42
I. Pengenalan PHP 1 Membuat dan menjalankan Skrip PHP Cara membuat skrip PHP adalah sebagai berikut : 1) Buka program phpDesigner/Notepad++, lalu tuliskan skrip PHP seperti pada gambar dibawah ini : 2) Kemudian, save (C:\xampp\htdocs\nama folder\nama file.php 3) Hidupkan server apache, buka internet explorer dan pada address: http://localhost/modul sendiri/hello.php 2 Memahami anatomi skrip PHP Suatu skrip akan dikenali sebagai skrip PHP jika diapit oleh tanda: <?php.....?> <?........?>

Modul Web2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Modul Web2

I. Pengenalan PHP

1 Membuat dan menjalankan Skrip PHP

Cara membuat skrip PHP adalah sebagai berikut :

1) Buka program phpDesigner/Notepad++, lalu tuliskan skrip

PHP seperti pada gambar dibawah ini :

2) Kemudian, save (C:\xampp\htdocs\nama folder\nama

file.php

3) Hidupkan server apache, buka internet explorer dan pada

address: http://localhost/modul sendiri/hello.php

2 Memahami anatomi skrip PHP

Suatu skrip akan dikenali sebagai skrip PHP jika diapit oleh

tanda:

<?php.....?>

<?........?>

<script language=”PHP”>....</script>

Page 2: Modul Web2

3 Membuat komentar di skrip PHP

Komentar merupakan penjelasan yang menerangkan maksud dari

suatu skrip agar skrip tsb dapat dipahami dengan mudah dan

juga berguna bagi programmer lain untuk memahami skrip yang

dibuat. PHP menyediakan beberapa tanda dalam menuliskan

komentar :

//: komentar gaya bahasa C++, digunakan pada satu

baris.

/*...*/: komentar gaya bahasa C, digunakan untuk member

keterangan atau komentar yang panjang atau lebih dari

satu baris.

#: komentar gaya bahasa shell, sama dengan tanda //.

II. Variable dan Tipe Data

Page 3: Modul Web2

1) Menulis nama Variabel yang benar

Variable merupakan hal yang sangat penting dan mendasar di

PHP karena variable adalah suatu tempat untuk menyimpan data

dan data yang disimpan sewaktu-waktu bias saja di panggil,

diubah atau diganti.

Menulis nama variable yang benar :

Variable selalu diawali oleh tanda $, lalu diikuti nama

variable yang diinginkan.

Hanya ada tiga jenis karekter yang dapat digunakan

untuk nama variable, yaitu huruf,angka dan garis bawah.

Karakter pertama sebuah variable setelah tanda $ harus

berupa huruf atau garis bawah, tidak boleh yang lain,

Jika nama variable lebih dari satu kata, jangan ada

spasi antara keduanya.

Contoh program penulisan variabel:

Output:

Page 4: Modul Web2

2) Memberi nilai pada variable

Untuk menyimpan suatu data ke variable, maka harus

mendefinisikan atau memberikan nilai/data ke variable

tersebut:

$nama_variabel = nilai/data;

Contoh program :

Output:

3) Mengganti Tipe data variable

Page 5: Modul Web2

Penggantian tipe data suatu variable dapat dengan mudah anda

lakukan menggunakan fungsi: settype

Output:

4) Tipe Data

Setiap bahasa pemrograman memiliki berbagai jenis variabel,

dalam bahasa PHP mendukung berbagai jenis tipe data termasuk

Numerik sederhana, Karakter, String dan Boolean serta array

yang lebih kompleks. Berikut contoh dasar yang singkat :

String

Page 6: Modul Web2

String adalah rangkaian karakter, seperti “Hallo” atau

“cukupmudah”. Nilai String dapat tertutup baik dalam

tanda kutip ganda (“”) atau tanda kutip tunggal (‘ ’).

Tanda kutip dalam string dapat juga di “escaped” dengan

menggunakan tanda (\) karakter.

