20
METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN SESI 4 SESI 4 THEORITICAL FRAMEWORK & THEORITICAL FRAMEWORK & HYPOTHESIS DEVELOPMENT HYPOTHESIS DEVELOPMENT

METODOLOGI PENELITIAN SESI 4 THEORITICAL FRAMEWORK & HYPOTHESIS DEVELOPMENT

  • Upload
    kalona

  • View
    34

  • Download
    1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

METODOLOGI PENELITIAN SESI 4 THEORITICAL FRAMEWORK & HYPOTHESIS DEVELOPMENT. THEORITICAL FRAMEWORK. - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: METODOLOGI PENELITIAN SESI 4 THEORITICAL FRAMEWORK & HYPOTHESIS DEVELOPMENT

METODOLOGI PENELITIANMETODOLOGI PENELITIAN

SESI 4SESI 4

THEORITICAL FRAMEWORK & THEORITICAL FRAMEWORK & HYPOTHESIS DEVELOPMENTHYPOTHESIS DEVELOPMENT

Page 2: METODOLOGI PENELITIAN SESI 4 THEORITICAL FRAMEWORK & HYPOTHESIS DEVELOPMENT

THEORITICAL FRAMEWORKTHEORITICAL FRAMEWORKTHEORITICAL FRAMEWORK THEORITICAL FRAMEWORK Merupakan model konseptual Merupakan model konseptual

dari suatu teory atau sesuatu yang logik (logical sense) dari dari suatu teory atau sesuatu yang logik (logical sense) dari hubungan diantara faktor-faktor yang diidentifikasi penting hubungan diantara faktor-faktor yang diidentifikasi penting pada masalah penelitian. Kerangka teori mengalir logis dari pada masalah penelitian. Kerangka teori mengalir logis dari dokumentasi riset sebelumnya dalam bidang riset terkait.dokumentasi riset sebelumnya dalam bidang riset terkait.

Theoritical framework (kerangka teoritik) Secara umum Theoritical framework (kerangka teoritik) Secara umum mendiskusikan interrelationships diantara variabel-variabel mendiskusikan interrelationships diantara variabel-variabel secara teori (teori yang berlaku, riset sebelumnya, hal-hal secara teori (teori yang berlaku, riset sebelumnya, hal-hal logik), sehingga membantu peneliti didalam menyusun logik), sehingga membantu peneliti didalam menyusun hipotesis dan pengujian yang dilakukan.hipotesis dan pengujian yang dilakukan.

Page 3: METODOLOGI PENELITIAN SESI 4 THEORITICAL FRAMEWORK & HYPOTHESIS DEVELOPMENT

1. Untuk riset yang bersifat pengujian (konfirmasi) teori, teori di gunakan untuk membangun hipotesis, untuk kasus ini hipotesis dibangun berdasarkan teori penjelasan logis dan hasil-hasil riset sebelum nya dan akan diuji dengan fakta yang ada .Fakta (fact) menurut Kinney (1986) adalah keadaan atau kejadian-kejadian yang dapat diamati di dunia nyata (fenonema). 2. Sebalik nya untuk riset yang akan membangun teori, hipotesis yang sudah diuji dan terbukti, dan konsisten dari waktu ke waktu maupun dari pengujian ke pengujian hipotesis menjadi teori yang baru, teori ini akan tetap bertahan sampai. Teori yang lain menggesernya.

Page 4: METODOLOGI PENELITIAN SESI 4 THEORITICAL FRAMEWORK & HYPOTHESIS DEVELOPMENT

Dari Theoritical framework (kerangka teoritik), Dari Theoritical framework (kerangka teoritik), hipotesis dikembangkan untuk menguji apakah hipotesis dikembangkan untuk menguji apakah teori yang diformulasi valid atau tidak. Oleh teori yang diformulasi valid atau tidak. Oleh karena teoritical framkarena teoritical frameework berhubungan work berhubungan dengan pengujian variabel yg ada dalam dengan pengujian variabel yg ada dalam penelitian, maka sangat penting penelitian, maka sangat penting pula pula memahami memahami tipe variabel.tipe variabel.

Page 5: METODOLOGI PENELITIAN SESI 4 THEORITICAL FRAMEWORK & HYPOTHESIS DEVELOPMENT

JENIS VARIABELJENIS VARIABELVariabel Independen dan Variabel DependenVariabel independen adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain. Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Kedua tipe variabel ini merupakan kategori variabel penelitian yang paling sering digunakan dalam penelitian karena mempunyai kemampuan aplikasi yang luas. Penjelasan dan prediksi fenomena secara sistematis digambarkan dalam variabilitas variabel-variabel dependen yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel-variabel independen.Variabel independen dinamakan pula dengan variabel yang diduga sebagai sebab (presumed couse variabel) dari variabel independen, yaitu variabel yang diduga sebagai akibat (presumed effect variabel). Variabel independen juga dapat disebut sebagai variabel yang mendahului (antecendent variable) dan variabel dependen sebagai variabel konsekuensi (consequent variable).

