M_M_1.docx

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/16/2019 M_M_1.docx

    1/33

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Pembahasan teori antrian lebih difokuskan pada penguraian waktu

    tunggu yang terjadi dalam barisan antrian. Antrian ini dapat dilihat dalam

     berbagai situasi yang terjadi pada kehidupan sehari-hari,. Salah satunya

    adalah pada pembelian BBM di POM Bensin dimana pelanggan yang antri

    tidak terbatas, dan hanya satu pelayanan.

    Situasi menunggu para pelanggan merupakan suatu bagian dari

    keadaan yang terjadi dalam rangkaian kegiatan operasional yang bersifat

    random dalam suatu fasilitas pelayanan. Pelanggan datang ke tempat itu

    dengan waktu yang aak, tidak teratur dan tidak dapat segera dilayani

    sehingga mereka harus menunggu ukup lama. !engan mempelajari teori

    antrian maka penyedia layanan dapat mengusahakan agar dapat melayani

     pelanggannya dengan baik dan ukup lama.

    "ujuan sebenarnya dari teori antrian adalah meneliti kegiatan dari

    fasilitas pelayanan dalam rangkaian kondisi random dari suatu sistem antrian

    yang terjadi.Sehingga dalam makalah ini akan dibahas satu model dari teori

    antrian yaitu Pelayanan tunggal dengan populasi tidak terbatas yang ada pada

     pintu keluar Mobil di Parkiran Matos.

    1.2 Rumusan Masalah

    #. Bagaimana menentukan karekteristik model antrian M$M$# % &'&S$

    ∞ /∞  (

    ). Bagaimana menerapkan model antrian M$M$# % &'&S$   ∞ /∞  dalam

    antrian keluar parkiran Matos (1.3 Tujuan

    #. Menentukan karakteristik model antrian M$M$# % &'&S$   ∞ /∞

    ). Menerapkan model antrian *M$M$#+ % *&'&S%   ∞ :∞ + dalam antrian

    keluar parkiran Matos

    1. Batasan Masalah

    #. !iasumsikan semua pelanggan menyerahkan karis dan diperiksa

     petugas.

  • 8/16/2019 M_M_1.docx

    2/33

    2

    ). aktu pengamatan berlangsung hari sabtu tanggal #) Aprli )#

    sekitar pukul #/. 0 #1.2 3B

    BAB II

    LANDA!AN TE"RI

  • 8/16/2019 M_M_1.docx

    3/33

    3

    2.1 Pengert#an

    !alam teori baris antrian selalu ditemui dua bentuk yang menjadi dasar

     persoalan, yaitu %

    #. Bentuk ukuran populasi atau jumlah pelanggan atau yang dapat

    digolongkan ke dalamnya.

    ). 4umlah pelayan atau ser5is *hannel+ yang dapat melayani kebutuhan

     pelanggan atau yang termasuk dalam golongannya.

    !engan demikian pengertian populasi tidak terbatas hanya sebagai

     jumlah pelanggan yang memasuki sistem antrian.

    Aturan lain yang juga digunakan sebagai ketentuan yang sudah

    disepakati ialah bahwa populasi tidak berhingga pada umumnya berlaku

    apabila potensi pelanggan ukup banyak untuk menapai rata-rata dan

    kedatangan seorang pelanggan tidak mempengaruhi probabilitas kedatangan

    yang lainnya.

    !ari suatu populasi yang memasuki suatu sistem baris antrian juga akan

    selalu ditemukan%

    a. Barisan antrian *waiting line+

     b. Pelanggan * service system+

    !ari keduanya dapat dibuat model yang dapat dipergunakan untuk

    menguraikan persoalan yang menyangkut jumlah populasi rata-rata di dalam

    sistem, banyaknya ser5er *pelayan+ banyaknya waktu menunggu dan lain lain.

    2.2 P$%ulas#

    6kuran Populasi *Sumber+ 7edatangan dibagi menjadi tidak terbatas atau

    terbatas. 4ika jumlah kedatangan pengunjung atau kedatangan pada waktu

    tertentu hanyalah sebagian keil dari semua kedatangan yang potensial,

    maka populasi kedatangan dianggap sebagai populasi yang tidak terbatas. 

    'ontoh populasi yang tidak terbatas adalah mobil yang datang ke sebuahtempat penuian mobil, para pengunjung yang tiba di sebuah

    supermarket, dan para siswa yang datang untuk mendaftarkan diri di

    sebuah uni5ersitas besar. Sebagian besar model antrean berasumsi bahwa

     populasi kedatangan tidak terbatas.