Contoh String di PHP :

<?php

$nama = ‘Thomas ’;

$motor = ‘Suzuki Thunder’;

// output

$hasil = “$nama mengendarai motor $motor .”;

echo $hasil;

?>

Outputnya :

Thomas mengendarai motor Suzuki Thunder.

Dan untuk penghilangan (escaped) kutip tunggal (‘ ’) dengan

menggunakan backslash (\) adalah seperti berikut:

$newline = "baris baru \n";

$tab = " tab adalah \t";

$dollar = "sebuah tanda dollar \$";

$doublequote = "kutipan ganda \"";

Boolean

Jenis variable paling sederhana di PHP adalah variable

Boolean, cukup menentukan nilai benar atau salah.

<?php

$auth = true;

?>

Integer

Page 7: Modul Web2

Integer atau bilangan bulat seperti angka 75, -95, 2000

atau 1.

<?php

$usia = 19;

?>

Floating-point

Floating-point biasanya bilangan ini berbentuk pecahan

seperti 10,5 atau 3,147591989. Dan Floating-point

biasanya menggunakan notasi decimal.

Jika variabel adalah blok bangunan suatu bahasa pemrograman,

operator adalah perekat yang memungkinkan anda membangun

sesuatu yang berguna dengan itu. Dari contoh diatas, anda

sudah mellihat beberapa contoh dari operator-operator

penugasan (assignment operator) yang memungkinkan anda

menetapkan nilai ke dalam variable. Karena dengan PHP bisa

kita lengkapi dengan operator seperti aritmatika, string,

perbandingan dan operasi logika.

Oke sebelum masuk ke pembahasan operasi matematika kita

mencoba dulu operator penggabungan string (string

concatenation operator) yang diawali dengan tanda titik (.).

Lihat dan perhatikan contoh script PHP di bawah ini :

Page 8: Modul Web2

Outputnya :

5) Memastikan suatu variable telah terbentuk

Setiap kali anda ingin menggunakan atau mengisi suatu

variable, sebaiknya pastikan terlebih dahulu apakah variable

sudah terbentuk atau belum, gunakan fungsi sebagai berikut:

Isset(nama_variabel);

Apabila hasilnya true, variable telah terbentuk sedangkan

jika hasilnya false, berarti belum terbentuk.

Page 9: Modul Web2

Output:

6) Memahami dan mendefinisikan konstanta

Konstanta mirip dengan variable, tapi data/nilai yang

disimpan bersipat permanen atau tetap. Artinya sekali anda

mengisi data ke sebuah konstanta, isi konstanta tersebut

tidak dapat diubah atau diganti oleh data yang

lain.terkadang kita memiliki sebuah data yang selalu

digunakan berulang-ulang. Jika data mudah di ingat atau

pendek, tentu tidaklah masalah. Namun, jika data tersebut

panjang dan susah diingat untuk mempermudah pekerjaan,

buatlah data tersebut sebagai konstanta. Gunakan fungsi :

Define (“namakonstanta”,nilaikonstanta);

Contoh program:

Page 10: Modul Web2

Output:

Page 11: Modul Web2

III. Mengenal Operator milik PHP

1 Penggunaan Operator aritmatika

Operator aritmatika digunakan untuk melakukan

perhitungan, lihat table berikut:

Symbol Operator Fungsi Operator Contoh Penggunaan

+Melakukan

penjumlahan

$jumlah=2+4;

-Melakukan

pengurangan

$kurang=4-3;

*Melakukan

perkalian

$kali=4*2;

/Melakukan

pembagian

$hasilbagi=10/2;

%Menghasilkan sisa

bagi

$sisabagi=10%3;

$sisabagi berisi 1

Contoh program:

Output:

Page 12: Modul Web2

2 Penggunaan Operator Assignment

Operator assignment digunakan untuk mengisi variable yang

terletak disebelah kiri operator dengan nilai yang ada

disebelah kanan operator. Lihat table dibawah ini:

Symbol Operator

Fungsi Operator Contoh penggunaan

=

Mengisi nilai yang di sebelah kanan operator ke variable yang terletak disebelah kiri operator.

