Upload
others
View
28
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
M E N T E R I DALAM N E G E R I
R E P U B L I K INDONESIA
PERATURAN M E N T E R I DALAM N E G E R I R E P U B L I K INDONESIA
NOMOR 133 TAHUN 2018
TENTANG
PENYELESA IAN TUNTUTAN GANTI K E R U G I A N D A E R A H
T E R H A D A P PEGAWAI N E G E R I B U K A N BENDAHARA ATAU P E J A B A T LAIN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA E S A
M E N T E R I DALAM N E G E R I R E P U B L I K INDONESIA,
Menimbang : bahwa un tuk melaksanakan ketentuan Pasal 54 ayat (2) dan
ayat (4) Peraturan Pemerintah Nomor 38 T a h u n 2016 tentang
Ta t a Cara Tuntu tan Gant i Kerugian Negara/Daerah Terhadap
Pegawai Negeri B u k a n Bendahara a tau Pejabat La in per lu
menetapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang
Penyelesaian Tuntu tan Ganti Kerugian Daerah terhadap
Pegawai Negeri B u k a n Bendahara a tau Pejabat La in ;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 T a h u n 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia T a h u n 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355) ;
2. Undang-Undang Nomor 39 T a h u n 2008 tentang
Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
T a h u n 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4916);
3. Undang-Undang Nomor 23 T a h u n 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia T a h u n 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana
telah beberapa ka l i diubah, terakhir dengan Undang-
- 2 -
Undang Nomor 9 T a h u n 2015 tentang Perubahan Kedua
atas Undang-Undang Nomor 23 T a h u n 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia T a h u n 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
4. Undang-Undang Nomor 30 T a h u n 2014 tentang
Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik
Indonesia T a h u n 2014 Nomor 292 , Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5601);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 T a h u n 2016 tentang Tata
C a r a Tuntu tan Gant i Kerugian Negara/Daerah Terhadap
Pegawai Negeri B u k a n Bendahara a tau Pejabat L a i n
(Lembaran Negara Republik Indonesia T a h u n 2016 Nomor
196);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN M E N T E R I DALAM N E G E R I TENTANG
P E N Y E L E S A I A N TUNTUTAN GANTI K E R U G I A N D A E R A H
TERHADAP PEGAWAI N E G E R I B U K A N BENDAHARA ATAU
P E J A B A T LAIN.
B A B I
K E T E N T U A N UMUM
Pasal 1
Da lam Peraturan Menteri in i yang d imaksud dengan:
1. Kerugian Daerah adalah kekurangan uang, surat
berharga, dan barang yang nyata dan pasti j um lahnya
sebagai alribat perbuatan melawan h u k u m baik sengaja
maupun lalai .
2. Tuntutan Gant i Kerugian adalah suatu proses tuntutan
yang d i l akukan terhadap pegawai negeri b u k a n
bendahara atau pejabat la in dengan tu juan u n t u k
memul ihkan Kerugian Daerah.
3. Pegawai Negeri B u k a n Bendahara adalah Pegawai
Aparatur Sipi l Negara termasuk Calon Pegawai Negeri
Sip i l yang bekerja/diserahi tugas selain tugas bendahara.
- 3 -
4. Pejabat La in adalah Pimpinan dan Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah serta pimpinan dan anggota
lembaga nonstruktura l yang dibiayai Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah.
5. Lembaga Nonstruktural yang selanjutnya disingkat L N S
adalah lembaga yang dibentuk melalui peraturan
perundang-undangan tertentu guna menunjang
pelaksanaan fi ingsi pemerintahan daerah serta dibiayai
oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
6. P ihak Yang Merugikan adalah Pegawai Negeri B u k a n
Bendahara a tau Pejabat La in yang berdasarkan has i l
pemeriksaan menimbulkan Kerugian Daerah.
7. Pengampu adalah orang atau badan yang mempunyai
tanggung jawab h u k u m un tuk mewakil i seseorang karena
sifat pribadinya dianggap tidak cakap a tau tidak di dalam
segala ha l cakap u n t u k bertindak dalam h u k u m .
8. Yang Memperoleh Hak adalah orang a tau badan karena
adanya perbuatan atau peristiwa h u k u m , telah menerima
pelepasan h a k atas kepemil ikan uang, surat berharga,
dan/atau barang dari P ihak Yang Merugikan.
9. Ahl i Waris adalah anggota keluarga yang mas ih hidup
yang menggantikan kedudukan pewaris dalam bidang
h u k u m kekayaan karena meninggalnya pewaris.
10. Satuan Ke i ja Perangkat Daerah yang selanjutnya
disingkat S K P D adalah perangkat daerah pada
pemerintah daerah se laku pengguna anggaran/pengguna
barang.
1 1 . Sa tuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah yang
selanjutnya disingkat S K P K D adalah perangkat daerah
pada pemerintah daerah se laku pengguna
anggaran/pengguna barang, yang juga melaksanakan
pengelolaan keuangan daerah.
12. Pejabat Penyelesaian Kerugian Daerah yang selanjutnya
disingkat PPKD adalah pejabat yang berwenang u n t u k
menyelesaikan Kerugian Daerah.
13. T i m Penyelesaian Kerugian Daerah yang selanjutnya
disingkat T P K D adalah t im yang bertugas memproses
penyelesaian Kerugian Daerah.
- 4 -
14. Majelis Pertimbangan Penyelesaian Kerugian Daerah yang
selanjutnya disebut Majelis adalah para pejabat/pegawai
yang ditunjuk dan ditetapkan oleh gubernur, bupat i a tau
wal l kota u n t u k menyampaikan pertimbangan dan
pendapat penyelesaian Kerugian Daerah.
15. Sura t Keterangan Tanggung Jawab Mut lak yang
selanjutnya disingkat S K T J M adalah surat pernyataan
dari Pegawai Negeri B u k a n Bendahara atau Pejabat La in ,
yang menyatakan kesanggupan dan/ a tau pengakuan
bahwa Kerugian Daerah menjadi tanggungjawabnya dan
bersedia mengganti Kerugian Daerah d imaksud.
16. Surat Keputusan Pembebanan Penggantian Kerugian
Sementara yang selanjutnya disingkat S K P 2 K S adalah
surat yang dibuat oleh gubernur, bupati a tau wali
kota/Kepala S K P K D dalam ha l S K T J M t idak mungkin
diperoleh.
17. Surat Keputusan Pembebanan Penggantian Kerugian yang
selanjutnya disingkat S K P 2 K adalah surat keputusan
yang ditetapkan oleh gubernur, bupati a tau wal i kota
yang mempunyai k eku atari h u k u m tetap tentang
pembebanan penggantian Kerugian Daerah terhadap
Pegawai Negeri B u k a n Bendahara atau Pejabat La in .
18. Kepala Daerah adalah Gubernur bagi pemerintah daerah
provinsi, bupati bagi pemerintah daerah kabupaten, dan
wal i kota bagi pemerintah daerah kota.
19. T u n a i adalah pembayaran yang d i l akukan
sekaligus / lunas .
20. Dewan Perwaki lan Rakyat Daerah yang selanjutnya
disingkat DPRD adalah adalah lembaga perwaki lan rakyat
daerah yang berkedudukan sebagai u n s u r penyelenggara
Pemerintahan Daerah.
2 1 . Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang
selanjutnya disingkat APBD adalah adalah rencana
keuangan tahunan Daerah yang ditetapkan dengan
Peraturan Daerah.
B A B I I
KEWENANGAN PENYELESA IAN K E R U G I A N D A E R A H
Bagian Kesatu
Pejabat Penyelesaian Kerugian Daerah
Pasal 2
(1) Gubernur sebagai PPKD berwenang un tuk menyelesaikan
Kerugian Daerah yang d i lakukan oleh Pimpinan dan
Anggota DPRD Provinsi, P impinan dan Anggota Lembaga
nonstruktura l , serta Pegawai Negeri B u k a n Bendahara d i
l ingkungan pemerintah daerah provinsi.
(2) Bupati/Wali Kota sebagai PPKD berwenang u n t u k
menyelesaikan Kerugian Daerah yang d i l akukan oleh
pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten/Kota, p impinan
dan anggota lembaga nonstruktura l , serta Pegawai Negeri
B u k a n Bendahara di l ingkungan pemerintah daerah
kabupaten/kota.
Pasa l 3
(1) PPKD sebagaimana d imaksud dalam Pasal 2 mempunyai
tugas dan wewenang:
a. me lakukan pemantauan penyelesaian Kerugian Daerah;
b. membentuk dan menetapkan T P K D ;
c. menyetujui atau menolak Iaporan has i l pemeriksaan
TPKD;
d. memberitahukan indikasi Kerugian Daerah kepada
Badan Pemeriksa Keuangan;
e. membentuk dan menetapkan Majelis;
f. menetapkan S K P 2 K S ;
g. menetapkan SKP2K ; dan
h . me lakukan pembebasan a tau penghapusan
penggantian Kerugian Daerah.
(2) Tugas dan wewenang PPKD sebagaimana d imaksud pada
ayat (1), d i laksanakan oleh Kepala S K P K D se laku
bendahara u m u m daerah kecual i tugas dan wewenang
sebagaimana d imaksud pada ayat (1) h u r u f e, hu ru f g, dan
h u r u f h .
