20
SISTEM PERSAMAAN LINEAR (SPL)

Metnum 3 - Sistem Persamaan Linear (Spl) Bag. 2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Metnum 3 - Sistem Persamaan Linear (Spl) Bag. 2

SISTEM PERSAMAAN LINEAR (SPL)

Page 2: Metnum 3 - Sistem Persamaan Linear (Spl) Bag. 2

SOLUSI SPL DENGAN HITUNGAN ITERATIF

Proses penyelesaian dimulai dengan suatu hampiran awal terhadap

penyelesaian, X0, kemudian membentuk suatu barisan yang konvergen ke X.

Page 3: Metnum 3 - Sistem Persamaan Linear (Spl) Bag. 2

Keunggulan Metode Iteratif

Teknik iteratif jarang digunakan untuk menyelesaikan SPL yang berukuran kecil. karena metode perhitungn langsung lebih

efisien dari pada metode iteratif. Akan tetapi untuk SPL yang berukuran besar

metode iteratif lebih efisien dari pada metode perhitungan langsung dalam hal

waktu komputasi.

Page 4: Metnum 3 - Sistem Persamaan Linear (Spl) Bag. 2

Metode Iteratif

Metode iteratif Antara lain:Metode JacobiMetode Gauss-Seidel

Page 5: Metnum 3 - Sistem Persamaan Linear (Spl) Bag. 2

Metode Jacobi

Prinsip dari metode ini adalah menyatakan setiap variable ke dalam semua variable sisanya

Page 6: Metnum 3 - Sistem Persamaan Linear (Spl) Bag. 2

Contoh

Selesaikan SPL berikut dengan menggunakan iterasi Jacobi dengan hampiran awal (0,0,0,0).

1 2 3

1 2 3 4

1 2 3 4

2 3 4

10 2 6

11 3 25

2 10 11

3 8 15

x x x

x x x x

x x x x

x x x

Page 7: Metnum 3 - Sistem Persamaan Linear (Spl) Bag. 2

Penyelesaian

Langkah berikutnya adalah nyatakan setiap variabel dalam ketiga variabel yang lain,sehingga didapatkan:

2 31

1 3 42

1 2 43

2 34

2 6

103 25

112 11

103 15

8

x xx

x x xx

x x xx

x xx

Page 8: Metnum 3 - Sistem Persamaan Linear (Spl) Bag. 2

Iterasi 1: masukkan nilai awal ke dalam persamaan diatas, sehingga didapatkan,

1

2

3

4

60,6

1025

2,272711

111,1

1015

1,8758

x

x

x

x

Penyelesaian

Page 9: Metnum 3 - Sistem Persamaan Linear (Spl) Bag. 2

Hampiran penyelesaian

Iterasi x1 x2 x3 x4 1 0.6000000000 2.2727272727 -1.1000000000 1.8750000000 2 1.0472727273 1.7159090909 -0.8052272727 0.8852272727 3 0.9326363636 2.0533057851 -1.0493409091 1.1308806818 4 1.0151987603 1.9536957645 -0.9681086260 0.9738427169 5 0.9889913017 2.0114147258 -1.0102859039 1.0213505101 6 1.0031986534 1.9922412607 -0.9945217367 0.9944337398 7 0.9981284734 2.0023068816 -1.0019722306 1.0035943102 8 1.0006251343 1.9986703011 -0.9990355755 0.9988883906 9 0.9996741452 2.0004476715 -1.0003691577 1.0006191901

Setelah iterasi ke-9 diperoleh hampiran penyelesaian: X=(0.9996741452 2.0004476715 -1.0003691577 1.0006191901)

Page 10: Metnum 3 - Sistem Persamaan Linear (Spl) Bag. 2

METODE GAUSS-SEIDEL

pada metode iterasi Gauss-Seidel, nilai yang paling akhir dihitung digunakan dalam semua perhitungan.

Page 11: Metnum 3 - Sistem Persamaan Linear (Spl) Bag. 2

Contoh

Selesaikan SPL berikut dengan menggunakan iterasi Gauss-seidel dengan hampiran awal (0,0,0,0).

