30
Bagaimana cara menseting mikrotik hanya dalam 3 langkah akan diterangkan sebagai berikut. 1. Mengaktifkan DHCP Client pada Mikrotik Click: IP –>> DHCP Client— Click tanda (+)—>> pilih Interface yg ke internet—>> click OK Ini artinya kita akan membuat mikrotik sebagai penerima IP address dari Modem ADSL. Cara ini sama halnya seperti ketika anda menghubungkan langsung Computer anda ke Modem ADSL. Tentunya Computer akan di setting sebagai penerima IP Address atau IP Dynamic pada TCP/IPv4 nya. 2. Menentukan IP address yang akan digunakan sebagai IP dasar hotspot Untuk membuat server hotspot tentunya anda akan diminta untuk menentukan IP address yang nantinya akan diberikan kepada client mikrotik anda. Click : IP–>> addresses Click : tanda (+)–>> masukkan IP address—>> pilih interface yg ke client — >>click ok 3. Mensetup Server Langkah terakhir adalah mensetup hotspot berdasarkan IP address yang telah anda tentukan. Click : IP –>> Hotspot–>>Server–>>Hotspot Setup ( Click next dan next terus sampai selesai ) * * Setelah 3 langkah diatas anda lakukan, maka anda sudah dapat mereboot MikroTik anda untuk siap digunakan. Cick : System — >> Reboot Tunggu sampai MikroTik startup kembali. Buka browsher maka menu login akan muncul untuk menghadang akses anda ke Internet. Masukkan user “admin” tanpa password. Dan…. hoppss anda sudah berada di jalur Internet. Mudah sekali bukan…??? * 1

mikrotik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

SZdZxZg

Citation preview

Page 1: mikrotik

Bagaimana cara menseting mikrotik hanya dalam 3 langkah akan diterangkan sebagai berikut.

1. Mengaktifkan DHCP Client pada Mikrotik

Click:  IP –>> DHCP Client— Click tanda (+)—>> pilih Interface yg ke internet—>> click OK

Ini artinya kita akan membuat mikrotik sebagai penerima IP address dari Modem ADSL. Cara ini sama halnya seperti ketika anda menghubungkan langsung Computer anda ke Modem ADSL. Tentunya Computer akan di setting sebagai penerima IP Address atau IP Dynamic pada TCP/IPv4 nya.

2. Menentukan IP address yang akan digunakan sebagai IP dasar hotspot

Untuk membuat server hotspot tentunya anda akan diminta untuk menentukan IP address yang nantinya akan diberikan kepada client mikrotik anda.

Click : IP–>> addresses

Click :  tanda (+)–>> masukkan IP address—>> pilih interface yg ke client —>>click ok

3. Mensetup Server

Langkah terakhir adalah mensetup hotspot berdasarkan IP address yang telah anda tentukan.

Click : IP –>> Hotspot–>>Server–>>Hotspot Setup ( Click next dan next terus sampai selesai )

*

*

Setelah 3 langkah diatas anda lakukan, maka anda sudah dapat mereboot MikroTik anda untuk siap digunakan.

Cick :  System — >> Reboot

Tunggu sampai MikroTik startup kembali. Buka browsher maka menu login akan muncul untuk menghadang akses anda  ke Internet. Masukkan user “admin” tanpa password. Dan…. hoppss anda sudah berada di jalur Internet.

Mudah sekali bukan…???

*

*

1

Page 2: mikrotik

Tentunya bagi anda yang biasa menseting mikrotik dengan cara ” menyesatkan ” akan bertanya mengapa langkah-langkah dibawah ini tidak dilakukan?

Setting DHCP server, NAT, Masqurade, setting route, IP pool, DNS dll…dll..

Perlu anda ketahui, bahwa pekerjaan membuat semua itu bukan pekerjaan anda. Ketika anda mensetup server hotspot, maka otomatis segala sesuatu yang berhubungan dan menunjang kinerja dari server hotspot sudah dibuat oleh MikroTik dengan sendirinya. Anda cukup melakukan 3 langkah yang telah saya terangkan diatas.

Nah…. untuk lebih jelasnya mari kita praktekkan secara langsung sekarang…

Saya akan gambarkan sebuah contoh cara menseting MikroTik dengan menggunakan RB-450. Anda juga dapat menggunakan type lainnya karena pada dasarnya memang sama saja.

