15
TINJAUAN KEPUSTAKAAN MORBILI DEFINISI Morbili adalah penyakit infeksi virus akut, menular yang ditandai dengan 3 stadium, yaitu : a. stadium kataral, b. stadium erupsi, c. stadium konvalesensi. ETIOLOGI Penyebabnya adalah sejenis virus yang tergolong dalam famili Paramycovirus yaitu genus virus morbili. Virus ini terdapat dalam sekret nasofaring dan darah selama masa prodromal sampai 24 jam setelah timbul bercak-bercak. Virus ini sangat sensitif terhadap panas dan dingin, dan dapat diinaktifkan pada suhu 30°C dan -20°C, sinar ultraviolet, eter, tripsin dan betapropiolakton. Cara penularan penyakit ini dengan droplet dan kontak langsung dengan penderita. EPIDEMIOLOGI Biasanya penyakit ini timbul pada masa anak dan kemudian menyebabkan kekebalan seumur hidup. Bayi yang dilahirkan oleh ibu yang pernah menderita morbili akan mendapatkan kekebalan secara pasif (melalui plasenta) sampai 1

Morbili-Refrat.ika Versi Gue

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Ika punya gue

Citation preview

Page 1: Morbili-Refrat.ika Versi Gue

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

MORBILI

DEFINISI

Morbili adalah penyakit infeksi virus akut, menular yang ditandai dengan 3

stadium, yaitu : a. stadium kataral, b. stadium erupsi, c. stadium konvalesensi.

ETIOLOGI

Penyebabnya adalah sejenis virus yang tergolong dalam famili Paramycovirus

yaitu genus virus morbili. Virus ini terdapat dalam sekret nasofaring dan darah selama

masa prodromal sampai 24 jam setelah timbul bercak-bercak.

Virus ini sangat sensitif terhadap panas dan dingin, dan dapat diinaktifkan pada

suhu 30°C dan -20°C, sinar ultraviolet, eter, tripsin dan betapropiolakton. Cara penularan

penyakit ini dengan droplet dan kontak langsung dengan penderita.

EPIDEMIOLOGI

Biasanya penyakit ini timbul pada masa anak dan kemudian menyebabkan

kekebalan seumur hidup. Bayi yang dilahirkan oleh ibu yang pernah menderita morbili

akan mendapatkan kekebalan secara pasif (melalui plasenta) sampai umur 4-6 bulan dan

setelah umur tersebut kekebalan akan mengurang sehingga si bayi dapat menderita

morbili.

Bila si ibu belum pernah menderita morbili, maka bayi yang dilahirkannya tidak

memiliki kekebalan terhadap morbili dan dapat menderia penyakit ini setelah ia

dilahirkan. Bila ibunya menderita morbili pada usia kehamilan 1-2 bulan, 50%

kemungkinan akan mengalami abortus.

Sejak tahun 1970 penyakit campak di Indonesia telah mendapat perhatian khusus,

yaitu sejak terjadinya wabah campak yang cukup serius di pulau Lombok, dengan

kematian 330 diantara 12.107 kasus dan di pulau Bangka terdapat 65 kematian diantara

407 kasus.

1

Page 2: Morbili-Refrat.ika Versi Gue

Beberapa kasus campak di Indonesia masih ditemukan di tahun 2004. Meskipun

sudah dilakukan imunisasi, namun serangan virus yang bisa menyebabkan kematian ini

masih menyerang di beberapa wilayah di Indonesia.

PATOLOGI

Sebagai reaksi terhadap virus, maka terjadi eksudat yang serous dan proliferasi sel

mononukleus dan beberapa sel polimorfonukleus di sekitar kapiler. Kelainan ini terjadi

pada kulit, selaput lendir nasofaring, bronkus dan konjungtiva.

GEJALA KLINIS

Penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang dapat sembuh sendiri yang

memiliki masa tunas 10-20 hari dan dibagi dalam 3 stadium, yaitu :

1. Stadium kataral (prodromal)

Biasanya stadium ini berlangsung selama 4 – 5 hari disertai panas, malaise, batuk,

fotofobia, konjungtivitis, dan koriza

Menjelang akhir stadium kataral dan 24 jam sebelum timbul enantem, timbul

bercak Koplik’s yang patognomonik bagi morbili, tetapi sangat jarang di jumpai.

Bercak Koplik’s berwarna putih kelabu, sebesar ujung jarum dan dikelilingi oleh

eritema. Lokalisasinya di mukosa bukalis berhadapan dengan molar bawah.