    2.3 D#str#&us# 'aktu Pela(anan

    Pola pelayanan serupa dengan pola kedatangan dimana pola ini

    konstan atau pun aak . 4ika waktu layanannya konstan , maka waktu yang

    diperlukan untuk melayani setiap pelanggan adalah sama . 'ontoh kasus ini

  • 8/16/2019 M_M_1.docx

    4/33

    4

    adalah dalam operasi pelayanan yang menggunakan mesin, seperti penuian

    mobil otomatis.aktu layanan biasanya terdistribusi seara aak. !alam

     banyak kasus, dapat diasumsikan bahwa waktu layanan aak dapat dijelaskan

    dengan distribusi probabilitas eksponensial negatif *negative exponential

     probability distribution).

    2. )a%as#tas !#stem Antr#an Maks#mum

    7apasitas maksimum diasumsikan menjadi tidak terbatas, yaitu semua

    kedatangan pelanggan diijinkan untuk menunggu pelayanan tanpa tergantungdengan panjang antrian. Atau, kapasitas maksimum diasumsikan terbatas,

    yaitu jika pelanggan datang ketika kapasitas maksimum terapai maka

     pelanggan harus kembali *artinya pelanggan tidak dapat memasuki sistem

    antrian+.

    2.* +umlah !aluran Pela(anan

    7ita anggap model antrian single server sebagai model antrian yang

     paling sederhana. 4ika terdapat lebih dari satu server, kita menyebutnya model

    antrian multiple server. Benar bahwa ada garis tunggu tunggal pada model

    antrian single dan multiple server.

  • 8/16/2019 M_M_1.docx

    5/33

    5

    2., D#s#%l#n Antr#an

    !isiplin antrian adalah aturan dimana para pelanggan dilayani, atau

    disiplin pelayanan * service discipline+ yang memuat urutan *order) para

     pelanggan menerima layanan. Aturan pelayanan menurut urutan kedatanganini dapat didasarkan pada %

    a. &'&S * First Come First Served  +, dimana pelanggan yang datang

    lebih awal akan mendapatkan pelayanan lebih dulu.

     b. 8'&S *  Last Come First Served  +, dimana pelanggan yang datang

    terakhir yang akan dilayani terlebih dahulu.

    . !engan prioritas, dimana pelayanan terhadap pelanggan yang

    datang diatur dengan prioritas tertentu. Aturan ini terdiri dari %

    • Aturan  preemptive  % membolehkan pelanggan yang masuk 

    kedalam antrian untuk menyela pelanggan yang sedang dalam

     pelayanan

    • Aturan non-preemptive  % antrian diatur sedemikian rupa

    sehingga pelanggan yang berada dalam antrian dengan

     pioritas tinggi akan mendapatkan pelayanan lebih dulu

  • 8/16/2019 M_M_1.docx

    6/33

    6

    d. 9SS *  Random selection for service),  dimana pelanggan yang

    datang dipilih seara aak untuk dilayani.

     :otasi endall!s untuk model antrian adalah

    A$B$$7$m$;

    !engan

    A % Pola kedatangan

    B % Pola pelayanan

    % jumlah server  

    7 % kapasitas sistem antrian maksimum

    m % jumlah populasi

    ; % disiplin antrian

    2.7 Steady State

    Analisa sistem antrian meliputi studi perilaku sepanjang waktu. 4ika

    suatu antrian telah mulai berjalan, keadaan sistem akan sangat

    dipengaruhi oleh state *keadaan+ awal dan waktu yang telah dilalui.

    !alam keadaan seperti ini, sistem dikatakan dalam keadaan transient .

    "etapi bila berlangsung terus0menerus keadaan sistem ini akan

    independent terhadap state awal tersebut dan juga terhadap waktu yang

    dilaluinya. 7eadaan sistem seperti ini akan dikatakan dalam kondisi

     steady state. "eori antrian enderung memusatkan pada kondisi steady

     state, sebab kondisi transient lebih suka dianalisa.

