Upload
annisa-ahsa
View
194
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
PEMBELAJARAN IPAdi SEKOLAH DASAR
A. PENGANTAR
Panduan Belajar ini ditujukan bagi peserta Pendidikan dan Latihan Profesi
Guru. Panduan belajar ini digunakan untuk melatih guru agar memiliki kompetensi
yang diharapkan sebagai dasar untuk memperbaiki kinerja pembelajaran mereka di
kelas. Sebagai bahan untuk melatih guru, maka dalam panduan belajar ini diberikan
contoh prosedur identifikasi masalah dalam pembelajaran, menyusun rencana
perbaikan permasalahan yang dihadapi oleh guru di kelas dengan menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran menggunakan studi kasus yang disediakan sebagai sumber
belajar. Konteks yang akan dibahas diarahkan pada penguasaan siswa terhadap
keterampilan proses IPA.
Keterampilan mengidentifikasi masalah dalam pembelajaran di kelas perlu
dikuasai oleh guru karena keterampilan ini adalah dasar untuk perbaikan kinerja diri
guru dalam pembelajaran. Jika guru dapat mengidentifikasi masalah dalam
pembelajaran yang ia lakukan, berarti ia dapat bekerja secara berkelanjutan untuk
mengembangkan kinerja dirinya sendiri. Oleh karena itu mempelajari prosedur
identifikasi masalah merupakan dasar untuk melaksanakan perbaikan yang
berkesinambungan dan terarah pada peningkatan kemampuan dan penguasaan peserta
didik yang merupakan bagian dari kompetensi guru profesional. Namun demikian,
1
permasalahan yang diidentifikasi oleh peserta dapat berada dalam lingkup konteks
pengembangan kurikulum, penguatan materi, dan pelaksanaan pembelajaran.
Lingkup pengembangan kurikulum antara lain meliputi pemahaman tujuan mata
pelajaran IPA, kemampuan menganalisis standar kompetensi dan kompetensi dasar,
pengembangan silabus, dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Penguatan
materi antara lain meliputi pemahaman dan penguasaan materi IPA. Sedangkan,
pelaksanaan pembelajaran antara lain pemilihan pendekatan, metode, strategi
pembelajaran, media pembelajaran, pengelolaan kelas, serta penilaian proses dan
hasil belajar.
B. TUJUAN
Setelah mengikuti sesi ini, diharapkan peserta mampu :
Menganalisis struktur, konsep, keilmuan IPA SD/MI
Merancang Pembelajaran IPA sesuai dengan karakteristik peserta didik dan
materi ajar
C. PENATAAN LINGKUNGAN BELAJAR
Lingkungan belajar dalam sesi ini dilaksanakan di dalam ruang kelas. Peserta
dikelompokkan dalam kelompok kecil yang berjumlah 4-5 orang. Setiap kelompok
terdiri dari peserta PLPG.
D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pembahasan meliputi:
2
Kegiatan 1Penjelasan umum tentang topik yang akan dibahas, kompetensi dan indikator pencapaian kopetensi, kegiatan belajar yang akan dilakukan
Kegiatan 2Curah pendapat Permasalahan yang dihadapi guru dalam melaksanakan pembelajaran IPA berdasarkan pengalaman. Peserta menyusun studi kasus masing-masing
Kegiatan 3Diskusi kelompok Memilih dan mengkaji studi kasus yang dianggap penting dicarikan solusinya oleh anggota kelompok untuk berlatih mengidentifikasi masalah, menganalisis faktor penyebab masalah, dan merumuskan masalah
Kegiatan 4Latihan menentukan masalah, menganalisis faktor penyebab masalah, dan merumuskan masalahLatihan mengklasifikasi masalah dan menentukan masalah untuk dipecahkan
Kegiatan 5Diskusi kelompok berpasangan:Peserta secara berpasangan atau kelompok kecil mendiskusikan alternatif rencana tindak atas masalah yang telah dipilihnya.
Identifikasi masalah dan analisis masalah pembelajaran IPA di Kelas,
Mengembangkan perangkat pembelajaran yang mencakup: penyusunan silabus,
RPP, LKS/media pembelajaran lainnya, instrumen penilaian, kunci jawaban,
dan penskorannya. Penyusunan perangkat pembelajaran ini terkait dengan aspek
penguasaan materi subjek, pengembangan kurikulum, dan praktik
pembelajaran.
Masalah yang diangkat sebagai contoh dalam modul ini adalah yang terkait dengan
keterampilan proses IPA yang harus dikuasai siswa SD
.
E. LANGKAH KEGIATAN
3
Kegiatan 1. Penjelasan umum
Pada penjelasan umum diinformasikan kompetensi, indikator pencapaian
kompetensi, kegiatan belajar yang akan dilakukan, dan hasil belajar yang diharapkan
dalam proses pelatihan.
Kegiatan 2. Curah pendapat (brainstorming)
Meminta guru duduk per kelompok. Satu kelompok terdiri dari 4-5 orang.
peserta dalam setiap kelompok, diminta untuk mengemukakan permasalahan yang
pernah dialami pada waktu mengajarkan IPA di SD. Setiap permasalahan dituliskan
dalam kertas plano.
Selanjutnya dosen meminta masing-masing kelompok diskusi untuk
menyimak permasalahan yang dikemukakan kelompok lain yang tertulis dalam kertas
plano. Dosen meminta peserta di setiap kelompok untuk menelaah daftar masalah,
mana yang benar-benar masalah yang terkait dengan pembelajaran IPA dan masalah
mana yang tidak terkait dengan pembelajaran IPA.
