7
Nama Krakal adalah nama Desa di Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen. Terletak 12 km timur laut Kebumen. Anda akan dipijat oleh kehangat air Krakal yang bertemperatur 39° C 42° C, 86° F 104 °F. Air Krakal juga dapat menyembuhkan gatal, kadas, reumatik dan penyakit kulit lai 1. Asal Usul Pemandian Air Panas ditemukan oleh seorang Penggembala yang diawali hewan gembalanya sering hilang,namun beberapa saat kemudian muncul kembali dan anehnya hewan hewan gembalanya yang semula menderita penyakit setelah kembali ternyata sudah sembu Karena penasaran dan rasa ingin tahunya, Penggembala itu membuntuti hewan gembalanya yang masuk kearah semak belukar dan ternyata disemak belukar tersebut terdapat mata air ya rasanya asin dan panas.Kemudian Pemandian Air Panas Krakal mulai dikenal oleh masyarakat sebagai pemandian yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit kulit, diawali ketika salah

Nama Krakal Adalah Nama Desa Di Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen

Embed Size (px)

Citation preview

Nama Krakal adalah nama Desa di Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen. Terletak 12 km timur laut Kebumen. Anda akan dipijat oleh kehangatan air Krakal yang bertemperatur 39 C 42 C, 86 F 104 F. Air Krakal juga dapat menyembuhkan gatal, kadas, reumatik dan penyakit kulit lainnya.

1. Asal Usul Pemandian Air Panas ditemukan oleh seorang Penggembala yang diawali hewan gembalanya sering hilang,namun beberapa saat kemudian muncul kembali dan anehnya hewan hewan gembalanya yang semula menderita penyakit setelah kembali ternyata sudah sembuh. Karena penasaran dan rasa ingin tahunya, Penggembala itu membuntuti hewan gembalanya yang masuk kearah semak belukar dan ternyata disemak belukar tersebut terdapat mata air yang rasanya asin dan panas.Kemudian Pemandian Air Panas Krakal mulai dikenal oleh masyarakat sebagai pemandian yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit kulit, diawali ketika salah

seorang putra bangsawan dari Kartosuro yang bernama Pangeran Juru. Beliau telah bertahuntahun dari kecil hingga menginjak masa remaja mendapat musibah yaitu menderita penyakit yang sulit disembuhkan. Sudah berbagai jalan ditempuh untuk mengobati Pangeran Juru tetapi hasilnya tidak memuaskan, padahal penyakit tidak begitu aneh hanya koreng saja. Karena penyakit tersebut sangat menjijikan maka Pangeran Juru dijauhi oleh teman-temannya bahkan hinaan dan ejekan sudah menjadi makanan setiap hari dan dia juga sering menangis bersedih dan akhirnya Pandgeran Juru menjadi rendah diri.Putra bangsawan ini dan juga kedua orang tuanya sudah putus asa karena penyakit yang diderita anaknya tidak kurun sembuh. Satu-satunya jalan hanya memohon kepada Tuhan agar memberi petunjuk dan jalan serta ketabahan hati. Karena kekuasaan Tuhan maka pada suatu malam Pangeran Juru bertemu dengan seseorang yang tidak mempunyai wujud tetapi terdengar suaranya. Ia memberikan petunjuk

kepada Pangeran Juru bahwa kalau ingin sembuh dari penyakit yang dideritannya Pangeran Juru harus mandi dengan air, tetapi air itu lain daripada yang lain. Air itu asin rasanya, panas/ hangat dan harus diminum. Untuk mendapatkan air itu harus menelusuri ke Utara dan jangan berhenti sebelum menemukannya. Keesokan harinya Pangeran Juru mengadukan mimpinya kepada ayahnya, setelah mendengar berita dari anaknya maka ia segera memerintahkan kepada bawahannya untuk bersiap-siap dan berangkat untuk mencari air yang diceritakan oleh Pangeran Juru. Siang berganti malam, malam berganti hari dan tidak terasa mereka telah berbulan-bulan menempuh perjalanan yang sangat melelahkan, kadang mereka mencabut senjata untuk menghadapi binatang-binatang buas dan kawanan perampok yang menghadang mereka karena pada waktu itu Daerah Kebumen masih sangat menyeramkan. Setelah melalui perjalanan yang sangat melelahkan akhirnya rombongan menemukan sumber air itu dan setelah Pangeran Juru sembuh dengan cara mandi berendam

