Upload
erika-nelson
View
65
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
Minat Belajar Anak Pada Siswa Kelas 1 SMA IT Bangkinang Dalam Pembelajaran
Bahasa Arab.
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan unsur yang penting dalam menentukan kemajuan suatu bangsa
dan Negara. Berdasarkan Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003(2006: 2), pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.
Sekolah merupakan lembaga pendidikan dan pengajaran. Sekolah memiliki aturan-aturan
khusus, tata tertib tertentu yang dibuat untuk tujuan kehidupan, yaitu mengarahkan
masyarakat kepada segala sesuatu yang baik. Sebagian dari tujuannya adalah merealisasikan
prinsip umum dan pemikiran mulia, yaitu mendidik tiap anak dengan pendidikan yang sejati
sehingga menjadikannya sebagai anggota yang bermanfaat bagi masyarakat, dengan cara
memberinya petunjuk secara sistematis dan pengajaran yang kontinu.1
Oleh karena itu dalam mewujudkan pengertian diatas diperlukan minat dalam
pembelajaran disekolah, tujuan untuk mendorong siswa untuk belajar. Ini disebabkan minat
berperan penting sebagai motivating force yaitu sebagai kekuatan yang akan mendorong
siswa belajar.
Untuk memudahkan pemahaman tentang minat belajar, maka dalam pembahasan ini
terlebih dahulu akan diuraikan menjadi minat dan belajar. Secara bahasa minat berarti
kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu (Depdikbud, 1990:58). Minat merupakan
sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat besar sekali pengaruhnya terhadap
kegiatan seseorang sebab dengan minat ia akan melakukan sesuatu yang diminatinya.
Sebaliknya tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu. Sedangkan pengertian
minat secara istilah telah banyak dikemukakan oleh para ahli, di antaranya yang
dikemukakan oleh Hilgard yang dikutip oleh Slameto menyatakan “Interest is persisting
tendency to pay attention to end enjoy some activity and content (1991:57).atakan “Interest is
persisting tendency to pay attention to end enjoy some activity and content (1991:57).
1Abd. Rachaman Assegaf, Filsafat Pendidikan Islam:Paradigma Baru Pendidikan Hadari Berbasis Integratif-Interkonektif, Jakarta: Rajawali Pers, 2011, hal: 114
Menurut Belly, Minat adalah keinginan yang didorong oleh suatu keinginan setelah
melihat, mengamati dan membandingkan serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang
diinginkannya.2
Pengertian minat juga dikemukakan oleh Slameto, “minat adalah suatu rasa lebih suka
dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh”. Minat pada
dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar
diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.3
Menurut Sardiman (2011: 76), minat diartikan sebagai “suatu kondisi yang terjadi apabila
seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan
keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri”. Oleh karena itu, apa yang dilihat seseorang
sudah tentu akan membangkitkan minatnya sejauh apa yang dilihat itu mempunyai hubungan
dengan kepentingannya sendiri.
Jadi, minat merupakan kecenderungan atau arah keinginan terhadap sesuatu untuk
memenuhi dorongan hati, minat merupakan dorongan dari dalam diri yang mempengaruhi
gerak dan kehendak terhadap sesuatu, merupakan dorongan kuat bagi seseorang untuk
melakukan segala sesuatu dalam mewujudkan pencapaian tujuan dan cita-cita yang menjadi
keinginannya.
Sedangkan pengertian belajar dapat dikemukakan sebagai berikut: “Belajar adalah
perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman kecuali perubahan tingkah laku yang
disebabkan oleh proses menjadi matangnya seseorang atau perubahan yang intensif atau
bersifat temporer”. (Oemar Hamalik, 1983:34)
Menurut Winkel belajar adalah aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam
interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan tingkat pengetahuan,
pemahaman, keterampilan dan nilai sikap.4
Belajar menurut bahasa adalah “usaha (berlatih) dan sebagai upaya mendapatkan
kepandaian” (KBBI, 2002:17). Kemudian Moh. Uzer Usman dan Lilis Setiawati (2002:4)
mengartikan “belajar sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya
interaksi antara individu dengan individu, dan individu dengan lingkungannya sehingga
mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya.
