Click here to load reader
Upload
nayla-rahmi
View
5.228
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
3
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Alat dan mesin pertanian adalah berbagai alat dan mesin yang digunakan
dalam usaha pertanian. Banyak sekali alat atau mesin-mesin pertanian yang sering
di gunakan untuk membantu usaha pertanian. Salah satu alat pokoknya yaitu
traktor. traktor adalah kendaraan yang didesain secara spesifik untuk keperluan
traksi tinggi pada kecepatan rendah, atau untuk menarik trailer atau implemen
yang digunakan dalam pertanian atau konstruksi.
Traktor merupakan salah satu alat utama yang membantu proses di bidang
pertanian. Terdapat berbagai macam klasifikasi dari traktor yang perlu kita
ketahui. Selain traktor, kendaraan lain yang juga digunakan untuk usaha pertanian
antara lain truk untuk pengangkutan hasil pertanian, dan pesawat terbang untuk
penyemprotan di udara. Diharapkan dengan adanya makalah ini ada beberapa hal
yang bisa dicapai misalnya mahasiswa dibekali informasi yang diperlukan
sebelum mengoperasikan alat dan mesin tertentu. Kemudian mahasiswa
mengetahui langkah-langkah yang harus diikuti agar keamanan alat dan
keselamatan kerja dapat tercapai.
Alat dan mesin pertanian memiliki berbagai peranan dalam usaha
pertanian, antara lain:
Menyediakan tenaga untuk daerah yang kekurangan tenaga kerja
Antisipasi minat kerja di bidang pertanian yang terus menurun
Meningkatkan kapasitas kerja sehingga luas tanam dan intensitas tanam dapat
meningkat
4
Meningkatkan kualitas sehingga ketepatan dan keseragaman proses dan hasil
dapat diandalkan serta mutu terjamin
Meningkatkan kenyamanan dan keamanan sehingga menambah produktivitas
kerja
Mengerjakan tugas khusus atau sulit dikerjakan oleh manusia
Memberikan peran dalam pertumbuhan di sektor non pertanian
1.2. Rumusan Masalah
Beberapa rumusan masalah yang akan di kaji dalam makalah ini yaitu
sebagai berikut:
1. Pengertian serta sejarah traktor
2. Klasifikasi traktor
3. fungsi Traktor bagi pertanian
4. Dampak penggunaan traktor bagi lingkungan
1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui sejarah,
klasifikasi, fungsi traktor serta dampak dari penggunaan traktor bagi
lingkungan.
5
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
Sejarah Traktor
Sejarah traktor dimulai pada abad ke-18, motor uap barhasil diciptakan dan
pada permulaan abad ke-19 traktor dengan motor uap mulai diperkenalkan, sementara
itu penelitian untuk membuat motor bakar internal mulai sekitar tahun 1800. Antara
1800-1860 banyak motor bakar internal yang dibuat, tetapi satupun belum ada yang
memuaskan. Baeu de roches Insyiniur Prancis memberikan sumbangan yang besar
pada perkembangan traktor yang ada sekarang. Selanjutnya pada tahun 1898 Rudolf
Diesel seorang Insyiniur Jerman berhasil membuat motor diesel dan sejak itu traktor
berkembang terus (Daywin,dkk, 1976).
Di Indonesia sendiri mekanisasi dimulai sejak 1914 diperkebunan gula tebu di
Sidoarjo kemudian berkembang dari perkebunan ke kehutanan. Pada tahun 1946
pemerintah mulai melakukan percobaan mekanisasi pertanian di dataran Sekom Pulau
Timur dan pada tahun 1951 sampai 1970 pemerintah berusaha mencetak kader-kader
mekanisasi dan pada tahun 1970 berhasil mencetak lulusan pertama Fatemeta IPB
(Daywin,dkk, 1976).
Klasifikasi traktor
Menurut Daywin dkk (1976) Penggolongan traktor belum diperoleh
keseragaman karena umumnya didasarkan menurut selera dan kepentingan masing-
masing. Pada umumnya traktor digolongkan menurut daya yang tersedia pada motor
penggerak traktor, maka klasifikasi traktor menjadi berkembang.
