13
MONITORING LINGKUNGAN Tahun 2020 Monitoring atau pemantauan lingkungan yang diimplementasikan oleh PT. BUMWI dilakukan terhadap 4 (empat) komponen lingkungan yang terkena dampak yaitu komponen Kawasan Bernilai Konservasi Tinggi (KBKT), komponen biologi, komponen fisik kimia, dan komponen sosial ekonomi dan budaya. Data yang diperoleh dari hasil monitoring berfungsi sebagai bahan evaluasi terhadap efektivitas pengelolaan lingkungan yang telah dilakukan terhadap keempat komponen lingkungan tersebut. Data hasil monitoring juga merupakan instrumen dalam membangun sistem peringatan dini terhadap dampak yang muncul pada tiap komponen lingkungan sehingga mampu menjadi input untuk pengembangan pola pengelolaan lingkungan di waktu mendatang. Data hasil monitoring pada tahun 2020 untuk setiap komponen lingkungan adalah sebagai berikut. 1. Komponen Kawasan Bernilai Konservasi Tinggi Luas total seluruh KBKT di PT. BUMWI berdasar hasil identifikasi NKT oleh IDEAS adalah sebesar 19.837,94 Ha, kawasan tersebut meliputi Kampung lama, Jalur lindung, Perlindungan Plasma Nutfah (KPPN), Perlindungan Satwa Liar (Kantong Satwa), Hutan Sagu, Hutan Nipah, Hutan darat (Namawene, Sarbe-Naramasa, Kasuri 1, Kasuri 2, Kasuri 3), Hutan Rawa Primer, Zona Penyangga CATB. Keberadaannya yang tersebar di seluruh blok tebangan merupakan habitat yang penting bagi satwa. Selain karena perannya sebagai penyedia pakan dan tempat berlindung, KBKT Sempadan juga berfungsi sebagai koridor yang menghubungkan mozaik cluster mangrove di seluruh penjuru areal PT. BUMWI. Kegiatan pengamatan kali ini pada KBKT menggunakan metode direct observation, pengamatan tersebut dilakukan di sepanjang garis transek. Pengamatan flora tidak dilakukan karena selama 5 tahun terakhir telah dilakukan pengamatan vegetasi dan hasilnya tidak ada perubahan yang signifikan pada komponen vegetasi. Pada tahun 2020, seluruh areal kawasan KBKT tidak terdapat gangguan atau pembalakan liar.

MONITORING LINGKUNGAN Tahun 2020

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MONITORING LINGKUNGAN Tahun 2020

MONITORING LINGKUNGANTahun 2020

Monitoring atau pemantauan lingkungan yang diimplementasikan oleh PT. BUMWIdilakukan terhadap 4 (empat) komponen lingkungan yang terkena dampak yaitu komponenKawasan Bernilai Konservasi Tinggi (KBKT), komponen biologi, komponen fisik kimia, dankomponen sosial ekonomi dan budaya.

Data yang diperoleh dari hasil monitoring berfungsi sebagai bahan evaluasi terhadapefektivitas pengelolaan lingkungan yang telah dilakukan terhadap keempat komponenlingkungan tersebut. Data hasil monitoring juga merupakan instrumen dalam membangunsistem peringatan dini terhadap dampak yang muncul pada tiap komponen lingkungansehingga mampu menjadi input untuk pengembangan pola pengelolaan lingkungan di waktumendatang.

Data hasil monitoring pada tahun 2020 untuk setiap komponen lingkungan adalah sebagaiberikut.

1. Komponen Kawasan Bernilai Konservasi Tinggi

Luas total seluruh KBKT di PT. BUMWI berdasar hasil identifikasi NKT oleh IDEAS adalahsebesar 19.837,94 Ha, kawasan tersebut meliputi Kampung lama, Jalur lindung,Perlindungan Plasma Nutfah (KPPN), Perlindungan Satwa Liar (Kantong Satwa), Hutan Sagu,Hutan Nipah, Hutan darat (Namawene, Sarbe-Naramasa, Kasuri 1, Kasuri 2, Kasuri 3), HutanRawa Primer, Zona Penyangga CATB. Keberadaannya yang tersebar di seluruh blok tebanganmerupakan habitat yang penting bagi satwa. Selain karena perannya sebagai penyediapakan dan tempat berlindung, KBKT Sempadan juga berfungsi sebagai koridor yangmenghubungkan mozaik cluster mangrove di seluruh penjuru areal PT. BUMWI.