Ini adalah gambar ketika anda pertama kali membuka Mikrotik. Atau ketika anda meresetnya. Anda akan diberikan IP address sementara sebagai default dari MikroTik.

Tampilan awal mikrotik baru

Silahkan click Remove Configuration sehingga MikroTik siap untuk di setup dan tampilannya akan menjadi kosong seperti dibawah ini.

2

Page 3: mikrotik

Tapilan awal kosong

Selanjutnya kita akan melihat Interface dari Mikrotik kita. Jika anda menggunakan RB-450 maka tampilan Interfacenya akan seperti dibawah ini. Tanda R pada ether2 menunjukkan bahwa komputer remote anda berada pada interface tersebut.

Interface pada Mikrotik RB-450

Selajutnya kita akan mengganti nama dari 2 interface pertama dan menonaktifkan interface sisanya. Misalkan nama Interface ether1 akan kita ganti dengan BACKBONE karena terhubung ke Internet dan ether2 diganti nana HOTSPOT karena akan terhubung dengan Computer Client. Sisanya akan kita non aktifkan (disable). Penggantian nama ini sebenarnya bersifat optional. Boleh dilakukan dan boleh tidak. Maksud saya disini adalah hanya untuk memudahkan pengenalan saja.

3

Page 4: mikrotik

Gambar setelah penggantian adalah seperti dibawah ini :

Mengganti nama Interface

*

*

*Nah selanjutnya kita akan melakukan setting MikroTik hanya dalam 3 langkah seperti

yang telah disebutkan diatas.

1. Mengaktifkan DCHP Client.

Dalam hal ini Modem ADSL sudah harus terhubung ke interface BACKBONE dan dalam keadaan aktif.

Click :  IP –>> DHCP Client— Click tanda (+)—>> pada interface pilih BACKBONE —>> click OK

Jika Modem ADSL pada keadaan aktif, maka akan terlihat pesan “bond” pada status yang dimaksud. Namun jika yang terlihat “searching” terus menerus, maka silahkan cek koneksi ADSL anda sampai pesan “bond” muncul. Ini artinya MikroTik anda sudah mendapat IP dari Moden ADSL.

4

Page 5: mikrotik

Mengaktifkan DHCP Client

Step pertama selesai. Kita akan melanjutkan dengan langkah ke dua.

2. Menentukan IP Address Server Hotspot

Click : IP–>> addresses

Disini anda akan melihat sebuah IP address dari hasil langkah pertama. Yaitu IP Address yang diberikan oleh Modem ADSL : 192.168.10.17. ( Modem anda mungkin saja berbeda ).

Selanjutnya kita akan membuat sebuah IP address untuk Server Hotspot. Misalkan disini akan kita buat dengan menggunakan IP Address 192.168.1.1/24. ( IP address ADSL harus berbeda dengan IP Hotpsot server ).

Click :  tanda (+)–>> masukkan IP address— pilih interface HOTSPOT—click ok

Anda tidak perlu mengisi bagan Network dan Broadcast. Kolom ini akan terisi sendiri ketika anda meng-clik ok.

5

Page 6: mikrotik

Membuat IP address server

Langkah ke dua sudah selesai. Langkah terakhir adalah :

3. Mensetup Server Hotpsot

Langkah terakhir yang akan kita lakukan adalah mensetup Server Hotpsot.

Click : IP –>> Hotspot–>>Server–>>Hotspot Setup

Membuat Server Hotspot

Pilih interface : HOTSPOT

6

Page 7: mikrotik

Click saja  :  Next –>> next–>> next –next  ( tidak perlu merubah apapun ), sampai pembuatan server selesai dan akan muncul gambar seperti dibawah ini :

Server Completed

Langkah ke tiga selesai.

Nah selesailah sudah panduan 3 langkah menseting mikrotik. Anda sudah dapat mere-boot Mikrotik anda dan siap untuk digunakan. Pastikan PC anda berada pada option Dynamic IP atau siap untuk menerima IP dari MikroTik.

Selanjutnya ketika anda membuka browsher, maka akan muncul menu login mikrotik. Masukkan user “admin”  tanpa password dan anda sudah dihantar ke Internet.

Menu Login mikrotik

7

Page 8: mikrotik

Terhubung ke Internet

Mudah bukan….??? Jadi tak perlu report-repot menseting yang semestinya tidak anda lakukan.

Jadi inilah cara yang benar untuk menseting MikroTik secara dasar.

