36
42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Diagram Alir (Flowchart) dan Diagram Blok pengembangan jaringan fiber optic Perumahan Greenwood Semarang. Gambar 3.1 Diagram Alir Pengembangan Jaringan Fiber Optic Perumahan Greenwood Semarang. - Mulai Perijinan dan Survey Membuat Readline Pembuatan BOQ (Bill Of Quantity) Pemasangan perangkat jaringan fiber optik Menghitung Link Budget Selesai Analisa Link Budget Pengukuran

Mulai - repository.usm.ac.id

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Mulai - repository.usm.ac.id

42

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Pengumpulan Data

Diagram Alir (Flowchart) dan Diagram Blok pengembangan jaringan fiber

optic Perumahan Greenwood Semarang.

Gambar 3.1 Diagram Alir Pengembangan Jaringan Fiber Optic

Perumahan Greenwood Semarang.

-

Mulai

Perijinan dan Survey

Membuat Readline

Pembuatan BOQ (Bill Of Quantity)

Pemasangan perangkat jaringan fiber optik

Menghitung Link Budget

Selesai

Analisa Link Budget

Pengukuran

Page 2: Mulai - repository.usm.ac.id

43

Berikut ini penjelasan dari Diagram Alir di atas :

- Perijinan dan survey lahan merupakan proses akusisi lahan atau

bangunan dari pemilik lahan ke operator.

- Redline merupakan Pembuatan sebuah acuan dalam menempatkan

perangkat pada proyek jaringan fiber optic.

- RAB (Rancangan Anggaran Biaya) yaitu Estimasi biaya dalam suatu

proyek konstruksi jaringan fiber optic.

- Pemasangan perangkat jaringan fiber optic antara lain ODC, pole,

kabel fiber optic, ODP, splacing, handhole, dan aksesoris pendukung

lainnya.

- Pengukuran pada jaringan fiber optic biasanya dengan menggunakan

dua alat ukur yaitu OTDR (Optical Time Domain Reflectometer) dan

OPM (Optic Power Meter).

- Perhitungan link budget untuk mengetahui redaman disetiap ODP

pada masing - masing line.

- Menganalisa link budget dengan membandingkan hasil dari

perhitungan sebelum penambahan dan sesudah penambahan yang

dibandingkan dengan standard perusahaan/KPI (Key Performance

Indicator).

Page 3: Mulai - repository.usm.ac.id

44

Diagram Alir (Flowchart) dan Penyusunan Tugas Akhir di Perumahan

Greenwood Semarang.

Gambar 3.2. Diagram Alir Penyusunan Tugas Akhir di Perumahan

Greenwood Semarang.

Mulai

Study Literature

Survey Lapangan

Pembuatan Proposal

Pengumpulan Data

Pengolahan Data

Analisa Data

Pembuatan Laporan

Selesai

Page 4: Mulai - repository.usm.ac.id

45

L M N

K

Gambar 3.3. Diagram Blok Prinsip Kerja Jaringan Fiber optic

Berikut ini penjelasan dari Diagram Blok di atas :

Perangkat OLT, kiriman input dari server akan diteruskan ke ODF.

OLT (Optik Line Terminal) berfungsi sebagai terminal utama yang

terletak di sisi provider.

Perangkat ODF diteruskan ke ODC melalui kabel feeder. ODF

berfungsi sebagai pusat terminasi serat optik dari outdoor (feeder).

Dari ODC, melalui 4 line (K,L,M,N) akan mendistribusikan sinyal

ke ODP melalui kabel fiber optik.

Selanjutnya ODP akan mengakses sinyal ke rumah – rumah

pelanggan.

Kabel Feeder

ODP (Optical Distribution Point)

Pelanggan (homepass)

ODC(Optical Distribution Cabinet)

ODF (Optic Distribution Frrame)

Kabel Patchcord

OLT (Optik Line Terminal)

Page 5: Mulai - repository.usm.ac.id

46

3.2 Pengumpulan Data

Penelitian ini mengambil jarak line terjauh yang berada di Jalan

Hollywood Raya, Perumahan Greenwood Semarang. Karena jika pelanggan

terjauh sudah layak linknya, makan pelanggan yang lebih dekat sudah memenuhi

standarisasi.

Pada jaringan fiber optic di Perumahan Greenwood, Jalan Hollywood Raya

terdapat beberapa perangkat yang mendukung kinerja, yaitu:

Optical Distribution Cabinet (ODC)

ODC adalah suatu ruang yang berbentuk kotak atau kubah (dome) yang

terbuat dari material khusus yang berfungsi sebagai tempat instalasi

sambungan jaringan optik single-mode, yang dapat berisi connector,

splicing, maupun splitter dan dilengkapi ruang manajemen fiber dengan

kapasitas tertentu pada jaringan akses optik pasif (PON), untuk hubungan

telekomunikasi.

Komponen-komponen yang ada dalam ODC:

- Home Cable Tray, suatu kompartemen yang digunakan untuk

mengamankan, mengorganisasi, dan melindungi serat optik, patch-

cord, pigtail; dan digunakan dalam konteks manajemen

kabel/fiber.

