8
Model konsep dan teori Keperawatan sister Callista Roy Merupakan model teori yang menguraikan bagaimana individu mampu meningkaktkan kesehatannya dengan cara mempertahankan perilakunya secara adaptif serta mampu merubah perilaku yang mal adaptif. Dalam memahami konsep ini, Callista Roy mengemukakan konsep keperawatan dengan model adaptasiyang memiliki beberapa pandangan atau keyakinan serta nilai yang dimilikinya diantaranya : 1. Manusia sebagai makhluk biologi, psikologi, dan sosial yang selalu berinteraksi dengan lingkungan. 2. Untuk mencapai homeostatis atau terintegrasi, seseorang harus beradaptasi sesuai dengan perubahan yang terjadi. 3. Terdapat 3 tingkatan adaptasi pada manusia yang dikemukakan oleh Roy, diantaranya : a. Focal stimulasi yaitu stimulus yang langsung beradaptasi dengan seseorang dan akan mempunyai pengaruh kuat terhadap seseorang individu b. Kontekstual stimulus, merupakan stimulus lain yang dialami seseorang, dan baik stimulus internal maupun eksternal, yang dapat mempengaruhi, kemudian dapat dilakukan observasi, diukur secara subjektif. c. Residual stimulus, merupakan stimulus lain yang merupakan ciri tambahan yang ada atau sesuai dengan situasi dalam proses penyesuaian dengan lingkungan yang sukar dilakukan observasi. 4. Sistem adaptasi memiliki empat model adaptasi diantaranya:

Model Konsep Dan Teori Keperawatan Sister Callista Roy

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Model Konsep Dan Teori Keperawatan Sister Callista Roy

Model konsep dan teori Keperawatan sister Callista Roy

Merupakan model teori yang menguraikan bagaimana individu mampu meningkaktkan

kesehatannya dengan cara mempertahankan perilakunya secara adaptif serta mampu merubah

perilaku yang mal adaptif. Dalam memahami konsep ini, Callista Roy mengemukakan

konsep keperawatan dengan model adaptasiyang memiliki beberapa pandangan atau

keyakinan serta nilai yang dimilikinya diantaranya :

1. Manusia sebagai makhluk biologi, psikologi, dan sosial yang selalu berinteraksi

dengan lingkungan.

2. Untuk mencapai homeostatis atau terintegrasi, seseorang harus beradaptasi sesuai

dengan perubahan yang terjadi.

3. Terdapat 3 tingkatan adaptasi pada manusia yang dikemukakan oleh Roy, diantaranya

:

a. Focal stimulasi yaitu stimulus yang langsung beradaptasi dengan seseorang dan

akan mempunyai pengaruh kuat terhadap seseorang individu

b. Kontekstual stimulus, merupakan stimulus lain yang dialami seseorang, dan baik

stimulus internal maupun eksternal, yang dapat mempengaruhi, kemudian dapat

dilakukan observasi, diukur secara subjektif.

c. Residual stimulus, merupakan stimulus lain yang merupakan ciri tambahan yang

ada atau sesuai dengan situasi dalam proses penyesuaian dengan lingkungan yang

sukar dilakukan observasi.

4. Sistem adaptasi memiliki empat model adaptasi diantaranya:

a. Fungsi fisiologis, komponen sistem adaptasi ini yang adaptasi fisiologis

diantaranya oksigenasi, nutrisi, eliminasi, aktivitas dan istirahat, integrasi kulit,

indera, cairan dan elektrolit, fungsi neurologis dan endokrin

b. Konsep diri yang mempunyai pengertian bagaimana seseorang mengenal pola-

pola interaksi sosial dalam berhubungan dengan orang lain

c. Fungsi peran merupakan proses penyesuaianbyang berhubungan dengan

bagaimana peran seseorang dalam mengenal pola-pola interaksi sosial dlam

berhubungan dengan orang lain.

d. Interdependent merupakan kemampuan seseorang mengenal pola-pola tentang

kasih sayang, cinta yang dilakukana melalui hubungan secara interpersonal pada

tingkat individu maupun kelompok.

