60
MODEL ROUND TABLE DALAM KARANGAN DESKRIPSI BAHASA PRANCIS SISWA KELAS XI IPA SMAN 16 BANDAR LAMPUNG (Skripsi) Oleh LENTINA CITRA DEWI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

MODEL ROUND TABLE DALAM KARANGAN DESKRIPSI …digilib.unila.ac.id/54894/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Teman-teman KKN-KT 2017 pekon Hujung, Kecamatan Belalau, Lampung Barat

Embed Size (px)

Citation preview

MODEL ROUND TABLE DALAM KARANGAN DESKRIPSI

BAHASA PRANCIS SISWA KELAS XI IPA

SMAN 16 BANDAR LAMPUNG

(Skripsi)

Oleh

LENTINA CITRA DEWI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

ABSTRACT

MODÈLE ROUND TABLE DANS ÉCRITURE DESCRIPTIVE DU

FRANÇAIS POUR LES ÉLÈVES DE LA CLASSE XI IPA

SMAN 16 BANDAR LAMPUNG

par

LENTINA CITRA DEWI

Cette recherche a pour but de savoir, (a) l’augmentation des résultats

d'apprentissage des élèves avec le modèle round table de la compétence écriture

descriptive français de la classe XI IPA SMAN 16 Bandarlampung. (b) la

différence significative du modèle round table et sans l’emploi du modèle round

table sur écriture descriptive français.

La méthode de cette recherche est une recherche expérimentale utilisant prétest

postest de la contrôle. La population de cette recherche est tous des étudiants de la

classe XI IPA 168 élèves, tandis que l'échantillon de l'étude était composé de XI

IPA 2 et XI IPA 3, représentant chacun 31 élèves. Le principal instrument utilisé

est le test de rédaction. Les données ont été analysées à l'aide de la formule du test

de normalité, du test d'homogénéité, du test de gain et du test t.

Les résultats recherche ont qu'il y avait une augmentation des résultats

d'apprentissage le modèle de round table avec des classes de prétest 51.93 et

postest 77.58 avec une augmentation de 25.65. La classe utilise l'apprentissage par

conférence prétest de 46,93 et postest 72,09, qui augmente de 25,16. Ensuite, il

existe une différence significative dans le postest de classe utilisant un modèle de

round table atteignant une moyenne de 77,58 et la classe utilisant l'apprentissage

par conférence atteint une moyenne de 72,09, de sorte que la valeur postest des

classes expérimentale et de contrôle augmenter une différence de 5,49. Alors H0

est rejeté et Ha est accepté. L’hypothèse de cette étude a donc été testée et on peut

penser qu’elle est vraie dans le niveau de confiance de 95% (a = 0,05).

Mots-clés: écriture descriptive, modèle round table, résultats d’apprentissage

ABSTRAK

MODEL ROUND TABLE DALAM KARANGAN DESKRIPSI

BAHASA PRANCIS SISWA KELAS XI IPA

SMAN 16 BANDAR LAMPUNG

oleh

LENTINA CITRA DEWI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, (a) ada tidaknya peningkatan hasil

belajar siswa dengan model round table dalam menulis deskripsi bahasa Prancis

kelas XI IPA SMAN 16 Bandarlampung, dan (b) perbedaan penggunaan model

pembelajaran round table dan pembelajaran ceramah pada menulis deskripsi

bahasa Prancis.

Metode penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan menggunakan desain

pretest postest control. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA

yang berjumlah 168, sedangkan sampel penelitian adalah XI IPA 2 dan XI IPA 3

yang masing-masing berjumlah 31 siswa. Instrumen utama yang digunakan

adalah tes essai. Data dianalisis dengan menggunakan rumus uji normalitas, uji

homogenitas, uji gain dan t-test.

Hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan hasil belajar dengan menggunakan

model round table dengan rata-rata kelas pretest 51,93 dan postest 77,58 memiliki

peningkatan sebesar 25,65. Kelasyang menggunakan pembelajaran ceramah

memiliki rata-rata kelas pretest 46,93 dan postest 72,09 meningkat sebesar 25,16.

Kemudian ada perbedaan yang signifikan pada postest kelas yang menggunakan

model round table mencapai rata-rata 77,58 dan kelas yang menggunakan

pembelajaran ceramah mencapai rata-rata 72,09, sehingga nilai postest kelas

eksperimen dan kontrol menunjukkan selisih 5,49. Maka H0 ditolak dan Ha

diterima. Jadi hipotesis pada penelitian ini telah teruji dan dapat diyakini

kebenarannya dalam taraf kepercayaan 95% (a = 0,05).

Kata Kunci: menulis deskripsi, model round table, hasil pembelajaran

MODEL ROUND TABLE DALAM KARANGAN DESKRIPSI

BAHASA PRANCIS SISWA KELAS XI IPA

SMAN 16 BANDAR LAMPUNG

Oleh

LENTINA CITRA DEWI

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar

SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Bahasa Prancis

Jurusan Pendidikan Bahasa Dan Seni

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Pringsewu pada 25 September 1996. Penulis

merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, putri pasangan

Budiono dan Sutri Minarti, S.Pd. Penulis memulai pendidikan pada

tahun 2001 di SD Negeri 3 Gadingrejo yang diselesaikan pada

tahun 2007, kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1

Gadingrejo dan selesai pada tahun 2010, setelah itu melanjutkan

sekolah di SMA Negeri 1 Gadingrejo yang diselesaikan pada tahun 2014.

Pada tahun 2014 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa

Prancis, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Lampung. Penulis tergabung ke dalam Himpunan Mahasiswa Jurusan

Pendidikan Bahasa dan Seni (HMJPBS) pada tahun 2014 sebagai anggota bidang

pendidikan. Pada tahun 2015 penulis menjabat sebagai Bendahara Bidang Dana Usaha dan

Rumah Tangga (DANURAGA).

Pada tahun yang sama juga, penulis mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni

(UKMBS) Universitas Lampung pada divisi tari. Selain itu, penulis tergabung dalam

Ikatan Mahasiswa Bahasa Prancis (IMASAPRA) dan menjabat sebagai Bendahara II.

Penulis melaksanakan PPL dan KKN di MTs/MA Darussholihin, Pekon Hujung, Kec.

Belalau, Lampung Barat.

MOTTO

Life is like riding a bicycle. To keep your balance,

but must keep moving.

(Albert Einstein )

Jangan patah semangat walau apapun yang terjadi,

jika kita menyerah maka habislah sudah.

(T.O.P)

A billionaire

“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila

engkau telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk

urusan yang lain). Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap” (QS. Al Insyirah [94]: 6-8

Si tu veux progresser, tu dois t’entraîner !

Rappelle-toi que c’est en forgeant que l’on devient forgeron

“Practice makes perfect” (Lentina Citra Dewi)

Persembahan

Segala Puji Bagi Allah SWT, Dzat Yang Maha Sempurna Sholawat serta Salam selalu tercurah kepada Uswatun Hasanah

Rasulullah Muhammad SAW.

Dengan kerendahan hati dan rasa sayang yang tiada henti, kupersembahkan karya kecil ini sebagai tanda cinta, kasih sayang,

dan terima kasihku kepada:

Bapak tercinta (Budiono) dan Ibu tercinta (Sutri Minarti, S.Pd), yang telah membesarkan dan mendidik dengan penuh cinta kasih dan

pengorbanan yang tulus, serta selalu mendoakan yang terbaik untuk keberhasilan dan kebahagiaanku.

Kakakku (Beni Sigit Prastiyo), Adikku (Fahmi Rahmat Bakhtiar),

dan seluruh keluarga besar yang selalu memberikan doanya untukku, terima kasih.

Keluarga keduaku KT 7 (Lela, Erma, Heni,Vio, Kartika, Zizah), yang selalu bisa menghiburku dengan segala tingkah laku menggemaskan,

dan selalu jadi tempat curhat ternyaman.

Seorang lelaki yang selalu memberikan semangat, doa dan dukungan kepadaku.

Dosen dan staff Pendidikan Bahasa Prancis yang telah memberikan

pengalaman belajar dan mendidik dengan penuh kesabaran.

Almamater Tercinta Universitas Lampung.

Merci beaucoup à tous !

SANWACANA

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Bonjour !

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas karunia dan

hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Model

Round Table dalam Karangan Deskripsi Bahasa Prancis Siswa Kelas XI IPA

SMAN 16 Bandarlampung”.

Penulisan skripsi ini banyak menerima bimbingan, bantuan dan dukungan dari

berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih setulus-

tulusnya kepada:

1. Dr. Mulyanto Widodo, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan

Seni dan pembimbing I atas kesediaannya memberikan bimbingan, motivasi,

saran, dan nasihat yang berharga selama penyusunan skripsi hingga selesai.

2. Diana Rosita, S.Pd., M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa

Prancis dan pembimbing II atas kesediaannya memberikan bimbingan,

motivasi, saran, dan nasihat yang berharga selama penyusunan skripsi hingga

selesai.

3. Endang Ikhtiarti, S.Pd., M.Pd, selaku pembahas yang telah memberikan

kritik, saran dan nasihat yang berharga kepada penulis.

4. Madame Nani, madame Setia, madame Dian dan madame Yuli, selaku dosen

Pendidikan Bahasa Prancis FKIP Universitas Lampung, yang telah

memberikan banyak ilmu pengetahuan, motivasi dan pandangan hidup

kepada penulis.

