48
BAB I PENDAHULUAN A. DESKRIPSI Modul ini akan membahas tentanng perbaikan system stater dan pengisian. Pembahasan pada modul ini meliputi system stater dan pengisian konvensional, dan prinsip dasar motor stater dan pengisian , komponen serta cara kerja motor stater dan pengisian , identifikasi gangguan , perebaikan dan pengujian pada system stater dan pengisian . B. PRASYARAT Sebelum mempelajari modul ini ,peserta diklat pada bidang keahlian teknik mekanik otomotif harus sudah meyelesaikan modul-modul prasyarat seperti dalam diagram pencapaian kompetensi maupun peta kedudukan modul. Prasyarat mempelajari modul OPKR 50 – 006 B antara lain adalah : OPKR 10 – 010 B,OPKR 10 -016 B, OPKR 10 – 017 B, OPKR 50 -001 B dan OPKR 50- 002 B. C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL 1. Petunjuk Bagi Peserta Diklat Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal , dalam menggunakan modul Maka langkah –langkah yang perlu dilaksanakan : a. Bacalah dan pahami dengan seksama uraian-uraian materi yang ada padamasing-masing kegiatan belajar. Bila ada materi yang kurang jelas, peserta diklat dapat bertanya pada guru atau instruktur yang mengampu kegiatan belajar. b. Kerjakan setiap tugas normative untuk mengetahui berapa besar pemahaman yang telah dimililki terhadap materi- materi yang dibahas dalam setiap kegiatan belajar. c. Pahami isi materi modul d. Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi lagi pada kegiatan belajar sebelumnya atau bertanyalah pada guru atau instruktur yang mengampu. 1

modul stater

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: modul stater

BAB IPENDAHULUAN

A. DESKRIPSI

Modul ini akan membahas tentanng perbaikan system stater dan pengisian.Pembahasan pada modul ini meliputi system stater dan pengisian konvensional, dan prinsip dasar motor stater dan pengisian , komponen serta cara kerja motor stater dan pengisian , identifikasi gangguan , perebaikan dan pengujian pada system stater dan pengisian .

B. PRASYARAT Sebelum mempelajari modul ini ,peserta diklat pada bidang keahlian teknik mekanik otomotif harus sudah meyelesaikan modul-modul prasyarat seperti dalam diagram pencapaian kompetensi maupun peta kedudukan modul. Prasyarat mempelajari modul OPKR 50 – 006 B antara lain adalah : OPKR 10 – 010 B,OPKR 10 -016 B, OPKR 10 – 017 B, OPKR 50 -001 B dan OPKR 50- 002 B.

C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

1. Petunjuk Bagi Peserta Diklat Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal , dalam menggunakan modul Maka langkah –langkah yang perlu dilaksanakan :

a. Bacalah dan pahami dengan seksama uraian-uraian materi yang ada padamasing-masing kegiatan belajar. Bila ada materi yang kurang jelas, peserta diklat dapat bertanya pada guru atau instruktur yang mengampu kegiatan belajar.

b. Kerjakan setiap tugas normative untuk mengetahui berapa besar pemahaman yang telah dimililki terhadap materi-materi yang dibahas dalam setiap kegiatan belajar.

c. Pahami isi materi modul d. Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi lagi

pada kegiatan belajar sebelumnya atau bertanyalah pada guru atau instruktur yang mengampu.

2. Petunjuk Bagi Guru

Dalam setiap kegiatan guru atau instruktur berperan :a. Membantu peserta diklat dalam merencanakan proses

belajar.b. Membimbing peserta diklat melalui tugas-tugas pelatihan

yang dijelaskan dalam tahap belajar.c. Membantu peserta diklat dalam memahami konsep, praktek

baru, dan menjawab pertanyaan peserta diklat mengenai proses belajar peserta diklat.

d. Mengorganisasikan kelompok belajar juga diperlukan.

1

Page 2: modul stater

e. Mendampingi dan melaksanakan penilaian.

D. TUJUAN AKHIRSetelah mempelajari secara keseluruhan materi kegiatan belajar dalam modul ini diharapkan peserta diklat :1. Mampu menjelaskan konsep dasar system starter dan pengisian.2. Mampu menjelaskan fungsi system starter dan pengisian.3. Mampu menerangkan nama komponen dan fungsi system starter

dan pengisian.4. Mampu menjelaskan cara kerja system starter dan pengisian.5. Mampu mengidentifikasi gangguan dan melakukan perbaikan

system starter dan pengisian.6. Mampu melakukan pengujian system starter dan pengisian.