Page 2: Model Konsep Dan Teori Keperawatan Sister Callista Roy

5. Dalam proses penyesuaian diri individu harus meningkatkan energi agar mampu

melaksanakan tujuan untuk kelangsungan kehidupan, perkembangan, reproduksi dan

keunggulan sehingga proses ini memiliki tujuan untuk meningkatkan respon adaptif.

Secara ringkas, pandangan roy mengemukakan bahwa individu sebagai makhluk

biopsikososial dan spiritual sebagai satu kesatuan yang utuh memiliki mekanisme koping

untuk beradaptasi terhadap perubahan lingkungan sehingga individu selalu berinteraksi

terhadap perubahan lingkungan.

Jadi tujuan asuhan keperawana adalah membantu untuk beradaptasi terhadap perubahan

kebutuhan fisiologis, konsep diri, fungsi peran, dan hubungan interdependensi selama sehat

sakit. Kebutuhan yang dimaksud rot antara lain:

1. Kebutuhan fisiologis dasar

2. Pengembangan konsep diri positif

3. Penampilan peran sosial

4. Pencapaian keseimbangan antara kemandirian dan ketergantungan.

Page 3: Model Konsep Dan Teori Keperawatan Sister Callista Roy

Macam-macam adaptasi

1. Adaptasi fisiologis

Adaptasi ini merupakan proses penyesuaian tubuh secara alamiah atau secara

fisiologis untuk me,pertahankan keseimbangan dari berbagai faktor yang

menimbulkan atau memperngaruhi keadaan menjadi tidak seimbang contohnya

masuknya kuman penyakit, maka secara fisiologis tubuh berusaha untuk

mempertahankan baik dari pintu masuknya kuman atau sudah masuk dalam tubuh.

Adaptasi secara fisiologis dapat dibagi menjadi dua yaitu LAS (Local Adaptation

Syndroma) atau proses adaptasi bersifat lokal seperti ketika daerah tubuh atau kulit

terkena infeksi, maka akan terjadi daerah sekitar kulit tersebut kemerahan, bengkak,

nyeri, panas, dan lain-lain yang sifatnya lokal. Akan tetapi apabila reaksi lokal tidak

dapat diatasi maka menyebabkan gangguan secara sistemik, tubuh akan melakukan

proses penyesuaian seperti panas seluruh tubuh, berkeringat dan lain-lain, keadaan ini

disebut GAS (General Adaptation Syndroma).

Ada tiga tahap dalam adaptasi fisiologis yaitu:

1. Tahap alarm reaction

Tahap ini merupakan ttahap awal dari proses adaptasi dimana individu siap untuk

menghadapi stressor yang akan masuk ke dalam tubuh. Tahap ini dapat diawali

dengan kesiagaan (flight or fight), dimana terjadi perubahan fisiologis yaitu

pengeluaran hormon oleh hipotalamus yang dapat menyebabkan kelenjar adrenal

mengeluarkan adrenalis yang dapat meningkatkan denyut jantung dan

menyebabkan pernafasan menjadi cepat dan dangkal, kemudian hipotalamus juga

dapat melepaskan hormon ACTH (adrenikortikotropik) yang dapat merangsang

adrenal untuk mengeluarkan kortikoid yanga kan mempengaruhi berbagai fungsi

tubuh, apabila respon tubuh terhadap stresor mengalami kegagalan, tubuh akan

melakukan countershock untuk mengatasinya.

2. Tahap resistensi

Merupakan tahap kedua dari fase adaptasi secara umum dimana tubuh akan

melakukan proses penyesuaian dengan mengadakan berbagai perubahan dalam

tubuh yang berusaha untuk mengatasi stressor yang ada, seperti jantung kerja

lebih keras untuk mendorong darah yang pekat untuk melewati arteri dan vena

yang menyempit.

