7
Milla Fitri Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran (Jl. Raya Bandung – Sumedang KM. 21 Jatinangor – Sumedang) Email: [email protected] 085274475575 1 HUBUNGAN INTENSITAS NYERI LUKA SECTIO CAESAREA DENGAN KUALITAS TIDUR PADA PASIEN POST PARTUM HARI KE-2 DI RUANG RAWAT INAP RSUD SUMEDANG Milla Fitri1 Mira Trisyani1 Ida Maryati1 1 Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat ABSTRAK Pada pasien post partum dengan sectio caesarea sering mengalami gangguan tidur. Gangguan tidur ini kemungkinan dapat dipengaruhi oleh intensitas nyeri luka sectio. Hal ini menarik untuk diteliti dengan tujuan untuk mengetahui hubungan intensitas nyeri luka sectio caesarea dengan kualitas tidur pasien post partum hari ke–2. Rancangan penelitian menggunakan metode deskriptif korelasional. Instrumen penelitian terdiri dari modifikasi kuisioner PSQI untuk mengukur kualitas tidur, Visual Analog Scale (VAS) untuk mengukur intensitas nyeri. Penelitian ini dilakukan di ruang rawat inap RSUD Sumedang pada bulan Mei 2012 dengan jumlah sampel 56 pasien post partum dengan sectio caesarea. Hasil analisis univariat dengan persentase menunjukkan (85,7% ) responden memiliki kualitas tidur yang buruk dan (48,2%) memiliki intensitas nyeri yang sedang. Hasil analisis bivariat dengan spearman rank didapat terdapat hubungan antara intensitas nyeri luka sectio caesarea dengan kualitas tidur ( P value = 0.037 dan X2 hitung = 0,279). Berdasarkan hasil penelitian, disarankan perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan dapat memperhatikan aspek rasa nyaman nyeri sehingga kualitas tidur pada pasien post partum dengan sectio caesarea menjadi baik. Kata kunci : Kualitas Tidur, Intensitas Nyeri, Post Partum dengan Sectio Caesarea ABSTRACT Patients with post partum sectio caesarea often experience sleep disturbances. Sleep disturbance is likely to be influenced by the intensity of wound pain sectio. It is interesting to study in order to determine the relationship of pain intensity sectio Caesarea wounds with sleep quality of patients post partum day-to-2. The design of correlational research using descriptive method. Research instruments consisted of modified PSQI questionnaire to measure the quality of sleep, the Visual Analog Scale (VAS) to measure pain intensity. The research was conducted in inpatient hospitals room Sumedang in May 2012 with a sample

Milla Fitri Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Milla Fitri Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran

Milla Fitri Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran (Jl. Raya Bandung – Sumedang KM. 21 Jatinangor – Sumedang) Email:

[email protected] 085274475575 1

HUBUNGAN INTENSITAS NYERI LUKA SECTIO CAESAREA DENGAN KUALITAS TIDUR PADA PASIEN POST PARTUM HARI KE-2 DI RUANG RAWAT INAP RSUD SUMEDANG Milla Fitri1 Mira Trisyani1 Ida Maryati1

1 Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat ABSTRAK Pada pasien post partum dengan sectio caesarea sering mengalami gangguan tidur. Gangguan tidur ini kemungkinan dapat dipengaruhi oleh intensitas nyeri luka sectio. Hal ini menarik untuk diteliti dengan tujuan untuk mengetahui hubungan intensitas nyeri luka sectio caesarea dengan kualitas tidur pasien post partum hari ke–2. Rancangan penelitian menggunakan metode deskriptif korelasional. Instrumen penelitian terdiri dari modifikasi kuisioner PSQI untuk mengukur kualitas tidur, Visual Analog Scale (VAS) untuk mengukur intensitas nyeri. Penelitian ini dilakukan di ruang rawat inap RSUD Sumedang pada bulan Mei 2012 dengan jumlah sampel 56 pasien post partum dengan sectio caesarea. Hasil analisis univariat dengan persentase menunjukkan (85,7% ) responden memiliki kualitas tidur yang buruk dan (48,2%) memiliki intensitas nyeri yang sedang. Hasil analisis bivariat dengan spearman rank didapat terdapat hubungan antara intensitas nyeri luka sectio caesarea dengan kualitas tidur ( P value = 0.037 dan X2 hitung = 0,279). Berdasarkan hasil penelitian, disarankan perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan dapat memperhatikan aspek rasa nyaman nyeri sehingga kualitas tidur pada pasien post partum dengan sectio caesarea menjadi baik. Kata kunci : Kualitas Tidur, Intensitas Nyeri, Post Partum dengan Sectio Caesarea ABSTRACT Patients with post partum sectio caesarea often experience sleep disturbances. Sleep disturbance is likely to be influenced by the intensity of wound pain sectio. It is interesting to study in order to determine the relationship of pain intensity sectio Caesarea wounds with sleep quality of patients post partum day-to-2. The design of correlational research using descriptive method. Research instruments consisted of modified PSQI questionnaire to measure the quality of sleep, the Visual Analog Scale (VAS) to measure pain intensity. The research was conducted in inpatient hospitals room Sumedang in May 2012 with a sample of 56 patients with post partum sectio Caesarea. The results of univariate analysis showed the percentage (85.7%) of respondents had poor sleep quality and (48.2%) had pain intensity of moderate. The results of bivariate analysis spearman rank obtained by a relationship exists between the intensity of wound pain sectio Caesarea with sleep quality (P value = 0037 count = 0.279 and X2). Based on the results of the study, advised the nurse as provider of Milla Fitri Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran (Jl. Raya Bandung – Sumedang KM. 21 Jatinangor –