2

Page 3: modul stater

E. KOMPETENSI Uraian kompetensi ini dijabarkan seperti dibawah ini :

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja1. Menguji system ,

komponen dan mengidentifikasi kesalahan / kerusakan pada system stater dan pengisian .

a. Pengujian dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau system lainnya.

b. Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami.

c. Tes / pengujian dilakukan untuk menentukan kesalahan / kerusakan dengan menggunakan peralatan dan teknik yang sesuai.

d. Seluruh kegiatan pengujian dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), Undang-undang K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur / kebijakan perusahaan.

2. Memperbaiki system starter, system pengisian dan komponen-komponennya.

A. Sistem stater dan pengisian diperbaiki tanpa memyebabkan kerusakan terhadap komponen atau system lainya .

B. Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabriknya .

C. Perbaikan yang diperlukan ,penggantian komponen, penyetelan dilaksanakan dengan menggunakan peralatanteknik dan bahan yang sesuai.

D. perbaikan dilaksanakan berdasarkan SOP ,undang-undang K 3 , peraturan perundang-undangan dan prosedur / kebijkan perusahaan.

3

Page 4: modul stater

F. CEK KEMPUAN

Sebelum mempelajari modul OPKR 50 – 006 B, isilah dengan cek poin list (√ ) Kempuan yang telah dimiliki peserta diklat dengan sikap jujur dan dapat dipertanggung jawabkan :

Sub kompetensi

Pertanyaan Jawaban Bila jawaban Ya kerjakan Ya Tidak

Perbaikan system stater dan pengisian

1. Saya mampu mengindentifikasi gangguan pada system stater dan pengisian dengan baik.

2. saya dapat memperbaiki system stater dan pengisian dengan baik .

3. Saya mampu menguji system stater dan pengisian dengan baik.

4

Page 5: modul stater

BAB IIPEMBELAJARAN

Sebagai bukti bahwa perserta diklat telah melaksanakan penggunaan modul perbaikan system stater dan pengisian , maka peserta harus mengisi rencana kegiatan belajar sebagai bukti porto folio / kemajuan belajar peserta diklatA. Rencan Kegiatan Belajar

Kompetensi : Perbikan System Stater dan Pengisian Kode Kompetensi : OPKR 50 – 006 B 1. Sub kompetensi : Perbaikan system stater

Jenis kegiatan

Tanggal

Waktu

Tempat Belajar

Alasan Perubahan

Tanda Tangan Guru

Mengetahui prinsip dasar dan fungsi motor staterMemahami komponen dan cara kerja maotor staerMengidentifikasi gangguan pada motor staterMembongkar dan memperbaiki motor staterMenguji motor stater

5

Page 6: modul stater

2. Perbaikan Sistem PengisianJenis kegiatan Tanggal Wakt

uTempat Belajar

Alasan Perubaha

Tanda Tangan Guru

Mengetahui prinsip dasar dan fungsi system pengisian

Memahami komponen system pengisianMengidentifikasi gangguan pada system pengisianMembongkar dan memperbaiki komponen system pengisian Menguji system pengisian

B Kegiatan Belajar Selama proses pemelajaran diharapkan perserta dikalat melaksanakan kegiatan-kaegiatan ; membaca dan memahami modul , berdiskusi dan menganalisa modul, melaporkan hasil diskusi dan praktek secara individu dan kelompok,serta menanyakan hal-hal yang belum jelas dari materi yang ada dari modul kepada guru atau instruktur.

1. Kegiatan belajar 1 meliputi : a. Memahami prinsip dasar dan fungsi motor stater. b. Memahami komponen dan cara kerja motor stater. c. Mengidentifikasi gangguan pada motor stater.

6

Page 7: modul stater

d. Membongkar dan memperbaiki motor stater e. Menguji motor stater.

2. Uraiankegiatan belajar 12.1. Funsi dan Prinsip dasar system stater

7

Page 8: modul stater

2.1.a Fungsi motor stater Mesin kendaraan tidak dapat hidup dengan sendirinya tanpa adanya alat penggerak tenaga dari luar sebagai penggerak awal terjadinya proses pada motor bakar. Sistem stater pada motor bakar dipasangkan berfungsi sebagai penggerak awal sehingga mesin dapat melakukan proses pembakaran didalam ruang bakar. Motor stater sebagai penggerak mula harus dapat mengatasi tahanam-tahanan motor misalnya :- Tekanan kompresi- Gesekan pada semua bagian yang bergerak- Hambatan dari minyak pelumas , sewaktu masih dingin

kekentalannya.

