58
Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang CV GUNUNG BUNGSU ABADI Program : Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kementerian Hukum dan HAM Kegiatan : Pembangunan/Pengadaan/Peningkatan Sarana dan Prasarana Kanwil Pekerjaan : Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang Lokasi : Air Dingin Kota Padang Tahun Anggaran : 2013 A. PENJELASAN UMUM I. PENDAHULUAN Tahap pelaksanaan merupakan tahapan untuk mewujudkan setiap rencana yang dibuat oleh pihak perencana. Pelaksanaan pekerjaan merupakan tahap yang sangat penting dan membutuhkan pengaturan serta pengawasan pekerjaan yang baik sehingga diperoleh hasil yang baik, tepat pada waktunya, dan sesuai dengan apa yang sudah direncanakan sebelumnya. Tahap pelaksanaan pekerjaan merupakan tahap yang menentukan berhasil tidaknya suatu proyek, oleh karena itu perlu dipersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis pekerjaan, rencana kerja, serta tenaga pelaksana khususnya tenaga ahli yang profesional yang dapat mengatur pekerjaan dengan baik serta dapat mengambil keputusan-keputusan mengenai masalah- masalah yang ditemui di lapangan. Dalam pelaksanaan fisik suatu proyek bisa saja timbul masalah-masalah yang tidak terduga dan tidak dapat diatasi oleh satu pihak saja. Untuk itulah diperlukan adanya rapat koordinasi untuk memecahkan dan menyelesaikan masalah bersama-sama. Dalam rapat koordinasi dihadiri oleh : - Konsultan proyek - Koordinator dan para pelaksana - Pihak pemilik (owner) jika diperlukan - Pihak perencana / arsitek jika diperlukan. METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Metode Pelaksanaan Dapur CV Gunung Bungsu.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Metode Pelaksanaan Dapur CV Gunung Bungsu.pdf

Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang

CV GUNUNG BUNGSU ABADI

Program : Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kementerian

Hukum dan HAM

Kegiatan : Pembangunan/Pengadaan/Peningkatan Sarana dan

Prasarana Kanwil

Pekerjaan : Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang

Lokasi : Air Dingin Kota Padang

Tahun Anggaran : 2013

A. PENJELASAN UMUM

I. PENDAHULUAN

Tahap pelaksanaan merupakan tahapan untuk mewujudkan setiap rencana

yang dibuat oleh pihak perencana. Pelaksanaan pekerjaan merupakan tahap

yang sangat penting dan membutuhkan pengaturan serta pengawasan

pekerjaan yang baik sehingga diperoleh hasil yang baik, tepat pada waktunya,

dan sesuai dengan apa yang sudah direncanakan sebelumnya.

Tahap pelaksanaan pekerjaan merupakan tahap yang menentukan berhasil

tidaknya suatu proyek, oleh karena itu perlu dipersiapkan segala sesuatu yang

berhubungan dengan teknis pekerjaan, rencana kerja, serta tenaga pelaksana

khususnya tenaga ahli yang profesional yang dapat mengatur pekerjaan

dengan baik serta dapat mengambil keputusan-keputusan mengenai masalah-

masalah yang ditemui di lapangan.

Dalam pelaksanaan fisik suatu proyek bisa saja timbul masalah-masalah yang

tidak terduga dan tidak dapat diatasi oleh satu pihak saja. Untuk itulah

diperlukan adanya rapat koordinasi untuk memecahkan dan menyelesaikan

masalah bersama-sama. Dalam rapat koordinasi dihadiri oleh :

- Konsultan proyek

- Koordinator dan para pelaksana

- Pihak pemilik (owner) jika diperlukan

- Pihak perencana / arsitek jika diperlukan.

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Page 2: Metode Pelaksanaan Dapur CV Gunung Bungsu.pdf

Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang

CV GUNUNG BUNGSU ABADI

Hal-hal yang dibahas dan diselesaikan dalam rapat koordinasi meliputi :

- Kemajuan ( progress) pekerjaan di lapangan

- Masalah-masalah dan solusinya menyangkut pelaksanaan di lapangan

- Realisasi pelaksanaan pekerjaan yang telah dicapai dibandingkan

dengan time schedule yang telah direncanakan

- Masalah administrasi yang menyangkut kelengkapan dokumen kontrak

- Sasaran yang akan dicapai untuk jangka waktu ke depan

Dalam tahap pelaksanaan, semua pelaksanaan pekerjaan di lapangan

mengikuti rencana yang telah dibuat oleh pihak perencana. Antara lain

gambar rencana dan segala detailnya, jenis material, dan dokumen lainnya.

Tahap selanjutnya kontraktor mengerjakan shop drawing sebagai gambar

pelaksanaan dengan ruang lingkup serta detail yang lebih sempit kemudian

untuk tahap akhir kontraktor membuat as built drawing sebagai gambar akhir

sesuai dengan yang ada di lapangan yang digunakan sebagai laporan akhir.

Dalam Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang.

Koordinasi, pelaksanaan dan metode yang tepat dalam pelaksanaan proyek

ini sangat diperlukan agar proyek ini dapat berjalan tepat waktu dan

memenuhi kualitas yang diharapkan. Waktu Pelaksanaan Pekerjaan ini adalah

120 (Seratus Dua Puluh ) hari kalender.

II. LINGKUP PEKERJAAN

Adapun lingkup pekerjaan pada pekerjaan ini secara garis besar meliputi :

I. PEKERJAAN PERMULAAN

II. PEKERJAAN PONDASI DAN PLAT LANTAI

PEKERJAAN PONDASI BATU KALI

PEKERJAAN RUANG TUNGKU

PEKERJAAN MEJA BETON

PEKERJAAN PLAT LANTAI

III. PEKERJAAN BETON DAN DINDING

PEKERJAAN BETON BETULANG

PEKERJAAN DINDING

IV. PEKERJAAN KAP ATAP/ATAP

V. PEKERJAAN PLESTERAN

VI. PEKERJAAN LANTAI

VII. PEKERJAAN PINTU, JENDELA DAN VENTILASI

VIII. PEKERJAAN TOILET/WC

IX. PEKERJAAN PENGECATAN

Page 3: Metode Pelaksanaan Dapur CV Gunung Bungsu.pdf

Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang

CV GUNUNG BUNGSU ABADI

X. PEKERJAAN PERLENGKAPAN

PEKERJAAN INSTALASI PENERANGAN

PEKERJAAN CCTV DAN TV MONITOR

PEKERJAAN SANITAIR

PEKERJAAN TERAS DAN SALURAN KELILING

XI. PEKERJAAN BANGUNAN / RUANG GAS

III. RENCANA FASILITAS LAPANGAN

Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, terlebih dahulu dibuat “Rencana

Fasilitas Lapangan atau Site Facilities Plan” untuk pengaturan lokasi pekerjaan,

termasuk pengaturan penempatan alat, stok material dan sarana penunjang

lainnya yang akan digunakan dalam pelaksanaan pembangunan proyek,

antara lain kantor direksi keet, gudang, barak kerja, posisi peralatan, dan fungsi

lainnya. Dalam menempatkan barang dan material kebutuhan pelaksanaan,

baik di gudang maupun di halaman terbuka akan diatur sedemikian rupa

sehingga:

- Tidak mengganggu kelancaran dan keamanan.

- Memudahkan pemeriksaan dan pengecekan.

- Tidak menimbulkan masalah kesehatan dan keselamatan kerja.

Page 4: Metode Pelaksanaan Dapur CV Gunung Bungsu.pdf

Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang

CV GUNUNG BUNGSU ABADI

Site facilities plan dibuat berdasarkan kebutuhan per periode waktu pekerjaan,

dimana site facilities plan dibuat ideal untuk jangka waktu yang efektif sehingga

tidak terlalu banyak merevisi site facilities plan. Lalu lintas keluar masuk

kendaraan proyek atau jalan kerja akan diproteksi / dibatasi dengan

menggunakan barikade dan rambu-rambu sehingga memperkecil

kemungkinan terhadap kecelakaan lalu lintas, gangguan keamanan,

ketertiban maupun gangguan yang lain. Barang-barang dan material yang

tidak akan digunakan lagi untuk kebutuhan langsung pada pekerjaan sesegera

mungkin akan dikeluarkan dari site.

Fasilitas Lapangan, Kantor lapangan untuk Direksi keet, Kontraktor, Gudang,

dan Workshop akan ditempatkan dilokasi yang terpisah namun berdekatan

dan terjangkau sehingga dapat membantu efektivitas pelayanan kerja

konstruksi.

IV. MANAJEMEN PROYEK

Pengelolaan pelaksanaan pekerjaan di proyek ini ditangani oleh tenaga-

tenaga terampil yang sudah berpengalaman dalam penanganan proyek-

proyek besar, sehingga keberhasilan pelaksanaan pekerjaan akan benar-benar

terjamin, sesuai dengan apa yang diharapkan oleh semua pihak. Disamping itu,

tenaga-tenaga kerja yang akan diikutsertakan dalam pelaksanaan pekerjaan

ini merupakan tenaga-tenaga Profesional yang telah dibina kemampuan dan

produktifitasnya dalam pelaksanaan proyek-proyek besar dan serupa, yang

sebelum ini telah ditangani oleh tenaga ahli perusahaan

1. Struktur Organisasi

Pelaksanaan proyek dikelola oleh suatu tim manajemen yang dipimpin

Kepala Proyek, dibantu oleh beberapa tenaga staf dan tenaga Pelaksana

Lapangan yang sesuai dengan bidang pekerjaannya beserta pembantu-

pembantunya.

2. Koordinasi

Kepala proyek memimpin semua kegiatan proyek, baik di bidang

administrasi, teknik dan lain -lain.

- Urusan teknik engineering dan quality control, Kepala Proyek dibantu oleh

bagian teknik beserta stafnya.

- Urusan keuangan, administrasi umum dan personalia, dibantu oleh

bagian Personalia dan Keuangan beserta stafnya.

Page 5: Metode Pelaksanaan Dapur CV Gunung Bungsu.pdf

Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang

CV GUNUNG BUNGSU ABADI

- Bagian logistik dan peralatan, dibantu oleh Bagian Logistik dan Peralatan.

Secara organisasi perusahaan, Kepala Proyek bertanggung jawab

langsung kepada Kepala Wilayah yang bertindak sebagai pengelola

operasional Perusahaan dan bertanggung jawab langsung kepada

Direksi CV GUNUNG BUNGSU ABADI. Dengan sistim organisasi seperti

tersebut, maka pelaksanaan proyek akan berjalan dengan lancar, dan

penyelesaian pekerjaan akan dapat tercapai dalam waktu yang

ditentukan dan dengan mutu yang diharapkan. Hal tersebut benar-benar

menjadi perhatian dan komitmen CV GUNUNG BUNGSU ABADI sebagai

Pelaksana / Penyedia Jasa.

Page 6: Metode Pelaksanaan Dapur CV Gunung Bungsu.pdf

Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang

CV GUNUNG BUNGSU ABADI

V. METHODA PENCAPAIAN SASARAN

Untuk menjamin sistem manajemen dapat berlangsung dengan baik, CV

GUNUNG BUNGSU ABADI telah mengeluarkan Kebijakan Mutu dimana

perusahaan kami sebagai badan usaha di bidang Usaha jasa konstruksi selalu

mengendalikan resiko terhadap keselamatan-kesehatan kerja, Lingkungan dan

mutu dengan cara menerapkan Sistem Manajemen untuk memenuhi Kepuasan

Stakeholders sebagai bentuk komitmen tersebut, Manajemen selalu :

Memenuhi Peraturan perundangan & persyaratan lain yang berlaku.

Meningkatkan kinerja secara berkesinambungan.

Mencegah cidera, sakit akibat kerja & pencemaran lingkungan.

Memberikan pelatihan, menyediakan tempat dan sarana kerja yang

sehat, aman & nyaman kepada seluruh karyawan.

1. Sistem Pengendalian Proyek

Sarana pengendalian merupakan sesuatu yang sangat diperlukan untuk

menjamin keberhasilan pelaksanaan pekerjaan. Sebelum pelaksanaan

pekerjaan dimulai, segala sesuatu yang ada hubungannya dengan

pengendalian dipersiapkan dan dituangkan dalam bentuk daftar-daftar isian (

formulir-formulir ) pengendalian, yang mengacu pada jadwal pelaksanaan

pekerjaan yang berupa barchart.

