Upload
others
View
112
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
No Kode : DAR2/Profesional/027/6/2019
MODUL 6
PEMBELAJARAN DI SD BERBASIS TIK
KEGIATAN BELAJAR 3
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
PEMBELAJARAN TEMATIK BERBASIS TIK
Penulis:
Dr. Sandi Budi Iriawan, M. Pd.
.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2019
A. Pendahuluan
Pembelajaran dilaksanakan pada jenjang Sekolah Dasar (SD) secara tematik
terpadu untuk seluruh mata pelajaran, kecuali mata pelajaran Matematika dan
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) di kelas tinggi. Pada
pembelajaran tematik terpadu, materi pembelajaran dari berbagai mata
pelajaran dikemas secara terpadu menggunakan tema dan subtema sebagai
pemersatu pembelajaran. Meskipun pembelajaran dilaksanakan secara tematik
terpadu, guru harus memahami kekhasan pada setiap bidang studi terutama
terkait pengalaman belajar peserta didik difasilitasi dengan LKPD yang
memuat langkah 5M (mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengolah
data, dan mengomunikasikan) dan dikemas secara tematik terpadu, serta
relevan dengan karakteristik bidang studi. LKPD dikembangkan dengan
memfasilitasi pengalaman belajar peserta didik SD sesuai dengan
karakteristiknya yang masih bersifat aposteriori dan berpikir konkret menuju
pengalaman belajar yang lebih abstrak. Adapun Teknologi Informasi
Komunikasi (TIK) menjadi pelengkap sekaligus sebagai alat ketika peserta
didik beraktivitas selama pembelajaran menggunakan LKPD yang telah
dikembangkan oleh guru.
Kegiatan Belajar 3 ini membahas tentang karakteristik LKPD pembelajaran
tematik berbasis TIK dan cara membuatnya untuk digunakan dalam
pembelajaran di SD. Secara spesifik, Kegiatan Belajar 3 memandu peserta
untuk mempelajari tentang: (1) hakikat LKPD; (2) jenis-jenis LKPD; (3)
LKPD pembelajaran tematik berbasis TIK; (4) prosedur penyusunan LKPD
pembelajaran tematik berbasis TIK; dan (5) penggunaan LKPD pembelajaran
tematik berbasis TIK dalam pembelajaran di SD. Kelima materi pokok dalam
Kegiatan Belajar 3 pada modul ini dilengkapi dengan bahan tayang, contoh,
dan video pembelajaran menggunakan LKPD pembelajaran tematik berbasis
TIK untuk memperkuat pemahaman peserta tentang LKPD pembelajaran
tematik berbasis TIK, cara membuat, dan penggunaannya dalam pembelajaran
di SD.
Materi Kegiatan Belajar 3 pada modul ini relevan dengan tuntutan
pembelajaran di SD pada Era Revolusi Industri 4.0 dan kebijakan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Permendikbud Nomor 37
Tahun 2018 Pasal 2A ayat (1) tentang integrasi TIK dalam pembelajaran di
SD. Kegiatan Belajar 3 pada modul ini juga membahas tentang LKPD
pembelajaran tematik, mulai dari hakikat, cara membuat dan penggunaannya
dalam pembelajaran yang relevan dengan karakteristik pembelajaran di SD.
Selain itu, pembahasan tentang LKPD pembelajaran tematik berbasis TIK,
cara membuat, dan penggunaannya dalam pembelajaran di SD sangat
diperlukan oleh peserta sebagai guru SD dan relevan dengan kompetensi guru
SD utamanya kompetensi profesional terkait pengembangan bahan ajar
mengingat LKPD merupakan salah satu bentuk bahan ajar yang harus
dikembangkan oleh guru agar peserta didik dapat mengonstruksi dan
melakukan aktivitas secara mandiri sesuai langkah kerja pada LKPD.
Setiap kegiatan belajar pada modul ini dikemas secara sistematis mulai dari:
pendahuluan, capaian pembelajaran, sub-capaian pembelajaran, uraian materi,
rangkuman, dan tes formatif. Materi utama terdiri dari uraian materi yang
dikembangkan oleh penulis dalam bentuk pdf, ppt, dan video, begitu juga
materi penunjang terdiri dari uraian materi berbentuk pdf, ppt, dan video
menggunakan link terkait. Proses pembelajaran untuk setiap kegiatan
pembelajaran pada modul ini memfasilitasi berkembangnya kemandirian
belajar sebagai penciri khas proses pembelajaran pada program PPG. Agar
proses pembelajaran berjalan dengan lancar, peserta harus melakukan
langkah-langkah berikut.
1. Memahami setiap komponen modul mulai dari komponen awal sampai
akhir.
2. Memahami materi utama dan penunjang dengan membaca dan
memaknainya.
3. Membaca berbagai sumber belajar lainnya yang relevan dengan materi
yang sedang dipelajari.
4. Mengerjakan setiap tugas secara mandiri atau kelompok.
5. Memahami topik untuk didiskusikan dan aktif berdiskusi pada forum
diskusi melalui fasilitas daring bersama peserta lain dan instruktur.
6. Menghubungi instruktur melalui fasilitas daring yang telah disediakan bila
menemui kesulitan.
7. Mempraktikkan pengetahuan yang didapatkan dari proses pembelajaran
kedalam praktik pembelajaran sehari-hari dan merefleksinya.
