Upload
andy-putera
View
109
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Entrepreneurship Magazine
Citation preview
1Vol. 55 | Agustus 2014
@MNImagz Money & I Magazine www.the-mni.com
Money&IEmpowEring EntrEprEnEurVol. 56 Sep-Oct 2014
ISSN: 2087-5975 www.the-mni.com
Rp. 25.000
TRI ANDREAS30 tahun Berbisnis & masih terus BertumbuhSmall is beautiful adalah prinsipnya, dan ini membawa
usahanya terus bertahan selama 2 generasi. Namun
setelah 30 tahun sebuah target baru dicanangkan.
More & Getting Bigger!
How To Beat The MondayJenuh Bertemu dengan Hari Senin? Disini cara Menghadapinya!
Politik Oh PolitikPemikiran Alex P Chandra Soal Gonjang Ganjing Dunia Politik Tanah Air
Bisnis Sehat Alat KesehatanSemakin Subur, Semakin Gemuk. Bagaimana Tips Untuk Terjun Sebagai Retailernya?
How To Beat The MondayJenuh Bertemu dengan Hari Senin? Disini cara Menghadapinya!
Politik Oh PolitikPemikiran Alex P Chandra Soal Gonjang Ganjing Dunia Politik Tanah Air
Bisnis Sehat Alat KesehatanSemakin Subur, Semakin Gemuk. Bagaimana Tips Untuk Terjun Sebagai Retailernya?
How To Beat The MondayJenuh Bertemu dengan Hari Senin? Disini cara Menghadapinya!
Politik Oh PolitikPemikiran Alex P Chandra Soal Gonjang Ganjing Dunia Politik Tanah Air
Bisnis Sehat Alat KesehatanSemakin Subur, Semakin Gemuk. Bagaimana Tips Untuk Terjun Sebagai Retailernya?
How To Beat The MondayJenuh Bertemu dengan Hari Senin? Disini cara Menghadapinya!
Politik Oh PolitikPemikiran Alex P Chandra Soal Gonjang Ganjing Dunia Politik Tanah Air
Bisnis Sehat Alat KesehatanSemakin Subur, Semakin Gemuk. Bagaimana Tips Untuk Terjun Sebagai Retailernya?
TRI ANDREAS30 tahun Berbisnis & masih terus BertumbuhSmall is beautiful adalah prinsipnya, dan ini membawa
usahanya terus bertahan selama 2 generasi. Namun
setelah 30 tahun sebuah target baru dicanangkan.
More & Getting Bigger!
TRI ANDREAS30 tahun Berbisnis & masih terus BertumbuhSmall is beautiful adalah prinsipnya, dan ini membawa
usahanya terus bertahan selama 2 generasi. Namun
setelah 30 tahun sebuah target baru dicanangkan.
More & Getting Bigger!
TRI ANDREAS30 tahun Berbisnis & masih terus BertumbuhSmall is beautiful adalah prinsipnya, dan ini membawa
usahanya terus bertahan selama 2 generasi. Namun
setelah 30 tahun sebuah target baru dicanangkan.
More & Getting Bigger!
TRI ANDREAS30 tahun Berbisnis & masih terus BertumbuhSmall is beautiful adalah prinsipnya, dan ini membawa
usahanya terus bertahan selama 2 generasi. Namun
setelah 30 tahun sebuah target baru dicanangkan.
More & Getting Bigger!
2 Vol. 55 | Agustus 2014
3Vol. 55 | Agustus 2014
4 Vol. 55 | Agustus 2014
FROM THE EDITORARIF RAHMANEDitor in CHiEF
Reformasi Sekolah
Lanskap industri berubah, dari yang
tadinya berbasis agraris, kemudian
berorientasi manufaktur pada
abad 20. Di awal abad 21 ini
kembali berganti dengan orientasi
di bidang teknologi. Tiap negara merespon
perubahan ini dengan caranya masing-
masing. Peluncuran Sputnik oleh Rusia di
tahun 1960-an menimbulkan gerakan besar-
besaran untuk mengembangkan inovasi sains
dan matematika di Amerika negara yang
paling merasa tersaingi dengan kemajuan
Rusia. Namun dalam dekade 80-90an,
munculah Jepang sebagai penguasa dunia
teknologi. Semua negara Asia meniru metode
pendidikan Jepang yang ketat, memiliki
standarisasi ujian yang berat dan menambah
total per tahun jam pelajaran di sekolahnya.
Belakangan, munculnya raksasa ekonomi
Cina dan India mendorong banyak negara
fokus pada pengembangan keterampilan.
Di Indonesia, sejak merdeka, negara ini
memulai program pendidikannya melalui
Sekolah Rakyat. Hampir semua generasi
awal kemerdekaan masih merasakan sistem
tersebut, yang memang belum secara
khusus mendapat perhatian pemerintah
yang kerap berkutat pada persoalan politik
dan keamanan yang carut marut. Namun
ketika orde baru bergulir, pun pendidikan
belum mendapat perhatian lebih. Baru ketika
reformasi berlangsung, perubahan yang
signifikan terlihat.
Alokasi dana APBN meningkat dan
kesadaran akan pentingnya perbaikan
bangsa melalui pendidikan semakin menjadi.
Hanya sayangnya, perubahan ini dilakukan
dengan cara trial & error, tak ubahnya,
seperti ketika orde baru. Ujian kelulusan
SMU berganti-ganti nama. Dari Sipenmaru,
UMPTN, SPMPTN, sampai SBMPTN. Ada
pula EBTA dan EBTANAS. Belakangan, ada
Ujian Nasional yang masih pro-kontra hingga
kini. Untuk kurikulum, Pemerintah membuat
www.fotografindo.com
5Vol. 55 | Agustus 2014
kurikulum berbasis kompetensi [KBK]
tahun 2004, yang kemudian direvisi dengan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan [KTSP]
2006. Semua fase punya istilah dan visi misi
tersendiri, yang masih absurd output-nya.
Dengan kemajuan media informasi yang
cepat dan membentuk cara berpikir dan
perilaku yang berbeda antar tiap generasi,
maka perubahan lanskap pendidikan
memang harus dilakukan. PR -nya adalah
bagaimana perubahan itu dilakukan. Amerika
sendiri yang terus kedodoran dalam banyak
hal selama satu dekade terakhir mulai
melakukan hal serupa. Sekalipun kebijakan
Obama Race to the Top dan No Child Left
Behind mendapat tertawaan dari Mantan
Asisten Menteri Pendidikan, Diane Ravitch,
sebagaimana disampaikan Andy Hargreaves,
Kepala Pendidikan di Lycnh School of
Education, Boston College.
Sementara perubahan yang tampak
membuahkan hasil adalah cara Singapura
mempromosikan lingkungan kreatif dengan
prinsip Mengajar Sedikit, Belajar Banyak.
Dan perubahan yang juga dinilai cukup
berhasil adalah Cina dengan desentralisasi
kurikulum, di mana meragamkan asesmen
dan mendorong otonomi dan inovasi lokal.
Sekalipun oleh Haidar Bagir, Ketua Yayasan
Jaringan Sekolah Lazuardi Global Islamic
School dalam artikelnya menyampaikan,
bahwa sejauh ini dalam hal penguasaan
sains dan teknologi, model pendidikan Cina
baru tampak luar biasa dalam kemampuan
mengimitasi produk-produk karya orang
lain, ketimbang benar-benar memproduksi
inovasinya sendiri. Cina terkesan lebih
mengembangkan kemampuan meniru yang
mekanistis.
Paling spektakuler adalah perubahan
pendidikan yang dilakukan oleh Finlandia.
Saat ini, negara tersebut memiliki indeks
tingkat kebahagiaan tertinggi di dunia.
Dan sebagaimana dituliskan oleh Ann
Lieberman, Senior Scholar dari Stanford
University, profesi guru di Finlandia
adalah idaman, melebihi dokter. Sedikit tes
terstandarkan, otonomi di setiap sekolah
dengan riset sebagai fokus penting ketika
belajar mengajar. Finlandia menekankan
pada kemampuan kreatif dan inovasi
yang didasarkan pada model belajar yang
berorientasi pada membangkitkan rasa ingin
tahu dan kemampuan belajar siswa.
Lalu perubahan sistem pendidikan seperti
apa yang dibutuhkan Indonesia? Tentu
saja yang memiliki latar belakang dan
kesamaan yang mendekati. Katakan
saja model Finlandia yang sukses belum
tentu bisa diterapkan 100% di Indonesia,
mengingat secara demografi dan geografi
yang berbeda. Finlandia hanya dihuni oleh
5,5 juta penduduk, dengan hanya beberapa
budaya yang berbeda. Singapura sedikit
banyak bisa sukses untuk menirunya, karena
banyak memiliki kesamaan. Sementara
metode pendidikan Jepang, dinilai sudah tak
lagi relevan dengan kondisi saat ini. Rasanya,
jika harus meniru, maka cara Cina mungkin
yang lebih tepat untuk dijadikan kiblat, yang
secara demografis tidak jauh berbeda dengan
Indonesia.
Dan setahun silam, pemerintah menerbitkan
Kurikulum 2013 yang saat ini masih
belum 100% diterapkan di semua sekolah
atau jenjang pendidikan. Perbedaannya
dengan KBK dan KTSP adalah pada mata
pelajaran yang lepas satu dan lainnya.
Di Kurikulum 2013, semua diikat oleh
kompetensi inti (tiap kelas). Pendekatannya
adalah tematik terpadu. Pendekatan ini,
sebagaimana disampaikan Haidar Bagir,
untuk mengubah orientasi kurikulum
nasional dari cenderung pada penanaman
kemampuan akademik berbasis teori dan
hapalan (rote memorization) ke orientasi
kemampuan berpikir dengan tingkat lebih
tinggi (high order thinking skills). Kreativitas
mendorong siswa untuk menemukan
sendiri pengetahuan yang dibutuhkannya
(engangement) dan melahirkan kemandirian,
kerjasama serta kemampuan dasar siswa
(aptitude) dan sikap (attitude) melalui
pembelajaran bersifat konstektual. Hands on
(practice) dan sejalan dengan pola berpikir
sintetik siswa. Dan nantinya diharapkan bisa
melahirkan output dengan 21st century skills.
Kurikulum ini, secara garis besar
memiliki kesamaan dasar dengan metode
pembelajaran di Finlandia dan Cina, yang
memang telah terbukti melahirkan output
yang hebat. Sekarang, proses perubahan ini
harus diiringi dengan kemampuan tenaga
ajar yang mampu menerjemahkan kurikulum
tersebut sesuai dengan visi misinya. Jika
tenaga pengajarnya tidak memahami
substansi ide dari kurikulum tersebut, maka
hampir bisa dipastikan transfromasi itu akan
tersendat. Namun demikian, proses meniru
ini seperti yang terangkum dalam kurikulum
2013, semestinya bisa menjadi solusi jitu
untuk kondisi pendidikan Indonesia saat ini.
Semoga bisa menjadi terobosan berarti dan
mengubah wajah Indonesia ke depannya.
Karena bagaimanapun juga, sebagaimana
disampaikan Andy Hargreaves, Salah satu
cara guru menjadi lebih baik adalah dengan
belajar dari guru lain. Sekolah juga menjadi lebih
baik, ketika ia belajar dari sekolah lain. Isolasi
adalah musuh semua perbaikan. Semoga
bermanfaat, selamat membaca!
rasanya, jika harus meniru, maka cara Cina mungkin yang lebih tepat untuk dijadikan kiblat, yang secara demografis tidak jauh berbeda dengan indonesia.
6 Vol. 55 | Agustus 2014
24SPECIAL FEATURE : BiSniS SEHAt ALAt KESEHAtAnMeningkatnya daya beli masyarakat menjadi faktor yang mendorong
sejumlah rumah sakit baik swasta maupun pemerintah untuk
berkompetisi dalam memberikan layanan terbaik. Pada gilirannya, hal
ini mendorong bermunculannya supplier alat-alat kesehatan [Alkes] .