Program utama yang telah

dituangkan di dalam barchart

tersebut, di lapangan dijabarkan lagi

secara lebih terinci. Dibuat program

mingguan, yang realisasinya

dipantau dengan daftar-daftar isian (

formulir-formulir ) laporan kegiatan

pekerjaan. Untuk memandu

pelaksanaan pekerjaan di lapangan,

dibuat metoda kerja yang rinciannya

dilengkapi dengan gambar-gambar

pelaksanaan ( shop drawing ) yang

mudah dibaca dan dimengerti oleh setiap petugas yang terlibat didalam

pelaksanaan pekerjaan.

Dengan sarana-sarana tersebut, maka sasaran kerja akan dicapai seperti yang

diharapkan. Pengendalian Proyek diterapkan dengan :

Page 7: Metode Pelaksanaan Dapur CV Gunung Bungsu.pdf

Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang

CV GUNUNG BUNGSU ABADI

Pengendalian Waktu - Perencanaan dan Monitoring Master

Schedule, Schedule Bahan, Schedule Alat. - Perencanaan dan

Monitoring schedule detail dan schedule mingguan.

Pengendalian Mutu - Perencanaan dan pengendalian gambar -

Pelaksanaan Inspeksi dan Test dan penanganannya - Pelaksanaan

Audit Mutu Internal

Pengendalian Biaya - Perencanaan design yang mantap. - Bekerja

sekali jadi, tidak ada rework. - Pembuatan data administrasi yang

tertib dan tepat.

2. Pemilihan Alat

Pemilihan peralatan yang tepat baik dari segi jenis, jumlah maupun

kapasitasnya serta sesuai dengan kondisi lapangan akan menjamin

tercapainya sasaran pelaksanaan pekerjaan yakni Biaya Hemat, Mutu Akurat

dan Waktu Tepat.

Kebutuhan peralatan minimum yang ditentukan akan dicukupi dengan alat

milik sendiri, namun jika dalam peleksanaannya terjadi kekurangan alat, maka

akan kami penuhi dari sumber alat yang banyak terdapat di Provinsi Sumatera

Barat atau kami datangkan dari Provinsi lain.

3. Bahan

Material-material tersebut akan dibawa ke laboratorium untuk dilakukan

pengujian, dan pada produk tertentu pabrikan diminta menunjukkan sertifikat

uji test yang pernah dilakukan yang masih berlaku untuk menjamin persyaratan

sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan.

Material akan didatangkan

sebelum jadwal pemakaian,

sehingga tidak terjadi

keterlambatan pekerjaan hanya

karena material belum datang.

Kebutuhan pokok bahan

bangunan proyek ini adalah,

beton , besi tulangan, bahan

waterproofing, kawat bronjong

pabrikan disamping material

penunjang seperti : semen, pasir,

dll.

Baja tulangan ditest terlebih dahulu di laboratorium, untuk menjamin

persyaratan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan. Tulangan harus bebas

Page 8: Metode Pelaksanaan Dapur CV Gunung Bungsu.pdf

Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang

CV GUNUNG BUNGSU ABADI

dari kotoran, lemak dan karat serta bahan-bahan yang mengurangi daya

rekat.

Pemasangan tulangan akan dilakukan sedemikian rupa sehingga posisi dari

tulangan sesuai dengan rencana dan tidak mengalami perubahan bentuk

maupun tempat selama pengecoran berlangsung. Sebelum digunakan

disimpan dengan cara berkelompok berdasarkan ukuran masing-masing, dan

bebas dari hubungan langsung dengan tanah lembab maupun basah.

4. Tenaga kerja

Tenaga kerja yang digunakan dalam penanganan proyek ini terdiri atas;

Tenaga pimpinan dan staf manajemen proyek.

Tenaga operasional lapangan terdiri dari pelaksana, pengawas, mekanik

dan operator.

Pekerja (labour).

Tenaga inti yang digunakan, merupakan tenaga pilihan yang sering

menangani proyek-proyek besar dan pekerjaan-pekerjaan yang sejenis.

5. Pengamanan (security)

Untuk pengawasan dan pengamanan proyek, kami akan menyediakan

tenaga keamanan dan keselamatan sesuai dengan kebutuhan, yang bertugas

untuk :

a. Pengawasan terhadap para pekerja

b. Pengawasan terhadap bahan-bahan dan peralatan untuk mencegah

pencurian.

Page 9: Metode Pelaksanaan Dapur CV Gunung Bungsu.pdf

Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang

CV GUNUNG BUNGSU ABADI

c. Mencegah dan menghindari terjadinya kebakaran di proyek, dengan

melarang para pekerja membuat api untuk keperluan apapun, dan

menyediakan tabung pemadam kebakaran yang mudah dicapai, baik

ditempat pekerjaan maupun di kantor proyek.

d. Melakukan pengawasan terhadap pemakaian alat-alat keselamatan kerja,

seperti helm kerja, sabuk pengaman, sepatu, sarung tangan jika dipersyaratkan.

e. Melakukan pengawasan dan menyiapkan pagar-pagar pengaman di

tempat-tempat yang berbahaya maupun yang sifatnya mengganggu

kegiatan proyek.

f. Mengawasi pemakaian peralatan untuk mencegah terjadinya kecelakaan.

g. Menjaga keamanan para petugas proyek terhadap gangguan/ ancaman

dari pihak luar, serta mencegah kemungkinan terjadinya keributan dilingkungan

proyek.

h. Menjaga kelancaran lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan.

Untuk menjaga keselamatan kerja seluruh staf dan pekerja yang terlibat dalam

kegiatan proyek, akan dibentuk unit K-3 yang akan membuat program seperti

tersebut di atas dan akan diawasi oleh tenaga satpam.

Dalam menanggulangi hal-hal yang mungkin dapat terjadi, maka unit K-3 akan

bekerja sama dengan Puskesmas, Klinik, Rumah Sakit, maupun instansi-instansi

lain yang terkait. Sebagai sarana komuniksi di proyek, digunakan handy talky

(HT), baik oleh untuk para petugas keamanan, para pelaksana (supervisor) dan

petugas-petugas lain yang memerlukan hubungan secara menerus. Komunikasi

juga diperlukan antara menara pengendali dengan kantor kontraktor atau

dengan pelaksana lapangan secara langsung.

6. Pengendalian Mutu ( Quality Control )

Untuk menjamin agar diperoleh hasil kerja yang baik sesuai dengan mutu yang

disyaratkan, perlu dilakukan pengendalian mutu (quality control ) dengan cara

melakukan pemeriksaan secara teratur, baik terhadap bahan-bahan yang

digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan, maupun terhadap cara

pelaksanaan pekerjaan sendiri. Alat-alat ukur secara berkala dikalibrasi agar

selalu dapat berfungsi dengan akurat.

Peralatan yang lain setiap selesai digunakan dibersihkan dan bagian-bagian

yang perlu secara berkala dilumasi. Setiap bagian diperiksa barangkali ada

suku cadang yang perlu atau sudah waktunya diganti agar peralatan tersebut

Page 10: Metode Pelaksanaan Dapur CV Gunung Bungsu.pdf

Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang

CV GUNUNG BUNGSU ABADI

dapat beroperasi dengan baik selama digunakan dan tidak mengalami

kerusakan secara tiba-tiba ditengah-tengah pelaksanaan pekerjaan.

Meskipun untuk hal-hal tersebut di atas sudah ada penanggung jawabnya

langsung, kiranya perlu ditunjuk petugas khusus quality control yang dikoordinasi

oleh bagian teknik.

Page 11: Metode Pelaksanaan Dapur CV Gunung Bungsu.pdf

Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang

CV GUNUNG BUNGSU ABADI

B. METODA PELAKSANAAN

Urutan pekerjaan pada metode pelaksanaan ini secara garis besar adalah

sebagai berikut :

I. PEKERJAAN PERMULAAN

Pekerjaan Permulaan/pendahuluan dikerjakan pada minggu pertama sampai minggu

ke 2.

1. Dokumentasi dan Pengukuran Ulang

Untuk pembuatan Dokumentasi foto dilakukan sebelum dilaksanakan (0 %),

sedang dilaksanakan (50 %) dan selesai dilaksanakan (100 %). Sebelum proyek

dimulai diwajibkan membuat gambar soft drawing (MC. 0), asbuild drawing

(MC. 100) dan keperluan lain selama proyek berlangsung proyek.

Kondisi eksisting lapangan (0%) Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang

Page 12: Metode Pelaksanaan Dapur CV Gunung Bungsu.pdf

Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang

CV GUNUNG BUNGSU ABADI

Untuk pengukuran ketinggian harus dicocokkan pada titik tetap dengan

ketelitian 10 V L mm, dengan penjelasan adalah jarak dari titik – titik (sircuit)

yang diambil ketinggiannya tersebut (dlm Km). Ketinggian pengukuran akan

dilakukan dalam batas – batas kesesuaian sebagai berikut :

- Titik tampang lintang, boleh terletak < 20 km dari Posisi yang ditentukan

baik arah vertical maupun horizontal.

- Pengukuran titik tinggi harus diselesaikan pada sebuah titik petak atau

dibawa kembali ketitik persamaan.

- Patok – patok yang menunjukkan tinggi akhir dari pekerjaan tanah harus

dipasang tidak melewati 2,5 mm dari titik tinggi yang benar.

- Garis singgung dan lengkung, perbedaannya dengan yang benar khusus

< 20 mm terhadap Posisi yang benar. Titik untuk bangunan harus terletak

tidak lebih dari 2,5 mm dari kedudukan yang sebenarnya kecuali pada

pemasangan pekerjaan baja, dan peralatannya memerlukan ketelitian

yang lebih tinggi.

2. Pengukuran Lapangan & Pemasangan Bowplank

Sebelum pekerjaan

dilaksanakan, terlebih dahulu

menentukan dan membuat

patok sebagai acuan titik

koordinat dan elevasi pekerjaan

Tanggul dan bangunan-

bangunan lainnya.

Melakukan pengukuran dengan

mengambil referensi dari titik

Bench Mark (BM) yang telah

ditentukan harganya yang

terbuat dari Beton permanent.

- Untuk mempermudah pelaksanaan dibuat Patok simpanan sedekat

mungkin dengan pekerjaan dan aman dari gangguan (diambil dari Patok

BM yang sudah ada)

- Menentukan titik elevasi dan posisi yang akan dikerjakan

- Tandai patok acuan atau patok pedoman dengan cat berwarna merah

untuk mempermudah dilihat oleh yang mengerjakan.

Page 13: Metode Pelaksanaan Dapur CV Gunung Bungsu.pdf

Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang

CV GUNUNG BUNGSU ABADI

3. Pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi

Mobilisasi peralatan meliputi pengiriman dan penempatan semua peralatan

yang diperlukan di lapangan. Peralatan ditepatkan sedemikian rupa sehingga

mampu melayani/mendukung pelaksanaan pekerjaan yang berada dalam

jangkauannya.

Untuk kebutuhan pemakaian perlatan guna menunjang pekerjaan dilapangan,

setelah dievaluasi kebutuhan pemakaian peralatan yang dibutuhkan, maka

segera didatangkan / dimobilisasi peralatan dimaksud.

4. Pekerjaan Pembuatan los kerja dan gudang

Acces road (jalan penghubung sementara) merupakan jalan penghubung /

darurat untuk mencapai lokasi pekerjaan. Sebelum pekerjaan dimulai kami

akan membuat dan memelihara jalan penghubung sementara kearah lokasi

tersebut pada tempat yang telah disetujui dan juga kami akan membuat

fasilitas yang diperlukan untuk melintasi sungai, aliran sungai yang ada harus

Page 14: Metode Pelaksanaan Dapur CV Gunung Bungsu.pdf

Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang

CV GUNUNG BUNGSU ABADI

diperbaiki dan memperkuat suatu fasilitas yang ada digunakan untuk menuju

lokasi pekerjaan, jika diperlukan.

5. Pembuatan Direksi Keet

Gudang dan loss kerja. ukuran luas kantor direksiket, gudang, dan los kerja

disesuaikan dengan tidak mengabaikan keamanan dan kerbersihan dan

bahaya kebakaran serta memperhatikan tempat yang tersedia sehingga tidak

menggagu kelancaran kerja dan arus lalulintas.

Page 15: Metode Pelaksanaan Dapur CV Gunung Bungsu.pdf

Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang

CV GUNUNG BUNGSU ABADI

II. PEKERJAAN PONDASI DAN PLAT LANTAI

Pekerjaan Pondasi Dan Plat Lantai dikerjakan pada minggu ke 2 sampai minggu ke 7

1.Pekerjaan Galian Untuk Pondasi

Berikut hal hal yang perlu diperhatikan berhubungan dengan pekerjaan galian

pondasi :

Pekerjaan galian tanah ini di awali dengan pemasangan bowplang, bahan

yang di butuhkan adalah kayu 5/7 dan papan 2/20 ,kayu bowplang terpasang

maka kami melakukan pengukuran untuk menentukan as-as bangunan dan

pell lantai alat yang di gunakan untuk pengukuran ini adalah theodolit serta

alat ukur lainnya. Setelah pemasangan bouwplang selesai maka dilanjutkan

dengan penggalian pondasi sesuai dengan denah rencana bangunan.

