35
TUGAS KELOMPOK MANAJEMEN KEUANGAN CASE : Merton Electronics Corporation I Dewa Gede Wedha P 041314353054 Aditya Pratama 041314353032 Roy Stefanus F 041314353041 Praditya Aryatama 041314353050 Anwar Wijayanto 041314353028 0

Merton Final

  • Upload
    ivriel

  • View
    94

  • Download
    9

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Finance

Citation preview

Page 1: Merton Final

TUGAS KELOMPOK MANAJEMEN KEUANGAN

CASE : Merton Electronics Corporation

I Dewa Gede Wedha P 041314353054

Aditya Pratama 041314353032

Roy Stefanus F 041314353041

Praditya Aryatama 041314353050

Anwar Wijayanto 041314353028

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS AIRLANGGA

2014

0

Page 2: Merton Final

BAB I

LATAR BELAKANG

Pendahuluan

Merton Electronics Corporation didirikan pada tahun 1950 sebagai distributor produk-

produk listrik dan elektronik untuk produk konsumen dan perusahaan. Merton mengimpor

berbagai barang elektronik, mulai dari komputer pribadi sampai ke kaset dari Jepang dan

Taiwan, yang kemudian didistribusikan kepada perusahaan ritel dan dealer. Perusahaan ini

menghadapi persaingan berat dengan perlambatan penjualan dan margin semakin kecil. Salah

satu masalah utama yang dihadapi perusahaan adalah risiko yang berkaitan dengan pembayaran

impor barang asing dari Jepang dimana mata uang jepang berfluktuasi sangat tak menentu.

Dalam rangka menentukan tipe lindung nilai yang tepat untuk digunakan dalam kasus ini

risiko harus terlebih dahulu diidentifikasi. Karena sifat internasional bisnis Merton Electronics,

perusahaan bisa menghadapi tingkat yang sangat tinggi dalam risiko mata uang. Risiko mata

uang dinilai hanyalah sampai sejauh mana bisnis ini dapat dipengaruhi baik secara positif

maupun negatif oleh perubahan nilai tukar tersebut. Hal ini dapat merujuk kepada potensi

kerugian dalam investasi, transaksi bisnis, dan biaya operasional akibat fluktuasi nilai tukar.

Dalam hal ini, Merton menghadapi risiko mata uang pada hutang yang digunakan untuk

membiayai impor dari pemasok Jepang. Nilai tukar telah banyak bergerak secara tidak

menguntungkan bagi Merton. Merton sampai membukukan kerugian lebih dari $900.000 dalam

pembayaran kepada pemasok Jepang. Eksposur risiko mata uang dapat lebih didefinisikan

sebagai eksposur translasi, eksposur transaksi, dan eksposur operasi.

Keuntungan atau kerugian atas mata uang asing adalah murni produk dari akuntansi. Hal

ini terjadi karena ada perubahan dalam account di neraca dan laporan laba rugi karena perubahan

nilai tukar mata uang asing. Ini semua hanyalah keuntungan dan kerugian yang diatur oleh

Dewan Standar Akuntansi Keuangan (FASB). Fluktuasi nilai tukar ini juga nyata dalam halnya

keuntungan dan kerugian aktual tetapi mereka sifat dasarnya adalah jangka panjang.

Penjualan Merton mengalami pertumbuhan sebesar 12% tetapi penghasilan turun sebesar

40%.Kompetisi ini mengintensifkan karena pemotongan oleh pesaing harga.Lebih dari 60% dari

1

Page 3: Merton Final

total penjualan yang diimpor dari Asia.Pembayaran harus dilakukan baik dalam yen atau dolar

Taiwan.Dalam 18 bulan terakhir Merton telah dipagari dengan tarif masa depan.

Mata uang asing terkena fluktuasi nilai tukar bahwa itu digunakan untuk melakukan

transaksi dengan pasar eksternal. Proporsi yang lebih besar dari"antar-currency"

pertukaran dengan total transaksi moneter untuk pasar tertentu, semakin besar paparan

perubahan nilai tukar. Bisnis melakukan perdagangan internasional yang terkena

fluktuasi nilai tukar secara proporsional dengan total volume transaksi mereka. sebagai

besarnya"transaksi antar mata uang" meningkat relatif terhadap transaksi agregat, sebuah

unit bisnis menyadari eksposur yang lebih besar terhadap fluktuasi nilai tukar.

2

Page 4: Merton Final

BAB II

KAJIAN TEORI

Perusahaan-perusahaan secara berkesinambungan menciptakan strategi-strategi baru

untuk memperbaiki arus kas mereka, dalam rangka meningkatkan kekayaan pemegang saham.