- Connector, ujung fiber optic yang akan disambungkan pada

konektor adaptor.

- Parking-lot, suatu tempat terminasi sementara konektor yang

belum disambungkan.

Page 6: Mulai - repository.usm.ac.id

47

- Patch-cord, seutas penyambung kabel interkoneksi, biasanya

dengan konektor yang sudah terpasang di kedua ujungnya,

digunakan untuk menghubungkan dua perangkat.

- Pig-tail, seutas serat optik yang pendek untuk menghubungkan dua

komponen optik, dilengkapi satu konektor pada salah satu

ujungnya.

- Slack storage, suatu kompartemen yang digunakan untuk

mengamankan, mengorganisasikan, dan melindungi kelebihan

kabel/fiber.

- Splice Tray, suatu kompartement untuk mengamankan,

mengorganisasikan, dan melindungi sambungan fiber yang

menggunakan teknik splicing.

- Splice, sambungan permanen antara dua serat optik

- Splitter, suatu perangkat yang digunakan untuk membagi sebuah

sinyal optik ke dalam dua atau lebih sinyal.

Optical Distributin Point

ODP adalah alat yang digunakan untuk menyambung fiber optic

dalam server dengan menggunakan pigtail fiber optic.

Komponen-komponen yang ada dalam ODP:

- Pig-tail, seutas serat optik yang pendek untuk menghubungkan dua

komponen optis, dilengkapi satu konektor pada salah satu

ujungnya.

- Splice, sambungan permanen antara dua serat optik

Page 7: Mulai - repository.usm.ac.id

48

- Splice Tray, suatu kompartement untuk mengamankan,

mengorganisasikan, dan melindungi sambungan fiber yang

menggunakan teknik splicing.

Pole

Pole adalah tiang penyangga kabel fiber optic di udara, biasanya

terpasang ODP di pole tersebut.

Kabel fiber optic

Kabel fiber optic adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca

atau plastik yang sangat halus dan dapat digunakan untuk

mentransmisikan cahaya dari suatu titik ketitik lain, sumber cahaya yang

digunakan biasanya laser atau LED. Kecepatan transmisi sangat tinggi

sehingga sangat bagus digunakan sebagai saluran komunikasi. Pada

prinsipnya kabel fiber optic memantulkan dan membiaskan sejumlah

cahaya yang merambat didalamnya.

3.3 Alat Ukur

Penerapan fiber optic sebagai media transmisi, diperlukan pengukuran

untuk mengetahui parameter-parameter seperti pelemahan, panjang,

kehilangan pencerai dan penyambung dalam sistem telekomunikasi serat

optic. Alat-alat ukur tersebut antara lain :

A. Optical Time Domain Reflectometer (OTDR)

Optical Time Domain Reflectometer merupakan alat yang berbasis optical-

electronik yang mampu membaca atau mengukur karakteristik kabel optic.

Page 8: Mulai - repository.usm.ac.id

49

Karakteristik yang dibaca oleh OTDR antara lain :

- Mengukur end to the loss dalam satu span kabel optic

- Mengukur splice loss, yakni loss yang diakibatkan oleh

sambungan kabel optic yang sebelumnya putus.

- Mengukur panjang kabel optic.

- Mendeteksi degradasi output dari sebuah sumber cahaya optic

(laser source) dalam hal ini adalah perangkat transmitter optic.

- Prinsip pengukuran fiber OTDR adalah berdasar radar optic,

dengan menghantarkan denyutan sumber optic (biasanya laser)

ke dalam satu masukan serat optic yang sedang diuji dan

mengukur waktu yang diperlukan untuk dipantulkan kembali ke

penerima.

Kegunaan dari OTDR dalam instalasi, operasi dan pemeliharaan

pada jaringan Kabel Fiber Optik:

- Untuk uji terima hasil pembangunan atau penggelaran

kabel Fiber Optik

- Untuk memeriksa kualitas kabel Fiber Optik yang

beroperasi.

- Untuk menganalisa jenis gangguan dan mengetahui jarak

gangguan kabel fiber optik.

Dengan mengetahui Index of Reflection (IoR) serat optic dan waktu

pantulan balik yang yang diperlukan, OTDR dapat menghitung jarak yang

dilalui oleh pantulan denyutan cahaya tadi. Selanjutnya OTDR dapat juga

Page 9: Mulai - repository.usm.ac.id

50

menentukan kuat pantulan denyutan cahaya dan memberikan paparan hasil

pelemahan melawan jarak serat optic.

B. Optic Power Meter

Digunakan untuk mengukur panjang gelombang dan power dari

sinyal optic. Dari informasi power yang diterima, seorang dapat

mengetahui apakah kualitas power masih dalam spesifikasi perangkat yang

digunakan atau tidak. Dapat pula digunakan untuk mensegmentasi

permasalahan untuk mentrace apakah sumber SFP (Small Form-Factor

Pluggable) yang powernya sudah lemah, dan patch cord yang bermasalah,

dari core yang berada pada Optical Distribution Point atau dari lintasan

optic yang membentang di luar.