2 Belly, Ellya dkk. Pengaruh Motivasi terhadap Minat Mahasiswa Akuntasi. Simposium Nasional Akuntasi 9
(Padang: _2006), hal.43 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hal.1804 Rostiyah, N.K,. Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Bina Aksara, 1989), hal. 4
Menurut Sardiman (2011:20) menyimpulkan bahwa: Belajar itu senantiasa merupakan
perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan
membaca, mengamati, mendengarkan, meniru, dan lain sebagainya. Juga belajar itu akan
lebih baik, kalau si subjek belajar itu mengalami atau melakukannya, jadi tidak bersifat
verbalistik.
Jadi, belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku pada pribadi individu karena
berinteraksi dengan individu lain dan lingkungannya.
Dari beberapa pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa minat belajar itu ialah
kondisi kejiwaan yang dialami oleh siswa untuk menerima atau melakukan suatu aktivitas
belajar. Dapat dikatakan pula minat belajar adalah perhatian, rasa suka dan rasa ketertarikan
seseorang (siswa) terhadap belajar yang ditunjukkan dengan adanya partisipasi, keinginan
siswa untuk belajar dengan baik dan perhatian siswa dalam materi pelajaran secara aktif dan
serius.
Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar
Minat belajar seseorang tidaklah selalu stabil, melainkan selalu berubah. Olehnya itu
perlu diarahkan dan dikembangkan kepada sesuatu pilihan yang telah ditentukan melalui
faktor-faktor yang mempengaruhi minat itu.
1. Faktor intern adalah sama yang ada pada diri seseorang baik jasmani maupun rohani,
fisik maupun psikhis.
2. Faktor ekstern adalah semua faktor yang ada diluar individu: keluarga, masyarakat
dan sekolah.
Cara membangkitkan minat belajar
Campbell berpendapat: Bahwa usaha yang dapat dilakukan untuk membina minat anak
agar menjadi lebih produktif dan efektif antara lain sebagai berikut:5
1. Memperkaya ide atau gagasan.
2. Memberikan hadiah yang merangsang.
5 Dikutip dari Sofyan, Skripsi : Hubungan antara Minat dan Perhatian dengan Prestasi Belajar Siswa Mata
Pelajaran IPA pada SDN Labuang Baji I Makassar. (Makassar: Universitas Veteran Republik
Indonesia,2004), hal.9
3. Berkenalan dengan orang-orang yang kreatif.
4. Petualangan dalam arti berpetualangan ke alam sekeliling secara sehat.
5. Mengembangkan fantasi.
6. Melatih sikap positif.
Guru sudah melakukan berbagai cara untuk meningkatkan minat belajar siswa. Oleh
karena itu seharusnya minat belajar siswa dalam pembelajaran bahasa arab semakin
meningkat. Namun dalam kenyataannya, minat belajar siswa dalam pembelajaran bahasa arab
semakin menurun.
Adapun gejala-gejala yang ditemukan penulis pada siswa kelas X SMA IT adalah
sebagai berikut:
1. Kurangnya minat belajar siswa dalam pembelajaran bahasa Arab.
2. Siswa sering ribut ketika guru menerangkan pelajaran.
3. Siswi sibuk bercermin ketika guru menyampaikan materi pembelajaran.
4. Siswa sering keluar masuk kelas.
5. Sarana dan prasarana yang kurang memadai
Oleh karena itu, berdasarkan observasi penulis dan adanya gejala-gejala tersebut diatas,
penulis tertarik untuk meneliti masalah ini dengan judul MINAT BELAJAR ANAK PADA
SISWA KELAS 1 SMA IT BANGKINANG DALAM PEMBELAJARAN BAHASA
ARAB.
B. Alasan Pemilihan Judul
1. Sekolah SMA IT Bangkinang ini merupakan sekolah SMA yang mewajibkan
siswanya untuk tinggal berasrama (dormitory school)
2. Sepengetahuan penulis pembahasan ini belum pernah diteliti.
3. Penulis yakin, pembahasan ini menarik untuk diterapkan oleh guru bahasa Arab
dalam memudahkan mereka menyampaikan materi pembelajaran.