8. Mengerjakan tes formatif melalui fasilitas daring.
B. Capaian Pembelajaran
Capaian pembelajaran untuk setiap peserta yang diharapkan pada Kegiatan
Belajar 3 ini adalah mampu melaksanakan pembelajaran yang mendidik di SD
dengan menerapkan teknologi informasi dan komunikasi untuk membangun
sikap (karakter Indonesia), pengetahuan, dan keterampilan peserta didik dalam
memecahkan masalah secara kritis, humanis, inovatif, kreatif, kolaboratif, dan
komunikatif, dengan menggunakan model pembelajaran dan sumber belajar
yang didukung hasil penelitian.
C. Sub-Capaian Pembelajaran
Capaian pembelajaran di atas, dirinci lebih spesifik menjadi subcapaian
pembelajaran yang diharapkan dari setiap peserta sebagai berikut.
1. Menguasai karakteristik LKPD pembelajaran tematik berbasis TIK.
2. Menguasai cara menyusun LKPD pembelajaran tematik berbasis TIK.
3. Menyusun LKPD pembelajaran tematik berbasis TIK.
4. Menggunakan LKPD pembelajaran tematik berbasis TIK dalam
pembelajaran di SD.
D. Uraian Materi
1. Hakikat LKPD
Pembelajaran merupakan interaksi antarpeserta didik, peserta didik dengan
guru, dan peserta didik dengan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar. Pembelajaran tidak saja bermakna transfer pengetahuan dari guru
kepada peserta didik, melainkan juga interaksi peserta didik dengan sumber
belajar melalui proses mencari atau mengonstruksi pengetahuan oleh
peserta didik secara mandiri maupun kelompok. Jika proses mencari atau
mengonstruksi pengetahuan tersebut hanya difasilitasi oleh guru maka
tentunya guru akan kesulitan untuk memandu setiap peserta didik dengan
kecepatan belajar yang beragam. Dengan demikian, guru harus
menggunakan sarana penunjang pembelajaran yang dapat memandu setiap
peserta didik untuk belajar secara mandiri dalam mengonstruksi
pengetahuan sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing.
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) merupakan salah satu sarana yang
dapat menunjang kegiatan belajar mengajar untuk membantu dan
mempermudah terjadinya interaksi yang aktif dan efektif antara peserta
dengan sumber belajar, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar mereka.
Melalui LKPD, setiap pengalaman atau tugas belajar peserta didik dalam
mengonstruksi pengetahuan secara mandiri maupun kelompok dapat
dilakukan secara terstruktur dan sistematis. Selain itu, setiap peserta didik
dapat menuliskan hasil kerja pada setiap pengalaman atau tugas belajarnya
sesuai dengan lintasan belajarnya masing-masing. Lintasan belajar
(learning trajectory) setiap peserta didik tergambar pada jejak kerja atau
evidensi yang terekam pada setiap langkah kerja dalam LKPD.
Sukirman dan Djumhana (2006, hlm. 75-78) mengungkapkan bahwa LKPD
merupakan suatu bahan ajar cetak yang berupa lembaran-lembaran yang
berisi materi, ringkasan dan petunjuk yang harus dilaksanakan oleh peserta
didik. Menurutnya, LKPD dapat berbentuk lembaran berisi tugas yang
harus dikerjakan oleh peserta didik baik secara mandiri maupun kelompok
lengkap dengan petunjuk dan langkah-langkahnya serta mengandung
materi pembelajaran penunjang untuk dikuasai oleh peserta didik. Dengan
demikian, selain memandu peserta didik untuk melakukan tugas atau
pengalaman belajarnya, LKPD berperan sebagai sumber belajar yang
menghasilkan informasi atau pengetahuan untuk dikuasai oleh peserta
didik.
Iriawan (2016, hlm. 206) menyatakan bahwa LKPD merupakan salah satu
sumber belajar yang dapat dikembangkan oleh pendidik sebagai fasilitator
dalam kegiatan pembelajaran. LKPD yang disusun dapat dirancang dan
dikembangkan sesuai dengan kondisi dan situasi kegiatan pembelajaran
yang akan dihadapi peserta didik. Kaitan dengan perannya sebagai sumber
belajar, LKPD berisi informasi atau pengetahuan penunjang saja yang
dapat membantu peserta didik untuk melakukan tugas dan pengalaman
belajarnya untuk menguasai kompetensi tertentu dan mencari atau
mengonstruksi informasi atau pengetahuan pokok yang termuat dalam
kompetensi dasar. Dengan kata lain, LKPD digunakan selama proses
pembelajaran untuk memandu peserta didik dalam menguasai kompetensi
tertentu dan bukan dimaksudkan untuk menguji peserta didik tentang
penguasaan kompetensi tertentu. Guru harus dapat membedakan antara
LKPD dengan lembar evaluasi, karena terdapat banyak LKPD berisi soal-
soal untuk menguji peserta didik sehingga cenderung berperan sebagai
lembar evaluasi.
Berdasarkan pengertian di atas, LKPD dapat berwujud lembaran berisi
petunjuk dan langkah untuk menyelesaikan berbagai tugas belajar yang
harus dikerjakan oleh peserta didik selama proses pembelajaran sesuai
dengan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Dapat dikatakan bahwa LKPD adalah panduan kerja peserta didik selama
pembelajaran berlangsung untuk mempermudah peserta didik dalam
melaksanakan pembelajaran untuk menguasai kompetensi tertentu. Dengan
demikian, lembar kerja peserta didik sangat berperan dalam pembelajaran
karena dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik untuk belajar
mandiri dan belajar memahami serta menjalankan suatu tugas tertulis.
Penggunaan LKPD dalam pembelajaran memiliki fungsi yang beragam
sebagai berikut:
a. Mengarahkan proses pembelajaran.
LKPD mengandung petunjuk dan langkah kerja yang tersusun secara
sistematis, sehingga pengalaman belajar peserta didik dapat dipandu dan
lebih terarah untuk mencapai tujuan belajar tertentu.
b. Mempercepat proses pembelajaran.
