12
 MORTALITAS Mortalitas atau kematian dapat menimpa siapa saja, tua, muda, kapan dan dimana saja. Kasus kematian terutama dalam jumlah banyak berkaitan dengan masalah sosial, ekonomi, adat istiadat maupun masalah kesehatan lingkungan. Indikator kematian berguna untuk memonitor kinerja pemerintah pusat maupun lokal dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Penyebab Kematian Kematian dewasa umumnya disebabkan karena penyakit menular, penyakit degeneratif, kecelakaan atau gaya hidup yang beresiko terhadap kematian. Kematian bayi dan balita umumnya disebabkan oleh penyakit sistim pernapasan bagian atas (ISPA) dan diare, yang merupakan penyakit karena infeksi kuman. Faktor gizi buruk juga menyebabkan anak-anak rentan terhadap penyakit menular, sehingga mudah terinfeksi dan menyebabkan tingginya kematian bayi dan balita di sesuatu daerah. Kematian dan Faktor Sosial Ekonomi  Faktor sosial ekonomi seperti pengetahuan tentang kesehatan, gisi dan kesehatan lingkungan, kepercayaan, nilai-nilai, dan kemiskinan merupakan faktor individu dan keluarga, mempengaruhi mortalitas dalam masyarakat (Budi Oetomo, 1985). Tingginya kematian ibu merupakan cerminan dari ketidak tahuan masyarakat mengenai pentingnya perawatan ibu hamil dan pencegahan terjadinya komplikasi kehamilan. Komitmen untuk mencapai tujuan Millenium Development Goal (MDG) Dalam hal kematian, Indonesia mempunyai komitmen untuk mencapai sasaran Millenium Development Goals (MDG) untuk menurunkan Angka Kematian Anak sebesar dua per tiga dari angka di tahun 1990 atau menjadi 20 per 1000 kelahiran bayi pada tahun 2015 dan menurunkan kematian ibu sebesar tiga perempatnya menjadi 124 per 100.000 kelahiran. Untuk mencapai tujuan ini diperlukan usaha yang sungguh-sungguh dari berbagai instansi terkait, mulai dari pemerintah baik pusat maupun daerah, LSM dan masyarakat pada umumnya. Program-program apa yang perlu dikembangkan untuk tujuan ini, serta indikator-indikator apa yang perlu diperhatikan untuk menurunkan Angka Kematian Balita dan Angka Kematian Ibu? Definisi Mortalitas Index Artikel Pengantar  Penyebab Kematian Faktor Sosial Ekonomi  Komitmen MDG Definisi  Indikator Mortalitas  

Mortal It As

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Mortal It As

5/16/2018 Mortal It As - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mortal-it-as-55ab4f45211b2 1/12

MORTALITAS

Mortalitas atau kematian dapat menimpa siapa saja, tua,muda, kapan dan dimana saja. Kasus kematian terutamadalam jumlah banyak berkaitan dengan masalah sosial,

ekonomi, adat istiadat maupun masalah kesehatanlingkungan. Indikator kematian berguna untuk memonitor kinerja pemerintah pusat maupun lokal dalam peningkatankesejahteraan masyarakat.

Penyebab Kematian 

Kematian dewasa umumnya disebabkan karena penyakit menular, penyakitdegeneratif, kecelakaan atau gaya hidup yang beresiko terhadap kematian.Kematian bayi dan balita umumnya disebabkan oleh penyakit sistim pernapasan

bagian atas (ISPA) dan diare, yang merupakan penyakit karena infeksi kuman.Faktor gizi buruk juga menyebabkan anak-anak rentan terhadap penyakitmenular, sehingga mudah terinfeksi dan menyebabkan tingginya kematian bayidan balita di sesuatu daerah.

Kematian dan Faktor Sosial Ekonomi 

Faktor sosial ekonomi seperti pengetahuan tentang kesehatan, gisi dankesehatan lingkungan, kepercayaan, nilai-nilai, dan kemiskinan merupakan faktor individu dan keluarga, mempengaruhi mortalitas dalam masyarakat (BudiOetomo, 1985). Tingginya kematian ibu merupakan cerminan dari ketidak tahuan

masyarakat mengenai pentingnya perawatan ibu hamil dan pencegahanterjadinya komplikasi kehamilan.