3. Tahap terakhir (stage of exhaustion)

Page 4: Model Konsep Dan Teori Keperawatan Sister Callista Roy

Tahap ini dapat ditandai dengan adanya kelelahan, apabila selama proses adaptasi

tidak mampu mengatasi stressor yang ada, maka dapat menyebar ke seluruh tubuh

efeknya dapat menyebabkan kematian tergantung dari stressor yang ada.

2. Adaptasi psikologis

Merupakan proses penyesuaian secara psikologi akibat stressor yang ada, dengan cara

memberikan mekanisme pertahanan diri dengan harapan dapat melindungi atau

bertahan dari serangan-serangan atau hal-lal yang tidak menyenangkan.

Ada dua cara dalam adaptasi psikologis untuk mempertahankan diri dari berbagai

stressor yaitu koping yang orientasinya pada tugas (task oriented) yang dikenal

problem solving strategi dan ego oriented atau mekanisme pertahanan diri.

a. Task oriented reaction

Reaksi ini merupakan koping yang digunakan dalam mengatasi masalah dengan

berorientasi pada proses penyelesian masalah, meliputi afektif (perasaan), kognitif

dan psikomotor. Reaksi ini dapat dilakukan seperti: berbicara dengan orang lain

tentang masalah yang dihadapi untuk dicari jalan keluarnya.

b. Ego oriented reaction

Reaksi ini dikenal dengan mekanisme pertahan diri secara psikologis agar tidak

mengganggu psikologis yang lebih dalam. Di antara mekanisme pertahanan diri

yang dapat digunakan untuk melakukan proses adaptasi psikologi antara lain :

1. Rasionalisasi

Merupakan suatu usaha menghindari dari masalah psikologis dengan selalu

memberikan alasan-alasan secara rasional, sehingga masalah yang dihadapi

dapat teratasi.

2. Displacement

Merupakan upaya untuk mengatasi masalah psikologis dengan melalkukan

pemindahan perilaku kepada objek lain, sebagai contoh apabila seseorang

terganggu akibat situasi yang ramai, maka temannya yang disalahkan.

3. Kompensasi

Upaya untuk mengatasi masalah dengan cara mencari kepuasaan pada situasi

yang lain seperti seseorang memiliki masalah karena menurunnya daya ingat

maka akan menonjolkan kemampuan yang dimilikinya.

4. Proyeksi

Page 5: Model Konsep Dan Teori Keperawatan Sister Callista Roy

Merupakan mekanisme pertahanan diri dengan menempatkan sifat batin

sendiri kedalamsifat batin orang, seperti dirinya membenci orang lain

kemudian mengatakan pada orang bahwa orang lain yang membencinya.

5. Represi

Upaya untuk megatasi masalah dengan cara menghilangkan pikiran masa lalu

yang buruk dengan meupakannya atau menahan kepada alam bawah sadar dan

sengaja dilupakan.

6. Supresi

Upaya untuk mengatasi masalah dengan menekan masalah yang tidak diterima

dengan sadar dan individu tidak mau memikirkan hal-hal yang kurang

menyenangkan.

7. Denial

Upaya pertahan diri dengan cara penolakan terhadap masalah yang dihadapi

atau tidak mau menerima kenyataan yang dihadapinya.

3. Adaptasi sosiam budaya

Merupakan cara untuk mengadakan perubahan dengan melakukan proses penyesuaian

perilaku yang sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat, berkumpul dengan

masyarakatdalam kegiatan kemasyarakatan.

4. Adaptasi spiritual

Proses penysuaian diri dengan melakukan perubahan perilaku yang didasarkan pada

keyakinan atau kepercayaan yang dimiliki sesuai dengan agama yang dianutnya.

Apabila mengalami stress, maka seseorang akan giat melakukan ibadah.