Pekerjaan galian pondasi tanah bangunan adalah pekerjaan yang sering

mengalami kendala disamping berhubungan dengan alam juga pekerjaan ini

sering dianggap sepele karena dianggap hanya membutuhkan tenaga saja.

Bagi orang yang kurang mengerti mungkin berpikir tidak masalah jika galian

pondasi salah, kan nanti tidak kelihatan karena akan dituutp kembali, padahal

bisa saja kesalahan tersebut akan mengakibatkan kerugian waktu, material

dan juga mempengaruhi ukuran bangunan dan juga kekuatan konstruksinya.

Kadang banyak pekerja tidak memperdulikan keselamatan saat melakukan

penggalian tanah. Banyak resiko yang akan dihadapi jika terjadi kesalahan

galian tanah pondasi misalnya :

Page 16: Metode Pelaksanaan Dapur CV Gunung Bungsu.pdf

Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang

CV GUNUNG BUNGSU ABADI

galian tanah yang tidak sesuai dengan posisi dan ukurannya akan

mempengaruhi proses konstruksi berikutnya, dimana penempatan/ titik titik

pondasi yang salah akan mempengaruhi posisi kolom. bila elevasi galian tidak

sesuai, misalnya terlampau dalam atau terlampau rendah berpengaruh

terhadap kekuatan daya dukung berdasarkan hasil pengujian tanah.

Bila posisi terlalu jauh dari rencana, bisa mengakibatkan pengulangan galian

yang menimbulkan kerugian waktu dan biaya. pekerjaan galian tanah

mengandung resiko longsoran dan reruntuhan.

Kami akan memperhatikan faktor keamanan bagi masyarakat di sekitar galian

pada saat pelaksanaan pekerjaan. Perlunya pembuatan pagar atau papan

petunjuk agar setiap orang berhati-hati disekitar galian. Hanya pekerja dan

yang berkepentingan yang diijinkan memasuki area galian pondasi.

Pelaksana mengatur pekerja di lapangan sesuai posisi dan job desk masing-

masing agar pekerjaan dapat efektif dan optimal. Untuk pekerjaan galian yang

digunakan secara manual, maka kami akan memperhatikan kondisi si pekerja

dan juga harus menyiapkan peralatan yang dibutuhkan misalnya cangkul,

sekop, tambang, ember/ karung pembuang tanah.

Sebelum dilakukan penggalian pelaksana dan pengawas perlu memeriksa

batas tanah pemilik. Jika tanah berbatasan dengan pemilik lain maka terlebih

dahulu dilakukan pembicaraan apakah galian tanah dapat dibuang

sementara ke lokasi tanahnya, jika tidak bisa dilakukan maka harus dilakukan

pengaturan posisi pembuangan supaya dapat dihindari terjadinya longsoran

tanah.

Untuk lokasi area yang sempit perlu diperhatikan posisi pembuangan tanah

supaya tetap tersedia lokasi penempatan material dan peralatan pengecoran.

Pengawas dan pelaksana memeriksa sistim penumpukan tanah galian pondasi

dan memastikan sistem penumpukan tersebut tidak menghambat proses

pengecoran. Sebelum penggalian dimulai, Pengawas dan Pelaksana supaya

memeriksa dimensi dan elevasi kedalaman galian (disesuaikan dengan

gambar. Kami akan membuat papan bowplank yang kuat untuk membuat

garis benang posisi dan batas tanah yang akan digali. Pemberian benang

harus mudah dibuka dan dipasangkan kembali supaya tidak menganggu

pekerjaan galian. Kami akan mengatur metode pengalian, pembuangan dan

penumpukan tanah. Penumpukan tanah galian tidak boleh terkonsentrasi

dekat galian untuk mengurangi resiko runtuhan tanah masuk kembali ke dalam

galian pondasi .

Page 17: Metode Pelaksanaan Dapur CV Gunung Bungsu.pdf

Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang

CV GUNUNG BUNGSU ABADI

Bila ukuran galian lebih dari 1 m, kami akan menyediakan tangga sementara,

disediakan buat pekerja sebagai akses turun naik ke dalam penggalian. Type

galian disesuaikan dengan kondisi tanah aktual. Untuk kondisi tanah dimana

koefisien runtuhan tanah kecil dapat dilakukan sisi galian tegak, jika koefisien

runtuhan tanah besar maka sisi galian miring.

Page 18: Metode Pelaksanaan Dapur CV Gunung Bungsu.pdf

Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang

CV GUNUNG BUNGSU ABADI

Untuk jenis tanah berlumpur, kemungkinan terjadinya longsoran/runtuhan tanah

cukup besar. Karena itu buat galian sisi miring dan lebar galian dibuat lebih

besar dari ukuran dimensi tapak. Lakukan penambahan cerucuk sebagai turap.

Tujuannya supaya tekanan lumpur akan berkurang ke bekisting. Untuk galian

pondasi kedalaman lebih dari 1 m dimana jenis tanah adalah tanah runtuhan,

pengawas memerintahkan pelaksana segera melakukan pemasangan struktur

penahan tanah (turap).

Page 19: Metode Pelaksanaan Dapur CV Gunung Bungsu.pdf

Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang

CV GUNUNG BUNGSU ABADI

2. Pondasi Batu kali

Pondasi batu kali ini diawali dengan penggaliaan pondasi batu kali sesuai

dengan gambar kerja, lantai kerja dengan pasir urug tebal 10 cm kemudian

memasang anstampang batu bata 1:4,dan diberi pasangan besi angkur 12 mm

diatas pondasi batu kali. batu kali harus bersih dari tanah dan lumpur .bentuk

dan ukuran di sesuaikan dengan gambar dan di setujui oleh direksi pengawas

lapangan dan dikerjakan oleh tenaga ahli di bidangnya.

Tenaga yang dipakai untuk pekerjaan pondasi batu kali adalah sbb :

- Pekerja

- Tukang batu

- Mandor

Alat yang digunakan untuk pekerjaan pondasi batu kali adalah sbb:

- Conceret mixser

- Gerobak sorong

- Cangkul - Skop

- Alat tukang lainnya

Bahan yang di gunakan untuk pekerjaan pondasi batu kaliadalah sbb:

- Semen pc

- Pasir

- Batu kali

- Kayu klas III

- Paku

3. Pondasi Tapak Setempat

a. Sebelum dilakukan pengecoran, dasar pondasi harus diberi pasir urug

dengan ketebalan 10 cm, untuk itu dasar pondasi harus diberi lantai

kerja,mutu ad 1:3:5 dibawah pondasi t 5 cm sedemikian rupa agar air tidak

naik ke permukaan dan jika masih ada air maka di sedot dengan mesin

b. Galian tanah berpedoman pada bouplank dan gambar kerja

c. Tebar dan padatkan lantai kerja

d. Memasang bekesting

e. Memasang pekerjaan penulangan beton

f. Pasang stek yang diperlukan unuk pekerjaan lain

g. Bersihkan daerah yang akan dicor

h. Cor beton dan padatkan dengan vibrator i. Curing perawatan beton

Page 20: Metode Pelaksanaan Dapur CV Gunung Bungsu.pdf

Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang

CV GUNUNG BUNGSU ABADI

Item pekerjaan Pondasi Tapak Setempat adalah :

1. Pek lantai kerja dengan pasir urug tebal 10 cm

2. Pek. Beton di bawah Pondasi Plat (beton mutu 1:3:5) t= 5cm

3. Pek. Plat Pondasi Type P1(2,50x1,80xo,35) mutu ad 1:2:3

4. Pek. Plat Pondasi Type P2(2,50x1,80xo,35) mutu ad 1 : 2 :3

5. Pek. Beton Kolom Pendek 35/50(K1); mutu ad 1 : 2 : 3

Tenaga yang dipakai untuk pekerjaan pondasi plat beton adalah sbb :

- Pekerja

- Tukang kayu

- Tukang besi

- Tukang batu

- Mandor

Alat yang digunakan untuk pekerjaan pondasi plat beton adalah sbb:

- Conceret mixer

- Gerobak sorong

- Cangkul

- Skop

- Alat tukang lainnya

Bahan yang di gunakan untuk pekerjaan pondasi plat beton adalah sbb:

- Besi beton

- Kawat

- Semen pc

- Pasir

- Krekel

- Kayu klas III

- Paku

Page 21: Metode Pelaksanaan Dapur CV Gunung Bungsu.pdf

Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang

CV GUNUNG BUNGSU ABADI

III. PEKERJAAN BETON BERTULANG DAN DINDING

Pekerjaan Beton bertulang dan dinding dikerjakan pada minggu ke 5 sampai minggu

ke 10

1. Beton Struktur

Bahan terdiri dari semen portland, pasir, agregat kasar dan air sebelum dipergunakan

diambil sampel terlebih dahulu untuk ditest dan dibuat job mix desain sesuai dengan

persyaratan spesifikasi teknis.

Bahan yang dipergunakan :

- Agregat/ kerikil, Kebersihan material adalah syarat mutlak untuk mendapatkan

mutu beton sesuai dengan spesifikasi teknik/ yang disyaratkan dalam gambar

rencana.

- Pasir, Pasir yang digunakan dalam proyek ini adalah Pasir Alam.

- Semen, Penggunaan semen untuk konstruksi beton harus yang telah melalui

proses tes laboratorium terhadap kekuatan semen serta bahan pembentuk

semen, sehingga dalam pelaksanaannya nanti tidak menjadi masalah.

- Semen, Penyimpanan zak semen harus terhindar dari air dan kondisi lembab,

untuk itu lantai dasar dari penyimpanan zak semen minimal 30 cm di atas tanah.

- Air, Air yang dipergunakan untuk campuran beton haruslah yang bersih/ atau

tidak mengandung minyak, garam, asam, basa, gula bahan organik/ lumpur

dan bahan lain yang akan mengakibatkan proses kimiawi dari beton gagal.

Page 22: Metode Pelaksanaan Dapur CV Gunung Bungsu.pdf

Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang

CV GUNUNG BUNGSU ABADI

Peralatan yang diperlukan :

- Concrete Mixer

- Concrete Vibrator

- Kereta Sorong

- Peralatan Tukang

Pelaksanaan :

- Pekerjaan Beton Bertulang adukan 1:2:3 adalah beton dengan kuat tekan

silinder usia 28 hari, Kadar semen minimal 326 kg/m 3 berbentuk kubus ukuran

15x15x15 cm 3 , dengan nilai slump antara 10 ± 2 cm.

- Setelah melalui tahapan pengujian Beton, maka selanjutnya adalah pekerjaan

persiapan untuk pengecoran berupa pembuatan beksiting. Bekisting dibuat

sesuai dengan bentuk dan ukuran yang ditentukan dalam gambar kerja.

- Bekisting/ cetakan beton sebelum pengecoran dilakukan, harus dipersiapkan

sehingga posisi terakhir dari kedudukan konstruksi yang diminta dapat betul-

betul dipenuhi, antara lain bentuk, kekakuan dan kekuatannya, bagian-bagian

yang akan dicor harus bersih, bebas dari segala macam kotoran.

- Besi yang sudah terpasang harus bebas dari karat maupun kotoran, dapat

mengurangi ikatan beton dengan besi tulangan. Posisi tulangan, ikatan dan

jumlah batang besi yang terpasang serta tebal selimut harus sesui dengan

Gambar Rencana.

- Semua bentuk bekisting dan posisi pembesian harus disetujui Direksi sebelum

pengecoran dilaksanakan.

- Beton dibuat sedekat-dekatnya dengan tempat pengecoran, dimana dalam

proses pengecoran ini dilakukan terus-menerus tidak berhenti sampai batas-

batas penghentian pengecoran (siar pelaksanaan) yang diijinkan dan disetujui

Direksi. Untuk mencegah timbulnya rongga, adukan harus dipadatkan selama

pengecoran berlangsung dengan menggunakan vibrator.

- Alat vibrator yang digunakan mempunyai frekuensi lebih dari 85 getaran tiap

detik agar beton selalu dalam keadaan plastis dan dapat mengisi dengan

mudah ke dalam diantara besi.

Page 23: Metode Pelaksanaan Dapur CV Gunung Bungsu.pdf

Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang

CV GUNUNG BUNGSU ABADI

Kekuatan beton disesuaikan dengan kekuatan rencana, sebagaimana yang

telah terlampir pada gambar rencana. Perancah yang dipakai harus dengan

kayu yang baik.