     :otasi 0 notasi dibawah ini digunakan untuk sistem dalam kondisi

    state %8s < 9ata 0 rata jumlah pelanggan dalam sistem

    8= < 9ata 0 rata jumlah pelanggan dalam antrian

    s < 9ata 0 rata waktu tunggu dalam sistem *termasuk waktu pelayanan+

     bagi setiap pelanggan

    n < 4umlah pelanggan atau ustomer dalam sistem

    Pn < Probabilitas bahwa ada pelanggan pada sistem antrian

    Po < Probabilitas bahwa tidak ada pelanggan pada sistem antrian

    S < 4umlah fasilitas pelayanan dalam sistem antrian *jumlah pelayan atau

    kasir+

  • 8/16/2019 M_M_1.docx

    7/33

    7

    > < 9ata 0 rata tingkat kedatangan *jumlah pelanggan yang datang per

    satuan waktu+

    ? < 9ata 0 rata tingkat pelayanan *jumlah pelanggan yang dilayani per

    satuan waktu+#$> < aktu antar kedatangan rata 0rata *satuan waktu per jumlah

     pelanggan+

    #$? < aktu pelayanan rata 0 rata *satuan waktu per jumlah pelanggan+

    @ < &aktor penggunaan *utilitas+ untuk fasilitas pelayanan

    < "ingkat persentasi waktu fasilitas pelayanan menganggur *+

    2.- Pela(anan Tunggal

    6ntuk menggunakan model pelayanan tunggal * single server +, lebih

    dahulu perlu dibahas distribusi dari kedatangan *proses Arri5al+ yang pada

    umumnya sudah dibentuk seara teratur dalam proses poisson. !engandemikian ditribusinya akan mempunyai nilai parameter dari distribusi

     poisson.

    7adangkala proses poisson juga akan ditemukan pada proses pelayanan

    * services process+ yang dengan demikian juga berarti bahwa proses poisson

     juga berlaku pada pelayanan sehingga dapat dikodekan%

    ( M 1   , M 2   , I 3)   (GD4   ,∞5 , ∞6 )!i mana %6ntuk M < !istribusi Poisson

    6ntuk M < !istribusi Poisson $ CDponensial

    6ntuk # < # *single ser5er+

    6ntuk E! < adalah &'&S *&irst 'ome &irs Ser5ie+

    6ntuk∞

      < Antrian tak terhingga

    Sering juga ditemukan bahwa proses pelayanan ini dalam populasi

     parameter-parameter dari distribusi eDponensial.

    !alam membentuk rumus-rumus single ser5er dari populasi yang tidak

    terbatas perlu digunakan notasi-notasi parameter, antara lain% :otasi  λ  < Arri5al 9ate *jumlah unit per periode waktu+

     < 6nit$time periode lamda

     :otasi  μ  < Ser5ie 9ate *jumlah unit per periode waktu+

    < 6nit$time periode miu

     :otasi  ρ  < System 6tiliFation

    < Busy System

    < Sistem Pelayanan

    Probabilitas dari Sistem pelayanan *Busy Sistem+ ini adalah%

  • 8/16/2019 M_M_1.docx

    8/33

    8

     Ps= ρ= λ

     μ #

    2. Pengura#an /ar# 0MM1 04D   ∞ /∞ Pertama-tama pada penguraian ini selalu dapat diasumsikan bahwa

     proses kedatangan dengan pelaksanaan pelayanan adalah independence *tidak 

    ada kaitan dalam perhitungannya+. 3ni berarti rata-rata kedatangan tidak akan

     ber5ariasi$berubah-ubah dalam waktu tertentu dan tidak mempengaruhi

     jumlah satuan dalam antrian pertama dalam penguraian pelayanan.

    !engan probabilitas dari satu kedatangan selama waktu periode

    ∆ t =h ini bersifat konstan, dan juga

    ¿hλ *ini untuk satu kedatangan.

    Sedangkan onditional probability untuk melengkapi ser5ie pelayanan

    adalah  μ Δ t = μh  pelanggan yang masuk dilayani.

    Asumsi yang terakhir, harus dapat dianalisis dari periode waktu  Δt   

    yang sangan keil, yang akan menapai ( Δ t 2 )2=h2→0  berarti h

    2=0.  

    3ni berarti h

    2

    =0 . 3ni berarti yang tidak memenuhi syarat tidak akan

    digunakan.

    Selanjutnya untuk menguraikan single ser5er ini perlu diperhatikan

    langkah-langkah yang dipergunakan yaitu%

    ⇒ !iberikan n < jumlah unit$satuan dalam sistem

    ⇒ Berarti Pn(t )  adalah probabilitas dari n unit dalam sistem periode

    waktu < t, maka perlu diperhatikan bahwa%

    #. Pertama-tama ditentukan besarnya P

    n (t )  dalam parameter  λ  dan

     μ .

    ). Menggunakan hasil *3+ ini untuk menari expected number  atau

     jumlah ekspektasi dari unit atau satuan-satuan sistem untuk

     parameter-parameter  λ  dan  μ .

  • 8/16/2019 M_M_1.docx

    9/33

    9

    2. "erakhir menggunakan hasil-hasil *33+ ini untuk mendapatkan

     perumusan dari lamanya waktu *time+ di dalam sistem dan juga

    rumus-rumus lainnya.

     Berarti probabilitas dari n unit dalam sistem dapat dianalisis dengan

    menjunlahan probabilitas dari semua ara yang membuat e5ent-e5ent dapat

    munul.