Daftar contoh masalah yang ditemukan guru sendiri adalah:
1. Masalah yangh terkait dengan Pengembangan kurikulum
a) Kesulitan guru dalam mengembangkan silabus berdasarkan KTSP
b) Kesulitan guru dalam mengembangkan indikator hasil belaja
c) Kesulitan guru dalam menentukan proporsi alokasi waktu untuk setiap materi
pokok
d) Kesulitan guru dalam menentukan kriteria ketuntasan minimum (KKM).
4
e) Kesulitanguru dalam menulis instrument penilaian yang sesuai dengan kaidah
penulisan soal.
2. Masalah yang terkait dengan penguatan materi konsep IPA
a) Kesulitan guru menjelaskan konsep perkambang biakan manusia
b) Kesulitan guru menrangkan tentang perpindahan dan perubahan energy
c) Kesulitan guru dalam menjelaskan konsep fotosintesis
d) Kesulitan guru dalam menjelaskan pemantulan pada cermin datar, cekung,
dan cembung
e) Kesulitan guru dalam menjelaskan jenis-jenis tanah dan batuan
f) Kesulitan guru dalam menjelaskan proses gerhana matahari dan gerhana bulan
g) Kesulitan guru dalam menjelaskan rangkaian listrik: seri dan paralel
h) Kesulitan guru dalam menjelaskan penghantaran panas melalui radiasi,
konduksi, dan konveksi
i) Kesulitan guru dalam menanamkan konsep tata surya
3. Masalah yang terkait dengan pelaksanaan pembelajaran
a) Penggunaan strategi/model pembelajaran :
Ketidaksiapan guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran
IPA SD dengan pendekatan kontekstual.
Kesulitan guru dalam menentukan model pembelajaran IPA yang cocok
dengan materi yang akan diajarkan.
kesulitan siswa dalam membangun/menemukan konsep sendiri
b) Bahan Ajar :
5
Kesulitan guru dalam mengembangkan bahan ajar (LKS) untuk
pembelajaran IPA yang mengambangkan keterampilan proses IPA
Kesulitan siswa dalam memahami konsep ;
- Pemantulan pada cermin datar, cermin cekung, dan cermin cembung
- Rangkaian listrik: seri dan parallel
- Terapung, tenggelam dan melayang
- Daur air
b) Pengelolaan Kelas:
Jumlah siswa yang terlalu banyak, melebihi kapasitas maksimum kelas.
Tidak beraninya siswa mengajukan pertanyaan dan mengemukakan
pendapat
Kurang tanggungjawab siswa dalam mengerjakan tugas
Rendahnya motivasi siswa dalam belajar IPA
Kegiatan 3. Diskusi kelompok
Untuk memantapkan keterampilan peserta dalam mengidentifikasi masalah
pembelajaran IPA, Peserta menuliskan studi kasus yang dialaminya selama mengajar
di kelas. Peserta diminta membentuk kelompok dan duduk berbentuk lingkaran
6
(reading circle). Kemudian peserta membaca studi kasus secara lisan kepada peserta
lain di dalam kelompoknya. (contoh studi kasus terlampir)
Selesai pembacaan, peserta diharapkan menyampaikan pendapat mereka
secara bebas tentang pengalaman yang ditulis dalam studi kasus tersebut. Tujuan
diskusi bebas ini adalah untuk menarik perasaan/empati dan keterlibatan terhadap
masalah yang mungkin pernah dialami mereka sendiri.
Setelah diskusi bebas, peserta diminta untuk mempertimbangkan pertanyaan
sebagai berikut:
1. Gejala atau fenomena apakah yang muncul pada suasana belajar pada studi
kasus yang disampaikan oleh teman anda (misal suasana kelas, keadaan
siswa, perilaku siswa, kejadian di kelas)?
2. Hal-hal apakah yang menyebabkan timbulnya fenomena belajar dalam studi
kasus tersebut?
3. Apakah yang menjadi masalah utama/esensial guru yang tertulis dalam studi
kasus tersebut ?
4. Tuliskanlah rumusan masalah dalam bentuk pertanyaan !
Peserta diminta mendiskusikan jawaban pertanyaan-pertanyaan untuk diskusi studi
kasus. Setelah diskusi, dosen memberikan penguatan dan meminta peserta
membandingkan salah satu contoh jawaban yang disiapkan.
Berdasarkan kajian studi kasus yang telah dilakukan peserta, dosen dapat
memberikan contoh masalah yang terkait dengan pembelajaran sebagai berikut:
Contoh Masalah:
Kurang sesuainya strategi pembelajaran yang digunakan guru untuk membantu siswa dalam menguasai konsep daur air dan meningkatkan keterampilan proses IPA siswa.
7
Informasikan bahwa dari masalah tersebut dapat diuraikan fokusnya ke dalam
beberapa aspek, misalnya dengan mengajukan pertanyaan berikut:
Terkait dengan konsep :
Konsep-konsep penting apa sajakah yang harus dikuasai siswa dalam topik
tersebut?
Terkait dengan strategi pembelajaran :
Strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap
konsep dan keterampilan proses IPA dalam pembelajaran tersebut?
Terkait dengan media pembelajaran :
Media pembelajaran apakah yang cocok untuk menjelaskan konsep tersebut?