Gaya dan kecepatan belajar peserta didik yang beragam merupakan
faktor yang dapat menentukan efektivitas pembelajaran. LKPD dapat
membantu guru dalam memfasilitasi peserta didik untuk mencari dan
mengonstruksi pengetahuan sesuai dengan gaya dan kecepatan
belajarnya. Petunjuk dan langkah kerja pada LKPD telah disusun secara
sistematis supaya peserta didik menguasai kompetensi tertentu, sehingga
dapat mempercepat proses pembelajaran.
c. Mengetahui materi pembelajaran yang telah dikuasai oleh peserta didik.
Catatan-catatan yang dituliskan oleh peserta didik pada setiap langkah
kerja dalam menyelesaikan tugas belajarnya merupakan evidensi berupa
infromasi atau pengetahuan yang relevan dengan materi pembelajaran
yang dapat digunakan oleh guru untuk mengetahui materi pembelajaran
yang belum dan telah dikuasai oleh peserta didik. Infromasi tentang
penguasaan materi pembelajaran dalam LKPD sangat penting bagi guru
untuk melakukan tindak lanjut pembelajaran.
d. Mengoptimalkan alat bantu pembelajaran yang terbatas.
LKPD membantu peserta didik dalam memilih alat bantu pembelajaran
selama proses pembelajaran mandiri atau kelompok, sehingga dapat
mengoptimalkan alat bantu pembelajaran yang terbatas.
e. Mengaktifkan peserta didik selama proses pembelajaran.
LKPD digunakan untuk membantu guru dalam mengarahkan peserta
didik selama proses pembelajaran. Dengan LKPD pembelajaran tidak
lagi sebagai transfer pengetahuan, melainkan sebagai proses konstruksi
pengetahuan oleh peserta didik melalui belajar yang aktif dan mandiri.
f. Meningkatkan minat peserta didik.
Minat belajar peserta didik dapat dikembangkan melalui pembelajaran
yang mengaktifkan peserta didik untuk melakukan tugas belajar sesuai
dengan gaya dan kecepatan belajarnya. Dengan LKPD pembelajaran
menjadi berpusat kepada peserta didik yang pada umumnya senang
melakukan aktivitas tertentu dibandingkan pasif selama proses
pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan minat belajar mereka.
g. Menumbuhkan kepercayaan diri peserta didik.
Penggunaan LKPD selama pembelajaran menjadikan peserta didik lebih
mandiri dalam belajar sesuai dengan gaya dan kecepatan belajar masing-
masing, sehingga dapat menumbuhkan kepercayaan diri mereka untuk
belajar.
h. Memudahkan penyelesaian tugas mandiri dan kelompok.
Petunjuk dan langkah kerja pada LKPD dapat memudahkan peserta
didik melakukan pengalaman belajarnya, sehingga memudahkan mereka
untuk menyelesaikan tugas secara mandiri maupun kelompok.
i. Melatih peserta didik menggunakan waktu seefektif mungkin.
LKPD terdiri dari langkah kerja yang tersusun secara sistematis untuk
dilalui oleh peserta didik secara bertahap. Dengan LKPD, peserta didik
mengetahui dari sejak awal berbagai tugas belajar yang harus
dilakukannya selama pembelajaran berlangsung. Setelah selesai satu
tugas belajar, peserta didik harus mengerjakan tugas belajar berikutnya
sehingga penggunaan LKPD dapat melatih peserta didik menggunakan
waktu seefektif mungkin.
j. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah.
Petunjuk dan langkah kerja pada LKPD yang tersusun secara sistematis
memungkinkan peserta didik untuk memecahkan masalah yang muncul
dalam pembelajaran secara mandiri melalui tahap-tahap penyelesaian
masalah yang terdapat dalam LKDP, sehingga penggunaan LKPD dalam
pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam
memecahkan masalah.
LKPD dapat memberikan manfaat yang besar jika digunakan sesuai dengan
fungsinya di atas. Manfaat penggunaan LKPD dalam proses pembelajaran
adalah:
a. Mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran.
LKPD dapat berfungsi sebagai bahan ajar yang dapat meminimalisasi
peran guru sehingga pembelajaran lebih mandiri dan berpusat pada
peserta didik.
b. Membantu peserta didik dalam menguasai materi pembelajaran.
LKPD dapat berfungsi sebagai bahan ajar yang dapat memudahkan
peserta didik untuk memahami materi pembelajaran. Petunjuk dan
langkah kerja dalam LKPD memandu peserta didik untuk mengonstruksi
pengetahuan yang sesuai dengan materi pembelajaran yang sedang
dipelajari.
c. Melatih peserta didik dalam mengembangkan keterampilan proses
pembelajaran.
Pembelajaran dengan melibatkan LKPD berorientasi pada proses bukan
hasil pembelajaran. Pengalaman belajar peserta didik selama
pembelajaran dengan LKPD meninggalkan evidensi berupa catatan-
catatan dari pengalamannya. LKPD dapat berfungsi untuk memandu
peserta didik dalam melakukan dan menguasai keterampilan proses
belajar, sehingga mereka memahami bagaimana seharusnya belajar
(learning how to learn).
d. Sebagai pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran.
LKPD berisi petunjuk dan langkah kerja yang sistematis sehingga
peserta didik dapat menyelesaikan tugas belajarnya. Peran guru dalam
memandu peserta didik untuk menyelesaikan tugas belajarnya dapat
dibantu dengan LKPD, sehingga guru dapat mengoptimalkan peran
lainnya dalam membimbing dan mengarahkan peserta didik selama
melaksanakan tugas belajarnya.
e. Membantu peserta didik memperoleh informasi atau pengetahuan
tentang materi yang dipelajari.
