mkn-mar2007-40 (10)

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/28/2019 mkn-mar2007-40 (10)

    1/5

    Majalah Kedokteran Nusantara Volume 40 y No. 1 y Maret 200752

    Asam Urat dan HiperuresemiaMaimun Syukri

    Depatemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran, Unsyiah/BPK

    RSU dr. Zainoel Abidin Banda Aceh

    baik dari diet maupun dari asam nukleat endogen (asam deoksiribonukleat DNA). Sebagian besarasam urat dieksresi melalui ginjal dan hanya sebagian kecil dieksresi melalui saluran cerna. Asamurat akan mengalami supernaturasi atau kristalisasi dalam urine yang akan membentuk batu

    saluran kencing sehingga menghambat sistim dari fungsi ginjal. Hiperuresemia terjadi karenaproduksi berlebihan atau eksresi yang menurun. Serangan arthritis akut terjadi bila kristal asamurat dibebaskan di cairan sinovia yang diprovokasi oleh perubahan asam urat dalam serum.Kata kunci: asam urat, hiperuresemia, arthritis akut, sinovia

    Abstract: Uric acid is nitrogen compounds, produced catabolisme purine. Purine compoundsproduced diet and endogen nucleat (DNA). Most of uric acid excreted by kidney and a little bygut. Uric acid will supersaturation and cristalization process in urine and will formatted stone ofurinary tract. Hyperurecemia due to over production or decreased excretion of uric acid. Acutearthritis due to the mobilization of uric acid in synovial liquid and that is provocated by

    fluctuated of uric acid serum.Keywords: uric acid, hyperurecemia, acute arthritis, synovial

    PENDAHULUANTelah menjadi perdebatan dalam beberapa

    tahun terakhir ini akan peran asam urat dalampenyakit ginjal dan kardio-vaskuler. Beberapapenelitian besar telah melaporkan pengaruhasam urat tinggi risiko penyakit kardio-vaskulerdan infark miokard. Hiperuresemia yangdisebabkan oleh penyakit ginjal, sering dianggapsebagai pertanda dari gangguan fungsi ginjaldaripada sebagian faktor risiko progresivitaspenyakit ginjal.1-3

    Pada tikus percobaan dilaporkan bahwa,hiperuresemia dapat menyebabkan penyakitvaskuler yaitu dengan cara terjadinya penebalanarteri preglomerulus akibat proliferasi dari selotot polosnya. Dari penelitian tersebutdilaporkan juga bahwa allopurinol dapatmenurunkan kadar asam urat dan memperbaiki

    fungsi ginjal dan perubahan histologik yangsangat bermakna. 4

    ARTI PEMERIKSAAN DAN HUBUNGANFISIOLOGISAsam urat adalah senyawa nitrogen yang

    dihasilkan dari proses katabolisme purin baikdari diet maupun dari asam nukleat endogen(asam deoksiribonukleat DNA ). Asam uratsebagian besar dieksresi melalui ginjal dan hanyasebagian kecil melalui saluran cerna. Ketikakadar asam urat meningkat, disebuthiperuresemia, penderita akan mengalami pirai(gout). Penyebab hiperuresemia karena produksiyang berlebihan atau ekresi yang menurun (sepertipada gagal ginjal). Produksi yang berlebihandidapatkan pada penderita dengan keganasan,terjadi turnover purin dan DNA sangat tinggi.Penyebab lain hiperuresemia adalah alkohol,leukemia, karsinoma metastatik, multiplemyeloma, hiperlipoproteinemia, diabetes

    mellitus, gagal ginjal, stress, keracunan timbal,dan dehidrasi akibat pemakaian diuretik.5

    TINJAUAN PUSTAKA

    Universitas Sumatera Utara

  • 7/28/2019 mkn-mar2007-40 (10)

    2/5

    Maimun Syukri Asam Urat dan Hiperuresemia

    Majalah Kedokteran Nusantara Volume 40 y No. 1 y Maret 2007 53

    Peningkatan kadar asam urat dalam urinedisebut urikosuria. Asam urat akan mengalamisupersaturasi dan kristalisasi dalam urine yangakan menjadi batu saluran kencing (BSK)

    sehingga menghambat sistem dari fungsiginjal. Eksresi asam urat dalam urinetergantung pada kadar asam urat dalam darah,filtrasi glomerulus dan sekresi tubulus asamurat ke dalam urine. Asam urat kurangmengalami saturasi pada suasana urine yangasam. Ketika pH urine naik maka asam urattidak mengalami kristalisasi dan tidak akanmembentuk batu. 1,2,4-6

