Upload
aliem
View
101
Download
10
Embed Size (px)
Citation preview
HUBUNGAN ANTARA PANJANG TUNGKAI DANKELINCAHAN
DENGANKEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN
SEPAK BOLA PADA SISWA KELAS VI SDN KANUGRAHAN
KECAMATAN MADURAN KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
SKRIPSI
Oleh
MOCH AFIF FAHMI
NIM :2112302512600
ISTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (IKIP)
BUDI UTOMO MALANG
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU EKSAKTA DAN KESEHATAN
PROGRAM STUDI PENJASKES DAN REKREASI
2013
HUBUNGAN ANTARA PANJANG TUNGKAI DANKELINCAHAN
DENGANKEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN
SEPAK BOLA PADA SISWA KELAS VI SDN KANUGRAHAN
KECAMATAN MADURAN KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi
Syarat-syarat dalam mencapai gelar Sarjana
Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
Oleh
MOCH AFIF FAHMI
NIM :2112302512600
ISTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (IKIP)
BUDI UTOMO MALANG
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU EKSAKTA DAN KESEHATAN
PROGRAM STUDI PENJASKES DAN REKREASI
2013
ii
Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk dipertahankan
Malang, ..……………. 2013
Pembimbing
___________________
iii
Skripsi oleh Moch Afif Fahmi ini
Telah dipertahankan di depan dewan penguji
Pada Hari : ................................................
Tanggal : ................................................
Dewan PengujiNama Terang Tanda Tangan
------------------------ .......................................
------------------------ .......................................
Mengetahui, Mengesahkan, Ketua Prodi Penjaskes dan Rekreasi Dekan FPIEK
Drs. H. Budijanto, M.Kes Drs. Sulikan, MS
iv
1MOTTO
“Perhatikanlah kelima perkara sebelum datangnya lima
perkara :
Hidupmu sebelum matimu,
Sehatmu sebelum sakitmu,
Waktu senggangmu sebelum waktu sibukmu,
Masa mudamu sebelum masa tuamu dan
Kayamu sebelum miskinmu”
v
2ABSTRAK
Nama : Moch Afif FahmiNPM : 2112302512600Jurusan : Penjaskes dan RekreasiJudul : Hubungan antara panjang tungkai dan kelincahan dengan kemampuan
menggiring bola dalam permainan sepak bola, pada siswa Kelas VI SDN Kanugrahan Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012/2013
Dalam meningkatkan ketrampilan sepak bola khususnya dalam ketrampilan menggiring bola, pada dasarnya kondisi fisik, panjang tungkai pelaku sangat menunjang untuk meningkatkan berbagai teknik-teknik yang ada. Sedangkan unsur-unsur gerak fisik yang mencakup stamina, ketepatan, keseimbangan, kelincahan, daya tahan koordinasi, kekuatan dan secara khusus kelentukan dan kekuatan.
Atas dasar alur pemikiran yang dikemukakan di atas dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah :
"Adakah Hubungan antara panjang tungkai dan kelincahan kemampuan menggiring bola dalam permainan sepak bola".
Untuk membuktikan penelitian tersebut, dilakukanlah penelitian dengan mengumpulkan data dan analisis data dan dilakukan di SDN Kanugrahan Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan. Adapun yang menjadi populasi keseluruhan penelitian sebanyak 120 siswa Kelas VI SDN Kanugrahan Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan sedangkan sampel peneliti adalah penelitian populasi dengan total sampel seluruhnya adalah sebanyak 30 orang peserta.
Teknik pengumpulan data panjang tukai menggunakan mengukur panjang tungkai dengan menggunakan antrometer sebagai alat pengukuran. Yang dimaksud dengan panjang tungkai di sana adalah "jarak antara lantai sampai caput femoris yang diukur pada saat testee berdiri tegap. Sedangkan data kelincahan dengan menggunakan Lari hilir mudik 4 x 10 meter (Shutle run) merupakan suatu tujuan yaitu mengukur kelincahan siswa atau testee dalam mengubah arah". Pusat Kesegaran Jasmani dan, Penilaian Kesegaran Jasmani dengan tes A.C.S.P.F.T. (Buku Materi Pokok dan Penguruan 1986), serta data menggiring bola berdasarkan menggiring bola melewati 10 tiang panjang dan jarak tiap pancang 2 ( dua ) meter dengan berliku-liku (zig-zag) dan diambil waktunya dari garis start sampai garis finish. (Sukamtasi).
Pengolahan data dengan menggunakan statistik dengan menggunakan komputer dengan program S.P.S : Seri Program Statistik.
Kesimpulan yang ditarik dari hasil penelitian yang telah dilakukan dengan taraf signifikasi 1 % adalah sebagi berikut : ( 1 ) Ada hubungan yang signifikasikan antara panjang tungkai dengan ketrampilan menggiring bola karena rhintung 0,574 lebih besar dari rtabel = 0.463 (2). Ada hubungan yang signifikan antara kelincahan dengan ketrampilan menggiring bola karena rhitung = 0,784 (3) ada hubungan yang signifikan antar panjang tunkai dan kelincahan dengan ketrampilang menggiring bola fhitung = 27,054 lebih besar dari ftabel = 5,36.
vi
3KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusunsn skripsi ini dapat
terselesaikan tepat dan sesuai dengan rencana.
Tujuan penulisan skripsi ini tidak lain adalah untuk memenuhi sebagai
persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Olahraga dan Kesehatan pada
program pendidikan olahraga dan kesehatan di IKIP Budi Utomo Malang.
Di dalam penyusunan skripsi kami telah banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak,oleh sebab itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarna kepada yang terhormat :
1. Bapak Drs. Nurcholis Sunuyeko, M.Si, selaku Rektor yang telah memberikan
ijin penulisan.
2. Bapak Drs. Sulikan, M.S. Kes selaku Dekan FPIEK IKIP Budi Utomo
Malang.
3. Bapak Drs. Budiyanto, M.S.Kes, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Jasmani
dan Kesehatan IKIP Budi Utomo Malang.
4. Bapak Dosen pembimbing yang telah memberi persetujuan judul dan arahan
bimbingan serta masukan dan tidak henti-hentinya memberikan motivasi
hingga terselesainya penyusunan skripsi ini.
5. Bapak Suyanto, S.Pd M.Pd., selaku Kepala SDN Kanugrahan Kecamatan
Maduran Kabupaten Lamongan, yang telah memberikan ijin untuk melakukan
penelitihan di sekolah.
vii
6. Semua siswa SDN Kanugrahan Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan
yang ikut berpartisipasi sebagai sampel penelitian.
7. Orang tua, Kakak, yang selalu sabar mendorong dan ikhlas memberikan
semangat untuk terselesaikannya penyusunan sekripsi ini.
8. Yang tidak saya lupakan juga pada teman-teman, yang membantu,
memberikan semangat untuk terselesaikannya penyusunan skripsi ini.
Semoga pengorbanan yang telah diberikan oleh pihak tersebut di atas akan
mendapatkan balasan yang setinpal dari Allah SWT.
Akhirnya kami berharap mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat bagi saya
khususnya dan pada umum siapapun yang berkepentingan
Penulis
viii
4DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN..................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... iii
MOTTO......................................................................................................... v
ABSTRAK................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR.................................................................................. vii
DAFTAR ISI................................................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah............................................................ 1
B. Rumusan Masalah..................................................................... 5
C. Tuiuan penelitian....................................................................... 5
D. Pentingnya penelitian................................................................ 6
E. Asumsi....................................................................................... 7
F. Hipotesis.................................................................................... 8
G. Ruang lingkup penelitian........................................................... 8
H. Batasan Operasional.................................................................. 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA....................................................................... 11
A. Panjang Tungkai........................................................................ 11
B. Kelincahan................................................................................. 12
C. Menggiring Bola........................................................................ 18
D. ketrampilan Menggiring Bola................................................... 22
ix
E. Hubungan Secara Teoritis Antara Panjang Tungkai dan Kelincahan
Menggiring Bola dalam Permainan Sepak Bola....................... 23
BAB III METODE PENELITIAN................................................................ 25
A. Strategi Penelitian...................................................................... 25
B. Populasi dan sampel.................................................................. 26
C. Instrumen Penelitian.................................................................. 27
D. Teknik Pengumpulan Data........................................................ 27
E. Teknik Analisis Data................................................................. 28
F. Anallisis Regresi........................................................................ 30
G. Kriteria penolakan dan penerimaan hipotesa............................ 31
BAB IV HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN....................... 32
A. Hasil Analisis Data.................................................................... 32
B. Diskusi Hasil............................................................................. 36
BAB V PENUTUP....................................................................................... 37
A. Kesimpulan................................................................................ 37
B. Saran.......................................................................................... 38
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 39
x
5BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada dasarnya manusia itu adalah makhluk yang selalu bergerak,
namun setelah melalui proses yang cukup lama gerak manusia mengalami
perubahan dan peningkatan sehingga timbul istilah “Olah Raga” yang mana
olahraga pada masa sekarang dirasakan semakin bermanfaat bagi manusia,
bahkan ada sebagian masyarakat yang menganggap bahwa olahraga sudah
menjadi bagian dari hidupnya.
Sepak bola adalah salah satu cabang olah raga yang cukup bergengsi,
terbukti perhatian dan tanggapan masyarakat yang cukup besar baik dinegara-
negara berkembang maupun dinegara-negara maju. Di Indonesia perhatian dan
tanggapan tersebut mencakup seluruh kalangan masyarakat luas, baik di Kota
maupun di pelosok desa, status social yang ada di dalam masyarakat, dan
permainan sepak bola dapat dimainkan mulai dari anak-anak sampai orang
dewasa dimanapun tempatnya.
Di Indonesia cabang olahraga bola sudah mulai berkembang sejak
jaman penjajahan, akan tetapi sampai sekarangan perkembangan tersebut
masih belum diimbangi dengan prestasi seperti yang dicita-citakan.
Dikawasan Asia Tenggara saja rasanya masih sulit untuk dikatakan yang
terbaik. Keadaan ini perlu pemikiran yang luas sebab faktor-faktor yang
terkait di dalamnya masih kompleks
1
“Prestasi Olahragawan bergantung pula kepada ciri-ciri antropometrik
serta fungsional” (Dal Monte, 1975:125) dan sepak bola sebagai cabang olah
raga permainan beregu atau tim, menuntut pula pada pemainnya untuk
menguasai teknik-teknik dasar dan ketrampilan bermain dengan baik, karena:
“Tanpa menguasai dasar-dasar teknik dan Ketrampilan bermain sepak bola dengan baik, untuk selanjutnya pemain tidak akan dapat melakukan prinsip-prinsip bermain, tidak dapat melakukan bermacam-macam sistem permainan, tidak dapat melakukan pola-pola permainan atau pengembangan taktik modern dan tidak akan dapat pula membaca permainan” (Sukatamsi; 1984:12).
Untuk mencapai prestasi yang baik dalam permainan sepakbola
disamping seseorang harus menguasai teknik-teknik dasar bermain dengan
baik, dia juga harus mempunyai ciri-ciri genetik yang baik pula
yang kemungkinannya dapat dikembangkan melalui latihan atau kegiatan
pembelajaran.
Kondisi fisik pemain sepak bola menjadi sumber bahan untuk diolah
oleh pelatih sepakbola selain teknik, taktik, mental dan kematangan
bertanding. Seorang pemain sepakbola dalam pertahanan maupun
penyerangan kadang-kadang menghadapi benturan keras atau harus lari
dengan kecepatan penuh ataupun berkelit menghindari lawan, berhenti
menguasai bola dengan tiba-tiba.
Untuk menguasai bola dengan tiba-tiba, maka hal tersebut perlu di
latih dan dibina sedini mungkin agar para pemain memperoleh teknik yang
baik dan benar. Dengan kondisi fisik dan penguasaan teknik yang cukup baik
dapat memberikan sumbangan yang cukup besar untuk mencapai prestasi
ketrampilan dasar bermain sepak bola. hal itu perlu di selidiki lebih lanjut oleh
2
pakar sepak bola di tanah air. Unsur-unsur Kondisi fisik yang perlu di latih
dan perlu di tingkatkan sesuai cabang olahraga masing- masing dan sesuai
dengan kebutuan permainan maupun pertandingan.
Di samping kemampuan di atas, maka untuk dapat bermain sepak bola
dengan baik tentunya di perlukan kecakapan khususnya dalam bidang
mengiring bola dan penguasaan teknik dan taktik yang baik dan benar.
Penguasan berbagai teknik yang baik merupakan prasarat agar dapat di
tanggulangi situasi daiam permainan guna menghadapi berbagai situasi yang
rumit di lapangan dan yang lebih penting lagi adalah mampu bertindak pada
saat yang tepat demi kepentingan permainan timnya.