Pekerjaan beton juga dilakukan secara manual dengan memakai tenaga

manusia akan tetapi untuk pengadukan spesi dipakai beton molen. Pekerjaan

diawali dengan pekerjaan penulangan dengan besi-besi yang telah

ditetapkan dalam gambar rencana. Setelah pemasangan besi tulangan siap

dilaksanakan maka setelah itu dilanjutkan dengan pekerjaan memasang

bekesting dan kayu perancah. Apabila kayu perancah dan bekesting selesai

dikerjakan maka kita melakukan pengecoran beton.

Langkah kerja pekerjaan beton bertulang (struktur):

1. Pengukuran sesuai dengan gambar kerja dan harus siku

2. Pekerjaan bekesting,

3. Pekerjaan pembesian

4. Pekerjaan perancah

5. Pekerjaan pengecoran

6. Pekerjaan pemadatan beton

7. Pekerjaan pembongkaran bekesting/perancah

8. Pekerjaan finising beton

Page 24: Metode Pelaksanaan Dapur CV Gunung Bungsu.pdf

Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang

CV GUNUNG BUNGSU ABADI

Berikut beberapa langkah yang akan kami kerjakan dalam penggunaan

perancah di tempat kerja ;

1. Perancah akan dibuatkan untuk semua pekerjaan, yang tidak bisa

dijamin keamanannya bila dikerjakan secara aman pada suatu

ketinggian dan / atau setiap ketinggian pekerjaan yang melebihi 2 meter

harus menggunakan perancah yang memenuhi standar.

2. Papan untuk perancah harus tahan retak atau pecah.

3. Paku harus mempunyai panjang dan tebal yang cukup.

4. Paku besi yang getas (cast iron) tidak boleh digunakan.

5. Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan perancah harus

disimpan dengan baik dan jauh dari material yang berbahaya.

6. Perancah harus dihitung dengan faktor pengaman (safety factor)

sebesar 4 kali beban maksimal.

7. Perancah harus diberi tangga pengaman untuk tempat berjalan dan

lain-lain fasilitas yang aman.

8. Perancah harus cukup diberi penguat (Brace). dalam kondisi yang stabil

bahan yang dipakai tidak rusak cukup baik untuk digunakan, dan sudah

diberi pengaman. sedikitnya seminggu sekali sesudah cuaca buruk, atau

gangguan dalam masa pembangunan yang agak lama

9. Semua kerangka berdirinya perancah bangunan harus berdasarkan

standard konstruksi; mempunyai pondasi yang kuat dan cukuup tertanam

dan diberi penguat untuk kesetabilan.

10. Batu bata, pipa yang rusak, bahan pembuat cerobong asap dan bahan-

bahan lain yang tidak semestinya dipakai untuk penahan perancah,

tidak boleh dipakai.

11. Paku-paku harus ditanam penuh, tidak boleh separuh dan kemudian

dibengkokkan.

Page 25: Metode Pelaksanaan Dapur CV Gunung Bungsu.pdf

Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang

CV GUNUNG BUNGSU ABADI

12. Paku tidak boleh menerima gaya tegangan langsung.

13. Tali baja yang digunakan untuk perancah, tidak boleh terkena asam

atau bahan kimia, yang memudahkan keadaan korosi (karat) dan bahan

ini tidak boleh digunakan, untuk tali perancah kayu yang terbuat dari

serat tidak dapat digunakan atau yang dapat mengundang bahaya.

14. Bila terpaksa menggunakan perancah kayu karena ketiadaan perancah

yang terbuat dari besi/pipa, maka pemilihan bahan harus berurat lurus,

padat, tidak ada mata kayu yang besar-besar, kering tidak membusuk,

tidak ada lubang ulat dan lain-lainya yakni tidak ada kerusakan yang

dapat membahayakan runtuhnya susunan perancah.

15. Untuk perancah yang berdiri sendiri harus terdiri atas gelagar memanjang

dan melintang yang dihubungkan dengan kuat pada tiang

penyanggah, ke atas atau ke samping, bergantung pada

pemakaiannya untuk menjamin kesetabilan sampai perancah dapat

dilepas.

16. Setiap bagian dari perancah harus diperiksa sebelum dipasang.

17. Setiap bentuk dan komposisi perancah harus diperiksa sebelumnya oleh

petugas K3L untuk meyakinkan:

18. Pemeriksaan perancah harus dilaksanakan oleh petugas K3L dan

didokumentasikan:Setiap bagian harus dipelihara dengan baik dan

teratur sehingga tidak ada yang rusak atau membahayakan waktu

dipakai.

19. Setiap bagian harus dipelihara dengan baik dan teratur sehingga tidak

ada yang rusak atau membahayakan waktu dipakai.

20. Perancah tidak boleh sebagian dibuka dan ditinggal terbuka, kecuali

kalau hal itu tetap menjamin keselamatan.

21. Perancah yang tidak bebas harus dikaitkan ke bangunan dengan sistem

jepit (rigid connections) yang kuat dengan jarak tertentu.

22. Perancah yang tidak boleh terlalu tinggi di atas angker yang tertinggi,

karena dapat membahayakan kesetabilan dan kekuatannya.

23. Pada waktu mengangkat perlengkapan yang digunakan pada

perancah:

24. Bagian-bagian dari perancah harus diperiksa dengan cermat dan kalau

perlu diperkuat. Setiap penggeseran dan penyanggah ( putlog ) harus

dicegah. Tiang penyanggah harus dihubungkan erat pada bagian

bangunan yang kuat, di tempat alat pengangkat dipasang.

25. Dalam melakukan kegiatan pemasangan perancah dan pembongkaran

perancah hanya boleh dilakukan oleh petugas yang telah memiliki

keahlian dalam pekerjaan perancah dan wewenang dalam melakukan

26. Setiap tahapan pekerjaan perancah harus mengikuti urutan sesuai

ketentuan teknis yang telah ditentukan oleh petugas yang mempunyai

wewenang.

27. Tahapan atau urutan yang dibuat oleh tenaga teknis berkeahlian

pekerjaan perancah harus di dokumentasikan.

Page 26: Metode Pelaksanaan Dapur CV Gunung Bungsu.pdf

Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang

CV GUNUNG BUNGSU ABADI

Bahan yang digunakan untuk pekerjaan beton bertulang (struktur)sbb:

- Besi beton

- Kawat beton

- Semen pc

- Pasir - Krekel

- Kayu klass III

- Paku

- Minyak bekesting

- Poliwod 9 mm

- Dolken kayu gelam

- scoafalding

Tenaga yang digunakan untuk pekerjaan beton bertulang (struktur) sbb :

- Pekerja

- Tukang kayu

- Tukang besi

- Tukang batu

- Mandor

Peralatan yang dipakai untuk pekerjaan beton bertulang (strutur) sbb :

Conceret mixer

Gerobak sorong

Cangkul

Sekop

keranjang

lainnya - alat bantu

2. Sistem pengambilan sample.

Setiap 5 (lima) m3 beton diambil minimal 3 buah benda uji berupa silinder atau kubus

beton untuk dibawa ke laboratorium untuk mengetahui strength capacity pada umur

28 hari.

Silinder atau kubus beton diberi tanda berupa tanggal dan lokasi pengecoran.

Page 27: Metode Pelaksanaan Dapur CV Gunung Bungsu.pdf

Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang

CV GUNUNG BUNGSU ABADI

Peralatan yang dipakai :

1. Selinder/Kubus beton,

2. Alat ukur/meteran

3. Alas dari plat/triplek,

4. Sendok tembok.

Jumlah tenaga kerja : ± 3 orang.

3. Pekerjaan perawatan/curing.

Untuk melindungi beton baru dari pengeringan dini/penguapan,

temperature yang terlalu panas, angin, hujan serta aliran air dan gangguan

mekanis. Beton yang telah selesai dicor perlu diberi kesempatan mengeras

dengan system curing yang sama selama 7 (tujuh) hari berturut-turut setelah

Page 28: Metode Pelaksanaan Dapur CV Gunung Bungsu.pdf

Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang

CV GUNUNG BUNGSU ABADI

pengecoran dengan kondisi bekisting dibuka, permukaan beton ditutupi

dengan plastik/karung goni tidak terkena langsung sinar matahari atau

disiram secara kontinyu dengan air selanjutnya perlu diadakan pembersihan

Peralatan yang dipakai :

Karung goni/Plastik yang telah dibasahi.

Jumlah tenaga kerja : ± 5 orang.

Gambar. Perawatan Curing Pondasi

Page 29: Metode Pelaksanaan Dapur CV Gunung Bungsu.pdf

Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang

CV GUNUNG BUNGSU ABADI

IV. PEKERJAAN KAP ATAP/ATAP

Pekerjaan Kap atap/atap dikerjakan pada minggu ke 7 sampai minggu ke 12

1. Kuda-Kuda Profil Baja

Pekerjaan Baja ada 4 tahapan

- Perencanaan dan Penggambaran

- Fabrikasi

- Erection

- Pasca Erection

a. Perencanaan dan Penggambaran

a.1 Mekanisme perencanaan dan penggambaran konstruksi baja.

Dalam mekanisme diatas pada bagian yang dipisahkan oleh garis putus-

putus ini adalah bila dalam pelaksanaannya di kerjakan oleh sub kontraktor

lain.

Dalam perencanaan konstruksi baja ini yang terpenting adalah selalu

diadakan check and re-check gambar baja dengan konsultan (bila ada)

antara gambar baja dengan struktur atau dengan arsitek/sipil.

Page 30: Metode Pelaksanaan Dapur CV Gunung Bungsu.pdf

Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang

CV GUNUNG BUNGSU ABADI

a.2 Pemahaman gambar baja.

Konsep pemahaman gambar-gambar Baja / Gambar Pelaksanaan

sebelum masuk bengkel :

Denah keseluruhan, ukuran -ukuran total bangunan, jarak dan dimensi

Detail-detail gambar ( yang terkait dengan tabel baja ):

Sambungan

Pengelasan

Baut-baut

Angkur-angkur / pengangkuran

Profil yang tersedia di pasaran sesuai dengan perhitungan

Dalam gambar detail baja untuk ukuran-ukuran yang biasanya tidak

ditentukan seperti misalnya pada kelekan kuda-kuda portal sebaiknya

dipakai standarisasi ukuran yang biasa dipakai, jadi tidak menggunakan

skala.

b. Fabrikasi

Setelah gambar kerja telah di check dan recheck serta disetujui oleh

Pimpinan Teknik untuk di laksanakan maka pihak bengkel dapat segera

melaksanakan fabrikasi di bengkel atau di site dengan selalu diadakan

pengawasan dan pengecekan oleh pelaksana.

Untuk pekerjaan baja yang terkait dengan gambar sipil seperti misalnya

pengangkuran dan stek-stek, agar dibuat terlebih dahulu untuk dapat

segera dipasang.

b.1 Pengangkuran

Fungsi : Pemegang Struktur atas ( Kolom / Kuda-kuda) pada posisi yang

yang sebenarnya / tepat.

Penempatan dan pemasangan angkur :

As-as kolom, cara menentukan adalah ;

Buat Bouwplank setempat.

Mal pengangkuran dari multiplex t = 9 mm dan diberi as

Angkur dipasang di mal dan diberi 2 baut dan dipasang pada atas dan

bawah mal.

Ditarik benang / as ditarik 2 arah sesuai mal membentuk 2 arah siku

Angkur di las dengan besi beton kolom dengan elevasi atas waterpass.

Page 31: Metode Pelaksanaan Dapur CV Gunung Bungsu.pdf

Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang

CV GUNUNG BUNGSU ABADI

Begesting kolom dipasang.

Kolom dicor

Mal angkur dilepas

Untuk plat landas yang lebih tebal dari 16 mm sebaiknya tebal mal sesuai

dengan tebal plat atau angkur dicheck vertikalnya satu persatu.

Berdasarkan tumpuannya :

a. Tumpuan pada kolom pedestal

Fungsi : Jepit - sendi ----> harus sesuai dengan perhitungan struktur.

b. Tumpuan pada kolom atas.

Fungsi : Jepit - Jepit

Sendi - Sendi

Sendi - Rol

Pengangkuran baja dilaksanakan oleh Sipil di bawah Supervisi dari divisi

baja, hal ini dimaksudkan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan

bila terjadi masalah pada saat erection oleh divisi baja.

b.2 Pengelasan

Peralatan :

1. Generator / Genset

2. Onvomer/ Trafo las

3. Kabel las + dan -

4. Stang las (handle)

5. Topeng las

6. Kawat las

Kawat las yang biasa dipakai ada 3 jenis :

Diameter 2,6 mm untuk Pelat baja tipis, diameter 3,2 mm, dan 4,0 mm untuk

plat baja yang lebih tebal Selain itu type Kawat RD 460 dan RD 260, yang

biasa dipakai adalah type RD 460.