5. Bapak Zusuf Amien, S.Pd, selaku guru bahasa Prancis di SMAN 16

Bandarlampung yang banyak membantu dan memberikan motivasi selama

penelitian berlangsung.

6. Orangtuaku tercinta, Ibu Sutri Minarti, S.Pd. dan Bapak Budiono.

Terimakasih banyak telah memberikan kasih sayang, doa yang tak henti-

hentinya dipanjatkan, serta dukungan dan motivasi untuk menyelesaikan

studi.

7. Kakak dan adikku tersayang, Beni Sigit Prastiyo dan Fahmi Rahmat Bakhtiar

Terimakasih banyak telah memberikan kasih sayang, doa yang tak henti-

hentinya dipanjatkan, serta dukungan dan motivasi.

8. Keluarga besarku yang senantiasa menantikan kelulusanku dengan

memberikan doa, dukungan, dan motivasi.

9. Seseorang istimewa, Fadil Hutomo Tricahyo. Terimakasih banyak telah

memberikan semangat, doa yang tak henti-hentinya dipanjatkan, serta

dukungan dan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.

10. Sahabat seperjuanganku KT7 (Lela Noviana, Erma Yunita, Heni Fitriyanti,

Ade Riani Vionita, Kartika Soraya dan Nur Azizah Agustina). Terima kasih

banyak sudah selalu ada memberikan warna dihari-hariku, dari mulai awal

semester satu hingga selesainya skripsi ini. Semoga persahabatan dan kasih

sayang kita Allah kekalkan selamanya.

11. Seluruh teman-teman seperjuangan Pendidikan Bahasa Prancis 2014, Destri,

Iis, Elsa, Fina, Utari, Siti, Maulida, Hanna, Suzan, Tri Handayani, Lensiana,

Roma, Maria, Merry, Riska, Yuni, Dahasrul, Windu, Devin dan Limbong,

yang selama ini terus memberi motivasi, dukungan, saling mendo’akan dan

saling melengkapi.

12. Sahabat-sahabat SMA, Arum, Aprtida, Wemi, Diki, Oktavia, Mei Rusfandi,

Evan Restu, dan sahabat-sahabat SD, (ARCIL) Annisa, Resa, Cindy yang

selalu memberi semangat dan do’a.

13. Teman-teman organisasi HMJPBS dan IMASAPRA yang selalu memberikan

semangat dan dukungan.

14. Teman-teman KKN-KT 2017 pekon Hujung, Kecamatan Belalau, Lampung

Barat dan MTs / MA Darussholihin Hujung (Siwi Purwitasari, Ayu Selfi

Anjani, Arini Eka Putri, Istianah dan Ana Zuhriatun Nisa, Aqwamu Rizal,

Deni Saputra, Gede Mustika,) yang sudah membuat cerita di hidup penulis.

15. Keluarga baru yang ada di pekon Hujung, Keluarga Ibu Asmaranita dan

Bapak Ismet Liza serta Bapak Darmawansyah dan Ibu Ernawati selaku Induk

Semang serta adik-adik di pekon Hujung yang telah mengajarkan penulis

berbagai ilmu kehidupan. Bapak Bakri, M.Pd. selaku kepala sekolah MTs /

MA Darussholihin Hujung dan guru-guru yang telah memberikan do’a dan

motivasi.

16. Semua pihak yang terlibat dalam penulisan dan penyelesaian skripsi ini.

Semoga Allah SWT selalu memberikan balasan yang lebih besar atas bantuan

dan dukungan yang diberikan. Semoga skripsi ini bermanfaat untuk kemajuan

pendidikan, khususnya Pendidikan Bahasa Prancis. Aamiin.

Merci Beaucoup, Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandarlampung, Desember 2018

Penulis,

Lentina Citra Dewi

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL .............................................................................................................. i

ABSTRAK ........................................................................................................... ii

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... iii

LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. v

SURAT PERNYATAAN .................................................................................... vi

RIWAYAT HIDUP ............................................................................................. vii

PERSEMBAHAN ...............................................................................................viii

MOTTO ...............................................................................................................ix

SANWACANA .................................................................................................... x

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................xiii

DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 6

E. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................................... 7

II.

BAB II LANDASAN TEORI

A. Hakikat Pembelajaran Bahasa Asing ........................................................ 9

B. Hakikat Keterampilan Menulis ............................................................... 12

1. Pengertian Keterampilan ................................................................... 12

2. Menulis ............................................................................................. 13

3. Pengertian Keterampilan Menulis..................................................... 16

4. Menulis Deskripsi ............................................................................. 17

C. Pembelajaran Kooperatif ........................................................................ 18

1. Pembelajaran Kooperatif Tipe Round Table ..................................... 18

2. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Round Table ..................... 20

3. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Round Table ....... 21

D. Pembelajaran Ceramah ........................................................................... 22

E. Penelitian yang Relevan .......................................................................... 23

F. Kerangka Pikir ........................................................................................ 24

G. Hipotesis Penelitian ................................................................................ 25

III. B

IV. AB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian ..................................................................................... 26

B. Variabel Penelitian ................................................................................... 27

C. Populasi dan Sampel Penelitan ................................................................ 27

1. Populasi Penelitian ............................................................................ 27

2. Sampel Penelitian.............................................................................. 28

D. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................. 28

E. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 29

F. Prosedur Penelitian .................................................................................. 29

1. Tahap Pra Eksperimen ..................................................................... 29

2. Tahap Eksperimen ........................................................................... 30

3. Tahap Akhir Eksperimen ................................................................. 31

G. Uji Persyaratan Instrumen ........................................................................ 31

1. Validitas Instrumen .......................................................................... 31

2. Reliabilitas Instrumen ...................................................................... 32

3. Kisi-Kisi Penilaian Menulis ............................................................. 33

H. Uji Persyaratan Analisis Data .................................................................. 33

1. Uji Normalitas .................................................................................. 34

2. Uji Homogentas ............................................................................... 34

3. Uji Gain ............................................................................................ 35

4. Uji-t .................................................................................................. 35

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitan .......................................................................................... 36

1. Deskripsi Data Hasil Penelitian ......................................................... 36

2. Data Skor Tes Kemampuan Awal (Pretest) dan Kemampuan Akhir

(Postest) Menulis Deskripsi Bahasa Prancis Kelas Eksperimen ........ 37

3. Data Skor Tes Kemampuan Awal (Pretest) dan Kemampuan Akhir

(Postest) Menulis Deskripsi Bahasa Prancis Kelas Kontrol ............... 41

4. Tingkat Kemampuan Tes Kemampuan Awal (Pretest) Menulis

Deskripsi Bahasa Prancis .................................................................... 45

5. Tingkat Kemampuan Tes Kemampuan Akhir (Postest) Menulis

Deskripsi Bahasa Prancis .................................................................... 46

6. Uji Normalitas ..................................................................................... 48

7. Uji Homogenitas ................................................................................. 49

8. Uji Peningkatan Hasil Belajar (N-Gain) ............................................. 50

9. Uji Perbedaan (Uji-t) dan Korelasi ..................................................... 51

10. Uji Hipotesis ....................................................................................... 58

B. Pembahasan ............................................................................................... 58

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ................................................................................................... 61

B. Saran .......................................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 63

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel

Tabel 3.1 Desain Penelitian................................................................................... 26

Tabel 3.2 Daftar Jumlah Populasi Siswa Kelas XI IPA ........................................ 27

Tabel 3.3 Sampel Penelitian .................................................................................. 28

Tabel 3.4 Uji Reliabilitas ...................................................................................... 32

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Penilaian Menulis .................................................................. 33

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Pretest Kelas Eksperimen.................................... 38

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Postest Kelas Eksperimen ................................... 40

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pretest Kelas Kontrol .......................................... 42

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Postest Kelas Kontrol .......................................... 43

Tabel 4.5 Hasil Pretest Kelas Eksperimen ............................................................ 45

Tabel 4.6 Hasil Pretest Kelas Kontrol .................................................................. 46

Tabel 4.7 Hasil Postest Kelas Eksperimen ........................................................... 46

Tabel 4.8 Hasil Postest Kelas Kontrol .................................................................. 47

Tabel 4.9 Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen ................................................ 48

Tabel 4.10 Uji Normalitas Data Kelas Kontrol ..................................................... 49

Tabel 4.11 Uji Homogenitas Pretest ..................................................................... 49

Tabel 4.12 Uji Homogenitas Postest .................................................................... 50

Tabel 4.13 Uji Peningkatan Hasil Belajar (N-Gain) ............................................. 50

Tabel 4.14 Hasil Pretest dan Postest Kelas Eksperimen ...................................... 51

Tabel 4.15 Korelasi Pretest dan Postest Kelas Eksperimen ................................. 52

Tabel 4.16 Uji Perbedaan Pretest dan Postest Kelas Eksperimen ....................... 52

Tabel 4.17 Hasil Pretest dan Postest Kelas Kontrol ............................................. 53

Tabel 4.18 Korelasi Pretest dan Postest Kelas Kontrol ........................................ 53

Tabel 4.19 Uji Perbedaan Pretest dan Postest Kelas Kontrol .............................. 54

Tabel 4.20 Deskripsi Data Perbedaan Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol .... 55

Tabel 4.21 Signifikasi Uji Perbedaan Pretest Kelas Kontrol dan Kontrol .......... 55

Tabel 4.22 Deskripsi Data Perbedaan Postest Kelas Eksperimen dan Kontrol .... 56

Tabel 4.23 Signifikasi Uji Perbedaan Postest Kelas Eksperimen dan Kontrol.... 57

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar

Gambar 4.1 Distribusi Frekuensi Pretest Kelas Eksperimen ................................ 39

