88
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM STATISTIKA INDUSTRI 1 MODUL 3 DISTRIBUSI VARIABEL ACAK DISKRIT Oleh : KELOMPOK 4 Anggota : WILDANI DEZA FAHMI (1310932002) WINDA SUKMA (1310931011) Asisten : RIAN KAMAL FIKRI LABORATORIUM PERENCANAAN DAN OPTIMASI SISTEM INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2014

MODUL 3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Statistika Industri

Citation preview

  • LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

    STATISTIKA INDUSTRI 1

    MODUL 3

    DISTRIBUSI VARIABEL ACAK DISKRIT

    Oleh :

    KELOMPOK 4

    Anggota :

    WILDANI DEZA FAHMI (1310932002)

    WINDA SUKMA (1310931011)

    Asisten :

    RIAN KAMAL FIKRI

    LABORATORIUM PERENCANAAN DAN OPTIMASISISTEM INDUSTRI

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRIFAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS ANDALASPADANG

    2014

  • LEMBAR PENGESAHAN

    LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

    STATISTIKA INDUSTRI 1

    MODUL 3

    DISTRIBUSI VARIABEL ACAK DISKRIT

    Oleh

    KELOMPOK 4

    Anggota

    Wildani Deza Fahmi (1310932002)

    Winda Sukma (1310931011)

    Tanggal Penyerahan : November 2014

    Disetujui Oleh

    Asisten Penguji Asisten Pembimbing

    (Ira Ulya) (Rian Kamal Fikri) Bp. 1110932041 Bp. 1110931019

    Diterima Oleh

    Asisten Penerima

    ( )Bp.

  • LEMBAR PENGESAHAN

    LAPORAN AWAL PRAKTIKUM

    STATISTIKA INDUSTRI I

    MODUL 3

    DISTRIBUSI VARIABEL ACAK DISKRIT

    Oleh :

    KELOMPOK 04

    Anggota

    Wildani Deza Fahmi (1310932002)

    Winda Sukma (1310931011)

    Tanggal Penyerahan : Oktober 2014

    Diterima Oleh : Disetujui Oleh :

    Asisten Penerima Asisten Pembimbing

    ( ) ( )

    BP. BP.

  • LEMBAR ASISTENSI

    Modul : 3 (Distribusi Variabel Acak Diskrit)

    Kelompok : 04

    Anggota : 1. Wildani Deza Fahmi (1310932002)

    2. Winda Sukma (1310931011)

    Asisten : Rian Kamal Fikri

    No. Hari/Tanggal Keterangan Tanda Tangan

    Padang, Oktober 2014

    Asisten Pembimbing

    Rian Kamal Fikri

  • ABSTRAK

    Statistika adalah ilmu yang mendasari tentang perhitungan sebuah data. Data statistik yang didapatkan adalah hasil dari kejadian yang tidak pasti. Ketidakpastian ini disebut dengan probabilitas. Probabilitas adalah mencari peluang suatu kejadian dengan pengambilan beberapa sampel, salah satu sebaran dari probabilitas adalah distribusi variabel acak diskrit.

    Penelitian ini membahas mengenai distribusi variabel acak diskrit. Distribusi variabel acak diskrit yang hanya menggunakan distribusi binomial, distribusi hipergeometri dan distribusi poisson. Perbedaan antara distribusi binomial dan distribusi hipergeometri adalah pada pengembalian sampel, dimana pada distribusi binomial sampel diambil lalu dikembalikan sedangkan pada distribusi hipergeometri pengambilan tanpa pengembalian sample tersebut. Distribusi poisson data diambil dari hasil kedatangan kendaraan mobil dan motor di halte depan Fakultas Ekonomi Universitas Andalas jam 12:00-14:30 WIB.

    Data hasil penelitian diolah dan dianalisis. Data tersebut dihitung lalu dibandingkan hasil pengolahan tersebut berdasarkan hasil perhitungan distribusi binomial dan distribusi hipergeometri. Hasil dari pengolahan lalu disajikan dalam bentuk tabel hasil rekapitulasi cacat dan baik. Distribusi poisson direkap hasil waktu kedatangan kendaraan di depan halte Fakultas Ekonomi Universitas Andalas jam 12:00-14:30 WIB. Perhitungan dengan menghitung distribusi frekuensi, distribusi probabilitas kumulatif dan probabilitas terambilnya produk cacat secara teoritis. Perhitungan menggunakan Ms. Excel dan software STATISTICA, dengan hasil yang didapatkan relatif sama.

    Kata kunci:data, distribusi variabel acak diskrit,probabilitas,

  • ABSTRACT

    Statistica is science based from calculation of the data. The statistic dataget from the result of the occurence uncertainly events. Uncertainty this called with probability. Probability is to find of opportunity an the occurence with intake some sample, one of the distribution from probability is random variable discrete.

    In this Research about study of distribution variable random discrete. Random variable distribution discrete which only use binomial distribution, distribution hypergeometry and distribution poisson. Difference betweendistribution binomial and distribution hipergeometri is at the return sample, where in the distribution binomial sample take last return while at distribution hipergeometri intake without return the sample. Distribution poisson data take from the result arrival of vehicle car and motor cycle infront of bus station in Faculty of Economics AndalasUniversity at 12:00-14:30 PM.

    Data result from the research can be process and analysis. The data will be count then compare for the result of processing the pursuant to result binomial distribution calculation and distribution hipergeometri. Result of from processing last present in the form of tables defect summary result and good. Distribution poisson summary of result time arrival of vehicle in front of bus station in Faculty of Economics University Andalas At 12:00-14:30 PM. Calculation with the frequency distribution, cumulative probability distribution and probability is outcome defect product theoretically. CalculationsusingMs.ExcelandSTATISTICAsoftware, with the result thatrelatively same.

    Keywords: data, random variable distribution discrete, probability,

  • iKATA PENGANTAR

    Puji syukur kita ucapkan kehadirat ALLAH SWT atas limpahan rahmat

    dan karunia-NYA, sehingga laporan akhir modul 3 yang berjudul Distribusi

    Variabel Acak Diskrit ini dapat terselesaikan.

    Penyelesaian laporan akhir modul 3 ini tidak terlepas dari bantuan dan

    partisipasi dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung.

    Dengan rasa kerendahan hati, kami mengucapkan terimakasih kepada:

    1. Dr. Alexie Herryandie Bronto Adi, sebagai dosen Statistik Industri 1 yang

    telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat sehingga dapat

    menyelesaikan laporan akhir ini.

    2. Rian Kamal Fikri sebagai asisten yang telah membimbing menyelesaikan

    modul 3 berjudul Distribusi Variabel Acak Diskrit

    3. Ira Ulya sebagai asisten penguji laporan akhir modul 3 yang berjudul

    Distribusi Variabel Acak Diskrit.

    4. Teman-teman seangkatan yang telah membantu dan memberikan masukan

    dalam pembuatan laporan akhir ini.

    Semoga laporan akhir modul 3 yang berjudul Distribusi Variabel Acak

    Diskrit dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan. Masih

    banyak kekurangan yang ada pada laporan ini, kami mengharapkan kritik dan

    saran yang membangun untuk penyempurnaan dan perbaikan laporan selanjutnya.

    Padang, November 2014

    Penulis

  • ii

    DAFTAR ISI

    LEMBAR PENGESAHAN

    LEMBAR ASISTENSI

    ABSTRAK

    ABSTRACT

    KATA PENGANTAR .......................................................................................i

    DAFTAR ISI......................................................................................................ii

    DAFTAR TABEL .............................................................................................v

    DAFTAR GAMBAR .........................................................................................viii

    DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................ix

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang.............................................................................1

    1.2 Tujuan Penulisan Laporan...........................................................2

    1.3 Perumusan Masalah.....................................................................2

    1.4 Batasan Masalah..........................................................................3

    1.5 Sistematika Penulisan..................................................................3

    BAB II LANDASAN TEORI

    2.1 Pengertian Distribusi Peluang Diskrit ..........................................6

    2.2 Pembagian Distribusi Variabel Acak Diskrit ...............................6

    2.2.1 Distribusi Seragam .............................................................7

    2.2.2 Distribusi Binomial ............................................................7

    2.2.3 Distribusi Multinomial .......................................................9

    2.2.4 Distribusi Hipergeometri ....................................................10

    2.2.5 Distribusi Binomial Negatif ...............................................12

    2.2.6 Distribusi Geometrik ..........................................................13

    2.2.7 Distribusi Poisson...............................................................13

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN

    3.1 Studi Literatur...............................................................................16

    3.2 Identifikasi Masalah .....................................................................16

    3.3 Perumusan Masalah......................................................................17

  • iii

    3.4 Pengumpulan Data........................................................................17

    3.5 Pengolahan Data ...........................................................................17

    3.6 Analisis .........................................................................................18

    3.7 Penutup .........................................................................................18

    3.8 Flowchart Metodologi Penelitian................................................18

    BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

    4.1 Pengumpulan Data........................................................................20

    4.1.1 Hasil Pengumpulan Data untuk Percobaan

    Distribusi Binomial ............................................................20

    4.1.2 Hasil Pengumpulan Data untuk Percobaan

    Distribusi Hipergeometri....................................................21

    4.1.3 Hasil Pengumpulan Data untuk Percobaan Pisson..........22

    4.2 Pengolahan Data ...........................................................................22

    4.2.1 Perhitungan Data Pengamatan untuk Distribusi

    Binomial.............................................................................22

    4.2.1.1 Perhitungan Distribusi Frekuensi...........................23

    4.2.1.2 Perhitungan Ulang Percobaan terhadap P(Y) ........24

    4.2.1.3 Distribusi Probabilitas Kumulatif ..........................40

    4.2.1.4 Perhitungan Probabilitas Terambilnya Produk

    Cacatsecara Teoritis ...............................................41

    4.2.2 Perhitungan Data Pengamatan untuk Distribusi

    Hipergeometri ...................................................................42

    4.2.2.1 Perhitungan Distribusi Frekuensi ...........................42

    4.2.2.2 Perhitungan Ulang Percobaan P(Y) .......................43

    4.2.2.3 Distribusi Probabilitas Kumulatif ..........................57

    4.2.2.4 Perhitungan Probabilitas Terambilnya Produk

    Cacat secara Teoritis ..............................................58

    4.2.3 Perhitungan Data Pengamatan untuk Distribusi Poisson ...59

    4.2.3.1 Perhitungan Data Pengamatan untuk

    Kendaraan Sepeda Motor .......................................59

    4.2.3.2 Perhitungan Data Pengamatan untuk

    Kendaraan Mobil....................................................62

  • iv

    4.2.4 Pengolahan Data dengam Menggunakan Software............65

    4.2.4.1 Perhitungan Menggunakan Software

    STATISTICA untuk Distribusi Binomial ................65

    4.2.4.2 Perhitungan Menggunakan Software

    STATISTICA untuk Distribusi Poisson ..................66

    BAB V ANALISIS

    5.1 Analisis Perbandingan Hasil Pengamatan Distribusi

    Binomial dan Hipergeometri .........................................................69

    5.2 Analisis Hasil Pengamatan Distribusi Poisson pada Jalan

    Depan Halte Fakultas Ekonomi Pukul 12:00-14:30 ......................70

    5.3 Analisis Perbandingan Hasil Pengolahan Data Microsoft

    Excel dan Software STATISTICA..................................................71

    BAB VI PENUTUP

    6.1 Kesimpulan .................................................................................73

    6.2 Saran ...........................................................................................73

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • vDAFTAR TABEL

    Tabel 4.1 Rekapitulasi Jumlah Cacat dan Baik dalam Sampel .................21

    Tabel 4.2 Rekapitulasi Jumlah Cacat dan Baik dalam Sampel .................21

    Tabel 4.3 Rekapitulasi Waktu Kedatangan Kendaraan di

    Jalan Depan Halte Fakultas Ekonomi Universitas Andalas

    Pukul 12:00-14:30.....................................................................22

    Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi ..................................................................23

    Tabel 4.5 Ulangan Percobaan terhadap P(0).............................................24

    Tabel 4.6 Perbandingan Peluang Percobaan dan Teori.............................25

    Tabel 4.7 Ulangan Percobaan terhadap P(1).............................................26

    Tabel 4.8 Perbandingan Peluang Percobaan dan Teori.............................27

    Tabel 4.9 Ulangan Percobaan terhadap P(2).............................................28

    Tabel 4.10 Perbandingan Peluang Percobaan dan Teori.............................29

    Tabel 4.11 Ulangan Percobaan terhadap P(3).............................................30

