Upload
hathuy
View
236
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
MISA MINGGU KE -2
Hari/Tgl : Minggu, 12 Februari 2017 Waktu : Misa Kudus 2:30 PM - 4:30 PM
Perayaan & Ramah Tamah 4:30 PM - selesai Pemimpin Misa: Romo Robert Mirsel, SVD Tempat : Resurrection Ascencion Church 85-26 61st Road , Rego Park, NY 11374 (Corner of Woodhaven Blvd & 61st Rd)
Direction:
Subway G or R train, turun di Woodhaven Blvd. (Queen’s Mall). Jalan sepanjang Woodhave Blvd., kira-kira 4 traffic light, belok kanan di 61st Rd. Car Long Island Expressway (L.I.E/495 East) exit di Woodhaven Blvd. Belok kanan di Woodhaven Blvd. Kira-kira 2 traffic light, belok kanan di 61st Rd.
MISA MINGGU KE-4
Hari/Tgl : Minggu, 26 Februari 2017 Waktu : Misa Kudus 3:00 PM - 4:30 PM
Perayaan & Ramah Tamah 5:00 PM - selesai Pemimpin Misa: Romo Alexander Hendra, SJ
Tempat : Bartholomew Church(Chapel)
43-22 Ithaca St, Elmhurst, NY 11373
( Untuk sementara Ramah Tamah di Gereja
Bartholomew tidak ada, akan diberitahukan lagi
kapan kita bisa mengadakan ramah tamah kembali)
KER
ASU
LAN
KA
TOLI
K IN
DO
NESIA
(I
ND
ON
ESI
AN
AP
OST
OLA
TE)
SEK
RE
TAR
IAT:
83
-11
BR
ITTO
N A
VE
, ELM
HU
RST
, NY
113
73
http
: //
ww
w.k
kin
y.or
g
Hal - 2
Buletin KKI NY – Edisi 73 –Volume 73
SALAM KETUA
Rekan-rekan KKI Ytk,
Masih dalam suasana Imlek, bagi yang merayakan, kami dari keluarga besar
Kerasulan Katolik Indonesia mengucapkan:
“HAPPY LUNAR NEW YEAR” dan juga “HAPPY VALENTINE’s DAY”
Pada bulan Februari ini juga Panitia Paskah 2017 sudah dibentuk.
Terima kasih buat Bernard Ratu dari Mudika KKI NY yang akan
mengkoordinir Panitia Paskah 2017 ini. Selamat bekerja buat panitia
dan mohon juga bantuan dari rekan-rekan umat KKI membantu adik-
adik mudika kita dalam pelaksanaan acara Paskah KKI NY 2017.
Pada tahun ini juga kita akan mengadakan PEMILU Ketua KKI NY
Periode 2017-2019. Mohon partisipasi umat untuk bisa memberikan
masukan bakal calon Ketua KKI NY kepada TIM KPU bisa diemail
di [email protected]. Masukannya ditunggu
sampai tanggal 28 Februari 2017. Untuk dipilih lagi oleh TIM KPU
menjadi Calon Ketua KKI NY
Tuhan memberkati
Nofi Siregar
Ketua KKI NY
Info
Doa rosario setiap bulan di Sabtu
pertama dirmh ibu Marie Liwan
jam 3 siang. Jika ada yang ingin
mengadakan doa rosario dirumah
umat, hub. sie rosario Ibu Ratna
Djuhari dan Ibu Marie Liwan.
