Upload
mashuri-koto
View
159
Download
48
Embed Size (px)
Citation preview
Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang
CV GUNUNG BUNGSU ABADI
Program : Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kementerian
Hukum dan HAM
Kegiatan : Pembangunan/Pengadaan/Peningkatan Sarana dan
Prasarana Kanwil
Pekerjaan : Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang
Lokasi : Air Dingin Kota Padang
Tahun Anggaran : 2013
A. PENJELASAN UMUM
I. PENDAHULUAN
Tahap pelaksanaan merupakan tahapan untuk mewujudkan setiap rencana
yang dibuat oleh pihak perencana. Pelaksanaan pekerjaan merupakan tahap
yang sangat penting dan membutuhkan pengaturan serta pengawasan
pekerjaan yang baik sehingga diperoleh hasil yang baik, tepat pada waktunya,
dan sesuai dengan apa yang sudah direncanakan sebelumnya.
Tahap pelaksanaan pekerjaan merupakan tahap yang menentukan berhasil
tidaknya suatu proyek, oleh karena itu perlu dipersiapkan segala sesuatu yang
berhubungan dengan teknis pekerjaan, rencana kerja, serta tenaga pelaksana
khususnya tenaga ahli yang profesional yang dapat mengatur pekerjaan
dengan baik serta dapat mengambil keputusan-keputusan mengenai masalah-
masalah yang ditemui di lapangan.
Dalam pelaksanaan fisik suatu proyek bisa saja timbul masalah-masalah yang
tidak terduga dan tidak dapat diatasi oleh satu pihak saja. Untuk itulah
diperlukan adanya rapat koordinasi untuk memecahkan dan menyelesaikan
masalah bersama-sama. Dalam rapat koordinasi dihadiri oleh :
- Konsultan proyek
- Koordinator dan para pelaksana
- Pihak pemilik (owner) jika diperlukan
- Pihak perencana / arsitek jika diperlukan.
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang
CV GUNUNG BUNGSU ABADI
Hal-hal yang dibahas dan diselesaikan dalam rapat koordinasi meliputi :
- Kemajuan ( progress) pekerjaan di lapangan
- Masalah-masalah dan solusinya menyangkut pelaksanaan di lapangan
- Realisasi pelaksanaan pekerjaan yang telah dicapai dibandingkan
dengan time schedule yang telah direncanakan
- Masalah administrasi yang menyangkut kelengkapan dokumen kontrak
- Sasaran yang akan dicapai untuk jangka waktu ke depan
Dalam tahap pelaksanaan, semua pelaksanaan pekerjaan di lapangan
mengikuti rencana yang telah dibuat oleh pihak perencana. Antara lain
gambar rencana dan segala detailnya, jenis material, dan dokumen lainnya.
Tahap selanjutnya kontraktor mengerjakan shop drawing sebagai gambar
pelaksanaan dengan ruang lingkup serta detail yang lebih sempit kemudian
untuk tahap akhir kontraktor membuat as built drawing sebagai gambar akhir
sesuai dengan yang ada di lapangan yang digunakan sebagai laporan akhir.
Dalam Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang.
Koordinasi, pelaksanaan dan metode yang tepat dalam pelaksanaan proyek
ini sangat diperlukan agar proyek ini dapat berjalan tepat waktu dan
memenuhi kualitas yang diharapkan. Waktu Pelaksanaan Pekerjaan ini adalah
120 (Seratus Dua Puluh ) hari kalender.
II. LINGKUP PEKERJAAN
Adapun lingkup pekerjaan pada pekerjaan ini secara garis besar meliputi :
I. PEKERJAAN PERMULAAN
II. PEKERJAAN PONDASI DAN PLAT LANTAI
PEKERJAAN PONDASI BATU KALI
PEKERJAAN RUANG TUNGKU
PEKERJAAN MEJA BETON
PEKERJAAN PLAT LANTAI
III. PEKERJAAN BETON DAN DINDING
PEKERJAAN BETON BETULANG
PEKERJAAN DINDING
IV. PEKERJAAN KAP ATAP/ATAP
V. PEKERJAAN PLESTERAN
VI. PEKERJAAN LANTAI
VII. PEKERJAAN PINTU, JENDELA DAN VENTILASI
VIII. PEKERJAAN TOILET/WC
IX. PEKERJAAN PENGECATAN
Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang
CV GUNUNG BUNGSU ABADI
X. PEKERJAAN PERLENGKAPAN
PEKERJAAN INSTALASI PENERANGAN
PEKERJAAN CCTV DAN TV MONITOR
PEKERJAAN SANITAIR
PEKERJAAN TERAS DAN SALURAN KELILING
XI. PEKERJAAN BANGUNAN / RUANG GAS
III. RENCANA FASILITAS LAPANGAN
Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, terlebih dahulu dibuat “Rencana
Fasilitas Lapangan atau Site Facilities Plan” untuk pengaturan lokasi pekerjaan,
termasuk pengaturan penempatan alat, stok material dan sarana penunjang
lainnya yang akan digunakan dalam pelaksanaan pembangunan proyek,
antara lain kantor direksi keet, gudang, barak kerja, posisi peralatan, dan fungsi
lainnya. Dalam menempatkan barang dan material kebutuhan pelaksanaan,
baik di gudang maupun di halaman terbuka akan diatur sedemikian rupa
sehingga:
- Tidak mengganggu kelancaran dan keamanan.
- Memudahkan pemeriksaan dan pengecekan.
- Tidak menimbulkan masalah kesehatan dan keselamatan kerja.
Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang
CV GUNUNG BUNGSU ABADI
Site facilities plan dibuat berdasarkan kebutuhan per periode waktu pekerjaan,
dimana site facilities plan dibuat ideal untuk jangka waktu yang efektif sehingga
tidak terlalu banyak merevisi site facilities plan. Lalu lintas keluar masuk
kendaraan proyek atau jalan kerja akan diproteksi / dibatasi dengan
menggunakan barikade dan rambu-rambu sehingga memperkecil
kemungkinan terhadap kecelakaan lalu lintas, gangguan keamanan,
ketertiban maupun gangguan yang lain. Barang-barang dan material yang
tidak akan digunakan lagi untuk kebutuhan langsung pada pekerjaan sesegera
mungkin akan dikeluarkan dari site.
Fasilitas Lapangan, Kantor lapangan untuk Direksi keet, Kontraktor, Gudang,
dan Workshop akan ditempatkan dilokasi yang terpisah namun berdekatan
dan terjangkau sehingga dapat membantu efektivitas pelayanan kerja
konstruksi.
IV. MANAJEMEN PROYEK
Pengelolaan pelaksanaan pekerjaan di proyek ini ditangani oleh tenaga-
tenaga terampil yang sudah berpengalaman dalam penanganan proyek-
proyek besar, sehingga keberhasilan pelaksanaan pekerjaan akan benar-benar
terjamin, sesuai dengan apa yang diharapkan oleh semua pihak. Disamping itu,
tenaga-tenaga kerja yang akan diikutsertakan dalam pelaksanaan pekerjaan
ini merupakan tenaga-tenaga Profesional yang telah dibina kemampuan dan
produktifitasnya dalam pelaksanaan proyek-proyek besar dan serupa, yang
sebelum ini telah ditangani oleh tenaga ahli perusahaan
1. Struktur Organisasi
Pelaksanaan proyek dikelola oleh suatu tim manajemen yang dipimpin
Kepala Proyek, dibantu oleh beberapa tenaga staf dan tenaga Pelaksana
Lapangan yang sesuai dengan bidang pekerjaannya beserta pembantu-
pembantunya.
2. Koordinasi
Kepala proyek memimpin semua kegiatan proyek, baik di bidang
administrasi, teknik dan lain -lain.
- Urusan teknik engineering dan quality control, Kepala Proyek dibantu oleh
bagian teknik beserta stafnya.
- Urusan keuangan, administrasi umum dan personalia, dibantu oleh
bagian Personalia dan Keuangan beserta stafnya.
Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang
CV GUNUNG BUNGSU ABADI
- Bagian logistik dan peralatan, dibantu oleh Bagian Logistik dan Peralatan.
Secara organisasi perusahaan, Kepala Proyek bertanggung jawab
langsung kepada Kepala Wilayah yang bertindak sebagai pengelola
operasional Perusahaan dan bertanggung jawab langsung kepada
Direksi CV GUNUNG BUNGSU ABADI. Dengan sistim organisasi seperti
tersebut, maka pelaksanaan proyek akan berjalan dengan lancar, dan
penyelesaian pekerjaan akan dapat tercapai dalam waktu yang
ditentukan dan dengan mutu yang diharapkan. Hal tersebut benar-benar
menjadi perhatian dan komitmen CV GUNUNG BUNGSU ABADI sebagai
Pelaksana / Penyedia Jasa.
Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang
CV GUNUNG BUNGSU ABADI
V. METHODA PENCAPAIAN SASARAN
Untuk menjamin sistem manajemen dapat berlangsung dengan baik, CV
GUNUNG BUNGSU ABADI telah mengeluarkan Kebijakan Mutu dimana
perusahaan kami sebagai badan usaha di bidang Usaha jasa konstruksi selalu
mengendalikan resiko terhadap keselamatan-kesehatan kerja, Lingkungan dan
mutu dengan cara menerapkan Sistem Manajemen untuk memenuhi Kepuasan
Stakeholders sebagai bentuk komitmen tersebut, Manajemen selalu :
Memenuhi Peraturan perundangan & persyaratan lain yang berlaku.
Meningkatkan kinerja secara berkesinambungan.
Mencegah cidera, sakit akibat kerja & pencemaran lingkungan.
Memberikan pelatihan, menyediakan tempat dan sarana kerja yang
sehat, aman & nyaman kepada seluruh karyawan.
1. Sistem Pengendalian Proyek
Sarana pengendalian merupakan sesuatu yang sangat diperlukan untuk
menjamin keberhasilan pelaksanaan pekerjaan. Sebelum pelaksanaan
pekerjaan dimulai, segala sesuatu yang ada hubungannya dengan
pengendalian dipersiapkan dan dituangkan dalam bentuk daftar-daftar isian (
formulir-formulir ) pengendalian, yang mengacu pada jadwal pelaksanaan
pekerjaan yang berupa barchart.
Program utama yang telah
dituangkan di dalam barchart
tersebut, di lapangan dijabarkan lagi
secara lebih terinci. Dibuat program
mingguan, yang realisasinya
dipantau dengan daftar-daftar isian (
formulir-formulir ) laporan kegiatan
pekerjaan. Untuk memandu
pelaksanaan pekerjaan di lapangan,
dibuat metoda kerja yang rinciannya
dilengkapi dengan gambar-gambar
pelaksanaan ( shop drawing ) yang
mudah dibaca dan dimengerti oleh setiap petugas yang terlibat didalam
pelaksanaan pekerjaan.
Dengan sarana-sarana tersebut, maka sasaran kerja akan dicapai seperti yang
diharapkan. Pengendalian Proyek diterapkan dengan :
Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang
CV GUNUNG BUNGSU ABADI
Pengendalian Waktu - Perencanaan dan Monitoring Master
Schedule, Schedule Bahan, Schedule Alat. - Perencanaan dan
Monitoring schedule detail dan schedule mingguan.
Pengendalian Mutu - Perencanaan dan pengendalian gambar -
Pelaksanaan Inspeksi dan Test dan penanganannya - Pelaksanaan
Audit Mutu Internal
Pengendalian Biaya - Perencanaan design yang mantap. - Bekerja
sekali jadi, tidak ada rework. - Pembuatan data administrasi yang
tertib dan tepat.
2. Pemilihan Alat
Pemilihan peralatan yang tepat baik dari segi jenis, jumlah maupun
kapasitasnya serta sesuai dengan kondisi lapangan akan menjamin
tercapainya sasaran pelaksanaan pekerjaan yakni Biaya Hemat, Mutu Akurat
dan Waktu Tepat.