3.4 Skema Jaringan Fiber Optik

Tahap perancangan dalam mengembangkan jaringan fiber optik yaitu :

Perijinan dan Survey

Perijinan atau juga biasa disebut dengan site acquisition (sitac) sangat

diperlukan sebelum proses pembangunan jaringan fiber optik

dilakukan. Perijinan lahan merupakan proses akusisi lahan atau

bangunan dari pemilik lahan ke operator. Berikut aturan dalam

perijinan pembangunan jaringan fiber optik :

- Pencarian untuk mendapatkan lokasi yang terdekat dengan nominal

koordinat yang ada dalam desain jaringan (Nominal RF Network and

Transmission Network Design).

Page 10: Mulai - repository.usm.ac.id

51

- Perijinan kepada ketua RT setempat, dan para warga dikumpulkan

pada sebuah forum kemudian diberikan penjelasan mengenai

rencana pembangunan jaringan fiber optik.

- Para warga menginginkan adanya kompensasi yang diberikan

kepada lingkungan.

- Setelah terjadi persetujuan antara pihak warga dan pihak PT.

Telkom Akses Semarang, kemudian tim pergi ke lokasi untuk

menentukan letak pole, jumlah pole, letak rumah warga, dan

kebutuhan kabel fiber optik untuk kemudian di pindahkan kedalam

gambar teknik atau juga biasa disebut redline.

Pembuatan Redline Pelaksanaan proyek jaringan fiber optic

memerlukan sebuah acuan dalam menempatkan posisi pole, berapa

panjang kabel yang digunakan, kabel jenis apa yang digunakan, dan

berapa jumlah assesoris atau perangkat fiber optic yang digunakan.

Page 11: Mulai - repository.usm.ac.id

52

Gambar 3.4 Redline (Peta Alur Jaringan Fiber Optic)

Terdapat 4 line, yaitu line K, line L, line M, dan line N.

Keempat line tersebut memerlukan kabel optic 96 core/12 tube

sepanjang 4605 m, dengan rincian yaitu, line K 1490 m, line L 1115 m,

line M 1135 m, dan line N 865 m. selain kabel, site ini juga

menggunakan assesoris pendukung, antara lain : pole dan ODP. Pole

yang digunakan sebanyak 75 buah, jarak satu pole dengan pole lain

maksimalnya adalah 100 meter. Adapun pole yang digunakan adalah

pole 9m yang berjumlah 3 unit dan pole 7m yang berjumlah 72 unit.

ODP yang dipasang pada Perumahan Greenwood ini sebanyak 26 unit.

Satu ODP digunakan untuk memback up minimal 5 homepass, dan

Page 12: Mulai - repository.usm.ac.id

53

maksimal 10 homepass. Homepass yang ada pada Perumahan

Greenwood adalah sebanyak 212 homepass.

Pembuatan Rancangan Anggaran Biaya

Estimasi biaya dalam suatu proyek konstruksi biasa disajikan

dalam bentuk RAB, ini berisikan tiga hal pokok yaitu deskripsi

pekerjaan, kuantitas (volume) + unit dan harga satuan pekerjaan.

Adapun RAB dari pembangunan jaringan fiber optic perumahan

greenwood adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1. Rancangan Anggaran Biaya

No DESCRIPTION UOM SOW

Quan

tity

Unit Price Total Price

1 Material

1.1 Pipe & Duct

1.1.1

HDPE subduct

27/32mm M

Supply HDPE (exclude supply

accecories)

Detail standard refer to specification and

design base on project requirment

28

11,220

314,165.95

1.1.2

Riser galvanized

pipe 3" SET

supply Riser galvanized pipe 3" Detail

standard refer to specification and

design

2

456,612

913,223.07

1.2 Pole

-

1.2.1

steel pole 7 m-

IMI PCS

Supply 7m steel pole (tensile strength

140 kg)

Detail standard refer to specification and

design

72

997,341

71,808,581.88

1.2.2

steel pole 9 m –

IMI PCS

Supply 9m steel pole (tensile strength

140 kg)

Detail standard refer to specification and

design

3

997,341

2,992,024.25

1.2.3 Pole accessories Set Supply Pole Accessories for 1 FO cable

Page 13: Mulai - repository.usm.ac.id

54

routing.