2.1.b. Prinsip dasar motor stater Pada kumparan yang dialiri arus listrik , maka pada init kumparan itu akan timbul medan magnet. Motor stater terdiri dari kumparan jangkar ( armature coil) yang ujungnya terdapat komutator , kumparan medan ( field coil ) yang terdapat inti besi yang mampu berubah menjadi magnet karena pengaruh aliran listrik yang diberikan. Field coil dan armature coil dirangkai secara seri dan dihubungkan dengan arus baterai melalui komutator, maka pada armature coil akan berubah menjadi magnet dan pada field coil juga akan berubah menjadi magnet . Magnet dari inti kumparan tersebut sama , makaakan saling menolak . Hal ini akan dapat menghsilkan putaran pada armature coil . Armature coil tersusun dari beberaapa kumparan , maka putran yang dihasilkan akan menjadi besar,. Dengan demikian kemampuan putar dan tingginya tingginya putaran motor stater ditentukan oleh beberapa factor meliputi :- Besarnya gaya magnet pada field coil.- Besar arus listrik yang mengalir pada kumparan .- Banyaknya kumparan pada armature coil . Untuk menghaasilkan putaran yang tinggi sekarang banyak dikembangkan motor stater dengan empat buah sikat arang yang dihubungkan ke armature coil dari number arus yaitu dua sikat positif dan dua sikat negatif.

2.2. Komponen motor stater

Motor stater terdiri dari beberapa komponen meliputi :2.a. Yoke core dan Pole core

Berfungsi sebagai tempat mengikat pole core yang dibuat dari besi / logam bebrbentuk silinder dan sekaligus merupakan rumah armature. Sedangkan pole core berfungsi sebagai penopang field coil dan merupakan medan magnet yang ditimbulkan oleh field coil. Pada umumnya setiap stater

8

Page 9: modul stater

mempunyai 4 buah pole core yang diikatkan pada yoke dengan di sekrup.

2. b. Field CoilBerfungsi untuk menghasilkan medan magnet pada stater. Field coil disambungkan secara seri dengan armature coil, agar arus yang melewati field coil juga mengalir ke armature coil.

2. c. Armature CoilTersusun dari armature core, armature shaft, komutator, armature coil dan bagian lainnya. Pada armature coil ini akan dapat mengubah energi listrik menjadi magnet dan diubah menjadi energi gerak putar pada poros armature.

9

Page 10: modul stater

10

Page 11: modul stater

d. Gigi Pinion dan Over Running Clutch

Berfungsi sebagai penghubung putaran poros armature dengan gigi fly wheel sehingga putran armature shaft dapat dipndahkan ke poros engkol sehingga mesin dapat melakukan langkah kerja . Overunning clutch berfungsi untuk mencegah terjadinya putaran yang berlebihan pada motor stater. Karen putarn mesin setelah hidup akanmelebihi putaran motor stater .

2. e. Driver lever Berfungsi untuk mendorong gigi pinion kearah gigi fly

wheel agar dapat berkaitan dan juga menarik gigi pinion untuk terlepas dari fly wheel.l

2. f .Sikat-sikat Motor stater biasanya dilengakpi dengan 4 buah sikat , dua

buah di ikatkan pada pemegang yang diisulator dan disambungkan dengan armature coil melalui comutator . Sedangkan yang dua sikat diikat pada pemegang yang dihubungkan dengan masa bodi motor stater.

2.g. Magnetic Switch Magnetic switch merupakan komponen motor stater yang berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan arus dari baterai ke motor stater dengan kemagnetan. Magnetic switch terdiri dari solenoid, inti magnet,plunger, pegas pengembali, kontak plat dan terminal .

Selenoid terdiri dari dua kumparan yaitu, kumparan yang berfungsi sebagai penarik (pull in coil) dan kumparan yang berfungsi sebagai penahan (hold in coil). Dan kedua kumparan ini

11

Page 12: modul stater

akan menggerakkan plunger sehingga kontak plat akan menghubungkan antara terminal 30 dengan terminal C, serta menarik drive lever sehingga menghubungkan gigi pinion dengan fly whell. Pada solenoid terdapat 3 terminal, meliputi terminal 50, terminal 30, dan terminal C.

