8
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-8 1 M AbstrakKeberadaan gas bumi sebagai energi pengganti minyak bumi semakin penting dan memiliki posisi strategis dalam menghadapi perubahan iklim dan pemanasan global. Selain itu gas bumi juga memiliki harga yang lebih terjangkau dibandingkan dengan harga minyak bumi yang semakin melambung tinggi. Gas bumi dapat digunakan sebagai sumber energi dan bahan bakar untuk rumah tangga dan industri. Selain bahan bakar, gas bumi juga dapat digunakan sebagai bahan baku dalam proses industri. Volume konsumsi gas yang paling banyak adalah pada sektor industri karena semua proses produksinya membutuhkan gas. Pada tahun 2011, Perusahaan yang bergerak dalam bidang transmisi dan distribusi gas mengalami kendala mengenai ketersediaan pasokan gas bumi. Tingkat produksi gas bumi dari lapangan yang tersedia memiliki kecenderungan menurun sehingga berdampak pada terbatasnya pasokan gas. Akibat berkurangnya pasokan gas membuat penjualan menjadi menurun karena tidak dapat memenuhi permintaan dari pelanggan. Hal ini tentu akan berdampak buruk bagi perusahaan sehingga terjadi penurunan pendapatan selain itu bagi pelanggan tidak dapat mendapatkan pasokan gas untuk kebutuhannya. Tugas akhir ini bertujuan untuk menganalisa perencanaan kapasitas supply gas sehingga dapat mengurangi terjadinya kekurangan pasokan gas. Penggunaan metode sistem dinamis dinilai tepat dalam penyelesaian masalah ini karena sistem dinamis tidak hanya memberikan peramalan atau prediksi semata tetapi juga dapat memahami karakteristik dan perilaku mekanisme proses internal yang terjadi dalam suatu sistem tertentu. Sehingga diharapkan mampu menyelesaikan masalah dari berkurangnya penjualan gas dalam perusahaan dan dapat membantu perusahaan untuk mengetahui target perencanaan supply dalam pemenuhan kebutuhan pelanggan kedepan. Kata kunci: Sistem Dinamik, Gas, Supply dan Demand PENDAHULUAN inyak dan gas bumi (migas) merupakan sektor strategis dalam mendukung perekonomian dan pembangunan nasional. Sumber energi tersebut digunakan hampir di setiap sektor kehidupan, seperti transportasi, pembangkit listrik, rumah tangga maupun industri. Dengan cadangan minyak bumi sebesar 7,4 miliar barrel dan cadangan gas bumi yang mencapai 157 TSCF, serta harga komoditi ini yang terus meningkat, menyebabkan kontribusi sektor migas pada penerimaan Negara sangat signifikan. Namun penurunan alamiah cadangan migas yang dialami Indonesia menyebabkan produksi nasional dalam 3 tahun terakhir semakin menyusut. Menurut data Kementerian ESDM dan BP Migas, Indonesia pada tahun 2009 memproduksi minyak sebesar 949.000 bopd (barrels of oil per day), jumlah tersebut menurun di tahun 2010 menjadi 945.000 bopd. Sedangkan di tahun 2011, produksi minyak lebih mengalami penurunan yaitu menjadi 902.000 bopd. Pada gambar 1 menjelaskan mengenai pertumbuhan konsumsi energi dunia berdasarkan hasil analisa dari International energy Agency (IEA) dalam laporan World Energy Outlook 2011. Gambar grafik tersebut menjelaskan bahwa setiap tahun konsumsi energi minyak dan gas bumi semakin meningkat. Menurunnya produksi minyak mentah, naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) dan meningkatnya subsidi BBM, mendorong Pemerintah melakukan langkah strategis dalam pemanfaatan gas bumi. Keberadaan gas bumi sebagai energi pengganti minyak bumi semakin penting dan memiliki posisi strategis dalam menurunkan emisi karbon dioksida atau menghadapi perubahan iklim dan pemanasan global. Penggunaan gas bumi juga dirasakan lebih hemat dibandingkan dengan minyak bumi yang semakin langka dan bernilai jual tinggi. Sejak tahun 2010, Pemerintah menetapkan prioritas alokasi pasokan gas bumi. Kebijakan tersebut mempengaruhi ketersediaan pasokan gas bagi kepentingan dalam negeri. Sedangkan pada tahun 2011, PT XYZ Surabaya mengalami kendala pada masalah ketersediaan pasokan gas bumi. Tingkat produksi gas bumi dari lapangan yang tersedia memiliki kecenderungan menurun sehingga berdampak pada terbatasnya pasokan gas. Kebijakan Pemerintah yang mengutamakan pasokan gas bumi bagi produksi migas, sektor pupuk dan listrik juga membatasi pasokan yang diterima oleh PT XYZ Surabaya tahun 2011. Kecenderungan produsen mengajukan renegoisasi harga, memberikan pengaruh terhadap harga beli gas dari pemasok. Pada tahun 2011, kegiatan usaha distribusi PT XYZ Surabaya mengalami penurunan sebesar 3,53% yaitu dari 824,35 MMScfd di tahun 2010, menjadi 795,28 MMScfd di tahun 2011. Hal ini terutama disebabkan berkurangnya pasokan gas di SBU Distribusi Wilayah I Jawa Bagian Barat dan SBU Distribusi II Jawa Bagian Timur. Penurunan pasokan gas PT XYZ Surabaya di SBU Distribusi Wilayah II Jawa Bagian Timur disebabkan oleh pengurangan jumlah penyaluran harian pasokan gas dan gangguan pasokan gas dari pemasok karena mengalami reservoir decline. Sehingga dibandingkan tahun 2010 SBU Distribusi Wilayah II Jawa Bagian Timur mengalami penurunan penjualan sebesar 6,75% akibat dari berkurangnya volume pasokan gas dari pemasok (Laporan Tahunan PT XYZ Surabaya). Sistem dinamik dirasakan tepat karena penggunaan metode ini diarahkan kepada bagaimana dengan memahami perilaku sistem tersebut, orang dapat meningkatkan efektivitas dalam merencanakan suatu kebijakan dan pemecahan masalah yang timbul. Pada sistem ini dibuat untuk menganalisis perencanaan kapasitas supply gas di Jawa Timur sehingga PT XYZ Surabaya memberikan pasokan gas yang sesuai dengan kebutuhan industri dan rumah tangga. Dengan pemenuhan tersebut secara tidak langsung akan membuat penjualan gas menjadi meningkat. Model Simulasi Sistem Dinamik Dalam Perencanaan Kapasitas Supply Gas Di Sektor Industri dan Rumah Tangga Untuk Memenuhi Pasokan Gas di Masa Mendatang (Studi Kasus: Jawa Timur) Rani Wira Prastiwi, Erma Suryani Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail: [email protected]