Kebutuhan peralatan minimum yang ditentukan akan dicukupi dengan alat
milik sendiri, namun jika dalam peleksanaannya terjadi kekurangan alat, maka
akan kami penuhi dari sumber alat yang banyak terdapat di Provinsi Sumatera
Barat atau kami datangkan dari Provinsi lain.
3. Bahan
Material-material tersebut akan dibawa ke laboratorium untuk dilakukan
pengujian, dan pada produk tertentu pabrikan diminta menunjukkan sertifikat
uji test yang pernah dilakukan yang masih berlaku untuk menjamin persyaratan
sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan.
Material akan didatangkan
sebelum jadwal pemakaian,
sehingga tidak terjadi
keterlambatan pekerjaan hanya
karena material belum datang.
Kebutuhan pokok bahan
bangunan proyek ini adalah,
beton , besi tulangan, bahan
waterproofing, kawat bronjong
pabrikan disamping material
penunjang seperti : semen, pasir,
dll.
Baja tulangan ditest terlebih dahulu di laboratorium, untuk menjamin
persyaratan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan. Tulangan harus bebas
Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang
CV GUNUNG BUNGSU ABADI
dari kotoran, lemak dan karat serta bahan-bahan yang mengurangi daya
rekat.
Pemasangan tulangan akan dilakukan sedemikian rupa sehingga posisi dari
tulangan sesuai dengan rencana dan tidak mengalami perubahan bentuk
maupun tempat selama pengecoran berlangsung. Sebelum digunakan
disimpan dengan cara berkelompok berdasarkan ukuran masing-masing, dan
bebas dari hubungan langsung dengan tanah lembab maupun basah.
4. Tenaga kerja
Tenaga kerja yang digunakan dalam penanganan proyek ini terdiri atas;
Tenaga pimpinan dan staf manajemen proyek.
Tenaga operasional lapangan terdiri dari pelaksana, pengawas, mekanik
dan operator.
Pekerja (labour).
Tenaga inti yang digunakan, merupakan tenaga pilihan yang sering
menangani proyek-proyek besar dan pekerjaan-pekerjaan yang sejenis.
5. Pengamanan (security)
Untuk pengawasan dan pengamanan proyek, kami akan menyediakan
tenaga keamanan dan keselamatan sesuai dengan kebutuhan, yang bertugas
untuk :
a. Pengawasan terhadap para pekerja
b. Pengawasan terhadap bahan-bahan dan peralatan untuk mencegah
pencurian.
Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang
CV GUNUNG BUNGSU ABADI
c. Mencegah dan menghindari terjadinya kebakaran di proyek, dengan
melarang para pekerja membuat api untuk keperluan apapun, dan
menyediakan tabung pemadam kebakaran yang mudah dicapai, baik
ditempat pekerjaan maupun di kantor proyek.
d. Melakukan pengawasan terhadap pemakaian alat-alat keselamatan kerja,
seperti helm kerja, sabuk pengaman, sepatu, sarung tangan jika dipersyaratkan.
e. Melakukan pengawasan dan menyiapkan pagar-pagar pengaman di
tempat-tempat yang berbahaya maupun yang sifatnya mengganggu
kegiatan proyek.
f. Mengawasi pemakaian peralatan untuk mencegah terjadinya kecelakaan.
g. Menjaga keamanan para petugas proyek terhadap gangguan/ ancaman
dari pihak luar, serta mencegah kemungkinan terjadinya keributan dilingkungan
proyek.
h. Menjaga kelancaran lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan.
Untuk menjaga keselamatan kerja seluruh staf dan pekerja yang terlibat dalam
kegiatan proyek, akan dibentuk unit K-3 yang akan membuat program seperti
tersebut di atas dan akan diawasi oleh tenaga satpam.
Dalam menanggulangi hal-hal yang mungkin dapat terjadi, maka unit K-3 akan
bekerja sama dengan Puskesmas, Klinik, Rumah Sakit, maupun instansi-instansi
lain yang terkait. Sebagai sarana komuniksi di proyek, digunakan handy talky
(HT), baik oleh untuk para petugas keamanan, para pelaksana (supervisor) dan
petugas-petugas lain yang memerlukan hubungan secara menerus. Komunikasi
juga diperlukan antara menara pengendali dengan kantor kontraktor atau
dengan pelaksana lapangan secara langsung.
6. Pengendalian Mutu ( Quality Control )
Untuk menjamin agar diperoleh hasil kerja yang baik sesuai dengan mutu yang
disyaratkan, perlu dilakukan pengendalian mutu (quality control ) dengan cara
melakukan pemeriksaan secara teratur, baik terhadap bahan-bahan yang
digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan, maupun terhadap cara
pelaksanaan pekerjaan sendiri. Alat-alat ukur secara berkala dikalibrasi agar
selalu dapat berfungsi dengan akurat.
Peralatan yang lain setiap selesai digunakan dibersihkan dan bagian-bagian
yang perlu secara berkala dilumasi. Setiap bagian diperiksa barangkali ada
suku cadang yang perlu atau sudah waktunya diganti agar peralatan tersebut
Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang
CV GUNUNG BUNGSU ABADI
dapat beroperasi dengan baik selama digunakan dan tidak mengalami
kerusakan secara tiba-tiba ditengah-tengah pelaksanaan pekerjaan.
Meskipun untuk hal-hal tersebut di atas sudah ada penanggung jawabnya
langsung, kiranya perlu ditunjuk petugas khusus quality control yang dikoordinasi
oleh bagian teknik.
Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang
CV GUNUNG BUNGSU ABADI
B. METODA PELAKSANAAN
Urutan pekerjaan pada metode pelaksanaan ini secara garis besar adalah
sebagai berikut :
I. PEKERJAAN PERMULAAN
Pekerjaan Permulaan/pendahuluan dikerjakan pada minggu pertama sampai minggu
ke 2.
1. Dokumentasi dan Pengukuran Ulang
Untuk pembuatan Dokumentasi foto dilakukan sebelum dilaksanakan (0 %),
sedang dilaksanakan (50 %) dan selesai dilaksanakan (100 %). Sebelum proyek
dimulai diwajibkan membuat gambar soft drawing (MC. 0), asbuild drawing
(MC. 100) dan keperluan lain selama proyek berlangsung proyek.
Kondisi eksisting lapangan (0%) Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang
Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang
CV GUNUNG BUNGSU ABADI
Untuk pengukuran ketinggian harus dicocokkan pada titik tetap dengan
ketelitian 10 V L mm, dengan penjelasan adalah jarak dari titik – titik (sircuit)
yang diambil ketinggiannya tersebut (dlm Km). Ketinggian pengukuran akan
dilakukan dalam batas – batas kesesuaian sebagai berikut :
- Titik tampang lintang, boleh terletak < 20 km dari Posisi yang ditentukan
baik arah vertical maupun horizontal.
- Pengukuran titik tinggi harus diselesaikan pada sebuah titik petak atau
dibawa kembali ketitik persamaan.
- Patok – patok yang menunjukkan tinggi akhir dari pekerjaan tanah harus
dipasang tidak melewati 2,5 mm dari titik tinggi yang benar.
- Garis singgung dan lengkung, perbedaannya dengan yang benar khusus
< 20 mm terhadap Posisi yang benar. Titik untuk bangunan harus terletak
tidak lebih dari 2,5 mm dari kedudukan yang sebenarnya kecuali pada
pemasangan pekerjaan baja, dan peralatannya memerlukan ketelitian
yang lebih tinggi.
2. Pengukuran Lapangan & Pemasangan Bowplank
Sebelum pekerjaan
dilaksanakan, terlebih dahulu
menentukan dan membuat
patok sebagai acuan titik
koordinat dan elevasi pekerjaan
Tanggul dan bangunan-
bangunan lainnya.
Melakukan pengukuran dengan
mengambil referensi dari titik
Bench Mark (BM) yang telah
ditentukan harganya yang
terbuat dari Beton permanent.
- Untuk mempermudah pelaksanaan dibuat Patok simpanan sedekat
mungkin dengan pekerjaan dan aman dari gangguan (diambil dari Patok
BM yang sudah ada)
- Menentukan titik elevasi dan posisi yang akan dikerjakan
- Tandai patok acuan atau patok pedoman dengan cat berwarna merah
untuk mempermudah dilihat oleh yang mengerjakan.
Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang
CV GUNUNG BUNGSU ABADI
3. Pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi
Mobilisasi peralatan meliputi pengiriman dan penempatan semua peralatan
yang diperlukan di lapangan. Peralatan ditepatkan sedemikian rupa sehingga
mampu melayani/mendukung pelaksanaan pekerjaan yang berada dalam
jangkauannya.
Untuk kebutuhan pemakaian perlatan guna menunjang pekerjaan dilapangan,
setelah dievaluasi kebutuhan pemakaian peralatan yang dibutuhkan, maka
segera didatangkan / dimobilisasi peralatan dimaksud.
4. Pekerjaan Pembuatan los kerja dan gudang
Acces road (jalan penghubung sementara) merupakan jalan penghubung /
darurat untuk mencapai lokasi pekerjaan. Sebelum pekerjaan dimulai kami
akan membuat dan memelihara jalan penghubung sementara kearah lokasi
tersebut pada tempat yang telah disetujui dan juga kami akan membuat
fasilitas yang diperlukan untuk melintasi sungai, aliran sungai yang ada harus
Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang
CV GUNUNG BUNGSU ABADI
diperbaiki dan memperkuat suatu fasilitas yang ada digunakan untuk menuju
lokasi pekerjaan, jika diperlukan.
5. Pembuatan Direksi Keet
Gudang dan loss kerja. ukuran luas kantor direksiket, gudang, dan los kerja
disesuaikan dengan tidak mengabaikan keamanan dan kerbersihan dan
bahaya kebakaran serta memperhatikan tempat yang tersedia sehingga tidak
menggagu kelancaran kerja dan arus lalulintas.
Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang
CV GUNUNG BUNGSU ABADI
II. PEKERJAAN PONDASI DAN PLAT LANTAI
Pekerjaan Pondasi Dan Plat Lantai dikerjakan pada minggu ke 2 sampai minggu ke 7
1.Pekerjaan Galian Untuk Pondasi
Berikut hal hal yang perlu diperhatikan berhubungan dengan pekerjaan galian
pondasi :
Pekerjaan galian tanah ini di awali dengan pemasangan bowplang, bahan
yang di butuhkan adalah kayu 5/7 dan papan 2/20 ,kayu bowplang terpasang
maka kami melakukan pengukuran untuk menentukan as-as bangunan dan
pell lantai alat yang di gunakan untuk pengukuran ini adalah theodolit serta
alat ukur lainnya. Setelah pemasangan bouwplang selesai maka dilanjutkan
dengan penggalian pondasi sesuai dengan denah rencana bangunan.
Pekerjaan galian pondasi tanah bangunan adalah pekerjaan yang sering
mengalami kendala disamping berhubungan dengan alam juga pekerjaan ini
sering dianggap sepele karena dianggap hanya membutuhkan tenaga saja.
Bagi orang yang kurang mengerti mungkin berpikir tidak masalah jika galian
pondasi salah, kan nanti tidak kelihatan karena akan dituutp kembali, padahal
bisa saja kesalahan tersebut akan mengakibatkan kerugian waktu, material
dan juga mempengaruhi ukuran bangunan dan juga kekuatan konstruksinya.
Kadang banyak pekerja tidak memperdulikan keselamatan saat melakukan
penggalian tanah. Banyak resiko yang akan dihadapi jika terjadi kesalahan
galian tanah pondasi misalnya :
Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang
CV GUNUNG BUNGSU ABADI
galian tanah yang tidak sesuai dengan posisi dan ukurannya akan
mempengaruhi proses konstruksi berikutnya, dimana penempatan/ titik titik
pondasi yang salah akan mempengaruhi posisi kolom. bila elevasi galian tidak
sesuai, misalnya terlampau dalam atau terlampau rendah berpengaruh
terhadap kekuatan daya dukung berdasarkan hasil pengujian tanah.