Lalu seperti apa gambaran dari industri bisnis ini?
70
CONTENTS
04 From the Editor
08 Contributors
10 Follow Me On Twitter
12 Snapshot : Sekali merdeka tetap merdeka
14 Quotes Of The Month :
nelson mandela
20 Event : Lestari Kids Fashion Competition
38 Info Niaga : Aqualucky water, Air minum Sesungguhnya
48 Book Review : the First 20 Hours
50 Review : the Class of 92
56 Festival : Epic of mahabharata, Di Sanur Village Festival 2014
70 Linkage Program : Akubank Bekerjasama dengan Bpr Lestari dalam program Simulasi mini BAnK
70 Socialita : Ketut Sulistyawati, Si Cantik UX
76 Life Style : 10 Best mens Colognes
Publisher Alex p. Chandra (pt. Bpr Sri Artha Lestari); Chief Operations Arif rahman; Public Relations Manager Erry Yoga Sugama; Head of Contents Arif rahman: Editorial Support putera Adnyana; Designer renata wahyu Diandara; Photographer i.B. Baruna Luhur; Money & I Magazine is published monthly by pt. Bpr Sri Artha Lestari, Jalan teuku Umar 110 Denpasar, Bali, Indonesia. Tel: +62 361 246-706; Fax: +62 361 246-705. No part of this publication may be reproduced or transmitted in any form or by any means, electronic or mechanical, including photocopy, recording or any information storage or retrieval system without permission in writing from PT. BPR Sri Artha Lestari. While the editors do their utmost to verify information published, they do not accept responsibility for its absolute accuracy; Editorial & Advertising E-mail: [email protected]. tel: +62 361 784-3244.
Tri Andries
Photographer : IB Baruna Luhur
The Rookiedr. made windu Segara Senet, S.KedSecangkir Karya Sang Dr Muda
26Interview : tiga Dekade Bergelut Dalam Dunia Alkes
44Healthy Living : How to Beat the monday 58
Front Of Mind : David Morin
52Movie Review :guardians of the galaxy
7Vol. 55 | Agustus 2014
8 Vol. 55 | Agustus 2014
CONTRIBUTORS
Alex P Chandra Chairman BPR Lestari dan juga
publisher majalah M&I, memulai
karir sebagai profesional
banker di BCA selama 8 tahun
sebelum akhirnya memutuskan
untuk mendirikan bisnisnya
sendiri BPR Lestari, perusahaan
yang dibawanya menjadi BPR
terbesar di Bali dalam waktu 5
tahun.
Notes From a FriendPolitik oh Politik! p.16
YuswohadyMerupakan penulis dari sekitar
40 buku mengenai pemasaran.
Pernah bekerja selama 12 tahun
di MarkPlus Inc dengan posisi
terakhir sebagai Chief Executive.
Di bidang keorganisasian
Yuswohady pernah menjadi
Sekretaris Jendral Indonesia
Marketing Association (IMA).
Insight garuda terbang tinggi p.40
Pribadi BudionoUlasannya erat terkait dengan
kepemimpinan yang banyak di
adopsi dari sejumlah pemikir
besar. Direktur Utama BPR
Lestari ini mengintrepretasikan
dengan memberikan alternatif
solusi pada permasalahan
yang kerap dihadapi bangsa ini
khususnya yang ada di Bali.
Leadership orang perlu tahu mereka Berguna p.22
Suzanna ChandraSmart Family adalah rubrik yang
diasuh oleh Managing Director -
Lestari Living ini. Wanita yang
pernah menimba pengalaman
hidup di Australia ini dengan
lugas memaparkan bagaimana
kiat cerdik untuk mengelola
keuangan dan investasi
khususnya di property.
Smart Family Demokrasi Butuh Perubahan Hatip.36
I Made Wenten B
Perannya sebagai Direktur
di BPR Lestari membawanya
dekat dengan human resource &
development. Pengetahuannya
akan hal tersebut dipaparkan
dalam rubrik Growth Strategies,
bagaimana membangun karir
dan kompeten dalam dunia kerja.
Growth Strategy potensi VS Komitmen p.52
Samantha Chandra
Menjadi blogger sejak tahun
2008, dan menuliskan
rekaan imajinasinya di www.
adriannaandevan.blogspot.com.
Hingga saat ini, lebih dari 30
episode sudah di tuliskannya.
Sejak vol. 37, majalah ini
menayangkan ceritanya secara
berkala.
Teenlit Cornerthe Sorcerer p.74
Denny Santoso
Adalah seorang ahli diet, nutrisi,
dan fitnes. Aktif menyebarkan
cara diet sehat dan berolahraga
yang benar melalui www.
PanduanDiet.com, twitter
@dennysantoso, serta Buku
Rahasia Diet. Denny Santoso
juga founder www.SixReps.com,
jejaring sosial bagi fitness mania.
Fitness Saya tidak Sarankan pergi ke Slimming Center, mengapa? p.50
Hary Susanto
Movie reviewer, horror and
thriller mania. Blognya www.
movienthusiast.com yang
mengulas soal film meraih
sejumlah penghargaan tahun
2013 lalu. Blog tersebut saat ini
sudah dikunjungi lebih dari 2 juta
kali. Hary memiliki perspektif
unik soal film yang di review-nya.
Movie Review guardian of the galaxy p.52
9Vol. 55 | Agustus 2014
10 Vol. 55 | Agustus 2014
5,6 Juta anak yang masuk SD, Namun cuma 2,3 Juta yang lulus SMA (Anies Baswedan). Berarti ada 3,3 Juta anak yang hilang. #indonesiaku
(1) Saya mendapat kesempatan memberikan pembekalan buat calon wisudawan/wati fakultas
pertanian unud. Sebuah kehormatan bicara kepada elite indonesia.#indonesiaku
(2) Kenapa elit? Karena penduduk indonesia yang S1 cuma 9,3%. #indonesiaku
(3) penduduk indonesia yang S-1 cuma 9,3%. (ini ada catatan saya,). #indonesiaku
(4) Gambaran Demografi Indonesia, besar muda namun un-educated.#indonesiaku
(5) tantangan sekaligus ooportunity.#indonesiaku
(6) Anda punya unfair advantage untuk bersaing. Seperti Juventus vs Indonesia All Stars.
manfaatkan dengan baik.#indonesiaku
(1) Demokrasi adalah pilihan yg benar. pilkada walaupun hiruk pikuk dan mahal, akhirnya
berhasil menghasilkan pemimpin2 yg baik.#indonesiaku
(2) Kalau hasil pilkada krn nyogok, menghasilkan pemimpin yg korup. Bukan berarti pilkada
langsungnya yg salah. nyogoknya yg salah.#indonesiaku
(3) Jokowi, Ahok, Azwar Anas, ridwan Kamil adalah produk demokrasi.#indonesiaku
Tweet Tweet dan balasanalex p chandra@alex_lestari
Pendiri BPR Lestari. Sekarang
BPR #3 se-Indonesia dari sisi aset.
Membangun bisnis dari nol sejak
14 tahun lalu. Sekarang chairman
dari grup bisnis Lestari.
Kerobokan - Kuta.Bali.
alexpchandra.com
Joined July 2010
11Vol. 55 | Agustus 2014
12 Vol. 55 | Agustus 2014
13Vol. 55 | Agustus 2014
SNAPSHOT
Sekali merdeka, Tetap Merdeka!
Enam puluh sembilan tahun sudah Indonesia
Merdeka. Bagi manusia, usia ini tentu
renta, layaknya veteran yang hanya diingat
kembali setiap bulan Agustus. Namun bagi
sebuah bangsa, usia ini tentu saja masih
belia. Cina membutuhkan ratusan tahun hanya untuk
mendirikan temboknya saja, ujar Anies Baswedan
kepada M&I dalam satu perjumpaan. Karenanya, di
usia yang masih sangat muda ini, Indonesia punya
banyak kesempatan untuk tumbuh dan menjadi besar.
Dirgahayu Republik Indonesia.
14 Vol. 55 | Agustus 2014
ww
w.b
lack
dre
amer
.co
m
15Vol. 55 | Agustus 2014
EDuCAtion iS tHE moSt powErFuL wEApon
wE CAn uSE to CHANGE THE WORLD
16 Vol. 55 | Agustus 2014
NOTES FROM A FRIEND Alex P. ChandraPublisher of Money & I Magazine @alex_lestari
Seorang teman berkata bahwa dia
menyenangi tulisan-tulisan saya,
mengikuti tweet saya, namun
berkata, Saya tidak suka kalau
Bapak bicara politik.
Mengapa? tanya saya. Jangan ikut-ikutan
jadi politikus, katanya lagi.
Anti-politik masih menjadi kesadaran
kolektif bagi sebagian besar masyarakat
Indonesia. Saya pun tadinya begitu. Melihat
prilaku para elit, para anggota dewan
yang mempraktekan politik dengan begitu
rendahnya, politik menjadi profesi yang tidak
anggun, sarat pembohongan, menghalalkan
segala cara, memanipulasi, mengkhianati
teman, dan korup.
Ketika pemilihan legislatif, saya tidak ikut
memilih. Sebal rasanya melihat sogok-
menyogok yang begitu transparan. Mengapa
seorang calon legislatif harus mengeluarkan
uang begitu banyak untuk membeli suara.
Where is the logic?, pikir saya.
Yang lebih mengerikan adalah para
pemilih terang-terangan meminta disogok.
Kondisinya diperparah dengan wasitnya yang
diam saja. Tidak ada anggota dewan terpilih
yang kemudian dianulir, karena menyogok.
Semuanya dianggap biasa saja, a new normal.
Politikus adalah kasta tertinggi dalam
tatanan masyarakat modern. Mereka adalah
pembuat hukum. Para eksekutif puncak
pun, yaitu Presiden dan para menterinya
kebanyakan adalah para politisi. Jadi,
pembuat hukum, perencana negara, dan
pelaksananya adalah para politisi.
Seharusnya para politisi adalah the best of the
best dari bangsa ini. Seharusnya para politisi
adalah role model. Yang ditiru oleh seluruh
bangsa. Yang integritasnya mumpuni. Yang
kapasitas intelektualnya bisa mencerahkan
dan memberikan manfaat kepada kehidupan
poLitiK oH POLITIK!
Setiap kebohongan dan ketidakjujuran akan membuat diri kita tidak dipercaya. Kalau kita tidak dipercaya orang, maka kita hidup dalam penderitaaan.
- Alex Purnadi Chandra
ww
w.3
-bp
.blo
gsp
ot.
com
17Vol. 55 | Agustus 2014
NOTES FROM A FRIEND
seluruh rakyatnya. Bukan para preman yang
pandai bersilat lidah.
Bagaimana mungkin sebuah negara dipimpin
oleh orang-orang yang secara normal kita
anggap tidak baik? The logic is upside down.
Namun, kemudian saya tersadar, bahwa
mereka duduk di sana ternyata tidak ujug-
ujug. Ada yang memilihnya. Siapa yang
memilih orang-orang itu duduk di sana untuk
mengatur kita? Jawabannya mengejutkan,
kita semua yang memilihnya.
Kenapa kita semua memilihnya? Sebagian
besar, karena tidak tahu, sebagian lain
karena tidak mau tahu. Saya harus mengaku
termasuk golongan yang kedua. Tentu
saja, apa yang saya sampaikan hanyalah
generalisasi yang oversimplisistik. Banyak
juga politisi yang baik, jujur, dan merupakan
the best minds Indonesia has. Tapi tentunya
kita setuju bahwa mereka itu kalah jumlah.