Kualitas perseorangan, tidak saja membutuhkan ketahanan fisik yang
prima, yang lebih penting lagi penguasaan ketrampilan, yang lebih baik.
Untuk itu harus di kuasai betul-betul teknik dasarnya, karena penguasaan
ketrampilan yang baik merupakan suatu modal yang sangat besar dan
merupakan kunci keberhasilan baik di dalam peningkatan maupun di dalam
permainan yang bermutu.
Karena begitu kompleknya aspek yang harus dikuasai maka sulit
kiranya orang memilih bentuk latihan yang mana yang lebih efektif guna
untuk meningkatkan ketrampilan serta prestasi dibidang olah raga sepak bola.
Penelitian ini akan menjauh dari bentuk latihan yang komplek dan mencoba
memisahkan aspek tertentu untuk di uji hubungannva. Memang tes yang akan
di uji dalarn penelitian hanya serangkaian dan sebagaian dari teknik dan
bentuk tes yang diukur untuk peningkatan ketrampilan bermain sepak bola
3
yaitu berupa panjang tungkai dan kelincahan dengan kemampuan menggiring
bola dalam permainan sepak bola. .
Kelincahan dan kecepatan merupakan salah satu bentuk latihan yang
perlukan dan di kuasai oleh seorang pemain untuk menunjang dalam teknik
baik membawa maupun melewati sehingga diperlukan latihan lari hilir mudik
dan kecepatan ini sangat diperlukan pemain atau atlit untuk pencapaian
prestasi maksimal.
Bertitik tolak dari uraian diatas, maka penulisan ini penulis akan
melihat sejauh mana hubungan antara kecepatan lari dan kelincahan dengan
ketrampilan menggiring bola. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian
ini peneliti mengangkat Judul “Hubungan antara panjang tungkai dan
kelincahan dalam sepak bola pada siswa Kelas VI SDN Kanugrahan
Kecamatan Maduran tahun 2012/2013.
Mudah-mudahan penelitian dapat memecahkan masalah yang dihadapi
oleh pemain dalam upaya untuk meningkatkan prestasi. Disamping itu pula
penelitian ini adalah merupakan jalan pintas yang bisa di pertanggung
jawabkan .
4
B. Rumusan Masalah
Dari permasalahan di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Adakah hubungan antara panjang tungkai dengan kemampuan menggiring
bola dalam sepak bola pada siswa Kelas VI SDN Kanugrahan Kecamatan
Maduran tahun 2012/2013.
2. Adakah hubungan antara kelincahan dalam sepak bola pada siswa Kelas
VI SDN Kanugrahan Kecamatan Maduran Tahun Pelajaran 2012/2013
3. Adakah hubungan antara panjang tungkai dan kelincahan dengan
kemampuan menggiring bola dalam sepak bola pada siswa Kelas VI
SDN Kanugrahan Kecamatan Maduran tahun 2012/2013.
C. Tuiuan penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas dalam penelitian
ini tujuan adalah:
1. Untuk mengetahui hubungan antara panjang tungkai dengan kemampuan
menggiring bola dalam sepak bolapada siswa Kelas VI SDN Kanugrahan
Kecamatan Maduran tahun 2012/2013.
2. Untuk mengetahui hubungan antara kelincahan dengan kemampuan
menggiring bola dalam sepak bola pada siswa Kelas VI SDN Kanugrahan
Kecamatan Maduran 2012/2013.
5
3. Untuk mengetahui hubungan antara panjang tungkai dan kelincahan
dengan kemampuan menggiring bola dalam sepak bola pada siswa Kelas
VI panggung II Kecamatan Maduran tahun 2012/2013
D. Pentingnya penelitian
1. Bagi Peneliti
a. Sebagai bekal dan pengalaman dibidang penelitian yang relevan
dengan ilmu keolahragaan.
b. Penelitian ini merupakan upaya memembelajarkan diri dalam
mengaplikasikan konsep baik secara teoritis maupun praktis dari hasil
selama studi pada program S-1 Fakultas Pendidikan Imu Eksakta dan
Keolahragaan IKIP BUDI UTOMO Malang.
c. Sebagai wahana memperdalam ilmu keolahragaan khususnya sepak
bola.
2. Bagi guru olah raga
a. Sebagai bahan pertimbangan didalam mengajar khususnya pada bidang
studi olah raga sepak bola sehingga akan membantu dalam proses
belajar mengajar.
b. Sebagai bahan pertimbangan dan pedoman dalam memberikan
kegiatan akstrakurikuler disekolah.
3. Bagi Pelatih dan pembina
a. Sebagai pedoman untuk menyusunan program latihan dan bahan
pertimbangan dalam mencari bibit-bibit suatu tim atau club.
6
b. Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai acuan untuk melatih atlitnya
dan sebagai materi latihan untuk meningkatkan prestasi sepak bola
c. Hasil penelitian diharapkan berguna bagi pembinaan sepak bola,
sebagai bahan masukan.
4. Bagi Atlit
a. Dapat berguna sebagai bahan acuan untuk memperbaiki dan
meningkatkan prestasi dibidangnya.
b. Sebagai pedoman melakukan latihan.
5. Bagi para Mahasiswa FPIEK
a. Dapat digunakan sebagai bahan bacaan dan informasi tentang hasil
penelitian dalam bidang olah raga.
b. Sebagai bahan pertimbangan untuk mengadakan penelitian dibidang
olah raga khususnya dalam cabang sepak bola.
E. Asumsi
Dalam penelitian ini peneliti berasumsi bahwa:
1. Sampel sudah mengenal dan mampu melakukan ketrampilan dasar
bermain sepak bola.
2. Sampel sudah pernah mendapatkan materi pelajaran sepak bola baik teori
maupun praktek.
3. Tempat dan alat di sekolah memadai untuk melaksanakan penelitian.
4. Sampel memiliki perbedaan dalam prestasi sepak bola.
7
F. Hipotesis
Dalam hal ini penelitian mengajukan hipotesa sebagai berikut:
1. Ada hubungan antara panjang tungkai dengan kemampuan menggiring
bola dalam sepak bola pada siswa Kelas VI SDN Kanugrahan Kecamatan
Maduran Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012/2013.
2. Ada hubungan antara kelincahan dengan kemapuan menggiring bola
dalam sepak bola pada siswa Kelas VI SDN Kanugrahan Kecamatan
Maduran Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012/2013.
3. Ada hubungan antara panjang tungkai dan kelincahan dengan kemampuan
menggiring bola dalam sepak bola pada siswa Kelas VI SDN Kanugrahan
Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012/2013
G. Ruang lingkup penelitian
1. Obyek penelitian
Penelitian ini hanya di batasi cabang olah raga permainan,
khususnya pada olah raga sepak bola.Obyek permasalahan penelitian ini
hanya dalam lingkup “hubungan antara panjang tungkai dan kelincahan
dengan kemampuan menggiring bola pada siswa Kelas VI SDN
Kanugrahan Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran
2012/2013
2. Penjabaran Variabel
Penjabaran variabel yang dipakai dalam penelitian ini adalah
terpapar pada tabel berikut:
8
KONSEP VARIABEL INDIKATOR INSTRUMEN
Hubungan antara
panjang tungkai
dan kelincahan
dengan
kemampuan
menggiring bola
dalam sepak bola
pada siswa Kelas
VI SDN
Kanugrahan
Kecamatan
Maduran
Kabupaten
Lamongan Tahun
Pelajaran
2012/2013
Variabel bebas:
1. Panjang
tungkai
2. Kelincahan
Variabel terikat
- Kemampuan
menggiring
bola dalam
sepak bola
Kemampuan
melakukan
pengukuran
Lari hilir mudik
4 x 10
Ketrampilan
menggiring bola
dengan cepat
- Meterang
- Alat tulis
- Formulir
- Stop watch
- Alat tulis
- Formulir
- Peluit
- Kapur
- Kayu
- Stop watch
- Bola sepak
- Formulir
- Tiang
- Alat tulis
- Peluit
H. Batasan Operasional
1. Kecepatan Lari (Lari 50 meter)
Yaitu kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan yang sejenis
secara berturut-turut dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, atau
kemampuan untuk menempuh suatu jarak dalam waktu yang sesingkat-
singkatnya “ (Marsuki 1988: 216).
9
2. Kelincahan (kelincahan)
Adalah kemampuan untuk mengubah arah dan posisi tubuh dengan
cepat dan tepat pada waktu sedang bergerak, tanpa kehilangan
keseimbangan dan kesadaran akan posisi tubuhnya. (Marsuki1988 : 172).
3. Ketrampilan dalam sepak bola (menggiring bola)
Adalah kecakapan atau ketrampilan testi melakukan dribble bola
(menggiring bola) melewati rintangan. (Herman, 1984)
10
6BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Berdasarkan judul dalam penelitian ini, yaitu hubungan antara panjang
tungkai dan kelincahan dengan kemampuan menggiring bola dalam permainan
sepak bola, pada siswa putra Kelas V SDN Kanugrahan Kecamatan Maduran
Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012/2013
Ada beberapa tinjauan teoritis yang dapat dijadikan dasar dalam Judul
penelitian ini, yaitu antara lain:
Panjang maka peneliti memberikan beberapa tinjauan teoritis guna sebagai
pendukung dari pada judul tersebut diatas untuk dijadikan landasan. Sedangkan
tinjauan teoritis yang melandasi dari pada penelitian ini antara lain:
A. Panjang Tungkai
Yang dimaksud dengan panjang tungkai disana adalah “Jarak antara
lantai sampai caput femoris yang diukur pada saat testee berdiri tegap.
(Samsul Arifin 1978: 72)
Tungkai adalah kerangka anggota gerak, dari unsur femur (paha), tibia
dan fibula serta paha kaki. Jadi panjang tungkai diukur dengan cari dari
telapak kaki sampai tulang femur bagian atas (panggul), titik unsur ini adalah
pada waktu tonjolan trokhanter mayor yang bisa diraba dari luar. Dalam
bukunya anatominya Sunaryo mengatakan bahwa: “Tungkai adalah
keseluruhan tungkai atas dan tungkai bawah”.
11
Kemudian setiap olah raga fisik dalam kegiatan merupakan peranan
penting dalam pelaksanaan untuk mencapai hasil yang baik, misalnya pada
cabang olahraga permainan khususnya sepak bola, sangat diperlukan atlit yang
mempunyai tungkai panjang.
B. Kelincahan
“Kelincahan adalah kemampuan untuk mengubah arah dan posisi
tubuh dengan cepat dan tepat pada waktu sedang bergerak, tanpa kehilangan
keseimbangan dan kesadaran akan posisi tubuhnya” (marsuki, 1988;172).
Menurut Samsul (1984;9) “Kelincahan tergantung pada faktor
kekuatan, kecepatan, tenaga ledak otot, waktu reaksi, keseimbangan dan
koordinasi faktor-faktor tersebut”.
Untuk memperoleh hasil atau prestasi kelincahan yang baik perlu
adanya beberapa aspek harus dimilikiantara lain:
1. Kelincahan (agility)
2. Kecepatan (speed)
3. Keseimbangan (balance)
4. Kekuatan (force)
5. Koordinasi (coordination)
Oleh karena itu kelincahan merupakan bentuk gerakan yang
memadukan unsur-unsur gerak diatas seperti dikemukakan Ratal Wirjo
Santoso sebagai berikut: “lari hillir mudik 4 X 10 meter (Shuttle Run)
merupakan mengukur kelincahan.
12
Dalam buku penelitian kesegaran jasmani tes A.C.S.P.F.T dijelaskan
bahwa: “Lari hillir mudik 4 x 10 meter (Shuttle Run) merupakan suatu tujuan
yaitu mengukur kelincahan siswa atau orang coba dalam mengubah arah”.
(sulaiman, Kecamatan Maduran,1977 ; 15).
Pengertian kelincahan dalam penelitian ini difokuskan dari
kemampuan aspek-aspek tubuh pada kelincahan, kecepatan, keseimbangan,
ketangkasan, dan koordinasi gerak. Aspek-aspek tersebut diatas dapatlah
kirangnya diuraikan sebagai berikut.
1. Kelincahan (agillity)
Menurut Moch Sajoto dalam bukunya kondisi fisik dalam olah
raga mengenai kelincahan disebutkan bahwa: “Kelincahan adalah
kemampuan merupakan arah dengan cepat dan tepat selagi tubuh bergerak
dari suatu tempat ketempat lain yaitu suatu kemampuan merubah poisisi
badan secara cepat dan tepat, seperti gerak menghindari lawan dalam
permainan bola basker”. (Meoh-Sajoto, 1988;55)
2. Kecapatan (Speed)
Kecepatan adalah: Kemampuan untuk menempun jarak pendek,
dalam waktu yang sesingkat-singkatnya” (Moch Sajoto, 1988 ; 54).
