Nama Produk

Embed Size (px)

DESCRIPTION

nama

Citation preview

Nama Produk: VIALIN @ injeksiJumlah produksi: 1000 vial @ 10 mlTanggal Formulasi: 8 Mei 2012Tanggal Produksi: 8 Mei 2013No Reg: DKL 13024011AINo. Betch: M 013 011Komposisi: Tiap 10 ml injeksi mengandung :ThiaminHCl100 mgBenzalkoniumklorida0,01 %Na2EDTA0,1 %NaCl0,2 %Aqua pro injeksiad 10 mlIII.MASTER FORMULA

PT.hidr09enasiFARMAINJEKSITHIAMVILDibuat oleh :Disetujui oleh

Klp IVAnshari Masri, S. Farm

NoKode BahanNama bahanFungsi bahanPer vialPer batch

1TC-01ThiaminHClZat aktif100 mg100000 mg

2BK-02BenzalkoniumkloridaPengawet1 mg1000 mg

3NE-03Na2EDTAPengkhelat1mg1000 mg

4NC-04NaClPengisotonis67 mg20000 mg

5API-05Air untuk injeksiPembawaAd 10 mlAd 10000 ml

I.ALASAN PEMBUATAN PRODUKProduk steril adalah sediaan teraseptis dalam bentuk terbagi-bagi yang bebas dari mikroorganisme hidup. Sediaan parenteral ini merupakan sediaan unik diantara bentuk sediaan obat yang terbagi-bagi karena sediaan ini disuntikkan melalui kulit atau membran mukosa kebagian dalam tubuh. karena sediaan ini mengelakkan garis pertahanan pertama dari tubuh yang paling efisien yakni membran kulit dan mukosa.Jika obat tidak dapat diminum melalui mulut karena ketidak mampuan untuk menelan atau tidak sadar. Inaktifasi obat oleh cairan lambungatau ada tujuan untuk meninkatkan aktifitas obat maka dapat dipilih rute parenteral. Sediaan steril injeksi dapat berupa ampul, ataupun berupa vial. Injeksi vial adalah salah satu bentuk sediaan steril yang umumnya digunakan pada dosis ganda dan memiliki kapasitas atau volume 0,5-100 ml. Injeksi vial dapat berupa takaran tungal atau ganda dimana digunakan untuk mewadahi serbuk bahan obat.Larutan atau suspensi dengan volume sebanyak 5 ml ataupun lebih. Berdasarkan R-Voight botol injeksi vial ditutup dengan sejenis logam yang dapat dirobek atau ditembusoleh jarum injeksi untuk menghisap cairan injeksi.Vitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita yang berfungsi untuk membantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh.Tanpa vitamin manusia, hewan dan mahkluk hidup lainnya tidak dapat melakukan aktifitashidup dalam kekurangan vitamin dapat memperbesar peluang terkena penyakit pada tubuh kita. Vitamin B1 atau tiamin adalah penting untuk pencerakinan dan penggunaan karbohidrat, lemak dan protein. Ia juga mampu memelihara sistem saraf dan otot yang sehat serta fungsi jantung yang normal.Setiap badan kita memerlukan vitamin B1 dalam bentuk ATP untuk badan. Vitamin B1 bekerja sebagaico-enzim yang aktif pada proses metabolisme dan pembentukan energi. Kebutuhan akan vitamin tergantung pada usia, kelamin dan susunan makanan sehari-hari.II.ALASAN PENAMBAHAN BAHANa.APIMartindale :1674Air untuk injeksi adalah air bebas pirogen yang digunakan untuk membuat larutan injeksi.Lachman ; 1294Sejauh ini pembawa yang paling sering digunakan untuk steril adalah air, karena air merupakan pembawa untuk semua cairan tubuh.Sterile dosage form ; 19Air steril untuk injeksi pada temperature ekstrim atau tinggi akan mencegah terjadinya reaksi pirogen dengan cara menghambat pertumbuhan mikroorganisme.b.Benzalkonium kloridaDOM martin 896Benzal konium klorida adalah pengawet yang paling efektif dan bereaksi dengan cepat jika penggunaanya terkontrol.Ansel 544 Dalam preparat sediaan steril campuran benzalkonium Cl dan Na2EDTA(0,01-0.1%) digunakanExcipient 56Benzal konium klorida (0,01%) b/v juga diguankan dalam sediaan parenteral kecil.

c.Na2 EDTAExcipien 243 Na2EDTA digunakan sebagai agen pengkhelat dalam formulasi parmasietika dengan konsentrasi 0,05-0,1%Peracikan Sediaan steril 17Zat pengkhelat meningkatkan keefektifan antioksidan. Zat penghelat yang paling umum digunakan adalah dinatrium edetaPharmaceutikal Preformulation and Formulation 2 ndUntuk obat yang rentang terhadap degradasi aktif , stabilitas dan agenchelating dapat dimasukkan dalam formulasi untuk meningkatkan umur simpanan produk seperti dinatrium EdetatIV.URAIAN BAHAN