(3) Pe laksanaan tugas dan wewenang Kepala S K P K D sebagai
bendahara u m u m daerah sebagaimana d imaksud pada
- 6 -
ayat (2), t idak berlaku apabila Kerugian Daerah d i l akukan
oleh Kepala S K P K D .
Bagian Kedua
T i m Penyelesaian Kerugian Daerah
Pasal 4
(1) PPKD membentuk T P K D un tuk menyelesaikan tuntutan
Kerugian Daerah.
(2) T P K D sebagaimana d imaksud pada ayat (1), memil ik i tugas
dan wewenang:
pr. menyusun kronologis terjadinya Kerugian Daerah;
b. mengumpulkan bukt i pendukung terjadinya Kerugian
Daerah;
q< menghitung jum lah Kerugian Daerah;
menginventarisasi har ta kekayaan mil ik Pegawai Negeri
B u k a n Bendahara a tau Pejabat La in yang dapat
dijadikan sebagai j a m in an penyelesaian Kerugian
Daerah; dan
^ melaporkan has i l pemeriksaan kepada pejabat yang
membentuk.
(3) T P K D sebagaimana d imaksud pada ayat (1), terdiri atas
pejabat pada un i t S K P D yang melaksanakan fungsi di
bidang pengawasan sebagai ke tua TPKD, pejabat pada
S K P K D sebagai anggota, dan pejabat terkait la innya sesuai
dengan kebutuhan.
Pasa l 5
(1) T P K D membentuk sekretariat T P K D u n t u k membantu
pelaksanaan tugas dan wewenang sebagaimana d imaksud
dalam Pasa l 4 ayat (2).
(2) Sekretariat T P K D sebagaimana d imaksud pada ayat (1),
d i laksanakan oleh uni t S K P D yang melaksanakan fungsi di
bidang pengawasan.
Bag ian Ketiga
Majelis
- 7 -
Pasa l 6
(1) PPKD membentuk Majelis un tuk me lakukan penyelesaian
Kerugian Daerah.
(2) Penyelesaian Kerugian Daerah sebagaimana d imaksud
pada ayat (1), meliputi:
a. bukan disebabkan perbuatan melanggar h u k u m atau
lalai Pegawai Negeri B u k a n Bendahara a tau Pejabat
La in ;
b. p ihak Yang Merugikan/Pengampu/Yang Memperoleh
Hak/Ahl i Waris d inyatakan wanprestasi atas
penyelesaian Kerugian Daerah yang telah d ike luarkan
S K T J M ; a tau
c. penerimaan a tau keberatan P ihak Yang
Merugikan/Pengampu/Yang Memperoleh Hak/Ahl i
Waris atas penerbitan S K P 2 K S .
(3) Majelis sebagaimana d imaksud pada ayat (1), ditetapkan
dengan keputusan Kepala Daerah setiap tahun.
(4) Anggota Majelis sebagaimana d imaksud pada ayat (1),
berjumlah 3 (tiga) atau 5 (lima) orang terdiri atas
Sekretaris Daerah, Inspektur, dan Pejabat L a i n yang
diperlukan sesuai dengan keahl iannya.
Pasal 7
(1) Majelis sebagaimana d imaksud dalam Pasal 6 ayat (1),
mempunyai tugas memer iksa dan memberikan
pertimbangan kepada PPKD yang d i laksanakan melalui
sidang.
(2) Majelis dalam sidang u n t u k penyelesaian Kerugian Daerah
sebagaimana d imaksud dalam Pasa l 6 ayat (2) h u r u f a ,
mempunyai tugas dan wewenang:
a. memeriksa dan mewawancarai p ihak yang
Merugikan/Pengampu/Yang Memperoleh Hak/Ahl i
Waris dan/atau pihak yang mengetahui terjadinya
Kerugian Daerah;
b. meminta keterangan/pendapat dari narasumber yang
memil iki keahl ian tertentu;
c. memeriksa bukt i yang disampaikan;
d. melalui PPKD dapat meminta T P K D un t uk me lakukan
pemeriksaan ulang;
e. menyetujui a tau tidak menyetujui laporan has i l
pemeriksaan ulang oleh TPKD;
f. memberikan pertimbangan penghapusan atas uang,
surat berharga, dan/atau barang mi l ik daerah;
g. melaporkan has i l s idang kepada PPKD; dan
h. me laksanakan h a l la in yang diper lukan dalam
penyelesaian Kerugian Daerah.
{3} Majelis dalam sidang u n t u k penyelesaian Kerugian Daerah
sebagaimana d imaksud dalam Pasa l 6 ayat (2) h u r u f b,
mempunyai tugas dan wewenang:
a. memeriksa kelengkapan pernyataan penyerahan barang
jaminan;
b. memutuskan penyerahan upaya penagihan Kerugian
Daerah kepada instans i yang menangani pengurusan
piutang negara/daerah;
c. memutuskan pertimbangan penerbitan SKP2K ; dan
d. me laksanakan ha l la in yang diper lukan dalam
penyelesaian Kerugian Daerah.
(4) Majelis dalam sidang u n t u k penyelesaian Kerugian Daerah
sebagaimana d imaksud dalam Pasa l 6 ayat (2) h u r u f c,
mempunyai tugas dan wewenang:
a. memeriksa laporan has i l pemeriksaan T P K D ;
b. memeriksa laporan mengenai a lasan t idak dapat
diperolehnya S K T J M ;
c. menolak se luruhnya, menerima se luruhnya,
menerima/menolak sebagian keberatan dari P ihak Yang
Merugikan/Pengampu/Yang Memperoleh Hak/Ahl i
Waris ;
d. memeriksa bukt i ;
e. memeriksa dan meminta keterangan p ihak yang
Merugikan/Pengampu/Yang Memperoleh Hak/Ahl i
Waris dan/atau pihak yang mengetahui terjadinya
Kerugian Daerah;
f. meminta keterangan/pendapat dari narasumber yang
memil iki keahl ian tertentu;
- 9 -
g. melalui PPKD dapat meminta T P K D u n tu k me lakukan
pemeriksaan ulang;
h . memberikan pertimbangan pembebasan penggantian
Kerugian Daerah;
i . memberikan pertimbangan penghapusan atas uang,
surat berharga, dan/atau barang mi l ik daerah;
j . memutuskan pertimbangan penerbitan SKP2K ; dan
k. me laksanakan ha l la in yang diperlukan u n t u k
penyelesaian Kerugian Daerah.
Pasal 8
(1) Untuk membantu tugas Majelis sebagaimana d imaksud
dalam Pasa l 7 ayat (1) dibentuk sekretariat Majelis.
(2) Sekretariat Majelis sebagaimana d imaksud pada ayat (1),
d i laksanakan oleh uni t kerja pada S K P K D .
B A B I I I
INFORMASI DAN PELAPORAN HASIL V E R I F I K A S I
K E R U G I A N D A E R A H
Bag ian Kesa tu
Informasi Kerugian Daerah
Pasa l 9
(1) Informasi terjadinya Kerugian Daerah bersumber dari :
a. has i l pengawasan yang d i laksanakan oleh atasan
langsung;
b. Aparat Pengawasan Internal Pemerintah;
c. pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan;
d. laporan tertulis yang bersangkutan;
- 1 0 -
e. informasi tertulis dari masyarakat secara bertanggung
jawab;
f. perhitungan ex officio; dan/atau
g. pelapor secara tertulis.
(2) P P K D wajib menindaklanjuti setiap informasi terjadinya
Kerugian Daerah dengan didahului veri f ikasi informasi.
Bagian Kedua
Veri f ikasi Informasi
Pasa l 10
Veri f ikasi setiap informasi Kerugian Daerah sebagaimana
dimaksud dalam Pasa l 9 ayat (2) un tuk memast ikan ind ikas i
Kerugian Daerah.
Pasa l 11
(1) Veri f ikasi atas setiap informasi Kerugian Daerah yang
melibatkan Pegawai Negeri B u k a n Bendahara di
l ingkungan SKPD di laksanakan oleh Kepala S K P D .
(2) Da lam ha l informasi Kerugian Daerah melibatkan
pimpinan dan anggota DPRD, veri f ikasi atas setiap
informasi Kerugian Daerah d i laksanakan oleh sekretaris
DPRD.
(3) Da lam ha l informasi Kerugian Daerah melibatkan kepala
SKPD/kepa la S K P K D , verif ikasi atas setiap informasi
Kerugian Daerah d i laksanakan oleh sekretaris daerah.
(4) Da lam ha l informasi Kerugian Daerah melibatkan
sekretaris daerah, verif ikasi atas informasi Kerugian
Daerah d i laksanakan oleh Kepala Daerah.
(5) Da lam ha l informasi Kerugian Daerah melibatkan
pimpinan dan anggota lembaga nonstruktura l yang
dibiayai APBD, verif ikasi atas setiap informasi Kerugian
Daerah d i laksanakan oleh kepala sekretariat lembaga
nonstruktural .
Bag ian Ketiga
Pelaporan Has i l Veri f ikasi
- 1 1 -
Pasal 12
(1) Has i l verif ikasi atas indikasi Kerugian Daerah sebagaimana
d imaksud dalam Pasa l 11 dilaporkan kepada Kepala
Daerah paling l ama 4 (empat) ha r i kerja sejak diterimanya
informasi terjadinya Kerugian Daerah.