    Gal ini dapat diuraikan dengan ara-ara menuju pada penjumlahan

    dengan hasil (n )  unit pada waktu ( t +h )=(t +∆ t ) , yakni %

    7asus 4umlah dari

    unit pada

    waktu t 

    4umlah dari

    kedatangan

    *arri5al+

    4umlah dari

     pelayanan

    *Ser5ie+

    4umlah unit

     pada waktu

    ( t +h )

    #   n   n

    )   n+1 #   n

    2   n−1 #   n

    ∑i=1

    n

     P1 ( x1= x ) x1+ix2+ (n+1 ) , n , (n+1 )

      7emudian menghitung setiap kasus dengan pengertian probabilitas dari

    ser5ie dan arri5al diketahui sebagai berikut% Ps= μ ∆ t = μh

     Pa= λ Δ t = λh dan ( Δ t )2=h2=Φ

    Berarti %

    Probabilitas kasus # < H*Prob dari n pada waktu t+ D *prob dari jumlah arri5al+

    D *Prob dari jumlah ser5ie+I< [ Pn (t ) ] (1− λh ) (1− μh )

    <   Pn (t ) [ (1− λh− μh+ λμ (h ) ) ]

    < Pn (t ) [1− λh− μh ]

    Probabilitas kasus ) < H*Prob dari *nJ#+ pada waktu t+ D *prob dari jumlah

    arri5al+ D *Prob dari satu ser5ie+I

    < [ Pn−1 ] (1− λh) ( μh )

  • 8/16/2019 M_M_1.docx

    10/33

  • 8/16/2019 M_M_1.docx

    11/33

    11

      < Pn (t ) ∙h [ λ+ μ ]− Pn−1 ( t ) ( λh )

     Pn−1(t )   <

     Pn (t )∙ h ∙ [ λ+ μ ]− Pn−1 ( t ) ( λh ) μ∙ h

     Pn−1(t )   <  Pn (t ) λ+ μ μ  − Pn−1(t )

     λ

     μ  

    9umus probabilitas ini belum dapat digunakan untuk

    menyelesaikan Pn(t ) . Oleh karena itu kita perlu menari  P1(t )  dalam

     bentuk P0(t )  dan  λ  dan  μ  dan kemudian baru menyelesaikan

     Pn(t )  dalam bentuk  P0(t )  dan  λ  dan  μ . Selanjutnya  P0 (t )  

    dapat dinyatakan dalam  λ  dan  μ  dan akan diselesaikan langkah #.

    Pertama-tama kita tinjau segala jalan untuk P0(1+h)  yang dapat

    terjadi .

    )asus 1

    a. "idak ada pada waktu t.

     b. "idak atau belum datang ¿(1− λh)  .

    . "idak ada ser5ie ¿(1− μh) , dimana  μh=0 .

    Berarti ser5ie sama dengan # atau probabiity of no ser5ie. 4adi%

    ¿ P0 ( t ) (1− λh ) ∙1

    ¿ P0 ( t ) (1− λh )

    )asus 2%

    a. satu setiap waktu t

  • 8/16/2019 M_M_1.docx

    12/33

    12

     b. tidak atau arri5al ¿(1− λh)

    . tidak ada ser5ie ¿ μh .

    4adi

     P1 (t ) (1− λh)( μh)

    Berarti

     P0 (t +h )  < 7asus # J 7asus )

    <  P0 (t ) (1− λh )− P1 (t ) (1− λh )( μh)  

    < P0 (t )− P0 ( t ) ( λh )− P1 ( t ) ∙ μh

    3ngat K P0 (t )  <  P0 (t +h ) →  independent

    4adi P0 (t )  <  P0 (t )− P0 ( t ) ( λh )+ P1 ( t )( μh)  

     P0 (t ) ( λh )  <  P1 (t )( μh)

    atau P1 ( t )  <  P0 (t )( μh)

    Apabila kemudian untuk perumusan Pn(t )  dlam bentuk  P0  

    dan  λ  dan  μ  pada setiap waktu maka  P0 (t )  <  P0  karena harus

    independent.

     Maka diperoleh %

    Langkah 1

      P1  <

     P0( λ μ )

  • 8/16/2019 M_M_1.docx

    13/33

    13

    "elah dibuktikan %

     Pn−1  < Pn( λ+ μ μ  )− Pn−1(

     λ

     μ )

    maka apabila n < # maka %

     P2  < P1( λ+ μ μ  )− P0(

     λ

     μ )

     P1  < P0( λ μ )

     berarti %

     P2  < P0( λ μ )( λ+ μ μ  )− P0( λ μ )

      < P0( λ μ ) (

     λ+ μ μ  )−1

      < P0( λ μ )[ λ− μ− μ μ   ]

