43
PERALATAN UTAMA LAS OKSI-ASETILIN DAN CARA PENGGUNAANNYA a. Tujuan kegiatan Pemelajaran Mengetahui macam-macam alat-alat utama dan alat bantu las oksi-asetilin sesuai dengan jenis peralatan dan macam peralatan yang digunakan. Memahami fungsi dan kegunaan alat-alat utama dan alat bantu las oksi- asetilin sesuai dengan macam dan jenis alat utama dan alat bantu. Menggunakan alat-alat utama dan alat bantu las gas sesuai dengan fungsi dan kegunaan alat utama dan alat bantu. Mengeset alat-alat utama las oksigen-asetilin sesuai dengan prosedur operasi standar. b. Uraian materi Pemelajaran 1. Peralatan las oksi-asetilin Untuk melakukan penyambungan logam dengan proses las oksi-asetilin yang menggunakan pencampuran gas oksigen sebagai gas pembakar dan gas asetilin sebagai bahan bakar digunakan alat-alat khusus yang perlu dipahami jenis, fungsi dan kegunaannya serta cara penanganan dari alat-alat tersebut. Sehingga pada penggunaannya tidak terjadi kesalahan- KEGIATAN BELAJAR

Modul new

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Modul new

PERALATAN UTAMA LAS OKSI-ASETILIN DAN CARA

PENGGUNAANNYA

a. Tujuan kegiatan Pemelajaran

• Mengetahui macam-macam alat-alat utama dan alat bantu las oksi-asetilin

sesuai dengan jenis peralatan dan macam peralatan yang digunakan.

• Memahami fungsi dan kegunaan alat-alat utama dan alat bantu las oksi-

asetilin sesuai dengan macam dan jenis alat utama dan alat bantu.

• Menggunakan alat-alat utama dan alat bantu las gas sesuai dengan fungsi

dan kegunaan alat utama dan alat bantu.

• Mengeset alat-alat utama las oksigen-asetilin sesuai dengan prosedur

operasi standar.

b. Uraian materi Pemelajaran

1. Peralatan las oksi-aseti l in

Untuk melakukan penyambungan logam dengan proses las oksi-asetilin

yang menggunakan pencampuran gas oksigen sebagai gas pembakar

dan gas asetilin sebagai bahan bakar digunakan alat-alat khusus yang

perlu dipahami jenis, fungsi dan kegunaannya serta cara penanganan dari

alat-alat tersebut. Sehingga pada penggunaannya tidak terjadi kesalahan-

KEGIATAN BELAJAR

Page 2: Modul new

kesalahan yang pada akhirnya akan menimbulkan kecelakaan. Untuk itu,

ada beberapa alat utama las oksigen asetilin yang akan dijelaskan jenis,

fungsi serta kegunaan dari alat tersebut seperti di bawah ini :

a. Tabung gas oksigen

Gas oksigen untuk proses pengelasan las gas disimpan dalam botol

(silinder gas) yang berbentuk tinggi langsing dan berwarna biru,

terbuat dari baja, dengan volume gas oksigen pada tekanan 150

kg/cm² adalah 6000 liter. Pada bagian atas botol gas terdapat katup

pengeluaran gas yang terbuat dari bahan tembaga dengan roda

tangan dan socket yang terdapat pada katup pengeluaran gas yang

menggunakan ulir kanan.

Kap pelindung

Roda katup Pengaman

Keran regulator

Page 3: Modul new

Gambar 1. Katup pengaman tabung gas oksigen [3]

Pada bagian bawah botol gas

terdapat keping pengaman lumer

dengan maksud apabila ada

kelebihan tekanan akibat panas yang

ditimbulkan oleh nyala balik yang

terjadi pada proses pengelasan atau

akibat dari tabung gas terjatuh, maka

keping pengaman akan terbuka

secara otomatis.

Kerusakan pada katup tabung gas

akibat dari kesalahan penggunaan

tabung gas akan mengakibatkan

mudah terjadinya kebakaran di

sekeliling tempat kerja. Untuk itu

perlu kiranya memperhatikan

prosedur yang benar tentang

pemakaian tabung gas.

Gambar 2. Tabung gas oksigen [3]

Katup

Page 4: Modul new

b. Tabung gas aseti l in

Gas asetilin untuk proses pengelasan las

gas disimpan dalam botol (silinder gas)

yang pendek gemuk dan berwarna merah,

terbuat dari baja dengan volume gas

oksigen pada tekanan 15 kg/cm² adalah

6000 liter. Bagian dalam botol gas asetilin

dilapisi dengan bahan berpori yang terbuat

dari asbes atau sutera tiruan yang

berfungsi untuk menyimpan cairan aseton,

yaitu cairan kimia di mana gas asetilin

dapat larut dengan baik dan aman di bawah

pengaruh tekanan di dalamnya.