Berdasarkan pertanyaan–pertanyaan di atas, dapat dipilih salah satu rumusan
masalahnya, misalnya adalah sebagai berikut.
Rumusan masalah :
“Strategi Pembelajaran apakah yang dapat membantu siswa untuk meningkatkan
penguasaan konsep daur air dan Keterampilan Proses IPA di kelas V SD ?”
Kegiatan 4. Latihan
8
Setelah peserta memahami cara mengidentifikasi masalah dan merumuskan
masalah serta menganalis faktor-faktor penyebab timbulnya masalah, mintalah
mereka menentukan merumuskan masalah yang akan dikembangkan perangkat
pembelajarannya. Dosen perlu mengarahkan masalah peserta pada tiga aspek: (a)
pengembangan kurikulum, (b) penguasaan materi subjek, (c) pelaksanaan
pembelajaran.
Kegiatan 5. Diskusi Kelompok/Berpasangan
Dosen meminta peserta duduk berpasangan atau dalam kelompok-kelompok
kecil. Setiap pasangan atau kelompok kecil diskusi saling menginformasikan masalah
yang dipilih dan rencana tindakan yang akan diambil. Mintalah saran atau masukan
dari rekan sejawat dalam kelompok.
Kegiatan 6. Diskusi dan Kerja Kelompok Membuat Perangkat Pembelajaran
IPA
Dosen menugasi setiap kelompok untuk mengkaji materi pokok yang telah
dipilihnya (sebagai contoh dilampirkan materi pokok daur air). Tujuan kegiatan ini
adalah menyusun perencanaan mengajar bersama/kolaborasi sebagai suatu latihan
untuk menerapkan satu langkah dalam membuat perencanaan bersama dengan
menggunakan masalah yang sudah dibuat.
Dosen meminta setiap kelompok diskusi untuk melakukan langkah-langkah berikut :
9
Menganalisis kedalaman dan keluasan materi berdasarkan SK dan KD (gunakan
sumber belajar: standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran IPA
SD/MI. Hasil analisis dapat berupa bagan atau Main Map seperti terlampir
Menentukan keluasan materi yang akan diajarkan, misalnya dengan membaca
bahan ajar/buku IPA SD (lihat contoh pada lampiran). Dari uraian materi, dosen
meminta pesertar menandai konsep-konsep penting dan menuliskannya pada bagan
konsep (Mind Map).
Mempelajari KD yang harus dikuasai siswa, rumuskan indikator pencapaian hasil
belajar.
Dosen menugasi setiap kelompok untuk mengkaji materi pada standar kompetensi
dan kompetensi dasar berikut.
Kelas V, Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
10
Bumi dan Alam Semesta
7. Memahami perubahan
yang terjadi di alam
dan hubungannya
dengan penggunaan
sumber daya alam
7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan
7.2 Mengidentifikasi jenis-jenis tanah
7.3 Mendeskripsikan struktur bumi
7.4 Mendeskripsikan proses Daur Air dan kegiatan manusia yang
dapat mempengaruhinya
7.5 Mendeskripsikan perlunya penghematan air
7.6 Mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan
dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan
7.7 Mengidentifikasi beberapa kegiatan manusia yang dapat
mengubah permukaan bumi (pertanian, perkotaan, dsb)
Contoh Pengembangan indikator :
Kompetensi Dasar Indikator
7.4 Mendeskripsikan
proses Daur Air dan
kegiatan manusia yang
dapat mempengaruhi-
Menjelaskan peristiwa-peristiwa perubahan wujud pada air
yang terjadi pada proses daur air
Menjelaskan urutan tahapan peristiwa pada proses daur air
berdasarkan gambar daur air.
Menerapkan pengetahuan peristiwa perubahan wujud pada air
11
nya untuk memberi label pada gambar/ ilustrasi daur air.
Menjelaskan kegiatan-kegiatan manusia yang dapat
mempengaruhi kelangsungan proses daur air.
Menjelaskan manfaat adanya daur air bagi manusia.
Tentukan alokasi waktu dan kegiatan belajar siswa, serta LKS yang akan
membantu siswa dalam pemahaman konsep.
Tentukan pendekatan pembelajaran yang digunakan, misalnya pendekatan
Keterampilan Proses.
Tentukan keterampilan-keterampilan proses yang dapat dilatihkan melalui
pembelajaran.
Judul LKS Kegiatan Jenis LKS
Bagaimana hujan dapat terjadi? LKS-1 Non eksperimen
Dapatkah air berubah wujudnya? LKS-2 Eksperimen
Gangguan-gangguan pada proses daur air LKS-3 Non eksperimen
12
Tentukan kegiatan siswa yang dapat dirancang agar siswa dapat menemukan
sendiri konsep-konsep yang sedang dipelajari. Kegiatan siswa dapat dituangkan
dalam bentuk Lembar Kerja Siswa (LKS). Tentukan judul LKS yang
dikembangkan.
Untuk mengembangkan LKS, Dosen meminta kelompok diskusi guru untuk
mempelajari contoh LKS eksperimen dan non eksperimen
Selanjutnya Dosen meminta kelompok peserta untuk menyusun perbaikan perangkat
pembelajaran pembelajarannya bersama (jika perlu pelajari kembali contoh RPP Daur
Air yang ada pada studi kasus). Untuk melengkapi perangkat pembelajaran dengan
instrumen penilaian.