      <  P0[ λ μ ]2

     P3  <  P0[ λ

     μ ]3

     P4  <  P0[ λ μ ]4

    kesimpulan Pn  <  P0[ λ μ ]

    n

    ←2

  • 8/16/2019 M_M_1.docx

    14/33

    14

    !ari kesimpulan ini sudah diketahui Pn (t )  dinyatakan dalam

     P0  < P0 (t )  dan  λ  dan  μ , untuk mendapatkan  P0  dalam

     bentuk  λ  dan  μ  sudah dapat diketahui ρ=

     λ

     μ  *dalam kegiatan

     penuh$busy system+. Berarti %

     P0=1− ρ=1− λ

     μ

    !engan demikian diperoleh %

     Pn  <  P0[ λ μ ]n

    →   Pn (t )  <  Pn (t )

     Pn  < (1− λ μ )(  λ μ )n

     akhir langkah #

    Langkah 2

    !alam langkah ) ini kita akan menari jumlah yang diharapkan

    *ekpektasi+ dari unit-unit dalam sistem →  yang dikodekan dengan 8 atau

    8s. !ari definisi ekspektasi dinyatakan%

     E ( x )=∑i=0

     xi ∙ P ( i )

     Ls=∑n=0

    n ∙ P(n)

     Pn

      3ni adalah bentuk infinite series. Bentuk ini dpat diubah menjadi

    geometri series *deret geometri+ dengan bentuk%

  • 8/16/2019 M_M_1.docx

    15/33

    15

    ¿1+ x2− x2− x4+…  dan seteusnya

    !iambil %

    a.   ! =0+ λ

     μ+2( λ μ )

    2

    +3( λ μ )3

    +…  

    dikalikan bentuk a ini dengan λ

     μ  sehingga menjadi %

     b.

      ! 

    ( λ

     μ

    )=0+

    ( λ

     μ

    )

    2

    +2

    ( λ

     μ

    )

    3

    +… 

    7emudian kedua bentuk a dan b ini diselisihkan, yakni%

    ! −! ( λ μ )=( λ μ )+[2( λ μ )2

    −( λ μ )2

    ]+[3( λ μ )3

    −( λ μ )3

    ]−[4 ( λ μ )4

    −( λ μ )4

    ]+…

    ¿

    ( λ

     μ

    )+

    ( λ

     μ

    )

    2

    +

    ( λ

     μ

    )

    3

    +

    ( λ

     μ

    )

    4

    +…

    !alam bentuk geometri series%

    ∑n=1

    axn−1=

      a

    1− x

    ∑n=1

     xn=

      1

    1− x →k"n#e$%en

    ditambahkan dengan nilai J# berarti

    ! −! ( λ μ )−1=1+( λ μ )+( λ μ )2

    +( λ μ )3

    +( λ μ )4

    +…

  • 8/16/2019 M_M_1.docx

    16/33

    16

    ! (1− λ μ )−1=  1

    1− λ

     μ

    ! (1− λ μ )=  1

    1− λ

     μ

    −1

    ¿  μ

     μ− λ− μ− λ μ− λ

    (1−

     λ

     μ )=  λ

     μ− λ

    ! =  μ

     μ− λ∙

      λ

     μ− λ

    ¿  μλ

    ( μ− λ )2

    7esimpulan%

     Ls=! (1−  λϖ)= μ− λ μ   ∙   μλ( μ− λ )2

    ¿  λ

     μ− λ→ Ls= L

    !engan demikian langkah ke-) selesai dengan Ls  dapat

    dinyatakan dari  μ  dan  λ .

    Langkah53

  • 8/16/2019 M_M_1.docx

    17/33

    17

    !alam penguraian lebih lanjut kita perlu menari(a ) & s ' (( ) L) ' (c )& )' Ln  

    dan& n  dalam bentuk  μ  dan  λ .

    a. Ckspektasi waktu dalam sistem¿& s  adalah & =& s

    & s  < *ekspektasi jumlah unit dalam sistem+ $ *kedatanganan per

    unit waktu atau arri5al rate+

    ¿ L s

     λ

    ¿

     λ

     μ− λ

     λ

    ¿  1

     μ− λ (e$a$ti :& s=

      1

     μ− λ

    3ni berarti ekspektasi jumlah unit dalam sistem sama dengan

    ekspektasi dalam sistem kali arri5al rate, yang berarti Ls=& s x λ

     b. Ckspektasi waktu dalam antrian%& )=¿ *ekspektasi dalam sistem waktu − waktu dalam ser5ie+

    ¿& s−1

     μ

    ¿  1

     μ− λ−

    1

     μ

    ¿ μ− μ+ λ μ( μ− λ)

    ¿  λ

     μ( μ− λ)(e$a$ti :& )=

      λ

     μ( μ− λ)