    Jenis pemeriksaan: darah dan urineNilai normalDarah Dewasa: laki-laki: 4,0 8,5 mg/dl atau

    0,24 - 0,52 mmol/Lwanita: 2,7 7,3 mg/dl atau0,16 0,43 mmol/L

    Manula: sedikit lebih tinggi Anak-anak: 2,5 5,5 mg/dl atau 0,12

    0,32 mmol/L Bayi: 2,62 mg/LUrine250750 mg/24 jam atau 1,484,43mmol/hari (SI units)

    Nilai kritis dalam darah: >12 mg/dl.5Faktor-faktor yang mempengaruhi:7 Stress, menyebabkan kadar asam urat

    dalam serum meningkat. Kontras radiologi menyebabkan kadar

    asam urat dalam serum menurun dan

    kadar dalam urine meningkat. Obat-obatan yang dapat meningkatkan

    kadar asam urat dalam serum: alkhol,asam askorbit, aspirin dosis rendah, kafein,cisplatin, diazoxide, diuretik, epinefrin,ethambutol, levodopa, metal-dopa, asamnikotinat, fenotiazin, dan theofilin.

    Obat-obatan yang menurunkan kadarasam urat dalam serum: alopurinol, aspirindosis tinggi, azathioprin, clofibrat,kortikosteroid, estrogen, infuse glucose,

    guafenisin, manitol, probenecid, danwarfarin.

    Obat-obatan yang dapat meningkatkankadar asam urat dalam urine: asamaskorbit, calcitonin, citrate, dicumarol,estrogen, steroid, iodine, gliceril

    guaiacolat, fenolsulfonftalin, probenecid,salisilat, dan tetrasiklin kadaluarsa.5,7

    Nilai abnormal1. Kadar dalam serum meningkat

    (hiperuresemia) Pirai (gout) Intake purin yang berlebihan Gangguan metabolisme purin pada

    bayi (genetik) Karsinoma metastase Multiple myeloma Leukemia Khemoterapi karsinoma Rhabdomiolisis (olahraga/latihan yang

    berat), luka baka, trauma, penurunankesadaran pada epilepsy, infarkmiokard)

    Penyakit ginjal kronik Asidosis (ketotik atau laktak) Hipotiroid Kehamilan dengan keracunan

    (eklampsia) Hiperlipoproteinemia Alkohol Idiophatik

    2. Kadar dalam darah menurun Penyakit Wilson Sindroma Fnconi Keracunan Pb (timah) Ikterus karena atrofi hati

    3. Kadar dalam urine meningkat (urikosuria) Pirai (gout) Karsinoma metastase Multiple myeloma Leukemia Khemoterapai karsinoma Diet purin yang tinggi Intoksikasi timah

    4. Kadar dalam urine menurun Penyakit ginjal Eklampsia Alcoholism kronik Asidosis5

    Universitas Sumatera Utara

  • 7/28/2019 mkn-mar2007-40 (10)

    3/5

    Tinjauan Pustaka

    Majalah Kedokteran Nusantara Volume 40 y No. 1 y Maret 200754

    Rasionalisasi Pemeriksaan Asam Urat

    Jenis Penyakit Kategori

    1

    Kategori

    2

    Kategori

    3

    Gagal ginjal kronik +

    Batu saluran kemih + +

    (analisabatu)

    Diabetes mellitus +

    Pirai + +

    (kristal

    dari

    sendi)

    Keganasan +

    Infrak miokard akut +

    Stroke Iskemik +

    Kategori 1: untuk diagnosis awal, dikerjakanrutin pada setiap penderita

    Kategori 2: untuk konfirmasi, hanya atasindikasi

    Kategori 3: untuk tes definitif, perlupermintaan khusus.8

    HIPERURESEMIAKadar asam urat serum yang tinggi

    disebut hiperuresemia. Manifestasi pada sendidisebut artritis pirai.

    Pirai merupakan suatu penyakit metabolikyang pada keadaan lengkap, disertai gejala-gejala sebagai berikut:

    1. Kadar asam urat serum yang meningkat2. Serangan-serangan yang berkali-kali dariarthritis akut yang khas, disertai denganadanya kristal urat (monosodium) didalam lekosit dari cairan sinovia.