Sejumlah strategi mengharuskan dilakukannya ekspansi dalam pasar lokal. Strategi semacam ini

biasanya dapat diimplementasikan tanpa banyak kesulitan karena informasi mengenai pasar telah

terlebih dahulu diketahui dan cara operasi tidak perlu banyak dirubah. Strategi-strategi lain

mengharuskan penetrasi ke dalam pasar asing, karena pasar luar negeri bisa sangat berbeda dari

pasar lokal, pasar luar negeri menciptakan kesempatan timbulnya peningkatan arus kas

perusahaan. Banyak hambatan masuk ke dalam pasar luar negeri telah berkurang dewasa ini,

yang mendorong perusahaan-perusahaan untuk memperluas perdagangan internasional

(memproduksi dan menjual barang di Negara-negara lain). Konsekuensinya banyak perusahaan

nasional berubah menjadi perusahaan multinasional (multinational corporation-MNC), yang

didefinisikan sebagai perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam suatu bentuk bisnis

internasional.

            Perusahaan internasional adalah perusahaan yang terlibat dalam produksi dan penjualan

barang-barang dan jasa-jasa di lebih dari satu negara :

Perusahaan internasional biasanya terdiri atas perusahaan induk yang berada di negara asal

dan paling tidak lima atau enam cabang perusahaan atau anak perusahaan yang berada di

luar negeri.

Perusahaan internasional kini lebih banyak melakukan investasi langsung di berbagai

negara.

Ciri khusus manajemen keuangan untuk perusahaan internasional adalah menyangkut lebih

dari satu mata uang. Oleh karena itu perlu diperhatikan bagaimana foreign exchange market

(Forex) beroperasi, mengapa nilai tukar (exchange rates) berubah, dan bagaimana

menghindarkan diri dari risiko nilai tukar (exchange rate risk).

Terdapat enam alasan penting mengapa perusahaan melakukan go internasional, yaitu:

memperluas pasar, mempertahankan kelangsungan supply bahan baku, penguasaan

teknologi, peningkatan efisiensi produksi, menghindari hambatan politik dan peraturan

pemerintah, dan memperkecil risiko bisnis.

3

Page 5: Merton Final

Suatu perusahaan masuk ke pasar internasional biasa melalui beberapa tahap : ekspor,

membangun cabang penjualan luar negeri, mendapatkan perjanjian lisensi, dan akhirnya

memproduksi di luar negeri.

Berikut beberapa terminology yang terkait dengan international finance:

1. American Depositary Receipt (ADR), merupakan sekuritas yang dikeluarkan di

Amerika yang menggambarkan shares dan stock asing, yang memperbolehkan stock

tersebut diperdagangkan di AS. Perusahaan asing yang menggunakan ADR, yang

dikeluarkan dalam US Dollars, untuk mengembangkan pool dari investor potensial di AS.

ADR tersedia dalam dua bentuk: company sponsored dan unsponsored.

2. Cross-rate adalah nilai tukar implisit antara dua mata uang ketika keduanya

dibandingkan dengan mata uang ketiga.

3. Eurocurrency adalah uang yang didepositokan pada pusat finansial diluar negara dimana

mata uang tersebut dilibatkan.

4. Gilts, secara teknis adalah sekuritas pemerintah Inggris dan Irlandia.

5. The London Interbank Offer Rate (LIBOR) adalah rate dari kebanyakan bank

internasional yang saling melakukan charge satu sama lain untuk pinjaman overnight

untuk Eurodollars di pasar London.

Foreign Exchange Markets and Exchange Rates ( Pasar Valuta Asing dan Pertukaran

Nilai Mata Uang yang berbeda )

Pasar valuta asing terdiri dari pasar spot dan pasar ke depan atau masa depan. Pasar spot adalah

valuta asing disampaikan dalam dua hari atau kurang. Transaksi dalam tingkat kutipan pasar spot

pertukaran lazim pada saat transaksi. Sebuah bank biasanya akan mengutip tawaran dan

menawarkan tingkat untuk mata uang tertentu. Pasar forward valuta asing yang akan

disampaikan dalam tiga hari atau lebih. Dalam mengutip forward rate mata uang, bank akan

menggunakan tingkat di mana ia bersedia untuk membeli mata uang (bid) dan tingkat di mana ia

akan menjual mata uang (offer) untuk pengiriman, biasanya satu, dua, tiga atau enam bulan

setelah tanggal transaksi.

Risiko Nilai Tukar terdiri dari tiga jenis risiko:

4

Page 6: Merton Final

I. Risiko Transaksi

Merupakan potensi naik turunnya arus kas perusahaan (berkaitan dengan valuta asing) akibat

nilai tukar.

Risiko transaksi nilai tukar berlaku untuk:

a.   Transaksi Masukan adalah transaksi yang menyebabkan masuknya uang perusahaan. Contoh;

penjualan & investasi sekuritas.

b.   Transaksi Keluaran adalah transaksi yang menyebabkan perusahaan berkewajiban

membayar. Contoh; pembayaran impor bahan baku & pembayaran kewajiban.