    Tabel 4.12 Perbandingan Peluang Percobaan dan Teori.............................31

    Tabel 4.13 Ulangan Percobaan terhadap P(4).............................................32

    Tabel 4.14 Perbandingan Peluang Percobaan dan Teori.............................33

    Tabel 4.15 Ulangan Percobaan terhadap P(5) ............................................34

    Tabel 4.16 Perbandingan Peluang Percobaan dan Teori.............................35

    Tabel 4.17 Ulangan Percobaan terhadap P(6).............................................36

    Tabel 4.18 Perbandingan Peluang Percobaan dan Teori.............................37

    Tabel 4.19 Ulangan Percobaan terhadap P(7).............................................38

    Tabel 4.20 Perbandingan Peluang Percobaan dan Teori.............................39

    Tabel 4.21 Distribusi Probabilitas Kumulatif .............................................40

    Tabel 4.22 Perhitungan Probailitas Cacat Terambilnya Cacat secara

    Teoritis .....................................................................................42

    Tabel 4.23 Distribusi Frekuensi ..................................................................42

    Tabel 4.24 Ulangan Percobaan terhadap P(0).............................................44

    Tabel 4.25 Perbandingan Peluang Percobaan dan Teori.............................44

    Tabel 4.26 Ulangan Percobaan terhadap P(1).............................................46

  • vi

    Tabel 4.27 Perbandingan Peluang Percobaan dan Teori.............................46

    Tabel 4.28 Ulangan Percobaan terhadap P(2).............................................48

    Tabel 4.29 Perbandingan Peluang Percobaan dan Teori.............................48

    Tabel 4.30 Ulangan Percobaan terhadap P(3).............................................50

    Tabel 4.31 Perbandingan Peluang Percobaan dan Teori.............................50

    Tabel 4.32 Ulangan Percobaan terhadap P(4).............................................52

    Tabel 4.33 Perbandingan Peluang Percobaan dan Teori.............................52

    Tabel 4.34 Ulangan Percobaan terhadap P(5).............................................54

    Tabel 4.35 Perbandingan Peluang Percobaan dan Teori.............................54

    Tabel 4.36 Ulangan Percobaan terhadap P(6).............................................56

    Tabel 4.37 Perbandingan Peluang Percobaan dan Teori.............................56

    Tabel 4.38 Distribusi Probabilitas Kumulatif .............................................57

    Tabel 4.39 Perhitungan Probabilitas Terambilnya Produk Cacat

    secara Teoritis ...........................................................................59

    Tabel 4.40 Data Jumlah Kendaraan Sepeda Motor Per 20 Detik

    di Jalan Depan Halte Fakultas Ekonomi Pukul

    12:00-1430 WIB .......................................................................60

    Tabel 4.41 Perhitungan Lambda Waktu Kedatangan Sepeda

    Motor Per 20 Detik di Jalan Depan Halte Fakultas Ekonomi

    Pukul 12:00-1430 WIB ............................................................61

    Tabel 4.42 Perhitungan Probabilitas Jumlah Kendaraan Sepeda Motor

    Per 20 Detik di Jalan Depan Halte Fakultas Ekonomi

    Pukul 12:00-1430 WIB .............................................................62

    Tabel 4.43 Data Jumlah Kendaraan Mobil Per 20 Detik di Jalan

    Depan Halte Fakultas EkonomiPukul 12:00-1430 WIB...........63

    Tabel 4.44 Perhitungan Lambda Waktu Kedatangan

    Mobil Per 20 Detik di Jalan Depan Halte Fakultas

    Ekonomi Pukul 12:00-1430 WIB..............................................64

    Tabel 4.45 Perhitungan Probabilitas Jumlah Kendaraan

    Mobil Per 20 Detik di Jalan Depan Halte Fakultas

    Ekonomi Pukul 12:00-1430 WIB..............................................65

    Tabel 4.46 Perhitungan Menggunakan Software STATISTICA ..................66

  • vii

    Tabel 4.47 Perhitungan Distribusi Poisson untuk Kendaraan Sepeda

    Motor Menggunakan Software STATISTICA............................67

    Tabel 4.47 Perhitungan Distribusi Poisson untuk Kendaraan

    Mobil Menggunakan Software STATISTICA ............................68

  • viii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 3.1 Flowchart Metodologi Penelitian .............................................19

    Gambar 4.1 Grafik Frekuensi Terambilnya Produk Cacat Sebanyak Y.......24

    Gambar 4.2 Grafik Ulang Percobaan P(0) ....................................................26

    Gambar 4.3 Grafik Ulang Percobaan P(1) ....................................................28

    Gambar 4.4 Grafik Ulang Percobaan P(2) ....................................................30

    Gambar 4.5 Grafik Ulang Percobaan P(3) ....................................................32

    Gambar 4.6 Grafik Ulang Percobaan P(4) ....................................................34

    Gambar 4.7 Grafik Ulang Percobaan P(5) ....................................................36

    Gambar 4.8 Grafik Ulang Percobaan P(6) ....................................................38

    Gambar 4.9 Grafik Ulang Percobaan P(7) ....................................................40

    Gambar 4.10 Grafik Distribusi Probabilitas Kumulatif ..................................41

    Gambar 4.11 Grafik Frekuensi Terambilnya Produk Cacat Sebanyak Y.......43

    Gambar 4.12 Grafik Ulang Percobaan P(0) ....................................................45

    Gambar 4.13 Grafik Ulang Percobaan P(1) ....................................................47

    Gambar 4.14 Grafik Ulang Percobaan P(2) ....................................................49

    Gambar 4.15 Grafik Ulang Percobaan P(3) ....................................................51

    Gambar 4.16 Grafik Ulang Percobaan P(4) ....................................................53

    Gambar 4.17 Grafik Ulang Percobaan P(5) ....................................................55

    Gambar 4.18 Grafik Ulang Percobaan P(6) ....................................................57

    Gambar 4.19 Grafik Distribusi Probabilitas Kumulatif ..................................58

    Gambar 4.20 Grafik Distribusi Binomial Menggunakan

    Software STATISTICA...............................................................66

    Gambar 4.21 Grafik Distribusi Poisson untuk Kendaraan Sepeda

    Motor Menggunakan Software STATISTICA............................67

    Gambar 4.22 Grafik Distribusi Poisson untuk Kendaraan Mobil

    Menggunakan Software STATISTICA.......................................68

  • ix

    DAFTAR LAMPIRAN

    LAMPIRAN A. Rekapitulasi Waktu Kedatangan Kendaraan

    LAMPIRAN A1. Rekapitulasi Hasil Pengamatan Waktu Kedatangan Kendaraan

    Sepeda Motor dan Mobil di Depan Halte Fakultas Ekonomi

    LAMPIRAN A2. Rekapitulasi Hasil Pengamatan Waktu Kedatangan Kendaraan

    Sepeda Motor di Depan Halte Fakultas Ekonomi.

    LAMPIRAN A3. Rekapitulasi Hasil Pengamatan Waktu Kendaraan Mobil di

    Depan Halte Fakultas Ekonomi

    LAMPIRAN B. Dokumentasi

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    Bab ini berisikan tentang latar belakang, tujuan penulisan laporan,

    perumusan masalah, batasan masalah dan sistematika penulisan laporan Distribusi

    Variabel Acak Diskrit.

    1.1 Latar Belakang

    Kajian ilmu tentang probabilitas sangat banyak digunakan sekarang ini,

    terutama diberbagai bidang ilmu kajian. Di bidang teknik industri digunakan

    untuk mengetahui probabilitas pemasaran suatu produk, mengetahui suatu produk

    cacat atau tidak. Di bidang manufaktur ilmu tentang probabilitas juga digunakan

    untuk mengetahui mesin yang rusak atau tidak rusak dan lain-lain.

    Probabilitas adalah salah satu cabang kajian statistika yang membahas

    mengenai ketidakpastian terhadap sesuatu dimana sesuatu yang terjadi hanya

    merupakan suatu kemungkinan dan dalam hal pengambilan keputusan selalu

    terjadi pada kondisi ketidakpastian. Salah satu sebaran kajian mengenai

    probabilitas adalah distribusi variabel acak diskrit.

    Distribusi variabel acak diskrit adalah suatu penyebaran data yang

    dilakukan pengamat yang berasal dari berbagai percobaan statistik yang berbeda

    memiliki jenis perilaku umum yang sama, akibatnya peubah acak diskrit yang

    berkaitan dengan percobaan-percobaan tersebut dapat dijelaskan melalui sebaran

    peluang yang pada hakekatnya adalah sama.

    Penelitian ini menggunakan distribusi variabel acak diskrit untuk

    pengambilan keputusan yaitu menggunakan tiga metode distribusi yaitu distribusi

    binomial, distribusi hipergeometri dan distribusi poisson. Distribusi binomial dan

  • 2distribusi hipergeometri dilakukan dengan pengambilan sampel pena cacat atau

    baik. Pada distribusi binomial pengambilan sampel dilakukan dengan

    pengembalian sedangkan pada distribusi hipergeometri dilakukan pengambilan

    sampel tanpa pengembalian. Data distribusi poisson diperoleh dengan mencatat

    waktu kedatangan kendaraan motor dan mobil di depan halte Fakultas Ekonomi

    Universitas Andalas pukul 12:00-14:30 WIB. Hasil dari penggunaan distribusi

    variabel acak ini yaitu dapat membandingkan data hasil percobaan untuk

    menghasilkan pengambilan keputusan untuk memecahkan suatu masalah dan

    mendapatkan sebuah informasi.

    1.2 Tujuan Penulisan Laporan

    Tujuan dari pembuatan laporan penelitian mengenai distribusi variabel

    acak diskrit adalah sebagai berikut :

    1. Dapat membandingkan hasil dari distribusi binomial dan distribusi

    hipergeometri dari hasil pengambilan pena cacat dan baik.

    2. Dapat menghitung hasil pengamatan distribusi poisson waktu kedatangan

    kendaraan motor dan mobil di halte depan Fakultas Ekonomi Universitas

    Andalas pukul 12:00-14:30 WIB.

    3. Dapat membandingkan hasil pengolahan data dari Microsoft Excel dan

    Software STATISTICA.

    1.3 Perumusan Masalah

    Adapun perumusan masalah dari penelitian mengenai distribusi variabel

    acak diskrit adalah bagaimana cara menentukan probabilitas distribusi binomial

    dan distribusi hipergeometri menggunakan pengambilan sampel yaitu pena.

    Distribusi binomial dengan pengembalian sampel. Distribusi hipergeometri

    pengambilan sampel tanpa pengembalian sampel dan bagaimana cara menentukan

  • 3distribusi poisson dengan data yang diperoleh dari waktu kedatangan kendaraan

    di depan halte Fakultas Ekonomi Universitas Andalas pukul 12:00-14:30 WIB.

    1.4 Batasan Masalah

    Batasan Masalah dalam pembuatan laporan penelitian mengenai distribusi

    variabel acak diskrit adalah sebagai berikut :

    1. Populasi pada distribusi binomial adalah 100. Pengambilan sampel

    sebanyak 7 sampel dengan persentase cacat adalah 0,17 dan persentase

    baik 0,83. Distribusi hipergeometri populasi sebanyak 20 dengan pena

    cacat sebanyak 10 dan baik sebanyak 10 dengan pengambilan sebanyak 6

    unit sampel.

    2. Jumlah trial pada distribusi binomial dan distribusi hipergeometri adalah

    sebanyak 10 trial.

    3. Pengambilan data untuk distribusi poisson dilakukan di depan halte

    Fakultas Ekonomi Universitas Andalas pada pukul 12:00 14:30 WIB.

    1.5 Sistematika Penulisan

    Sistematika penulisan laporan penelitian tentang distribusi variabel acak

    diskrit ini adalah sebagai berikut :

    BAB I PENDAHULUAN

    Bab ini berisikan tentang latar belakang, tujuan penulisan laporan,

    perumusan masalah, batasan masalah dan sistematika penulisan laporan

    mengenai penulisan laporan penelitian yang berjudul distribusi variabel

    acak diskrit.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Bab ini berisikan tentang sebaran peluang diskrit yang diklasifikasikan

    dalam beberapa sebaran peluang diskrit yaitu sebaran seragam, sebaran

  • 4binomial, sebaran multinomial, sebaran hipergeometri, sebaran binomial

    negatif, sebaran geometrik dan sebaran poisson.

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN

    Bab ini membahas tentang studi literatur, identifikasi masalah, perumusan

    masalah, pengumpulan data, pengolahan data, analisis, penutup dan

    flowchart dari metodologi penulisan laporan penelitian mengenai distribusi

    variabel acak diskrit.

    BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

    Pengumpulan data yang dilakukan yaitu pengambilan sampel pena cacat

    atau baik, pada distribusi binomial akan dilakukan pengambilan sampel

    dengan pengembalian sedangkan pada distribusi hipergeometri

    pengambilan sampel tanpa pengembalian. Distribusi poisson data

    dikumpulkan di depan halte Fakultas Ekonomi Universitas Andalas

    dengan menghitung waktu kedatangan kendaraan baik sepeda motor

    ataupun mobil pada pukul 12:00 14:30 WIB. Pengolahan data distribusi

    variabel acak diskrit ini perhitungan mengenai distribusi frekuensi,

    distribusi probabilitas kumulatif dan probabilitas terambilnya produk cacat

    secara teoritis.

    BAB V ANALISIS

    Bab ini berisikan mengenai analisis perbandingan hasil pengamatan

    distribusi binomial dan distribusi hipergeometri, yaitu analisis mengenai

    hasil pengamatan distribusi poisson di depan halte Fakultas Ekonomi

    Universitas Andalas pukul 12:00 14:30 WIB, dan analisis mengenai

    perbandingan hasil pengolahan data Microsoft Excel dan Software

    STATISTICA.

  • 5BAB VI PENUTUP

    Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran. Kesimpulan didapatkan

    dari hasil analisis penelitian mengenai distribusi variabel acak diskrit.

    Saran berisikan tentang saran untuk praktikan selanjutnya agar lebih baik.

  • BAB II

    LANDASAN TEORI

    Bab ini berisikan tentang distribusi peluang diskrit yang diklasifikasikan

    dalam beberapa distribusi yaitu distribusi seragam, distribusi binomial, distribusi

    multinomial, distribusi hipergeometri, distribusi binomial negatif, distribusi

    geometrik dan distribusi poisson serta aplikasi penggunaan distribusi variabel

    acak diskrit.

    2.1 Pengertian Distribusi Peluang Diskrit

    Variabel acak adalah suatu fungsi yang nilainya berupa bilangan nyata

    yang ditentukan oleh setiap unsur dalam ruang contoh disebut peubah acak

    (Walpole, 1993). Variabel acak diskrit adalah suatu variabel acak yang memiliki

    nilai dicacah, sementara variabel acak kontinu memiliki nilai yang tak terhingga

    banyaknya sepanjang interval yang tidak terputus variabel acak kontinu diperoleh

    dari hasil pengukuran (Harinaldi, 2005).

    2.2 Pembagian Distribusi Variabel Acak Diskrit

    Distribusi variabel acak diskrit terbagi atas distribusi seragam, distribusi

    binomial, distribusi multinominal, distribusi hipergeometrik, distribusi binomial

    negatif, distribusi geometrik dan distribusi poisson. Penjelasan dari setiap

    distribusi tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :

  • 72.2.1 Distribusi Seragam

    Distribusi seragam diskrit adalah bila peubah acak x mempunyai nilai x1

    , x2 , ... , xk , dengan peluang yang sama, maka distribusi seragam diskritnya

    diberikan oleh (Walpole, 1993) :

    f(x,k) = 1

    k, untuk x = x1 , x2 , ... , xk . ... (1)

    Distribusi seragam telah menggunakan notasi f(x,k) alih-alih f(x) untuk

    menunjukkan bahwa seragam itu bergantung pada parameter k (Walpole, 1993).

    Contoh :

    Bila sebuah dadu setimbang dilemparkan, setiap unsur ruang contoh S

    = {1, 2, 3, 4, 5, 6} mempunyai peluang yang sama untuk muncul, yaitu 1/6. Oleh

    karena itu kita mempunyai Distribusi seragam dengan

    f (x; 6) = 1/6 untuk x = 1, 2, 3, 4, 5, 6.

    2.2.2 Distribusi Binomial

    Distribusi binomial adalah bila suatu ulangan binomial yang mempunyai

    peluang keberhasilan p dan peluang kegagalan q = 1 p, maka distribusi peluang

    bagi peubah acak binomial x, yaitu banyaknya keberhasilan dalam n ulangan yang

    bebas adalah (Walpole, 1993).

    Umumnya suatu eksperimen atau percobaan dapat dikatakan eksperimen

    binomial apabila memenuhi syarat berikut ini (Supranto, 2001) :

    1. Banyaknya eksperimen merupakan bilangan tetap (fixed number of

    trials).

    2. Eksperimen mempunyai 2 hasil yang dikategorikan menjadi sukses dan

    gagal.

    3. Probabilitas sukses sama pada setiap percobaan

  • 84. Eksperimen tersebut harus bebas satu sama lainnya, artinya hasil

    eksperimen yang satu tidak mempengaruhi hasil eksperimen lainnya.

    Apabila suatu himpunan yang terdiri dari n elemen dibagi dua, yaitu x

    sukses dan ( n x) gagal, maka banyaknya permutasi dari n elemen yang diambil

    x setiap kali dapat dihitung berdasarkan rumus berikut (Supranto, 2001) :

    b (x; n, p) = , untuk x = 1, 2, ... , n. ... (2)Keterangan :

    x = Jumlah sukses, x = 1, 2, ... , n

    n = Jumlah percobaan, n = 1,2,3, ...

    p = Probabilitas sukses, dimana p = 0 p 1 q = ( 1 p ) = Peluang gagal

    Rumus menghitung rata rata, variansi, dan standar deviasi dari nilai

    tengah dan ragam bagi distribusi binomial );;( pnxb distribusi binomial adalah

    sebagai berikut (Walpole, 1993) :

    Mean = np ... (3)Variansi = npq ... (4)Standar deviasi = npq ... (5)

    Contoh :

    Suatu mata uang logam Rp.50 dilemparkan ke atas sebanyak 3 kali. X =

    banyaknya gambar burung (B) yang terlihat p (Probabilitas untuk mendapatkan B)

    = . B = Sukses B = Gagal. Hitung pr(0), pr(1), pr(2), pr(3).

    Penyelesaian :

    n = 3, x = 0, 1, 2, 3, p = , q =

    pr(0) = 3!

    0!3!1

    20 1

    23 = 1/8

  • 9pr(1) = 3!

    1!(3-1)!1

    21 1

    22 = 3/8

    pr(2) = 3!

    2!(3-2)!1

    22 1

    21 = 3/8

    pr(3) = 3!

    3!0!1

    23 1

    20 = 1/8

    2.2.3 Distribusi Multinomial

    Distribusi binomial hasil sebuah percobaan hanya dikategorikan 2

    macam yaitu sukses dan gagal, maka dalam distribusi multinomial sebuah

    percobaan akan menghasilkan beberapa kejadian yang lebih dari 2 yang saling

    meniadakan / saling lepas (Mutually exclusive). Misalkan ada sebanyak k

    kejadian dalam sebuah percobaan, katakan kejadian B1 , B2 , B3... , Bk . Jika

    percobaan diulang sebanyak n kali dan peluang terjadinya setiap kejadian B

    konstan / tetap dari setiap percobaan dengan P(Bi) = Pi , untuk i = 1, 2, 3 ..., k,

    dan x1, x2, x3, ... , xk menyatakan jumlah terjadinya kejadian Bi (i = 1, 2, 3 ..., k)

    dalam n percobaan, maka fungsi distribusi multinomial ditulis sebagai berikut

    (Supranto, 2001) :

    p(x1, x2, x3, ... , xk)= n !x1! x2 ! x3! . . . xk! p1x1 p2x2 p3x3 . . . pkxk ... (6)Dimana,

    x1 = 0, 1, 2 ... xk ; xk = 0, 1, 2 ... xk , ... dan = nKeterangan :

    n, = menyatakan jumlah percobaan

    x1, x2, x3, ... , xk) = menyatakan jumlah kejadian B1 , B2 , B3... , Bkp1

    x1 p2x2 p3

    x3 . . . pkxk = adalah probabilitas terjadinya kejadian B1 , B2 ,..., Bk

    Contoh :

    Proses pembuatan pensil dalam sebuah pabrik melibatkan banyak buruh

    dan proses tersebut terjadi berulang-ulang. Pada suatu pemeriksaan terakhir yang

    dilakukan telah memperlihatkan bahwa 85% produksinya adalah baik, 10%

  • 10

    ternyata tidak baik tetapi masih bisa diperbaiki dan 5% produksinya rusak dan

    harus dibuang. Jika sebuah sampel diacak dengan 20 unit dipilih, berapa peluang

    jumlah unit baik sebanyak 18 unit, unit yang tidak bisa diperbaiki sebanyak 2 unit,

    dan unit yang rusak tidak ada?

    Penyelesaiaan :

    Proses diatas adalah merupakan proses dari distribusi multinominal

    karena suatu percobaan menghasilkan lebih dari dua kejadian (dalam hal ini 3

    kejadian)

    Kita misalkan,

    x1 = banyaknya unit yang baik

    x2 = banyak unit yang tidak baik dan masih bisa diperbaiki

    x3 = banyaknya unit yang rusak dan harus dibuang

    Dari soal itu diketahui

    x1 = 18, x2 = 2 dan x3 = 0 (syarat x1 + x2 + x3 = n = 20) p1 = 0,85, p2 = 0,1 dan

    p3 = 0,05 maka :

    p (18, 2, 0) = 20 !18 !2!0!

    (0,85)18 (0,1)2 (0,05)0= 190 (0,85)18(0,01)1= 0,102

    Jadi peluangnya sebesar 0,102

    2.2.4 Distribusi Hipergeometri

    Distribusi hipergeometri sangat erat kaitannya dengan distribusi

    binomial. Perbedaannya antara distribusi hipergeometri dengan binomial adalah

    bahwa distribusi hipergeometri, percobaan tidak bersifat bebas. Artinya, antara

    percobaan yang satu dengan yang lainnya saling berkait. Selain itu probabilitas

    sukses berubah tidak sama dari percobaan yang satu ke percobaan lainnya

    (Walpole, 1993).

  • 11

    Notasi-notasi yang biasanya digunakan dalam distribusi hipergeometri

    adalah sebagai berikut (Walpole, 1993) :

    r : menyatakan jumlah unit / elemen dalam populasi berukuran N

    yang dikategorikan atau diberi label sukses..

    N - r : menyatakan jumlah unit / elemen dalam populasi yang diberi

    label gagal

    n : ukuran sampel yang diambil dari populasi secara acak tanpa

    pengembalian (without replacement)

    x : jumlah unit / elemen berlabel sukses diantara n unit / elemen

    Untuk mencari probabilitas x sukses dalam ukuran sampel n, kita harus

    memperoleh sukses dari r sukses dalam populasi, dan n x gagal dari N r

    gagal. Jadi, fungsi probabilitas hipergeometri dapat dituliskan sebagai berikut

    (Walpole, 1993) :

    h (x; N, n, k) = kxN kn xNn , untuk x = 0, 1, 2, 3, ..., k. ... (7)

    Dimana,

    p(x) : probabilitas x sukses atau jumlah sukses sebanyak x dalam n kali percobaan

    n : jumlah percobaan

    N : jumlah elemen dalam populasi

    k : jumlah populasi berlabel sukses

    x : jumlah percobaan sukses yang terjadi

    Percobaan hipergeometri memiliki dua sifat yaitu :

    1. Suatu contoh acak berukuran n diambil dari populasi yang berukuran N.

    2. k dari N benda diklasifikasikan sebagai berhasil dan N k benda

    diklasifikasikan sebagai gagal.

    Banyaknya keberhasilan x dalam suatu percobaan hipergeometri disebut

    pebah acak hipergeometri. Distribusi peluang bagi pe ubah acak hipergeometri

  • 12

    disebut distribusi hipergeometri dan nilai nilainya akan dilambangkan dengan h(

    x,N,n,k), karena nilai-nilai itu bergantung pada banyaknya keberhasilan k diantara

    n benda yang diambil dari populasi N benda.

    Contoh :

    Bila 5 kartu diambil secara acak dari seperangkat kartu bridge berapa

    peluang diperoleh 3 kartu hati?