Kegiatan pengamatan kali ini pada KBKTmenggunakan metode direct observation,pengamatan tersebut dilakukan disepanjang garis transek. Pengamatan floratidak dilakukan karena selama 5 tahunterakhir telah dilakukan pengamatanvegetasi dan hasilnya tidak ada perubahanyang signifikan pada komponen vegetasi.Pada tahun 2020, seluruh areal kawasanKBKT tidak terdapat gangguan ataupembalakan liar.

Page 2: MONITORING LINGKUNGAN Tahun 2020

Adapun hasil dari pengamatan fauna pada KBKT selama tahun 2020 adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Data Hasil Rekapitulasi Jumlah Individu Fauna di Areal KBKT PT. BUMWI

No. Nama JenisKawasan Bernilai Konservasi Tinggi

KS CATB KPPN Namawene SN Nipah Sagu

1 Buaya muara 1 22 Canggak laut 2 23 Cekakak sungai 24 Cikalang besar 45 Cikrak peri kaisar 66 Dara laut biasa 1 1 27 Dara laut jambul 18 Dara laut tiram 19 Elang bondol 4 2 1 1 2 1

10 Elang laut perut putih 2 1 111 Gajahan pengala 312 Isap madu kepudang 1213 Julang papua 1 514 Kakaktua koki 315 Kakaktua raja 116 Kancilan ekor hitam 4

17 Kepudang sunguhitam

2

18 Kepudang sungukartula

1

19 Kipasan dada lurik 320 Kipasan kebun 3 2 221 Kokakan laut 1 122 Kukabura perut merah 223 Kuntul besar 1 224 Kuntul kecil 125 Maleo paruh hitam 126 Meliphaga reyzembak 127 Mino muka kuning 228 Myzomela remang 129 Nuri ara dada jingga 1030 Nuri kate pusio 231 Nuri kate topi kuning 432 Nuri pipi merah 133 Pergam merah 134 Pergam pinon 235 Pergam zoe 4

Page 3: MONITORING LINGKUNGAN Tahun 2020

No. Nama JenisKawasan Bernilai Konservasi Tinggi

KS CATB KPPN Namawene SN Nipah Sagu

36 Perkici dagu merah 837 Pitohui belang 438 Sikatan kilap 2 6 239 Sikatan perut kuning 440 Srigunting lencana 141 Trinil pantai 5 1 142 Walik dahik jingga 143 Walik mutiara 2

Berikut ini adalah daftar fauna yang dilindung menurut IUCN, CITES dan PeraturanPemerintah (PermenLHK No. 106/2018) yang berada di dalam kawasan KBKT PT. BUMWI.

Tabel 2. Data Hasil Rekapitulasi Jenis Fauna yang Dilindungi

No. Nama Ilmiah Nama IndonesiaStatus Perlindungan

P. 106 CITES IUCN

1 Crocodylus porosus Buaya muara P APP I LC2 Ardea Sumatrana Canggak laut P NL LC3 Fregata minor Cikalang besar P NL LC4 Sterna hirundo Dara laut biasa P NL LC5 Thalasseus bergii Dara laut jambul P NL LC6 Gelochelidon nilotica Dara laut tiram P NL LC7 Haliastur indus Elang bondol P App II LC8 Haliaeetus leucogaster Elang laut perut putih P App II LC9 Numenius phaeopus Gajahan pengala P NL LC

10 Rhyticeros plicatus Julang papua P App II LC11 Cacatua galerita Kakaktua koki P App II LC12 Probosciger aterrimus Kakaktua raja P App II LC13 Talegalla fuscirostris Maleo paruh hitam P NL LC14 Cyclopsitta gulielmitertii Nuri ara dada jingga P App II LC15 Micropsitta pusio Nuri kate pusio P App II LC16 Micropsitta keiensis Nuri kate topi kuning P App II LC17 Geoffroyus geoffroyi Nuri pipi merah P App II LC18 Charmosyna placentis Perkici dagu merah P App II LC

2. Komponen Fisik-Kimia

2. 1 Kualitas Air

Pengukuran fisika-kimia perairan, meliputi pengukuran : kadar keasaman perairan(air)/ pH, salinitas dan kadar oksigen terlarut (DO). Kegiatan monitoring (frekwensi dan

Page 4: MONITORING LINGKUNGAN Tahun 2020

metode) diintegrasikan dan sesuai dengan kegiatan Monev dan Rehabilitasi dampaktebangan sebagaimana tercantum dalam SOP PT. BUMWI (SOP.EKO – 13) yaitu padaperairan blok tebangan (Et-1), (Et) dan (Et+1). Hasil pengukurannya adalah sebagai berikut.

pH

Pada pengamatan kali ini dilakukan pengambilan sampel di tiga blok tebangan yaituBlok RKT 2019, 2020 dan 2021. Berikut ini adalah grafik perbandingan nilai pH (grafik 1).