Bila posisi terlalu jauh dari rencana, bisa mengakibatkan pengulangan galian
yang menimbulkan kerugian waktu dan biaya. pekerjaan galian tanah
mengandung resiko longsoran dan reruntuhan.
Kami akan memperhatikan faktor keamanan bagi masyarakat di sekitar galian
pada saat pelaksanaan pekerjaan. Perlunya pembuatan pagar atau papan
petunjuk agar setiap orang berhati-hati disekitar galian. Hanya pekerja dan
yang berkepentingan yang diijinkan memasuki area galian pondasi.
Pelaksana mengatur pekerja di lapangan sesuai posisi dan job desk masing-
masing agar pekerjaan dapat efektif dan optimal. Untuk pekerjaan galian yang
digunakan secara manual, maka kami akan memperhatikan kondisi si pekerja
dan juga harus menyiapkan peralatan yang dibutuhkan misalnya cangkul,
sekop, tambang, ember/ karung pembuang tanah.
Sebelum dilakukan penggalian pelaksana dan pengawas perlu memeriksa
batas tanah pemilik. Jika tanah berbatasan dengan pemilik lain maka terlebih
dahulu dilakukan pembicaraan apakah galian tanah dapat dibuang
sementara ke lokasi tanahnya, jika tidak bisa dilakukan maka harus dilakukan
pengaturan posisi pembuangan supaya dapat dihindari terjadinya longsoran
tanah.
Untuk lokasi area yang sempit perlu diperhatikan posisi pembuangan tanah
supaya tetap tersedia lokasi penempatan material dan peralatan pengecoran.
Pengawas dan pelaksana memeriksa sistim penumpukan tanah galian pondasi
dan memastikan sistem penumpukan tersebut tidak menghambat proses
pengecoran. Sebelum penggalian dimulai, Pengawas dan Pelaksana supaya
memeriksa dimensi dan elevasi kedalaman galian (disesuaikan dengan
gambar. Kami akan membuat papan bowplank yang kuat untuk membuat
garis benang posisi dan batas tanah yang akan digali. Pemberian benang
harus mudah dibuka dan dipasangkan kembali supaya tidak menganggu
pekerjaan galian. Kami akan mengatur metode pengalian, pembuangan dan
penumpukan tanah. Penumpukan tanah galian tidak boleh terkonsentrasi
dekat galian untuk mengurangi resiko runtuhan tanah masuk kembali ke dalam
galian pondasi .
Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang
CV GUNUNG BUNGSU ABADI
Bila ukuran galian lebih dari 1 m, kami akan menyediakan tangga sementara,
disediakan buat pekerja sebagai akses turun naik ke dalam penggalian. Type
galian disesuaikan dengan kondisi tanah aktual. Untuk kondisi tanah dimana
koefisien runtuhan tanah kecil dapat dilakukan sisi galian tegak, jika koefisien
runtuhan tanah besar maka sisi galian miring.
Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang
CV GUNUNG BUNGSU ABADI
Untuk jenis tanah berlumpur, kemungkinan terjadinya longsoran/runtuhan tanah
cukup besar. Karena itu buat galian sisi miring dan lebar galian dibuat lebih
besar dari ukuran dimensi tapak. Lakukan penambahan cerucuk sebagai turap.
Tujuannya supaya tekanan lumpur akan berkurang ke bekisting. Untuk galian
pondasi kedalaman lebih dari 1 m dimana jenis tanah adalah tanah runtuhan,
pengawas memerintahkan pelaksana segera melakukan pemasangan struktur
penahan tanah (turap).
Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang
CV GUNUNG BUNGSU ABADI
2. Pondasi Batu kali
Pondasi batu kali ini diawali dengan penggaliaan pondasi batu kali sesuai
dengan gambar kerja, lantai kerja dengan pasir urug tebal 10 cm kemudian
memasang anstampang batu bata 1:4,dan diberi pasangan besi angkur 12 mm
diatas pondasi batu kali. batu kali harus bersih dari tanah dan lumpur .bentuk
dan ukuran di sesuaikan dengan gambar dan di setujui oleh direksi pengawas
lapangan dan dikerjakan oleh tenaga ahli di bidangnya.
Tenaga yang dipakai untuk pekerjaan pondasi batu kali adalah sbb :
- Pekerja
- Tukang batu
- Mandor
Alat yang digunakan untuk pekerjaan pondasi batu kali adalah sbb:
- Conceret mixser
- Gerobak sorong
- Cangkul - Skop
- Alat tukang lainnya
Bahan yang di gunakan untuk pekerjaan pondasi batu kaliadalah sbb:
- Semen pc
- Pasir
- Batu kali
- Kayu klas III
- Paku
3. Pondasi Tapak Setempat
a. Sebelum dilakukan pengecoran, dasar pondasi harus diberi pasir urug
dengan ketebalan 10 cm, untuk itu dasar pondasi harus diberi lantai
kerja,mutu ad 1:3:5 dibawah pondasi t 5 cm sedemikian rupa agar air tidak
naik ke permukaan dan jika masih ada air maka di sedot dengan mesin
b. Galian tanah berpedoman pada bouplank dan gambar kerja
c. Tebar dan padatkan lantai kerja
d. Memasang bekesting
e. Memasang pekerjaan penulangan beton
f. Pasang stek yang diperlukan unuk pekerjaan lain
g. Bersihkan daerah yang akan dicor
h. Cor beton dan padatkan dengan vibrator i. Curing perawatan beton
Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang
CV GUNUNG BUNGSU ABADI
Item pekerjaan Pondasi Tapak Setempat adalah :
1. Pek lantai kerja dengan pasir urug tebal 10 cm
2. Pek. Beton di bawah Pondasi Plat (beton mutu 1:3:5) t= 5cm
3. Pek. Plat Pondasi Type P1(2,50x1,80xo,35) mutu ad 1:2:3
4. Pek. Plat Pondasi Type P2(2,50x1,80xo,35) mutu ad 1 : 2 :3
5. Pek. Beton Kolom Pendek 35/50(K1); mutu ad 1 : 2 : 3
Tenaga yang dipakai untuk pekerjaan pondasi plat beton adalah sbb :
- Pekerja
- Tukang kayu
- Tukang besi
- Tukang batu
- Mandor
Alat yang digunakan untuk pekerjaan pondasi plat beton adalah sbb:
- Conceret mixer
- Gerobak sorong
- Cangkul
- Skop
- Alat tukang lainnya
Bahan yang di gunakan untuk pekerjaan pondasi plat beton adalah sbb:
- Besi beton
- Kawat
- Semen pc
- Pasir
- Krekel
- Kayu klas III
- Paku
Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang
CV GUNUNG BUNGSU ABADI
III. PEKERJAAN BETON BERTULANG DAN DINDING
Pekerjaan Beton bertulang dan dinding dikerjakan pada minggu ke 5 sampai minggu
ke 10
1. Beton Struktur
Bahan terdiri dari semen portland, pasir, agregat kasar dan air sebelum dipergunakan
diambil sampel terlebih dahulu untuk ditest dan dibuat job mix desain sesuai dengan
persyaratan spesifikasi teknis.
Bahan yang dipergunakan :
- Agregat/ kerikil, Kebersihan material adalah syarat mutlak untuk mendapatkan
mutu beton sesuai dengan spesifikasi teknik/ yang disyaratkan dalam gambar
rencana.
- Pasir, Pasir yang digunakan dalam proyek ini adalah Pasir Alam.
- Semen, Penggunaan semen untuk konstruksi beton harus yang telah melalui
proses tes laboratorium terhadap kekuatan semen serta bahan pembentuk
semen, sehingga dalam pelaksanaannya nanti tidak menjadi masalah.
- Semen, Penyimpanan zak semen harus terhindar dari air dan kondisi lembab,
untuk itu lantai dasar dari penyimpanan zak semen minimal 30 cm di atas tanah.
- Air, Air yang dipergunakan untuk campuran beton haruslah yang bersih/ atau
tidak mengandung minyak, garam, asam, basa, gula bahan organik/ lumpur
dan bahan lain yang akan mengakibatkan proses kimiawi dari beton gagal.
Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang
CV GUNUNG BUNGSU ABADI
Peralatan yang diperlukan :
- Concrete Mixer
- Concrete Vibrator
- Kereta Sorong
- Peralatan Tukang
Pelaksanaan :
- Pekerjaan Beton Bertulang adukan 1:2:3 adalah beton dengan kuat tekan
silinder usia 28 hari, Kadar semen minimal 326 kg/m 3 berbentuk kubus ukuran
15x15x15 cm 3 , dengan nilai slump antara 10 ± 2 cm.
- Setelah melalui tahapan pengujian Beton, maka selanjutnya adalah pekerjaan
persiapan untuk pengecoran berupa pembuatan beksiting. Bekisting dibuat
sesuai dengan bentuk dan ukuran yang ditentukan dalam gambar kerja.
- Bekisting/ cetakan beton sebelum pengecoran dilakukan, harus dipersiapkan
sehingga posisi terakhir dari kedudukan konstruksi yang diminta dapat betul-
betul dipenuhi, antara lain bentuk, kekakuan dan kekuatannya, bagian-bagian
yang akan dicor harus bersih, bebas dari segala macam kotoran.
- Besi yang sudah terpasang harus bebas dari karat maupun kotoran, dapat
mengurangi ikatan beton dengan besi tulangan. Posisi tulangan, ikatan dan
jumlah batang besi yang terpasang serta tebal selimut harus sesui dengan
Gambar Rencana.
- Semua bentuk bekisting dan posisi pembesian harus disetujui Direksi sebelum
pengecoran dilaksanakan.
- Beton dibuat sedekat-dekatnya dengan tempat pengecoran, dimana dalam
proses pengecoran ini dilakukan terus-menerus tidak berhenti sampai batas-
batas penghentian pengecoran (siar pelaksanaan) yang diijinkan dan disetujui
Direksi. Untuk mencegah timbulnya rongga, adukan harus dipadatkan selama
pengecoran berlangsung dengan menggunakan vibrator.
- Alat vibrator yang digunakan mempunyai frekuensi lebih dari 85 getaran tiap
detik agar beton selalu dalam keadaan plastis dan dapat mengisi dengan
mudah ke dalam diantara besi.
Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang
CV GUNUNG BUNGSU ABADI
Kekuatan beton disesuaikan dengan kekuatan rencana, sebagaimana yang
telah terlampir pada gambar rencana. Perancah yang dipakai harus dengan
kayu yang baik.
Pekerjaan beton juga dilakukan secara manual dengan memakai tenaga
manusia akan tetapi untuk pengadukan spesi dipakai beton molen. Pekerjaan
diawali dengan pekerjaan penulangan dengan besi-besi yang telah
ditetapkan dalam gambar rencana. Setelah pemasangan besi tulangan siap
dilaksanakan maka setelah itu dilanjutkan dengan pekerjaan memasang
bekesting dan kayu perancah. Apabila kayu perancah dan bekesting selesai
dikerjakan maka kita melakukan pengecoran beton.
Langkah kerja pekerjaan beton bertulang (struktur):
1. Pengukuran sesuai dengan gambar kerja dan harus siku
2. Pekerjaan bekesting,
3. Pekerjaan pembesian
4. Pekerjaan perancah
5. Pekerjaan pengecoran
6. Pekerjaan pemadatan beton
7. Pekerjaan pembongkaran bekesting/perancah
8. Pekerjaan finising beton
Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang
CV GUNUNG BUNGSU ABADI
Berikut beberapa langkah yang akan kami kerjakan dalam penggunaan
perancah di tempat kerja ;
1. Perancah akan dibuatkan untuk semua pekerjaan, yang tidak bisa
dijamin keamanannya bila dikerjakan secara aman pada suatu
ketinggian dan / atau setiap ketinggian pekerjaan yang melebihi 2 meter
harus menggunakan perancah yang memenuhi standar.