II. Risiko Akuntansi ( Risiko transaksi atau risiko konsolidasi)

Merupakan potensi fluktuasi laba perusahaan.

Perusahaan yang bisa terkena risiko akuntansi ada dua macam:

a. Perusahaan jenis pertama adalah mereka yang memiliki pinjaman/ asets dalam mata uang

asing.

b. Perusahaan jenis kedua yang terkena risiko akuntansi adalah mereka yang memiliki cabang/

anak perusahaan di luar negeri.

III.  Risiko Ekonomi

Risiko ekonomi merupakan potensi fluktuasi nilai perusahaan atau kekayaan pemegang saham

akibat perubahan nilai tukar. Dengan kata lain, risiko ekonomi berkaitan dengan potensi fluktuasi

pada eksposur korporat. Eksposur korporat berupa nilai perusahaan atau kekayaan pemegang

saham. Bagi perusahaan yang telah go public, eksposur korporat tercermin pada harga saham.

Karena harga saham merupakan objek yang perlu dikukur, dimonitor, dan dikendalikan terhadap

resiko dan objek tersebut mencerminkan kinerja perusahaan secara keseluruhan.

Nilai perusahaan atau harga saham tergantung pada dua variabel: ekspektasi arus kas dan factor

diskon. Perubahan nilai tukar bias menyebabkan perubahan arus kas.

Dampak perubahan nilai tukar terhadap ekspektasi arus kas sangat beragam, tergantung dari

aktivitas perusahaan. Bagi perusahaan yang menggunakan bahan baku impor dan pembayaran

dalam US$, sedangkan penjualan produk hanya di dalam negeri dalam pembayaran Rupiah,

melemahnya Rupiah terhadap US$ berdampak sangat buruk. Ini sudah terbukti selama krisis

5

Page 7: Merton Final

sejak pertengahan tahun 1997. Karena beban pembayaran bahan baku impor meningkat,

sedangkan nilai jual tidak meningkat seperti naiknya biaya bahan baku tersebut.

Sebaliknya, menguatnya Rupiah terhadap US$ menguntungkan pengguna bahan baku impor.

Perusahaan dapat menghemat Rupiah untuk membayar bahan baku sementara penjualan konstan,

atau bahkan meningkat. Akibatnya, ekspektasi keuntungan membaik dan ekspektasi arus kas

juga membaik.

Berbeda bagi eksportir. Melemahnya Rupiah terhadap US$ justru menguntungkan perusahaan.

Dengan penjualan yang sama dalam US$, pendapatan dalam Rupiah meningkat. Akibatnya,

ekspektasi keuntunan meningkat dan ekspektasi arus kas juga meningkat. Dan juga sebaliknya.

Faktor diskon mencerminkan tingkat resiko perusahaan. Semakin tinggi persepsi mengenai

tingkat risiko perusahaan, semakin tinggi juga faktor diskon. Dampaknya, nilai perusahaan atau

harga saham semakin kecil.

Melemahnya Rupiah cenderung menyebabkan faktor diskon meningkat. Depresiasi Rupiah

terjadi karena memburuknya kondisi ekonomi, bahkan juga memburuknya kondisi politik dan

pemerintahan, keamanan, dan potensi ekonomi. Hal-hal tersebut menyebabkan hilangnya daya

tarik investasi karena investor takut. Ketakutan tersebut kemudian tercermin dalam faktor

diskon.

Pasar foreign exchange tidak diragukan lagi merupakan pasar financial terbesar yang ada di

dunia. Pada pasar ini, nilai mata uang satu negara diperdagangkan dengan negara lain. Partisipan

di pasar ini berkomunikasi menggunakan computer, telepon dan berbagai media lainnya.

Beberapa partisipan pasar foreign exchange:

1. Importir yang membayar barang dengan mata uang asing

2. Eksportir yang menerima mata uang asing dan mengubahnya menjadi mata uang local

3. Manager portofolio yang menjual atau membeli stocks dan bonds asing

4. Broker foreign exchange yang menyamai order pembelian dan penjualan

5. Pedagang yang “membuat pasar” dalam mata uang asing

6. Speculator, yang mencoba mendapatkan keuntungan dari rate tukar

Exchange rate adalah harga mata uang suatu negara yang dinyatakan dalam mata uang negara

lain. Menggunakan US Dollar sebagai denominator umum dalam exchange rates mengurangi

jumlah kemungkinan cross-currency quotes. Ada dua tipe dasar dalam perdagangan pasar mata

6

Page 8: Merton Final

uang. Spot trade adalah perjanjian untuk melakukan penukaran “on the spot”, yang artinya

transaksi akan diselesaikan di dalam dua hari kerja. Exchange rate pada spot trade disebut

sebagai spot exchange rate.