(2) Berdasarkan laporan sebagaimana d imaksud pada ayat
(1), Kepala Daerah memberitahukan kepada Badan
Pemeriksa Keuangan paling lama 3 (tiga) h a r i kerja setelah
diterimanya laporan.
B A B IV
P E N Y E L E S A I A N K E R U G I A N D A E R A H
Bagian Kesa tu
Pemeriksaan Kerugian Daerah Oleh T i m
Penyelesaian Kerugian Daerah
Pasa l 13
(1) Dalam ha l terdapat indikas i Kerugian Daerah sesuai
dengan laporan has i l verif ikasi sebagaimana d imaksud
dalam Pasa l 12 ayat (1), PPKD membentuk T P K D paling
lama 7 (tujuh) ha r i kerja sejak diterimanya laporan.
(2) T P K D sebagaimana d imaksud pada ayat (1),
menyelesaikan pemeriksaan Kerugian Daerah paling l ama
7 (tujuh) ha r i kerja sejak dibentuk.
Pasa l 14
(1) TPKD dapat meminta pertimbangan tenaga ah l i u n t u k
menghitung n i la i Kerugian Daerah.
(2) Tenaga ahl i sebagaimana d imaksud pada ayat (1), berasal
dari instans i pemerintah a tau nonpemerintah yang
memiliki kompetensi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasa l 15
(1) T P K D menyampaikan has i l pemeriksaan sementara
Kerugian Daerah kepada P ihak Yang
Merugikan/Pengampu/Yang Memperoleh Hak/Ahl i Waris
- 1 2 -
paling l ama 2 (dua) har i kerja setelah penugasan
pemeriksaan berakhir.
(2) P ihak Yang Merugikan/Pengampu/Yang Memperoleh
Hak/Ahl i Waris dapat memberikan tanggapan terhadap
has i l pemeriksaan sementara Kerugian Daerah
sebagaimana d imaksud pada ayat (1), dengan dilampiri
dokumen pendukung.
(3) Tanggapan sebagaimana d imaksud pada ayat (2),
d isampaikan kepada T P K D paling l ama 14 (empat belas)
har i kerja sejak surat has i l pemeriksaan sementara
disampaikan.
Pasa l 16
(1) T P K D memberikan jawaban paling l ama 2 (dua) ha r i ker ja
sejak tanggapan sebagaimana d imaksud dalam Pasal 15
ayat (3) diterima.
(2) Da lam h a l tanggapan sebagaimana d imaksud pada ayat (1)
disetujui, T P K D memperbaiki has i l pemeriksaan.
(3) Dalam ha l tanggapan sebagaimana d imaksud pada ayat (1)
ditolak, T P K D melampirkan tanggapan P ihak Yang
Merugikan/Pengampu/Yang Memperoleh Hak/Ahl i Waris
dalam has i l pemeriksaan.
(4) Dalam ha l tanggapan sebagaimana d imaksud dalam Pasa l
15 ayat (3) t idak diterima oleh T P K D sampai dengan batas
waktu yang ditentukan, dianggap tidak ada keberatan atas
has i l pemeriksaan.
(5) T P K D menyusun laporan has i l pemeriksaan dengan
memperhatikan tanggapan sebagaimana d imaksud pada
ayat (2) sampai dengan ayat (4).
(6) Laporan has i l pemeriksaan sebagaimana d imaksud pada
ayat (5) d isampaikan kepada PPKD paling l ama 3 (tiga) ha r i
kerja sejak diterimanya tanggapan.
Pasal 17
(1) Laporan has i l pemeriksaan Kerugian Daerah berupa
pernyataan bahwa kekurangan uang, surat berharga
dan/atau barang mi l ik daerah disebabkan oleh:
a. perbuatan melanggar h u k u m atau la ia i ; a tau
- 1 3 -
b. bukan perbuatan melanggar h u k u m atau tidak lalai .
(2) Laporan has i l pemeriksaan Kerugian Daerah yang
disebabkan perbuatan melanggar h u k u m atau la la i
sebagaimana d imaksud pada ayat (1) hu ru f a, paling
sedikit memuat:
a. dasar penugasan T P K D ;
b. p ihak yang bertanggung jawab atas terjadinya Kerugian
Daerah;
c. kategori perbuatan yang mengakibatkan Kerugian
Daerah ya i tu perbuatan melanggar h u k u m atau lalai;
d. jenis obyek Kerugian Daerah;
e. j um lah Kerugian Daerah;
f. rekomendasi has i l pemeriksaan; dan
g. kesimpulan.
(3) Laporan has i l pemeriksaan Kerugian Daerah yang
disebabkan bukan perbuatan melanggar h u k u m atau t idak
lalai sebagaimana d imaksud pada ayat (1) h u r u f b, paling
sedikit memuat:
a. dasar penugasan TPKD;
b. jenis obyek kekurangan uang, surat berharga, dan/atau
barang;
. c. j um lah kekurangan uang, surat berharga, dan/atau
barang;
d. rekomendasi has i l pemeriksaan; dan
e. kes impulan.
Pasa l 18
(1) Berdasarkan laporan has i l pemeriksaan yang d isampaikan
oleh TPKD, PPKD atau Kepala S K P K D memberikan
pendapat atas laporan has i l pemeriksaan.
(2) Pendapat sebagaimana d imaksud pada ayat (1) meliputi:
a. menyetujui laporan has i l pemeriksaan; a tau
b. menolak laporan has i l pemeriksaan.
(3} Dalam ha l Kepala S K P K D menyetujui laporan has i l
pemeriksaan sebagaimana d imaksud pada ayat (2) h u r u f a ,
Kepala S K P K D menyampaikan laporan has i l pemeriksaan
ke PPKD paling l ama 2 (dua) har i kerja.
- 1 4 -
(4) Dalam ha l PPKD atau Kepala S K P K D menolak laporan
has i l pemeriksaan sebagaimana d imaksud pada ayat (2)
hu ru f b, d i lakukan pemeriksaan ulang terhadap materi
yang ditolak paling l ama 3 (tiga) har i kerja.
(5) Laporan has i l pemeriksaan ulang sebagaimana d imaksud
pada ayat (4), d isampaikan kembali kepada PPKD atau
Kepala S K P K D .
Bagian Kedua
Penyelesaian Kerugian Daerah dengan Penerbitan Surat
Keterangan Tanggung Jawab Mutlak
Pasa l 19
(1) Dalam h a l PPKD a tau Kepala S K P K D menyetujui laporan
has i l pemeriksaan sebagaimana d imaksud dalam Pasal 18
ayat (2) h u r u f a , PPKD atau Kepala S K P K D segera
menugaskan T P K D u n t u k me lakukan penuntutan
penggantian Kerugian Daerah kepada P ihak Yang
Merugikan.
(2) Da lam ha l P ihak Yang Merugikan sebagaimana d imaksud
pada ayat (1) berada dalam pengampuan, melar ikan dir i ,
a tau meninggal dunia, penggantian Kerugian Daerah
beralih kepada Pengampu/Yang Memperoleh Hak/Ahl i
Waris.
(3) Dalam penuntutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
penggantian Kerugian Daerah, T P K D mengupayakan sura t
pernyataan kesanggupan dan/atau pengakuan P ihak Yang
Merugikan/Pengampu/Yang Memperoleh Hak/Ahl i Waris
bahwa kerugian tersebut menjadi tanggung jawabnya dan
bersedia mengganti Kerugian Daerah dalam bentuk
S K T J M .
(4) Proses penuntutan penggantian Kerugian Daerah dalam
bentuk S K T J M sebagaimana d imaksud pada ayat (3),
paling l ama 3 (tiga) har i kerja sejak diterimanya surat
penugasan.
(5) S K T J M sebagaimana d imaksud pada ayat (3), paling
sedikit memuat:
- 1 5 -
a. identitas P ihak Yang Merugikan/Pengampu/Yang
Memperoleh Hak/Ahl i Waris;
b. j u m l a h Kerugian Daerah yang ha rus dibayar;
c. ca ra dan j angka wak tu pembayaran Kerugian Daerah;
d. pernyataan penyerahan barang jaminan; dan
e. pernyataan dari P ihak yang Merugikan/
Pengampu/Yang Memperoleh Hak/Ahl i Waris bahwa
pernyataan mereka tidak dapat ditarik kembal i .
(6) Pernyataan penyerahan barang j aminan sebagaimana
d imaksud pada ayat (5) hu ru f d disertai dengan:
a. daftar barang yang menjadi j aminan ;
b. bukt i kepemil ikan yang sah atas barang yang
di jaminkan; dan
c. surat k u a s a menjual.
Pasa l 20
(1) S K T J M sebagaimana d imaksud dalam Pasa l 19 ayat (5)
yang ditandatangani oleh P ihak Yang
Merugikan/Pengampu/Yang Memperoleh Hak/Ahl i Waris
t idak dapat ditarik kembali .
(2) Da lam rangka penggantian Kerugian Daerah sesua i
dengan S K T J M , P ihak Yang Merugikan/Pengampu/Yang
Memperoleh Hak/Ahl i Waris dapat menjual barang yang
telah terdaftar dalam daftar barang yang menjadi j am inan
sebagaimana d imaksud dalam Pasa l 19 ayat (6) h u r u f a
setelah mendapat persetujuan dan di bawah pengawasan
PPKD.