Energi / daya yang digunakan untuk pengelasan yang sempurna :

- Untuk kawat diameter 2,6 mm -----> 3.000 Watt - 8.000 Watt

- Untuk kawat diamater 3,2 dan 4,0 mm ------> 5.000 Watt - 12000 Watt

Dihindarkan adanya pengelasan pokok setelah kap baja terpasang

terhadap bahaya keruntuhan.

Page 32: Metode Pelaksanaan Dapur CV Gunung Bungsu.pdf

Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang

CV GUNUNG BUNGSU ABADI

Yang sangat penting untuk hasil yang ingin kita capai dalam melas

konstruksi baja, ialah cara melas, dimana yang perlu diperhatikan adalah

keserbasamaan (keseragaman) dan rupa las, serta kematangan

pengelasan.

Setelah pengelasan biasanya akan timbul kerak-kerak las ini harus

dibersihkan dengan cara diketok-ketok dengan palu (hammer).

c. Erection

Persiapan dan peralatan :

1. Box

2. Tali tambang

3. Tali baja

4. Liyer

5. Takel

6. Peralatan Las

7. Blander

8. Kunci / Kunci momen

9. Alat Bantu (bbalok-balok kayu, dll)

Page 33: Metode Pelaksanaan Dapur CV Gunung Bungsu.pdf

Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang

CV GUNUNG BUNGSU ABADI

Man Power untuk Erection :

Untuk Erection baja harus dipersiapkan tenaga kerja yang memadai.

Tenaga kerja ini dapat dibagi menurut pekerjaannnya :

- Langsiran baja yang telah difabrikasi ditempatkan di lokasi menurut

kode-kode yang ada.

- Tenaga penarik Liyer dan tali baja.

- Tenaga yang menempat baja pada posisi untuk dipasang baut-baut.

- Tenaga pemasangan tali baja / tali tambang

- Tenaga pengelasan, pasang gording dan pasang mur baut, serta

supervisi.

Perencanaan arah erection, penempatan bahan hasil fabrikasi, misalnya

Untuk kuda-kuda / kap baja vakwerk sesuai dengan kode-kode yang

terdapat pada Shop drawing.

Erection kolom IWF dengan box pipa

Pemasangan Regel / koker antar kolom

Box besar dipasang pada kuda Kuda-kuda yang pertama :

Ketinggian box min 3 m dari puncak kuda-kuda

Jumlah box tergantung dari bentang kuda-kuda < 23 m menggunakan 1

Box , ( L < 23 m = 1 Box, 23 < L < 46 = 2 Box ) Penarikan tambang/sling pada

baja untuk kuda-kuda > 23.00 m pada 4 arah. Untuk beban berat harus

pakai sling baja.

Kuda-kuda dirangkai di bawah. Pemeriksaan awal terhadap panjang dan

hasil pengelasan.

Kuda-kuda pada bagian atas diikat dengan tali baja yang ditarik dengan

Liyer, (dicheck kekakuan horisontal awal apakah perlu pengaku tambahan

Samping kanan / kiri kuda-kuda diberi tali tambang untuk menjaga posisi

agar tidak terpuntir atau dipegang dengan box pipa.

Bentang kuda-kuda yang sudah dirangkai dichek bentangnya = bentang

kolom

Kuda - kuda dibaut pada kolom.

Box Utama digeser pada posisi kuda-kuda kedua.

Selanjutnya kuda-kuda yang telah dirangkai dibawah dan telah dicheck

panjang dan pengelasan segera diangkat dan dipasang. (sesuai langkah 5

s/d 10).

Setelah 2 kuda-kuda terpasang, untuk membantu kekakuan segera

dipasang gording dan ikatan angin.

Untuk kuda-kuda ketiga dan seterusnya dengan langkah yang sama, dan

untuk penumpukan bahan kap baja, beban bahan diperhitungkan

terhadap kekuatan plat atau balok beton.

Page 34: Metode Pelaksanaan Dapur CV Gunung Bungsu.pdf

Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang

CV GUNUNG BUNGSU ABADI

Pada erection awal koordinator harus berada di lapangan untuk supervisi

langsung, dan Selama erection berlangsung, pelaksana lapangan harus

mengikuti jalannya erection serta berfungsi sebagai supervisi.

d. Pasca erection

Pemeriksaan tegaklurus (lot) dari kolom.

Pemeriksaan pemasangan baut / las (Check Total)

Semua sambungan dicheck

Pengecatan ulang meni besi

Periksa lendutan apakah sesuai dengan batas yang diberi oleh koordinator.

Pengerjaan grouting bawah base plate dengan semen grouting (bila ada)

Page 35: Metode Pelaksanaan Dapur CV Gunung Bungsu.pdf

Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang

CV GUNUNG BUNGSU ABADI

V. PEKERJAAN PLESTERAN

Pekerjaan Plesteran dikerjakan pada minggu ke 8 sampai minggu ke 11

1. Plesteran Dinding

Langkah-langkah dalam pelaksanaan plesteran dinding meliputi :

a. Menyiapkan material yang akan di pakai pada lokasi yang terdekat

atau strategis dari dinding yang akan di plester.

b. Menyiram permukaan bata / bataco dengan air sampai basah

secara merata ( curing ).

c. Membuat adukan untuk kamprotan dengan perbandingan

tertentu (misalkan = 1 pc : 2 ps)

d. Melakukan kamprotan pada bidang yang telah dicuring

dengan jarak lemparan ± 50 cm dari permukaan yang

dikamprot dengan ketebalan 15 ~ 20 mm.

e. Setelah bidang yang dikamprot kering, lakukan penyiraman

(curing) selama 3 hari ; pagi, siang & sore.

f. Setelah itu mulailah membuat caplakan dengan adukan 1 pc :

3 ps.

g. Membuat kepalaan dengan ketebalan 15 mm.

h. Dilanjutkan dengan penyiraman jika kepalaan telah mengering.

i. Pastikan bidang yang akan diplester telah dicuring.

j. Membuat adukan 1 pc : 3 ps, gunakan pasir yang diayak

(halus).

k. Lakukan plesteran pada bidang – bidang yang telah ada

kepalaannya sampai selesai seluruh permukaan pada setiap

bagian dengan cara dilempar dari jarak ± 50 cm

l. Gunakan jidar untuk meratakan permukaan sesuai dengan

kepalaan.

m. Saat plesteran setengah kering, gunakan roskam untuk mengosok

permukaan dinding sampai halus & rata.

n. Melanjutkan dengan curing selama 7 hari : pagi, siang dan sore

sampai permukaan plesteran benar – benar basah seluruhnya.

o. Setelah cukup usia curing, keringkan bidang tersebut selama 1

hari.

p. Menghaluskan permukaan dinding dengan amplas halus.

q. Memplamir bidang – bidang plesteran yang telah kering dengan

menggunakan plamir yang baik.

r. Dilakukan sebanyak 3 lapis ( tiga kali pelaksanaan ) sampai

dinding benar – benar rata dan halus.

Page 36: Metode Pelaksanaan Dapur CV Gunung Bungsu.pdf

Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang

CV GUNUNG BUNGSU ABADI

2. Afwerking Beton

Afwerking beton merupakan kegiatan yang tidak jauh berbeda dari plesteran,

hanya dalam pelaksanaannya proses afwerking tidak menggunakan media

pasir.

Langkah-langkah dalam pekerjaan afwerking meliputi :

a. Menyiapkan material yang akan di pakai pada lokasi yang terdekat

atau strategis dari bidang beton yang akan di afwerking.

b. Menyiram permukaan beton dengan air sampai basah secara

merata ( curing ).

c. Membuat adukan semen + air, dan di aduk hingga cukup kental.

d. Melakukan acian afwerking pada bidang yang telah dicuring.

e. Pastikan bidang yang akan diafwerking telah dicuring.

f. Saat afwerkingan setengah kering, gunakan roskam untuk mengosok

permukaan dinding sampai halus & rata.

g. Menghaluskan permukaan dinding dengan amplas halus atau

kuas.

h. Memplamir bidang – bidang afwerkingan yang telah kering

dengan menggunakan plamir yang baik.

i. Dilakukan sebanyak 3 lapis ( tiga kali pelaksanaan ) sampai

bidang yang di afwerking benar – benar rata dan halus.

Page 37: Metode Pelaksanaan Dapur CV Gunung Bungsu.pdf

Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang

CV GUNUNG BUNGSU ABADI

VI. PEKERJAAN LANTAI

Pekerjaan Lantai dikerjakan pada minggu ke 8 sampai minggu ke 10

Dalam pelaksanaan kegiatan ini, pekerjaan lantai hanya meliputi plesteran dan

acian licin pada lantai (sesuai dengan gambar disain), dengan langkah

pelaksanaan sebagai berikut :

a. Menyiapkan material yang akan di pakai pada lokasi yang akan

plester.

b. Menyiram permukaan coran lantai dengan air sampai basah

secara merata ( curing ).

c. Membuat adukan untuk kamprotan dengan perbandingan

tertentu (misalkan = 1 pc : 2 ps)

d. Melakukan kamprotan pada bidang yang telah dicuring

dengan ketebalan 15 ~ 20 mm.

e. Membuat adukan 1 pc : 3 ps, gunakan pasir yang diayak

(halus).

f. Lakukan plesteran pada bidang – bidang yang telah dilot

kedatarannya dengan benang.

g. Gunakan jidar untuk meratakan permukaan sesuai dengan

kepalaan.

h. Saat plesteran setengah kering, gunakan roskam untuk mengosok

permukaan plesteran lantai sampai halus & rata.

i. Melanjutkan dengan curing selama 7 hari : pagi, siang dan sore

sampai permukaan plesteran benar – benar basah seluruhnya.

j. Setelah cukup usia curing, keringkan bidang tersebut selama 1

hari.

k. Menghaluskan permukaan lantai dengan amplas halus.

l. Melicinkan permukaan lantai dengan campuran semen + air

(afwerking) pada bidang lantai yang diplester, sampai plesteran

lantai benar – benar rata dan halus.

Page 38: Metode Pelaksanaan Dapur CV Gunung Bungsu.pdf

Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang

CV GUNUNG BUNGSU ABADI

VII. PEKERJAAN PINTU, JENDELA DAN VENTILASI

Pekerjaan Pintu, Jendela dan Ventilasi dikerjakan pada minggu ke 9 sampai

minggu ke 13

1. Ruang Lingkup

Lingkup pekerjaan meliputi pembuatan dan pemasangan kozen, pintu besi,

Pengecatan besi dan pemasangan kelengkapannya (aksesoris).

2. Persyaratan Bahan dan Pelaksanaan

Pekerjaan pintu dan jendela ini dilakukan sesuai yang ditunjukan dalam

gambar kerja, dengan ketentuan :

- Tenaga Kerja

a. Tenaga kerja yang dilibatkan dalam pekerjaan ini adalah tenaga yang

ahli dan terlatih, berpengalaman di bidangnya masing-masing.

b. Tenaga pembantu tukang atau tenaga-tenaga yang sedang dilatih

selalu mendapat pengawasan dari tenaga ahlinya.

c. Pekerjaan tersebut di atas dilaksanakan pada dinding gawangan pintu

besi.

d. Penanganan pekerjaan :

- Perlindungan dan penyimpanan material atau hasil kerja,

pemasangan harus dilindungi dari segala kemungkinan cuaca, kotor

atau mekanis baik dari mulai pengangkutan, pengangkatan,

penyimpangan, pemasangan maupun terpasang.

- Segala kerusakan yang terjadi harus segera dilakukan penggantian

atau perbaikan. Hasilnya harus mendapat persetujuan dari

Pengawas dan Tim Teknis Pembuat Komitmen.

- Pengerjaan besi dan pengelasan

Pengelasan atau welding ialah salah satu teknik untuk menyambungkan

logam dengan mencairkan sebagian logam pengisi dan induk dengan atau

tidak menggunakan tekanan dan dengan atau tidak dengan logam

penambah serta menghasilkan sambungan kontinyu.

Selain digunakan untuk pembuatan, proses pengelasan juga bisa digunakan

untuk reparasi seperti mengisi lubang-lubang coran, mempertebal kembali

bagian yang telah aus, serta macam-macam reparasi lain. Pengelasan

bukanlah tujuan utama kontruksi, namun hanya menjadi sarana untuk

Page 39: Metode Pelaksanaan Dapur CV Gunung Bungsu.pdf

Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang

CV GUNUNG BUNGSU ABADI

mencapai produksi lebih baik. Oleh karena itu, perancangan las serta cara

pengelasan haruslah memperlihatkan dan memperhatikan kesesuaian antara

kegunaan kontruksi, sifat las dan kegunaan produksi.