LKPD dapat berfungsi sebagai sumber belajar yang berisi informasi atau
pengetahuan penunjang dalam mempelajari materi pembelajaran pokok.
Selain itu, LKPD terdiri atas langkah kerja yang sistematis supaya
peserta didik dapat memperoleh informasi atau pengetahuan yang
relevan dengan materi pembelajaran yang sedang dipelajari baik berupa
materi pokok maupun pengayaan.
Dengan adanya LKPD, pembelajaran dapat dilaksanakan secara mandiri
oleh peserta didik dan dapat berjalan dengan efektif dan efisien serta
melibatkan keaktifan peserta didik dalam belajar, sehingga dapat meningkat
minat dan hasil belajar mereka. Penggunaan LKPD tidak seharusnya
menggantikan peran guru secara keseluruhan selama pembelajaran
berlangsung, melainkan sebagai alat bantu yang dapat memudahkan guru
dalam mengarahkan peserta didik untuk melakukan tugas-tugas belajar.
2. Jenis-jenis LKPD
LKPD yang dikembangkan oleh guru sangat beragam sesuai dengan fungsi
dan tujuannya. Berdasarkan fungsi dan tujuannya, Prastowo (2011)
mengelompokkan LKPD menjadi lima jenis sebagai berikut:
a. LKPD Penemuan
LKPD jenis ini sering disebut dengan LKPD Eksploratif yang memuat
serangkaian langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pembelajaran
yang di dalamnya terdapat kegiatan mengamati dan menganalisis konsep
dan materi yang disajikan untuk membantu peserta didik menemukan
atau mengonstruksi informasi atau pengetahuan yang relevan dengan
materi pembelajaran yang sedang dipelajari.
b. LKPD Aplikatif-Integratif
LKPD jenis ini sering disebut dengan LKPD Latihan Psikomotorik yang
dilengkapi dengan laporan kegiatan peserta didik dalam menerapkan dan
mengintegrasikan berbagai pengetahuan baik faktual, konseptual,
maupun prosedural yang relevan dengan materi pembelajaran yang
sedang dipelajari. Dengan LKPD ini, peserta didik dapat menuliskan
temuan-temuan yang telah mereka dapatkan selama menerapkan
berbagai jenis atau dimensi pengetahuan sehingga mereka merasakan
nilai moral dibalik pengalaman belajar yang dilaluinya yang bermanfaat
dan dapat diterapkan ndalam kehidupan sehari-hari.
c. LKPD Penuntun
LKPD ini memuat petunjuk, langkah kerja, dan urutan materi yang harus
dikuasai oleh peserta didik secara bertahap mulai dari konkret ke
abstrak, faktual ke konseptual, formal ke nonformal, dan mudah ke sulit
untuk membantu peserta didik dalam memahami materi pembelajaran
yang sedang dipelajari. Secara tidak langsung LKPD jenis ini dapat
dijadikan sebagai sumber belajar bagi peserta didik yang pada umumnya
dilengkapi dengan berbagai pertanyaan untuk bahan remedial dan
pengayaan.
d. LKPD Penguatan
LKPD ini memuat petunjuk dan langkah kerja yang dilengkapi dengan
materi utama dan materi tambahan. Materi utama harus dikuasai oleh
peserta didik melalui pengalaman belajarnya yang dipandu dengan
LKPD, kemudian peserta didik dapat membandingkan informasi atau
pengetahuan yang didapatkan dengan materi pembelajaran yang terdapat
dalam LKPD. Materi tambahan dalam LKPD disediakan untuk
membekali peserta didik dengan materi pembelajaran yang lebih luas
dan bermakna sebagai bentuk penguatan dan pengayaan bagi peserta
didik.
e. LKPD Pratikum
LKPD jenis ini sering disebut dengan LKPD Eksperimental untuk
memandu peserta didik dalam melaksanakan eksperimen atau percobaan
dan praktik tertentu di dalam atau di luar laboratorium yang dilengkapi
dengan langkah-langkah dan petunjuk melakukan eksperimen atau
pratikum. Guru dapat menyajikan materi pratikum di dalam LKPD dan
peserta didik dapat melakukan eksperimen atau praktikum secara
mandiri serta menuliskan temuan-temuan dalam LKPD. Selain itu,
LKPD jenis ini dilengkapi juga dengan alat dan bahan yang dibutuhkan
dalam melaksanakan eksperimen atau praktikum. LKPD ini dapat
meningkatkan rasa ingin tahu, sikap kritis, dan inisiatif peserta didik
dalam menemukan dan mengolah pengetahuan yang mereka dapatkan
melalui pratikum.
Setiap LKPD memiliki struktur tertentu. Berdasarkan strukturnya, LKPD
dapat dikategorikan menjadi dua kategori, yaitu:
a. LKPD Tak Berstruktur
LKPD ini berbentuk lembaran yang berisi materi pembelajaran dengan
sedikit petunjuk atau langkah kerja untuk mengarahkan proses kerja
peserta didik dalam melaksanakan tugas belajar. LKPD jenis ini lebih
dominan berperan sebagai sumber belajar, meskipun pada sisi lain
berperan sebagai alat bantu pembelajaran untuk menyampaikan materi
pembelajaran.
b. LKPD Berstruktur
LKPD ini memuat informasi, contoh, petunjuk, dan langkah kerja
peserta didik dalam menyelesaikan tugas belajar secara aktif dan
mandiri. LKPD ini dirancang untuk membimbing atau memandu peserta
didik dalam menyelesaikan tugas belajar untuk menguasai kompetensi
tertentu. Meskipun demikian, LKPD jenis ini digunakan dalam
pembelajaran dengan tidak menggantikan peran guru hanya sebagai alat
bantu supaya peserta didik dapat belajar secara mandiri. Guru dapat
mengoptimalkan peran lainnya untuk membimbing dan memotivasi
peserta didik untuk belajar.