Pasa l 2 1
(1) P ihak Yang Merugikan/Pengampu/Yang Memperoleh
Hak/Ahl i Waris melakukan penggantian Kerugian Daerah
berdasarkan S K T J M sebagaimana d imaksud dalam Pasa l
19 ayat (5).
(2) Penggantian Kerugian Daerah sebagaimana d imaksud
pada ayat (1) d i l akukan secara T u n a i a tau angsuran.
- 1 6 -
Pasal 22
(1) Dalam ha l Kerugian Daerah sebagai akibat perbuatan
melanggar h u k u m , P ihak Yang Merugikan/
Pengampu/Yang Memperoleh Hak/Ahl i Waris wajib
mengganti Kerugian Daerah paling lama 90 [sembUan
puluh) ha r i kalender sejak S K T J M ditandatangani.
(2) Da lam ha l Kerugian Daerah sebagai akibat kelalaian,
P ihak Yang Merugikan/Pengampu/Yang Memperoleh
Hak/Ahl i Waris wajib mengganti Kerugian Daerah paling
lama 24 (dua pu luh empat) bu lan sejak S K T J M
ditandatangani.
Pasa l 23
(1) Da lam ha l P ihak Yang Merugikan/Pengampu/Yang
Memperoleh Hak/Ahl i Waris Kerugian Daerah akibat
kelalaian mengajukan perpanjangan waktu , Kepala Daerah
sesuai dengan kewenangan dapat menetapkan j angka
waktu selain sebagaimana d imaksud dalam Pasa l 22 ayat
(2).
(2) Perpanjangan w a k t u sebagaimana d imaksud pada ayat (1)
ditetapkan dengan keputusan Kepala Daerah.
(3) Pengajuan perpanjangan wak tu sebagaimana d imaksud
pada ayat (1), d isampaikan kepada Kepala Daerah melalui
kepala S K P K D se laku pejabat yang diberi kewenangan
PPKD paling l ama 1 (satu) bu lan sebelum j a t u h tempo
berakhir.
(4) Kepala S K P K D memberikan pertimbangan kepada Kepala
Daerah berdasarkan permohonan perpanjangan wak tu
sebagaimana d imaksud pada ayat (3), paling lama 5 (lima)
ha r i kerja setelah pengajuan perpanjangan wak tu diterima.
Pasal 24
Perpanjangan jangka wak tu yang melebihi ketentuan
sebagaimana d imaksud dalam Pasa l 23 ayat (1) meliputi:
a. keadaan kahar ;
b. saki t yang membutuhkan perawatan intensif yang
dibukt ikan dengan surat keterangan dokter/rumah sakit ;
dan
- 1 7 -
c. kondisi ekonomi t idak mampu yang d ibukt ikan dengan
surat keterangan dar i ins tans i terkait.
Bagian Ketiga
Penyelesaian Kerugian Daerah dengan Penerbitan Surat
Keputusan Pembebanan Penggantian Kerugian Sementara
Pasa l 25
(1) Dalam ha l S K T J M sebagaimana d imaksud dalam Pasal 19
ayat (3) t idak dapat diperoleh, T P K D segera menyampaikan
laporan kepada PPKD atau Kepala S K P K D .
(2) PPKD atau Kepala S K P K D menerbitkan S K P 2 K S paling
l ama 7 (tujuh) ha r i ker ja setelah menerima laporan
sebagaimana d imaksud pada ayat (1).
(3) S K P 2 K S sebagaimana d imaksud pada ayat (2) paling
sedikit memuat:
a . identitas P ihak Yang Merugikan/Pengampu/Yang
Memperoleh Hak/Ahl i Waris;
b. perintah u n t u k mengganti Kerugian Daerah;
c. j um lah Kerugian Daerah yang ha rus dibayar;
d. ca ra dan j angka w a k t u pembayaran Kerugian Daerah;
dan
e. daftar har ta kekayaan mil ik P ihak Yang
Merugikan/Pengampu/Yang Memperoleh Hak/Ahl i
Waris yang dapat dijadikan jaminan.
Pasa l 26
(1) PPKD atau Kepala S K P K D menyampaikan S K P 2 K S kepada
P ihak Yang Merugikan/Pengampu/Yang Memperoleh
Hak/Ahl i Waris paling lama 3 (tiga) h a r i ker ja sejak
S K P 2 K S ditandatangani.
(2) Penyampaian S K P 2 K S sebagaimana d imaksud pada ayat
(1), d ibukt ikan dengan tanda ter ima dar i P ihak Yang
Merugikan/Pengampu/Yang Memperoleh Hak/Ahl i Waris.
(3) PPKD atau Kepala S K P K D membuat berita acara, dalam
h a l P ihak Yang Merugikan/Pengampu/Yang Memperoleh
Hak/Ahl i Waris t idak bersedia menandatangani tanda
terima.
- 1 8 -
(4) Ber i ta acara sebagaimana d imaksud pada ayat (3),
ditandatangani oleh ke tua T P K D dan PPKD a tau Kepala
S K P K D dengan memuat keterangan P ihak Yang
Merugikan/Pengampu/Yang Memperoleh Hak/Ahl i Waris
t idak bersedia menandatangani tanda terima setelah
S K P 2 K S disampaikan.
(5) Ber i ta acara sebagaimana d imaksud pada ayat (4),
d isampaikan oleh PPKD atau Kepala S K P K D kepada
Majelis sebagai pertimbangan dalam sidang.
Pasa l 27
Penggantian Kerugian Daerah berdasarkan penerbitan
S K P 2 K S dibayarkan secara T u n a i paling l ama 90 (sembilan
puluh) har i sejak diterbitkannya S K P 2 K S .
Pasal 28
(1) S K P 2 K S mempunyai kekuatan h u k u m un tuk pe laksanaan
si ta j aminan .
(2) Pengajuan pelaksanaan si ta j am inan sebagaimana
d imaksud pada ayat (1), d ia jukan oleh Kepala Daerah
kepada instans i yang berwenang.
(3) Pe laksanaan si ta j aminan d i lakukan oleh instans i yang
berwenang melaksanakan pengurusan piutang negara
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasa l 29
(1) P ihak Yang Merugikan/Pengampu/Yang Memperoleh
Hak/Ahl i Waris dapat menerima atau mengajukan
keberatan S K P 2 K S paling l ama 14 (empat belas) ha r i ker ja
sejak diterimanya S K P 2 K S .
(2) Keberatan sebagaimana d imaksud pada ayat (1),
d isampaikan secara tertulis kepada PPKD atau Kepala
S K P K D dengan disertai bukt i .
(3) Pengajuan keberatan sebagaimana d imaksud pada ayat
(1), t idak menunda kewajiban P ihak Yang
- 1 9 -
Merugikan/Pengampu/Yang Memperoleh Hak/Ahl i Waris
un tuk mengganti Kerugian Daerah.
Bag ian Keempat
Penyelesaian Kerugian Daerah Melalui Majelis
Pasal 30
Mekanisme penyelesaian Kerugian Daerah melalui Majelis
d i laksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasa l 31
(1) Da lam ha l berdasarkan sidang Kerugian Daerah keberatan
P ihak Yang Merugikan/Pengampu/Yang Memperoleh
Hak/Ahl i Waris atas penerbitan S K P 2 K S diterima
se luruhnya, Majelis memberikan pertimbangan kepada
PPKD u n t u k melakukan:
a. pembebasan penggantian Kerugian Daerah;
b. penghapusan:
1. uang, surat berharga, dan/atau barang mi l ik daerah
yang berada dalam penguasaan Pegawai Negeri
B u k a n Bendahara a tau pejabat la in ; dan/atau
2. uang dan/atau barang bukan mil ik daerah yang
berada dalam penguasaan Pegawai Negeri B u k a n
Bendahara a tau Pejabat La in yang digunakan dalam
penyelenggaraan tugas pemerintahan.
(2) Berdasarkan pertimbangan sebagaimana d imaksud pada
ayat (1) hu ru f a, PPKD:
a. menetapkan keputusan pembebasan tanggungjawab
atas Kerugian Daerah.
b. mengusulkan penghapusan:
1. uang, surat berharga, dan/atau barang mi l ik daerah
yang berada dalam penguasaan Pegawai Negeri
B u k a n Bendahara a tau pejabat La in ; dan/atau
2. uang dan/atau barang bukan milik daerah yang
berada dalam penguasaan Pegawai Negeri B u k a n
Bendahara a tau Pejabat La in yang digunakan dalam
penyelenggaraan tugas pemerintahan.
