Mudahnya Membuat Pakan Hay

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Membuat Hay

Citation preview

Mudahnya membuat pakan Hay 00.39 Harnadi Hajri, S.Pd No comments Hay adalah hijauan makanan ternak yang diawetkan dengan cara dikeringkan di lapa ngan atau di tempat tertutup, dengan panas matahari atau buatan, mempunyai kandungan kering (BK) 80-85%, warna tetap hijau dan berbau enak. Prinsip pembuatan hay adalah menurunkan kadar air hijauan secara bertahap tetapi berlangsung secara cepat. Tujuan menurunkan kadar air adalah agar sel-sel hijaua n tersebut cepat mati dan mencegah pertumbuhan mikroorganisme. Dengan demikian tidak terjad i proses kimia baik berupa respirasi maupun fermentasi yang dapat menghasilkan pan as. Pada hijauan, keadaan ini akan dicapai pada bahan kering 80-85%. Panas yang dipakai d apat berasal dari sinar matahari atau buatan, dengan demikian proses pengeringan sang at dipengaruhi oleh keadaan cuaca. Keuntungan Hay 1. Menghemat biaya peralatan 2. Lebih cepat prosesnya 3. Dapat dikontrol kerusakan fisiknya, karena mudah terlihat 4. Ternak tidak perlu penyesuaian cara makannya, seperti pada silase Kerugian Sangat tergantung cuaca Kerusakan gizinya lebih tinggi (caroten), terutama bila cuaca jelek. Proses yang terjadi pada saat pengeringan Pada proses penumpukan hijauan akan terjadi proses-proses sebagai berikut : a. Proses respirasi Hijauan yang segar masih mampu mengadakan respirasi. Respirasi ini akan mengambi l oksigen dari luar dan akan menghasilkan air serta panas. Kerusakan gizi pada tah ap ini bisa mencapai 10% b. Proses fermentasi Bakteri yang berpengaruh dalam proses fermentasi adalah dari jenis bakteri therm ofilik, yang akan menghasilkan panas. Apabila tumpukan hijauan tidak sempurna, kerusakan yang disebabkan oleh bakteri dan enzim tersebut bisa mencapai 5-10%. c. Reaksi kimiawi Dalam proses pembuatan hay mungkin akan terjadi suatu reaksi kimiawi, akibat dar i reaksi ini akan timbul panas yang tinggi, sehingga hasil dari hay akan berwarna coklat kehitaman. Cara pembuatan Hay a. Pengeringan di lapangan Rumput yang dipotong rata-rata berkadar air 80%, harus dikeringkan sampai kadar air antara 16-24%. Pengeringan ini sangat tergantung pada sinar matahari, angin, hujan, tem peratur, dan kelembaban udara. Prinsip pengeringan di lapangan adalah hijauan yang baru dipot ong, segera ditebarkan di atas tanah yang datar, setipis mungkin. Setiap 1-2 jam dibo lak-balik dan diaduk. Apabila cuacanya buruk/hujan, sebaiknya hay dikumpulkan jadi satu, ditum puk dan ditutup dengan plastik bila perlu, baru setelah cuacanya baik, hay ditebarkan ke mbali. Pengeringan dihentikan bila BK hay sudah mencapai 80-85%. Menurut hasil penelitian Ristianto, pengeringan dapat dpercepat apabila pada waktu siang hari ditebarkan, sedangkan pada malam harinya digulung, untuk menghindari penyerapan air pada waktu malam h ari. Di daerah panas, daun bisa hancur dalam waktu 2-3 hari, terutama untuk golongan legume. Di samping warna yang berubah, protein, vitamin A dan E juga mengalami penurunan , dengan demikian kualitas hay yang dihasilkan menjadi rendah. Untuk mengatasi hal tersebut di atas, telah dibuat beberapa model alat pengeringan yang sederhana, mengingat bahwa pengeringan di lapangan/di atas tanah terbukti sulit untuk mempertahankan kualit as. b. Pengeringan dengan menggunakan para-para Bila cuaca buruk, pengeringan dengan menggunakan para-para dapat menbantu mempertahankan kualitas hay. Hijauan dibiarkan terurai di lapangan selama 1-2 ha ri (tergantung cuaca) dengan tujuan mengurangi kandungan airnya/melayukan. Pengerin gan selanjutnya dilakukan dengan meletakkannya di atas para-para sampai BK-nya menca pai 8085%. Pengeringan ini biasanya berlangsung 3 sampai 6 minggu tergantung cuacanya. , walaupun demikian nilai gizinya lebih tinggi dibandingkan dengan bila dikeringka n dengan cara ditebar di lapangan. Hasil penelitian di UGM Yogyakarta menunjukan bahwa hay yang dibuat, baik dengan menggunakan para-para yang diberi atap maupun tanpa atap, untuk mencapai kadar a ir