareness dan perilaku disiplin didapatkan nilai Sig.0,000 < p0,05, sehingga

dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian ini H0 ditolak dan H1 diterima yang

berarti terdapat pengaruh antara self awareness dengan perilaku disiplin pada

Page 8: NASKAH PUBLIKASI - universitas muhammadiyah jember

4

siswa di MA Al-Badri Kalisat dengan kontribusi variabel sebesar 0,188 atau 19%

sedangkan 81% dipengaruhi variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian

ini. yang dapat dilihat dari taraf sig 0,000 yang ditunjukkan dari hasil nilai R

hitung 0,434 atau 43% dengan kontribusi variabel R Square 0,188 atau 19% atau

self awareness mempengaruhi perilaku disiplin sebesar 19%. Penelitian ini

menunjukkan bahwa ada pengaruh positif sebesar 1,214 artinya jika self

awareness mengalami peningkatan 1% maka perilaku disiplin mengalami

kenaikan perilaku disiplin sebesar 1,209, maka dikatakan bahwa apabila self

awareness semakin meningkat maka tingkat perilaku disiplin semakin naik.

Berdasarkan hasil yang didapatkan pada penelitian ini bahwa adanya

pengaruh antara self awareness terhadap perilaku disiplin diperkuat dengan

pendapat Abdurrohman dalam buku psikologi pendidikan (Maharani & Mustika,

2016) bahwa sikap disiplin peserta didik berhubungan dengan kesadaran diri

dalam peserta didik (self awareness), peserta didik dinilai baik dalam belajar

apabila melaksanakan secara sadar dan terus menerus hal-hal yang telah

ditetapkan atau telah diprogramkan oleh pihak sekolah.

Berdasarkan hasil perhitungan aspek self awareness didapatkan bahwa aspek

self awareness tertinggi yaitu kesadaran psikologis dengan persentase 97%

berjumlah 108 peserta didik, pada penelitian ini peserta didik lebih sering sadar

secara psikologis. Artinya peserta didik di MA Al-Badri Kalisat sadar secara

psikologis karena peserta didik hanya mampu sadar pada sisi perkembangan dari

perubahan tubuh dan status mental pikirannya sendiri termasuk persepsi, pikiran,

Page 9: NASKAH PUBLIKASI - universitas muhammadiyah jember

5

perilaku, perasaan, tindakan dan interaksi dengan orang lain namun belum mampu

sadar secara sosiologis dan kognitif (Kalaiyarasan & Solomon, 2016).

Peserta didik yang memiliki kesadaran pada kategori tinggi akan mengetahui

mengenai perasaan akan mempengaruhi diri, orang lain dan kinerja. Peserta didik

yang memiliki kesadaran diri yang kuat lebih cenderung jujur dengan diri sendiri

dan kepada orang lain (Hasjarjo, 2005). Sejalan dengan hasil wawancara dengan

lingkungan sekolah bahwa peserta didik memang cenderung jujur pada diri sendiri

tetapi tidak kepada orang lain terkait perilaku disiplin belum mampu

berkolaborasi, berinteraksi, berkomunikasi dengan baik dengan lingkungan di

sekitar sekolah karena warga di sekitar sekolah melabel bahwa peserta didik yang

bersekolah di MA Al-Badri adalah peserta didik yang nakal dan tidak disiplin.

Pada variabel self awareness didapatkan hasil bahwa self awareness tertinggi

pada usia 16 tahun – 18 tahun atau remaja tengah dengan persentase 93%

berjumlah 88 peserta didik. Menurut Gunarsa (Putro, 2017) bahwa peserta didik

yang berada di masa remaja tengah sudah mampu menentukan dan menilai

tindakannya sendiri atas norma atau peraturan yang dipilih dan dianutnya sesuai

dengan hati nuraninya, sudah dapat memisahkan antara sistem nilai–nilai atau

normatif yang mungkin dapat berbuat kesalahan, dan secara emosional tampak

mulai terkendali dan dapat menguasai dirinya sehingga peserta didik mulai

memiliki self awareness yang tinggi.

Menurut Tu’u (Gunawan, 2017) disiplin merupakan upaya mengembangkan

kepatuhan dan ketaatan terhadap peraturan berdasarkan dorongan dan kesadaran

yang muncul dari dalam hatinya. Kesadaran yang muncul harusnya mampu

Page 10: NASKAH PUBLIKASI - universitas muhammadiyah jember

6

membimbing dan mengarahkan peserta didik untuk membawa dirinya pada

perilaku disiplin. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kesadaran akan

perilaku disiplin peserta didik, salah satunya yaitu kontrol diri, karena pada usia

remaja peserta didik sudah mampu mencapai kepastian akan kebebasan dan

kemampuan berdiri sendiri yaitu dengan mempertimbangkan setiap konsekuensi

dari perbuatan.