$data=10+2;Berapapun nilai $data sebelumnya sekarang $data telah terisi 12

+=

Menambahkan nilai yang disebelah kanan operator ke variable yang sebelah kiri dan hasilnya akan disimpan di variable tersebut juga.

Nilai awal $data misalnya 12$data +=10;$data sekarang berisi 22

-=

Mengurangkan nilai disebelah kanan operator ke variable yang disebelah kiri dan hasilnya akan disimpan di variable tersebut juga.

Nilai awal $data misalnya 22$data -=10Maka $data sekarang berisi 12

*=

Mengalikan variable yang disebelah kiri operator dengan nilai yang disebalah kanan operator dan hasilnya akan disimpan di variable tersebut juga.

Nilai awal $data misal 15$data *=2;$data sekarang berisi nilai 30

/= Membagi variable yang disebelah kiri operator dengan nilai yang disebelah kanan operator

Nilai awal $data misalnya 12$data /=6;$data sekarang

Page 13: Modul Web2

dan hasilnya akan disimpan di variable tersebut juga.

berisi nilai 2.

%=

Membagi variable yang disebelah kiri operator dengan nilai yang disebelah kanan operator kemudian sisa pembagiannya akan disimpan divariabel tersebut juga.

Misalkan $data berisi 10$data %=7;$data sekarang berisi 3

3 Penggunaan operator perbandingan

Operator perbandingan digunakan untuk membandingkan dua

kondisi atau lebih. Symbol operator jenis ini dapat

dilihat pada table dibawah ini:

Simbol Operator

Fungsi Operator Contoh

==

Akan bernilai true atau 1 jika dua kondisi yang dibandingkan memiliki nilai yang sama, selain itu bernilai false atau 0.

$a =10;$b =10;$a==$b akan ber nilai 1 atau true karena keduanya memiliki nilai yang sama.

<>

Akan bernilai true atau 1 hanya jika dua kondisi yang dibandingkan memiliki nilai yang tidak sama(selain itu bernilai false atau 0).

$a =10;$b =10;$a<>$b akan bernilai 0 atau false karena kedua nilainya sama.

>

Akan berbilai true atau 1 hanya jika nilai yang disebelah kiri lebih besar dari yang disebelah kanan(selain itu nilainya false atau 0).

$a =12;$b =10;$a>$b akan bernilai 1 atau true, karena nilai $a lebih besar dari nilai $b.

<

Akan bernilai true atau 1 hanya jika nilai yang disebelah kiri lebih kecil dari nilai yang berada disebelah kanan (selain itu bernilai false atau 0)

$a =12;$b =10;$a<$b akan bernilai false karena $a lebih besar dari $b.

>= Akan bernilai true atau 1 $a =11;

Page 14: Modul Web2

hanya jika nilai yang disebelah kiri lebih besar atau sama dengan dari yang disebelah kanan (selain itu akan bernilai false atau 0)

$b =10;$a>=$b akan bernilai true atau 1 karena nilai $a lebih besar dibandingkan nilai $b, juga jika $a=10 nilai tetap akan bernilai true.

<=

Akan bernilai true atau 1 hanya jika nilai yang disebelah kiri lebih kecil atau sama dengan dari yang disebelah kanan (selain itu akan bernilai false atau 0)

$a =11;$b =10;$a<=$b akan bernilai false atau 0 karena nilai $a lebih besar dibandingkan nilai $b, juga jika $a=10 nilai tetap akan bernilai false.

Contoh program:

Output:

Page 15: Modul Web2

4 Penggunaan operator logika

Operator logika berfungsi untuk menggabungkan dua kondisi

atau lebih. Adapun symbol-simbolnya:

&&, symbol dari operator AND. Hasilnya akan bernilai

jika kedua kondisi memiliki nilai 1, selain ini

hasil akan berniali 0.

||, symbol dari operator OR, hasilnya akan bernilai

0 jika kedua kondisi memiliki nilai 0, selain ini

hasil akan nilai 1.

