View
215
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
vvvvvv
Citation preview
2. Pasar Beringharjo
Pasar Beringharjo terletak di kawasan Malioboro yang merupakan pasar tradisional yang telah melewati 3 fase yaitu : jaman kerajaan, penjajahan dan kemerdekaan yang dulunya hanya merupakan area pohon beringin dan di jadikan sebagai tempat transaksi ekonomi oleh warga masyarakat Yogyakarta setelah berdirinya kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat (1758 M). Oleh karena itu Beringharjo memiliki arti, wilayah yang semula beringin (bering)diharapkan dapat memberikan kesejahteraan (harjo). Beringharjo merupakan perpaduan dua pasar: tradisional dan modern. Selain berdiri sebagai wisata belanja, pasar yang terletak di jalan Malioboro ini juga merupakan salah satu tempat wisata sejarah di Jogjakarta.
Yang terdapat di dalam pasar Beringharjo pada umumnya sebahagian besar telah tersedia di koridor jalan sepanjang Malioboro. Akan tetapi harga yang di tawarkan di Pasar Beringharjo lebih murah, barang lebih bervariasi dan tentunya bisa di tawar. Pasar Bringharjo sendiri hanya beroperasi jam 06.00 – 17.00 saja. Jadi bagi anda yang hanya ingin berbelanja saja dan tidak memiliki waktu yang banyak sebaiknya langsung ke dalam Pasar Bringharjo saja. Semua komplit mulai dari batik, jajanan pasar, uang kuno, pakaian anak dan dewasa, makanan cepat saji, bahan dasar jamu tradisional, sembako hingga barang antik. Tambahan bagi yang ingin membeli pernak pernik khas butik grosir murah baik sebagai oleh2 atau di jual kembali bisa mampir di gang selatan Pasar Beringharjo dengan nama Toko Petra yang bergerak dibidang retail maupun eceran bahan-bahan maupun perlengkapan aksesoris.
Sejarah Stasiun Lempuyangan
Walaupun Lempuyangan selama ini dikenal sebagai stasiun yang hanya melayani datang dan perginya KA ekonomi, stasiun ini ternyata memiliki sejarah dan peranan yang amat penting bagi perkembangan dunia perkeretaapian di kota Jogja.
Stasiun Lempuyangan diresmikan pada 2 Maret 1872 oleh pemerintah Hindia Belanda. Peresmian Stasiun itu menjadi awal hadirnya Kereta Api pertama di wilayah Yogyakarta. Ketika
itu Stasiun Lempuyangan hanya melayani rute Yogyakarta-Semarang. Sekitar 15 tahun kemudian barulah hadir Stasiun Tugu
Sebelum pemerintah Hindia Belanda meresmikan dan menyetujui Undang-Undang pembangunan jalan KA di pulau Jawa, sebuah perusahaan KA swasta asal Belanda bernama 'NV Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij' atau NISM telah membangun rel sepanjang 26 kilometer dengan rute Kemijen, Semarang-Tanggung, dan Grobogan. Setelah bisnisnya merugi NISM kemudian meminta pemerintah Hindia Belanda melanjutkan pembangunan rel sepanjang 166 km menuju Yogyakarta. Sehingga pada masa itu, Stasiun Lempuyangan tercatat sebagai salah satu stasiun yang menjadi bagian dari sejarah terbentuknya jaringan rel kereta api di Pulau Jawa.
Kini, Stasiun Lempuyangan dikelola oleh PT Kereta Api Daerah Operasi (Daop) VI Yogyakarta. Selain melayani datang dan perginya kereta ekonomi, seperti Progo dari Jakarta-Jogja dan sebaliknya ataupun sejumlah kereta ekonomi dari Bandung dan Surabaya, Stasiun Lempuyangan juga melayani kereta Prambanan Ekspress (Prameks) yang melayani rute Jogja-Solo.
Sangatlah tepat jika Stasiun Lempuyangan dikatakan sebagai salah satu warisan sejarah kota Jogja yang harus dilestarikan. Karena tanpanya, mungkin saja, perkembangan perkeretaapian di Pulau Jawa tidak akan sepesat seperti saat ini.