Model Simulasi Sistem Dinamik Dalam Perencanaan Kapasitas ... · mempengaruhi ketersediaan pasokan gas bagi kepentingan ... an, berfokus pada struktur dan perilaku sistem yg terdiri

  • Upload
    ngominh

  • View
    231

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Model Simulasi Sistem Dinamik Dalam Perencanaan Kapasitas ... · mempengaruhi ketersediaan pasokan gas bagi kepentingan ... an, berfokus pada struktur dan perilaku sistem yg terdiri

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-8

1

M

Abstrak— Keberadaan gas bumi sebagai energi

pengganti minyak bumi semakin penting dan memiliki posisi

strategis dalam menghadapi perubahan iklim dan pemanasan

global. Selain itu gas bumi juga memiliki harga yang lebih

terjangkau dibandingkan dengan harga minyak bumi yang semakin

melambung tinggi. Gas bumi dapat digunakan sebagai sumber

energi dan bahan bakar untuk rumah tangga dan industri. Selain

bahan bakar, gas bumi juga dapat digunakan sebagai bahan baku

dalam proses industri. Volume konsumsi gas yang paling banyak

adalah pada sektor industri karena semua proses produksinya

membutuhkan gas.

Pada tahun 2011, Perusahaan yang bergerak dalam

bidang transmisi dan distribusi gas mengalami kendala mengenai

ketersediaan pasokan gas bumi. Tingkat produksi gas bumi dari

lapangan yang tersedia memiliki kecenderungan menurun

sehingga berdampak pada terbatasnya pasokan gas. Akibat

berkurangnya pasokan gas membuat penjualan menjadi menurun

karena tidak dapat memenuhi permintaan dari pelanggan. Hal ini

tentu akan berdampak buruk bagi perusahaan sehingga terjadi

penurunan pendapatan selain itu bagi pelanggan tidak dapat

mendapatkan pasokan gas untuk kebutuhannya.

Tugas akhir ini bertujuan untuk menganalisa

perencanaan kapasitas supply gas sehingga dapat mengurangi

terjadinya kekurangan pasokan gas. Penggunaan metode sistem

dinamis dinilai tepat dalam penyelesaian masalah ini karena

sistem dinamis tidak hanya memberikan peramalan atau prediksi

semata tetapi juga dapat memahami karakteristik dan perilaku

mekanisme proses internal yang terjadi dalam suatu sistem

tertentu. Sehingga diharapkan mampu menyelesaikan masalah

dari berkurangnya penjualan gas dalam perusahaan dan dapat

membantu perusahaan untuk mengetahui target perencanaan

supply dalam pemenuhan kebutuhan pelanggan kedepan.

Kata kunci: Sistem Dinamik, Gas, Supply dan Demand

PENDAHULUAN

inyak dan gas bumi (migas) merupakan sektor

strategis dalam mendukung perekonomian dan

pembangunan nasional. Sumber energi tersebut

digunakan hampir di setiap sektor kehidupan, seperti

transportasi, pembangkit listrik, rumah tangga maupun

industri. Dengan cadangan minyak bumi sebesar 7,4 miliar

barrel dan cadangan gas bumi yang mencapai 157 TSCF,

serta harga komoditi ini yang terus meningkat,

menyebabkan kontribusi sektor migas pada penerimaan

Negara sangat signifikan. Namun penurunan alamiah

cadangan migas yang dialami Indonesia menyebabkan

produksi nasional dalam 3 tahun terakhir semakin menyusut.

Menurut data Kementerian ESDM dan BP Migas, Indonesia

pada tahun 2009 memproduksi minyak sebesar 949.000

bopd (barrels of oil per day), jumlah tersebut menurun di

tahun 2010 menjadi 945.000 bopd. Sedangkan di tahun

2011, produksi minyak lebih mengalami penurunan yaitu

menjadi 902.000 bopd. Pada gambar 1 menjelaskan

mengenai pertumbuhan konsumsi energi dunia berdasarkan

hasil analisa dari International energy Agency (IEA) dalam

laporan World Energy Outlook 2011. Gambar grafik

tersebut menjelaskan bahwa setiap tahun konsumsi energi

minyak dan gas bumi semakin meningkat.