2.3. Cara Kerja Motor Statera. Pada saat kunci kontak posisi On / ST.

Maka arus battery mengalir melalui hold in coil ke massa, dan dilain pihak pull in coil, field coil dan ke massa melalui armature. Pada saat ini hold dan pull in coil membentuk gaya magnet dengan arah yang sama, dikarenakan arah arus yang mengalir pada kedua kumparan tersebut sama.Dari kejadian ini kontak plat (plunger) akan bergerak ke arah menutup main switch sehingga drive lever bergeraek menggeser stater clutch (gigi pinion) ke arah posisi berkaitan dengan ring gear (fly whell).Battery Terminal 50 Hold in coil MassaBattery Terminal 50 Pull in coil Field coil Armature Massa

b. Pada saat giigi pinion berkaitan penuh (terminal 30 dan terminal C berhubungan) Pada saat solenoid timbul gaya magnet dan plunger bergerak sehingga kontak plat menghubungkan terminal 30 dengan terminal C motor stater maka terjadi aliran arus dari battery terminal 30 solenoid kontak plat terminal C motor stater. Pada kumparan pull in coil kemagnetannya hilang karena massa pull in coil dirangkai dengan terminal C motor stater, sehingga pada kumparan pull in coil tidak terjadi beda potensial sehingga pull in coil tidak bekerja, sedang pada hold in coil masih terjadi kemagnetan yang berfungsi untuk mempertahankan posisi plunger untuk tetap menahan kontak plat berhubungan dengan terminal C dengan terminal 30, sehingga motor stater tetap mendapat arus dan terjadinya putaran pada motor stater.

12

Page 13: modul stater

c. Pada saat stater switch Off Sesudah stater switch ke posisi off ,dan main switch dalam keadaan belum membuka ,maka aliran arusnya sebagai berikut

Baterai teminal 30 majn switch terminal CField armature massa

Oleh Karena stater switch OFF maka pull in coil dan hold in coil tidak mendapat arus dari terminal 50 melainkan dar terminal C , sehingga aliran arus menjadi:

Baterai terminal 30 main switch teminal C Pull incoil Hold in coil massa

Karen arus pullin coil dan hold in coil berlawanan maka gaya magnet yang dihasilkan juga berlawanan maka arah gaya magnet yang dihasilkan juga berlawanan seshingga keduanya saling menghapuskan , hal ini mengakibatkan kekuatan pegas pengembali dapat mengembalikan kontak plat keposisi semula.dengan demikian drive lever menarik stater clutch dan gigi pinion terlepas dari perkaitan fly whell.

13

Page 14: modul stater

2.4. Identifikasi dan gangguan pada system stater.a. Pada saat kunci kontak diputar keposisi STAR motor stater tidak

bekerja .Gigi pinion tidak bergerak keluar dan motor stater tidak bekerja.Gangguan semacam ini biasanyaterdapat pada kelistrikan yang berhubungan dengan terminal 50, atau pada motor stater.

Lakukan tes pada kendaraan

Periksa tegangan baterai

- Lakukan pengisian atau pemgantian baterai

Terlalu rendah

Periksamtegangan terminal 50

- Periksa sirkuit kunci kontak dan bagian yang rusak

Terlalu rendah

Tes kemampuan motor stater

Perbaiki motor stater

Tidak baik

b. Kunci kontak diputar posisi STAR ,menyebabkan gigi pinion bergerak Kelluar dengan suara KLIk ,tetepi motor stater tetap diam atau tidak bergerak.Permaslahan seperti ini biasanya terdapat pada motor stater Mesin itu sendiri atau sampai pada system kelistrikan sampai keterminal 30 .

Periksa tahanan putaran mesin

Perbaiki

Baik Terlalu tinggiLakukan pemeriksaan pada kendaraan

Periksa tegangan terminal baterai

Lakukan pengisian atau ganti baru

Baik Terlalu rendah

Periksa tegangan terminal 30

Periksa kabel stater dan perbaiki atau ganti baru

Terlalu rendah Lakukan tes kemampuan motor

Perbaiki motro stater

14

Page 15: modul stater

stater

c. Bila kunci kontak diputar keposisi STAR, gigi pinion akan bergerak keluar massuk berulang – ulang .Maslah ini biasanya disebabkan tegangan pada terminal 50 tidak cukup , atau kerusakan pada motor stater .

d. Motor staater terus bekerja meskipun kunci kontak telah dkembalikan ke posisi ON dari START . Masalah ini biasnya sumbernya terdapat pada kunci kontak atau relay stater.

