MEROKOK DAN RINITIS KRONIK : EFEK IRIGASI NASAL MENGGUNAKAN AIR HANGAT YANG MENGANDUNG SULFUROUS-ARSENICAL-FERRUGINOUS

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/17/2019 MEROKOK DAN RINITIS KRONIK : EFEK IRIGASI NASAL MENGGUNAKAN AIR HANGAT YANG MENGANDUNG SULFUROU…

    1/9

    MEROKOK DAN RINITIS KRONIK : EFEK IRIGASI NASAL

    MENGGUNAKAN AIR HANGAT YANG MENGANDUNG  SULFUROUS-

     ARSENICAL-FERRUGINOUS .

    Abstrak 

    Tujuan :  Merokok memiliki sifat destruktif yang menyebabkan remodeling 

    saluran napas bagian bawah, menyebabkan metaplasia skuamous, tetapi sangat

    sedikit yang mengetahui efeknya terhadap hidung dan sinus paranasal. Irigasi

    nasal sering disebutkan sebagai tindakan dalam pengobatan inflamasi sinonasal.

    Tujuan penelitian kami adalah untuk membandingkan efek irigasi nasal

    menggunakan air hangat yang mengandung sulfurous-arsenical-ferruginous atau

    larutan isotonis NaCl pada perokok dengan rinosinusitis kronik non-alergik,

     berdasarkan bukti klinis dan pemeriksaan olfaktorik.

    Bahan an M!t"! :  Penelitian ini adalah penelitian prospektif, aak, dan

    double-blind  yang dilaksanakan di pusat rujukan akademis tersier. !ebanyak "#

     perokok dengan rinitis kronik non-alergik turut berpartisipasi. $ilakukan

    endoskopi nasal, rinomanometri, sitologi nasal, dan pengukuran ambang

     peniuman pada para subjek seara aak kemudian irigasi nasal setiap hari dengan

    air hangat atau larutan isotonis NaCl selama % bulan.

    Has#$ :  !egera setelah pengobatan, irigasi air hangat menunjukkan efek 

    farmakologik yang positif, dilihat dari keenderungan resistensi nasal yang rendah

    &p ' .#"( dan banyaknya jumlah sel-sel silia pada pasien yang diobati &p ' .##)(.

    Temuan endoskopi pada kelompok irigasi air hangat masih lebih baik daripada

    kelompok kontrol dalam * bulan kemudian &p ' .#)(.

    K!s#%&u$an : +asil-hasil kami mengindikasikan bahwa irigasi nasal dengan air 

    hangat memiliki efek yang baik terhadap tanda-tanda objektif endoskopi,

    resistensi nasal, dan pertumbuhan epitel.

    'ENDAHULUAN

    Merokok memiliki sifat destruktif yang menyebabkan remodeling   saluran napas

     bagian bawah, menyebabkan metaplasia skuamous. iteraturnya kurang,

  • 8/17/2019 MEROKOK DAN RINITIS KRONIK : EFEK IRIGASI NASAL MENGGUNAKAN AIR HANGAT YANG MENGANDUNG SULFUROU…

    2/9

    khususnya tentang bagaimana dampak merokok terhadap hidung dan sinus

     paranasal, serta epitel olfaktorik.

    Mukosa respiratorik normal pada orang dewasa tersusun dari sel-sel silia,

    sel-sel lurik, sel-sel goblet mukus, dan sel-sel basal, sedangkan mukosa olfaktorik 

    terdiri dari lapisan apikal dari sel-sel sustentakular olfaktorik dan lapisan-lapisan

    dari saraf sensorik olfaktorik yang seara konstan diganti melalui neurogenesis

    dari populasi sel-sel basal yang berada di membran basalis.

    $ais dkk baru saja menunjukkan bahwa paparan terhadap asap rokok 

    merusak mukosa nasal pada menit, menyebabkan edema, epithelial blebbing , dan

     perubahan pada struktur epitel. Pada tahun %"/, Matullionis telah melakukan

     penelitian ultrastruktural yaitu menit dipaparkan dengan asap rokok. Temuannya

     berariasi, sering terjadi perubahan anatomi pada mukosa olfaktorik akibat dosis,

    seperti penurunan jumlah dan ukuran dari pembuluh darah dan silia olfaktorik.