Menurunnya produksi minyak mentah, naiknya harga

bahan bakar minyak (BBM) dan meningkatnya subsidi

BBM, mendorong Pemerintah melakukan langkah strategis

dalam pemanfaatan gas bumi. Keberadaan gas bumi sebagai

energi pengganti minyak bumi semakin penting dan

memiliki posisi strategis dalam menurunkan emisi karbon

dioksida atau menghadapi perubahan iklim dan pemanasan

global. Penggunaan gas bumi juga dirasakan lebih hemat

dibandingkan dengan minyak bumi yang semakin langka

dan bernilai jual tinggi.

Sejak tahun 2010, Pemerintah menetapkan prioritas

alokasi pasokan gas bumi. Kebijakan tersebut

mempengaruhi ketersediaan pasokan gas bagi kepentingan

dalam negeri. Sedangkan pada tahun 2011, PT XYZ

Surabaya mengalami kendala pada masalah ketersediaan

pasokan gas bumi. Tingkat produksi gas bumi dari lapangan

yang tersedia memiliki kecenderungan menurun sehingga

berdampak pada terbatasnya pasokan gas. Kebijakan

Pemerintah yang mengutamakan pasokan gas bumi bagi

produksi migas, sektor pupuk dan listrik juga membatasi

pasokan yang diterima oleh PT XYZ Surabaya tahun 2011.

Kecenderungan produsen mengajukan renegoisasi harga,

memberikan pengaruh terhadap harga beli gas dari pemasok.

Pada tahun 2011, kegiatan usaha distribusi PT XYZ

Surabaya mengalami penurunan sebesar 3,53% yaitu dari

824,35 MMScfd di tahun 2010, menjadi 795,28 MMScfd di

tahun 2011. Hal ini terutama disebabkan berkurangnya

pasokan gas di SBU Distribusi Wilayah I Jawa Bagian Barat

dan SBU Distribusi II Jawa Bagian Timur. Penurunan

pasokan gas PT XYZ Surabaya di SBU Distribusi Wilayah

II Jawa Bagian Timur disebabkan oleh pengurangan jumlah

penyaluran harian pasokan gas dan gangguan pasokan gas

dari pemasok karena mengalami reservoir decline. Sehingga

dibandingkan tahun 2010 SBU Distribusi Wilayah II Jawa

Bagian Timur mengalami penurunan penjualan sebesar

6,75% akibat dari berkurangnya volume pasokan gas dari

pemasok (Laporan Tahunan PT XYZ Surabaya).

Sistem dinamik dirasakan tepat karena penggunaan

metode ini diarahkan kepada bagaimana dengan memahami

perilaku sistem tersebut, orang dapat meningkatkan

efektivitas dalam merencanakan suatu kebijakan dan

pemecahan masalah yang timbul. Pada sistem ini dibuat

untuk menganalisis perencanaan kapasitas supply gas di

Jawa Timur sehingga PT XYZ Surabaya memberikan

pasokan gas yang sesuai dengan kebutuhan industri dan

rumah tangga. Dengan pemenuhan tersebut secara tidak

langsung akan membuat penjualan gas menjadi meningkat.

Model Simulasi Sistem Dinamik Dalam Perencanaan Kapasitas Supply

Gas Di Sektor Industri dan Rumah Tangga Untuk Memenuhi Pasokan

Gas di Masa Mendatang (Studi Kasus: Jawa Timur)

Rani Wira Prastiwi, Erma Suryani

Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111

E-mail: [email protected]

Page 2: Model Simulasi Sistem Dinamik Dalam Perencanaan Kapasitas ... · mempengaruhi ketersediaan pasokan gas bagi kepentingan ... an, berfokus pada struktur dan perilaku sistem yg terdiri

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-8

2

Nantinya diharapkan melalui tugas akhir ini mampu

memberikan langkah alternatif dan skenario perencanaan

kapasitas supply gas untuk mengatasi terjadinya kekurangan

pasokan gas di Jawa Timur sehingga kebutuhan dari setiap

industri dan rumah tangga dapat terpenuhi.

I. KAJIAN PUSTAKA

A. Sistem Dinamik

Simulasi sistem dinamik merupakan simulasi kontinyu

yang dikembangkan oleh Jay Forrester (MIT) tahun 1960-

an, berfokus pada struktur dan perilaku sistem yg terdiri dari

interaksi antar variabel dan loop feedback. Hubungan dan

interaksi antar variabel dinyatakan dalam diagram kausatik.

Karakteristik model sistem dinamik antara lain adalah:

Dinamika sistem yang kompleks

Perubahan perilaku sistem terhadap waktu

Adanya sistem umpan balik tertutup

Adanya umpan balik ini menggambarkan informasi baru

tentang keadaan sistem, yang kemudian akan menghasilkan

keputusan selanjutnya. Berbeda dengan sistem

konvensional, sistem dinamik memiliki kontribusi dalam

simulasi. Beberapa keuntungan dalam menggunakan sistem

dinamik adalah:

Tersedianya kerangka kerja bagi aspek kausalitas,

nonlinearitas, dinamika dan perilaku endogen dari sistem

Menciptakan pengalaman eksperimental bagi para

pengambil kebijakan berdasarkan perilaku faktor–faktor

pendukung sistem

Adanya kemudahan untuk mengatur skenario simulasi

sesuai dengan yang dikehendaki

Tersedianya sumber informasi dari yang sifatnya mental,

tertulis, maupun numerik sehingga model yang

dihasilkan lebih berisi dan representatif.