Percakapan saya dengan Anies Baswedan
menyadarkan saya. Mengapa kita
menganggap kewajiban kita hanya
membayar pajak dengan benar? Siapa
yang mengelola uang pajak kita itu? Masa
kemudian kita serahkan uang pajak itu untuk
dikelola oleh orang-orang yang tidak baik,
begitu ungkapnya. Selama ini saya complain,
bahwa uang pajak kita itu dikorupsi sana-sini.
Namun, tidak mau tahu siapa-siapa yang kita
pilih untuk kita percayakan uang pajak itu.
Dalam bukunya Why Nations Fail, Daron
Acemoglu dan James A Robinson, yang
keduanya merupakan social scientist dari
MIT dan Harvard beragumen, bahwa sebuah
bangsa yang kaya ataupun melarat bukanlah
disebabkan karena kekayaan alamnya,
bukan pula karena keunggulan geografisnya.
Seingat saya di sekolah menengah, kita
selalu diajarkan, bahwa Indonesia adalah
negara yang alamnya kaya raya dan letak
geografisnya sangat strategis. Zamrud di
khatulistiwa. Namun, GDP kita tidak ada
apa-apanya dibandingkan dengan Singapura.
Singapura bahkan tidak punya sumber air
sendiri dan tidak punya kekayaan alam
apapun.
Acemoglu dan Robinson beragumen panjang
lebar, membedah sejarah perabadan
manusia modern sampai 400 tahun ke
belakang. Namun, pada intinya kemudian
berpendapat bahwa sebuah bangsa kaya
atau melarat bukanlah disebabkan karena
kekayaan alamnya, bukan pula karena
keunggulan geografisnya. Melainkan sistem
politik, sistem ekonomi, dan kebebasan
masyarakatnya.
Masyarakat yang free bisa memilih
pemerintahnya dan kemudian bisa
menggantikan rezim pemerintahannya. Ini
kata lain dari demokrasi. Masyarakat yang
free bisa berusaha dan menyimpan hasil
usahanya tanpa takut dirampas dan dicuri. Ini
kata lain dengan kapitalisme. Sistem politik
yang demokratis dan sistem ekonomi yang
kapitalis terbukti membawa kesejahteraan
bagi bangsa-bangsa dibandingkan dengan
sistem lainnya.
Acemoglu kemudian berpendapat pula,
bahwa Cina yang sistem ekonominya
kapitalis, namun sistem politiknya tidak
demokratis tidak akan bisa mempertahankan
laju pertumbuhan ekonominya. Menurut
saya, ini mirip dengan sistem otoritarian
Orde Baru yang akhirnya tidak bisa
mempertahankan laju pertumbuhan
ekonominya dan berujung pada krisis 1998.
Sistem kapitalis otoritarian yang pernah kita
lakukan, terbukti membawa kebangkrutan
yang bebannya terasa sampai sekarang.
Politik itu ternyata menyentuh seluruh sendi
kehidupan. Politik bisa menyejahterakan,
namun juga bisa menyengsarakan. Oleh
karenanya, kenapa kita anti-politik? Menurut
saya, untuk Indonesia yang lebih maju, setiap
warga negara harus melek politik. Yang
terdidik harus mau tahu. Tidak perlu jadi
politikus, namun kalau ada orang baik yang
mau terjun untuk mengurus kita (di politik),
mereka harus didukung. Jangan tidak mau
tahu.
Kemudian, kita yang terdidik harus
mengajarkan kepada yang tidak tahu,
bagaimana caranya memilih dengan benar.
Jangan mau disogok. Pilih orang baik,
pelajari rekam jejaknya, karena mereka yang
akan menentukan hidup kita, sejahtera atau
melarat. Jadi yang tidak tahu menjadi tahu.
Terpilihnya Jokowi sebagai presiden adalah
.... sebuah bangsa kaya atau melarat bukanlah disebabkan karena kekayaan alamnya, bukan pula karena keunggulan geografisnya. Melainkan sistem politik, sistem ekonomi dan kebebasan masyarakatnya.
18 Vol. 55 | Agustus 2014
NOTES FROM A FRIEND
sebuah lompatan besar bagi bangsa ini.
Jokowi dan juga banyak pemimpin lain
di daerah yang muncul dan menjanjikan
perubahan, seperti Bima Arya di Bogor,
Ganjar di Jateng, Ahok di Jakarta, dan lainnya
adalah buah reformasi yang melelahkan itu.
Jokowi terpilih. Suara rakyat mengalahkan
suara elit. Ini demokrasi.
Jokowi sebagai Presiden belum tentu
berhasil. Namun rakyat bisa menggantinya
kemudian. Ini demokrasi. Menurut saya,
terpilihnya Jokowi sebagai Presiden RI ke-7,
bukanlah sebuah akhir perjuangan, namun
permulaan perjalanan Indonesia Baru. It is
just a beginning. Kita harus bersabar. Untuk
10 tahun, 15 tahun, bahkan 30 tahun adalah
perjalanan yang pendek bagi sebuah bangsa,
demikan kata Anies Baswedan.
We are on the right track. Demokrasi adalah
pilihan yang benar. Tugas kita sekarang
adalah mau tahu politik dan mengajarkan
sebisa mungkin kepada masyarakat yang
belum tahu supaya di masa yang akan
datang bisa memilih dengan baik dan benar.
Apapun pilihannya, harus dengan alasan
yang benar, bukan karena disogok. Melek
dan bicara politik tidak perlu harus jadi
politikus. Semua orang punya bakat dan
passion-nya masing-masing. Kalau semuanya
jadi politikus, siapa yang berdagang? kata
saya.
Namun kita harus berpartisipasi terhadap
sistem demokrasi ini. Supaya rakyat kita bisa
memilih dengan baik, demikian argumen
saya kepada teman saya itu. Teman saya
menganguk-angguk, tidak tahu apakah dia
setuju atau tidak dengan saya. But I think Ive
done my part.
Jokowi sebagai Presiden belum tentu berhasil. Namun people bisa menggantinya kemudian. Ini Demokrasi. Menurut saya, terpilihnya Jokowi sebagai Presiden RI ke-7, bukanlah sebuah akhir perjuangan. Namun permulaan perjalanan Indonesia Baru. It is just a beginning.
19Vol. 55 | Agustus 2014
20 Vol. 55 | Agustus 2014
Keceriaan Lestari Kids Fashion Competition dan Pengundian Jumbo wow 2014 periode ii
Masih dalam suasana
kemeriahan
Kemerdekaan RI ke-69,
BPR Lestari menggelar
acara Lestari Kids
Fashion Competition pada Sabtu, 23
Agustus 2014 lalu. Event perdana ini berhasil
menarik antusias ratusan anak-anak untuk
ikut berpartisipasi. Mereka melenggak-
lenggok di atas catwalk bak supermodel
profesional lengkap dengan segala pose
terbaik mereka. Bertempat di Lippo Plaza
Sunset di bilangan Sunset Road, kompetisi
model cilik ini mengangkat tema Merah
Putih, di mana mengharuskan para peserta
untuk mengenakan dress code bernuansa
merah putih.
Ada dua kategori yang dilombakan, yakni
kategori A untuk umur 3 7 tahun dan
kategori B untuk umur 8 13 tahun. BPR
Lestari sangat mendukung kegiatan-kegiatan
yang dapat menunjang kreativitas, melatih
keberanian, dan kepercayaan diri anak-
anak. Semoga dengan acara ini, anak-anak
tambah berani dan percaya diri dalam
mengekspresikan dirinya, ungkap Erry Yoga
Sugama, selaku Public Relations Manager
BPR Lestari.
Sebelum perlombaan dimulai, event ini
juga dimeriahkan oleh parade catwalk
dari model-model cilik yang tergabung
dalam Parade Absolute Models. Seluruh
kontestan berusaha menarik perhatian
tiga dewan juri yang berlatarbelakang
model dan penggiat fashion. Selain rasa
kagum, model-model cilik ini pun berhasil
membawa tawa dan keceriaan di tengah-
tengah penonton yang notabene adalah
orang tua peserta, undangan nasabah BPR
Lestari, serta pengunjung mall. Kami sangat
senang melihat bagaimana anak-anak berani
21Vol. 55 | Agustus 2014
EVENT
mengekspresikan diri mereka dalam lomba ini. Anak-
anak jadi tambah percaya diri, kata salah satu orang
tua peserta.
Undian Jumbo
Di sela-sela kompetisi, BPR Lestari juga membawa
kejutan dengan melakukan pengundian Jumbo Wow
2014 untuk Periode II. Adapun hadiah yang diundi
pada kesempatan tersebut adalah hadiah utama
berupa 1 unit Toyota Kijang All New Grand Innova
dan 5 paket couple amazing tour Denpasar Shanghai
Beijing Denpasar. Sementara untuk pengundian
hadiah 50 unit Samsung LED TV diadakan pada Senin,
25 Agustus 2014 di BPR Lestari Cabang Sanur.
Saking banyaknya hadiah yang diundi, maka terpaksa
kami bagi menjadi dua tahap pengundian, yakni di
Lippo Plaza Sunset dan BPR Lestari Sanur, tambah
Yoga. Pengundian Jumbo Wow 2014 disaksikan oleh
pejabat berwenang, seperti Dinas Sosial, notaris, dan
kepolisian. Akhirnya, Bapak Mustafa dengan nomor
undian 120618 yang merupakan nasabah dari BPR
Lestari Thamrin ditetapkan sebagai pemenang hadiah
utama 1 unit Toyota Kijang All New Grand Innova.
UNDIAN JUMBO
Di sela-sela kompetisi, BPR Lestari juga
membawa kejutan dengan melakukan
pengundian Jumbo Wow 2014 untuk periode II
22 Vol. 55 | Agustus 2014
LEADERSHIP Pribadi BudionoDirektur Utama BPR Lestari
Orang marketing berbicara,
Aku yang paling berjasa
dalam perusahaan ini.
Kehidupan perusahaan
ditopang oleh besar
kecilnya penjualan. Tanpa bagian marketing,
maka tidak ada penjualan. Berarti tidak ada
uang masuk, yang pada ujungnya semua
pegawai tidak gajian. Oh tidak! Bagian
aku yang paling penting, bukan yang lain,
kata bagian produksi. Tanpa aku, tidak ada
barang yang bisa dijual. Bagian produksi
yang paling berjasa. Bagian SDM tidak mau
kalah juga, Akulah yang paling penting di
perusahaan ini. Aku yang menggaji kalian.
Tanpa aku, kalian tidak gajian.
Semua bagian merasa dirinya yang paling
penting. Menganggap bagian lainnya
tidak penting, hanya sebagai pelengkap.
Katakanlah bagian kebersihan. Seringkali
mereka tidak dianggap. Seperti mereka tidak
orang perlu tahu,Mereka Berguna
ada. Tapi jika mereka mogok, maka tidak
ada orang yang membersihkan. Semua akan
kotor. Bekerja pun menjadi tidak nyaman.
Tanpa disadari, semua orang memerlukan
bagian yang paling tidak diminati semua
orang. Bagian bersih-bersih. Pernahkah
Anda mengalaminya? Bahwa Anda merasa
yang paling berjasa, berperan penting.
Seolah-olah semuanya terjadi karena Anda.
Kalau ya, maka ini akan berbahaya dan bisa
membunuh Anda. Mereka akan berjalan
sendiri-sendiri.
Jika Anda pemimpin, tunjukkan bahwa
Anda membutuhkan mereka. Tunjukkan,
bahwa Anda membutuhkan seorang cleaning
service untuk membersihkan ruangan Anda.
Tunjukkan, bahwa Anda membutuhkan
seorang sopir maupun seorang satpam.