Gambar 3. Tabung gas asetilin [3]

Pada bagian atas botol gas terdapat katup pengeluaran gas yang terbuat

dari bahan tembaga dengan pembuka gas menggunakan kunci gas

khusus, serta socket yang terdapat pada katup pengeluaran gas

menggunakan ulir kiri. Pada bagian bawah botol gas terdapat keping

pengaman lumer dengan maksud apabila ada kelebihan tekanan akibat

Page 5: Modul new

panas yang ditimbulkan oleh nyala balik yang terjadi pada proses

pengelasan, maka keping pengaman akan terbuka secara otomatis.

Cara penggunaan tabung gas asetilin secara aman adalah sebagai

berikut:

1. Letakkan tabung dengan posisi berdiri tegak.

2. Setiap pemakaian gas harus melalui regulator.

3. Tidak boleh diletakkan pada tempat panas.

4. Jauhkan dari sumber api, bahan mudah terbakar dan benturan.

5. Tidak diperkenankan untuk menggoreskan elektroda.

6. Jangan mencabut tanda-tanda khusus yang terdapat pada tabung gas.

Perbedaan antara tabung gas oksigen dan tabung gas asetilin adalah

sebagai berikut :

PerbedaanTabung gas

oksigen

Tabung gas

asetil in

Bentuk Tinggi lansing Pendek gemuk

Tekanan isi maksimum 150 kg/cm² 15 kg/cm²

Katup/pembuka katup Roda tangan Kunci shock

Baut dan mur pengikat Ulir kanan Ulir kiri

c. Generator pembangkit gas aseti l in

Page 6: Modul new

Generator atau disebut juga pembangkit gas asetilin digunakan untuk

mendapatkan gas asetilin (C2H2) dengan cara mencampurkan air dengan

kalsium karbida atau karbit (CaC2) dengan reaksi kimia sebagai berikut :

CaC2 + 2H2O -------- C2H2 + Ca(OH) 2 + Panas

Generator asetilin digunakan apabila proses pengelasan tidak

menggunakan tabung gas asetilin.

Menurut besarnya kapasitas tekanannya, generator pembangkit gas asetilin

dibedakan atas tiga jenis yaitu :

1. Generator tekanan rendah, dengan tekanan sampai 0,03 bar.

2. Generator tekanan sedang atau menengah, dengan tekanan dari

0,03 – 0,2 bar.

3. Generator tekanan tinggi, dengan tekanan dari 0,2 – 1,1 bar.

Sedangkan menurut prinsip pencampuran di dalamnya, generator dibedakan atas

dua macam yaitu :

1. Generator asetilin sistem tetes

Prinsip pencampuran air dan karbit di dalam generator ini adalah karbit disimpan

pada laci karbit dan ditetesi air, sehingga karbit bereaksi dengan air dan

menghasilkan gas asetilin yang keluar melalui pipa pengeluaran ke ruang gas

Page 7: Modul new

asetilin. Selanjutnya gas asitilin dapat dikeluarkan melalui kunci air menuju ke

selang las.

Bagian-bagian utama genarator sisitem tetes adalah :

a. Ruang karbit dan retor, berfungsi

untuk menyimpan karbit yang akan

dicampurkan dengan air dengan cara

diteteskan. Pada ruang karbit terdapat

laci karbit tempat penyimpanan karbit.

Gambar 4. Generator sistim tetes [3]

b. Ruang air

Digunakan untuk menempatkan air yang befungsi untuk mengkonsumsi air

pencampur karbit dan penyaring gas asetilin yang didapat dari hasil

pencampuran.

Pipa pengaman

Pembersih gas

Ruang gas

Kunici air

Laci karbitRetor

Air

Page 8: Modul new

c. Ruang gas asetilin

Berfungsi untuk menyimpan gas asetilin sementara sebelum dikeluarkan

melalui kunci air.

d. Kunci air

Berfungsi sebagai keran pengeluaran gas pada saat akan digunakan untuk

pengelasan.

e. Pengukur tekanan gas/manometer

Berfungsi untuk melihat besarnya tekanan gas asetilin yang dihasilkan dari

pencampuran di dalam ruang gas.

Cara melayani generator sistim tetes :

a. Isilah ruang air sampai batas lubang cerat.

b. Isi kunci air sampai batas lubang cerat kunci air, kemudian tutup rapat-

rapat katup cerat pada kunci air.

c. Keluarkan laci karbit dari dalam retor kemudian masukkan karbit dan tutup

retor dengan rapat.

d. Buka keran pengeluaran air sehingga air dari dalam ruang air menetes ke

dalam retor.