Prosedur pengelasan kelihatannya sederhana, namun di dalam masalah yang

harus ditangani dengan pengelasan diperlukan pula macam-macam

pengetahuan dalam pemecahannya. Oleh karena itu, di dalam pengelasan,

haruslah ada pengetahuan untuk mendampingi praktik, bisa lebih dijelaskan

jika dalam perancangan konstruksi mesin dan bangunan dengan

penyambungan las, haruslah ada perencanaan juga tentang tata cara

pengelasan. Perencanaan ini meliputi pemeriksaan konstruksi mesin dan

bangunan, bahan las, serta jenis las yang digunakan, berdasar fungsi dan

kegunaan kontruksi mesin atau bangunan yang dirancang.

Proses Pengelasan dan Pemotongan

Sebelum pekerjaan dilaksanakan, kami akan mempersiapkan segala

perlengkapan yang akan mendukung kelancaran pekerjaan, yaitu :

1. Meja Las

Meja las ialah tempat yang digunakan untuk menempatkan benda kerja.

Meja las harus diletakkan dengan baik agar ketika tersenggol tidak mudah

bergerak atau ketika dilakukan pengelasan. Gunakanlah benda kerja lain saat

menyalakan elektroda dan jangan dilakukan di atas meja las.

2. Palu Terak

Alat ini digunakan untuk membersihkan hasil pengelasan dari terak. Saat

menggunakan palu terak jangan sampai menimbulkan luka di hasil

pengelasan atau di base metal, karena luka yang disebabkan pukulan palu

terak termasuk dalam cacat pengelasan. Sebelum digunakan, palu terak

harus dicek dulu ketajamannya, jika sudah tumpul harus ditajamkan dengan

cara mengerindanya. Jika sudah selesai digunakan, letakkan palu terak di

tempat yang rapi.

3. Palu Konde

Palu konde yang biasa digunakan adalah palu konde dengan kapasitas 2 kg.

Palu konde berguna untuk meluruskan, meratakan permukaan benda yang

melengkung atau berkelok, serta untuk membentuk sudut di benda kerja untuk

meniadakan atau mengurangi distorsi, serta digunakan untuk membantu

dalam persiapan pengelasan. Dalam penyimpanannya, palu konde juga

Page 40: Metode Pelaksanaan Dapur CV Gunung Bungsu.pdf

Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang

CV GUNUNG BUNGSU ABADI

harus selalu dikontrol dan ditata rapi agar tidak bergesekan atau

bertumpukan dengan alat lain.

4. Gerinda Tangan

Gerinda tangan digunakan untuk mempersiapkan material yang akan

digunakan untuk pengelasan dengan penyiapan kampuh las. Gerinda juga

dipakai di dalam proses pengelasan yaitu untuk membersihkan las-lasan

sebelum ditumpuki atau disambung dengan lasan lapisan berikutnya. Alat ini

juga dipakai untuk memperbaiki cacat las yang membutuhkan

penggerindaan di dalam persiapannya sebelum cacat pengelasan tadi

diperbaiki. Periksalah kabel gerinda secara berkala, segera isolasi apabila ada

kabel yang terkelupas agar operator las tidak terkenan sengatan listrik.

Saklar harus dalam keadaan Off sebelum dihubungan ke sumber listrik.

Pastikan juga batu gerinda dipasang dengan tepat dan kuat dan saat

menggunakan pegang tangkai gerinda tangan dengan kuat. Jika kabel

sudah terhubung dengan listrik, baru kemudian hidupkan gerinda dengan

cara menekan tombol On. Gunakanlah kaca mata putih pada saat

menggerinda. Setelah selesai menggerinda, matikan saklar dan lepas kabel

dari sumber arus listrik. Gulung kabel dengan rapid an simpian di tempat yang

aman serta tidak bertindihan dengan alat-alat lainnya.

Kami akan mengggunakan cara pengelasan dengan berbagai posisi, sesuai

dengan kebutuhannya :

Pada umumnya, posisi pengelasan adalah :

- Posisi pengelasan di bawah tangan

- Posisi pengelasan mendatar / horizontal

- Posisi pengelasan vertical

- Posisi pengelasan di atas kepala

1. Pengelasan di Bawah Tangan

Jika dilihat dari keempat posisi pengelasan, posisi bawah tangan adalah posisi

pengelasan yang paling mudah dilakuakan. Oleh karena itu, dalam

penyelesaian pekerjaan pengelasan, diusahakan sebisa mungkin dalam posisi

di bawah tangan.

2. Pengelasan Mendatar / Horizontal

Page 41: Metode Pelaksanaan Dapur CV Gunung Bungsu.pdf

Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang

CV GUNUNG BUNGSU ABADI

Pengelasan dalam posisi horizontal, kedudukan benda dalam keadaan tegak

serta arah pengelasan yaitu mengikuti garis tegak atau horizontal.

3. Pengelasan Posisi Vertical

Pengelasan vertical, benda kerja dalam keadaan posisi tegak, serta arah

pengelasan bisa dilakukan naik/ke atas atau turun/ke bawah. Arah

pengelasan tergantung jenis elektroda yang digunakan. Elektroda berbusur

lemah dengan arah pengelasan ke atas, sedangkan elektroda berbusur keras

arah pengelasan ke bawah. Saat pengelasan vertical, cairan logam akan

cenderung mengalir ke bawah. Kecenderungan penetesan pengelasan ini

bisa diperkecil dengan cara memiringkan elektroda ke bawah dengan sudut

sebesar 100 hingga 150.

4. Pengelasan Posisi di Atas Kepala

Pengelasan di atas kepala dilakukan apabila benda kerja berada pada sudut

450 terhadap garis tegak atau vertical dan operator las berada di bawah

benda kerja. Pada pengelasan posisi di atas kepala, sudut elektroda pada

kisaran antara 750 hingga 850 tegak lurus dengan kedua benda kerja. Busur

nyala dibuat pendek agar aliran cairan logam bisa ditahan. Operator harus

ekstra hati-hati karena pengelasan di atas kepala sangat susah dan

berbahaya, karena percikan logam banyak jatuh ke bawah.

Page 42: Metode Pelaksanaan Dapur CV Gunung Bungsu.pdf

Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang

CV GUNUNG BUNGSU ABADI

Alat Keselamatan Kerja Las

Alat keselamatan kerja las sangatlah penting dan harus digunakan. Alat

keselamatan kerja ini akan memberi jaminan keselamatan pada operator las

dan sekitarnya sehingga bisa meningkatkan kualitas dan produktifitas hasil

pengelasan.

Macam-macam alat keselamatan kerja, antara lain:

- Pakaian kerja.

- Helm las / topeng las.

- Kacamata las.

- Apron (pelindung dada).

- Sarung tangan.

- Sepatu kulit kapasitas 2 ton.

Page 43: Metode Pelaksanaan Dapur CV Gunung Bungsu.pdf

Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang

CV GUNUNG BUNGSU ABADI

VIII. PEKERJAAN TOILET/WC

Pekerjaan Toilet/wc dikerjakan pada minggu ke 10 sampai minggu ke 13

a. Lingkup Pekerjaan

Meliputi penyediaan perlengkapan sanitair dan aksesori/fitting yang diperlukan

untuk kelengkapan pemasangannya sesuai yang spesifikasi yang ditentukan,

melakukan pemasangannya sesuai dengan metode/sistem standar yang

berlaku, melakukan plesteran atau grouting kembali untuk pipa-pipa yang telah

terpasang, melakukan penyelesaian terhadap sanitair dan fitting yang telah

terpasang, sehingga terlihat rapi, bersih pada bagian-bagian yang diekspose.

b. Referensi

Semua pekerjaan harus merefer ke standar : Pedoman Plumbing Indonesia

1974.) Quality Assurance : Kualifikasi manufaktur : produk yang digunakan di sini

harus diproduksi oleh perusahaan yang sudah terkenal dan mempunyai

pengalaman yang sukses dan diterima oleh Konsultan Manajemen Konstruksi

(MK) dan Pemberi Tugas. Semua pekerjaan pemasangan Sanitair maupun

aksesori yang telah selesai harus dilakukan pengetesan menurut standar

pengetesan sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan.

c. Submittals

Kontraktor akan mengirim hal-hal berikut untuk direview dan persetujuan MK,

Perencana, dan Pemberi Tugas.

1. Technical specification dari Fabricator yang menjelaskan syarat-syarat

dan keterangan tekhnis material, instruksi dan syarat-syarat

pemasangan, serta brosur-brosur lengkap gambar sanitair dan

fittingnya.

2. Sample materian sanitair beserta aksesori dan fitting-fitting yang

diperlukan untuk kelangkapan dan kekuatan pemasangan.

3. Shop drawing (3set) yang menunjukkan lokasi, detail, potongan-

potongan pemasangan yang tepat dikaitkan dengan bagian-bagian

pekerjaan lain.

4. Schedule pemasangan yang dikaitkan dan terkoordinasi dengan

bagian-bagian pekerjaan lain terkait.

Page 44: Metode Pelaksanaan Dapur CV Gunung Bungsu.pdf

Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang

CV GUNUNG BUNGSU ABADI

d. Penyimpanan dan Perawatan.

1. Produk yang dikirim harus dalam keadaan tertutup dalam kemasan

lengkap dengan label,nama, type, ukuran dari pabrik serta diberi

tanda untuk lokasi dan schedule pemasangan.

2. Menyimpat ditempat yang aman, kering dan jauh dari pengaruh

kerusakan dan cacat.

Page 45: Metode Pelaksanaan Dapur CV Gunung Bungsu.pdf

Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang

CV GUNUNG BUNGSU ABADI

IX. PEKERJAAN PENGECATAN

Pekerjaan Pengecatan dikerjakan pada minggu ke 10 sampai minggu ke 14

1. Ketentuan.

- Warna cat. Warna cat akan ditentukan oleh Konsultan Perencana

berdasarkan contoh dan katalog yang diajukan oleh pelaksana pekerjaan

atau sesuai standar yang dimiliki oleh Pembuat Komitmen.

- Peralatan. Untuk pelaksanaan pekerjaan pengecatan ini, pelaksana

pekerjaan harus menggunakan peralatan dan peraturan pelaksanaan

menurut ketentuan atau rekomendasi yang dikeluarkan oleh pabriknya.

Pengecatan harus menggunakan alat semprot yang dilengkapi dengan

kompresor.

- Tata cara pengecatan harus ramah lingkungan dan tidak boleh

membahayakan manusia.

2. Penyerahan.

Sebelum mulai pelaksanaan, pelaksana pekerjaan harus menyerahkan :

- Contoh dan katalog, data teknis dari bahan cat dan bahan-bahan lain

yang diperlukan guna pelaksanaan pekerjaan antara lain contoh bahan

bahan secara lengkap, kartu warna, aturan, prosedur, peralatan yang harus

dipakai serta data teknis yang berisi keterangan sifat dan ketahanan bahan

cat serta jaminan ramah lingkungan dan ramah manusia.

- Contoh pelaksanaan pekerjaan pengecatan dalam komposisi lengkap.

Keseluruhan ini diperlukan guna pemeriksaan dan persetujuan

pelaksanaannya. - Surat garansi kualitas cat dan kualitas hasil pengecatan.

3. Material.

- Bahan/jenis cat. Pemakaian jenis cat disesuaikan dengan ketentuan yang

tercantum masing-masing gambar rencana. Cat tidak boleh mengandung

bahan yang membahayakan manusia/lingkungan.

- Bahan dempul. Bahan dempul yang dipakai adalah jenis polyester lengkap

dengan bahan campuran untuk pengenceran dari merek IMPRA atau

merek lain yang setara dan disetujui. Dempul tidak boleh dari bahan yang

beracun/berbahaya seperti timah, air raksa dan sebagainya.

- Peralatan kerja. Peralatan yang dipakai harus sesuai dengan teknis

pelaksanaan pekerjaan serta yang direkomendasikan oleh pabriknya.

Page 46: Metode Pelaksanaan Dapur CV Gunung Bungsu.pdf

Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang

CV GUNUNG BUNGSU ABADI

4. Pekerjaan cat emulsi

a. Persiapan.

- Semua bahan, peralatan dan penunjukkan pemakaian/pelaksanaan

yang dikeluarkan dan pabriknya harus disiapkan sebelum pelaksanaan

dimulai.