Menghasilkan struktur model dari input-input manajerial

dan mensimulasikannya lewat prosedur komputasi yang

kuantitatif.

II. METODE

a. Data Masukan

Data yang digunakan dalam permasalahan ini adalah data-

data yang didapatkan berdasarkan hasil survey dan

wawancara yang dilakukan pada kantor PT. XYZ yang

berlokasi di Surabaya Jawa Timur, Berikut informasi yang

didapatkan dari hasil survey :

1. Data permintaan gas di sektor industri dan rumah

tangga di Jawa Timur

2. Data jumlah pelanggan rumah tangga dan industri

3. Data penjualan gas di sektor industri dan rumah

tangga di Jawa Timur

4. Data harga gas di sektor industri dan rumah tangga

di Jawa Timur

5. Data pasokan gas di Jawa Timur

Dari data-data tersebut nantinya akan diproses menjadi suatu

model dan skenario dengan menggunakan bantuan Vensim

sebagai aplikasi simulasi.

b. Pembuatan Konseptual Model

Tahap selanjutnya adalah membuat model. Pembuatan

model dapat dilakukan setelah mengetahui sistem dan data-

data yang berkaitan sehingga model sesuai dengan sistem

yang ada.

Diagram kausatik ini meliputi proses distribusi

perusahaan, mulai dari pembelian gas dari pemasok dan

penyaluran gas ke tiap pelanggan dengan variabel induk

yaitu rasio pemenuhan. Gambar 1 adalah diagram kausatik

dari proses distribusi perusahaan XYZ Surabaya.

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan

dengan pihak perusahaan, terdapat 2 variabel yang

mempengaruhi rasio pemenuhan, yaitu variabel supply dan

demand.

Gambar 1 Diagram Kausatik

Demand rumah tangga dipengaruhi oleh rata-rata

kebutuhan gas rumah tangga dan jumlah pelanggan rumah

tangga. Demand industri juga dipengaruhi oleh rata-rata

kebutuhan gas industri dan jumlah pelanggan industri.

Demand rumah tangga dan industri berpengaruh positif

terhadap pertumbuhan jumlah permintaan gas secara

menyeluruh. Variabel total gas demand berpengaruh negatif

terhadap rasio pemenuhan karena semakin banyak

permintaan maka rasio pemenuhan semakin berkurang jika

pasokan tidak bertambah.

Gas purchases (pembelian gas) berpengaruh positif

terhadap supply, karena semakin banyak perusahaan

membeli gas dari pemasok maka pasokan gas yang tersedia

juga semakin banyak. Variabel supply berpengaruh positif

terhadap distribusi gas dalam rumah tangga dan industri.

Sehingga jika distribusi gas meningkat maka akan

mempengaruhi penjualan. Jika penjualan rumah tangga dan

industri meningkat maka berpengaruh positif terhadap total

penjualan gas seluruhnya dan total pendapatan perusahaan.

Meningkatnya total pendapatan perusahaan juga dipengaruhi

oleh harga gas karena jika harga gas meningkat maka total

pendapatan yang diterima perusahaan juga meningkat.

c. Pembuatan Base Model

Base model merupakan model dasar yang nantinya akan

dikembangkan untuk dianalisis. Langkah awal yang

dilakukan adalah mengidentifikasi variabel-variabel terkait

yang mempengaruhi sistem utama. Pada tugas akhir ini ini

kebutuhan (demand) dan pasokan (supply) gas Jawa Timur

yang menjadi tumpuan utama yang mempengaruhi variabel

fulfillment ratio gas diwilayah Jawa Timur.

Page 3: Model Simulasi Sistem Dinamik Dalam Perencanaan Kapasitas ... · mempengaruhi ketersediaan pasokan gas bagi kepentingan ... an, berfokus pada struktur dan perilaku sistem yg terdiri

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-8

3

Gambar 2 Diagram Base Model

d. Verifikasi dan Validasi

Verifikasi merupakan penerjemahan model simulasi

konseptual (diagram alur dan asumsi) ke dalam bahasa

pemrograman secara benar. Sementara Validasi bertujuan

melakukan pengecekan apakah model konseptual simulasi

adalah representasi akurat dari sistem nyata yang sedang

dimodelkan (Law & Kelton, 1991).