Page 9: Modul new

e. Perhatikan manometer pada generator, apabila jarum penunjukkan

tekanan sudah bergerak menandakan gas hasil pencampuran karbit dan air

sudah masuk ke dalam ruang gas.

f. Bukalah keran pengeluaran gas menuju ke tabung pembersih dan ke

kunci air.

g. Gas yang berada di dalam kunci air sudah dapat digunakan untuk

pengelasan.

2. Generator asetilin sistim lempar (celup)

Prinsip pencampuran air dan karbit di dalam generator ini adalah karbit

disimpan di ruang karbit kemudian melalui pengaturan katup, karbit

dikeluarkan dan dijatuhkan ke dalam ruang air, sehingga karbit bereaksi

dengan air yang akan menghasilkan gas asetilin dan berkumpul di ruang gas.

Selanjutnya gas asitilin dapat dikeluarkan melalui kunci air menuju ke selang

dan pembakar las.

Katup karbit

Katup pengaman

Gas keluar

Kunci air

Keran cerat

Ruang karbit

Manometer

Ruang gas

Jatuhan karbit

Ruang air Asetilin

Page 10: Modul new

Gambar 5. Generator sistim lempar (celup) [3]

Untuk menggunakan generator yang aman digunakan pada pengelasan, ada

beberapa langkah penempatan dan pengamanan generator yang disarankan,

yaitu :

1. Tempatkan generator agak jauh dari tempat pengelasan.

2. Hindarkan dari nyala api, benda-benda panas dan terik matahari.

3. Periksa secara berkala tinggi air di dalam kunci air.

4. Berhati-hatilah terhadap kebocoron gas, periksalah dengan air sabun bagian

yang diindakasikan mengalami kebocoran.

5. Buanglah selalu sisa gas di dalam generator bila selesai digunakan.

Pemasukan air

Pengaduk

Page 11: Modul new

d. Regulator las

Regulator pada pengelasan berfungsi sebagai alat penurun dan pengatur

tekanan isi menjadi tekanan kerja yang tetap besarnya sesuai dengan yang

dikehendaki. Pada regulator las terdapat dua alat pengukur tekanan atau

manometer, yaitu :

1. Manometer tekanan isi yang berfungsi untuk mengetahui jumlah tekanan

isi yang terdapat dalam silinder.

2. Manometer tekanan kerja yang berfungsi untuk mengetahui besarnya

tekanan kerja yang kita keluarkan untuk pengelasan.

Page 12: Modul new

Gambar 6. Regulator las [1]

Menurut jenisnya, regulator las dibedakan atas dua jenis, yaitu :

1. Regulator satu tingkat, dimana tekanan isi dalam tabung gas dturunkan

sekaligus menjadi tekanan kerja pengelasan.

2. Regulator dua tingkat, dimana untuk mendapatkan tekanan kerja yang

dikehendaki, tekanan isi gas di dalam tabung diturunkan secara bertingkat.

Page 13: Modul new

Gambar 7. Bagan regulator [3]

Prinsip kerja regulator yang digunakan pada pengelasan dengan las oksigen-asetilin

adalah sebagai berikut :

Manometer trkanan isi Manometer tekanan kerja

Katup C

Gas masuk

Gas keluar

G

Page 14: Modul new

1. Bila katup tabung gas dibuka, maka gas akan masuk ke dalam ruang A

dengan jumlah tekanan gas dapat dilihat pada manometer G.

2. Apabila katup pengeluaran gas pada regulator F diputar searah jarum

jam, maka pegas E menekan membran D yang akan mendorong katup C

sehingga terbuka.

3. Gas yang berada di ruang A akan masuk ke dalam ruang B dengan

besarnya tekanan gas pada ruang B dapat dilihat pada manometer B. Gas yang

keluar dari ruang B dapat dilakukan dengan memutarkan keran pengeluaran F.

4. Bila keran pengeluaran gas F dibuka, maka gas yang berada di ruang B

akan keluar menuju pembakar las melalui selang las.

5. Apabila keran F diputar berlawanan dengan jarum jam, maka gas yang

berada di ruang A akan menekan katus tertutup.

Untuk memungkinkan regulator terhindar dari kerusakan pada saat pemasangan

dan pelaksanaan pengelasan, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan

pada saat menggunakan regulator yaitu :

1. Jangan memegang regulator dengan tangan atau sarung tangan yang

berminyak.

2. Jangan memegang regulator pada bagian manometer tetapi

peganglah pada bagaian badan regulator.

3. Pasang regulator tabung gas oksigen pada tabung gas oksigen dan

regulator gas asetilin untuk tabung gas asetilin.

Page 15: Modul new

4. Sebelum membuka katup tabung gas, pastikan regulator dalam

keadaan tertutup.

