30

MM-industri.com

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Fair Magazine Manufacturing Indonesia 2012

Citation preview

Page 1: MM-industri.com
Page 2: MM-industri.com
Page 3: MM-industri.com

Page 3

Indonesia akan memasuki pasar tunggal

ASEAN plus 6 negara—ASEAN Free Trade

Agreement tahun 2015. Pemerintah, para

pelaku bisnis—khususnya sektor industri, dan

masyarakat harus segera membenahi

berbagai hal yang menyangkut birokrasi dan

pelayanan.

Berbagai pihak mengkhawatirkan pasar

tunggal, pasar domestik kita akan dibanjiri

produk-produk asing. Kualitas-

nya (mungkin) lebih baik dan

harga bersaing. Para pekerja

dari 15 negara akan masuk ke

Indonesia. Kita tidak usah kha-

watir menghadapi pasar tung-

gal itu.

Jumlah penduduk Indonesia

yang 242,3 juta adalah pering-

kat ke-3 di bawah China (1.344,0

miliar) dan India (1.241,0 miliar).

Sedangkan PDB, Indonesia

mencapai US$846,832

menempati posisi ke-6 di

bawah China, Jepang, India,

Australia, dan Korea Selatan.

Indikator ekonomi itu sungguh

menggembirakan, Sumber daya

alam belum kita gali sepenuhnya.

Menurut Menteri Koordinator Perekonomian

Hatta Rajasa, modal asing yang masuk ke

Indonesia—di luar minyak dan gas bumi—

mencapai US$20 miliar dan akan menjadi

US$30 miliar tahun ini. Dia optimis, investasi

asing yang masuk ke Indonesia akan

mencapai lebih US$50 miliar pada pasar

tunggal.

Sektor manufaktur akan dijadikan sebagai

basis industri agar mampu meningkatkan

pertumbuhan ekonomi (6,5 persen/tahun).

Nilai perdagangan Indonesia telah tercapai

US$400 miliar akhir 2012. Nilai perdagangan

akan kita peroleh sebesar US$700 miliar pada

tahun 2015.

Untuk memberikan informasi perkembangan

permesinan, tools dan teknologi kepada para

pelaku industri dan bisnis, pengasuh online

media ini, www.mm-industri.com yakni PT

Media Manufaktur Indonesia yang bekerja

sama dengan huettl consulting (Jerman),

menerbitkan majalah edisi cetak untuk

menyambut pameran Manufacturing

Indonesia, 5 – 8 Desember 2012 di Jakarta.

Edisi cetak ini merupakan salah satu

peningkatan pelayanan kami kepada para

pelaku bisnis.

Kepada para peserta pameran Manufacturing

Indonesia 2012, kami mengucapkan selamat.

Jika para eksibitor merasa kurang waktu

untuk menggelar alat-alat industri canggih

Anda, silakan berpameran melalui Online

Exhibition di media kami. Anda bisa berpam-

eran selama waktu yang Anda inginkan,

apakah sebulan, satu tahun, bahkan satu hari

pun bisa. Kami siap membantu menjual alat

industri dan teknologi kepada para pelaku

industri di Indonesia dan ASEAN. Serahkan

informasi—bahasa apa pun Anda gunakan—

kami terjemahkan ke bahasa Indonesia.

Semoga sukses, sampai ketemu pada pam-

eran Manufacturing Indonesia 2013.

Salam kami,

Jakarta, 5 Desember 2012

Rayendra L. ToruanRayendra L. ToruanRayendra L. ToruanRayendra L. Toruan | Publisher

PT Media Manufaktur, Jakarta

Prof. Winfried HuettlProf. Winfried HuettlProf. Winfried HuettlProf. Winfried Huettl | Co-publisher

prof. huettl consulting Germany

PT Media Manufaktur Indonesia PT Media Manufaktur Indonesia PT Media Manufaktur Indonesia PT Media Manufaktur Indonesia

Editor-in-Chief:

Denis L. Toruan ([email protected])

Redaksi: [email protected]

Bisnis & Pengembangan :

Aguinaldo L. Toruan ([email protected] | [email protected])

Alamat : Kemang Swatama H-12, Kalibaru, Cilodong, DEPOK 16414, Jawa Barat, Indonesia

Bank: BNI Account number: 0234 637078 Swift code: BNINIDJA

CoCoCoCo----Publisher: Prof. Winfried Huettl Publisher: Prof. Winfried Huettl Publisher: Prof. Winfried Huettl Publisher: Prof. Winfried Huettl

Prof. huettl consulting | 73111 Lauterstein | Germany

Editor: Miriam Ann Huettl

([email protected]) (Phone: +49 7332 922050)

Licensed by

Kekuatan Ekonomi IndonesiaKekuatan Ekonomi IndonesiaKekuatan Ekonomi IndonesiaKekuatan Ekonomi Indonesia

Kiri - kanan: Aguinaldo L. Toruan, Prof. Winfried Huettl,

Rayendra L. Toruan, and Denis L. Toruan

Daftar Isi:Daftar Isi:Daftar Isi:Daftar Isi:

Kebangkitan dan Ketangguhan Industri

Indonesia pada 2025 | Halaman 5

Tawarkan Alat-alat Industri dan Teknologi

Canggih | Halaman 8

Mitra Dagang Indonesia dengan

Mancanegara | Halaman 10

Mesin bubut KNUTH Pencipta Prestasi dan

Efisiensi | Halaman 18

Jerman & Eropa Butuh Sarjana IT dan Teknik |

Halaman 20

Jerman: Kerja sama pendidikan teknologi |

Halaman 22

Russia and Spanyol | 23

Publisher: Rayendra L. Toruan Publisher: Rayendra L. Toruan Publisher: Rayendra L. Toruan Publisher: Rayendra L. Toruan Telepon : +62 217701499 Faksimili : +62 217701499

Gambar depan:

Turbin Siemens

Page 4: MM-industri.com

Page 4 |

Page 5: MM-industri.com

2012 | Page 5

Apa yang harus kita lakukan untuk merealisasikan target kebangkitan dan ketangguhan industri Indonesia? Bagaimana kebangkitan industri manufak-tur—sebagai salah satu pendu-kung kemajuan ekonomi? Apakah iklim investasi—khususnya bagi investor asing—cukup kondusif? Bagaimana pembenahan infrastruktur dan bidang regulasi? Untuk men-jawab pertanyaan-pertanyan di atas, Kementerian Perindustrian Indonesia menjelaskan melalui situsnya (http://rocana.kemenperin.go.id), bahwa Indonesia sebagai negara industri maju baru, sektor industri harus mampu memenuhi beberapa kriteria dasar seperti berikut:

• Memiliki peranan dan kontribusi tinggi bagi perekonomian nasional,

• IKM memiliki kemampuan yang seimbang dengan industri besar,

• Memiliki struktur industri yang kuat (Pohon Industri lengkap dan dalam),

• Teknologi maju telah menjadi ujung tom-bak pengembangan dan penciptaan pasar,

• Telah memiliki jasa industri yang tangguh yang menjadi penunjang daya saing inter-nasional industri, dan

• Telah memiliki daya saing yang mampu menghadapi liberalisasi penuh dengan negara-negara APEC. Diharapkan tahun 2020 kontribusi industri non-migas terha-dap PDB telah mampu mencapai 30persen, dimana kontribusi industri kecil (IK) ditam-bah industri menengah (IM) sama atau mendekati kontribusi industri besar (IB). Selama kurun waktu 2010 s.d 2020 industri harus tumbuh rata-rata 9,43 per-sen dengan pertumbuhan IK, IM, dan IB masing-masing minimal sebesar 10,00 persen, 17,47 persen, dan 6,34 persen.

Untuk mewujudkan target-target tersebut di atas, diper-lukan upaya-upaya terstruk-tur dan terukur, yang harus dijabarkan ke dalam peta strategi yang mengakomo-dasi keinginan pemangku kepentingan berupa strate-gic outcomes yang terdiri

dari:

• Meningkatnya nilai tambah industri,

• Meningkatnya penguasaan pasar dalam dan luar negeri,

• Kokohnya faktor-faktor penunjang pengembangan industri,

• Meningkatnya kemampuan inovasi dan penguasaan teknologi industri yang hemat energi dan ramah lingkungan,

• Menguat dan lengkapnya struktur industri,

• Meningkatnya persebaran pembangunan industri, dan

• Meningkatnya peran industri kecil dan menengah terhadap PDB (pendapatan do-mestic bruto).

Untuk merealisasikan target-target tersebut di atas Kementerian Perindustrian telah me-netapkan dua pendekatan guna membangun daya saing industri nasional yang tersinergi dan terintegrasi antara pusat dan daerah.

Pertama, melalui pendekatan top-down den-gan pengembangan 35 klaster industri pri-

oritas yang direncanakan dari pusat (by de-sign) dan diikuti oleh partisipasi daerah yang dipilih berdasarkan daya saing internasional serta potensi yang dimiliki oleh bangsa Indo-nesia.

Kedua, melalui pendekatan bottom-up den-gan penetapan kompetensi inti industri daerah yang merupakan keunggulan daerah, di mana pusat turut membangun pengem-bangannya, sehingga daerah memiliki daya saing. Pengembangan kompetensi inti di tingkat provinsi disebut sebagai Industri Ung-gulan Provinsi dan di tingkat kabupaten/kota disebut Kompetensi Inti Industri Kabupaten/Kota.

Pendekatan kedua ini merupakan pendekatan

yang didasarkan pada semangat Otonomi Daerah. Penentuan pengembangan industri melalui penetapan klaster industri prioritas dan kompetensi inti industri daerah sangat diperlukan guna memberi kepastian dan mendapat dukungan dari seluruh sektor di bidang ekonomi termasuk dukungan per-bankan.

Saat ini telah tersusun 35 Roadmap Pengem-bangan Klaster Industri Prioritas, yakni:

1. Industri Agro, terdiri atas: (1) Industri pengolahan kelapa sawit; (2) Industri karet

dan barang karet; (3) Industri kakao; (4) Industri pengolahan kelapa; (5) Industri pengolahan kopi; (6) Industri gula; (7) Industri hasil Tembakau; (8) Industri pen-golahan buah; (9) Industri furni-ture; (10) Industri pengolahan ikan; (11) Industri kertas; (12) In-dustri pengolahan susu.

2. Industri Alat Angkut, meliputi: (13) Industri kendaraan bermotor; (14) Industri perkapalan; (15) In-dustri kedirgantaraan; (16) Industri perkeretaapian.

3. Industri Elektronika dan Telematika, yakni: (17) Industri elektronika; (18) industri teleko-

Kebangkitan dan Ketangguhan Industri Indonesia pada 2025Kebangkitan dan Ketangguhan Industri Indonesia pada 2025Kebangkitan dan Ketangguhan Industri Indonesia pada 2025Kebangkitan dan Ketangguhan Industri Indonesia pada 2025 Indonesia sedang menuju Industri Tangguh pada tahun 2025. Hal itu telah diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 28 tahun 2008Indonesia sedang menuju Industri Tangguh pada tahun 2025. Hal itu telah diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 28 tahun 2008Indonesia sedang menuju Industri Tangguh pada tahun 2025. Hal itu telah diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 28 tahun 2008Indonesia sedang menuju Industri Tangguh pada tahun 2025. Hal itu telah diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 28 tahun 2008: : : : Kebijakan Industri Nasional menjadi Negara Industri Tangguh pada tahun 2025. Visi tersebut sebagai lanjutan visi tahun 2020 yangKebijakan Industri Nasional menjadi Negara Industri Tangguh pada tahun 2025. Visi tersebut sebagai lanjutan visi tahun 2020 yangKebijakan Industri Nasional menjadi Negara Industri Tangguh pada tahun 2025. Visi tersebut sebagai lanjutan visi tahun 2020 yangKebijakan Industri Nasional menjadi Negara Industri Tangguh pada tahun 2025. Visi tersebut sebagai lanjutan visi tahun 2020 yang men- men- men- men-canangkan Indonesia sebagai Negara Industri Maju Baru (Deklarasi Bogor APEC 1995). Apakah Indonesia mampu mewujudkannnya? Baiga-canangkan Indonesia sebagai Negara Industri Maju Baru (Deklarasi Bogor APEC 1995). Apakah Indonesia mampu mewujudkannnya? Baiga-canangkan Indonesia sebagai Negara Industri Maju Baru (Deklarasi Bogor APEC 1995). Apakah Indonesia mampu mewujudkannnya? Baiga-canangkan Indonesia sebagai Negara Industri Maju Baru (Deklarasi Bogor APEC 1995). Apakah Indonesia mampu mewujudkannnya? Baiga-mana 35 Roadmap Pengembangan Klaster Industri Prioritas di Indonesia?mana 35 Roadmap Pengembangan Klaster Industri Prioritas di Indonesia?mana 35 Roadmap Pengembangan Klaster Industri Prioritas di Indonesia?mana 35 Roadmap Pengembangan Klaster Industri Prioritas di Indonesia?

Menteri Perindustrian MS Hidayat (Foto: JPNurhayati)

Salah satu kegiatan industri ban di Indoensia (Sumber foto: Federal)

Page 6: MM-industri.com

Page 6 |

komunikasi; (19) Industri komputer dan pera-latannya

Basis Industri Manufaktur, meliputi:

• Industri Material Dasar: (20) Industri besi dan baja; (21) Industri Semen; (22) Industri petrokimia; (23) Industri Keramik

• Industri Permesinan: (24) Industri perala-tan listrik dan mesin listrik; (25) Industri mesin dan peralatan umum.

• Industri Manufaktur Padat Tenaga Kerja: (26) Industri tekstil dan produk tekstil; (27) Industri alas kaki;

• Industri Penun-jang Industri Kreatif dan Kreatif Tertentu: (28) Industri perang-kat lunak dan konten multimedia; (29) In-dustri fashion; (30) Industri kerajinan dan barang seni.

Industri Kecil dan Menengah Ter-tentu: (31) Industri batu mulia dan perhi-asan; (32) Industri garam rakyat; (33) Industri gerabah dan keramik hias; (34) Industri minyak atsiri; (35) Industri makanan ringan.

Ada pun provinsi yang telah menyusun road-map industri unggu-lan provinsinya terdiri dari 18 provinsi yakni: 1) D.I. Yogyakarta, 2) Sulawesi Tengah, 3) Papua, 4) Sumatera Barat, 5) Sumatera Selatan, 6) Lampung, 7) Kaliman-tan Timur, 8) Sulawesi Selatan, 9) Gorontalo, 10) Nusa Tenggara Timur, 11) Nusa Tenggara Barat, 12) Nanggroe Aceh Darussalam, 13) Riau, 14) Kepulauan Riau, 15) Kepulauan Bangka Belitung, 16) Kalimantan Barat, 17) Sulawesi Tenggara, dan 18) Sulawesi Utara.