    Penyelesaian :

    Dengan menggunakan distribusi hipergeometri untuk n = 5, N = 52, k =

    13 dan x = 3, maka peluang memperoleh 3 kartu hati adalah

    h (3; 52, 5, 13) = 133 392 525 = 0,0815

    2.2.5 Distribusi Binomial Negatif

    Distribusi binomial negatif adalah bila ulangan yang bebas dan berulang

    ulang dapat menghasilkan keberhasilan dengan peluang p dan kegagalan dengan

    peluang q = 1 p, maka distribusi peluang bagi peubah acak x, yaitu banyaknya

    ulangan sampai terjadinya k keberhasilan, diberikan menurut rumus berikut ini

    (Walpole, 1993) :

    b* (x; k, p) = x-1k-1pkpx-k untuk x = k, k +1, k + 2, ... ... (8)

    Contoh :

    Hitunglah peluang seseorang yang melemparkan 3 uang logam akan

    mendapatkan semua sisi gambar atau sisi semua sisi angka untuk yang kedua

    kalinya pada lemparan yang kelima.

    Penyelesaian :

  • 13

    Dengan menggunakan distribusi binomial negatif dengan x = 5, k = 2 dan

    p = , kita mendapatkan

    b* (5; 2, ) = 41142 343=

    4 !

    1 !3!

    33

    45

    = 37

    256

    2.2.6 Distribusi Geometrik

    Distribusi geometrik adalah bila tindakan yang bebas dan berulang-ulang

    dapat menghasilkan keberhasilan dengan peluang p dan kegagalan dengan

    peluang q = 1 p, maka distribusi peluang bagi peubah acak x, yaitu banyaknya

    ulangan sampai munculnya keberhasilan yang pertama, diberikan menurut rumus

    sebagai berikut (Walpole, 1993) :

    q(x,p) = p, untuk x = 1,2,3, ... ... (9)

    Contoh :

    Hitunglah peluang bahwa seseorang yang melemparkan sekeping uang

    logam yang setimbang, memerlukan 4 lemparan sampai diperoleh sisi gambar.

    Penyelesaian :

    Dengan menggunakan distribusi geometrik dengan x = 4 dan p = 1/2 ,

    kita memperoleh

    g (4; ) = (1

    2

    3) = 1/16

    2.2.7 Distribusi Poisson

    Distribusi probabilitas binomial untuk percobaan dengan probabilitas

    sukses (p) kurang dari 0,05. Namun perhitungan tersebut akan sangat tidak efektif

  • 14

    dan akurat khususnya untuk nilai n yang sangat besar, misalnya 100 atau lebih.

    Oleh sebab itu, dikembangkan satu bentuk distribusi binomial yang mampu

    mengalkulasikan distribusi ini hanya dengan kemungkinan sukses (p) sangat kecil

    dan jumlah eksperimen (n) sangat besar, yang disebut distribusi poisson

    (Supranto, 2001).

    Distribusi poisson biasanya melibatkan jumlah n yang besar, dengan p

    kecil, distribusi ini biasanya digunakan untuk menghitung nilai probabilitas suatu

    kejadian dalam suatu selang waktu dan daerah tertentu. Contoh banyaknya dering

    telepon dalam satu jam di suatu kantor, banyaknya kesalahan ketik dalam satu

    halaman laporan, banyaknya bakteri dalam air yang bersih, banyaknya presiden

    meninggal karena kecelakaan lalu lintas. Distribusi poisson digunakan untuk

    menghitung probabilitas suatu kejadian yang jarang terjadi (Supranto, 2001).

    Rumus untuk menyelesaikan distribusi poisson adalah sebagai berikut

    (Supranto, 2001) :

    p(x ; ) = ! , untuk x = 1, 2, 3 ... ... (10)Dimana,

    : rata rata banyaknya hasil percobaanx! : faktorial x, x = 0, 1, 2, 3, ... (menuju tak hingga)

    e : konstanta 2,71828 ... (bilangan natural)

    Percobaan poisson memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

    1. Banyaknya hasil percobaan yang terjadi dalam selang waktu atau suatu

    daerah tertentu, tidak bergantung pada banyaknya hasil percobaan yang

    terjadi pada selang waktu atau daerah lain yang terpisah.

    2. Peluang terjadinya satu hasil percobaan selama suatu selang waktu yang

    singkat sekali atau dalam suatu daerah yang kecil, sebanding dengan

    panjang selang waktu tersebut atau besarnya daerah tersebut , dan tidak

  • 15

    bergantung pada banyaknya hasil percobaan yang terjadi diluar selang

    waktu atau daerah tersebut.

    3. Peluang bahwa lebih dari suatu hasil percobaan akan terjadi dalam selang

    waktu yang singkat tersebut atau dalam yang kecil tersebut dapat

    diabaikan.

    Contoh :

    Rata-rata jumlah hari sekolah ditutup karena salju selama musim dingin

    di suatu kota di bagian timur Amerika Serikat adalah 4. Berapa peluang bahwa

    sekolah-sekolah di kota ini akan ditutup selama 6 hari dalam suatu musim dingin?

    Dengan menggunakan distribusi poisson dengan x = 6 dan = 4, kita memperoleh bahwa :

    p (6; 4) = e-4 46

    6 !

    = p(x, 4)6x=0 p(x, 4)5x=0= 0.8893 0.7851

    = 0.1042

  • BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    Bab ini membahas tentang studi literatur, identifikasi masalah, perumusan

    masalah, pengumpulan data, pengolahan data, analisis, penutup dan flowchart dari

    metodologi penelitian laporan Distribusi Variabel Acak Diskrit.

    3.1 Studi Literatur

    Studi literatur ini membahas mengenai teori-teori dasar mengenai

    distribusi variabel acak diskrit mengenai distribusi binomial, distribusi

    hipergeometri dan distribusi poisson. Distribusi variabel acak diskrit ini berisikan

    mengenai penyelesaian terhadap suatu masalah yang terkait yang didapatkan dari

    buku dan e-book.

    3.2 Identifikasi Masalah

    Data yang didapatkan setelah praktikum mengenai distribusi variabel acak

    diskrit adalah pengambilan pena cacat atau tidak cacat menggunakan metode

    distribusi binomial, distribusi hipergeometri, dan distribusi poisson. Data yang

    didapatkan untuk distribusi binomial adalah pengambilan data yang didapatkan

    dari pengambilan sampel cacat atau tidak cacat dengan pengembalian sampel.

    Distribusi hipergeometri data didapatkan dari pengambilan sampel tanpa

    pengembalian sampel. Distribusi poisson data diperoleh dari waktu kedatangan

    kendaraan di depan halte Fakultas Ekonomi Universitas Andalas jam 12:00

    14:30 WIB.

  • 17

    3.3 Perumusan Masalah

    Adapun perumusan masalah dari penelitian mengenai distribusi variabel

    acak diskrit adalah bagaimana cara menentukan probabilitas distribusi binomial

    dan distribusi hipergeometri menggunakan pengambilan sampel yaitu pena.

    Distribusi binomial pengambilan sampel dengan pengembalian sampel. Distribusi

    hipergeometri pengambilan sampel tanpa pengembalian sampel dan bagaimana

    cara menentukan distribusi poisson dengan data yang diperoleh dari waktu

    kedatangan kendaraan di depan halte Fakultas Ekonomi Universitas Andalas jam

    12:00-14:30.

    3.4 Pengumpulan Data

    Pengumpulan data yang dilakukan yaitu pengambilan sampel pena cacat

    atau tidak cacat, pada distribusi binomial akan dilakukan pengambilan sampel

    dengan pengembalian dengan populasi sebanyak 100 sampel yang diambil adalah

    sebanyak 7 dengan probabilitas produk cacat adalah 0,17 sedangkan pada

    distribusi hipergeometri pengambilan sampel tanpa pengambilan sampel dengan

    populasi sebanyak 20 masing-masing adalah 10 cacat dan 10 baik dengan

    pengambilan sampel sebanyak 6 unit . Distribusi poisson data dikumpulkan di

    depan halte Fakultas Ekonomi Universitas Andalas dengan menghitung waktu

    kedatangan kendaraan baik sepeda motor ataupun mobil pada jam 12:00 14:30

    WIB.

    3.5 Pengolahan Data

    Pengolahan data yang dilakukan yaitu hasil dari rekapitulasi jumlah cacat

    dan baik dan sampel untuk distribusi binomial dan distribusi hiperrgeometri.

    Pengolahan data dari distribusi poisson yaitu hasil dari rekapitulasi waktu

    kedatangan kendaraan di depan halte Fakultas Ekonomi Universitas Andalas jam

  • 18

    12:00 14:30 WIB. Pengolahan data distribusi variabel acak diskrit ini

    perhitungan mengenai distribusi frekuensi, distribusi probabilitas kumulatif dan

    probabilitas terambilnya produk cacat secara teoritis

    3.6 Analisis

    Analisis berisikan mengenai perbandingan hasil pengamatan distribusi

    binomial dan distribusi hipergeometri, yaitu analisis mengenai hasil pengamatan

    distribusi poisson di depan halte Fakultas Ekonomi Universitas Andalas pukul

    12:00 14:30 WIB, dan analisis mengenai perbandingan hasil pengolahan data

    Microsoft Excel dan Software STATISTICA.

    3.7 Penutup

    Penutup berisikan tentang kesimpulan dan saran mengenai hasil dari

    analisis data penelitian mengenai distribusi variabel acak diskrit. Hasil

    perhitungan dan analisis dapat ditarik kesimpulan dan saran untuk dapat lebih baik

    kedepannya.

    3.8 Flowchart Metodologi Penelitian

    Flowchart menggambarkan langkah-langkah yang dilakukan dalam

    metodologi penelitian tentang distribusi variabel acak diskrit, mulai dari

    pendahuluan tentang identifikasi masalah dan perumusan masalah, pengumpulan

    dan pengolahan data, analisis, dan penutup.

  • 19

    Berikut ditampilkan flowchart mengenai langkah-langkah dalam metodologi

    penelitan:

    Gambar 3.1 Flowchart Metodologi Penelitian

  • BAB IV

    PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

    Bab ini berisikan tentang pengumpulan data dalam bentuk tabel

    kemudian data tersebut diolah dan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.

    4.1 Pengumpulan Data

    Data didapatkan dari hasil percobaan distribusi binomial terhadap

    produk pena yang cacat, percobaan distribusi hipergeometri dari produk pena

    yang cacat, dan percobaan distribusi poisson dengan mengambil waktu

    kedatangan kendaraan pada tempat dan waktu yang telah ditentukan

    4.1.1 Hasil Pengumpulan Data untuk Percobaan Distribusi Binomial

    Pengumpulan data untuk percobaan distribusi binomial diambil dengan

    objek percobaan berupa produk pena yang cacat dan produk yang baik. Data ini

    dikumpulkan dan disajikan dalam bentuk tabel.

    Jumlah sampel : 7

    Jumlah populasi : 100

    Probabilitas produk cacat : 0,17

    Probabilitas produk baik : 0,83

    Berikut merupakan tabel hasil pengumpulan data untuk percobaan

    distribusi binomial:

  • 21

    Tabel 4.1 Rekapitulasi Jumlah Cacat dan Baik dalam Sampel

    4.1.2 Hasil Pengumpulan Data untuk Percobaan Distribusi Hipergeometri

    Data didapatkan dari hasil percobaan terhadap pena produk yang cacat

    dan produk yang baik. Hasil pengumpulan data ini disajikan dalam bentuk tabel.

    Jumlah sampel : 6

    Jumlah populasi : 20

    Jumlah produk cacat : 10

    Jumlah produk baik : 10

    Berikut ini adalah tabel hasil pengumpulan data untuk percobaan

    distribusi hipogeometri :

    Tabel 4.2 Rekapitulasi Jumlah Produk Cacat dan Baik dalam Sampel

    Trial Produk Baik Produk Cacat1 6 12 5 23 3 44 5 25 5 26 6 17 6 18 6 19 7 010 6 1

    Trial Produk Baik Produk Cacat1 3 32 5 13 3 34 4 25 2 46 5 17 4 28 4 29 3 310 4 2

  • 22

    4.1.3 Hasil Pengumpulan Data untuk Percobaan Distribusi Poisson

    Pengumpulan data untuk percobaan distribusi poisson dilakukan dengan

    menghitung jumlah kedatangan kendaraan dalam rentang waktu dari 12.00

    14.30 WIB di jalan depan halte bus Fakultas Ekonomi Universitas Andalas.

    Berikut ini merupakan tabel yang menampilkan beberapa data hasil

    pengumpulan data untuk distribusi poisson:

    Tabel 4.3 Rekapitulasi Waktu Kedatangan Kendaraan di Jalan Depan Halte Fakultas Ekonomi Universitas Andalas Pukul 12.00 14.30 WIB

    4.2 Pengolahan Data

    Data hasil percobaan untuk distribusi binomial, distribusi hipergeometri,

    dan distribusi poisson akan diolah untuk mencari distribusi frekuensi dan

    distribusi probabilitas untuk masing-masing distribusinya.