Membutuhkan bagian-bagian yang tidak
dianggap orang lain. Jika dibutuhkan,
mereka akan senang. Ini akan memberikan
dampak terhadap kinerja Anda. Mereka
akan bekerja sungguh-sungguh. Bekerja
sepenuh hati. Hatinya akan diberikan
ke Anda. Ini mempermudah Anda untuk
mengkonsolidasikan dan menggerakkan
organisasi. Hal yang kecil diperhatikan secara
detail. Apalagi yang besar, pastinya akan
diurai secara rinci.
www.brightwomanmagazine.com
23Vol. 55 | Agustus 2014
LEADERSHIP
Ingat, bahwa Anda tidak bisa mengerjakan
sendiri. Perlu bantuan orang lain. Kesadaran
bahwa saya tidak dapat mengerjakan segala
sesuatu seorang diri adalah langkah utama
dalam pengembangan diri sebagai pribadi
atau pemimpin. Saya selalu memiliki visi ke
depan, banyak ide dan energi. Tetapi, ketika
visi Anda berkembang melampaui diri Anda,
hanya ada dua pilihan, yaitu menanggalkan
visi itu atau mencari bantuan. Tentunya saya
memilih yang terakhir. Mencari bantuan
untuk mewujudkan.
Tidak peduli sesukses apapun Anda, tidak
peduli seberapa penting atau berhasilnya
Anda, Anda tetap membutuhkan orang Lain.
Itulah sebabnya Anda perlu menunjukkan,
bahwa Anda tidak mungkin menang atau
berhasil tanpa bantuan mereka. Tidak ada
masalah yang tidak dapat kita selesaikan
bersama, dan sangat sedikit yang dapat kita
selesaikan sendiri. Luangkan waktu untuk
membiarkan orang-orang di sekitar Anda
tahu. Beritahu bagian pemasaran bahwa
Anda membutuhkan mereka. Beritahu
bagian akunting, bahwa Anda membutuhkan
mereka. Beritahu bagian frontliner bahwa
Anda membutuhkan mereka. Beritahu setiap
orang, bahwa betapa Anda benar-benar
membutuhkan dan menghargai mereka. Jika
meraka merasa dibutuhkan, maka mereka
merasa diperlukan untuk berpartisipasi
dalam membesarkan organisasi. Seperti
diberi ruang untuk menunjukkkan jati
dirinya, bahwa setiap orang bisa memberikan
konstribusi besar.
Suatu kesalahan paling umum yang
khususnya sering terjadi di antara para
pemimpin lapangan di pasar adalah
kegagalan memberikan pengakuan dan
apresiasi pada pihak lain. Pengakuan sangat
dihargai oleh semua orang. Bukan hanya
oleh orang-orang dari kalangan bisnis dan
industri. Sedikit pengakuan bahwa dapat
berpengaruh besar terhadap kehidupan
seseorang sepanjang umurnya. Orang akan
senang kalau hasil kerjanya dipuji. Tidak ada
yang salah, jika Anda sering memuji pegawai
Anda. Seperti Dahlan Iskan sering memuji
pegawai atau Direktur BUMN dalam catatan
Manufacturing Hope.
Pada dasarnya setiap orang lapar akan
penghargaan dan pengakuan. Ketika Anda
berinteraksi dengan orang, perlambatlah
langkah Anda. Cobalah mengingat nama
orang-orang dan luangkan waktu untuk
menunjukkan, bahwa Anda peduli pada
mereka. Jadikan orang lain sebagai prioritas
di atas hal-hal lain dalam kehidupan Anda,
termasuk agenda dan jadwal Anda. Jangan
lupa juga memberikan pengakuan pada orang
lain pada setiap kesempatan.
Pengakuan itu akan membangun dan
memotivasi mereka. Beri kesempatan
pedagang bakso untuk berbicara pada
acara inagurasi Presiden Jokowi. Ia
tidak akan pernah melupakan momen
seperti ini. Menceritakan ke semua orang
dan mengingatnya sampai mati bahwa
mereka dianggap berjasa dan diakui
atas terpilihnya Jokowi. Sudahkah Anda
memberi pengakuan pada bawahan
Anda? Jika belum, segera lakukan hari
ini. Pengakuan itu juga membuat Anda
menjadi orang yang sangat berpengaruh
dalam kehidupan mereka. Setiap orang
merasa berarti bagi keberhasilan organisasi.
Bagi perusahaan yang memiliki pegawai
besar seperti di atas 1000 pekerja, saya
yakin bahwa pemimpinnya sedang tidak
menjalankan bisnis secara langsung. Tugas
utamanya adalah menciptakan lingkungan
yang memungkinkan orang untuk saling
mendukung. Mencari cara, bagaimana orang
bisa melampaui kemampuan individual.
Orang perlu tahu, bahwa mereka
memberikan kontribusi penting dalam
pencapaiaan sasaran. Bukanlah suatu
kelemahan untuk memberitahu orang
lain, bahwa Anda menghargai mereka. Itu
adalah tanda kekuatan Anda. Jika Anda
jujur mengenai kebutuhan Anda akan
pertolongan. Beritahukan secara spesifik
nilai yang mereka tambahkan. Masukkan
mereka, ketika Anda membentuk tim
untuk melakukan sesuatu yang lebih besar,
sehingga setiap orang merasa menang.
Sampaikan pada anggota tim, mengapa
mereka berharga bagi Anda.
Bukanlah suatu kelemahan untuk memberitahu orang lain, bahwa Anda menghargai mereka. Itu adalah tanda kekuatan Anda. Jika Anda jujur mengenai kebutuhan akan pertolongan. Beritahukan secara spesifik nilai yang mereka tambahkan.
24 Vol. 55 | Agustus 2014
Saya lebih besar daripada Matsushita.
Inilah kata pertama yang dilontarkan oleh seorang pengusaha
lokal bernama Buntoro dalam buku biografinya Never Ending
Journey. Di dunia, hanya pengusaha yang cukup bernyali untuk
mengatakan itu. Berani mengaku lebih hebat dari Matsushita,
seorang pengusaha besar asal Jepang yang membesarkan brand
raksasa Panasonic. Apalagi ini terlontar dari bibir seorang pengusaha
lokal.
Saya lebih besar dalam ukuran lamanya waktu dalam membesarkan
perusahaan ketimbang Matsushita, ujarnya lebih detil di paragraf
berikutnya. Dan setelah membalik halaman demi halaman buku
tersebut, barulah terungkap, bahwa Buntoro tidak bicara isapan
jempol belaka. Dia dari sisi lamanya waktu- memang lebih hebat dari
Matsushita.
Buntoro adalah pengusaha lokal asal Yogyakarta, lewat perusahaannya
PT. Mega Andalan Kalasan [MAK] memproduksi hospital equipment
yang saat ini telah menjadi world class company. Dan jika hari ini kita
bicara soal health care dan hospital industry, maka nama Buntoro
tak bisa dilepaskan begitu saja.
Berbagai produk alat-alat kesehatan yang saat ini banyak tersebar di
ribuan rumah sakit, klinik dan balai pengobatan baik dalam maupun
luar negeri, merupakan customer dari PT. MAK. Berbagai penghargaan
atas upaya Buntoro memproduksi hardware kesehatan dalam
negeri sudah tidak terhitung jumlahnya, baik reputasi lokal maupun
internasional.
Bisnis SehatALAT
KESEHATAN
SPECIAL FEATURE
25Vol. 55 | Agustus 2014
Membaiknya perekonomian tanah air disertai
meningkatnya daya beli masyarakat menjadi faktor
lain yang mendorong sejumlah rumah sakit baik
swasta maupun pemerintah untuk berkompetisi dalam
memberikan layanan terbaik. Pada gilirannya, bukan
hanya industri besar, seperti PT. MAK saja yang meraih
hasil, namun juga para distributor di level kedua dan mata
rantai lainnya pun ikut merasakan imbas pertumbuhan
tersebut.
Di berbagai level daerah, supplier alat-alat kesehatan
[Alkes] terus menjamur, baik skala besar maupun kecil.
Bukan hanya berada di kota provinsi, namun juga mulai
masuk ke kota-kota kecamatan dan setingkat lainnya.
Untuk Bali sendiri, kami mencatat terdapat lebih dari
20 penjual alat-alat kesehatan maupun laboratorium
yang berskala medium dan besar. Banyak diantaranya
adalah perusahaan yang baru berdiri selama satu
dekade terakhir. Mereka bermunculan seiring dengan
meningkatnya daya beli masyarakat dan munculnya
rumah sakit, klinik, atau laboratorium swasta yang
menyasar segmen high end.
Salah satu yang menyita perhatian kami di redaksi adalah
PT. Sanidata Indonesia, salah satu perusahaan medical
supplies and equipment, dan anak perusahaannya
Sanimed Health Care, Medical Supplies and Homecare
Retail Store. Perusahaan ini telah berdiri sejak tahun
1984, dan merupakan salah satu pioneer penjualan alat-
alat kesehatan di Pulau Bali.
Ini artinya sudah 3 dekade perusahaan ini berdiri dan
masih terus bertumbuh hingga saat ini. Di Indonesia,
tidak banyak pengusaha yang mampu melakukan itu,
apalagi jika di usia 30 tahun masih berada pada peak
performance-nya. Saat ini, Sanidata merupakan salah
satu supplyer dan retailler alat kesehatan terbesar di
Bali. Bagaimana pendirinya melakukan hal tersebut,
dan apa saja yang bisa kita pelajari dari industri alat-
alat kesehatan yang saat ini menjadi prospek yang
menggiurkan? Kami memaparkan hasil reportase redaksi
dalam rubrik interview bersama owner PT. Sanidata, Tri
Kartono Andries, dan juga sejumlah tips bagi Anda yang
ingin terjun dalam bisnis ini. Selamat membaca!
SPECIAL FEATURE
PT. Mega Andalan Kalasan [MAK]
memproduksi hospital equipment yang saat
ini telah menjadi world class company.
26 Vol. 55 | Agustus 2014
Niat jadi medical representative, berujung jadi salah satu supplier terbesar di Pulau Dewata
Tiga Dekade Bergelut Dalam Dunia Alkes
Tri Kartono Andries
INTERVIEW
Surat pemanggilan itu tak pernah lagi
datang, kabar yang dinanti-nantinya tak
jua kunjung bertandang. Sepekan sudah
penantian ini ditambatkan, akhirnya
dengan menghela napas panjang, Tri
Kartono Andries, atau yang biasa disapa Andries,
memutuskan untuk tak lagi menunggu. Keputusan bulat
akhirnya dicanangkan. Tak lagi ada pilihan yang tersisa,
plan B itu harus segera dieksekusi.
Inilah keputusan besar yang akhirnya mengantarkannya
memasuki fase baru dalam hidup, berkelana sebagai
entrepreneur. Seandainya saja pemanggilan itu datang,
yang memintanya untuk kembali bekerja di perusahaan
sebelumnya, mungkin hari ini tak lagi sama dengan apa
yang diidamkan pemuda kelahiran tahun 1954 itu.
Kejadian itu berlangsung di tahun 1976. Setahun
sebelum akhirnya Andries memutuskan untuk memulai
berkarir di jalur usahanya sendiri. Pria muda ini
memulai perjalanannya profesionalnya sejak tahun
1974, tahun yang sama ketika ia lulus dari bangku
Sekolah Menengah Farmasi Semarang. Tidak mau lama
menyandang gelar pengangguran, Andries langsung
mengajukan lamaran kerja ke salah satu perusahaan
besar penjual alat-alat kesehatan. Selain untuk
mengasah kemampuan ilmu farmasinya, tentunya juga
untuk mendapatkan uang sebagai biaya hidupnya.
Kemiskinan memang menjadi alasan utama mengapa
Andries remaja nekat merantau. Tak ingin terus
menerus hidup dalam lingkaran marginal, Andries
memberanikan diri menantang kota. Setelah 10 tahun
sejak masa perantauannya, PT. Sanidata berdiri dulu
UD- dan hingga kini telah 30 tahun bertahan sebagai
salah satu supplier Alkes (Alat Kesehatan) terbesar
di Pulau Bali. Kepada Money & I, Andries bercerita
panjang soal perjalanan hidupnya. Semua terurai dalam
wawancara berikut :
27Vol. 55 | Agustus 2014
28 Vol. 55 | Agustus 2014
Pak Andries, ceritakan bagaimana bapak
memulai perjalanan karir?