Gambar 4.2 Distribusi Frekuensi Postest Kelas Eksperimen ............................... 41

Gambar 4.3 Distribusi Frekuensi Pretest Kelas Kontrol ...................................... 43

Gambar 4.4 Distribusi Frekuensi Postest Kelas Kontrol ...................................... 44

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Peningkatan Skor Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Bahasa Prancis

Kelas Eksperimen (IPA 2)

2. Peningkatan Skor Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Bahasa Prancis

Kelas Kontrol (IPA 3)

3. Perolehan Skor Pretest Kelas Eksperimen (IPA 2)

4. Perolehan Skor Postest Kelas Eksperimen (IPA 2)

5. Perolehan Skor Pretest Kelas Kontrol (IPA 3)

6. Perolehan Skor Postest Kelas Kontrol (IPA 3)

7. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Menulis Deskripsi

8. Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kontrol

9. Uji Homogenitas Kelas Eksperimen dan Kontrol

10. Uji Peningkatan Hasil Belajar (N-gain) Kelas Eksperimen (IPA 2)

11. Uji Peningkatan Hasil Belajar (N-gain) Kelas Kontrol (IPA 3)

12. Hasil, Korelasi dan Uji Perbedaan (T-test) Pretest dan Postest Kelas

Eksperimen

13. Hasil, Korelasi dan Uji Perbedaan (T-test) Pretest dan Postest Kelas Kontrol

14. Deskripsi Data Perbedaan Pretest dan Signifikasi Uji Perbedaan Pretest

Menggunakan Model Pembelajaran Round Table dan Ceramah

15. Deskripsi Data Perbedaan Postest dan Signifikasi Uji Perbedaan Postest

Menggunakan Model Pembelajaran Round Table dan Ceramah

16. Silabus

17. RPP Round Table

18. RPP Ceramah

19. Materi Pembelajaran

20. Instrumen Soal Pretest

21. Instrumen Soal Postest

22. Kisi-kisi Jawaban dan Hasil Kerja Siswa Eksperimen dan Kontrol

23. Surat Izin Penelitian dari Unila dan SMAN 16 Bandarlampung

24. Dokumentasi

25. Résumé

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa sebagai alat komunikasi sangat dibutuhkan dalam bermasyarakat. Dengan

bahasa, seseorang akan mudah dalam menyampaikan gagasan atau pemikirannya.

Selain itu, bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan kita. Hal ini harus

kita sadari benar-benar, apalagi oleh para guru bahasa khususnya, dan para guru

bidang studi pada umumnya. Dalam tugasnya sehari-hari, para guru bahasa harus

memahami benar bahwa tujuan akhir pengajaran bahasa ialah agar para siswa

terampil berbahasa: terampil menyimak, terampil berbicara, terampil membaca,

dan terampil menulis. Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek yaitu

keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan

keterampilan menulis.

Di Indonesia, bahasa Prancis telah diajarkan di SMA, perguruan tinggi, maupun

lembaga-lembaga pendidikan lainnya. Bahasa Prancis mempunyai keterampilan

berbahasa yaitu keterampilan mendengarkan (Compréhension Orale), berbicara

(Production Orale), memahami bacaan (Compréhension Écrite), dan menulis

(Production Écrite).

2

Keterampilan menulis dapat dicapai melalui proses belajar dan berlatih secara

terus menerus. Sebagaimana dipahami bersama bahwa menulis merupakan salah

satu aspek keterampilan berbahasa yang bersifat produktif dan ekspresif.

Keterampilan ini dapat dicapai dengan banyak latihan dan bimbingan yang

intensif karena sifatnya yang bukan teoritis. Oleh karena itu, peran guru sangat

menentukan. Guru harus memiliki keterampilan menulis yang baik, di samping

juga harus mampu mengajarkannya.

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas XI IPA SMAN 16

Bandarlampung yang berjumlah 168 siswa bahwa keterampilan menulis deskripsi

bahasa Prancis masih rendah, belum mampu menyajikan materi menulis secara

menarik, inspiratif dan kreatif. Padahal model ataupun teknik pengajaran yang

dipilih dan dipraktikkan oleh guru dalam pelaksanaan pembelajaran sangatlah

berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Selain itu, pembelajaran ceramah masih diterapkan oleh guru, yaitu guru bercerita

tantang materi pembelajaran dan menentukan beberapa judul/ topik, kemudian

siswa memilih salah satu judul sebagai dasar untuk menulis. Kemudian alasan

lainnya yaitu siswa masih kesulitan dalam menuangkan ide/ gagasannya terhadap

suatu hal yang ia amati dalam bahasa tulis mereka. Lalu, kurangnya minat dan

motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis deskripsi. Selain itu,

model pembelajaran yang selama ini digunakan untuk meningkatkan keterampilan

menulis deskripsi masih belum optimal, serta model pembelajaran round table

belum pernah diterapkan di SMAN 16 Bandarlampung.

3

Paparan di atas menjelaskan bahwa keterampilan menulis deskripsi bahasa

Prancis siswa kelas XI IPA SMAN 16 Bandarlampung perlu ditingkatkan. Sebab,

bila tidak ditingkatkan maka siswa akan mengalami kesulitan dalam hal menulis

karangan, khususnya karangan deskripsi bahasa Prancis. Berdasarkan

pertimbangan tersebut, maka perlu dikembangkan suatu model pembelajaran

kooperatif tipe round table. Salah satunya adalah dengan diterapkannya model

round table untuk meningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi.

Model kooperatif tipe round table merupakan model yang mempunyai maksud

agar masing-masing anggota kelompok siswa mendapat kesempatan untuk

memberikan kontribusi mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran

anggota lainnya. Model pembelajaran round table ini berbeda dengan diskusi

pada umumnya. Diskusi satu kelompok dalam model pembelajaran round table,

menuntut siswa untuk berkonsentrasi tinggi dalam pemecahan masalah, diskusi

siswa akan lebih terarah, dan fokus pada pokok permasalahan. Pemecahan

masalah bisa lebih mendalam dan lebih mudah dengan menggabungkan ide-ide

atau gagasan yang muncul. Sangat kecil kemungkinan siswa yang hanya

menggantungkan pekerjaan pada siswa lain, tidak ikut berperan dalam

kelompoknya karena semua siswa dalam diskusi satu kelompok round table

dituntut untuk menyumbangkan satu atau lebih idenya. Di samping itu, dapat

menumbuhkan rasa solidaritas dalam diri siswa karena siswa yang kurang mampu

dapat dibantu oleh siswa yang mampu. Dengan penerapan model pembelajaran

round table ini diharapkan kualitas proses dan hasil pembelajaran menulis

deskripsi dapat ditingkatkan. Selain itu, dengan model pembelajaran ini siswa

4

tidak akan mendominasi antara satu dengan yang lainnya, karena setiap siswa

memiliki porsi yang sama dalam berkontribusi akibat dari proses yang bergilir.

Berfokus pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Anisatul Azizah Hasanah,

jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Negeri Yogyakarta,

tahun 2011 dengan judul “Peningkatan Keterampilan Menulis Deskripsi melalui

Kooperatif Tipe Round Table pada Siswa Kelas XA SMA Muhammadiyah 4

Yogyakarta”. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model

kooperatif tipe round table mempunyai peningkatan. Persamaan penelitian ini

dengan penelitian yang dilakukan oleh Anisatul adalah sama-sama meneliti

keterampilan menulis siswa. Dalam penelitian ini juga ingin mengupayakan

adanya peningkatan pada keterampilan menulis siswa. Penelitian yang dilakukan

Anisatul ini juga menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan pada skor

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe round table dalam menulis siswa.

Hasil penelitian menunjukkan skor rata-rata yang dicapai siswa sebelum proses

tindakan adalah 60,05, sedangkan skor rata-rata yang dicapai siswa pada akhir

tindakan adalah 70,43 dan 78,50. Hal itu berarti terdapat peningkatan dalam

menulis deskripsi bahasa Prancis.

Selain penelitian di atas, penelitian yang berhubungan dengan penelitian ini

adalah penelitian Nina Iswanti, prodi Pendidikan Matematika, Universitas

Lampung, tahun 2017 dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Round Table terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa (Studi

pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMPN 1 Pekalongan Kabupaten

5

Lampung Timur Tahun Pelajaran 2016/2017)”. Hasil penelitian ini menunjukan

bahwa penerapan model kooperatif tipe round table mempunyai peningkatan

terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa.

Penerapan model pembelajaran round table ini diharapkan dapat menjadi

alternatif sekaligus inovasi bagi guru dalam pembelajaran bahasa, khususnya

pembelajaran menulis deskripsi agar siswa benar-benar mampu mempraktikkan

pembelajaran menulis deskripsi, dapat memotivasi, dan memudahkan siswa dalam

menulis deskripsi. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penelitian pra-eksperimen

tentang “Model Round Table dalam Karangan Deskripsi bahasa Prancis bagi

Siswa Kelas XI IPA SMAN 16 Bandarlampung”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah.

1. Apakah ada peningkatan kemampuan menulis karangan deskripsi bahasa

Prancis dengan menggunakan model pembelajaran round table dan dengan

pembelajaran ceramah pada kelas XI IPA SMAN 16 Bandarlampung?

2. Bagaimana perbedaan hasil belajar siswa menulis deskripsi bahasa Prancis

dengan menggunakan model pembelajaran round table dan menggunakan

pembelajaran ceramah pada kelas XI IPA SMAN 16 Bandarlampung?