2. Papan untuk perancah harus tahan retak atau pecah.
3. Paku harus mempunyai panjang dan tebal yang cukup.
4. Paku besi yang getas (cast iron) tidak boleh digunakan.
5. Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan perancah harus
disimpan dengan baik dan jauh dari material yang berbahaya.
6. Perancah harus dihitung dengan faktor pengaman (safety factor)
sebesar 4 kali beban maksimal.
7. Perancah harus diberi tangga pengaman untuk tempat berjalan dan
lain-lain fasilitas yang aman.
8. Perancah harus cukup diberi penguat (Brace). dalam kondisi yang stabil
bahan yang dipakai tidak rusak cukup baik untuk digunakan, dan sudah
diberi pengaman. sedikitnya seminggu sekali sesudah cuaca buruk, atau
gangguan dalam masa pembangunan yang agak lama
9. Semua kerangka berdirinya perancah bangunan harus berdasarkan
standard konstruksi; mempunyai pondasi yang kuat dan cukuup tertanam
dan diberi penguat untuk kesetabilan.
10. Batu bata, pipa yang rusak, bahan pembuat cerobong asap dan bahan-
bahan lain yang tidak semestinya dipakai untuk penahan perancah,
tidak boleh dipakai.
11. Paku-paku harus ditanam penuh, tidak boleh separuh dan kemudian
dibengkokkan.
Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang
CV GUNUNG BUNGSU ABADI
12. Paku tidak boleh menerima gaya tegangan langsung.
13. Tali baja yang digunakan untuk perancah, tidak boleh terkena asam
atau bahan kimia, yang memudahkan keadaan korosi (karat) dan bahan
ini tidak boleh digunakan, untuk tali perancah kayu yang terbuat dari
serat tidak dapat digunakan atau yang dapat mengundang bahaya.
14. Bila terpaksa menggunakan perancah kayu karena ketiadaan perancah
yang terbuat dari besi/pipa, maka pemilihan bahan harus berurat lurus,
padat, tidak ada mata kayu yang besar-besar, kering tidak membusuk,
tidak ada lubang ulat dan lain-lainya yakni tidak ada kerusakan yang
dapat membahayakan runtuhnya susunan perancah.
15. Untuk perancah yang berdiri sendiri harus terdiri atas gelagar memanjang
dan melintang yang dihubungkan dengan kuat pada tiang
penyanggah, ke atas atau ke samping, bergantung pada
pemakaiannya untuk menjamin kesetabilan sampai perancah dapat
dilepas.
16. Setiap bagian dari perancah harus diperiksa sebelum dipasang.
17. Setiap bentuk dan komposisi perancah harus diperiksa sebelumnya oleh
petugas K3L untuk meyakinkan:
18. Pemeriksaan perancah harus dilaksanakan oleh petugas K3L dan
didokumentasikan:Setiap bagian harus dipelihara dengan baik dan
teratur sehingga tidak ada yang rusak atau membahayakan waktu
dipakai.
19. Setiap bagian harus dipelihara dengan baik dan teratur sehingga tidak
ada yang rusak atau membahayakan waktu dipakai.
20. Perancah tidak boleh sebagian dibuka dan ditinggal terbuka, kecuali
kalau hal itu tetap menjamin keselamatan.
21. Perancah yang tidak bebas harus dikaitkan ke bangunan dengan sistem
jepit (rigid connections) yang kuat dengan jarak tertentu.
22. Perancah yang tidak boleh terlalu tinggi di atas angker yang tertinggi,
karena dapat membahayakan kesetabilan dan kekuatannya.
23. Pada waktu mengangkat perlengkapan yang digunakan pada
perancah:
24. Bagian-bagian dari perancah harus diperiksa dengan cermat dan kalau
perlu diperkuat. Setiap penggeseran dan penyanggah ( putlog ) harus
dicegah. Tiang penyanggah harus dihubungkan erat pada bagian
bangunan yang kuat, di tempat alat pengangkat dipasang.
25. Dalam melakukan kegiatan pemasangan perancah dan pembongkaran
perancah hanya boleh dilakukan oleh petugas yang telah memiliki
keahlian dalam pekerjaan perancah dan wewenang dalam melakukan
26. Setiap tahapan pekerjaan perancah harus mengikuti urutan sesuai
ketentuan teknis yang telah ditentukan oleh petugas yang mempunyai
wewenang.
27. Tahapan atau urutan yang dibuat oleh tenaga teknis berkeahlian
pekerjaan perancah harus di dokumentasikan.
Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang
CV GUNUNG BUNGSU ABADI
Bahan yang digunakan untuk pekerjaan beton bertulang (struktur)sbb:
- Besi beton
- Kawat beton
- Semen pc
- Pasir - Krekel
- Kayu klass III
- Paku
- Minyak bekesting
- Poliwod 9 mm
- Dolken kayu gelam
- scoafalding
Tenaga yang digunakan untuk pekerjaan beton bertulang (struktur) sbb :
- Pekerja
- Tukang kayu
- Tukang besi
- Tukang batu
- Mandor
Peralatan yang dipakai untuk pekerjaan beton bertulang (strutur) sbb :
Conceret mixer
Gerobak sorong
Cangkul
Sekop
keranjang
lainnya - alat bantu
2. Sistem pengambilan sample.
Setiap 5 (lima) m3 beton diambil minimal 3 buah benda uji berupa silinder atau kubus
beton untuk dibawa ke laboratorium untuk mengetahui strength capacity pada umur
28 hari.
Silinder atau kubus beton diberi tanda berupa tanggal dan lokasi pengecoran.
Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang
CV GUNUNG BUNGSU ABADI
Peralatan yang dipakai :
1. Selinder/Kubus beton,
2. Alat ukur/meteran
3. Alas dari plat/triplek,
4. Sendok tembok.
Jumlah tenaga kerja : ± 3 orang.
3. Pekerjaan perawatan/curing.
Untuk melindungi beton baru dari pengeringan dini/penguapan,
temperature yang terlalu panas, angin, hujan serta aliran air dan gangguan
mekanis. Beton yang telah selesai dicor perlu diberi kesempatan mengeras
dengan system curing yang sama selama 7 (tujuh) hari berturut-turut setelah
Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang
CV GUNUNG BUNGSU ABADI
pengecoran dengan kondisi bekisting dibuka, permukaan beton ditutupi
dengan plastik/karung goni tidak terkena langsung sinar matahari atau
disiram secara kontinyu dengan air selanjutnya perlu diadakan pembersihan
Peralatan yang dipakai :
Karung goni/Plastik yang telah dibasahi.
Jumlah tenaga kerja : ± 5 orang.
Gambar. Perawatan Curing Pondasi
Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang
CV GUNUNG BUNGSU ABADI
IV. PEKERJAAN KAP ATAP/ATAP
Pekerjaan Kap atap/atap dikerjakan pada minggu ke 7 sampai minggu ke 12
1. Kuda-Kuda Profil Baja
Pekerjaan Baja ada 4 tahapan
- Perencanaan dan Penggambaran
- Fabrikasi
- Erection
- Pasca Erection
a. Perencanaan dan Penggambaran
a.1 Mekanisme perencanaan dan penggambaran konstruksi baja.
Dalam mekanisme diatas pada bagian yang dipisahkan oleh garis putus-
putus ini adalah bila dalam pelaksanaannya di kerjakan oleh sub kontraktor
lain.
Dalam perencanaan konstruksi baja ini yang terpenting adalah selalu
diadakan check and re-check gambar baja dengan konsultan (bila ada)
antara gambar baja dengan struktur atau dengan arsitek/sipil.
Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang
CV GUNUNG BUNGSU ABADI
a.2 Pemahaman gambar baja.
Konsep pemahaman gambar-gambar Baja / Gambar Pelaksanaan
sebelum masuk bengkel :
Denah keseluruhan, ukuran -ukuran total bangunan, jarak dan dimensi
Detail-detail gambar ( yang terkait dengan tabel baja ):
Sambungan
Pengelasan
Baut-baut
Angkur-angkur / pengangkuran
Profil yang tersedia di pasaran sesuai dengan perhitungan
Dalam gambar detail baja untuk ukuran-ukuran yang biasanya tidak
ditentukan seperti misalnya pada kelekan kuda-kuda portal sebaiknya
dipakai standarisasi ukuran yang biasa dipakai, jadi tidak menggunakan
skala.
b. Fabrikasi
Setelah gambar kerja telah di check dan recheck serta disetujui oleh
Pimpinan Teknik untuk di laksanakan maka pihak bengkel dapat segera
melaksanakan fabrikasi di bengkel atau di site dengan selalu diadakan
pengawasan dan pengecekan oleh pelaksana.
Untuk pekerjaan baja yang terkait dengan gambar sipil seperti misalnya
pengangkuran dan stek-stek, agar dibuat terlebih dahulu untuk dapat
segera dipasang.
b.1 Pengangkuran
Fungsi : Pemegang Struktur atas ( Kolom / Kuda-kuda) pada posisi yang
yang sebenarnya / tepat.
Penempatan dan pemasangan angkur :
As-as kolom, cara menentukan adalah ;
Buat Bouwplank setempat.
Mal pengangkuran dari multiplex t = 9 mm dan diberi as
Angkur dipasang di mal dan diberi 2 baut dan dipasang pada atas dan
bawah mal.
Ditarik benang / as ditarik 2 arah sesuai mal membentuk 2 arah siku
Angkur di las dengan besi beton kolom dengan elevasi atas waterpass.
Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang
CV GUNUNG BUNGSU ABADI
Begesting kolom dipasang.
Kolom dicor
Mal angkur dilepas
Untuk plat landas yang lebih tebal dari 16 mm sebaiknya tebal mal sesuai
dengan tebal plat atau angkur dicheck vertikalnya satu persatu.
Berdasarkan tumpuannya :
a. Tumpuan pada kolom pedestal
Fungsi : Jepit - sendi ----> harus sesuai dengan perhitungan struktur.
b. Tumpuan pada kolom atas.
Fungsi : Jepit - Jepit
Sendi - Sendi
Sendi - Rol
Pengangkuran baja dilaksanakan oleh Sipil di bawah Supervisi dari divisi
baja, hal ini dimaksudkan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan
bila terjadi masalah pada saat erection oleh divisi baja.
b.2 Pengelasan
Peralatan :
1. Generator / Genset
2. Onvomer/ Trafo las
3. Kabel las + dan -
4. Stang las (handle)
5. Topeng las
6. Kawat las
Kawat las yang biasa dipakai ada 3 jenis :
Diameter 2,6 mm untuk Pelat baja tipis, diameter 3,2 mm, dan 4,0 mm untuk
plat baja yang lebih tebal Selain itu type Kawat RD 460 dan RD 260, yang
biasa dipakai adalah type RD 460.
Energi / daya yang digunakan untuk pengelasan yang sempurna :
- Untuk kawat diameter 2,6 mm -----> 3.000 Watt - 8.000 Watt
- Untuk kawat diamater 3,2 dan 4,0 mm ------> 5.000 Watt - 12000 Watt
Dihindarkan adanya pengelasan pokok setelah kap baja terpasang
terhadap bahaya keruntuhan.
Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang
CV GUNUNG BUNGSU ABADI
Yang sangat penting untuk hasil yang ingin kita capai dalam melas
konstruksi baja, ialah cara melas, dimana yang perlu diperhatikan adalah
keserbasamaan (keseragaman) dan rupa las, serta kematangan
pengelasan.