Kegiatan 7. Kerja individu menyusun perencanaan
Meminta setiap peserta untuk menyusun dan memperbaiki rencana pembelajaran
yang telah disusunnya. Untuk memperkaya wawasan guru, mintalah mereka
mempelajari sumber belajar dari buku yang relevan.
Kegiatan 8. Kerja kelompok/individu
Presentasi Perangkat pembelajaran yang telah di selesaikan oleh tiap-tiap perserta.
13
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1Contoh Studi Kasus dan Refleksi
Pokok Bahasan : Daur AirNama Guru : Umar Bakri
Saya adalah seorang guru di SD Negeri 234 Camba dan telah bertugas selama 14 tahun. Pernah mengajar di kelas 1, 2, 3, 4, 5 dan 6. selama ini saya sering mengajar di kelas 6. Saya selalu membimbing, memotivasi siswa saya yang mengalami hambatan dalam belajar dan memberikan pengayaan kepada siswa yang memiliki motivasi dan intelegensi yang lebih dari siswa lain untuk memacunya ke arah yang lebih baik dengan harapan agar semua sasaran didik saya dapat mencapai target seperti diharapkan. Saya merasa sangat terbebani dan kecewa apabila setelah proses belajar-mengajar masih terdapat siswa yang belum memenuhi target yang ingin dicapai.
Rabu 20 Januari 2010, saya mengajar IPA di kelas V yang topiknya adalah daur air. Yang saya lakukan selama ini, ketika mengajar IPA, saya selalu menggunakan metode ceramah dan diskusi. Jika ini yang saya lakukan terus menerus, saya yakin pasti siswa saya hanya sekadar memahami, yang bila kita tanya, “Mengerti anak-anak?, Mengerti, Pak!”. Lebih dari itu, saya ingin anak-anak memperoleh gambaran nyata dari apa yang ia pelajari, bukan hanya yang ada di dalam buku. Saya menginginkan mereka dapat memperoleh pengetahuan dari apa yang ia peroleh dari yang dilakukannya sendiri agar pembelajaran itu lebih membekas di benak anak-anak.
14
Mulailah saya membuka-buka buku paket, lalu menyusun RPP. Saya berusaha mempersiapkan bahan yang akan saya gunakan. Ketika memasuki kelas, saya melihat wajah siswa-siswa yang terpaku melihat saya membawa peralatan yang berupa gelas kimia, jembatan pembakar, lampu spirtus, air, keping kaca, korek api, dan botol air mineral yang berisi benda cair. Saya meletakkan barang-barang itu di meja. Terdengar bisik anak-anak; mereka saling bertanya sesama temannya, “Apa itu yang Bapak bawa, apa itu aqua yang Bapak bawa?”. Mereka mengira botol air kemasan itu berisi air. Padahal yang terdapat dalam botol tersebut spirtus. Ada beberapa anak yang mendekat ke meja untuk memegang peralatan yang ada di atas meja. “Pak, ini untuk apa?” “Ini adalah spirtus, gelas kimia, dan jembatan pembakar”. Setelah saya menjawab, anak-anak saya suruh duduk kembali dan mereka berdoa sebelum memulai pelajaran.
Saya memberi salam dengan ucapan, “Assalamualaikum Wr. Wb”. Anak-anak dengan serempak menjawab salam. Saya juga menanyakan, “Adakah yang tidak hadir hari ini/”. Anak-anak menjawab, “Hadir semua, Pak!”. Saya memulai pelajaran dengan menanyakan pada anak-anak, “Pernah tidak kalian mendengarkan lagu ini, lalu saya menyanyi:
Tik...tik...tik...bunyi hujan di atas gentengairnya turun tidak terkiraAnak-anak ada yang menjawab, “Pernah Pak, tapi udah lupa”. Saya mengajak
siswa untuk menyanyikannya bersama-sama. Kemudian saya bertanya, “Dari nyanyian tadi apa yang turun deras?”. Anak-anak menjawab, “Air hujan, Pak”. Saya menuliskannya di papan tulis jawaban si anak, yaitu air hujan. Kemudian saya bertanya lagi, “Siapa yang tahu bagaimana prosesnya?”. Anak-anak terdiam. Nah, baiklah, anak-anak; biar lebih jelas, hari ini kita akan melakukan praktikum daur air. Adapun kompetensi dasarnya adalah mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya, seperti yang tercantum pada buku IPA kelas 5 halaman 124 penerbit Erlangga. Adapun tujuan pembelajaran siswa dapat mendeskripsikan proses daur air.
Daur adalah suatu proses yang terjadi secara berulang-ulang. Jadi, daur air adalah sistem peredaran air yang terjadi secara terus menerus dan berulang-ulang yang dimulai air di permukaan laut atau sungai mengalami penguapan, lalu naik ke
15
angkasa membentuk awan. Karena proses pendinginan berubah membentuk butir-butir air. Nah, untuk itu mari kita buktikan melalui kegiatan percobaan!
Jumlah siswa dalam kelas sebanyak 50 orang; terdiri atas 26 laki-laki dan 24 perempuan. Saya membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang setiap kelompok beranggotakan 7 orang. Ada sedikit kewalahan yang saya rasakan karena kelas tersebut adalah kelas biasa bukan merupakan kelas unggul, dan anak-anak belum terbiasa dengan cara duduk berkelompok. Mereka kesulitan mencari teman kelompok sehingga kelas terasa gaduh dan sedikit bising. Namun, setelah diberi arahan, anak-anak mulai tenang.