Sedangkan kabupaten/kota yang telah menyusun road-map kompetensi inti industri kabupaten/kotanya terdiri dari 5 kabupaten/kota seba-gai berikut: 1) Kota Pangkal-pinang, 2) Kabupaten Luwu, 3) Kota Palopo, 4) Kabupaten Maluku Tengah, dan 5) Kabu-paten Maluku Tenggara. Se-mentara kabupaten/kota lainnya sedang dalam proses kajian.

Nilai investasi asing mencapai Rp300 triliun

Iklim investasi yang kondusif menarik minat pemodal asing untuk berinvestasi di Indone-

sia. Menjelang akhir November 2012 ini, proyek-proyek asing direalisasikan sehingga pemerintah optimistis bahwa modal asing akan masuk ke Indonesia tahun 2013, sejum-lah US$30 miliar atau Rp300 triliun. Hal itu disampaikan oleh Menteri Perindustrian kepada wartawan belum lama ini.

Di Tuban, Jawa Timur, demikian Hidayat, akan dibangunan dua pabrik pengolahan minyak mentah. Demikian pula di Balongan, Jawa Barat. Pembangunan dua refinery di kedua daerah itu merupakan kerja sama Pertamina

dengan perusahaan minyak Arab Saudi (Tuban) dan Kuwait (Balongan). Nilai inves-tasi pembangunan satu pabrik pengolahan minyak mentah itu mencapai US$10 miliar. Menurut Hidayat dari pembangunan dua refinery itu, Indonesia akan menerima inves-tasi senilai US$20 miliar. Kedua pabrik itu akan memproduksi hingga 600 ribu barel

bahan bakar minyak per hari.

Dengan beroperasinya dua ki-lang minyak itu, Hidayat menje-laskan akan mampu mengurangi subsidi BBM sebesar US$14 mil-iar per tahun. Selain itu, Menteri Hidayat menuturkan investasi besar yang akan masuk ke Indo-nesia berasal dari Honam Petro-chemical Corporation. Honam

akan menanamkan investasi senilai US$5 miliar dengan membangun pabrik petrokimia di Indonesia. Menurut Menteri Hidayat, impor petrokimia Indonesia senilai US$6 miliar per

tahun bisa dikurangi dikurangi dengan pem-bangunan pabrik tersebut.

Foxconn Technology asal Taiwan juga dise-butnya sudah mulai mempersiapkan pemban-gunan pabrik di Indonesia. Pabrik senilai US$5 miliar itu disebutnya akan siap beroperasi pada pertengahan 2013 mendatang.

Direktur Jenderal Kerja Sama Industri Interna-sional Kementerian Perindustrian, Agus Tjaha-jana menambahkan, Indonesia sangat mem-butuhkan produk minyak hasil olahan. Karena

itu, pembangunan dua refinery itu perlu dila-kukan untuk menggenjot industri dalam negeri. Secara keseluruhan, Agus mengatakan total investasi senilai US$30 miliar itu bisa direalisasikan dalam jangka waktu dua tahun. “Paling realistis dalam dua tahun investasi itu sudah bisa dirasakan,” katanya. Meskipun begitu, dia mengatakan akan berusaha mere-alisasikan investasi itu secepat mungkin.

Indonesia pun berpeluang menjadi produser ban terbesar dengan direalisasikannya pem-bangunan pabrik ban baru, kerja sama antara pengusaha Indonesia dan investor dari China. Nilai investasi mencapai Rp4,5 triliun dengan perkiraan tenaga kerja yang dibutuhkan men-capai 3.000 orang. Ketertarikan investor dari China itu beralasan karena Indonesia memiliki karet sebagai bahan baku utama pembutan ban. Menurut Presiden Direktur PT Eastern Ogreen, Wang Zi Rong pada saat peletakan batu pertama pabrik ban itu di kawasan in-dustri Bukit Indah Cikampek, Jawa Barat, bahwa produk ban akan diekspor sebesar 60 peren, sisanya untuk memenuhi pasar domes-tik.

Kegiatan tambang batubara di Indoensia

Page 7: MM-industri.com

| Page 7

Salah satu kegiatan industri ban di Indoensia (Sumber foto: Federal)

Pembangunan pabrik akan dimulai pada De-sember 2012 dan diprediksi akan rampung pada Februari 2014. Pabrik yang berlokasi di Cikampek, Karawang, Jawa Barat, tersebut ditargetkan mampu memproduksi 2 juta truck and bus radial (TBR) per tahun dan 5 juta passanger car radial (PCR) per tahun.

Presiden Direktur Shandong O'Green Group Zirong Wang mengemukakan pihaknya ber-harap perusahaan tersebut mampu memim-pin pasar dunia otomotif di tingkat nasional dan internasional.

Pendirian PT Eastern Ogreen merupakan usaha patungan antara Shandong Ogreen (China) dan PT Vorich Wealthindo (Indoensia) dengan invetasi sebesar Rp4,5 triliun. Re-alisasi pabrik ini tergolong cepat, seperti di-ungkapkan oleh I Gusti Suryawirawan Direk-tur Pengembangan Fasilitasi Industri Kawa-san. Pihaknya mengunjungi China empat bulan yang lalu, dan langsung direalisasikan dalam pembangunan pabrik ban.

Pihak investor dari Australia pun tidak mau ketinggalan untuk menanamkan modalnya di Indonesia, seperti diungkapkan oleh Duta Industrri Otomotif Australia, John Conomos belum lama ini. Federasi Pabrik Produk Oto-motif Australia (FAPM) telah menjalin kesepa-haman dengan Gabungan Industri Alat-alat Mobil dan Motor (GIAMM) di Jakarta.

Conomos yang memimpin rombongan pebis-nis Australia yang berkunjung ke Indonesia belum lama ini, menguangkapkan banyak peluang industri yang dapat dikembangkan oleh kedua belah pihak. Sementara itu, menurut KOMPAS (27 November 2012), PT McDermott milik pengusaha Amerika Serikat akan menanamkan modalnya sebesar US$10 juta di Bolok, Kupang, Nusa Tenggara Timur. Perusahaan ini bergerak di bidang industri pengelasan pipa yang digunakan untuk mem-bangun anjungan pengeboran minyak lepas pantai. Perusahaan ini menyerap 2.000 orang tenaga kerja local.

Jawah Tengah pun tidak mau ketinggalan. Kelompok usaha Sritex sedang membangun pabrik serat rayon di desa Sukoharjo. PT Rayon Utama Makmur anak usaha Sritex menggelontorkan modal sebesar Rp3,5 tril-iun. Target produki 80.000 ton serat rayon per tahun.

China incar batubara di Sumatra SelatanChina incar batubara di Sumatra SelatanChina incar batubara di Sumatra SelatanChina incar batubara di Sumatra Selatan

Investor Republik Rakyat China (RRC) mengin-car peluang investasi pembangunan jalur kereta api (KA) khusus batubara. Minat itu diungkapkan Duta Besar (Dubes) RI untuk RRC dan Mongolia, Imron Cotan.

! "Saya tidak bisa menyebutkan nama investor tersebut, tapi sejauh ini untuk

jalur khusus batu bara sudah dilakukan pembicaraan intens," ungkapnya. Pihaknya

berharap, dari kunjungan ke Sumsel para investor RRC mendapatkan mitra yang

cocok dan dapat menandatangani kesepakatan kerja sama.

Chief Representatif Dongfang Elektric Group, Li Zugeng mengatakan, pihaknya

sudah pernah melakukan investasi di Sumsel. "Kita mengetahui banyak batu bara

dengan kapasitasnya besar. Kita akan mencari peluang untuk kerja sama,"

katanya.

Gubernur Sumsel, H Alex Noerdin mengatakan, Sumsel merupakan provinsi terbaik dalam hal investasi. Sumsel punya

gas alam yang diekspor ke Singapura. "Selain itu Sumsel memiliki potensi 22,24 miliar ton batu bara atau

48,45 persen cadangan nasional dan batu bara itu baru akan habis 3.000 tahun

mendatang," bebernya.

Ditambahkannya, Sumsel akan membangun kawasan ekonomi khusus (KEK) seluas 3.000 hektare di kawasan

Tanjung Api-Api (TAA) dan bisa diperluas lagi. "Silakan berinvestasi di Sumsel

secepatnya karena investor AS juga telah melihat potensi Sumsel," imbuh Alex.

Sementara itu, validasi usulan proyek dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi

Indonesia (MP3EI) bertambah 246 buah. Lukita Dinarsyah Tuwo, Wakil Menteri

Negara Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Wakil Kepala

Bappenas, mengatakan berdasarkan validasi terakhir Bappenas, usulan proyek

MP3EI saat ini telah mencapai 912 proyek.

"Setelah validasi, maka jumlahnya menjadi 914 dengan nilai investasi Rp2.192 triliun,"

katanya. Usulan proyek itu meliputi usulan baru dari pemerintah daerah, kementerian/

lembaga, BUMN, dan swasta.

Lukita mengungkapkan sebelumnya usulan proyek MP3EI sebanyak 666 proyek dengan

total nilai investasi sebesar Rp1.774 triliun. Usulan proyek MP3EI itu untuk

periode 2011 sampai 2025. Pemerintah saat ini akan lebih memprioritaskan proyek-

proyek yang mendukung Kawasan Perhatian Investasi (KPI).

"(Usulan proyek) kita fokuskan terutama yang mendukung kawasana KPI," ujarnya.

(Sumber: Diolah dari KOMPAS, tender-indonesia.com, TEMPO, com dan The

Jakarta Post).

Page 8: MM-industri.com

Page 8

Pameran Manufacturing Indonesia (MI) yang diselenggarakan oleh PT Pamerindo Indonesia bekerja sama dengan Overseas Exhibition Services Ltd dari World Organization grup perusahaan penyeleng-gara pameran di London, Inggris, merupakan ajang pertemuan antara pembuat mesin/alat-alat industri/teknologi dengan pelaku industri di Indonesia.

Salah satu suasana industri manufaktur otomotif Indonesia Pameran MI 2012 sesuai dengan kebijakan Indonesia yang sedang melakukan revitalisasi besar-besaran pada sektor manufaktur untuk mendukung kebangkitan dan ketangguhan industri. Target investasi sektor manufaktur tahun 2012 ini senilai Rp147,26 triliun akan tercapai. Realisasi selama 9 bulan terakhir mencapai Rp115,46 triliun.Kementerian Perindustrian optimis mematok target investasi industri pengolahan nonmigas mencapai Rp168,42 triliun tahun 2013, yang berarti pertumbuhannya mencapai 14,36% dibandingkan dengan target tahun 2012 ini. Menurut Harris Munandar, Kepala Pusat Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri Kemenperin, kinerja investasi di dalam negeri terus meningkat sejak 2006, kecuali pada 2009. Kendati kontribusi investasi di sektor manufaktur menurun sejak 2008, peluang untuk tumbuh kembali dinilai masih ada. Pada 2013 Kementerian Perindustrian

menargetkan investasi manufaktur Rp168,42 triliun, dan mengharapkan sektor-sektor lain yang bisa tumbuh, seperti industri farmasi dan makanan. Beberapa kondisi yang memicu perlambatan pertumbuhan beberapa sektor industri, antara lain, ketidakmampuan produksi dalam negeri memenuhi persyaratan negara tujuan ekspor, kekurangan bahan baku, kelesuan

ekomomi di beberapa negara di Eropa, dan tingginya biaya logistik akibat ketersediaan infrastruktur minim di dalam negeri. Isu-isu energi seperti rencana penaikan harga bahan bakar minyak, listrik, dan gas, juga memengaruhi pertumbuhan sektor manufaktur di Indonesia. Akan tetapi, Bank Dunia justru memperkirakan bahwa industri manufaktur Indonesia akan kembali bangkit setelah masa jayanya pada periode 1990-1996 berakhir pada krisis finansial Asia.

Kebangkitan industri manufakturKebangkitan industri manufakturKebangkitan industri manufakturKebangkitan industri manufaktur Kepala Perwakilan Bank Dunia di Indonesia, Stefan Koeberle menjelaskan kepada wartawan, bahwa kebangkitan industri manufaktur di Indonesia dipicu oleh permintaan domestik yang semakin tinggi serta cepatnya pertumbuhan investasi asing. Meningkatnya investasi di Indonesia

dipengaruhi program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang telah dicanangkan pemerintah. Anggaran untuk proyek MP3EI ini sampai 2015 diperkirakan sebesar Rp4.000 triliun.Tahap pertama dibutuhkan Rp1.000 triliun. Sementara itu, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat total realisasi investasi selama kuartal II tahun 2012 mencapai Rp76,9 triliun. Sementara itu pameran MI merupakan presentasi terbesar di bidang teknologi manufaktur, jasa, alat mesin, pengerjaan logam, dan industri sesuai dengan kebutuhan industri Indonesia. Pamerindo mengombinasikan Manufacturing Indonesia dan Mesin Bubut yang berkaitan dengan presisi rekayasa, inovasi, mesin perkakas, dan pengolahan serta berbagai solusi yang dapat diaplikasi pada sektor industri. Selama empat hari pameran, lebih dari 2.400 peserta dari dari 40 negara akan dikunjungi oleh 25.000

para pelaku industri dari Indonesia dan kawa-san ASEAN. Keikutsetasan peserta MI 2012 merupakan pertanda bahwa peran Indonesia di bidang manufakur semakin meningkat di tingkat global. Manufaktur dan industri presisi reka-yasa yang mengubah dengan cepat dalam pelayanan basis industri semakin beragam. Meskipun ekonomi global sedang lesu, na-mun perekonomian Indonesia diperkirakan akan tumbuh sebesar 6,3 persen tahun 2013.

Tawarkan AlatTawarkan AlatTawarkan AlatTawarkan Alat----alat Industri dan Teknologi Canggihalat Industri dan Teknologi Canggihalat Industri dan Teknologi Canggihalat Industri dan Teknologi Canggih

Salah satu suasana industri manufaktur otomotif Indonesia

Pabrik gula ini harus dimodernisasi dengan

mesin dan teknologi

Page 9: MM-industri.com

Page 9

Indonesia akan berubah menjadi pusat manufaktur di kawasan ASEAN dan tentunya ber-dampak terhadap perkembangan regional yang memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan berkelanjutan--sektor domestik dan ekspor. Melalui MI 2012, para pengelola industri menda-patkan teknologi cangggih—merupakan solusi terhadap peningkatan efisiensi produksi dan pengurangan biaya. Meningkatnya minat peserta dari luar negeri, Pamerindo menambah ruang pameran menjadi 32.500 m2 agar para eksi-hibitor lebih leluasa menggelar mesin-mesin dan alat industri yang inovatif, terbaru, dan lebih irit biaya operasional.

Pavilun Rusia tawarkan teknologi canggihPavilun Rusia tawarkan teknologi canggihPavilun Rusia tawarkan teknologi canggihPavilun Rusia tawarkan teknologi canggih

Beberapa peserta menempati 24 pavilun khusus, antara lain perusahaan dari China, Ceko, Jerman, Jepang, Korea, Malaysia, Rusia, Singapura, Taiwan, Thailand, Turki, Inggris

dan Amerika Serikat.