Setelah pengelasan biasanya akan timbul kerak-kerak las ini harus
dibersihkan dengan cara diketok-ketok dengan palu (hammer).
c. Erection
Persiapan dan peralatan :
1. Box
2. Tali tambang
3. Tali baja
4. Liyer
5. Takel
6. Peralatan Las
7. Blander
8. Kunci / Kunci momen
9. Alat Bantu (bbalok-balok kayu, dll)
Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang
CV GUNUNG BUNGSU ABADI
Man Power untuk Erection :
Untuk Erection baja harus dipersiapkan tenaga kerja yang memadai.
Tenaga kerja ini dapat dibagi menurut pekerjaannnya :
- Langsiran baja yang telah difabrikasi ditempatkan di lokasi menurut
kode-kode yang ada.
- Tenaga penarik Liyer dan tali baja.
- Tenaga yang menempat baja pada posisi untuk dipasang baut-baut.
- Tenaga pemasangan tali baja / tali tambang
- Tenaga pengelasan, pasang gording dan pasang mur baut, serta
supervisi.
Perencanaan arah erection, penempatan bahan hasil fabrikasi, misalnya
Untuk kuda-kuda / kap baja vakwerk sesuai dengan kode-kode yang
terdapat pada Shop drawing.
Erection kolom IWF dengan box pipa
Pemasangan Regel / koker antar kolom
Box besar dipasang pada kuda Kuda-kuda yang pertama :
Ketinggian box min 3 m dari puncak kuda-kuda
Jumlah box tergantung dari bentang kuda-kuda < 23 m menggunakan 1
Box , ( L < 23 m = 1 Box, 23 < L < 46 = 2 Box ) Penarikan tambang/sling pada
baja untuk kuda-kuda > 23.00 m pada 4 arah. Untuk beban berat harus
pakai sling baja.
Kuda-kuda dirangkai di bawah. Pemeriksaan awal terhadap panjang dan
hasil pengelasan.
Kuda-kuda pada bagian atas diikat dengan tali baja yang ditarik dengan
Liyer, (dicheck kekakuan horisontal awal apakah perlu pengaku tambahan
Samping kanan / kiri kuda-kuda diberi tali tambang untuk menjaga posisi
agar tidak terpuntir atau dipegang dengan box pipa.
Bentang kuda-kuda yang sudah dirangkai dichek bentangnya = bentang
kolom
Kuda - kuda dibaut pada kolom.
Box Utama digeser pada posisi kuda-kuda kedua.
Selanjutnya kuda-kuda yang telah dirangkai dibawah dan telah dicheck
panjang dan pengelasan segera diangkat dan dipasang. (sesuai langkah 5
s/d 10).
Setelah 2 kuda-kuda terpasang, untuk membantu kekakuan segera
dipasang gording dan ikatan angin.
Untuk kuda-kuda ketiga dan seterusnya dengan langkah yang sama, dan
untuk penumpukan bahan kap baja, beban bahan diperhitungkan
terhadap kekuatan plat atau balok beton.
Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang
CV GUNUNG BUNGSU ABADI
Pada erection awal koordinator harus berada di lapangan untuk supervisi
langsung, dan Selama erection berlangsung, pelaksana lapangan harus
mengikuti jalannya erection serta berfungsi sebagai supervisi.
d. Pasca erection
Pemeriksaan tegaklurus (lot) dari kolom.
Pemeriksaan pemasangan baut / las (Check Total)
Semua sambungan dicheck
Pengecatan ulang meni besi
Periksa lendutan apakah sesuai dengan batas yang diberi oleh koordinator.
Pengerjaan grouting bawah base plate dengan semen grouting (bila ada)
Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang
CV GUNUNG BUNGSU ABADI
V. PEKERJAAN PLESTERAN
Pekerjaan Plesteran dikerjakan pada minggu ke 8 sampai minggu ke 11
1. Plesteran Dinding
Langkah-langkah dalam pelaksanaan plesteran dinding meliputi :
a. Menyiapkan material yang akan di pakai pada lokasi yang terdekat
atau strategis dari dinding yang akan di plester.
b. Menyiram permukaan bata / bataco dengan air sampai basah
secara merata ( curing ).
c. Membuat adukan untuk kamprotan dengan perbandingan
tertentu (misalkan = 1 pc : 2 ps)
d. Melakukan kamprotan pada bidang yang telah dicuring
dengan jarak lemparan ± 50 cm dari permukaan yang
dikamprot dengan ketebalan 15 ~ 20 mm.
e. Setelah bidang yang dikamprot kering, lakukan penyiraman
(curing) selama 3 hari ; pagi, siang & sore.
f. Setelah itu mulailah membuat caplakan dengan adukan 1 pc :
3 ps.
g. Membuat kepalaan dengan ketebalan 15 mm.
h. Dilanjutkan dengan penyiraman jika kepalaan telah mengering.
i. Pastikan bidang yang akan diplester telah dicuring.
j. Membuat adukan 1 pc : 3 ps, gunakan pasir yang diayak
(halus).
k. Lakukan plesteran pada bidang – bidang yang telah ada
kepalaannya sampai selesai seluruh permukaan pada setiap
bagian dengan cara dilempar dari jarak ± 50 cm
l. Gunakan jidar untuk meratakan permukaan sesuai dengan
kepalaan.
m. Saat plesteran setengah kering, gunakan roskam untuk mengosok
permukaan dinding sampai halus & rata.
n. Melanjutkan dengan curing selama 7 hari : pagi, siang dan sore
sampai permukaan plesteran benar – benar basah seluruhnya.
o. Setelah cukup usia curing, keringkan bidang tersebut selama 1
hari.
p. Menghaluskan permukaan dinding dengan amplas halus.
q. Memplamir bidang – bidang plesteran yang telah kering dengan
menggunakan plamir yang baik.
r. Dilakukan sebanyak 3 lapis ( tiga kali pelaksanaan ) sampai
dinding benar – benar rata dan halus.
Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang
CV GUNUNG BUNGSU ABADI
2. Afwerking Beton
Afwerking beton merupakan kegiatan yang tidak jauh berbeda dari plesteran,
hanya dalam pelaksanaannya proses afwerking tidak menggunakan media
pasir.
Langkah-langkah dalam pekerjaan afwerking meliputi :
a. Menyiapkan material yang akan di pakai pada lokasi yang terdekat
atau strategis dari bidang beton yang akan di afwerking.
b. Menyiram permukaan beton dengan air sampai basah secara
merata ( curing ).
c. Membuat adukan semen + air, dan di aduk hingga cukup kental.
d. Melakukan acian afwerking pada bidang yang telah dicuring.
e. Pastikan bidang yang akan diafwerking telah dicuring.
f. Saat afwerkingan setengah kering, gunakan roskam untuk mengosok
permukaan dinding sampai halus & rata.
g. Menghaluskan permukaan dinding dengan amplas halus atau
kuas.
h. Memplamir bidang – bidang afwerkingan yang telah kering
dengan menggunakan plamir yang baik.
i. Dilakukan sebanyak 3 lapis ( tiga kali pelaksanaan ) sampai
bidang yang di afwerking benar – benar rata dan halus.
Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang
CV GUNUNG BUNGSU ABADI
VI. PEKERJAAN LANTAI
Pekerjaan Lantai dikerjakan pada minggu ke 8 sampai minggu ke 10
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, pekerjaan lantai hanya meliputi plesteran dan
acian licin pada lantai (sesuai dengan gambar disain), dengan langkah
pelaksanaan sebagai berikut :
a. Menyiapkan material yang akan di pakai pada lokasi yang akan
plester.
b. Menyiram permukaan coran lantai dengan air sampai basah
secara merata ( curing ).
c. Membuat adukan untuk kamprotan dengan perbandingan
tertentu (misalkan = 1 pc : 2 ps)
d. Melakukan kamprotan pada bidang yang telah dicuring
dengan ketebalan 15 ~ 20 mm.
e. Membuat adukan 1 pc : 3 ps, gunakan pasir yang diayak
(halus).
f. Lakukan plesteran pada bidang – bidang yang telah dilot
kedatarannya dengan benang.
g. Gunakan jidar untuk meratakan permukaan sesuai dengan
kepalaan.
h. Saat plesteran setengah kering, gunakan roskam untuk mengosok
permukaan plesteran lantai sampai halus & rata.
i. Melanjutkan dengan curing selama 7 hari : pagi, siang dan sore
sampai permukaan plesteran benar – benar basah seluruhnya.
j. Setelah cukup usia curing, keringkan bidang tersebut selama 1
hari.
k. Menghaluskan permukaan lantai dengan amplas halus.
l. Melicinkan permukaan lantai dengan campuran semen + air
(afwerking) pada bidang lantai yang diplester, sampai plesteran
lantai benar – benar rata dan halus.
Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang
CV GUNUNG BUNGSU ABADI
VII. PEKERJAAN PINTU, JENDELA DAN VENTILASI
Pekerjaan Pintu, Jendela dan Ventilasi dikerjakan pada minggu ke 9 sampai
minggu ke 13
1. Ruang Lingkup
Lingkup pekerjaan meliputi pembuatan dan pemasangan kozen, pintu besi,
Pengecatan besi dan pemasangan kelengkapannya (aksesoris).
2. Persyaratan Bahan dan Pelaksanaan
Pekerjaan pintu dan jendela ini dilakukan sesuai yang ditunjukan dalam
gambar kerja, dengan ketentuan :
- Tenaga Kerja
a. Tenaga kerja yang dilibatkan dalam pekerjaan ini adalah tenaga yang
ahli dan terlatih, berpengalaman di bidangnya masing-masing.
b. Tenaga pembantu tukang atau tenaga-tenaga yang sedang dilatih
selalu mendapat pengawasan dari tenaga ahlinya.
c. Pekerjaan tersebut di atas dilaksanakan pada dinding gawangan pintu
besi.
d. Penanganan pekerjaan :
- Perlindungan dan penyimpanan material atau hasil kerja,
pemasangan harus dilindungi dari segala kemungkinan cuaca, kotor
atau mekanis baik dari mulai pengangkutan, pengangkatan,
penyimpangan, pemasangan maupun terpasang.
- Segala kerusakan yang terjadi harus segera dilakukan penggantian
atau perbaikan. Hasilnya harus mendapat persetujuan dari
Pengawas dan Tim Teknis Pembuat Komitmen.
- Pengerjaan besi dan pengelasan
Pengelasan atau welding ialah salah satu teknik untuk menyambungkan
logam dengan mencairkan sebagian logam pengisi dan induk dengan atau
tidak menggunakan tekanan dan dengan atau tidak dengan logam
penambah serta menghasilkan sambungan kontinyu.
Selain digunakan untuk pembuatan, proses pengelasan juga bisa digunakan
untuk reparasi seperti mengisi lubang-lubang coran, mempertebal kembali
bagian yang telah aus, serta macam-macam reparasi lain. Pengelasan
bukanlah tujuan utama kontruksi, namun hanya menjadi sarana untuk
Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang
CV GUNUNG BUNGSU ABADI
mencapai produksi lebih baik. Oleh karena itu, perancangan las serta cara
pengelasan haruslah memperlihatkan dan memperhatikan kesesuaian antara
kegunaan kontruksi, sifat las dan kegunaan produksi.
Prosedur pengelasan kelihatannya sederhana, namun di dalam masalah yang
harus ditangani dengan pengelasan diperlukan pula macam-macam
pengetahuan dalam pemecahannya. Oleh karena itu, di dalam pengelasan,
haruslah ada pengetahuan untuk mendampingi praktik, bisa lebih dijelaskan
jika dalam perancangan konstruksi mesin dan bangunan dengan
penyambungan las, haruslah ada perencanaan juga tentang tata cara
pengelasan. Perencanaan ini meliputi pemeriksaan konstruksi mesin dan
bangunan, bahan las, serta jenis las yang digunakan, berdasar fungsi dan
kegunaan kontruksi mesin atau bangunan yang dirancang.