Detail standard refer to specification and

design

124 101,910 12,636,827.60

1.3 Wire

-

1.3.1

Messenger Wire

6mm M

Supply messenger Wire 6mm

Detail standard refer to specification and

design

313

32,203

10,079,431.02

1.3.2

Cable slack

hanger PCS

SupplyCable slack hanger

Detail standard refer to specification and

design

26

205,702

5,348,241.08

2 Civil Work

-

2.1

Supply and install

of Hand-hole : 80

x 80 x 130 cm3

PCS

1. supply and installation handhole incl.

civil works, frame, cover , accessories

and label

2. the cover is rectangular shape with

frame and rebar

3. the handhole dimension is inner

dimension (L*W*H: 80*80*130)

4. not used pulling eyes

5. Detail standard refer to specification

and design

1

4,223,296

4,223,295.93

2.2

Excavation,

Trenching, &

Backfilling,

Reinstatement,

depth 30 cm on

including warning tape

150mm×0.15mm,Exclude HDPE

materials

-

2.3

Excavation,

Trenching, &

Backfilling,

Reinstatement,

depth 30 cm on

Normal Soil

M

Excavation, Trenching, & Backfilling,

Reinstatement, depth 0.3 m, in : Normal

Soil ( including warning tape

150mm×0.15mm)

Detail standard refer to specification and

design

7

19,640

137,477.13

3 AERIAL WORK

-

Page 14: Mulai - repository.usm.ac.id

55

3.1

Install steel pole 7

m, foundation and

accessories

(tensile strength

140 kg)

SET

Delivery & installation steel pole,

foundation & accessories ,Painting &

Coding, pole materials and pole

accessories. Permit included in permit

item (1.)

1 SET = 1 pole

Detail standard refer to specification and

design

72

378,675

27,264,634.02

3.2

Install steel pole 9

m, foundation and

accessories

(tensile strength

140 kg)

SET

Delivery & installation steel pole,

foundation & accessories ,Painting &

Coding, pole materials and pole

accessories. Permit included in permit

item (1.)

1 SET = 1 pole

Detail standard refer to specification and

design

3

378,675

1,136,026.42

3.3

Install cable slack

hanger incl.

accessories

PCS

Delivery & installation Cable slack

hanger incl. accessories,exclude cable

slack hanger materials

Detail standard refer to specification and

design

26

153,049

3,979,285.83

3.4

Install messenger

wire 6mm m

Delivery & installation 6mm messenger

wire incl. accessories,exclude messenger

wire materials

Detail standard refer to specification and

design

313

61,066

19,113,516.37

3.5

Install cable

installation

Accessories

PCS

Delivery & Install Additional Pole

Accessories for more than 1 FO cable

routing.

Detail standard refer to specification and

design

124

27,756

3,441,775.62

4 Cable Work

-

4.1

Install Self

support aerial

cable 96-144

M

1. receive and store the 96-144 cores

Self support aerial cable ( Figure 8

cable ) on site.

4,291

4,790

20,553,053.26

Page 15: Mulai - repository.usm.ac.id

56

cores 2. installation of the cable with the

standard work method

3. included all the accessories, tools,

cable labelling etc.(except for slack

hanger)

4. cable is supplied by Huawei

5. detail standard refer to specification

and design

5

ODN product

installation

-

5.1

Install ODC c/w

Box, matrix

terminal &

accessories

include

foundation

SET

1.Receive and store the ODC on site

2.Install ODC and any accessories

3.Termination the Fiber Optic Cable

incl. install the pigtail and all

accessories

4.Pigtail and all accessories supply by

Huawei

5.Include plug in splitter, OTB and other

modules, connect the pigtail

6.Detail standard refer to specification

and design

1

2,429,889

2,429,889.12

5.2

Installation of

pole mounted

ODP and

accessories

SET

1.receive and store the ODP on site

2. install pole mounted ODP and any

accessories

3. termination the Fiber Optic Cable

incl. install the pigtail and all

accessories

4.pigtail and all accessories supply by

Huawei

5.Detail standard refer to specification

and design

26

153,049

3,979,285.83

6

DUCT

INSTALLATIO

N

-

6.1

Install HDPE

40/33mm M

Delivery & installation incl. supply and

install accessories. HDPE materials refer

28

4,674

130,863.11

Page 16: Mulai - repository.usm.ac.id

57

to 2.2

Detail standard refer to specification and

design

6.2

Install Riser

galvanized pipe 3" SET

Delievery & installation incl.

accessories excluded Pipe materials

Detail standard refer to specification and

design

2

198,792

397,583.59

7

Labeling and

Painting

-

7.1

Labeling for ODF,

Pedestal, ODC,

ODP

SET

Supply & install labeling for cable, the

detail standard cable labeling as

requirement on outside using vinyl and

inside using glossy and normal paper

sticker. The propose font,dimension

follow as customer requirement.

112

63,551

7,117,685.96

7.2

Labeling for

POLE SET

Supply & install labeling for Pole, the

detail standard Pole labeling as

requirement on outside using vinyl. The

propose font,dimension follow as

customer requirement.

For Pole labeling , 1 Pole = 2 labeing= 1

SET

-

50,193

-

7.3

Painting for

Pedestal, ODC,

ODP

SET

Painting & Coding services as

requirement. The purpose font,

dimension follow as customer

requirement.

27

3,281

88,592.54

198,085,459.55

Dari Rancangan Anggaran Biaya, didapatkan bahwa jumlah biaya

yang digunakan pada pembangunan jaringan fiber optic Perumahan

Greenwood Semarang membutuhkan biaya sebesar Rp. 198,085,459.55

dilengkapi dengan deskripsi pekerjaan yang harus dilakukan.