Page 6: METODOLOGI PENELITIAN SESI 4 THEORITICAL FRAMEWORK & HYPOTHESIS DEVELOPMENT

ContohContohAida Ainul (2005)Penelitian Banker et al. (1993) memberikan bukti empiris bahwa frekuensi pelaporan ukuran kinerja manufaktur pada karyawan, terkait dengan implementasi JIT, team work, dan praktik TQM. Program peningkatan kualitas seperti TQM secara individual dapat efektif jika perusahaan telah mengimplementasikan cara perbaikankualitas secara berkesinambungan, dibandingkan dengan organisasi pesaing lainnya yang mengadakan improvement dengan tidak menggunakan teknik TQM. Sistem pengukuran kinerja memiliki hubungan dengan praktik penerapan TQM.Dengan sistem pengukuran kinerja yang terdiri dari serangkaian ukuran akan dapat menilai kinerja manejerial, pengukuran kinerja dapat memberikan informasi untuk mengambil keputusan tentang promosi dan gaji. Penelitian Kurnianingsih (2000) menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan antara praktik penerapan TQM dengan sistem pengukuran kinerja terhadap kinerja manajerial. Milgrom dan Roberts (1990) menyatakan bahwa berhasilnya implementasi teknikpemanufakturan baru membutuhkan komplemen Sistem Akuntansi Manajemen yang dapat diinteraksikan dengan sistem produksi untuk menghasilkan kinerja yang lebih tinggi.

Page 7: METODOLOGI PENELITIAN SESI 4 THEORITICAL FRAMEWORK & HYPOTHESIS DEVELOPMENT

MODEL PENELITIAN MODEL PENELITIAN (HUB ANTAR VARIABEL)(HUB ANTAR VARIABEL)

PEMECAHAN SAHAM (Variable Independen)

HARGA SAHAM (Variable Dependen)

Page 8: METODOLOGI PENELITIAN SESI 4 THEORITICAL FRAMEWORK & HYPOTHESIS DEVELOPMENT

Variable ModeratingHubungan langsung antara variable-variable independen dengan variable-variable dependen kemungkinan dipengaruhi oleh variable-variable lain. Salah satu diantaranya adalah variabel moderating, yaitu tipe variabel-variabel yang memperkuat atau memperlemah hubungan langsung antara variabel independen dengan variabel dependen. Variabel moderating merupakan tipe variabel yang mempunyai pengaruh terhadap sifat atau arah hubungan antar variabel. Sifat atau arah hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel-variabel dependen kemungkinan positif atau negatif dalam hal ini tergantung pada variabel moderating. Oleh karena itu, variabel moderating dinamakan pula dengan variabel contingency

Page 9: METODOLOGI PENELITIAN SESI 4 THEORITICAL FRAMEWORK & HYPOTHESIS DEVELOPMENT

PARTISIPASI (variable indenpenden)

KINERJA (variable denpenden)

STRUKTUR ORGANISASIONAL (variable moderating)

Page 10: METODOLOGI PENELITIAN SESI 4 THEORITICAL FRAMEWORK & HYPOTHESIS DEVELOPMENT

Variable InterveningVariable Intervening

Variabel intervening adalah tipe variabel-Variabel intervening adalah tipe variabel-variabel yang mempengaruhi hubungan variabel yang mempengaruhi hubungan antara variabel-variabel independen antara variabel-variabel independen dengan variabel-variabel dependen dengan variabel-variabel dependen menjadi hubungan yang tidak langsung. menjadi hubungan yang tidak langsung. Variabel intervening merupakan variabel Variabel intervening merupakan variabel yang terletak diantara variabel-variabel yang terletak diantara variabel-variabel dengan variabel-variabel dependen, dengan variabel-variabel dependen, sehingga variable independen tidak sehingga variable independen tidak langsung menjelaskan atau langsung menjelaskan atau mempengaruhi variable dependen.mempengaruhi variable dependen.