Proses Pengelasan dan Pemotongan
Sebelum pekerjaan dilaksanakan, kami akan mempersiapkan segala
perlengkapan yang akan mendukung kelancaran pekerjaan, yaitu :
1. Meja Las
Meja las ialah tempat yang digunakan untuk menempatkan benda kerja.
Meja las harus diletakkan dengan baik agar ketika tersenggol tidak mudah
bergerak atau ketika dilakukan pengelasan. Gunakanlah benda kerja lain saat
menyalakan elektroda dan jangan dilakukan di atas meja las.
2. Palu Terak
Alat ini digunakan untuk membersihkan hasil pengelasan dari terak. Saat
menggunakan palu terak jangan sampai menimbulkan luka di hasil
pengelasan atau di base metal, karena luka yang disebabkan pukulan palu
terak termasuk dalam cacat pengelasan. Sebelum digunakan, palu terak
harus dicek dulu ketajamannya, jika sudah tumpul harus ditajamkan dengan
cara mengerindanya. Jika sudah selesai digunakan, letakkan palu terak di
tempat yang rapi.
3. Palu Konde
Palu konde yang biasa digunakan adalah palu konde dengan kapasitas 2 kg.
Palu konde berguna untuk meluruskan, meratakan permukaan benda yang
melengkung atau berkelok, serta untuk membentuk sudut di benda kerja untuk
meniadakan atau mengurangi distorsi, serta digunakan untuk membantu
dalam persiapan pengelasan. Dalam penyimpanannya, palu konde juga
Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang
CV GUNUNG BUNGSU ABADI
harus selalu dikontrol dan ditata rapi agar tidak bergesekan atau
bertumpukan dengan alat lain.
4. Gerinda Tangan
Gerinda tangan digunakan untuk mempersiapkan material yang akan
digunakan untuk pengelasan dengan penyiapan kampuh las. Gerinda juga
dipakai di dalam proses pengelasan yaitu untuk membersihkan las-lasan
sebelum ditumpuki atau disambung dengan lasan lapisan berikutnya. Alat ini
juga dipakai untuk memperbaiki cacat las yang membutuhkan
penggerindaan di dalam persiapannya sebelum cacat pengelasan tadi
diperbaiki. Periksalah kabel gerinda secara berkala, segera isolasi apabila ada
kabel yang terkelupas agar operator las tidak terkenan sengatan listrik.
Saklar harus dalam keadaan Off sebelum dihubungan ke sumber listrik.
Pastikan juga batu gerinda dipasang dengan tepat dan kuat dan saat
menggunakan pegang tangkai gerinda tangan dengan kuat. Jika kabel
sudah terhubung dengan listrik, baru kemudian hidupkan gerinda dengan
cara menekan tombol On. Gunakanlah kaca mata putih pada saat
menggerinda. Setelah selesai menggerinda, matikan saklar dan lepas kabel
dari sumber arus listrik. Gulung kabel dengan rapid an simpian di tempat yang
aman serta tidak bertindihan dengan alat-alat lainnya.
Kami akan mengggunakan cara pengelasan dengan berbagai posisi, sesuai
dengan kebutuhannya :
Pada umumnya, posisi pengelasan adalah :
- Posisi pengelasan di bawah tangan
- Posisi pengelasan mendatar / horizontal
- Posisi pengelasan vertical
- Posisi pengelasan di atas kepala
1. Pengelasan di Bawah Tangan
Jika dilihat dari keempat posisi pengelasan, posisi bawah tangan adalah posisi
pengelasan yang paling mudah dilakuakan. Oleh karena itu, dalam
penyelesaian pekerjaan pengelasan, diusahakan sebisa mungkin dalam posisi
di bawah tangan.
2. Pengelasan Mendatar / Horizontal
Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang
CV GUNUNG BUNGSU ABADI
Pengelasan dalam posisi horizontal, kedudukan benda dalam keadaan tegak
serta arah pengelasan yaitu mengikuti garis tegak atau horizontal.
3. Pengelasan Posisi Vertical
Pengelasan vertical, benda kerja dalam keadaan posisi tegak, serta arah
pengelasan bisa dilakukan naik/ke atas atau turun/ke bawah. Arah
pengelasan tergantung jenis elektroda yang digunakan. Elektroda berbusur
lemah dengan arah pengelasan ke atas, sedangkan elektroda berbusur keras
arah pengelasan ke bawah. Saat pengelasan vertical, cairan logam akan
cenderung mengalir ke bawah. Kecenderungan penetesan pengelasan ini
bisa diperkecil dengan cara memiringkan elektroda ke bawah dengan sudut
sebesar 100 hingga 150.
4. Pengelasan Posisi di Atas Kepala
Pengelasan di atas kepala dilakukan apabila benda kerja berada pada sudut
450 terhadap garis tegak atau vertical dan operator las berada di bawah
benda kerja. Pada pengelasan posisi di atas kepala, sudut elektroda pada
kisaran antara 750 hingga 850 tegak lurus dengan kedua benda kerja. Busur
nyala dibuat pendek agar aliran cairan logam bisa ditahan. Operator harus
ekstra hati-hati karena pengelasan di atas kepala sangat susah dan
berbahaya, karena percikan logam banyak jatuh ke bawah.
Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang
CV GUNUNG BUNGSU ABADI
Alat Keselamatan Kerja Las
Alat keselamatan kerja las sangatlah penting dan harus digunakan. Alat
keselamatan kerja ini akan memberi jaminan keselamatan pada operator las
dan sekitarnya sehingga bisa meningkatkan kualitas dan produktifitas hasil
pengelasan.
Macam-macam alat keselamatan kerja, antara lain:
- Pakaian kerja.
- Helm las / topeng las.
- Kacamata las.
- Apron (pelindung dada).
- Sarung tangan.
- Sepatu kulit kapasitas 2 ton.
Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang
CV GUNUNG BUNGSU ABADI
VIII. PEKERJAAN TOILET/WC
Pekerjaan Toilet/wc dikerjakan pada minggu ke 10 sampai minggu ke 13
a. Lingkup Pekerjaan
Meliputi penyediaan perlengkapan sanitair dan aksesori/fitting yang diperlukan
untuk kelengkapan pemasangannya sesuai yang spesifikasi yang ditentukan,
melakukan pemasangannya sesuai dengan metode/sistem standar yang
berlaku, melakukan plesteran atau grouting kembali untuk pipa-pipa yang telah
terpasang, melakukan penyelesaian terhadap sanitair dan fitting yang telah
terpasang, sehingga terlihat rapi, bersih pada bagian-bagian yang diekspose.
b. Referensi
Semua pekerjaan harus merefer ke standar : Pedoman Plumbing Indonesia
1974.) Quality Assurance : Kualifikasi manufaktur : produk yang digunakan di sini
harus diproduksi oleh perusahaan yang sudah terkenal dan mempunyai
pengalaman yang sukses dan diterima oleh Konsultan Manajemen Konstruksi
(MK) dan Pemberi Tugas. Semua pekerjaan pemasangan Sanitair maupun
aksesori yang telah selesai harus dilakukan pengetesan menurut standar
pengetesan sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan.
c. Submittals
Kontraktor akan mengirim hal-hal berikut untuk direview dan persetujuan MK,
Perencana, dan Pemberi Tugas.
1. Technical specification dari Fabricator yang menjelaskan syarat-syarat
dan keterangan tekhnis material, instruksi dan syarat-syarat
pemasangan, serta brosur-brosur lengkap gambar sanitair dan
fittingnya.
2. Sample materian sanitair beserta aksesori dan fitting-fitting yang
diperlukan untuk kelangkapan dan kekuatan pemasangan.
3. Shop drawing (3set) yang menunjukkan lokasi, detail, potongan-
potongan pemasangan yang tepat dikaitkan dengan bagian-bagian
pekerjaan lain.
4. Schedule pemasangan yang dikaitkan dan terkoordinasi dengan
bagian-bagian pekerjaan lain terkait.
Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang
CV GUNUNG BUNGSU ABADI
d. Penyimpanan dan Perawatan.
1. Produk yang dikirim harus dalam keadaan tertutup dalam kemasan
lengkap dengan label,nama, type, ukuran dari pabrik serta diberi
tanda untuk lokasi dan schedule pemasangan.
2. Menyimpat ditempat yang aman, kering dan jauh dari pengaruh
kerusakan dan cacat.
Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang
CV GUNUNG BUNGSU ABADI
IX. PEKERJAAN PENGECATAN
Pekerjaan Pengecatan dikerjakan pada minggu ke 10 sampai minggu ke 14
1. Ketentuan.
- Warna cat. Warna cat akan ditentukan oleh Konsultan Perencana
berdasarkan contoh dan katalog yang diajukan oleh pelaksana pekerjaan
atau sesuai standar yang dimiliki oleh Pembuat Komitmen.
- Peralatan. Untuk pelaksanaan pekerjaan pengecatan ini, pelaksana
pekerjaan harus menggunakan peralatan dan peraturan pelaksanaan
menurut ketentuan atau rekomendasi yang dikeluarkan oleh pabriknya.
Pengecatan harus menggunakan alat semprot yang dilengkapi dengan
kompresor.
- Tata cara pengecatan harus ramah lingkungan dan tidak boleh
membahayakan manusia.
2. Penyerahan.
Sebelum mulai pelaksanaan, pelaksana pekerjaan harus menyerahkan :
- Contoh dan katalog, data teknis dari bahan cat dan bahan-bahan lain
yang diperlukan guna pelaksanaan pekerjaan antara lain contoh bahan
bahan secara lengkap, kartu warna, aturan, prosedur, peralatan yang harus
dipakai serta data teknis yang berisi keterangan sifat dan ketahanan bahan
cat serta jaminan ramah lingkungan dan ramah manusia.
- Contoh pelaksanaan pekerjaan pengecatan dalam komposisi lengkap.
Keseluruhan ini diperlukan guna pemeriksaan dan persetujuan
pelaksanaannya. - Surat garansi kualitas cat dan kualitas hasil pengecatan.
3. Material.
- Bahan/jenis cat. Pemakaian jenis cat disesuaikan dengan ketentuan yang
tercantum masing-masing gambar rencana. Cat tidak boleh mengandung
bahan yang membahayakan manusia/lingkungan.
- Bahan dempul. Bahan dempul yang dipakai adalah jenis polyester lengkap
dengan bahan campuran untuk pengenceran dari merek IMPRA atau
merek lain yang setara dan disetujui. Dempul tidak boleh dari bahan yang
beracun/berbahaya seperti timah, air raksa dan sebagainya.
- Peralatan kerja. Peralatan yang dipakai harus sesuai dengan teknis
pelaksanaan pekerjaan serta yang direkomendasikan oleh pabriknya.
Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang
CV GUNUNG BUNGSU ABADI
4. Pekerjaan cat emulsi
a. Persiapan.
- Semua bahan, peralatan dan penunjukkan pemakaian/pelaksanaan
yang dikeluarkan dan pabriknya harus disiapkan sebelum pelaksanaan
dimulai.
- Semua bidang permukaan yang akan dilapis cat harus dalam keadaan
bersih, kering, rata dan datar.
b. Pelaksanaan pengecatan.
- Komponen dad kayu atau besi yang akan dicat duco harus sudah
terbentuk/dikerjakan permukaannya menurut ukuran, bentuk seperti
tertekan di dalam gambar rencana.
- Semua permukaan bidang yang akan dilapisi cat harus dalam keadaan
halus, bersih, kering, rata dan datar.
- Permukaan kayu yang tidak datar harus didempul terlebih dahulu
dengan menggunakan bahan dempul yang telah ditentukan dan
dengan tata cara menurut petunjuk dari pabriknya.