Grafik 1. Perbandingan nilai pH diberbagai Blok tebangan

Dari data yang diperoleh pada grafik 1 menunjukkan bahwa nilai pH pada beberapalokasi memiliki nilai kandungan pH berkisar antara 6,5 sampai 6,7. Hal tersebut sesuaidengan pernyataan Onrizal dan Kusmana (2008) dalam Fajar (2013) yang menyatakanbahwa pH tanah dengan kisaran nilai antara 6-7 merupakan pH yang sesuai untukpertumbuhan mangrove.

Salinitas

Berdasarkan hasil pengukuran data parameter kualitas air lainnya adalah salintas, nilaisalinitas pada ketiga lokasi pengambilan sampel relative berbeda. Hal tersebut dikarenakantinggi dan waktu penggenangan air laut di suatu lokasi pada saat pasang juga menentukansalinitas. Berikut ini adalah grafik perbandingan nilai salinitas di ketiga lokasi Blok yangberbeda. (lihat grafik 2)

Page 5: MONITORING LINGKUNGAN Tahun 2020

Grafik 2. Perbandingan nilai salinitas diberbagai Blok tebangan

Air dengan salinitas 0,5-17 ‰ disebut air payau, yang ditemukan di muara sungai danrawa-rawa garam pantai. Tergantung pada lokasi dan sumber air tawar, beberapa muaradapat memiliki salinitas setinggi 30 ‰. Air laut rata-rata 35 ‰, tetapi dapat berkisar antara30-40 ‰. Hasil pengamatan yang diperoleh dari ketiga lokasi pengamatan menunjukkanbahwa areal PT. BUMWI termasuk kedalam perairan payau.

2. 2 Tanah

Bulk density atau kerapatan massa tanah banyak mempengaruhi sifat fisik tanah,seperti porositas, kekuatan, daya dukung, kemampuan tanah menyimpan air, drainase, dll.Untuk kebanyakan tanah mineral kerapatan partikelnya rata–rata sekitar 2,6 gram/cm3.Kandungan bahan organik di dalam tanah sangat mempengaruhi kerapatan butir tanah,akibatnya tanah permukaan biasanya kerapatan butirnya lebih kecil dari subsoil. Adapundata hasil pengamatan bulk density dapat dilihat pada grafik 3.

Grafik 3. Perbandingan nilai kadar Bulk density masing-masing blok pengamatan

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

2019 2020 2021

Bulk Density

Page 6: MONITORING LINGKUNGAN Tahun 2020

Data hasil pengamatan menunjukkan bahwa nilai rata-rata bulk density pada ketigablok pengamatan adalah 0,5 RKT 2019, 0,9 RKT 2020, dan 0,7 RKT 2021. Seperti yang sudahdijelaskan diatas, Bulk density merupakan petunjuk kepadatan tanah, makin padat suatutanah makin tinggi bulk density, berarti makin sulit meneruskan air atau ditembus akar.Salah satu faktor yang mempengaruhi bulk density adalah bahan organik tanah, dimanatanah dengan kandungan bahan organik tinggi akan memiliki nilai bulk density rendahbegitu pula sebaliknya, selain itu bulk density juga dipengaruhi oleh tekstur tanah, kadar airtanah dan bahan mineral tanah (Sutedjo, 2002).