    4.2.1 Perhitungan Data Pengamatan untuk Distribusi Binomial

    Hasil pengamatan untuk distribusi binomial akan dilakukan perhitungan

    untuk menentukan distribusi frekuensi, probabilitas terambilnya produk cacat, dan

    distribusi probabilitas kumulatifnya.

    Jenis Kendaraan Waktu KendaraanMotor 12:00:01Motor 12:00:35Mobil 12:01:06Mobil 12:01:13

    Mobil** 12:01:37Motor 12:01:52Motor 12:02:10Motor 12:02:39Mobil* 12:03:08

  • 23

    4.2.1.1 Perhitungan Distribusi Frekuensi

    Data hasil percobaan akan ditentukan probabilitas produk cacatnya

    dengan cara mencari perbandingan antara frekuensi dengan total frekuensinya.

    Dapat diformulakan sebagai berikut :

    P(Y) = frekuensi

    total

    Berikut ini ditampilkan tabel distribusi frekuensi untuk distribusi

    binomial:

    Tabel 4.4Distribusi Frekuensi

    Contoh perhitungan :

    1. P(1) = 5

    10

    = 0,5

    2. P(2) = 3

    10

    = 0,3

    Berikut ini ditampilkan grafik untuk frekuensi terambilnya produk cacat

    sebanyak Y :

    Y F P(Y)0 1 0,10001 5 0,50002 3 0,30003 0 0,00004 1 0,10005 0 0,00006 0 0,00007 0 0,0000

    Total 10 1,0000

  • Gambar 4.1

    4.2.1.2 Perhitungan

    Hasil yang didapatkan pada percobaan akan dilakukan pengulangan

    perhitungan untuk setiap cacat yang terambil sebanyak Y.

    A. Perhitungan Ulang terhadap P(0)

    Perhitungan dilakukan untuk menentukan peluang terambilnya produk

    cacat sebanyak y untuk setiap

    dari percobaan dengan percobaan secara teori.Perhitungan ulang terhadap P(0)

    dilakukan setiap 10 trial

    P(Y) = f kum

    trial ke

    Berikut ini ditampilkan tabel perhitungan ulang percobaan terhadap P(0):

    Gambar 4.1 Grafik Frekuensi Terambilnya Produk Cacat Sebanyak Y

    Ulang Percobaan terhadap P(Y)

    Hasil yang didapatkan pada percobaan akan dilakukan pengulangan

    perhitungan untuk setiap cacat yang terambil sebanyak Y.

    Perhitungan Ulang terhadap P(0)

    Perhitungan dilakukan untuk menentukan peluang terambilnya produk

    cacat sebanyak y untuk setiap trial. Kemudian dibandingkan peluang yang didapat

    dari percobaan dengan percobaan secara teori.Perhitungan ulang terhadap P(0)

    trial dengan menggunakan rumus P(Y).

    f kumke-

    Berikut ini ditampilkan tabel perhitungan ulang percobaan terhadap P(0):

    Tabel 4.5 Ulangan Percobaan terhadap P(0)Trial f(kum) P(0)

    1 0 0,00002 0 0,00003 0 0,00004 0 0,00005 0 0,00006 0 0,00007 0 0,00008 0 0,00009 1 0,111110 1 0,1000

    24

    Grafik Frekuensi Terambilnya Produk Cacat Sebanyak Y

    Hasil yang didapatkan pada percobaan akan dilakukan pengulangan

    Perhitungan dilakukan untuk menentukan peluang terambilnya produk

    an peluang yang didapat

    dari percobaan dengan percobaan secara teori.Perhitungan ulang terhadap P(0)

    Berikut ini ditampilkan tabel perhitungan ulang percobaan terhadap P(0):

    Ulangan Percobaan terhadap P(0)

  • 25

    Contoh perhitungan :

    1. P(0) pada trial ke-6 = 0

    6

    = 0

    2. P(0) pada trialke-10 = 1

    10

    = 1

    Perhitungan secara teoritis :

    P(Y) = Cyn.py.qn-y

    Berikut ini ditampilkan tabel perbandingan probabilitas hasil percobaan

    dengan probabilitas secara teori untuk P(0):

    Tabel 4.6 Perbandingan Peluang Percobaan dan Teori

    Contoh perhitungan :

    P(0) = C07.p0.q7-0

    = 1 x 1 x 0,2714

    = 0,2714

    Berikut ini merupakan grafik perhitungan ulang terhadap percobaan P(0)

    hasil percobaan dan secara teoritis :

    Trial f(kum) P(0) P(0) Teori1 0 0,0000 0,27142 0 0,0000 0,27143 0 0,0000 0,27144 0 0,0000 0,27145 0 0,0000 0,27146 0 0,0000 0,27147 0 0,0000 0,27148 0 0,0000 0,27149 1 0,1111 0,271410 1 0,1000 0,2714

  • B. Perhitungan Ulang terhadap P(1)

    Perhitungan dilakukan untuk menentukan peluang terambilnya produk

    cacat sebanyak y untuk setiap

    dari percobaan dengan percobaan secara teori. Perhitungan ulang terhadap P(1)

    dilakukan setiap 10 trial

    P(Y) = f kum

    trial ke

    Berikut ini ditampilkan tabel perhitungan ulang percobaan terhadap P(1):

    Contoh perhitungan :

    1. P(1) pada

    Gambar 4.2 Grafik Ulang Percobaan P (0)

    Perhitungan Ulang terhadap P(1)

    Perhitungan dilakukan untuk menentukan peluang terambilnya produk

    cacat sebanyak y untuk setiap trial. Kemudian dibandingkan peluang yang didapat

    dari percobaan dengan percobaan secara teori. Perhitungan ulang terhadap P(1)

    trial dengan menggunakan rumus P(Y).

    f kumke-

    Berikut ini ditampilkan tabel perhitungan ulang percobaan terhadap P(1):

    Tabel 4.7 Ulangan Percobaan terhadap P(1)

    Contoh perhitungan :

    P(1) pada trial ke-3 = 13

    = 0,3333

    Trial f(kum) P(1)1 1 1,00002 1 0,50003 1 0,33334 1 0,25005 1 0,20006 2 0,33337 3 0,42868 4 0,50009 4 0,444410 5 0,5000

    26

    Grafik Ulang Percobaan P (0)

    Perhitungan dilakukan untuk menentukan peluang terambilnya produk

    . Kemudian dibandingkan peluang yang didapat

    dari percobaan dengan percobaan secara teori. Perhitungan ulang terhadap P(1)

    Berikut ini ditampilkan tabel perhitungan ulang percobaan terhadap P(1):

    Ulangan Percobaan terhadap P(1)

  • 27

    2. P(1) pada trialke-7 = 3

    7

    = 0,4286

    Perhitungan secara teoritis :

    P(Y) = Cyn.py.qn-y

    Berikut ini ditampilkan tabel perbandingan probabilitas hasil percobaan

    dengan probabilitas secara teori untuk P(1) :

    Tabel 4.8 Perbandingan Peluang Percobaan dan Teori

    Contoh perhitungan :

    P(1) = C17.p1.q7-1

    = 7 x 0,17 x 0,3269

    = 0,3891

    Berikut ini merupakan grafik perhitungan ulang terhadap percobaan P(1)

    hasil percobaan dan secara teoritis :

    Trial f(kum) P(1) P(1) Teori1 1 1,0000 0,38912 1 0,5000 0,38913 1 0,3333 0,38914 1 0,2500 0,38915 1 0,2000 0,38916 2 0,3333 0,38917 3 0,4286 0,38918 4 0,5000 0,38919 4 0,4444 0,389110 5 0,5000 0,3891

  • C. Perhitungan Ulang terhadap P(2)

    Perhitungan dilakukan untuk menentukan peluang terambilnya produk

    cacat sebanyak y untuk setiap

    dari percobaan dengan percobaan secara teori. Perhitungan ulang terhadap P(2)

    dilakukan setiap 10 trial

    P(Y) = f kum

    trial ke

    Berikut ini ditampilkan tabel perhitungan ulang percobaan terhadap P(2):

    Contoh perhitungan :

    1. P(2) pada

    Gambar 4.3 Grafik Ulang Percobaan P (1

    Perhitungan Ulang terhadap P(2)

    Perhitungan dilakukan untuk menentukan peluang terambilnya produk

    cacat sebanyak y untuk setiap trial. Kemudian dibandingkan peluang yang didapat

    dari percobaan dengan percobaan secara teori. Perhitungan ulang terhadap P(2)

    trial dengan menggunakan rumus P(Y).

    f kumke-

    Berikut ini ditampilkan tabel perhitungan ulang percobaan terhadap P(2):

    Tabel 4.9 Ulangan Percobaan terhadap P(2)

    Contoh perhitungan :

    P(2) pada trial ke-3 = 13

    = 0,3333

    Trial f(kum) P(2)1 0 0,00002 1 0,50003 1 0,33334 2 0,50005 3 0,60006 3 0,50007 3 0,42868 3 0,37509 3 0,333310 3 0,3000

    28

    1)

    Perhitungan dilakukan untuk menentukan peluang terambilnya produk

    . Kemudian dibandingkan peluang yang didapat

    dari percobaan dengan percobaan secara teori. Perhitungan ulang terhadap P(2)

    Berikut ini ditampilkan tabel perhitungan ulang percobaan terhadap P(2):

    Ulangan Percobaan terhadap P(2)

  • 29

    2. P(2) pada trialke-8 = 3

    8

    = 0,3750

    Perhitungan secara teoritis :

    P(Y) = Cyn.py.qn-y

    Berikut ini ditampilkan tabel perbandingan probabilitas hasil percobaan

    dengan probabilitas secara teori untuk P(2) :

    Tabel 4.10 Perbandingan Peluang Percobaan dan Teori

    Contoh perhitungan :

    P(2) = C27.p2.q7-2

    = 21 x 0,0289 x 0,3939

    = 0,2931

    Berikut ini merupakan grafik perhitungan ulang terhadap percobaan P(2)

    hasil percobaan dan secara teoritis :

    Trial f(kum) P(2) P(2) Teori1 0 0,0000 0,23912 1 0,5000 0,23913 1 0,3333 0,23914 2 0,5000 0,23915 3 0,6000 0,23916 3 0,5000 0,23917 3 0,4286 0,23918 3 0,3750 0,23919 3 0,3333 0,239110 3 0,3000 0,2391

  • D. Perhitungan Ulang terhadap P(3)

    Perhitungan dilakukan untuk menentukan peluang terambilnya produk

    cacat sebanyak y untuk setiap

    dari percobaan dengan percobaan secara teori. Perhitungan ulang terhadap P(3)

    dilakukan setiap 10 trial

    P(Y) = f kum

    trial ke

    Berikut ini ditampilkan tabel perhitungan ulang percobaan terhadap P(3):

    Contoh perhitungan :

    1. P(3) pada

    Gambar 4.4 Grafik Ulang Percobaan P (2

    Perhitungan Ulang terhadap P(3)

    Perhitungan dilakukan untuk menentukan peluang terambilnya produk

    cacat sebanyak y untuk setiap trial. Kemudian dibandingkan peluang yang didapat

    dari percobaan dengan percobaan secara teori. Perhitungan ulang terhadap P(3)

    trial dengan menggunakan rumus P(Y).

    f kumke-

    Berikut ini ditampilkan tabel perhitungan ulang percobaan terhadap P(3):

    Tabel 4.11 Ulangan Percobaan terhadap P(3)

    Contoh perhitungan :

    P(3) pada trial ke-2 = 02

    = 0

    Trial f(kum) P(3)1 0 0,00002 0 0,00003 0 0,00004 0 0,00005 0 0,00006 0 0,00007 0 0,00008 0 0,00009 0 0,000010 0 0,0000

    30

    2)

    Perhitungan dilakukan untuk menentukan peluang terambilnya produk

    . Kemudian dibandingkan peluang yang didapat

    dari percobaan dengan percobaan secara teori. Perhitungan ulang terhadap P(3)

    Berikut ini ditampilkan tabel perhitungan ulang percobaan terhadap P(3):

    Ulangan Percobaan terhadap P(3)

  • 31

    2. P(3) pada trialke-5 = 0

    5

    = 0

    Perhitungan secara teoritis :

    P(Y) = Cyn.py.qn-y

    Berikut ini ditampilkan tabel perbandingan probabilitas hasil percobaan

    dengan probabilitas secara teori untuk P(3) :

    Tabel 4.12 Perbandingan Peluang Percobaan dan Teori

    Contoh perhitungan :

