Upload
anggun-aank-assyhabibthie
View
4
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
tbc
Citation preview
MYCOBACTERIA
MYCOBACTERIA
Mycobacterium tuberculosa
TAKSONOMI
a. Menurut Bergeys Manual of Determinative Edisi 6 th 1948:
Kingdom
: Plant
Phylum
: Thallophyta
Sub phylum
: Fungi
Class
: Schyzomycetes
Ordo
: Actinomycetales
Famili
: Mycobacteriaceae
Genus
: Mycobacterium
Spesies
: Mycobacterium tuberculosis
b. Menurut Bergeys Manual of Determinative Edisi 9 th 1994:
Kingdom
: Prokaryota
Divisi
: Gracilicutes
Class
: Schyzomycetes
Ordo
: Actinomycetales
Famili
: Mycobacteriaceae
Genus
: Mycobacterium
Spesies
: Mycobacterium tuberculosis
SEJARAH
Pada tahun 1882 Koch menemukan atau mengisolasi pertama kali M. tuberculosis
MORFOLOGI
Bentuknya batang, ramping atau agak bengkok dengan ujung bulat, lebar 0,2 0,5 m dan panjang 1 4 m. Bentuk bercabang didapatkan pada kultur yang lama atau pada hapusan yang berasal dari kelenjar getah bening yang mengalami pengejuan.
Tahan asam, tidak bergerak, tidak berspora, tidak berselubung.
Kuman dari kultur, sputum/sekresi dapat diwarnai dengan pewarnaan Ziehl Neelsen dan Kinyoun-Gabbet dan terlihat batang berwarna merah dengan latar belakang biru.
Bersifat sulit diwarnai dan sulit dilunturkan dengan asam kuat (HCl) diesbabkan karena dinding selnya terdiri dari lemak kadar tinggi.
Dengan pewarnaan Gram berbentuk batang Gram (+).
FISIOLOGI
Tidak dapat tumbuh pada media biasa, tetapi dapat tumbuh lambat pada serum yang diuapkan, telur yang dikoagulasikan, atau pada media kentang.
Bentuk koloni tampak kering, dengan permukaan yang berombak, dengan lama inkubasi 10-20 hari, kadang sampai 8 minggu. Suhu optimal 37oC dan dalam suasana aerob.
Kuman dapat tumbuh dengan pH media 6,0 s.d. 7,6 dan pH optimum 6,8.
Untuk isolasi pertama kuman dapat ditumbuhkan pada media sintetik yang teridiri dari gliserin, asparagin, sitrat, dan garam anorganik.
Media yang umum digunakan adalah media LJ (Lowenstein-Jensen) dengan penambahan gliserin dan telur yang telah terkoagulasikan.
RESISTENSI
M. tuberculosis dalam kultur dapat bertahan 2-8 bulan, akan mati bila terkena sinar matahari langsung selama 2 jam, basil dalam sputum bertahan 20-30 jam.
Sputum yang membusuk, bila tidak terkena sinar matahari bertahan sampai berminggu-minggu (8 minggu).
Dalam sputum yang kering dapat bertahan 6-8 bulan.
Droplet dari sputum yang kering yang bergabung dengan partikel debu di udara bersifat infeksius selama 8-10 hari.
Kuman dapat dimatikan dengan disinfektan fenol 5% selama 24 jam (kuman dalam sputum).
VARIASI
Faktor tuberculosa diuraikan oleh petroff dan laboratorium Trudeau pada tahun 1927
Smooth untuk koloni halus dan Rought untuk koloni kasar.
Kuman yang virulen adalah yang berasal dari koloni kasar.
TIPE
Dikenal ada 3 macam:
1. M. tuberculosisi tipe humane
2. M. tuberculosisi tipe bovine
3. M. tuberculosisi tipe avian
Tipe-tipe ini dapat dibedakan dengan tes kultur dan dengan patogenitasnya terhadap hewan-hewan percobaan.
Tipe Humane:
tumbuh subur pada media yang cocok (LJ) suhu 37oC.
Pigmen kuning muda-jingga
Pertumbuhan terpacu dengan penambahan gliserol
Patogen terhadap marmut dan manusi tetapi tidak pada kelinci dan ayam
Memecah niasin
Tipe Bovine:
Dalam media yang cocok tumbuh lambat dan kurang subur
Terpacu pertumbuhannya bila dibiakkan dalam media tanpa gliserol karena kuman ini bersifat gliserolfobia
Tidak berpigmen
Lebih virulen terhadap marmut dan kelinci dan tidak pada ayam
Tidak memecah niasin
Tipe Avian:
Tumbuh paling baik pada suhu 40oC atau lebih
Dipacu pertumbuhannya dengan penambahan gliserol
Memproduksi pigmen
Lebih virulen terhadap ayam daripada marmut dan kelinci.
TUBERCULOSIS PADA MANUSIA
Dapat menyerang bermacam-macam jaringan tubuh, penyebab tipe humane dan bovine.