Page 17: Mulai - repository.usm.ac.id

58

Pemasangan pole

Pole atau tiang merupakan komponen utama dari konstruksi

jaringan fiber optic yang menggunakan kabel jenis aerial. Pole yang

digunakan pada jaringan fiber optic ini adalah pole yang memiliki

tinggi 7 meter dan 9 meter, pole 9 meter digunakan untuk kondisi

pemasangan kabel di lapangan yang menyeberangi jalan, pole dengan

tinggi 7 meter digunakan untuk jalur kabel yang tidak menyeberangi

jalan. Pole harus dipasang tegak lurus, Pole awal dan pole akhir

dipasang untuk menjadi tempat kabel serta asesoris fiber optic antara

lain seperti terlihat pada gambar

Gambar 3.5. Assesoris Pada Pole Jaringan Fiber Optic

Aksesoris yang digunakan yaitu:

1. Span wartel ukuran 10.

2. Bulldog grip ukuran 10 (3pcs).

3. Clamp.

4. Trimble.

5. Steel hoop.

6. Label kabel.

Page 18: Mulai - repository.usm.ac.id

59

7. Cable hanger.

8. Optical Distribution Cabinet.

9. Spare kabel 15m setelah spicing.

Gambar 3.6. Pemasangan Pole

Setelah pole terpasang, hal selanjutnya yang dilakukan adalah

melakukan pengecoran pada pole tersebut.

Gambar 3.7. Pengecoran Pole

Spesifikasi pengecoran pole : 140cm ke dalam tanah, 30cm di atas

tanah, 30cm diameter pengecoran.

Page 19: Mulai - repository.usm.ac.id

60

Pemasangan ODC dan Handhole

Optical Distribution Cabinete merupakan ruangan yang berbentuk

kotak atau kubah yang terbuat dari material khusus yang berfungsi

sebagai tempat instalasi sambungan jaringan optic single mode yang

berisi konektor, splicing, maupun splitter dan dilengkapi ruang

manajemen fiber dengan kapasitas tertentu pada jaringan fiber optic ini.

ODC merupakan titik terminasi kabel fiber optic feeder dengan kabel

fiber optic distribusi. ODC terdiri dari dua bagian yaitu bagian

terminasi kabel feeder dan bagian terminasi kabel distribusi.

Gambar 3.8. Pemasangan ODC

Page 20: Mulai - repository.usm.ac.id

61

Gambar 3.9 Instalasi Pada Optical Distribution Cabinet

Untuk kabel fiber optic yang mencatu ODC lainnya tidak

dilakukan terminasi, tetapi disambung secara langsung. Setelah ODC

dipasang, kabel tray dipasang dalam ODC untuk untuk lintasan kabel,

sehingga kabel fiber optic/pigtail/patchcord akan sesuai jalurnya.

Terminasi kabel fiber optic meliputi terminasi kabel fiber optic, feeder

dimana terdapat 3 kabel, yaitu 2 kabel feeder dan satu kabel distribusi,

satu kabel feeder masuk kedalam panel feeder dan satunya di splicing

tray untuk fiber optic yang diteruskan ke ODC lainnya, serta satu kabel

distribusi masuk ke panel distribusi yang selanjutnya menuju Fiber

Access Terminal.

Penyambungan bagian in dan bagian out pada ODC menggunakan

patchcord. Sedangkan penyambungan bagian in dan bagian out dari

splitter atau yang langsung ke adaptor bagian out disesuaikan dengan

kondisi lapangan. Selain ODC, bagian yang menjadi rumah kabel pada

jaringan fiber optic adalah Handhole. Handhole merupakan tempat

Page 21: Mulai - repository.usm.ac.id

62

cadangan kabel pada sebuah jaringan fiber optic. Pada jaringan fiber

optic site greenwood panjang kabel fiber optic yang ada pada handhole

dengan menggunakan rumus : panjang kabel x 3% + 7meter, maka

panjang kabel yang ada pada handhole site greenwood adalah

sepanjang 145.15meter.

Gambar 3.10. Handhole

Dimensi Handhole adalah Panjang=80cm, Lebar=80cm, dan

Tinggi=80cm.

Penyambungan fiber optic

Proses penyambungan kabel fiber optic pada Optical Distribution

Point, penyambungan ini biasa disebut dengan istilah terminasi atau

splicing. Langkah-langkah untuk menghubungkan ujung serat optik

pada saat instalasi dengan jarak yang jauh adalah dengan melakukan

splicing ini diharapkan akan dapat mengurangi redaman. Hal ini

disebabkan bila kita menggunakan konektor biasa untuk

Page 22: Mulai - repository.usm.ac.id

63

menghubungkan kedua ujung serat optik, maka kita akan mendapatkan

redaman yang lebih besar dibandingkan melakukan teknik splicing.

