3. LANDASAN TEORI Pada tahun 1927, Georg Simon Ohm, ahli fisika
berkebangsaan Jerman menentukan berdasarkan hasil eksperimennya
bahwa arus listrik yang melalui suatu penghantar sebanding dengan
beda potensial yang diberikan pada ujung-ujung penghantar tersebut,
yang dinyatakan dalam bentuk persamaan matematik berikut: I =
dimana: I = kuat arus listrik V = beda potensial R = hambatan
penghantar Resistor pada suatu rangkaian, terutama alat-alat
elektronik biasanya digunakan untuk mengendalikan besar arus
listrik yang mengalir.
4. LANDASAN TEORI Hasil eksperimental ini dikenal sebagai Hukum
Ohm. Banyak fisikawan yang akan mengatakan bahwa ini bukan
merupakan hukum, tetapi lebih berupa definisi hambatan atau
deskripsi empirik dari sifat yang dimiliki bahan (konduktor logam)
tertentu. Penghantar yang sifat hambatannya mengikuti hukum Ohm
disebut penghantar Ohmik, sedangkan penghantar yang tidak mengikuti
hukum Ohm disebut penghantar non Ohmik Untuk memperoleh hasil
pengukuran yang tepat seharusnya amperemeter harus mempunyai
hambatan dalam diabaikan sedangkan voltmeter memiliki hambatan
dalam ideal.
5. ALAT, BAHAN DAN TATA CARA PRAKTIKUM
6. ALAT DAN BAHAN Alat 1. Saklar SPST 2. Kabel Penghubung 3.
Resistor 50,8 W 4. Resistor 100,4 W 5. Multimeter Digital 6. Kawat
Konstanta 0,2 mm 7. Kawat Tembaga 0,2 mm 8. Kotak penghubung 9.
Jepit Buaya bersoket 10. Jepit Buaya bersteker Bahan 1. Catu
daya
7. TATA CARA PRAKTIKUM
8. TATA CARA PRAKTIKUM Menyiapkanalatdanbahan
Menyalakansaklardancatudaya Pilih2 V padacatudaya Lihathasilampere
dan volt padamultimeterdigital Ganti volt padacatudaya
Lihathasilampere dan voltmeter dalammultimeterdigital
Hitungdenganmenggunakan untuksetiappasangan V dan I Catathasilnya
Ulangisampai 12V
9. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
10. PENGUMPULAN DATA Percobaan 1 Resistor 100/4watt Tabel 6.3
Hambatan Listrik No V (volt) I (Ampere) 1 0,15 volt 1,5 x 10-3
ampere 2 1,91 volt 19,3 x 10-3 ampere 3 3,71 volt 37,2 x 10-3
ampere 4 5,60 volt 56,4 x 10-3 ampere 5 7,76 volt 77,7 x 10-3
ampere 6 9,54 volt 95,8 x 10-3 ampere 7 11,55 volt 116,4 x 10-3
ampere Percobaan 2 Resistor 50/8 watt Tabel 6.4 Hambatan Listrik No
V (volt) I (Ampere) 1 0,07 volt 1,5 x 10-3 ampere 2 1,16 volt 22,3
x 10-3 ampere 3 3,92 volt 74,3 x 10-3 ampere 4 5,86 volt 110,3 x
10-3 ampere 5 5,88 volt 110,9 x 10-3 ampere 6 7,64 volt 144,5 x
10-3 ampere 7 11,35 volt 0,21 ampere
11. PENGOLAHAN DATA Percobaan 1 Resistor 100 /4watt Tabel 6.5
Hambatan Listrik = 0,15 0,0015 = 1,91 0,0193 = 3,71 0,0372 = 5,60
0,0564 = 7,76 0,0777 = 9,54 0.0958 = 100 = 98,96 = 99,73 = 99,29 =
99,87 = 99,58 No V (volt) I (Ampere) 1 0,15 volt 1,5 x 10-3 ampere
100 2 1,91 volt 19,3 x 10-3 ampere 98,96 3 3,71 volt 37,2 x 10-3
ampere 99,73 4 5,60 volt 56,4 x 10-3 ampere 99,29 5 7,76 volt 77,7
x 10-3 ampere 99,87 6 9,54 volt 95,8 x 10-3 ampere 99,58 7 11,55
volt 116,4 x 10-3 ampere 99,22 R2 R1 = R6= R3= R5= R4=
12. PENGOLAHAN DATA R7 = = 11,5 0,01164 = 99,22 Gambar 6.1
Grafik Hambatan Listrik 0.0015 0.0193 0.0372 0.0564 0.0777 0.0958
0.1164 0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 0.15 1.19 3.71 5.6 7.76
9.54 11.55 I(A)
13. PENGOLAHAN DATA Percobaan 2: 50/8 watt Tabel 6.6 Hambatan
Listrik R1 = R2 = R3 = R4 = R5 = R6 = R1 = 466,67 R2 = 52,01 R3 =
52,75 R4= 53, 12 R5= 53,02 R6= 52,87 R7 = = 11,35 0,21 = 54,04 No V
(volt) I (Ampere) 1 0,07 volt 1,5 x 10-3 ampere 466,67 2 1,16 volt
22,3 x 10-3 ampere 52,01 3 3,92 volt 74,3 x 10-3 ampere 52,75 4
5,86 volt 110,3 x 10-3 ampere 53,12 5 5,88 volt 110,9 x 10-3 ampere
53,02 6 7,64 volt 144,5 x 10-3 ampere 52,87 7 11,35 volt 0,21
ampere 54,04
16. ANALISA hambatan jadi hal tersebut sesuai dengan Dalam
Percobaan 1 sesuai karena kuat arus berbanding lurus dengan
tegangan dan berbanding terbalik dengan hukum ohm dapat dilihat
dari hasinya gerafiknya dipengolahan data. Dari praktik ini V naik
dan I naik karena sesuai dengan hukum ohm yang berbunyi arus
berbanding lurus dengan tengan dan berbanding terbalik dengan
hambatan. Berbeda jauh karena nilai nilai V dan I mengalami
kenaikan setiap rangkainya.
17. ANALISA Grafik percobaan 2 terdapat arus listrik rendah
yaitu 0,0015 Amper dengan tegangan 0,07 Volt dan arus listrik yaitu
0.2 Amper dengan tegangan 11,35 volt. Pada grafik percobaan ke-2
berbanding lurus dan tidak terbalik dengan bunyi hukum Ohm,
walaupun voltmeter 5,86 dan 5,88 pada saat pengujian arusnya hampir
sama. Jadi tetap dianggap berbanding lurus karnan mengalami
kenaikan.
18. KESIMPULAN DAN SARAN
19. KESIMPULAN 1.Nilai volt dan ampere yang kurang akurat
menyebabkan percobaan ini tidak sesuai dengan hukum ohm. 2. semakin
besar arus listrikk maka semakin besar tegangan yang di hasilkan.
3. Percobaan yang telah dilakukan sesuai dengan hukum ohm.
20. SARAN Alat untuk praktikum ditambah, agar pratikan dapat
menggunakan masiang-masing perkelompok