Page 11: METODOLOGI PENELITIAN SESI 4 THEORITICAL FRAMEWORK & HYPOTHESIS DEVELOPMENT

VARIABEL LATEN & MANIFESTVARIABEL LATEN & MANIFEST

Varibel laten adalah variabel yang tidak Varibel laten adalah variabel yang tidak dapat diukur langsung, tetapi melalui dapat diukur langsung, tetapi melalui suatu dimensi atau indikator dari suatu dimensi atau indikator dari masing-masing variabel. Contoh,masing-masing variabel. Contoh,

Kemampuan Berinteraksi

Diterima oleh masyarakat

Tingkat Kebersamaan

Page 12: METODOLOGI PENELITIAN SESI 4 THEORITICAL FRAMEWORK & HYPOTHESIS DEVELOPMENT

sedangkan variabel manifest adalah sedangkan variabel manifest adalah variabel yang dapat diukur langsungvariabel yang dapat diukur langsung

PEMECAHAN SAHAM (Variable Independen)

HARGA SAHAM (Variable Dependen)

Page 13: METODOLOGI PENELITIAN SESI 4 THEORITICAL FRAMEWORK & HYPOTHESIS DEVELOPMENT

Hypothesis DevelopmentHypothesis DevelopmentDidefiniskan sebagai uraian Didefiniskan sebagai uraian hubungan logis antara dua atau lebih hubungan logis antara dua atau lebih variabel yang diekspresikan dalam variabel yang diekspresikan dalam bentuk statement yang dapat diuji.bentuk statement yang dapat diuji.Dengan menguji hipotesis dan Dengan menguji hipotesis dan mengkonfirmasi hubungan antar mengkonfirmasi hubungan antar vaiabel diharapakan solusi dapat vaiabel diharapakan solusi dapat ditemukan untuk memperbaiki ditemukan untuk memperbaiki masalah yang timbul.masalah yang timbul.

Page 14: METODOLOGI PENELITIAN SESI 4 THEORITICAL FRAMEWORK & HYPOTHESIS DEVELOPMENT

ContohContohKKepercayaan terhadap sistem informasi yang baru mencerminkan epercayaan terhadap sistem informasi yang baru mencerminkan sikap individu pemakai tentang keyakinan bahwa sistem yang sikap individu pemakai tentang keyakinan bahwa sistem yang baru ini memang lebih baik dengan sistem sebelumnya. baru ini memang lebih baik dengan sistem sebelumnya. Kepercayaan ini bisa muncul karena kecepatan proses sistem Kepercayaan ini bisa muncul karena kecepatan proses sistem yang baru dalam membatu pekerjaan, dan rasa keadilan dalam yang baru dalam membatu pekerjaan, dan rasa keadilan dalam penerapan sistem baru ini bisa menilai kinerja individu dengan penerapan sistem baru ini bisa menilai kinerja individu dengan lebih baik. Goodhue dan Thomson (1995) memberikan bukti lebih baik. Goodhue dan Thomson (1995) memberikan bukti empiris tentang hubugan kinerja individual dengan kecocokan empiris tentang hubugan kinerja individual dengan kecocokan tugas teknologi. Dalam penelitian tersebut dinyatakan bahwa tugas teknologi. Dalam penelitian tersebut dinyatakan bahwa kinerja berkaitan dengan pencapaian tugas-tugas individu kinerja berkaitan dengan pencapaian tugas-tugas individu didukung oleh teknologi yang ada. Penelitian yang dilakukan didukung oleh teknologi yang ada. Penelitian yang dilakukan Sugeng (1997) menemukan hubungan kecocokan tugas dan Sugeng (1997) menemukan hubungan kecocokan tugas dan teknologi yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja individu. teknologi yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja individu. Teknologi sistem yang baru yang dipercaya oelh individu dapat Teknologi sistem yang baru yang dipercaya oelh individu dapat meningkatkan kinerjanya akan menghasilkan tingkat pencapaian meningkatkan kinerjanya akan menghasilkan tingkat pencapaian kinerja yang lebih baik oleh individu. Sistem yang berkualitas kinerja yang lebih baik oleh individu. Sistem yang berkualitas tinggi akan mempengaruhi kepercayaan pemakai bahwa dengan tinggi akan mempengaruhi kepercayaan pemakai bahwa dengan sistem tersebut tugas-tugas yang dihadapi akan dapat sistem tersebut tugas-tugas yang dihadapi akan dapat diselesaikan dengan lebih mudah dan cepat. Karena tugas-tugas diselesaikan dengan lebih mudah dan cepat. Karena tugas-tugas relatif lebih mudah dan cepat dikerjakan maka diharapkan kinerja relatif lebih mudah dan cepat dikerjakan maka diharapkan kinerja juga akan meningkat.juga akan meningkat.Dari uraian diatas dapat dirumuskan hipotesis:Dari uraian diatas dapat dirumuskan hipotesis:

H2: Kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi baru akan H2: Kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi baru akan meningkatkan kinerja individu.meningkatkan kinerja individu.

Page 15: METODOLOGI PENELITIAN SESI 4 THEORITICAL FRAMEWORK & HYPOTHESIS DEVELOPMENT

Menggunakan “If” kemudian statementMenggunakan “If” kemudian statement

Contoh:Contoh:– Jika para karyawan dilatih mengenai Jika para karyawan dilatih mengenai

produk secara berkelanjutan maka produk secara berkelanjutan maka pengenalan produk akan terus pengenalan produk akan terus meningkat.meningkat.