Masuknya basil melalui saluran pernafasan dan saluran pencernaan
Bersifat menahun, dimulai dengan timbulnya tuberkel-tuberkel dan kemudian timbul peradangan kronis yang disebut granuloma
Kerusakan awal disebabkan karena adanya produk hasil tuberculosa seperti asam phthiric yang berpengaruh pada darah, serta produk toksis hipersensitivitas yang dapat memudahkan pengembangan penyakit
Proses pengembangan dari infeksi pertama ke bagian tubuh yang lain dapat melalui beberapa jalan:
a. Penyebaran langsung ke jaringan perbatasan. Dalam hal ini pleura dan pericardium dapat terinfeksi
b. Melalui udara: terdapat pada Tbc paru dan hasil tuberculose berada dalam secret bronchus dalam sputum
c. Melalui system limfatika, misalnya: Cervicallymphaditis.
d. Melalui system peredaran darah, misalnya meningitis tuberculosa
Penyebab tuberculosis pada manusia yang terbanyak tipe humane
DIAGNOSA TUBERCULOSIS
Spesimen: pus, liquor cerebrospinalis (LCS), sputum, cucian lambung, urine, tinja, cairan pleura
Pemeriksaan mikroskopis:
Spesimen dibuat sediaan langsung diwarnai dengan Ziehl Neelsen atau Kinyoun-Gabbet.
Untuk pelaporan hasil digunakan skala Bronkhosrst (1934):
(+1) ( ditemukan 40 kuman pada seluruh sediaan setelah diperiksa 15 menit
(+2) ( ditemukan 20 kuman dalam 10 lapangan pandang
(+3) ( ditemukan 60 kuman dalam 10 lapangan pandang
(+4) ( ditemukan 120 kuman dalam 10 lapangan pandang
(+5) ( lebih dari 120 kuman dalam 10 lapangan pandang
Untuk kultur digunakan media Dubes, LJ atau Petroff
Spesimen sebelum kultur dilakukan homogenisasi dengan H2SO4 4%, NaOH 4%, cara Biofarma.
a. Homogenisasi dengan H2SO4 4% :
Sediakan tabung pemusing 22 mm, volume 9,5 ml dengan tutup kapas atau kasa steril
Isi 3 ml sputum dan tambahkan 5 ml H2SO4 4%
Kocok 15 menit dengan shaker dengan goncangan 210/menit
Centrifuge 300 rpm 10
Cuci dengan PZ steril 2x
Buang filtrat, sisakan 1 ml
b. Homogenisasi dengan NaOH 4%
Masukkan sputum 1 ml dalam tabung pemusing 22 mm, volume 10 ml
Tambahkan 1 ml NaOH 4% yang mengandung 0,004% merah fenol sebagai indicator, tutup dengan kapas atau kain kasa steril
Kocok 10 denagn goncangan 210/menit
Putar 15 3000 rpm, buang filtratnya dan sisakan 0,5 ml
Tetesi endapan dengan HCl 2N sebanyak 1-2 tetes sampai terjadi warna kuning
Titrasi kembali dengan NaOH 4% sampai berwarna merah muda.
ATAU DENGAN CARA:
Ambil sputum dengan swab steril dan masukkan dalam tabung berisi 1 ml NaOH 4% dengan 0,004% merah fenol
Kocok 10 dengan goncangan 210/menit
Diamkan 15 dan teteskan HCl 2N 1-2 tetes sampai warna kuning
Titrasi kembali dengan NaOH 4%
c. Homogenisasi Bio Farma:
Masukkan 4 ml sputum dalam tabung Mac Carthney yang berisi 3 ml larutan NaOH 4% dengan 0,004% BTB sebagai indicator
Kocok 15 dengan goncangan 210/menit
Teteskan H2SO4 10% sampai warna kuning
Titrasi kembali dengan NaOH 4% sampai warna menjadi hijau muda
Putar 15 3000 rpm dan buang filtratnya
CARA PENANAMAN ATAU KULTUR
Sediakan 3 tabung media LJ Holm yang berumur tidak lebih dari 6 minggu. Tambahkan pada tiap tabung 0,75 ml aquadest steril sebagai air konden
Biakkan dengan ose sputum yang telah dihomogenisasi
Tutup tabung biakan rapat-rapat dengan kapas yang telah dicelupkan parafin
Inkubasi 37oC dalam suasana aerob selama 8 minggu. Periksa dengan teliti 3 kali seminggu. Hasil negatif bila tidak ada pertumbuhan selama 8 minggu
Dibuat sediaan mikroskopik dari koloni-koloni yang tumbuh.
Angka Kesuburan Pertumbuhan:
1 = makroskopis tidak ada pertumbuhan, mikroskopis terdapat kuman tahan asam
2 = koloni lebih kecil dari kepala jarum
3 = koloni sebesar kepala jarum
4 = koloni sebesar 1 x 1 mm3 atau lebih
TES VIRULENSI DAN RESISTENSI KUMAN M. tuberculosisa. Percobaan Merah Netral:
Kuman tahan asam yang patogen mengandung diamino pamelin yang dapat
mengikat merah netra
Cara:
2 koloni yang berasal dari biakan di masukkan ke tabung berisi 5 ml methanol 50%, inkubasi 37oC selama 1 jam.