Pertemuan sel KTM:
*Santa Maria (dewasa)
-Jumat, 10 Feb 2017 pk 7 malam
-Sabtu, 18 Feb 2017 pk 1 siang
* Santo Francis (dewasa
muda) Hub: Febby & Gabriella
Persekutuan Doa PDKK NY
Februari 2017
Akan diemail lagi lebih lanjut
Untuk baptisan bayi mohon Ibu
Gisela Gunawan
Mohon agar setiap umat yang
ingin menerima email/info
mengenai kki harap segera ber-
subscribe di
kkiny-
Kritik dan Saran kegiatan KKI
NYC silahkan dikirim ke mail:
More info visit us at
www.kkiny.org & Facebook
KKINY & Twitter Kki
Hal - 3
Buletin KKI NY – Edisi 73 –Volume 73
LAPORAN KEUANGAN BULAN JANUARY 2017
Saldo Awal 1,042.11$
Kolekte Cash mgg ke-2 315.00$
Uang Pembayaran Shinning Star 1,170.00$
Surplus Cash Natal 1,916.73$
Surplus Cek Natal 1,755.00$ (1,755.00)$
Advance natal (1,400.00)$
Gereja RA (150.00)$
Stipendium Romo Robert (150.00)$
Perangko & Kertas sept-des 2016 (280.00)$
Kolekte Cash mgg ke-4 470.00$
Gereja Bartholomew (150.00)$
Stipendium Romo Hendra (150.00)$
6,668.84$ (4,035.00)$
SALDO AKHIR 2,633.84$
LAPORAN KEUANGAN SUMBANGAN SOSIAL
Saldo awal 1,963.20$
January 8, 2017 133.00$
Sumbangan Kasih u/Kel Vivi (250.00)$
2,096.20$ (250.00)$
Saldo Achir 1,846.20$
LAPORAN PENERIMAAN KEUANGAN -NATAL 2016
DESCRIPTION CHECK CASH
Advance -$ 1,400.00$
Sumbangan dana umum 1,080.00$ 885.00$
Sumbangan dana konsumsi 1,865.00$
Sumbangan dari iklan 675.00$ 125.00$
Kolekte misa -$ 1,613.00$
Sumbangan dari DUDU -$ 90.00$
Sumbangan dari raffle -$ 565.00$
TOTAL PENERIMAAN 1,755.00$ 6,543.00$
LAPORAN PENGELUARAN NATAL 2016
DESCRIPTION TOTAL
Gereja dan romo 1,325.00$
Konsumsi 1,713.65$
Acara 265.44$
Perlengkapan 330.54$
Dekorasi 152.54$
Design & printing 459.98$
Sekretariat 173.60$
Sunday school 205.52$
TOTAL PENGELUARAN 4,626.27$
Surplus 3,671.73$
LAPORAN KEUANGAN OMK BULAN NOVEMBER 2016
Saldo Awal 500.00$
Surplus bazaar 340.00$
Registrasi (50.00)$ Bayar ke Tante Endang $ (20.00)
Penjualan makanan (sumbangan dr Lydia) 97.00$
Pengeluaran $ (32.00)
Tambahan jualan 52.00$
Tambahan uang kas 173.00$
1,162.00$ (102.00)$
Saldo Achir 1,060.00$
QUOTE
Keberhasilan adalah
kemampuan untuk melewati
dan mengatasi dari satu
kegagalan ke kegagalan
berikutnya tanpa kehilangan
semangat.
(Winston Chuchill)
Hal - 4
Buletin KKI NY – Edisi 73 –Volume 73
TERTAWA
SEJENAK
Menangis Setelah Adik Dibaptis
Setelah pembaptisan adik
bayinya di gereja, Tono
menangis terisak di kursi
belakang mobil dalam
perjalanan pulang. Ayahnya
sudah bertanya sampai tiga
kali apakah ada sesuatu yang
salah.
Akhirnya, anak itu menjawab,
"Kata pendeta itu dia ingin
kami dibesarkan oleh keluarga
Kristen. Padahal saya ingin
tetap tinggal bersama dengan
ayah dan ibu."
Patung Santa Maria dari Fatima disambut sukacita para korban
Haiyan
Kunjungan “patung ziarah” Santa
Maria dari Fatima ke kota Tacloban,
Filipuna bagian tengah pada 6
Februari adalah “tanda terkabulnya
doa” dari Rowena Badeo, 22, yang
merayakan ulang tahunnya hari itu.
Wanita muda dari distrik San Jose di
mana ratusan orang meninggal
selama topan Haiyan tahun 2013,
mengatakan dia telah berdoa dan
hasil dari doanya bahwa “Tuhan
masih peduli.”
“Saya merasa ditinggalkan. Masih
ada rasa sakit akibat kehilangan
keluarga saya. Saya telah bertanya
mengapa Tuhan mengambil orang-
orang yang saya paling cintai,” kata
Badeo sambil menangis.
“Saya terus bertanya kepada Tuhan,
tapi saya tidak pernah kehilangan
iman saya,” katanya kepada
ucanews.com. Pasangannya dan
anaknya berusia 1 tahun termasuk di
antara ribuan orang yang meninggal
selama topan tersebut.
