MKBI_4th2015

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mkb

Citation preview

  • Mekanika Kekuatan Bahan I oleh Yudy Surya Irawan

    YudySuryaIrawan 5- 1

    1.4 Tegangan Geser Rata-rata

    Bila pelat pada Gambar 1.4.1 mendapat gaya luar F maka pada penampang AB dan CD

    akan mendapat gaya geser sebesar V = F / 2 karena bekerja pada dua sisi. Karena gaya

    geser ini bekerja bersinggungan pada penampang tersebut maka pada penampang tersebut

    bekerja tegangan geser rata-rata avg :

    avg = V / A

    dengan :

    avg : tegangan geser rata-rata pada penampang luasan yang mana tegangan yang

    bekerja di luasan penampang ini diasumsikan sama besar. [N/m2]

    V : resultan gaya geser dalam yang bekerja pada luasan penampang dihitung

    berdasarkan persamaan kesetimbangan. [N]

    A : Luasan penampang pada permukaan [m2]

    Kesetimbangan Gaya dan Momen pada Tegangan Geser

    Misalkan terdapat suatu elemen benda yang diambil dari permukaannya yang mana

    bekerja tegangan geser seperti pada gambar 1.4.2 berikut.

    Kesetimbangan gaya pada arah y adalah :

    Fy=0; zy (xy) zy (xy) = 0 sehingga zy = zy

    hal yang sama dilakukan pada kesetimbangan gaya arah z didapatkan yz = yz

    Kesetimbangan momen terhadap sumbu x adalah :

    - zy (xy)z + yz (xz)y =0 sehingga zy = yz

    Jadi zy = zy = yz = yz = , yang berarti dalam kondisi setimbang membutuhkan

    tegangan geser pada dua sisi atas bawah atau kanan kiri seperti pada gambar 1.4.2 (b).

    Gambar1.4.1 Pelat yang mendapat gaya geser dan mengalami

    tegangan geser rata-rata

    +

    Tegangan Luas

    Gaya

    +

    Gambar1.4.2 Kesetimbangan pada Tegangan geser dari suatu elemen benda

    (a) (b)

  • Mekanika Kekuatan Bahan I oleh Yudy Surya Irawan

    YudySuryaIrawan 5- 2

    Contoh 1-6

    Sebuah batang pada Gambar 1.4.3(a) di bawah, memiliki penampang segi empat dengan

    kedalaman dan ketebalan 40 mm. Jika suatu gaya sumbu/aksial sebesar 800 N diberikan

    sepanjang sumbu batang dari luasan penampang batang, tentukan tegangan normal

    rata-rata dan tegangan geser rata-rata pada penampang a-a dan b-b.

    Jawaban:

    Bagian potongan a-a:

    Gaya dalam

    Pada batang yang

    dipotong di gambar 1.4.2(b)

    dapat diketahui gaya dalam

    adalah sebesar gaya

    Tegangan rata-rata

    Tegangan rata-rata pada

    batang ini adalah

    =P/A = 800N/(0.04m)(0.04m)

    = 500 kPa

    Yang mana tidak ada gaya

    geser pada bagian ini sehingga

    tegangan geser yang terjadi avg=0 seperti di gambar (c).

    Bagian potongan b-b:

    Gaya dalam

    Bila batang dipotong pada

    bagian b-b maka diagram benda

    bebasnya adalah seperti pada gambar

    (d) yang mana gaya aksial 800 N

    diuraikan menjadi gaya normal N dan

    gaya geser V pada luasan b-b menurut sumbu x dan y.