Saya itu berasal dari keluarga kurang
mampu. Itu sebabnya sejak masih sekolah
saya itu nyambi kerja jadi salesman. Kalau
asli saya jauh di daerah, di Purwodadi.
Saya ke Semarang itu, karena mau sekolah
dan bekerja. Kebetulan ada kakak juga
yang sudah lebih dulu tinggal di Semarang.
Itu tahun 1969, saya ambil SMF, Sekolah
Menengah Farmasi.
Mengapa Farmasi, apa yang mendorong
bapak tertarik terjun dalam bidang
kesehatan?
Saya itu tertarik karena inginnya jadi
Medical Representative [MR]. Itu lho, orang
yang bawa obat dan promosi ke dokter-
dokter. Saya lihat MR itu, kok jadi tertarik.
Dan rasanya bisa dijangkau. Soalnya kalau
mau jadi dokter, itu kan biaya sekolahnya
besar. Orang tua sendiri sebenarnya berat
mengizinkan saya untuk sekolah, karena
masalah biaya. Saya anak ketiga dari 6
bersaudara, di mana dua kakak saya sudah
lebih dulu merantau dan keduanya juga
kuliah. Sementara bapak saya hanyalah
pekerja di pabrik kawasan Porwodadi. Kalau
ibu membuka toko klontong kecil, menjual
sembako.
INTERVIEW
29Vol. 55 | Agustus 2014
Setelah lulus, langsung menekuni bidang
sales?
Betul, tahun 1974 saya lulus, tapi malah
dapat kesempatan untuk jadi marketing,
melanjutkan pekerjaan dari masa freelance
sebelumnya. Daripada nganggur, akhirnya
saya ambil peluang ini, dan sambil menunggu
kesempatan untuk pindah haluan jika
kesempatan lain datang. Saya kerja di salah
satu perusahaan supplier besar di Semarang
yang memang bergerak di bidang penjualan
alat-alat kesehatan. Cuma waktu itu, untuk
daerah penjualan di kawasan seputar Jawa
Tengah, sudah ada sales lain yang meng-cover
daerah itu. Saya waktu itu kebagian jualan
kanvas ke daerah-daerah pinggiran Jawa
Tengah. Sesekali hingga ke Cirebon. Bahkan
waktu itu, saya sampai berinisiatif sendiri
membuka jalur baru untuk jualan ke rumah
sakit-rumah sakit, klinik atau tempat-tempat
dokter praktek di kawasan Jawa Timur,
malah sampai Malang.
Itu kanvas lintas propinsi dong Pak?
Iya, saya jarang pulang. Sekali angkut
bawa barang dagangan bisa berhari-hari.
Tidur di penginapan di kota tempat saya
singgah. Waktu itu, walaupun harus kirim
barang sampai ke Malang, tapi kadang hati
ini senang. Apalagi jika ada rumah sakit
yang langsung pesan produk dalam jumlah
besar. Wah, di situ semangat saya semakin
terpacu. Saya mulai jalan itu dari kantor di
Semarang, tidak mengambil jalur Solo. Saya
itu ngambilnya langsung ke Ngawi, kemudian
Nganjuk, Kediri, Blitar, sampai kemudian
tembus Malang. Dari Malang nanti lanjut
lagi ke Mojokerto. Itu bisa sampai berhari-
hari, keliling naik mobil box. Kerjaan ini saya
jalani hingga 3 tahun, sampai saya tahu seluk
INTERVIEW
Pada November 1984, saya pindah ke Bali dan mendirikan UD Sanidata. Saya kontrak toko sejuta pertahunnya, di Jalan Sutomo No. 29A, ukurannya 4x7. Selama 3 bulan awal tidak ada penjualan. Saya hanya menggunakan 3 rak dengan barang-barang yang seadanya saja. Produk yang dijual juga yang umum-umum saja, seperti despocible, stetoskop dan timbangan. Pokoknya produk-produk yang bisa memberikan cash flow. Bahkan, saya juga sempat menjadi supply di bagian alat peraga laboratorium Unud di awal-awal tahun itu.
30 Vol. 55 | Agustus 2014
beluk bisnis ini, darimana mengambil barang
dan kemana harus menjualnya. Apalagi
saya sudah banyak kenal dengan customer,
terlebih yang di Kota Malang. Hampir semua
klien saya kenal dengan baik, karena saya
yang dulu buka jalan untuk distribusi di kota
ini. Saya tinggal urus perizinannya dan pada
tahun 1977, saya sudah mulai jalan lagi.
Kali ini independen sebagai pengusaha, tapi
kerjaannya sama, jualan alat-alat kesehatan
ke klien-klien.
Bagaimana kemudian bisa jualan sampai ke
Bali?
Waktu itu saya banyak mengambil barang
untuk dijual dari dr. Herman. Ia adalah
salah satu importir besar untuk alat-alat
kesehatan di Solo. Awalnya saya disarankan
untuk membuka jalur penjualan hingga ke
Bali. Jadi, seminggu sekali saya berangkat
kemari. Senin mulai jalan, Selasa sampai di
Bali, terus naik bis, dan keliling berjualan.
Balik dari Denpasar hari Jumat, dan Sabtu
sudah kembali lagi ke Semarang. Ini saya
jalani selama kurang lebih 2 tahunan,
baru belakangan kemudian dr. Herman
menyarankan kepada saya untuk buka toko
saja di Bali. Dan ide ini baru saya wujudkan
pada November 1984.
Bagaimana memulainya di Bali?
Awalnya Saya kontrak toko yang harganya
sejuta per tahunnya, di Jalan Sutomo No.
29A, ukurannya sekitar 4x7. Belum ada
telepon saat itu, malah selama 3 bulan
awal itu penjualan tidak ada. Saya hanya
menggunakan 3 rak dengan barang-barang
jualan yang seadanya saja waktu itu.
Produk yang dijual juga yang umum-umum
saja, seperti disposable, sthethoskop dan
timbangan. Pokoknya produk-produk fast
moving yang bisa memberikannya cash flow.
Bahkan, saya juga sempat supply alat peraga
laboratorium Unud di awal-awal tahun itu.
Dari Jalan Sutomo itu dengan perlahan
usaha ini mulai berkembang. Saya sudah
bisa menambah beberapa orang karyawan
lagi. Baru pada tahun 1987, saya akhirnya
bisa beli tanah di Jalan Teuku Umar tempat
showroom Sanidata saat ini berdiri.
Tapi belakangan, Anda akhirnya juga
membuka cabang di Semarang?
Iya, itu tahun 2002. Kebetulan saya punya 2
orang anak yang sudah mulai menyelesaikan
pendidikannya. Yang pertama itu perempuan,
bersama suaminya tinggal di Semarang. Di
sana, mereka mengelola Sanidata Semarang.
Organisasinya persis sama dengan di Bali,
baik pengelolaan, operasional maupun
produk yang dijual. Hanya saja untuk
administrasinya sudah mandiri.
Dengan membuka cabang Semarang yang
ternyata direspon baik pasar, kami semakin
yakin dengan konsep ekspansi ini. Tapi, kami
31Vol. 55 | Agustus 2014
tidak buru-buru. Pertama, kami melakukan
modernisasi tampilan showroom. Persaingan
yang kian ketat terlebih dengan munculnya
banyak pemain baru dengan konsep toko
yang futuristik, mau tidak mau memaksa
kita sebagai pemain lama ikut beradaptasi.
Sejak tahun 2007, saya membangun satu
blok showroom baru 2 lantai, lengkap dengan
office dan ruang meeting yang modern.
Pembangunannya baru selesai tahun 2009.
Selain modernsisasi showroom, upaya kami
juga mulai merapikan legalitas perusahaan,
agar lebih profesional dan fleksibel. Kalau
dulu namanya UD Sanidata, yang saat
ini tetap eksis sebagai retailer, kami juga
membuat mendirikan PT Sanidata Indonesia
yang dikelola oleh anak saya.
Perubahan ini untuk target berikutnya
dalam mengembangkan usaha secara masif?
Jadi strateginya begini, saya ingin
keberadaan alat-alat kesehatan yang
dijual Sanidata bisa menjangkau ke lebih
banyak daerah. Dengan datangnya anak
kedua saya dari studinya di Australia, kami
memulai langkah ekspansi ini dengan cara
yang sederhana sebagai permulaan, yakni
membangun Sanimed, anak perusahaan
Sanidata yang layanannya berkonsep retail
store. Idenya di dapat dari konsep waralaba
minimart yang selama satu dekade terakhir
tumbuh menjamur.
Apa beda Sanidata dengan Sanimed?
Secara fisik, bangunan yang dibutuhkan tidak
sebesar Sanidata, namun dengan produk
penjualan yang lebih sederhana, yakni
produk-produk alat kesehatan yang sifatnya
fast moving saja yang dijual.
Hampir sebagian besar isinya produk home
care dan tidak melayani permintaan khusus
seperti dari rumah sakit. Jika ada permintaan
untuk produk alat kesehatan yang sifatnya
spesial, baru kemudian dialihkan ke Sanidata.
Apakah semua ini masih dikerjakan oleh pak
Andries sendiri?
Untuk Sanimed dari semua konsep sampai
dengan SOP-nya yang buat anak saya,
Sanidata hanya support dari belakang.
Dan hingga saat ini, Sanimed telah dibuka
di beberapa tempat. Ada 3 outlet di Jawa
Tengah, satu outlet di Semarang, satu outlet di
Kudus dan satu outlet lagi di Solo. Sementara
kalau di Bali juga sama ada 3 outlet, satu
outlet di Denpasar, lainnya ada di Singaraja
dan Tabanan. Dan untuk sementara ini kita
akan evaluasi dulu outlet-outlet yang sudah
berjalan ini. Demikian pula dengan program
promosinya, kami enggak gembar-gembor,
tidak terlalu di ekspos berlebihan, lebih pelan
dan konvensional saja. Pelan tapi pasti.
INTERVIEW
32 Vol. 55 | Agustus 2014
Bisnis retail terus berkembang. Semakin hari produk yang dijual pun kian spesifik. Semakin detil, maka positioning kita semakin kuat dan mudah terpantau oleh segmentasi pasar yang akan kita bidik. termasuk dalam menjual alat-alat kesehatan. Saat ini, dari yang skala besar sampai yang bermodal kecil, tersebar di banyak daerah dan mampu meraih penjualan yang tidak sedikit. Bahkan yang menjual lewat jalur online pun saat ini tak kepalang tanggung banyaknya. itu sebabnya, untuk memulai bisnis toko kesehatan, Anda harus mencari sumber supplier yang tepat dan bisa dipercaya. Apalagi ini menyangkut kesehatan dan bahkan nyawa pasien. Alat kesehatan yang kita jual haruslah yang berkualitas, legal, dan sesuai peraturan pemerintah. Berikut ini beberapa tips yang mungkin berguna untuk
mencari supplier alat kesehatan :
tips menjadi Supplier Alkes
SPECIAL FEATURE
1Mulailah Melakukan Inventarisir
Mulailah melakukan inventarisir. Cari tahu berapa
banyak supplier yang ada di sekitar Anda dan kemudian
buatlah daftar yang berisi nama, alamat, dan nomor
telepon.
2Cek Reputasi Supplier
Hal ini bisa dilakukan dengan melihat testimoni
pelanggan di internet atau bertanya dengan orang
orang yang sudah berpengalaman dalam bisnis ini.