- Peralatan dan Bahan Splicing

Splicer

Pemotong tube

Cutter

Tang logam

Tang pengupas serat

Tang pemotong serat

Kain bersih

Alkohol

Tisu

Selotip

Spidol

Meteran

Thinner-B

Pelindung serat

- Hal-Hal yang perlu diperhatikan dalam penyambungan Serat

Optik

Dalam melakukan splicing ada hal-hal yang harus diperhatikan

agar splicing bisa berhasil dan juga untuk keselamatan kerja. Hal-

hal tersebut antara lain:

Page 23: Mulai - repository.usm.ac.id

64

a. Sebelum melakukan splicing usahakan agar semua peralatan dan

bahan serta tangan kita sebersih mungkin sebab adanya kotoran

pada serat optik dapat menyumbang redaman pada serat.

b. Selalu letakkan tangan di belakang cutter ketika sedang

melakukan pengupasan pelindung serat.

c. Jangan menginjak tube karena akan merusak core yang ada di

dalamnya sehingga bisa menyebabkan core pecah atau retak.

d. Sebaiknya jangan mendekatkan cairan alkohol ke mata kita sebab

cairan alkohol bisa menguap ke udara.

e. Jangan menggulung core dengan diameter yang sangat kecil

karena bisa membuat core putus.

f. Jangan membuang core sembarangan sebab bila menembus kulit

dikuatirkan bisa masuk ke aliran darah dan mengganggu

kesehatan.

g. Selalu perhatikan perlindungan pada kaset agar air tidak dapat

masuk kedalam kaset dan bisa merusak serat tersebut.

h. Ikuti prosedur atau langkah-langkah yang ada.

- Langkah-Langkah Splicing

a. Masukkan plastik khusus untuk melindungi bagian core yang telah

di-splice satu persatu yang ditandai menggunakan spidol.

b. Kupas core dari jaketnya menggunakan tang pengupas dengan

cara memposisikan tang agak miring, tahan lalu tarik ke ujung

core secara perlahan.

Page 24: Mulai - repository.usm.ac.id

65

c. Setelah terkupas bersihkan core dengan tissue yang sudah dibasahi

dengan alkohol sampai gesekannya mengeluarkan bunyi.

Lakukan sebanyak 3 kali lalu keringkan dengan tissue.

d. Masukkan ke dalam pemotong core dimana kita menempatkan

ujung jaket pada skala antara 15 dan 20, lalu potong. Saat

memotong, pisau harus dijalankan dengan kecepatan yang sesuai

dan konstan.

e. Masukkan ke dalam splicer yang berfungsi menyambung core

dengan teknik fusion. Jangan sampai ujung core menyentuh

sesuatu benda sebab akan menambah redaman.

Gambar 3.11 Peletakan Serat Optik Pada Splicer

f. Tekan tombol set maka secara otomatis splicer akan meleburkan

kedua core dan menyambungnya. Tunggu sampai layar

menunjukkan estimasi redaman lalu tekan reset maka layar akan

kembali ke tampilan awal.

Page 25: Mulai - repository.usm.ac.id

66

g. Keluarkan core tersebut lalu geser plastik khusus tadi ke sisi core

yang telah mengalami proses splice. Kemudian masukkan ke

bagian splicer yang berfungsi untuk memanaskan plastik tersebut.

Tunggu sampai splicer mengeluarkan bunyi lalu keluarkan.

h. Letakkan core kembali ke dalam kaset tadi seperti gambar di

bawah ini.

Gambar 3.12 Peletakan Protektor Pada Kaset

- Pengukuran ODP Menggunakan Optic Time Domain

Reflectometer

OTDR atau Optical Time Domain Reflectometer, yaitu salah

satu alat ukur yang digunakan untuk instalasi, operasi dan

pemeliharaan Jaringan Kabel Fiber Optik.. Fungsi dari OTDR

adalah ;

a. Menampilkan grafis loss dan jarak kondisi kondisi kabel serat

optik.

- Tampilan Loss ditampilkan pada skala garis vertikal

Page 26: Mulai - repository.usm.ac.id

67

- Tampilan jarak (meter atau kilometer) ditampilkan pada

skala garis horizontal.

b. Mengukur jarak total kabel serat optik.

c. Mengukur loss total kabel serat optik baik secara partial maupun

secara total dalam satuan dB.

d. Menghitung attenuation (redaman kabel) dalam satuan dB/km.

e. Menampilkan jenis sambungan splice dan konektor.

f. Menghitung loss sambungan dan mengukur jarak sambungan.

Langkah – Lankah Penggunaan OTDR.

- Pastikan bahwa Baterai dalam keaadaan penuh, jika tidak

gunakan daya PLN selama pengukuran.

- Pasang Patchcord penghubung dari adapter OTDR dengan

adapter pada kabel Fiber Optik yang akan digunakan.

- Harap diperhatikan sebelum pemasangan bersihkan ferule

konektor dan adapter dengan connector cleaner.

Gambar 3.13. Kit Pembersih Ferule Dan Adapter

Page 27: Mulai - repository.usm.ac.id

68

Gambar 3.14. Membersihkan Adapter Dengan Optical Cleaner

Gambar 3.15. Membersihkan Ferule Connector Dengan Conector

Cleaner

- Hidupkan power ON sampai layar display menyala.