Untuk pertama kalinya, delegasi dagang Rusia menempati pavilun dengan 42 orang anggota yang dipimpin oleh Georgy Kalamanov, Wakil Menteri Perindustrian dan Perdagangan Federasi Rusia. Rusia menggelar kecanggihan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan industri Indonesia. Sementara itu, China, Jepang, Korea, Thailand, dan Taiwan menggelar alat dan mesin industri.

Pengunjung berkesem-patan melihat kecanggi-han produk perusahaan-perusahaan terkemuka seperti Baykal, Carl Zeiss, DMG/Mori Seiki, Doosan, Haas Otomasi, Fusheng, Mitsubishi Electric, Okamoto, Sodick, Mitutoyo, Trumf, Hurco, Bosch Power Tools, Sullair, Omron Electronics, Autonics, SKF, LG Industrial Systems, Alat Sellery, Shenyang Machine, dan Yamazaki Mazak.

Indonesia menampilkan perusahaan, antar lain,

Angsa Putih Kurnia Kharisma, Dagang Mesin Pertama & Co, Indah Jaya Teknik Presisi, Jaya Logam Teknika, Kawan Lama Sejahtera, Multi Mayaka, Rukun Sejahtera Teknik, Santoso Teknindo, Somagede Indonesia, Usaha Jaya, dan Yuan Wira Perdana. Sesuai pameran, Anda dapat menyaksikan kecanggihan teknologi perusa-haan-perusahaan tadi yang akan kami munculkan pada Online Exhibition mau pun ulasam Review pada Kalender Acara media khusus manufaktur: www.mm-industri.com.

Announcement

BAUMA 2013: Guestland Indonesia

With more than 2500 exhibitors the

BAUMA 2013 Munich will be the biggest fair for building and

construction machines, systems and services. With more than 20.000 potential customers and a very

proud and huge investment program Indonesia is the hottest

spot in the ASEAN region. MM-industri.com will cover this unique event and will offer a mult-level campaign in Bahasa Indonesia: • Starting from Dec. 15 with our online-exhibition on the portal www.mm-industri.com with a

presentation of the company or the products, for example 1 page with 2 photographs, logo and link

• During the fair a team of journalists from Indonesia will cover the exhibition and we will publish a review mm-industri.com—magazine, printed in Bahasa and distributed to potential clients of the construction and building businesses in Indonesia. Ihe issuance will be in May 2013.

• The magazine will be published also as e - paper and is available for more than six months.

More details on our portal www.mm-industri.com

Page 10: MM-industri.com

Page 10 |

Momen mengembangkan Momen mengembangkan Momen mengembangkan Momen mengembangkan pertumbuhan ekonomi pertumbuhan ekonomi pertumbuhan ekonomi pertumbuhan ekonomi nasional sangat tepat, nasional sangat tepat, nasional sangat tepat, nasional sangat tepat, asalkan kita membenahi asalkan kita membenahi asalkan kita membenahi asalkan kita membenahi kondisi domestik, kondisi domestik, kondisi domestik, kondisi domestik, infrastruktur dan suplai, dan infrastruktur dan suplai, dan infrastruktur dan suplai, dan infrastruktur dan suplai, dan harus menghindari harus menghindari harus menghindari harus menghindari kegaduhan politik. Demikian kegaduhan politik. Demikian kegaduhan politik. Demikian kegaduhan politik. Demikian Wakil Presiden Boediono Wakil Presiden Boediono Wakil Presiden Boediono Wakil Presiden Boediono pada acara CEO FORUM yang pada acara CEO FORUM yang pada acara CEO FORUM yang pada acara CEO FORUM yang diselenggarakan diselenggarakan diselenggarakan diselenggarakan KOMPASKOMPASKOMPASKOMPAS di di di di Jakarta, 28 November 2012. Jakarta, 28 November 2012. Jakarta, 28 November 2012. Jakarta, 28 November 2012.

Kegiatan industri mendukung pertumbuhan ekonomi nasional (Sumber foto: http://t2.gstatic.com/)

Kalau terjadi kegaduhan politik, maka pemerintah sulit membuat keputusan yang diperlukan untuk menghadapi bahaya yang berasal dari luar atau bahaya yang sudah menumpuk di dalam negeri. Di sisi lain, beberapa negara yang tadinya ingin menanamkan atau meningkatkan investasinya di Indonesia akan mengurungkan rencananya. Bagaimana hubungan dagang Indonesia dengan berbagai negara?

China: China: China: China: TarikTarikTarikTarik----menarik kawan lawanmenarik kawan lawanmenarik kawan lawanmenarik kawan lawan

Siapa negara investor lima terbesar untuk

Indonesia saat ini? Pertanyaan ini lumrah kita ajukan, apalagi saat kita berbicara mengenai perkembangan perekonomian dan prospek Indonesia yang saat ini sedang gencar dalam mengimplementasikan Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). MP3EI itu sendiri membutuhkan dana sebesar US$600 miliar untuk dapat berhasil.

Lima besar negara investor terbesar untuk Indonesia berturut-turut dari yang terbesar ke yang terkecil hingga Januari 2012 adalah: Singapura (US$5,1 miliar), Jepang (US$1,5 miliar), Amerika Serikat (US$1,5 miliar), Belanda (US$1,5 miliar), dan Korea Selatan (US$1,2 miliar). Bagaimana halnya dengan China? Pada tahun 2011, mereka ‘hanya’ berinvestasi sebesar US$1,2 miliar ke

Indonesia. Yang menarik dari data ini adalah dengan cadangan devisa sekitar US$3,5 triliun.

Investasi China di Indonesia masih di bawah 0,5 persen dari total arus modal negara tersebut ke luar negeri dalam 5 tahun terakhir. Nilai investasi China ini belum mencerminkan potensi China yang sesungguhnya bagi kemajuan Indonesia.

“Idealnya, arus investasi China ke Indonesia adalah sebesar US$2 miliar per tahun," tandas Duta Besar RI untuk RRT dan Mongolia, Imron Cotan, ketika membuka forum Seminar on Investment Opportunities in Indonesia, di Beijing pada Oktober silam.

Bagaimana halnya dengan implementasi penuh perjanjian perdagangan bebas ASEAN–Tiongkok (China-ASEAN Free

Trade Agreement/CAFTA), apalagi pada tahun 2012 ini CAFTA genap berusia sepuluh tahun? Kedua belah pihak telah menikmati hubungan perdagangan bebas dengan tarif nol setidak-tidaknya pada kisaran 30–40 persen, selama sepuluh tahun terakhir ini. Sebagai catatan, Indonesia adalah negara terbesar kedua di ASEAN yang menjadi daerah tujuan investasi China.

Pada tahun 2012 ini (periode Januari-Juli), menurut perwakilan Kementerian Perdagangan China Jiang Jiqing, tercatat jumlah Overseas Direct Investment (ODI) China ke Indonesia adalah sebesar US$590 juta. Diharapkan jumlah ini akan terus meningkat sejalan dengan kebijakan ‘go global’ Pemerintah China yang mendorong para investornya untuk berinvestasi ke luar negeri. Pertanyaannya, akankah kebijakan ‘go global’ ini menguntungkan Indonesia? Dan yang terutama, bilamana Indonesia men-jadi salah satu tujuan dalam ‘go global’ China?

Indonesia sebagai negara yang tingkat pertumbuhan ekonominya relatif stabil dalam fluktuasi perekonomian global tentunya mendapatkan citra positif di mata internasional. Pada 2011, pertumbuhan ekonomi nasional 6,5 persen, sedangkan pada Triwulan I dan II di tahun 2012, relatif tidak jauh berubah yaitu sebesar 6,3 persen dan 6,4 persen (BPS, 2012). Produk Domestik Bruto di Indonesia yang telah berada di “tingkat atas” memasukkannya Indonesia sebagai salah satu negara G-20, memunculkan ekspektasi positif mengenai kemungkinan-kemungkinan investasi, salah satunya dengan promosi pada forum IID untuk menarik sebanyak-banyaknya investasi asing.

Namun, harus diperhatikan adalah bagaimana sebenarnya kondisi perekonomian di Indonesia dalam kaitannya dengan kesiapan investasi asing. Hingga 2012, nilai ekspor barang/jasa naik lebih dari 11 persen, sedangkan impor barang/jasa naik lebih dari 13 persen. Hal yang kontradiktif adalah penerapan kebijakan peningkatan pendapatan dari pajak. Padahal, kebijakan tersebut idealnya diterapkan saat terjadi prioritas pemulihan kas negara; dengan asumsi iklim bisnis dalam negeri mapan. Di sisi lain, pertumbuhan jumlah perusahaan tekstil, pakaian jadi, dan furnitur yang merupakan subsektor potensial ekspor di Indonesia, antara tahun 2001-2009, tidak terjadi pertambahan berarti, dari 5.938 perusahaan (pada 2001) menjadi 7.010 perusahaan (pada 2009), atau hanya sekitar 14 persen.

Mitra Dagang Indonesia dengan MancanegaraMitra Dagang Indonesia dengan MancanegaraMitra Dagang Indonesia dengan MancanegaraMitra Dagang Indonesia dengan Mancanegara

Page 11: MM-industri.com

| Page 11

Memperbandingkan secara fair antara kondisi riil di Indonesia dengan harapan dan arah kebijakan-kebijakan yang diambil dalam pembangunan perekonomian, agaknya yang dilakukan pemerintah adalah pilihan yang kurang—jika tidak mengatakan ‘tidak’—sinkron. Pembukaan pintu masuk investasi asing ke Indonesia, di atas kertas, memang dapat memunculkan beberapa proyeksi multiple effect yang positif, seperti terbukanya lapangan pekerjaan, penambahan kas negara, dan penguatan ekonomi masyarakat. Namun, hal tersebut tentunya masih diperdebatkan karena pada dasarnya efek tersebut baru akan bisa tercapai setelah ada keterjaminan payung hukum, misalnya keberpihakan pada rakyat seperti yang ditandaskan dalam pem-bukaan UUD 1945.

Penanaman modal asing (PMA) diatur dalam regulasi yang tidak begitu jelas pemisahannya dengan penanaman modal dalam negeri (PMDN). Hal ini mengindikasikan bahwa pemerintah belum memiliki komitmen pembedaan antara penyikapan kepentingan dalam negeri dan asing. Payung hukum mengenai permodalan, UU No. 25/2007 tentang Penanaman Modal, dikeluarkan pada saat kondisi di Indonesia sedang dinilai mengalami kelesuan investasi nasional dan masalah pengangguran. Prioritas pada saat itu adalah memuluskan investasi asing yang masuk. Namun, dengan berubahnya kondisi, seharusnya kebebasan penanaman modal plus insentif tanpa penyikapan khusus terhadap—terutama—modal asing dan hak pekerja harus ditinjau ulang.

Mengenai keterlanjuran kondisi yang ada, masih terdapat peluang bagi Indonesia untuk memperkuat perekonomian nasional sebelum terlalu jauh masuk dalam persaingan bebas yang terlalu berat sebelah. Pertama, pembenahan infrastruktur industri strategis dengan tujuan penguatan kedaulatan. Pembangunan industri pangan adalah sektor yang urgen dibenahi untuk menekan impor. Hal ini sangat mungkin, karena industri pangan di Indonesia tidak memulai dari nol. Lebih lanjut, industri pangan harus dibarengi dengan infrastruktur transportasi—seperti jalan raya, kereta api, dan perkapalan—untuk efisiensi distribusi.

Buruknya infrastruktur transportasi akan menimbulkan biaya tinggi dalam rantai distribusi, dan mengakibatkan tingginya harga di level konsumen.

Kedua, mendorong para pengusaha nasional dengan melakukan subsidi bagi industri berorientasi ekspor. Jumlah pengusaha di Indonesia yang dalam angka telah meningkat tajam pasca krisis Orde Baru tidak dibarengi dengan pengarahan industri swasta besar pada penguatan ekonomi nasional. Peningkatan industri kreatif bagaimanapun telah sangat berperan dalam mengurangi angka pengangguran, namun dalam kaitannya dengan orientasi pasar global, industri kreatif di Indonesia masih rentan terombang-ambing skema pasar global. Maka, prioritas pada industri ekspor oleh swasta ini patut untuk menjadi

pertimbangan, di samping memang sifat industri kreatif yang lebih fleksibel berkembang dengan subsidi lepas dari negara. Ketiga, tentunya peninjauan ulang mengenai payung hukum yang mengatur penanaman modal di Indonesia, baik PMA maupun PMDN, dengan arah pemihakan yang lebih mempertimbangkan kepentingan rakyat. Secara umum, birokrasi dan hukum di Indonesia yang sering kali menghambat perkembangan pengusaha baru perlu direformasi.

Dengan terpenuhinya minimal ketiga upaya tersebut, kerja sama ekonomi skala global adalah hal yang boleh terkait dengan kepentingan nasional, sebagai prasyarat kesiapan Indonesia. Bahwa upaya yang dilakukan Presiden Yudhoyono menarik investor masuk ke Indonesia, hal itu akan menjadi keuntungan bagi perekonomian nasional dan hubungan diplomatik dengan siapnya prasyarat ketahanan perekonomian nasional.

Dalam konteks ekonomi-politik inter-nasional, Indonesia berupaya memanfaatkan

hubungan luar negerinya demi mendapatkan kepercayaan investor asing, dan dengan demikian, memperbesar arus investasi asing yang masuk. Ini juga terjadi dalam konteks hubungan Indonesia-China, seperti yang su-dah disinggung dalam ilustrasi di awal tulisan ini.

Yang harus diwaspadai adalah, ber-beda dengan Jepang, China lebih mengu-tamakan perdagangan internasional ketim-bang penanaman modal langsung (foreign direct investment/FDI). Keunggulan kom-paratif China terletak pada harga produknya yang sangat murah dan cukup berkualitas. Hal ini seperti menyisakan dilemma bagi In-donesia: di satu sisi Indonesia ingin meman-faatkan momentum booming ekonomi China, tapi di sisi lain ekonomi Indonesia dengan China tidaklah bersifat komplementer satu sama lain. China adalah salah satu pesaing utama bagi ekspor nonmigas seperti tekstil, produk TPT, mainan anak-anak, makanan kecil (bahkan buah-buahan), sepatu olahraga, alat-alat elektronik, dan lain-lain. Sulit tam-paknya bagi Indonesia untuk bisa mengatasi ‘serbuan’ produk-produk China ini yang sifatnya sama-sama labor intensive ini.

Pada saat yang bersamaan, boom-ing ekonomi China memerlukan sumber en-

ergi yang sangat besar. Indonesia adalah

salah satu negara terpenting bagi China

dalam hal keamanan energinya. Dulu, ada

kecenderungan Indonesia lebih memilih pe-

rusahaan-perusahaan energi barat untuk

mengeksplorasi sumber energi di wilayahnya,

kini sudah tiga perusahaan eksplorasi migas

China yang mendapatkan jatah di lepas pan-

tai di Indonesia: PetroChina/CNPC, CNOOC,

dan Sinopec.