    P(3) = C37.p3.q7-3

    = 35 x 0,0049 x 0,4745

    = 0,0816

    Berikut ini merupakan grafik perhitungan ulang terhadap percobaan P(3)

    hasil percobaan dan secara teoritis :

    Trial f(kum) P(3) P(3) Teori1 0 0,0000 0,08162 0 0,0000 0,08163 0 0,0000 0,08164 0 0,0000 0,08165 0 0,0000 0,08166 0 0,0000 0,08167 0 0,0000 0,08168 0 0,0000 0,08169 0 0,0000 0,081610 0 0,0000 0,0816

  • E. Perhitungan Ulang terhadap P(4)

    Perhitungan dilakukan untuk menentukan peluang terambilnya produk

    cacat sebanyak y untuk setiap

    dari percobaan dengan percobaan secara teori. Perhitungan ulang terhadap P(

    dilakukan setiap 10 trial

    P(Y) = f kum

    trial ke

    Berikut ini ditampilkan tabel perhitun

    Contoh perhitungan :

    1. P(4) pada

    Gambar 4.5 Grafik Ulang Percobaan P (3)

    Perhitungan Ulang terhadap P(4)

    Perhitungan dilakukan untuk menentukan peluang terambilnya produk

    cacat sebanyak y untuk setiap trial. Kemudian dibandingkan peluang yang didapat

    dari percobaan dengan percobaan secara teori. Perhitungan ulang terhadap P(

    trial dengan menggunakan rumus P(Y).

    f kumke-

    Berikut ini ditampilkan tabel perhitungan ulang percobaan terhadap P(4

    Tabel 4.13 Ulangan Percobaan terhadap P(4

    Contoh perhitungan :

    P(4) pada trial ke-2 = 02

    = 0

    Trial f(kum) P(4)1 0 0,00002 0 0,00003 1 0,33334 1 0,25005 1 0,20006 1 0,16677 1 0,14298 1 0,12509 1 0,111110 1 0,1000

    32

    Grafik Ulang Percobaan P (3)

    Perhitungan dilakukan untuk menentukan peluang terambilnya produk

    . Kemudian dibandingkan peluang yang didapat

    dari percobaan dengan percobaan secara teori. Perhitungan ulang terhadap P(4)

    gan ulang percobaan terhadap P(4):

    Ulangan Percobaan terhadap P(4)

  • 33

    2. P(4) pada trialke-9 = 1

    9

    = 0,1111

    Perhitungan secara teoritis :

    P(Y) = Cyn.py.qn-y

    Berikut ini ditampilkan tabel perbandingan probabilitas hasil percobaan

    dengan probabilitas secara teori untuk P(4) :

    Tabel 4.14 Perbandingan Peluang Percobaan dan Teori

    Contoh perhitungan :

    P(4) = C47.p4.q7-4

    = 35 x 0,0008 x 0,5717

    = 0,0167

    Berikut ini merupakan grafik perhitungan ulang terhadap percobaan P(4)

    hasil percobaan dan secara teoritis :

    Trial f(kum) P(4) P(4) Teori1 0 0,0000 0,01672 0 0,0000 0,01673 1 0,3333 0,01674 1 0,2500 0,01675 1 0,2000 0,01676 1 0,1667 0,01677 1 0,1429 0,01678 1 0,1250 0,01679 1 0,1111 0,016710 1 0,1000 0,0167

  • F. Perhitungan Ulang terhadap P(5)

    Perhitungan dilakukan untuk menentukan peluang terambilnya produk

    cacat sebanyak y untuk setiap

    dari percobaan dengan percobaan secara teori. Perhitungan ulang terhadap P(5)

    dilakukan setiap 10 trial

    P(Y) = f kum

    trial ke

    Berikut ini ditampilkan tabel perhitungan ulang percobaan terhadap P(5):

    Contoh perhitungan :

    1. P(5) pada

    Gambar 4.6 Grafik Ulang Percobaan P (4

    Perhitungan Ulang terhadap P(5)

    Perhitungan dilakukan untuk menentukan peluang terambilnya produk

    cacat sebanyak y untuk setiap trial. Kemudian dibandingkan peluang yang didapat

    dari percobaan dengan percobaan secara teori. Perhitungan ulang terhadap P(5)

    trial dengan menggunakan rumus P(Y).

    f kumke-

    Berikut ini ditampilkan tabel perhitungan ulang percobaan terhadap P(5):

    Tabel 4.15 Ulangan Percobaan terhadap P(5)

    Contoh perhitungan :

    P(5) pada trial ke-6 = 06

    = 0

    Trial f(kum) P(5)1 0 0,00002 0 0,00003 0 0,00004 0 0,00005 0 0,00006 0 0,00007 0 0,00008 0 0,00009 0 0,000010 0 0,0000

    34

    4)

    Perhitungan dilakukan untuk menentukan peluang terambilnya produk

    . Kemudian dibandingkan peluang yang didapat

    dari percobaan dengan percobaan secara teori. Perhitungan ulang terhadap P(5)

    Berikut ini ditampilkan tabel perhitungan ulang percobaan terhadap P(5):

    Ulangan Percobaan terhadap P(5)

  • 35

    2. P(5) pada trialke-9 = 0

    9

    = 0

    Perhitungan secara teoritis :

    P(Y) = Cyn.py.qn-y

    Berikut ini ditampilkan tabel perbandingan probabilitas hasil percobaan

    dengan probabilitas secara teori untuk P(5) :

    Tabel 4.16 Perbandingan Peluang Percobaan dan Teori

    Contoh perhitungan :

    P(5) = C57.p5.q7-5

    = 21 x 0,0001 x 0,6889

    = 0,0021

    Berikut ini merupakan grafik perhitungan ulang terhadap percobaan P(5)

    hasil percobaan dan secara teoritis :

    Trial f(kum) P(5) P(5) Teori1 0 0,0000 0,00212 0 0,0000 0,00213 0 0,0000 0,00214 0 0,0000 0,00215 0 0,0000 0,00216 0 0,0000 0,00217 0 0,0000 0,00218 0 0,0000 0,00219 0 0,0000 0,002110 0 0,0000 0,0021

  • G. Perhitungan Ulang terhadap P(6)

    Perhitungan dilakuka

    cacat sebanyak y untuk setiap

    dari percobaan dengan percobaan secara teori. Perhitungan ulang terhadap P(6)

    dilakukan setiap 10 trial

    P(Y) = f kum

    trial ke

    Berikut ini ditampilkan tabel perhitungan ulang percobaan terhadap P(6):

    Contoh perhitungan :

    1. P(6) pada

    Gambar 4.7 Grafik Ulang Percobaan P (5)

    Perhitungan Ulang terhadap P(6)

    Perhitungan dilakukan untuk menentukan peluang terambilnya produk

    cacat sebanyak y untuk setiap trial. Kemudian dibandingkan peluang yang didapat

    dari percobaan dengan percobaan secara teori. Perhitungan ulang terhadap P(6)

    trial dengan menggunakan rumus P(Y).

    f kumke-

    Berikut ini ditampilkan tabel perhitungan ulang percobaan terhadap P(6):

    Tabel 4.17 Ulangan Percobaan terhadap P(6)

    Contoh perhitungan :

    P(6) pada trial ke-1 = 01

    = 0

    Trial f(kum) P(6)1 0 0,00002 0 0,00003 0 0,00004 0 0,00005 0 0,00006 0 0,00007 0 0,00008 0 0,00009 0 0,000010 0 0,0000

    36

    Grafik Ulang Percobaan P (5)

    n untuk menentukan peluang terambilnya produk

    . Kemudian dibandingkan peluang yang didapat

    dari percobaan dengan percobaan secara teori. Perhitungan ulang terhadap P(6)

    Berikut ini ditampilkan tabel perhitungan ulang percobaan terhadap P(6):

    Ulangan Percobaan terhadap P(6)

  • 37

    2. P(6) pada trialke-7 = 0

    7

    = 0

    Perhitungan secara teoritis :

    P(Y) = Cyn.py.qn-y

    Berikut ini ditampilkan tabel perbandingan probabilitas hasil percobaan

    dengan probabilitas secara teori untuk P(6) :

    Tabel 4.18 Perbandingan Peluang Percobaan dan Teori

    Contoh perhitungan :

    P(6) = C67.p6.q7-6

    = 7 x 0,00002 x 0,83

    = 0,0001

    Berikut ini merupakan grafik perhitungan ulang terhadap percobaan P(6)

    hasil percobaan dan secara teoritis :

    Trial f(kum) P(6) P(6) Teori1 0 0,0000 0,00012 0 0,0000 0,00013 0 0,0000 0,00014 0 0,0000 0,00015 0 0,0000 0,00016 0 0,0000 0,00017 0 0,0000 0,00018 0 0,0000 0,00019 0 0,0000 0,000110 0 0,0000 0,0001

  • H. Perhitungan Ulang terhadap P(7)

    Perhitungan dilakukan untuk menentukan peluang terambilnya produk

    cacat sebanyak y untuk setiap

    dari percobaan dengan percobaan secara teori. Perhitungan ulang terhadap P(7)

    dilakukan setiap 10 trial

    P(Y) = f kum

    trial ke

    Berikut ini ditampilkan tabel perhitungan ulang percobaan terhadap P(7):

    Contoh perhitungan :

    1. P(7) pada

    Gambar 4.8 Grafik Ulang Percobaan P (6

    Perhitungan Ulang terhadap P(7)

    Perhitungan dilakukan untuk menentukan peluang terambilnya produk

    cacat sebanyak y untuk setiap trial. Kemudian dibandingkan peluang yang didapat

    dari percobaan dengan percobaan secara teori. Perhitungan ulang terhadap P(7)

    trial dengan menggunakan rumus P(Y).

    f kumke-

    Berikut ini ditampilkan tabel perhitungan ulang percobaan terhadap P(7):

    Tabel 4.19 Ulangan Percobaan terhadap P(7)

    Contoh perhitungan :

    P(7) pada trial ke-4 = 04

    = 0

    Trial f(kum) P(7)1 0 0,00002 0 0,00003 0 0,00004 0 0,00005 0 0,00006 0 0,00007 0 0,00008 0 0,00009 0 0,000010 0 0,0000

    38

    6)

    Perhitungan dilakukan untuk menentukan peluang terambilnya produk

    . Kemudian dibandingkan peluang yang didapat

    dari percobaan dengan percobaan secara teori. Perhitungan ulang terhadap P(7)

    Berikut ini ditampilkan tabel perhitungan ulang percobaan terhadap P(7):

    Ulangan Percobaan terhadap P(7)

  • 39

    2. P(7) pada trialke-7 = 0

    7

    = 0

    Perhitungan secara teoritis :

    P(Y) = Cyn.py.qn-y

    Berikut ini ditampilkan tabel perbandingan probabilitas hasil percobaan

    dengan probabilitas secara teori untuk P(7) :

    Tabel 4.20 Perbandingan Peluang Percobaan dan Teori

    Contoh perhitungan :

    P(7) = C77.p7.q7-7

    = 1 x 0,0000 x 1

    = 0,0000

    Berikut ini merupakan grafik perhitungan ulang terhadap percobaan P(7)

    hasil percobaan dan secara teoritis :

    Trial f(kum) P(7) P(7) Teori1 0 0,0000 0,00002 0 0,0000 0,00003 0 0,0000 0,00004 0 0,0000 0,00005 0 0,0000 0,00006 0 0,0000 0,00007 0 0,0000 0,00008 0 0,0000 0,00009 0 0,0000 0,000010 0 0,0000 0,0000

  • 4.2.1.3 Distribusi Probabilitas Kumulatif

    Berdasarkan

    ditentukan nilai distribusi probabilitas kumulatif sebagai berikut :

    Contoh perhitungan :

    1. P(3)

    P(3) kum

    2. P(4)

    Gambar 4.9 Grafik Ulang Percobaan P (7)

    Distribusi Probabilitas Kumulatif

    Berdasarkan perhitungan ulang terhadap percobaan P (Y), dapat

    ditentukan nilai distribusi probabilitas kumulatif sebagai berikut :

    Tabel 4.21 Distribusi Probabilitas Kumulatif

    Contoh perhitungan :

    = 3

    10

    = 0,3000

    P(3) kum = P(3) + P(2)kum

    = 0,3000 + 0,6000

    = 0,9000

    = 1

    10

    = 0,1000

    Y F P(Y) P(Y) kum0 1 0,1000 0,10001 5 0,5000 0,60002 3 0,3000 0,90003 0 0,0000 0,90004 1 0,1000 1,00005 0 0,0000 1,00006 0 0,0000 1,00007 0 0,0000 1,0000