Secara umum berdasarkan tujuan dan strukturnya, LKPD dibagi kedalam
tiga jenis, yaitu:
a. LKPD Eksploratif
LKPD jenis ini memuat petunjuk dan langkah kerja yang disusun secara
sistematis dan terstruktur untuk memandu peserta didik dalam menggali,
mencari, dan menemukan pengetahuan tertentu. Biasanya LKPD jenis
ini memfasilitasi peserta didik untuk menuliskan temuan-temuannya
selama proses eksplorasi sampai dengan menuliskan hasil akhir yang
didapatkan berupa pengetahuan tertentu yang harus dikuasai peserta
didik. LKPD jenis ini relevan untuk digunakan dalam pembelajaran
untuk semua dimensi pengetahuan baik faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif sehingga relevan untuk semua mata pelajaran.
Contoh:
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
PENJUMLAHAN MENGGUNAKAN BENDA KONKRET
Nama Siswa : ………………………………………….
Kelas : ………………………………………….
Tujuan: Membuktikan sifat komutatif penjumlahan dua bilangan
menggunakan lidi
Langkah Kerja:
Lakukanlah kegiatan membilang bersama teman sebangkumu dari 1
sampai dengan 10!
Siapkan beberapa lidi dan bilanglah banyaknya lidi yang kalian miliki
sampai sebanyak 10 batang lidi!
Siapkan beberapa wadah dan bilanglah banyaknya wadah tersebut
sampai sebanyak 5 wadah!
Masukkan lidi ke dalam wadah dengan tiap-tiap wadah berisi 2 batang
lidi!
Hitunglah banyaknya lidi pada seluruh wadah dengan cara
menjumlahkan banyaknya lidi pada setiap wadah!
… lidi + … lidi + … lidi + … lidi + … lidi
Bentuk penjumlahan di atas merupakan bentuk penjumlahan berulang
yang disebut perkalian dan dapat ditulis sebagai berikut
… + … + … + … + … = … x …
= …
… disebut bilangan pengali
… disebut bilangan yang dikali
x disebut tanda atau simbol perkalian
Lakukan kembali langkah di atas dengan menyiapkan beberapa lidi dan
bilanglah banyaknya lidi yang kalian miliki sampai sebanyak 10 batang
lidi!
Siapkan beberapa wadah dan bilanglah banyaknya wadah tersebut
sampai sebanyak dua wadah!
Masukkan lidi ke dalam wadah dengan tiap-tiap wadah berisi 5 batang
lidi!
Hitunglah banyaknya lidi pada seluruh wadah dengan cara
menjumlahkan banyaknya lidi pada setiap wadah!
… lidi + … lidi
Bentuk penjumlahan di atas merupakan bentuk penjumlahan berulang
yang disebut perkalian dan dapat ditulis sebagai berikut
… + … = … x …
= …
… disebut bilangan pengali
… disebut bilangan yang dikali
x disebut tanda atau simbol perkalian
Apa yang dapat kalian simpulkan dari eksplorasi di atas?
.... + .... = .... + ....
Sifat di atas merupakan sifat komutatif penjumlahan
b. LKPD Eksperimental
LKPD jenis ini memuat petunjuk, alat dan bahan, serta langkah kerja
yang disusun secara sistematis dan terstruktur untuk memandu peserta
didik dalam melakukan eksperimen atau praktikum tertentu. Biasanya
LKPD jenis ini memfasilitasi peserta didik untuk menuliskan proses dan
hasil eksperimen atau praktikum sampai dengan menuliskan kesimpulan
yang didapatkannya selama proses eksperimen. LKPD jenis ini relevan
untuk digunakan dalam pembelajaran untuk dimensi pengetahuan
konseptual pada mata pelajaran yang memuat proses belajar eksperimen
seperti Ilmu Pengetahuan Alam.
Contoh:
LEMBAR KERJA KELOMPOK
EKSPERIMEN PERUBAHAN WUJUD BENDA MENCAIR
Nama Kelompok: ………………………………………….
Nama Anggota Kelompok:
1. ………………………………………….
2. ………………………………………….
3. ………………………………………….
Tujuan: Menyajikan hasil pengamatan percobaan es mencair dalam
bentuk tabel
Alat dan Bahan: gelas, es batu, timbangan, stopwatch.
Langkah Kerja:
Lakukan kegiatan-kegiatan berikut di dalam kelas!
Sediakan gelas, es batu, timbangan dan stopwatch!
Letakkan es batu kedalam gelas, lalu ukur beratnya menggunakan
timbangan dan amati apa yang terjadi!
Ukurlah waktu lamanya es mencair semua menggunakan stopwatch!
Tulislah hasil percobaanmu pada tabel di bawah ini!
Tabel Hasil Percobaan Es Mencair
Benda Wujud
Benda Berat Waktu Mencair
Es Padat ........ .........
Air Cair ........ .........
1. Apa yang terjadi pada es di dalam gelas setelah beberapa saat?
2. Mengapa bisa terjadi demikian?
3. Apakah berat es di dalam gelas dan berat air sama?
Lakukan lagi langkah di atas pada terik matahari di luar kelas!
Buatlah tabel untuk menuliskan hasil percobaanmu!