6

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Mendeskripsikan peningkatan kemampuan menulis karangan deskripsi

bahasa Prancis dengan menggunakan model pembelajaran round table dan

dengan menggunakan pembelajaran ceramah pada kelas XI IPA SMAN 16

Bandarlampung.

2. Mendeskripsikan perbedaan kemampuan menulis karangan deskripsi bahasa

Prancis dengan menggunakan model pembelajaran round table dan

menggunakan pembelajaran ceramah pada kelas XI IPA SMAN 16

Bandarlampung.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat sebagai berikut.

1. Manfaat teoritis

Memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya

tentang penggunaan model round table terhadap keterampilan menulis

deskripsi bahasa Prancis.

2. Manfaat praktis

a. Bagi siswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai upaya

menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran

keterampilan menulis deskripsi. Penelitian ini diharapkan juga dapat melatih

7

kepekaan siswa terhadap masalah dan rasa tanggung jawab terhadap tugas

yang diberikan, serta melatih siswa untuk menjadi tutor teman sebaya.

b. Bagi guru bahasa Prancis

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi tindakan atau teknik

dalam pembelajaran menulis deskripsi siswa. Selain itu juga dapat

meningkatkan motivasi guru untuk menerapkan berbagai teknik, strategi,

model, atau media yang inovatif dan kreatif untuk menunjang proses

pembelajaran khususnya keterampilan menulis deskripsi

c. Bagi peneliti

Penelitian ini merupakan suatu bentuk tindakan kolaboratif yang diharapkan

dapat dijadikan bahan kajian dalam inovasi pembelajaran untuk

meningkatkan mutu pendidikan.

d. Bagi pihak sekolah

Penelitian ini diharapkan sebagai upaya peningkatan kualitas pelaksanaan

pembelajaran bahasa Prancis di kelas dalam pencapaian tujuan pendidikan.

Penelitian ini juga diharapkan dapat mengembangkan budaya penelitian dan

penulisan karya-karya ilmiah lainnya sebagai penunjang peningkatan

kualitas pendidikan sesuai konteks pendidikan.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini meliputi subjek, objek, tempat, dan waktu penelitian.

1) Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMAN 16 Bandarlampung.

8

2) Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah kemampuan menulis deskripsi bahasa Prancis

siswa kelas XI IPA SMAN 16 Bandarlampung

3) Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini adalah SMAN 16 Bandarlampung yang beralamat di Jl.

Darussalam, Bukit Bilabong Jaya, Susunan Baru, Tanjung Karang Barat,

Bandarlampung.

4) Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-April tahun 2018.

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Hakikat Pembelajaran Bahasa Asing

Pembelajaran adalah interaksi antara guru dengan siswa yang dilakukan secara

sengaja dan terencana serta memiliki tujuan yang positif. Keberhasilan

pembelajaran harus didukung oleh komponen-komponen instruksional yang

terdiri dari pesan berupa materi belajar, penyampai pesan yaitu pengajar, bahan

untuk menuangkan pesan, peralatan yang mendukung kegiatan belajar, teknik atau

metode yang sesuai, serta latar atau situasi yang kondusif bagi proses

pembelajaran. (Sutirman, 2013: 78).

Menurut Brown (2001: 8) pembelajaran adalah penguasaan atau pemerolehan

pengetahuan tentang suatu subjek atau sebuah keterampilan dengan belajar,

pengalaman, atau instruksi. Selain itu, Tagliante (2005 : 35) menyatakan bahwa

pembelajaran adalah “L’apprentissage est un processus actif, dont on ne connaît

pas encore parfaitement le mécanisme, qui se déroule à l’intérieur de l’individu et

qui est susceptible d’être avant tout influencé par cet individu”.

Penjelasan tersebut mengandung arti bahwa pembelajaran merupakan proses yang

aktif, mekanisme yang terjadi dalam diri individu dan cenderung dipengaruhi oleh

individu tersebut.

10

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan

proses di mana peserta didik melakukan suatu kegiatan kebahasaan sesuai dengan

kaidah-kaidah kebahasaan, untuk memperoleh pengetahuan tentang suatu subjek

atau sebuah keterampilan dengan belajar, pengalaman, atau instruksi dan

cenderung dipengaruhi oleh individu tersebut.

Menurut Kridalaksana (Chaer, 2012 : 32) bahasa adalah sistem lambang bunyi

yang arbitrer, yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja

sama, berkomunikasi dan mengidentifiksi diri. Selain itu, bahasa memegang

peranan penting dalam kehidupan kita. Hal ini harus kita sadari benar-benar,

apalagi oleh para guru bahasa khususnya, para guru bidang studi pada umumnya.

Dalam tugasnya sehari-hari para guru bahasa harus memahami benar benar bahwa

tujuan akhir pengajaran bahasa ialah agar para siswa terampil berbahasa: terampil

menyimak, terampil berbicara, terampil membaca, dan terampil menulis (Tarigan,

1986 : 2)

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa bahasa merupakan sistem

lambang bunyi yang arbitrer, digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk

bekerja sama dan berkomunikasi serta memiliki tujuan akhir pengajaran bahasa

yaitu agar para siswa terampil berbahasa: terampil menyimak, terampil berbicara,

terampil membaca, dan terampil menulis.

11

Pembelajaran bahasa asing di SMA, SMK dan MA semakin beragam, salah

satunya adalah pembelajaran bahasa Prancis. Hal ini bertujuan agar peserta didik

memiliki modal yang cukup untuk bersaing di dunia global yang multi bahasa.

Definisi bahasa asing menurut Richards dan Schmidt (2002: 206) adalah sebagai

berikut.

“Foreign language is a language which is not the native language of large

members of people in a particular country or region, is not used as a

medium of intruction in schools and is not widely used as a medium of

communication in government, media, etc. Foreign languages are typically

taught as school subjects for teh purpose of comunicating with foreigner or

for reading printed materials in the language”

Kutipan di atas berarti bahwa bahasa asing adalah bahasa yang bukan bahasa asli

sebagian besar orang di negara atau wilayah tertentu, tidak digunakan sebagai

media pengajaran di sekolah dan tidak banyak digunakan sebagai media

komunikasi di pemerintahan, media dan lainnya. Bahasa asing biasanya diajarkan

sebagai mata pelajaran sekolah dengan tujuan untuk berkomunikasi dengan orang

asing atau untk membaca materi cetak dalam bahasa tersebut.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa bahasa asing merupakan bahasa yang

bukan bahasa ibu suatu negara tertentu, di mana para pembelajarnya menjadikan

bahasa asing sebagai bahasa pilihan kedua dalam mata pelajaran di sekolah dan

tidak digunakan dalam komunikasi sehari-hari

12

B. Hakikat Keterampilan Menulis

1. Pengertian Keterampilan

Keterampilan berasal dari kata dasar terampil, terampil berarti cakap dalam

menyelesaikan tugas; mampu dan cekatan. Menurut Soemarjadi (2001: 2)

disebutkan bahwa keterampilan sama artinya dengan kata kecekatan. Terampil

atau cekatan adalah kepandaian melakukan sesuatu pekerjaan dengan cepat dan

benar. Akan tetapi dalam pengertian sempit biasanya keterampilan lebih ditujukan

pada kegiatan yang berupa perbuatan. Terampil itu lebih dari sekedar memahami.

Oleh karena itu untuk menjadi yang terampil diperlukan latihan-latihan praktis

yang bisa memberikan stimulus (rangsangan) pada otak, agar kita semakin

terbiasa.

Keterampilan berarti kemampuan menggunakan pikiran atau nalar, sedangkan

perbuatan yang efisien dan efektif untuk mencapai suatu hasil tertentu termasuk

kreativitas. Keterampilan mengandung beberapa unsur kemampuan, yaitu

kemampuan olah pikir (psikis) dan kemampuan olah perbuatan (fisik) (Subana, &

Sunarti, 2000: 36).

Keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang dianggap paling

sulit diperoleh. Jika dalam bahasa lisan kesalahan berbahasa dapat ditolerir selama

lawan bicara dapat memahami pesan pembicara, maka berbeda halnya dengan

bahasa tulis. Pesan dalam bahasa tulis harus disampaikan dengan baik dengan tata

bahasa yang benar. Hal ini penting untuk dilakukan agar kesalahpahaman dapat

13

diminimalisir dan pesan yang dikandung di dalam tulisan tersebut dapat

tersampaikan dengan baik.

Dari beberapa pendapat tentang pengertian keterampilan di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa keterampilan adalah suatu kemampuan atau kecakapan untuk

melakukan sesuatu melalui belajar dengan cekat, cepat, dan tepat yang diperoleh

melalui latihan secara berkesinambungan untuk mencapai hasil tertentu yang

berlangsung secara terus-menerus dan terstruktur sehingga membentuk kebiasaan.

2. Menulis

a. Pengertian Menulis

Menurut Tarigan (2008: 3‒ 4) menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa

yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap

muka dengan orang lain dan menulis adalah suatu kegiatan yang produktif dan

ekspresif. Keterampilan menulis ini tidak akan datang secara otomatis, tetapi

harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur.

Pendapat lain mengemukakan bahwa menulis merupakan lambang-lambang

grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang,

sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut dan

mereka memahami (Tarigan, 2008: 22) Pesan disini yaitu berupa isi atau muatan

yang terkandung dalam suatu tulisan, sedangkan tulisan merupakan sebuah simbol

atau lambang bahwa yang dapat dilihat dan disepakati pemakainya.