    Total 10 1,0000

    40

    Grafik Ulang Percobaan P (7)

    perhitungan ulang terhadap percobaan P (Y), dapat

    Distribusi Probabilitas Kumulatif

  • P(4) kum

    Berikut ini ditampilkan grafik distribusi probabilitas kumulatif pada

    percobaan binomial :

    Gambar 4.10

    4.2.1.4 Perhitungan Probabilitas Terambilnya Produk Cacat secara Teoritis

    Berdasarkan perhitungan ulang probabilitas terhadap percobaan P(Y),

    maka dapat dibandingkan dengan perhitungan probabilitas terambilnya produk

    cacat secara teoritis dengan formula sebagai b

    P(Y) = Cyn.py

    Keterangan :

    n = jumlah sampel yang diambil

    Y = jumlah produk cacat yang diambil

    p = peluang terambilnya produk cacat

    q = 1 p = peluang terambilnya yang tidak cacat

    Berikut ditampilkan tabel perhitungan probabilitas secara

    ) kum = P(4) + P(3)kum

    = 0,1000 + 0,9000

    = 1,0000

    Berikut ini ditampilkan grafik distribusi probabilitas kumulatif pada

    Gambar 4.10 Grafik Distribusi Probabilitas Kumulatif

    Perhitungan Probabilitas Terambilnya Produk Cacat secara Teoritis

    Berdasarkan perhitungan ulang probabilitas terhadap percobaan P(Y),

    maka dapat dibandingkan dengan perhitungan probabilitas terambilnya produk

    cacat secara teoritis dengan formula sebagai berikut :

    y.qn-y

    Keterangan :

    = jumlah sampel yang diambil

    = jumlah produk cacat yang diambil

    peluang terambilnya produk cacat

    p = peluang terambilnya yang tidak cacat

    Berikut ditampilkan tabel perhitungan probabilitas secara

    41

    Berikut ini ditampilkan grafik distribusi probabilitas kumulatif pada

    Grafik Distribusi Probabilitas Kumulatif

    Perhitungan Probabilitas Terambilnya Produk Cacat secara Teoritis

    Berdasarkan perhitungan ulang probabilitas terhadap percobaan P(Y),

    maka dapat dibandingkan dengan perhitungan probabilitas terambilnya produk

    Berikut ditampilkan tabel perhitungan probabilitas secara teoritis :

  • 42

    Tabel 4.22 Perhitungan Probabilitas Terambilnya Produk Cacat Secara Teoritis

    4.2.2 Perhitungan Data Pengamatan untuk Distribusi Hipergeometri

    Hasil pengamatan untuk distribusi hipergeometri akan dilakukan

    perhitungan untuk menentukan distribusi frekuensi, probabilitas terambilnya

    produk cacat, dan distribusi probabilitas kumulatifnya.

    4.2.2.1 Perhitungan Distribusi Frekuensi

    Data hasil percobaan akan ditentukan probabilitas produk cacatnya

    dengan cara mencari perbandingan antara frekuensi dengan total frekuensinya.

    Dapat diformulakan sebagai berikut :

    P(Y) = frekuensi

    total

    Berikut ini ditampilkan tabel distribusi frekuensi untuk distribusi

    hipergeometri:

    Tabel 4.23 Distribusi Frekuensi

    Y P(Y)0 0,27141 0,38912 0,23913 0,08164 0,01675 0,00216 0,00017 0,0000

    Total 1,0000

    Y F P(Y)0 0 0,00001 2 0,20002 4 0,40003 3 0,30004 1 0,10005 0 0,00006 0 0,0000

    Total 10 1,0000

  • Contoh perhitungan :

    1. P(4)

    2. P(6)

    Berikut ini ditampilkan grafik untuk frekuensi t

    sebanyak Y :

    Gambar 4.1

    4.2.2.2 Perhitungan Ulang Percobaan terhadap P(Y)

    Hasil yang didapatkan pada percobaan akan dilakukan pengulangan

    perhitungan untuk setiap cacat yang terambil sebanyak Y.

    A. Perhitungan Ulang terhadap P(0)

    Perhitungan dilakukan untuk menentukan peluang terambilnya produk

    cacat sebanyak y untuk setiap

    dari percobaan dengan percobaan secara teori. Perhitungan ulang terhadap P(0)

    dilakukan setiap 10 trial

    P(Y) = f kum

    trial ke

    Contoh perhitungan :

    = 1

    10

    = 0,1000

    = 0

    10

    = 0,000

    Berikut ini ditampilkan grafik untuk frekuensi terambilnya produk cacat

    Gambar 4.11 Grafik Frekuensi Terambilnya Produk Cacat Sebanyak Y

    Perhitungan Ulang Percobaan terhadap P(Y)

    Hasil yang didapatkan pada percobaan akan dilakukan pengulangan

    perhitungan untuk setiap cacat yang terambil sebanyak Y.

    Perhitungan Ulang terhadap P(0)

    Perhitungan dilakukan untuk menentukan peluang terambilnya produk

    cacat sebanyak y untuk setiap trial. Kemudian dibandingkan peluang yang didapat

    dari percobaan dengan percobaan secara teori. Perhitungan ulang terhadap P(0)

    trial dengan menggunakan rumus P(Y).

    f kumke-

    43

    erambilnya produk cacat

    Grafik Frekuensi Terambilnya Produk Cacat Sebanyak Y

    Hasil yang didapatkan pada percobaan akan dilakukan pengulangan

    Perhitungan dilakukan untuk menentukan peluang terambilnya produk

    . Kemudian dibandingkan peluang yang didapat

    dari percobaan dengan percobaan secara teori. Perhitungan ulang terhadap P(0)

  • 44

    Berikut ini ditampilkan tabel perhitungan ulang percobaan terhadap P(0):

    Tabel 4.24 Ulangan Percobaan terhadap P(0)

    Contoh perhitungan :

    1. P(0) pada trial ke-2 = 0

    2

    = 0

    2. P(0) pada trialke-8 = 1

    8

    = 1

    Perhitungan secara teoritis :

    P(Y) = Cy

    r . Cn-yN-r

    CnN

    Berikut ini ditampilkan tabel perbandingan probabilitas hasil percobaan

    dengan probabilitas secara teori untuk P(0):

    Tabel 4.25 Perbandingan Peluang Percobaan dan Teori

    Trial f(kum) P(0)1 0 0,00002 0 0,00003 0 0,00004 0 0,00005 0 0,00006 0 0,00007 0 0,00008 0 0,00009 0 0,000010 0 0,0000

    Trial f(kum) P(0) P(0) Teori1 0 0,0000 0,00542 0 0,0000 0,00543 0 0,0000 0,00544 0 0,0000 0,00545 0 0,0000 0,00546 0 0,0000 0,00547 0 0,0000 0,00548 0 0,0000 0,00549 0 0,0000 0,005410 0 0,0000 0,0054

  • Contoh perhitungan :

    P(0) = C010 .

    C

    = 1 . 210 38760

    = 0,0054

    Berikut ini merupakan grafik perhitungan ulang terhadap percobaan P(0)

    hasil percobaan dan secara teoritis :

    B. Perhitungan Ulang terhadap P(1)

    Perhitungan dilakukan untuk menentukan peluang terambilnya produk

    cacat sebanyak y untuk setiap

    dari percobaan dengan percobaan secara teori. Perhitungan ulang terhadap P(1)

    dilakukan setiap 10 trial

    P(Y) = f kum

    trial ke

    Berikut ini ditampilkan tabel perhitungan ulang percobaan terhadap P(1):

    Contoh perhitungan :

    . C6-020-10

    C620

    210 38760

    0054

    Berikut ini merupakan grafik perhitungan ulang terhadap percobaan P(0)

    hasil percobaan dan secara teoritis :

    Gambar 4.12 Grafik Ulang Percobaan P (0)

    Perhitungan Ulang terhadap P(1)

    Perhitungan dilakukan untuk menentukan peluang terambilnya produk

    cacat sebanyak y untuk setiap trial. Kemudian dibandingkan peluang yang didapat

    dari percobaan dengan percobaan secara teori. Perhitungan ulang terhadap P(1)

    trial dengan menggunakan rumus P(Y).

    f kumke-

    Berikut ini ditampilkan tabel perhitungan ulang percobaan terhadap P(1):

    45

    Berikut ini merupakan grafik perhitungan ulang terhadap percobaan P(0)

    Grafik Ulang Percobaan P (0)

    Perhitungan dilakukan untuk menentukan peluang terambilnya produk

    . Kemudian dibandingkan peluang yang didapat

    dari percobaan dengan percobaan secara teori. Perhitungan ulang terhadap P(1)

    Berikut ini ditampilkan tabel perhitungan ulang percobaan terhadap P(1):

  • 46

    Tabel 4.26 Ulangan Percobaan terhadap P(1)

    Contoh perhitungan :

    1. P(1) pada trial ke-4 = 1

    4

    = 0,2500

    2. P(1) pada trialke-7 = 2

    7

    = 0,2857

    Perhitungan secara teoritis :

    P(Y) = Cy

    r . Cn-yN-r

    CnN

    Berikut ini ditampilkan tabel perbandingan probabilitas hasil percobaan

    dengan probabilitas secara teori untuk P(1):

    Tabel 4.27 Perbandingan Peluang Percobaan dan Teori

    Trial f(kum) P(1)1 0 0,00002 1 0,50003 1 0,33334 1 0,25005 1 0,20006 2 0,33337 2 0,28578 2 0,25009 2 0,222210 2 0,2000

    Trial f(kum) P(1) P(1) Teori1 0 0,0000 0,06502 1 0,5000 0,06503 1 0,3333 0,06504 1 0,2500 0,06505 1 0,2000 0,06506 2 0,3333 0,06507 2 0,2857 0,06508 2 0,2500 0,06509 2 0,2222 0,065010 2 0,2000 0,0650

  • Contoh perhitungan :

    P(1) = C110 .

    C

    = 10 . 252

    38760

    = 0,0650

    Berikut ini merupakan grafik perhitungan ulang terhadap percobaan P(1)

    hasil percobaan dan secara teoritis :

    C. Perhitungan Ulang

    Perhitungan dilakukan untuk menentukan peluang terambilnya produk

    cacat sebanyak y untuk setiap

    dari percobaan dengan percobaan secara teori. Perhitungan ulang terhadap P(2)

    dilakukan setiap 10 trial

    P(Y) = f kum

    trial ke

    Berikut ini ditampilkan tabel perhitungan ulang percobaan terhadap P(2):

    Contoh perhitungan :

    . C6-120-10

    C620

    252 38760

    = 0,0650

    Berikut ini merupakan grafik perhitungan ulang terhadap percobaan P(1)

    hasil percobaan dan secara teoritis :

    Gambar 4.13 Grafik Ulang Percobaan P (1)

    Perhitungan Ulang terhadap P(2)

    Perhitungan dilakukan untuk menentukan peluang terambilnya produk

    cacat sebanyak y untuk setiap trial. Kemudian dibandingkan peluang yang didapat

    dari percobaan dengan percobaan secara teori. Perhitungan ulang terhadap P(2)

    trial dengan menggunakan rumus P(Y).

    f kumke-

    Berikut ini ditampilkan tabel perhitungan ulang percobaan terhadap P(2):

    47

    Berikut ini merupakan grafik perhitungan ulang terhadap percobaan P(1)

    Grafik Ulang Percobaan P (1)

    Perhitungan dilakukan untuk menentukan peluang terambilnya produk

    . Kemudian dibandingkan peluang yang didapat

    dari percobaan dengan percobaan secara teori. Perhitungan ulang terhadap P(2)

    Berikut ini ditampilkan tabel perhitungan ulang percobaan terhadap P(2):

  • 48

    Tabel 4.28 Ulangan Percobaan terhadap P(2)

    Contoh perhitungan :

    1. P(2) pada trial ke-5 = 1

    5

    = 0,2000

    2. P(2) pada trialke-9 = 3

    9

    = 0,3333

    Perhitungan secara teoritis :

    P(Y) = Cy

    r . Cn-yN-r

    CnN

    Berikut ini ditampilkan tabel perbandingan probabilitas hasil percobaan

    dengan probabilitas secara teori untuk P(2):

    Tabel 4.29 Perbandingan Peluang Percobaan dan Teori

    Trial f(kum) P(2)1 0 0,00002 0 0,00003 0 0,00004 1 0,25005 1 0,20006 1 0,16677 2 0,28578 3 0,37509 3 0,333310 4 0,4000

    Trial f(kum) P(2) P(2) Teori1 0 0,0000 0,24382 0 0,0000 0,24383 0 0,0000 0,24384 1 0,2500 0,24385 1 0,2000 0,24386 1 0,1667 0,24387 2 0,2857 0,24388 3 0,3750 0,24389 3 0,3333 0,243810 4 0,4000 0,2438

  • Contoh perhitungan :

    P(2) = C210 .

