13
Minat Belajar Anak Pada Siswa Kelas 1 SMA IT Bangkinang Dalam Pembelajaran Bahasa Arab. A. Latar Belakang Pendidikan merupakan unsur yang penting dalam menentukan kemajuan suatu bangsa dan Negara. Berdasarkan Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003(2006: 2), pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. Sekolah merupakan lembaga pendidikan dan pengajaran. Sekolah memiliki aturan-aturan khusus, tata tertib tertentu yang dibuat untuk tujuan kehidupan, yaitu mengarahkan masyarakat kepada segala sesuatu yang baik. Sebagian dari tujuannya adalah merealisasikan prinsip umum dan pemikiran mulia, yaitu mendidik tiap anak dengan pendidikan yang sejati sehingga menjadikannya sebagai anggota yang bermanfaat bagi masyarakat, dengan cara memberinya petunjuk secara sistematis dan pengajaran yang kontinu. 1 Oleh karena itu dalam mewujudkan pengertian diatas diperlukan minat dalam pembelajaran disekolah, tujuan untuk mendorong siswa untuk belajar. Ini disebabkan minat berperan penting sebagai motivating force yaitu sebagai kekuatan yang akan mendorong siswa belajar. 1 Abd. Rachaman Assegaf, Filsafat Pendidikan Islam:Paradigma Baru Pendidikan Hadari Berbasis Integratif-Interkonektif, Jakarta: Rajawali Pers, 2011, hal: 114

Minat Belajar Anak Pada Siswa Kelas 1 SMA IT Dalam Pembelajaran Bahasa Arab

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Minat Belajar Anak Pada Siswa Kelas 1 SMA IT Dalam Pembelajaran Bahasa Arab

Minat Belajar Anak Pada Siswa Kelas 1 SMA IT Bangkinang Dalam Pembelajaran

Bahasa Arab.

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan unsur yang penting dalam menentukan kemajuan suatu bangsa

dan Negara. Berdasarkan Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003(2006: 2), pendidikan adalah usaha

sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta

didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan

yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

Sekolah merupakan lembaga pendidikan dan pengajaran. Sekolah memiliki aturan-aturan

khusus, tata tertib tertentu yang dibuat untuk tujuan kehidupan, yaitu mengarahkan

masyarakat kepada segala sesuatu yang baik. Sebagian dari tujuannya adalah merealisasikan

prinsip umum dan pemikiran mulia, yaitu mendidik tiap anak dengan pendidikan yang sejati

sehingga menjadikannya sebagai anggota yang bermanfaat bagi masyarakat, dengan cara

memberinya petunjuk secara sistematis dan pengajaran yang kontinu.1

Oleh karena itu dalam mewujudkan pengertian diatas diperlukan minat dalam

pembelajaran disekolah, tujuan untuk mendorong siswa untuk belajar. Ini disebabkan minat

berperan penting sebagai motivating force yaitu sebagai kekuatan yang akan mendorong

siswa belajar.

Untuk memudahkan pemahaman tentang minat belajar, maka dalam pembahasan ini

terlebih dahulu akan diuraikan menjadi minat dan belajar. Secara bahasa minat berarti

kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu (Depdikbud, 1990:58). Minat merupakan

sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat besar sekali pengaruhnya terhadap

kegiatan seseorang sebab dengan minat ia akan melakukan sesuatu yang diminatinya.

Sebaliknya tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu. Sedangkan pengertian

minat secara istilah telah banyak dikemukakan oleh para ahli, di antaranya yang

dikemukakan oleh Hilgard yang dikutip oleh Slameto menyatakan “Interest is persisting

tendency to pay attention to end enjoy some activity and content (1991:57).atakan “Interest is

persisting tendency to pay attention to end enjoy some activity and content (1991:57).