Sedangkan forward trade adalah perjanjian untuk melakukan penukaran dalam suatu waktu di

masa mendatang. Nilai tukar yang akan digunakan disepakati hari ini dan disebut forward

exchange rate. Biasanya settlement akan dilakukan dalam jangka waktu 12 bulan. Forward

market ada karena hal tersebut memungkinkan bisnis dan individu untuk mengunci nilai tukar di

masa mendatang pada hari ini.

Ide dasar dari Absolute Purchasing Power Parity adalah bahwa harga komoditas sama tak peduli

mata uang apa yang digunakan atau dimana dijual. Alasan rasional dari absolute PPP mirip

dengan arbitrase triangle. Rumusnya adalah: Puk = S0 X Pus

Untuk absolute PPP dapat terjadi, beberapa hal harus berlaku:

1. Biaya transaksi untuk perdagangan komoditas – shipping, asuransi dll – harus nol

2. Tidak boleh ada barrier dalam perdagangan komoditas – entah berupa pajak, tariff dan isu

politik

3. Komoditas di tiap wilayah harus sama persis.

Relative Purchasing Power Parity menggambarkan perubahan dari exchange rate dari waktu ke

waktu.Perubahan ditentukan oleh perbedaan rate inflasi di dua negara. Rumusnya adalah:

[E(S1) – S0]/S0= hFC - hUS

Apresiasi adalah kondisi dimana nilai mata uang meningkat, sehingga memerlukan lebih banyak

foreign currency untuk membeli mata uang tersebut. Relative PPP menyatakan bahwa exchange

rate akan meningkat jika inflasi Amerika lebih rendah daripada negara asing. Hal ini terjadi

karena mata uang asing terdepresiasi dalam hal nilai dan relative lebih lemah dibanding dollar.

Resiko Exchange Rate adalah konsekuensi natural dari operasi internasional dimana nilai

currency relative bergerak naik dan turun.Terdapat tiga tipe risiko exchange rate, yaitu short-

term exposure, long-term exposure dan translation exposure.

7

Page 9: Merton Final

Short-term exposure merupakan fluktuasi dari hari ke hari dalam exchange rates yang

menciptakan risiko short-term untuk perusahaan internasional.Pada umumnya, perusahaan

memiliki perjanjian kontrak untuk membeli dan menjual barang dalam waktu dekat pada harga

yang sudah ditetapkan.

Long term exposure dimana nilai dari operasi asing dapat berfluktuasi karena perubahan yang

tidak diantisipasi dalam kondisi ekonomi yang relative.Dampak dari perubahan pada exchange

rate level dapat sangat substansial sifatnya. Misalnya pada tahun 2005, US Dollar terus melemah

terhadap mata uang asing lainnya.Artinya, manufaktur domestic mendapatkan hasil lebih dari

setiap dollar yang mereka dapatkan, yang membawa kepada keuntungan yang lebih

besar.Menurunkan risiko dari long-term exposure lebih sulit dibandingkan pada short-term

risk.Perusahaan dapat menurunkan risiko exchange rate dengan meminjam di negara asing.

Fluktuasi nilai dari asset subsidiary asing akan setidaknya sebagian offset dengan perubahan nilai

dalam hal kewajiban perusahaan.

Translation exposure.Ketika perusahaan Amerika menghitung pendapatan bersihnya dan EPS

untuk beberapa periode, hal tersebut harus dilakukan semuanya dalam dollar.Hal ini dapat

menimbulkan masalah bagi akuntan ketika terjadi operasi asing yang signifikan. Setidaknya dua

isu yang muncul:

1. Berapa exchange rate yang tepat untuk menterjemahkan setiap akun pada balance sheet?

2. Bagaimana sebaiknya balance sheet menyatakan manfaat atau rugi dari nilai mata uang

asing dikelola?

Bagi perusahaan besar, manajemen dari risiko exchange rate sangat kompleks karena terdapat

beberapa currency yang berbeda. Sangat mungkin perubahan pada beberapa rate

akanmenguntungkan satu pihak dan merugikan yang lain. Efek bersih secara keseluruhan

terhadap perusahaan tergantung dari net exposurenya.

Element terakhir terkait dengan risiko dalam melakukan investasi secara internasional adalah

risiko politik: perubahan dalam nilai yang meningkat sebagai konsekuensi dari aksi politik.

Beberapa negara punya risiko politik yang lebih besar ketimbang negara lainnya. Ketika

perusahaan beroperasi di negara yang lebih besar risiko politiknya maka perusahaan perlu

8

Page 10: Merton Final

menyiapkan investasi yang lebih besar sebagai kemungkinan untuk menjaga adanya dana yang

diblokir, operasi yang kritikal di ganggu dll.

Risiko politik juga bergantung pada jenis bisnis.Bisnis terkait dengan sumber daya alam

memiliki risiko yang lebih tinggi. Risiko politik dapat diperkecil risikonya dengan beberapa cara,

khususnya ketika nasionalisasi menjadi concern. Penggunaan local financing, mungkin dari

pemerintah di negara asing yang dipertanyakan, mengurangi risiko kehilangan karena

perusahaan dapat menolak membayar utang dalam kondisi politik yang tidak baik.