    Pada tahun *##/, 0ent dkk melakukan penelitian imunohistokimia terhadap epitel

    olfaktorik tikus yang dipaparkan asap tembakau. Penelitian ini menemukan

    apoptosis neuron sensorik olfaktorik yang dimediasi aspase-)1 penulisnya

    menyimpulkan bahwa kehilangan daya peniuman pada perokok nampaknya

    dipiu oleh peningkatan kematian neuron sensorik olfaktorik. Penelitian oleh

    +adar dkk &*##( dengan menggunakan pengaturan klinis, mereka

    membandingkan perubahan histologi pada mukosa hidung manusia &/" perokok(

    dengan sukarelawan non-merokok, dan menemukan hiperplasia sel goblet dan

     penebalan epitel seara signifikan. Pada tahun yang sama, 2ee dkk meneliti efek 

    merokok terhadap spesimen histopatologik mukosa olfaktorik dari pasien dengan

    rinosinusitis kronik. Tampak didominasi oleh metaplasia skuamous &33,"4 dari

    seluruh pasien yang mendaftar(, dan ketika perokok dibandingkan dengan non-

    merokok, juga menunjukkan seara signifikan metaplasia skuamous. 5umlah

    merokok setiap tahunnya juga memiliki hubungan dengan kejadian metaplasia

    skuamous. Penelitian terbaru oleh Piotrowska dkk fokus pada sitologi nasal

     perokok1 ketika apusan sel nasal dari perokok dengan PP67 dibandingkan dengan

    kelompok kontrol yang sehat dan tidak pernah merokok, para perokok 

    menunjukkan seara signifikan mengandung banyak limfosit.

  • 8/17/2019 MEROKOK DAN RINITIS KRONIK : EFEK IRIGASI NASAL MENGGUNAKAN AIR HANGAT YANG MENGANDUNG SULFUROU…

    3/9

    7atotomihelakis dkk meneliti tentang efek fungsional dari merokok 

    dengan bantuan 8Sniffin’ Sticks8 dan dilaporkan bahwa merokok merupakan

    faktor resiko utama terjadinya gangguan olfaktorik. Penulis mengatakan bahwa

     perokok lebih mungkin mengalami defisit olfaktorik daripada non-perokok dan

    keparahannya bergantung pada seberapa lama mereka menjadi perokok dan

     berapa banyak rokok yang mereka isap dalam % hari, ditegaskan oleh laporan 9rye

    dkk, berdasarkan :;P!IT8 &University of Pennsylvania Smell Identification Test (.

    Pada tahun *##", Ishimaru dan 9ujii melaporakn hasil yang sama setelah

    menggunakan tes peniuman yang lain, yaiu skor Cross-Cultural Smell 

     Identification Test &CC-!IT(.

    Irigasi nasal sering disebut sebagai tindakan tambahan dalam pengobatan

     beberapa kondisi sinonasal berat.

  • 8/17/2019 MEROKOK DAN RINITIS KRONIK : EFEK IRIGASI NASAL MENGGUNAKAN AIR HANGAT YANG MENGANDUNG SULFUROU…

    4/9

    dari seluruh subjek sebelum menjalani prosedur yang berkaitan dengan

     penelitian.

    *. $esain penelitian

    7riteria inklusi adalah 1 usia berkisar dari %? @ 3A tahun, terdiagnosis

    dengan rinitis kronik non-alergik, dan sudah merokok selama B A tahun.

    7riteria eksklusi adalah mengidap penyakit autoimun, fibrosis kistik, atau

    diabetes. !aat pendaftaran, pasien menjalani tes butanol olfaktorik, sitologi

    nasal, rinomanometri anterior aktif, dan endoskopi nasal &menggunakan

    endoskopi kaku # atau )#(.

    !ubjek seara aak diberikan irigasi nasal menggunakan air hangat yang

    mengandung  sulfurous-arsenical-ferruginous  &*# mDhari selama % bulan(

    atau larutan isotonis NaCl &*# mDhari selama % bulan(. Eadah dari masing-

    masing larutan adalah sama dan tidak berbeda antar partisipan dan pemeriksa.

    Fir hangat yang mengandung  sulfurous-arsenical-ferruginous  berasal dari

    eio !pa &eio, Italia(. Fnalisis kimia dari air hangat tersebut dapat

    dilihat di Tabel %. $i ;ndang-;ndang Italia dalam kaitannya dengan mata air 

    alami yang digunakan untuk tujuan pengobatan menetapkan bahwa sifat kimia

    dan fisik tidak boleh berbeda G %A4 dari analisis awal. Fnalisis kimia pada

    eio !pa diulang sebanyak /H setiap tahun untuk menghilangkan

    ariabilitas yang signifikan dalam komposisinya. $alam air hangat dari

    eio !pa yang digunakan untuk irigasi nasal, kandungan total dissolved 

     solid &T$!( sebesar 3) mgD.