1Abd. Rachaman Assegaf, Filsafat Pendidikan Islam:Paradigma Baru Pendidikan Hadari Berbasis Integratif-Interkonektif, Jakarta: Rajawali Pers, 2011, hal: 114

Page 2: Minat Belajar Anak Pada Siswa Kelas 1 SMA IT Dalam Pembelajaran Bahasa Arab

Menurut Belly, Minat adalah keinginan yang didorong oleh suatu keinginan setelah

melihat, mengamati dan membandingkan serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang

diinginkannya.2

Pengertian minat juga dikemukakan oleh Slameto, “minat adalah suatu rasa lebih suka

dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh”. Minat pada

dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar

diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.3

Menurut Sardiman (2011: 76), minat diartikan sebagai “suatu kondisi yang terjadi apabila

seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan

keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri”. Oleh karena itu, apa yang dilihat seseorang

sudah tentu akan membangkitkan minatnya sejauh apa yang dilihat itu mempunyai hubungan

dengan kepentingannya sendiri.

Jadi, minat merupakan kecenderungan atau arah keinginan terhadap sesuatu untuk

memenuhi dorongan hati, minat merupakan dorongan dari dalam diri yang mempengaruhi

gerak dan kehendak terhadap sesuatu, merupakan dorongan kuat bagi seseorang untuk

melakukan segala sesuatu dalam mewujudkan pencapaian tujuan dan cita-cita yang menjadi

keinginannya.

Sedangkan pengertian belajar dapat dikemukakan sebagai berikut: “Belajar adalah

perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman kecuali perubahan tingkah laku yang

disebabkan oleh proses menjadi matangnya seseorang atau perubahan yang intensif atau

bersifat temporer”. (Oemar Hamalik, 1983:34)

Menurut Winkel belajar adalah aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam

interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan tingkat pengetahuan,

pemahaman, keterampilan dan nilai sikap.4

Belajar menurut bahasa adalah “usaha (berlatih) dan sebagai upaya mendapatkan

kepandaian” (KBBI, 2002:17). Kemudian Moh. Uzer Usman dan Lilis Setiawati (2002:4)

mengartikan “belajar sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya

interaksi antara individu dengan individu, dan individu dengan lingkungannya sehingga

mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya.

2 Belly, Ellya dkk. Pengaruh Motivasi terhadap Minat Mahasiswa Akuntasi. Simposium Nasional Akuntasi 9

(Padang: _2006), hal.43 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hal.1804 Rostiyah, N.K,. Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Bina Aksara, 1989), hal. 4

Page 3: Minat Belajar Anak Pada Siswa Kelas 1 SMA IT Dalam Pembelajaran Bahasa Arab

Menurut Sardiman (2011:20) menyimpulkan bahwa: Belajar itu senantiasa merupakan

perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan

membaca, mengamati, mendengarkan, meniru, dan lain sebagainya. Juga belajar itu akan

lebih baik, kalau si subjek belajar itu mengalami atau melakukannya, jadi tidak bersifat

verbalistik.

Jadi, belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku pada pribadi individu karena

berinteraksi dengan individu lain dan lingkungannya.

Dari beberapa pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa minat belajar itu ialah

kondisi kejiwaan yang dialami oleh siswa untuk menerima atau melakukan suatu aktivitas

belajar. Dapat dikatakan pula minat belajar adalah perhatian, rasa suka dan rasa ketertarikan

seseorang (siswa) terhadap belajar yang ditunjukkan dengan adanya partisipasi, keinginan

siswa untuk belajar dengan baik dan perhatian siswa dalam materi pelajaran secara aktif dan

serius.

Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar

Minat belajar seseorang tidaklah selalu stabil, melainkan selalu berubah. Olehnya itu

perlu diarahkan dan dikembangkan kepada sesuatu pilihan yang telah ditentukan melalui

faktor-faktor yang mempengaruhi minat itu.

1. Faktor intern adalah sama yang ada pada diri seseorang baik jasmani maupun rohani,

fisik maupun psikhis.