Kecepatan dipengaruhi oleh waktu reaksi, yaitu waktu mulai
mendengarkan aba-aba sampai gerak pertama dilakukan, maupun waktu
gerak, yaitu waktu dipakai untuk menempuh jarak.Waktu reaksi
tergantung pada rangsangan syaraf pendengaran dan syaraf perintah.
13
3. Keseimbangan (balance)
Keseimbangan adalah: “Kemampuan tubuh untuk
mempertahankan posisi, dalam bermacam-macam gerak. Mereka
merupakan semua gerak dan dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Mempertahankan keseimbangan dipengaruhi oleh penglihatan
keseimbangan dipengaruhi oleh penglihatan, perabahan dan rangsangan”.
(Moch Sajoto, 1985 ; 54 ; mengutip bukunya David L. Gallhue, 1985 ;
279).
a. Keseimbangan statis
Keseimbangan statis adalah: “Kemampuan tubuh
mempertahankan keseimbangan dalam posisi badan tetap”. (Moch
Sajoto 1988; 54).
b. Keseimbangan dinamis
Keseimbangan dinamis adalah: Kemampuan mempertahankan
keseimbangan pada waktu melakukan gerakan dari suatu posisi kearah
posisi lain”. (Moch Sajoto,1988 ; 54)
4. Kekuatan (Force)
Menurut Moch Sajoto dalam bukunya yang berjudul kondisi fisik
dalam olahraga “kekuatan adalah komponen kondisi fisik seseorang
tentang kemampuannya dalam mempergunakan otot untuk menerima
beban sewaktu bekerja” (Moch Sajoto 1988, 58)
14
5. Koordinasi (coordinaton)
Menurut Moch sajoto yang mengutip dari dalam bukunya D.L
Gallhue, 1985:279 koordinasi adalah: “Kemampuan untuk menyatukan
berbagai sistem syaraf gerak, makin besar tingkat komplek koordinasi
yang efisien, makin besar tingkat komplek koordinasi yang diperlukan
ketangkasan: (Moch Sajoto, 1988:53).
Koordinasi berhubungan sangat erat dengan kemampuan gerak
motorik lain, seperti keseimbangan kecepatan dan agiollity, tetapi tidak
demikian halnya dengan kekuatan.
Anak-anak harus dilatih untuk melaksanakan gerak cepat dan tepat,
dengan koordinasi yang baik. Gerakan harus merupakan rangkaian tugas
yang dilakukan dengan serasi, berirama dan luwes. Koordinasi gerak mata,
tangan dan kaki adalah merupakan gerakan gerakan yang terjadi dari
informasi yang diintegrasikan kedalam gerak anggota badan. Semua
gerakan, harus tepat. Sesuai dengan urutan yang ditentukan atau
direncanakan dalam pikiran, seperti memantul-mantulkan bola, melempar,
menendang dan menghentikannya, semuanya memerlukan sejumlah imput
yang dapat dilihat, kemudian input tadi diintegrasikan ke dalam gerak
motorik sebagai autput, agar hasilnya merupakan benar-benar gerakan
yang terkoordinirsecara rapi dan luwes. (Moch sajoto, 1998;53).
Untuk mengukur faktor koordinasi seluruh tubuh,ternyata item-
item tes seperti kelincahan (Shuttle run) sprint 30 yards, macam-macam
15
lompat tali, lompat jauh mempunyai nilai reliabilita dan validita cukup
tinggi. Dan apabila ditambah dengan item koordinasi mata, lengan dan
kaki, dapat di dipergunakan untuk mengukur hal yang bagi anak-anak
yang lebih tua. Selanjutnya dilaporkan juga bahwa anak-anak laki-laki
lebih baik dibandingkan dengan anak wanita. (Moch sajoto,1977).
Bagi para olahragawan, koordinasi ini perlu dikuasai dengan
sempurna untuk berbagai tujuan, seperti pengusaan teknik-teknik tinggi,
menghindari cegatan dan benturan dengan lawan pada waktu olahraga.
(MochSajoto, 188; 53).
Dari definisi di atas terlihat adanya hubungan antara aspek yang
satu dengan aspek yang lainnya sehingga dari kemampuan tubuh tidak
terlepas dari aspek tersbut diatas.
Langkah-langkah di dalam melakukan lari hillir mudik 4 x 10
meter dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Tahap permulaan
Persiapkan dua buah balok diletakan di dalam setengah
lingkaran dari setiap lintasan yang letaknya bertentangan dengan
tempat start. Petugas pengetes terdiri dari seorang starter, pengambilan
waktu menurut keperluan, pencatat hasil1 orang.
b. Tahap pelaksanaan
1) Start dilakukan dengan start berdiri dibelakang garis start.
2) Pada aba-aba bersedia testee berdiri dengan satu ujung kakinya
sedekat mungkin garis start.
16
3) Setelah tenang aba-aba “siap” diberikan dan orang coba atau testee
siap untuk berdiri.
4) Pada aba-aba “ya” testee berlari menuju kegaris batas untuk
mengambil dan memindahkan balok pertama setengah lingkaran
yang berada ditempat garis start.
5) Kemudian kembali menuju kegaris batas untuk mengambil dan
memindahkan balok kedua kesetengah lingkaran yang berada
digaris start.
Catatan :
a) Bersama dengan aba-aba “ya” stopwatch dijalankan pada saat
balok terakhir diletakan, stopwatch dihentikan.
b) Setiap testee diberikan Kesempatan dua kali.
c) Balok harus diletakan tidak boleh dilemparkan dan tidak boleh
keluar dari lingkaran, sehingga bila hal ini dilanggar testee
harus mengulang kembali.
d) Pencatatan hasil adalah waktu yang dicapai oleh testee untuk
menempuh jarak 4x10 meter.
6) Tahap penyelesaian.
Setelah diadakan pencatatan hasil, maka pelaksanaanya diambil
catatan hasil terbaik dari dua kali pelaksanaan testee yang diperoleh.
17
C. Menggiring Bola
Teknik bermain sepak bola adalah semua gerakan tanpa bola dan
gerakan-gerakan dengan bola yang diperlukan untuk bermain sepak bola, jadi
teknik bermain sepak bola terlepassama sekali dari permainannya.
Ketrampilan teknik bermain sepak bola merupakanpenerapan teknik
dalam bermain sepak bola.
Menurut Sukamtasi (1964;34) teknik bermain sepak bola terdiri dari:
1. Teknik tanpa bola.
Teknik tanpa bola yaitu semua gerakan-gerakan tanpa bola, terdiri
dari:
a. Lari cepat dan mengubah arah.
b. Melompat atau meloncat.
c. Gerak tipu tanpa bola yaitu gerak tipu dengan badan.
d. Gerakan-gerakan, khusus untuk penjaga gawang.
2. Teknik dengan bola.
Teknik dengan bola yaitu semua gerakan-gerakan dengan bola,
terdiri dari:
a. Menendang bola.
b. Menerima bola
1) Menghentikan bola
2) Menerima bola
c. Menggiring bola
d. Menyundul bola
18
e. Melempar bola
f. Gerak tipu dengan bola
g. Merebut bola dan
h. Teknik-teknik khusus penjaga gawang
Menggiring bola menurut untung Suharjo adalah: lari sambil menguasai bola” (Untung Suharjo 1984;138).Menurut Slamet Rifa'i dalam bukunya yang berjudul mengenai permainan sepakbola berpendapat bahwa: “menggiring bola adalah kegiatan membawa bola menggunakan kaki pada setiap langkah untuk dibawa kesuatu tujuan tertentu dari bagian lapangan” (Slamet Rifa’I ;1985 ; 57).
Dari beberapa teknik bermain diatas, salah satunya adalah teknik
menggiring bola dalam permainansepak bola.
Dalam sepak bola modern, Kemampuanmembebaskan bola merupakan
salah satu ketrampilan terpenting yang perlu dimiliki oleh setiap pemain agar
dapat bermain dengan baik. keebanyakan pemain dalam situasi sulit
meneruskan bola pada teman yang berada pada posisi dimana pemain
belakang lawan langsung menghadang, tidak mau mengambil resiko dan
menyodorkan bola pada teman, atau bola ditendang secara untung-
untungan,yang mana biayannya bola jatuh kelawan.Dan menurut Coerver
(1985)untuk mengatasi kesulitseperti uraian di atas perlu dilatih menggiring
bola keposisi bebas. dan menggiring bola hanya dilakukan pada saat-saat yang
menguntungka saja, yaitu bebas dari lawan.
Di dalam menggiring bola seorang pemain harus dapat mengontrol
bola dengan baik, berarti bola harus dikontrol dengan baik didaerah sempit
19
dalam arti bola harus selalu dalam penguasaannya dan bola selalu disentuh
menuju sasaran.
Teknik menggiring bola menurut Engkos Kosasih dalam bukunya
“Teknik dan program latihan” ada tiga teknik menggiring bola yaitu:
1. Menggiring bola dengan kaki muka penuh2. Menggiring bola dengan kaki bagian dalam dari kura-kura3. Menggiring bola dengan kaki bagian dalam atau bagian luar.
(Engkos Kosasih, 1993 ; 183)
Menggiring bola juga dapat diartikan sebagai kemampuan yang
dimiliki oleh seseorang dalam melewati atau malaui lawan maupun kawan
yang sedang dihadapi, baik itu dalam latihan maupun dalam suatu
pertandingan. banyak pendapat tentang perlu tidaknya melatih pemain
bagaimana cara menggiring bola dengan baik masih saja diperdebatkan. Akan
tetapi dalam hal ini banyak pelatih sepak bola berpendapat bahwa latihan
menggiring bola tersebut sangat baik jika dimulai dari permulaan.
Dalam sepak bola modern sudah banyak sekali dilakukan bahwa
menggiring bola banyak dilakukan dengan Ketrampilan lari dan operan bola
dilakukan dengan gerakan-gerakan yang sederhana, dengan kecepatan.
Sedangkan menggiring bola diartikan dengan gerakan lari menggunakan
bagian kaki mendorong bola agar bergulir terus-menerus di atas tanah. Dan
menggiring bola di lakukan pada saat menguntungkan saja yaitu posisi bebas
dari lawan. (Sukatamsi, 1984:158)
Untuk menjadi pemain sepak bola yang baik, teknik dasar dalam
permainan sepak bola betul-betul harus dikuasai terutama sekali masalah
menggiring bola, menendang, teknik penguasaan bola dan teknik penguasaan
20
tanpa bola dan lain sebagainya. Dengan melatih pemain untuk melakukan
operan dan menerima bola dengan baik, maka pelatih dalam hal ini berarti
membantu para atlit binaanya utuk lebih maju dan berprestasi dengan baik.
1. Prinsip-prinsip menggiring bola menurut pendapat dari Sukamtasi adalah
sebagai berikut:
i. Bola di dalam penguasaan pemain, tidak mudah direbut lawan dan bola
selalu terkontrol dengan baik.
j. Di depan pemain terdapat daerah kosong artinya bebas dari lawan.
k. Bola digiring dengan kaki kanan atau kiri, tiap langkah kaki
mendorong bola ke depan jadi bola didorong bukan ditendang. Irama
sentuhan pada bola tidak mengubah irama langkah kaki.
l. Pada waktu menggiring bola pandangan mata tidak selalu pada
saja,akan tetapi selalu memperhatikan atau mengamati situasi sekitar
dan lapangan atau posisi lawan maupun posisi kawan.
m. Badan agak candong kedepan, gerak tangan bebas seperti pada waktu
lari bebas.
3. Guna Menggiring Bola
Kegunaan teknik menggiring bola adalah seperti diuraikan di
bawah ini:
a. Untuk melewati lawan dan untuk mencari kesempatan memberikan
pada teman dengan tepat.
21
b. Untuk menahan bola tetap dalam penguasaan menyelamatkan bola
apabila tidak terdapat kemungkinan atau kesempatan untuk dengan
segera memberikan operan pada teman.
D. ketrampilan Menggiring Bola
Dalam hal ini kalau kita lihat banyak sekali pemain muda yang masih
cenderung untuk melihat bola dalam tahap permulaan dari kemampuan dalam
mengontrol bola. Mereka harus dilatih dan dianjurkan menggunakan panca
indera penglihatannya secara terbagi. Dan lebih dari itu merasakan seakan-
akan bola selalu berada pada pihak kita, menjaga agar gerakan dari
pergelangan kaki tetap lincah dan mendorong bola kelapangan dengan gerakan
terkontrol.