MANAJEMEN RESIKO PADA BISNIS INTERNASIONAL

Pada umumnya perusahaan yang melakukan bisnis internasional akan menghadapi resiko

fluktuasi kurs valas atau Foreign Exchange (FX) Rate Fluctuation yang disebut “Forex

Exposure” dalam bentuk :

1. Transaction Exposure

Yaitu resiko pengaruh fluktuasi kurs valas atau Fx Rate Fluctuation terhadap Future Cash

Transaction atau nilai penerimaan (A/R) dan nilai pembayaran (A/P) yang akan diterima

diwaktu yang akan datang

2. Economy/Operating Exposure

Yaitu resiko pengaruh fluktuasi kurs valas atau Fx Rate Fluctuation terhadap Present Value

(PV) dari Future Cash Flow suatu Perusahaan. Gambaran tentang Economy/Operating

Exposure dapat dilihat dari tabel dibawah ini.

I.Inflow dalam Rupiah Rupiah Apresiasi Rupiah Depresiasi

a. Penjualan Lokal

b. Ekspor dalam Rupiah

c. Ekspor dalam Valas

Turun

Turun

Turun

Naik

Naik

Naik

9

Page 11: Merton Final

d. Bunga diterima dari

Foreign Investment

Turun Naik

II.Outflow dalam Rupiah Rupiah Apresiasi Rupiah Depresiasi

a. Imported Supplies

dalam Rupiah

b. Imported Supplies

dalam Valas

c. Bunga Dibayar atas

pinjaman LN

Tidak Berubah

Turun

Turun

Tidak Berubah

Naik

Naik

3. Translation/Accounting Exposure

Yaitu resiko pengaruh fluktuasi kurs valas atau Fx Rate Fluctuation terhadap Consolidated

Financial Statement dari perusahaan yang beroperasi di beberapa Negara. Sebagai contoh,

pada tabel dibawah ini dapat dilihat bagaimana Translation/Accounting Exposure yang

dialami oleh Muti National Company (MNC) USA yang memiliki subsidary di United

Kingdom.

Tahun Pelaporan Subsidiary EarningAverage Forex

RateTranslation Earning

Tahun I GBP. 5 Millions USD. 2,40/GBP USD. 12,0 Millions

Tahun II GBP. 6 Millions USD. 1,15/GBP USD. 6,9 Millions

Kenaikan/Penurunan GBP. 1 Millions - USD. 0,25/GBP - USD. 5,1 Millions

Dari contoh Tabel diatas, dapat dilihat bahwa meskipun penerimaan subsidary di UK meningkat

GBP. 1 Millions atau 20%, yaitu naik dari GBP. 5 Millions menjadi GBP. 6 Millions, ternyata

Consolidated Income Statement MNC-USA tersebut menurun sebesar USD. 5,1 Millions. Hal ini

dapat terjadi karena depresiasi GBP yang relatif besar, yaitu dari USD. 2,4/GBP menjadi USD.

1,15/GBP dan bukan karena kesalahan atau kegagalan Subsidiary di United Kingdom.

Untuk menghindari resiko kerugian dalam transaksi Bisnis Internasional, perusahaan dapat

menjalankan kebijakan manajemen resiko keuangan bisnis internasional, sbb:

10

Page 12: Merton Final

1. Insurance

Pada umumnya perusahaan yang melakukan transaksi bisnis internasional akan

selalu membuat kontrak dengan pihak asuransi untuk melindungi resiko kerugian

yang mungkin timbul.

2. Asset – Liabilities Management

Cara lain untuk melindungi transaksi bisnis internasional dapat juga dilakukan

dengan kebijakan pengendalian Asset – Liabilities Management. Misalnya dengan

mengatur padanan masing2 antara utang dengan piutang jangka pendek dan

utang dengan piutang jangka panjang.

3. Hedging (Lindung Nilai) dengan teknik sbb :

a. Natural Hedging yaitu melindungi nilai transaksi bisnis internasional secara

alamiah dengan cara sbb. :

Mengusahakan kontrak jual & beli dalam valas yang sama

Mengusahakan kontak penjualan (A/R) dalam Hard Currency

Mengusahakan kontrak pembelian (A/P) dalam Soft Currency

Menentukan nilai Hedging dengan cara mencari netto A/R – A/P

Mempercepat (Leading) pelunasan utang dalam Hard Currency

Mempercepat (Leading) penagihan piutang dalam Soft Currency

Menunda (Lagging) penerimaan utang dalam Hard Currency

Menunda (Lagging) pembayaran piutang dalam Soft Currency

b. Money Market Hedging yaitu Hedging (Lindung Nilai) melalui transaksi keuangan

internasional dengan memperhitungkan nilai present value dari utang atau piutang dan

memperhatikan perkembangan trend perubahan FR & SR atau apresiasi/depresiasi valas

yang digunakan dalam transaksi bisnis internasional (A/P & A/R) sesuai dengan Matrik

Prinsip Hedging.