3Utamakan Kualitas
Karena ini menyangkut kesehatan seseorang,
carilah produk yang berkualitas, aman, terjamin,
dan memiliki garansi. Jika mengambil dari pusatnya,
maka kualitasnya sudah terjamin, karena perusahaan
tersebut telah memiliki standarisasi ISO dan
terakreditasi Depkes
4Pastikan Supplier Tersebut bersedia diajak berkonsultasi
Komunikasi sangat penting dalam bisnis ini. Sangat
diharapkan supplier mau menjawab pertanyaan
pertanyaan Anda. Cari yang berpengalaman dan
memiliki komitmen serta loyalitas yang baik.
5Pelajari dengan Detail Produk Yang Anda Inginkan, Agar tidak tertipu
Sekalipun kita tidak ahlinya di bidang ini, pelajari
product knowledge-nya sejauh mungkin, atau
pekerjakan medical representative yang handal.
33Vol. 55 | Agustus 2014
6Lakukan Perbandingan Harga dan Kualitas
Lakukan pengecekan harga secara online dan offline.
Disarakan pengecekan dilakukan secara offline, agar
bisa langsung melihat kualitas barang.
7Perhatikan Program Promo atau Diskon yang Ditawarkan Supplier
Jika kita mengambil dalam partai besar. Diskon sekecil
apa pun baik itu hadiah 1 kotak peralatan kesehatan,
gratis ongkos kirim, atau diskon 10 persen sangat
berguna.
8Bina Hubungan Baik dengan Supplier
Mereka adalah partner untuk kelangsungan usaha kita
untuk waktu-waktu ke depan.
34 Vol. 55 | Agustus 2014
Suzana ChandraManaging Director, Lestari LivingSMART FAMILY
Demokrasi Butuh Perubahan Hati
Keputusan MK (Mahkamah
Konstitusi) mengenai gugatan
yang disampaikan oleh Capres
dan Cawapres Prabowo-Hatta,
sedemikian ditunggunya oleh
seluruh rakyat Indonesia. Berjam-jam semua
mata dan hati tertuju kepada pembacaan
keputusan MK ini. Seluruh kegiatan
Indonesia seakan berjalan dalam slow
motion, menanti kepastian siapakah yang
akan menjadi Presiden dan Wakil Presiden
Indonesia no 7?
Di Pantai Double Six, saya terlibat
perbincangan lumayan serius dengan para
pedagang asongan, temporary tattoo artist,
dan penjaga pantai, sehubungan dengan
debat Capres dan Cawapres Pemilu kali ini.
Saya sampai terheran-heran, karena dengan
lugasnya mereka memperbincangkan debat
tersebut, lengkap dengan argumentasi atas
segala rencana yang dilontarkan.
Saya sempat bertanya, Kok bapak dan Ibu
tahu sih? Memangnya nonton dan mengikuti
diskusinya? Jawaban mereka (hampir
serentak), Ya nonton dong Bu! Sekarang kita
tahu siapa calon pemerintahan kita, siapa
yang memang mau kerja untuk negara dan
siapa saja yang cuma mau dapat kekuasaan.
Kemudian saya tanya lebih lanjut,
Memangnya dulu-dulu juga ngikutin Pilpres
nya? Jawaban mereka adalah Dulu ya tidak,
dulu percuma kita ikutin, karena yang jadi
pemerintah ya itu-itu juga, tidak ada yang www
.ch
icag
op
rogm
edia
.org
35Vol. 55 | Agustus 2014
SMART FAMILY
berubah. Sekarang ada harapan. Hati rakyat
sudah berubah Bu. Perbincangan itu terjadi
beberapa minggu, sebelum Pemilihan Umum
Presiden dan Wakil Presiden, 9 Juli 2014.
Dan merupakan perbincangan yang terjadi
dimana-mana, baik di supermarket, gym,
sekolah, tempat kerja, baik di dalam negeri
maupun di luar negeri, baik melalui jaringan
media sosial, seperti Facebook, BBM,
Yahoo Chat, hingga pembicaraan langsung
sekalipun.
Sepertinya seluruh Indonesia sedang dalam
tren berbicara masalah politik. Mulai dari
petani, pedagang asongan, ibu rumah tangga,
anak sekolah, profesional, pengusaha,
bahkan kaum elit. Ini pertama kali Indonesia
peduli tentang politiknya, tentang siapa
yang menjadi Presiden, tentang siapa yang
akan memimpin Indonesia. Untuk pertama
kalinya, saya menyaksikan betapa rakyat
Indonesia berpartisipasi dalam proses
demokrasi pemilihan Presiden.
Ini adalah fenomena yang luar biasa. Terlepas
dari sosok calon presiden yang berlatar
belakang pengusaha mebel go against calon
presiden yang berlatar belakang jenderal, eks
menantu Alm. Presiden Orde Baru. Terlepas
dari figur seorang rakyat dengan gaya
blusukan go against seorang eks militer
yang berpengalaman di medan perang. Untuk
pertama kalinya, setelah Indonesia merdeka
selama 69 tahun, Indonesia peduli siapa yang
menjadi pemimpin republik ini.
Mahatma Gandi mengatakan bahwa spirit
dari demokrasi bukanlah sesuatu yang dapat
disesuaikan dengan meniadakan beberapa
peraturan. Demokrasi membutuhkan
perubahan hati (The Spririt of Democracy
is not a mechanical thing to be adjusted
by abolition of forms. It requires change of
heart Mahatma Gandhi ). Apakah ini
yang sedang terjadi di Indonesia? Seorang
kawan, Anies Baswedan, dengan kampanye
Turun Tangan mengajak kita semua untuk
berpartisipasi aktif membantu perubahan
yang sedang terjadi di Indonesia. Kata-kata
beliau sangat sederhana, Kalau semua
orang baik enggan masuk politik, maka hanya
orang-orang tidak baik yang ada di politik,
sedangkan politik menentukan nasib bangsa
kita. Hmmm sangat sederhana, sangat
benar, dan sangat susah diterapkan kalau kita
tidak mengubah hati.
Akhir-akhir ini, ada begitu banyaknya orang-
orang baik berlatar belakang profesional
yang bergabung dengan berbagai BUMN,
menjadi Bupati, Walikota, dan Gubernur.
Mereka berjuang untuk Indonesia yang
lebih baik. Banyak juga orang-orang baik
yang harus tersingkir, karena mereka
menginginkan Indonesia yang lebih baik.
Mungkinkah Indonesia sudah berubah hati?
Pada 9 Juli 2014, ketika Pemilu Indonesia,
berduyun-duyun rakyat Indonesia mengantri
di seluruh TPS yang ada. Saya agak kesal juga
pada hari itu, karena sampai hari Pemilu, saya
tidak mendapatkan kartu pemilih. Status
Facebook saya yang mengatakan kekesalan
dengan tidak adanya kartu suara, langsung
ramai ditanggapi dengan berbagai saran
dan komentar dari teman-teman. Akhirnya
saya menuruti saran teman untuk masuk ke
website resmi Pemilu, dan menemukan kartu
suara saya disana. Berbekal kartu suara yang
saya print out sendiri, saya pergi ke TPS yang
dituju dan melakukan kewajiban saya sebagai
the Spririt of Democracy is not a mechanical thing to be adjusted by abolition of forms. It
requires change of heart - (Mahatma Gandhi)
warga negara, yaitu memberikan hak pilih
saya.
Ternyata kejadian yang sama banyak terjadi
kepada teman dan warga yang lain. Tetapi
yang menyejukan hati adalah bahwa tidak
adanya kartu suara, tidak menghilangkan
semangat kita semua untuk memberikan
hak pilih. Untuk pertama kali dalam sejarah,
rakyat terganggu dengan tidak adanya
kartu suara. Untuk pertama kalinya,
rakyat dengan sukarela mengantri demi
melaksanakan kewajiban sebagai warga
negara, memberikan hak pilihnya. Suatu
fenomena yang luar biasa.
Apakah mimpi saya dan sebagian besar
bangsa Indonesia akan sebuah Nusantara
yang gemah ripah loh jinawi akan terjawab
dengan pemimpin Indonesia yang baru?
Apakah angan-angan kita semua akan sebuah
bangsa yang besar, yang tidak hanya kaya
akan kekayaan alamnya, tetapi juga karena
sumber daya manusianya akan terwujud
dengan demokrasi yang baru? Akankah
kita mampu menegakan kepala dengan
bangga setiap kali mendengar Indonesia
disebut tanpa bayang-bayang korupsi?
Akankah kita menikmati jalan raya yang
mulus, penerangan, perlindungan, keadilan,
pendidikan, dan kesehatan bagi warga?
Well, perjalanan proses demokrasi kita masih
panjang, tetapi saya yakin, hati rakyat
sudah berubah untuk sebuah demokrasi yang
dewasa. Indonesia Hebat.
36 Vol. 55 | Agustus 2014
INFO NIAGA
Pertanyaan-pertanyaan tersebut
hanya bisa kita temukan salah
satu jawabannnya melalui TDS
(Total Dissolved Solids) Meter,
sebuah alat yang digunakan
untuk mengukur partikel padatan terlarut di
air minum yang tidak tampak oleh mata kita.
Dengan melihat besaran kandungan TDS
atau unsur mineral non-organik (kimiawi)
yang terdapat dalam air, kita dapat mengukur
kualitas air tersebut apakah layak dan sehat
untuk diminum atau tidak.
Sesuai dengan Ketentuan Menteri Kesehatan
No.907 Tahun 2002 yang mencantumkan
tentang kelayakan air minum, bahwa kadar
TDS dalam air tersebut tidak boleh melebihi
100 ppm. Selain itu, air minum tersebut
semestinya tidak berbau, tidak berasa,
tidak berwarna, tidak keruh, dan tidak
menimbulkan endapan. Kandungan non-
organik dalam air tersebut juga semestinya
tidak tercemar oleh logam berat dan zat-zat
beracun, seperti detergen, hidrokarbon,
dan bakteri pathogen, di mana ini sangat
berbahaya, karena dapat menyebabkan
penyakit tifus, kolera, dan disentri.
Jika seseorang mengonsumsi air minum
dengan kandungan TDS melebihi batas yang
dianjurkan Menkes, yakni 100 ppm, maka
akan berdampak buruk bagi kesehatan tubuh
orang tersebut. Tubuh tidak akan mampu
memproses dengan baik, sehingga akan
terjadi pengendapatan di salah satu organ
vital, misalnya pengendapan yang terjadi di
bagian mata akan menimbulkan katarak. Jika
terjadi pada ginjal akan mengakibatkan batu
ginjal, dan apabila mengendap di persendian
akan menyebabkan pengapuran tulang, dan
masih banyak kerugian lainnya.
Jadi sudahkah layakah air minum yang kita
konsumsi? Kita dapat menggunakan acuan
dari hasil pengukuran air mnum dalam
kemasan (AMDK) yang beredar di Indonesia,
di mana rata-rata nilai TDS yang ditemukan
berkisar antara 45 ppm s/d 100 ppm,
bahkan ada pula yang mencapai 160 ppm.
Contohnya, air PDAM yang mengandung
TDS sekitar 100 ppm 300 ppm, air sumur
berkisar 100 ppm 400 ppm, air sungai/
Aqualucky Water SOLUSI AIR MINUM HIGIENIS, MURAH, AMAN & PRAKTIS
Seberapa yakin Anda dengan kualitas kehigienisan dari air yang Anda minum? Sekalipun produk tersebut berasal
dari air kemasan merek terkenal? Apakah benar air mentah yang dimasak itu telah bebas dari bahaya kuman dan
bakteri?
37Vol. 55 | Agustus 2014
INFO NIAGA
sumur bor/pantek dari 500 ppm 1000 ppm,
AMDK mulai dari 10 ppm 140 ppm, dan
air isi ulang/air pegunungan sekitar 45 ppm
100 ppm. Maka, berhati-hatilah jika Anda
mengonsumsi salah satu dari air tersebut.
Berangkat dari persoalan inilah, Dispenser
Aqualucky hadir dengan membawa solusi.