Sumedang) Email: [email protected] 085274475575 2

Page 2: Milla Fitri Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran

nursing care to pay attention to the comfort aspect of pain, so the quality of sleep in patients with post partum sectio Caesarea to be good. Keywords : sleep quality, intensitity of wound pain sectio, PENDAHULUAN Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis, yang bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan. teori hirarki Maslow kebutuhan dasar manusia menyatakan bahwa setiap manusia memiliki lima kebutuhan dasar, yaitu kebutuhan fisiologis, keamanan, cinta, harga diri, aktualisasi diri. Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan dasar, yang meliputi oksigen, cairan, nutrisi, keseimbangan suhu tubuh, eliminasi, tempat tinggal, kebutuhan seksual, serta istirahat dan tidur (Asmadi, 2008). Tartowo & Wartonah (2004) mengatakan, seseorang yang mengalami sakit memerlukan waktu tidur lebih banyak dari normal . tidur penyembuh yang baik . pada saat inilah terjadi pertumbuhan sel2 tubuh Misalnya pada pasien pasca operasi, masalah sulit tidur merupakan masalah yang sering terjadi. Sedangkan fungsi dari tidur adalah untuk sintesis pemulihan dan perilaku, waktu perbaikan tubuh dan otak (Kozier, et al, 2004). Adapun dalam kondisi post partum dengan sectio caesarea, Dimana ibu hamil menghadapi pembedahan sebagai jalan untuk melahirkan karena disebabkan oleh beberapa faktor. Di Indonesia terjadi perubahan tingkat sectio caesarea, dimana tahun 2000 sebesar 47,22%, tahun 2001 sebesar 45,19%, tahun 2002 sebesar 47,13%, tahun 2003 sebesar 46,87%, tahun 2004 sebesar 53,22%, tahun 2005 sebesar 51,59%, tahun Milla Fitri Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran (Jl. Raya Bandung – Sumedang KM. 21

Jatinangor – Sumedang) Email: [email protected] 085274475575 3

Page 3: Milla Fitri Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran

2006 sebesar 53,68% dan tahun 2007 belum terdapat data yang signifikan (Carpernito, 2009). Bagi pasien post partum dengan sectio caesarea masalah kebutuhan tidur sangat penting karena tidak hanya untuk pemulihan kondisi tubuh pasien tetapi untuk memaksimakan perawatan pasien dan dalam melakukan perawatan bayi di rumah sakit. Kegiatan perawatan di rumah sakit seperti mobilisasi dini, perawatan payudara, pemberian ASI pada bayi. Mobilisasi dini merupakan hal yang penting dalam periode pascabedah (Saifuddin, 2002 Suatu proses pembedahan setelah operasi atau post operasi akan menimbulkan respon nyeri. Nyeri yang dirasakan ibu post partum dengan sectio caesareaberasal dari luka yang terdapat dari perut (Kasdu, 2003). Tingkat dan keparahan nyeri pasca operatif tergantung pada fisiologis dan psikologis individu dan toleransi yang ditimbulkan nyeri (Brunner & Suddart, 2002). Perubahan fisiologis yang terjadi sangat jelas (Bobak et al, 2004). Banyak pasien sectio caesarea yang mengeluh rasa nyeri dibekas jahitan sesar. Keluhan ini sebenarnya wajar karena tubuh mengalami luka dan poses penyembuhannya tidak sempurna. Dampak nyeri yang perlu di tanyakan adalah hal-hal yang spesifik seperti pengaruhnya terhadap pola tidur, pola makan, energi, aktifitas keseharian (Muttaqin, 2008). Nyeri merupakan suatu kondisi tidak nyaman yang disebabkan oleh stimulus tertentu. Nyeri setelah pembedahan merupakan hal yang biasa terjadi pada banyak pasien yang pernah mengalami pembedahan. Yang perlu diwaspadai adalah jika nyeri itu disertai dengan komplikasi setelah pembedahan seperti luka jahitan yang tidak menutup, infeksi pada luka operasi, dan gejala lain yang berhubungan dengan jenis pembedahan (Potter & Milla Fitri Fakultas Ilmu Keperawatan