MERAPITerhitung sejak tanggal 26 Oktober 2010 kemaren, gunung merapi kembali aktif dan erupsi pertama terjadi disertai dengan tiga kali letusan. Letusan menyemburkan material vulkanik setinggi kurang lebih 1,5 km dan disertai keluarnya awan panas yang menerjang Kaliadem, Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman. dan menelan korban 43 orang, ditambah seorang bayi dari Magelang yang tewas karena gangguan pernafasan.Dampak Positif Bagi Bisnis dan Perekonomian· Menambah kesuburan kawasan sekitar merapi, sehingga dapat ditumbuhi banyak pepohonan dan dapat dimanfaatkan untuk pertanian dalam waktu beberapa tahun kedepan· Dapat dijadikan objek wisata bagi wisatawan domestic dan wisatawan mancanegara setelah Gunung Merapi meletus· Hasil erupsi (pasir) dapat dijadikan mata pencaharian seperti penambangan pasir dan karya seni dari endapan lava yang telah dingin.· Aktifitas gunung api dapat menghasilkan geothermal atau panas bumi yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari· Sisa-sisa aktivitas Gunung Merapi dapat menghasikan bahan-bahan tambang yang berguna dan bernilai tinggi. Seperti belerang, batu pualam dan lain-lain.· Membangkitkan industry semen dan industry yang berkaitan dengan insfrastuktur bisa bangkit, termasuk bisa menyerap banyak tenaga ahli untuk memulihkan infrastruktur dan sector lainnya di kawasan terkena musibah.· Terjadinya disribusi keadilan ekonomi, dengan banyaknya sumbangan dari para dermawan.Dampak Negatif Bagi Bisnis dan Perekonomian· Merusak pemukiman warga sekitar bencana· Menyababkan kebakaran hutan (Bencana Merapi)· Pepohonan dan tumbuhan yang ditanam warga sekitar banyak yang layu, bahkan mati akibat debu vulkanik, begitu juga dengan ternak warga banyak yang mati akibat letusan Gunung Merapi· Menyebabkan gagal panen· Matinya infrastruktur· Terhentinya aktivitas mata pencaharian warga sekitar bencana· Pemerintah harus mengeluarkan biaya yang tidak terduga untuk memperbaiki infrastruktur yang telah rusak akibat bencana· Terhentinya industri periwisata, seperti pasar Malioboro dan Candi Borobudur (Bencana Merapi)· Bandar udara tidak dapat beroperasi atau tidak dapat melakukan penerbangan karena debu vulkanik yang dihasilkan oleh letusan Gunung Merapi dapat menyebabkan mesin pesawat mati· Mengganggu hubungan komunikasi, jaringan listrik terputus dan aktifitas masyarakat lumpuhDampak Negatif Bagi Kesehatan Masyarakat· Menebarkan debu yang dapat mengganggu pernapasan· Menimbulkan gas beracun· Terjadinya kekurangan pangan bagi masyarakat yang terkena bencana Merapi
MALIOBORO
Dampak positif yang ditimbulkan akibat pengembanga pariwisata yaitu dalam bidang
ekonomi, pariwisata dapat mendatangkan pemasukan devisa. Dengan adanya perkembangan
pariwisata juga dapat menciptakan lapangan kerja baru yang berarti dapat mengurangi
pengangguran. Bagi masyarakat disekitar obyek wisata tentunya mengalami peningkatan standar
hidup dan kesejahteraan. Dampak positif lainnya yaitu pariwisata dapat mengenalkan kepada
generasi muda dan wisatawan asing tentang kebudayaan yang ada di Indonesia. Pariwisata juga
dapat menerangkan kepada anak cucu kita mengenai sejarah budaya yang ada.
Selain dampak positif, perkembangan pariwisata juga mempunya dampak negatif yaitu
berupa gaya hidup masyarakat di daerah penerima wisatawan. Gaya hidup yang dimaksud disini
adalah sikap, tingkah laku, maupun perilaku yang diakibatkan adanya kontak langsung dengan
wisatawan yang berlatar belakang budaya yang berbeda dengan budaya kita. Hal ini dinilai
sebagai hal negatif karena masyarakat hanya meniru secara mentah apa yang ia lihat dan
perhatikan tanpa menyaring dan memilah dengan baik.
Dalam hal kebudayaan, segi negatif yang muncul yaitu dengan terjadinya komersial
budaya. Tempat suci, dijadikan sebagai obyek wisata. Tari- tarian sakral dan adat istiadat
diangkat dan dipergelarkan secara umum untuk memuaskan kebutuhan para wisatawan. Dalam
bidang lingkungan yaitu terjadinya penebangan pohon yang digunakan untuk sarana pariwisata
dan pengrusakan ekosistem alam. Selain itu dampak negatif juga muncul dari penyimpangan-
penyimpangan social yang muncul saat terjadinya perkembangan pariwisat, misalkan wisata
seks, prilaku masyarakat, adanya limbah, dll. Hal diatas juga terjadi dalam proses perkembangan
pariwisata di D.I Yogyakarta. Selain segi positif dampak perkembangan pariwisata ini juga
menimbulkan segi negatif.