    Kesetimbangan gaya pada sumbu x-y :

    Fx=0; - 800 N + N sin 60 + V cos 60 = 0 Fy=0; V sin 60 - N cos 60 = 0 atau kesetimbangan gaya pada sumbu x y :

    F x=0; N 800 N cos 30 = 0 F y=0; V 800 N sin 30 = 0 dengan menggunakan salah satu dari pasangan persamaan ini maka didapatkan

    N = 692.8 N dan V = 400 N

    Tegangan Rata-rata

    Tegangan ini bekerja pada luasan 40 mm x 40 mm yang terproyeksi ke potongan b-b

    sehingga luasnya menjadi 40mmx40mm/sin 60=1385.6 mm2=1.85x10-3m2

    - Tegangan normal rata-rata, =N/A=692.8N/1.85x10-3m2=374 kPa

    - Tegangan geser rata-rata, avg=V/A=400N/1.85x10-3m2=216 kPa

    Yang mana ilustrasi tegangan-tegangan ini pada penampang b-b ada pada gambar (e).

    Gambar 1.4.3 Batang penampang segi empat dibebani 800 N gaya aksial

    +

    +

    +

    +

  • Mekanika Kekuatan Bahan I oleh Yudy Surya Irawan

    YudySuryaIrawan 5- 3

    Contoh 1-7

    Suatu penompang kayu pada gambar 1.4.4 ditahan

    oleh sebatang baja berdiameter 10 mm yang mana

    dikeraskan pada tembok. Bila penompang kayu

    menahan beban vertical 5 kN, hitunglah tegangan

    geser rata-rata dalam batang baja, pada dinding dan

    dua bidang gelap pada gambar (bidang abcd)

    Penyelesaian:

    Gaya geser dalam

    Seperti ditunjukkan pada diagram benda bebas

    pada Gambar (b), batang menahan suatu gaya geser

    5 kN yang mana dikencangkan pada dinding.

    Sedangkan diagram benda bebas dari bagian

    terpotong bidang abcd terlihat pada gambar (c). Di sini

    dapat diketahui setiap sisi abcd bekerja gaya 5kN/2 = 2.5kN.

    Tegangan geser rata-rata

    Untuk batang baja:

    avg = V / A = 5000 N/(pi(0.005m)2 = 63.7 MPa

    pada penompang kayu : avg = V / A = 2500 N/(0.04m)(0.02m)

    = 3.12 MPa

    Tegangan geser yang bekerja pada batang dan bagian abcd beserta distribusi tegangan

    geser pada elemen pada masing-masing bagian dapat dilihat pada gambar (d) untuk batang

    baja dan gambar (e) untuk bidang abcd dari penompang kayu.

    (a) Gambar 1.4.4

    Tembok

    Gaya dari penompang

    pada batang

    Gaya dari batang

    bekerja pada penompang

  • Mekanika Kekuatan Bahan I oleh Yudy Surya Irawan

    YudySuryaIrawan 5- 4

    Contoh soal 1-8 Seperti ditunjukkan pada gambar berikut ini, suatu pelat dengan ketebalan 2 mm akan dilubangi dengan memberikan gaya luar P melalui punch berdiameter, d= 10 mm. Bila kekuatan patah geser pelat b=400 MPa dan kekuatan tekan pelat c = 500 MPa, hitunglah besar gaya luar P yang dibutuhkan untuk membuat lubang.

    Jawab: - Untuk membuat lubang maka perlu mematahkan luasan tepi lubang seperti ditunjukkan pada

    gambar (a) yang merupakan selimut silinder bertebal t yaitu As=pipipipidt. - Akibat gaya luar P, maka timbul gaya dalam F seperti ditunjukkan dalam diagram (b). Sehingga

    berdasarkan kesetimbangan gaya Fy =0 maka Fy =0 ; -P + F = 0 F=P

    - Tegangan geser yang terjadi pada luasan A adalah : = F/(pipipipidt) = P/(pipipipidt) - Bila tegangan geser ini melebihi kekuatan geser b ( > b) maka lubang dapat terbentuk. Sehingga besarnya gaya luar Pb untuk melubangi adalah : Pb= b (pipipipidt) = 400 MPa 3.14 x 10 mm 2 mm = 25.1 kN