    . 4umlah ekspektasi *yang diharapkan+ dalam antrian *=ueue+

  • 8/16/2019 M_M_1.docx

    18/33

    18

     L)=¿  jumlah ekspektasi dalam sistem

     L

    (¿¿ s)−¿¿

     jumlah waktu

    dalam ser5ie λ

     μ

    ¿  λ

     μ− λ− λ

     μ

    ¿ μ ( λ )− λ( μ ∙ λ) μμ( μ− λ)

    ¿ μλ− λμ+ λ2

     μ( μ− λ)

    ¿  λ

    2

     μ( μ− λ)(e$a$ti : L)=

      λ2

     μ( μ− λ)

    d. 4umlah ekspektasi dalm non-empty =ueue *antrian yang tidak kosong+

     Ln=¿ *jumlah ekspektasi dalam antrian+ $ *probabilitas dari antrian

    yang tidak kosong+

    Probabilitas dari non empty antrian dinyatakan dengan%

    ¿1− P0 → P0=1− λ

     μ

    ¿1−(  1

     μ− λ)

    ¿ λ

     μ →(e$a$ti : ρ=

     λ

     μ

    Sedangkan waktu kosong *idle time+

    4."¿1− P=1−

     λ

     μ

    Berarti%

  • 8/16/2019 M_M_1.docx

    19/33

    19

     Ln=

     λ2

     μ( μ− λ) μ

     λ

    ¿ μ

     λ x

      λ2

     μ ( μ− λ)

    ¿  λ

     μ− λ→(e$a$ti : Ln=

      λ

     μ− λ

    e. Ckspektasi waktu tunggu dalam antrian untuk non empty *untuk tidak

    kosong+ dalam barisan *=ueue+

    & n=¿  *ekspektasi waktu dalam antrian+ $ *probabilitas dari waktu

    tunggu+

    ¿& )

     λ

     μ

     μ− λ¿

     μ−¿ λ¿¿¿

    ¿  1

     μ− λ→(e$a$ti :& n=

      1

     μ− λ

    N$tas# /alam Te$r# Antr#an

    Untuk 0MM104D  ∞ /∞

    M % 4umlah pelanggan *'ustomer+ →  terbatas

    7 % 4umlah hannel

    ρ  % Sistem pelayanan *busy system+

    Pr % Probabilitas dari busy sistem < ρ

    λ   % 4umlah rata-rata pelanggan tiba per unit waktu *arri5al rate per

    unit time+

    µ  % 4umlah rata-rata per unit waktu *ser5ie rate per unit time+

  • 8/16/2019 M_M_1.docx

    20/33

    20

    P  % Probabilitas dari empty$kosong atau dalam ideal sistem

      P <1−

      1

     μ− λ →P$=¿  

     λ

     μ= ρ

     dengan ketentuan % λ

     μ

  • 8/16/2019 M_M_1.docx

    21/33

    21

    Berarti %

     L)=  λ

    2

     μ ( μ− λ )

    ¿  ρ

    2

    1− ρ2

    BAB III

    PEMBAHA!AN

    !ata yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kedatangan dan

    data pelayanan pelanggan pada antrian pintu keluar parkiran mobil Matos

     pada hari sabtu tanggal #) April )# pukul #/. 3B.

    )A!IH 4AMBAR 6A IRA

    ⇒ Pengujian distribusi lama pelayanan dengan easyfit %

    !ari tabel di atas bahwa uji Anderson !arling menunjukan bahwa

    data berdistribusi eDponensial. memenuhi asumsi.

  • 8/16/2019 M_M_1.docx

    22/33

    22

    ⇒ Pengujian distribusi waktu antar kedatangan dengan menggunakan

    easyfit %Pada easyfit uji Anderson !arling mununjukan bahwa waktu antar

    kedatangan berdistribusi eDponensial, sehingga sudah memenuhi

    asumsi.

    ⇒ Berikut ini merupakan tabel kedatangan Mobil yang akan keluar dari

    Matos %

    Ta&el )e/atangan Pelanggan

    Selang waktu

    kedatangan pelanggan

    4umlah

    7edatangan

    -#

    ##-)# 2

    ))-2)

    22-2 2

    - )

  • 8/16/2019 M_M_1.docx

    23/33

    23

    -/ )

    //-1/ )

    11-N1 )

    NN-N #

    -# )

    ##-### )

    ####-#)##

    #)#)-#2#) #

    #2#2-##2 )

    ##-##

    ##-#/# #

    ⇒ Gasil pengujian distribusi jumlah kedatangan mobil waktu antar kedatangan

    ada selang terdengan menggunakan easyfit %

    !ari tabel diatas menunjukan bahwa kedatangan pelanggan berdistribusi

     poisson. sudah sesuai asumsi.