14

Dari beberapa pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa menulis adalah

kemampuan seseorang dalam melukiskan, serta kemampuan mengungkapkan

gagasan pikirannya berupa lambang grafis yang dapat dibaca dan dimengerti oleh

penulis bahasa itu sendiri maupun orang lain yang mempunyai kesamaan

pengertian terhadap simbol-simbol bahasa tersebut.

b. Tujuan Menulis

Kemampuan menulis merupakan kemampuan berbahasa yang bersifat produktif;

artinya kemampuan menulis itu merupakan kemampuan yang menghasilkan;

dalam hal ini menghasilkan tulisan. Setiap penulis dituntut bagaimana

mengekspresikan serta mengungkapkan ilmu pengetahuan, pengalaman hidup,

ide, dan lain-lain yang telah mereka peroleh dalam bentuk tulisan kepada orang

lain agar dipahami.

Imam Maliki (1999: 50) menyatakan bahwa rumusan tujuan penulisan adalah

suatu gambaran atau perencanaan menyeluruh yang akan mengarahkan penulis

dalam proses penulisannya. Pendapat lain mengungkapkan bahwa secara umum

tujuan orang menulis adalah: a) untuk menceritakan sesuatu, b) untuk

memberikan petunjuk atau pengarahan, c) untuk menjelaskan sesuatu, d) untuk

meyakinkan, e) untuk merangkum (M. Atar Semi, 2007: 14‒ 21).

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dengan menentukan

tujuan dalam menulis, maka penulis akan dapat mengetahui apa yang harus

dilakukan dalam proses penulisannya, bahan apa yang hendak diperlukan, bentuk

15

ragam karangan macam apa yang hendak dipilih, dan mungkin sudut pandang

penulisan yang seperti apa yang akan ditetapkan. Singkatnya, dengan kalimat

kunci berupa rumusan tujuan penulisan, maka penulis bisa menentukan pijakan

dari mana tulisan itu akan disusun dan dimulai.

c. Faktor-Faktor Pengaruh dalam Menulis

Kemampuan menulis setiap orang tidaklah sama. Dalam hal ini, terdapat beberapa

faktor yang mempengaruhi cara penulisan seseorang tersebut. Adapun faktor-

faktor yang mempengaruhi penulisan tersebut menurut pendapat Angelo yang

dikutip oleh Tarigan (2008: 5). Ketiga faktor itu adalah: a) maksud dan tujuan

penulisan, b) pembaca atau pemirsa, dan c) waktu atau kesempatan.

d. Tahap-Tahap Menulis

Menulis merupakan keterampilan yang dapat dikembangkan dalam suatu bentuk

aktivitas nyata. Latihan menulis dapat dilakukan dengan memperhatikan setiap

tahapan menulis. Menurut Slamet (2008: 97) tahapan-tahapan menulis secara

sederhana terdiri atas tiga tahap yaitu prapenulisan, tahap penulisan, dan tahap

pascapenulisan (telaah dan revisi atau penyempurnaan). Tahap pramenulis

mencakup kegiatan menentukan topik, mengungkapkan maksud atau tujuan

penulisan, memperhatikan sasaran karangan (pembaca), mengumpulkan informasi

pendukung, mengorganisasikan ide dan informasi. Tahap penulisan mencakup

kegiatan menuangkan dan mengembangkan ide ke dalam karangan. Kemudian

memeriksa, menilai dan memperbaiki tulisan. Tahap terakhir adalah pasca tulisan

16

atau revisi. Tahap pasca penulisan merupakan tahap penghalusan dan

penyempurnaan buram (draft) yang kita hasilkan.

3. Pengertian Keterampilan Menulis

Menurut Tarigan (2008: 71) bahwa keterampilan menulis tidak akan datang secara

otomatis, melainkan harus melalui latihan dan praktek yang banyak secara teratur.

Sedangkan menurut Izzul Hasanah (2007: 17) keterampilan menulis adalah

keterampilan yang paling kompleks, karena keterampilan menulis merupakan

suatu proses perkembangan yang menuntut pengalaman, waktu, kesepakatan,

latihan serta memerlukan cara berpikir yang teratur untuk mengungkapkannya

dalam bentuk bahasa tulis. Oleh sebab itu, keterampilan menulis perlu mendapat

perhatian yang lebih dan sungguh-sungguh sebagai salah satu aspek dari

keterampilan berbahasa.

Dari definisi tentang keterampilan menulis yang telah diuraikan di atas maka

dapat diambil kesimpulan bahwa keterampilan menulis merupakan bagian dari

kemampuan seseorang dalam menuangkan hasil pikirannya ke dalam bahasa tulis

yang dimengerti oleh penulis bahasa itu sendiri maupun orang lain melalui suatu

proses perkembangan yang didapat dari pengalaman, waktu, kesepakatan, dan

latihan-latihan.

17

4. Menulis Deskripsi

Pengertian Menulis Deskripsi

Menurut A. Chaedar Alwasilah dan Senny Suzanna Alwasilah (2007: 114)

deskripsi adalah gambaran verbal manusia, objek, penampilan, pemandangan atau

kejadian. Cara penulisan ini menggambarkan sesuatu sedemikian rupa sehingga

pembaca dibuat mampu (seolah merasakannya, melihat, mendengar, atau

mengalami) sebagaimana dipersepsi oleh panca indera.

Hal senada dikemukakan oleh Syamsuddin, dkk (2007: 81) bahwa paragraf

deskripsi bertujuan menggambarkan suatu benda, tempat, keadaan, atau peristiwa

tertentu dengan kata-kata, misalnya menggambarkan objek berupa benda atau

orang, digambarkan seolah-olah merasakan, menikmati, atau merasa menjadi

bagiannya. Semuanya digambarkan dengan terperinci.

Dari berbagai pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa menulis deskripsi

adalah suatu jenis karangan yang melukiskan suatu objek tertentu sesuai dengan

keadaan yang sebenarnya sehingga pembaca dapat melihat, mendengar,

merasakan secara imajinatif apa yang dilihat, didengar, dirasakan, oleh penulis

tentang objek yang dimaksud.

18

C. Pembelajaran Kooperatif

1. Pembelajaran Kooperatif Tipe Round Table

Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) dikenal dengan pembelajaran

secara berkelompok. Tetapi pembelajaran kooperatif lebih dari sekedar belajar

kelompok karena dalam belajar kooperatif ada struktur dorongan atau tugas yang

bersifat kooperatif sehingga memungkinkan terjadinya interaksi secara terbuka

dan hubungan yang bersifat interdependensi efektif diantara anggota kelompok

(Suprijono, 2015: 46‒ 47).

Menurut Slavin (1990) dalam Agus Suprijono (2015: 49) Cooperative learning is

more than “working together”. It has been described as “structuring positive

interdependence. Cooperative learning bukan sekedar belajar secara

berkelompok. Cooperative learning lebih menunjuk pada fenomena groupness

yaitu kelompok sebagai suatu kesatuan yang bukan semata-mata kumpulan orang

yang saling berdekatan melainkan kesatuan yang bulat diantara anggota-

anggotanya. Ada lima unsur yang harus diterapkan dalam model pembelajaran

kooperatif agar mencapai hasil yang maksimal, yaitu saling ketergantungan

positif, tanggung jawab perseorangan, tatap muka, komunikasi antaranggota, dan

evaluasi proses kelompok.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa

model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu bentuk pengajaran yang

terstruktur yang lebih menekankan kerjasama antarsiswa dalam kelompok yang

heterogen yang dapat melahirkan ketergantungan positif sehingga memunculkan

19

tanggung jawab individu terhadap kelompok dan keterampilan interpersonal dari

setiap anggota kelompok dalam menyelesaikan masalah untuk mencapai tujuan

bersama.

Dalam pembelajaran kooperatif tipe round table siswa memberikan pendapatnya

secara bergiliran. Menurut Lacy. (dalam Anisatul Azizah Hasanah, 2011)

pembelajaran kooperatif tipe round table adalah suatu pembelajaran yang

dilakukan secara bergiliran, siswa merespon pengarahan dengan menuliskan satu

atau dua kata sebelum menyerahkan kertas kepada siswa lain yang melakukan hal

yang sama. Dengan adanya proses yang bergiliran akan memberikan semua siswa

kesempatan yang sama untuk berkontribusi dalam kelompok tersebut tanpa

terkecuali. Hal ini senada dengan pendapat Aqib (2013: 34) yang menyatakan

model kooperatif tipe Round Table merupakan model yang mempunyai maksud

agar masing-masing anggota kelompok siswa mendapat kesempatan untuk

memberikan kontribusi mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran

anggota lainnya.

Menurut Cafferty (dalam Anisatul Azizah Hasanah: 2011) model round table

sering kali digunakan dalam menyelesaikan sebuah permasalahan karena model

seperti ini dirasa lebih efektif memberikan keuntungan lebih dalam penyelesaian

permasalahan. Tidak hanya itu, model round table kini juga digunakan dalam

pembelajaran di sekolah. Salah satunya pembelajaran menulis deskripsi dengan

teknik round table. Round table merupakan salah satu tipe model pembelajaran

kooperatif. Dalam bahasa Indonesia, round table dapat diterjemahkan “meja

20

bundar”. Tipe round table ini adalah salah satu model pembelajaran kooperatif

yang dikembangkan oleh Spencer Kagan. Round table merupakan teknik menulis

yang menerapkan pembelajaran dengan menunjuk tiap-tiap anggota kelompok

untuk berpartisipasi secara bergiliran dalam kelompoknya dengan membentuk

meja bundar atau duduk melingkar.