Selanjutnya jika merasa diperlukan, anda dapat mengaktifkan Proxy server Local MikroTik dan melakukan setting lain seperti PCQ atau Bandwidht Limiter dll. Namun secara prinsip dasar, maka panduan 3 langkah tadi sudah cukup untuk mengatifkan MikroTik anda sebagai Hotspot Server. Pilihan untuk menseting lainnya adalah bersifat tambahan belaka.

Gambar dibawah ini memperlihatkan beberapa steps yang secara otomatis di buat oleh MikroTik ketika anda melakukan 3 langkah di atas. Jadi anda tidak pelu melakukan apapun karena itu bukan pekerjaan anda.

8

Page 9: mikrotik

Auto set up by Mikrotik

Satu lagi yg tak terlihat adalah konfigurasi firewall/NAT/Masquered yang juga sudah terseting otomatis.

+

+

Bagi anda yang menggunakan  RB411 atau RB433, maka cara setting mikrotik dasarnya adalah sama dengan cara diatas. Anda hanya menambah satu langkah lagi yaitu mensetting interface wirelessnya sesuai yang anda inginkan.

Jika anda tidak menggunakan Modem ADSL dengan DHCP servernya aktive, maka langkah nomor satu diatas harus anda lakukan secara manual sesuai dengan jenis koneksi yang ditentukan dari ISP anda.

*

*

Berikut ini adalah beberapa hal penting yang sangat berguna untuk anda pahami secara dasar agar anda memiliki pengetahuan yang sistemais  :

Perlu juga diketahui bahwa didalam mikrotik terdapat 3 ( tiga ) jenis server dasar  :

1. Hotpsot server.

9

Page 10: mikrotik

Yaitu server sebagaimana yang kita buat dalam 3 langkah diatas diatas. Ini merupakan fungsi asli dari MikroTik.

2. Proxy Server ( optional )

Yaitu server tambahan untuk fungsi cache memory. Mikrotik menggunakan Squid dengan konfigurasi minimum sebagai default. ( dapat anda lihat di CD installer bagi yg menggunakan mikrotik OS )

3. Radius Server ( optional )

Yaitu server tambahan untuk fungsi management dan accounting serta voucher generator ( Billing Hotspot ).  MikroTik menggunakan User Manager dengan konfigurasi minimum sebagai default.

Client pada radius server adalah berbeda dengan client pada hotspot server. Namun keduanya dapat di jalankan secara bersama-sama.

Yang saya maksud dengan ( optional ) diatas adalah :

– Anda dapat mengaktifkan dan menggunakan perangkat server bawaan MikroTik tersebut, atau

– Anda dapat membuat Server-server tersebut secara mandiri dan terpisah dari MikroTik.

Misalnya anda dapat membuat Proxy Server secara terpisah dengan menggunakan 1 unit PC. Program Proxy Server yang paling umum adalah Squid sebagaimana mikrotik juga menggunakannya namun dengan konfigurasi minimum. Sebagai OS nya anda dapat menggunakan keluarga Free BSD atau Linux. Dengan menggunakan Proxy Server terpisah maka anda dapat lebih luas mengembangkan sesuai kebutuhan anda. Untuk skala besar malah digunakan banyak Proxy server yang saling dihubungkan menjadi ” Farm Proxy “. Disini peran “Parent Proxy ”  dan “Child Proxy ” menjadi lebih jelas.

Yang berikutnya adalah Radius Server. Ini biasanya digunakan jika anda membuat hotspot di Hotel atau dimana anda dapat menjual Voucher. Dapat juga digunakan untuk accounting warnet. Ini akan tergantung dari program yang anda install pada Radius Server tersebut.

Di dalam Mikrotik juga sudah disediakan Radius server, namun lagi-lagi hanya dengan fungsi minimum dan hanya untuk voucher dan Accouting ( billing hotspot ), tidak dapat digunakan untuk menagenet warnet.  Anda dapat membuat Radius server secara terpisah dengan menggunakan 1 unit PC. Sebagai OS dapat digunakan Linux. Selanjutnya anda tinggal menginstall Program Billing Hotspot. Program ini biasanya dijual dalam beberapa fungsi dan harga yang berbeda.

Untuk melihat apakah proxy server dan Radius server bawaan mikrotik ada pada server mikrotik anda, silahkan cek :

10

Page 11: mikrotik

Click :  System–>> Package

Bagaimana cara membuat Proxy server secara terpisah sebenarnya sangat mudah. Anda hanya membutuhkan waktu tak lebih dari 1 jam untuk membuat server tersebut dengan sebuah PC standard. Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita akan bahas tuntas satu persatu.