Karena semua sudah duduk dalam kelompok yang telah ditentukan, saya meminta sorang anak untuk mewakili kelompoknya tampil ke depan untuk mengambil peralatan praktikum. Ketika mereka kembali ke kelompoknya dengan membawa peralatan percobaan, ada anak-anak yang ingin segera melakukan praktik sebelum ada perintah, dan saya melihat seorang anak yang bernama Genta mencium bau spirtus yang ada dalam lampu spirtus. Setelah semua kelompok mendapat bahan dan peralatan, saya membagi LK yang di dalam LK tersebut berisi alat dan bahan yang digunakan dan cara kerjanya. Adapun bahan dan alat yang digunakan adalah air, jembatan pembakar, lampu spirtus, gelas kimia, korek api, dan keping kaca.
Cara kerjanya adalah sebagai berikut:(1) Panaskan air dalam gelas kimia sampai mendidih. (2) Setelah mendidih angkat, kemudian letakkan keping kaca di atas permukaan air
yang telah mendidih beberapa saat. (3) Amati apa yang terjadi pada kepingan kaca tersebut. (4) Jelaskan proses terjadinya butir-butir air tersebut dan buat kesimpulannya!
Sebelum anak bekerja, saya mengingatkan pada anak-anak, “Baiklah anak-anak, coba perhatikan dulu ketika melakukan kerja kelompok; ada hal-hal yang perlu diperhatikan bahwa dalam melakukan sesuatu kita harus bekerja sama; saling menghargai pendapat teman; tidak boleh saling menyalahkan; bersedia menerima tugas yang telah dibebankan oleh kelompok; dan yang lebih penting adalah dalam melakukan percobaan nanti, anak-anak harus berhati-hati dalam bekerja. Mengerti anak-anak?”. “Nah sekarang, silakan dibaca dulu apa-apa saja yang harus dilakukan.
Anak-anak mulai membaca dan melakukan apa yang diperintahkan di dalam LK:
16
Panaskan air dalam gelas kimia sampai mendidih! Pegang keping kaca di atas permukaan air yang sedang mendidih
beberapa saat! Amati apa yang terjadi pada kepingan kaca tersebut!
Terlihat di wajah anak-anak ekspresi bahwa mereka senang melakukannya. Saya berkeliling memberikan arahan dan bimbingan. Tiba-tiba saya mendengar salah seorang anak, Nasrullah, berkata, “Saya pernah, Pak memasak air”. “Oh ya, Nak, memangnya bisa?”. “Bisa, Pak”. “Untuk apa, Nak?”. “Untuk membuat kopi, Pak”.Anak mengamati apa yang terjadi pada gelas kimia ketika air dipanaskan.
Bagaimana proses terjadinya butir-butir air tersebut?Berdasarkan hasil percobaan itu anak juga membuat kesimpulan tentang apa
yang dilakukan dan yang dilihatnya. Setelah semua kelompok selesai bekerja, saya meminta kelompok tersebut untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
Ini adalah salah satu jawaban dari kelompok V yang tampil. Saat air mendidih gelembung udara menguap pada kepingan kaca, lalu berubah membentuk menjadi butir-butir air, dan setelah lama jatuh kembali ke dalam gelas kimia.
Jawaban kelompok III adalah
Air mendidih, lalu membentuk gelembung-gelembung udara menguap ke permukaan kepingan kaca, lalu berubah membentuk butir-butir air, dan setelah mengalami pendinginan, air turun kembali ke dalam gelas kimia.
Kesimpulan yang diberikan oleh kelompok III adalahProses daur air yang terjadi secara terus menerus dan berulang-ulang. Saya memberikan aplaus kepada setiap kelompok yang tampil. Setelah semua
selesai mempresentasikan, agar siswa lebih memahami konsep tentang daur air, saya membuat perumpamaan kompor dimisalkan sebagai energi panas (sinar matahari ), air yang ada dalam gelas kimia sebagai air laut atau air sungai, kepingan kaca sebagai angkasa. Karena mengalami pemanasan, air menguap naik ke angkasa menjadi awan. Lama-kelamaan, karena mengalami proses pendinginan, lalu turun kembali menjadi titik-titik air, yaitu hujan. Jadi, kesimpulannya adalah daur air merupakan sistem peredaran air yag terjadi secara terus menerus.
17
Karena jam pelajaran telah berakhir, saya menyudahi pembelajaran dengan memberi salam. Saya merasa bahagia karena semua siswa terlibat aktif dalam setiap kegiatan. Namun, ada yang terlupakan ketika saya menyimpulkan pembelajaran. Saya lupa membuat sket daur air. Selain itu, saya juga tidak melakukan evaluasi dan refleksi terhadap anak tentang pengalaman bejajar yang telah mereka dapatkan hari ini. Akan tetapi, ketika saya akan keluar dari kelas, ada anak yang bertanya pada saya, “Pak, besok ada lagi seperti ini?”. Saya tidak mengerti pertanyaan si anak, apakah ia merasa senang atau tidak. Saya menjawab, “Ada”.