    1 !truktur Dasar M$/el Antr#an

    Model Sistem Antrian

  • 8/16/2019 M_M_1.docx

    24/33

    24

    !alam sistem antrian ini menggunakan sistem antrian Single C"aunnel #

    Single $"ase. !ari tabel di atas diketahui 9ata-rata waktu antar kedatangan

    (1 λ )  dan 9ata-rata waktu layanan (

    1 μ )  adalah sebagai berikut %

    1

     λ=39,8077*λ=

      1

    39,8077=0,0251208

     

    1

     μ=32,1825* μ=

      1

    32,1825=0,0310728  

    # "ingkat intenstas *kegunaan+ pelayanan atau  ρ  

     ρ=

    1

     μ

    1

     λ

    = λ

     μ=0,0251208

    0,0310728=0,808449

    Angka tersebut menunjukkan bahwa operator akan sibuk melayani pelanggan selama N,N dari waktunya. Sedangkan ,###atau #,#

    dari waktunya *# 0  ρ + yang sering disebut idle time akan digunakan

    operator untuk istirahat, dll

    ) 9ata-rata banyaknya pelanggan dalam sistem

     Ls=  ρ

    1− ρ=

    0,808449

    0,191551=4,22055+4

    Angka tersebut menunjukkan bahwa operator dapat mengharapkan

     pelanggan yang berada dalam sistem.

    2 9ata-rata banyaknya pelanggan menunggu untuk dilayani

     L)=  ρ

    2

    1− ρ=(0,808449)2

    0,191551  =

    0,653590

    0,191551=3,41210

    Angka tersebut menunjukkan bahwa motor yang menunggu untuk dilayani

    dalam antrian sebanyak 2 pelanggan

    9ata-rata waktu yang digunakan pada sistem

  • 8/16/2019 M_M_1.docx

    25/33

    25

    & s=  1

     μ (1− ρ)=

      1

    0,0310728 (0,191551)=168,010

     detik 

    Angka tersebut menunjukkan bahwa waktu rata-rata dalam pelanggan

    sistem selama 168,010  detik 

    9ata-rata waktu tunggu

    & )=  ρ

     μ(1− ρ)=

      0,808449

    0,0310728(0,191551)=135,828

     detik 

    Angka tersebut menunjukkan bahwa waktu rata-rata pelanggan menunggu

    dalam antrian selama 135,828  detik 

    / Probabilitas terdapat n pelanggan

     n=(1− ρ ) ρn

    • 6ntuk n <

       40=(1− ρ ) ρ40

    ¿ (1−0,808449 )(0,808449)40

    ¿0,0000387

    4adi, peluang terdapat adalah ,2N1

    • 6ntuk n

  • 8/16/2019 M_M_1.docx

    26/33

    26

    BAB I7

    PENUTUP

    .1 )es#m%ulan

    # Permasalahan di atas seara umum memenuhi model antrian Model

    * M$ M$ #$ ∞ $ ∞ +.

    ) !ari pemasalahan di atas diperoleh%

    a. "ingkat intenstas *kegunaan+ pelayanan atau  ρ  dari

     perhitungan manual didapat hasil yaitu sebagai berikut%

     ρ=0,808449

    Angka tersebut menunjukkan bahwa operator akan sibuk

    melayani pelanggan selama N,N dari waktunya.

    Sedangkan #,# dari waktunya *# 0 p+ yang sering

    disebut idle time akan digunakan operator untuk istirahat, dll

     b. 9ata-rata banyaknya pelanggan dalam sistem dari

     perhitungan manual diperoleh hasil sebagai berikut%

      Ls=4,22055+4

    Angka tersebut menunjukkan bahwa operator dapat

    mengharapkan pelanggan yang berada dalam sistem.

    . 9ata-rata banyaknya pelanggan menunggu untuk dilayani dari

     perhitungan manual yaitu sebagai berikut% L)=3,41210

    Angka tersebut menunjukkan bahwa mobil yang menunggu

    untuk dilayani dalam antrian sebanyak 2 pelanggan

    d. 9ata-rata waktu yang digunakan pada system dari

     perhitungan manual yaitu sebagai berikut%& s=168,010   detik

  • 8/16/2019 M_M_1.docx

    27/33

    27

    Angka tersebut menunjukkan bahwa waktu rata-rata dalam

     pelanggan sistem selama 168,010  detik

    e. 9ata-rata waktu tunggu dari perhitungan manual yaitu sebagai

     berikut%& )=135,828  

    Angka tersebut menunjukkan bahwa waktu rata-rata

     pelanggan menunggu dalam antrian selama 135,828  detik 

    DA8TAR PU!TA)A

  • 8/16/2019 M_M_1.docx

    28/33

    28

    7akiay, ".4., *)+, %asar &eori 'ntrian (ntu e"idupan *yata, Andi

    Press, ogyakarta.