2. 3 Hidrooceanografi

Lokasi sampel untuk pemantauan pemunduran garis pantai adalah pantai di Blok RKT2009 (tingkat abrasi besar) dan pantai di Blok RKT 2010 (tingkat abrasi kecil). Kedua Bloktersebut berada pada satu bentang lahan, yaitu pulau besar yang berada di kawasan SungaiWemoi – Sungai Naramasa. Pada blok RKT 2009 diadakan pengukuran kemunduran garispantai, karena pada lokasi tersebut memiliki tingkat daya abrasi yang besar dibandingkandengan lokasi-lokasi yang lain. Maka perlu dilakukan pengamatan tingkat abrasinya. Adapundata hasil pengamatan kemunduran garis pantai dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Data pengukuran kemunduran garis pantai Blok RKT 2009

No Sampel NAMAPAL TITIK GPS Azimut

DampakAbrasi

(Juli2019)

Keterangan

1 P01-09 358776 9730226 282 14,52 P02-09 358784 9730336 290 03 P03-09 358767 9730435 280 16,54 P04-09 358808 9730541 270 9,65 P05-09 358799 9730639 295 116 P06-09 358829 9730718 296 157 P07-09 358868 9730771 300 48 P08-09 358946 9730899 300 39 P09-09 359015 9730997 287 12

10 P10-09 359085 9731106 285 12,6Rata-Rata 9,82

Pada blok RKT 2019 diperoleh nilai garis kemunduran pertahun dengan nilai rata-rata9,82 m. Pada pengamatan tahun 2019 terjadi peningkatan abrasi, namun hal tersebutdisebabkan oleh lokasi blok RKT 2009 yang berada diantara bentang alam sungai Wemoi –sungai Naramasa dan pada blok RKT 2009 berhadapan langsung dengan laut lepas. Sehinggaapabila terjadi gelombang yang sangat besar dapat merusak tatanan vegetasi danmengakibatkan abrasi yang cukup signifikan. Berikut ini adalah nilai perbandingan lajukemunduran garis pantai dari tahun 2016 s.d 2019 di tepi blok RKT 2009 (Lihat grafik 6).

Page 7: MONITORING LINGKUNGAN Tahun 2020

3. Komponen Biologi

Monitoring lingkungan untuk komponen biologidilakukan terhadap lima lokasi Blok RKTyaitu Blok1992, 1997, 2002, 2007, 2012 dan KPPN (Et+25,Et+20, Et+15, Et+10 dan hutan primer). Data kontrolmenggunakan data komponen biologi pada arealKBKT hutan primer yaitu KPPN. Kegiatan inventarisasiflora dan fauna menggunakan metode line transekuntuk pengamatan jenis fauna dan di dalam transekdi buat plot pengamatan jenis vegetasi dengan

menggunakan circular plot dengan jumlah total plot pada seluruh areal pengamatan yaitu90 plot. Kegiatan ini dilakukan pada bulan Agustus.

Struktur Vegetasi

Hasil pengamatan pada ke-6 kawasan ditemukan jenis-jenis mangrove primer danbeberapa jenis-jenis pakis. Family Rhizophoraceae mendominasi di seluruh blok tebangan,terutama jenis Rhizophora apiculata. Adapun tabel hasil pengamatan jenis flora yangditemukan pada blok pengamatan dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4. Hasil Pengamatan Jenis Flora di Berbagai Blok RKT dan Hutan Primer (KPPN)

No Species FamilyAreal Pengamatan (Blok RKT)

1992 1997 2002 2007 2012 KPPN1 Aegiceras corniculatum Myrsinaceae - - - - √ -2 Avicennia alba Verbenaceae - - √ √ - -3 Avicennia marina Verbenaceae - - - - √ -4 Bruguiera gymnorrhiza Rhizophoraceae √ √ √ √ √ √5 Bruguiera parviflora Rhizophoraceae √ √ √ √ √ √6 Ceriops decandra Rhizophoraceae √ - √ √ - √7 Ceriops tagal Rhizophoraceae √ - √ √ - √8 Rhizophora apiculata Rhizophoraceae √ √ √ √ √ √9 Rhizophora mucronata Rhizophoraceae - √ - - √ √

10 Xylocarpus granatum Meliaceae √ - - √ √ √11 Xylocarpus moluccensis Meliaceae √ √ √ - √ √

Jenis Flora Dilindungi

Tidak terdapat jenis flora dilindungi di areal PT. BUMWI. Jenis yang mendapatperhatian khusus adalah Ceriops decandra karena statusnya yang masuk ke dalam katagoriNear Threatened pada IUCN Red List. Berikut ini adalah grafik perbandingan jenis Ceriopsdecandra di lokasi pemantauan.