Dalam konteks hubungan antarne-

gara, kerja sama ekonomi regional seperti

CAFTA sudah cukup ketimbang perjanjian

bebas bilateral dengan China. Dalam men-

gantisipasi pengaruh China, Indonesia harus

pintar-pintar memainkan perannya sebagai

negara terbesar di ASEAN dan menjaga ke-

seimbangan hubungan dengan negara-

negara besar lainnya yang sanggup mengim-

bangi pengaruh China, AS misalnya. Dari segi

teknis, Indonesia juga harus memberlakukan

kontrol produk yang ketat terhadap produk-

produk China, setidaknya dari segi kualitas.

Selain itu, Indonesia juga harus pintar-pintar

dalam memainkan politik keamanan energi

ini kepada China, terutama mengamati be-

sarnya fokus China pada sektor perdagangan

internasional (bukan ekspor FDI, melainkan

sebaliknya) dan keamanan energi nasional-

nya.

Para pembuat mesin aktif berpameran di Jakarta ( Foto: Rayendra L. Toruan)

Page 12: MM-industri.com

| Page 12

TaiwanTaiwanTaiwanTaiwan----Indonesia: Belajar dari Indonesia: Belajar dari Indonesia: Belajar dari Indonesia: Belajar dari

pengalaman sukses pengalaman sukses pengalaman sukses pengalaman sukses hihihihi----techtechtechtech

Dewasa ini, siapa yang tidak tahu iPad? Piranti elektronik besutan Apple yang dipimpin oleh almarhum Steve Jobs dari Amerika Serikat ini sudah dikenal dan digunakan di seluruh dunia. Tapi, tahukah Anda negara mana atau pabrik apa yang memproduksi perangkat berteknologi tinggi atau hi-tech itu?

Mungkin hanya segelintir orang yang pernah mendengar nama Foxconn. Ya, Foxconn. Nama itu mungkin terdengar kebarat-baratan, tapi sebenarnya adalah perusahaan asal Taiwan. Taiwan, pulau kecil di sebelah timur China, dikenal sebagai negara dengan industri yang sangat maju di Asia, selain Jepang dan tentu saja China daratan. Taiwan merupakan salah satu negara pengekspor komponen elektronik, handphone, dan suku cadang mobil terbesar dunia.

Bagi Indonesia, Taiwan adalah mitra bisnis terbesar ke-11. Negara yang luasnya kira-kira 2/3 luas wilayah Aceh dan berpenduduk 23 juta orang ini tercatat nilai investasinya ke Indonesia mencapai USD 5,1 juta hingga akhir 2011. Dalam meningkatkan perkembangan ekonominya, terutama dalam konteks investasi dan perdagangan ekonomi, baru-baru ini saja Taiwan meluncurkan programnya yang bernama Taiwan Excellence.

Sebelumnya, Taiwan sudah terkenal atas produk-produk hi-tech nya, misalnya di bidang Information Technology (IT). Sebut saja merek-merek seperti Acer, AData, Asus, Aver, AverMedia, BenQ, Cooler Master, D-Link, EDIMAX, Enermax, Genius, Gigabyte, MSI, Optoma, PQI, Silicon Power, Thermaltake, hingga Transcend. Dalam program Taiwan Excellence, Taiwan juga gencar dalam memasarkan produk-produk non-IT-nya seperti peralatan rumah tangga, sepeda, hingga perkakas elektronik berbasis hi-tech, misalnya lampu LED dan televisi LED.

Seperti yang kita ketahui, prestasi Taiwan di bidang IT sudah mendunia. Dulunya, tepatnya sebelum tahun 1960-an, Taiwan bisa dikatakan negara terbelakang, di mana dari sisi sejarah orang-orang Taiwan adalah sebagian kecil penduduk China yang beraliran politik Nasionalis. Mereka pertama-tama fokus pada produk-produk agraris. Setelah hampir lima dekade kerja keras dan manajemen "sound economic", Taiwan berhasil mengubah nasib bangsanya menjadi produsen barang-barang berteknologi-tinggi.

Taiwan sekarang ini merupakan ekonomi kreditor dan memegang salah satu persediaan mata uang asing terbesar di dunia dengan lebih dari AS$100 miliar pada tahun 1999. Krisis finansial Asia pada akhir 1990-an tidak memengaruhi pertumbuhan

ekonominya yang tumbuh sekitar 5% per tahun. Hampir seluruh penduduknya tergolong pekerja penuh waktu dan tingkat inflasinya rendah.

Pada tahun 1960-an, investasi luar negeri di Taiwan membawa angin segar berupa teknologi modern, di mana investasi asing tersebut membutuhkan banyak tenaga kerja. Tidak lama, Taiwan pun menjadi eksportir utama produk-produk tersebut. Fokusnya pada teknologi tingkat tinggi dimulai tepatnya pada era 1980. Mereka membutuhkan banyak modal untuk bisa mengekspor dan beralih menuju sektor pelayanan yang sedang berkembang. Pada waktu yang sama, terjadi peningkatan biaya tenaga kerja di dalam negeri dan peningkatan kesadaran lingkungan, sementara industri membutuhkan banyak tenaga kerja. Taiwan kemudian memindahkan banyak pabriknya

ke daratan China dan negara-negara Asia Tenggara pada era belakangan ini agar bisa tetap efisien.

Sejak 50 tahun lalu, Taiwan memiliki industri klaster yang sangat maju dan kompetitif. Klaster-

klaster Taiwan ini dimulai begitu saja sejak tahun 1960, tanpa kebijakan khusus dari pemerintah. Industri ini lalu berkembang dan mendapat respons dari pemerintah dengan memfasilitasi secara regulasi agar klaster terus berkembang.

Ada 12 klaster industri di Taiwan yang difokuskan di 12 kota besar Taiwan. Setiap klaster terdiri dari ratusan hingga ribuan perusahaan, baik besar maupun kecil yang memproduksi barang dan jasa linear.

Dia mencontohkan, kota Taipei untuk industri ICT, elektronik, dan software; Kota Kaohsiung merupakan pusat industri baja, mur, sekrup, dan makanan beku (frozen food); Tainan menjadi kota industri suku cadang, tekstil, shipbuilding, dan optoelektronik; Taichung adalah kota industri mesin-mesin manufaktur (machinary), handstool, dan autotronics; dan Changhua sendiri merupakan kota industri handstool, kaca, sepeda, dan hardware.

Pemerintah Taiwan memberikan insentif yang menarik kepada industri. Lahan pemerintah dijual murah jika diperuntukkan untuk industri. Hal lain yang menunjukkan keberpihakan pemerintah adalah pembangunan infrastruktur yang sangat memadai dan penggunaan hi-tech pada setiap fasilitas. Hal lain yang mendorong perkembangan industri klaster dan penggunaan teknologi tinggi adalah keberadaan lebih dari 17 Taman Teknologi (Techno Park) yang dibangun pemerintah.

Pada setiap taman terdiri dari sejumlah institut riset dengan bidang berbeda-beda, di mana setiap institut riset memberi pendampingan dan konsultasi terhadap belasan industri yang baru lahir dan

tumbuh.

Dia mencontohkan Industrial Research Technology Institute (IRTI) untuk riset industri elektronik, energi, material, machinery, dan kimia. Contoh lain seperti Metal Research Center (MRC) di kota Kaoshiung, Food Science Research Institute (FSRI), dan Presicion Machinery Research Center (PMRC) di kota Taichung.

Setiap perusahaan Taiwan memiliki satu ruang khusus di institute tadi sebagai tempat meeting dan konsultasi. Institute memberikan kemudahan bagi mereka terhadap akses informasi dari pemerintah dan bagaimana penggunaan high-tech. Para profesor dan ilmuwan-ilmuwan Taiwan melakukan riset bagi perkembangan industri klaster di Taiwan di tempat yang sama juga. Uniknya, Techno Park di Taiwan tidak bekerja sama dengan universitas. Mereka melakukan riset mandiri dan learning by experience.

Saat ini, China merupakan mitra perdagangan terbesar Taiwan. Lebih dari 80 ribu perusahaan Taiwan beroperasi di China daratan dengan nilai investasi lebih dari USD100 miliar per tahun. Menariknya, kerja sama bisnis dan industri ini berlangsung meski hubungan kedua negara tidak pernah akur.

Penting untuk diketahui, China dan Taiwan memisahkan diri pada tahun 1949 setelah kaum komunis dan nasionalis mengalami perang saudara. Sejak itu, keduanya terus bersitegang. China mengklaim pulau Formosa (Taiwan) sebagai bagian wilayah negaranya, dan Taiwan bersikukuh bahwa mereka adalah satu negara yang berdaulat. Dua negara ini tampaknya saling berkompetisi di bidang mana saja. Pada awal tahun 1980, dua-duanya sama menjadi lebih fokus dalam membangun perekonomian negaranya. Yang rekan komunisnya berpedoman “Menjadi kaya itu mulia” sebagai jiwa perubahan bangsanya, dan rekan nasionalisnya mengusung konsep Techno Park sebagai ruang perkembangan industri hi-tech nya. Perusahaan sekelas Foxconn pun berbasis di situ.

Belum lama ini, Foxconn diketahui sedang menyurvei lokasi calon pabrik mereka di Indonesia. Kabarnya, area Cikande (Tangerang Selatan) yang beruntung mendapatkan kesempatan ini. Akan tetapi, sampai sekarang belum ada perkembangannya lagi, seperti lost contact, seperti yang dikonfirmasi oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal Oktober silam. Banyak pertanyaan yang mungkin timbul dari isu ini, yang jelas, bisnis harus jalan terus. Pemerintah Indonesia harus bisa belajar dari pengalaman Taiwan, bagaimana insentif dan kebijakan yang dibuat pemerintah Taiwan dapat menjadi main drive di balik pembangunan ekonomi dan sosial negara. Urusan politik negara juga sebaiknya tidak merugikan perkembangan ekonomi. Semua prasyarat ini mutlak harus ada agar bisa sukses memajukan industri.

Page 13: MM-industri.com

Page 13 |

Jepang: Menatap 65 Jepang: Menatap 65 Jepang: Menatap 65 Jepang: Menatap 65 tahun hubungan bi-tahun hubungan bi-tahun hubungan bi-tahun hubungan bi-lateral makin cerahlateral makin cerahlateral makin cerahlateral makin cerah

Indonesia semakin diminati sebagai target investasi dunia. data dari The United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) yang dipublikasikan pada 2012 menjabarkan bahwa Indonesia kini berada di urutan ke-4 dunia dalam hal pertumbuhan investasi. Indonesia berada di urutan keempat setelah China, Amerika Serikat, dan India. Sebagai salah satu dari lima besar negara asing investor terbesar ke Indonesia, kinerja kerja sama ekonomi Indonesia-Jepang pun kian cemerlang.

Pada awal Oktober 2012 silam, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa memimpin delegasi Indonesia dalam pertemuan Indonesia-Japan Economic Forum ke-4 di Tokyo, Jepang. Di dalam pertemuan yang bertujuan meningkatkan kerja sama bidang ekonomi, perdagangan, dan investasi, tampak delegasi Indonesia diwakilkan oleh Menteri Perindustrian MS Hidayat, Ketua Kadin Indonesia Sonny B. Harsono, Duta Besar Indonesia untuk Jepang Muhammad Lutfi, serta perwakilan dari Bappenas, Kementerian Ristek dan Teknologi, Kementerian Perindustrian, Kementerian Parawisata dan Industri Kreatif, serta BKPM. Delegasi Jepang dipimpin oleh Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Yukio Edano, Ketua Keindanren Yonekura Hiromasa, serta beberapa pejabat terkait Jepang.

Pertemuan membahas berbagai hal terkait pengembangan infrastruktur yang terdapat dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang dicanangkan pemerintah RI. Dibahas pula peningkatan kerjasama bisnis dan iklim investasi Indonesia, penguatan konektivitas, penguatan kerja sama bilateral di sektor industri, serta isu-isu lain seperti kerja sama pengembangan Sistem Obervasi Satelit Bumi, isu di bidang pertambangan terkait UU Minerba, kerja sama industri kreatif dan sistem informasi kredit terkait pembangunan infrastruktur.

Setidaknya ada empat hal utama yang didiskusikan dan dihasilkan dari pertemuan ini. Pertama, perihal kegiatan MP3EI. Jepang akan ikut ambil bagian melalui Metropolitan Priority Area (MPA) serta membantu memperkuat manajemen yang implementasinya dijalankan oleh Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi (KP3EI) dengan dukungan Economic Reserach Institute for ASEAN and Esat Asia (ERIA).

Sebelumnya, Indonesia dan Jepang telah menyepakati sembilan proyek

pengembangan infrastruktur kota metropolitan atau MPA. Program Prioritas Wilayah Metropolitan (MPA) adalah kerja sama infrastruktur pengembangan kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Proyek senilai lebih dari 20 miliar dolar AS tersebut rencananya akan mulai dibangun pada 2013. Saat ini, Department of the New Energy and Industrial Technology Develop-ment Organization Jepang (NEDO) sedang melakukan fisibility study MPA di Tangerang Selatan yang merupakan bagian pengembangan smart city di sekitar Jakarta. Dengan demikian, Tangerang Selatan dapat menjadi kota satelit di sekitar Jakarta yang memiliki infrastruktur memadai.

Yang kedua, para pengusaha Jepang juga meminta peran aktif pemerintah RI dalam percepatan pengembangan infrastruktur yang menunjang investasi. Pemerintah Indonesia diharapakan untuk melakukan percepatan pembangunan Infra-struktur dan perbaikan peraturan-peraturan yang terkait dengan skema Public Private Partnership (PPP) atau yang dikenal juga sebagai kerja sama pemerintah dan swasta (KPS).

Terhadap UU mineral yang baru masih terdapat perbedaan beberapa pandangan, namun tetap mencari jalan keluar dengan spirit win-win dan tetap menjaga hubungan baik dari kedua negara.

Pada bulan yang bersamaan dengan pelaksanaan pertemuan ini, realisasi kecenderungan

peningkatan kerja sama ini juga terindikasi salah satunya dari inisiatif PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang mengajak beberapa perusahaan asal Jepang untuk berinvestasi ke Indonesia. Nilai investasinya berpotensi sebesar Rp3,24 triliun. Dalam inisiatif ini, BNI memberikan layanan nonproduk perbankan kepada bank-bank asal Jepang yang membawa nasabah korporasi mereka ke Indonesia.

Layanan tersebut antara lain dilakukan BNI dengan

membawa sekitar delapan perusahaan kecil dan menengah asal Jepang yang juga nasabah dari sebuah Bank Koperasi (di Indonesia sejenis Bank Perkreditan Rakyat/ BPR) Okazaki Shinkin Bank ke kawasan industri EJIP di Cikarang dan Kawasan Industri KIIC di kawasan industri Karawang, Jawa Barat, Oktober silam.