2.5. Membongkar dan memperbaiki motor stater

Langkah pembongkaran dan perbaikan pada motor stater dapat dilakukan dengan mullai membuka bagian berikut :

a. Lepaskan terminal C magnetic switch b. Lepaskan magnetic switch dan plunger dengan drive lever. c. Lepaskan end frame

Lepaskan sekrup dan bearing cover Dengan menggunakan feeler gauge , periksa celah

dorong armature shaft antara lock plate dengan end frame.

Lepaskan brush dan brush holder dengan tang lancip.

15

Lakukan test pada kendaraan

1. Periksa tegangan terminal baterai

3. Test kemampuan motor stater

2. Periksa tegangan terminal 50

Lakukan pengisian atau ganti baterai

Periksa sirkuit kunci kontak dan perbaiki atau ganti bagian-bagian yang

rusak

Perbaiki motor stater

Page 16: modul stater

Celah dorong : 0,05 -0,06 mm . Pastikan pengukuran ini kembali setelah selesai

merakit.

d. Lepaskan armature shaft beserta over running clutch dari drive housing dan yoke.

e. Lepaskan stater clutch- Dengan mengunakan obeng ,dorong stop collar masuk ( mengarah kedalam)- Dengan menggunakan obeng , lepaskan snap ring.- Lepaskan stop collar dari armature.

E. Pemeriksaan armature coil -Ground tes ( pengetesan hubungan kemasa / bodi )

16

Page 17: modul stater

Dengan mengunakan alat pengetes armature atau circuit breker twster, periksa komutator dan inti coil armature .jika ada hubungan dengan massa bodi harus diganti.

- Pengetesa hubungan singkat Lletakan armature diatas tester ( glower) lalu letakan mata gergaji pada inti armature sementara armature di putar .Jika mata gergaji tertarik atau bergetar , berarti ada hubungan singkat .

- Pengetesan sirkuit terbuka Dengan menggunakan alat pengetes armature atau circuit tester ,periksa periksa hubungan antara segmen . Jika tidak ada hubungan pada segala titik ,berartiuterdapat kebocoran .

F. Pemeriksaan komutator- Periksa permukaan yang kotor atau terbakar .

Perbaikan dengan menggunakan amplas atau bubut bila perlu.- Periksa kedalam mika

Kedalaman mikla : STD : 0,45 – 0,75 mm Limit : 0,2 mm

- Jika kedalaman mika kurang dari limit , perbaiki dengan mata gergaji.Haluskan pinggirnya menggunakan mata gergaji.

17

Page 18: modul stater

Gunakan kertas amplas # 400 untuk memmbersihkan serpihan bram.

- Peiksa kelonjongan ,perbaiki dengan di bubut bila melebihi limit

Limit : 0,005 mm

- Periksa diameter komutator, jika dibawah limit armature harus dig anti.STD : 30 mmLimit :28 mm

G. Pemeriksaan coil medan - Pengetesan kebocoran .

Periksa hubungan antara kabeltimah dan coil medan . Jika tidak ada hubungan berarti terdapat kebocoran pada coil medan dan coil harus dig anti.

- Ground test.Periksa hubungan antar ujung coil medan dengan bodi . jika ada hubungan maka coil medan harus diperbaiki atau diganti.

18

Page 19: modul stater

- Pemegang sikat.Periksa insulator antara pemegang sikat negative (-) dan positif (-). Pemegang sikat harus diperbaiki atau diganti jika ada hubungan.

- SikatUkur panjang sikat dang anti jika dibawah lmit.Panjang sikat STD : 13,5 mm Limit : 9 mm

- Ukur beban pegas sikat dengan pull scala jika dibawah standar harus diganti

Beban : 1,5 – 2,0 kg

19

Page 20: modul stater

i. Peemeriksaan magnetic switch- Tekan plunger lalau dilepas , Plunger harus berputar balik dengan

segera setelah dilepaskan keposisi semula.

- Periksa kebocoran pull in coil .Periksa kemungkinan terdapat hubungan antara terminal 50 dengan terminal C.

- Pengetsan kebocoran hold in cooil .- Periksa kemungkinan terdapat hubungan antara terminal 50 dan

bodi switch.

20

Page 21: modul stater

2. 6. Pengetesan kemampuan kerja motor stater . Jepitlah motor stater pada ragum untukmencegah hal-hal yang tidak di Inginkan. a. Hubungkan stater pada baterai seperti pada gambar.