Mengusahakan agar kaki menempel ke bola sebaik mungkin baik tidak
lepas dari pencegaan kita, hal ini juga dibantu dengan gerakan tangan sebagai
keseimbangan dan untuk mengecoh lawan. Dalam sebuah latihan ataupun
bermain hendaknya konsentrasi kita tidak selamanyaterarah pada bola dan
bagaimana cara menggiring bola, akan tetapi yang penting kita harus
senantiasa siap melewati atau melalui lawan-lawan dengan teknik menggiring
yang baik.
Langkah-langkah dalam pelaksanaan menggiring bola adalah sebagai
berikut
1. Testee bersedia di belakang garis start lapangan yang diberi pancang pada
jarak tertentu.
22
2. Starter memberi aba-aba “siap” berarti testee mulai melaksanakan
menggiring bola.
Testee menggunakan teknik yang dikuasai dengan jalan menggiring
atau membawa bola zig-zag dengan jarak tempuh 20 meter sehingga dari garis
start sampai garis finish.
E. Hubungan Secara Teoritis Antara Panjang Tungkai dan Kelincahan
Menggiring Bola dalam Permainan Sepak Bola.
Faktor tubuh dan struktur tubuh khususnya tungkai yang panjang
memegang peranan yang sangat penting dalam berbagai cabang olahraga.
Dalam kaitannya dengan sepak bola khususnya dalam menggiring bola
umumnya, tungkai yang panjang dikategorikan sebagai salah satu faktor yang
sangat penting dalam pencapaian hasil yang baik Dengan tungkai yang
panjang dapat diperoleh kecepatan lari dalam menggiring bola. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa bila dibandingkan dengan tungkai yang
pendek., tungkai yang panjang kemungkinan besar akan menghasilkan lari
yang cepat dalam menggiring bola. Seperti yang dikatakan M. Soebroto
Bahwa
“Perawakan berkaitan dengan ciri mekanis suatu cabang olahraga dan jika tinggi tidak memadai tidak mungkin mencapai hasil yang baik” (Moch Soebroto, 1977-1978 : 127).
Disamping tungkai yang panjang yanq ada hubungan dengan
menggiring bola adalah kelincahan.
Seperti yang dikatakan Moch sajoto bahwa “Kelincahan adalah kemampuan mengubah arah atau posisi badan secara cepat dan tepat.,
23
seperti gerakan menghindari lawan dalam permainan bola basket. (Moch sajoto, 1988 : 55).
Unsur kelincahan merupakan unsur gerak yang sangat penting pada
saat menggiring bola, karena menggiring bola diperlukan kelincahan,
kecepetan dan ketepatan yang tinggi supaya di dalam menggiring bola mampu
mengecoh lawannya. Seperti yang dikatakan oleh Sukatamsi bahhwa “Sepak
bola modern dilakukan dengan ketrampilan lari dalam menggiring bola dan
operan bola dengan gerakan-gerakan yang sederhana dengan kelincahan,
kecepatan dan Ketepatan” (Sukatamsi, 1988: 158).
Selain unsur kelincahan yang penting bukan berarti unsur yang lain
tidak penting melainkan sebagai penunjang untuk mencapai prestasi
menggiring bola yang baik.
Jadi secara teoritis ada hubungan antara panjang tungkai dan
kelincahan dengan kemampuan menggiring bola dalam permainan sepak bola.
24
7BAB III
METODE PENELITIAN
A. Strategi Penelitian
Metode Penelitian
Sesuai dengan judul dan rumusan masalah penelitian ini termasuk
dalam penelitian Korelasional yang bertujuan untuk mencapai hubungan
antara panjang tungkai dan kelincahan dengan kemampuan menggiring bola
dalam permainan sepak bola pada siswa Kelas VI SDN Kanugrahan
Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan.
Berdasarkan tujuan penelitian diatas maka prosedur penelitian ini
meliputi:
1. Identifikasi, hasil pemilihan dan rumusan masalah.
2. Menentukan sumber-sumber informasi
3. Menetukan populasi dan sample.
4. Menentukan cara mengumpulkan data.
5. Pelaksanaan Penelitian.
6. Pengolahan data.
7. Interpretasi dari hasil analisis dan menarik kesimpuan.
8. Menyusun laporan penelitian.
25
B. Populasi dan sampel
1. Populasi
Pengertian dari pupulasi sendiri menurut pendapat Arikunto (1991:
102) adalah keseluruhan subyek penelitian.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa populasi dalam
penelitian adalah keseluruhan subyek yang akan digunakan sebagai
penelitian yang mempunyai satu atau beberapa cirri yang sama. Sedangkan
populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V putra SDN Kanugrahan
Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012/2013
populasi Keseluruhan dalam penelitian ini berjumlah 120 siswwa putra.
2. Sampel
“Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”
(Arikunto, 1991:104). Sedangkan pengambilan sample dalam penelitian
ini dilakukan dengan cara acak atau teknik sampel random. Selanjutnya
oleh Arikunto (1991:107) dijelaskan bahwa:
Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10 - 15% atau 20 -25% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari:a. Kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga dan dana.b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek, karena
hal ini menyakut banyak sedikitnya data.c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. Untuk
penelitian yang resikonya besar, tentu saja jika sampel lebih besar, hasilnya akan lebih baik.
Dari penjelasan diatas, maka peneliti mengambil sampel sejumlah
50% dari populasi sehingga jumlah sampelnya adalah 30 orang siswa.
26
C. Instrumen Penelitian
Sebagaimana diketahui bahwa kualitas data sangat menentukan
kualitas penelitian. Kualitas data tergantung pada kualitas alat atau instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini. sehingga instrumen atau alat yang cocok
dengan tujuan penelitian. Dibawah ini akan disajikan diskripsi tiap alat
pengumpul untuk masing-masing variabel.
1. Instrumen untuk panjang tungkai, dengan menggunakan antropometer
sebagai alat pengukurannya.
2. Instrumen tes kelincahan, dengan menggunakan tes lari hilir mudik 4x10
meter.
3. Instrumen tesketrampilan menggiring bola,dengan menggunakan
tesmenggiring bola zig-zag dari Sukatamsi 1984:258.
D. Teknik Pengumpulan Data.
Teknik pengumpulan data yang digunakan terhadap sampel penelitian
adalah teknik tes dan pengukuran.secara terperinci mengenai data yang
diambil dan teknik pengumpulan datanya sebagai berikut:
1. Data pengukuran panjang turngkai.
Untuk mengukur panjang tungkai dengan menggunakan antrometer
sebagai alat pengukuran.
Yang dimaksud dengan panjang tungkai disana adalah “jarak antara lantai sampai caput femoris yang diukur pada saat testee berdiri tegap. (Moeloek Cokronegoro,1978; 72)
27
2. Data tes Kelincahan
“Lari hilir mudik 4x10 meter (Shuttle run) merupakan suatu tujuan yaitu mengukur kelincahan siswa atau testee dalam mengubah arah”. Pusat Kesegaran Jasmani dan, Penilaian Kesegaran Jasmani dengan tes A.C.S.P.F.T.(Hasnan Said, 1977: 15).
3. Data tes menggiring bola
Tes ini bertujuan untuk mengukur ketrampilan kelincahan dalam
menggiring bola untuk menghindari rintangan. Tes ini dilaksanakan oleh
testee denganmenggiring bola melewati 10 tiang panjang dan jarak tiap
pancang 2(dua) meter dengan berliku-liku (zig-zag) dan diambil waktunya
dari garis start sampai garis finish. (sukatamsi,1984)
E. Teknik Analisis Data
Untuk mengetahui hubungan dalam penelitian ini maka perlu
diterapkan metode statistik yang sesuai dengan hipotesa yang diuji. Karena
penelitian ini termasuk penelitian korelasional, maka metode yang akan
digunakan adalah korelasi product moment dari Pearson. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui dan membuktikan tingkat koefisien korelasi dari masing-
masing variabel bebas dengan variabel terikat maka teknik analisis data yang
tepat adalah mengkorelasikan hasil tes antara variabel bebas yang berupa data
panjang tuingkai dan kelincahan, dengan variabel terikat yang berupa data
menggiring bola.
Mengingat jenis data yang masih berupa data mentah untuk
memudahkan pengolahan data selanjutnya, maka data mentah tersebut perlu
dirubah menjadi data yang terstandart (T-skor).
28
Langkah-langkah untuk mengubah data mentah menjadi data yang
terstandart adalah sebagai berikut:
1. Menghitung rata-rata hitung (Mean).
2. Menghitung standart deviasi (SD)
3. Menghitung standart Skor (T-skor)
1. Untuk menghitung rata-rata hitung (Mean)menggunakan rumus sebagai
berikut:
M=
2. Menghitung standart Deviasi (SD) menggunakan rumus sebagai berikut:
SD =
3. Menghitung standart hitung (T- Skor) menggunakan rumus sebagai berikut
Keterangan:X = Jumlah skorM = MeanSD = Standart Deviasi
4. Menghitung korelasi dua variabel dengan menggunakan teknik rumus
sebagai korelasi product moment dari pearson, dengan menggunakan
rumus:
rxy =
(Bambang Tahan Sungkowo, 1985;33).
29
Keterangan:rxy = Koefisien korelasi variabel X dan YN = Jumlah skor
= Jumlah variabel (Bebas)= Jumlah variabel (terikat)= Jumlah kwadrat setiap kasus variabel x
= Jumlah kwadrat setiap kasus variabel Y
= Kwadrat jumlah variabel X
= Kwadrat jumlah variabel YXY = Jumlah perkalian setiap kasus variabel X dan Y. hasil dari
perhitungan koefisien korelasi antara dua variabel ini diolah dengan menggunakan jasa komputer hasil selengkapnya dapat dilihat pada halaman lampiran. (Bambang Tahan Sungkowo)
F. Anallisis Regresi
Untuk menghitung besarnya koefisien korelasi antara dua variabel
bebas, panjang tungkai, (X1), dan kelincahan (X2) secara serempak dengan
satu variabel terikat kemampuan menggiring bola (Y) digunakan teknik
analisis regresi ganda dengan rumus seperti yang disebutkan oleh (Bambang
Tahan Sungkowo, 1983;19.) yaitu:
KeteranganRY (1,2) = Koefisien korelasi antara variabel X1, X2 dengan variabel Y variabeia. = BetaJP = Jumlah ProductJK = jumlah Kwadrat
Uji Signifikan
Untuk menguji tingkat signifikan dari koevisien kurelasi, baik korelasi
dua variabel maupun korelasi ganda digunakan taraf signifikan P Probabilitas
30
analisis komputer,juga menggunakan perbandingan F hasil analisis komputer
dengan harga F pada tabel.
G. Kriteria penolakan dan penerimaan hipotesa
Penelitian ini kriteria penolakan dan penerimaan hipotesa adalah
apabila hipotesa nol ditolak maka hipotesa alternatif diterima. Demikian juga
sebaliknya apabila hipotesa nol diterima, maka hipotesa alternatif ditolak.
Untuk korelasi antara dua variabel pada taraf signifikan 1%, hipotesa
alternatif diterima hipotesa nol di tolak bila r hitung lebih besar atau sama
dengan r tabel, demikian sebaliknya hipotesa alternatif ditolak dan hipotesa
diterima r hitung lebih kecil atau sama dengan r tabel.
Untuk analisis regresi pada taraf signifikan 1 % hipotesa alternatif
diterima dan hipotesa nol ditolak bila F hitung lebih besar sama dengan F tabel,
demikian pula sebaliknya hipotesa arternatif ditolak dan hipotesa nol diterima
bila F hitung lebih kecil dengan F hitung.
Taraf signifikan untuk korelasi antar dua variabel ditetapkan 1 %
artinya bila hipotesa alternatif diterima berarti 1% ada hubungan yang positif
antara masing-masing dari variabel bebas dan variabel terikat. Sedang taraf
signifikan untuk analisis regresi ditetapkan 1% artinya bila hipotesa alternatif
diterima berarti1% ada hubungan yang positif antara keseluruhan dari variable
bebas dan variabel terikat.
31
8BAB IV
HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Analisis Data
1. Korelasi antara variabel bebas dan variabel terikat.
Hasil korelasi dari masing-masing variabel bebas (panjang tungkai
dan kelincahan) dengan variabel terikat (kemampuan menggiring bola
dalam permainan sepak bola) yang olah melalui jasa komputer akan
disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 4.1
Hasil korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat.
Korelasi r-hitung r-tabel Hasil uji Signifikasi
y. x1 0.574 0.463 Signifikasi
y. x2 0.784 0.463 Signifikasi
Keterangan:
Y = Variabel ketrampilan menggiring bola dalam sepak bola
X1 = Variabel kecepatan lari
X2 = Variabel kelincahan
r = Koefisien korelasi
32
Intrepretasi :
a. Hasil perhitunga korelasi antara panjang tungkai dengan ketrampilan
menggiring bola dalam sepak bola menghasilkan koefisiensikorelasi (r-
hitung) = 0.574 lebih besar dari r - tabel = 0.463 Pada signifikasi 1%.