5. Putar secara perlahan baut pengatur pengeluaran gas pada regulator

agar jarum pengatur pada manometer tidak menerima hentakan tekanan gas

yang tinggi secara tiba-tiba.

6. Berdirilah di samping tabung gas, jangan berada persis di atas

regulator dan katup tabung gas pada saat mengatur tekanan kerja regulator.

7. Jangan menggunakan regulator yang sudah rusak agar pengaturan

gas melalui regulator berjalan normal.

Perbedaan regulator gas asetin dan regulator gas asetilin pada umumnya adalah

sebagai berikut :

PerbedaanRegulator

gas oksigen

Regulator gas

aseti l in

Warna dasar Biru, hitam dan

atau abu-abu

Merah

Skala ukuran tekanan

isi maksimum

250 kg/cm² 30 kg/cm²

Skala ukuran tekanan

kerja maksimum

12 kg/cm² 3 kg/cm²

Baut dan mur pengikat Ulir kanan Ulir kiri dengan tanda

keratan pada bagian

Page 16: Modul new

tengah mur pengikat

b. Selang las

Selang las berfungsi sebagai saluran gas dari silinder atau generator ke

pembakar las. Selang las harus memiliki kekuatan terhadap tekanan gas ±10

kg/cm² tetapi tidak kaku. Selang las umumnya memiliki ukuran standar garis

tengah 5 mm, 6 mm atau 7,5 mm.

Selang las pada pengelasan las oksi-asetilin berwarna hijau, biru atau merah.

Selang berwarna biru atau hijau digunakan untuk selang gas oksigen,

sedangkan selang yang berwarna merah digunakan untuk gas asetilin

dengan pemasangan selang pada tabung gas diikat menggunakan klem dan

pada kedua ujung selang las baik yang akan disambungkan dengan

pembakar maupun yang disambungkan dengan tabung gas melalui naple

atau alat penyambung selang.

Untuk menghindarkan selang las dari kerusakan pada saat digunakan, maka

selang las harus dipelihara dan diamankan dari penggunaan yang tidak

sesuai dengan prosedur. Ada hal-hal penting yang harus diperhatikan pada

saat menggunakan selang las di antaranya adalah :

1. Penggunaan selang las hendaknya tidak mengganggu lalu lintas dan

tidak terlipat pada saat digunakan.

Page 17: Modul new

2. Tidak diperkenankan menggunakan kawat atau isolasi untuk mengikat

dan menutup kebocoran pada sambungan dan selang las.

3. Gunakan alat penyambung dan pengikat selang las khusus.

4. Hindarkan selang dari kontak dengan sumber panas, percikan bunga

api, kejatuhan benda panas, benda tajam serta dari minyak.

5. Tidak diperkenankan menekuk selang las untuk menghentikan aliran

gas pada selang.

6. Tiup terlebih dahulu selang untuk menghilangkan debu dengan

tekanan udara sebelum selang dipasangkan.

7. Periksa secara berkala kondisi selang yang digunakan dari kebocoran,

hangus atau dari sambungan yang longgar.

8. Periksalah kebocoran selang las dengan mencelupkan selang ke

dalam air pada tekanan kerja biasa.

9. Potong bagian selang yang bocor dan gunakanlah alat penyambung

selang untuk menyambungkan kembali selang yang telah dipotong.

10. Apabila terjadi nyala balik pada saat melakukan pengelasan,

periksalah bagian dalam selang. Apabila terjadi kerusakan, gantilah

selang dengan yang baru.

11. Gulung selang dengan baik dan gantungkan pada gantungan selang

apabila selang telah selesai digunakan.

Page 18: Modul new

b. Pembakar

Pembakar pada pengelasan las oksi-asetilin (las karbit) berfungsi sebagai

alat untuk mencampur gas asetilin dan gas oksigen serta mengatur

pengeluaran gas campuran tersebut ke mulut pembakar dan dapat digunakan

untuk proses pengelasan.

1. Pembakar las

Pembakar mempunyai dua jenis yang dibedakan pada sistem

pemcampuran gas di dalam pembakar yaitu :

a. Pembakar las tekanan rendah atau pembakar injector

Pada pembakar jenis ini, tekanan kerja gas oksigen lebih besar

dibandingkan dengan tekanan gas asetilin. Gas oksigen masuk ke

dalam mulut pembakar melalui injector sehingga kecepatan gas

oksigen bertambah, yang akan menarik gas asetilin ke dalam pipa

pencampur. Campuran gas tadi akan keluar melalui mulut pembakar

dan siap dinyalakan untuk pengelasan.

