19
Mutagenisitas Kemampuan suatu senyawa untuk menyebabkan perubahan pada materi genetik inti sel Uji mutagenisitas yang umum : Uji Ames Ames tes adalah suatu uji yang dilakukan untuk menentukan apakah suatu senyawa merupakan mutagen yang berpotensi yang ada terhadap kapasitasnya untuk menginduksi mutasi pada DNA didalam sel baik secara in-vitro maupun in-vivo.

Mutagenisitas -Serly Ps

Embed Size (px)

DESCRIPTION

aaaa

Citation preview

Mutagenisitas

MutagenisitasKemampuan suatu senyawa untuk menyebabkan perubahan pada materi genetik inti selUji mutagenisitas yang umum :Uji AmesAmes tes adalah suatu uji yang dilakukan untuk menentukan apakah suatu senyawa merupakan mutagen yang berpotensi yang ada terhadap kapasitasnya untuk menginduksi mutasi pada DNA didalam sel baik secara in-vitro maupun in-vivo.

Proses dalam Ames TestUji Ames dilakukan dengan memasukan bahan kimia yang akan diuji dengan bakteri yang digunakan dalam tabung tes. Kemudian, sampel tersebut akan diletakkan ke cawan petri yang berisi media agar dan histidin. Agar digunakan untuk penyedia nutrisi bagi bakteri, sedangkan histidin memungkinkan metabolisme kimia terjadi. Sampel ini kemudian dibiarkan tumbuh selama 24 hingga 48 jam dalam kondisi terisolasi. Setelah didiamkan dalam waktu tersebut, volume histidin akan habis, sehingga terjadi kondisi di mana bakteri tidak dapat bertahan. Namun, jika sampel terus berkembang, hal ini mengindikasikan bahwa bakteri tidak lagi tergantung pada kehadiran enzim untuk tumbuh. Hal ini berarti bahwa bakteri telah bermutasi. Dalam hal ini, uji Ames telah menghasilkan hasil yang positif. Namun, bukan berarti bahwa bahan kimia yang diuji menyebabkan kanker pada manusia. Belum tentu. Hal ini hanya untuk menunjukan bahwa zat kimia tersebut perlu diteliti ulang apakah karsinogenik atau tidak.PrinsipMenggunakan bakteri Salmonella typhimurium yang mengalami kelainan gen (mutan) yang menyebabkannya tidak mampu mensintesa histidin

Akibat adanya senyawa mutagen maka bakteri tsb akan mengalami mutasi terbalik sehingga gen yang tidak berfungsi menjadi berfungsi kembali

Seringkali ditambahkan ekstrak hati tikus (kaya enzim) untuk meningkatkan aktivitas metabolismeKarsinogenisitasKemampuan suatu senyawa untuk menyebabkan tumor atau kanker pada pemberian secara berulang

Uji karsinogenisitas dilakukan pada mencit atau tikus selama 2 tahunPada satu spesies digunakan seluruh jenis kelamin yg terdiri : 50 ekor betina dan 50 ekor jantanDilakukan nekropsi pada akhir pengamatan dan dikumpulkan 40 jenis jaringanDosis yang digunakan : menggunakan acuan yang sama seperti pada uji toksisitas kronis

TeratogenitasUji teratogenitas :Merupakan uji toksisitas obat yang diberikan selama masa organogenesis hewan bunting

Tujuan :Untuk menentukan apakah senyawa tersebut dapat menimbulkan cacat pada janinMenentukan apakah cacat tersebut terkait dosis obat yang diberikan

Prinsip pengujian 2 spesies hewan , pengerat & non pengeratMasih perawan dan daur estrus teraturSatu galur, dewasa sehat dan variasi berat badan 10%kelompok dosis obat, kontrol negatif,kontrol positif (@ 20 ekor mencit/tikus atau @12 ekor kelinci)

Faktor-faktor yang mempengaruhi toksisitasKomposisi toksikanDosis dan konsentrasiRute dan tempat paparanintra vena>inhalasi>intra peritonial> sub kutanDurasi dan frekuensi paparanakut (< 24 jam), sub kronik (1 bulan atau kurang), kronik (lebih dari 3 bulan)Jenis kelaminMetabolisme

Status kesehatanUmur (pediatri & geriatri)Status nutrisi dan faktor makananGenetikLingkunganMekanisme ToksisitasPenghantaran Reaksi dengan organ sasaran/molekul sasaranDisfungsi selularTerperbaiki atau tak terperbaiki

Eliminasi ToksikanEliminasi melalui ginjalEliminasi melalui hatiEliminasi melalui paru-paru

Efek toksikan pada sasaranDisfungsi molekul sasaranDestruksi molekul sasaranPembentukan reaksi antigen-antibodi