Dengan demikian maka keputusan adalah menerima hipotesis alternatif
(Ha) dan menolak Hipotesis nol (Ho). Berdasarakan keputusan statistik
tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang sangat
signifikasi antara panjang tungkai dengan kemampuan menggiring
bola dalam permainan sepak bola pada siswa Kelas VI SDN
Kanugrahan Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan Tahun
Pelajaran 2012/2013.
b. Hasil perhitungan korelasi antara kelincahan dengan ketrampilan
menggiring bola dalam permainan sepak bola menghasilkan r-hitung =
0.784 lebih besar dari r-tabel = 0,463 pada pada taraf signifikasi 1%
dengan demikian maka keputusannya adalah menerima hipotesis
alternatif (Ha) dan menolak hipotesis nol (Ho).berdasarkan keputusan
statistik tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang
sangat signifikasi antara kelincahan dengan ketrampilan menggiring
bola dalam permainan sepak bola pada siswa Kelas VI SDN
Kanugrahan Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan Tahun
Pelajaran 2012/2013
33
2. Korelasi ganda antara korelasi bebas dengan variabel terikat.
Hasil perhitungan korelasi ganda antara variabel bebas (panjang
tungkai dengan kelincahan) dengan variabel terikat(ketrampilan
menggiring bola dalam sepak bola) yang dialog melalui jasa komputer
akan disajikan dalam tabel berikut ini.
Tabel 4.2
Hasil korelasi ganda antara variabel bebas dengan variabel terikat.
Korelasi f-hitung F-tabel 1 % Hasil uji Signifikasi
y. XJX2 27,054 5,39 Signifikasi
Keterangan:
Y = variabel prestasi menggiring bola dalam sepak bola
X1 = variabel panjang tungkai
X2 = variabel kelincahan
f = harga f garis regresi
Interpretasi:
Hasil perhitungan korelasi ganda antara panjang tungkai dan
kelincahan dengan ketrampilan menggiring bola dalam sepak bola
menghasilkan F - hitung = 27,054 lebih besar dari F- tabel - 5,39 Pada
taraf signifikasi 1%.
Dengan demikian keputusannya adalah menerima hipotesa
alternatif (Ha)dan menolak hipotesa nol (Ho), dan berdasarkan keputusan
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang sangat
signifikasi antara panjang tungkai dengan kemampuan menggiring bola
34
dalam permainan sepak bola pada siswa Kelas VI SDN pnggung II
Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012/2013.
3. Bobot Sumbangan dari masing-masing variabel bebas.
Hasil perhitungan bobot sumbangan dari variabel bebas (panjang
tungkai dan kelincahan) terhadap variabel terikat (ketrampilan menggiring
bola dalam permainan sepak bola) dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
Tabel 4.3
Bobot sumbangan dari masing-masing variabel bebas.
UbahanX
Korelasi r. xy
Sumbangan RelatifSR %
Sumbangan efektif SE%,
1 0.574 22.486 5.001
2 0.784 77.514 51.711
Total 100.000 66.711
Interpretasi :
Hasil perhitungan bobot sumbangan dari masing-masing variabel
bebas terhadap variabel terikat pada tabel 4.3 terlihat bahwa variabel
panjang tungkai memberikan SE=15.001% dan variabel kelincahan
memberikan SE=51.771 % terhadap ketrampilan menggiring bola dalam
sepak bola. Sedangkan kedua variabel bebas tersebut memberikan
SE=66.711 %,dan berdasarkan hasil perhitungan ini dapat disimpulkan
bahwa ketrampilan menggiring bola dalam permainan sepak bola pada
siswa Kelas VI SDN Kanugrahan Kecamatan Maduran Kabupaten
Lamongan Tahun Pelajaran 2012/2013 dapat ditentukan oleh
panjangtungkai dan kelincahan.
35
B. Diskusi Hasil
Dari hasil korelasi antara variabel bebas panjang tungkai, kelincahan
terhadap variabel terikat Ketrampilan menggiring bola dalam permainan sepak
bola mempunyai hubungan yang sangat signifikan.
Dari hasil Analisis di atas dapat dikatakan bahwa variabel bebas yaitu
panjang tungkai dan kelincahan mempunyai hubungan dengan ketrampilan
menggiring bola dalam permainan sepak bola pada siswa Kelas VI SDN
Kanugrahan Kecamatan Maduran iKecamatan Maduran Tahun Pelajaran
2012/2013 Sehingga dalam usaha peningkatan kemampuan menggiring bola
yang baik variabel tersebut harus benar-benar mendapat perhatian yang serius
dari pelatih atau guru olah raga. Tetapi tidak menutup kemungkinan masih ada
variabel lain yang juga memberikan hubungan dengan kemampuan
menggiring bola.
36
9BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasakan hasil analisis data dan pembahasan hasil-hasilnya maka
kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah:
1. Ada hubungan yang sangat signifikan antara panjang tungkai dan
menggiring bola dalam sepak bola pada siswa Kelas VI SDN Kanugrahan
Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012/2013,
karena r-hitung =0.574 lebih besar dari r-tabel =0.463 taraf signifikasi 1%
sehingga keputusan statatistiknya menerima hipotesis alternatif (Ha) dan
menolak hipotesa nol (Ho).
2. Ada hubungan yang sangat signifikan antara kelincahan dengan
menggiring bola dalam pada siswa Kelas VI SDN Kanugrahan Kecamatan
Maduran Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012/2013, karena r-
hitung =0,784 lebih besar dari r-tabel = 0,463 pada taraf signifikasi 1%
sehingga keputusan statistiknya adalah menerima hipotesa alternatif (Ha)
dan menolak hipotesa nol (Ho).
3. Ada hubungan yang sangat signifikan antara panjang tungkai dan
kelincahan dengan ketrampilan menggiring bola dalam sepak bola pada
siswa Kelas VI SDN Kanugrahan Kecamatan Maduran tahun
ajaran2012/2013, karena F-hitung =27.054 lebih besar dari F-tabel = 5.39,
pada taraf signifikan 1%sehingga keputusan statistiknya adalah menerima
hipotesa alternatif (Ha) dan menolak hipotesa nol (Ho).
37
4. Sumbangan efektif panjang tungkai dan kelincahan secara bersama-sama
terhadap ketrampilan menggiring bola dalam permainan sepak bola pada
siswa Kelas VI SDN Kanugrahan Kecamatan Maduran Tahun Pelajaran
2012/2013 sebesar 66.711% sehingga dapat disimpulkan bahwa
ketrampilan menggiring bola dalam sepak bola dapat ditentukan oleh
panjang tungkai dan Kelincahan.
B. Saran
Sehubungan dengan hasil penelitian yang telah diperoleh maka
diajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Untuk pemain sepak bola yang ingin meningkatkan ketrampilan
menggiring bola disarankan untuk lebih memperhatikan keseimbangan
antara panjang tungkai dan kelincahan
2. Kepada guru / Pelatih
Bagi guru /pelatih sepak bula, hasil penelitian dapat digunakan
sebagai dasar pemikiran dalam membina dan melatih pemain sepak bola,
terutama dalam meningkatkan ketrampilan menggiring bola dari para
pemainnya, yaitu dengan cara memperhatikan panjang tungkai masing-
masing pemain dan meningkatkan latihan kelincahan .
3. Perlu diteliti lagi tentang faktor-faktor lain diluar prediktor dalam
penelitian ini yang juga mempengaruhi ketrampilan menggiring bola.
4. Mengingat penelitian ini hanya dalam ruang lingkup tertentu agar lebih
mantap perlu diadakan penelitian kembali dalam upaya meningkatkan
prestasi.
38
10DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsini. 1991. Prosedur Penelitian: suatu Pendekatan praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Cover, Wiel. 1985. Sepak Bola; Program Pembinaan Pemain Ideal. Jakarta: Gramedia.
Dal Monte, Antonio. 1975. Orientasi olahraga dan penemuan bajat olahraga yang dipertandingkan. Dalam Edward Wiecrozek (ED), MasalahMasalah dalam Kedokteran olahraga, dan Coaching (hlm. 124-138), diterjemahkan oleh Moch. Soebroto. Olympic Solidarity on the International Olympic Committee.
Hadi Sutrisno. 1987. Analisis Regresi. Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM.
Hadi Sutrisno. 1983. Coaching dan aspek-aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Malang. 1993. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: Skripsi, Artikel, dan Makalah. Malang: OPF IKIP Malang.
Moelok, Dangsina. 1984. Dasar Fisiologi kesegaran jasmani, dan latihan fisik. Makalah disajikan dalam simponsium Kesehatan dan Olahraga. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Pusat Kesegaran Jasmani dan Rekreasi. 1977. Tes Ketrampialan bermain Sepakbola. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Sukatamsi. 1984. Teknik Dasar Bermain sepak bola. Surakarta: Tiga Serangkai.
Tahan Sungkowo, Bambang. 1985. Statistik sebagai alat analisa Data. FPMIPA IKIP Malang.
39
Lampiran: 1
I. Instrumen Penelitian Pengukuran Panjang Tungkai
1. Tujuan
Untuk mengetahui panjang tungkai dari setiap testeedalam satuan
centimeter.
2. Alat dan Perlengkapan
a. Materan Jahit
b. Formulir dan alat tulis
c. Daftar nama testee
3. Tester
a. Pengawas satu orang
b. Pemanggilan satu orang
c. Pencatat hasil satu orang
4. Petunjuk Pelaksanaan
Testee dipanggil berdasarkan absen, testee disuruh berdiri tegak lurus,
Kemudian testee disuruh menggerakkan kaki kedepan, kebelakang dan
kesamping hal ini untuk mengetahui pangkal paha (coxae) dari testee,
setelah diketahu pangkal pahanya kemudian kita ukur panjang tungkai
mulai dari lantai sampai pangkal paha. Pengukuran panjang tungkai
dengan satuan centimeter.
II. Instrumen Penelitian Kelincahan
Lari hilir mudik 4x10 meter (shutte run)
1. Tujuan
Tes ini bertujuan untuk mengukur kelincahan siswa (testee) dalam
mengubah arah.
2. Alat dan perlengkapan
a. Stopwatch
b. Formulir dan alat tulis.
c. Lapangan lintasan lari yang datar berjarak 10 meter dengan kedua
ujungnya dibatasi oleh garis lurus. pada kedua ujung lintasan dibuat
setengah lingkaran dengan jari-jari 30 cm, untuk tempat balok-balok
kayu berukuran 5x5x5 cm.
Gambar: 2 Lintasan lari hilir mudikKeterangan GambarA = Lintasan lariB = Garis start dan garis finishC1 = Tempat balok kayu yang akan dipindahC2 = Tempat balok kayu yang akan dipindah = Balok-balok kayu = Arah lari pada saat mengambil balok = Arah lari pada saat memindahkan balok.
Catatan :
C2
B A C1
Balok kayu dapat diganti dengan benda lain yang mendekati ukuran
balok kayu tersebut.
Dua buah balok diletakkan didalam setengah lingkaran dari setiap
lintasan yang letaknya bertentangan dengan tempat start.
3. Pengetes
a. 1 orang starter
b. 1 orang pengawas
c. 5 Orang pencatat
d. 2 orang pengambil waktu
4. Pelaksanaan tes
e. Start dilakukan dengan sikap berdiri (start berdiri)
f. Pada aba-aba “Bersedia”, siswa (testee) berdiri dengan salah satu
ujung jari kakinya sedekat mungkin dengan garis start.
g. Setelah tenang, aba-aba (Siap) diberikan dan siswa (testee) siap untuk
berlari.
h. Pada aba-aba “Ya”, siswa (testee) segera berlari menuju kegaris untuk
mengambil dan memindahkan balok pertama ke setengah lingkaran
yang berada di tempat garis start.
i. Kemudian kembali dan memindahkan balok kedua ke setengah
lingkaran yang berada ditempat garis start.
j. Bersamaan dengan aba-aba “Ya” stopwatch dijalankan dan pada saat
balok terakhir diletakkan stopwatch dihentikan.
Catatan:
Setup siswa (testee) diberi kesempatan melakukan 2 kali.
Balok tidak boleh keluar dari dalam Setengah lingkaran.
Tes harus diulang apabila balok tidak diletakkan, tetapi dilemparkan,
atau balok keluar dari dalam setangah lingkaran.
5. Pencatatan hasil
a. Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh siswa (testee) untuk
menempuh jarak 4x10 m.
b. Waktu yang dicapai dihitung sampai persepuluh detik.
c. Hasil dari kedua percobaan (trial) dicatat dan diambil/dipilih hasil
yang terbaik.