Jarang ditemukan di bibir tengah atau palatum. Kadang-kadang terdapat makula

halus yang kemudian menghilang sebelum stadium erupsi. Gambaran darah tepi

ialah limfositosis dan leukopenia.

Secara klinis, gambaran penyakit menyerupai influenza dan sering di

diagnosis sebagai influenza. Diagnosis perkiraan yang besar dapat dibuat bila ada

bercak Koplik’s dan penderita pernah kontak dengan penderita morbili dalam

waktu 2 minggu terakhir.

2. Stadium erupsi

Koriza dan batuk-batuk bertambah. Timbul enantema atau titik merah di palatum

durum dan palatum molle. Kadang-kadang terlihat pula bercak Koplik’s.

Terjadinya eritema yang berupa makula-papula disertai meningkatnya suhu

2

Page 3: Morbili-Refrat.ika Versi Gue

badan. Diantara makula terdapat kulit yang normal. Mula-mula eritema timbul di

belakang telinga, dibagian atas lateral tengkuk, sepanjang rambut dan dibagian

belakang bawah. Kadang-kadang terdapat perdarahan ringan pada kulit. Rasa

gatal, muka bengkak. Ruam mencapai anggota bawah pada hari ketiga dan akan

menghilang dengan urutan seperti terjadinya.

Terdapat pembesaran kelenjar getah bening di sudut mandibula dan di daerah

leher belakang. Kadang dapat ditemukan splenomegali. Tidak jarang disertai diare

dan muntah.

3. Stadium konvalesensi

Erupsi berkurang dan meninggalkan bekas yang berwarna lebih tua

(hiperpigmentasi) yang lama kelamaan akan hilang sendiri. Selain

hiperpigmentasi pada anak Indonesia sering ditemukan pula kulit yang bersisik.

Hiperpigmentasi ini merupakan gejala yang patognomonik untuk morbili. Pada

penyakit-penyakit lain dengan eritema atau eksantema, ruam kulit menghilang

tanpa hiperpigmentasi. Suhu menurun sampai menjadi normal kecuali bila ada

komplikasi.

Panas

Panas dapat meningkat hingga hari kelima atau keenam yaitu pada saat puncak

timbulnya erupsi. Kadang-kadang temperatur dapat bifasis dengan peningkatan awal

yang cepat dalam 24-48 jam pertama diikuti dengan periode normal selama 1 hari dan

selanjutnya terjadi peningkatan yang cepat sampai 39°C-40,6°C pada saat erupsi ruam

mencapai puncaknya.

Pada morbili yang tidak mengalami komplikasi, temperatur turun diantara hari ke

2-3, sehingga timbulnya eksantema. Bila tidak disertai komplikasi, maka 2 hari setelah

timbul ruam yang lengkap, panas biasanya turun. Bila panas menetap, maka

kemungkinan penderita mengalami komplikasi.

3

Page 4: Morbili-Refrat.ika Versi Gue

Coryza

Tidak dapat dibedakan dengan pilek biasa. Batuk dan bersin diikuti dengan

hidung tersumbat dan sekret yang mukopurulen dan menjadi profus pada saat erupsi

mencapai puncaknya serta menghilang bersamaan dengan menghilangnya panas.

Konjungtivitis

Pada stadium awal periode prodromal dapat ditemukan garis injeksi marjinal yang

melintang pada palpebra inferior. Gambaran ini sering dihubungkan dengan adanya

inflamasi konjungtiva yang luas dengan disertai adanya edema palpebra. Keadaan ini

dapat disertai dengan peningkatan lakrimasi dan fotofobia. Konjungtivitis akan

menghilang setelah demam turun.

Batuk

Batuk disebabkan oleh reaksi inflamasi mukosa saluran pernafasan. Intensitas

batuk meningkat dan mencapai puncaknya pada saat erupsi. Namun demikian batuk dapat

bertahan lebih lama dan menghilang secara bertahap dalam waktu 5-10 hari.

Bercak Koplik’s

Merupakan gambaran bercak-bercak kecil yang ireguler sebesar ujung jarum/

pasir yang berwarna merah terang dan pada bagian tengahnya berwarna putih kelabu.

Gambaran ini merupakan salah satu tanda patognomonik morbili. Pada hari

pertama timbulnya ruam sudah dapat ditemukan adanya bercak Koplik’s dan menghilang

hari ketiga timbulnya ruam.

Ruam

Timbul setelah 3-4 hari panas. Ruam mulai sebagai eritema makulo-papuler,

mulai timbul dari belakang telinga pada batas rambut, kemudian menyebar kedaerah pipi,

leher, seluruh wajah dan dada serta biasanya dalam waktu 24 jam sudah menyebar

sampai ke lengan atas dan selanjutnya ke seluruh tubuh, mencapai kaki pada hari ketiga.

