1
MIND MAPPING PEMASANGAN ETT PADA Ny. S Pola pernapasan tidak efektif b.d. penurunan Ny. S Edema Paru 194313 Pemasang an Endotrak Kontraindikasi: pasien mengalami gagal napas tetapi merupakan kasus terminal, misalnya pada Ca stadium akhir, pada pasien dengan fraktur mandibula maka akan dipilih nasotrakea Definisi: Intubasi endotrakeal adalah cara pemberian jalan nafas bagi pasien yang tidak dapat mempertahankan sendiri jalan nafas yang adekuat (pasien koma, yang menderita DS: a. Klien mengeluh sesak nafas b. Klien mengatakan mual DO: 1. Airway Klien tidak mampu bernapas dengan spontan karena penurunan ekspansi paru. Terdapat secret di jalan nafas, terdengar suara ronkhi pada saat auskultasi. Klien terpasang O 2 5 liter/ menit. 2. Breathing RR: 26 kali/ menit; ireguler; napas pendek, dan dangkal; ada napas cuping hidung; ada retraksi intercostalis; ada gerakan otot bantu pernapasan saat klien bernapas, klien tampak pucat dan susah untuk bernafas. Indikasi: pasien mengalami gagal napas tanpa melihat penyebabnya, tetapi masih memiliki harapan Evaluasi: S: - O: a. Klien tidak terlihat sesak nafas lagi b. TD :112/72 mmHg, N: 102x/menit, RR 16x/menit dengan irama lambat dan dangkal. c. SaO2 saat pemasangan ET menjadi 95% d. Ada suara ronchi e. GCS meningkatmenjadi 10 (E 3 M3V 4 ) f. Klien terlihat gelisah

MP ETT.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MP ETT.docx

MIND MAPPING PEMASANGAN ETT PADA Ny. S

Pola pernapasan tidak efektif b.d. penurunan ekspansi paru

Ny. SEdema Paru

194313

Pemasangan Endotrakeal Tube (ETT)

Kontraindikasi:pasien mengalami  gagal napas tetapi merupakan kasus terminal, misalnya pada Ca stadium akhir, pada pasien dengan fraktur mandibula maka akan dipilih nasotrakea intubasi, pada pasien dengan fraktur mandibula dan maxillaries

Definisi:Intubasi endotrakeal adalah cara pemberian jalan nafas bagi pasien yang tidak dapat mempertahankan sendiri jalan nafas yang adekuat (pasien koma, yang menderita obstruksi jalan nafas, untuk ventilasi mekanis, dan untuk pengisapan sekresi dari bronkial.

DS: a. Klien mengeluh sesak nafasb. Klien mengatakan mualDO:1. Airway

Klien tidak mampu bernapas dengan spontan karena penurunan ekspansi paru. Terdapat secret di jalan nafas, terdengar suara ronkhi pada saat auskultasi. Klien terpasang O2 5 liter/ menit.

2. Breathing RR: 26 kali/ menit; ireguler; napas pendek, dan dangkal; ada napas cuping hidung; ada retraksi intercostalis; ada gerakan otot bantu pernapasan saat klien bernapas, klien tampak pucat dan susah untuk bernafas.

3. CirculationTD:132/72 mmHg, N: 100 kali/menit, lemah, ekstrimitas teraba hangat SaO2: 94%

4. DisabilityKesadaran klien somnollen, GCS klien: 10 (E3V3M4)

5. EksposureSuhu tubuh klien 37,30C, tidak terdapat jejas

Indikasi:pasien mengalami gagal napas tanpa melihat penyebabnya, tetapi masih memiliki harapan hidup dan pasien pre operasi dengan general anastesia

Evaluasi:S: -O:

a. Klien tidak terlihat sesak nafas lagib. TD :112/72 mmHg, N: 102x/menit, RR

16x/menit dengan irama lambat dan dangkal.

c. SaO2 saat pemasangan ET menjadi 95%d. Ada suara ronchie. GCS meningkatmenjadi 10 (E3M3V4)f. Klien terlihat gelisah

A: Masalah teratasi sebagian.P: Pertahankan intervensi yaitu

- Lakukan penghisapan lendir jika - Reposisi atau pindah-pindahkan

penempatan pipa ET dari satu sisi mulut pasien ke sisi lainnya sesuai kebutuhan