Xor, operator xor akan menghasilkan nilai 1 jika

kedua kondisi sama dan 0 jika keduanya tidak sam.

!, symbol dari operator NOT, akan menghasilkan nilai

yang berlawanan. Jika 1 akan menjadi 0, sedangkan 0

akan menjadi 1.

Contoh program:

Page 16: Modul Web2

Output:

IV. Memahami Kalimat Bersyarat(Kondisi)

Page 17: Modul Web2

1 Menggunakan IF...ELSE

Sintaknya:

If (ekspresi)

{

Statement;

}

Contoh program:

Jika memiliki dua syarat/kondisi, dimana nilai syarat

yang satu berlawanan dengan yang lain, tambahkan

pernyataan else, jadi sintaknya adalah:

if (ekspresi){

// pernyataan program (true)

} else {

// pernyataan program (false)

}

Contoh program:

Page 18: Modul Web2

Save:if.php

Save: if2.php

Output:

Isikan usia anda pada form diatas, setelah diisi enter

dan hasilnya sebagai berikut:

Maka outputnya welcome karena umur yang ada masukkan

lebih dari 19 tahun dan jika anda memasukkan umur yang

kurang dari 19 tahun maka outputnya Get Out.

Untuk pengunaan clause elseif pada operator logika

merupakan pernyataan program yang dapat kita pilih, jadi

Page 19: Modul Web2

kita bisa memberi beberapa pilihan pernyataan, pengunaan

if..elseif..else.

if (ekspresi){

// pernyataan program (true);

}elseif (ekspresi lain) {

// pernyataan program (true);

}else {

// pernyataan program jika kedua ekspresi tidak

terpenuhi;

}

Contoh program:

Outputnya:

Page 20: Modul Web2

2 Menggunakan Switch

Untuk kondisi yang lebih dari satu, lebih efektif

menggunakan switch, sintaknya:

Switch (kondisi)

{

Case syarat1:

Lakukan sesuatu;

Break;

Case syarat2:

Lakukan sesuatu;

Break;

Case syarat3:

Lakukan sesuatu;

Break;

...

Default:

Sesuatu yang dilakukan jika semua syarat diatas

tidak terpenuhi;

}

Contoh 1 program switch.php:

Page 21: Modul Web2

Outpunya:

Contoh 2 program inputmhs.php:

Outputnya:

Page 22: Modul Web2

Catatan: isikan nama dan program studi kemudian klik

tombol ok, maka akan tampil:

V. Memahami Kalimat Perulangan

Page 23: Modul Web2

Kalimat perulangan adalah kalimat yang berfungsi untuk

melakukan sesuatu yang berulang-ulang sebanyak jumlah yang

ditentukan dan berakhir pada syarat yang ditentukan. Ada

beberapa bentuk perulangan yaitu:

1. Menggunakan While

Pernyataan while akan melakukan memproses secara berulang

terhadap pernyataan berdasarkan atas kondisi. Bentuk Umum

while:

while (kondisi)

{

Statemen;

}

Prinsip Kerja : pertama kali pernyataan while akan

menguji kondisi yang dirumuskan, jika kondisi bernilai

TRUE (1) maka statemen di bawahnya akan dikerjakan sekali

lagi. Namun jika kondisi bernilai FALSE (0) maka

perulangan akan dihentikan. Setiap kali statemen di

bawahnya selesai dikerjakan kondisi akan selalu diuji.

Contoh program:

Outputnya:

Page 24: Modul Web2

Hal yang perlu diperhatikan dalam pernyataan while yaitu

1) inisialisasi nilai konter

pada program di atas ditunjukkan pada pernyataan $I=1;

2) penetapan kondisi

pada program di atas ditunjukkan pada pernyataan $I<=7;

yang memiliki maksud, program akan mengulang selama

nilai $I kurang atau sama dengan 7

3) Operasi penaikan konter

Hal ini ditunjukkan pada pernyataan $I++, maksudnya

adalah untuk merubah nilai $I setiap kali looping

terjadi, sehingga suatu saat perulangan akan

dihentikan.