- 2 0 -
(3) Keputusan pembebasan tanggungjawab atas Kerugian
Daerah sebagaimana d imaksud pada ayat (2) h u r u f a ,
paling sedikit memuat:
a . identitas P ihak Yang Merugikan/Pengampu/Yang
Memperoleh Hak/Ahl i Waris yang dibebaskan dari
Kerugian Daerah;
b. jumlah kekurangan uang, surat berharga, dan/atau
barang mi l ik daerah yang berada dalam penguasaan
Pegawai Negeri B u k a n Bendahara a tau Pejabat La in
dan/atau uang dan/atau barang bukan mil ik daerah
yang berada dalam penguasaan Pegawai Negeri B u k a n
Bendahara a tau Pejabat L a i n yang digunakan dalam
penyelenggaraan tugas pemerintahan; dan
c. pernyataan bahwa telah terjadi kekurangan:
1) uang, surat berharga, dan/atau barang mi l ik daerah
yang berada dalam penguasaan Pegawai Negeri
B u k a n Bendahara a tau Pejabat La in ; dan/atau
2) uang dan/atau barang bukan mil ik daerah yang
berada dalam penguasaan Pegawai Negeri B u k a n
Bendahara a tau Pejabat La in yang digunakan dalam
penyelenggaraan tugas pemerintahan,
b u k a n disebabkan perbuatan melanggar h u k u m atau
lalai
(4) Ketentuan tata cara penghapusan sebagaimana d imaksud
pada ayat (2) h u r u f b, diatur sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 32
PPKD berdasarkan pertimbangan Majelis menerbitkan S K P 2 K
paling l ama 14 (empat belas) h a r i ker ja sejak Majelis
menetapkan putusan has i l sidang.
Pasal 33
(1) S K P 2 K sebagaimana d imaksud dalam Pasa l 32
disampaikan kepada:
a. Badan Pemeriksa Keuangan;
b. Majelis; dan
- 2 1 -
c. P ihak Yang Merugikan/Pengampu/Yang Memperoleh
Hak/Ahl i Waris.
(2) Dokumen S K P 2 K sebagaimana d imaksud pada ayat (1),
d isampaikan paling l ama 3 (tiga) ha r i ker ja sejak
ditetapkan.
B A B V
PENENTUAN NILAI K E R U G I A N D A E R A H
Pasa l 34
(1) Dalam rangka penyelesaian Kerugian Daerah, d i lakukan
penentuan ni la i atas berkurangnya:
a. barang mil ik daerah yang berada dalam penguasaan
Pegawai Negeri B u k a n Bendahara atau Pejabat L a i n ;
dan/atau
b. barang bukan mil ik daerah yang berada dalam
penguasaan Pegawai Negeri B u k a n Bendahara a tau
Pejabat La in yang digunakan dalam penyelenggaraan
tugas pemerintahan.
(2) Penentuan ni la i sebagaimana d imaksud pada ayat (1),
d idasarkan pada:
a. n i la i b u k u ; a tau
b. ni la i wajar atas barang yang sejenis.
(3) Dalam ha l ni la i b u k u atau ni lai wajar dapat ditentukan,
n i la i barang yang digunakan adalah ni la i yang paling tinggi
di antara kedua ni lai tersebut.
Pasa l 35
(1) TPKD dapat meminta pertimbangan dari p ihak yang
memil iki kompetensi u n t u k menghitung n i la i wajar sua tu
barang mil ik daerah.
(2) P ihak yang memil iki kompetensi sebagaimana d imaksud
pada ayat (1), berasal dari instans i pemerintahan a tau
nonpemerintah yang memil iki kompetensi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasa l 36
Dalam ha l barang mi l ik daerah telah d iasurans ikan, ni la i
- 2 2 -
Kerugian Daerah dihitung berdasarkan selisih antara ni la i
wajar a tau ni la i b u k u dengan ni la i yang ditanggung p ihak
asurans i .
Pasa l 37
(1) Setiap kekurangan uang, surat berharga, a tau barang
mi l ik daerah akibat perbuatan melanggar h u k u m atau la la i
yang sudah ditentukan ni la i Kerugian Daerah, PPKD
melakukan pengakuan pembebanan Kerugian Daerah.
(2) Pengakuan pembebanan Kerugian Daerah sebagaimana
d imaksud pada ayat (1), berdasarkan dokumen S K T J M ,
S K P 2 K S atau S K P 2 K .
B A B V I
PENAGIHAN DAN PENYETORAN
Bagian Kesatu
Penagihan
Pasa l 38
(1) Kepala S K P K D melaksanakan penagihan atas penyelesaian
Kerugian Daerah kepada P ihak Yang
Merugikan/Pengampu/Yang Memperoleh Hak/Ahl i Waris .
(2) Penagihan sebagaimana d imaksud pada ayat (1)
berdasarkan S K T J M , S K P 2 K S , a tau S K P 2 K y a n g d i l akukan
dengan surat penagihan.
(3) Surat penagihan sebagaimana d imaksud pada ayat (2),
diterbitkan oleh Kepala S K P K D paling lama 7 (tujuh) h a r i
ker ja sejak S K T J M , S K P 2 K S , a tau S K P 2 K ditetapkan.
(4) Surat penagihan yang didasarkan pada S K P 2 K S
sebagaimana d imaksud pada ayat (3), paling sedikit
memuat:
a. identitas P ihak Yang Merugikan/Pengampu/Yang
Memperoleh Hak/Ahl i Waris ;
b. j um lah Kerugian Daerah yang harus dibayar sesuai
dengan j u m l a h dan j angka wak tu yang ditetapkan
dalam S K P 2 K S ;
c. tata cara pembayaran; dan
- 2 3 -
d. tanggal jatuh tempo pembayaran.
(5) Surat penagihan yang d idasarkan pada S K T J M dan S K P 2 K
sebagaimana d imaksud pada ayat (3), paling sedikit
memuat:
a. identitas P ihak Yang Merugikan/Pengampu/Yang
Memperoleh Hak/Ahl i Waris;
b. j um lah Kerugian Daerah yang telah dibayar sesua i
dengan j u m l a h dan jangka wak tu yang ditetapkan
dalam S K T J M atau S K P 2 K S ;
c. j um lah Kerugian Daerah yang harus dibayar sesuai
dengan j u m l a h dan j angka w a k t u yang ditetapkan
dalam SKP2K ;
d. tata ca ra pembayaran; dan
e. tanggal j a t u h tempo pembayaran.
(6) Surat penagihan sebagaimana pada ayat (3), d isampaikan
kepada P ihak Yang Merugikan/Pengampu/Yang
Memperoleh Hak/Ahl i Waris paling lama 2 (dua) ha r i ker ja
setelah surat penagihan diterbitkan.
Pasa l 39
(1) Penerbitan surat penagihan atas penyelesaian Kerugian
Daerah yang berdasarkan dokumen S K T J M sesuai dengan
jangka waktu yang tertuang dalam S K T J M .
(2) Dalam hal P ihak Yang Merugikan/Pengampu/Yang
Memperoleh Hak/Ahl i Waris sampai dengan batas wak tu
pembayaran sebagaimana yang tertuang dalam S K T J M
belum memenuhi kewajibannya, kepala S K P K D
memberikan surat teguran tertulis.
Pasa l 40
(1) Teguran tertulis sebagaimana d imaksud dalam Pasa l 39
ayat (2), d i lakukan secara bertahap dimulai dengan
diterbitkannya surat peringatan pertama, dan peringatan
kedua.
(2) Peringatan pertama sebagaimana d imaksud pada ayat (1),
d isampaikan kepada P ihak Yang Merugikan/
Pengampu/Yang Memperoleh Hak/Ahl i Waris paling l ama
- 2 4 -
7 (tujuh) ha r i kalender sejak batas w a k t u pembayaran
sebagaimana tercantum dalam S K T J M .
(3) Da lam h a l P ihak Yang Merugikan/Pengampu/Yang
Memperoleh Hak/Ahl i Waris belum memenuhi
kewajibannya sampai dengan 7 (tujuh) ha r i kalender
sebagaimana d imaksud pada ayat (2), diberikan peringatan
kedua.
(4) Da lam ha l P ihak Yang Merugikan/Pengampu/Yang
Memperoleh Hak/Ahl i Waris belum memenuhi
kewajibannya sampai dengan 7 (tujuh) ha r i kalender
sebagaimana d imaksud pada ayat (3), menjadi dasar
pernyataan wanprestast u n t u k selanjutnya
penyelesaiannya diproses penerbitan S K P 2 K oleh Majelis.
Pasa l 4 1
(1) Penerbitan surat penagihan atas penyelesaian Kerugian
Daerah yang berdasarkan dokumen S K P 2 K S sesuai
dengan j angka wak tu yang tertuang dalam S K P 2 K S .
(2) Da lam ha l P ihak Yang Merugikan/Pengampu/Yang
Memperoleh Hak/Ahl i Waris sampai dengan batas wak tu
pembayaran sebagaimana tercantum dalam S K P 2 K S
belum memenuhi kewajibannya, kepala S K P K D
memberikan teguran tertulis.
(3) Dalam ha l S K P 2 K ditetapkan sebelum batas w a k t u
pembayaran sebagaimana tercantum dalam S K P 2 K S ,
penyelesaian Kerugian Daerah mengikuti sebagaimana
tercantum dalam SKP2K .
Pasal 42
(1) Teguran tertulis sebagaimana d imaksud dalam Pasa l 4 1
ayat (2), d i l akukan secara bertahap dengan diterbitkannya
surat peringatan pertama dan peringatan kedua.
(2) Peringatan pertama sebagaimana d imaksud pada ayat (1),
d isampaikan kepada P ihak Yang Merugikan/
Pengampu/Yang Memperoleh Hak/Ahl i Waris paling l ama
7 (tujuh) ha r i kalender sejak batas w a k t u pembayaran
sebagaimana tercantum dalam S K P 2 K S .