- Ada 5 parameter yang perlu dilakukan set-up sebelum

pengukuran, yaitu:

a. Panjang gelombang atau wave length

b. Indeks Bias Core / IOR

c. Pulse width

d. Perkiraan Jarak Kabel / San Range

e. Avarage Time.

Page 28: Mulai - repository.usm.ac.id

69

- Ada dua tipe pengukuran yaitu :

a. Simple, maka semua paramater oleh OTDR akan dilakukan

setting secara otomatis, keuntungannya lebih cepat,

kelemahannya kurang akurat dalam menganalisa

b. Detail, maka perlu dilakukan set up parameter diatas,

keuntungannya lebih akurat dalam menganalisa,

kekuranganya lambat karena perlu waktu set up.

- Tekan tombol pengirim sinar LASER dan tunggu sampai

display menampilan grafis hasil pengukuran.

- Geser marker atau kursor pada even yang dikehendaki, maka

akan tampil hasil pengukuran.

- Pengukuran ODP Menggunakan Optic Power Meter

Pengukuran menggunakan Optic Power Meter digunakan

untuk mengukur panjang gelombang dan power dari sinyal optic.

Pengukuran ini juga dimaksudkan untuk mengetahui total

redaman dari suatu penyambungan serat optic yang sebelumnya

disambung menggunakan fusion splicer.

Langkah-langkah dalam penggunaan Optic Power Meter:

a. Tekan tombol on untuk menghidupkan optic power meter

b. Sambungkan konektor ODP dengan Optic Power Meter

Page 29: Mulai - repository.usm.ac.id

70

Gambar 3.16. Konektor Pada Optical Distribution Point

c. Saat konektor pada ODP sudah dihubungkan dengan OPM,

maka nilai besaran redaman pada suatu penyambungan akan

keluar. Berikut contoh pengukuran menggunakan OPM di

Perumahan Greenwood Semarang.

3.5 Data Hasil Pengukuran Pada Jaringan Fiber Optic

3.5.1 Pengukuran Kabel Fiber Optic Dengen Menggunakan OTDR (Optical Time

Domain Reflectometer)

Hasil pengukuran setiap line yang ada di Perumahan Greenwood

Semarang, dengan jarak sesuai panjang kabel dari ODC (Optical

Distribution Cabinete) ke setiap line yang ditunjukan oleh tabel 3.2, tabel

3.3, tabel 3.4, tabel 3.5 dan dengan hasil loss pada setiap line yang

memiliki 12 core.

Page 30: Mulai - repository.usm.ac.id

71

Tabel 3.2 Hasil Pengukuran Line K Dengan Jumlah ODP 8 Buah

No

Kode ODP NO.Core

Reflecting point

Jarak (km) Loss sambungan

(dB)

1 SMT.K01 3 0,512 0,182

2 SMT.K01 4 0,512 0,432

3 SMT.K02 6 0,644 1,823

4 SMT.K02 7 0,644 1,233

5 SMT.K03 9 0,966 1,211

6 SMT.K04 10 1,023 1,122

7 SMT.K05 12 1,132 1,176

8 SMT.K06 14 1,194 1,243

9 SMT.K07 17 1,344 1,174

10 SMT.K07 18 1,344 1,159

11 SMT.K08 22 1,490 1,006

12 SMT.K08 23 1,490 1,022

Page 31: Mulai - repository.usm.ac.id

72

Tabel 3.3 Hasil Pengukuran Line L Dengan Jumlah ODP 6 Buah

No Kode ODP NO.Core

Reflecting point

Jarak

(km)

Loss

sambungan

(dB)

1 SMT.L01 26 0,676 0,813

2 SMT.L01 27 0,676 0,854

3 SMT.L02 29 0,733 0,893

4 SMT.L02 30 0,733 0,958

5 SMT.L03 33 0,825 1,091

6 SMT.L03 34 0,825 0,812

7 SMT.L04 41 0,904 0,763

8 SMT.L04 42 0,904 0,751

9 SMT.L05 44 0,975 0,912

10 SMT.L05 45 0,975 1,161

11 SMT.L06 47 1,115 0,684

12 SMT.L06 48 1,115 0,886

Page 32: Mulai - repository.usm.ac.id

73

Tabel 3.4 Hasil Pengukuran Line M Dengan Jumlah ODP 7 Buah

No

Kode ODP NO.Core

Reflecting point

Jarak

(km)

Loss sambungan

(dB)

1 SMT.M01 51 0,510 0,904

2 SMT.M01 52 0,510 0,853

3 SMT.M02 54 0,631 1,083

4 SMT.M02 55 0,631 1,003

5 SMT.M03 57 0,660 0,506

6 SMT.M03 58 0,660 0,470

7 SMT.M04 62 0,851 0,712

8 SMT.M05 65 0,940 0,681

9 SMT.M06 68 1,044 1,154

10 SMT.M06 69 1,044 0,980

11 SMT.M07 71 1,135 0,872

12 SMT.M07 72 1,135 1,063

Page 33: Mulai - repository.usm.ac.id

74

Tabel 3.5 Hasil Pengukuran Line N Dengan Jumlah ODP 5 Buah

Jadi, selain sebagai pengecek kondisi jaringan setelah

pembangunan selesai, OTDR juga bisa digunakan sebagai pengontrol

kondisi jaringan untuk diadakannya maintenance. Tiap bulan jaringan

fiber optic dapat diperiksa kelayakannya menggunakan OTDR. Hasil

pemeriksaan jaringan kemudian dicatat untuk kemudian dapat disimpulkan

tindakan apa yang seharusnya dilakukan.