Page 16: METODOLOGI PENELITIAN SESI 4 THEORITICAL FRAMEWORK & HYPOTHESIS DEVELOPMENT

Hipotesis deskriptif (Descriptive Hypothesis), adalah pernyataan tentang keberadaan sebuah variabel tunggal. Contoh:HA : Manajer yang dikompensasi berdasarkan besarnya laba akan cenderung menaikkan laba.

Contoh diatas hanya menunjukkan sebuah variabel saja, yaitu variabel laba perusahaan yang cenderung naik, manajer yang dikompensasi berdasar besarnya laba merupakan fenomenanya dan dapat dinyatakan dalam bentuk sampel.

Page 17: METODOLOGI PENELITIAN SESI 4 THEORITICAL FRAMEWORK & HYPOTHESIS DEVELOPMENT

Hipotesis hubungan (relational Hypothesis), merupakan pernyataan tentang hubungan dua buah variabel. Hipotesis hubungan dapat diklasifikasi menjadi; hipotesis korelasi (correlational hypothesis) dan hipotesis penjelas atau kausal (explanatory hypothesis atau causal hypothesis).hipotesis korelasi (correlational hypothesis), merupakan hipotesis yang mengatakan dua variabel terjadi bersamaantanpa diketahui mana yang mempengaruhi yang lainnya.Contoh:HA : Terdapat hubungan positif antara besarnya kompensasi dan laba perusahaan.

Page 18: METODOLOGI PENELITIAN SESI 4 THEORITICAL FRAMEWORK & HYPOTHESIS DEVELOPMENT

hipotesis penjelas atau kausalhipotesis penjelas atau kausal (explanatory hypothesis atau causal (explanatory hypothesis atau causal hypothesis), adalah hipotesis yang hypothesis), adalah hipotesis yang menyatakan hubungan satu variabel menyatakan hubungan satu variabel menyebabkan perubahanvariabel lainnya. menyebabkan perubahanvariabel lainnya. Yang dipengaruhi adalah variabel Yang dipengaruhi adalah variabel dependen (VD) dan variabel yang dependen (VD) dan variabel yang mempengaruhinya adalah variabel mempengaruhinya adalah variabel independen (VI). independen (VI).

Contoh :Contoh :HHAA : Perubahan laba (VI) secara positif : Perubahan laba (VI) secara positif akan berpengaruh terhadap harga saham akan berpengaruh terhadap harga saham (VD)(VD)

Page 19: METODOLOGI PENELITIAN SESI 4 THEORITICAL FRAMEWORK & HYPOTHESIS DEVELOPMENT

Hipotesis :Hipotesis :Hipotesis nolHipotesis nol, adalah hipotesis yang dicoba , adalah hipotesis yang dicoba untuk ditolak (rejected atau refuted). Hipotesis untuk ditolak (rejected atau refuted). Hipotesis nol merupakan dugaaan yang menyatakan dua nol merupakan dugaaan yang menyatakan dua buah variabel adalah jelas dan tidak terdapat buah variabel adalah jelas dan tidak terdapat perbedaan diantaranya.perbedaan diantaranya.Klasifikasi Hipotesis Klasifikasi Hipotesis Hipotesis alternatifHipotesis alternatif, adalah hipotesis yang , adalah hipotesis yang dicoba untuk diterima (accepted) atau didukung dicoba untuk diterima (accepted) atau didukung (supported). Hipotesis alternatif berlawanan (supported). Hipotesis alternatif berlawanan dengan hipotesis nol. Hipotesis alternatif dengan hipotesis nol. Hipotesis alternatif merupakan dugaan yang menunjukkan terdapat merupakan dugaan yang menunjukkan terdapat perbedaan diantara dua buah variabel.perbedaan diantara dua buah variabel.

Contoh:Contoh:

H0: µH0: µm < m < µµww

Page 20: METODOLOGI PENELITIAN SESI 4 THEORITICAL FRAMEWORK & HYPOTHESIS DEVELOPMENT

Kriteria Hipotesis yang baik:Kriteria Hipotesis yang baik:

Dikembangkan dengan teori yang Dikembangkan dengan teori yang sudah ada, penjelasan logis atau sudah ada, penjelasan logis atau hasil hasil penelitian sebelumnya.hasil hasil penelitian sebelumnya.

Hipotesis menunjukkan maksudnya Hipotesis menunjukkan maksudnya dengan jelas.dengan jelas.

hjipotesis dapat diujihjipotesis dapat diuji

Hipotesis ini lebih baik dibanding Hipotesis ini lebih baik dibanding hipotesis kompetisinya. hipotesis kompetisinya.