Badeo telah menjadi devosan
militan kepada Santa Maria dari
Fatima sejak ia masih kecil.
“Saya sangat fanatik berdevosi
kepada Santa Maria dari Fatima.
Saya selalu berdoa untuk mendapat
bimbingan dan kekuatan untuk
melanjutkan hidup saya,” katanya.
Korban topan selamat lain, Aljun
Diaz, 26, hampir tidak bisa menahan
kegembiraannya setelah mendengar
berita bahwa patung tersebut berada
di kota itu.Diaz bercerita bahwa
ketika topan Haiyan melanda kota itu
ia dan keluarganya berdoa rosario.
“Iman menyelamatkan kami,”
katanya, seraya menambahkan
“semua kami di rumah kami
selamat.”Sekitar 7.500 orang tewas
dan sekitar 2.000 lainnya hilang
ketika topan Haiyan, melanda
Filipina tengah pada November 2013.
“Saya sangat bersyukur bahwa pada
saat kita menghadapi situasi kritis,
Tuhan menyelamatkan karena iman
kami,” kata Diaz.
Seruan doa dan tobat Pastor Erby Davy Lajara dari Paroki
St. Joseph, di mana patung itu
ditakhtakan, mengatakan kunjungan
tiga hari patung peziarah Santa Maria
dari Fatima adalah “seruan untuk
berdoa dan tobat.” “Ini merupakan
penegasan bahwa hidup ini indah
(dan) Tuhan selalu bersama kita,”
kata imam itu yang mengajak umat
untuk berdoa bagi perdamaian di
tengah serangkaian pembunuhan di
negara ini. Gay Gaspay, 58, selamat
dari topan Haynan, berdoa di depan
patung itu untuk bersyukur kepada
Tuhan karena melindungi dia serta
enam anak dan empat cucunya.
“Dia melindungi kami,” kata Gaspay,
mengacu kepada Bunda Maria.
“Dia mengabulkan doa saya. Saya
yakin ia akan berdoa untuk
melindungi kita semua dari bahaya,”
tambahnya. Monsignor Ramon
Aguilos mengatakan kunjungan
patung itu ke Filipina tengah untuk
“mengingatkan kita bahwa kita perlu
memulai ziarah doa, persekutuan,
dan belajar.”
“Patung itu membantu kita untuk
menegaskan kembali niat kita untuk
mengikuti Yesus. Ibunya Maria
menunjukkan kepada kita jalan,” kata
imam itu. Imam itu mengatakan
patung itu berasal dari Vatikan dan
merupakan salah satu dari enam
patung diberkati oleh Paus
Fransiskus untuk dikirim di seluruh
dunia untuk menandai satu abad
penampakan Bunda Maria kepada
tiga anak di Fatima, Portugal (1916-
1917). Bagi ratusan korban topan
yang mengantri untuk mencium dan
menyentuh patung Santa Maria dari
Fatima adalah “penegasan bahwa
Mama Mary bersama kita dan tidak
akan meninggalkan kita.”
Sumber: ucanews.com
SEPUTAR BERITA KATOLIK
Hal - 5
Buletin KKI NY – Edisi 73 –Volume 73
KATEKESE SENJA:
BOLEHKAH ORANG
KATOLIK MAKAN BABI?
Pertanyaan ini lucu, dan semua orang
mungkin tau jawabannya tapi banyak
orang Katolik yang terjerat oleh ayat
Kitab Suci Perjanjian Lama.. Dalam PL,
ada beberapa ayat yang melarang
makan babi..
Imamat 11:7 Demikian juga babi hutan,
karena memang berkuku belah, yaitu
kukunya bersela panjang, tetapi tidak
memamah biak; haram itu bagimu.
Ulangan 14:8 Juga babi hutan, karena
memang berkuku belah, tetapi tidak
memamah biak; haram itu bagimu.
Daging binatang-binatang itu janganlah
kamu makan dan janganlah kamu
terkena bangkainya.
APAKAH DEMIKIAN? BERIKUT
PENJELASANNYA!