Klasifikasi traktor yang digunakan terutama dalam bidang pertanian dapat
didasarkan pada :
1. Menurut besar tenaganya :
a.Traktor Besar ( diatas 15 HP )
b.Traktor Kecil ( lebih kecil atau sama dengan 15 HP )
6
2. Menurut bahan bakar :
a.Traktor Diesel
b.Traktor Kerosine
3. Menurut bentuk dan jumlah roda dan sistem traksinya serta putaran roda:
a.Traktor Roda Ban
- Traktor dengan roda satu
- Traktor dengan roda dua
- Traktor dengan roda tiga
- Traktor dengan roda empat
b.Traktor Roda Rantai
c.Traktor Beroda kombinasi roda ban dan rantai.
( Yunus, 2004 ).
Menurut Hardjosentono dkk (2000) berdasarkan cara penggandengan
peralatannya traktor kecil diklasifikasikan dalam tiga kelompok :
1. Tipe unit (Integral Maunted Tractor) adalah traktor roda dua yang peralatannya
langsung dihubungkan dengan poros (sumbu as) dengan gigi transmisi.
2. Tipe Gusur (Trailing Type), peralatannya digandengkan ke traktor dengan pen
(pasak) jadi bekerjanya berdasarkan kekuatan tarik maju kedepan dari traktor.
3. Tipe Kombinasi (Combination Type), traktor yang dapat dipakai secara tipe gusur
dan tipe unit. Tipe kombinasi menggunakan rantai (chain) sebagai penerus tenaga
dari transmisi ke peralatan cangkul/garu berputar (rotari tiller).
Tanah dan Air
Tanah merupakan suatu sistem yang dinamis, tersusun dari empat bahan
utama yaitu bahan mineral, bahan organik, air dan udara. Bahan-bahan penyusun
tanah tersebut berbeda komposisinya untuk setiap jenis tanah, kadar air dan perlakuan
terhadap tanah. Sebagai suatu sistem yang dinamis, tanah dapat berubah keadaannya
dari waktu ke waktu, sesuai sifat-sifatnya yang meliputi sifat fisik, kimia, dan sifat
mekanis, serta keadaan lingkungan yang keseluruhannya menentukan produktifitas
7
tanah. Pada tanah pertanian, sifat mekanis tanah yang terpenting adalah reaksi tanah
terhadap gaya-gaya yang bekerja pada tanah, dimana salah satu bentuknya yang dapat
diamati adalah perubahan tingkat kepadatan tanah (Yunus, 2004).
Kandungan air tanah sangat berpengaruh terhadap pengolahan tanah. Pada
saat kandungan air tanah relatif sedikit (pF 3,5) tahanan tanah meningkat, sehingga
mengurangi daya penetrasi alat pengolahan tanah untuk menembus lapisan tanah
serta memperbesar tenaga untuk menarik alat (Djoyowasito, 2002).
Tujuan Pengolahan Tanah
Tujuan pengolahan tanah dengan traktor adalah untuk menciptakan keadaan
fisik tanah yang sesuai, untuk pertumbuhan tanaman yaitu memanfaatkan peralatan
yang bekerja secara mekanis dan dengan kapasitas yang besar. Sedangkan
pengolahan tanah pertama (primary tillage) adalah suatu tahap pengolahan tanah
dalam mempersiapkan tanah untuk pertanaman dan membersihkan tumbuhan
pengganggu, dimana pada tahap ini tanah dipotong, dilonggarkan dan dibalik, alat
yang digunakan adalah bajak piring atau bajak singkal (Yunus, 2004).
Kapasitas Pengolahan tanah
Kapasitas lapang suatu alat/mesin dibagi menjadi dua yaitu kapasitas lapang
teoritis atau kemampuan kerja suatu alat di dalam sebidang tanah jika berjalan maju
sepenuhnya, waktunya 100 % dan alat tersebut bekerja dalam lebar maksimum
(100%) serta kapasitas lapang efektif yaitu rata-rata kerja dari alat di lapangan untuk
menyelesaikan suatu bidang tanah dengan luas lahan yang diolah dengan waktu kerja
total (Darun, 1990).