    !emua partisipan diperiksa sebanyak *H selama follow-up &segera setelah

    menyelesaikan pengobatan dan * bulan kemudian(, saat dilakukan tes n-

     butanol, sitologi nasal, rinomanometri anterior aktif, dan endoskopi nasal.

    ). Populasi penelitian

    !ebanyak "# perokok dewasa dengan rinitis kronik non-alergik dipilih dan

    didaftarkan dalam penelitian ini, serta tidak pernah mengalami trauma kepala.

    Mereka diminta untuk tidak menggunakan pengobatan nasal topikal, steroid

    sistemik, atau antibiotik selama penelitian berlangsung. Pasien dibagi seara

    aak, yaitu )A orang &%% pria dan */ wanita( menjalani irigasi nasal dengan air 

  • 8/17/2019 MEROKOK DAN RINITIS KRONIK : EFEK IRIGASI NASAL MENGGUNAKAN AIR HANGAT YANG MENGANDUNG SULFUROU…

    5/9

    hangat yang mengandung  sulfurous-arsenical-ferruginous dan )A orang

    lainnya &%% pria dan */ wanita( dengan larutan isotonis NaCl.

    /. =ndoskopi

    Temuan endoskopi diklasifikasikan sebagai berikut 1 #, tidak ada kelainan

    anatomi atau inflamasi akut %, deiasi septal *, hipertrofi konka inferior dan

    ), rinosinusitis akut.

    A. !itologi nasal

    !emua spesimen difiksasi dengan alkohol %##4, dan dilakukan pewarnaan

    May-Jrunwald-Jiemsa. !emua spesimen diperiksa di bawah mikroskop

    ahaya oleh seorang operator mengenai metode irigasi nasal yang digunakan

     pada masing-masing kasus. $ata sitologi yang diambil berupa jumlah total

    sel-sel silia, jumlah total neutrofil, dan jumlah total eosinofil yang dihitung

    dalam A lapang pandang terpisah &pembesaran asli H %##( yang diperoleh dari

    masing-masing spesimen.

  • 8/17/2019 MEROKOK DAN RINITIS KRONIK : EFEK IRIGASI NASAL MENGGUNAKAN AIR HANGAT YANG MENGANDUNG SULFUROU…

    6/9

    3. >inomanometri anterior aktif 

    7eutuhan nasal diperiksa melalui rinomanometri anterior aktif &FF>(,

     berdasarkan  International Standardisation hinomanometric Committee.

    Minimal A kali pernapasan direkam pada tekanan transnasal %A# Pa selama

     bernapas tenang dengan mulut tertutup dengan posisi duduk. Nilai aliran udara

    ditampilkan dalam mililiter per detik. >esistensi nasal total dikalkulasi melalui

     penggabungan * nilai resistensi nasal seara terpisah, % untuk setiap nostril,

    menggunakan persamaan berikut 1

    > total ' > kiri H > kananD& > kiri K > kanan(

     Nilainya dalam satuan Pasal &Pa(.

    ". Pemeriksaan n-butanol

    Tes Sniffin’ Sticks  dilakukan untuk semua partisipan hanya untuk 

    menetapkan ambang peniuman mereka terhadap n-butanol.

  • 8/17/2019 MEROKOK DAN RINITIS KRONIK : EFEK IRIGASI NASAL MENGGUNAKAN AIR HANGAT YANG MENGANDUNG SULFUROU…

    7/9

    >ata-rata resistensi nasal, jumlah sel silia dan neutrofil, serta pemeriksaan

    olfaktorik setelah pengobatan di masing-masing kelompok dapat dilihat di Tabel

    *. 7etika resistensi nasal pada basal dibandingkan dengan temuan pada / dan %*

    minggu kemudian, hanya kelompok air hangat yang menunjukkan resistensi nasal

    rendah &P ' .#" pada bulan % dan P ' .#A* pada bulan )(. 7elompok air hangat ini

     juga seara signifikan memiliki jumlah sel silia yang lebih tinggi dalam % bulan &P

    ' .##)( &Jambar F( dibandingkan kelompok kontrol yang diobati dengan larutan

    isotonis NaCl &Jambar

  • 8/17/2019 MEROKOK DAN RINITIS KRONIK : EFEK IRIGASI NASAL MENGGUNAKAN AIR HANGAT YANG MENGANDUNG SULFUROU…

    8/9

    Merokok memiliki efek merusak yang sangat besar pada mukosa nasal,

    menyebabkan inflamasi kronik dan gangguan fungsi mukosilier dengan berbagai

    gejala nasal, seperti kongesti, rinore, dan lainnya.