1. Perihal larangan makanan tertentu
adalah sehubungan dengan hukum yang
menunjukkan hal haram atau tidak
haram, dalam rangka hukum pentahiran/
pemurnian bangsa Israel. Dalam hukum
ini dikatakan hal-hal yang haram dan
bagaimana cara menghapuskan
keharaman tersebut. Dalam hukum
Imamat PL, hal “haram”
menggambarkan keadaan seseorang
yang karena perbuatan tertentu yang
belum tentu perbuatan dosa, tidak dapat
datang kepada Tuhan. Baik orangnya
maupun penyebab kondisi orang itu
dikatakan sebagai haram. Maka
“haram”/ uncleanness, pada umumnya
adalah bersifat eksternal, tidak selalu
berkaitan dengan pelanggaran hukum
moral, dan penghapusan keharaman
tersebut juga merupakan sebuah
upacara eksternal yang mengembalikan
keadaan orang yang “tidak murni”
tersebut ke kondisi sebelumnya.
Studi anthropologi telah menunjukkan
bahwa pembedaan hal haram dan tidak
haram dan pengertian-pengertian
religius yang mendasari perbedaan itu
telah tersebar luas dan sudah lama ada
sebelum jaman bangsa Yahudi.
Beberapa ide dan praktek ini diterapkan
oleh bangsa Israel yang nomadis dan
kemudian disyaratkan oleh Tuhan,
sejauh mereka tidak bertentangan
dengan kepercayaan Monotheistis dan
sebagai cara untuk melatih bangsa Israel
menuju standar yang lebih tinggi dalam
hal kemurnian moral. Maka motif moral
dan religius dari hukum kemurnian
adalah seperti yang tertera dalam Im
11:44, “… haruslah kamu kudus , sebab
Aku [Tuhan] ini kudus….”
2. Maka dasar untuk mengatakan suatu
makanan haram atau tidak haram adalah
dari segi kebersihan/ kesehatan, rasa
enggan secara natural, pada tingkat
tertentu pertimbangan religius, atau
karena binatang-binatang tertentu
mempunyai konotasi berhala ataupun
tahyul. Pengertian binatang haram yang
diterima pada saat itu salah satunya
adalah yang berkuku belah, bersela
panjang, tidak memamah biak (lih. Im
11:7, Ul 14:8), namun juga termasuk
ikan yang tidak mempunyai sirip/ sisik
ay.7-9, burung pemangsa ay. 13-19,
serangga yang bersayap ay. 20-23,
binatang reptilia ay. 29-38.
3. Maka kita melihat di sini, larangan
untuk makan makanan yang haram
tersebut berkaitan dengan maksud Allah
untuk mengkuduskan umat-Nya.
Setelah Kristus datang ke dunia,
Kristuslah yang menjadi jalan yang jauh
lebih mulia untuk mencapai kekudusan
daripada segala hukum pemurnian
tersebut. Maka hukum pengkudusan/
pemurnian ini sesungguhnya dipenuhi
dengan sempurna, tidak dengan
menhindari makanan yang dianggap
haram namun dengan dengan kita
menyambut Kristus yang adalah Putera
Allah yang kudus, sang Roti Hidup
(Yoh 6:25-59) yang menjadi santapan
rohani, ‘jalan’ yang menghantar kita
kepada Allah Bapa (lih. Yoh 14:6).
Bagi umat Katolik, hal ini kita terima
pada saat kita menyambut Kristus
sendiri dalam yaitu dalam Sabda Allah
dan terutama di dalam Ekaristi.
Itulah sebabnya Yesus memberikan
perintah ini, “Dengar dan camkanlah:
bukan yang masuk ke dalam mulut yang
menajiskan orang, melainkan yang
keluar dari mulut, itulah yang
menajiskan orang…… Tetapi apa yang
keluar dari mulut berasal dari hati dan
itulah yang menajiskan orang. Karena
dari hati timbul segala pikiran yang
jahat, pembunuhan, perzinahan,
percabulan, pencurian, sumpah palsu &
hujat. Itulah yang menajiskan orang…”
(Mat 15:11, 18-20). Hal ini juga
kembali ditegaskan oleh Rasul Paulus
dlm suratnya kepada jemaat di Roma,
“…. dalam Tuhan Yesus… tidak ada
sesuatu [makanan] yang najis dari
dirinya sendiri….. Sebab Kerajaan
Allah bukanlah soal makanan &
minuman, tetapi soal kebenaran, damai
sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus”
(Rom 14:17). Juga, Rasul Petrus
mengalami penglihatan bagaimana
Allah tdk menyatakan makanan apapun
sebagai haram, “Apa yang dinyatakan
halal oleh Allah, tdk boleh engkau
nyatakan haram. (Kis 10:15)
APA KESIMPULANNYA? 1. Memang bukan soal apa yang masuk
yang menajiskan kita (lih. Mat 15:11),
sehingga, dengan demikian makanan
apapun (asalkan memang dari segi
kesehatan layak dimakan) dpt kita
makan, termasuk didalamnya daging
babi.