Perusahaan Jepang berskala kecil dan menengah (UKM) tengah berlomba-lomba mencari lokasi untuk mengembangkan basis produksi mereka di Indonesia, terutama UKM yang memproduksi suku cadang otomotif. Sikap mereka ini didorong oleh rencana pabrikan otomotif besar seperti Toyota, Honda, dan Daihatsu yang ingin melipatgandakan kapasitas produksi mereka pada tahun 2015.

Dengan komitmen dan optimisme kerja sama ekonomi ini, kelesuan perekenomian dunia tidak banyak memengaruhi para investor Jepang untuk terus meningkatkan hubungan perdagangan, industri, dan investasi di Indonesia. Ke depannya, pertemuan IJ-JEF tahun 2013 yang akan dilaksanakan bersamaan dengan peringatan hubungan bilateral Indonesia Jepang yang ke-65 di Bali, menjadi momen yang teramat penting bagi milestone peningkatan kerja sama ekonomi ini.

Page 14: MM-industri.com

| Page 15

Page 15: MM-industri.com

Page 16 |

Page 16: MM-industri.com

Knuth | Page 17

Page 17: MM-industri.com

produkt | Page 21

International sales and editorial office:

prof. huettl consulting Dipl. Betriebswirtin Monika Hüttl Mail: [email protected] Phone: +49 7332 922050 Fax: +49 7332 922051 73111 Lauterstein | Friedhofstr. 48

Licensed by

Page 18: MM-industri.com

Page 18 | KNUTH

Apakah Anda tahu cara kerja sebuah mesin

bubut yang lebih irit dan biaya pemeli-

haraannya pun lebih efisien dibandingkan

dengan mesin konvensional? Pertanyaan ini

hanya bisa dijawab mesin bubut buatan

KNUTH yang dinamai Servoturn 410Servoturn 410Servoturn 410Servoturn 410 walau

sistem kerjanya hampir sama seperti mengop-

erasikan mesin bubut konvensional. Pengga-

bungan dan implementasi ke elemen CNC

pada mesin bubut konvensional justru men-

ingkatkan kinerja mesin bubut—saat diopera-

sikan di sebuah industri.

Pada era mesin bubut CNC sekarang ini ke-

cenderungan peralihan penggunaan mesin

konvensional telah terjadi—khususnya pada

sektor industri dan perdagangan—demikian

pula para pengelola toko-toko ritel, lembaga

pendidikan dan perguruan tinggi yang

meminta pelatihan tentang cara penggunaan

mesin bubut tersebut.

Tujuan utama pengembangan mesin

Servoturn Servoturn Servoturn Servoturn adalah untuk memastikan bahwa

pada masa peningkatan kinerja mesin bubut

tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan

seperti kehilangan salah satu kemampuan

atau fitur yang telah lama diketahui oleh

pengguna mesin dalam sistem kerja mesin

bubut konvensional.

ProProProPro----kontra terhadap mesin CNCkontra terhadap mesin CNCkontra terhadap mesin CNCkontra terhadap mesin CNC

Tim perancang yang menangani peningkatan

kinerja mesin bubut harus mampu menghi-

langkan sekat-sekat pemisah antara pihak

yang menyambut pengembangan mesin

bubut dan pihak yang masih menginginkan

penggunaan mesin konvensional. Terjadi pro-

kontra terhadap penggunaan mesin CNC.

Hasil pekerjaan tim perancang itu tentu saja

bermanfaat bagi operator-operator mesin.

Mereka tidak jenuh lagi ketika bekerja. Proses

pekerjaan para operator mesin menjadi lebih

sederhana namun hasil lebih maksimal.

Efisiensi biaya operasional tercapai secara

signifikan. Yang lebih menggembirakan lagi,

hasil pengembangan mesin bubut itu tampak

pada hasil akhir pada saat mesin konven-

sional dihidupkan, dan jumlah biaya tetap

jauh di bawah kelas harga tingkat dasar mesin

CNC atau kadang disebut sebagai mesin

bubut Cycle.

Pada hasil rancang mesin Servoturn terdapat

tiga elemen klasik yang dikandung oleh

mesin bubut konvensional dan kemudian

digantikan komponen yang berkualitas tinggi

dalam mesin bubut CNC yang meliputi:

• Alat ini dilengkapi

bantalan berbentuk rol

kuat linier (panduan rel

profil dan sepatu bola

pengatur sirkulasi)

untuk menahan beban

tinggi dan torsi. Den-

gan demikian dipasti-

kan adanya panduan

yang tepat di dalam

alat meski penggun-

annya minimal. Jenis

fitur tailstock yang

sama bantalan untuk

posisi yang mudah

dengan kekuatan

minimum.

• Alat ini dikendalikan

melalui sekrup bola dan

digerakkan oleh motor

servo. Gigi mekanik

diganti dengan sirkuit

kombinasi elektronik,

yang terdiri dari

encoder di dalamnya dan headstock untuk

resolusi tinggi pada rotasi spindle, dan

pengontrol mikro agar presisi mikrometer

dalam output dari kenaikan alat penguat

motor. Sebuah alat bernama hand-wheel melengkapipengawasan gerak manual alat

dan menjamin ketelitian yang tinggi berkat

penanganan sensitif yang lancar.

• Pada sumbu berbentuk presisi tinggi yang

digerakkan oleh motor servo dan sekrup bola

preloaded yang bergerak berbarengan

dengan rotasi dari roda hand-wheel secara

elektronik. Kedua lengan roda dirancang dan

dipasang dengan cara yang sama seperti

pada mesin bubut konvensional klasik.

Mesin bubut KNUTH Pencipta Prestasi dan EfisiensiMesin bubut KNUTH Pencipta Prestasi dan EfisiensiMesin bubut KNUTH Pencipta Prestasi dan EfisiensiMesin bubut KNUTH Pencipta Prestasi dan Efisiensi Kebangkitan mesin bubut konvensional dan perubahannya mencapai tingkat kualitas yang baru.

Page 19: MM-industri.com

Knuth prdukt | Page 19

Kombinasi bantalan rol linear, drive bola leng-

kap dengan sekrup dan motor servo yang

memungkinkan mesin bubut konvensional

dapat mencapai akurasi mesin dengan

tingkat kualitas yang tercapai berkat mesin

CNC: posisi alat yang tepat, gerakan minim,

tidak terjadi pemukulan (getaran) yang

efeknya menghasilkan kemajuan yang sangat

seragam dari seluruh alat yang digunakan.

Contohnya, kita dapat memotong selembar

benang dengan kualitas tinggi.

Produk baru "servo/konvensional" yakni

mesin bubut Servoturn menggabungkan

presisi maksimal dengan efisiensi mesin yang

meningkat. Mesin mudah dioperasikan dan

keandalannya tinggi, dan pemeliharaannya

pun mudah bahkan keausan mesin jarang

terjadi. Mesin Servoturn 410 merupakan

peralatan mesin konvensional dan CNC

Machine Tools yang ditawarkan oleh KNUTH

untuk berbagai macam peran dan aplikasi di

sektor industri manufaktur, sektor kreativitas

dan perdagangan.

Apa rahasia KNUTH mencapai sukses?

• Perusahaan ini berusia lebih 80 tahun

• Inovasi – berdasarkan kemampuan dan

motivasi kerja

• Kemitraan – selalu melakukan transfer

pengetahuan dan merupakan aset luar

• biasa

• Kehadiran KNUTH di seluruh dunia dan

menjalin kerja sama dengan para pelaku

• industri setempat.

SpesialisasiSpesialisasiSpesialisasiSpesialisasi KNUTH KNUTH KNUTH KNUTH:

Machine Tools, mesin bubut, Mesin Milling,

Presses Bor, Lembar Mesin Logam, Grinders/

Sanders, gergaji, Sistem CNC Cutting, Mesin

Discharge Listrik, Bench Tipe Penggilingan,

dan Sistem Engraving, Sistem Engraving Laser

Cutting.

www. knuth.de

WMG WALZENMESSGERÄTE GMBH

ROLL MEASURING DEVICES FOR GEOMETRICAL

AND DIMENSIONAL MEASUREMENTS

Portfolio

Mobile Profile Measuring

Devices

pure mechanical

pure mechanical

WLAN data transfer to PC

Machine Mounted Profile

Measuring Devices

off line devices for paper industry

online devices for steel and

aluminum industry

Special Measuring Devices table measuring devices

in machine measuring devices

roundness in vertical axis

Run Out Measuring Devices mobile, lightweight simple

machine mounted

Contact Germany:

WMG Walzenmessgeräte GmbH

In den Seewiesen 26/

Technologiezentrum

D-89520 Heidenheim

Fon: +49 (0)7321 – 490 1000

Fax: +49 (0)7321 – 490 1024

E‐Mail: [email protected]

Contact Indonesia: pt. Combi Engineering Indonesia

Managing Director Joko Purnomo

Jl. Pulok Sidik, Blok R. No. 29

Kawasan Industri Pulogadung

Jakarta 13930, INDONESIA

Fon: +62 8129220508

Fax: +62 (21) 46834116

Mesin bubut KNUTH Pencipta Prestasi dan EfisiensiMesin bubut KNUTH Pencipta Prestasi dan EfisiensiMesin bubut KNUTH Pencipta Prestasi dan EfisiensiMesin bubut KNUTH Pencipta Prestasi dan Efisiensi Wanted !

IT –experts, engineeres from

Indonesia are invited for job

hunting in Germany. We offer a

six month programm with

German Language Course,

Coaching and procurement in a

job with a minimum salary of

34500 Euro!

If you have an university degree

and a couple of years

experience your chances are

quite good.

The succesfull candidates will

get a Blucard for the European

community.

More:

www.euacad.eu

Page 20: MM-industri.com

Page 20

Anda seorang sarjana IT dan sarjana teknik? Atau doktor dari universitas di Indonesia? Ingin mendapatkan pekerjaan di Jerman atau Eropa dengan gaji minimal 2800 Euro sebulan?

Kini saatnya Anda berpeluang bekerja dan tinggal di di Jerman atau Eropa. Sejak di Jerman atau Eropa. Sejak di Jerman atau Eropa. Sejak di Jerman atau Eropa. Sejak Augustus 2012, pemerintah Jerman menawarkan visa yang berlaku enam bulan sebelum mendapatkan pekerjaan di Jerman dan Eropa. Fasilitas ini merupakan cara terbaik dan tercepat bagi para pelamar dari Indonesia.

Syaratnya? Anda adalah sarjana IT, sarjana teknik atau pun penyandang doktor di bidang IT/teknik.

Kami dari lembaga resmi The EUACADThe EUACADThe EUACADThe EUACAD----European Academy AsiaEuropean Academy AsiaEuropean Academy AsiaEuropean Academy Asia yang berkantor di Jerman dan beberapa negara di Asia akan memfasilitasi Anda agar mudah bekerja di Jerman dan Eropa. Kami akan memberikan kartu bernama BluCard yang memudahkan

Anda mendapatkan pekerjaan di Jerman atau salah satu negara pilihan Anda di Eropa. Apa yang harus Anda lakukan?

Ikuti langkahIkuti langkahIkuti langkahIkuti langkah----langkah berikut ini:langkah berikut ini:langkah berikut ini:langkah berikut ini:

1. Kirimkan berkas CV dengan pasfoto Anda,

lengkap dengan alamat, fotokopi (salinan) paspor yang masih berlaku. Jelaskan secara rinci pengalaman kerja dan pendidikan—semua dokumen diterjemahkan ke bahasa Jerman. Setelah kami cek keabsahan dokumen Anda, maka kami akan meneruskan dan mengirimkan berkas aplikasi Anda ke semua lembaga rekrutmen resmi di Jerman dan Eropa.

2. Kami mengembalikan dana keamanan sebesar 670 Euro* dan asuransi kecelakaan 58 Euro* tiap bulan kepada Anda—selama enam bulan. Kirimkan semua dokumen asli ke kantor Jerman melalui kantor Kedutaan Besar Jerman di Jakarta.

3. Dapatkan formulir apilkasi visa melalui kantor kami yang terdaftar di pemerintahan Jerman yakni:

European Academy Asia di Lauterstein, bekerja sama dengan Göppingen. Setelah dokumen kami nyatakan syah, kami akan memberitahukan segera nama Anda agar Kantor Kedutaan Besar Jerman di Indonesia menerbitkan visa izin tinggal di Jerman dan Eropa.

4. Setelah Anda tiba di Jerman, kami akan membantu agar Anda bisa memilih tinggal di Chemnitz, Jerman Timur. Sambil menunggu kesempatan bekerja, Anda akan mengikuti

kursus kilat bahasa Jerman tingkat B1 atau B2. Kami akan membantu agar Anda siap dan percaya diri ketika memasuki tahap wawancara kerja. Anda pun akan mengikuti pelatihan kerja selama 2-3 minggu. Anda dapat belajar bagaimana cara orang yang bekerja di Jerman dan Eropa.

5. Kami pun akan menemukan calon majikan Anda dan siap menandatangani kontrak kerja dengan upah minimum 2800 Euro bagi

Anda. Kami akan melindungi Anda secara hukum yang sah, dan membantu untuk meraih masa depan yang lebih cerah dan gemilang bagi Anda. Anda ingin mendapat-kan visa permanen di Jerman dan Eropa? Serahkan kepada kami untuk memrosesnya.

Jangan tunggu lama agar pesaing Anda tidak duluan melamar. Silakan lengkapi berkas dokumen Anda dan mengirimkannya melalui email kami di bawah ini:

Hubungi Nona Monika HuMonika HuMonika HuMonika Hueeeettlttlttlttl di Jerman (Tel. +49 7332 922.050) Unduh: [email protected]

atau perwakilan kami di Indonesia? Kontak saja mas: Aguinaldo L. Toruan Aguinaldo L. Toruan Aguinaldo L. Toruan Aguinaldo L. Toruan

email: [email protected] ****Syarat lain (ini kami lakukan untuk melihat keseriusan Anda ingin bekerja dan tinggal di Jerman dan Eropa):

Biaya pendaftaran 298 Euro agar Anda mudah akses ke sistem database kami yang terkait dengan 20 portal pekerjaan/lembaga resmi.