11

Page 13: Merton Final

c. Forward Market Hedging yaitu Hedging (Lindung Nilai) melalui transaksi derivative

dalam bursa valas dengan melakukan Forward Contract baik untuk melindungi utang atau

A/P bila FR>SR maupun piutang atau A/R bila FR<SR sesuai Matrik Prinsip Hedging

dibawah ini.

d. Future Market Hedging yaitu Hedging (Lindung Nilai) melalui transaksi derivative

dalam bursa valas atau International Monetary Market (IMM) pada Chicago Mercantile

Exchange (CME) dengan melakukan Currency Future Contract yang dilakukan dengan

standar volume (lot) dan jangka waktu tertentu. Transaksi ini yang biasanya dilakukan

oleh para pengusaha atau arbitrageurs (pedagang valas) untuk melindungi posisi forexnya

terhadap kemungkinan fluktuasi forward rate.

e. Option Market Hedging yaitu Hedging (Lindung Nilai) melalui transaksi derivative

dalam bursa valas dengan melakukan kontrak beli (Call Option) atau kontrak jual (Put

Option) sesuai dengan standar volume (lot) dan jangka waktu tertentu dan berdasarkan

harga kontrak yang disebut Strike atau Exercise Price dan membayar sejumlah

fee/premium. Transaksi ini bersifat tidak wajib karena dapat direalisir bila

menguntungkan atau tidak direalisir bila merugikan dengan resiko kehilangan

pembayaran fee/premium.

Hedging Call Option Melindungi A/P (Account Payable)

Hedging Put Option Melindungi A/R (Account Receivable)

f. Swap Hedging yaitu Hedging (Lindung Nilai) melalui transaksi keuangan internasional

dalam bentuk Currency Swap atau Interest Rate Swap berdasarkan prinsip teori

comparative advantage yang bertujuan untuk mengurangi Interest Cost dari pinjaman

atau bond yang diterbitkan oleh perusahaan

g. Range Agreement adalah salah satu cara untuk menghindari terjadi kegagalan/

pembatalan bisnis internasional sebagai akibat fluktuasi kurs valas yang sangat tinggi.

12

Page 14: Merton Final

Range Agreement seperti yang ditunjukan oleh gambardibawah ini, dilakukan dengan membuat

kesepakatan antara penjual/eksportir dan pembeli/importir pada saat penandatanganan kontrak

jual-beli tentang pengaturan kurs atau nilai tukar yang akan diberlakukan pada saat transaksi

berjangka jatuh tempo atau direalisir. Misalnya sebagai contoh seorang pembeli/importir

membuat suatu kontrak jual-beli berjangka dengan seorang penjual/eksportir sejumlah 100 unit

komputer dengan harga $.1000 per unit dengan delivary time 90 hari dan D/P 10 % serta

pelunasan sisa pembayaran pada saat penyerahan barang. Misalnya Kurs $ pada saat

penandatanganan kontrak atau Spot Rate : Rp. 9000/$.

Range Agreement

Rp. 9.900/$ + 10%

9.700

Rp. 9.450/$ + 5% 9.200

Neutral Zone

Sharing Zone

Renegociation

Zone Rp. 9.000/$ 8.700 Rp. 8.550/$ – 5% 8.300

Rp. 8.100/$ – 10%

Untuk menjaga kemungkinan pembatalan oleh salah satu pihak akibat kerugian yang terlalu

besar sebagai akibat fluktuasi kurs $ yang terlalu tinggi, maka kedua belah pihak dapat membuat

suatu kesepakatan untuk pengaturan kurs $ yang akan diberlakukan pada saat jatuh tempo nanti

yang disebut sebagai “Range Agreement” dengan pengaturan sbb.:

13

Page 15: Merton Final

Secara teoritis Range Agreement dapat dibagi atas tiga Zone sbb. :

1. Neutral Zone

Apabila Kurs $ pada saat jatuh tempo setelah 90 hari berada diantara nilai ($.9000 + 5%)

misalnya Rp.9200/$ dan ($.9000 – 5%) misalnya Rp.8700/$ maka kurs yang akan

diberlakukan untuk pelunasan transaksi adalah tetap Rp.9000/$

2. Sharing Zone

Apabila Kurs $ pada saat jatuh tempo setelah 90 hari berada diantara nilai ($.9000 + 5%) dan

($.9000 + 10%), misalnya Rp.9700/$, maka kurs yang diberlakukan adalah : 9000 +

9700

----------------- = Rp. 9350/$

2

Atau apabila Kurs $ pada saat jatuh tempo setelah 90 hari berada diantara nilai ($.9000 – 5%)

dan ($.9000 – 10%), misalnya Rp. 8300/$. Maka kurs yang diberlakukan adalah : 9000 +

8300

----------------- = Rp. 8650/$

2

3. Renegociation Zone

Apabila Kurs $ pada saat jatuh tempo setelah 90 hari berada diatas nilai ($.9000 + 10%)

misalnya Rp. 10.200 atau dibawah nilai ($.9000 – 10%) misalnya Rp.7.800/$, maka

dilakukan renegosiasi kembali untuk menetapkan kurs yang akan diberlakukan untuk

transaksi tersebut.