Hasil pengumpulan data-data lapang di empat lokasi daerah pertanian padi sawah di
Kabupaten Karawang pada tahun 1998 hingga tahun 2000 yaitu di Desa Bayur Kidul
(1998), Desa Cadas Kertajaya (1999), Desa Lemah Mulya (2000) dan Desa Teluk
Buyung (2000) diperoleh kapasitas lapang pengolahan menggunakan traktor roda dua
8
dan bajak singkal berkisar antara 0,109 ha/jam hingga 0,13 ha/jam atau 7,70 jam/ha
hingga 9,10 jam/ha (Pramuhadi, 2004).
Persamaan yang dapat digunakan untuk menentukan kapasitas lapang adalah sebagai
berikut :
KLT = W . V ...........................................................................................(1)
dimana :
KLT = kapasitas lapang teoritis (ha/jam)
W = lebar kerja alat (m)
V = kecepatan (m/jam)
KLE =L/T ...............................................................................................(2)
dimana :
KLE = kapasitas lapang efektif (ha/jam)
L = luas lahan (ha)
T = total waktu tempuh (jam)
Kecepatan kerja
Kecepatan maju merupakan salah satu metode untuk meningkatkan kapasitas
kerja alat pertanian yaitu dengan menambah kecepatan maju berarti meningkatkan
kapasitas kerja alat pengolah tanah tanpa harus menambah berat dan jumlah unit
tenaga penggerak yang membebani tanah (Yunus, 2004).
Menurut Djoyowasito (2002) mengatakan bahwa semakin dalam kedalaman olah
tanah kecepatan kerjanya semakin rendah. Fenomena ini terjadi karena selip roda
sangat tinggi pada waktu alat bekerja dan juga banyaknya gulma yang terpotong serta
bongkahan tanah yang terolah besar, sehingga waktu untuk menempuh jarak yang
ditentukan menjadi lama.
Hasil uji lapang prototipe menunjukkan bahwa pada lahan sayuran dataran
tinggi dengan hasil rata-rata uji lapang pada rata-rata kedalaman olah 10 cm
kecepatan kerja sebesar 3,5 km/jam (Harjono dkk, 2000)
9
BAB IIIISI
3.1. Pengertian serta sejarah traktor
Traktor merupakan salah satu alat utama yang membantu proses di bidang
pertanian. Kata traktor diambil dari bahasa Latin, trahere yang berarti "menarik".
Awalnya dipakai untuk mempersingkat penjelasan "suatu mesin atau kendaraan
yang menarik gerbong atau bajak, untuk menggantikannya menjadi istilah "mesin
penarik" (traction engine).
Secara umum sejarah penemuan serta perkembangan traktor di dunia, yaitu
sebagai berikut :
1890. Benjamin Holt dan Daniel Best melakukan eksperimen membuat berbagai
bentuk traktor uap untuk digunakan di lahan pertanian. Mereka
melakukannya secara terpisah, dengan perusahaan yang berbeda.
1904. Traktor tipe track jenis uap yang pertama buatan Holt.
1906. Traktor tipe track jenis gas yang pertama buatan Holt.
1915. Traktor tipe track “Caterpillar” buatan Holt digunakan oleh negara sekutu
dalam Perang Dunia I.
1925. Holt Manufacturing Company dan C. L. Best Tractor Co. melakukan
merger membentuk Caterpillar Tractor Co.
1931. Diesel Sixty Tractor yang pertama diluncurkan dari pusat produksi di
EastPeoria, Illinois, dengan sumber penggerak baru yang lebih efisien
untuk traktor tipe track.
1940. Jajaran produk Caterpillar sekarang terdiri atas motor grader, blade grader,
elevating grader, terracer dan electrical generating set.
10
1942. Traktor tipe track Caterpillar, motor grader, generator set dan engine
khusus untuk tank M4 digunakan oleh Amerika Serikat dalam perang.
1950. Caterpillar Tractor Co. Ltd. di Inggris didirikan, yang pertama dari berbagai
pusat operasi luar negeri yang dibuat untuk membantu mengelola
kekurangan penukaran mata uang asing, tarif, import dan memberikan
pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan di seluruh dunia.
1953. Di tahun 1931, perusahaan membuat grup penjualan engine yang terpisah
untuk memasarkan engine diesel ke pabrik pembuat peralatan lain. Grup ini
diganti pada tahun 1953 dengan divisi penjualan dan pemasaran yang
terpisah untuk memberikan pelayanan yang lebih baik guna memenuhi
kebutuhan pelanggan engine yang lebih luas. Penjualan engine saat ini
merupakan kurang-lebih sepertiga dari total penjualan dan pendapatan
perusahaan.