2. do-while

Seperti halnya pernyataan while, pernyataan do – while

memiliki prinsip kerja yang sama dengan pernyataan while,

hanya saja pernyataan do – while akan menguji kondisi

pada setiap akhir perulangan. Adapun bentuk umum

pernyataan do–while :

do{

Statemen;

} while (kondisi);

Prinsip Kerja : Mula-mula statemen akan dikerjakan

pertama kali tanpa perlu persyaratan kondisi, selesai

Page 25: Modul Web2

pengerjaan statemen akan diuji kondisi. Bila kondisi

bernilai TRUE (1) maka program akan mengeksekusi statemen

sekali lagi. Dan jika kondisi bernilai FALSE maka

perulangan akan berakhir.

Contoh program:

Outputnya:

3. For

Pernyataan for biasanya digunakan apabila jumlah

perulangannya telah pasti. Bentuk Umum pernyataan for

adalah sebagai berikut :

for (ekspresi1; ekspresi2; ekspresi3) {

Statemen;}

Keterangan :

- ekspresi1 : inisialisasi/penentuan nilai awal konter

Page 26: Modul Web2

- ekspresi2 : perumusan kondisi

- ekspresi3 : operasi penaikan/penurunan konter

Contoh program:

Outputnya:

VI. Array

Page 27: Modul Web2

Seperti halnya variable, array pun berfungsi untuk menyimpan

data, akan tetapi array mampu menyimpan data lebih dari satu

data. Di samping itu, array mampu mengerjakan hal-hal yang

rumit, terutama yang berhubungan dengan database agar lebih

dinamis dan praktis.

1. Membuat dan mengakses Array

Aturan penulisan sebuah array adalah sebagai berikut:

$nama_array[no_indeks] atau $nama_array["str_indeks"]

Keterangan:

Nama_array adalah nama variabel yang digunakan

sebagai array.

No_indeks adalah nomor indeks untuk vector array. No

indeks dimulai dari nol.

Str_indeks adalah string yang digunakan sebagai

indeks untuk associative array.

Ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk membuat data

array dalam program PHP. Cara yang pertama adalah

memasukkan nilai dari array itu secara langsung seperti

pada contoh berikut :

Page 28: Modul Web2

Output:

Cara yang kedua adalah menggunakan fungsi array() seperti

berikut ini :

Page 29: Modul Web2

Output:

Beberapa fungsi lain yang berkaitan dengan pembacaan data array adalah :

Fungsi Keterangan

key() Digunakan untuk mengetahui angka indeks pada posisi pointer aktuf saat diakses.

current() Digunakan untuk mengetahui nilai array pada posisi pointer aktif.

next() Digunakan untuk menaikkan pointer ke data array berikutnya.

prev() Digunakan untuk kembali ke data array sebelumnya.

end() Digunakan untuk meletakkan pointer pada posisi akhir array.

reset() Digunakan untuk meletakkan pointer pada posisi awal array.

2. Mendeteksi jumlah elemen array

Jika ingin menegtahui jumlah elemen array gunakan fungsi

berikut:

Count(nama_array);

Contoh program:

Page 30: Modul Web2

Output:

3. Mengakses array dengan Foreach

Mengakses array dengan menggunakan perulangan Foreach,

sintaknya adalah sebagai berikut:

Foreach(nama_array as nilai);

Contoh program:

Output:

4. Menambah isi data array

Untuk menambahkan isi dari sebuah data Array, digunakan

fungsi array_push(). Penggunaan fungsi tersebut

memungkinkan isi data array bisa disusun dengan susunan

baru.