No

Kode ODP NO.Core

Reflecting point

Jarak

(km)

Loss sambungan

(dB)

1 SMT.N01 75 0,476 1,286

2 SMT.N01 76 0,476 1,299

3 SMT.N01 77 0,476 1,237

4 SMT.N02 82 0,591 0,847

5 SMT.N02 83 0,591 0,826

6 SMT.N03 86 0,756 1,093

7 SMT.N03 87 0,756 0,978

8 SMT.N03 88 0,756 0,831

9 SMT.N04 91 0,810 0,717

10 SMT.N04 92 0,810 0,761

11 SMT.N05 95 0,865 0,719

12 SMT.N05 96 0,865 0,583

Page 34: Mulai - repository.usm.ac.id

75

3.5.2. Pengukuran Kabel Fiber Optic Dengan Menggunakan OPM (Optic Power

Meter)

Tabel 3.6 Hasil Pengukuran ODP pada Line K dengan Optic Power Meter

Kode ODP

Hasil Pengukuran

Total Loss fiber

optic(dB)

Hasil Keterangan

SMT.K01 14,24 Baik Sambungan sempurna

SMT.K02 14,36 Baik Sambungan sempurna

SMT.K03 14,57 Baik Sambungan sempurna

SMT.K04 14,61 Baik Sambungan sempurna

SMT.K05 14,74 Baik Sambungan sempurna

SMT.K06 14,79 Baik Sambungan sempurna

SMT.K07 14,83 Baik Sambungan sempurna

SMT.K08 14,90 Baik Sambungan sempurna

Page 35: Mulai - repository.usm.ac.id

76

Tabel 3.7 Hasil Pengukuran ODP pada Line L dengan Optic Power Meter

Kode ODP

Hasil Pengukuran

Total Loss fiber

optic(dB)

Hasil Keterangan

SMT.L01 14,03 Baik Sambungan sempurna

SMT.L02 14,04 Baik Sambungan sempurna

SMT.L03 14,12 Baik Sambungan sempurna

SMT.L04 14,15 Baik Sambungan sempurna

SMT.L05 14,21 Baik Sambungan sempurna

SMT.L06 14,26 Baik Sambungan sempurna

Tabel 3.8 Hasil Pengukuran ODP pada Line M dengan Optic Power Meter

Kode ODP

Hasil Pengukuran

Total Loss fiber

optic(dB)

Hasil Keterangan

SMT .M01 14,34 Baik Sambungan sempurna

SMT .M02 14,46 Baik Sambungan sempurna

SMT .M03 14,51 Baik Sambungan sempurna

SMT .M04 14,54 Baik Sambungan sempurna

SMT .M05 14,59 Baik Sambungan sempurna

SMT .M06 14,66 Baik Sambungan sempurna

SMT .M07 14,71 Baik Sambungan sempurna

Page 36: Mulai - repository.usm.ac.id

77

Tabel 3.9 Hasil Pengukuran ODP pada Line N dengan Optic Power Meter

Jadi, bila hasil pengukuran total loss fiber optic menunjukan angka

lebih dari 28 dB berarti penyambungan tidak sempurna, ketidak sempurnaan

tersebut dapat terjadi oleh beberapa faktor, diantaranya :

Letak serat tidak berada di tengah, jika saat penyambungan serat optik

pada ujung seratnya tidak diletakkan ditengah penyambungan, maka

penyambungan akan tidak sempurna .

Sumbu serat tidak sejajar, jika saat penyambungan pada serat optik

sumbu seratnya bila tidak sejajar lurus, maka sambungan serat optik

tersebut memiliki sambungan yang tidak sempurna.

Penyimpangan sudut, jika kabel fiber optic melewati penyimpangan yg

menyudut 90 derajat, maka kemungkinan besar serat optik bisa retak dan

sambunganpun menjadi patah .

Serat masih basah, bila serat tersebut basah, maka sambungan tidak bisa

menyambung dengan sempurna.

Kode ODP

Hasil Pengukuran

Total Loss fiber

optic(dB)

Hasil Keterangan

SMT .N01 14,74 Baik Sambungan sempurna

SMT .N02 14,79 Baik Sambungan sempurna

SMT .N03 14,81 Baik Sambungan sempurna

SMT .N04 14,85 Baik Sambungan sempurna

SMT .N05 14,88 Baik Sambungan sempurna