Berdasarkan hasil perhitungan uji deskriptif pada aspek perilaku disiplin

didapatkan bahwa aspek tertinggi adalah aspek pemahaman tentang peraturan

yang berlaku dengan persentase 91% berjumlah 101 peserta didik. Menurut Nada,

Widodo, & Kristiana (2013) peserta didik yang berada pada kategori tinggi

disebabkan beberapa alasan, salah satunya karena adanya proses pemahaman

peserta didik yang baik mengenai sistem aturan dan norma yang berlaku di

sekolah dan kesediaannya untuk menerapkan norma dan peraturan dengan

kemampuan kognitif. Menurut Ericsson dan Colleagus (Nada, Widodo, &

Kristiana, 2013) peserta didik yang mempunyai kemampuan kognitif yang baik

akan mempunyai pemahaman yang baik mengenai tata tertib. Sejalan dengan hasil

wawancara dan observasi dengan pserta didik, bahwa peserta didik hanya mampu

memahami peraturan sekolah tetapi tidak mampu menerapkan peraturan dengan

baik.

Disiplin berdasarkan rentangan usia bahwa peserta didik yang cenderung tidak

berperilaku disiplin berdasarkan usia yaitu 15 tahun atau remaja awal dengan

persentase 56% berjumlah 9 peserta didik . Menurut Gunarsa (Putro, 2017) masa

remaja awal biasanya memiliki ciri-ciri yaitu tidak stabil keadaannya, lebih

Page 11: NASKAH PUBLIKASI - universitas muhammadiyah jember

7

emosional dan mempunyai banyak masalah. Hal ini disebabkan masa peralihan

dari masa kanak-kanak ke masa remaja yang memiliki banyak tuntutan dan

tekanan yang ditunjukan pada usia remaja, misalnya diharapkan untuk tidak lagi

bertingkah laku seperti anak-anak, harus mandiri dan bertanggung jawab sehingga

timbul perilaku negatif, seperti kurang disiplin.

Hasil yang didapatkan pada variabel perilaku disiplin pada tinggal bersama

orang tua dengan persentase 89% berjumlah 64 yang artinya peserta didik lebih

disiplin ketika tinggal bersama orang tua. Menurut Prasetya (Guntur, Kasmawati,

& Sudirman, 2011) setiap anggota keluarga memiliki peranan penting terutama

Ayah dan Ibu. Ayah berperan penting dalam keberlangsungan kehidupan keluarga

karena anak memandang orang yang tertinggi gengsinya. Kegiatan seorang ayah

dalam pekerjaan sehari-hari sungguh besar kepada anak yang paling besar (anak

sulung). Ibu berperan sangat penting terhadap pendidikan peserta didik karena ibu

yang mengandung, mengurus, memberi makan dan minum. Pendidikan seorang

ibu kepada anaknya merupakan pendidikan dasar yang tidak dapat diabaikan.

Hasil yang didapatkan pada variabel perilaku disiplin, pada dikenai sanksi

diperoleh hasil peserta didik yang pernah dikenai sanksi lebih tinggi dengan

persentase 80% berjumlah 33 peserta didik sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Indrawati dan Maksum (2013) bahwa siswa yang mendapatkan

reward dan punishment mampumeningkatkan perilaku disiplin karena perilaku

setiap siswa perlu penguat seperti reward (hadiah) dan punishment (hukuman).

Peserta didik yang berperilaku disiplin laki-laki dengan persentase 92%

berjumlah 47 peserta didik. Sejalan dengan hasil wawancara dengan guru BK

Page 12: NASKAH PUBLIKASI - universitas muhammadiyah jember

8

bahwa peserta didik laki-laki cenderung lebih disiplin karena lebih takut dikenai

sanksi. Terdapat perbedaan pemberian sanksi antara peserta didik perempuan

dengan laki-laki, misalnya diberi sanksi berjemur untuk peserta didik laki 15

hingga 30 menit namun untuk peserta didik perempuan hanya setengah waktu

yaitu 10 hingga 15 menit, sanksi membersihkan sekolah untuk peserta didik laki-

laki membersihkan selokan namun untuk peserta didik perempuan hanya menyapu

kelas atau diberi tugas tambahan. Guru BK memberikan sanksi yang berbeda

karena laki-laki memiliki fisik yang kuat berbeda dengan perempuan dan sanksi

diberikan tidak hanya berguna agar peserta didik merasa jera tetapi juga diberikan

untuk mengedukasi sehingga peserta didik laki-laki cenderung lebih takut akan

melanggar peraturan sekolah.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa pada peneltian yang telah dilakukan antara

variabel self awareness dengan perilaku disiplin terdapat pengaruh positif antara

self awareness dengan perilaku disiplin pada siswa di MA Al-Badri Kalisat yang

artinya apabila self awarenees tinggi maka perilaku disiplin tinggi dengan

kontribusi variabel sebesar (19%) sedangkan 81% dipengaruhi faktor lain seperti,

pola asuh keluarga, konsistensi pemberian sanksi dan berlatih disiplin.