2. Faktor ekstern adalah semua faktor yang ada diluar individu: keluarga, masyarakat

dan sekolah.

Cara membangkitkan minat belajar

Campbell berpendapat: Bahwa usaha yang dapat dilakukan untuk membina minat anak

agar menjadi lebih produktif dan efektif antara lain sebagai berikut:5

1. Memperkaya ide atau gagasan.

2. Memberikan hadiah yang merangsang.

5 Dikutip dari Sofyan, Skripsi : Hubungan antara Minat dan Perhatian dengan Prestasi Belajar Siswa Mata

Pelajaran  IPA pada SDN Labuang Baji  I Makassar.  (Makassar: Universitas Veteran Republik

Indonesia,2004), hal.9

Page 4: Minat Belajar Anak Pada Siswa Kelas 1 SMA IT Dalam Pembelajaran Bahasa Arab

3. Berkenalan dengan orang-orang yang kreatif.

4. Petualangan dalam arti berpetualangan ke alam sekeliling secara sehat.

5. Mengembangkan fantasi.

6. Melatih sikap positif.

Guru sudah melakukan berbagai cara untuk meningkatkan minat belajar siswa. Oleh

karena itu seharusnya minat belajar siswa dalam pembelajaran bahasa arab semakin

meningkat. Namun dalam kenyataannya, minat belajar siswa dalam pembelajaran bahasa arab

semakin menurun.

Adapun gejala-gejala yang ditemukan penulis pada siswa kelas X SMA IT adalah

sebagai berikut:

1. Kurangnya minat belajar siswa dalam pembelajaran bahasa Arab.

2. Siswa sering ribut ketika guru menerangkan pelajaran.

3. Siswi sibuk bercermin ketika guru menyampaikan materi pembelajaran.

4. Siswa sering keluar masuk kelas.

5. Sarana dan prasarana yang kurang memadai

Oleh karena itu, berdasarkan observasi penulis dan adanya gejala-gejala tersebut diatas,

penulis tertarik untuk meneliti masalah ini dengan judul MINAT BELAJAR ANAK PADA

SISWA KELAS 1 SMA IT BANGKINANG DALAM PEMBELAJARAN BAHASA

ARAB.

B. Alasan Pemilihan Judul

1. Sekolah SMA IT Bangkinang ini merupakan sekolah SMA yang mewajibkan

siswanya untuk tinggal berasrama (dormitory school)

2. Sepengetahuan penulis pembahasan ini belum pernah diteliti.

3. Penulis yakin, pembahasan ini menarik untuk diterapkan oleh guru bahasa Arab

dalam memudahkan mereka menyampaikan materi pembelajaran.

4. Penulis yakin, jika guru-guru bahasa Arab lebih memahami siswanya dengan

mengetahui latar belakang pendidikan mereka maka akan mudah untuk meningkatkan

minat siswa dalam belajar bahasa Arab.

5. Untuk menambah wawasan penulis dalam pelaksanaan upaya menciptakan suasana

pembelajaran bahasa Arab yang kondusif.

Page 5: Minat Belajar Anak Pada Siswa Kelas 1 SMA IT Dalam Pembelajaran Bahasa Arab

C. Penegasan Istilah

1. Sekolah SMA IT Bangkinang ini merupakan sekolah SMA yang mewajibkan

siswanya untuk tinggal berasrama (dormitory school)

2. Secara bahasa minat berarti kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Minat

merupakan sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat besar sekali

pengaruhnya terhadap kegiatan seseorang sebab dengan minat ia akan melakukan

sesuatu yang diminatinya.

3. Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku pada pribadi individu karena

berinteraksi dengan individu lain dan lingkungannya.

4. Minat belajar adalah perhatian, rasa suka dan rasa ketertarikan seseorang (siswa)

terhadap belajar yang ditunjukkan dengan adanya partisipasi, keinginan siswa untuk

belajar dengan baik dan perhatian siswa dalam materi pelajaran secara aktif dan

serius.