V.PERHITUNGAN1.Perhitungan Isotonisitasa.Rumus PTB

PTBThiaminHCl= 0,074a1= 1%PTB Benzalkonium CL = 0,9a2= 0,01 %PTB Na2EDTA = 0,14a3= 0,1 % PTB NaCl= 0,576Karena hipotonis, makaperlu penambahan bahan pengisotonis,maka NaCl yang ditambahkan :% NaCl= 0,9 % - 0,7 %= 0,2 %1.PerhitunganBahanPer DosisDibuat 10 ml untuk 1 VialThiaminHCl= 1% x 10 ml= 0,1g= 100 mgBenzalkonium = 0,01% x 10 ml =0,001 g= 1 mgNa2EDTA= 0,1% x 10 ml =0,01 g= 10 mgNaCl= 0,2% x 10 ml =0,02 g= 20 mgAPIad 10 ml= 10 mL- (0,1 +0,001, + 0,01 + 0,02) g / mL= 10 mL 0,131 g / mL= 9,869 gPer BatchJumlah produk1000vial @ 10 ml = 10000 mlThiaminHCl= 100 mgx 1000=100000mgBenzalkonium= 1 mgx 1000= 1000mgNa2EDT A= 10 mgx 1000= 10000 mgNaCl= 20 mg x 1000= 20000 mgAPIad10000 ml2.PengenceranBenzalkoniumklorida=Na2EDTA=NaCl=

I.CARA KERJA1.Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.2.Disterilkan masing-masing alat sesuai dengan cara sterilisasinya.3.Alat-alat gelas dibebasalkalikan dengan cara direndam dalam HCl panas 0,1 N selama 30 menit kemudian dibilas dengan air suling.4.Alat-alat dari karet dibebassulfurkan dengan cara direndam dengan Na2CO3 2% yang mengandung Na Lauril Sulfat 0,1% selama 15 menit kemudian dibilas dengan air suling.5.Ditimbang Na2EDTA 10mg dilarutkan dalam API 5 ml dan dipipet 1 ml6.Ditimbang benzalkonium klorida sebanyak 1 mg dilarutkan dalam 50 ml API dan dipipet 1 ml7.Ditambahkan benzalkonium klorida kedalam larutan tiamin HCl aduk hingga homogen tambahkan hasil pengenceran Na2EDTA aduk hingga homogen8.Dibuat pengenceran NaCl dengan menimbang 20 mg NaCl kemudian dilarutkan dalam 3 ml API dan dipipet 1,2 ml dimasukkan dalam campuran larutanno. 79.Dicek pH nya10.Dicukupkan volumenya hingga 10 ml dan dimasukkan dalam vial coklat11.Disterilkan dalam autoklaf selama 15 menit pada suhu 1210C selama 20 menit.12.Didinginkan dan diberi etiket serta dikemas dalam wadah.

DAFTAR PUSTAKA

1.Ditjen POM, (1979), Farmakope Indonesia, Edisi III, Depkes RI, Jakarta.2.Ditjen POM, (1995), Farmakope Indonesia, Edisi IV, Depkes RI, Jakarta.3.Parrot, L.E., (1971), Pharmaceutical Technology Fundamental Pharmaceutics, Burgess Publishing Co, USA.4.Jenkins, G.L., (1969), Scoville's:The Art of Compounding, Burgess Publishing Co, USA.5.Gennaro, A.R., (1998), Remington's Pharmaceutical Science, 18th Edition, Marck Publishing Co, Easton.6.Tjay, T.H., (2000), Obat-obat Penting, Edisi V, Depkes RI, Jakarta.7.Ganiswara, S.B., (1995), Farmakologi dan Terapi, Edisi IV, Bagian Farmakologi FKUI, Jakarta.8.Kibbe,A.H., (1994), Handbook of Pharmaceutical Excipient, The Pharmaceutical Press, London.9.Lachman, L, et all, (1986), The Theory and Practise of Industrial Pharmacy, Third Edition, Lea and Febiger, Philadelphia.10.Turco, S.,dkk., (1970), Sterile Dosage Forms, Lea and Febiger, Philadelphia.11.Parfitt,K., (1994), Martindale The Complete Drug Reference, 32nd Edition, Pharmacy Press.12.Gilman,G.A., (), Goodman and Gilman's The Pharmaceutical Basis of Therapeutics, Pergamen Press.13.AMA Drug Evaluation, (1995), Drug Evaluation Annual, 1995, American Medical Association, America.14.Groves,M.J., (), Parenteral Technology Manual, Second Edition, Interpharm Press.15.Mycek,dkk., (2000) Farmakologi Ulasan Bergambar, Edisi 2, Widya Medika, Jakarta.

Tabel STERILISASINoNamaAlat/BahanMetodeSterilisasiPustaka

1. BatangpengadukAutoklaf, 1210C, 20 menitParrot : 286

2. SendoktandukAutoklaf, 1210C, 20 menitParrot : 286

3. GelasukurAutoklaf, 1210C, 20 menitParrot : 286

4. Pipet skalaAutoklaf, 1210C, 20 menitParrot : 286

5. PipettetesAutoklaf, 1210C, 20 menitParrot : 286

6. GelaskimiaOven, 1700C, 2 jamParrot : 286

7. ErlenmeyerOven, 1700C, 2 jamParrot : 286

8. BuretSublimasi

9. KertassaringOven, 1700C, 2 jamLachman :623

10. KertasperkemenOven, 1700C, 2 jamLachman :623

11. SediaanakhirAutoklaf, 1210C, 20 menitMD 28th:1217

12. ThiaminHClAutoklaf, ataufiltrasiMd 28th:342

13. NaClAutoklaf, penyaringanExp : 266

14. AquadestAutoklafFI IV : 112

15. Benzalkonium kloridaAtutoklafMD 27th: 228

16. Na2EDTAAtutoklaf

17. VialOven, 1700C, 2 jamParrot : 286

18. Sarungtangan