Berdasarkan hasil analisa deskriptif pada variabel self awareness

menunjukkan bahwa peserta didik pada kategori rendah dengan persentase

bahwasanya self awareness berada pada kategori tinggi dengan persentase 94%

(104 peserta didik) yang artinya bahwa peserta didik memiliki self awareness

tinggi atau peserta didik mampu sadar secara psikologis, sadar secara sosiologis

Page 13: NASKAH PUBLIKASI - universitas muhammadiyah jember

9

dan sadar secara kognitif untuk berperilaku disiplin (Kalaiyarasan & Solomon,

2016) sedangkan berdasarkan hasil analisa deskriptif pada variabel perilaku

disiplin menunjukkan bahwasanya perilaku disiplin diperoleh hasil 86% (96

peserta didik) pada kategori artinya peserta didik mampu memahami peraturan

sekolah, memiliki sikap mental yang baik dan memiliki kecenderungan perilaku

yang wajar (Pujawati & Zulfa, 2016).

Saran

Bagi Sekolah

Diharapkan kepada guru dan orang tua saling bekerja sama untuk

meningkatkan perilaku disiplin dengan cara latihan disiplin atau pelatihan,

konsistensi pemberian sanksi dan hendaknya sekolah memberi sanksi yang sama

antara peserta didik laki-laki dan perempuan.

Bagi Peserta Didik

Meningkatkan kedisiplinan dengan cara berlatih disipin sehingga memiliki

kesadaran diri yang tinggi, kreatif dan bertanggung jawab.

Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya agar memperbaiki instrument alat ukur yang

sudah peneliti buat karena skala self awareness tidak reliabel, dan melengkapi

teori yang belum ada dari beberapa refrensi lain dan meneliti faktor-faktor lainnya

seperti pada faktor yang memperngaruhi perilaku disiplin yaitu konsistensi

pemberian hukuman, latihan berdisiplin dan pola asuh orang tua.

Page 14: NASKAH PUBLIKASI - universitas muhammadiyah jember

10

DAFTAR PUSTAKA

Gunawan, L. N. (2017). Hubungan Antara Kontrol Diri Dan Penyesuaian Diri

Dengan Kedisiplinan Siswa MTS Sulaiman Yasin Samarinda.

ejournal.psikologi.fisip-unmul.ac.id, 104-117.

Hapsari, O., Hariyadi, S., & Prihastuty, R. (2014). Pengaruh Iklim Sekolah

Terhadap Kedisi[linan Belajar Siswa Kelas VII SD Teuku Umar

Semarang. Jurnal Ilmiah Semarang.

Hasjarjo, D. (2005). Sekilas Tentang Kesadaran (Consciousness). Buletin

Psikologi, volume 13 No 2.

Hurlock, E. B. (1978). Psikologi Perkembangan ed. 5. Jakarta: Penerbit Erlangga

Indrianti, R., Djaja, S., & Suryadi, B. (2017). Pengaruh Motivasi dan Disiplin

Belajar Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Prakarya dan

Kewirausahaan. Pendidikan Ekonomi, Vol 11 No.2.

Kalaiyarasan, M., & Solomon, D. (2016). Importance of Self Awareness In

Adolescence - A Thematic Research Paper. Journal Of Humanities And

Social Science, Vol.21 19-22.

Kazmi, & Rahma. (2016). Pengaruh Kedisiplinan Siswa dan Motivasi Belajar

Terhadap Prestasi Belajar Bahasa Indonesia. SAP, Vol.1 No.1 ISSN:

2527967X.

Kurniasari, N. D. (2013). Perbedaan Sikap Disiplin Berlalu Lintas Ditinjau Dari

Jenis Kelamin. Skripsi Fakultas Psikologi Surakarta

Laila, M., & Meri , M. (2016). Hubungan Self Awarenes Dengan Kedisiplinan

Peserta Didik Kelas VIII Di SMP Wiyatama Bandar Lampung. Jurnal

Bimbingan dan Konseling.

Latipah, E. (2014). Metode Penelitian Psikologi. Yogyakarta: DEEPUBLISH

(Grup Penerbit CV Budi Utama).

Nada, F., Widodo, P. B., & Kristiana, I. F. (2014). Hubungan Antara Kualitas

Kehidupan Sekolah Dengan Kedisiplinan Siswa Kelas Berpindah Pada

Kelas XII SMAN 3 Semarang. Jurnal Psikologi Undip, vol 12, No.2.

Pujawati, & Zulfa. (2016). Hubungan Kontrol Diri Dan Dukungan Orang Tua Dan

Perilaku Disiplin Pada Santri Di Pondok Pesantren Darussa’adah

Samarinda. eJournal Psikologi, 227-236.

Page 15: NASKAH PUBLIKASI - universitas muhammadiyah jember

11

Putro, K. Z. (2017). Memahami Ciri dan Tugas Perkembangan Masa Remaja.

Jurnal Aplikasi Ilmu-Ilmu Agama, 25-32