CARA SETTING MIKROTIK RB750 UNTUK WARNET PAKAI TELKOM SPEEDY

Topologi Jaringan :ISP Telkom Speedy ---------> Modem Router Telkom Speedy (TP Link) ---------> MikroTik ---------> Swicth Hub ----------> Clinet (1--->dst)

Langkah Kerja:1. Tancapkan kabel lan dari MikroTik port1 (ether1) ke Modem ADSL Speedy2. Tancapkan kabel lan dari MikroTik port2 (ether2) ke Switch3. Tancapkan kabel lan dari Switch ke Komputer

Pamasangan perkabelan selesai..

Beriktunya Setting MikroTik RB 750Kita asumsikan adalah: 

IP Address Modem ADSL Telkom Speedy adalah : 192.168.1.1  IP Address MikroTik port 1 (Public) adalah : 192.168.1.2  IP Address MikroTik port 2 (Local) adalah : 192.168.0.1  Primary DNS : 203.130.193.74,  Secondart DNS : 203.130.206.250

Catt:*  Harap sesuaikan dengan IP Address anda.

1. Remote Mikrotik RB750 menggunakan WinBox [download disini]2. Klik "Connect"

11

Page 13: mikrotik

/interface set 0 name=Public (port1 mengarah ke Modem ADSL Telkom Speedy)/interface set 1 name=Local (port2 mengarah ke Swicth Hub/Client)

5. Masukkan IP Addres IP Address Public,Pada WinBoxklik "IP" -----> Addresses ------->" + " -------> masukkan "192.168.1.2/24" -------->  Interface " Public " ------> "OK"

IP Address Local,Pada WinBoxklik "IP" -----> Addresses ------->" + " -------> masukkan "192.168.0.1/24" -------->  Interface " Local " ------> "OK"Atau

Pada New Terminal

/ip address add address=192.168.1.2 netmask=255.255.255.0 interface=Public/ip address add address=192.168.0.1 netmask=255.255.255.0 interface=Local

6. Masukan GatewayPada New Terminal

/ip route add gateway=192.168.1.1 (IP Aderess Modem ADSL Speedy)

7. Masukkan DNSPada New Terminal

/ip dns set primary dns=203.130.193.74 allow-remote-requests=yes/ip dns set secondary dns=203.130.206.250 allow-remote-requests=yes

Jika tampil keterangan seperti ini : " expected end of command (line 1 column 12)" ganti dengan perintah

/ip dns set servers=203.130.193.74,203.130.206.250 allow-remote-requests=yes

8. Agar client bisa terhubung dengan Internet kita perlu memberi NATPada New Terminal

/ip firewall nat add chain=srcnat out-interface=Public action=masquerade

9. Agar tidak perlu repot2 setting IP address pada setiap client, kita buat DHCP secara Otomatis, IPPOOL

/ip pool add name=pool ranges=192.168.0.2-192.168.0.254 

10. Restart MikroTik RB 750 ....

Setingan MikroTik RB 750 sudah selesai, sekarang kita coba buka browser di salah satu PC Client, jika konek bararti setingan sudah benar.....

Bisa juga dengan tes Ping dari computer client:klik Star ----> Run -----> Cmd -----> EnterDari menu CMD klik

ping www.google.com -t ping www.yahoo.com -t ping www.detik.net -t ping 192.168.1.1 -t (ping ke modem speedy) ping 192.168.1.2 -t (ping ke port1 MikroTik /Public) ping 192.168.0.1 -t (ping ke port 2 MikroTik/Local)Jika ada Reply berarti OK

13

Page 14: mikrotik

Catt:"Local Area Network" nya dipilih : "Obtain an Ip address automaticaly"

Salah satu kendala sebuah jaringan wireless biasanya range cakupan signal wireless. Untuk mengatasi kendala ini, administrator jaringan umumnya menggunakan lebih dari satu access point. Langkah tersebut memang menjadi solusi yang tepat, namun muncul pertanyaan baru bagaimana jika jaringan wireless tersebut harus menyediakan sebuah service yang harus bisa digunakan oleh setiap client yang terkoneksi, dalam artikel ini kita contohkan service hotspot. Hotspot merupakan salah satu fitur Mikrotik yang melakukan authentifikasi sebelum user dapat mengakses resource jaringan. Pada artikel ini tidak membahas cara konfigurasi hotspot, akan tetapi lebih ke konsep implementasi di lapangan dan dengan cara yang biasa diterapkan untuk coverage area wireless yang cukup luas. Di jaman modern ini hotspot sering kita jumpai di area publik, seperti mall, cafe, atau hotel.  Di area publik seperti ini biasanya Hotspot diterapkan dengan media wireless. Akan tetapi di Mikrotik, hotspot system sebenarnya bisa berjalan baik pada interface ethernet untuk jaringan kabel kabel ataupun wireless. 