4. Penulis yakin, jika guru-guru bahasa Arab lebih memahami siswanya dengan
mengetahui latar belakang pendidikan mereka maka akan mudah untuk meningkatkan
minat siswa dalam belajar bahasa Arab.
5. Untuk menambah wawasan penulis dalam pelaksanaan upaya menciptakan suasana
pembelajaran bahasa Arab yang kondusif.
C. Penegasan Istilah
1. Sekolah SMA IT Bangkinang ini merupakan sekolah SMA yang mewajibkan
siswanya untuk tinggal berasrama (dormitory school)
2. Secara bahasa minat berarti kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Minat
merupakan sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat besar sekali
pengaruhnya terhadap kegiatan seseorang sebab dengan minat ia akan melakukan
sesuatu yang diminatinya.
3. Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku pada pribadi individu karena
berinteraksi dengan individu lain dan lingkungannya.
4. Minat belajar adalah perhatian, rasa suka dan rasa ketertarikan seseorang (siswa)
terhadap belajar yang ditunjukkan dengan adanya partisipasi, keinginan siswa untuk
belajar dengan baik dan perhatian siswa dalam materi pelajaran secara aktif dan
serius.
D. Permasalahan
1) Identifikasi Masalah
1. Apa saja upaya yang dilakukan guru dalam meningkatkan minat belajar siswa
dengan adanya perbedaan latarbelakang pendidikan tersebut dalam pembelajaran
bahasa Arab di SMA IT Bangkinang?
2. Bagaimana langkah-langkah upaya guru dalam meningkatkan minat belajar siswa
di SMA IT Bangkinang?
3. Dengan adanya perbedaan latar belakang tersebut, mengapa minat belajar siswa
sama-sama kurang dalam pembelajaran bahasa Arab?
4. Apa faktor yang mempengaruhi hal tersebut?
2) Batasan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang yang telah diperoleh dari hasil observasi, maka penulis
membatasi penelitian ini yang berkaitan pada “Pengaruh Latar Belakang Pendidikan
Terhadap Minat Belajar Anak Pada Siswa Kelas 1 SMA ITt Dalam Pembelajaran Bahasa
Arab.”
3) Rumusan masalah
1. Apakah faktor yang mempengaruhi terjadinya persamaan minat belajar anak dalam
pembelajaran bahasa arab di SMA IT Bangkinang?
2. Adakah upaya yang dilakukan oleh guru dalam meningkatkan minat siswa
tersebut?
3. Apasaja upaya yang telah dilakukan oleh guru dalam meningkatkan minat siswa
tersebut?
E. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
Faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya persamaan minat belajar anak dalam
pembelajaran bahasa arab dengan latar belakang pendidikan mereka yang berbeda-
beda di SMA IT Bangkinang
Adakah serta apa saja upaya yang dilakukan oleh guru dalam meningkatkan minat
siswa tersebut.
Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk :
a. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa dengan
perbedaan latar belakang pendidikan tersebut
b. Mengetahui upaya guru dalam meningkatkan minat belajar siswa dalam
pembelajaran bahasa Arab di SMA IT Bangkinang dengan perbedaan latar
belakang pendidikan tersebut.
c. Mengetahui bagaimana minat siswa dalam pembelajaran bahasa Arab.
d. Menambah wawasan penulis tentang pengaruh pelaksanaan belajar bahasa Arab
terhadap seseorang, baik yang berasal dari SMP, MTs (Madrasah Tsanawiiyyah),
maupun pesantren.
e. Menambah bahan masukan terhadap guru dan siswa SMA IT Bangkinang,
khususnya juga pada siswa kelas 1 SMA dalam meningkatkan minat dalam belajar
Bahasa Arab.
f. Sebagai bahan perbandingan dan rujukan bagi penelitian lanjutan
g. Mendapatkan gelar SPd.I (Sarjana Pendidikan Islam) di Universitas Islam Negeri
Sultan Syarif Kasim (UIN SUSKA) Pekanbaru, Riau.
BAB II
KAJIAN TEORI
MINAT BELAJAR ANAK PADA SISWA KELAS 1 SMA IT BANGKINANG DALAM
PEMBELAJARAN BAHASA ARAB.