    - Kemudian saat penekanan dengan gaya Pb = 25.1 kN ini akan terjadi tegangan tekan pada permukaan pelat yang akan dibuat lubang yang mana memiliki luas A = pid2/4. Sehingga tegangan tekan yang terjadi adalah :

    = Pb / (pipipipid2/4) = 25.1103 N /(3.14102 mm2 /4) = 320 MPa

    - Jadi besar tegangan tekan yang terjadi pada saat pelubangan adalah 320 MPa yang mana masih lebih kecil dari pada kekuatan tekan pelat, c = 500 MPa, sehingga saat pelubangan (piercing=pelubangan) pelat yang ditekan tidak hancur/ patah.

    - Namun bila pelat memiliki ketebalan 5 mm dan gaya luar Pb sebesar 62.8 kN maka tegangan tekan pada pelat menjadi 800 MPa yang mana lebih besar dari kekuatan tekan pelat, c = 500 MPa. Sehingga sebelum lubang terjadi pelat sudah hancur dahulu yang mengakibatkan lubang tidak terbentuk.

    (a) (b)

    +

    Diagram proses shearing dalam proses pembentukan logam :

  • Mekanika Kekuatan Bahan I oleh Yudy Surya Irawan

    YudySuryaIrawan 5- 5

    PR ke-3.

    1. Suatu sambungan las tumpu persegi digunakan untuk mentransmisikan suatu gaya

    50kip dari satu pelat ke pelat lainnya seperti pada gambar di bawah ini.

    Tentukan tegangan normal rata-rata dan tegangan geser rata-rata yang bekerja pada

    luasan sambungan las potongan AB.

    2. Suatu gandar pada gambar di bawah ini dibebani gaya dan sepasang momen.

    Tentukan tegangan geser rata-rata dalam baut yang bekerja pada pada penampang dari A

    dan B. Baut memiliki diameter 0.25 in. Petunjuk: sepasang momen dilawan oleh sepasang

    gaya yang bekerja pada inti baut.

  • Mekanika Kekuatan Bahan I oleh Yudy Surya Irawan

    YudySuryaIrawan 5- 6

    1.6 Tegangan Ijin (Allowable Stress)

    Tegangan ijin adalah tegangan yang diijinkan bekerja pada material dari komponen

    yang mana batas maksimum kekuatan agar tidak patah.

    Tegangan ijin ditentukan dengan menggunakan faktor keamanan (factor of safety,

    F.S). Faktor keamanan dinyatakan dengan perbandingan tegangan saat material gagal dan

    tegangan ijin dengan nilai sama atau lebih dari 1. Tegangan digunakan karena tidak ada

    ketergantungan dengan luas penampang. Berbeda dengan gaya yang tergantung dari luas

    penampang material.

    Untuk tegangan normal : Factor of Safety. F.S = fail / allow

    Untuk tegangan geser : Factor of Safety. F.S = fail / allow

    Dengan : fail : tegangan normal saat material gagal : kekuatan luluh atau kekuatan tarik

    allow : tegangan normal yang diijinkan = fail / Factor of Safety

    fail : tegangan geser saat material gagal : kekuatan geser

    allow : tegangan geser yang diijinkan = fail / Factor of Safety

    Besarnya angka faktor keamanan tergantung dari tujuan pemakaian

    konstruksi/struktur dan material yang digunakan. Misalnya :

    - untuk pesawat terbang atau pesawat luar angkasa, faktor keamanannya lebih besar

    dari satu tetapi mendekati angka 1 untuk mengurangi berat dari pesawat.

    - untuk peralatan pembangkit listrik tenaga nuklir, mengingat komponen mengalami

    perilaku bahan dan pembebanan yang tak menentu dari sisi tegangan, pengaruh

    lingkungan, korosi dll. maka faktor keamanannya mungkin sebesar 3.

    Angka dari faktor keamanan untuk masing-masing komponen dan penggunaannya dapat

    ditemukan di buku pegangan desain mesin atau kode standar desain.