Hasil Refleksi oleh Guru Setelah membaca narasi secara berulang-ulang, saya masih merasa banyak kekurangan, baik dalam pembagian kelompok (karena ketika dalam pembagian kelompok siswa-siswa belum terbiasa melakukannya). Ketika pembelajar memulai pelajaran dengan melakukan percobaan, sepertinya sedikit mengundang bahaya, takut siswa tersiram tumpahan air panas. Saya berpikir, alangkah baiknya bila mengajarkan konsep daur air ini kembali agar guru saja yang melakukan percobaan; siswa disuruh mengamati, atau siswa memperlihatkan simulasi praktikum dalam bentuk tontonan dokumenter pendidikan. Tujuannya untuk menghindari kecelakaan. Dengan demikian, pemahaman siswa tentang konsep dapat tercapai.
18
Banjir Badai
Peristiwa Alam
Gangguan
Ulah Manusia
Daur Air
Limbah Rumah Tangga
IndustriPembakaran BBM
Perubahan Wujud Air
Menguap
Membeku Mengembun
Lampiran 2
Contoh Mind Map untuk Daur Air
19
Lampiran 3
Sumber Belajar
Contoh Uraian Materi Daur Air
Air adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup di bumi. Secara
umum banyaknya air yang ada di planet ini adalah sama walaupun manusia, binatang
dan tumbuhan banyak menggunakan air untuk kebutuhan hidupnya. Jumlah air bersih
sepertinya tidak terbatas, namun sebenarnya air mengalami siklus hidrologi di mana
air yang kotor dan bercampur dengan banyak zat dibersihkan kembali melalui proses
alam.
20
Proses siklus hidrologi berlangsung terus-menerus yang membuat air menjadi sumber
daya alam yang terbaharui. Jumlah air di bumi sangat banyak baik dalam bentuk
cairan, gas / uap, maupun padat / es. Jumlah air seakan terlihat semakin banyak
karena es di kutub utara dan kutub selatan mengalami pencairan terus-meners akibat
pemanasan global bumi sehingga mengancam kelangsungan hidup manusia di bumi.
Macam-Macam dan Tahapan Proses Daur Hidrologi :
A. Daur Pendek / Daur Kecil
1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
2. Terjadi kondensasi dan pembentukan awan
3. Turun hujan di permukaan laut
B. Siklus Sedang
1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
2. Terjadi kondensasi
3. Uap bergerak oleh tiupan angin
4. Pembentukan awan
5. Turun hujan di permukaan daratan
6. Air mengalir di sungai menuju laut kembali
C. Daur Panjang / Daur Besar
1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
2. Pembentukan awan yang mengandung kristal es
3. Awan bergerak oleh tiupan angin ke darat
21
4. Pembentukan awan
5. Turun salju
6. Pembentukan gletser
7. Gletser mencair membentuk aliran sungai
8. Air mengalir di sungai menuju darat dan kemudian ke laut
Lampiran 4
22
MATERI SUBYEK
SK,KD INDIKATOR
STRATEGI PENDEKATAN METODE
EKSPERIMEN NON EKSPERIMEN
LE
MB
AR
KE
JA S
ISW
A
LKS EKSPERIMEN
LKS NON EKSPERIMEN
LKS dalam Pembelajaran IPA
LKS dalam Pembelajaran
PENGERTIAN
Lembar kerja siswa (student work sheet) adalah lembaran lembaran berisi
tugas yang harus dikerjakan oleh siswa.
Lembar kegiatan berisi petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan
suatu tugas
Tugas-tugas yang diberikan kepada siswa dapat berupa teori atau praktik.
Langkah-Langkah Penulisan LKS
23
Melakukan analisis kurikulum, SK, KD, Indikator, dan materi
pembelajaran
Menyusun peta kebutuhan LKS
Menentukan judul LKS
Menulis LKS
Menentukan alat penilaian
Struktur Umum LKS
Judul, mata pelajaran, semester, tempat
Petunjuk belajar
Kompetensi yang akan dicapai
Indikator
Informasi pendukung
Tugas-tugas dan langkah kerja
Penilaian
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan LKS
Segi penyajian materi
- Tidak salah konsep
- Sistematis dan logis
- Sesuai dengan alokasi waktu
- Singkat dan jelas
24
- Menunjang keterlibatan siswa untuk ikut aktif
Segi tampilan
- Penyajian sederhana, jelas, dan mudah dipahami
- Gambar dan grafik sesuai dengan konsepnya
- Judul, keterangan, instruksi, pertanyaan harus jelas
- Mengajak siswa untuk berpikir
LKS EKSPERIMEN
Dapat digunakan untuk kegiatan eksperimen siswa atau demonstrasi
Sistematis (judul, pengantar, tujuan, alat bahan, langkah kerja, koom
pengamatan, pertanyaan)
Disusun secara lengkap pada langkah kegiatan, atau singkat dengan
bantuan gambar bergantung pada mater dan keterampilan yang ingin
dilatihkan
Bentuk : inkuari semi terbimbing, inkuiri terbimbing, inkuari
bimbingan rendah, inkuiri terbuka
25
Lampiran 5
Ringkasan klasifikasi Model Pembelajaran dan Rubrik penilaian
Klasifikasi Model Pembelajaran
1. Rumpun Pembelajaran Sosial
- Bermain Peran
26
- Inkuiri – Yurisprudensi
2. Rumpun Pengolahan Informasi
- Induktif - Deduktif
- Pencapaian Konsep
- Mneumonik
- Pengorganisasi Ahli
- Pelatihan Inkuiri
- Sinektik
3. Rumpun Pembelajaran Individu
- Tak Langsung
- Penguatan Konsep Diri
4. Rumpun Pembelajaran Sistem Perilaku
- Belajar Tuntas
- Belajar Mengatur Diri
Developing Mind (Costa)
Strategi pembelajaran:
27
Directive
Mediative
Generative
Collaborative
CONTOH RUBRIK UNTUK MENARIK SIMPULAN
Skala Kriteria dan Deskriptor
3Menarik simpulan yang didukung data dan memberikan bukti
pendukung untuk simpulan
2Menarik simpulan yang didukung data, tetapi kurang menunjukkan
dukungan untuk simpulan
1 Penarikan simpulan tidak didukung oleh data
0 Gagal mencapai suatu simpulan
28
Lampiran 6
Contoh penerapan model pembelajaran P.O.E
Satuan Pendidikanan : SD/MI
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : V/2
Tahun pelajaran : 2008/2009
Alokasi waktu : 4 x 35 menit
Standar Kompetensi : 7. Memahami hubungan antara sumber daya alam
dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat.