Pembakar tekanan rendah biasanya digunakan untuk pengelasan

menggunakan generator pembangkit gas asetilin. Pada bagian

pangkal mulut pembakar tertera nomor mulut pembakar, kapasitas

mulut pembakar dan besarnya tekanan kerja gas oksigen. Sedangkan

tekanan gas asetilin tidak tercantum karena pada penggunaan

Page 19: Modul new

generator, tekanan gas yang ada di dalam generator tidak tetap

tergantung dari sedikit banyaknya jumlah gas di dalam generator.

b. Pembakar tekanan rata atau pembakar mixer

Pembakar tekanan rata dipergunakan untuk pengelasan dengan

konsumsi gas tekanan tinggi atau tekanan sedang.

Pada penggunaan pembakar jenis ini, tekanan gas oksigen dengan

asetilin yang digunakan sama. Kedua macam gas masuk ke dalam

pencampur gas atau mixer dan bercampur dengan sendirinya

kemudian keluar ke mulut pembakar melalui pipa pencampur gas.

Pada pembakar tekanan rata atau pembakar mixer hanya tertera

nomor mulut pembakar saja, kapasitas pembakar, besarnya tekanan

gas oksigen yang digunakan dan gas asetilin biasanya tertera pada

daftar pemakaian alat yang menyertai tersebut.

Pada gambar di bawah ini ditunjukkan gambar masing-masing jenis

pembakar seperti disebutkan di atas dan alur pencampuran gas yang

terjadi di dalam kedua pembakar sehingga terlihat jelas perbedaan

secara prinsip pencampuran gas yang terjadi di dalam pembakar, baik

itu untuk pembakar tekanan rendah atau pembakar ijector maupun

pembakar tekanan rata atau pembakar mixer.

Page 20: Modul new

Gambar 8. Pembakar tekanan rendah [10]

Ruang pencampur

Nosel injektor Asetilin

Page 21: Modul new

Gambar 9. Pembakar tekanan rata [10]

Pada bagian ujung pembakar las terdapat mulut pembakar (tip), dimana

dalam penggunaannya mulut pembakar dapat diganti sesuai dengan

kebutuhan pengelasan. Besarnya ukuran mulut pembakar diukur

berdasarkan banyaknya gas yang keluar melalui mulut pembakar tiap jam

atau berdasarkan besarnya garis tengah lubang mulut pembakar.

Pemilihan ukuran mulut pembakar pada pengelasan tergantung pada tebal

bahan yang akan dilas.

Gambar 10. Mulut pembakar las [12]

Page 22: Modul new

2. Pembakar potong

Pembakar potong berfungsi untuk :

a. Memanaskan bahan yang akan dipotong sampai temperatur lumer.

b. Memotong bahan yang telah lumer melalui penekanan tinggi gas

oksigen.

Bentuk pembakar potong berbeda dengan pembakar las karena pada

pembakar potong terdapat tiga katup gas yaitu :

a. Katup gas asetilin yang berfungsi untuk mengeluarkan gas asetilin

pada waktu pemanasan awal sebelum melakukan pemotongan bahan.

b. Katup gas oksigen untuk mengeluarkan gas oksigen untuk pemanasan

awal.

c. Katup gas oksigen untuk mengeluarkan gas oksigen untuk

pemotongan.

Ada beberapa bentuk pembakar potong yang sering digunakan untuk memotong

pelat tipis maupun pelat tebal. Pada gambar di bawah ini akan ditunjukkan

beberapa macam bentuk pembakar potong tangan yang umum digunakan.

Page 23: Modul new

Gambar 11. Macam bentuk pembakar potong [10]

3. Pemeliharaan pembakar

InjektorCampuran gas

Page 24: Modul new

Beberapa hal penting yang harus diperhatikan pada waktu menggunakan

pembakar yaitu :

a. Jangan memegang pembakar dengan tangan atau menggunakan

sarung tangan yang berminyak atau bahan mudah terbakar lainnya.

b. Bagian mulut pembakar tidak dipergunakan untuk memukul.

c. Apabila mulut pembakar tersumbat pada waktu pengelesan, bersihkan

bahan yang menyumbat lubang mulut pembakar dengan

menggunakan jarum pembersih khusus dengan ukuran yang sesuai

dengan ukuran lubang mulut pembakar.

d. Bersihkan bagian bibir mulut pembakar dengan menggosokkan bibir

mulut pembakar pada kayu atau menggunakan kikir pembersih

khusus.

e. Apabila terjadi nyala balik, deteksi semua kemungkinan termasuk

kelonggaran yang ada pada setiap sambungan pembakar.

f. Untuk menghindari terjadinya nyala balik, gunakan selalu anti nyala

balik yang dipasangkan pada naple pembakar.