Pada implementasi area publik, tentu dibutuhkan jangkauan Wireless yang cukup untuk mencakup keseluruhan area. Solusinya adalah dengan menggunakan lebih dari satu akses point untuk menjangkau area yang cukup luas. Selain luas area yang harus di cover, jumlah client yang banyak juga menjadi pertimbangan sehingga harus menggunakan lebih dari satu akses point.

Dengan banyaknya Access Point yang digunakan tentu diperlukan sebuah konsep agar service Hotspot bisa diterima oleh semua client. Perlu diingat bahwa jaringan hotspot bersifat brigde network, artinya antar Server dan Client harus berada dalam segment IP address yg sama. Cara paling mudah agar semua client mendapat service hotspot adalah dengan melakukan setting Hotspot server pada  masing - masing Access Point. Jadi masing- masing Access Point ini menjalankan service Hotspot sendiri sendiri. Client yang ingin mengakses resource jaringan tinggal terkoneksi ke Access Point tersebut. Akan tetapi dengan konsep seperti itu, akan menimbulkan persoalan baru, jika client tersebut berpindah lokasi dan terkoneksi ke Access Point yang berbeda dengan sebelumnya, client harus melakukan login hotspot lagi. Hal ini dikarenakan client sudah berada di area hotspot server yang berbeda. 

Bagaimana jika kita akan ingin agar ketika client berpindah koneksi dari Access Point satu ke Access Point lain, client tersebut tidak perlu login hotspot lagi. Solusinya adalah dengan men-sentralisasi hotspot server, artinya hanya ada satu hotspot server dalam  jaringan. Contoh topologi :

 

Dengan topologi diatas, setting yang harus dilakukan cukup sederhana. Pertama, kita harus set hotspot server terlebih dahulu pada router gateway. Contoh di sini menggunakan RB450G. Setelah hotspot server berjalan, hubungkan RB450G dengan wireless access point pada interface yang menjalankan service hotspot di RB450G. Jika access point cukup banyak, kita bisa bisa gunakan SWITCH seperti pada gambar topologi.  Selanjutnya, setting wireless AP untuk distribusi ke arah client. 

Dalam melakukan setting dan pemasangan wireless kita tidak boleh kemudian meninggalkan kaidah pemasangan wireless. Jarak antara access point satu dengan yang lain jangan terlalu dekat. Agar tidak interferensi, kita juga harus dibedakan penggunaan frekuensi pada masing - masing access point. Frekuensi bisa kita setting berbeda, akan tetapi SSID-nya kita samakan, agar client lebih mudah ketika terkoneksi dan berpindah-pindah access point. 

14

Page 15: mikrotik

 

Langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah set bridging pada tiap perangkat wireless access point tersebut. Ingat, hotspot server dan client harus berada dalam segment IP address yang sama, sehingga kita perlu menerapkan bridging pada perangkat Access point. Pada perangkat access point, lakukan bridging terhadap interface wireless dan ethernet yang  terhubung ke hotspot server.

 

Dengan begitu, client access point tetap bisa mendapat service hotspot dari RB450G, melalui Wireless Access Point. Pastikan semua access point terhubung ke Hotspot server yang sama, sehingga ketika client berpindah koneksi wireless ke access point lain, client tersebut tidak harus login hotspot lagi. Selain itu dari manajemen juga akan lebih mudah, karena kita hanya

manajemen Hotspot pada satu perangkat saja.

Repeater

Untuk kebutuhan cover area yang luas, terkadang satu access point tidak dapat mengcover seluruh area sekaligus. Agar jangkauan wireless bisa dicover sesuai perencanaan network kita, kita membutuhkan repeater. Fungsi repeater disini adalah menerima signal dari access point, kemudian dipancarkan kembali ke client. Dengan kebutuhan tersebut, kita bisa menggunakan perangkat Mikrotik dengan dua interface wlan sebagai repeater. Cara settingnya cukup mudah, set interface wlan satu sebagai station dengan mode "station bridge" agar bisa menerima signal dari access point. Kemudian set interface wlan2 sebagai access point dengan mode "ap bridge".