- 2 5 -
(3) Dalam ha l P ihak Yang Merugikan/Pengampu/Yang
Memperoleh Hak/Ahl i Waris belum memenuhi
kewajibannya sampai dengan 7 (tujuh) h a r i kalender
sebagaimana d imaksud pada ayat (2), diberikan peringatan
kedua.
(4) Dalam ha l P ihak Yang Merugikan/Pengampu/Yang
Memperoleh Hak/Ahl i Waris tidak mengganti Kerugian
Daerah setelah 7 (tujuh) har i kalender sebagaimana
d imaksud pada ayat (3), menjadi dasar pertimbangan
keputusan Majelis.
Pasa l 43
(1) Penerbitan surat penagihan atas penyelesaian Kerugian
Daerah yang berdasarkan dokumen SKP2K sesuai dengan
j angka waktu yang tertuang dalam S K P 2 K .
(2) Da lam ha l P ihak Yang Merugikan/Pengampu/Yang
Memperoleh Hak/Ahl i Waris sampai dengan batas wak tu
pembayaran sebagaimana tercantum dalam S K P 2 K belum
memenuhi kewajibannya, kepala S K P K D memberikan
surat teguran tertulis.
Pasa l 44
(1) Teguran tertulis sebagaimana d imaksud dalam Pasa l 43
ayat (2), d i l akukan secara bertahap dengan diterbitkannya
surat peringatan kesatu dan peringatan kedua.
(2) Peringatan pertama sebagaimana d imaksud pada ayat (1),
d isampaikan kepada Pihak Yang
Merugikan/Pengampu/Yang Memperoleh Hak/Ahl i Waris
paling lama 7 (tujuh) ha r i kalender sejak batas w a k t u
pembayaran sebagaimana tercantum dalam S K P 2 K .
(3) Dalam ha l P ihak Yang Merugikan/Pengampu/Yang
Memperoleh Hak/Ahl i Waris belum memenuhi
kewajibannya sampai dengan 7 (tujuh) ha r i kalender
sebagaimana d imaksud pada ayat (2), diberikan peringatan
kedua.
(4) Dalam h a l P ihak Yang Merugikan/Pengampu/Yang
Memperoleh Hak/Ahl i Waris t idak mengganti Kerugian
Daerah setelah 7 (tujuh) har i kalender sebagaimana
- 2 6 -
d imaksud pada ayat (3), Kepala Daerah menyerahkan
penyelesaian Kerugian Daerah. kepada instans i yang
menangani piutang negara di wi layahnya.
Bagian Kedua
Penyetoran
Pasa l 45
(1) P ihak Yang Merugikan/Pengampu/Yang Memperoleh
Hak/Ahl i Waris menyetorkan ganti Kerugian Daerah ke
rekening K a s u m u m daerah berdasarkan surat penagihan
sebagaimana d imaksud dalam Pasa l 38 ayat (3).
(2) Penyetoran ganti Kerugian Daerah sebagaimana d imaksud
pada ayat (1), d i l akukan melalui:
a. bank;
b. lembaga keuangan bukan bank a tau kantor pos; atau
c. bendahara penerimaan.
(3) Da lam ha l penyetoran d i l akukan melalui bendahara
penerimaan sebagaimana d imaksud pada ayat (2) h u r u f c,
bendahara penerimaan menyetorkan ke rekening k a s
u m u m daerah paling l ama 1 (satu) ha r i kerja.
B A B V I I
PENATAUSAHAAN, AKUNTANSI DAN PELAPORAN
Pasa l 46
Kepala S K P K D melakukan penatausahaan dan menyimpan
bukt i penyelesaian Kerugian Daerah.
Pasa l 47
(1) Kepala S K P K D memberikan tanda ter ima bukt i
pembayaran terhadap setiap pembayaran yang d i lakukan
oleh P ihak Yang Merugikan/Pengampu/Yang Memperoleh
Hak/Ahl i Waris ke rekening kas u m u m daerah.
(2) Kepala S K P K D menerbitkan surat keterangan lunas
kepada P ihak Yang Merugikan/Pengampu/Yang
Memperoleh Hak/Ahl i Waris yang telah me lakukan
penyetoran ganti Kerugian Daerah sesuai dengan j u m l a h
- 2 7 -
dan jangka wak tu tercantum dalam S K T J M , S K P 2 K S , a tau
SKP2K .
(3) Surat keterangan lunas sebagaimana d imaksud pada ayat
(2), paling sedikit memuat:
a. identitas P ihak Yang Merugikan/Pengampu/Yang
Memperoleh Hak/Ahl i Waris;
b. j um lah Kerugian Daerah yang telah dibayar sesuai
dengan jumlah dan j angka waktu yang ditetapkan
dalam S K T J M , S K P 2 K S , a tau SKP2K ;
c. pernyataan bahwa Pihak Yang Merugikan/
Pengampu / Yang Memperoleh Hak/ Ahl i Waris telah
me lakukan pe lunasan ganti Kerugian Daerah;
d. pernyataan pengembalian bukt i kepemil ikan barang
j aminan , dalam hal surat keterangan lunas diterbitkan
atas dasar pe lunasan S K T J M ; dan
e. pernyataan pengembalian har ta kekayaan yang disita,
dalam ha l surat keterangan lunas diterbitkan atas
dasar pe lunasan S K P 2 K S atau S K P 2 K .
(4) Da lam ha l surat keterangan lunas diterbitkan atas dasar
pe lunasan S K T J M , disertai dengan pengembalian bukt i
kepemil ikan barang j aminan .
(5) Da lam ha l surat keterangan lunas diterbitkan atas dasar
pelunasan S K P 2 K S atau SKP2K , disertai dengan sura t
permohonan Kepala Daerah kepada instans i yang
berwenang u n t u k pencabutan s i ta atas har ta kekayaan.
Pasa l 48
Kepala S K P K D menyampaikan surat keterangan lunas
sebagaimana d imaksud dalam Pasa l 47 ayat (2) kepada:
a. Badan Pemeriksa Keuangan;
b. Majelis;
c. P ihak Yang Merugikan/Pengampu/Yang Memperoleh
Hak / Ahl i Waris yang me lakukan penyetoran ganti
Kerugian Daerah; dan
d. instans i yang berwenang me lakukan si ta atas har ta
kekayaan.
- 2 8 -
Pasal 49
(1) Dalam ha l j u m l a h Kerugian Daerah yang telah ditagih
dapat d ibukt ikan lebih besar daripada yang seharusnya,
P ihak Yang Merugikan/Pengampu/Yang Memperoleh
Hak/Ahl i Waris dapat mengajukan permohonan
pengurangan tagihan.
(2) Da lam ha l P ihak Yang Merugikan/Pengampu/Yang
Memperoleh Hak/Ahl i Waris telah me lakukan penyetoran
ke kas daerah, pengurangan tagihan sebagaimana
d imaksud pada ayat (1), menjadi dasar pengembalian
kelebihan pembayaran.
(3) Bendahara u m u m daerah me lakukan pengembalian
kelebihan pembayaran sebagaimana d imaksud pada ayat
(2).
(4) Dalam ha l pengembalian kelebihan pembayaran terjadi
setelah tahun anggaran berkenaan, dibebankan pada
belanja tidak terduga.
(5) Permohonan pengurangan tagihan sebagaimana d imaksud
pada ayat (1), paling sedikit memuat:
a . identitas P ihak Yang Merugikan/Pengampu/Yang
Memperoleh Hak/Ahl i War is ;
b. d o k u m e n S K P 2 K S / S K P 2 K ; d a n
c. j um lah Kerugian Daerah yang telah dibayar sesuai
dengan jumlah dan j angka wak tu yang ditetapkan
dalam S K P 2 K S / S K P 2 K ;
Pasa l 50
Akuntans i dan pelaporan keuangan dalam rangka
penyelesaian Kerugian Daerah d i laksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
B A B VI I I
PELAPORAN PENYELESA IAN TUNTUTAN GANTI K E R U G I A N
Pasal 5 1
(1) Kepala S K P K D melaporkan penyelesaian Kerugian Daerah
kepada Kepala Daerah.
- 2 9 -
(2) Laporan sebagaimana d imaksud pada ayat (1) di lampiri
daftar Kerugian Daerah.
(3) Bupat i/Wal i Kbta melaporkan penyelesaian Kerugian
Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada
Gubernur dengan tembusan kepada Menteri paling lama
bulan Maret setelah tahun anggaran berakhir.
(4) Gubernur melaporkan penyelesaian Kerugian Daerah
sebagaimana d imaksud pada ayat (1) kepada Menteri
melalui Direktorat Jendera l B i n a Keuangan Daerah paling
lama bulan Maret setelah tahun anggaran berakhir.
Pasa l 52
Kepala Daerah melaporkan penyelesaian Kerugian Daerah
kepada Badan Pemeriksa Keuangan paling lama 60 (enam
puluh) har i sejak Tuntu tan Gant i Kerugian d inyatakan
selesai.
B A B IX
PENGHAPUSAN PIUTANG ATAS K E R U G I A N D A E R A H
Pasa l 53
(1) Kepala Daerah me lakukan penghapusan piutang Kerugian
Daerah yang dikategorikan piutang macet sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan berdasarkan
pertimbangan dari instansi yang menangani urusan
utang/piutang negara.