- Pelaksanaan pengecatan harus sesuai dengan aturan yang dikeluarkan
dari pabriknya, baik mengenai aturan pakai, tahapan maupun kondisi
permukaan bidang pengecatannya.
- Prinsip dasar pengecatan pada permukaan kayu/besi yang
menggunakan cat adalah sebagai berikut :
a) Pembersihan permukaan bidang cat.
b) Dicat dasar dengan IMPRA.
c) Didempul dengan IMPRA dengan diamplas sanding.
d) Dicat dasar dengan IMPRA.
e) Dicat akhir dengan IMPRA minimal 3 (tiga) lapisan tebal lapisan cat
minimal 3 (tiga) mikron.
f) Hasil pengecatan harus rata dan halus serta kuat dan tahan terhadap
pengaruh cuaca atau keadaan di sekelilingnya.
c. Lingkup pekerjaan.
- Termasuk dalam pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, penyediaan
tenaga kerja, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang digunakan
dalam pelaksanaan pekerjaan ini sehingga dapat tercapainya hasil
pekerjaan yang bermutu baik.
- Meliputi pekerjaan pengecatan plafon, partisi, dinding dan dilakukan
pada bagian seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar.
Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang
CV GUNUNG BUNGSU ABADI
d. Persyaratan bahan.
- Bahan cat. Untuk pengerjaan pengecatan dinding dipakai cat merek
Dulux atau setara dengan jenis sesuai dengan yang tercantum dalam
material schedule. Warna cat ditentukan kemudian oleh Perencana.
Semua bahan cat yang dimasukkan ke lapangan pekerjaan harus di
dalam kaleng yang tertutup rapat dan mempunyai etiket yang jelas.
- Bahan-bahan lain. Bahan lain yang diperlukan guna kelengkapan
pelaksanaan pekerjaan pengecatan seperti dempul dan lain-lain, bahan
harus sesuai dengarn rekomendasi dari pabrik cat yang dipakai.
e. Syarat-syarat pelaksanaan.
1. Bahan.
- Sebelum bahan dikirim ke lokasi pekerjaan, Kami akan
menyerahkan/mengirimkan contoh bahan dari beberapa macam
hasil produk dengan warna sesuai tabel atau petunjuk Perencana
atau Direksi Pengawas, selanjutnya akan diputuskan jenis bahan dan
wama yang akan digunakan serta akan menginstruksikan kepada
Kontraktor selama tidak lebih dari 7 (tujuh) hari kalender setelah
contoh bahan diserahkan.
- Contoh bahan yang digunakan harus lengkap dengan label pabrik
pembuatnya.Dibuat rangkap 3 (tiga) dan dibuat di atas kertas putih
ukuran 300x300 mm serta dimintakan persetujuannya ke Konsultan
Perencana/Pengawas/Pembuat Komitmen.
- Contoh bahan yang sudah disetujui dipakai sebagai standar untuk
pemeriksaan /penerimaan bahan yang dikirim oleh Kontraktor ke
tempat pekerjaan.
- Percobaan bahan dan warna harus dilakukan untuk mendapatkan
persetujuan Pengawas sebelum pekerjaan dimulai/dilakukan serta
pengerjaan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang disyaratkan
oleh pabrik yang bersangkutan.
2. Persiapan permukaan bidang.
- Semua lubang, retak clan kerusakan lainnya pada bidang yang akan
dicat harus diperbaiki terlebih dahulu hingga rata clan harus dengan
menggunakan bahan pengisi berupa plamur, diamplas kemudian di
cat kembali sampai baik. Bahan dempul yang boleh dipakai adalah
bahan-bahan yang mendapat rekomendasi dari pabriknya.
- Pengecatan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Pengawas
serta pekerjaan instalasi di dalamnnya telah sesuai dengan sempurna.
Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang
CV GUNUNG BUNGSU ABADI
3. Hasil pengecatan.
- Hasil pengecatan harus baik, warna dan pola tekstur merata, tidak
terdapat noda-noda pada permukaan pengecatan. Harus
dihindarkan terjadinya kerusakan akibat dari pekerjaan-pekerjaan
lain.
- Kontraktor akan bertanggung jawab atas kesempurnaan dalam
pengerjaan dan perawatan/keberhasilan pekerjaan sampai
penyerahan pekerjaan. - Bila terjadi ketidaksempurnaan dalam
pengerjaan, kerusakan, Kami akan memperbaiki/mengganti dengan
bahan yang sama mutunya tanpa adanya tambahan biaya.
- Kami akan menggunakan tenaga-tenaga kerja
terampil,berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan pengecatan
tersebut sehingga dapat tercapainya mutu pekerjaan yang baik dan
sempurna.
Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang
CV GUNUNG BUNGSU ABADI
X. PEKERJAAN PERLENGKAPAN
Pekerjaan Perlengkapan dikerjakan pada minggu ke 10 sampai minggu ke 17
1. Instalasi Listrik dan Penerangan
a. Ruang Lingkup
Lingkup Pekerjaan listrik ini meliputi penyediaan seluruh material, perlengkapan
/peralatan dan melaksanakan seluruh pekerjaan system listrik sehingga dapat
beropersai secara sempurna.
Seluruh pekerjaan instalasi listrik yang akan dilaksanakan dikerjakan oleh
instalatur yang sudah berpengalaman serta terdaftar sebagai instalatur resmi
PLN dengan memegang SPT dan Surat Izin Kerja- SIKA C yang masih berlaku.
Seluruh Pekerjaan listrik akan dikerjakan sesuai peraturan pekerjaan listrik yang
berlaku di Indonesia terutama SPLN dan PUIL.
Lingkup Pekerjaan listrik meliputi pengadaan dan pemasangan semua
komponen listrik termasuk lampu, saklar, stop kontak, instalasi pengkabelan
lengkap conduit, panel listrik dan pengetesannya, hingga peralatan listrik dapat
berfungsi dengan baik.
b. Persyaratan Bahan
- Kami memasang kelengkapan listrik dan instalasi, jenis dan merk yang
sesuai dengan bestek dan gambar kerja.
- Semua stop kontak, saklar dari kualitas terbaik atau dari sekualitas merk
MK atau.
- Isolasi untuk sambungan kabel digunakan pipa isolasi sekualias 3 M,
legrand atau yang sekualitas.
- Pipa kabel (conduit) dari jenis high-impact dari merk EGA, clipsall atau
yang sekualitas. Sambungan (copling), T-Dos harus dengan merk yang
sama dengan jenis konduitnya.
- Seluruh material yang dipergunakan adalah baru dan dipasang dengan
cara penempatan yang benar atau dari material bangunan lama yang
masih layak/baik dapat dipasang dengan persetujuan pihak
Direksi/Pengawas.
- Kontraktor Pelaksana akan menyerahkan contoh dari seluruh material
Pekerjaan listrik untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi sebelum
dipasang. Seluruh biaya ditanggung atas biaya Kontraktor pelaksana.
Material yang harus diajukan contohnya antara lain :
Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang
CV GUNUNG BUNGSU ABADI
Kabel,
Stop kontak,
Saklar,
Lampu (setiap jenisnya),
Konduit, Ballast, dll
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh tenaga ahli yang berpengalaman dan mengerti teknik instalasi dalam bank, serta pancingan kawat penggantung untuk kabel data sesuai gambar.
2. Kontraktor / pemborong harus menyediakan peralatan bantu untuk pelaksanaan dan pengujian yang diperlukan guna kelancaran dan terlaksanya pekerjaan menurut persyaratan yang berlaku.
3. Standar dan referensi yang dipakai adalah :
b. Peralatan umum instalasi listrik (PUIL) tahun 2000, SNI 04-0225-2000 (SK Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No: KEP-174/MEN/2002)
a. Peraturan menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik nomor 023/PRT/1973 tentang Peraturan Instalasi Listrik (PIL).
b. Peraturan menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik nomor 024/PRT/1973 tentang Syarat-syarat Penyambungan listrik (SPL).
4. Pelaksanaan teknis. a. a. Sebelum melaksanakan pekerjaan-pekerjaan instalasi,
kontraktor/ pemborong harus terlebih dahulu membongkar sebagian atau seluruh instalasi lama
b. sesuai rencana yang berkaitan dengan penambahan instalasi pengkabelan baru yang tertera pada gambar serta merapikan kembali sesuai dengan fungsinya masing-masing. Kontraktor/ pemborong listrik harus bekerja sama dengan kontrakto/ pemborong power untuk komputer yang ada di banking hall dan back office dengan diawasi oleh pengawas. Pemindahan kabel grounding harus memperhatikan estetika interior.
5. Pengujian. Sebelum mengoperasikan stop kontak dan instalasi lainnya, kontaktor/ pemborong harus melakukan pengujian instalasi untuk membuktikan bahwa pekerjaan tersebut sudah memenuhi syarat dan siap dioperasikan. Pekerjaan tersebut berupa pengukuran tahanan isolasi.
6. Pelaksanaan pemasangan. Pada prinsipnya pemasangan seluruh instalasi pengkabelan harus dilakukan oleh tenaga ahli listrik dalam hal ini perusahaan yang memiliki SIKA dan SPI yang dikeluarkan olh instansi yang berwenang. Selain itu pemasang instalasi dilakukan oleh tenaga ahli yang berpengalaman di bidangnya.
Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang
CV GUNUNG BUNGSU ABADI
2. CCTV dan TV Monitor
Lingkup pekerjaan ini termasuk pengadaan semua material peralatan
tenaga kerja dan lainnya untuk pemasangan, test commissioning untuk
seluruh sistem seperti dipersyaratkan di dalam bestek dan seperti
ditunjukkan di dalam Gambar rancangan. Di dalam pekerjaan ini harus
termasuk juga pekerjaan-pekerjaan lain yang berhubungan dengan
pekerjaan ini yang tidak mungkin disebutkan secara terinci di dalam bestek
dan seperti ditunjukkan di dalam Gambar rancangan tetapi dianggap perlu
untuk kesempurnaan fungsi dan operasi sistem komunikasi.
3. Pekerjaan Sanitair
a. Ruang Lingkup
Kontraktor harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan
baik dalam spesifikasi teknis ini ataupun yang tertera dalam gambar-
gambar perancangan, dimana bahan dan peralatan yang digunakan
sesuai dengan ketentuanpada spesifikasi teknis ini. Bila ternyata terdapat
perbedaan antara spesifikasi bahan dan atau peralatan yang dipasang
dengan spesifikasi teknis yang dipersyarat-kan pada pasal ini, merupakan
kewajiban Kontraktor untuk mengganti bahan atau peralatan tersebut
atas persetujuan Direksi/Pengawas, sehingga sesuai dengan ketentuan
pada pasal ini tanpa adanya ketentuan tambahan biaya. Lingkup
pekerjaan yang dimaksud
adalah sebagai berikut :
- Pekerjaan Instalasi Air-Bersih.
- Pekerjaan Instalasi Air-kotor dalam bangunan sampai Bak Kontrol .
- Pekerjaan saluran drainase air hujan.
- Pekerjaan Instalasi Daya Pompa-pompa
- Peralatan bantu dan pendukung lainnya yang diperlukan untuk
kesempurnaan kerja sistem, meskipun peralatan tersebut tidak
disebutkan secara jelas atau terinci di dalam Gambar rancangan
dan Persyaratan Teknis.
- Testing dan Commissioning seluruh sistem hingga berjalan dengan
baik dan sempurna sesuai dengan spesifikasi teknis.
Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang
CV GUNUNG BUNGSU ABADI
b. Persyaratan Pelaksanaan
- Contoh-contoh bahan dan konstruksi harus diajukan kepada Direksi
Pengawas untuk diperiksa dan disetujui, selambat- lambatnya 3 (tiga)
minggu sebelum pembuatan dan pemasangan.