2. Langkah – langkah Model Pembelajaran Round Table

1) Siswa dibentuk dalam beberapa kelompok, masing-masing kelompok terdiri

dari 4-5 siswa secara heterogen.

2) Masing-masing siswa duduk sesuai dengan kelompoknya dengan posisi

membentuk lingkaran kecil mengelilingi meja.

3) Siswa berdiskusi dalam kelompoknya mengenai objek yang diamati dan

menyamakan persepsi.

4) Masing-masing anggota kelompok menyumbangkan idenya terkait dengan

objek secara bergiliran di kertas yang telah dibagikan.

5) Siswa pertama menyumbangkan idenya, dilanjutkan siswa kedua dan

seterusnya hingga siswa terakhir. Penyusunan ide-ide tersebut dilakukan

secara kolaborasi.

6) Ide-ide yang telah terkumpul digunakan sebagai bahan setiap anggota

kelompok untuk menyusun karangan deskripsi secara individu.

7) Karangan deskripsi masing-masing anggota kelompok yang telah tercipta

ditukarkan dan didiskusikan dalam kelompok untuk dilakukan pengeditan.

21

3. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Round Table

1) Kelebihan Round Table

Dari model pembelajaran tersebut, memiliki keunggulan diantaranya:

a) Efektif diterapkan terutama untuk memancing banyak gagasan karena

mengharuskan semua siswa untuk berpartisipasi.

b) Dapat mengatasi persoalan partisipasi yang tidak sewajarnya

karena semua siswa berhak untuk ikut berpartisipasi

c) Dapat mengembangkan interaksi antar siswa yang dapat

menumbuhkan kekompakkan sehingga dapat memperbaiki hasil

belajar siswa.

Pada intinya kelebihan model pembelajaran round table yaitu, siswa akan lebih

terdorong untuk menyampaikan apa yang ada di dalam fikirannya, karena

terkadang banyak siswa yang malu dalam menyampaikan pendapatnya.

Dengan adanya model pembelajaran round table ini, maka siswa yang tadinya

tidak aktif dituntut untuk aktif berbicara dalam menyampaikan pendapatnya,

sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam hal berkomunikasi.

2) Kekurangan Round Table

Sedangkan kekurangannya adalah dapat menjadikan siswa kesulitan dalam

menjawab pertanyaan atau penyataan, apabila tidak memiliki sesuatu untuk

disumbangkan dalam diskusi kelompok. Pada intinya kekurangan model

pembelajaran round table ini yaitu, siswa yang tadinya aktif yang mempunyai

kemampuan lebih dari yang lain dibatasi untuk berbicara lebih banyak,

22

sebaliknya siswa yang pasif yang tidak memiliki sesuatu untuk disumbangkan

akan mengalami kesulitan, serta terkadang model seperti ini memerlukan

waktu yang banyak, karena semua siswa diharapkan untuk bisa belajar

menyampaikan pendapatnya namun terkadang ini akan membuat siswa

menjadi bosan.

D. Pembelajaran Ceramah

Roestiyah (2001: 137) mengatakan bahwa pembelajaran ceramah adalah suatu

cara mengajar yang digunakan untuk menyampaikan keterangan atau informasi

atau uraian tentang suatu pokok persoalan serta masalah secara lisan.

Pembelajaran ceramah boleh dikatakan metode tradisional, karena sejak dulu

metode ini telah digunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak

didik dalam proses belajar mengajar. Kegiatan ini banyak menuntut keaktifan

guru daripada anak didik, tetapi metode ini tetap tidak bisa ditinggalkan begitu

saja dalam proses pembelajaran (Djamarah, 2010: 97).

Dari berbagai pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran

ceramah adalah cara mengajar yang digunakan untuk menyampaikan keterangan

atau informasi atau uraian tentang suatu pokok persoalan serta masalah secara

lisan dan banyak menuntut keaktifan guru daripada anak didik.

23

Tabel 2.1 Kisi-Kisi Penilaian Keterampilan Menulis

(DELF NIVEAU A1) menurut Breton

Menanggapi Perintah

Dengan menghasilkan tulisan yang sesuai dengan

situasi yang diberikan.

Dapat menanggapi perintah dengan batasan minimal

yang diberikan.

0 0,5 1 1,5

2

Kecakapan Memberi Informasi dan/atau

Gambaran

Dapat menuliskan kalimat-kalimat dari ekspresi-

ekspresi sederhana tentang tema yang diberikan.

0 0,5 1 1,5 2

Kosakata / Ejaan Kosakata

Dapat menggunakan kosakata yang telah dipelajari

tentang kata-kata dan ekspresi-ekspresi yang sesuai

dengan tingkatannya. (Niveau A1)

Dapat menulis ejaan yang benar dari kosakata yang

telah dipelajari.

0 0,5 1 1,5 2

Morfosintaksis / Ejaan Tata Bahasa

Dapat menggunakan bentuk-bentuk gramatikal

terbatas yang sudah dipelajari dan di hafal sesuai

dengan tingkatannya. (Niveau A1)

0 0,5 1 1,5 2

Koheren dan Kohesi

Dapat menggabungkan kata-kata dengan kata

penghubung paling dasar seperti et dan alors.

0 0,5 1 1,5 2

(Breton dalam Anisatul Azizah Hasanah, 2011)

E. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan

oleh Anisatul Azizah Hasanah, jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,

Universitas Negeri Yogyakarta, tahun 2011 dengan judul “Peningkatan

Keterampilan Menulis Deskripsi melalui Model Kooperatif Tipe Round Table

24

pada Siswa Kelas XA SMA Muhammadiyah 4 Yogyakarta”. Hasil penelitian ini

menunjukan bahwa penerapan model kooperatif tipe round table mempunyai

peningkatan.

Selain penelitian di atas, penelitian yang berhubungan dengan penelitian ini

adalah penelitian Nina Iswanti, prodi Pendidikan Matematika, Universitas

Lampung, tahun 2017 dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Round Table Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa (Studi

Pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMPN 1 Pekalongan Kabupaten

Lampung Timur Tahun Pelajaran 2016/2017)”. Hasil penelitian ini menunjukan

bahwa penerapan model kooperatif tipe round table mempunyai peningkatan

terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa.

F. Kerangka Pikir

Menulis merupakan kegiatan yang melibatkan berbagai kemampuan, diantaranya

kemampuan menemukan masalah, menyusun rencana penulisan, kemampuan

menggunakan bahasa, dan kemampuan memulai menulis. Pembelajaran menulis,

khususnya menulis deskripsi terkadang menjadi pembelajaran yang membosankan

apalagi jika model, metode ataupun media pembelajaran yang digunakan bersifat

konvensional. Oleh karena itu, siswa menjadi tidak tertarik dan pasif sehingga

keterampilan menulis siswa rendah. Adanya penggunaan model inovatif

diasumsikan dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran yang berlangsung.

25

Round table sebagai salah satu tipe model pembelajaran kooperatif diasumsikan

dapat meningkatkan aktivitas tersebut, terutama menulis deskripsi siswa. Round

table yang dikembangkan oleh Spencer Kagan merupakan teknik menulis dalam

pembelajaran kooperatif yang didesain untuk meningkatkan motivasi siswa dalam

pembelajaran sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.

Berdasarkan hal tersebut, penulis akan menerapkan model pembelajaran round

table dalam pembelajaran menulis deskripsi. Dengan menerapkan model

pembelajaran round table dalam pembelajaran menulis deskripsi, diharapkan

dapat meningkatkan keterampilan menulis deskripsi siswa.

G. Hipotesis Penelitian

1. Hipotesis Umum

Pembelajaran dengan model round table berpengaruh terhadap keterampilan

menulis karangan deskripsi siswa kelas XI SMAN 16 Bandarlampung.

2. Hipotesis Khusus

Keterampilan menulis karangan deskripsi siswa dengan menggunakan model

pembelajaran round table akan meningkat dan ada perbedaan antara

menggunakan model pembelajaran round table dan pembelajaran ceramah.

26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang terdiri dari satu variabel

bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebasnya adalah model pembelajaran

round table sedangkan variabel terikatnya adalah kemampuan menulis karangan

deskripsi. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest postest

control design. Desain penelitian pretest postest control design menurut Sugiyono

(2015: 111) adalah sebagai berikut.

Tabel 3.1

Desain Eksperimen

Kelompok Pretest Perlakuan Postest

E O1 X O2

K O3 X O4

Keterangan :

E : Kelompok eksperimen

K : Kelompok kontrol

X : Perlakuan

O1 :

Keterampilan menulis deskripsi bahasa Prancis saat pretest eksperimen.

O2 :

Keterampilan menulis deskripsi bahasa Prancis saat postest eksperimen.

O3 :

Keterampilan menulis deskripsi bahasa Prancis saat pretest kontrol.

O4 :

Keterampilan menulis deskripsi bahasa Prancis saat postest kontrol.