(2) Selain pertimbangan dari instans i yang menangani u r u s a n
utang/piutang negara, penghapusan piutang Kerugian
Daerah d i lakukan setelah mendapat persetujuan dar i
Badan Pemeriksa Keuangan.
(3) Penghapusan piutang sebagaimana d imaksud pada ayat
(1) ditetapkan dengan keputusan Kepala Daerah.
B A B X
K E T E N T U A N PERALIHAN
- 3 0 -
Pasal 54
(1) Tuntu tan Gant i Kerugian yang sedang berjalan sebelum
ber lakunya Peraturan Menteri in i tetap di lanjutkan proses
penyelesaiannya.
(2) Kerugian Daerah yang terjadi sebelum ber lakunya
Peraturan Menteri in i dan belum d i lakukan Tuntu tan
Gant i Kerugian, penyelesaian Tuntu tan Gant i Kerugian
berpedoman pada ketentuan dalam Peraturan Menteri i n i .
B A B X I
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 55
Ketentuan mengenai format:
a. S K T J M ;
b. K P 2 K S ;
c. keputusan pembebasan tanggung) awab kerugian daerah;
d. K P 2 K atas Proses K P 2 K S ;
e. K P 2 K atas K T J M wanprestasi ;
f. penagihan atas kerugian daerah;
g. surat keterangan lunas ;
h . permohonan pengurangan tagihan atas kelebihan setoran;
dan
i . daftar kerugian daerah.
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian t idak
terpisahkan dari Peraturan Menteri i n i .
Pasa l 56
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata car a pe laksanaan
penyelesaian Tuntu tan Ganti Kerugian Daerah diatur dengan
Peraturan Kepala Daerah.
Pasal 57
Peraturan Menteri in i mula i ber laku pada tanggal
diundangkan.
- 3 1 -
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Menteri in i dengan penempatannya
dalam Ber i ta Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di J a k a r t a
pada tanggal 3 1 Desember 2018
M E N T E R I DALAM N E G E R I
R E P U B L I K INDONESIA,
T J A H J O KUMOLO
Diundangkan di J a k a r t a
pada tanggal
D I R E K T U R J E N D E R A L
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
K E M E N T E R I A N H U K U M DAN HAK ASAS I MANUS1A
R E P U B L I K INDONESIA,
WIDODO E K A T J A H J A N A
B E R I T A NEGARA R E P U B L I K INDONESIA TAHUN
- 3 2 -
LAMPIRAN
PERATURAN M E N T E R I DALAM N E G E R I R E P U B L I K INDONESIA
NOMOR 133 TAHUN 2018
TENTANG PENYELESA IAN TUNTUTAN GANTI K E R U G I A N
D A E R A H T E R H A D A P PEGAWAI N E G E R I B U K A N BENDAHARA
ATAU P E J A B A T LAIN
FORMAT SURAT K E T E R A N G A N TANGGUNG J A W A B MUTLAK, K E P U T U S A N
PEMBEBANAN PENGGANTIAN K E R U G I A N SEMENTARA, K E P U T U S A N
P E M B E B A S A N TANGGUNG J A W A B K E R U G I A N D A E R A H , K E P U T U S A N
PEMBEBANAN PENGGANTIAN K E R U G I A N ATAS P R O S E S K E P U T U S A N
PEMBEBANAN PENGGANTIAN K E R U G I A N SEMENTARA, KEPUTUSAN
PEMBEBANAN PENGGANTIAN KERUGIAN ATAS KETERANGAN TANGGUNG
J A W A B MUTLAK WANPRESTASI , PENAGIHAN ATAS KERUGIAN D A E R A H ,
S U R A T KETERANGAN LUNAS, PERMOHONAN PENGURANGAN TAGIHAN
ATAS K E L E B I H A N SETORAN DAN DAFTAR K E R U G I A N D A E R A H
A. FORMAT SURAT KETERANGAN TANGGUNG J A W A B MUTLAK
S U R A T K E T E R A N G A N TANGGUNG J A W A B MUTLAK
Yang bertandatangan dibawah in i :
Nama : 1) NIP : Pangkat : Jaba tan : Alamat :
Menyatakan dengan sebenarnya dan tidak akan menarik kembali pernyataan yang saya buat in i , bahwa saya bertanggung jawab atas kerugian daerah sebesar Rp 2) ( dengan huruf . ) yakn i kerugian/kekurangan yang disebabkan
3)
- 3 3 -
J u m l a h kerugian/kekurangan tersebut akan saya ganti dengan menyetorkan jum lah tersebut Ke K a s U m u m Pemerintah 4) dalam jangka waktu 5) ( dengan huruf. ) bu lan sejak saya menadatangani S K T J M ini , dengan ketentuan 6)
Sebagai j aminan atas pernyataan in i , saya serahkan daftar barang-barang beserta bukt i kepemilikan dan surat k u a s a menjual sebagai be r i ku t : a 7); b ; c ;
Apabila dalam jangka wak tu 5) ( dengan huruf. ) setelah saya menandatangani pernyataan in i ternyata saya tidak mengganti se luruh j u m l a h kerugian tersebut, m a k a Pemerintah Daerah dapat menjual a tau melelang barang j aminan tersebut.
, 8). materai cukup
( Nama ....)
Menyetujui, Kepala Badan/Dinas 9).
.(nama)
. (NIP)
S a k s i - s a k s i : 1 10) 2
Petunjuk Pengisian: 1) Di is i dengan identitas lengkap pegawai yang menandatangani S K T J M . 2) D i i s i dengan jumlah kerugian daerah yang terjadi. 3) Di is i dengan jenis perbuatan yang d i lakukan sehingga mengakibatkan
terjadinya kerugian daerah. 4) Di is i n a m a Pemerintah daerah dimana pemilik rekening k a s u m u m daerah. 5) Di is i j angka waktu pengembalian kerugian daerah. 6) Di is i dengan tatacara pengembalian apakai tuna i atau angsuran, apabila
angsuran dijelaskan berapa ka l i dan batas wak tu pembayaran. 7) Di is i dengan barang-barang yang dijadikan j aminan atas pelunasan
kerugian daerah. 8) Di is i dengan nama tempat dan tanggal S K T J M ditandatangani, serta nama
pihak yang merugikan. 9) Di is i dengan n a m a S K P D yang menjalankan fungsi S K P K D .
- 3 4 -
10) Di is i dengan nama, saks i disertai NIP, ya i tu satu dari T P K D dan sa tu pejabat dil ingkungan S K P D yang bersangkutan bekerja.
11) Di is i dengan Gubernur/Bupat i/Wal i Kota , Badan Pemeriksa Keuangan, S K P D yang membidangi fungsi pengawasan, SKPD dim ana yang bersangkutan ditempatkan, Majelis, Yang Bersangkutan.
B . FORMAT K E P U T U S A N PEMBEBANAN PENGGANTIAN K E R U G I A N
SEMENTARA
KEPUTUSAN 1) NOMOR : 2)
TENTANG PEMBEBANAN PENGGANTIAN KERUGIAN SEMENTARA
TERHADAP SAUDARA/I 3)
Menimbang : a b c. Dst.
Mengingat : 1. 2. 3 4. Dst.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN 1) TENTANG PEMBEBANAN PENGGANTIAN K E R U G I A N SEMENTARA K E P A D A SAUDARA/I
K E S A T U : Membebani saudara/ i 3) sebesar Rp. 4)( dengan huruf. ) atas kerugian
daerah yang disebabkan 5)
K E D U A : Mewajibkan Saudara/ i 3) sebagaimana D ik tum Kesatu un tuk mengembalikan sejumlah uang d imaksud secara tuna i paling lama 90 (sembilan puluh) ha r i sejak ditetapkan keputusan in i .
K E T I G A : Sebagai j aminan atas penggantian kerugian tersebut, berikut daftar har ta kekayaan mil ik Saudara/ i 3): a 6) b
K E E M P A T Memberi kesempatan kepada Saudara/ i sebagaimana d iktum K E S A T U u n t u k mengajukan keberatan a tau pembelaan dir i atas kerugian negara dalam jangka
- 3 5 -
wak tu 14 (empat belas) har i ker ja terhitung setelah menerima Keputusan in i
K E L I M A Apabila sampai dengan batas wak tu 14 (empat belas) ha r i kerja tersebut Saudara/ i sebagaimana d iktum K E S A T U t idak mengajukan keberatan a tau pembelaan diri atas kerugian daerah, maka akan segera diterbitkan Surat Keputusan Pembebanan Penggantian Kerugian
K E E N A M : Keputusan in i mula i ber laku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di 7) Pada tanggal :
Gubernur/Bupat i/Wal i Kota/ Kepala Badan/Kepala Dinas 8)
(...nama )
Sa l inan Keputusan in i disampaikan kepada : 1 9) 2 3 4 5. arsip.