  

Kemudian lakukan bridging antara wlan1 dan wlan2 dengan cara buat interface bridge, lalu masukkan wlan1 dan wlan2 ke dalam port bridge yang sudah dibuat.

15

Page 16: mikrotik

Dengan setting diatas, tugas wlan1 adalah menerima signal dari access point. Kemudian tugas wlan2 adalah memancarkan kembali koneksi yang diterima dari wlan1. Langkah diatas adalah cara paling mudah menjadikan wireless

router Mikrotik sebagai repeater. Anda bisa melakukan improvisasi untuk mendapatkan performa repeater yang lebih baik

Maka kita dapat melakukan konfigurasi lebih lanjut, diantaranya konfigurasi Mikrotik HotSpotseperti yang kita bahas pada artikel ini. Tutorial ini di buat pada Mode Simple alias bahasa yang lebih manusiawi ( mudah di mengerti oleh pembaca yang masih awam sekalipun ), sehingga Mikrotik ini dapat kita setting dengan akses internet melalui proses pengunaan Username dan Password lebih dulu.Jadi sekalipun kita melakukan konfigurasi melalui menu IP -> Hotspot, bukan berarti fungsi ini hanya berlaku untuk HotSpot yang mengunakan Access Point saja. Namun akses melalui jaringan LAN dengan IP DHCP-pun dapat kita MANAGE mengunakan Username dan Passwordserta kita dapat lakukan pembatasan akses dengan kuota waktu alias LIMITED TIME ( Time Base ) ataupun dengan kuota kapasitas bandwith ( Quota Base ).Konfigurasi ini sangat cocok untuk pengunaan Layanan HotSpot Public seperti di Hotel, Cafe, Restoran, Bank maupun untuk tamu / Guest  di perusahaan kita. Jadi seseorang tamu atau customer kita di berikan akses internet dengan quota tertentu, misalnya Time Base selama 2 jam dengan Username + Password yang diberikan secara perorangan di secarik kertas. Tentunya hal ini sangat bermanfaat bagi pemilik layanan Free Hotspot ini sebagai layanan PLUS yang memberikan kredit point baginya karena pelanggan akan merasa nyaman sekalipun sambil menunggu pesanan makanan atau menunggu antrian di bank, dsb. Namun Free Hotspot ini di tidak buka 100% untuk Non Pelanggan sehingga keamanan jaringan lebih terjaga dari pada aksesFree HotSpot di buka secara Blak-Blak’an…

Berikut ini contoh Layout Desain Jaringan Hotspot :

16

Page 17: mikrotik

Gambar di atas adalah salah satu contoh Layout desain jaringan LAN dengan HotSpot. Untuk gambar layout seperti pada tutorial ini adalah gambar dibawah ini :

Okelah kalau begitu, kita mulai konfigurasi ini dengan tampilan Mikrotik seperti dibawah ini.

1. Di contoh ini kita siapkan sebuah Interface yang kita beri nama HOTSPOT. Kita dapat gunakan Mikrotik RB-750 atau RB-450 ataupun PC Router di mana 1 Port Ethernet berfungsi sebagai akes ke ISP ( WAN ), lalu 1 Port Ethernet berfungsi sebagai akes LAN dan 1 Port Ethernet berfungsi sebagai akes ke HOTSPOT. Kita bisa fungsikan untuk jaringan LANmaupun langsung di sambungkan ke Access Point.

17

Page 18: mikrotik

2. Pada tutorial ini kita berikan IP Address : 192.168.89.1/24 untuk interface ethernet bernamaHOTSPOT. IP Address 192.168.89.1   ini juga berfungsi sebagai IP Gateway bagi jaringan HotSpot. Lalu kita siapkan juga sebuah IP POOL dengan nama DHCP_HOTSPOT dengan Range IP Address : 192.168.89.200 – 192.168.89.250.

3. Selanjutnya kita buka menu -> IP -> HOTSPOT lalu klik menu “HOTSPOT SETUP”.

18

Page 19: mikrotik

4.Langkah selanjutnya adalah menentukan interface yang di gunakan untuk konfigurasi HotSpotini. Kita pilih nama interface HOTSPOT yang telah kita siapkan atau kita rename nama interface-nya. Lalu kita klik Next.