1. Apa yang terjadi pada es di dalam gelas setelah beberapa saat?
2. Mengapa bisa terjadi demikian?
3. Apakah berat es di dalam gelas dan berat air sama?
Tulislah Hasil Diskusimu!
1. Bagaimana dengan lamanya waktu es mencair
di dalam dan di luar kelas?
2. Mengapa bisa terjadi demikian?
Ayo Cari Tahu dengan Membaca!
Perubahan Wujud Mencair
Es merupakan benda berwujud padat yang terasa dingin ketika diraba
oleh kulit. Ketika es terkena panas, es tersebut bisa berubah wujudnya
menjadi air. Air merupakan benda berwujud cair. Perubahan wujud
padat menjadi cair disebut mencair.
Selain es yang mencair ketika dipanaskan, banyak contoh benda-benda
lain yang juga mencair ketika dipanaskan seperti coklat dan margarin.
c. LKPD Latihan Psikomotorik
LKPD jenis ini memuat petunjuk dan langkah kerja yang disusun secara
sistematis dan terstruktur untuk memandu peserta didik dalam
melakukan keterampilan tertentu. Biasanya LKPD jenis ini disertai
banyak ilustrasi atau gambar untuk memperkuat pemahaman peserta
didik dalam menampilkan keterampilan tertentu. LKPD jenis ini
memandu peserta didik untuk menampilkan keterampilan tertentu dan
tidak diminta untuk menyimpulkan atau menuliskan hasil temuan seperti
Tulislah Hasil Diskusimu!
pada jenis LKPD lainnya. LKPD jenis ini relevan untuk digunakan
dalam pembelajaran untuk dimensi psikomotorik atau pengetahuan
prosedural.
Contoh:
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
MENEBALKAN HURUF
Nama Siswa : ………………………………………….
Kelas : ………………………………………….
Tujuan : Menebalkan huruf menggunakan pensil
Sambungkan titik-titik yang membentuk huruf berikut dan tebalkanlah!
3. LKPD Pembelajaran Tematik Berbasis TIK
Perkembangan teknologi saat ini menjadi salah satu kesempatan yang bisa
dimanfaatkan keberadaannya dalam bidang pendidikan untuk menunjang
proses pembelajaran. Terlebih di Era Revolusi Industri 4.0 mengharuskan
peserta didik untuk terbuka terhadap perkembangan Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK) dan sejalan dengan kebijakan Permendikbud Nomor
37 Tahun 2018 Pasal 2A ayat (1) tentang integrasi pembelajaran TIK di
SD. Oleh karena itu, LKPD yang digunakan dalam pembelajaran di SD
dapat dikemas secara tematik berbantuan TIK dengan memadukan muatan
pelajaran pada satu atau lebih mata pelajaran sesuai dengan tema atau
subtema pembelajaran.
LKPD pembelajaran tematik berbasis TIK dapat meminimalisasi
penggunaan kertas dalam pembelajaran, karena petunjuk, langkah kerja,
dan komponen LKPD lainnya ditampilkan melalui proyektor. LKPD
pembelajaran tematik berbasis TIK dapat berbentuk LKPD Eksploratif,
LKPD Eksperimental, dan LKPD Latihan Psikomotorik yang dikemas
dengan tampilan yang menarik berbantuan perangkat lunak untuk
memotivasi peserta didik dalam belajar secara aktif dan mandiri. Perangkat
lunak yang dapat digunakan untuk mengembangkan LKPD pembelajaran
tematik berbasis TIK, di antaranya powerpoint, corel draw, adobe ilustrator,
adobe animate, photoshop, dan lain-lain.
Selain dapat dikemas secara menarik, LKPD pembelajaran tematik berbasis
TIK juga dapat dikembangkan dalam bentuk elektronik atau e-LKPD yang
dapat diakses melalui internet sehingga peserta didik dapat belajar
dimanapun dan kapanpun dengan mengakses LKPD dengan bebas tanpa
harus diberikan oleh guru. Tentunya peran guru dan orang tua sangat
penting dalam mengawasi peserta didik dalam memanfaatkan e-LKPD.
Berikut contoh e-LKPD berbahasa Inggris yang dapat dijadikan rujukan
dalam mengembangkan e-LKPD www.superteacherworksheets.com. Di
dalam LKPD ini terdapat kumpulan lembar kerja untuk materi
pembelajaran pada berbagai mata pelajaran, seperti Matematika, Sains,
Bahasa, dan sebagainya. W-LKPD dapat dimanfaatkan oleh peserta didik
untuk diakses di luar jam sekolah tanpa harus menunggu cetakan LKPD
dari guru di sekolah.
LKPD berbasis TIK dapat dikemas secara interaktif dan memiliki
keunggulan dibandingkan dengan LKPD konvensional yang biasa
dikembangkan oleh guru seperti tertera pada tabel berikut.
Tabel 1. Perbedaan LKPD Berbasis TIK dan LKPD Konvensional
No Aspek LKPD Konvensional LKPD Berbasis TIK
Interaktif
1 Penyajian Disajikan dalam
bentuk deskriptif
Disajikan dalam bentuk
pertanyaan yang dapat
mengkonstruk pemahaman
peserta didik
2 Gambar, grafik
maupun tulisan
Disajikan dalam
keadaan diam
Disajikan bergerak langkah per
langkah, ketika peserta didik
tidak mengerti dapat diulang
3 Komunikasi Dilakukan dengan
satu arah
Dilakukan dengan dua arah
(ketika peserta didik
memberikan jawaban atau
respon, LKPD ini akan
memberikan umpan balik)
4 Isi Menekankan banyak
pada soal – soal
Menekankan pada penanaman
konsep, soal hanya dijadikan
sebagai pengantar pemahaman
peserta didik
5 Tampilan Disajikan pada
lembaran kertas
Disajikan lebih menarik
dengan tampilan gambar yang
disukai peserta didik dan
tampilannya lebih hidup
LKPD pembelajaran tematik berbasis TIK dikemas secara kontekstual
relevan dengan tema atau subtema pembelajaran dengan bantuan TIK untuk
pengembangan dan penggunaannya, sehingga memberikan banyak
keuntungan jika dimanfaatkan dalam pembelajaran. Keuntungan
pembelajaran dengan menggunakan LKPD tematik berbasis TIK, yaitu:
a. Aktivitas peserta didik lebih kontekstual dan holistik.