- Semua bidang permukaan yang akan dilapis cat harus dalam keadaan

bersih, kering, rata dan datar.

b. Pelaksanaan pengecatan.

- Komponen dad kayu atau besi yang akan dicat duco harus sudah

terbentuk/dikerjakan permukaannya menurut ukuran, bentuk seperti

tertekan di dalam gambar rencana.

- Semua permukaan bidang yang akan dilapisi cat harus dalam keadaan

halus, bersih, kering, rata dan datar.

- Permukaan kayu yang tidak datar harus didempul terlebih dahulu

dengan menggunakan bahan dempul yang telah ditentukan dan

dengan tata cara menurut petunjuk dari pabriknya.

- Pelaksanaan pengecatan harus sesuai dengan aturan yang dikeluarkan

dari pabriknya, baik mengenai aturan pakai, tahapan maupun kondisi

permukaan bidang pengecatannya.

- Prinsip dasar pengecatan pada permukaan kayu/besi yang

menggunakan cat adalah sebagai berikut :

a) Pembersihan permukaan bidang cat.

b) Dicat dasar dengan IMPRA.

c) Didempul dengan IMPRA dengan diamplas sanding.

d) Dicat dasar dengan IMPRA.

e) Dicat akhir dengan IMPRA minimal 3 (tiga) lapisan tebal lapisan cat

minimal 3 (tiga) mikron.

f) Hasil pengecatan harus rata dan halus serta kuat dan tahan terhadap

pengaruh cuaca atau keadaan di sekelilingnya.

c. Lingkup pekerjaan.

- Termasuk dalam pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, penyediaan

tenaga kerja, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang digunakan

dalam pelaksanaan pekerjaan ini sehingga dapat tercapainya hasil

pekerjaan yang bermutu baik.

- Meliputi pekerjaan pengecatan plafon, partisi, dinding dan dilakukan

pada bagian seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar.

Page 47: Metode Pelaksanaan Dapur CV Gunung Bungsu.pdf

Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang

CV GUNUNG BUNGSU ABADI

d. Persyaratan bahan.

- Bahan cat. Untuk pengerjaan pengecatan dinding dipakai cat merek

Dulux atau setara dengan jenis sesuai dengan yang tercantum dalam

material schedule. Warna cat ditentukan kemudian oleh Perencana.

Semua bahan cat yang dimasukkan ke lapangan pekerjaan harus di

dalam kaleng yang tertutup rapat dan mempunyai etiket yang jelas.

- Bahan-bahan lain. Bahan lain yang diperlukan guna kelengkapan

pelaksanaan pekerjaan pengecatan seperti dempul dan lain-lain, bahan

harus sesuai dengarn rekomendasi dari pabrik cat yang dipakai.

e. Syarat-syarat pelaksanaan.

1. Bahan.

- Sebelum bahan dikirim ke lokasi pekerjaan, Kami akan

menyerahkan/mengirimkan contoh bahan dari beberapa macam

hasil produk dengan warna sesuai tabel atau petunjuk Perencana

atau Direksi Pengawas, selanjutnya akan diputuskan jenis bahan dan

wama yang akan digunakan serta akan menginstruksikan kepada

Kontraktor selama tidak lebih dari 7 (tujuh) hari kalender setelah

contoh bahan diserahkan.

- Contoh bahan yang digunakan harus lengkap dengan label pabrik

pembuatnya.Dibuat rangkap 3 (tiga) dan dibuat di atas kertas putih

ukuran 300x300 mm serta dimintakan persetujuannya ke Konsultan

Perencana/Pengawas/Pembuat Komitmen.

- Contoh bahan yang sudah disetujui dipakai sebagai standar untuk

pemeriksaan /penerimaan bahan yang dikirim oleh Kontraktor ke

tempat pekerjaan.

- Percobaan bahan dan warna harus dilakukan untuk mendapatkan

persetujuan Pengawas sebelum pekerjaan dimulai/dilakukan serta

pengerjaan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang disyaratkan

oleh pabrik yang bersangkutan.

2. Persiapan permukaan bidang.

- Semua lubang, retak clan kerusakan lainnya pada bidang yang akan

dicat harus diperbaiki terlebih dahulu hingga rata clan harus dengan

menggunakan bahan pengisi berupa plamur, diamplas kemudian di

cat kembali sampai baik. Bahan dempul yang boleh dipakai adalah

bahan-bahan yang mendapat rekomendasi dari pabriknya.

- Pengecatan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Pengawas

serta pekerjaan instalasi di dalamnnya telah sesuai dengan sempurna.

Page 48: Metode Pelaksanaan Dapur CV Gunung Bungsu.pdf

Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang

CV GUNUNG BUNGSU ABADI

3. Hasil pengecatan.

- Hasil pengecatan harus baik, warna dan pola tekstur merata, tidak

terdapat noda-noda pada permukaan pengecatan. Harus

dihindarkan terjadinya kerusakan akibat dari pekerjaan-pekerjaan

lain.

- Kontraktor akan bertanggung jawab atas kesempurnaan dalam

pengerjaan dan perawatan/keberhasilan pekerjaan sampai

penyerahan pekerjaan. - Bila terjadi ketidaksempurnaan dalam

pengerjaan, kerusakan, Kami akan memperbaiki/mengganti dengan

bahan yang sama mutunya tanpa adanya tambahan biaya.

- Kami akan menggunakan tenaga-tenaga kerja

terampil,berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan pengecatan

tersebut sehingga dapat tercapainya mutu pekerjaan yang baik dan

sempurna.

Page 49: Metode Pelaksanaan Dapur CV Gunung Bungsu.pdf

Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang

CV GUNUNG BUNGSU ABADI

X. PEKERJAAN PERLENGKAPAN

Pekerjaan Perlengkapan dikerjakan pada minggu ke 10 sampai minggu ke 17

1. Instalasi Listrik dan Penerangan

a. Ruang Lingkup

Lingkup Pekerjaan listrik ini meliputi penyediaan seluruh material, perlengkapan

/peralatan dan melaksanakan seluruh pekerjaan system listrik sehingga dapat

beropersai secara sempurna.

Seluruh pekerjaan instalasi listrik yang akan dilaksanakan dikerjakan oleh

instalatur yang sudah berpengalaman serta terdaftar sebagai instalatur resmi

PLN dengan memegang SPT dan Surat Izin Kerja- SIKA C yang masih berlaku.

Seluruh Pekerjaan listrik akan dikerjakan sesuai peraturan pekerjaan listrik yang

berlaku di Indonesia terutama SPLN dan PUIL.

Lingkup Pekerjaan listrik meliputi pengadaan dan pemasangan semua

komponen listrik termasuk lampu, saklar, stop kontak, instalasi pengkabelan

lengkap conduit, panel listrik dan pengetesannya, hingga peralatan listrik dapat

berfungsi dengan baik.

b. Persyaratan Bahan

- Kami memasang kelengkapan listrik dan instalasi, jenis dan merk yang

sesuai dengan bestek dan gambar kerja.

- Semua stop kontak, saklar dari kualitas terbaik atau dari sekualitas merk

MK atau.

- Isolasi untuk sambungan kabel digunakan pipa isolasi sekualias 3 M,

legrand atau yang sekualitas.

- Pipa kabel (conduit) dari jenis high-impact dari merk EGA, clipsall atau

yang sekualitas. Sambungan (copling), T-Dos harus dengan merk yang

sama dengan jenis konduitnya.

- Seluruh material yang dipergunakan adalah baru dan dipasang dengan

cara penempatan yang benar atau dari material bangunan lama yang

masih layak/baik dapat dipasang dengan persetujuan pihak

Direksi/Pengawas.

- Kontraktor Pelaksana akan menyerahkan contoh dari seluruh material

Pekerjaan listrik untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi sebelum

dipasang. Seluruh biaya ditanggung atas biaya Kontraktor pelaksana.

Material yang harus diajukan contohnya antara lain :

Page 50: Metode Pelaksanaan Dapur CV Gunung Bungsu.pdf

Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang

CV GUNUNG BUNGSU ABADI

Kabel,

Stop kontak,

Saklar,

Lampu (setiap jenisnya),

Konduit, Ballast, dll

c. Syarat-syarat Pelaksanaan

1. Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh tenaga ahli yang berpengalaman dan mengerti teknik instalasi dalam bank, serta pancingan kawat penggantung untuk kabel data sesuai gambar.

2. Kontraktor / pemborong harus menyediakan peralatan bantu untuk pelaksanaan dan pengujian yang diperlukan guna kelancaran dan terlaksanya pekerjaan menurut persyaratan yang berlaku.

3. Standar dan referensi yang dipakai adalah :

b. Peralatan umum instalasi listrik (PUIL) tahun 2000, SNI 04-0225-2000 (SK Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No: KEP-174/MEN/2002)

a. Peraturan menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik nomor 023/PRT/1973 tentang Peraturan Instalasi Listrik (PIL).

b. Peraturan menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik nomor 024/PRT/1973 tentang Syarat-syarat Penyambungan listrik (SPL).

4. Pelaksanaan teknis. a. a. Sebelum melaksanakan pekerjaan-pekerjaan instalasi,

kontraktor/ pemborong harus terlebih dahulu membongkar sebagian atau seluruh instalasi lama

b. sesuai rencana yang berkaitan dengan penambahan instalasi pengkabelan baru yang tertera pada gambar serta merapikan kembali sesuai dengan fungsinya masing-masing. Kontraktor/ pemborong listrik harus bekerja sama dengan kontrakto/ pemborong power untuk komputer yang ada di banking hall dan back office dengan diawasi oleh pengawas. Pemindahan kabel grounding harus memperhatikan estetika interior.

5. Pengujian. Sebelum mengoperasikan stop kontak dan instalasi lainnya, kontaktor/ pemborong harus melakukan pengujian instalasi untuk membuktikan bahwa pekerjaan tersebut sudah memenuhi syarat dan siap dioperasikan. Pekerjaan tersebut berupa pengukuran tahanan isolasi.

6. Pelaksanaan pemasangan. Pada prinsipnya pemasangan seluruh instalasi pengkabelan harus dilakukan oleh tenaga ahli listrik dalam hal ini perusahaan yang memiliki SIKA dan SPI yang dikeluarkan olh instansi yang berwenang. Selain itu pemasang instalasi dilakukan oleh tenaga ahli yang berpengalaman di bidangnya.

Page 51: Metode Pelaksanaan Dapur CV Gunung Bungsu.pdf

Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang

CV GUNUNG BUNGSU ABADI

2. CCTV dan TV Monitor

Lingkup pekerjaan ini termasuk pengadaan semua material peralatan

tenaga kerja dan lainnya untuk pemasangan, test commissioning untuk

seluruh sistem seperti dipersyaratkan di dalam bestek dan seperti

ditunjukkan di dalam Gambar rancangan. Di dalam pekerjaan ini harus

termasuk juga pekerjaan-pekerjaan lain yang berhubungan dengan

pekerjaan ini yang tidak mungkin disebutkan secara terinci di dalam bestek

dan seperti ditunjukkan di dalam Gambar rancangan tetapi dianggap perlu

untuk kesempurnaan fungsi dan operasi sistem komunikasi.

3. Pekerjaan Sanitair

a. Ruang Lingkup

Kontraktor harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan

baik dalam spesifikasi teknis ini ataupun yang tertera dalam gambar-

gambar perancangan, dimana bahan dan peralatan yang digunakan

sesuai dengan ketentuanpada spesifikasi teknis ini. Bila ternyata terdapat

perbedaan antara spesifikasi bahan dan atau peralatan yang dipasang

dengan spesifikasi teknis yang dipersyarat-kan pada pasal ini, merupakan

kewajiban Kontraktor untuk mengganti bahan atau peralatan tersebut

atas persetujuan Direksi/Pengawas, sehingga sesuai dengan ketentuan

pada pasal ini tanpa adanya ketentuan tambahan biaya. Lingkup

pekerjaan yang dimaksud

adalah sebagai berikut :

- Pekerjaan Instalasi Air-Bersih.

- Pekerjaan Instalasi Air-kotor dalam bangunan sampai Bak Kontrol .

- Pekerjaan saluran drainase air hujan.

- Pekerjaan Instalasi Daya Pompa-pompa

- Peralatan bantu dan pendukung lainnya yang diperlukan untuk

kesempurnaan kerja sistem, meskipun peralatan tersebut tidak

disebutkan secara jelas atau terinci di dalam Gambar rancangan

dan Persyaratan Teknis.

- Testing dan Commissioning seluruh sistem hingga berjalan dengan

baik dan sempurna sesuai dengan spesifikasi teknis.