    Purwaningsih, Geti., *)#2+, &eori $enun+ang , Adobe 9eader.

    Megister 3"A"S, *)#2+, odel &eotri 'ntrian, Adobe 9eader.

  • 8/16/2019 M_M_1.docx

    29/33

    29

    LAMPIRAN

    Lam%#ran 1

  • 8/16/2019 M_M_1.docx

    30/33

    30

    !ata Antrian pintu keluar parkiran mobil Matos pada hari sabtu tanggal

    #) April )# pukul #/. 0 #1. 3B

     :O

    aktuMulaiAntrian*detikke+

    8amaAntrian*detik+

    aktu Antar7edatangan*detik+

    aktuMulaidi8ayani

    aktuSelesaidi8ayani*detik

    ke-+

    8amaPelayanan*detik+

    waktudalamsistem*detik +

    # ,N 2#, 2#, 2#,

    ) ,N #, )2,# 2#,/ 1/, ,2 /,N

    2 2#,# 1, 2,N 11,) ##,) ) ,

    //, ),1 )1 #) #/,N ,N ),

    ,/ #,N #,2 #1,) #/,/ 2, 12,)

    / ##2, #1 /,) #/#, #/,# 2,) #,)

    1 #1N,# ), )#, # )#2, #, 2,

    N ) #, )#, )# )2,) #/,) 2,1 ))#, 2 )2, )1N, N N

    # )), /N )N ) # N2

    ## ))N, ), , ) 2,N /,N /1,2

    #) )/N, 2 1,) 21,# 22,1 /,/ 2/,/

    #2 2,# # 2/ 2,2 22,1 2N, N,

    # 2N,# #), # 2 # / #N,

    # 2,# ##,# ), 2 #2,) #,) )#,2

    #/ #,/ #, /, # #/, ##, ###,

    #1 N , ## #,2 21, #N,/ )N,

    #N )#,1 ),# 2 //,) /1,) NN,

    # ),# )2,/ ), /N /),) 2,) 1,N

    ) /)#, ),2 , / /N,/ 2,/ )2,)# /1) )1,2 /N /2,) /,/ ), ),1

    )) 1 ), /#, /1 1#, 2, 12,N

    )2 N#, # ), 1##, 1),2 ,N ,N

    ) N)) # ##,/ 1 112, #, ),

    ) 2),/ 1, 11 1NN,) #2,) )),)

    )/ , #1 #),1 1,2 N),1 2, ),

    )1 #2,) , ), N)1 N2, N, #N,2

    )N #1),1 N,1 N2N, NN, # /

    ) ##1#, ## #N N# /,N ,N //,N

    2 ##N, )1, 2,1 1 2 / 22,

    2# ##2,# #,2 N, 1/,/ )#,/ 2/,

    2) #)) ,N #,N 1N #2/,N N,N /N,/

    22 #))#,N )/,2 /,) #2N, #), N,22 #)1N , N,# # ##, , /,2

    2 #2/1,# ),2 2,2 ##/,2 ##N,1 ), )),1

    2/ ##, #,2 ),/ ##2 ##1N,N ),N #,#

    21 #2/ /,1 2, ##N# ##NN,) 1,) #2,

    2N #//, ##, #/,1 ##),1 #)2, #,N )),2

    2 #N2,/ )1,2 1/,N #), #2)),2 ##/, #2,1

    #/, 2#,# #2),1 #2/,# 2, 1,

    Lam%#ran 2

  • 8/16/2019 M_M_1.docx

    31/33

    31

    ⇒ 'ara pengujian waktu lama pelayanan dengan menggunakan easyfit %

    # Buka Program Casyfit

    ) !ata lama pelayanan isikan pada tabel

    2 7emudian pilih analysis 0 &it !istribution

    Lam%#ran 3

    Pada input data pilih 'ontinuous- Ok 

  • 8/16/2019 M_M_1.docx

    32/33

    32

    8alu pilih Eoodness of fit untuk melihat hasil uji !istribusi

     :B % 8akukan yang langkah sama untuk menguji !istribusi waktu antar

    kedatangan.

    ⇒ 'ara pengujian dengan menggunakan POM LM

    # 7lik Module pilih waiting lines

    Lam%#ran

    ) klik file 0 :ew 0 M$M$# exponential service time akan munul gambar 

    di bawah ini

  • 8/16/2019 M_M_1.docx

    33/33

    33

    2 3si lamda dan mu pada kolom 5alue

    Selajutnya klik slo5e akan diperoleh tabel sebagai berikut%