Pada tugas akhir ini, cara yang akan digunakan untuk

melakukan validasi adalah melalui behaviour validity test,

yaitu fungsi yang digunakan untuk memeriksa apakah model

yang dibangun mampu menghasilkan tingkah laku

(behaviour) output yang diterima. Terdapat dua cara

pengujian dalam validasi behavior adalah sebagai berikut:

1. Perbandingan Rata – Rata (Mean Comparison)

Prasyarat :

Model valid apabila nilai E1 5%

2. Perbandingan Variasi Amplitudo (% Error Variance)

Prasyarat :

Ss = Standard deviasi model

Sa = Standard deviasi data

Model valid bila E2 30%

Berikut hasil penghitungan mean variance (E1) dan Error

Variance (E2) pada data hasil simulasi:

1. HH Total Customer

Mean Variance = |11705.625 − 11713.21|

11705.625= 0,0006474

Error Variance =

|202.623 − 219.287|

202.623= 0,075992

2. Industry Total Customer

Mean Variance =

|316.875 − 315.1666|

315.1666= 0,00539

Error Variance =

|3.5301 − 3.1987|

3.1987= 0,09388

3. HH Demand

Mean Variance =

|0.2200217 − 0.2200236|

0.2200236= 0,0000089

Error Variance =

|0.0000152 − 0.000014779|

0.000014779= 0,02782

4. Industry Demand

Mean Variance =

|158.4729 − 158.2554|

158.2554= 0,001372

Error Variance =

|1.8354 − 2.0121|

2.0121= 0,09629

5. Supply

Mean Variance =

|140.3888 − 133.6260|

133.6260= 0,04817

Error Variance =

|13.2660 − 10.6765|

10.6765= 0,1952

e. Pembuatan Skenario

Setelah basemodel yang dibuat telah valid dan verified,

langkah selanjutnya adalah pembuatan skenario simulasi.

Pembuatan skenario dapat dilakukan dengan menambahkan

variabel dan parameter yang memiliki pengaruh dominan

terhadap keseluruhan basemodel, untuk selanjutnya

mengetahui dampak perubahan tersebut terhadap variabel

lainnya.

Dalam pengerjaannya, jenis skenario yang dibuat adalah

skenario struktur yaitu dengan penambahan variabel baru

untuk mengurangi terjadinya kekurangan pasokan gas

sehingga rasio pemenuhan dari permintaan pelanggan dapat

meningkat. Penambahan variabel untuk skenario struktur ini

yaitu dengan melakukan penambahan sumur baru sehingga

pasokan gas ke perusahaan dapat bertambah seperti yang

terlihat pada gambar 3.

A

S

Sa

SaSsE

2

A

ASE

1

Nilai rata-rata hasil simulasi

Nilai rata-rata data

Page 4: Model Simulasi Sistem Dinamik Dalam Perencanaan Kapasitas ... · mempengaruhi ketersediaan pasokan gas bagi kepentingan ... an, berfokus pada struktur dan perilaku sistem yg terdiri

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-8

4

Gambar 3 Diagram Skenario dengan Penambahan Sumur

Baru

Penambahan sumur baru ini dilakukan karena semakin

berkurangnya pasokan gas dari sumur lama akibat dari umur

sumur yang sudah tua sehingga kemampuan dalam

menghasilkan gas juga menurun. Rata-rata umur tua dari

sumur gas yaitu antara 20-30 tahun.

Setelah skenario untuk menambah pasokan gas dilakukan

maka perusahaan dapat melakukan perluasan pasar ke

daerah yang belum terdapat jaringan distribusi. Daerah

tersebut juga memiliki banyak industri potensial yang bisa

memanfaatkan gas untuk bahan bakarnya. Selain itu

skenario ini juga bertujuan untuk memanfaatkan gas yang

tersisa akibat terjadinya over supply untuk dijual ke

pelanggan baru. Sehingga skenario selanjutnya yang

ditetapkan dalam tugas akhir ini adalah hanya untuk

perluasan pasar ke daerah lain untuk memanfaatkan sisa gas

yang ada seperti yang terlihat pada gambar 4.

Gambar 4 Skenario Perluasan Pasar

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Skenario Struktur

Skenario struktur terdiri dari skenario struktur tanpa

penambahan struktur (sumur baru), skenario struktur dengan

penambahan sumur baru dan scenario struktur perluasan

pasar. Masing-masing hasil dari skenario akan di analisis

untuk mengamati kondisi yang mungkin terjadi.

a. Skenario struktur tanpa penambahan struktur

Berdasarkan hasil simulasi dari skenario struktur tanpa

penambahan struktur, dilakukan beberapa perbandingan

untuk melihat kondisi permintaan dan supply gas Jawa

Timur jika tidak dilakukan penambahan sumur baru.

Gambar 5 Hasil skenario struktur tanpa penambahan struktur

Grafik pada gambar 5 menunjukkan bahwa

pasokan gas (warna biru) mengalami penurunan setiap

bulannya tetapi hal ini berbanding terbalik dengan tingginya

permintaan gas setiap bulannya (warna hijau).

Sehingga hal ini mengakibatkan rasio pemenuhan

permintaan pelanggan juga menurun setiap bulannya seperti

pada gambar 6.

Gambar 6 Fulfillment ratio tanpa penambahan struktur

Dari gambar 6 dapat dilihat bahwa tahun 2010-2011

(bulan ke 1-24) perusahaan mengalami defisit gas hingga

29%, artinya perusahaan tidak bisa memenuhi permintaan

gas pelanggan sebanyak 29%.

b. Skenario struktur dengan penambahan sumur baru

Berdasarkan hasil simulasi dari skenario penambahan

sumur baru, dilakukan perbandingan hasil simulasi sebelum

dan sesudah ditambahkan skenario penambahan sumur baru.

Hasil yang dibandingkan adalah permintaan dan supply,

rasio pemenuhan, total penjualan gas, pendapatan penjualan

gas di rumah tangga dan industri.

