2
MY BEST FRIEND Tak terasa hari berganti minggu, minggu berganti bulan dan bulan berganti tahun, setelah aku mengenalnya hari-hariku terasa lebih indah dan aku sangat nyaman saat berada di dekatnya. Ya dia adalah sahabatku, yang aku kenal dari awal kelas 8. Kita selalu melalui waktu bersama sama dan punya banyak momen-momen indah, aku suka manggil dia dengan sebutan “kaka”, sedangkan dia memanggilku dengan sebutan cece, kami berdua sangat akrab dan dekat, jika ada aku, pasti ada dia dan juga sebaliknya. Suatu hari… Aku sahabatku berusaha untuk jujur, ternyata sahabatku sudah jadian dengan mantan ku sewaktu kelas 9, aku tersontak kaget, aku bahagia karena sahabatku bahagia, aku kecewa karena sebelumnya dia pernah cerita bahwa mantanku 2bulan terakhir ini sering bertanya tentang aku ke dia dan ingin ketemu aku, tapi kenapa malah dia yang jadian?? Dan pastinya antara aku dan dia akan ada jarak nantinya karena merasa sama-sama tidak enak. Seberapa lama persahabatan ini akan tetap dekat?? Pertanyaan itu yang selalu terbayang-bayang di otakku… Setelah mereka semakin dekat, ternyata apa yang aku pikirkan sekarang benar-benar terjadi, aku merasa sahabatku sekarang jauh, jarang bareng-bareng kayak dulu lagi, dan sekarang dia lebih milih pacarnya ketimbang aku sahabatnya sendiri, sekarang aku sendiri, aku mengalah demi kebahagiaan sahabatku, karena aku ingin selalu melihat dia tersenyum ,ya walau aku tau, mungkin aku yang harus nahan sakit hati ini tapi aku tulus ngelakuin ini semua. Suatu hari, saat aku sedang sendiri di dalam kelas yang masih kosong, karena hari masih terlalu pagi, tiba-tiba suara sepatu terdengar dari luar… Ternyata… “hai!…” tiba-tiba mengagetkanku yang sedang melamun, “hai juga” jawabku lesu… “aku tau kamu sedih ,maafin aku yah, demi pacar, aku sekarang jadi jauhin kamu, ngelupain kamu ,aku nyesel banget, aku gak menghargai hubungan persahabatan kita yang udah terjalin selama ini, plis maafin aku, aku janji gak bakal ngulang kesalahan ini lagi” jelasnya panjang lebar sambil menghapus air matanya yang jatuh… “ya aku maafin kok, gak papa mungkin memang kamu lebih bahagia sama pacarmu, kenapa aku harus marah” jelasku balik

My Best Friend

Embed Size (px)

DESCRIPTION

My Best Friend

Citation preview

Page 1: My Best Friend

MY BEST FRIENDTak terasa hari berganti minggu, minggu berganti bulan dan bulan berganti tahun, setelah aku mengenalnya hari-hariku terasa lebih indah dan aku sangat nyaman saat berada di dekatnya. Ya dia adalah sahabatku, yang aku kenal dari awal kelas 8. Kita selalu melalui waktu bersama sama dan punya banyak momen-momen indah, aku suka manggil dia dengan sebutan “kaka”, sedangkan dia memanggilku dengan sebutan cece, kami berdua sangat akrab dan dekat, jika ada aku, pasti ada dia dan juga sebaliknya.

Suatu hari… Aku sahabatku berusaha untuk jujur, ternyata sahabatku sudah jadian dengan mantan ku sewaktu kelas 9, aku tersontak kaget, aku bahagia karena sahabatku bahagia, aku kecewa karena sebelumnya dia pernah cerita bahwa mantanku 2bulan terakhir ini sering bertanya tentang aku ke dia dan ingin ketemu aku, tapi kenapa malah dia yang jadian?? Dan pastinya antara aku dan dia akan ada jarak nantinya karena merasa sama-sama tidak enak. Seberapa lama persahabatan ini akan tetap dekat?? Pertanyaan itu yang selalu terbayang-bayang di otakku…

Setelah mereka semakin dekat, ternyata apa yang aku pikirkan sekarang benar-benar terjadi, aku merasa sahabatku sekarang jauh, jarang bareng-bareng kayak dulu lagi, dan sekarang dia lebih milih pacarnya ketimbang aku sahabatnya sendiri, sekarang aku sendiri, aku mengalah demi kebahagiaan sahabatku, karena aku ingin selalu melihat dia tersenyum ,ya walau aku tau, mungkin aku yang harus nahan sakit hati ini tapi aku tulus ngelakuin ini semua.

Suatu hari, saat aku sedang sendiri di dalam kelas yang masih kosong, karena hari masih terlalu pagi, tiba-tiba suara sepatu terdengar dari luar…

Ternyata…

“hai!…” tiba-tiba mengagetkanku yang sedang melamun, “hai juga” jawabku lesu…

“aku tau kamu sedih ,maafin aku yah, demi pacar, aku sekarang jadi jauhin kamu, ngelupain kamu ,aku nyesel banget, aku gak menghargai hubungan persahabatan kita yang udah terjalin selama ini, plis maafin aku, aku janji gak bakal ngulang kesalahan ini lagi” jelasnya panjang lebar sambil menghapus air matanya yang jatuh… “ya aku maafin kok, gak papa mungkin memang kamu lebih bahagia sama pacarmu, kenapa aku harus marah” jelasku balik

“baik banget kamu, aku udah salah ke kamu, tapi kamu masih mau maafin aku makasih ya, kamu emang sahabatku yang paling baik” jawabnya sambil berpelukan…

Suatu hari, ada kabar kalau pacarnya PHPin kaka, dia punya pacar baru, setelah itu mutusin kaka gitu aja…

“Ka, kenapa? Kamu putus sama dia? Sabar yah tetep semangat masih banyak yang lebih baik dari dia oke, tapi bukannya kalau habis diputusin itu sedih ya?” tanyaku

“hahaha lucu deh kamu, kenapa aku harus sedih? Aku kan Cuma kehilangan orang yang gak sayang sama aku, toh yang udah berlalu biarin aja, aku juga gak mikirin, aku sedih kalau kehilangan kamu, orang yang selalu sayang, peduli dan selalu ada buat aku, kan kamu MY BEST FRIEND FOREVER sampai kapanpun ,aku sayang kamu ce” jawabnya sambil berpelukan…

Akhirnya persahabatan yang dulu hampir retak akhirnya kembali seperti semula lagi, dan tidak akan terpisahkan sampai kapan pun, seberat apapun cobaan menerpa, aku dan kaka selalu bisa mengatasinya, itulah persahabatan sejati…