Biaya jaminan selama enam bulan: 6 x 670 Euro yang akan kami akan kami akan kami akan kami kembalikembalikembalikembalikan kepada kan kepada kan kepada kan kepada AndaAndaAndaAnda setiap bulan. Bagi yang sukses menda-patkan pekerjaan, kami harapkan uang terima kasih sebesar gaji sebulan—tentu setelah Anda gajian.

www.euacad.euwww.euacad.euwww.euacad.euwww.euacad.eu

www.makewww.makewww.makewww.make----itititit----inininin----germany.com/en/homegermany.com/en/homegermany.com/en/homegermany.com/en/home

www.fachkraeftewww.fachkraeftewww.fachkraeftewww.fachkraefte----offensive.deoffensive.deoffensive.deoffensive.de

Jerman & Eropa Butuh Sarjana IT dan Teknik Jerman & Eropa Butuh Sarjana IT dan Teknik Jerman & Eropa Butuh Sarjana IT dan Teknik Jerman & Eropa Butuh Sarjana IT dan Teknik

Kami bantu untuk Kami bantu untuk Kami bantu untuk Kami bantu untuk

mendapatkan Visa dan mendapatkan Visa dan mendapatkan Visa dan mendapatkan Visa dan lowongan kerjalowongan kerjalowongan kerjalowongan kerja

Page 21: MM-industri.com

Page 21| Manufacturing Indonesia

Kerja sama Jerman-Indonesia sudah berlang-sung 60 tahun. Hubungan bilateral tidak hanya sebatas pada perdagangan. Beberapa universitas dan lembaga pendidikan menjalin kerja sama seperti dilakukan oleh RWTH Aachen yang banyak diminati oleh ratusan pelamar dari Indonesia per tahun. Anak-anak muda dari Indionesia tertarik di bidang pen-didikan tingkat "Diplom-Ingenieur".

Pada tahun 1980an, Jerman mem-perkenalkan program studi baru yang disebut Fachhochschulen – universitas yang menawarkan bidang ilmu terapan bagi mahasiswa asing—termasuk bagi anak-anak muda Indonesia. Saat ini terdapat 76 kerja sama antara instansi pendidikan Jerman dan Indonesia. Sebanyak lima universitas di Jerman—di bawah pemimpinan Prof Heinrich

Kern dari Universitas Ilmenau menyelenggarakan proyek GAST bekerja sama dengan lima lembaga pendidikan di Jerman.

Melalui DAAD—sebuah organisasi institusi pendidikan tinggi dan asosiasi maha-siswa Jerman—bertujuan untuk meningkat-kan kerja sama akademis di seluruh dunia seperti pertukaran mahasiswa, akademisi dan ilmuwan. Dr. Irene Jansen direktur DAAD Jakarta menjelaskan kerja sama pendidikan dengan Indonesia pada 10 tahun ke depan akan meningkatkan pertukaran akademik di tingkat profesor dan staf akademik dan mahasiswa. Oleh karena itu, anggaran DAAD berkembang sepuluh persen (2011) agar da-pat menyelenggarakan penyebaran informasi pendidikan di Jerman.

DAAD menawarkan beasiswa dan hibah pendidikan agar mahasiswa asal Indo-nesia dapat mengikuti semua program dan fakultas yang tersedia di universitas-universitas di Jerman. Banyak universitas Jerman sangat tertarik mendapatkan mahasiswa Indonesia. Mahasiswa asal Indone-sia pada umumnya melanjutkan pendidikan di bidang teknis, bisinis dan bidang penelitian. Para sarjana yang bergabung dalam Ikatan Ahli dan Sarjana Indonesia Jerman (IASI) dan Persatuan Alumni Jerman (PAJ) juga berkomitmen meningkatkan si-nergi dan kerja sama Indonesia-Jerman di berbagai bidang. Komitmen itu dituangkan dalam bentuk nota kesepahaman yang ditan-datangani di Hotel Hyatt Regency Dsseldorf, Jerman beberapa waktu lalu. Nota kesepaha-man itu ditandatangani oleh Ketua Umum

PAJ Dr.Ing. Ilham A. Habibie MBA dan Ketua Umum IASI , Adam Pamma yang didampingi beberapa pengurus seperti Ferizal Ramli, Iman Santoso, Eny Soedarwaty, dan Taufik Wisnu Priambodo.

Menurut Ketua Umum IASI Adam Pamma, saat ini jumlah perusahaan Jerman di Indonesia baru berkisar 250 perusahaan—jauh di bawah jika dibandingkan dengan jumlah perusahaan Jerman yang menanam-kan modalnya di Singapura yang mencapai lebih 900 perusahaan.

Perdagangan Indonesia-Jerman masih jauh di bawah negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Misalnya tahun 2011, volume ekspor Singapura ke Jerman menca-pai US$6,696 milar dan nilai impor Singapura

dari Jerman sebesdar US$10,409 miliar—tiga kali lipat dibanding Indonesia.

Kenapa Singapura ber[enduduk 5,35 juta itu mampu melampui dua kali lipat dari nilai perdagangan Indonesia terhadap Jerman? Kemampuan jaringan internasional Singapura jauh lebih kuat dari Indonesia. Semestinya, Indoensia harus kreatif meman-faatkan Jerman yang memiliki tradisi pen-gusaan Ilmu dan Teknologi dengan dukungan lembaga riset yang kuat—Jerman dikenal sebagai negara dengan banyak ide dan ino-vasi. Oleh karena itu, Jerman sangat tepat sebagai partner jika Indonesia ingin mem-perkuat bidang manufacturing dan pengua-saan teknologi. Jerman memiliki potensi be-sar sebagai partner di berbagai bidang teru-tama alih teknologi, investasi bisnis dan perdagangan, pendidikan serta pengemban-

gan riset dan teknologi.

Organisasi ini sepakat bersinergi untuk memperkuat hubungan kerja sama Indonesia-Jerman meli-puti transfer teknologi, pendidi-kan, kerja sama teknologi antara UKM Jerman dan UKM Indonesia, promosi investasi ke Indonesia, dan memperkuat proses lobi mau pun negosiasi dengan para pe-mangku kepentingan kedua ne-gara.

PAJ terus memperkuat proses lobi dengan berbagai pemangku ke-pentingan di Indonesia, dan IASI menjadi perantara antara para pemangku kepentingan di Jer-man—seperti asosiasi bisnis, pe-merintah negara bagian dan parle-men.

Kedua organisasi memulai mem-promosikan kerja sama teknologi antara UKM Jerman dan perusa-

haan di Indoensia. Beberapa delegasi Jerman mengunjungi Indonesia untuk menciptakan kerja sama bidang energi. Pihak Jerman akan berperan aktif memecahkan permasalahan pembangunan di tingkat pemerintah daerah dengan memanfaatkan teknologi Jerman misalnya bidang energi, sampah dan pengo-lahan air dan pemrosesan limbah.

Pada pertengahan tahun 2013, kalangan pebisnis Jerman khususnya bidang energi terbarukan akan mengikuti Promosi Investasi di Indonesia. Program Sekolah Me-nengah Kejuruan (SMK) atau Vocational Train-ing juga akan dilakukan yang bertujuan un-tuk pengembangan kurikulum dan pertu-karan guru antarkedua negara.

Jerman: Kerja sama pendidikan teknologi Jerman: Kerja sama pendidikan teknologi Jerman: Kerja sama pendidikan teknologi Jerman: Kerja sama pendidikan teknologi

Page 22: MM-industri.com

Page 22 |

As part of Manufactoring Indonesia, the Minis-try of Industry and Trade of the Russian Federation is organising na-tional exposition to promote the achievements of the Russian industry. JSCExpoForumis acting as the Expositionoperator.

The Russian national stand will cover area of 300 m2, and will represent small, medium and large scale businesses within the industrial sector, as well as the regions of the Russian Federation. Indonesian manufacturers and business and governmentrepresentatives will be able to learn about the achievements and the competitive advantages of Russian indus-try in terms of scientific and technical manu-facturing, services, technologies, innovative projects and long-term investment projects, and find out about the measurestaken by the Russian Government to support exports of Russian manufacturing equipment and mate-rials.

Within the business programme it is planned to arrange meetings of delegates from the Russian Federation with officials from the Ministry of Industry of Indonesia, negotiations with potential Indonesian business partners,and

visits to Indone-sian enterprises. The Russian dele-gation at the exhi-bition will include representatives of the ministries and authorities, lead-ing Russian busi-ness and public organizations. Core events of the business pro-

gramme will be: conference on bilateral col-laboration and presentations of Russian inno-vative and presentations of Russian innova-tiveand investment projects made by partici-pating enterprises. The interactive Match-Making System on the Russian Exposition’s website will allow participants to make ap-pointments meetings with representatives of interested foreign organisations.

South-East Asia is one of important markets for Russian exports. Being one of thebiggest countries in this region, Indonesia is particu-larly attractive for Russian manufacturing enterprises. In recent years commercial and economic relations between Russia and Indo-

nesia became more active with increased trade flow between these two countries. Thusin 2011, there was a 13.3% increase in mutual trade volume, which made a total value of 2 166,5 million USD.Manufacturing Indonesia 2012 will provide an effective plat-form for Russian manufacturers to get a de-tailed knowledge of the Indonesian market,to demonstrate high-tech products and long-term innovative and investment projects to the Indonesian market, to establish new busi-ness contacts, and to regain existing commer-cial and manufacturing contacts. In addition, members of the Russian delegation will get a range of benefits; they will get an opportunity to negotiate with potential partners and at-tend the events on the business programme free of charge.

Supported by: Administrations of the Russian Federation’s Constituent Entities, Embassy of the Russian Federation in the Republic of Indonesia, Trade Representative of the Rus-sian Federationin the Republic of Indonesia, the Russian Union of Industrialists and Entre-preneurs andRussian Business Council for Cooperation with Indonesia.

Subject areas of the Russian Exposition:

• Various types of technology and manufac-turing equipment;

• Operation lines and automated manufactur-ing equipment;

• Handling equipment;

• Industrial robots;

• Metalworking technology and metal-cutting tools;

• Vehicle manufacturing technology and equipment;

• Vehicles materials (plastics, steel, cast iron, aluminium, magnesium, alloys, composite materials, coatings etc.)

• Electrics and electronics;

• Pneumatics and hydraulics;

• Digital systems of control, management and automation of manufacturing processes;

• Spare parts;

• Engines and component parts;

• Accessories, devices and attachments equipment;

• Environmental protection;

• Energy-saving technology, use of recyclable materials and waste utilization, etc.

Business programme of the Russian Exposi-tion, themed events:

The official opening of the Russian Exposition, attended by the official delegation from the Russian Federation;

A tour around the exhibition for the represen-tatives of the official delegation from the Russian Federation, visiting different pavil-ions;

Official meetings of representatives of the official delegation from the Russian Federa-tion with officials from the Ministry of Indus-try of Indonesia;

Conference on bilateral collaboration;

Presentations of Russian innovative and in-vestment projects made by participating en-terprises;

Individual programmes for participants – visits to Indonesian enterprises, B2B contacts between potential Russian and Indonesian partners, and business negotiations.

«Visitor» programme – invitation of Indone-sian business representatives upon prior re-quests from the Russian exhibitors.

Kontakt

JSC ExpoForum

Tatiana Galushko,

Manger of press service

+7 (812) 240-40-40 ext. 278

[email protected]

www.expoforum.ru

RUSSIA’S LEADING INDUSTRIAL ENTERPRISES RUSSIA’S LEADING INDUSTRIAL ENTERPRISES RUSSIA’S LEADING INDUSTRIAL ENTERPRISES RUSSIA’S LEADING INDUSTRIAL ENTERPRISES WILL REPRESENT RUSSIAN INDUSTRY’S ACHIEVE-WILL REPRESENT RUSSIAN INDUSTRY’S ACHIEVE-WILL REPRESENT RUSSIAN INDUSTRY’S ACHIEVE-WILL REPRESENT RUSSIAN INDUSTRY’S ACHIEVE-MENTS AT THE INTERNATIONAL EXHIBITIONMENTS AT THE INTERNATIONAL EXHIBITIONMENTS AT THE INTERNATIONAL EXHIBITIONMENTS AT THE INTERNATIONAL EXHIBITION

Highlights: Measuring instruments

Page 23: MM-industri.com

| Page 23

Para pengusaha di Spanyol menyatakan kesiapan mereka untuk berbisnis dan berinvestasi di Indonesia. Mereka menilai bahwa aat ini Indonesia memiliki indikator ekonomi salah satu terbaik di Asia. System politik kian kondusif. Pernyataan para pebisnis itu teruangkap pada seminar Indonesia: Consolidated Democracy and Locomotive Economy in Asia yang diadakan KBRI Madrid bekerja sama dengan Casa Asia, lembaga di bawah Kementerian Luar Negei Spanyol yang mempromosikan kerja sama dengan negara-negara Asia di Madrid dan Barcelona seperti dilaporkan ANTARA London belum lama ini.

Seminar Politik-Ekonomi Indonesia yang diikuti 200 peserta dan mayoritas pengusaha, pejabat Kemlu Spanyol, anggota parlemen, akademisi dan "friends of Indonesia" menampilkan Dr. Rizal Sukma, Executive Director CSIS Jakarta dan Dr. Javir Gil Perez, dosen Universitas Comillas, Madrid.

Dalam seminar itu menjelaskan mengenai demokrasi Indonesia pascareformasi tahun 1998. Spanyol ingin menangkap peluang baik itu karena demokrasi di Indonesia makin kokoh dengan partisipasi rakyat dan pers yang besar.

Dalam seminra itu, digambarkan pula berbagai tantangan demokrasi Indonesia ke depan.Di sesi ekonomi tampil sebagai pembicara Direktur Pengembangan dan Informasi Ekspor, Kemdag RI, Indrasari Wisnu, dan Perwakilan BKPM London, Meyer Siburian, yang mempresentasikan berbagai indikator ekonomi Indonesia yang terus bertumbuh dan perkembangan investasi di

Indonesia serta target investasi asing di Indonesia sebesar US$183 miliar untuk mempertahankan GDP dan pertumbuhan ekonomi.

Di samping itu, turut memberikan presentasi: Carlos Gaston, Direktur Regional Asia-Pasifik, Bank BBVA dan Mateo Rossel, pengusaha Spanyol yang tinggal di Barcelona. Sementara itu, Dubes RI, Adiyatwidi Adiwoso Asmady, menjelaskan, meskipun Spanyol masih menghadapi krisis ekonomi namun promosi Indonesia tetap harus dilakukan.

Antusiasme yang tinggi dari peserta seminar menunjukkan pengusaha Spanyol ingin menangkap peluang baik berdagang

maupun berinvestasi dengan Indonesia yang saat ini memiliki indikator ekonomi salah satu terbaik di Asia dengan didukung oleh sistem politik yang kondusif.

Dikatakannya dengan kestabilan politik yang demokratis diikuti dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat menjadikan Indonesia menjadi pasar dan tujuan investasi asing yang menarik. Demikian juga dengan berkembangnya golongan menengah di Indonesia yang mencapai 51 juta jiwa dalam 10 tahun terkahir menciptakan pasar domestik yang kompetitif. Mengutip laporan dari the McKinsey Institute bahwa dalam 18 tahun kedepan Indonesia akan menjadi negara nomer tujuh diukur dari besaran GDP. Untuk itu, Dubes Adiyatwidi mendorong agar pengusaha Spanyol untuk melihat Indonesia dan mencari kesempatan yang terbuka luas.