Memahami perubahan yang terjadi di alam dan
hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam
Kompetensi Dasar : 4. Mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan
manusia yang dapat mempengaruhinya
Waktu : 2 x 35 menit
Pertemuan 1
I. Tujuan:
Peserta didik dapat :
1. Menjelaskan peristiwa–peristiwa perubahan wujud zat pada proses daur air di
alam melalui pengamatan gambar siklus air
29
2. Menjelaskan tahapan perubahan wujud air pada proses daur air
3. Mendeskripsikan pengertian daur air berdasarkan hasil percobaan.
4. Mengembangkan keterampilan proses mengamati, memprediksi,
mengorganisasikan data, menginterpretasikan data, dan menyimpulkan
5. Merangkai alat percobaan pemanasan air
6. Mengembangkan sikap ilmiah :
Hati-hati dalam melakukan percobaan
Teliti dalam mengamati
Objektif dalam melakukan pengamatan
II. Materi Pelajaran
Peristiwa perubahan wujud zat pada proses daur air
Pada proses daur air terjadi beberapa perubahan wujud air, yaitu peristiwa berubahnya
air dari wujud cair menjadi gas ( menguap), wujud gas menjadi cair (mengembun);
wujud cair menjadi padat (membeku)
Pengertian daur air
Daur air adalah perubahan pada air yang terjadi dengan pola tertentu berlangsung
terus menerus. Ketika cuaca di bumi hangat, air dari daratan dan laut menguap
(evaporasi) dan uapnya berkumpul di atmosfer. Di atmosfer kumpulan uap air
menjadi awan, bersama angin awan bergerak ke tempat yang lebih tinggi
(suhunya lebih dingin) terjadilah pengembunan (kondensasi). Titik-titik air pada
30
awan semakin banyak akhirnya jatuh ke bumi berupa hujan (presipitasi). Di bumi, air
mengalir ke sungai, dan kembali ke laut. Tumbuhan menggunakan air dari tanah. Air
itu bergerak dari akar menuju daun. Sebagian air pada daun menguap ke udara,
dinamakan transpirasi.
III. Model, Pendekatan, dan Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Predict, Observe, Explain (POE)
Pendekatan : Keterampilan Proses
Metode : ceramah, tanya-jawab, dan percobaan
IV. KKM : 65
V. Langkah-langkah Pembelajaran
No Kegiatan PembelajaranPengorganisasian
Peserta Didik WaktuI Kegiatan Awal
Motivasi Tanya jawab peristiwa alam, misalnya:
- Anak-anak bagaimana keadaan cuaca hari ini? Coba lihat ke luar! (Pertanyaan berikutnya bergantung pada jawaban peserta didik).
- Saat akan turun hujan, bagaimana keadaan langit?
Apersepsi Tanya jawab mengenai konsep prasyarat,
misalnya:
Klasikal 5’
31
- Anak-anak siapa yang masih ingat, zat dibedakan ke dalam berapa wujud? Wujud zat apa saja?
- Sebutkan salah satu peristiwa perubahan wujud!
Penyampaian tujuan pelajaran dan pengkondisian peserta didik.
II Kegiatan Inti Guru memperlihatkan gelas kimia berisi air.
Diajukan pertanyaan sebagai berikut (jawaban peserta didik ditulis pada buku catatan masing-masing).- Apa yang terjadi jika air dipanaskan? - Apa yang akan terjadi jika air dalam gelas
kimia ini terus menerus dipanaskan?- Jika demikian, ke manakah air dalam gelas
itu? Guru memperlihatkan potongan es pada cawan.
Kemudian diajukan pertanyaan sebagai berikut.- Apa yang terjadi jika es ini dibiarkan?
Mengapa demikian? - Amati permukaan luar cawan! Apa yang
kamu lihat? Mengapa demikian?- Jika uap air di sekeliling cawan ini
jumlahnya banyak, apa yang akan terjadi pada permukaan cawan ini?
Guru membagikan LKS, dan menugaskan peserta didik untuk membacanya. Kemudian meminta salah seorang peserta didik menjelaskan prosedur kerja yang ada pada LKS.
Setelah yakin peserta didik memahami prosedur kerja, Guru menugaskan peserta didik melakukan kegiatan sesuai dengan prosedur dalam LKS.