27

B. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua macam variabel, yaitu: variabel bebas

(independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Sebagai variabel

bebas (X) adalah model pembelajaran round table dan variabel terikat (Y) adalah

keterampilan menulis karangan deskripsi bahasa Prancis. Menurut Setiyadi

(2006: 106), variabel terikat (dependent variable) adalah variabel utama dalam

sebuah penelitian. Variabel ini akan diukur setelah semua perlakuan dalam

penelitian selesai dilaksanakan. Variabel ini merupakan “produk” dari interaksi

semua variabel yang terlibat dalam penelitian. Sedangakan variabel bebas

(independent variable) adalah variabel yang dalam sebuah penelitian dijadikan

penyebab atau berfungsi mempengaruhi variabel terikat. Dengan kata lain, tinggi

rendahnya nilai variabel terikat (dependent variable) dapat tergantung dari tinggi

rendahnya nilai variabel bebas.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi menurut Setiyadi (2006: 38) adalah seluruh individu yang

menjadi target dalam penelitian. Populasi pada penelitian ini adalah

seluruh siswa kelas XI IPA SMAN 16 Bandarlampung yang terdiri dari

lima kelas berjumlah 168 siswa.

Tabel 3.2 Daftar Jumlah Populasi Siswa Kelas XI IPA

di SMAN 16 Bandarlampung

No Kelas Jumlah Siswa

1. XI IPA 1 35 siswa

2. XI IPA 2 31 siswa

3. XI IPA 3 31 siswa

4. XI IPA 4 36 siswa

5. XI IPA 5 35 siswa

Jumlah Siswa 168

28

2. Sampel Penelitian

Setiyadi (2006: 38) mengungkapkan bahwa sampel adalah prosedur untuk

mendapatkan individu-individu yang dapat mewakili seluruh populasi

yang diteliti. Teknik yang digunakan untuk menentukan sampel adalah

teknik random sampling. Dengan teknik ini tiap kelas atau individu

dalam populasi memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi

anggota sampel. Cara menarik sampel acak yaitu dengan cara acak

sederhana. Dengan cara acak sederhana, sampel didapatkan melalui

undian. Dalam kertas undian, akan ditulis kelas yang diajar bahasa Prancis

yang menjadi populasi penelitian, yaitu kelas XI IPA. Melalui cara

tersebut diperoleh kelas XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI

IPA 3 sebagai kelas kontrol.

Tabel 3.3 Sampel Penelitian

No Kelas Jumlah Siswa

1. XI IPA 2 31 siswa

2. XI IPA 3 31 siswa

Jumlah Siswa 62 siswa

D. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2017/2018 yaitu

pada bulan Maret sampai April 2018. Tempat penelitian ini adalah SMAN

16 Bandarlampung.

29

E. Teknik Pengumpulan Data

Kedudukan peneliti dalam penelitian kuantitatif cukup rumit. Peneliti sebagai

perencana, analisis penafsir data, dan akhirnya menjadi pelopor penelitian. Dalam

pengumpulan data, maka peneliti bekerjasama dengan guru bahasa Prancis di

SMAN 16 Bandarlampung. Soal-soal tes disesuaikan dengan kurikulum yang

digunakan yaitu KTSP SMA.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu tes essai,

dengan memberikan tes awal (pretest) dan tes akhir (postest) keterampilan

menulis deskripsi bahasa Prancis. Tes awal dilakukan sebelum adanya perlakuan,

sedangkan tes akhir setelah diadakan perlakuan.

F. Prosedur Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian experimental dengan langkah-langkah penelitian

sebagai berikut:

1. Tahap Pra Eksperimen

a. Observasi Pendahuluan

Observasi pendahuluan dilakukan untuk melihat keadaan lapangan seperti,

jumlah siswa, kurikulum, kondisi siswa, dll.

b. Penentuan sampel penelitian dengan teknik random sampling

c. Penyusunan perangkat pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif

tipe round table dan pembelajaran ceramah. Perangkat pembelajaran ini terdiri

dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Kelompok

(LKK) untuk kelas eksperimen, kisi-kisi soal, soal tes, dan kunci jawaban soal

tes kemampuan menulis deskripsi bahasa prancis yang merujuk pada pedoman

30

penskoran. Uji coba instrummen tes dilakukan pada kelas yang sudah

menerima materi pembelajaran tentang La Vie Quotidienne.

d. Menyiapkan instrumen penilaian berupa tes uraian beserta ketentuan yang

harus diperhatikan siswa dalam menulis deskripsi bahasa Prancis.

2. Tahap Eksperimen

a. Pelaksanaan Pretest

Pelaksanaan pretest dimaksudkan agar penulis memperoleh data hasil

menulis deskripsi bahasa Prancis sebelum siswa mendapat perlakuan menulis

deskripsi dengan menggunakan model pembelajaran round table.

Pelaksanaan pretest berlangsung 2x45 menit, siswa membuat karangan

deskripsi bahasa Prancis tanpa diberi penjelasan mengenai teori menulis

deskripsi dan tidak menggunakan model pembelajaran apapun. Siswa

membuat karangan deskripsi hanya mengandalkan pengetahuan dan

pemahaman yang mereka miliki.

b. Penyajian materi dan pemberian perlakuan

Langkah selanjutnya adalah penyajian materi dan pemberian perlakuan sesuai

dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun.

Penyajian materi ini dilaksanakan dengan memberikan penjelasan tentang

paragraf deskripsi. Kemudian peneliti melakukan pemberian perlakuan yaitu

menggunakan model pembelajaran round table dengan tema la vie

quotidienne.

31

c. Pelaksanaan Postest

Pelaksanaan postest merupakan langkah akhir dari kegiatan-kegiatan

sebelumnya. Siswa diberikan postest untuk mengetahui berhasil tidaknya

pembelajaran dengan menggunakan model round table tersebut. Karangan

deskripsi yang dibuat harus lebih baik daripada saat pretest, baik dari

organisasi isi maupun kelengkapan unsur pembentuk karangan deskripsi

tersebut. Waktu pelaksanaan postest sama dengan saat pelaksanaan pretest

yaitu 2x45 menit.

3. Tahap Akhir Eksperimen

a. Mengolah hasil pretest dan postest menulis deskripsi bahasa Prancis.

b. Pengumpulan dan analisis data.

c. Membuat kesimpulan.

G. Uji Persyaratan Instrumen

Instrumen tes dalam penelitian ini merupakan tes kemampuan menulis deskripsi

bahasa Prancis siswa pada materi la vie quotidiennes.. Dalam penelitian ini

pedoman penilaian keterampilan menulis yang digunakan diadopsi dari Le Candre

Européen Commun de Référence pour Les Langues (CECRL)DELF NIVEAU A1.

1. Validitas Instrumen

Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi

dari instrumen menulis deskripsi bahasa Prancis dapat diketahui dengan cara

membandingkan isi yang terkandung dalam tes kamampuan menulis deskripsi

bahasa Prancis dengan indikator pembelajaran yang telah ditentukan. Dalam

32

penelitian ini, soal tes dikonsultasikan kepada guru mata pelajaran bahasa Prancis

kelas XI IPA, dengan asumsi bahwa guru mata pelajaran bahasa Prancis kelas XI

IPA SMAN 16 Bandarlampung mengetahui dengan benar kurikulum SMA.

Instrumen dikatakan valid apabila butir-butir tesnya telah dinyatakan sesuai

dengan kompetensi dasar dan indikator yang berdasarkan penilaian guru . Hasil

penilaian terhadap instrumen tes menunjukkan bahwa instrumen tes yang akan

digunakan untuk melakukan pretest dan postest telah dinyatakan valid.

2. Reliabilitas Instrumen

Menurut Sugiyono (2016: 173), instrumen yang reliabel adalah instrumen yang

bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan

menghasilkan data yang sama. Instrumen tersebut dipercaya apabila nilai rata-rata

postest lebih baik daripada nilai pretest. Reliabilitas dapat diartikan kekonsistenan

atau keajegan. Menurut Sukardi (2011: 43) reliabilitas yang tinggi menunjukan

kesalahan varian yang minim Dengan demikian, semakin tinggi reliabilitas maka

pengaruh kesalahan pengukuran semakin kecil.

Hasil perhitungan reliabilitas butir soal diinterpretasi berdasarkan kriteria

reliabilitas yang dijelaskan Arikunto (2011: 75) seperti pada tabel berikut.

Tabel 3.4 Uji Reliabilitas

Koefisien Reliabilitas (rn) Kriteria

0,80 < r11 ≤ 1,00 Sangat tinggi

0,60 < r11 ≤ 0,80 Tinggi

0,40 < r11 ≤ 0,60 Cukup

0,20 < r11≤ 0,40 Rendah

0,00 < r11 ≤ 0,20 Sangat Rendah

33

3. Kisi-Kisi Penilaian Menulis

Tabel 3.5 Keterampilan Menulis

(DELF NIVEAU A1) menurut Breton

Menanggapi Perintah

Dengan menghasilkan tulisan yang sesuai

dengan situasi yang diberikan.

Dapat menanggapi perintah dengan batasan

minimal yang diberikan.

0 0,5 1 1,5

2

Kecakapan Memberi Informasi dan/atau

Gambaran

Dapat menuliskan kalimat-kalimat dari ekspresi-

ekspresi sederhana tentang tema yang diberikan.

0 0,5 1 1,5 2

Kosakata / Ejaan Kosakata

Dapat menggunakan kosakata yang telah

dipelajari tentang kata-kata dan ekspresi-ekspresi

yang sesuai dengan tingkatannya. (Niveau A1)

Dapat menulis ejaan yang benar dari kosakata

yang telah dipelajari.

0 0,5 1 1,5 2

Morfosintaksis / Ejaan Tata Bahasa

Dapat menggunakan bentuk-bentuk gramatikal

terbatas yang sudah dipelajari dan di hafal sesuai

dengan tingkatannya. (Niveau A1)

0 0,5 1 1,5 2

Koheren dan Kohesi

Dapat menggabungkan kata-kata dengan kata

penghubung paling dasar seperti et dan alors.