1963. Caterpillar dan Mitsubishi Heavy Industries Ltd. membentuk salah satu
usaha patungan bersama pertama di Jepang guna memasukkan kepemilikan
parsial dari AS. Caterpillar Mitsubishi Ltd. mulai berproduksi pada tahun
1965, telah berganti nama menjadi Shin Caterpillar Mitsubishi Ltd., dan
sekarang menjadi pabrik pembuatan peralatan konstruksi dan
pertambangan No. 2 di Jepang.
1981-83. Resesi dunia memberikan pengaruh pada Caterpillar, membebani
perusahaan dengan biaya setara dengan $1 juta per hari dan memaksa
perusahaan secara drastis mengurangi karyawannya.
1983. Caterpillar Leasing Company diperbesar untuk menawarkan opsi
pembiayaan peralatan kepada pelanggan di seluruh dunia dan berganti
nama menjadi Caterpillar Financial Services Corporation.
1985-sekarang. Jajaran produk terus bertambah untuk memenuhi berbagai
kebutuhan pelanggan. Lebih dari 300 produk yang sekarang ditawarkan,
lebih dua kali lipat dari jumlah pada tahun 1981.
11
1986. Caterpillar Tractor Co. berganti nama menjadi Caterpillar Inc. – refleksi
yang akurat atas keanekaragaman pertumbuhan perusahaan.
1987. Program modernisasi pabrik senilai $1.8 milyar diluncurkan untuk
memperlancar proses manufaktur.
1990. Perusahaan melakukan desentralisasi struktural, dengan melakukan
reorganisasi menjadi unit-unit bisnis yang bertanggung-jawab atas tingkat
pengembalian aset dan kepuasan pelanggan.
1997. Perusahaan terus berkembang, melakukan akuisisi terhadap Perkins
Engine-yang berpusat di Inggris. Dengan penambahan MaK Motoren di
Jerman pada tahun sebelumnya, Caterpillar berubah menjadi pabrik
manufaktur engine diesel terbesar di dunia.
1998. Truk non jalan raya terbesar di dunia – 797 – memulai debutnya di Cat
Proving Ground di Arizona.
1999. Caterpillar memperkenalkan jajaran baru peralatan konstruksi yang kompak
pada CONEXPO, pameran konstruksi terbesar di dunia, sebagai jawaban
atas perubahan kebutuhan pelanggan atas peralatan konstruksi yang lebih
kecil dan lebih serbaguna.
2000. Caterpillar merayakan ulang tahun yang ke-75.
2001. Caterpillar merupakan perusahaan pertama yang meluncurkan 6 Sigma
secara global dan menghasilkan manfaat tahun pertamanya sebagai
keuntungan dari biaya implementasi.
2003. Caterpillar menjadi pabrik manufaktur engine yang pertama yang
menawarkan jajaran lengkap engine diesel bersih tahun model 2004 yang
memenuhi sepenuhnya dan telah mendapat sertifikasi dari U.S.
Environmental Protection Agency (EPA). Terobosan teknologi
pengendalian emisi Caterpillar, dikenal sebagai ACERT®, dirancang untuk
memenuhi persyaratan standar EPA tanpa harus mengurangi performa,
ketangguhan atau efisiensi bahan bakar.
12
3.2. Klasifikasi traktor
A. Traktor berdasarkan kegunaannya
a. General purpose tractor
Traktor ini dirancang untuk melaksanakan pekerjaan yang
bersifat umum. Berdaya kecil sampai berdaya besar. Kedudukan poros
roda relatif rendah.
b. Special purpose tractor
Jenis traktor ini dirancang untuk melaksanakan pekerjaan yang
lebih khusus. Mudah dirangkai dengan peralatan yang khusus
(misalnya dipasang alat/mesin pengolah tanah, pemeliharaan tanaman,
permanent, untuk traktor khusus pertanian). Kedudukan poros roda
(ground clearance) tinggi, jarak roda kiri dan kanan (wheel base) dapat
diatur.
c. Industrial tractor
Traktor jenis ini dirancang khusus untuk keperluan industri
atau kegiatan pembangunan. Kemampuan tarik traktor ini besar.
d. Plantation tractor
Traktor jenis ini dirancang untuk dapat dengan mudah dan
aman digunakan pada tanah yang banyak tanamannya. Dibuat dengan
konstruksi pusat titik berat rendah sehingga dapat digunakan pada
tanah yang mempunyai kemiringan tinggi. Berdaya besar dan
dilengkapi dengan pelindung (atap).
e. Garden tractor
Disebut juga traktor kebun yang dirancang untuk pekerjaan-
pekerjaan ringan (misalnya pertanian kecil atau pemangkas rumput).