Page 8: MONITORING LINGKUNGAN Tahun 2020

Grafik 4. Perbandingan Jenis Ceriops Decandra di Berbagai Blok Tebangan

Komposisi jenis fauna

Hasil pengamatan di areal lokasi blok tebang menunjukkan bahwa nilai kerapatan jenisburung paling tinggi terdapat pada Blok RKT 2012 yaitu 53 individu/ha, diikuti oleh blokVirgin Forest (48 individu/ha), RKT blok 2007 (48 individu/ha), RKT blok 1992 (43individu/ha), RKT blok 1997 (37 individu/ha) dan RKT blok 2002 (32 individu/ha).Berdasarkan data hasil inventarisasi yang didapat, jenis aves adalah fauna dengankelimpahan tertinggi dibandingkan jenis reptillia dan mamalia. Jenis reptilia yang ditemukanadalah dari jenis biawak papua (Varanus salvadorii). Biawak papua hampir ditemukantersebar merata diberbagai blok pengamatan, hanya pada areal blok RKT 1997 yang tidakditemukan jenis tersebut. Sedangkan untuk jenis mamalia yang ditemukan pada saatpengamatan yaitu jenis babi hutan dan lumba-lumba. Berikut ini adalah grafik perbandingannilai kerapatan jenis fauna tahun pengamatan 2019 dan tahun 2020.

Grafik 5. Perbandingan nilai kerapatan fauna diberbagai Blok tebangan

1992 1997 2002 2007 2012Semai 1017 973 177Pancang 1040 29 491 173Pohon 58 43

0

200

400

600

800

1000

1200N/Ha

Page 9: MONITORING LINGKUNGAN Tahun 2020

Keanekaragaman jenis fauna

Nilai keanekaragaman jenis fauna dari yang tertinggi sampai dengan yang terendahterdapat pada Blok RKT 2012, RKT 1997, RKT 2007, Virgin Forest, RKT 2002, dan RKT 1992.Keanekaragaman jenis burung paling tinggi terdapat pada RKT 2012 dengan nilai H’ 3,32.Sedangkan nilai H’ terendah yaitu pada RKT 1992 dengan nilai H’ sebesar 2,3. Telahdijelaskan sebelumnya bahwa pada areal blok RKT 2012 memiliki nilai jumlah individutertinggi yaitu 208 dan pada lokasi blok tebangan RKT 2012 juga memiliki nilaikeanekaragaman hayati tertinggi, Hal tersebut dikarenakan pada areal 2012 berbatasandengan kawasan KBKT Sarbe – Naramasa, dimana lokasi KBKT Sarbe – Naramasa adalahlokasi hutan dataran rendah yang lebih variatif keanekaragaman jenisnya dibandingkandengan hutan mangrove. Pada blok RKT 1992 memiliki nilai keanekaragaman paling rendah.Hal tersebut dikarenakan lokasi RKT 1992 yang berada murni di hutan mangrove dan blokRKT 1992 berbatasan langsung dengan hutan mangrove dan jauh dari areal hutan darat,sehingga keanekaragaman pada RKT 1992 paling rendah diantara blok-blok pengamatanlainnya. Berikut ini adalah grafik perbandingan nilai H’ pada seluruh areal pengamataninventarisasi flora dan fauna. (Lihat grafik 6)

Grafik 6. Perbandingan nilai indek keanekaragaman diberbagai blok tebangan

Jenis fauna dilindungi

Hasil pengamatan dilapangan ditemukan jenis-jenis fauna yang dilindungi, adapunjenis-jenis fauna yang dilindungi terdiri dari jenis aves, reptile dan mamalia. Dari datapengamatan ditemukan 26 jenis aves, 1 jenis reptile, dan 2 jenis mamalia. Jenis-jenis avesyang ditemukan adalah berasal dari family Varanidae, Halcyonidae, Accipitridae, Corvidae,Cacatuidae, Bucerotidae, Laridae Psittacidae, Delphinidae, Scolopacidae, Megapodiidae,Anhingidae, Threskiornithidae, Cervidae dan Ardeidae. Berikut ini adalah tabel jenis-jenisaves yang dilindungi menurut Peraturan Pemerintah, IUCN, dan CITES yang didapat darihasil pengamatan dilapangan:

Page 10: MONITORING LINGKUNGAN Tahun 2020

Tabel 8. Daftar jenis fauna dilindungi di berbagai Blok tebangan

No Nama Lokal Nama IlmiahStatus

Perlindungan JumlahP IUCN CITES

1 Bambangan Hitam Ixobrychus flavicollis P 22 Biawak Papua Varanus salvadorii APP II 93 Cangak Laut Ardea Sumatrana P 14 Cekakak Biru Hitam Todiramphus nigrocyaneus NT 205 Dara Laut Biasa Sterna hirundo P 36 Dara Laut Batu Onychoprion anaethetus P 17 Dara Laut Jambul Thalasseus bergii P 268 Elang Alap Kelabu Accipiter hiogaster P APP II 19 Elang Bondol Haliastur indus P APP II 9