Bagian positif (+) : (+) Baterai --- ( +) Ammeter + (-) Ammeter - Terminal 30Bagian negative (-) : (-) Baterai - Bodo stater

b.Hubungkan terminal 50 . Jika stater berputar dengan halus

dengan meloncat keluar serta mempergunakan arus kuaranng dari spesifikasi berarti dalam keadaan baik.Arus spesikasi : 0,6 kw kurang dari 55 A pada 11 V 0,8 kw kurang dari 50 A pada 11 V

c. Pengetesan switch mgnet . - Setiap pengetesan dilakukan dalam waktu 3-5 detik.

- Lepaskan terminal C - Pull in tes Hubungkan switch magnet dengan baterai seperti pada gambar. Bagian negative : (-) Baterai bodi stater dan terminal C Bagian positif : (+) Baterai terminal 50 Jika pinion menonjol , pull dalam keadaan baik.

21

Page 22: modul stater

- Hold in test . Lepaskan terminal C . Pinion harus masih dalam keadaan menonjol.

- Tes kembalinya gigi pinion Lepaskan kabel negative dari switch bodi dan periksa bahwa gigi pinion dapat tertarik masuk .

22

Page 23: modul stater

3. Uraian Kegiatan Belajar 23.1 Fungsi dan prinsip system pemgisian Seperti diketahu babwa listrik selalu dipergunakan sebagai power pada system stater unutk menghidupkan mesin , system pengapian ,system penerangan dan accesoris lainnya .Sumber tenaga listrik pada kendaraan mempergunakan baterai dan seperti diketahui kapasitasnya adalah terbatas , maka tanpa dilakukan pengisian kembali tidak mungkin dapat dipergunakan secara terus menerus.Oleh karena itu pada kendaraan selalu ada system yang dapat menghasilkan listrik yang dapat dipergunakan hal tersebut diatas. Ada 2 cara untuk merubah energi mekanik menjadi energi

listrik : - Dengan generator arus searah ( D.C. generator ) - Dengan generator arus bolak balik ( A.C. generaor )

3.2 . Cara merubah energi mekanik menjadi energi listrik.

23

Page 24: modul stater

a. Bila hanya sebuah konduktor saja yang diputar dalam sebuah medan maka gaya listirk yang dihasilkan juga sangat sedikit (kecil).

b. Bila dua kondduktor dihubungkan ujung -ujungnya maka

gaya listrik yang dihasilkan akan bertambah .Dan juga bila putaran konduktornya didalam medan magnet ditambah ,maka bertambah pulalah gaya listrik yang dibangkitkan.

a. Konduktor yang berbentuk col ( kumparan) ,total jumlah

gaya listrik yang terjadi akan lebih besar jumlah listriknya yang dihasilkan. Generator mengasilkan listrik dengan memutar sebuah kumparan ( coil ) didalam medan magnet.

24

Page 25: modul stater

.3. Komponen system pengisian. a. Alternator fungsi alternator untuk mengubah energi mekanik mesin menjadi tenaga listrik. Tenaga mekanik mesin dihubungkan oleh puli yang memutarkan rotor dan membangkitkan arus listrik bolak balik didalam stator .Arus bolak balik ini disearahkan oleh diode-diode . Komponen utama dari alternator adalah :Rotor yang menghasilkan kemagnetan listrik ,stator yang mengahsilkan listrik ,dan diode-diode yang menyearahkan arus listrik.

25

Page 26: modul stater

Adapun komponen pada alternator adalah :- Rotor

Rotor tersusun dari inti magnet (pole core) ield col atau juga disebut rotor coil, slip ring dan rotor shaft. Field coil digulung dengan cara penggulungan yang arahnya sama dengan putaran ,dan masing-masing ujungnya dihubungkan pada slip rng . Kedua pole core tersebut dipasangkan pada masing-masing ujung dari gulungan dan juga sebagai pembungkus kumparan rotor. Magnetic flux adalah hasil dari aliran arus yang melewati kumparan dan satu kutub menjadi kutub utara (U) dan yang lain menjadi kutub selatan (S) . Slip ring dibuat dari logam baja putih dengan penyelesaian yang halus untuk kontak (hubungan ) brush (sikat) pada permukaanya. Slip ring dipisahkan dari poros rotor.

26

Page 27: modul stater

- Stator

Stator disusun dari stator core dan kumparan stator (stator coil). Stator dilindungi Bagian depan dan bagian belakang dari frame. Stator coil terdiri dari kawat tembaga Yang dilapisi dengan lapisan tipis yang bersifat sebagai insulator . dibagian dalam ada slot-slot yang mana terdiri dari tiga kumparan yang bebas . Inti stator bertugas sebagai saluran garis garis gaya magnet dari pole core ke hasil yang efektif stator coil.