Kemlu Spanyol memberikan dukungan atas seminar ini di mana keynote speakers disampaikan Dubes Antonio Sanchez Jara; Dubes untuk negara-negara Asia dan Pasifik, Kemlu Spanyol dan Dirjen Casa Asia, Dubes Ramon Maria Moreno Gonzalez.

Semenatra itu, seluruh aktivitas produksi pesawat transpor menengah C295 sedang dalam proses dipindahkan oleh Airbus Military dari Sevilla, Spanyol, ke PT Dirgantara Indonesia (Persero) di Bandung.

"Selain tingginya faktor kepercayaan Airbus Military kepada kami, ke depan mereka memang hanya akan memusatkan perhatian pada produksi pesawat transpor militer berbadan lebar A400M," kata IP Windu Nugroho, staf senior Divisi Komunikasi PTDI kepada media di kantornya, di Bandung belum lama ini.

Dalam proses pemindahan itu, PTDI kini sedang membangun pusat pengiriman (delivery center) untuk pesawat CN295, sebutan selanjutnya bagi C295 setelah produksi bersama dilaksanakan. Kegiatan ini salah satu bentuk perwujudan program revitalisasidi di tubuh PTDI, kata Windu. Proses pembangunan "delivery center", kata Windu, disertai pula dengan proses pembangunan lini perakitan akhir (final assembly line) CN295, yang pengerjaannya dibantu oleh tim ahli dari Airbus Military sebagai mitra bisnis. Delivery Center CN295 diharapkan selesai pada kuartal pertama 2013.

Spanyol: Spanyol: Spanyol: Spanyol: Produksi pesawat C295 Produksi pesawat C295 Produksi pesawat C295 Produksi pesawat C295 dipindahkan ke Bandungdipindahkan ke Bandungdipindahkan ke Bandungdipindahkan ke Bandung

Page 24: MM-industri.com

Page 24

Setelah fasilitas itu siap, PTDI akan mampu mengirimkan pesawat hasil produksinya empat unit per tahun ke seluruh customernya, khususnya untuk pesawat ke tiga hingga ke tujuh pesanan TNI AU dari sembilan pesawat yang dipesannya, dengan dua sudah diserahkan ke TNI-AU bulan lalu.

Windu menjelaskan, Kementerian Pertahanan RI memutuskan pembelian sembilan CN295 pengganti pesawat-pesawat Fokker F-27 yang sudah dioperasikan TNI-AU sejak pertengahan 2970-an. Pengadaan CN295 untuk TNI-AU itu ditandatangani saat pameran kedirgantaraan Singapore Airshow, Februari 2012.

PTDI dan Airbus Military memiliki sejarah kerja sama panjang di berbagai bidang industri penerbangan sejak tahun 1976. Dalam kurun waktu tersebut, PTDI telah memproduksi 102 unit NC212-200, 10 unit NC212-400, 60 unit CN235 dalam berbagai varian dan misi, 200 unit CN235 sharing component untuk Airbus Military, 2 unit

CN295, dan 88 unit C295 sharing component untuk Airbus Military.

Sebagai mitra, PTDI dan Airbus Military akan terus terlibat bersama dalam berbagai hal, diantaranya dalam pendistribusian teknologi dan pengetahuan seputar area manufaktur, manajemen proyek, teknologi informatika dan pengembangan komersil, yang tentunya akan menguntungkan ke dua belah pihak.

Terkait dengan proyek bersama itu, pesawat CN295 pertamakali diluncurkan oleh Airbus Military pada tahun 1996. Pesawat ini merupakan versi pengembangan dari CN235 yang sudah populer, dengan menawarkan kapasitas dan jangkauan lebih besar. Keduanya telah menjadi pesawat terlaris dalam segmen pasar masing-masing.

CN295 memiliki tingkat keandalan

dan dukungan operasional tinggi seperti CN235, dan terbukti di medan pertempuran dan sukses dalam misi berkondisi panas, padang pasir, maritim serta kondisi dingin/es.

Pesawat ini dilengkapi highly integrated avionics system (HIAS), sistem avionik terpadu modern berdasarkan Thales Topdeck Avionics. Konsep arsitektur pesawat yang fleksibel dan penggunaan peralatan sipil/militer teknologi ganda memastikan kesuksesan misi taktis, potensi pertumbuhan untuk peralatan di masa depan, serta kesesuaian dengan lingkungan dirgantara sipil dewasa ini.

Ciri lain CN295 adalah avionik kokpit kaca pesawat terdiri dari empat matriks liquid crystal display berukuran besar (6x8 inci), kompatibel dengan kacamata malam hari. Sistem avioniknya terintegrasi dengan layar multifungsi untuk memperbaiki kesadaran situasional bagi pilot serta mengurangi beban kerja pilot dan meningkatkan efektivitas misi.

Pesawat ini juga memiliki alat perlindungan diri di lingkungan berbahaya seperti Irak dan Afghanistan, berupa pelindung kokpit, perangkat untuk mendeteksi radar (RWR), misil (MAWS) dan laser (LWS) serta memberitahukannya pada pilot, serta penglepas bunga api (flare dispenser). CN295 juga mempunyai pilihan kapabilitas mengisi bahan bakar di tengah penerbangan. Pesawat CN295 memberikan tingkat multifungsi dan fleksibilitas yang luas, memenuhi kebutuhan kinerja dengan biaya rendah, dari lapangan udara yang kecil dan tidak beraspal, dengan layanan dukungan sepanjang usia pesawat. (Diolah dari berbagai sumber seperti KOMPAS, ANTARA, Media Indonesia, dan lain-lain)

Pesawat buatan Dirgantara Indonesia (Sumber foto:

http://www.indonesian-aerospace.com/)

Page 25: MM-industri.com

Page 25

BAJA Menambah BAJA Menambah BAJA Menambah BAJA Menambah

Kapasitas Produksi Kapasitas Produksi Kapasitas Produksi Kapasitas Produksi

BajaBajaBajaBaja

Salah satu anak usaha grup Sarana Steel, PT Saranacentral Bajatama Tbk berencana mengoperasikan lini produksi ketiga pada Maret 2013. Hal itu dilakukan untuk menambah portofolio dan nilai jual produk seperti dijelaskan oleh Handaya Susanto Direktur Utama PT Saranacentral Bajatama. Saat ini pembangunan lini produksi ketiga—pabrik yang berlokasi di Kerawang Timur, Jawa Barat—berjalan sesuai dengan rencana.

Sekadar mengingatkan, produsen baja lapis ini menambah lini produksi di pabrik Saranacentral di Karawang Timur, Jawa Barat, yang memiliki luas 6 hektare. Sebelumnya, pabrik ini memiliki dua lini produksi utama yang menghasilkan dua jenis baja lembaran canai dingin (cold rolled coil), yaitu baja lapis seng (BjLS) dan baja lapis aluminium seng (BjLAS).

Kapasitas terpasang kedua lini

produksi tersebut mencapai 15.000 ton per bulan. Adapun rata-rata produksi kedua produk tersebut mencapai 9.000 ton per bulan.

Nah, lini ketiga itu akan memproduksi varian produk baru, yaitu baja lapis aluminium seng berwarna. “Dengan adanya lini ketiga ini menjadi nilai tambah untuk produk kami,” ucap Handaya.

Perusahaan baja berkode saham BAJA ini merogoh kocek Rp50 miliar untuk membangun lini produksi ketiga tersebut. Dana tersebut berasal dari hasil IPO tahun lalu. Kapasitas produksi pabrik baru ini diperkirakan sebesar 5.000 ton per bulan atau 60.000 ton per tahun. “Awalnya mungkin belum full capacity. Tapi secara bertahap akan naik,” ungkap Handaya.

Sejatinya, penambahan lini produksi ketiga juga dilakukan demi memaksimalkan kapasitas produksi lini kedua. Sejauh ini, lini produksi pertama sudah full capacity, sedangkan lini kedua masih 60 persen “Bahan baku lini ketiga dari hasil produksi lini kedua, sehingga produksi lini kedua mendekati full,” papar Handaya. Nantinya, lini ketiga itu diharapkan mampu berkontribusi hingga 30 persen terhadap total pendapatan perseroan.

Kondisi air sungai dan danau sebagian besar dipengaruhi oleh aktivitas manusia. Industri dan komunitas, pertanian dan pelayaran semuanya memberi kontribusi terhadap pencemaran dan kerusakan air. Polutan masuk ke dalam air melalui berbagai cara yang berbeda, dan kemudian dari situ masuk ke dalam tanah. Air dalam tanah ini merupakan bagian yang sensitif dari rantai air dan mempunyai ”memori” yang sangat panjang. Polutan- polutan yang tidak dapat larut yang masuk ke air saat ini bisa mengotori air untuk beberapa tahun, bahkan puluhan tahun. Dalam banyak kasus, polutan ini hanya bisa dihilangkan dengan usaha yang sangat besar dan mahal bahkan kadang-kadang sama sekali tidak dapat dihilangkan dari air. Oleh karena itu, perlu diambil langkah-langkah pencegahan dengan menggunakan instrumen-instrumen peringatan untuk mencegah polutan, seperti minyak, mencapai air bawah tanah. WATCHDOG Oil-on-Water Detector ÖAWD dari AFRISO-EURO-INDEX mengontrol penyulingan dan dengan tenang mengalirkan air untuk polusi oli. ÖAWD terdiri dari unit kontrol dan jarum pengindera yang terapung yang dihubungkan ke unit kontrol melalui kabel sinyal berinti dua (sampai dengan maksimal 50 m). Jarum mengapung menjaga elektroda pengindera tenggelam dalam air, ini menutup rangkaian elektroda. Jika lapisan mengandung minyak muncul di permukaan air, rangkaian elektroda membuka sirkuit, dan alarm akan mengenali dan menyimpan. Titik kedalaman dari kedua tangkai elektroda dapat diatur pada unit jarum yang mengapung. Tingkat lapisan oli yang dideteksi mulai dari 2 hingga 10 mm. WATCHDOG ÖAWD memerlukan power suplai 230 VAC dan dirancang untuk dipasang di dinding dalam ruang yang kering. Unit ini bisa diretrofit dengan menggunakan satu set penyegel (IP 54) untuk memandang itu tepat untuk menandakan unit itu tepat digunakan di lingkungan kotor dan basah. Unit kontrol berisi semua indikasi dan unsur-unsur operasi maupun semua komponen elektronik. Melalui sebuah peralatan penyokong kontak relay seperti pompa dan katup maupun unit-unit alarm tambahan atau sistem pelaporan kejadian bisa dioperasikan.

Pengontrol polusi air dari AFRISO

Page 26: MM-industri.com

Page 26

Biaya Pembangun Pabrik Mercedes Sebesar Rp369,87 miliar

Presiden Direktur PT Mercedes Benz Indonesia, Claus Weidner menuturkan, pihaknya menginvestasikan 20 juta hingga 30 juta euro dalam tiga tahun terakhir ini, untuk memodernisasi dan menambah kapasitas pabrik perakitan otomotif di Cikeas, Bogor. Penjualan kendaraan niaga pun meningkat sebesar 30 persen. Iklim investasi makin kondusif di Indonesia.

Claus menambahkan, fasilitas produksi itu merupakan bagian dari strategi perusahaan yang mulai menggeser fokus pengembangan usaha dari Eropa yang sedang dilanda krisis sekarang ini ke negara berkembang seperti Indonesia.

“Sebagai perusahaan global, kami selalu berusaha meningkatkan penjualan. Saat Eropa masih dilanda krisis, sementara Asia terus berkembang. Saya sangat optimistis terhadap pertumbuhan penjualan di sini. Kami mulai menggeser fokus kami ke negara berkembang,” ujarnya.

Sementara itu Budi Darmadi, Dirjen Industri Unggul Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian, mengatakan bahwa pertumbuhan Indonesia akan relatif stabil di kisaran 6-7 persen ke depan.

Budi mengatakan pertumbuhan ini akan mendorong investasi dan juga meningkatkan pangsa pasar mobil premium yang saat ini masih sekitar 6.000 unit per tahun. “Oleh karena itu, Mercedes sebaiknya menambah investasi jika tidak ingin ketinggalan,” ujarnya kepada tender-indonesia.com.

Mengutip pemberitaan TEMPO.Com, perakitan mobil seri M-Class telah dimulai di Indonesia. Perakitan itu dilakukan berdasarkan indikasi iklim investasi di Indonesia yang semakin kondusif bagi pertumbuhan bisnis Mercedes-Benz Indonesia, seperti dijelaskan oleh Claus Weidner seusai kegiatan M-Class Start-off Production Ceremony, di Wanaherang, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, pada 21 November 2012.

Mercedes-Benz mulai merakit sport utility vehicle(SUV) seri ML 350 4MATIC di pabrik tersebut setelah perusahaan meluncurkan

seri tersebut pada pertengahan tahun ini. Perusahaan menargetkan produksi 30 unit seri tersebut sampai akhir tahun ini. Ia menjelaskan, Mercedes-Benz yang berbasis di Stuttgart, Jerman, itu, sudah melakukan perakitan lokal di Indonesia pada 1978.

Ketika itu, perakitan difokuskan untuk commercial vehicle. Pada 1987, perusahaan mulai merakit passenger cars secara lokal untuk kelas C-Class, E-Class, dan S-Class.

Weidner menambahkan, investasi Mercedes-Benz Indonesia saat ini mencapai 30 juta euro. Investasi selama tiga tahun pada tahun 2010-2012 berkisar 20-30 juta euro. Investasi tersebut mencakup kebutuhan teknologi, infrastruktur, serta proses set-up.

Ia menjelaskan, Eropa saat ini masih belum pulih dari krisis. Oleh karena itu, perusahaan berusaha memfokuskan bisnis di negara-negara berkembang, seperti negara-negara Asia Tenggara. “Termasuk Indonesia,” katanya. Weidner optimistis dengan pertumbuhan di kawasan Asia.

Penjualan kendaraan niaga naik 30 persenPenjualan kendaraan niaga naik 30 persenPenjualan kendaraan niaga naik 30 persenPenjualan kendaraan niaga naik 30 persen

Pertumbuhan penjualan produk kendaraan niaga pun mencapai 30 persen dibandingkan dengan pencapaian tahun 2011. Director of Sales Commercial Vehicle Mercedes-Benz Indonesia Olaf Peterson mengungkapkan peningkatan penjualan tahun 2012 kian memantapkan pangsa pasar Mercedes hingga 60 persen pada segmen kendaraan pengangkut komoditas dan pendukung pembangunan infrastruktur.

Olaf tidak bersedia menyebut realisasi penjualan produk kendaraan niaga perusahaan tahun ini. Dia menilai permintaan pasar terus meningkat prospektif mengikuti pertumbuhan industri transportasi dan logistik, serta kargo dan kontruksi umum.

“Indonesia merupakan pasar yang penting

bagi Mercedes-Benz terutama untuk segmen produk rear engine luxury bus. Hingga kini, kami masih menjadi pemain terdepan dalam persaingan produk rear engine,” ungkapnya saat dijumpai pada acara fleet owner gathering yang digelar di Surabaya pada 22 November 2012.