    1.7 Desain dari Sambungan Sederhana

    Bila komponen mengalami tegangan normal maka luas penampang komponen yang

    aman dapat dihitung dari:

    A normal = P /

    allow

    Bila komponen mengalami tegangan geser maka luas penampang komponen yang aman

    dapat dihitung dari persamaan berikut:

    A shear = P / allow

    a. Luas penampang melintang dari bagian yang mengalami tegangan tarik

    A = P / allow

    Gambar 1.4.5

  • Mekanika Kekuatan Bahan I oleh Yudy Surya Irawan

    YudySuryaIrawan 5- 7

    b. Luas penampang dari bagian yang mengalami tegangan geser

    A = P / allow

    c. Luas penampang melintang dari bagian yang mengalami tegangan tekan

    Pada bagian konstruksi bangunan

    atau sipil dapat dijumpai bagian yang

    menerima tegangan tekan seperti pada

    Gambar 1.4.7. Tegangan tekan yang menahan

    gaya tekan dari luar disebut juga tegangan

    penahan, b (bearing stress).

    Besarnya tegangan penahan adalah

    A = P / (b) allow

    (b) allow ditentukan dari faktor keamanan

    dan kekuatan tekan material yang pengalami

    kompresi seperti konkret, baja konstruksi

    jembatan dll.

    d. Luas penampang yang dibutuhkan untuk menahan

    gaya geser akibat beban aksial

    Untuk bagian yang tertanam seperti baja yang

    tertanam pada tembok dan mengalami tegangan aksial

    seperti pada Gambar 1.4.8, maka agar baja tetap

    tertanam pada tembok maka bagian tertanam yang

    mengalami tegangan geser harus mampu melawan

    gaya aksial luar P. Dengan menggunakan allow antara

    baja dan konkret maka kedalaman penanaman, l yang aman dapat dihitung sbb:

    l = P / ( allow pipipipi d) dengan pipipipi d : luasan yang mengalami tegangan geser.

    Gambar 1.4.6

    Gambar 1.4.7

    Gambar 1.4.8

  • Mekanika Kekuatan Bahan I oleh Yudy Surya Irawan

    YudySuryaIrawan 5- 8

    Contoh 1-9

    Suatu batang penyangga ditahan pada bagian ujungnya oleh suatu piringan dengan

    ketebalan t seperti pada gambar (a) di bawah ini. Batang memasuki lubang dengan

    diameter 40 mm, tentukan diameter minimum dari batang d dan ketebalan piringan yang

    dibutuhkan untuk menahan beban 20 kN. Tegangan normal ijin dari batang allow= 60 MPa

    dan tegangan geser ijin piringan allow = 35 MPa.

    Penyelesaian:

    Diameter batang

    Dengan melalukan inspeksi bahwa gaya aksial pada batang P =20 kN sehingga diperlukan

    luas penampang batang :

    A = P / allow = 20x103 N/ (60x106 N/m2) = 0.3333x10-3 m2

    Sehingga

    A = pi (d/2)2 = 0.3333x10-3 m2

    Didapatkan d = 0.0206 m = 20.6 mm

    Ketebalan piringan

    Seperti ditunjukkan pada diagram benda bebas piringan di Gambar (b) dapat diketahui gaya

    geser V pada luasan selimut silinder berdiameter 40 mm, A menahan gaya luar P = 20 kN.

    Besarnya V = P = 20 kN berdasarkan kesetimbangan gaya pada arah vertikal.

    Sehingga besarnya luasan A yang diijinkan adalah :

    A = V / allow = 20103 N / (35x106 N/m2) = 0.571410-3 m2

    Mengingat luas selimut A = 2pi (d/2) (t )= 2pi (0.02m) (t), maka ketebalan piringan

    yang dibutuhkan adalah:

    t = A/2pi (0.02m) = 0.5714x10-3 m2/[2pi (0.02m)] =4.55x10-3 m = 4.55 mm