2. Namun jika dengan memakan daging
babi itu seseorang menjadi batu
sandungan bagi orang lain [terutama di
hadapan orang2 yg mengharamkan
babi], maka sebaiknya ia tidak makan
babi (lih. Rom 14:21). Hal inilah yang
dianjurkan oleh Rasul Paulus (lih. 1 Kor
8:13). Dalam hal ini memang
diperlukan “prudence”kebijaksanaan
dari pihak kita untuk menyikapinya &
memutuskannya. (Katolisitas.org)
POJOK ROHANI KATEKISMUS
Hal - 6
Buletin KKI NY – Edisi 73 –Volume 73
TANGGUNGJAWAB KEORANGTUAAN
UNTUK IMAN ANAK
Renungan Bulan Pebruari 2017
Oleh Rm. Robert Mirsel, SVD
Ada satu hal menarik dalam perjalanan
iman kita di bulan Pebruari setiap tahun,
termasuk tahun 2017 ini: kita
mengawalinya dengan merayakan Pesta
Yesus Dipersembahkan di Bait Allah
(Tanggal 2 Pebruari). Dalam pesta ini, kita
menemukan tiga generasi berjumpa satu
sama lain di bait Allah: Simeon dan Anna
(generasi Kakek-Nenek), Maria dan Yosef
(generasi Bapa-Mama), dan Yesus
(generasi cucu/anak). Generasi Kakek-
Nenek yang diwakili Simeon dan Anna
memperlihatkan kepada kita dua hal:
pertama, Simeon bersukacita dan
bersyukur kepada Tuhan karena telah
melihat keselamatan di dalam bayi Yesus.
Yesus bukan hanya bayi biasa bagi
Simeon; Yesus adalah keselamatan itu
sendiri. Karena itu, lebih dari kegembiraan
manusiawi, Simeon memandang
perjumpaan dengan Yesus sebagai
perjumpaan keselamatan. Dengan
memandang bayi Yesus, ia telah
mendapatkan keselamatannya. Maka, ia
mengarahkan hatinya kepada Tuhan dan
bersyukur.
Saya kira, hal ini tidak luar biasa. Di
dalam masyarakat kita juga ditemukan
sikap semacam ini. Nenek dan kakek
melihat cucu-cucunya sebagai keselamatan
dan berkat di dalam keluarga. Di dalam
cucu-cucu, mereka melihat adanya masa
depan bagi keturunan. Sedangkan Nenek
Anna, lebih dari Simeon, memandang dan
menyambut bayi Yesus dengan sukacita
dan mewartakan perjumpaan keselamatan
itu kepada sesama. Ini juga sikap
manusiawi biasa. Bukankah kita senang
dan bangga jika kita melihat anak-anak dan
cucu-cucu kita sehat dan bertingkah baik?
Bukankah kita juga gemar bercerita kepada
orang lain tentang anak-cucu kita yang
menggembirakan hati? Coba periksa face-
book nenek-nenek dan kakek-kakek yang
tidak jarang mengekspos foto-foto anak-
cucu mereka yang mengungkapkan rasa
bangga dan senang serta keinginan
mewartakan kepada orang lain tentang
mereka? Dari sisi Yosef dan Maria, saya
melihat adanya rasa tanggungjawab orangtua
terhadap kehidupan anak sejak dini. Hal
pertama yang diperlihatkan Maria dan Yosef
adalah kesadaran bahwa anak adalah milik
Allah dan karena itu, harus dipersembahkan
kembali kepada Allah. Mereka menyadari
tanggungjawab spiritual di dalam dirinya
guna diwariskan dan ditanamkan di dalam
diri Yesus sebagai anak mereka. Mereka
tidak hanya menjamin hidup Yesus secara
material-ekonomis dan sosial, tetapi juga
menanamkan dan menumbuhkan sikap iman
di dalam diri Yesus, agar dekat dengan Allah.