1 2 3

1 2 3 4

1 2 3 4

2 3 4

10 2 6

11 3 25

2 10 11

3 8 15

x x x

x x x x

x x x x

x x x

Page 12: Metnum 3 - Sistem Persamaan Linear (Spl) Bag. 2

Penyelesaian

Langkah berikutnya adalah nyatakan setiap variabel dalam ketiga variabel yang lain,sehingga didapatkan:

2 31

1 3 42

1 2 43

2 34

2 6

103 25

112 11

103 15

8

x xx

x x xx

x x xx

x xx

Page 13: Metnum 3 - Sistem Persamaan Linear (Spl) Bag. 2

Iterasi 1: masukkan nilai awal ke dalam persamaan diatas, sehingga didapatkan,

Penyelesaian

1

2

3

4

60,6

100,6 0 0 25

2,327211

2.0,6 2,3272 0 110,9873

103.2,3272 0,9873 15

0,87898

x

x

x

x

Page 14: Metnum 3 - Sistem Persamaan Linear (Spl) Bag. 2

Penyelesaian

Jadi, pada iterasi yang sama. hasil perhitungan x1 digunakan untuk menghitung x2, dst.

Iterasi x1 x2 x3 x41 0.6000000000 2.3272727273 -0.9872727273 0.87886363642 1.0301818182 2.0369380165 -1.0144561983 0.98434121903 1.0065850413 2.0035550169 -1.0025273847 0.99835094564 1.0008609786 2.0002982507 -1.0003072761 0.9998497465

Setelah iterasi ke-4 diperoleh hampiran penyelesaian:X=(1.0008609786 2.0002982507 -1.0003072761 0.9998497465)

Page 15: Metnum 3 - Sistem Persamaan Linear (Spl) Bag. 2

Latihan I

Selsaikan SPL berikut dengan metode Jacobi dan Gauss Seidel

7 3 26

5 14

2 5 9

x y z

x y z

x y z

Page 16: Metnum 3 - Sistem Persamaan Linear (Spl) Bag. 2

Syarat Kedua metode konvergen

Metode Jacobi dan Gauss-Seidel akan konvergen jika matriks Koefisien bersifat “Dominan secara diagonal”

1

, , ,1 1

, 1, 2,3,...i n

i i i j i jj j i

a a a i n

Page 17: Metnum 3 - Sistem Persamaan Linear (Spl) Bag. 2

Contoh

Apakah matriks berikut bersifat Dominan secara diagonal.

1 2 3

2 3 4

1 2 3

1 2 3 4

2 10 11

3 8 11

10 2 6

11 3 25

x x x

x x x

x x x

x x x x

Page 18: Metnum 3 - Sistem Persamaan Linear (Spl) Bag. 2

LATIHAN II

Gunakan metode Jacobi dan Gauss-Seidel untuk menyelesaikan SPL berikut:

1 2 3

1 2 3 4

1 2 3

2 3 4

10 2 6

11 3 25

2 10 11

3 8 11

x x x

x x x x

x x x

x x x

Page 19: Metnum 3 - Sistem Persamaan Linear (Spl) Bag. 2

Algoritma Metode Jacobi: Input : A, B, Hampiran awal Yo, Toleransi

T, dan iterasi maks. Output : X Langkah-langkah1. iterasi=12. While k <= imax do

For i=1,2,3,...n, hitung

galat =

Jika galat<= T, maka selesai Iterasi=iterasi+1 For i=1,2,3,...n, yi=xi

3. Stop

i ij jj ii

ii

b a yx

a

max i i

i

x y

x

Page 20: Metnum 3 - Sistem Persamaan Linear (Spl) Bag. 2

max i i

i

x y

x

Algoritma Metode Gauss-Seidel :Input: A, B, Hampiran awal Y, Toleransi T, dan iterasi

maks N.Output : X

Langkah-langkah1.iterasi=1

2.While k <= imax doa.For i=1,2,3,...n, hitung

b. galat =

c. Jika galat<= T, maka selesaid. Iterasi=iterasi+1

e. For i=1,2,3,...n, yi=xiStop

ii

i

j

n

ij jijjiji

i a

yaxabx

1

1 1