    3. Tophi (endapan asam urat), terutama didalam dan disekitar sendi dari ekstremitas.

    4. Kelainan ginjal mengenai jaringaninterstitial dan di sekitar sendi dariekstremitas.

    5. Nefrolithiasis terdiri dari asam uratGejala-gejala tersebut dapat dijumpai

    tersendiri atau bersama.

    Angka kejadian pada wanita hanya setelahmenopause, jarang sekali sebelumnya (Pria:wanita: 20 : 1).

    Serangan akut pirai terjadi bila kristalasam urat dibebaskan di cairan sinovia.Perubahan asam urat dalam serum (naik atauturun) dapat menjadi pencetus serangan akut.Maka dari itu serangan akut sering terjadisetelah pesta (minum alkohol, makanan yang

    berlebihan), operasi, minum obat-obatan yangmenurunkan asam urat serum. 7

    Gejala-gejala klinik hiperuresemia dibagidalam 4 stadium:

    Stadium I : Tidak ada gejala yang jelasKeluhan umum, sukar ber-konsentrasi Pada pemeriksaandarah ternyata asam urat

    tinggi.Stadium II : Serangan-serangan arthritispirai yang khas, arthritis yangakut dan hebat, 90% lokalisasidi jari empu (podagra), tetapisemua persendian dapatdiserang, kadang-kadang lebihdari satu sendi yang diserang(migratory polyarthritis). Senditersebut menjadi bengkakdalam beberapa jam, menjadipanas, merah, sangat nyeri.

    Kemudian pembengkakan inibiasanya menjalar ke sekitarsendi dan lebih menyolokdaripada artritis yang lain.Kadang-kadang terjadi efusi disendi-sendi besar.Tanpa terapi keluhan dapatberkurang sendiri setelah 4sampai 10 hari.Pembengkakan dan nyeriberkurang, dan kulit mengupassampai normal kembali.

    Stadium III : Pada stadium ini di antaraserangan-serangan artritis akut,hanya terdapat waktu yangpendek, yang disebut faseinterkritis.

    Stadium IV : Pada stadium ini penderitaterus menderita artritis yangkronis dan tophi sekitar sendi,juga pada tulang rawan daritelinga. Akhirnya sendi-sendidapat rusak, mengalami

    destruksi yang dapatmenyebabkan cacat sendi.

    Radiologis : - Pembengkakan jaringan lunakdapat terjadi pada semuastadium.

    - Pada stadium III IV,didapatkan gambaran punchedout area, dan gambarandestruksi meskipun tidakpathognomonis.7

    Universitas Sumatera Utara

  • 7/28/2019 mkn-mar2007-40 (10)

    4/5

    Maimun Syukri Asam Urat dan Hiperuresemia

    Majalah Kedokteran Nusantara Volume 40 y No. 1 y Maret 2007 55

    DIAGNOSISDiagnosis pasti dari artritis pirai

    ditentukan hanya dengan membuktikanadanya kristal asam urat dalam cairan sinovia/

    bursa atau tophus.Diagnosis pasti tidak dapat dibuat atasdasar kriteria klinik tanpa membuktikanadanya kristal urat.

    Bila tak ada cairan, sinovia/bursa atautophus sebagai bahan untuk diperiksa, makadiagnosis yang dibuat, adalah sementara dandasar-dasar kriteria klinik ialah:1. Serangan-serangan yang khas dari arthritis

    yang hebat dan periodik dengankesembuhan yang nyata diantara serangan.

    2. Podagra3. Tophi4. Hiperurekemia5. Hasil yang baik dengan pengobatan

    colchicin.11

    DIAGNOSA BANDINGSerangan akut sering sukar dibedakan

    dengan serangan akut pada: demam rematik,artritis rematoid, artritis karena sepsis, artritistraumatika.

    Arthritis kronis pada penyakit pirai dapatmenyerupai arthritis rematoid, maka padapenderita pria usia di atas 50 tahun denganarthritis rematoid, asam urat serum perludiperiksa.7

    PROGNOSISKelainan pada ginjal menentukan

    prognosis, biasanya penderita meninggalkarena faal ginjal yang jelek. Bila tidak adakelainan ginjal, prognosis baik.9,10

    TERAPIPengobatan bukan semata-mata ditujukan

    untuk menurunkan asam urat serum, tetapijuga untuk keluhan dan gejala-gejala.