III. Tes Ketrampilan Menggiring Bola.
1. Tujuan
Tes ini bertujuan untuk mengukur ketrampilan dan kelincahan menggiring
bola menghindari rintangan (dodging).
2. Alat dan perlengkapan
a. 1 buah bola sepak
b. 1 buah stopwatch
c. 10 buah tonggak pancang atau lembing
d. Alat tulis, kaput dan formula.
e. Lapangan yang rata minimal berukuran 10x15 m.
3. Pengetas
a. 1 orang pengambil waktu
b. 1 orang pengawas merangkap pencatat
4. Pelaksanaan tes
Siswa (testee) berdiri dibelakang bola menghadap kearah yang harus
ditempuh. Setelah pengambil waktu memberi aba-aba “MULAI”, siswa
(testee) segera menggiring bola dengan melewati antara rintangan-
rintangan yang deposing, Cecil pada rintangan ke 3 dan 6 bola harus
dilewatkan disebelah rintagan yang berlawanan dengan lewatnya
menggiring bola
Cetakan-1/1
S.P.S : Seri Program StatistikProgram : Korelasi Moment Tangkar dari Pearson Edisi : Sutrisno Hadi dan Seno Panardiyanto Universitas gajah Mada, Yogyakarta Indonesia Versi IBM/IN, hak Cipta (c) 1988, dilindungi =====================================================
Nama peneliti : MOCH AFIF FAHMINama Lembaga : FPIEK IKIP BUDI UTOMO MALANGNama berkas : E=====================================================
Bahan----------------------------------------------------X1 : Panjang TungkaiX2 : KelincahanY : Menggiring Bola=====================================================
Hasil Pengumpulan Data
KasusPanjang Tungkai
X1
Kelilncahan (X) Menggiring (Y)
Tes I Tes Ii Prest. Tes I Tes II Tes III Prest.
1 74.5 12.5 9.6 9.6 11 8 10 82 78.3 10 11.2 10 8 10.2 10.6 83 76.4 9.1 41.5 9.1 10 10.2 9 94 79.2 12.5 10.2 10.2 9.5 12 10 9.55 76.3 10.4 9.7 9.7 9.3 8 9.7 86 80.1 11.6 10 10 9 9.9 8 87 79.3 11.1 10.1 10.1 9.1 10.3 9 98 75.1 11.5 10.1 10.1 9.7 10 9.9 9.79 87.7 9.3 10.1 9.3 8 9.3 7.7 7.7
10 82.4 11.1 9.1 9.1 7.2 7.8 9 7.211 73.2 11.2 11.6 11.2 9.9 9.7 10 9.712 72.3 10.3 9 9 7.2 8.9 9 7.213 75.5 11.2 9.3 9.3 8 7.1 8.5 7.114 80.1 11.6 9 9 7.4 7.9 9 7.415 73.5 9.3 11 9.3 7.8 8 7.5 7.516 75.8 11.3 9 9 8.9 7.3 9 7.317 68.9 9.2 11 9.2 7.1 9 10 7.118 79.5 10.5 12.4 10.5 10 9.1 10.8 9.119 75.5 11.6 9.1 9.1 10.2 8.5 7.5 7.520 65.6 11.1 9 9 7.1 9.7 8.3 7.121 77.4 12.3 9.6 9.6 8 9.1 10.7 822 65.4 12.3 10 10 10.1 8 11 823 73.9 10 11 10 8.1 11 11.3 8.124 73.2 8.5 10.4 8.5 7 9.8 9 725 72.4 9.2 10.8 9.2 9 8.1 9.2 8.126 71.7 11.6 9.1 9.1 7.5 8.4 8.4 7.527 74.9 11.3 10 10 9.2 8.1 8.4 8.128 76.8 11.6 8.1 8.1 8 7 8.3 729 77.5 9.1 10.9 9.1 8.1 8.5 9.1 8.130 75.5 11.2 8.1 8.1 7 8.9 9 7
Table Data : E
Kasus X1 X2 Y T-X1 T-X2 T-Y1 74.5 9.6 8 70 47 482 78.3 10 8 68 41 483 76.4 9.1 9 50 54 364 79.2 10.2 9.5 61 39 325 76.3 9.7 8 50 45 486 80.1 10 8 57 41 487 79.3 10.1 9 55 40 368 75.1 10.1 9.7 61 40 309 87.7 9.3 7.7 70 51 5210 82.4 9.1 7.2 61 54 5911 73.2 11.2 9.7 44 27 3012 72.3 9 7.2 42 56 5913 75.5 9.3 7.1 48 51 6114 80.1 9 7.4 57 56 5615 73.5 9.3 7.5 44 51 5416 75.8 9 7.3 48 56 5717 68.9 9.2 7.1 35 53 6118 79.5 10.5 9.1 55 35 3519 75.5 9.1 7.5 48 54 5420 65.6 9 7.1 29 56 6121 77.4 9.6 8 52 47 5822 65.4 10 8 30 41 5823 73.9 10 8.1 44 40 5624 73.2 8.5 7 44 64 6225 72.4 9.2 8.1 42 35 4626 71.7 9.1 7.5 41 65 5427 74.9 10 8.1 46 52 4628 76.8 8.1 7 50 72 6229 77.5 9.1 8.1 52 54 4630 75.5 8.1 7 48 72 62
**KOEFISIEN REGRESI=====================Beta 0 = 4.326Beta 1 = 0.255Beta 2 = 0.657
Ralat Baku Estinasi = 5.995R ganda = 0.817Koef Detern = 0.667
**TABEL RANGKUMAN ANALISIS REGRESI UMUM
=============================================================SUMBER K db RK F P
Regresi 1,944.96 2 972.48 8.960 0.000
Residu 970.532 27 35.946 - -
Total 2,915.492 29 - - -
=============================================================
**BOBOT SUMBANGAN UBAHAN BEBAS
UBAHAN X
KORELASIr xy
Sumbangan Relatif SR%
sumbangan efektif SE%
1
2
0.574
0.784
22.486
77.514
15.001
51.711
Total - 100 66.712
Lampiran 5Tabel Nilai-Nilai r Product Moment
NTaraf Sigifikansi Taraf Signifikansi5% l% N 5% l%
3 0,997 0,999 38 0,320 0,4134 0,950 0,990 39 0,316 0,4085 0,978 0,959 40 0,312 0,4036 0,811 0,917 41 0,308 0,3987 0,754 0,874 42 0,304 0,3938 0,707 0,834 43 0,301 0.3899 0,666 0,798 44 0,297 0,38410 0,632 0,765 45 0,294 0,38011 0.602 0,735 46 0,291 0,37612 0,576 0,708 47 0.288 0,37213 0,553 0,684 48 0,284 0,36814 0,532 0,661 49 0,281 0;36415 0,514 0,641 50 0,279 0,36116 0,497 0,623 55 0,266 0,34517 0,482 0,606 60 0,254 0.33018 0,468 0,590 65 0,244 0,31719 0,456 0,575 70 0,235 0,30620 0,444 0,561 75 0,227 0,29621 0.433 0,549 80 0,220 0,28622 0,423 0,537 85 0,213 0,27823 0,413 0,526 90 0,207 0,27024 0,404 0,515 95 0,202 0,26325 0,396 0,505 100 0,195 0,25626 0,388 0,496 125 0,176 0,23027 0,381 0,487 150 0,159 0,21028 0,374 0,478 175 0,148 0,19429 0,367 0,470 200 0.139 0,18130 0.361 0.463 300 0,113 0,14831 0,355 0,456 400 0,198 0,12832 0,349 0,449 500 0.188 0,11533 0,344 0,442 600 0,148 0,01534 0,399 0,436 700 0,138 0,09735 0.334 0.430 800 0,113 0.09136 0,329 0,424 900 0,198 0,08637 0,325 0,418 1000 0.188 0.081
Lampiran 6Nilai F dengan Taraf Signifikansi 5% (deretan atas) dan 1% (deratan bawah)
Db unt Rkpembagi
d.b. untuk Rerata Kwadrat Pembilangl 2 3 4 5 6 7 8
1 161 200 216 225 230 234 237 2384052 4999 5403 5625 5764 5859 5928 5981
2 18,51 19,00 19,16 19,25 19,30 19,33 19,36 19,3798,49 99,00 99,17 99,25 99,30 99,33 99,34 99,36
3 10,13 9,55 9,28 9,12 9,01 8,94 8,88 8,8434,12 30,82 29,46 28,71 28,24 27,91 27,67 27,49
4 7,71 6,94 6,59 6,39 6,26 6,16 6,09 6,0421,20 18,00 16,69 15,98 15,52 15,21 14,98 14,
5 6,61 5,79 5,41 5,19 5,05 4,95 4,88 4,8216,26 13,27 12,06 11,39 10,97 10,67 10,45 10,27
6 5,99 5,14 4,76 4,53 4,39 4,28 4,21 4,1513,74 10,92 9,78 9,15 8,75 8,47 8,26 8,10
7 5,59 4,74 4,35 4,12 3,97 3,87 73,79 3,7312,25 9,55 8,45 7,85 7,46 7,19 7,00 6,84
8 5,32 4,46 4,07 3,84 3,69 6,37 3,50 3,4411,26 8,65 7,59 7,01 6,63 3,37 6,19 6,03
9 5,12 4,26 3,86 3,63 3,48 5,80 3,29 3,2310,56 8,02 6,99 6,42 6,06 3,22 5,62 5,47
10 4,96 4,10 3,71 3,48 3,33 5,39 3,14 3,0710,04 7,56 6,55 5,99 5,64 3,09 5,21 5,06
11 4,84 3,98 3,59 3,36 3,20 5,07 3,01 2,959,65 7,20 6,22 5,67 532 3,00 4,88 4,74
12 4,75 3.88 3,49 3,26 3,11 4,82 2,92 2,859,33 6,93 5,95 5,41 5,06 2,92 4,65 4,50
13 4,75 3,80 3,41 3,18 3,02 4,62 2,84 2,859,33 6,70 5,74 5,20 4,86 2,92 4,44 4,30
14 4,60 3,74 3,34 3,11 2,96 4,62 2,77 2,708,86 6,51 5,56 5,03 4,69 4,46 ,4,28 4,148,86 6,51 5,56 - - - - -
15 4,54 3,68 3,29 3,06 2,90 2,79 2,70 2,648,68 6,36 5,42 4,89 4,56 4,32 4,14 4,40
16 4,49 3,63 3,24 3,01 2,85 2,74 2,66 2,598,53 6,23 5,29 4,77 4,44 4,20 4,03 3,89
17 4,45 3,59 3,20 2,96 2,81 2,70 2,62 2,558,40 6,11 5,18 4,67 4,34 4,10 3,93 3,79
18 4,41 3,55 3,16 2,93 2,77 2,66 2,58 2,518,28 6,01 5,09 4,58 4,25 4,01 3,85 3,71
14 4,38 3,52 3,13 2,90 2,74 2,63 2,55 2,488,18 5,93 5,01 4,50 4,17 3,94 3,77 3,63
20 4,35 3,49 3,10 2,87 2,71 2,60 2,52 2,458,10 5,58 4,94 4,43 4,10 3,87 3,71 3,56
21 4,32 3,47 3,07 2,84 2,68 2,57 2,49 2,428,02 5,78 4,87 4,37 4,04 3,81 3,65 3,51
22 4,30 3,44 3,05 2,82 2,66 2,55 2,47 2,407,94 5,72 14,82 4,31 3,99 3,76 3,59 3,45
Nilai F dengan Taraf Signifikansi 5% (deretan atas) dan 1% (deratan bawah)d.b unt RKpembagi
d.b. untuk Rerata Kwadrat Pembilang1 2 3 4 5 6 7 8
23 4,28 3,42 3,03 2,80 2,64 2,53 2,45 2,38
7,88 5,66 4,76 4,26 3,94 3,71 3,54 3,4124 4,26 3,40 3,01 2,78 2,62 2,51 2,43 2,36
7,82 5,61 4,72 4,22 3,90 3,6'7 3,50 3,3625 4,24 3,38 2,99 2,76 2,60 2,49 2,41 2,34
7,77 5,57 4,68 4,18 3,86 3,59 3,46 3,3226 4,22 3,37 2,98 2,74 2,59 2,47 2,39 2,32
7,72 5,53 4,64 4,14 3,82 3,59 3,42 3,2927 4,21 3,35 2,96 2,73 2,57 2,46 2,37 2,30
7,68 5,49 4,60 4,11 3,79 3,56 3,39 3,2628 4,20 3,34 2,95 2,71 2,44 2,44 2,36 2,29