Pada saat ruam sudah sampai ke kaki, maka ruam yang timbul lebih dulu mulai

berangsur-angsur menghilang.

4

Page 5: Morbili-Refrat.ika Versi Gue

DIAGNOSIS

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gambaran klinik yang khas dan pemeriksaan

laboratorium. Pada pemeriksaan darah tepi dapat ditemukan adanya limfositosis dan

leukopeni. Dalam sputum, sekresi nasal, sedimen urine dapat ditemukan sel raksasa

multinukleus yang khas.

DIAGNOSIS BANDING

1. German measles (Rubela)

Gejala lebih ringan dari morbili, umumnya terjadi pada anak usia 5-14 tahun.

Terdiri dari gejala infeksi saluran nafas bagian atas, demam ringan, tidak ada

bercak Koplik’s namun terdapat pembesaran kelenjar regional di daerah

suboccipital, servikal bagian posterior dan post aurikuler. Bercak merah pada

rubela tidak timbul terlalu banyak dan tidak separah morbili, ruam lebih halus

yang mula-mula timbul pada daerah wajah lalu menyebar ke batang tubuh dan

menghilang dalam waktu 3 hari. Gejala lain, umumnya selera makan anak akan

menurun karena terjadi pembengkakan pada limpa.

2. Eksantema subitum

Penyakit ini juga disebabkan oleh virus, biasanya timbul pada bayi berumur 6-36

bulan. Perjalanan penyakitnya mirip morbili, namun bedanya ruam akan timbul

pada saat panas turun.

KOMPLIKASI

Pada penyakit morbili terdapat resistensi umum yang menurun sehingga dapat

terjadi anergi (uji tuberkulin yang semula positif berubah menjadi negatif). Keadaan ini

menyebabkan mudahnya terjadi komplikasi sekunder seperti bronkopneumonia,

gastroenteritis, ensefalitis, otitis media akut, dan gangguan gizi.

Pneumonia

Merupakan penyebab kematian utama dari morbili dengan insiden berkisar antara

30-85%. Hal ini dapat terjadi oleh karena perluasan infeksi virus disertai dengan infeksi

5

Page 6: Morbili-Refrat.ika Versi Gue

sekunder. Secara klinis manifestasinya dapat berupa bronkiolitis, bronkopneumoni, dan

lobar pneumoni.

Bakteri yang sering menimbulkan pneumoni pada morbili adalah Pneumococcus,

Streptococcus, Staphylococcus, Hemofilus influenzae, dan kadang disebabkan oleh

Pseudomonas dan Klebsiella.

Komplikasi ini harus dicurigai bila anak dengan morbili menunjukkan adanya

gangguan pernafasan disertai panas yang menetap. Pemeriksaan foto toraks dapat

memperkuat diagnosis.

Gastroenteritis

Merupakan komplikasi yang banyak ditemukan, dengan insiden berkisar antara

19,1-30,4%.

Ensefalitis

Merupakan komplikasi yang berat dan sering menyebabkan kematian. Insiden

komplikasi ini berkisar antara 0,1-2% dan biasanya timbul pada hari 2-6 setelah timbul

ruam.

Patogenesis komplikasi ini belum diketahui secara pasti. Gejala-gejalanya berupa

panas, sakit kepala, muntah, lemah, kejang-kejang, koma, atau kelemahan umum.

Perjalanan penyakit ini bervariasi dari yang ringan sampai berat dan berakhir dengan

kematian dalam 24 jam.

Ensefalitis morbili dapat terjadi sebagai komlikasi pada anak yang sedang

menderita morbili atau dalam satu bulan setelah mendapat imunisasi dengan vaksin virus

morbili hidup dan pada penderita yang sedang mendapat pengibatan imunosupresif.

Radang telinga tengah

Merupakan komplikasi yang sering ditemukan.

Gangguan gizi

Terjadi akibat intake yang kurang (anoreksia dan muntah)

6

Page 7: Morbili-Refrat.ika Versi Gue

PENGOBATAN

Morbili merupakan suatu penyakit yang dapat sembuh sendiri, sehingga

pengobatannya hanya bersifat simptomatis yaitu ; memperbaiki keadaan umum,

antipiretik bila suhu tinggi, sedativum, dan obat batuk. Antibiotika diberikan bila ternyata

terdapat infeksi sekunder. Tindakan lain adalah pengobatan segera terhadap komplikasi

yang timbul.