Eits, ini bukan sembarang dispenser lho!
Usut punya usut Aqualucky ini memiliki
teknologi Reverse Osmosis (RO). Sistem
RO yang notabene merupakan teknologi
mutakhir temuan NASA USA dalam
dunia air minum ini memastikan kemurnian
sebuah air minum dengan kualitas tinggi.
Sistem kerja Aqualucky ini pun begitu
canggih, di mana langsung menggunakan
air kran/PDAM rumah sebagai bahan baku
airnya, kemudian diolah dengan teknologi
RO tersebut. Menariknya, air olahan RO
Aqualucky tersebut dapat dinikmati dalam
kondisi panas maupun dingin.
Teknologi RO yang diterapkan dalam
Aqualucky ini benar-benar menjamin
kehigienisan air. RO USA ini menggunakan
membran yang mempunyai pori-pori
sebesar 0,0001 mikron atau senilai
dengan sehelai rambut yang dibagi lagi
menjadi sejuta. Tentu ini akan sangat
membantu dalam pemurnian air, karena
hanya air murni dan mineral tertentu yang
bermanfaat bagi tubuh yang dapat lolos dari
membran tersebut, ungkap Andy Susanto,
selaku distributor resmi Aqualucky di Bali.
TDS Aqualucky
Untuk membuktikan kadar TDS baik dalam
Aqualucky, Andy Susanto pun melakukan
sebuah pengukuran ilmiah menggunakan
TDS meter dan alat tes elektrolisa di
kantornya, Prima Utama, distributor & service
centre Aqualucky untuk daerah Bali dan
Nusra. Hasilnya cukup fantastis, di mana
ketika TDS meter tersebut dicelupkan
ke dalam air minum olahan teknologi RO
Aqualucky ternyata menunjukan angka
10 ppm, yang berarti jauh di bawah batas
ketentuan Menkes (< 100 ppm).
Bahkan setahu saya Badan Kesehatan Dunia
HASIL UJI
Menunjukkan bahwa air dari Aqualucky
lebih baik dan jernih.
38 Vol. 55 | Agustus 2014
INFO NIAGA
seperti di Kanada dan Amerika menetapkan
kemurnian air minum yang bisa dikonsumsi
di negaranya tersebut tidak boleh melebihi
50 ppm. Ini membuktikan air olahan RO
Aqualucky tidak hanya memenuhi standar
air minum di dalam negeri, tetapi juga luar
negeri, terang suami dari Neni Susanto.
Sebagai bahan perbandingan, Andy juga
mengambil sampel air minum kemasan
bermerk yang beredar di Bali dan mengukur
TDS-nya. Hasilnya cukup mencengangkan,
karena TDS air minum tersebut bernilai 234
ppm, setara dengan TDS air PDAM atau air
sumur yang belum dimasak.
Untuk lebih meyakinkan, pria yang pernah
menjabat sebagai ketua umum Ikatan Motor
Indonesia Regional Bali itu pun melakukan
pengukuran tahap dua dengan menggunakan
alat elektrolisa terhadap air RO Aqualucky
dan air AMDK. Dari tes dengan alat
elektrolisa air tersebut, terlihat bahwa air
AMDK yang kadar TDS-nya di atas 100 ppm
mendadak berwarna hitam dan ada bercak
lumut. Sedangkan, air RO dengan kadar
dibawah 50 ppm tersebut tetap bersih dan
jernih.
Pengetesan lainnya juga dilakukan untuk
menguji kadar kandungan logam, seperti
aluminium, perak, dan garam di dalam
air minum. Alat yang digunakan cukup
sederhana, di mana memiliki kutub elektrik
positif dan negatif serta sebuah bolham
lampu. Ketika lampu menyala terang
pada salah satu air minum, maka itu akan
menunjukan bahwa air minum tersebut
punya kandungan logam yang besar.
Berbeda jika bolham menyala redup, itu
akan memastikan air minum tersebut hanya
mengandung sedikit logam.
Dengan beberapa jenis pengujian terhadap
kelayakan air minum olahan RO Aqualucky
di atas, mana mungkin Anda bisa menolak
kehegienisan di dalamnya. Dispenser
RO Aqualucky ini menawarkan 3 model
yang begitu stylish, di mana sangat cocok
ditempatkan di sudut ruangan rumah, kantor,
villa, restoran, dan rumah sakit. Di dalam
dispenser ini terdapat 5 filter, sehingga
menjamin standarisasi air minum yang sehat.
Cukup merogoh kocek sebesar Rp 4,5 juta,
Anda sudah bisa menikmati kecanggihan
teknologi RO dalam Aqualucky. Harga
tersebut sudah termasuk instalasi, garansi,
service, dan spare part 1 tahun. Apalagi ada
program kredit tanpa bunga selama 6 bulan
untuk pemegang kartu kredit tertentu.
Jadi, apa masih berniat pakai air minum
galonan atau dimasak? (ADV)
39Vol. 55 | Agustus 2014
40 Vol. 55 | Agustus 2014
INSIGHT YuswohadyPraktisi Pemasaran dan ex. Sekjen Indonesia Marketing Association
Bulan Juli
lalu, Garuda
Indonesia
menorehkan
sejarah.
Setelah berhasil meraih
penghargaan The Worlds
Best Regional Airline
2012 dan The Worlds
Best Economy Class 2013,
flag carrier kebanggaan
Indonesia ini kembali
meraih penghargaan
sebagaiThe Worlds Best
Cabin Crew 2014 dari
Skytrax. Kita tahu Skytrax adalah lembaga
bergengsi di dunia penerbangan yang
surveinya kredibel (tak seperti lembaga
survei quick count kita, hehe), berkedudukan
di London. Tak tanggung-tanggung survei
Skytrax melibatkan tak kurang dari 18
juta penumpang sebagai responden di 245
perusahaan penerbangan di seluruh dunia.
Yang menarik adalah, pramugari Garuda
mampu mengalahkan pramugari Singapore
Airlines dan Cathay Pacific. Kita tahu
Singapore Airlines selama ini dikenal dunia,
karena reputasi layanan pramugarinya. Ya,
Singapore girls yang tak tertandingi oleh
maskapai manapun. Saya bungah luar biasa,
karena layanan pramugari Garuda dikemas
dalam konsep Garuda Indonesia Experience
yang mengedepankan keramah tamahan
Indonesia dan menyajikan aspek-aspek
terbaik dari Indonesia. Itu artinya upaya
Garuda memasarkan keramah tamahan
Indonesia (Indonesia hospitality) kepada
masyarakat dunia sukses luar biasa.
Prestasi Garuda di kancah global bukan
hanya ini saja. Saya mencatat setidaknya tiga
tahun terakhir kepak sayap Garuda untuk
go global kian kencang.
Bulan Maret lalu, Garuda
berhasil bergabung ke
Skyteam, sebuah aliansi
maskapai penerbangan
dunia yang memiliki
14.000 penerbangan
dengan seribu destinasi di
178 negara. Jangan dikira
gampang bisa bergabung
dalam aliansi global ini.
Persyaratan yang mereka
tetapkan amat ketat dan
sulit dipenuhi.
Global Chaser
Garuda adalah contoh sempurna dari merek
lokal yang saya sebut Global Chaser.
Global Chaser adalah pemain lokal yang
memiliki kemampuan finansial, teknologi,
dan manajemen berkelas global, sehingga
memiliki daya saing di pasar global yang
sangat kokoh. Karena kemampuannya
tersebut, Global Chaser tak hanya menjadi
jago kandang, mereka juga melakukan
penetrasi ke pasar global secara agresif.
Untuk memahami bagaimana posisi strategis
dari perusahaan ini, ada baiknya jika sedikit
TINGGITERBANG
GARUDA
41Vol. 55 | Agustus 2014
INSIGHT
saya jelaskan matriks Beat the Giant,
seperti terlihat pada bagan. Matriks
ini saya bikin untuk menggambarkan
posisi dan strategi yang bisa ditempuh
merek lokal dalam menghadapi merek
global di pasar domestik Indonesia.
Empat posisi tersebut adalah Smart
Flanker, Local Challenger, Global
Chaser, dan National Champion.
Matriks tersebut memiliki dua sumbu.
Sumbu vertikal mencerminkan tingkat
kepemilikan terhadap keunggulan lokal
(local advantages), seperti pengetahuan
mendalam terhadap pasar lokal,
kompetensi lokal yang unik, atau
pemahaman terhadap budaya
lokal. Sementara sumbu horizontal
mencerminkan kemampuan merek lokal
dalam mengejar global best practices, seperti
kemampuan di bidang manajemen, keuangan,
atau teknologi yang sudah sejajar dengan
raksasa-raksasa global.
Seperti tampak pada matriks, Global Chaser
adalah pemain lokal yang lemah dalam hal
keunikan lokal (low local advantages), tapi
memiliki kapasitas manajemen, teknologi,
dan keuangan yang tinggi (high capability to
catch-up global best practices) sejajar dengan
merek-merek global. Dengan posisi ini, maka
pilihan strategi yang bisa diambil adalah
terus mengejar kapasitas global best practices
dan kalau perlu membangun daya saing
untuk masuk ke pasar-pasar regional maupun
global. Kasus Garuda menarik, karena
sebagai Global Chaser ia juga memiliki local
advantages ampuh yang bisa dipasarkan ke
masyarakat global. Jadi sebutan yang pas
untuk Garuda adalah Global Chaser Plus.
Indonesia Experience Go Global
Kemenangan Garuda sebagai Worlds Best
Cabin Crew memiliki makna khusus bagi
kita bangsa Indonesia. Kenapa? Karena, itu
berarti konsep Garuda Indonesia Experience
mulai diterima oleh konsumen dunia. Apa
itu Garuda Indonesia Experience? Ini adalah
konsep layanan unik khas Garuda yang
memanfaatkan keunikan budaya Nusantara.
Garuda menyebutnya sebagai a new concept
of service designed to allow passengers to
experience Indonesia at its best. Konsep
layanan ini merupakan core differentiation
bagi flag carrier ini dalam melanglang buana di
pasar global.
Konsep Garuda Indonesia Experience
menyentuh five senses konsumen (panca
indera: sight, sound, scent, taste, touch) dan
24 customer touch points (mulai dari pre-
journey, pre-flight, post flight, hingga post-
journey). Gampangnya, ketika Anda terbang
bersama Garuda, maka Anda akan disuguhi
pengalaman khas Indonesia, seperti sapa
dan senyum khas Indonesia, makanan khas
Indonesia, lagu daerah khas Indonesia
dengan aransemen mutakhir Addie
MS sentuhan khas Indonesia.
Dengan langkah ini Garuda
sekaligus melakukan country
branding, memasarkan keunikan
Indonesia ke masyarakat dunia.
Sebuah strategi branding yang tak
hanya smart, tapi juga mulia.
Nah, selama ini saya mengira
pemain Global Chaser hanya
mampu go global dengan
memanfaatkan kemampuan
teknologi, manajemen, keuangan,
SDM berkelas dunia (sumbu
horizontal matriks), yang bersifat
common di seluruh dunia. Jadi
bukan mengandalkan local
advantages Indonesia (sumbu vertikal
matriks). Namun dengan modal konsep
layanan Garuda Indonesia Experience,
Garuda mengandalkan dua hal tersebut
sekaligus. Di satu sisi membangun
kemampuan teknologi, manajemen,
keuangan, dan SDM, agar sejajar dengan
pemain global (global best practice). Tapi, di
sisi lain juga membangun keunikan local
advantages sebagai senjata pamungkas untuk
mematahkan pesaing-pesaing global.
Dengan latar belakang seperti itu, saya
menyebut Garuda Indonesia sebagai
pahlawan nasional. Kenapa? Karena
semakin brand Garuda kinclong di manca
negara, maka semakin kinclong pula brand
Indonesia. Karena itu saya selalu berdoa,
agar Garuda terbang kian tinggi di manca
negara, karena dengan begitu nama
Indonesia akan makin harum di seluruh jagat.