7,64 3,45 4,57 4,07 3,53 3,53 3,36 3,2329 4,18 3,33 2,93 2,70 2,43 2,43 2,35 2,28
7,60 5,42 4,54 4,04 3,50 3,50 3,33 3,2030 4,17 3,32 2,92 2,69 2,53 2,42 2,34 2,27
7,56 5,39 4,51 4,02 3,70 3,47 3,30 3,1732 4,15 3,30 2,90 2,67 2,51 2,40 2,32 2,25
7,50 5,34 4,46 3,97 3,66 3,42 3,25 3,1234 4,13 3,28 2,88 2,65 2,49 2,38 2,30 2,23
4,11 5,29 4,42 3,93 3,61 3,38 3,21 3,0836 4,39 3,26 2,86 2,63 2,48 2,36 2,28 2,21
4,08 5,25 4,38 3,89 3,58 3,35 3,18 3,0438 4,10 3,25 2,85 2,62 2,46 2,34 2,26 2,19
7,35 5,21 4,38 3,86 3,54 3,29 3,15 3,0240 4,08 3,23 2,84 2,61 2,45 2,32 2,25 2,18
7,31 5,18 4,31 3,83 3,51 3,26 3,12 2,9942 4,07 3,22 2,85 2,59 2,44 2,31 2,24 3,17
7,27 5,15 4,29 3,80 3,49 3,24 3,10 2,9644 4,06 3,20 2,82 2,58 2,43 2,30 2,23 2,16
7,24 5,10 4,29 3,78 3,46 3,22 3,07 2,9446 4,05 3,19 2,82 2,57 2,42 2,30 2,22 2,14
7,21 5,08 4,26 3,76 3,44 3,22 3,05 2,9248 4,04 3,18 2,81 2,56 2,41 2,30 2,21 2,14
7,19 5,06 4,24 3,74 3,42 3,20 3,04 2,9050 4,03 3,18 2,80 2,56 2,40 2,29 2,20 2,13
7,17 5,06 4,22 3,72 3,41 3,18 3,02 2,8855 4,02 3,17 2,70 2,54 2,38 2,27 2,18 2,11
7,12 5,01 4,20 3,68 3,37 3,15 2,98 2,8560 4,00 3,15 . 2,76 2,52 2,37 2,25 2,18 2,10
7,08 4,98 4,13 3,65 3,34 3,12 2,95 2,8265 3,99 3,14 2,75 2,51 2,36 2,24 2,15_ 2,08
7,04 4,95 4,10 3,62 3,31 3,09 2,93 2,7970 3,98 3,13 2,74 2,50 2,35 2,23 2,14 2,07
7,01 4,92 4,08 3,60 2,29 3,07 2,91 2,7780 3,96 3,11 2,72 2,48 2,33 2,21 2,12 2,05
6,96 4,88 4,04 3,56 3,25 3,04 2,87 2,74
Nilai F dengan Taraf Signifikansi 5% (deretan atas) dan 1% (deretan bawah)d.b. untuk RK
pembagid.b. untuk Rerata Kwadrat Pembilang
1 2 3 4 5 6 7 8100 3,94 3,09 2,70 2,46 2,30 2,19 2,10 2,03
6,90 4,82 3,98 3,51 3,20 2,99 2,82 2,69125 3,92 3,07 2,68 2,44 2,29 2,17 2,08 2,01
6,84 4,78 3,94 3,47 3,17 2,95 2,79 2,65150 3,91 3,06 3,67 2,43 2,27 2,16 2,07 2,00
6,81 4,75 3,91 3,44 3,14 2,92 2,76 2,62200 3,89 3,04 2,65 2,41 2,26 2,14 2,05 1,98
6,76 4,71 3,88 3,41 3,11 2,90 2,73 2,60400 3,86 3,02 2,62 2,39 2,23 2,59 2,03 1,96
6,70 4,66 3,83 3,36 3,06 2,85 2,69 2,551000 3,85 3,00 2,61 2,38 2,22 2,10 2,02 1,95
6,66 4,62 3,80 3,34 3,04 2,82 2,66 2,533,84 2,99 2,60 2,37 2,21 2,09 2,01 1,946,64 4,60 3,78 3,32 3,02 2,80 2,64 2,51
(bersambung)
Nilai F dengan Taraf Signifikansi 5% (deretan atas) dan i % (deretan bawah)d.b. untuk RK
pembagid.b. untuk Rerata Kwadrat Pembilang
9 10 11 12 14 15 20 241 2,41 2,42 2,43 2,44 2,45 2,46 2,48 2,49
20,62 60,56 50,82 61,06 61,42 61,69 62,08 62,342 19,38 19,39 19,40 19,41 19,42 19,43 19,44 19,45
99,38 99,40 99,41 99,41 99,42 99,43 99,44 99,453 8,81 8,78 8,76 8,74 8,71 8,69 8,66 8,64
27,34 27,23 27,13 27,05 26,92 26,83 26,69 26,604 6,00 5,96 5,93 5,91 5,87 5,84 5,80 5,77
14,66 14,54 14,45 14,37 14,24 14,15 14,02 13,935 4,78 4,74 4,70 4,68 4,64 4,60 4,56 4,53
10,15 10,05 9,96 6,98 9,77 9,68 9,55 6,476 4,10 4,06 4,03 4,00 3,96 3,92 3,87 3,84
7,98 7,87 7,79 7,72 7,60 7,52 7,39 7,317 3,68 3,63 3,60 3,57 3,52 3,49 3,44 3,41
6,71 6,62 6,54 6,47 6,35 6,27 6,15 6,078 3,39 3,34 3,31 3,28 3,23 3,20 3,15 3,12
5,91 5,82 5,74 5,67 5,56 5,48 5,36 5,289 3,18 3,13 3,10 3,07 3,02 2,98 2,93 2,90
5,35 5,26 5,18 5,11 5,00 4,92 4,80 4,7310 3,02 2,97 2,94 2,91 2,86 2,82 2,77 2,74
4,95 4,85 4,78 4,71 4,60 4,52 4,41 4,3311 2,90 2,86 2,82 2,79 2,74 2,70 2,65 2,61
4,63 4,54 4,46 4,40 4,29 4,21 4,10 4,0212 2,80 2,76 2,72 2,69 2,64 2,60 2,54 2,61
4,39 4,30 4,22 4,16 4,05 3,98 3,86 4,0213 2,72 2,67 2,63 2,60 2,55 2,51 2,46 2,42
4,19 4,10 4,02 3,96. 3,85 3,78 3,67 3,5914 2,65 2,60 2,56 2,53 2,48 2,44 2,39 2,35
4,03 3,94 3,86 3,80 3,70 3,62 3,51 3,4315 2,59 2,55 2,51 2,48 2,43 2,39 2,33 2,29
3,89 3,80 3,73 3,67 3,56 3,48 3,36 3,2916 2,54 2,49 2,45 2,42 2,37 2,33 2,28 3,24
3,78 3,69 3,61 3,55 3,45 3,37 3,25 3,1817 2,50 2,45 2,41 2,38 2,33 2,29 2,23 2,19
3,68 3,59 3,52 3,45 3,25 3,27 3,16 3,0818 2,46 2,4I 2,37 2,34 2,29 2,25 2,19 2,15
3,60 3,51 3,44 3,37 3,27 3,19 3,07 3,0019 2,43 2,38 2,34 2,26 2,26 2,21 2,15 2,11
3,52 3,43 3,36 3,19 3,19 3,12 3,07 2,9220 2,40 2,35 2,31 2,23 2,23 2,18 2,12 2,08
3,45 3,37 3,30 3,13 3,13 3,05 2,94 2,8621 2,37 2,32 2,28 2,20 2,20 2,15 2,09 2,05
2,40 3,31 3,24 3,07 2,99 2,99 2,88 2,8022 2,35 2,30 2,26 2,18 2,18 2,13 2,07 2,03
3,35 3,18 3,18 3,02 3,20 2,94 2,83 2,75(bersambung)
Nilai F dengan Taraf Signifikansi 5% (deretan atas) dan 1% (deretan bawah)d.b. unt RK
pembagid.b. untuk Rerata Kwadrat Pembilang
9 10 11 12 14 15 20 2423 2,32 2,28 2,24 2,14 2,14 2,10 2,04 2,00
3,30 3,21 3,14 2,07 2,07 2,89 2,78 2,7024 2,30 2,26 2,22 2,13 2,11 2,09 2,02 1,98
3,35 3,17 3,14 2,93 2,89 2,85 2,74 2,6625 2,28 2,24 2,22 2,11 2,10 2,06 2,00 1,96
3,21 3,13 3,09 2,89 2,86 2,81 2,70 2,6226 2,27 2,22 2,18 2,10 2,08 2,05 2,99 1,95
3,17 3,09 3,02 2,86 2,83 2,77 2,66 2,5827 2,25 2,20 2,16 2,08 2,06 2,03 1,97 1,93
3,14 3,06 2,98 2,83 2,80 2,74 2,63 2,5528 2,24 2,19 2,15 2,06 2,05 2,00 1,96 1,91
3,11 3,03 2,95 2,80 2,77 2,71 2,60 2,5229 2,21 2,18 2,14 2,05 2,04 2,00 1,94 1,90
3,06 3,00 2,92 2,77 2,77 2,68 2,57 2,4930 2,21 2,16 2,12 2,04 2,04 1,99 1,93 1,89
3,06 2,98 2,90 2,74 2,74 2,66 2,55 2,4732 2,19 2,14 2,10 2,02 2,02 1,97 1,91 1,86
3,01 2,94 2,86 2,79 2,79 2,62 2,51 2,4234 2,17 2,12 2,08 2,05 2,00 1,95 1,89 1,84
2,97 2,89 2,83 2,76 2,66 2,58 2,47 2,3836 2,15 2,10 2,06 2,03 1,93 1,93 1,87 1,82
2,94 2,86 2,78 2,72 2,62 2,54 2,43 2,3538 2,14 2,09 2,05 2,02 1,96 1,92 1,85 1,80
2,91 2,82 2,75 2,69 2,59 2,51 2,40 2,3240 2,12 2,07 2,04 2,00 1,95 1,90 1,84 1,79
2,88 2,80 2,73 2,66 2,56 2,49 2,37 2,2942 2,11 2,06 2,02 1,99 1,94 1,89 1,82 1,78
2,86 2,77 2,70 2,64 2,54 2,46 2,35 2,2644 2,10 2,05 2,01 1,98 1,92 1,88 1,81 1,76
2,84 2,75 2,68 2,62 2,52 2,44 2,32 2,2446 2,09 2,04 2,00 1,97 1,91 1,87 1,80 1,75
2,82 2,73 2,66 2,60 2,50 2,42 2,30 2,2248 2,08 2,03 1,99 1,96 1,90 1,86 1,79 1,74
2,78 2,71 2,64 2,58 2,48 2,40 2,28 2,2050 2,07 2,02 1,98 1,95 1,90 1,85 1,78 1,74
2,78 2,70 2,62 2,56 2,46 2,39 2,26 2.1855 2,05 2,00 1,97 1,93 1,88 1,83 1,76 1,72
2,75 2,66 2,56 2,53 2,43 2,35 2,23 2,1560 2,04 1,99 1,95 1,92 1,86 1,81 1,75 1,70
2,72 2,63 2,56 2;50 2,40 2,32 2,20 2,2065 2,02 1,98 1,94 1,90 1,85 1,80 1,73 1,68
2,70 2,61 2,54 2,47 2,37 2,30 2,18 2,0970 2,01 1,97 1,93 1,89 1,84 1,79 1,72 1,67
2,67 2,59 2,51 2,45 2,35 2,28 2,15 2,0780 1,99 1,95 1,91 1,88 1,82 1,77 1,70 1,65
2,64 2,55 2,48 2,41 2,32 2,24 2,11 2,03
Nilai F dengan Taraf Signifiikansi 5% (deretan atas) dan 1% (deretan bawah)d.b unt RKpembagi
d.b. untuk Rerata Kwadrat Pembilang9 10 11 12 14 16 20 24
100 1,97 1,92 1,88 1,85 1,79 1,75 1,68 1,532,59 2,51 2,43 2,36 2,26 2,19 2,06 1,98
125 1,95 1,90 1,86 1,83 1,77 1,72 1,65 1,602,56 2,47 2,40 2,33 2,23 2,15 2,03 1,94
150 1,94 1,89 1,85 1,82 1,76 1,71 1,64 1,592,53 2,44 2,37 2,30 2,20 2,12 2,00 1,91
200 1,92 1,87 1,83 1,80 1,74 1,69 1,62 1,572,50 2,41 2,34 2,28 2,17 2,09 1,97 1,88
400 I,90 1,85 1,81 1,78 1,72 1,67 1,60 1,542,46 2,37 2,29 2,23 2,09 2,01 1,89 1,81
1000 1,89 1,84 1,80 1,76 1,70 1,65 1,58 1,532,43 2,34 2,26 2,20 2,09 2,01 1,89 1,811,88 1,83 1,79 1,75 1,69 1,64 1,58 1,522,41 2,32 2,24 2,18 2,07 1,99 1,89 1,79
(bersambung)
Nilai F dengan Taraf Signifikansi 5% (deretan atas) dan l % (deretan bawah)d.b. unt RK
pembagid. b. untuk Rerata Kwadrat Pembilang
30 40 50 75 100 200 5001 250 251 252 253 254 254 254 254
6258 2868 6302 6323 6334 6352 6361 63662 19,46 19,47 19,47 19,48 19,49 19,49 19,50 19,50
99,47 99,48 99,48 99,49 99,49 99,49 99,50 99,503 8,62 8,60 8,58 8,57 8,56 8,54 8,54 8,53
26,50 26,41 26,35 26,27 26,23 26,18 26,14 26,124 5,74 5,71 5,70 5,68 5,66 5,56 5,64 5,63
13,83 13,74 13,69 13,61 13,57 13,52 13,48 13,465 4,50 4,46 4,44 4,42 4,40 4,38 4,37 4,36