    Untuk artritis yang akut dan sangat nyeri:- Istirahat- Colchicin

    Dosis : - 0,5 mg/jam sampai seranganhilang atau sampai ada gejala-gejala intoksikasi colchicin,yaitu: diare, muntah-muntahdan lain-lain gejala traktusdigestivus

    - Dosis maksimal: 7 mg- Dosis pemeliharaan: 0,5-1

    mg/hari

    - Phenilbutason/Oxyphenbutason: Antiinflamasi/analgetik. Urikosurik. Khasiat cepat.

    Komplikasi: pemakaian jangka waktupendek tidak banyak. Dosis: 3-4 x 100 mg/hari, dosis

    pemeliharaan: 2 x 100 mg.- Indometasin

    Juga efektif, khasiat cepat. Dosis: 3-4 x 50 mg/hari untuk 4-5

    hari.- Prednison

    Indikasi: bila obat-obatan non steroidantiinflamasi gagal.

    Dosis: permulaan 60 mg/hari,diturunkan berangsur-angsur sampaidengan dosis pemeliharaan 5-10 mg/hari.

    Pada fase interkritis (bebas seranganartritis) harus dihindari faktor-faktor pencetusprovokasi:a. Diit: rendah purin, rendah lemak, rendah

    protein, tinggi karbohidrat, pantangalkohol, hindari infeksi, trauma danoperasi.Banyak minum; diuresis 2 liter/hari

    memperbesar eksresi asam uratb. Mengurangi serangan

    Bila serangan 2-3 kali/tahun, dapat diberiprofilaksin colchicin 1/2 1 mg/hari

    c. Bila penderita termasuk kelompokproduksi asam urat berlebihan (lebih dari9 mg%) diberikan allopurinol 1-3 x 100mg/hari untuk mengurangi produksi.Bila pengeluaran asam urat kurang,diberikan obat-obat urikosurik:- Probenecid: 2-3 x 250 mg/hari- Phenylbutason: 3 x 100 mg/hari- Salisilate: 5 gr/hari.7

    DAFTAR PUSTAKA1. Kang DH, Nakagawa T, Feng L et al., A

    Role for Uric Acid In The Progression OfRenal Disease, J. Am Soc Nephro, 2002;13: 2888-2897.

    2. Verdecchia P, Schillaci G, Reboldi GP etal. Relation Between Significance OfSerum Uric Acid And Risk of

    Cardiovascular Disease In EssentialHypertension. Hypertension. 2000; 36:1072.

    Universitas Sumatera Utara

  • 7/28/2019 mkn-mar2007-40 (10)

    5/5

    Tinjauan Pustaka

    Majalah Kedokteran Nusantara Volume 40 y No. 1 y Maret 200756

    3. Waring WS, Jebb DJ and Maxwell SRJ. UricAcid as A Risk Factor CardiovascularDisease. Q J Med. 2000: 93:707-713.

    4. Mazzali M, Huges J, Kim YG et al.Elevated Uric Acid Increases Blood Pressurin the Rat by a Novel Crystal-IndependentMechanism. Hypertension 2001; 38: 1101.

    5. Pagana KD. Mosbys Diagnostic andLaboratory Test Reference 5

    thEd. Mosby,

    Inc. St. Louis, 2001; 876-879.

    6. Koka RM, Huang E and Lieske JC,Adhesion of Uric Acid Crystals to theSurface of Renal Epithelial Cells. Am JPhysiol Renal Physiol. 2000; 278:F989-

    F998.7. Wortmann RL.Gout and Other Disorders

    of Purine Metabolism. In: HarrisonsPrinciples of Internal Medicine 16th Ed.Editors: Isselbacher KJ, Braunwald E,Wilson JD, Martin JB, Fauci AS andKasper DL. McGraw Hill, New York.2005, pp. 2079-2088.

    8. Buku Pedoman PemeriksaanLaboratorium Secara Rasional (1993),RSUD Dr. Sutomo, Surabaya.

    9. Coe FL, Favus MJ and Asplin JR.Nephrolithiasis. In: The Kidney. Vol 1,7thEd. Editor; Brenner BM. WB Saunders,Philadelphia. 2004; pp 1215 1292.

    10.Walbel RG. Tubulointerstitial Disease. In:Clinical Comprehensive Nephrology 2ndEd. Editors: Johnson RJ and Feehally JF.Mosby, London. 2003. pp. 183 246.

    11.Wang J.G., Staessen J.A., Fagard RH et al.Prognostic Significance of Serum Creatininand Uric Acid in Older Chinese Patients

    with Isolated Hypertension. Hypertension.2001; 37:1069.

    Universitas Sumatera Utara