Mempersembahkan anak kepada Allah di
kenisah merupakan tindakan simbolis dan
pertanda sikap iman penuh penyerahan di
dalam diri Maria dan Yosef sebagai orangtua
dan satu keluarga ke dalam bimbingan dan
perlindungan Tuhan, sehingga keluarga ini
boleh mendapatkan tuntunan dan berkat
Tuhan dalam perjalanan hidupnya ke depan.
Merenungkan peranan kakek-nenek di dalam
diri Simeon dan Anna dan peranan
keorangtuaan Yosef dan Maria, kita bertanya
kepada diri kita masing-masing baik sebagai
kakek-nenek maupun orangtua, apakah kita
telah mencontohi mereka dalam hidup
keluarga kita? Dalam studi-studi yang
dilakukan di Amerika di tahun-tahun 1980-an
dan 1990-an di Amerika (Baca, misalnya,
Dean Hoge, Catholics in The United
States,ditemukan bahwa banyak pasangan
nikah mulai kembali kepada imannya dan
menghidupinya setelah mereka memiliki
anak. Mereka mulai menyadari nilai-nilai
religius yang mereka miliki dan harus mereka
wariskan kepada anak-anaknya. Tidak
mengherankan jika mereka membawa anak-
anaknya yang masih kecil ke gereja pada hari
minggu, agar anak-anak itu mengalami rasa
keagamaan dan menimba nilai-nilainya untuk
hidup mereka. Kita tentu senang dan bangga
kalau melihat orangtua datang bersama-sama
dengan anak-anak mereka ke gereja pada hari
minggu. Ini merupakan suatu tanda bahwa
orangtua mau membiarkan anak-anak
mengalami Allah bersama-sama sebagai satu
keluarga. Kita juga tentu senang melihat
anak-anak duduk dengan tekun dan sopan
bersama orangtua dalam ibadah. Hal itu
menggambarkan bahwa anak-anak telah
belajar sikap hormat di tempat yang suci.
Kadang-kadang kita menganggap anak-anak
sebagai pengganggu saat ibadat. Kita tidak
suka anak-anak ribut atau menangis atau
bermain saat liturgi. Namun, kita perlu tahu
apa sebab mereka berbuat dan bersikap
demikian. Ada dua hal yang bisa
menyebabkannya: pertama, anak merasa
bosan dengan ibadat yang ada; kedua, anak
ingin mengerti dan mengambil bagian dengan
baik, tetapi tidak diajarkan oleh orangtua.
Menghadapi hal semacam ini, biasanya ada
dua jalan keluar yang diambil: pertama, anak-
anak dipisahkan dari orangtua dalam ibadat.
Anak-anak dibikin acara sendiri agar “tidak
mengganggu”. Cara ini ada baik, dan ada
buruknya. Baiknya ialah kekhusukan ibadah
orang dewasa tidak terganggu. Selain itu,
anak-anak bisa diberi bentuk ibadah yang
lebih sesuai. Di sisi lain, pemisahan dapat
menyebabkan anak-anak tidak merasa sebagai
bagian dari komunitas keluarga yang
beribadah. Padahal, ibadah itu adalah bentuk
mempersatukan semua di dalam Allah.
Ibadah tidak disiapkan hanya untuk orang
dewasa, tetapi untuk semua, termasuk anak-
anak. Akibat lebih lanjut, kita mengurangi
rasa sebagai bagian di dalam persekutuan.
Misalnya, kalau anak-anak terlalu sering tidak
dilibatkan dalam ibadat bersama (misa) KKI
yang hanya dua kali sebulan, maka tidak
mengherankan kalau anak-anak kemudian
tidak tertarik untuk datang ke pertemuan dan
ibadat KKI. Kedua, kalau anak-anak tidak
mengambil bagian di dalam ibadat bersama
orangtua, maka merekapun tidak akan
berminat untuk belajar sesuatu dari ibadat itu
sendiri, seperti menjadi misdinar, menjadi
lektor, pengangkat lagu dan sebagainya.
Karena itu, sebagai bagian dari pendidikan
keimanan, mungkin jalan keluarnya bisa
sebagai berikut: pertama, liturgi atau ibadat
kita perlu melibatkan anak-anak. Misalnya,
salah satu bacaan dibawakan oleh anak-anak.