0 0,5 1 1,5 2

(Breton dalam Anisatul Azizah Hasanah, 2011)

H. Uji Persyaratan Analisis Data

Data kemampuan menulis deskripsi siswa dilihat dari nilai postest. Data yang

diperoleh dari hasil postest kemampuan menulis deskripsi bahasa Prancis

dianalisis untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran round table terhadap

kemampuan menulis deskripsi. Dalam menguji pencapaian kriteria kemampuan

menulis dilakukan analisis data dengan prosedur sebagai berikut:

34

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan untuk menentukan jenis uji hipotesis yang akan

digunakan. Untuk uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov. Pengujian normalitas sebaran data

ini dapat dilakukan dengan bantuan komputer SPSS 16. Uji normalitas tersebut

dilakukan terhadap data pretest dan postest tiap-tiap kelompok dan digunakan

untuk mengetahui normal tidaknya sebaran data yang terdapat dalam penelitian

ini.

Hipotesis pada uji ini adalah:

H0 : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H1 : sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal

Dalam uji ini taraf signifikansi yang digunakan adalah 5%, sedangkan statistik

ujinya adalah terima H0 jika sig (signifikasi) > 0,05 dalam hal lainnya H0 ditolak.

2. Uji Homogenitas Varians

Uji homogenitas varians dimaksudkan untuk mengetahui seragam tidaknya variasi

sampel sampel yang diambil dari populasi yang sama dan tidak menunjukan

perbedaan yang signifikan satu sama lain. Perhitungan statistik yang digunakan

untuk menguji homogenitas adalah membandingkan variansi terbesar dengan

variansi terkecil.

Adapun pengambilan keputusan dalam pengkajian uji homogenitas varian ini

berdasarkan nilai probabilitas signifikansi Levene’s test, yaitu:

a. Jika probabilitas signifikansi lebih besar dari 5% maka variannya homogen

b. Jika probabilitas signifikansi kurang dar 5% maka variannnya tidak homogen

35

3. Uji Gain

Gain adalah peningkatan kemampuan yang dimiliki siswa setelah pembelajaran.

Gain diperoleh dari selisih antara nilai pretest dan postest. N-gain adalah gain

yang ternormalisasi, perhitungan N-gain ini bertujuan untuk menghindari

kesalahan dalam menginterpretasikan perolehan gain dari seorang siswa.

Rumus N-gain sebagai berikut:

Keterangan: Tinggi : N-gain > 0,7

Sedang : 0,3 ≤ N-gain ≥ 0,7

Rendah : N-gain < 0,3

4. Uji-t

Untuk menganalisis data penelitian yang berupa skor postest digunakan rumus uji-

t. Uji-t digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan

antara kelompok yang menggunakan model pembelajaran round table dan

kelompok tanpa menggunakan model pembelajaran round table dalam

pembelajaran keterampilan menulis deskripsi (Sugiyono, 2005: 34). Dalam

penelitian ini, perhitungan dilakukan dengan Software SPSS versi 16.

Hipotesis statistik sering disebut hipotesis nol (Ho). Hipotesis nol merupakan

hipotesis yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara variabel bebas (X)

dan variabel terikat (Y). Hipotesis yang akan diuji adalah keefektifan model

pembelajaran round table terhadap keterampilan menulis deskripsi bahasa

Prancis. Kriteria uji pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut.

a). Ho diterima, apabila nilai sig > 0,05 tidak ada perbedaan yang signifikan.

b). Ha diterima, apabila nilai sig < 0,05 ada perbedaan yang signifikan.

61

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian, simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah

sebagai berikut.

1. Ada peningkatan hasil belajar pada kelas yang menggunakan model

pembelajaran round table menulis deskripsi bahasa Prancis siswa kelas XI

IPA SMAN 16 Bandarlampung, dengan rata-rata kelas pretest 51,93 dan

postest 77,58 memiliki peningkatan sebesar 25,65. Kemudian pada kelas

yang menggunakan pembelajaran ceramah memiliki rata-rata kelas pretest

46,93 dan postest 72,09 meningkat sebesar 25,16.

2. Terdapat perbedaan antara kelas yang menggunakan model pembelajaran

round table dan pembelajaran ceramah. Hasil belajar dengan

menggunakan model pembelajaran round table (postest) mencapai rata-

rata 77,58 dan pada kelas yang menggunakan pembelajaran ceramah

mencapai rata-rata 72,09. Pada nilai postest kelas eksperimen dan kontrol

menunjukkan selisih 5,49. Maka H0 ditolak dan Ha diterima. Jadi hipotesis

pada penelitian ini telah teruji kebenarannya dalam taraf kepercayaan 95%

(a = 0,05).

62

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang berkaitan dengan penggunaan model

pembelajaran round table dan umum pada pembelajaran menulis deskripsi bahasa

Prancis, disarankan kepada :

1. Guru dan calon guru bahasa Prancis, untuk memperkaya pengetahuan

tentang model-model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam

pembelajaran bahasa Prancis. Penggunaan model pembelajaran round

table dalam pembelajaran menulis deskripsi bahasa Prancis dapat menjadi

salah satu referensi yang dapat digunakan oleh guru bahasa Prancis.

2. Peneliti berikutnya, penggunaan model pembelajaran round table dapat

menjadi referensi model pembelajaran yang dapat diterapkan pada

keterampilan menulis maupun keterampilan berbahasa lainnya untuk

pembelajaran bahasa Prancis. Selain itu, pada saat pembelajaran

berlangsung, hendaknya peneliti lebih memperhatikan waktu yang

disediakan oleh sekolah, dengan kata lain peneliti harus bisa

memanfaatkan waktu sebaik mungkin agar penerapan model pembelajaran

round table dapat terlaksana dengan baik dan lancar.

63

DAFTAR PUSTAKA

Alwasilah, A. Chaedar dan Senny Suzanna Alwasilah. 2007. Pokoknya Menulis.

Bandung: PT Kiblat Buku Utama.

Aqib, Zainal. 2013. Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual

(Inovatif). Bandung: Yrama Widya.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Yogyakarta: Rhineka Cipta.

Arini, Ni Wayan.2012. Implementasi Metode Pita Pikiran Berbantuan Objek

Langsung untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Deskripsi. Jurnal

Mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha. (Online),

https://ejournal.undiksha.ac.id/index.Php/JPP/article/view/1786, diakses

10 Oktober 2018

Brown, 2001. Teaching by Principles: An Interactive Approach to Language

Pedagogy. New York: Addison Wesley Longman, Inc.

Chaer, Abdul, 2012. Linguistik Umum (Edisi Revisi). Jakarta: Rhineka Cipta.

Darmawangsa, Dante. 2014. Implementasi Teknik Menulis Kolaboratif Melalui

Blog untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Bahasa Prancis. Jurnal

Departemen Pendidikan Bahasa Prancis FPBS UPI, (Online) Vol 2, No.2

https://stp-bandung.ac.id/journal/index.php?v01/article/download/19/19,

diakses 10 Oktober 2018.

Djamarah. 2010. Strategi Belajar Mengajar.Jakarta. Rineka Cipta.

Hasanah, Anisatul Azizah. 2011. Peningkatan Keterampilan Menulis Deskripsi

melalui Model Kooperatif Tipe Round Table pada Siswa Kelas XA SMA

Muhammadiyah 4 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: PPS UNY.

Imam Maliki, 1999. Pembinaan Bahasa da Sastra Indonesia. Surabaya: Usaha

Nasional.

64

Izzul Hasanah, 2007. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi

dengan Teknik Objek Langsung Melalui Pendekatan Kontekstual

Komponen Pemodelan Pada Siswa Kelas XI IPS-2 SMA Negeri 1 Jekulo

Kabupaten Kudus”.

M. Atar Semi, 2007. Dasar-Dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa.

Richards, Jack C, and Richards Schmidt. 2002. Longman Dictionary of Language

Teaching and Applied Linguistics, 3rd

Ed. London: Pearson Education

Limited.

Roestiyah, 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rhineka Cipta.

Setiyadi, 2006. Metode Penelitian Pengajaran Bahasa Asing. Yogyakarta. Graha

Ilmu.

Slamet, 2008. Dasar-Dasar Keterampilan Berbahasa Indonesia. Surakarta: UNS

Press.

Soemarjadi, 2001. Pendidikan Keterampilan. Malang: Universitas Negeri Malang.

Subana, Sunarti, 2000. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Bandung:

Pustaka Setia.

Sugiyono, 2016. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sukardi, 2010. Evaluasi Pendidikan: Prinsip & Operasionalnya. Jakarta. Bumi

Aksara.

Suprijono, Agus. 2015. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sutirman, 2013. Media & Model-Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Syamsuddin, 2007. Berbahasa dan Sastra Indonesia untuk kelas X SMA Semester

1. Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Tagliante, Christian. 2005. L’évaluation et le Cadre Europeen Commun. Paris:

CLE International.

Tarigan, Hendry Guntur. 1986. Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Penerbit Angkasa.

Tarigan, Hendry Guntur. 2008. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Penerbit Angkasa.

65

Universitas Lampung. 2017. Format Penulisan Karya Ilmiah Universitas

Lampung. Lampung: Universitas Lampung.

Yulianti, Tri. 2015. Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Bebas Melalui

Model Pembelajaran Round Table pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal

PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret. (Online)

https://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/pgsdsolo/article/view/8429, diakses

10 Oktober 2011.