D. Permasalahan

1) Identifikasi Masalah

1. Apa saja upaya yang dilakukan guru dalam meningkatkan minat belajar siswa

dengan adanya perbedaan latarbelakang pendidikan tersebut dalam pembelajaran

bahasa Arab di SMA IT Bangkinang?

2. Bagaimana langkah-langkah upaya guru dalam meningkatkan minat belajar siswa

di SMA IT Bangkinang?

3. Dengan adanya perbedaan latar belakang tersebut, mengapa minat belajar siswa

sama-sama kurang dalam pembelajaran bahasa Arab?

4. Apa faktor yang mempengaruhi hal tersebut?

2) Batasan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang yang telah diperoleh dari hasil observasi, maka penulis

membatasi penelitian ini yang berkaitan pada “Pengaruh Latar Belakang Pendidikan

Terhadap Minat Belajar Anak Pada Siswa Kelas 1 SMA ITt Dalam Pembelajaran Bahasa

Arab.”

Page 6: Minat Belajar Anak Pada Siswa Kelas 1 SMA IT Dalam Pembelajaran Bahasa Arab

3) Rumusan masalah

1. Apakah faktor yang mempengaruhi terjadinya persamaan minat belajar anak dalam

pembelajaran bahasa arab di SMA IT Bangkinang?

2. Adakah upaya yang dilakukan oleh guru dalam meningkatkan minat siswa

tersebut?

3. Apasaja upaya yang telah dilakukan oleh guru dalam meningkatkan minat siswa

tersebut?

E. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

Faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya persamaan minat belajar anak dalam

pembelajaran bahasa arab dengan latar belakang pendidikan mereka yang berbeda-

beda di SMA IT Bangkinang

Adakah serta apa saja upaya yang dilakukan oleh guru dalam meningkatkan minat

siswa tersebut.

Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk :

a. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa dengan

perbedaan latar belakang pendidikan tersebut

b. Mengetahui upaya guru dalam meningkatkan minat belajar siswa dalam

pembelajaran bahasa Arab di SMA IT Bangkinang dengan perbedaan latar

belakang pendidikan tersebut.

c. Mengetahui bagaimana minat siswa dalam pembelajaran bahasa Arab.

d. Menambah wawasan penulis tentang pengaruh pelaksanaan belajar bahasa Arab

terhadap seseorang, baik yang berasal dari SMP, MTs (Madrasah Tsanawiiyyah),

maupun pesantren.

e. Menambah bahan masukan terhadap guru dan siswa SMA IT Bangkinang,

khususnya juga pada siswa kelas 1 SMA dalam meningkatkan minat dalam belajar

Bahasa Arab.

f. Sebagai bahan perbandingan dan rujukan bagi penelitian lanjutan

g. Mendapatkan gelar SPd.I (Sarjana Pendidikan Islam) di Universitas Islam Negeri

Sultan Syarif Kasim (UIN SUSKA) Pekanbaru, Riau.

Page 7: Minat Belajar Anak Pada Siswa Kelas 1 SMA IT Dalam Pembelajaran Bahasa Arab

BAB II

KAJIAN TEORI

MINAT BELAJAR ANAK PADA SISWA KELAS 1 SMA IT BANGKINANG DALAM

PEMBELAJARAN BAHASA ARAB.

A. Pengertian

Secara bahasa minat berarti kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu (Depdikbud,

1990:58). Minat merupakan sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat besar sekali

pengaruhnya terhadap kegiatan seseorang sebab dengan minat ia akan melakukan sesuatu

yang diminatinya. Sebaliknya tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu.

Sedangkan pengertian minat secara istilah telah banyak dikemukakan oleh para ahli, di

antaranya yang dikemukakan oleh Hilgard yang dikutip oleh Slameto menyatakan “Interest is

persisting tendency to pay attention to end enjoy some activity and content (1991:57).atakan

“Interest is persisting tendency to pay attention to end enjoy some activity and

content (1991:57).