kurang lebih 15 menit dan meminum airnya sedikit. Atas permintaannya itu dibuat sumur pada letusan-letusan kecil diparit tersebut dan dibuatlah gubug sederhana didekatnya, parit yang tadinya berada ditempat letusan-letusan sekarang sudah dipindah ke Selatan dijadikan batas antara Desa Kalirancang dengan Desa Krakal. Mata airnya tepat di Desa Krakal hampir berbatasan dengan Desa Kalirancang, di kanan kiri parit tersebut diberi nama Kalisinan yang sampai sekarang ini dijadikan nama sebuah dukuh di Desa Kalirancang. Dengan banyak orang mengenal ini, kemudian di kenal dengan nama Banyuangetsampai sekarang. Animisme daerah itu masih berkembang dan penduduk di daerah itu yang masih sering melakukan sesaji, membakar dupa. Tak kalah penasarannya juga dikalangan Istana Kartosuro ramai diperbincangkan masalah air panas sehingga para sentana ingin membuktikan tentang hal itu dan berturut-turut Sentana Kartosuro yang berkunjung ketempat itu: 1. Pangeran Cokro Negoro

2. Pangeran Cokro Atmojo 3. Pangeran Sunu Proyo 4. BRA.Cokro Darsono B. Sejarah Pemugaran Pada waktu itu Kebumen masih diperintah oleh Arung Binang atas prakarsa Pangeran Juru yang didukung oleh pengawal kraton serta didukung oleh rakyat maka Pemandian Air Panas itu dibangun. Kemudian pada tahun 1901 Raja Kartosuro atau Ayahanda Pangeran Juru menyerahkan pengelolaannya kepada Residen Kedu yang selanjutnya ditugaskan kepada suatu bidang yang disebut Veregening Ter Explorahe Younderzek Van Varme Bronen dan pelaksanaan pembangunannya dimulai tanggal 10 Januari sampai dengan 25 Desember 1905. Pelaksanaan pembangunan ini tak lupa mendapat bantuan dari para ahli kimia Indonesia dan seorang dokter Tionghoa yang ikut menyelidiki keadaan airnya. Mula-mula banyak sekali pengunjung yang ingin melihat dan membuktikan secara langsung tetapi sayang pada tahun 1930

Belanda masuk ke Daerah Krakal. Baru setelah meninggalkan Indonesia dan meninggalkan Krakal pada tahun 1939 keadaannya pulih kembali dan Pemandian Air Panas itu diperbaharui pada tahun 1982 dan dibangun secara lancar dan sampai sekarang telah mengalami beberapa kali pembangunan/ renovasi yaitu pada tahun: Pada tahun 1999 direnovasi semula kamar ekonomi menjadi kamar VIP sejumlah 6 (enam) kamar tamannya yang cukup asri. Pada tahun 2001 mendapat bantuan dari Gubernur Jawa Tengah dan dana APBD Kebumen antara lain untuk renovasi kamar mandi dan bangunan berupa ruang tunggu, ruang lobi, pembuatan kios, tempat parkir dan pemavingan jalan didalan objek wisata. ANDA SEBAIKNYA MANDI TIDAK PERLU PAKAI SABUN KARENA AIR MENGANDUNG: 1. SULFAT (SO4) ------------------------------- 1236 mg/l.

2. KESADAHAN ---------------------------------- 320,3 ED. 3. ANMONIA(N) -------------------------------- 3,9 mg/l. 4. Ph -------------------------------------------- 8,5 mg/l. 5. TEMBAGA (CU) ----------------------------- 0,2 mg/l. 6. FLOURIDA (F) ------------------------------ 0,7 mg/l. 7. NITRAT & NITRIT -------------------------- 0,7 & 0,0 mg/l. 8. KEBUTUHAN BIOLOGI AKAN OKSIGEN -- 4,6 mg/l.