Universitas Padjadjaran (Jl. Raya Bandung – Sumedang KM. 21 Jatinangor – Sumedang) Email: [email protected] 085274475575 4

Page 4: Milla Fitri Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran

Perry, 2005). Nyeri biasanya terjadi pada 12 sampai 36 setelah pembedahan, dan menurun pada hari ketiga (Kozier, 2004). Berdasarkan rumusan yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah “adakah hubungan antara intensitas nyeri luka sectio caesarea dengan kualitas tidur pada pasien pasien post partum hari ke-2 di ruang rawat inap RSUD Sumedang?” MOTODE PENELITIAN Rancangan penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah deskrpitif korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Deskriptif korelasional yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan, tambahan, atau manipulasi terhadap data yang sudah ada (Arikunto, 2010). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan intensitas nyeri luka sectio caesarea dengan kualitas tidur pasien post partum di ruang rawat inap RSUD Sumedang.) variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu variabel indenpenden (bebas) dan variabel dependen (tergantung), variabel independen adalah yang nilainya menentukan variabel lain. Variabel dependen adalah variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel lainnya. Variabel independen dalam penelitian ini adalah intensitas nyeri luka sectio caesarea, sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah kualitas tidur pada pasien post partum dengan sectio caesarea. penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua ibu yang telah menjalani sectio cesarea hari ke–2 di ruang rawat inap RSUD Sumedang pada. Berdasarkan data Milla Fitri Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas

Padjadjaran (Jl. Raya Bandung – Sumedang KM. 21 Jatinangor – Sumedang) Email: [email protected] 085274475575 5

Page 5: Milla Fitri Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran

rekaman medik di RSUD Sumedang ibu yang mengalami sectio cesarea adalah 255 bulan terakhir dari bulan Agustus – Oktober 2011. Jadi populasi perbulan yaitu sekitar 85 pasien post partum dengan sectio caesarea.. Untuk metode pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik sampling purposive, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2006) sehingga sampel yang diambil lebih homogen. Sampel pada bulan Mei 2012 adalah sebanyak 56 pasien post partum dengan sectio caesarea Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah kuesioner kualitas tidur dan alat pengukur nyeri . Kuesioner untu mengukur kualitas tidur yang digunakan oleh peneliti adalah modifikasi dari instrumen Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Dalam kuesioner ini terdapat tujuh skor yang digunakan sebagai parameter penilaiannya. Tujuh skor tersebut yaitu: Kualitas tidur, Latensi tidur, durasi tidur, kebiasaan tidur, gangguan tidur, penggunaan obat tidur (yang berlebihan), disfungsi siang hari. Untuk pengukuran intensitas nyeri pada luka sectio caesarea peneliti menggunakan VAS ( Visual Analog Scale ) Pada suatu penelitian, dalam pengumpulan fakta/data diperlukan adanya alat dan cara pengumpulan data yang baik sehingga data yang dikumpulkan merupakan data yang valid, reabilitas,dan accurate. Pada penelitian ini uji validitas menggunakan Pearson Product Moment dan uji reabilitasnya menggunakan Alpha Crochbach.Sebelum pemberian kuesioner dan pengukuran skala nyeri peneliti memilih ibu post partum dengan sectio caeserea pada post operasi hari ke-2 dibantu oleh kepala ruangan dan perawat ruangan dalam persamaan persepsi. Kuisioner diberikan kepadapasien post Milla Fitri Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran (Jl. Raya Bandung – Sumedang KM. 21 Jatinangor – Sumedang) Email:

[email protected] 085274475575 6

Page 6: Milla Fitri Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran

partum dengan sectio caesarea dilakukan oleh peneliti sendiri disore hari ketika ibu post partum dengan sectio caeserea telah melakukan aktifitas selama seharian di semua ruang rawat inap rumah sakit RSUD Sumedang HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Distribusi frekuensi dan persentase kualitas tidur responden (N=56) No

Variabel f %

1 Kualitas tidur Baik

8 14,3

2 Buruk 48 85,7 Total 56 100