Klasikal
Klasikal
Kelompok
Kelompok
Kelompok
5’
5’
15’
5’
5’
32
Kelompok peserta didik melakukan percobaan: mengamati mendiskusikan jawaban pertanyaan, dan membuat laporan (guru berkeliling memberi bimbingan)
Secara bergiliran, perwakilan kelompok mempresentasikan hasil percobaan dan hasil diskusi kelompok
Guru menayangkan carta daur air dan membimbing diskusi kelas. Guru menunjuk salah satu tahapan daur air pada carta (misal penguapan): - Peristiwa apakah ini?- Jika dihubungkan dengan kegiatan pada
percobaan tadi, tahapan percobaan mana yang sama dengan peristiwa tersebut?
Selanjutnya hal yang sama dilakukan guru untuk menganalogikan setiap tahapan peristiwa sesuai gambar.
Kelompok
Klasikal
10’
10’
III Kegiatan akhir Resume: guru membimbing pembuatan resume
hasil kegiatan Tindak lanjut: Tugas peserta didik mencari
informasi tentang ”Kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air”
Klasikal
Klasikal
5’
5’
VI. Alat /Bahan/sumberAlat : Gelas kimia; 1 buah Kaki tiga dan kasa; 1 buah Pembakar spiritus; 1 buah Statif dan klem; 1 set Cawan; 1 buah Cincin Besi ; 1 buah Bahan : Air Spiritus
33
Potongan es batu Korek api Sumber Belajar : Buku IPA kelas V LKS Gambar siklus air
VII.Penilaian
1. Teknik penilaian : tertulis 2. Bentuk soal : esai
VIII. Indikator Soal
Siswa dapat: a. menjelaskan proses-proses perubahan wujud air dalam proses daur air. b. menjelaskan tahapan perubahan wujud pada air dalam pross daur air c. merumuskan pengertian daur air.
34
Contoh LKS Eksperimen dan non eksperimen
DAPATKAH BENDA BERUBAH WUJUDNYA?
Pada kegiatan ini kamu akan menyelidiki beberapa perubahan sifat pada benda. Kalian sudah mengetahui peristiwa perubahan wujud benda dari padat ke cair, cair ke uap, atau cair menjadi padat dan padat menjadi gas Untuk mengingat kembali peristiwa-peristiwa itu. Jawablah pertanyaan di bawah ini:
Jelaskan peristiwa yang terjadi pada gambar-gambar di bawah ini!
Peristiwa yang terjadi
.......................................................
......................................................
Peristiwa yang terjadi
.......................................................
......................................................
35
Peristiwa yang terjadi
.......................................................
......................................................
Alat dan bahan :1. Potongan lilin2. Air3. Kapur barus4. Mentega5. Pembakar spriritus6. Cawan penguap
Langkah kegiatan
Lakukan percobaan sesuai gambar berikut. Amati keadaan benda sebelum, selama perubahan, dan sesudah perubahan. Catat dalam kolom pengamatan!
Kegiatan Pengamatan
36
Panaskan mentega dalam gelas kimia. Keadaan mentega sebelum dipanaskan
........................................................
........................................................
Keadaan mentega ketika dipanaskan
........................................................
........................................................
Keadaan mentega setelah didinginkan kembali
........................................................
........................................................
Panaskan kapur barus dalam cawan!Tutup cawan dengan kaca arloji dan letakkan sepotong es batu pada kaca arloji.
Keadaan kapur barus sebelum dipanaskan
.......................................................
.......................................................
Keadaan kapur barus selama pemanasan
.......................................................
.......................................................
.......................................................
Pada bagian bawah kaca arloji terbentuk .......................
37
Panaskan Gelas kimia berisi air, tutup gelas kimia dengan kaca arloji, amati!
Keadaan air sebelum dipanaskan
..............................................................
Keadaan air ketika dipanaskan
.......................................................
Keadaan air ketika dipanaskan
.......................................................
......................................................
Pada kaca arloji terbentuk .........
.......................................................
1. Diskusikan dengan teman sekelompokmu dan jawablah pertanyaan berikut!a. Samakah sifat bahan lilin, kapur barus, dan air sebelum dan sesudah
dipanaskan? Jelaskan jawabanmu! .................................................................................................................................................
b. Sifat fisik apakah yang membedakan lilin, kapur barus, dan air sebelum dan sesudah dipanaskan?
...................................................................
...................................................................c. Proses apakah yang terjadi pada perubahan air menjadi uap
air? ...................................
d. Proses apakah yang terjadi pada perubahan lilin padat menjadi lilin cair? .......................
e. Proses apakah yang terjadi pada perubahan kapur barus padat menjadi uap kapur barus? ......................................................
38
Kesimpulan :………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
39
Contoh LKS Non Eksperimen
1. Pelajari gambar siklus air berikut:
Jawablah pertanyaan berikut berdasarkan gambar di atas!
…….menguapkan … dari danau dan laut. Ketika terjadi pendinginan, uap air mengkondensasi menjadi titik- titik air dalam bentuk … . Titik - titik air berkumpul dan jatuh dalam bentuk …. Aliran air akhirnya berkumpul di …..
2. Jelaskan tahapan perubahan wujud air pada proses daur air?
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
3. Jelaskan, apakah yang dimaksud dengan siklus/daur air?
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
40
………………………………………………………………………
Untuk menilai keterampilan proses dan keterampilan psikomotor merangkai alat percobaan daur air dilakukan dengan observasi dengan menggunakan format observasi kinerja siswa.
41