Berbagai usaha dilakukan oleh Dinas pariwisata PemDa D.I.Y guna menarik minat
wisatawan untuk berkunjung yaitu dengan bekerja sama dengan lembaga- lembaga atau badan
organisasi yang terkait, seperti dewan kesenian Yogyakarta untuk mengadakan Festival andhong,
Festival kesenian, dan lain sebagainya. Yogyakarta yang mempunyai kekayaan dan kekhasan
budaya menjadikan wisata budaya sebagai salah satu asset dan daya tarik bagi wisatawan local
maupun wisatawan asing untuk berkunjung.
Untuk kepentingan yang berkaitan dengan perkembangan pariwisata di D.I Yogyakarta
pemerintah daerah Yogyakarta dalam hal ini dinas pariwisata dan juga badan swasta lainnya
melakukan pembenahan diri dengan membangun, menata, dan memperluas daerah obyek- obyek
wisata di Yogyakarta. Obyek- obyek wisata yang dimaksud antara lain Malioboro, candi
prambanan, pantai parang tritis, lava tour merapi, keraton Boko, gua kiskenda, Monjali, dan
obyek- obyek lainnya.
Jika berbicara tentang dunia pariwisata di Yogyakarta, tentunya kita tidak bisa
melewatkan obyek yang satu ini, yaitu Malioboro. Malioboro meruapakan kawasan wisata
belanja yang sangat terkenal dan mnjadi salah satu Ikon wisata Yogyakarta. Malioboro berupa
jalan yang membentang menuju ke keraton Yogyakarta yang disamping kanan dan kirinya
terdapat lapak- lapak pedagang kerajinan khas jogja, oleh- oleh khas jogja dan sekarang
berkembang dengan adanya swalayan, mall, dan took- took yang menjadikan malioboro
sekarang ini menjadi pusat perbelanjaa di Yogyakarta. Keberadaan pasar beringharjo juga
semakin menambah ramai kawsan malioboro ini.
Malioboro menjadi tujuan utama bagi para wisatwan yang berkunjung ke Yogyakarta.
Nama malioboro begitu terkenal sehingga menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke
Yogyakarta. Kawasan wisata malioboro bisa dibilang sangat memenuhi standar daerah obyek
wisata, yaitu dilihat dari posisi yang strategis ditengah- tengah kota, akses yang mudah bagi para
wisatawan yaitu dengan adanya transjogja dan kawasan malioboro yang dekat dengan stasion
tugu. Selain itu akomodasi juga berkembang pesat dengan adanya hotel- hotel maupun temapat
penginapan di sekitar kawasan wisata mailoboro. Selain wisata belanja, wisatawan juga dapat
berwisata kuliner yaitu warung- warunglesehan yang menyajikan makakan khas Yogyakarta.
Malioboro memanglah sangat berperan dalam perkembngan kepariwisataan di
Yogyakarta. Nama malioboro yang begitu terkenal, akses yang mudah, wisata belanja, dan
wisata kuliner membuat para wisatawan tertarik untuk berkunjung ke malioboro.
Berkembangnya Malioboro sendiri memberikan berbagai dampak bagi warga yang
tinggal disekitarnya. Kawasan Maliobor yang dulu hanya perkampungan Pecinan biasa kini
berkembang sangat pesat dari segi ekonomi maupun budaya. Masyarakatnya rata-rata bekerja
sebagai pedagang di Malioboro atau sekedar bekerja disana karena di Malioboro merupakan
sentral perdagangan souvenir di Jogja. Hal ini emmberikan banyak kesempatan bagi mereka
untuk meningkatkan perekonomiannya.
Sejalan dengan perkembangan Malioboro sendiri,perubahan banyak terjadi di sekitarnya.
Dapat kita lihat bahwa kini Malioboro menjadi pusat perdagangan souvenir Jogja dan hal ini
berdampak dengan lalu lintas sepanjang Jl. Malioboro yang semakin padat karena kunjungan
wisatawan dari berbagai daerah. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa Malioboro menjadi pusat
kota Yogyakarta yang selama 24 jam tidak akan sepi oleh pengunjung,bahkan pada saat liburan
kawasan ini menjadi macet.