10 Elang Ekor Panjang Henicopernis longicauda P APP II 111 Gagak Orru Corvus orru P 212 Gajahan Panggala Numenius phaeopus P 613 Gajahan Timur Numenius madagascariensis P 5614 Gosong Kaki Merah Megapodius reinwardt P 115 Iblis Australia Threskiornis moluccus P 1516 Julang Papua Rhyticeros plicatus P APP II 117 Kakatua Koki Cacatua galerita P APP II 2318 Kasturi Kepala Hitam Lorius lory P APP II 419 Kowak Malam Merah Nycticorax caledonicus P 120 Maleo Paruh Hitam Talegalla fuscirostris P 121 Lumba-lumba Tursiops truncatus P APP II 322 Nuri Bayan Electus rotatus P APP II 123 Nuri Hitam Chalcopsitta atra P APP II 624 Nuri Kate Topi Kuning Micropsitta keiensis P APP II 525 Nuri Pipi Merah Geoffroyus geoffroyi P APP II 1826 Pecuk Ular Asia Anhinga novaehollandiae P 327 Perkici Dagu Merah Charmosyna placentis P APP II 2128 Perkici Pelangi Trichoglossus haematodus P APP II 1229 Rusa Timor Rusa timorensis P VU 4

4. Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya

Salah satu prinsip dasar pengolaan hutan secara lestari yaitu prinsip sosial. Prinsipsosial di dalamnya terkandung beberapa aspek seperti kesempatan kerja bagi masyarakatlokal atau setempat, kesempatan masyarakat untuk menjual hasil pertanian dan hasilberburu kepada perusahaan, kesempatan untuk masyarakat dalam memanfaatkankesehatan yang diberikan oleh perusahaan seperti adanya poliklinik yang diberikan untukmasyarakat. Selanjutnya akan dibahas berbagai aspek yang sudah dijelaskan di atas.

Page 11: MONITORING LINGKUNGAN Tahun 2020

4.1 Kesempatan Kerja

Jumlah tenaga kerja lokal yang bekerja di base camp PT. BUMWI selama semester I &II tahun 2020 sebanyak 19 orang pada semester I dan 17 orang pada semester II.

4.2 Kesempatan Berusaha

Salah satu kesempatan yang diberikan perusahaan kepada masyarakat sekitar IUPHHKPT. BUMWI adalah dengan diberikannya peluang untuk menjual hasil produk pertanian,berburu, dan perikanan. Grafik 7 memperlihatkan jumlah nominal pembelian hasil usahamasyarakat lokal oleh PT. BUMWI dari tahun 2018 sampai dengan tahun 2020.

Grafik 7. Perbandingan nilai pembelian produk masyarakat

Kegiatan operasional PT. BUMWI praktis memberikan peluang yang sangat baik bagimasyarakat sekitar untuk memperoleh income tambahan dengan menjual hasil pertanian,berburu, dan perikanan mereka kepada perusahaan. Hal tersebut dapat dilihat pada grafik9, dimana nilai hasil penjualan masyarakat kepada perusahaan dari tahun 2018 sampaidengan 2020 mengalami kenaikan yang sangat signifikan yaitu Rp 294.073.150 pada tahun2018 dan tahun 2020 sebesar Rp 568.732.750 atau mengalami kenaikan sebesar 52%.

Hasil usaha masyarakat lokal berasal dari Sepuluh (10) desa di sekitar arealperusahaan, dari ke-10 desa tersebut ada yang berasal dari kabupaten Teluk Bintuni danTanah Merah. Kedua daerah tersebut berada diluar lingkup wilayah perusahaan, namun haltersebut tidak menjadi kendala bagi perusahaan karena prinsip perusahaan adalahmemberikan pelayanan yang terbaik kepada seluruh masyarakat, baik yang berada dalamkawasan IUPHHK maupun diluar kawasan. Untuk lebih jelasnya data rekapitulasi pembelianproduk masyarakat dapat dilihat pada grafik 8.