Page 25: Modul new

Gambar 12. Cara membersihkan mulut pembakar

1. Memasang dan menggunakan peralatan las

Di bawah ini ditunjukkan gambar rangkaian peralatan utama las gas (oksi-

asetilin) lengkap pada proses pengelasan :

Page 26: Modul new

4

2

Keterangan gambar.

3

1. Tabung gas asetilin 5

2. Tabung gas oksigen

3. Regulator gas asetilin 1

4. Regulator gas oksigen

5. Selang las 6

6. Pembakar las Gambar 13. Seperangkat alat las oksi-asetilin

a. Memasang regulator

Regulator las dipasang pada tabung gas melalui socket (mur dan baut) pengikat

pada katup tabung gas. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum

memasang regulator pada tabung gas yaitu :

1. Periksalah terlebih dahulu apakah peralatan, tangan dan alat bantu lainnya

sudah bersih dari minyak dan kotoran.

Page 27: Modul new

2. Tempatkanlah botol gas berdiri tegak dan terikat dengan kuat sehingga

terhindar dari botol terjatuh.

3. Pastikan regulator yang kita pasang sesuai dengan tabung gas yang akan

dipasang dengan melihat ciri-ciri tabung gas dan ciri-ciri regulator yaitu

warna dan socket yang digunakan.

4. Periksalah terlebih dahulu apakah socket (mur dan baut) pengikat dalam

keadaan bersih dan baik.

5. Gunakan seal tape pada ulir socket untuk memungkinkan ikatan socket kuat

dan tidak terjadi kebocoran.

6. Memegang regulator jangan pada bagian manometer, tetapi pada bagian

badan regulator.

Adapun langkah-langkah pemasangan regulator pada tabung gas adalah

sebagai berikut :

1. Bukalah katup botol sebentar untuk

membersihkan katup tabung gas dari debu yang akan menyumbat katup.

2. Balutkan seal tape pada bagian ulir socket

yang ada pada regulator secukupnya.

3. Masukkan leher naple regulator pada katup tabung

gas dengan posisi leher regulator lurus dengan lubang katup tabung gas.

Page 28: Modul new

4. Putar socket ke arah yang dapat mengencangkan

socket, sesuai dengan jenis ulir yang digunakan menggunakan kunci pas

atau kunci inggris sampai socket terkunci dengan kuat.

5. Cek socket dari kebocoran dengan mengeluarkan gas

dalam tabung dan regulator dalam keadaan tertutup menggunakan cairan

sabun.

6. Apabila ada kebocoran, maka cairan sabun akan

bergelembung. Buka kembali socket dan tambahkan balutan seal tape pada

ulir socket.

7. Ulangilah pemasangan dari kegiatan awal sampai

regulator terpasang dengan benar pada tabung gas.

Page 29: Modul new

Gambar 14. Cara memasang regulator

b. Memasang selang las

Setelah regulator terpasang pada tabung gas, kemudian pasangkanlah selang

las pada bagian naple pengeluaran gas yang ada pada regulator. Ada beberapa

hal penting yang harus diperhatikan dalam memasang selang las yaitu :

1. Periksalah terlebih dahulu apakah peralatan, tangan dan alat bantu

lainnya sudah bersih dari minyak dan kotoran.

2. Pastikan selang las yang akan dipasang dalam keadaan masih baik dan tidak

ada yang bocor.

3. Periksalah terlebih dahulu apakah naple pada regulator dalam keadaan bersih

dan baik.

4. Gunakan cairan sabun untuk memudahkan memasukkan selang pada naple

regulator.

Langkah-langkah pemasangan selang las pada tabung gas :

1. Siapkan peralatan pemasangan selang las berupa obeng, tang, kunci pas

dan alat-alat bantu lainnya.

2. Masukkan klem pengikat selang ke dalam selang untuk mempersiapkan

pengikatan selang pada nepel regulator.

Page 30: Modul new

3. Baluri naple yang ada pada regulator dengan cairan sabun untuk

memudahkan memasukkan nepel kedalam selang.

4. Masukkan naple ke dalam selang dengan cara memutar secara bolak-

balik sampai ujung selang berada pada pangkal naple regulator.

5. Masukkan pengikat selang pada pangkal naple yang sudah tertutup

selang.

6. Putar baut pengencang pada klem pengikat selang dengan menggunakan

obeng atau kunci pas.

7. Untuk mengecek apakah pemasangan yang dilakukan sudah sempurna,

cek bagian sambungan selang dengan menggunakan cairan sabun.