Indikasi masuk Rumah Sakit dianjurkan bila :

- Morbili yang disertai komplikasi

- Morbili dengan kemungkinan komplikasi yang berat, yaitu bila ditemukan :

Bercak/ eksantema merah kehitaman yang menimbulkan desquamasi

dengan squama yang lebar dan tebal.

Suara parau terutama disertai tanda penyumbatan seperti laringitis dan

pneumonia

Dehidrasi berat

Kejang dengan penurunan kesadaran

PEM berat

PENCEGAHAN

Morbili dapat dicegah dengan pemberian imunisasi. Imunisasi yang diberikan

dapat berupa imunisasi aktif dan pasif.

Imunisasi aktif

Vaksin yang diberikan ialah vaksin virus morbili hidup. Mula-mula diberikan

strain Edmonson B, tetapi strain ini dapat menimbulkan panas tinggi dan eksantema pada

hari ke 7-12 post vaksinasi, sehingga strain vaksin ini sering diberikan bersama-sama

dengan gamma globulin di lengan lain.

Sekarang digunakan strain Schwarz dan Moraten dan tidak diberikan bersama

gamma globulin. Di Indonesia digunakan vaksin virus morbili hidup yang telah

dilemahkan yaitu strain Schwarz. Vaksin ini diberikan sebanyak 0,5 ml secara subkutan

dan dapat menimbulkan kekebalan yang berlangsung lama.

7

Page 8: Morbili-Refrat.ika Versi Gue

Pada penyelidikan serologis ternyata bahwa imunitas tersebut mulai mengurang

8-10 tahun setelah vaksinasi. Pada negara maju dianjurkan untuk memberikan vaksin

morbili tersebut pada anak berumur 15 bulan yaitu karena sebelum umur 15 bulan

diperkirakan anak tidak dapat membentuk antibodi dengan baik karena masih ada

antibodi dari ibu. Tetapi dianjurkan pula agar anak yang tinggal di daerah endemis

morbili dan terdapat banyak tuberkulosis diberikan vaksinasi pada umur 6 bulan dan

revaksinasi dilakukan pada umur 15 bulan.

Pada saat ini di Indonesia dan negara berkembang lainnya, angka kejadian morbili

masih tinggi dan seringkali dijumpai penyulit maka WHO menganjurkan pemberian

vaksin morbili dilakukan pada umur 9 bulan keatas. Pada anak dibawah umur 9 bulan

umumnya tidak dapat memberikan kekebalan yang baik, karena gangguan antibodi yang

dibawa sejak lahir.

Pemberian imunisasi ini akan menyebabkan anergi terhadap tuberkulin selam 2

bulan setelah vaksinasi. Bila anak telah mendapat imunoglobulin atau tranfusi darah

sebelumnya, maka vaksinasi ini harus ditangguhkan sekurang-kurangnya 3 bulan.

Vaksinasi dapat juga diberikan pada :

- Orang dengan alergi telur

- Penderita TB yang sedang mendapat tuberkulostatika

Vaksinasi tidak boleh dilakukan bila :

- Menderita infeksi saluran nafas akut atau infeksi akut lainnya yang disertai

dengan demam lebih dari 38°C

- Memiliki riwayat kejang demam

- Terdapat defisiensi imunologik

- Penderita leukimia, dalam pengobatan kortikosteroid dan imunosupresif

- Memiliki riwayat alergi (ditunda sampai dengan 2 minggu sembuh)

- Dalam masa kehamilan

- Anak dengan tuberkulosis yang tidak diobati

8

Page 9: Morbili-Refrat.ika Versi Gue

Imunisasi pasif

Dengan pemberian gamma globulin namun tidak banyak dianjurkan karena

terdapat risiko terjadinya ensefalitis dan penyebaran proses tuberkulosis

PROGNOSIS

Morbili merupakan penyakit yang dapat sembuh sendiri dan berlangsung 7-10

hari, sehingga bila tanpa disertai dengan komplikasi maka prognosisnya baik.

9

Page 10: Morbili-Refrat.ika Versi Gue

KEPUSTAKAAN

1. Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak,

Jilid 2 – Jakarta: Infomedika, 2002.

2. Rampengan, T.H. Laurentz, I.R. Penyakit Infeksi Tropik pada Anak – Jakarta:

EGC, 1997.

3. Ranuh, I.G.N, et al. Pedoman Imunisasi di Indonesia, Satgas Imunisasi-Ikatan

Dokter Anak Indonesia – Jakarta: BP3 IDAI, 2011.

4. FKUI-RSCM. Panduan Pelayanan Medis Departemen Ilmu Kesehatan Anak –

Jakarta: FKUI, 2005.

10