9,38 9,29 9,24 9,17 9,13 9,07 0,04 9,026 3,81 3,77 3,75 3,72 3,71 3,69 3,68 3,67
7,23 7,14 7,09 7,02 6,99 6,94 6,90 6,887 3,38 3,34 3,32 3,29 3,28 3,25 3,24 3,23
5,98 5,90 5,85 5,78 5,75 5,70 5,67 5,563,08 3,05 3,03 3,00 2,98 2,96 2,94 2,935,20 5,11 5,06 5,00 4,96 4,91 4,88 4,86
9 2,86 2,82 2,80 2,77 2,76 2,73 2,72 2,714,64 4,56 4,51 4,45 4,41 4,36 4,33 4,31
10 2,70 2,67 2,64 2,61 2,59 2,56 2,55 2,544,25 4,17 4,12 4,05 4,01 3,96 3,93 3,91
11 2,57 2,53 2,50 2,47 2,45 2,42 2,41 2,403,94 3,86 3,80 3,74 3,70 3,66 3,62 3,60
12 2,46 2,42 2,40 2,36 2,35 2,32 2,31 2,303,70 3,61 3,56 3,49 3,46 3,41 3.38 3,36
13 2,38 2,34 2,32 2,28 2,26 2,24 2,22 2,213,51 3,42 3,37 3,30 3,27 3,21 3,18 3,16
14 2,31 2,27 2,24 2,21 2,19 2,16 2,14 2,132,34 3,26 3,21 3,14 3,11 3,06 3,02 3,00
15 2,25 2,21 2,18 2,15 2,12 2,10 2,08 2,703,20 3,12 3,07 3,00 2,97 2,92 2,89 2,87
16 2,20 2,16 2,13 2,09 2,07 2,04 2,02 2,013,10 3,01 2,96 2,89 2,86 2,80 2;77 2,75
17 2,15 2,11 2,08 2,04 2,02 1,99 1,97 1,963,00 2,92 2,86 2,79 2,76 2,70 2,67 2,65
18 2,11 2,07 2,04 2,00 1,98 1,95 1,93 1,922,91 2,83 2,78 2,71 2,68 2,62 2,59 2,57
19 2,07 2,02 2,00 1,96 1,94 1,91 1,90 1,882,84 1,76 2,70 2,63 2,60 2,54 1,51 2,49
20 2,04 1,99 1,96 1,92 1,90 1,87 1,85 1,842,77 2,69 2,63 2,56 2,53 2,47 2,44 2,42
21 2,00 1,96 1,93 1,89 1,87 1,84 1,82 1,812,72 2,63 2,58 2,51 2,47 2,42 2,38 2,36
22 1,98 1,93 1,91 1,87 1,84 1,81 1,80 1,782,67 2,58 2,53 2,46 2,42 2,37 2,33 2,31
(bersambung)
Nilai F dengan Taraf Signifikansi 5% (deretan atas) dan 1% (deretan bawah)d.b unt RKpembagi
d.b. untuk Rerata Kwadrat Pembilang30 40 50 75 100 200 500
23 1,96 1,91 1,88 1,84 1,82 1,79 1,77 1,762,62 2,53 2,48 2,41 2,37 2,32 2,28 2,26
24 1,94 1,89 1,86 1,82 1,80 1,76 1,74 1,732,54 2,49 2,44 2,36 3,33 2,27 2,23 2,21
25 1,92 1,87 1,84 1,80 1,77 1,74 1,72 1,712,54 2,45 2,40 2,32 2,29 2,23 2,19 2,17
26 1,90 1,85 1,82 1,78 1,76 1,72 1,70 1,692,50 2,41 2,36 2,28 2,25 2,19 2, I 5 2,13
27 1,88 1,84 1,80 1,76 1,74 1,71 1-68 1,672,47 2,38 2,30 2,22 2,18 2,13 2,09 2,10
28 1,87 1,81 1,78 1,75 1,72 1,69 1,67 1,652,44 2,35 2,30 2,22 2,19 2,13 2,09 2,06
29 1,85 1,85 1,77 1,73 1,71 1,68 1,65 1,643,41 2,32 2,27 2,19 2,15 2,10 2,06 2,03
30 1,84 1,79 1,76 1,72 1,69 1,66 1,64 1,622,38 2,29 2,24 2,16 2,13 2,07 2,03 2,01
32 1,82 1,76 1,74 1,69 1,67 1,64 1,61 1,592,34 2,25 2,20 2,12 2,08 2,07 1,98 1,96
34 1,80 1,74 1,71 1,67 1,64 1,61 1,59 1,572,30 2,21 2,15 2,08 2,04 1,98 1,94 1,91
36 1,78 1,72 1,69 1,65 1,62 1,59 1,56 1,552,26 2,17 2,12 2,04 2,00 1,94 1,90 1,87
38 1,76 1,71 1,67 1,63 1,60 1,57 1,54 1,532,22 2,14 2,08 2,00 1,97 1,90 1,86 1,84
40 1,74 1,69 1,66 1,61 1,59 1,55 1,53 1,512,20 2,21 2,05 1,97 1,91 1,88 1,84 1,81
42 1,73 1,69 1,64 1,60 1,57 1,54 1,51 1,492,17 2,08 2,02 1,94 1,91 1,85 1,80 1,78
44 1,72 1,66 1,63 1,58 1,56 1,52 1,50 1,482,15 2,06 2,00 1,92 1,88 1,82 1,78 1,75
46 1,71 1,65 1,62 1,57 1,54 1,51 1,48 1,462,13 2,04 1,98 1,90 1,86 1,80 1,76 1,72
48 1,70 1,64 1,61 1,56 1,53 1,50 1,47 1,452,11 2,02 1,96 1,88 1,84 1,78 1,73 1,70
50 1,69 1,63 1,60 1,55 1,52 1,48 1,46 1,442,10 2,00 1,94 1,86 1,82 1,76 1,71 1,68
60 1,65 1,59 1,56 1,50 1,48 1,44 1,41 1,392,03 1,93 1,87 1,47 1,74 1,68 1,63 1,60
65 1,63 1,57 1,54 1,49 1,46 1,42 1,39 1,372,00 1,90 1,84 1,76 1,71 1,64 1,60 1,56
70 1,62 1,56 1,53 1,47 1,45 1,40 1,37 1,352,00 1,88 1,82 1,74 1,69 1,62 1,56 1,53
80 1,60 1,54 1,51 1,45 1,42 1,38 1,35 1,321,94 1,84 1,78 1,70 1,65 1,57 1,52 1,49
(bersambung)
Nilai F dengan Taraf Signifikansi 5% (deretan atas) dan 1 % (deretan bawah)d.b unt RKpembagi
d.b. untuk Rerata Kwadrat Pembilang30 40 50 75 100 200 500
100 1,57 1,51 1,48 1,42 1,39 1,34 1,30 1,281,89 1,79 1,73 1,64 1,59 1,51 1,46 1,43
125 1,55 1,49 1,45 1,39 1,36 1,31 1,27 1,251,85 1,75 1,68 1,59 1,54 1,46 1,40 1,37
150 1,54 1,47 1,44 1,37 1,34 1,29 1,25 1,221,83 1,72 1,66 1,56 1,51 1,43 1,37 1,33
200 1,52 1,45 1,42 1,35 1,32 1,26 1,22 1,191,79 1,69 1,62 1,53 1,48 1,39 1,33 1,28
400 1,49 1,42 1,38 1,32 1,28 1,22 1,16 1,131,74 1,64 1,57 1,47 1,42 1,32 1,24 1,19
1000 1,47 1,41 1,36 1,30 1,26 1,19 1,13 1,081,71 1,61 1,54 1,44 1,38 1,28 1,19 1,111,46 1,40 1,35 1,28 1,24 1,17 1,11 1,001,69 1,59 1,52 1,41 1,36 1,25 1,15 1,00
HUBUNGAN ANTARA PANJANG TUNGKAI DAN KELINCAHAN
DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM
PERMAINAN SEPAK BOLA
PADA SISWA KELAS VI SDN KANUGRAHAN KECAMATAN
MADURAN
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
SKRIPSI
Oleh
MOCH AFIF FAHMI
NIM :2112302512600
ISTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (IKIP)
BUDI UTOMO MALANG
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU EKSAKTA DAN KESEHATAN
PROGRAM STUDI PENJASKES DAN REKREASI
2013
11ABSTRAK
Nama : Moch Afif FahmiNPM :Jurusan : Penjaskes dan RekreasiJudul : Hubungan antara panjang tungkai dan kelincahan dengan kemampuan
menggiring bola dalam permainan sepak bola, pada siswa Kelas VI SDN Kanugrahan Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan
Dalam meningkatkan ketrampilan sepak bola khususnya dalam ketrampilan menggiring bola, pada dasarnya kondisi fisik, panjang tungkai pelaku sangat menunjang untuk meningkatan berbagai teknik-teknik yang ada. Sedangkan unsur-unsur gerak fisik yang mencakup stamina, ketapatan, keseimbangan, kelincahan, daya tahan koordinasi, kekuatan dan secara khusus kelentukan dan kekuatan.
Atas dasar alur pemikiran yang dikemukakan di atas dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah :
"Adakah Hubungan antara panjang tungkai dan kelincahan kemampuan menggiring bola dalam permainan sepak bola".
Untuk membuktikan penelitian tersebut, dilakukanlah penelitian dengan mengumpulkan data dan analisis data dan dilakukan di SDN Kanugrahan Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan. Adapun yang menjadi populasi keseluruhan penelitian sebanyak 120 siswa Kelas VI SDN Kanugrahan Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan sedangkan sampel peneliti adalah penelitian populasi dengan total sampel seluruhnya adalah sebanyak 30 orang peserta.
Teknik pengumpulan data panjang tukai menggunakan mengukur panjang tungkai dengan menggunakan antrometer sebagai alat pengukuran. Yang dimaksud dengan panjang tungkai di sana adalah "jarak antara lantai sampai caput femoris yang diukur pada saat testee berdiri tegap. Sedangkan data kelincahan dengan menggunakan Lari hilir mudik 4 x 10 meter (Shutle run) merupakan suatu tujuan yaitu mengukur kelincahan siswa atau testee dalam mengubah arah". Pusat Kesegaran Jasmani dan, Penilaian Kesegaran Jasmani dengan tes A.C.S.P.F.T. (Buku Materi Pokok dan Penguruan 1986), serta data menggiring bola berdasarkan menggiring bola melewati 10 tiang panjang dan jarak tiap pancang 2 ( dua ) meter dengan berliku-liku (zig-zag) dan diambil waktunya dari garis start sampai garis finish. (Sukamtasi).
Pengolahan data dengan menggunakan statistik dengan menggunaikan komputer dengan program S.P.S : Seri Program Statistik.
Kesimpulan yang ditarik dari hasil penelitian yang telah dilakukan dengan taraf signifikasi 1 % adalah sebagi berikut : ( 1 ) Ada hubungan yang signifikasikan antara panjang tungkai dengan ketrampilan menggiring bola karena rhintung 0,574 lebih besar dari rtabel = 0.463 (2). Ada hubungan yang signifikan antara kelincahan dengan ketrampilan menggiring bola karena rhitung = 0,784 (3) ada hubungan yang signifikan antar panjang tunkai dan kelincahan dengan ketrampilang menggiring bola fhitung = 27,054 lebih besar dari ftabel = 5,36.
Pembimbing Penguji
Drs. H. Nur Rahman, MM Drs. Ahmad Lani, M.Kes
Mengetahui,Pembantu Rekor I
Drs. Nurcholis Sunuyeko, M.Si