    C

    = 45 . 210

    38760

    = 0,2438

    Berikut ini merupakan grafik perhitungan ulang terhadap percobaan P(

    hasil percobaan dan secara teoritis :

    D. Perhitungan Ulang terhadap P(3)

    Perhitungan dilakukan untuk menentukan peluang terambilnya produk

    cacat sebanyak y untuk setiap

    dari percobaan dengan percobaan secara teori. Perhitungan ulang terhadap P(3)

    dilakukan setiap 10 trial

    P(Y) = f kum

    trial ke

    Berikut ini ditampilkan tabel perhitungan ulang perco

    Contoh perhitungan :

    . C6-220-10

    C620

    210 38760

    2438

    Berikut ini merupakan grafik perhitungan ulang terhadap percobaan P(

    hasil percobaan dan secara teoritis :

    Gambar 4.14 Grafik Ulang Percobaan P (2)

    Perhitungan Ulang terhadap P(3)

    Perhitungan dilakukan untuk menentukan peluang terambilnya produk

    cacat sebanyak y untuk setiap trial. Kemudian dibandingkan peluang yang didapat

    dari percobaan dengan percobaan secara teori. Perhitungan ulang terhadap P(3)

    trial dengan menggunakan rumus P(Y).

    f kumke-

    Berikut ini ditampilkan tabel perhitungan ulang percobaan terhadap P(3):

    49

    Berikut ini merupakan grafik perhitungan ulang terhadap percobaan P(2)

    Grafik Ulang Percobaan P (2)

    Perhitungan dilakukan untuk menentukan peluang terambilnya produk

    . Kemudian dibandingkan peluang yang didapat

    dari percobaan dengan percobaan secara teori. Perhitungan ulang terhadap P(3)

    baan terhadap P(3):

  • 50

    Tabel 4.30 Ulangan Percobaan terhadap P(3)

    Contoh perhitungan :

    1. P(3) pada trial ke-3 = 2

    3

    = 0,6667

    2. P(3) pada trialke-9 = 3

    9

    = 0,3333

    Perhitungan secara teoritis :

    P(Y) = Cy

    r . Cn-yN-r

    CnN

    Berikut ini ditampilkan tabel perbandingan probabilitas hasil percobaan

    dengan probabilitas secara teori untuk P(3):

    Tabel 4.31 Perbandingan Peluang Percobaan dan Teori

    Trial f(kum) P(3)1 1 1,00002 1 0,50003 2 0,66674 2 0,50005 2 0,40006 2 0,33337 2 0,28578 2 0,25009 3 0,333310 3 0,3000

    Trial f(kum) P(3) P(3) Teori1 1 1,0000 0,37152 1 0,5000 0,37153 2 0,6667 0,37154 2 0,5000 0,37155 2 0,4000 0,37156 2 0,3333 0,37157 2 0,2857 0,37158 2 0,2500 0,37159 3 0,3333 0,371510 3 0,3000 0,3715

  • Contoh perhitungan :

    P(3) = C310 .

    C

    = 120 .

    38760

    = 0,3715

    Berikut ini merupakan

    hasil percobaan dan secara teoritis :

    E. Perhitungan Ulang terhadap P(4)

    Perhitungan dilakukan untuk menentukan peluang terambilnya produk

    cacat sebanyak y untuk setiap

    dari percobaan dengan percobaan secara teori. Perhitungan ulang terhadap P(4)

    dilakukan setiap 10 trial

    P(Y) = f kum

    trial ke

    Berikut ini ditampilkan tabel perhitungan ulang percobaan terhadap P(4):

    Contoh perhitungan :

    . C6-320-10

    C620

    . 120 38760

    3715

    Berikut ini merupakan grafik perhitungan ulang terhadap percobaan P(3)

    hasil percobaan dan secara teoritis :

    Gambar 4.15 Grafik Ulang Percobaan P (3)

    Perhitungan Ulang terhadap P(4)

    Perhitungan dilakukan untuk menentukan peluang terambilnya produk

    cacat sebanyak y untuk setiap trial. Kemudian dibandingkan peluang yang didapat

    dari percobaan dengan percobaan secara teori. Perhitungan ulang terhadap P(4)

    trial dengan menggunakan rumus P(Y).

    f kumke-

    Berikut ini ditampilkan tabel perhitungan ulang percobaan terhadap P(4):

    51

    grafik perhitungan ulang terhadap percobaan P(3)

    Grafik Ulang Percobaan P (3)

    Perhitungan dilakukan untuk menentukan peluang terambilnya produk

    . Kemudian dibandingkan peluang yang didapat

    dari percobaan dengan percobaan secara teori. Perhitungan ulang terhadap P(4)

    Berikut ini ditampilkan tabel perhitungan ulang percobaan terhadap P(4):

  • 52

    Tabel 4.32 Ulangan Percobaan terhadap P(4)

    Contoh perhitungan :

    1. P(4) pada trial ke-6 = 1

    6

    = 0,1667

    2. P(4) pada trialke-8 = 1

    8

    = 0,1250

    Perhitungan secara teoritis :

    P(Y) = Cy

    r . Cn-yN-r

    CnN

    Berikut ini ditampilkan tabel perbandingan probabilitas hasil percobaan

    dengan probabilitas secara teori untuk P(4):

    Tabel 4.33 Perbandingan Peluang Percobaan dan Teori

    Trial f(kum) P(4)1 0 0,00002 0 0,00003 0 0,00004 0 0,00005 1 0,20006 1 0,16677 1 0,14298 1 0,12509 1 0,111110 1 0,1000

    Trial f(kum) P(4) P(4) Teori1 0 0,0000 0,24382 0 0,0000 0,24383 0 0,0000 0,24384 0 0,0000 0,24385 1 0,2000 0,24386 1 0,1667 0,24387 1 0,1429 0,24388 1 0,1250 0,24389 1 0,1111 0,243810 1 0,1000 0,2438

  • Contoh perhitungan :

    P(4) = C410 .

    C

    = 210 .

    38760

    = 0,2438

    Berikut ini merupakan grafik perhitungan ulang terhadap percobaan P(4)

    hasil percobaan dan secara teoritis :

    F. Perhitungan Ulang terhadap

    Perhitungan dilakukan untuk menentukan peluang terambilnya produk

    cacat sebanyak y untuk setiap

    dari percobaan dengan percobaan secara teori. Perhitungan ulang terhadap P(5)

    dilakukan setiap 10 trial

    P(Y) = fkum

    jumlah

    Berikut ini ditampilkan tabel perhitungan ulang percobaan terhadap P(5):

    perhitungan :

    . C6-420-10

    C620

    . 45 38760

    = 0,2438

    Berikut ini merupakan grafik perhitungan ulang terhadap percobaan P(4)

    hasil percobaan dan secara teoritis :

    Gambar 4.16 Grafik Ulang Percobaan P (4)

    Perhitungan Ulang terhadap P(5)

    Perhitungan dilakukan untuk menentukan peluang terambilnya produk

    cacat sebanyak y untuk setiap trial. Kemudian dibandingkan peluang yang didapat

    dari percobaan dengan percobaan secara teori. Perhitungan ulang terhadap P(5)

    trial dengan menggunakan rumus P(Y).

    kumjumlahtrial

    Berikut ini ditampilkan tabel perhitungan ulang percobaan terhadap P(5):

    53

    Berikut ini merupakan grafik perhitungan ulang terhadap percobaan P(4)

    Grafik Ulang Percobaan P (4)

    Perhitungan dilakukan untuk menentukan peluang terambilnya produk

    . Kemudian dibandingkan peluang yang didapat

    dari percobaan dengan percobaan secara teori. Perhitungan ulang terhadap P(5)

    Berikut ini ditampilkan tabel perhitungan ulang percobaan terhadap P(5):

  • 54

    Tabel 4.34 Ulangan Percobaan terhadap P(5)

    Contoh perhitungan :

    1. P(5) pada trial ke-6 = 0

    6

    = 0,0000

    2. P(5) pada trialke-10 = 0

    10

    = 0,0000

    Perhitungan secara teoritis :

    P(Y) = Cy

    r . Cn-yN-r

    CnN

    Berikut ini ditampilkan tabel perbandingan probabilitas hasil percobaan

    dengan probabilitas secara teori untuk P(5):

    Tabel 4.35 Perbandingan Peluang Percobaan dan Teori

    Trial f(kum) P(5)1 0 0,00002 0 0,00003 0 0,00004 0 0,00005 0 0,00006 0 0,00007 0 0,00008 0 0,00009 0 0,000010 0 0,0000

    Trial f(kum) P(5) P(5) Teori1 0 0,0000 0,06502 0 0,0000 0,06503 0 0,0000 0,06504 0 0,0000 0,06505 0 0,0000 0,06506 0 0,0000 0,06507 0 0,0000 0,06508 0 0,0000 0,06509 0 0,0000 0,065010 0 0,0000 0,0650

  • Contoh perhitungan :

    P(5) = C510 .

    C

    = 252 .

    38760

    = 0,0650

    Berikut ini merupakan grafik perhitungan ulang terhadap percobaan P(5)

    hasil percobaan dan secara teoritis :

    G. Perhitungan Ulang

    Perhitungan dilakukan untuk menentukan peluang terambilnya produk

    cacat sebanyak y untuk setiap

    dari percobaan dengan percobaan secara teori. Perhitungan ulang terhadap P(6)

    dilakukan setiap 10 trial

    P(Y) = f kum

    trial ke

    Berikut ini ditampilkan tabel perhitungan ulang percobaan terhadap P(6):

    Contoh perhitungan :

    . C6-520-10

    C620

    . 10 38760

    = 0,0650

    Berikut ini merupakan grafik perhitungan ulang terhadap percobaan P(5)

    hasil percobaan dan secara teoritis :

    Gambar 4.17 Grafik Ulang Percobaan P (5)

    Perhitungan Ulang terhadap P(6)

    Perhitungan dilakukan untuk menentukan peluang terambilnya produk

    cacat sebanyak y untuk setiap trial. Kemudian dibandingkan peluang yang didapat

    dari percobaan dengan percobaan secara teori. Perhitungan ulang terhadap P(6)

    trial dengan menggunakan rumus P(Y).

    f kumke-

    Berikut ini ditampilkan tabel perhitungan ulang percobaan terhadap P(6):

    55

    Berikut ini merupakan grafik perhitungan ulang terhadap percobaan P(5)

    Grafik Ulang Percobaan P (5)

    Perhitungan dilakukan untuk menentukan peluang terambilnya produk

    . Kemudian dibandingkan peluang yang didapat

    dari percobaan dengan percobaan secara teori. Perhitungan ulang terhadap P(6)

    Berikut ini ditampilkan tabel perhitungan ulang percobaan terhadap P(6):

  • 56

    Tabel 4.36 Ulangan Percobaan terhadap P(6)

    Contoh perhitungan :

    1. P(6) pada trial ke-4 = 0

    4

    = 0,0000

    2. P(6) pada trial ke-7 = 0

    7

    = 0,0000 \

    Perhitungan secara teoritis :

    P(Y) = Cy

    r . Cn-yN-r

    CnN

    Berikut ini ditampilkan tabel perbandingan probabilitas hasil percobaan

    dengan probabilitas secara teori untuk P(6):

    Tabel 4.37 Perbandingan Peluang Percobaan dan Teori

    Trial f(kum) P(6)1 0 0,00002 0 0,00003 0 0,00004 0 0,00005 0 0,00006 0 0,00007 0 0,00008 0 0,00009 0 0,000010 0 0,0000

    Trial f(kum) P(6) P(6) Teori1 0 0,0000 0,00542 0 0,0000 0,00543 0 0,0000 0,00544 0 0,0000 0,00545 0 0,0000 0,00546 0 0,0000 0,00547 0 0,0000 0,00548 0 0,0000 0,00549 0 0,0000 0,005410 0 0,0000 0,0054

  • Contoh perhitungan :

    P(6) = C610 .

    C

    = 210 . 38760

    = 0,0054

    Berikut ini merupakan grafik perhitungan ulang terhadap percobaan P(6)

    hasil percobaan dan secara teoritis :

    4.2.2.3 Distribusi Probabilitas Kumulatif

    Berdasarkan perhitungan ulang terhadap percobaan P (Y), dapa