Menurut Belly, Minat adalah keinginan yang didorong oleh suatu keinginan setelah

melihat, mengamati dan membandingkan serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang

diinginkannya.6

Pengertian minat juga dikemukakan oleh Slameto, “minat adalah suatu rasa lebih suka

dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh”. Minat pada

dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar

diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.7

Menurut Sardiman (2011: 76), minat diartikan sebagai “suatu kondisi yang terjadi apabila

seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan

keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri”. Oleh karena itu, apa yang dilihat seseorang

sudah tentu akan membangkitkan minatnya sejauh apa yang dilihat itu mempunyai hubungan

dengan kepentingannya sendiri.

Jadi, minat merupakan kecenderungan atau arah keinginan terhadap sesuatu untuk

memenuhi dorongan hati, minat merupakan dorongan dari dalam diri yang mempengaruhi

6 Belly, Ellya dkk. Pengaruh Motivasi terhadap Minat Mahasiswa Akuntasi. Simposium Nasional Akuntasi 9

(Padang: _2006), hal.47 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hal.180

Page 8: Minat Belajar Anak Pada Siswa Kelas 1 SMA IT Dalam Pembelajaran Bahasa Arab

gerak dan kehendak terhadap sesuatu, merupakan dorongan kuat bagi seseorang untuk

melakukan segala sesuatu dalam mewujudkan pencapaian tujuan dan cita-cita yang menjadi

keinginannya.

Sedangkan pengertian belajar dapat dikemukakan sebagai berikut: “Belajar adalah

perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman kecuali perubahan tingkah laku yang

disebabkan oleh proses menjadi matangnya seseorang atau perubahan yang intensif atau

bersifat temporer”. (Oemar Hamalik, 1983:34)

Menurut Winkel belajar adalah aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam

interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan tingkat pengetahuan,

pemahaman, keterampilan dan nilai sikap.8

Belajar menurut bahasa adalah “usaha (berlatih) dan sebagai upaya mendapatkan

kepandaian” (KBBI, 2002:17). Kemudian Moh. Uzer Usman dan Lilis Setiawati (2002:4)

mengartikan “belajar sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya

interaksi antara individu dengan individu, dan individu dengan lingkungannya sehingga

mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya.

Menurut Sardiman (2011:20) menyimpulkan bahwa: Belajar itu senantiasa merupakan

perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan

membaca, mengamati, mendengarkan, meniru, dan lain sebagainya. Juga belajar itu akan

lebih baik, kalau si subjek belajar itu mengalami atau melakukannya, jadi tidak bersifat

verbalistik.

Daftar Kepustakaan

8 Rostiyah, N.K,. Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Bina Aksara, 1989), hal. 4

Page 9: Minat Belajar Anak Pada Siswa Kelas 1 SMA IT Dalam Pembelajaran Bahasa Arab

Assegaf, Abd. Rachaman. 2011. Filsafat Pendidikan Islam:Paradigma Baru Pendidikan

Hadari Berbasis Integratif-Interkonektif, Jakarta: Rajawali Pers,

Belly, Ellya dkk. 2006. Pengaruh Motivasi terhadap Minat Mahasiswa Akuntasi. Simposium

Nasional Akuntasi 9 Padang.

Hamalik, Oemar. 1983. Metode Belajar dan Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito.

Samosir, Marten. 1992. Seni Berpikir Kreatif. Jakarta: Erlangga.

Sofyan, Nurbaeti. 2004. Skripsi : Hubungan antara Minat dan Perhatian dengan Prestasi

Belajar Siswa Mata Pelajaran  IPA pada SDN Labuang Baji  I Makassar.  Makassar:

Universitas Veteran Republik Indonesia

Slameto, 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta,

Rostiyah, N.K, 1989. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Bina Aksara