5. Lalu kita tentukan IP Address dari Interface HotSpot yang kita kita setting dengan IP Address :192.168.89.1/24 lalu kita klik Next.

19

Page 20: mikrotik

6. Langkah berikutnya adalah menentukan IP Address Pool untuk Client HotSpot ini yang telah kita setting di menu IP Pool sebelumnya yaitu IP Address : 192.168.89.200 – 192.168.89.250. IP Address ini tergantung kita masing-masing, termasuk jumlah range IP-nya atau jumlah Client yang kita sediakan. Lalu kita klik Next.

7. Selanjutnya menentukan Sertifikat akses SSL, kita lewati saja lalu kita klik Next.

20

Page 21: mikrotik

8. Langkah selanjutnya menentukan IP Address SMTP Server, kita dapat lewatkan saja lalu kita klik Next.

9. Tahap berikutnya adalah menentukan IP DNS Server yang mana dapat kita isi dengan IP DNS Server yang telah kita tentukan dari menu IP -> DNS -> SETTING.

21

Page 22: mikrotik

10. Langkah selanjutnya adalah menentukan Nama DNS, cukup di lewatkan saja lalu kita klikNext.

11. Berikutnya adalah menentukan User Local HotSpot. Berikan admin/admin, selanjutnya kita dapat atur lagi setelah Hotspot Wizard selesai. Lalu kita klik Next.

22

Page 23: mikrotik

12. Berikutnya akan muncul tampilan seperti dibawah ini “Setup has completed successfully”yang menandakan setting HotSpot kita telah selesai.

13. Berikutnya kita lihat di menu -> HotSpot -> Server sudah ada konfigurasi yang kita buat barusan.

23

Page 24: mikrotik

14. Selanjutnya kita Double klik dan ganti nama HotSpot Server sesuai keinginan kita, serta kita dapat melakukan berbagai perubahan seperlunya.

15. Selanjutnya di menu Tab Server Profile dapat kita lakukan editing juga seperlunya.

24

Page 25: mikrotik

16. Selanjutnya di menu Tab User Profiles juga dapat kita edit dengan setting sesuai kebutuhan kita seperti contoh di bawah ini.

17. Kita telah melakukan setting Server HotSpot, Server Profile dan User Profile maka tahap berikutnya adalah membuat Account User.

25

Page 26: mikrotik

18. Tentukan juga Limit Akses user sesuai kebutuhan kita. Bisa limited Time Base maupunQuota Base seperti contoh di bawah ini.

19. Okey… sampai disini konfigurasi Mikrotik sudah selesai, selanjutnya kita tinggal konfigurasi / setting di PC Client dengan IP Otomatis / DHCP . ( kalo mengunakan Wifi maka di sarankan tetap mengunakan Security WPA / WPA2 / WPA + Radius ).

26

Page 27: mikrotik

20. Kita testing dulu, setelah PC Client terkoneksi sekalipun masih tidak bisa melakukan PING ke IP Router Mikrotik kita. Apalagi ping ke Internet / Google.

21. Okey, testing selanjutnya kita buka Web Browser dengan mengakses ke Google.com

27

Page 28: mikrotik

22. Kita lihat Browser langsung di belokkan ke IP HotSpot ( 192.168.89.1/login ), selanjutnya kita masukkan Username + Password yang telah kita buat di Mikrotik.

23. Setelah Username + Password yang di masukkan benar, maka Browser akan membuka Google atau Websites yang kita akses serta akan muncul Pop Up yang menampilkan informasiCounter Status Koneksi dari Account yang kita gunakan.

28

Page 29: mikrotik

24. Counter ini akan terus berjalan selama PC masih Online dan di Mikrotik akan mencatat / me-record Waktu Koneksi maupun Quota / kapasitas pemakaian bandwith.

25. Jika kita lihat / kita pantau Status akses User di Mikrotik HotSpot akan tampil seperti di bawah ini. Catatan : Quota akses user dapat di reset.

29

Page 30: mikrotik

Okey sampai disini konfigurasi Mikrotik HotSpot telah sukses dan telah kita uji fungsionalnya. Sangat mudah sekali dengan bahasa yang lebih manusiawi.. Mengenai Customize Login HotSpotakan di bahas di artikel tersendiri.

30