Besarnya lebar Range Agreement ini ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara kedua belah

pihak. Memang biasanya untuk transaksi bisnis internasional range yang diberlakukan berada

sekitar 10% diatas atau dibawah Spot Rate, karena pada umumnya pelaku bisnis

internasional mengambil margin keuntungan maksimum sekitar 20%.

14

Page 16: Merton Final

PRINSIP HEDGING (LINDUNG NILAI)

Ketentuan mengenai prinsip hedging (lindung nilai) dijelaskan dengan matriks pada tabel di

bawah ini.

Matriks Prinsip Hedging

Prinsip Hedging FR > SR FR < SR

A / P

Account Payable

Akan Rugi

Perlu Hedging (+)

Akan Untung

Tidak Perlu Hedging (-)

A / R

Account Receivable

Akan Untung

Tidak Perlu Hedging (-)

Akan Rugi

Perlu Hedging (+)

15

Page 17: Merton Final

BAB III

PEMBAHASAN

SWOT ANALYSIS Merton Electronics

Terdapat beberapa analisis SWOT dari kami terkait dengan Merton Electronics Company

Bankir menjelaskan dua pilihan dasar yang akan diambil :

16

Page 18: Merton Final

Currency and other financial market data

Currency Risk Exposure :

Dengan memasukkan ke dalam lindung nilai kontrak forward, Merton bisa mengunci

nilai tukar yang akan mereka bayar dalam tiga bulan sekarang.

Kurs ini akan menjadi $ 0,7952 per ¥ 100. Oleh karena itu, Merton bisa menghilangkan

resiko jika Yen terapresiasi. Seperti dapat dilihat pada grafik di bawah ini, jika Yen

menguat terhadap dolar, Merton akan kehilangan uang karena eksposur mereka.

Sebaliknya, jika Yen terdepresiasi, Merton akan membuat keuntungan karena eksposur

mereka.

17

Page 19: Merton Final

90-day forward yen

Dengan memasukkan ke dalam forward contract hedge, Merton bisa mengunci nilai

tukar bahwa mereka akan membayar dalam tiga bulan. Nilai tukar ini akan menjadi $

0,7952 per ¥ 100. Oleh karena itu, Merton bisa menghilangkan risiko Yen menguat.

Namun, jika Yen terdepresiasi, Merton juga akan kehilangan kemungkinan

keuntungannya.

Merton telah sepakat untuk membayar ¥ 300.000.000 dalam 90 hari

¥300,000,000 x $.7952 = $2,385,600

Jika membeli yen di pasar spot penempatan deposito yen yang dibutuhkan untuk

membayar pemasok.

¥300,000,000 = So e^(.0375) (.25)

So = ¥. 297,200,642.50

¥297,200,642.50 x $.7849 = $2,332,727.84

100

Berapa banyak biaya yang akan dipinjam Merton

$ 2,332,727.84 untuk 90-hari.

Fo = $2,332,727.84 e^(.0875)(.25)

Fo = $2,384,318.48

18

Page 20: Merton Final

Jika Merton menggunakan money market hedge, itu akan membutuhkan ¥ 297,200,642.5

untuk memiliki ¥ 300.000.000 dalam 90 hari.

Ini berarti bahwa Merton akan perlu untuk menempatkan $ 2,332,727.84 ke akun pasar

uang Yen. Bunga pinjaman ini akan menjadi $ 51.591. Dengan melakukan ini, Merton

sekali lagi dapat menghilangkan risiko apresiasi yen sebelum jatuh tempo pembayaran

tetapi mengambil risiko bahwa yen akan terdepresiasi.

Yen Futures Hedge [CME]

¥300,000,00 = 24 contracts

12,500,000 100

24 contracts x .0208 = $62,400

Max (St - $.80, 0)

Jika Merton menggunakan yen future hedge, yang diperlukan untuk membeli 24

kontrak,dimana jika Yen terdepresiasi, Merton bisa menunggu sampai future hedge jatuh

tempo dan mengambil yen untuk membayar pemasok. Jika Yen menguat, Merton akan

membayar pemasok mereka lebih dari tiga bulan sebelumnya tetapi biaya akan diimbangi

oleh keuntunganMerton di masa depan. Oleh karena itu, sekali lagi Merton dapat

19

Page 21: Merton Final

menghilangkan risiko apresiasi yen tetapi menjalankan risiko depresiasi yen dan tidak

menguntungkan.