Anak-anak dilatih terlebih dahulu untuk
membawakannya dengan baik. Bisa dalam
dwi-bahasa—Inggris atau Indonesia. Kedua,
doa-doa umat dibawakan juga oleh anak-
anak. Ketiga, anak-anak dapat menanggung
satu-dua lagu yang dapat mereka nyanyikan
bersama-sama, entah waktu persembahan
atau waktu komuni. Ini beberapa pikiran
praktis yang dapat kita terapkan guna
mengajarkan dan menanamkan iman kepada
anak-anak kita. Kita berharap, dengan cara-
cara seperti ini, anak-anak kita tetap berminat
terhadap persekutuan kita (KKI) baik saat
mereka masih sebagai anak maupun ketika
mereka sudah menjadi remaja dan kaum
muda. Dengan cara ini pula, KKI akan tetap
memiliki keberlanjutan di dalam generasi-
generasi penerus. Dengan pikiran ini, kita
mau menempatkan semangat Kakek Simeon
dan Nenek Anna, serta Bapa Yosef dan Ibu
Maria di dalam membimbing anak-Anak kita
menjadi orang beriman. Selamat belajar dari
keempat orang tua ini.
Hal - 7
Buletin KKI NY – Edisi 73 –Volume 73
NO1 PDKK 100.00$ 1/10/2016 449.50$ 1/10/2016 128.00$ 1/9/2016 (216.99)$
2 Sdri. Lisa 50.00$ 1/25/2016 361.00$ 2/14/2016 203.00$
3 N.N. 100.00$ 3/13/2016 185.00$
4 Kel. Silaban 100.00$ 4/10/2016 307.00$
5 Kel. Frans Triestanto 50.00$ 5/8/2016 199.00$
6 Feb'16 N.N. 30.00$ 2/28/2016 624.00$ 6/12/2016 143.00$
7 KKI LA 250.00$ 3/13/2016 754.00$ 7/10/2016 186.00$
8 Kel. Jatikusuma 250.00$ 4/10/2016 670.50$ 8/14/2016 172.00$
9
Kel. David Triestanto (Utk
penjualan Pin Logo KKI
NY)
290.00$ 4/24/2016 668.00$ 9/11/2016 159.00$
10
Kel. Frans Triestanto (Utk
Penjualan CD Lagu Bunda
Maria)
235.00$ 5/22/2016 544.50$
10/9/2016 $. 159.00
11 Kel. Albert Feni Susanto 200.00$ 6/12/2016 315.00$ 11/13/2016 155.00$
12 Kel. Fitrie Hum 500.00$ 7/10/2016 410.50$ 1/22/2017 133.00$
13 Kel. Natal Nail 250.00$ 7/24/2016 408.50$
14 Jewelry 36.00$ 8/14/2016 $. 324.75
15 Wanny & Susi 28.00$ 8/28/2016 $. 292.00
16 June'16 Irene & Richard Malijan 600.00$ 9/11/2016 $. 337.00
17 July'16 Agnes Fernandez 500.00$ 9/25/2016 $. 384.00
18 Penjualan Jewelry (Rina) 25.00$ 10/9/2016 $. 467.50
19 Lia Iben 20.00$ 10/23/2016 $. 300.00
20 Extra 20.00$ 11/13/2016 506.55$
21 Agustus'16 Ben Lam 500.00$ 11/27/2016 296.00$
22 Sept'16 Kel. Arnold Soegiono 300.00$
23 Ibu Rose - San Diego 2,000.00$ 1/22/2017 368.00$
24 Oct'16 Bp. Kalangie 500.00$
25 January'17 Bpk. Benyamin Ratu 1,000.00$
26 Mama Adi 50.00$
27 Scarf 7.00$
28 Pak Agus DC 50.00$
Sentia Silaban 30.00$
8,071.00$ Total Bazaar 6,376.05$ Total Kolekte 1,970.00$ (216.99)$
May'16
Total Sumbangan Umat
Total Akhir Pendapatan 16,200.06$
SUMBANGAN UMAT & KELOMPOK HASIL BAZAAR KOLEKTE KE-2 PENGELUARAN
Nov ' 2015
March'16
DECEMBER TDK ADA BAZAR