TERBANG
42 Vol. 55 | Agustus 2014
How to BEAtTHE MONDAY
www.gfktechtalk.com
43Vol. 55 | Agustus 2014
Rencanakan Senin anda sebelum libur akhir pekan
Ada baiknya sebelum weekend, kita sudah
merencanakan terlebih dahulu segala hal yang ingin
kita kerjakan di hari Senin mendatang. Kita bisa
mempersiapkan segala kebutuhan mendesak terkait
pekerjaan tanpa mengganggu libur akhir pekan
bersama keluarga atau teman, sehingga perasaan
pun akan lebih ringan untuk menghadapi hari Senin.
Di Minggu malamnya, Anda bisa kemasi barang-
barang lebih awal, agar tidak terburu-buru berangkat
keesokan harinya. Dijamin Seninmu akan lancar dan
terkendali.
Rancang rencana dan tujuan mingguan
Buat rencana mingguan Anda, baik itu yang bersifat pribadi
maupun menyangkut urusan kerja. Tentukan goal yang ingin
Anda capai selama satu minggu ke depan. Jika merasa hari
Senin Anda membosankan, coba pikirkanlah tujuan yang ingin
Anda capai dalam rencana mingguan Anda tersebut. Buat apa
bermalas-malasan, jika toh sesungguhnya banyak yang bisa kita
raih ke depan.
Ngobrol dengan orang yang dicintai
Berbincang dengan orang yang kita cintai selalu memunculkan
perasaan senang. Ini sangat baik sebagai bekal untuk mengawali
hari-hari Anda. Maka sempatkanlah bercakap-cakap dengan
siapa pun orang terdekat dalam hidup Anda sebelum berangkat
ke kantor, misalnya dengan orang tua, saudara, kekasih, anak,
atau pun suami/istri Anda. Anda bisa memilih topik obrolan yang
ringan dan percakapan itu tak hanya bisa Anda lakukan dengan
bertatap muka, tapi juga boleh dengan cara mengirim pesan
singkat lewat telepon genggam.
Tidur CukupMembenci Senin, karena alasan ngantuk, kurang
tidur adalah alasan paling klise di kalangan pekerja
kantoran. Sebenarnya Anda bisa mengatur kegiatan
libur akhir pekan dengan lebih sempurna, misalnya
pada hari Sabtu, Anda bisa habiskan dengan segala
hal yang bersifat hiburan. Sementaran di hari
Minggu, Anda bisa mengisinya dengan menenangkan
tubuh serta pikiran di rumah. Dengan beristirahat
cukup di Minggu malam akan berefek positif pada
Senin pagi Anda.
Dengarkan Musik
Aktivitas mendengarkan musik merupakan cara
paling ampuh untuk menyegarkan pikiran Anda
dalam mengawali hari. Siapkan playlist yang
memutarkan lagu-lagu beat dan top 40. Dengan lagu
yang menghentak biasanya mampu membuat Anda
termotivasi dan lebih bersemangat menjalani hari.
Motivasi Diri
Motivasi diri Anda dengan mengatakan, bahwa minggu ini Anda
akan tetap bergembira dan produktif. Ini akan meringankan
beban Anda setiap harinya dan tidak terasa akan lebih cepat
bertemu kembali dengan weekend.
Utamakan pekerjaan yang lebih mudah
Anda bisa memulai hari Senin yang lebih ringan
dengan jalan menyelesaikan perkerjaan yang lebih
mudah terlebih dahulu. Setelah itu barulah Anda
lanjutkan dengan mengerjakan tugas-tugas kantor
yang lebih sulit. Dengan konsisten melakukan ini
setiap minggu, kekhawatiran akan Senin itu pun
perlahan sirna.
HEALtHY LiVing
Apakah Anda termasuk kelompok pembeci hari Senin? Tak bisa dipungkiri Senin kerap menjadi momok tersendiri bagi para
pekerja. Banyak slogan I Hate Monday bertebaran. Wajar saja memang usai bersenang-senang merayakan akhir pekan,
tentu kita akan sulit lagi menjalani hari-hari penuh dengan setumpuk rutinitas pekerjaan. Meski begitu, tidak baik rasanya
kalau kita terus-menerus takut dengan hari Senin. Ini akan berdampak buruk terhadap produktivitas kerja dan merusak
cara kita menikmati hari-hari seminggu ke depan. Beberapa tips di bawah ini, mungkin bisa membantu Anda untuk
menghidupkan keceriaan di hari Senin. Well, check it out!
www.gfktechtalk.com
44 Vol. 55 | Agustus 2014
FITNESS Denny SantosoPraktisi Kesehatan dan Kebugaran
Saya Tidak Sarankan Pergi ke Slimming Center, Mengapa?
Kenapa saya tidak menyarankan pergi ke slimming center? Mungkin
judul di atas terlihat cukup kontroversial. Sedangkan mungkin saja
beberapa dari Anda sudah pernah pergi ke slimming center, mengikuti
semuanya dan berhasil mengecilkan lingkar pinggang, menurunkan
berat badan. Lalu kenapa saya membuat artikel ini?
Kali ini saya coba ulas mengenai orang yang pergi ke slimming center dari sisi psikologis.
Orang memilih pergi ke slimming center dibandingkan ke fitness center dengan berbagai
alasan, tetapi alasan yang sering saya dengar adalah mereka malas berolahraga,
mereka punya duit, dan ingin hasil yang lebih instant. Sedot lemak terdengar agak
menakutkan. Bahkan berita mengenai beberapa orang yang meninggal setelah
melakukan sedot lemak membuat slimming center merupakan satu-satunya pilihan
ketika ingin menurunkan berat badan secara instan.
Sekarang kita lihat konsep pembakaran lemak. Bayangkan tubuh kita adalah sebuah
mesin, di mana mesin itu bekerja dan hidup setiap harinya. Dalam konsep pembakaran
lemak, tubuh ini memiliki 2 fungsi. Yang
pertama adalah menimbun lemak. Ketika
kita makan berlebihan, tubuh berusaha
menyimpannya untuk situasi dimana kita
membutuhkannya. Kita sendiri berusaha
melakukan investasi kan kalau income kita
melebihi penggunaan sehari-hari kita. Yang
kedua adalah menggunakan lemak untuk
dibakar secara rutin dan mesin tubuh bekerja
secara efisien. Kita tidak akan menimbun
sembako, kalau supply sembako tetap stabil
tanpa ada ancaman apapun kan.
Ketika tubuh Anda kelebihan berat badan,
maka tubuh kita berfungsi pada mode yang
pertama, menimbun lemak. Satu-satunya cara
45Vol. 55 | Agustus 2014
FITNESS
untuk mengubah tubuh menjadi mode kedua
yakni membakar lemak, maka yang harus
dilakukan adalah makan yang benar dan
olahraga yang pintar. Saya sudah mempunyai
banyak sekali artikel tentang ini.
Nah apa yang terjadi ketika orang pergi ke
slimming center? Tubuh jelas masih dalam
mode pertama kan, dan mindset orang
tersebut adalah mencari jalan pintas untuk
menurunkan berat badan, namun juga malas
berolahraga.
Ada banyak orang yang katanya berhasil
menurunkan berat badan, mengecilkan perut
ketika menyelesaikan program di slimming
center tersebut. Tetapi pertanyaan saya adalah ketika proses slimming itu selesai, tubuh
ada pada mode yang mana? Pertama atau kedua? Kalau tidak berolahraga dan tidak
diet, meskipun slimming center tersebut menunjukkan pengecilan perut dan sebagainya,
tubuh masih dalam mode pertama yaitu menimbun lemak.
Sehingga itulah yang seringkali terjadi, bahwa setelah turun berat badannya, maka
dalam 3-4 bulan, berat badan kita kembali naik. Bahkan bisa kembali naik lebih tinggi
dari sebelumnya. Patokan kita cuma satu sebenarnya untuk menurunkan berat badan
kita, yaitu mengubah mode tubuh dari menimbun lemak menjadi membakar lemak.
Cara apapun yang ditempuh, apakah bagus atau tidak, sebelum bertanya ke orang lain,
analisalah dengan berpikir, bahwa metode yang hendak dijalani, apakah bisa mengubah
mode tubuh? Kalau tidak bisa, berarti hasilnya tidak akan permanen. Itulah kenapa saya
tidak menyarankan pergi ke slimming center.
ww
w.p
ixelsmitstu
dio
.com
46 Vol. 55 | Agustus 2014
BOOKS REVIEW
Belakangan ini, buku karya Josh Kaufman ini
mendapat banyak respon positif. Judulnya The
First 20 Hours: How to Learn Anything. Perhatian
itu didapatkan karena keberaniannya menjadi
antitesis dari Malcom Gladwell (penulis buku
Outliers : The Story of Success) yang mengatakan bahwa untuk
mempelajari suatu keterampilan memerlukan sekitar 10.000
jam latihan. Bagi Kauffman, cukup dengan target awal 20 jam
petama yang paling menentukan untuk sukses.
Ide buku ini adalah bagaimana mempelajari apapun dalam
kurun waktu 20 jam. Karena pada dasarnya manusia itu
mahluk yang ingin belajar, namun kerap kekurangan waktu.
Dalam buku ini Josh Kaufman menyampaikan effective learning
(semuanya dalam kurun waktu 20 jam). Dengan menekankan
pada beberapa hal pokok, seperti pilih keterampilan dari
pekerjaan yang kamu cintai, kemudian fokuslah hanya pada
satu skill tersebut. Buat target performance, ingin sampai mana
kita mau mengembangkan keterampilan tersebut. Tolak
ukurnya haruslah jelas.
The First 20HourSHow to Learn Anything Fast
Penulis Buku The First 20 Hours
Josh Kaufman
Setelah itu, mulailah melakukan dekonstruksi dari skill tadi
menjadi sub skill. Misalkan fokus pertama belajar menembak
sampai akurasi mencapai 90%. Di kesempatan berikutnya,
mulailah belajar menembak tetapi dengan dibayangi lawan.
Pilih critical tools untuk membantu keterampilan kita agar
mencapai titik optimum. Hapus semua rintangan, baik yang
berasal dari luar seperti aktivitas yang tidak produktif, atau
internal seperti rasa takut dari dalam diri.
Atur waktu untuk melatif keterampilan tersebut. Cari feedback
khususnya dari mentor-mentor terbaik, rekaman video, atau
masukan dari kerabat yang lebih menguasai. Langkah lainnya
tetapkanlah short period practice. Satu periode 20 menit tanpa
henti. Ulangi tiap 20 menit. Ini untuk mencegah kebosanan. Bisa
dengan menggunakan stopwatch untuk mengukur durasinya.
Lakukan terus menerus dan ukur kecepatannya. Dengan cara
ini, maka Kauffman meyakini bahwa keterampilan seseorang
akan meningkat dengan pesat.
47Vol. 55 | Agustus 2014
pilihlah kata-kata yang paling kuat dan biarkan energi rahasia dari kata, kalimat, dan paragraf menarik kelimpahan ke dalam hidup Anda! Buku ini menunjukan kepada Anda bagaimana caranya untuk: menentukan kekuatan utama dari sepuluh kata nama Anda, bekerja dengan bagian atas seratus kata positif dan negatif, cara praktis menarik energi gembira demi mencapai tingkat positif, dan menghitung getaran dari sebuah kata melalui
bahasa angka . Tidak hanya berbagai tips, namun contoh dari para selebriti dan klien
yang telah berhasil merasakan hal ini dimuat dengan apik. Kita tak bisa mewujudkan
keinginan, jika kita masih menggunakan kata-kata yang mengandung kekurangan dan
keraguan. Pelajari cara menghilangkan kosakata negatif dan menggantinya dengan
bahasa positif yang akan mengubah