A. Pengertian
Secara bahasa minat berarti kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu (Depdikbud,
1990:58). Minat merupakan sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat besar sekali
pengaruhnya terhadap kegiatan seseorang sebab dengan minat ia akan melakukan sesuatu
yang diminatinya. Sebaliknya tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu.
Sedangkan pengertian minat secara istilah telah banyak dikemukakan oleh para ahli, di
antaranya yang dikemukakan oleh Hilgard yang dikutip oleh Slameto menyatakan “Interest is
persisting tendency to pay attention to end enjoy some activity and content (1991:57).atakan
“Interest is persisting tendency to pay attention to end enjoy some activity and
content (1991:57).
Menurut Belly, Minat adalah keinginan yang didorong oleh suatu keinginan setelah
melihat, mengamati dan membandingkan serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang
diinginkannya.6
Pengertian minat juga dikemukakan oleh Slameto, “minat adalah suatu rasa lebih suka
dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh”. Minat pada
dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar
diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.7
Menurut Sardiman (2011: 76), minat diartikan sebagai “suatu kondisi yang terjadi apabila
seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan
keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri”. Oleh karena itu, apa yang dilihat seseorang
sudah tentu akan membangkitkan minatnya sejauh apa yang dilihat itu mempunyai hubungan
dengan kepentingannya sendiri.
Jadi, minat merupakan kecenderungan atau arah keinginan terhadap sesuatu untuk
memenuhi dorongan hati, minat merupakan dorongan dari dalam diri yang mempengaruhi
6 Belly, Ellya dkk. Pengaruh Motivasi terhadap Minat Mahasiswa Akuntasi. Simposium Nasional Akuntasi 9
(Padang: _2006), hal.47 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hal.180
gerak dan kehendak terhadap sesuatu, merupakan dorongan kuat bagi seseorang untuk
melakukan segala sesuatu dalam mewujudkan pencapaian tujuan dan cita-cita yang menjadi
keinginannya.
Sedangkan pengertian belajar dapat dikemukakan sebagai berikut: “Belajar adalah
perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman kecuali perubahan tingkah laku yang
disebabkan oleh proses menjadi matangnya seseorang atau perubahan yang intensif atau
bersifat temporer”. (Oemar Hamalik, 1983:34)
Menurut Winkel belajar adalah aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam
interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan tingkat pengetahuan,
pemahaman, keterampilan dan nilai sikap.8
Belajar menurut bahasa adalah “usaha (berlatih) dan sebagai upaya mendapatkan
kepandaian” (KBBI, 2002:17). Kemudian Moh. Uzer Usman dan Lilis Setiawati (2002:4)
mengartikan “belajar sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya
interaksi antara individu dengan individu, dan individu dengan lingkungannya sehingga
mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya.
Menurut Sardiman (2011:20) menyimpulkan bahwa: Belajar itu senantiasa merupakan
perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan
membaca, mengamati, mendengarkan, meniru, dan lain sebagainya. Juga belajar itu akan
lebih baik, kalau si subjek belajar itu mengalami atau melakukannya, jadi tidak bersifat
verbalistik.
Daftar Kepustakaan
8 Rostiyah, N.K,. Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Bina Aksara, 1989), hal. 4
Assegaf, Abd. Rachaman. 2011. Filsafat Pendidikan Islam:Paradigma Baru Pendidikan
Hadari Berbasis Integratif-Interkonektif, Jakarta: Rajawali Pers,
Belly, Ellya dkk. 2006. Pengaruh Motivasi terhadap Minat Mahasiswa Akuntasi. Simposium
Nasional Akuntasi 9 Padang.
Hamalik, Oemar. 1983. Metode Belajar dan Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito.
Samosir, Marten. 1992. Seni Berpikir Kreatif. Jakarta: Erlangga.
Sofyan, Nurbaeti. 2004. Skripsi : Hubungan antara Minat dan Perhatian dengan Prestasi
Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA pada SDN Labuang Baji I Makassar. Makassar:
Universitas Veteran Republik Indonesia
Slameto, 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta,
Rostiyah, N.K, 1989. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Bina Aksara