Komitmen untuk mencapai tujuan Millenium Development Goal (MDG) 

Dalam hal kematian, Indonesia mempunyai komitmen untuk mencapai sasaranMillenium Development Goals (MDG) untuk menurunkan Angka Kematian Anaksebesar dua per tiga dari angka di tahun 1990 atau menjadi 20 per 1000kelahiran bayi pada tahun 2015 dan menurunkan kematian ibu sebesar tigaperempatnya menjadi 124 per 100.000 kelahiran.

Untuk mencapai tujuan ini diperlukan usaha yang sungguh-sungguh dari berbagaiinstansi terkait, mulai dari pemerintah baik pusat maupun daerah, LSM danmasyarakat pada umumnya. Program-program apa yang perlu dikembangkanuntuk tujuan ini, serta indikator-indikator apa yang perlu diperhatikan untukmenurunkan Angka Kematian Balita dan Angka Kematian Ibu?

Definisi Mortalitas 

Index ArtikelPengantar  Penyebab Kematian Faktor SosialEkonomi 

Komitmen MDG Definisi Indikator Mortalitas 

Page 2: Mortal It As

5/16/2018 Mortal It As - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mortal-it-as-55ab4f45211b2 2/12

Mortalitas atau kematian merupakan salah satu dari tiga komponen demografiselain fertilitas dan migrasi, yang dapat mempengaruhi jumlah dan komposisiumur penduduk.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan kematian sebagai suatuperistiwa menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen, yangbisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup.

Indikator Mortalitas

Bermacam-macam indikator mortalitas atau angka kematian yang umum dipakaiadalah:

1. Angka Kematian Kasar (AKK) atau Crude Death Rate (CDR).

2. Angka Kematian Bayi (AKB)

3. Angka Kematian Balita (AKBa 0-5 tahun)

4. Angka Kematian Anak (AKA 1-5 tahun)

5. Angka Kematian IBU (AKI)

6. Angka Harapan Hidup (UHH) atau Life Expectancy .

Page 3: Mortal It As

5/16/2018 Mortal It As - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mortal-it-as-55ab4f45211b2 3/12

Angka Kematian Kasar 

.Konsep Dasar  

 Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate) adalah angkayang menunjukkan berapa besarnya kematian yangterjadi pada suatu tahun tertentu untuk setiap 1000penduduk. Angka ini disebut kasar sebab belum memperhitungkan umur penduduk. Penduduk tua mempunyai risiko kematian yang lebih tinggidibandingkan dengan penduduk yang masih muda.

Kegunaan

 Angka Kematian Kasar adalah indikator sederhana yang tidak memperhitungkanpengaruh umur penduduk. Tetapi jika tidak ada indikator kematian yang lain

angka ini berguna untuk memberikan gambaran mengenai keadaankesejahteraan penduduk pada suatu tahun yang bersangkutan. Apabiladikurangkan dari Angka kelahiran Kasar akan menjadi dasar perhitunganpertumbuhan penduduk alamiah.

Definisi

 Angka Kematian Kasar adalah angka yang menunjukkan banyaknya kematianper 1000 penduduk pada pertengahan tahun tertentu, di suatu wilayah tertentu.

Rumus

dimana

CDR =Crude Death Rate ( Angka Kematian Kasar)

D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu

P = Jumlah Penduduk pada pertengahan tahun tertentu

K = Bilangan konstan 1000

Catatan1: P idealnya adalah "jumlah penduduk pertengahan tahun tertentu" tetapiyang umumnya tersedia adalah "jumlah penduduk pada satu tahun tertentu"maka jumlah dapat dipakai sebagai pembagi. Kalau ada jumlah penduduk dari 2data dengan tahun berurutan, maka rata-rata kedua data tersebut dapat dianggap

Index Artikel Angka KematianKasar  

Definisi Rumus Contoh AKK

Page 4: Mortal It As

5/16/2018 Mortal It As - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mortal-it-as-55ab4f45211b2 4/12

sebagai penduduk tengah tahun.

Catatan2: dari Susenas 2003 tercatat sebanyak 767.740 kematian, sedangkan jumlah penduduk pada tahun tersebut diperkirakan sebesar 214.37.096 jiwa.Sehingga Angka Kelahiran Kasar yang terhitung adalah sebesar 3,58. Artinya,pada tahun 2003 terdapat 3 atau 4 kematian untuk tiap 1000 penduduk.