    Irigasi nasal telah diusulkan sebagai sebuah metode yang baik untuk 

    menangani keluhan sinonasal karena tindakan ini sederhana, murah, dan sering

    efektif. Meskipun beberapa peneliti sebelumnya telah melaporkan adanya sensasi

    terbakar dan iritasi dalam hidung serta perasaan mual sebagai efek samping irigasi

    nasal, namun dalam penelitian ini tidak ditemukan efek samping lokal yang

    diakibatkan oleh air hangat. Perbandingan temuan endoskopi sebelum dan

    sesudah pengobatan menunjukkan gambaran yang lebih baik pada kelompok air 

    hangat daripada kelompok kontrol. 7elompok air hangat juga memberikan bukti

    mengenai keutuhan nasal daripada kelompok kontrol, dimana terus berlangsung

    selama  follow-up, sehingga mengindikasikan bahwa irigasi air hangat akan

    memiliki efek yang lama terhadap resistensi nasal. $alam penelitian terbaru

    lainnya mengenai efek irigasi nasal dengan air hangat sulfurous, asin, bromi,

    iodi pada pasien dengan rinosinusitis kronik non-alergik, 6ttaiano dkk 

    menemukan tren statistik ke arah resistensi nasal pada pasien yang diobati dengan

    irigasi nasal menggunakan air hangat.

    !itologi nasal telah menjadi alat diagnostik selama G %## tahun dan telah

    digunakan dalam rinologi untuk membedakan antara tipe-tipe rinopati. Mukosa

    nasal normal menakup / tipe sel 1 sel silia, sel sekresi mukus, sel basal, dan sel

    lurik, sedangkan neutrofil adalah sel inflamasi nasal yang sering. ;ntuk 

     penelitian ini, kami memeriksa *# lapang berkekuatan tinggi &)A# diperoleh dari

     pasien saat awal dan A"# saat setelah pengobatan(, menemukan efek positif dari

    irigasi air hangat yang mengandung  sulfurous-arsenical-ferruginous, dibuktikan

    dengan seara signifikan peningkatan sel-sel silia pada bulan %  follow-up  pada

    kelompok air hangat lebih besar daripada kelompok kontrol. 7elompok air hangat

     juga memiliki jumlah neutrofil yang lebih banyak pada bulan %, namun, ini artinya

     bahwa irigasi air hangat dapat menimbulkan inflamasi nasal jangka pendek, dan

    hal ini dapat menjelaskan keluhan sensasi rasa terbakar lokal pada beberapa

     pasien di kelompok irigasi air hangat pada penelitian-penelitian terdahulu.

  • 8/17/2019 MEROKOK DAN RINITIS KRONIK : EFEK IRIGASI NASAL MENGGUNAKAN AIR HANGAT YANG MENGANDUNG SULFUROU…

    9/9

    Telah terlihat bahwa hiposmia terjadi bersamaan dengan inflamasi nasal

     pada rinitis alergi1 para peneliti yang meneliti protein inflamasi nasal menemukan

     bahwa kondisi eksaserbasi inflamasi nasal dapat juga disertai dengan disfungsi

    olfaktorik. +ipotesis bahwa perubahan inflamasi di hidung menyebabkan

    hiposmia didukung oleh fakta bahwa pengobatan anti-inflamasi sering efektif 

    dalam kondisi ini. +iposmia pada perokok mungkin karena peningkatan kematian

    neuron sensorik olfaktorik atau metaplasia skuamous pada epitel.

    $alam penelitian ini, hanya kelompok larutan isotonis NaCl yang

    memiliki perbaikan ambang olfaktorik. Peningkatan populasi neutrofil pada

    kelompok air hangat mungkin merupakan tanda inflamasi nasal lokal, dan hal ini

    dapat membatasi efek positif dari irigasi air hangat terhadap ambang

    olfaktoriknya.