Jika Merton membeli opsi April di CME, akan dikenakan biaya $ 62.400. Namun, hal ini

adalah yang paling memungkin Merton untuk kehilangan. Jika yen menguat, Merton

akan melaksanakan call options dan melakukan pengiriman dari yen yang digunakan

untuk membayar supplier. Jika yen terdepresiasi, Merton akan membiarkan opsi jatuh

tempo tidak dijalankan, dan membeli yen di pasar spot. Untuk biaya di muka lebih tinggi

ini, Merton telah menghilangkan sebagian besar risikonya.

Merton juga bisa membeli 90-hari yen call options melalui pasar OTC. Opsi ini akan

menelan biaya $ 74.700 dan mekanisme kerjanya sama seperti opsi CME. Jika yen akan

terapresiasi, Merton akan melaksanakan opsi pada kurs $ 0,7968 dan mengambil

pengiriman berupa yen untuk membayar supplier. Jika yen terdepresiasi, Merton tidak

akan melaksanakan opsi tetapi membeli yen di pasar spot dalam tiga bulan.

[OTC] 90-day [OTC] 90-day Yen Call Option

¥300,000,000 x .0249 = $74,700

100

20

Page 22: Merton Final

Max (St – K, 0)

$74,700 (St .7852, 0)

Interest rate swap, dapat digunakan oleh suatu perusahaan yang mungkin tidak nyaman

dengan risiko yang terkait dengan perubahan suku bunga utang mereka. Hal ini bisa datang

dalam bentuk suku bunga utang perusahaan.

Sejauh

hedging

dipergunakan, Merton dapat kehilangan sekitar $ 900.000 karena keputusan hedging yang salah.

Alih-alih melakukan hedging dolar Taiwan, mereka melakukan hedging yen Jepang, yang

mendevaluasi dibandingkan dengan dolar AS. Merton harus mengunci dolar Taiwan pada tingkat

tertentu di bank sementara mereka harus membeli yen Jepang dengan spot rate dari pasar.

Karena mereka terkena risiko mata uang 90-hari, maka mereka harus melakukan hedging pada

saat pesanan sdh di tempat. Rekomendasi dalam mengambil langkahsecara finansialuntuk

Merton saat ini, denganmelihat neraca Merton, sangat jelas jumlah Hutang ($ 3.670.000) dalam

mata uang asing cukup tinggi,maka ini berarti jika mereka tidak melakukan hedging atas dana

21

Page 23: Merton Final

mereka dan membeli yen menggunakan kurs spot, bila dalam hal ini yen menguat terhadap dolar

maka mereka harus membayar sejumlah besar uang, yang selanjutnya akan menekan margin

keuntungan sehingga akan tersisa sedikit dana. Jika mereka melakukan hedgingatas dana mereka

maka mereka akan tahu berapa banyak mereka harus membayar. Bahkan ketika kita

mempertimbangkan aset Merton dan uang yang dimiliki tidak cukup besar.

Ini berarti bahwa Merton sering kembali ke pembiayaan jangka pendek untuk

mencocokkan modal kerja dengan persyaratan akun hutang. Alih-alih mengunci dana di forward

rates, Merton harus melakukan "yen future hedge" yang diperdagangkan di Chicago Mercantile

Exchange (CME) atau Over the Counter (OTC). Ini akan memberi mereka fleksibilitas untuk

memperdagangkan instrumen mereka jika yen diperkirakan menguat dalam waktu dekat.

22

Page 24: Merton Final

BAB IV

KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan

Untuk meminimalisasi rasiko dengan tetap memaksimalisasi keuntungan, maka opsi yang dapat

dipilih adalah:

Hedging with option

Money Market Hedge

Currency option contracts

Forward Contracts

Dalam Kasus Merton ini, diketahui bahwasannya dengan tingkat bunga pinjaman yen yang

rendah dan tingkat bunga dollar yang tinggi, serta nilai tukar yang mendukung, maka dipilihlah

Money Market Hedge.

Jika keadaan suku bunga dan nilai tukar berubah signifikan dan Money Market Hedge tidak lagi

menghasilkan keuntungan, maka dapat dipilih Forward contract karena lebih aman juga

meminimalisasi kerugian yang ada serta sunk cost yang kecil.

Jika kurs berubah dengan cepat dan tidak dapat ditebak, kami mengusulkan Hedging with

options sehingga dapat diambil keputusan terbaik saat hari penukaran apakah akan menggunakan

opsi atau tidak.

4.2 Saran

Melakukan penganggaran sebulan sekali jika dimungkinkan atau paling tidak sesering

mungkin

Melacak tren masa lalu dalam Yen Jepang dan dollar Taiwan

Merton harus berhati-hati dalam memilih jenis yang tepat untuk lindung nilai dari

berbagai pilihan yang tersedia bagi mereka.

23