Page 5: Mortal It As

5/16/2018 Mortal It As - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mortal-it-as-55ab4f45211b2 5/12

Angka Kematian Bayi

Konsep Dasar 

Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saatsetelah bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat satutahun. Banyak faktor yang dikaitkan dengan kematian bayi.Secara garis besar, dari sisi penyebabnya, kematian bayi ada dua macam yaituendogen dan eksogen.

Kematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan kematian neonatal;adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkan, danumumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anak sejak lahir, yangdiperoleh dari orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat selama kehamilan.

Kematian bayi eksogen atau kematian post neo-natal, adalah kematian bayi yangterjadi setelah usia satu bulan sampai menjelang usia satu tahun yangdisebabkan oleh faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar.

Kegunaan Angka Kematian Bayi dan Balita 

 Angka Kematian Bayi menggambarkan keadaan sosial ekonomi masyarakatdimana angka kematian itu dihitung. Kegunaan Angka Kematian Bayi untukpengembangan perencanaan berbeda antara kematian neo-natal dan kematianbayi yang lain. Karena kematian neo-natal disebabkan oleh faktor endogen yang

berhubungan dengan kehamilan maka program-program untuk mengurangiangka kematian neo-natal adalah yang bersangkutan dengan program pelayanankesehatan Ibu hamil, misalnya program pemberian pil besi dan suntikan antitetanus.

Sedangkan Angka Kematian Post-NeoNatal dan Angka Kematian Anak sertaKematian Balita dapat berguna untuk mengembangkan program imunisasi, sertaprogram-program pencegahan penyakit menular terutama pada anak-anak,program penerangan tentang gisi dan pemberian makanan sehat untuk anakdibawah usia 5 tahun.

SUMBER :1. http://www.datastatistik-indonesia.com

Index Artikel Angka KematianBayi 

Kegunaan Definisi Sumber Data Contoh 

Page 6: Mortal It As

5/16/2018 Mortal It As - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mortal-it-as-55ab4f45211b2 6/12

Angka Kematian Neo-Natal

Definisi 

 Angka Kematian Neo-Natal adalah kematian yang terjadi sebelum bayi berumur satu bulan atau 28 hari, per 1000 kelahiran hidup pada satu tahun tertentu.

Rumus 

dimana:

 Angka Kematian Neo-Natal =Angka Kematian Bayi umur 0-<1bulan

∑D 0-<1bulan =Jumlah Kematian Bayi umur 0 - kurang 1 bulan pada satu tahuntertentu di daerah tertentu.

∑lahir hidup = Jumlah Kelahiran hidup pada satu tahun tertentu di daerahtertentu

K = 1000

Page 7: Mortal It As

5/16/2018 Mortal It As - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mortal-it-as-55ab4f45211b2 7/12

Angka Kematian Post Neo-Natal

Definisi

 Angka Kematian Post Neo-natal atau Post Neo-natal Death Rate adalahkematian yang terjadi pada bayi yang berumur antara 1 bulan sampai dengankurang 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada satu tahun tertentu.

Rumus 

 Angka Kematian Post Neo-Natal = angka kematian bayi berumur 1 bulan sampaidengan kurang dari 1 tahun

∑D 1bulan-<1tahun = Jumlah kematian bayi berumur satu bulan sampai dengan kurangdari 1 tahun pada satu tahun tertentu & daerah tertentu

∑lahir hidup = Jumlah kelahiran hidup pada satu tahun tertentu & daerah tertentu

K = konstanta (1000)

Index Artikel Angka Kematian Post Neo-Natal contoh 

Page 8: Mortal It As

5/16/2018 Mortal It As - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mortal-it-as-55ab4f45211b2 8/12

Angka Harapan HidupKonsep Dasar  

Keberhasilan program kesehatan dan program

pembangunan sosial ekonomi pada umumnya dapat dilihat dari peningkatan usiaharapan hidup penduduk dari suatu negara. Meningkatnya perawatan kesehatanmelalui Puskesmas, meningkatnya daya beli masyarakat akan meningkatkanakses terhadap pelayanan kesehatan, mampu memenuhi kebutuhan gizi dankalori, mampu mempunyai pendidikan yang lebih baik sehingga memperolehpekerjaan dengan penghasilan yang memadai, yang pada gilirannya akanmeningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan memperpanjang usia harapanhidupnya.

Definisi 

 Angka Harapan Hidup pada suatu umur x adalah rata-rata tahun hidup yangmasih akan dijalani oleh seseorang yang telah berhasil mencapai umur x, padasuatu tahun tertentu, dalam situasi mortalitas yang berlaku di lingkunganmasyarakatnya.