8. Apabila sambungan selang masih bocor atau kurang sempurna yang

ditandai dengan gelembung cairan sabun, putar kembali klem untuk

mengencangkan ikatan

Page 31: Modul new

Gambar 15. Cara memasang selang las

c. Memasang pembakar las

Setelah selang las terpasang pada regulator, pasangkanlah pembakar las

dengan memasukkan ujung selang las pada naple pembakar las. Ada beberapa

hal penting yang harus diperhatikan dalam memasang selang las, yaitu :

1. Periksalah terlebih dahulu apakah peralatan, tangan dan

alat bantu lainnya sudah bersih dari minyak dan kotoran.

2. Periksalah terlebih dahulu apakah naple pada pembakar

dalam keadaan bersih dan terpasang pada pembakar dengan baik.

3. Gunakan cairan sabun untuk memudahkan memasukkan

selang pada naple regulator.

Langkah-langkah pemasangan selang las pada pembakar las :

1. Siapkan peralatan pemasangan selang

las berupa obeng, tang, kunci pas dan alat-alat bantu lainnya.

2. Masukkan klem pengikat ke dalam

selang untuk mempersiapkan pengikatan selang pada naple pembakar.

Page 32: Modul new

3. Baluri naple yang ada pada pembakar

dengan cairan sabun untuk memudahkan memasukkan nepel ke dalam

selang.

4. Masukkan naple ke dalam selang dengan

cara memutar secara bolak-balik sampai ujung selang berada pada pangkal

nepel regulator.

5. Masukkan pengikat selang pada pangkal

nepel yang sudah tertutup selang.

6. Putar baut pengencang pada klem

pengikat selang dengan menggunakan obeng atau kunci pas.

7. Untuk mengecek apakah pemasangan

yang dilakukan sudah sempurna, cek bagian sambungan selang dengan

menggunakan cairan sabun.

8. Apabila sambungan selang masih bocor

atau kurang sempurna yang ditandai dengan gelembung cairan sabun, putar

kembali klem untuk mengencangkan ikatan.

Page 33: Modul new

Gambar 16. Cara memasang pembakar

d. Menggunakan peralatan las oksi-asetil in

Beberapa langkah yang harus diperhatikan untuk menggunakan peralatan las

gas (oksi-asetilin) setelah semua peralatan utama yang diperlukan telah

terpasang dengan aman yaitu :

1. Mengatur tekanan kerja

Langkah-langkah pengaturan tekanan kerja sebelum melakukan pekerjaan

pengelasan sangat penting diperhatikan karena ketepatan pengaturan

pengeluaran gas merupakan salah satu faktor penentu pada keberhasilan

proses pengelasan serta ketercapaian hasil lasan yang sempurna. Adapun

langkah-langkahnya sebagai berikut :

a. Sebelum membuka katup tabung gas tutup katup pengeluaran gas

pada regulator dengan memutar baut pengatur berlawanan arah jarum

jam sampai terasa longgar.

Page 34: Modul new

b. Berdirilah disamping tabung gas, jangan berdiri dengan posisi kepala

tepat di atas regulator dan katup tabung gas agar terhindar dari bahaya

apabila katup tabung gas terloncat keluar akibat longgar atau regulator

pecah.

c. Bukalah katup tabung gas dengan perlahan. Untuk katup tabung gas

oksigen harus dibuka sampai putaran penuh, sedangkan untuk tabung

gas asetilin dibuka dengan memutar katup ¼-1½ putaran. Jumlah

tekanan isi tabung gas dapat dilihat dalam regulator pada manometer

tekanan isi.

d. Aturlah tekanan kerja dengan memutar baut pengatur regulator

searah jarum jam secara perlahan sambil memperhatikan penunjuk

jarum pada manometer tekanan kerja sampai menunjukkan angka

besarnya tekanan kerja yang diinginkan.

Page 35: Modul new

Gambar 17. Mengatur tekanan kerja

2. Mengatur, menyalakan dan mematikan api las

Sebelum dilakukan pengaturan nyala las, terlebih dahulu akan dijelaskan

tentang jenis-jenis nyala las yang digunakan pada pengelasan dengan las

oksigen-asetilin.

Ada tiga jenis nyala las yang digunakan pada pengelasan dengan las

oksigen-asetilin yaitu :

a. Nyala netral

Jenis nyala ini digunakan untuk pengelasan baja lunak, baja tahan karat,

tembaga dan alumunium. Jumlah tekanan gas oksigen dan asetilin yang

keluar dari tabung gas melalui pembakar las sama dengan ciri-ciri nyala

las yaitu :

• Terdapat dua bentuk nyala yaitu nyala inti dan nyala luar.

• Bentuk nyala inti panjang dan tumpul.

Nyala luar

Page 36: Modul new

Gambar 18. Nyala netral [10]

b. Nyala karburasi

Nyala api karburasi adalah nyala api kelebihan gas asetilin. Jenis nyala ini

digunakan untuk pelapisan permukaan dan patri keras. Ciri yang

ditunjukkan oleh jenis nyala ini adalah :

• Terdapat tiga bentuk nyala yaitu nyala inti, nyala amplop dan nyala

luar.