LKPD yang dikemas secara tematik melibatkan aktivitas belajar yang
dekat dengan kehidupan peserta didik, serta memungkinkan peserta
didik untuk menguasai berbagai pengetahuan dan keterampilan dalam
berbagai bidang ilmu. Dengan TIK, LKPD dapat ditampilkan dengan
menarik disertai ilustrasi-ilustrasi dan gerakan sehingga memfasilitasi
seluruh gaya belajar peserta didik.
b. Materi pembelajaran pada banyak mata pelajaran dapat dikuasai peserta
didik melalui satu aktivitas atau tugas belajar.
LKPD yang dikemas secara tematik memungkinkan peserta didik
menguasai berbagai materi pembelajaran pada satu atau lebih mata
pelajaran melalui satu aktivitas atau tugas belajar sesuai dengan
kekhasan pada setiap bidang studi. Dengan TIK, peralihan langkah kerja
dari satu langkah kerja lainnya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.
c. Menghemat biaya, tempat dan waktu dan tersedia sepanjang waktu.
LKPD berbantuan TIK ini dikembangkan tanpa kertas dan dapat
digunakan beberapa kali dimanapun dan kapanpun, sehingga dapat
menghemat biaya, tempat, dan waktu.
d. Memungkinkan peserta didik menandai hal-hal penting.
Konten dalam komponen LKPD berbantuan TIK seperti petunjuk,
langkah kerja, dan komponen lainnya memungkinkan untuk diubah atau
diganti sesuai dengan kebutuhan pembelajaran.
e. Ramah lingkungan, karena tidak menggunakan kertas, tinta, dan lain
sebagainya.
LKPD berbantuan TIK dikemas tanpa menggunakan bahan-bahan
berbahaya yang tidak ramah anak dan tidak ramah lingkungan, sehingga
LKPD ini aman untuk digunakan dalam pembelajaran
4. Prosedur Penyusunan LKPD Pembelajaran Tematik Berbasis TIK
LKPD pembelajaran tematik berbasis TIK harus disusun secara sistematis
dan memudahkan peserta didik untuk memahami setiap perintah kerja.
Dalam penyusunan LKPD ini, terdapat berbagai persyaratan di antaranya
syarat didaktis, syarat konstruksi, dan syarat teknis.
a. Syarat didaktis
LKPD yang dikembangkan sebagai salah satu bentuk sarana pendukung
pembelajaran harus memenuhi prinsip-prinsip pembelajaran yang
mendidik, di antaranya:
1) Dikemas secara tematik, kontekstual, dan memotivasi peserta didik
untuk belajar
2) Memperhatikan adanya perbedaan individual
3) Menekankan pada proses bukan berorientasi hasil
4) Memiliki variasi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan
belajar
5) Mengembangkan kemampuan komunikasi sosial, emosional, moral,
estetika pada diri peserta didik
6) Mengembangkan berbagai kompetensi peserta didik secara terpadu
meliputi aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
b. Syarat konstruksi
Syarat konstruksi adalah syarat-syarat yang berkenaan dengan
penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta memudahkan
peserta didik untuk memahami setiap petunjuk atau langkah kerja pada
LKPD. Bahasa yang digunakan dalam LKPD harus memenuhi
persyaratan berikut:
1) Sesuai dengan tingkat perkembangan kedewasaan peserta didik
2) Dapat dibaca dan dipahami oleh peserta didik
3) Menggunakan struktur kalimat yang jelas
4) Memiliki taat urutan yang sesuai dengan perkembangan peserta didik
5) Menghindari pertanyaan atau perintah kerja yang terlalu terbuka
6) Menggunakan kalimat sederhana dan pendek
7) Lebih banyak menggunakan ilustrasi daripada kata-kata
8) Memuat tujuan yang jelas
9) Mempunyai identitas untuk memudahkan proses administrasi
c. Syarat teknis
Syarat teknis dalam penyusunan LKPD tematik berbasis TIK terkait
dengan tampilan atau kemasan LKPD sebagai berikut:
1) Teks baik tulisan maupun gambar disajikan secara tematik berisi
pesan yang jelas
2) Menggunakan huruf cetak yang tebal dan dapat dibaca dengan
mudah oleh peserta didik
3) Membedakan kolom perintah dan hasil kerja peserta didik
4) Terdiri dari kombinasi tulisan, gambar diam dan bergerak, serta
tulisan sehingga tidak menimbulkan rasa bosan
Prosedur penyusunan LKPD pembelajaran tematik berbasis TIK terdiri atas
langkah-langkah spesifik sebagai berikut:
a. Melakukan analisis tema dan subtema
Tema dan subtema pembelajaran dapat menentukan konten dalam setiap
komponen LKPD seperti petunjuk, langkah kerja, dan contoh atau
ilustrasi yang digunakan.
b. Melakukan analisis kompetensi dasar dan materi pembelajaran
Kompetensi dan materi pembelajaran yang harus dikuasai peserta didik
sesuai dengan dimensinya menentukan jenis LKPD yang akan
dikembangkan, karena tidak semua tujuan atau materi pembelajaran
harus difasilitasi dengan LKPD
c. Melakukan analisis kebutuhan LKPD
Setiap jenis LKPD memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda.