- Pemasangan pipa datar harus dibuat dengan kemiringan 1/1000 ke
arah katup/flange pembuangan (drain valve/flange) dan pipa naik/
turun harus benar-benar tegak.
- Pemasangan pipa mendatar dalam bangunan harus dibuat dengan
kemiringan 1/1000 menuju ke arah pipa tegak/riser.
- Pelaksanaan Pemasangan/penyambungan pipa dengan fitting –
fitting/alat bantu harus menggunakan bahan dengan standard
ukuran/merk yang sama dan Kontraktor agar memperhatikan
petunjuk /ketentuan /persyaratan penyambungan dengan baik.
- Belokan harus menggunakan long-radius elbow, penggunaan short
elbow, standard elbow, bend dan knee sama sekali tidak
diperkenankan.
- Fitting, peralatan bantu, peralatan ukur dan lainnya yang memiliki
tahanan aliran yang berlebih tidak diperkenankan dipasang kecuali
yang disyaratkan pada buku ini.
- Pada belokan dari pipa datar ke pipa tegak harus dipasang alat
pengumpul kotoran yang tertutup (capped dirt pocket).
- Semua alat ukur harus dalam batas ukur yang baik dan mempu-nyai
ketelitian yang sewajarnya untuk pengukuran.
- Selama pemasangan berjalan, Kontraktor harus menutup setiap ujung
pipa yang terbuka untuk mencegah tanah, debu dan kotoran
lainnya, dengan dop/blind flange untuk pipa baja dan copper,
pemanasan press untuk pipa PVC.
- Setiap jaringan yang telah selesai dipasang, harus ditiup dengan
udara kempa (compressed air) untuk jangka waktu yang cukup lama,
agar kotoran kotoran yang mungkin sudah masuk ke dalam pipa
dapat terbuang sama sekali.
- Ketentuan/Persyaratan teknis tentang instalasi pemipaan, peralatan
bantu, dan yang lainnya telah diuraiakan pada pasal terdahulu
- Desinfeksi dilakukan setelah seluruh sistem pemipaan air bersih dapat
berfungsi dengan baik, dan sebelum penyerahan pertama.
- Desinfeksi dilakukan dengan memasukkan Chlorine ke dalam sistem
jaringan instalasi dengan cara injeksi.
Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang
CV GUNUNG BUNGSU ABADI
XI. PEKERJAAN BANGUNAN / RUANG GAS
Pekerjaan Bangunan/Ruang Gas dikerjakan pada minggu ke 15 sampai minggu
ke 18
Dalam pelaksanaan pekerjaan bangunan/ruang gas ini, kami lebih
memfokuskan pembahasan pada metoda pelaksanaan pekerjaan pipa gas,
sedangkan pekerjaan yang bersifat fisik bangunan ; pekerjaan dinding, beton,
plesteran, pengecatan, dll (non plumbing) mengacu pada metoda yang telah
diterangkan pada metoda yang dibahas sebelumnya.
Khusus untuk pelaksanaan pekerjaan pipa gas, langka kerja yang akan kami
lakukan adalah :
a. Survey Lokasi
- Melihat secara langsung kondisi lokasi pekerjaan pada bangunan rumah
sakit yang akan di rencanakan sebagai pekerjaan instalasi gas medis.
- Mengumpulkan data–data yang otentik, meliputi pekerjaan instalasi gas
medis di lapangan/rumah sakit.
- Menyerahkan shop drowing instalasi gas medis dan persetujuan
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan ketentuan proyek.
b. Persiapan Pekerjaan
1. Penyiapan material sistem instalasi gas medis yang di gunakan sebagai
pelaksanaa pekerjaan gas medis pada rumah sakit :
- Pipa tembaga ASTM B 88 / 280 Type L
- Material bantu utama
- Material bantu tambahan
2. Penyiapan alat kerja dan alat bantu yang di gunakan untuk
pelaksanaan pekerjaan instalasi pipa gas medis pada rumah sakit :
- Alat las ( Blander las )
- Gas untuk pengelasan dan pembersihan pipa
- Mesin bor dan mesin grinda lengkap dengan kabel power
- Tool kits
- Tangga
2. Ruang lingkup pekerjaan gas medis pada pekerjaan pemasangan ;
- Area Alarm,
Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang
CV GUNUNG BUNGSU ABADI
- Zone Box Valvel
- Outlet medical gas,
- Manifold
- Mesin Vacuum
- Mesin kompres air
- Monitor / control tekanan gas
- Instalasi pipa tembaga sebagai pendistribusian gas medis menuju
ruang-ruang pelayanan/perawatan
3. Penyiapan Alat Pelindung Diri ( APD )
- Helm
- Sepatu
- Kaca mata
- Sarung tangan
- APAR
4. Marking / pemberian tanda disetiap ruangan yang akan dipasang
instalasi gas medis sebelum di lakukan pembobokan.
c. Pengelasan
1. Sebelum dilakukan pengelasan pipa terlebih dahulu melakukan
pamasangan gantungan pipa dengan jarak 1.5 s/d 2,5 meter.
2. Pengaturan jalur pipa diatas gantungan sesuai dengan ukuran pipa dan
kebutuhan gas medis.
3. Jika seluruh/sebagian jalur pipa sudah terpasang diatas gantungan
langkah selanjutnya penyambungan / pengelelasan pipa.
4. Penyambungan/pengelasan pipa tembaga dengan menggunakan
Acytelin/Elpiji dan Oksigen dengan menggunakan blander las
dengan kawat las perak.
5. Untuk mengurangi dan menjamin kebersihan dalam pipa pada saat
pengelasan berjalan harus dialiri gas Nitrogen dengan ketentuan Flow 2
LPM dia 10 s/d 22 Flow 2.5 LPM dia 25 s/d 40 dan 3 LPM 42 s/d 80
6. Sebelum mengakhiri pengelasan harus dipastikan bahwa seluruh
permukaan pipa sudah tertutup dengan perak las dan dalam keadaan
melebur/menyatu serta dalam kondisi rapih.
7. Pastikan juga tidak ada kotoran yang menempel pada perak, hal
tersebut dapat mengakibatkan kebocoran pada pengelasan.
8. Setiap ujung pipa yang tidak disambung harus tertutup rapat dengan
cara dilas agar memudahkan pada saat pengetesan kebocoran
sertamenjaga tidak masuknya kotoran kedalam pipa.
Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang
CV GUNUNG BUNGSU ABADI
9. Jika disetiap zone atau lantai telah dilakukan pengelasan langkah
selanjutnya adalah pengetesan kebocoran instalasi pipa disetiap
masing-masing zone.
d. Pengetesan Kebocoran
Sebelum pengetesan kebocoran pada instalasi pipa gas medik terlebih
dahulu harus di siapkan alat sbb :
1.Pressure gauge
2.Ball valve
3.Gas oksigen / udara tekan
4.Tool kits dan
5.Surat Berita Acara/dokumen
1. Pengetesan tahap awal / Kesatu :
Pengetesan dilakukan disetiap zone / lantai yang telah selesai
pengelasan.
- Pastikan disetiap ujung pipa sudah tertutup / dilas dengan
sempurna.
- Pasang ball valve berikut dengan pressure gauge di ujung / tempat
pengetesan.
- Sambungkan selang ke tabung oksigen / udara tekan.
- Jika sudah tersambung buka katub tabung dengan perlahan dan
perhatikan pressure gauge.
- Tutup katub tambung jika sudah mencapai 2 – 3 bar, pastikan
jarum pressure gauge tidak bergerak turun dengan cepat.
- Jika pressuare gauge bergerak turun cepat lakukan pemeriksaan
setiap sambungan pipa dengan menggunakan air sabun agar
dapat mengetahui kebocoran.
- Jika sudah diketemukan kebocoran lakukan perbaikan /
pengelasan hingga tidak bocor.
Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang
CV GUNUNG BUNGSU ABADI
- Lakukan pengetesan dengan tekanan kembali, jika jarum
pressuare gauge tidak berubah tambah tekanan higga mencapai
2 x tekanan kerja atau 10 bar dan lakukan selama 2 x 24 jam.
- Jika selama 2 x 24 jam tidak ada penurunan buat berita acara
secara tertulis dan harus ditandatangani bagian terkait serta
didokumentasikan.
2. Pengetesan tahap kedua:
Pengetesan dilakukan jika seluruh wall outlet dan zone box valve sudah
terpasang.
- Jika seluruh wall outlet dan zone box valve sudah terpasang
dengan baik lakukan pengetesan dari ruang sentral gas.
- Metode pengetesan sama dengan pada tahap awal yang
berbeda adalah ;
- Untuk memastikan jalur mine line terlebih dahulu setiap zone box
valve disetiap lantai harus ditutup terlebih dahulu.
- Jika tidak ada kebocoran baru dapat dibuka dengan satu persatu
zone box valve dengan tetap memperhatikan pressuare gauge,
jika pada saat membuka zone box valve tidak ada penurunan
tekanan yang drastis / cepat maka dapt dilanjutkan disetiap lantai.
- Jika seluruh zone box valve setiap zone / lantai sudah terbuka
tambah tekanan gas hingga pada tekanan yang ditentukan 8 s/d
10 bar dengan waktu pengetesan 2 x 24 jam.
- Jika selama 2 x 24 jam tidak ada penurunan buat berita acara
secara tertulis dan harus ditandatangani bagian terkait.
3. Pengetesan outlet.
Pengetesan tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa
setiap wall outlet yang terpasang telah sesuai dengan
jalur dan gas masing-masing.
Langkah selanjutnya:
- Masukan tekanan salah satu jalur pipa/ instalasi gas dari R. sentral
gas.
Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang
CV GUNUNG BUNGSU ABADI
- Lakukan pemeriksaan disetiap outlet dengan cara menekan check
valve di outlet.
- Pastikan seluruh outlet sudah terpasang dengan jalur gas yang
memilki tekanan dan susuai dengan jenis gas.
- Jika terdapat ketidak sesuaian segara lakukan perbaikan. Dengan
menyesuaikan jenis gasnya yang akan terpasang.
- Lakukan pengetesan seluruh gedung disetiap jalus pipa atau
instalasi pipa gas.
Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Dapur Rutan Padang
CV GUNUNG BUNGSU ABADI
C. PENUTUP DAN PEMELIHARAAN
Setelah seluruh pekerjaan selesai dilaksanakan, dan sebelum dilaksanakan
serah terima pekerjaan, kami akan melakukan :
1. Membersikan seluruh lokasi pekerjaan dari segala kotoran/sampah bekas
pekerjaan sehingga bangunan dan lokasi bangunan kelihatan rapi dan
bersih, serta tidak mengganggu pemakaian bangunan.
2. Membersihkan seluruh komponen/bagian bangunan dari kotoran/noda
bekas pekerjaan sehingga bangunan rapi dan bersih.
3. Selama masa pemeliharaan kami akan memeriksa kembali seluruh hasil
pekerjaan. Apabila ternyata terjadi kerusakan atau ketidak sempurnaan,
maka kami akan memperbaiki, baik atas inisiatif sendiri maupun atas instruksi
Direksi/Pengawas.
4. Walaupun dalam metoda pekerjaan ini tidak diuraikan satu persatu tentang
persyaratan khusus, baik teknis maupun bahan serta peraturan/undang-
undang daerah setempat, namun kami menganggap telah
memahaminya, dan kami akan untuk memenuhi/ melaksanakan nya dan
segala hal tersebut diatas. Apabila membutuhkan biaya, kami tidak akan
mengajukannya sebagai pekerjaan tambah. Dan hal tersebut telah
termasuk dalam harga penawaran.
Demikialah Metode pelaksanaan ini di buat sebagai pedoman dalam
pelaksanaan pekerjaan.
Batusangkar, 4 Juli 2013
CV GUNUNG BUNGSU ABADI
Ir. FERRY ERIANDY
Direktur