• Bentuk nyala inti hampir sama pada jenis nyala netral tetapi

bentuknya lebih pendek.

Nyala inti

Nyala intiNyala amplop

Nyala luar

Page 37: Modul new

Gambar 19. Nyala karburasi [10]

c. Nyala oksidasi

Nyala oksidasi adalah nyala api las kelebihan gas oksigen. Jenis nyala ini

digunakan untuk mengelas kuningan atau las patri menggunakan kawat

las kuningan atau perunggu. Ciri-ciri nyala las oksidasi adalah :

• Bentuk nyala las ada dua yaitu nyala inti dan nyala luar.

• Bentuk inti nyala kecil dan runcing.

• Pada saat nyala las terjadi berbunyi desis.

Gambar 20. Nyala oksidasi [10]

Nyala luar

Nyala inti

Page 38: Modul new

Setelah mengatur besarnya tekanan kerja pada regulator las sesuai dengan jenis

pembakar dan nomor mulut pembakar yang digunakan, dilakukan pengaturan

pembakar untuk penyalaan dan mematikan api las dengan mengikuti langkah-

langkah berikut ini :

a. Bukalah katup pengeluaran gas asetilin pada

pembakar yang berwarna merah secara

perlahan, kemudian goreskan korek api las

pada ujung mulut pembakar sampai

terbentuk nyala api.

b. Aturlah nyala api asetilin sampai ujung nyala

bergoyang dan tidak timbul gejela pada ujung

nyala, dengan memperbesar atau

memperkecil katup pengeluaran gas asetilin

pada pembakar.

c. Pakailah kacamata las yang telah

dipersiapkan terlebih dahulu.

d. Bukalah katup gas oksigen pada pembakar

las yang berwarna biru secara

perlahan sehingga warna nyala las berubah

dari warna kuning sampai berwarna biru.

Page 39: Modul new

e. Perbesar pengeluaran gas oksigen dengan

memutar katup pengeluaran gas oksigen

sampai nyala ekor menghilang yang

merupakan tanda nyala netral.

f. Apabila katup pengeluaran gas oksigen

diputar seterusnya, inti nyala akan berubah

memendek dan berbentuk runcing serta

berbunyi desis, maka nyala yang didapatkan

adalah nyala oksidasi (nyala kelebihan

oksigen).

g. Setelah terbentuk nyala netral, pengeluaran

gas asetilin diperbesar. Hal ini menyebabkan

nyala ekor akan bertambah membesar dan

didapat adalah nyala karburasi (nyala

kelebihan gas asetilin).

Gambar 21. Mengatur nyala las

3. Mematikan nyala las dan menutup tabung gas

a. Mematikan nyala las

1. Tutup katup pengeluaran gas asetilin pada pembakar las,

maka nyala las akan mati dengan sendirinya.

Page 40: Modul new

2. Tutuplah katup gas oksigen pada pembakar las sesegera

mungkin setelah nyala las mati.

3. Setelah selesai digunakan, pembakar las sebaiknya

disimpan pada tempat yang aman agar tidak terjatuh atau terganggu

yang dapat mengakibatkan katup gas pada pembakar terbuka.

Gambar 22. Mematikan nyala las

b. Menutup tabung gas

1. Tutuplah katup pada tabung gas, baik yang terdapat pada tabung gas

asetilin maupun pada tabung gas oksigen sampai katup betul-betul tertutup

rapat. Jarum penunjuk tekanan isi silinder pada manometer tekanan isi akan

turun sampai ke skala nol.

Page 41: Modul new

2. Bukalah katup pengeluaran gas oksigen maupun asetilin pada pembakar

las untuk membuang sisa gas yang ada pada selang las sampai jarum

penunjuk tekanan kerja pada manometer menunjukkan skala nol.

3. Gulungkan selang las dengan baik serta gantungkan dengan aman.

Page 42: Modul new

2. Bukalah katup pengeluaran gas oksigen maupun asetilin pada pembakar

las untuk membuang sisa gas yang ada pada selang las sampai jarum

penunjuk tekanan kerja pada manometer menunjukkan skala nol.

3. Gulungkan selang las dengan baik serta gantungkan dengan aman.

Page 43: Modul new

2. Bukalah katup pengeluaran gas oksigen maupun asetilin pada pembakar

las untuk membuang sisa gas yang ada pada selang las sampai jarum

penunjuk tekanan kerja pada manometer menunjukkan skala nol.

3. Gulungkan selang las dengan baik serta gantungkan dengan aman.