Buang cairan methanol, tambahkan 5 ml methanol 50% baru, inkubasi 37oC selama 1 jam dan buang cairan methanol
Tambahkan 5 ml larutan penyangga Na barbital 1% dalam NaCl 5% yang pH-nya 9,2 pada endapannya.
Inkubasi 37oC selama 1 jam dan tiap jam dikocok
(+) bila koloni berwarna merah muda-merah tua.
b. Tes Katalase
c. Tes Peroksidase
Ensim peroksidase yang dibentuk oleh kuman yang masih sensitive terhadap INH (Izoniacotinamide Hidrochlorida), tidak lagi dibentuk oleh kuman-kuman yang resisten terhadap INH karena kuman ini pernah diserang INH sehingga merubah metabolismenya.
Cara:
Masukkan ke tabung 1 ml penyangga asetat 0,2 mol pH 4; 0,2 ml larutan katekol 2% dalam aquadest; 0,1 ml H2O2 0,3%.
Masukkan 2 koloni dan tunggu 10 menit
(+) bila warna koloni berubah menjadi warna tengguli
d. Tes resistensi terhadap obat anti tuberculosa: PAS (paraamino salisilic acid/asam parasalisilat), INH dan streptomycin.
PERBEDAAN KUMAN TUBERCULOSA HUMANE DAN BOVINE
1. Tes Niasin menurut Kenno (Niasin dihasilkan oleh M. tuberculosa humane bukan bovine).
kultur dibuat pada media LJ tanpa hijau malachite
letakkan biakan yang berumur 3-5 minggu pada petridish steril
tambahkan 1 ml anilin 4% dalam alcohol 96%
tambahkan 1 ml BrCN 10% dalam aquadest
Diamkan 1-3 menit pada suhu kamar
(+) berwarna kuning sitrun (M. tuberculosa tipe humane)
2. Tes Nitrat menurut Virtanen Grress (M. tuberculosa humane mereduksi nitrat menjadi nitrit):
masukkan 1 ose kultur dalam tabung yang berisi 2 ml NaNO3 0,1 mol dan penyangga phpsphat pH 7 sebanyak 2 ml
Diamkan 2 jam suhu 37oC
Tambahkan 2 tetes HCl pekat dan 4/2 tetes sulfanilamide 0,2% dalam air serta 2 tetes N-(1-naftil)etilindiamida HCl 1% dalam air
Diamkan 5 menit
(+) M. tuberculosa humane berwarna merah ungu serta tipe bovine tidak.
3. Penghambatan pertumbuhan oleh 1 mikrogram Tiofen-2-Karbohidrasida menurut Bonicke:
sediakan 2 tabung LJ dengan 1 g tiofen- 2-karbohidrasida (LJ dengan dan tanpa gliserol)
Tanami kedua media di atas dengan suspensi Mycobacterium sp. Yang diperiksa
Inkubasi 4 minggu 37oC dan periksa hasilnya
M. tuberculosa bovine yang sensitive dan resisten terhadap INH tidak tumbuh
Jenis MycobacteriumNiasinMerah Nitrat (Reduksi nitrat)Tiofen-2-karbohidrasida
M. bovine
M. bovine resisten INH
M. humane
M. lucifalavum
M. scrofulaceum
Saprofit tahan asam(-)
(-)
(+)
(+)
(-)
(-)(-)
(-)
(+)
(-)/(+)
(-)
(-)/(+)(+) /peka
(+)
(-)/resisten
(-)
(-)
(-)
PERCOBAAN BINATANG
Dasarnya Postulat Koch
Pelaksanaan marmut disuntik dengan spesimen yang di homogenisasi dilipat paha dan diamati setiap minggu. Apakah marmut kehilangan berat badan dan timbul lesi tipis
Marmut setelah 8 minggu penyuntikan dimatikan kemudian diseksi untuk melihat adanya kuman tuberculosa pada kelenjar paha, lymfa, hati dan paru-paru ( cat dengan Ziehl Neelsen atau Kinyoun-Gabbet.
REAKSI TUBERCULOSA-TEST MANTOUX
0,1 ml atau 1/1000 OT (old tuberculin) disuntikkan secara intrakutandan selang 48 jam diadakan pembacaan.
Apabila bekas suntikan timbul bintik-bintik kemerah-merahan dan indurasinya seluas 10 x 10 mm berarti reaksi positif
IMUNISASI AKTIF
Menggunkan vaksin BCG (Bacillus Calmette Guerin) untuk anak-anak kurang dari 14 tahun.
TERAPI
1. Pengobatan pertama: streptomycin, INH, PAS
2. Pengobatan kedua
: Ethionamid, pyroxynamid, cycloserin, viomycin, dan
ethambutol