- Diode

27

Page 28: modul stater

Diode terdiri atas diode positif dan diode negative . Tiap tiga diode diikat dalam masing-masing pemegang diode. Arus yang dibangkitkan oleh alternator dikirim dari pemegang positif dan juga ujung dari frame semua terisolasi. Selam penyearahan , diode-diode akan menjadi panas selanjutnya diode holders harus bertindak meradiasikan panas ini dan mencegah diode dari panas yang berlebihan.

b. Pengatur tenggangan (voltage regulator)

Pengatue tegangan yang berfungsi untuk mengatur besar kecilnya arus yang dipelukan oleh rotor .Regulator tersusun dari titik-titik kontak ,kumparan magnet dan tahanan .Kemagnetan dari kumparan voltage relay bekerja Karen tegangan netral dari kumparan stator dan dibandingkan dengan kemagnetan dari kumparan voltage regulator , ia menarikmoving point dengan tegangan yang lebih kecil .

28

Page 29: modul stater

3.4. Cara kerja system pengisian - Pad saat kunci kontak on

Bila kunci kontak on arus dari baterai akan mengalir ke rotor dan Merangsng rotor coil . Pada waktu yang sama ,arus dari baterai juga Mengalir ke lampu pengisian dan lampu menyala .

- Pada saat mesin hidup Sesudah mesin hidupdan rotor berputar ,tegangan /voltage dibangkitkan Dalam stator coil , dan tegangan netral dipergunakan untuk voltage relay Karena itu lampu charge jadi mati pada waktu yang sama ,tegangan yang Yang dikeluarkan beraksi pada voltage regulator . Arus medan yang Kerotor di8kontrol dan disesuaikan dengan tegangan yang dikeluarkan Pada terminal B yang beraksi pada voltage regulator.

29

Page 30: modul stater

3.5. Identifikasi gangguan pada system pengisian a.Lampu warning charge tidak normal

- Lampu tidak menyala pada saat kunci kontak on - Lampu tidak mati saat mesin hidup - Lampu menyal redup saat mesin hidup - Lampu kadang menyala kadamg mati saat mesin hidup b. Baterai lemah atau kosong - Tidak dapat memutar mesin dengan motor stater - Lampu besar redup C. Baterai terlalu banyak diisi - Air baterai cepat habis d. Suara tidak normal - Suara tidak normal pada alternator - Suara static pada radio

3.6. Pemongkaran dan perbaikan system pengisian .a. Pembongkaran alternator.- Ungkit drive end frem (rangka ujung penggerak) dari stator lalu .

30

Page 31: modul stater

- Lepaskan mur puli.- Buka bantalan .- Lepaskan solderan masin-masing pemegang stator pada rectifier.

b. Pemeriksaan altenator - Pengetesan keboran Tahanan tanpa IC regulator : 3,9 – 4, Ω Tahanan IC regulator : 2,8 – 3,0 Ω

- Pengetesan hubungan dengan massa (ground tes )-

- Perksa diameter slip ring

- Periksa bantalan ( rear bearing)

31

Page 32: modul stater

- - - Pengetesan terbuka pada stator

- Pengetesan hubungan stator dengan massa

- - UKur panjang sikat.

Panjang bagian menonjol minimal 5,5 mm

- Mengganti sikat

Lepaskan solderan sikat kemudian lepaskan sikat berikut pegasnyaPasang dan solder kembali sikat dan pegas.

32

Page 33: modul stater

- Pemerikaan rectifier ( diode) Positif-

- - - Periksa rectifier negative ( diode )

33

Page 34: modul stater

- Short sircuit tes pada rectifier positif

-- Tes tahanan rotor coil ( tahanan kurang lebih 4 Ω

34

Page 35: modul stater

- -c. Pemeriksaan alternator regulator -- Priesa keadan pemasangan konektor,sebelum melakukan

pemeriksaan Terhadap regulator.

- Periksa keadaan kontak pemutus arus ( bila rusak ganti alternator)

- Periksa tahanan pada masing-masing terminal

- Terminal B E : votage relay bebas : tak terhingga Voltage relay tertarik :100 Ω - Terminal B L : voltage relay bebas : tak terhingga Voltage relay tertarik : 0 Ω - Terminal N E : Kira-kira : 23 Ω - Termnal L E : votage relay bebas : 0 Ω - Tahanan IG F : Voltage relay tertarik : 100 Ω Voltage regulator tertarik :11 Ω

35

Page 36: modul stater

BAB IIIEVALUASI

A. Instrumen PenilaianInstrumen penilaian meliputi 10 soal multiple coice (pilihan ganda) dan 5 soal essay (uraian).

1. Soal Pilihan Ganda

Pilih salah satu jawaban yang paling benar dengan cara memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, dan e.