Mercedez-Benz Indonesia hari ini memperkenalkan produk terbaru dari jajaran kendaraan niaga ramah lingkungan berstandar Euro 3 di Surabaya, yaitu Sasis Bus OH 1626 dan OH 1830. Kehadiran kedua produk anyar itu, kata Olaf, diharapkan makin meramaikan industri kendaraan niaga di Indonesia.

Di tempat yang sama, manajer penjualan bus Mercedes-Benz Indonesia, Diyanto

Prayudiman optimistis sejumlah produk angkutan niaga yang dibesut Mercedes akan menerima sambutan hangat dari industri yang membutuhkan kendaraan berspesifikasi tinggi.

Diyanto mengatakan Sasis Bus OH 1626 dan 1830 telah dibekali teknologi pendukung yang memungkinkan konsumsi bahan bakar lebih efisien, ramah lingkungan, bertenaga besar, serta diperkuat fitur suspensi udara.

“Air Suspension itu sudah menjadi standar pabrik Mercedes sejak diproduksi di fasilitas perakitan di Wanaherang, Bogor,” jelasnya.

Diyanto menilai Sasis Bus OH 1626 akan menjadi pilihan yang tepat bagi pelaku industri yang membutuhkan angkutan bermesin 6 silinder segaris dengan torsi 950 Nm sejak 1.200 rpm—1.600 rpm. Dengan begitu, tenaga yang dapat dihasilkan mencapai 260 Hp, dengan konsumsi bahan bakar lebih efisien.

“Tenaga Sasis Bus OH 1830 lebih besar lagi sekitar 300 Hp pada 2200 rpm, serta kapasitas torsi hingga 1200 Nm. Itu memungkinkan kendaraan mengatasi hambatan medan yang berat yang pasti butuh torsi besar,” jelasnya.

Sepanjang semester I/2012, permintaan terhadap truk dan bus sebagai kendaraan niaga di Indonesia terus meningkat, ditandai dengan kenaikan penjualan hingga 30,6 persen seiring semakin membaiknya pertumbuhan ekonomi di tanah air.

Data penjualan mobil niaga yang diperoleh Bisnis dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan truk dan bus pada semester pertama mencapai 74.523 unit, naik 17.486 unit dari periode sama tahun lalu sebanyak 57.037 unit.

(Sumber: tender-indonesia, TEMPO.Com dan Bisnis)

Ml –350

Page 27: MM-industri.com

Page 27

DENSO Bangun Pabrik di Cikarang Perusahaan manufaktur komponen otomotif PT DENSO Indonesia kembali berekspansi dengan membangun sebuah pabrik ketiga di Kawasan Industri MM 2100 Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat. Pabrik ini butuh tenaga kerja 1.700 orang hingga tahun 2015. Menteri Perindustrian, MS Hidayat akan

segera melakukan proses groundbreaking pabrik seluas 200.000 meter persegi itu. DENSO akan mengglontorkan investasi senilai Rp1,3 triliun dengan jumlah karyawan yang ribuan karyawan yang dibutuhkan. Pabrik ini ditargetkan akan mulai beroperasi pada Februari 2014 dengan memproduksi suku cadang kontrol mesin seperti Engine Electronic Control Units (ECUs) dan sistem kontrol Variable Cam

Timing (VCT), alternator, dan suku cadang lainnya. “DENSO Indonesia diharapkan akan berkembang untuk memenunhi kebutuhan pasar Asia,” harap Akio Shikamura, direktur eksekutif senior grup Thermal Systems Business. Oleh karena itu, pihak DENSO akan memperluas dan meningkatkan kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan pelanggan di dalam negeri yang terus meningkat. Manajemen DENSO optimis mampu memberikan pelayanan terbaiknya

dan meningkatkan konstribusi terhadap peningkatan investasi yang berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi dan tenaga kerja di Indonesia. Perusahaan DENSO asal Jepang itu sudah beroperasi di Indonesia sejak 40 tahun lalu di bawah bendera PT DENSO Indonesia pada tahun 1975. Saat ini, berbagai komponen sudah diproduksi DENSO di Indonesia seperti Air Conditioning, radiator, busi, dan filter. DENSO mempunyai empat perusahaan di

Indonesia dengan memperjakan lebih 2,750 orang. Keempat perusahaan itu masing-masing bernama PT DENSO INDONESIA dan PT DENSO SALES INDONESIA perusahaan yang berfungi sebagai penjual semua produk DENSO, sedangkan yang lainnya adalah horn (klakson) dan PT TD AUTOMOTIVE COMPRESSOR INDONESIA yan memproduksi kompresor. Dengan membangun pabrik ke-4 itu, DENSO akan meningkatkan kapasitas produksi lebih dari dua kali lipat pada 2015. Saat ini DENSO Indonesia mampu memasok komponen otomotif untuk kebutuhan produksi 800.000 unit mobil per tahun di dua pabrik di Bekasi dan satu pabrik di Sunter. CEO DENSO Corporation Nobuaki Katoh mengatakan perusahaannya bisa menyuplai kebutuhan komponen 1,5-2 juta unit mobil per tahun setelah pembangunan pabrik baru dan ekspansi pabrik yang akan rampung pada 2015. Selain itu, produk dari DENSO ditujukan 30% untuk pasar ekspor dan 70% sisanya dipasok untuk kebutuhan industri otomotif (original equiptment manufacturer) dan pasar purna jual di Indonesia. Markas utama DENSO Corporation berlokasi di Kariya, prefektur (provinsi) Aichi, Jepang. Dengan teknologi canggih, DENSO terkenal sebagai produsen komponen otomotif seperti thermal, powertrain control, electric, electronics daninformation & safety. Perusahaan ini termasuk pelanggan industri mobil di 35 negara—termasuk Jepang dan mempekerjakan lebih 120.000 orang. Nilai penjualan pada Maret 2012 mencapai total US$38.4 miliar. Sebelumnya DENSO sudah memiliki pabrik di kawasan Sunter, Jakarta Utara dan Cibitung, Bekasi. (Sumber: Diolah dari tender-indonesia.com, Kariya/Jepang, dan www.densomediacenter.com)

Wanted:

Sales Representative in Malaysia Our webportal mm-industri.com is growing and we see also a prosperus future in neighbouring Malaysia. Sure– the topics are different but a business channel for Malaysia will fit in our medium term plan. We are seeking an experienced salesman/women or an industrial publishing house. Let us start with ad sales, perhaps we will berth with more! Pl. contact co-Publisher Prof. Winfried Huettl at

[email protected]

Page 28: MM-industri.com

Page 28

Bagian-bagian dari badan pesawat sering kali terlepas pada saat lepas landas (take off) atau sedang mendarat (landing) yang menimbulkan risiko bagi pengguna landasan pacu berikutnya yakni pesawat yang akan landing mau pun yang akan take off. Keadaan itu tentu saja berbahaya bagi para penumpang dan menimbulkan kerugian bagi operator penerbangan dan pengelola bandara. Bagaimana mengatasinya? Para ilmuwan sedang mengembangkan sebuah sistem radar baru yang akan membuat setiap bandara menjadi lebih aman. Radar itu mampu mendeteksi benda-benda yang mencurigakan bahkan obyek terkecil sekalipun yang terletak di sekitar landasan pacu bandara. Apakah masih ingat peristiwa kecelakaan pesawat Concorde yang terjadi belasan tahun silam? Peristiwa itu direkam sehingga kita bisa menyaksikan melalui video yang menunjukkan pesawat jet supersonik yang eklornya tampak memancarkan nyala api yang sangat besar. Peristiwa itu sungguh mengejutkan, dramatis dan tidak terlupakan. Kecelakaan itu dipicu oleh sepotong logam yang tergeletak di landasan pacu ketika pesawat itu lepas landas. Ban pesawat meledak setelah melindas potongan logam itu, dan menerbangkan potongan karet ke tangki bahan bakar, yang kemudian meledak. Sebanyak 113 orang penumpang kehilangan nyawa dalam sekejap. Semoga peristiwa itu tidak pernah terjadi lagi. Sejak peristiwa naas itu, para pengelola bandara di berbagai negara lebih hati-hati menjaga keamanan bandara, jangan sampai ada benda padat yang bisa mengganggu pada saat pesawat udara sedang take off atau landing. Untuk menghindari kecelakaan seperti itu, staf bandara di seluruh dunia membersihkan area sepanjang landasan pacu yang dilakukan setiap enam jam. Semua benda atau puing-puing apa dan sebesar apa pun harus disingkirkan. Akan tetapi, memantau area seluas landasan pacu bandara tanpa bantuan teknis—atau alat teknologi—butuh waktu dan terjadi kesalahan terutama dalam kondisi cuaca buruk. Pemicunya bukanPemicunya bukanPemicunya bukanPemicunya bukan burungburungburungburung Di masa depan, sistem keselamatan baru yang tahan segala cuaca akan terus-menerus memonitor landasan pacu dari puing-puing dan segera memberikan peringatan apabila ada benda yang dapat menimbulkan bahaya. Para ilmuwan dan periset di Fraunhofer Institute khususnya bidang Fisika Frekuensi Tinggi dan Teknik Radar FHR, bekerja sangat teliti untuk membantu para pengelola bandara.

Pemrosesan Informasi dan Ergonomi FKIE (High Frequency Physics and Radar Techniques FHR and for Communication, Information Processing and Ergonomics FKIE) telah mengembangkan sistem tersebut melalui kerja sama dengan Universitas Siegen dan perusahaan PMD Technologies GmbH dan Wilhelm Winter GmbH dalam proyek itu. Proyek tersebut dinamai LaotSe –singkatan “Pemantauan landasan pacu bandara melalui sistem sensor jaringan multi-modal” (Airport runway monitoring through multimodal networked sensor systems). “Teknologi yang kami ciptakan bisa mencegah tragedi seperti menimpa Concorde,” tutur Dr Helmut Essen, yang mengepalai departemen Radar Gelombang Millimeter dan Sensor Frekuensi Tinggi (Millimeter-Wave Radar and High Frequency Sensors) FHR di Wachtberg, Jerman. “Peralatan yang dipasang di sepanjang landasan pacu secara terus-menerus memindai permukaan. Peralatan itu dapat mendeteksi barang terkecil sekalipun, seperti sekrup. Akan tetapi, sistem hanya akan mengeluarkan peringatan jika sebuah benda tetap berada di landasan pacu untuk jangka waktu yang lama. Sebuah kantong plastik yang tertiup angin atau burung yang hinggap sejenak di landasan pacu tidak akan memicu alarm untuk berbunyi.” Sistem radar itu terdiri atas sebuah kamera inframerah, kamera 2D dan 3D optik, dan sensor radar jaringan. Sensor ini dikembangkan oleh para peneliti. Ketiga tipe

peralatan tersebut berbeda namun saling melengkapi: radar berfungsi setiap saat pada setiap cuaca. Radar dapat mendeteksi benda tetapi tidak mampu mengidentifikasinya. Kamera lebih cocok untuk mengklasifikasikan benda itu meski kamera terpengaruh oleh cuaca, dan periode waktu dalam satu hari. Setiap kali sensor radar mendeteksi sesuatu, maka sensor “memerintahkan” kamera untuk mengamati lebih dekat. Semua data sensor kemudian digabungkan dengan menggunakan perangkat lunak yang telah dikembangkan untuk menghasilkan gambaran situasi. Para ahli menyebutnya sebagai ‘fusi data sensor’ (sensor data fusion). Jika gambaran itu mengungkapkan situasi yang tidak normal, maka menara pengatur lalu lintas udara (air traffic control) diberitahu. Pengatur lalu lintas udara bisa memeriksa layar mereka untuk menilai apakah ada bahaya nyata. “Solusi kami semata-mata sistem bantuan. Keputusan akhir tentang bagaimana langkah selanjutnya ada di tangan pengeloloa bandara,” tegas Dr Wolfgang Koch, kepala departemen di FKIE.

Radar terus mengawasiRadar terus mengawasiRadar terus mengawasiRadar terus mengawasi

Meskipun sistem radar serupa telah dikembangkan, sistem itu hanya mampu mendeteksi benda logam, dan sering kali memicu alarm palsu. Dr. Essen menguraikan beberapa kelebihan sistem baru itu, “Sensor radar ini melakukan transmisi pada frekuensi 200 GHz, sehingga bisa mendeteksi bahkan benda-benda yang ukuran keseluruhannya cuma satu atau dua sentimeter. Dengan adanya penggunaan tiga jenis sensor berbeda, alarm palsu hampir tidak akan terjadi lagi. Perangkat ini berukuran kecil dan memindai hingga 700 meter ke segala arah.” Pengujian awal sensor radar dan kamera dijadwalkan akan dimulai di Bandara Co-logne-Bonn pada awal tahun 2012. Bagaimana di Bandara Soekarno-Hatta?

Pertama di duniaPertama di duniaPertama di duniaPertama di dunia

Sementara itu, KOMPAS.Com memberitakan selama 10 hari ( 23 April sampai 3 Mei 2012), Airports Council International (ACI) memantau keamanan dan keselamatan kawasan Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Pemantauan itu merupakan yang pertama kali dilakukan satu-satunya organisasi bandara di dunia tersebut di Indonesia. “Pemantauan ini dilakukan sebagai tanggung jawab dan keharusan dari kami selaku pengelola bandara untuk melindungi dan meningkatkan keamanan pengguna saja bandara,” kata Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) II Tri Sunoko saat pembukaan Air-

port Exellence in Safety di Kantor PT AP II, Kota Tangerang, Senin (23/4/2012). Airport Safety and Operations Manager ACI, John Pottinger, menjelaskan, pihaknya melakukan pemantauan, antara lain landasan pacu atau runway, sistem manajemen keamanan dan keselamatan, serta manajemen keamanan dan keselamatan parkir atau apron.

“Keamanan dan keselamatan sangat penting, terutama karena Alu pertumbuhan penumpang naik 19 persen setiap tahunnya,” kata John. Direktur Operasional dan Teknis PT Angkasa Pura II Salahudin Rafi mengatakan, kerja sama ini sama-sama bermanfaat bagi kedua pihak. Bagi ACI, yang beranggotakan 580 anggota yang mengoperasikan 1.659 bandara di 179 negara itu, untuk meningkatkan profesionalisme operasional dan pengelola bandara. Sementara Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang sudah menjadi anggota ACI sejak tahun 1991 ini mendapat masukan yang baik untuk perbaikan keamanan dan keselamatan kawasan bandara. “Hasil dari pemantauan ini akan dijadikan bahan acuan untuk perbaikan keamanan dan keselamatan di bandara,” jelas Tri Sunoko. (Sumber tulisan : diolah dari tulisan Britta Widmann; Informasi: www.fraunhofer.de/magazine dan KOMPAS.com)

Mengamankan Landasan Pacu Bandara

Page 29: MM-industri.com
Page 30: MM-industri.com