Page 31: Modul Web2

Contoh dalam script :

Output:

5. Menggabungkan data Array

Data pada array dapat digabung dengan beberapa array

sekaligus. Untuk menggabung array, kita bisa menggunakan

fungsi array_merge(). Berikut contohnya :

Page 32: Modul Web2

Output:

6. Menghapus isi array

Untuk menghapus isi data array pertama, kita dapat

menggunakan fungsi array_shift(). Berikut adalah

contohnya :

Page 33: Modul Web2

Output:

7. Membuat Array dalam Array (array multidimensi)

Contoh program:

Output:

Page 34: Modul Web2

VII. Penggunaan Method POST dan Method GET

1. Penanganan Form dengan Method Post

Bentuk selalu menjadi salah satu cara tercepat dan

termudah untuk menambahkan interaktivitas situs web, dan

bentuk ini memungkinkan pelanggan jika mereka menyukai

produk anda, jika anda mengembangkan situs web e-commerce

atau transaksi secara online. Ataupun jika pengunjung

ingin mengomentari di situs web anda. Dengan script PHP

anda dapat menyederhanakan tugas pengolahan data yang

dihasilkan dari bentuk berbasis web secara substansial.

Ok langsung saja kita lihat script HTML dan PHP dibawah

ini :

<html> <body>

<form method=”POST” action=”#”> Masukkan Nama Anda : <input type=”text” name=”TxtNama” size=”30”><input type=”submit” value=”Enter”></form>

<?php // output$nama = $_POST[‘TxtNama’] ;echo “Nama Anda : <b> $nama </b>”; ?>

</body> </html>

Penjelasan dari script diatas jika kita lihat pada url

maka akan tampil

http://localhost/nama_direktori/nama_file.php#

Mengapa demikian, sebab action kita isi dengan tanda

pagar (#), lalu anda mengisikan dan pas anda submit atau

anda klik tombol Enter nilai yang anda input langsung

dikirim ke script PHP tersebut sehingga langsung

dieksekusi melalui wadah variabel PHP yaitu $_POST dan

membacanya serta menampilakannya secara otomatis.

Page 35: Modul Web2

2. Penanganan Form dengan Method GET

Fungsi dengan Method GET sebenarnya cara kerjanya sama

dengan Method POST namun dari segi keamanan dengan fungsi

Method GET sangat fatal sebab nilai yang kita isi akan

ditampilkan di url dan memudahkan para hacker untuk meng-

inject data anda.

Statement if-else

if (kondisi) {

    pernyataan pertama !

    }

else {

    pernyataan kedua !

}

Contoh program:

<html> <body> <form method=”POST” action=”#”> Masukkan Usia Anda : <input type=”text” name=”TxtUsia” size=”30”><input type=”submit” value=”Enter”></form><?php $usia = $_POST[‘TxtUsia’] ;if($usia >= 18){echo “<b> selamat datang</b>”;}else {echo”<b> maaf, belum cukup umur </b>”;}?></body> </html>

Penjelasan :

Dari script diatas jika anda isi dengan nilai 18 atau

lebih besar dari 18 maka yang akan muncul atau tampil

adalah selamat datang, dan jika anda isi dengan nilai

lebih kecil dari 18 maka yang akan tampil adalah maaf,

belum cukup umur.

Page 36: Modul Web2

Mengapa, karena fungsi if ini dikondisikan dengan usia >=

18 atau if($usia >= 18). Jadi untuk nilai inputnya harus

lebih besar dari 18.

Statement if-elseif atau if majemuk.

Dalam majemeuk ini blok penulisannya seperti berikut :

if (jika kondisi pertama benar) {     pernyataan pertama!     } elseif (jika kondisi kedua benar) {     pernyataan kedua!     } elseif (jika kondisi ketiga benar) {     pernyataan ketiga !     }  ... selain itu ... else {      jika kondisi dengan pernyataan salah! }

3.

VIII. P

Page 37: Modul Web2

http://haries81.wordpress.com/2011/02/05/fungsi-array/

http://nyoe.wordpress.com/2010/04/08/php-iv-pernyataan-perulangan/