 Angka Harapan Hidup Saat Lahir adalah rata-rata tahun hidup yang akan dijalanioleh bayi yang baru lahir pada suatu tahun tertentu.

Kegunaan

 Angka Harapan Hidup merupakan alat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah

dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya, danmeningkatkan derajat kesehatan pada khususnya. Angka Harapan Hidup yangrendah di suatu daerah harus diikuti dengan program pembangunan kesehatan,dan program sosial lainnya termasuk kesehatan lingkungan, kecukupan gisi dankalori termasuk program pemberantasan kemiskinan.

Cara Menghitung 

Idealnya Angka Harapan Hidup dihitung berdasarkan Angka Kematian MenurutUmur ( Age Specific Death Rate/ASDR) yang datanya diperoleh dari catatanregistrasi kematian secara bertahun-tahun sehingga dimungkinkan dibuat Tabel

Kematian. Tetapi karena sistem registrasi penduduk di Indonesia belum berjalandengan baik maka untuk menghitung Angka Harapan Hidup digunakan caratidak langsung dengan program Mortpak Lite.

Contoh

Index Artikel Angka Harapan Hidup Definisi Cara Menghitung Contoh 

Page 9: Mortal It As

5/16/2018 Mortal It As - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mortal-it-as-55ab4f45211b2 9/12

 Angka Harapan Hidup yang terhitung untuk Indonesia dari Sensus PendudukTahun 1971 adalah 47,7 tahun. Artinya bayi-bayi yang dilahirkan menjelangtahun 1971 (periode 1967-1969) akan dapat hidup sampai 47 atau 48 tahun.Tetapi bayi-bayi yang dilahirkan menjelang tahun 1980 mempunyai usia harapanhidup lebih panjang yakni 52,2 tahun, meningkat lagi menjadi 59,8 tahun untuk

bayi yang dilahirkan menjelang tahun 1990, dan bagi bayi yang dilahirkan tahun2000 usia harapan hidupnya mencapai 65,5 tahun.

Peningkatan Angka Harapan Hidup ini menunjukkan adanya peningkatankehidupan dan kesejahteraan bangsa Indonesia selama tiga puluh tahun terkahir dari tahun 1970-an sampai tahun 2000.

Tabel 6. Angka Harapan Hidup Saat Lahir Menurut BeberapaPropinsi dan Kabupaten/Kota, yang dihitung dari data Susenas2004 memakai program Mortpak4.

Propinsi/Kabupaten Angka Harapan

Hidup Laki-laki

 Angka Harapan

Hidup PerempuanSumatera Selatan 65,5 69,5

Kab. OKI 64,4 68,5

Kota Palembang 69,9 73,5

Jawa Barat 63,8 68,0

Kab. Kuningan 63,4 67,7

Kota Bandung 70,0 73,6

NTT 62,9 67,2

Kab. Flores Timur 63,5 67,8

Kab. Timor Tengah Utara 62,6 67,0

Page 10: Mortal It As

5/16/2018 Mortal It As - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mortal-it-as-55ab4f45211b2 10/12

Daftar Pustaka:

Budi Utomo, 1985. Mortalitas:pengertian dan Contoh kasus diIndonesia. Proyek Penelitian Morbiditas dan Mortalitas

Universitas Indonesia, Jakarta, 1985

Badan Pusat Statistik, 2001. Estimasi Fertilitas, Mortalitas dan MigrasiHasil Sensus Penduduk Tahun 2000. Badan PusatStatistik, Jakarta, Indonesia.

Badan Pusat Statistik, 2003. Survai Demografi Dan KesehatanIndonesia 2002-2003. Kerjasama antara BPS, BKKBN,Depkes, dan ORC Macro, Calverton, Maryland USA,December 2003.

Pemerintah RI dan WHO, 2000. Rencana Aksi Pangan dan GiziNasional 2001-2005, Pemerintah Republik Indonesiabekerjasama dengan World Health Organization, Agustus2000.

Badan Pusat Statistik, 2004. Daftar Pertanyaan Susenas 2004, BadanPusat Statistik, Jakarta, 2004.

 Adioetomo,Sri Moertiningsih S, 2005. "Bonus Demografi menjelaskanhubungan antara pertumbuhan penduduk denganpertumbuhan ekonomi" Pidato Disampaikan pada

Upacara Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap DalamBidang Ekonomi Kependudukan pada FakultasEkonomi Universitas Indonesia, 30 April, 2005.