Mempunyai daya yang relatif kecil.
13
B. Berdasarkan Jenis Pengerak Roda
a. Crawler tractor
1. Standard crawler tractor.
Traktor ini mempunyai ground preassure (tekanan ke
tanah) yang kecil (0,8 kg/cm2), sehingga kemungkinan traktor
terbenam ke dalam tanah kecil. Sering digunakan untuk
meratakan atau menimbun tanah pada pekerjaan pembukaan
hutan.
2. Low Ground Preassure Tractor (LGP)
Traktor ini digunakan pada tanah yang agak lembab.
Ground preassure sebesar 0,6 kg/cm2. GP sebesar itu diperoleh
dengan memperlebar trak (luasan kontak roda dengan tanah)
dan menghilangkan komponen-komponen yang kurang
bermanfaat.
3. Swam Crawler Tractor
Traktor jenis ini mempunyai Ground preassure sebesar
0,5 kg/cm2. Sehingga traktor jenis ini mampu digunakan di
rawa-rawa.
4. Extra Swam Crawler Tractor
Ground preassure traktor jenis ini sebesar 0,25 kg/cm2,
sehingga dapat digunakan pada tanah yang sangat
lembek/basah.
5. Special Application Crawler Tractor
Traktor ini digunakan untuk menarik peralatan
pertanian yang berat.
b. Traktor Roda Karet (Ban)
1. Single Axle
14
Traktor ini mempunyai satu poros roda (dua
roda) sering disebut dengan traktor tangan dan dayanya
kurang dari 12,5 HP. Cara pengendalian ialah operator
tidak naik di atas traktor, tetapi berjalan dibelakang
traktor.
2. Double Axle.
3. Three cycle tractor (traktor roda tiga)
Roda depan terdiri dari satu roda atau dua roda
yang dipasang secara berhimpitan dan roda belakang dua
buah. Traktor ini sesuai untuk pekerjaan penanaman, dan
pemeliharaan tanaman.
4. Four wheel tractor (traktor roda empat).
Traktor ini mempunyai empat roda yang masing-
masing dua pada poros depan dan dua pada poros belakang.
Cocok untuk menarik beban berat misalnya untuk
pengolahan tanah (pembajakan)
b. Berdasarkan daya dan penggeraknya
Traktor mikro, <17 tenaga kuda (horsepower)
Traktor mini, 17-29 hp
Traktor sedang, 29-60 hp
Traktor besar, 60-107 hp
Traktor sangat besar, >107 hp
1 hp = 745.65 W
Pada saat beroperasi, berat traktor roda bertumpu pada roda
belakang sebesar 70 – 80 % dari berat totalnya (berat dinamis
traktor). Sedangkan untuk roda depan 20 – 30 % dari berat
totalnya. Dalam menghitung ground preassure (tekanan traktor
15
pada tanah) untuk traktor roda dipengaruhi oleh berat dinamis
traktor dan luas roda yang menyentuh tanah.
3.3. Fungsi Traktor bagi pertanian
Beberapa contoh fungsi traktor bagi pertanian yaitu :
a. Untuk membantu meringankan melakukan pekerjaan dalam bertani
b. Untuk bercocok tanam dengan cara cepat
c. Penggunaan traktor lainnya adalah sebagai penarik pesawat
terbang dibandara, pengangkut kendaraan militer, pengangkut beban berat
dalam jumlah besar yang umum terdapat di pertambangan batu
bara terbuka, dan lain sebagainya. Yang terbesar adalah traktor
pembawa roket peluncur danpesawat ulang alik yang dimiliki NASA,
dan Bagger yang digunakan dalam penambangan batu bara di Jerman.