Page 5: Model Simulasi Sistem Dinamik Dalam Perencanaan Kapasitas ... · mempengaruhi ketersediaan pasokan gas bagi kepentingan ... an, berfokus pada struktur dan perilaku sistem yg terdiri

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-8

5

Gambar 7 Hasil skenario perbandingan permintaan dan supply

gas

Gambar 7 menunjukkan bahwa dengan adanya

penambahan pasokan dari sumur baru maka pada bulan ke

25 perusahaan dapat memenuhi permintaan pelanggan

hingga pada bulan ke 85. Hal ini terjadi karena pasokan dari

sumur lama terus mengalami penurunan sehingga

perusahaan harus menambah sumur baru lagi untuk dapat

memenuhi permintaan gas.

Gambar 8 Perbandingan rasio pemenuhan skenario dan base

model

Gambar 8 menunjukkan perbandingan rasio pemenuhan

hasil scenario (garis biru) dan base model (garis merah).

Dari gambar 8, dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan

yang signifikan setelah bulan ke 24, karena penambahan

skenario dilakukan selama 6 tahun kedepan. Walaupun rasio

pemenuhan meningkat dari model nyatanya tetapi terlihat

bahwa setiap bulan rasio tersebut mengalami penurunan

akibat penurunan pasokan dari sumur yang lama dan

semakin tingginya permintaan gas dari pelanggan. Untuk itu

perusahaan harus menambah pasokan gas lagi melalui

penambahan sumur baru lagi karena provinsi Jawa Timur

saat ini masih terdapat beberapa sumur yang berpotensi

dalam memproduksi gas untuk memenuhi kebutuhan gas

regional.

Tabel 1 Perbandingan rasio pemenuhan – penambahan sumur

baru

Variabel Rata-rata per Bulan

Rasio

Pemenuhan 0.4819

Rasio

Pemenuhan

(Skenario) 1.1525

Selain rasio pemenuhan meningkat dari sebelumnya, total

penjualan gas dan pendapatan perusahaan juga mengalami

peningkatan

Seperti pada gambar 9 terdapat peningkatan total

penjualan yang sangat signifikan dari keadaan sebelumnya.

Total penjualan gas ini merupakan jumlah penjualan gas

rumah tangga dan industri setiap bulannya.

Gambar 9 Perbandingan total penjualan skenario dan base

model

Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa rata-rata penjualan gas

meningkat dari 72.444 menjadi 154.747 setiap bulannya

selama 6 tahun kedepan.

Tabel 2 Perbandingan total penjualan gas – penambahan

sumur baru

Variabel Rata-rata per Bulan

Total

Penjualan

Gas 72.444

Total

Penjualan

Gas

(Skenario) 154.747

Untuk pendapatan dari penjualan gas juga

mengalami peningkatan. Pendapatan ini dibedakan menjadi

2 yaitu pendapatan penjualan gas dalam rumah tangga dan

industri.

Gambar 10 merupakan grafik dari peningkatan

pendapatan penjualan gas rumah tangga dari kondisi

sebelumnya. Garis berwarna biru merupakan kondisi saat

ditambah skenario sedangkan yang merah merupakan

kondisi saat tidak ditambah skenario.

Gambar 10 Perbandingan total revenue in HH skenario dan

base model

Page 6: Model Simulasi Sistem Dinamik Dalam Perencanaan Kapasitas ... · mempengaruhi ketersediaan pasokan gas bagi kepentingan ... an, berfokus pada struktur dan perilaku sistem yg terdiri

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-8

6

Dari tabel 3 dapat dilihat bahwa pendapatan penjualan gas

rumah tangga meningkat dari Rp 13.813.351 menjadi Rp 15.550.386 setiap bulannya selama 6 tahun kedepan.

Tabel 3 Perbandingan total pendapatan gas RT – penambahan

sumur baru

Variabel Rata-rata per Bulan

Total

Pendapatan

Gas RT Rp 13.813.351

Total

Pendapatan

Gas RT

(Skenario) Rp 15.550.386

Sedangkan peningkatan pendapatan penjualan gas industri

dapat dilihat pada gambar 11.

Gambar 11 Perbandingan total revenue in Industry ($)

skenario dan base model

Dari tabel 4 dapat dilihat bahwa rata-rata penjualan

gas meningkat dari $ 11.930.040,42 menjadi $26.910.536,46

setiap bulannya selama 6 tahun kedepan.

Tabel 4 Perbandingan total pendapatan gas industri ($) –

penambahan sumur baru

Variabel Rata-rata per Bulan

Total

Pendapatan

Gas Industri $ 11930040,42

Total

Pendapatan

Gas Industri

(Skenario) $ 26910536,46

Untuk pendapatan biaya layanan (service cost) dalam

industri juga mengalami peningkatan seperti yang terlihat

pada gambar 12.

Gambar 12 Perbandingan total revenue in HH (Rp) skenario

dan base model

Dari tabel 5 dapat dilihat bahwa rata-rata penjualan gas

meningkat dari Rp 1.534.395.781 menjadi Rp 3.281.781.875

setiap bulannya selama 6 tahun kedepan.

Tabel 5 Perbandingan total pendapatan gas industri (Rp) –

penambahan sumur baru

Variabel Rata-rata per Bulan

Total

Pendapatan

service cost

Industri Rp 1.534.395.781

Total

Pendapatan

service cost

Industri

(Skenario) Rp 3.281.781.875

Untuk peminjaman gas ke perusahaan lain mengalami

penurunan dari kondisi sebelumnya (bulan ke 24) saat

belum menambah sumur baru namun setelah bulan ke 25

terjadi peningkatan peminjaman gas akibat pasokan gas

yang berkurang dari sumur yang lama sehingga perusahaan

harus menambah pasokan gas dari sumur yang baru lagi.