Departemen Kesehatan RI, 2004. "Kajian Kematian Ibu dan Anak diIndonesia" Depkes,Badan Penelitian dan PengembanganKesehatan, 2004.

Page 11: Mortal It As

5/16/2018 Mortal It As - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mortal-it-as-55ab4f45211b2 11/12

Contoh :KEGUNAAN ANGKA MORTALITAS( Kab Merauke)http://www.depkes.go.id diakses nop 2007

Mortalitas (angka kematian) digunakan sebagai ukuran derajat kesehatan untukmelihat status kesehatan penduduk dan keberhasilan pelayanan kesehatan danupaya pengobatan yang dilakukan.

1). Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 kelahiran hidup.Indikator ini merupakan indikator paling sensitif yang mencerminkanpermasalahan kesehatan yang berkaitan dengan faktor penyebab kematian bayi,tingkat kesehatan ibu dan bayi, upaya pelayanan kesehatan ibu dan anak, statusgizi ibu, upaya KB, kondisi kesehatan lingkungan dan sosial ekonomi keluarga.

 AKB Kab. Merauke berdasarkan hasil survei Dinas Kesehatan Provinsi Papua

tahun 2001 sebesar 151/1.000 kelahiran hidup.Data kematian bayi yang dilaporkan tahun 2005 sebanyak 76 bayi dari 3.232kelahiran hidup (23,5 per 1.000 kelahiran hidup)

2). Angka Kematian Balita per 1.000 kelahiran hidup.Indikator ini berguna untuk mengetahui gambaran tingkat permasalah kesehatananak balita, mengetahui tingkat pelayanan dan keberhasilan KIA/Posyandu sertauntuk menilai kondisi sanitasi lingkungan.

 Angka kematian balita berdasarkan hasil survei Dinas Kesehatan Provinsi Papuatahun 2001 sebesar 96 per 1.000 kehahiran hidup.Data kematian balita yang dilaporkan tahun 2005 sebanyak 89 balita dari 3.232

kelahiran hidup (27,5 per 1000 kelahiran hidup)Jumlah kematian bayi dan balita yang dilaporkan puskesmas dan rumah sakitbelum menunjukkan angka yang sebenarnya, karena pelaporan daripuskesmas belum optimal dan cakupan pelayanan KIA belum menjangkauseluruh masyarakat sampai ke kampung-kampung.

3). Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) per 100.000 kelahiran hidupIndikator ini mencerminkan risiko yang dihadapi ibu-ibu selama proseskehamilan, persalinan dan masa nifas, yang dipengaruhi oleh keadaankesehatan yang kurang baik menjelang kehamilan, berbagai komplikasi padasaat kehamilan dan persalinan, ketersediaan dan pemanfaatan fasilitas

pelayanan kesehatan termasuk pelayanan prenatal dan obstetri serta sosialekonomi.

 Angka kematian ibu berdasarkan hasil survei oleh Dinas Kesehatan ProvinsiPapua tahun 2001 sebesar 1.071/100.000 kehahiran hidup.Data kematian ibu melahirkan yang dilaporkan tahun 2005 sebanyak 15 ibu dari3.232 kelahiran hidup (464 per 100.000 kelahiran hidup)

Page 12: Mortal It As

5/16/2018 Mortal It As - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mortal-it-as-55ab4f45211b2 12/12

Jumlah kematian bayi dan balita yang dilaporkan oleh puskesmas dan rumahsakit belum menunjukkan angka yang sebenarnya karena pelaporan daripuskesmas belum optimal dan cakupan pelayanan KIA belum menjangkauseluruh masyarakat sampai ke kampung-kampung, sehingga AKI terlihat sangatkecil bahkan lebih kecil dari target nasional.

4). Angka Harapan HidupIndikator ini menggambarkan taraf status kesehatan masyarakat suatu daerahatau negara, yang berarti pula merupakan gambaran hasil pembangunankesehatan yang telah dilaksanakan.

 Angka harapan hidup masyarakat Kabupaten Merauke belum pernah dihitungsecara khusus, namun berdasarkan Data Profil Kesehatan Provinsi Irian Jaya(tahun 2000) menunjukkan bahwa umur harapan hidup masyarakat Irian Jaya(Papua sekarang) pada tahun 1986 sebesar 57,9 tahun, meningkat menjadi 61tahun 1997 dan diperkirakan menjadi 66,2 tahun 2005.