3.4. Dampak penggunaan traktor bagi lingkungan
Seperti yang dikatakan oleh yang lain, emisi gas buang menjadi yang paling
jelas terlihat dari traktor. Semakin besar kapasitas dan energi yang terpakai per
satuan waktunya (ingat rumus daya mesin), semakin besar emisinya. Jika kamu
perhatikan, traktor sesungguhnya memiliki kapasitas mesin yang lebih rendah
dari mobil-mobil di jalanan (traktor 70 hp, mobil keluarga antara 85-120 hp),
namun mengapa traktor bisa menghasilkan kekuatan tarik yang jauh lebih besar
dari mobil dikarenakan bagaimana mesin itu digunakan. Pada mobil, yang
diutamakan adalah kecepatan dan efisiensi bahan bakar, sehingga jika menurut
rumus daya mesin, P = F v (F adalah gaya, dan v adalah kecepatan) traktor dapat
memiliki kekuatan tarik yang lebih besar karena dengan daya mesin yang sama,
kecepatannya rendah. Dan konsekuensi dari dibutuhkannya gaya yang besar itu
16
adalah energi yang lebih besar harus dibakar di mesin, sehingga lebih banyak
emisinya.
Dampak negatif lainnya yaitu risiko terjadinya pemadatan tanah. Traktor
memiliki massa yang sangat besar,Dengan massa yang besar, maka ia juga
memiliki berat yang besar, dengan kata lain, ia memiliki gaya yang besar untuk
menekan tanah. Dan tekanan rumusnya adalah gaya per satuan luas. Jika luas ban
traktor cukup sempit, maka tekanannya besar sehingga risiko terjadinya
pemadatan tanah menjadi besar juga. Itulah mengapa traktor, semakin besar
massanya, semakin luas permukaan bannya, di mana kebanyakan orang
menganggap hal itu tidak ada artinya.
Pemadatan tanah memiliki risiko berkurangnya porositas tanah (istilah
mudahnya, kegemburan tanah) sehingga akar tanaman akan lebih sulit bernafas
dan benih akan lebih sulit keluar dari tanah.
Dampak negatif lainnya adalah kebisingan mesin akibat banyaknya energi
yang terbakar di ruang mesin. Namun semakin lama hal ini semakin lebih baik
dengan dikembangkannya sistem exhaust yang lebih baik untuk menahan
kebisingan. Jika kamu mempunyai traktor roda empat 70 hp, melepas
exhaustnya, dan dijalankan dengan gigi 1, maka kamu akan menjadi tuli setelah
beberapa menit mengendarainya.
Dampak negatif lainnya (dampak sosialnya) yaitu semakin berkurangnya
penggunaan tenaga manusia (misalnya buruh tani) dan penggunaan tenaga
hewan. Hal ini dapat berakibat berkurangnya pendapatan masyarakat. Jika
seandainya sebuah perusahaan perkebunan besar menerapkan mekanisasi secara
total maka tenaga kerja dari wilayah di sekitar perkebunan menjadi tidak
terserap.
17
BAB IV PENUTUP
41. Simpulan
1. Traktor merupakan salah satu alat utama yang membantu proses di bidang
pertanian.
2. Berdasarkan kegunaannya traktor dibedakan menjadi general dan special
porpose tractor, industrial, plantation, dan garden traktor. Sedangkan
berdasarkan penggerak roda ada dua yaitu crawler tractor dan traktor roda
karet. Serta traktor dapat di bedakan berdasarkan besarnya daya.
3. Fungsi traktor dalam pertanian secara garis besar adalah untuk membantu
meringankan melakukan pekerjaan dalam bertani sehingga dengan
menggunakan traktor pekerjaan petani dapat lebih ringan.
4. Dengan menggunakan traktor ternyata dapat memberikan dampak negatif bagi
lingkungan maupun kehidupan sosial masyarakat.
4.2. Saran
Untuk menyempurnakan makalah ini kami mengaharapkan kritik dan saran
dari pembaca yang membangun karena penulis menyadari bahwa makalah ini
jauh dari kesempurnaan. Namun makalah ini sudah kami buat sesempurna
mungkin kami bisa, semoga isi dari makalah ini dapat tersampaikan dengan baik
dan dapat bermanfaat bagi pembacanya.