Grafik dibawah merupakan grafik dari peminjaman gas ke

perusahaan lain.

Setelah dilakukan penambahan sumur baru ternyata

perusahaan mengalami over supply akibat pasokan yang

bertambah tidak diimbangi oleh permintaan yang bertambah

banyak. Pada gambar 13 dapat dilihat bahwa terdapat sisa

gas dalam rumah tangga namun jumlahnya tidak terlalu

banyak.

Gambar 13 Sisa pasokan gas pada rumah tangga

Sedangkan untuk industri dapat dilihat pada gambar 14

bahwa terdapat banyak sekali sisa gas yang belum

tersalurkan dari sumur baru. Over supply ini terjadi pada

bulan ke 25 sampai bulan ke 59. Setelah itu tidak ada gas

yang tersisa akibat berkurangnya pasokan dari sumur yang

lama.

Gambar 14 Sisa pasokan gas pada industri

Page 7: Model Simulasi Sistem Dinamik Dalam Perencanaan Kapasitas ... · mempengaruhi ketersediaan pasokan gas bagi kepentingan ... an, berfokus pada struktur dan perilaku sistem yg terdiri

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-8

7

c. Skenario struktur dengan perluasan pasar

Pada skenario ini hanya difokuskan pada perluasan pasar

untuk sektor industri. Dalam skenario dapat dilihat juga

bahwa sisa gas dari hasil penambahan sumur baru dapat

berkurang karena telah disalurkan ke daerah lain.

Gambar 15 Sisa pasokan gas pada industri

Pada gambar 15 dapat dilihat bahwa setelah bulan ke-25

sisa gas berkurang dari kondisi sebelumnya pada skenario 2

dari 52.2433 MMSCFD menjadi 22.4933 MMSCFD.

Meskipun berkurang cukup banyak perusahaan masih harus

menambah pelanggan baru lagi untuk mengoptimalkan sisa

gas tersebut yaitu dengan tidak hanya memberikan

infrastruktur pipa gas pada sektor industri saja tetapi

infrastruktur tersebut dapat menjangkau pada sektor

komersial dan rumah tangga di daerah tersebut.

Gambar 16 Total permintaaan gas (base model)

Gambar 17 Total permintaaan gas (skenario 2)

Gambar 18 Total permintaaan gas (skenario 3)

Dari gambar 16, 17 dan 18 dapat dilihat perbedaan dari

jumlah permintaan gas saat sebelum dilakukan perluasan

pasar. Perluasan pasar tentu akan menambah jumlah

permintaan gas kedepannya.

Gambar 19 Perbandingan rasio pemenuhan

Gambar 19 menjelaskan perbandingan rasio pemenuhan

antara base model dan skenario. Skenario yang

dibandingkan adalah saat melakukan penambahan sumur

baru dan melakukan perluasan pasar. Untuk garis yang

berwarna merah merupakan rasio pemenuhan pada base

model (sebelum dilakukan penambahan sumur baru). Garis

berwarna biru menunjukkan rasio pemenuhan pada skenario

2 yaitu setelah dilakukan penambahan sumur baru.

Sedangkan garis berwarna hijau merupakan rasio

pemenuhan pada skenario 3 setelah dilakukan perluasan

pasar ke beberapa daerah. Dari gambar tersebut dapat

terlihat bahwa rasio pemenuhan untuk skenario ke-2 lebih

tinggi dari skenario ke-3 karena pada skenario ke-3 jumlah

permintaan gas bertambah sehingga rasio pemenuhan akan

berkurang juga.

Gambar 20 Total penjualan gas (base model)

Gambar 21 Total penjualan gas (skenario 2)

Gambar 22 Total permintaaan gas (skenario 3)

Pada gambar 20, 21 dan 22 menjelaskan mengenai

perbandingan total penjualan gas pada base model dan

skenario. Dari gambar tersebut dapat dilihat peningkatan

penjualan dialami oleh skenario ke-3 karena jumlah

pelanggan yang semakin bertambah akibat dilakukan

perluasan pasar yang secara langsung berdampak pada hasil

penjualan yang meningkat.

Meskipun penjualan perusahaan dapat lebih meningkat

setelah dilakukan perluasan pasar tetapi pada bulan ke-60

penjualan menjadi menurun seperti yang terlihat pada

gambar 23.

Page 8: Model Simulasi Sistem Dinamik Dalam Perencanaan Kapasitas ... · mempengaruhi ketersediaan pasokan gas bagi kepentingan ... an, berfokus pada struktur dan perilaku sistem yg terdiri

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-8

8

Gambar 23 Total penjualan gas

Hal ini terjadi akibat dari penurunan pasokan gas dari

sumur yang lama sehingga perusahaan perlu melakukan

penambahan sumur baru lagi agar kebutuhan gas pelanggan

dapat terpenuhi. Untuk perusahaan skenario ke-2 perlu

dilakukan kembali untuk menjaga ketersediaan gas di masa

mendatang.