1. Armature coil akan mendapatkan arus melalui :a. Kunci kontakb. Inti kumparanc. Yoke cored. Komutatore. Stator

2. Kemampuan dan tingginya putaran pada motor stater dipengaruhi factor-faktor berikut ini kecuali :

a. Besar gaya medan magnet.b. Besar gaya magnet pada armature coilc. Besar arus yang mengalir pada kumparand. Banyaknya kumparan pada armature coile. Besarnya poros stater

3. Komponen motor stater yang berfungsi untuk menempatkan poll core dan field coil adalah :

a. Armatureb. Poll corec. Yoke cored. Armature coree. Over running clutch

4. Kumparan yang menjadi magnet apabila field coil dialiri arus adalah :

a. Armature coreb. Poll corec. Yoke cored. Armature coile. Over running clutch

5. Kumparan yang berfungsi untuk mempertahankan plunger pada saat stater bekerja adalah :

a. Field coildb. Armature coilc. Pull in coild. Hold in coile. Solenoid

36

Page 37: modul stater

6. Memeriksa antara terminal N dan B secara bolak balik jarum bergerak sekali berarti memeriksa komponen :

a. Field coilb. Dioda (+)c. Dioda (-)d. Dioda secara keseluruhane. Stater coil

7. Untuk mengatasi tegangan yang terlalu tinggi maka system pengisian dipasang :

a. Generatorb. Alternatorc. Regulatord. Diodae. Sekat dan komutator

8. Unutuk memeriksa kumparan medan yang putus dapat diukur dengan ohm meter teminal :

a. N dan Fb. B dan Ec. C. Bdan G d. E dan F e. B dan F

9. Arus yang dihasilkan oleh terminal N alternator adalah tegangan :a. ACb. DCc. AC dan DCd. Tengangan yang belum disearahkan e. Teganagan netral karena simbulnya N

10.Stater clutch dinyatakan baik apa bila :a. Armature dapat diputar dua arah b. Pinion gear dapat diputar dua arahc. Armature dapat diputar dua arahd. Plunger dapat diputar maju satu arah sajae. Pinion gear dapat diputar satu arah saja

2. Soal esai uraian singkat:

a. Apa fungsi system stater pada kendaraan , jelaskan ?b. Apa bila pengisian terlalu tinggi bagian manakah yang perlu

disetel,jelaskan ?c. Jelaskan fungsi magnetic switch motor stater ?d. Jelaskan fungsi armature coil ?e. Apakah fungsi alternator pada system pengisian ,jelaskan ? B. Kunci Jawaban1. untuk soal pilhan ganda

1. D

37

Page 38: modul stater

2. E 3. C 4. B 5. D 6. B 7. C 8. A. 9. B. 10. E

2. Jawaban uaraian 1 . Sebagai penggerak awal sehingga motor dapat melakukan proses Proses pembakaran didalam ruang baker.

2. Bagian yang perlu disetel adalah voltage relay3. Berfungsi untuk meng hubungkan dan memutuskan arus baterai ke

motor stater.4. Untuk mengubah energi listrik menjadi magnet dan diubah mejadi

energi gerak putar pada poros armature.5. Untuk mengubah energi mekanik mesin menjadi tenaga listrik

38

Page 39: modul stater

BAB IVPENUTUP

Dengan mempelajari modul ini diharapkan peserta diklat menjadi lebih berkompeten.Setelah melalui proses evaluasi yang dilakukan oleh guru sehingga peserta diklat mendapatkan kompetensi sebagai prasyarat untuk melanjutkan kompetensi selanjutnya,dan juga dapat di gunakan di dunia industri . Dengan mempelajari modul ini diharapkan peserta diklt mampu melaksanakan perbaikan pada system stater dan pengisian yang merupakan komponen pokok pada kendaraan ,sebelum memulai kerja mesin.

39

Page 40: modul stater

DAFTAR PUSTAKA

- Step 2 Engine Toyota Astra Motor . PT,- Pedoman Reparasi MESIN seri K Toyota astra motor - Pedoman untuk mencari gangguan dan menjalankan motor,

Wiranto Arismunandar ,PT. Pradnya Paramita.

40