Page 52: Metode Pelaksanaan Dapur CV Gunung Bungsu.pdf

Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang

CV GUNUNG BUNGSU ABADI

b. Persyaratan Pelaksanaan

- Contoh-contoh bahan dan konstruksi harus diajukan kepada Direksi

Pengawas untuk diperiksa dan disetujui, selambat- lambatnya 3 (tiga)

minggu sebelum pembuatan dan pemasangan.

- Pemasangan pipa datar harus dibuat dengan kemiringan 1/1000 ke

arah katup/flange pembuangan (drain valve/flange) dan pipa naik/

turun harus benar-benar tegak.

- Pemasangan pipa mendatar dalam bangunan harus dibuat dengan

kemiringan 1/1000 menuju ke arah pipa tegak/riser.

- Pelaksanaan Pemasangan/penyambungan pipa dengan fitting –

fitting/alat bantu harus menggunakan bahan dengan standard

ukuran/merk yang sama dan Kontraktor agar memperhatikan

petunjuk /ketentuan /persyaratan penyambungan dengan baik.

- Belokan harus menggunakan long-radius elbow, penggunaan short

elbow, standard elbow, bend dan knee sama sekali tidak

diperkenankan.

- Fitting, peralatan bantu, peralatan ukur dan lainnya yang memiliki

tahanan aliran yang berlebih tidak diperkenankan dipasang kecuali

yang disyaratkan pada buku ini.

- Pada belokan dari pipa datar ke pipa tegak harus dipasang alat

pengumpul kotoran yang tertutup (capped dirt pocket).

- Semua alat ukur harus dalam batas ukur yang baik dan mempu-nyai

ketelitian yang sewajarnya untuk pengukuran.

- Selama pemasangan berjalan, Kontraktor harus menutup setiap ujung

pipa yang terbuka untuk mencegah tanah, debu dan kotoran

lainnya, dengan dop/blind flange untuk pipa baja dan copper,

pemanasan press untuk pipa PVC.

- Setiap jaringan yang telah selesai dipasang, harus ditiup dengan

udara kempa (compressed air) untuk jangka waktu yang cukup lama,

agar kotoran kotoran yang mungkin sudah masuk ke dalam pipa

dapat terbuang sama sekali.

- Ketentuan/Persyaratan teknis tentang instalasi pemipaan, peralatan

bantu, dan yang lainnya telah diuraiakan pada pasal terdahulu

- Desinfeksi dilakukan setelah seluruh sistem pemipaan air bersih dapat

berfungsi dengan baik, dan sebelum penyerahan pertama.

- Desinfeksi dilakukan dengan memasukkan Chlorine ke dalam sistem

jaringan instalasi dengan cara injeksi.

Page 53: Metode Pelaksanaan Dapur CV Gunung Bungsu.pdf

Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang

CV GUNUNG BUNGSU ABADI

XI. PEKERJAAN BANGUNAN / RUANG GAS

Pekerjaan Bangunan/Ruang Gas dikerjakan pada minggu ke 15 sampai minggu

ke 18

Dalam pelaksanaan pekerjaan bangunan/ruang gas ini, kami lebih

memfokuskan pembahasan pada metoda pelaksanaan pekerjaan pipa gas,

sedangkan pekerjaan yang bersifat fisik bangunan ; pekerjaan dinding, beton,

plesteran, pengecatan, dll (non plumbing) mengacu pada metoda yang telah

diterangkan pada metoda yang dibahas sebelumnya.

Khusus untuk pelaksanaan pekerjaan pipa gas, langka kerja yang akan kami

lakukan adalah :

a. Survey Lokasi

- Melihat secara langsung kondisi lokasi pekerjaan pada bangunan rumah

sakit yang akan di rencanakan sebagai pekerjaan instalasi gas medis.

- Mengumpulkan data–data yang otentik, meliputi pekerjaan instalasi gas

medis di lapangan/rumah sakit.

- Menyerahkan shop drowing instalasi gas medis dan persetujuan

pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan ketentuan proyek.

b. Persiapan Pekerjaan

1. Penyiapan material sistem instalasi gas medis yang di gunakan sebagai

pelaksanaa pekerjaan gas medis pada rumah sakit :

- Pipa tembaga ASTM B 88 / 280 Type L

- Material bantu utama

- Material bantu tambahan

2. Penyiapan alat kerja dan alat bantu yang di gunakan untuk

pelaksanaan pekerjaan instalasi pipa gas medis pada rumah sakit :

- Alat las ( Blander las )

- Gas untuk pengelasan dan pembersihan pipa

- Mesin bor dan mesin grinda lengkap dengan kabel power

- Tool kits

- Tangga

2. Ruang lingkup pekerjaan gas medis pada pekerjaan pemasangan ;

- Area Alarm,

Page 54: Metode Pelaksanaan Dapur CV Gunung Bungsu.pdf

Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang

CV GUNUNG BUNGSU ABADI

- Zone Box Valvel

- Outlet medical gas,

- Manifold

- Mesin Vacuum

- Mesin kompres air

- Monitor / control tekanan gas

- Instalasi pipa tembaga sebagai pendistribusian gas medis menuju

ruang-ruang pelayanan/perawatan

3. Penyiapan Alat Pelindung Diri ( APD )

- Helm

- Sepatu

- Kaca mata

- Sarung tangan

- APAR

4. Marking / pemberian tanda disetiap ruangan yang akan dipasang

instalasi gas medis sebelum di lakukan pembobokan.

c. Pengelasan

1. Sebelum dilakukan pengelasan pipa terlebih dahulu melakukan

pamasangan gantungan pipa dengan jarak 1.5 s/d 2,5 meter.

2. Pengaturan jalur pipa diatas gantungan sesuai dengan ukuran pipa dan

kebutuhan gas medis.

3. Jika seluruh/sebagian jalur pipa sudah terpasang diatas gantungan

langkah selanjutnya penyambungan / pengelelasan pipa.

4. Penyambungan/pengelasan pipa tembaga dengan menggunakan

Acytelin/Elpiji dan Oksigen dengan menggunakan blander las

dengan kawat las perak.

5. Untuk mengurangi dan menjamin kebersihan dalam pipa pada saat

pengelasan berjalan harus dialiri gas Nitrogen dengan ketentuan Flow 2

LPM dia 10 s/d 22 Flow 2.5 LPM dia 25 s/d 40 dan 3 LPM 42 s/d 80

6. Sebelum mengakhiri pengelasan harus dipastikan bahwa seluruh

permukaan pipa sudah tertutup dengan perak las dan dalam keadaan

melebur/menyatu serta dalam kondisi rapih.

7. Pastikan juga tidak ada kotoran yang menempel pada perak, hal

tersebut dapat mengakibatkan kebocoran pada pengelasan.

8. Setiap ujung pipa yang tidak disambung harus tertutup rapat dengan

cara dilas agar memudahkan pada saat pengetesan kebocoran

sertamenjaga tidak masuknya kotoran kedalam pipa.

Page 55: Metode Pelaksanaan Dapur CV Gunung Bungsu.pdf

Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang

CV GUNUNG BUNGSU ABADI

9. Jika disetiap zone atau lantai telah dilakukan pengelasan langkah

selanjutnya adalah pengetesan kebocoran instalasi pipa disetiap

masing-masing zone.

d. Pengetesan Kebocoran

Sebelum pengetesan kebocoran pada instalasi pipa gas medik terlebih

dahulu harus di siapkan alat sbb :

1.Pressure gauge

2.Ball valve

3.Gas oksigen / udara tekan

4.Tool kits dan

5.Surat Berita Acara/dokumen

1. Pengetesan tahap awal / Kesatu :

Pengetesan dilakukan disetiap zone / lantai yang telah selesai

pengelasan.

- Pastikan disetiap ujung pipa sudah tertutup / dilas dengan

sempurna.

- Pasang ball valve berikut dengan pressure gauge di ujung / tempat

pengetesan.

- Sambungkan selang ke tabung oksigen / udara tekan.

- Jika sudah tersambung buka katub tabung dengan perlahan dan

perhatikan pressure gauge.

- Tutup katub tambung jika sudah mencapai 2 – 3 bar, pastikan

jarum pressure gauge tidak bergerak turun dengan cepat.

- Jika pressuare gauge bergerak turun cepat lakukan pemeriksaan

setiap sambungan pipa dengan menggunakan air sabun agar

dapat mengetahui kebocoran.

- Jika sudah diketemukan kebocoran lakukan perbaikan /

pengelasan hingga tidak bocor.

Page 56: Metode Pelaksanaan Dapur CV Gunung Bungsu.pdf

Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang

CV GUNUNG BUNGSU ABADI

- Lakukan pengetesan dengan tekanan kembali, jika jarum

pressuare gauge tidak berubah tambah tekanan higga mencapai

2 x tekanan kerja atau 10 bar dan lakukan selama 2 x 24 jam.

- Jika selama 2 x 24 jam tidak ada penurunan buat berita acara

secara tertulis dan harus ditandatangani bagian terkait serta

didokumentasikan.

2. Pengetesan tahap kedua:

Pengetesan dilakukan jika seluruh wall outlet dan zone box valve sudah

terpasang.

- Jika seluruh wall outlet dan zone box valve sudah terpasang

dengan baik lakukan pengetesan dari ruang sentral gas.

- Metode pengetesan sama dengan pada tahap awal yang

berbeda adalah ;

- Untuk memastikan jalur mine line terlebih dahulu setiap zone box

valve disetiap lantai harus ditutup terlebih dahulu.

- Jika tidak ada kebocoran baru dapat dibuka dengan satu persatu

zone box valve dengan tetap memperhatikan pressuare gauge,

jika pada saat membuka zone box valve tidak ada penurunan

tekanan yang drastis / cepat maka dapt dilanjutkan disetiap lantai.

- Jika seluruh zone box valve setiap zone / lantai sudah terbuka

tambah tekanan gas hingga pada tekanan yang ditentukan 8 s/d

10 bar dengan waktu pengetesan 2 x 24 jam.

- Jika selama 2 x 24 jam tidak ada penurunan buat berita acara

secara tertulis dan harus ditandatangani bagian terkait.

3. Pengetesan outlet.

Pengetesan tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa

setiap wall outlet yang terpasang telah sesuai dengan

jalur dan gas masing-masing.

Langkah selanjutnya:

- Masukan tekanan salah satu jalur pipa/ instalasi gas dari R. sentral

gas.

Page 57: Metode Pelaksanaan Dapur CV Gunung Bungsu.pdf

Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang

CV GUNUNG BUNGSU ABADI

- Lakukan pemeriksaan disetiap outlet dengan cara menekan check

valve di outlet.

- Pastikan seluruh outlet sudah terpasang dengan jalur gas yang

memilki tekanan dan susuai dengan jenis gas.

- Jika terdapat ketidak sesuaian segara lakukan perbaikan. Dengan

menyesuaikan jenis gasnya yang akan terpasang.

- Lakukan pengetesan seluruh gedung disetiap jalus pipa atau

instalasi pipa gas.

Page 58: Metode Pelaksanaan Dapur CV Gunung Bungsu.pdf

Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang

CV GUNUNG BUNGSU ABADI

C. PENUTUP DAN PEMELIHARAAN

Setelah seluruh pekerjaan selesai dilaksanakan, dan sebelum dilaksanakan

serah terima pekerjaan, kami akan melakukan :

1. Membersikan seluruh lokasi pekerjaan dari segala kotoran/sampah bekas

pekerjaan sehingga bangunan dan lokasi bangunan kelihatan rapi dan

bersih, serta tidak mengganggu pemakaian bangunan.

2. Membersihkan seluruh komponen/bagian bangunan dari kotoran/noda

bekas pekerjaan sehingga bangunan rapi dan bersih.

3. Selama masa pemeliharaan kami akan memeriksa kembali seluruh hasil

pekerjaan. Apabila ternyata terjadi kerusakan atau ketidak sempurnaan,

maka kami akan memperbaiki, baik atas inisiatif sendiri maupun atas instruksi

Direksi/Pengawas.

4. Walaupun dalam metoda pekerjaan ini tidak diuraikan satu persatu tentang

persyaratan khusus, baik teknis maupun bahan serta peraturan/undang-

undang daerah setempat, namun kami menganggap telah

memahaminya, dan kami akan untuk memenuhi/ melaksanakan nya dan

segala hal tersebut diatas. Apabila membutuhkan biaya, kami tidak akan

mengajukannya sebagai pekerjaan tambah. Dan hal tersebut telah

termasuk dalam harga penawaran.

Demikialah Metode pelaksanaan ini di buat sebagai pedoman dalam

pelaksanaan pekerjaan.

Batusangkar, 4 Juli 2013

CV GUNUNG BUNGSU ABADI

Ir. FERRY ERIANDY

Direktur