IV. KESIMPULAN

Adapun beberapa hal yang dapat disimpulkan dari

pengerjaan Tugas Akhir ini, yaitu sebagai berikut:

1. Model simulasi yang dikembangkan dapat digunakan

sebagai acuan simulasi untuk membantu perusahaan

dalam perencanaan kapasitas supply untuk memenuhi

permintaan pelanggan dengan menambahkan kapasitas

pasokan gas dari pemasok ke depannya.

2. Rasio pemenuhan selalu mengalami penurunan dari

tahun 2010-2011 sebesar 29% dan akan terus menurun

jika tidak dilakukan penambahan pasokan. Sehingga

hal ini dapat menyebabkan penurunan dalam penjualan

gas dan pendapatan perusahaan. Pasokan yang ada saat

ini tidak dapat mencukupi permintaan pelanggan yang

selalu meningkat akibat dari penurunan kapasitas

produksi sumur lama.

3. Sesuai dengan hasil simulasi skenario, terdapat cara

untuk meningkatkan rasio pemenuhan, yaitu:

- Penambahan sumur baru

Cara ini dilakukan dengan menambah pasokan

dari sumur baru untuk mengatasi kekurangan

pasokan dari sumur yang lama. Penambahan

jumlah kapasitas pasokan ini dilakukan untuk 6

tahun ke depan yaitu sebesar 154.19 MMSCFD.

Namun jika dilihat dari grafik rasio pemenuhan

terjadi penurunan pada bulan ke 85 sebesar 1,1%

dan akan terus menurun pada bulan selanjutnya.

Hal ini terjadi karena jumlah pasokan dari sumur

lama terus mengalami penurunan sehingga total

pasokan juga menurun. Untuk mengantisipasi hal

ini perusahaan dapat menambah pasokan dari

sumur baru lagi untuk dilakukan eksplorasi

sehingga dapat menggantikan sumur yang lama

dan tidak terjadi penurunan rasio pemenuhan lagi.

4. Penambahan sumur baru pada skenario akan

menimbulkan terjadinya over supply untuk itu perlu

ditambahkan skenario lagi untuk mengatasi hal tersebut

yaitu dengan melakukan perluasan pasar ke daerah lain.

Terdapat 2 pilihan yang dapat dilakukan perusahaan

untuk memilih daerah yang akan dibangun yaitu:

1. Pemilihan daerah berdasarkan tingkat

pendapatan asli daerah

2. Pemilihan daerah berdasarkan potensi

penggunaan gas di daerah tersebut

Pada skenario ini dilakukan penambahan beberapa

daerah dengan industri potensial di Jawa Timur yaitu

Malang, Jombang, Lamongan dan Tuban. Namun

dengan bertambahnya pelanggan dari daerah baru

semakin lama persediaan gas tersebut akan semakin

berkurang. Hal ini terjadi akibat pasokan gas dari sumur

lama yang semakin menurun setiap waktunya. Sehingga

perusahaan harus menambah sumur baru lagi untuk

dapat menjaga ketersediaan gas di masa mendatang.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Presley A. (2010). Langkah Melakukan Simulasi.

Structured Models And Dynamic Systems Analysis 521-523.

[2] Law & Kelton. (1991). Pengertian Simulasi. Simulation

Modeling and Analysis 109-115.

[3] Sofyan, Arif. (2011, September 28). Konsep Sistem

Dinamik. Pengantar Sistem Dinamik 6-15.

[4] Suryani, E., Chou, S.-Y., & Chen, C.-H. (2010).

Demand scenario analysis and planned capacity expansion:

A system. Simulation Modelling Practice and Theory, 732-

751.

[5] Kusumaningtyas Asri (2011). Penerapan Model

Simulasi Sistem Dinamis Pada Analisis Pengaruh Kebijakan

Pertamina Terhadap Peforma Perusahaan Agen Gas LPG.

Yogyakarta.

[6] Oscarino, Yohanes., Dinariyana, AAB., Artana, Ketut

Buda. Distribusi Gas Alam Cair (LNG) Dari Kilang Menuju

Floating Storage Regasification Unit (FSRU) Untuk

Pemenuhan Kebutuhan Pembangkit Listrik Di Indonesia

Melalui Pendekatan Simulasi.

[7] Anderson, E. G., & Black, L. J. (2007). Accumulations

of Legitimacy: Exploring. 25th International Conference of

the System Dynamics Society, (pp. 60-61). Boston,

Massachusetts.

[8] Kramarz, M., & Kramarz, W. (2011). Simulation

Modelling of Complex Distribution Systems. Procedia

Social and Behavioral Sciences , 283-291.

[9] Maria, A. (1997). Introduction to Modeling And

Simulation. Ney York, United States of America.

[10] Perreault, W. D., & McCarthy, E. J. (2002). Basic

Marketing - A Managerial Approach. New York: McGraw-

Hill.

[11] Richardson, G. P. (1986). Problems with causal loop

diagrams. System Dynamic Reviews , 158-170.

[12] Richardson, G. P. (2011). Reflections on The

Foundations of System Dynamics. System Dynamic Reviews

, 219-243.

[13] Sherwood, D. (2002). Seeing the Forest for the Trees:

A Manager's Guide to Applying Systems Thinking. Boston,

London: Nicholas Brealey.

[14] Suryani, E. (2006). Pemodelan dan Simulasi.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

[15] Wishart, J. D. (2008). Modelling, Simulation, Testing,

and Optimization of Advanced Hybrid. Canada.