Analisi kebutuhan LKPD memiliki andil yang penting supaya LKPD
yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan.
a. Melakukan analisis perangkat TIK
Perangkat TIK baik keras maupun lunak memiliki fungsi dan manfaat
masing-masing. Analisis terhadap perangkat TIK yang tersedia dapat
menentukan jenis perangkat yang akan digunakan untuk
mengembangkan LKPD.
b. Menentukan jenis dan judul LKPD
Setiap jenis LKPD memiliki fungsi, manfaat, dan struktur yang beragam.
Guru harus mengembangkan dan menyusun konten setiap komponen
LKPD secara sistematis sehingga dapat memandu peserta didik untuk
melakukan tugas belajar. Satu LKPD tematik berbasis TIK dapat terdiri
atas beberapa jenis LKPD sesuai dengan karakteristik materi
pembelajaran dan bidang studi.
c. Membuat LKPD
LPKD yang dikembangkan pada umumnya memiliki struktur sebagai
berikut:
1) Judul kegiatan, tema, subtema, kelas, dan semester
2) Tujuan belajar sesuai dengan kompetensi dasar
3) Alat dan bahan
4) Prosedur kerja yang berisi petunjuk kerja untuk peserta didik
5) Tabel data untuk mencatat hasil pengamatan atau pengukuran,
eksperimen, dan eksplorasi. Untuk kegiatan yang tidak memerlukan
data bisa diganti dengan tabel/kotak kosong yang dapat digunakan
peserta didik untuk menulis, menggambar, atau berhitung.
6) Bahan diskusi yang berisi pertanyaan-pertanyaan untuk menuntun
peserta didik melakukan analisis data dan melakukan
konseptualisasi.
Agar LKPD tematik berbasis TIK tepat dan akurat, maka harus dipenuhi
syarat-syarat sebagai berikut:
a. Susunan kalimat dan kata-kata diutamakan
b. Sederhana dan mudah dimengerti
c. Singkat dan jelas
d. Istilah baru hendaknya diperkenalkan terlebih dahulu
e. Gambar dan ilustrasi hendaknya dapat membantu peserta didik
memahami materi pembelajaran
f. Menunjukkan cara dalam menyusun sebuah pengertian
g. Membantu peserta didik berpikir kritis
h. Menentukan variabel yang akan dipecahkan dalam kegiatan
pembelajaran
i. Tata letak hendaknya membantu peserta didik memahami materi
pembelajaran dengan menunjukkan urutan kegiatan secara logis dan
sistematis
j. Menunjukkan bagian-bagian yang sudah diikuti dari awal hingga akhir.
k. Desain harus menarik
5. Penggunaan LKPD Pembelajaran Tematik Berbasis TIK dalam
Pembelajaran di SD
Penggunaan LKPD pembelajaran tematik berbasis TIK memerlukan
kontrol yang ketat dari guru agar peserta didik benar-benar melaksanakan
tugas belajarnya dengan baik. LKPD digunakan selama pembelajaran
dengan tidak menggantikan peran guru, melainkan sebagai sarana
pendukung pembelajaran. Dengan demikian, penggunaan LKPD
pembelajaran tematik berbasis TIK harus tetap memperhatikan prinsip-
prinsip pembelajaran yang mendidik sebagai berikut:
1) Dilaksanakan secara tematik, kontekstual, dan memotivasi peserta didik
untuk belajar
2) Mamandirikan dan mengaktifkan peserta didik
3) Tidak menggantikan peran guru secara keseluruhan
4) Memperhatikan adanya perbedaan individual
5) Menekankan pada proses bukan berorientasi hasil
6) Memiliki variasi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan belajar
7) Mengembangkan kemampuan komunikasi sosial, emosional, moral,
estetika pada diri peserta didik
8) Mengembangkan berbagai kompetensi peserta didik secara terpadu
meliputi aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Dalam pembelajaran di SD dengan menggunakan LKPD tematik berbasis
TIK, guru dapat memfokuskan perannya pada membimbing, memotivasi,
dan menilai proses dan hasil belajar peserta didik karena LKPD
membantunya dalam mengarahkan peserta didik untuk melakukan tugas
belajar tertentu. Jadi, LKPD digunakan oleh guru bukan untuk menguji
peserta didik melainkan untuk memandu dan mengarahkan peserta didik
untuk melakukan pengalaman belajar yang aktif dan mandiri. Melalui
LKPD tematik berbasis TIK, pembelajaran akan dapat mengaktifkan dan
memotivasi belajar peserta didik karena dikemas sesuai dengan
karakteristik peserta didik yang senang bermain, berpikir konkret,
berimajinasi, dan melakukan aktivitas langsung.
Daftar Pustaka
Anderson, L. W. dan Krathwohl, D. R. (2001). A Taxonomy for Learning,
Teaching, and Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of
Educational Objectives. New York: Longman.
Arends, R. I. (2009). Learning to Teach. New York: McGraw Hill.
Darmawan, D. dkk. (2008). Dasar Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Bandung: UPI Press.
Iriawan, S. B. (2016). Appropriate Teaching Method as A Source of
Students’Success in Learning. MUK Publication: Global and Stochastic
Analysis, 3 (3). 203-214.
Nasution, Z. (2001). Perkembangan Teknologi Komunikasi. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Sukirman, D. dan Djumhana, N. (2006). Perencanaan Pembelajaran.
Bandung: UPI Press.