-

100,000,000

200,000,000

300,000,000

400,000,000

500,000,000

600,000,000

2018 2019 2020

Perbandingan Nilai Pembelian Produk Masyarakat

Page 12: MONITORING LINGKUNGAN Tahun 2020

Grafik 8. Rekapitulasi pembelian produk masyarakat berdasarkan asal desa

4.3 Kesehatan Masyarakat

Perusahaan memberikan kesempatan sebesar-besarnya kepada masyarakat yang adadi sekitar areal perusahaan untuk memanfaatkan fasilitas yang ada pada klinik PT. BUMWI diP. Amutu Besar. Pasien yang datang berobat ke klinik PT. BUMWI mayoritas hanyamelakukan pengobatan ringan.

Untuk jenis keluhan penyakit yang berat, mantri klinik PT. BUMWI memberikan suratrujukan kepada masyarakat lokal yang berobat untuk selanjutnya melakukan pengobatanlanjutan ke Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat. Jumlah pasien yang datang ke poliklinikPT. BUMWI selama tahun 2020 dapat dilihat pada grafik 9.

Grafik 9. Jumlah masyarakat lokal yang berobat ke poliklinik PT. BUMWI

Grafik diatas diperoleh data bahwa dari tahun 2018 hingga tahun 2020 terjadipenurunan masyarakat yang datang ke poliklinik untuk menikmati pelayanan kesehatansecara gratis, namun penurunan pasien yang terjadi tidak terlalu signifikan, dimana padatahun 2018 yaitu sebanyak 355 orang, tahun 2019 menurun menjadi 315, dan tahun 2020

- 100,000,000 200,000,000

WarganusaSara

Tugurama BaruTugurama Lama

BaboSarbe

Kampung amutuSugaYoru

Kaitero

Rekapitulasi Pembelian Produk Masyarakat

Semester II

Semester I

0

100

200

300

400

2018 2019 2020

Data Pasien

Page 13: MONITORING LINGKUNGAN Tahun 2020

terjadi penurunan yang signifikan yaitu sebanyak 237 pasien yang memanfaatkan fasilitaskesehatan. Penurunan tersebut terjadi karena adanya wabah COVID-19, sehingga adakebijakan dari pemerintah dan perusahaan untuk membatasi jumlah kunjungan darimasyarakat sekitar IUPHHK, sehingga masyarakat yang ingin menikmati fasilitas kesehatanperusahaan dibatasi kunjungannya guna mencegah atau mengantisipasi persebaran virusCOVID-19. Masyarakat yang menikmati pelayanan kesehatan secara gratis berasal dari desasekitar IUPHHK PT. BUMWI. Aktifitas masyarakat sebelum berobat ke poliklinik yangdilakukan yaitu menjual hasi pertanian, perburuan, dan perikanan. Setelah aktifitas menjualhasil pertanian dilakukan, kemudian masyarakat melakukan pengobatan ke poliklinik.Adapun masyarakat yang berobat ke poliklinik berasal dari Amutu, Babo, Sara, Sarbe, Suga,Wagura, Yense, dan Furere.

Aktifitas sosial yang dilakukan PT. BUMWI telah menghabiskan banyak dana, salahsatunya yaitu pada pelayanan kesehatan masyarakat. Berikut ini adalah grafik jumlahpengeluaran biaya yang dilakukan oleh perusahaan selama tahun 2020. (Lihat grafik 10)

Grafik 10. Jumlah nominal penggunaan obat untuk masyarakat lokal

Jika melihat grafik 10, terjadi penurunan jumlah nominal pemanfaatan poliklinikterhadap masyarakat yang dikeluarkan oleh perusahaan, hal ini berkaitan dengan jumlahpasien yang datang ke poliklinik PT. BUMWI. Pada tahun 2018 diperoleh nilai Rp 11.006.250,tahun 2019 sebesar Rp 11.826.500, dan tahun 2020 sebesar Rp 7.774.500, sehingga daridata yang diperoleh menunjukkan bahwa tingkat efektifitas penggunaan pelayanankesehatan belum dilakukan secara maksimal oleh perusahaan, namun dalampelaksanaannya pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh perusahaan sangat membantumasyarakat sekitar hutan. Hal tersebut dikarenakan pelayanan kesehatan dapatmemberikan pertolongan pertama secara langsung kepada masyarakat lokal.

02,000,0004,000,0006,000,0008,000,000

10,000,00012,000,00014,000,000

2018 2019 2020

Jumlah Biaya