Petunjuk Pengisian: 1) Di is i dengan nama jabatan yang menandatangani keputusan. 2) Di is i dengan nomor keputusan. 3) Di is i dengan nama pihak yang merugikan, disertai jabatan NIP bagi
Pegawai Negeri bukan bendahara, dan identitas la in bagi pejabat la in. 4) Di is i dengan jumlah kerugian daerah. 5) Di is i dengan jenis perbuatan yang d i lakukan sehingga mengakibatkan
terjadinya kerugian daerah. 6) Di is i dengan daftar barang mi l ik p ihak yang merugikan yang dapat
dijadikan jaminan pengembalian kerugian daerah. 7) Di is i dengan perintah s i ta j am inan atas daftar harga sebagaimana d ik tum
K E T I G A kepada instans i yang berwenang dalam ha l dianggap perlu. 8) Di is i dengan tempat dan tanggal penandatangan surat keputusan. 9) Di is i dengan nama jabatan/nama S K P D yang menjalankan fungsi S K P K D 10) Di is i dengan nama pemerintah/nama S K P D yang menjalankan fungsi
S K P K D . 11) Di is i dengan Gubernur/Bupati/Walikota, Badan Pemeriksa Keuangan,
SKPD yang menjalankan fungsi S K P K D , S K P D yang membidangi fungsi pengawasan, SKPD d imana yang bersangkutan ditempatkan, Majelis, Yang Bersangkutan.
- 3 6 -
C. FORMAT KEPUTUSAN P E M B E B A S A N TANGGUNGJAWAB K E R U G I A N
D A E R A H
KEPUTUSAN 1) Nomor: 2)
Tentang P E M B E B A S A N K E R U G I A N D A E R A H
TERHADAP SAUDARA/I 3)
Menimbang : a . b. c. Dst.
Mengingat : 1. 2. 3 4. Dst.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
K E S A T U
K E D U A
K E T I G A
KEPUTUSAN 1) TENTANG P E M B E B A S A N KERUGIAN D A E R A H TERHADAP SAUDARA/I
3)
Terdapat kekurangan uang, surat berharga dan/atau barang mil ik daerah sebesar Rp 4) (....dengan huruf.... ) yang menjadi tanggung jawab Saudara/ i 3) di l ingkungan 5).
Saudara/ I sebagaimana diktum K E S A T U tidak terbukti me lakukan perbuatan melawan h u k u m baik sengaja maupun lalai sehingga tidak dapat d imintakan pertanggungjawaban atas kerugian daerah yang terjadi.
Membebaskan sebagaimana diktum K E S A T U dari kewajiban un tuk mengganti kerugian daerah dengan ni lai sebagaimana tercantum dalam D ik tum K E S A T U
K E E M P A T
K E E M P A T
.6).
Keputusan in i mula i ber laku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di 7)
- 3 7 -
Pada tanggal : Gubernur/Bupat i/Wal i Kota 8)
( nama )
Sa l inan keputusan in i disampaikan kepada: 1 9) 2 3 4 5 6. Arsip
Petunjuk Pengisian: 1) Di is i dengan nama jabatan penandatangan keputusan. 2) Di is i dengan nomor keputusan. 3) Di is i dengan nama pihak yang merugikan, disertai jabatan, nomor induk
kepegawaian anggota. 4) Di is i dengan jumlah kerugian. 5) D i i s i dengan nama S K P D dimana p ihak yang merugikan ditempatkan. 6) Di is i dengan ha l Ia in yang dianggap perlu, seperti p ihak yang merugikan
sudah melakukan kewajiban / pembayaran dan berapa yang harus dikembalikan pemda kepada yang bersangkutan apabila sudah me lakukan pembayaran.
7) Di is i dengan tempat dan tanggal penandatangan surat keputusan. 8) D i i s i dengan nama jabatan. 9) Di is i dengan Badan Pemeriksa Keuangan, Kantor Perwaki lan Kementerian
Keuangan yang Menangani u r u s a n piutang/utang negara didaerah, S K P D yang menjalankan fungsi S K P K D , SKPD yang membidangi fungsi pengawasan, S K P D dimana yang bersangkutan ditempatkan, Majelis, Yang Bersangkutan.
D. FORMAT KEPUTUSAN PEMBEBANAN PENGGANTIAN K E R U G I A N ATAS
KEPUTUSAN PEMBEBANAN PENGGANTIAN K E R U G I A N SEMENTARA
- 3 8 -
K E P U T U S A N 1) NOMOR: 2)
TENTANG
PENETAPAN PEMBEBANAN PENGGANTIAN K E R U G I A N TERHADAP SAUDARA/I 3)
Menimbang
Mengingat
Menetapkan
K E S A T U
K E D U A
a ; b. Dst.
1 ; 2 ; 3 ; 4. Dst.
MEMUTUSKAN :
KEPUTUSAN 1) TENTANG PENETAPAN PEMBEBANAN PENGGANTIAN K E R U G I A N T E R H A D A P SAUDARA/I
Membebani saudara/ i 3) sebesar Rp. 4) ( dengan huruf. ) atas
kerugian daerah yang disebabkan 5)
Sebagai j aminan atas penggantian kerugian daerah, berikut daftar har ta kekayaan mil ik Saudara/ i 3):
a 6) b
K E T I G A : Mewajibkan kepada Saudara/ i sebagaimana d ik tum K E S A T U un tuk mengganti kerugian daerah sebagaimana tercantum pada diktum K E S A T U ke rekening K a s Umum Daerah 7) melalui 8) paling lambat 9) { dengan huruf. ) har i sejak keputusan in i ditetapkan.
Apabila saudara/I sebagaimana diktum K E S A T U , t idak mengganti kerugian sejumlah dan sampai dengan batas waktu sebagaimana diktum K E T I G A maka h a k penagihan akan diserahkan kepada 10) Keputusan in i mula i ber laku pada tanggal ditetapkan.
K E E M P A T
K E E M P A T
Ditetapkan di Pada tanggal.
11)
- 3 9 -
Gubernur/Bupat i/Wal i Kota 12)
( nama )
Sa l inan Keputusan in i disampaikan kepada : 1 13) 2 3 4 5 6. Arsip
Petunjuk Pengisian: 1) Di is i dengan nama jabatan penandatangan keputusan. 2) Di is i dengan nomor keputusan. 3) Di is i dengan nama pihak yang merugikan, disertai jabatan, nomor induk
kepegawaian / anggota. 4) D i i s i dengan j u m l a h kerugian daerah. 5) Di is i dengan jenis perbuatan yang d i lakukan sehingga mengakibatkan
terjadinya kerugian daerah. 6) Di is i dengan daftar barang mi l ik pihak yang merugikan yang dapat
dijadikan j aminan pengembalian kerugian daerah. 7) Di is i dengan nama pemerintah daerah. 8) Di is i dengan tempat pembayaran (bank/bendahara penerimaan/lembaga
keuangan bukan bank yang ditunjuk). 9) Di is i dengan batas wak tu pembayaran. 10) D i i s i dengan Kantor Perwakilan Kementerian Keuangan yang Menangani
u r u s a n piutang/utang Negara di daerah. 11) Di is i dengan tempat dan tanggal penandatangan surat keputusan. 12) Di is i dengan nama pemerintah daerah. 13) Di is i dengan Badan Pemeriksa Keuangan, Kantor Perwaki lan Kementerian
Keuangan yang Menangani u r u s a n piutang/utang negara didaerah, S K P D yang menjalankan fungsi S K P K D , SKPD yang membidangi fungsi pengawasan, S K P D d imana yang bersangkutan ditempatkan, Majelis, Yang Bersangkutan.
- 4 0 -
E . FORMAT KEPUTUSAN PEMBEBANAN PENGGANTIAN K E R U G I A N ATAS
K E T E R A N G A N TANGGUNG J A W A B MUTLAK WANPRESTASI
KEPUTUSAN 1) NOMOR : 2)
TENTANG
PENETAPAN PEMBEBANAN PENGGANTIAN K E R U G I A N TERHADAP SAUDARA/I 3)
Menimbang
Mengingat
Menetapkan
K E S A T U
K E D U A
K E T I G A
K E T I G A
a b. Dst.
1 2 3 4. Dst.
MEMUTUSKAN :
KEPUTUSAN 1) TENTANG PENETAPAN PEMBEBANAN PENGGANTIAN K E R U G I A N T E R H A D A P SAUDARA/I 3)
Membebani saudara/ i 3) sebesar Rp. 4) ( dengan huruf . )
atas kerugian daerah yang disebabkan 5)
Sebagai j am inan atas penggantian kerugian daerah, berikut daftar har ta kekayaan mil ik Saudara/ i sebagaimana diktum kesatu :
a 6) b
Menyerahkan hak penagihan kepada 7), paling lambat 30 (tiga puluh) ha r i sejak keputusan in i ditetapkan
Keputusan in i mula i ber laku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di 8) Pada tanggal
Gubernur/Bupati/Wal ikota 9)
( nama ) Sa l inan Keputusan in i d isampaikan kepada : 1
- 4 1 -
2 3 4 5 6 7. Arsip
Petunjuk Pengisian: 1) Di is i dengan n a m a jabatan penandatangan keputusan 2) Di is i dengan nomor keputusan. 3) D i i s i dengan nama pihak yang merugikan, disertai jabatan, nomor induk
kepegawaian/anggota. 4) D i i s i dengan j u m l a h kerugian daerah (apabila p ihak merugikan telah
me lakukan sebagian pembayaran ni la i dikurangi dengan j u m l a h yang telah diterima pemda).
5) D i i s i dengan jenis perbuatan yang d i lakukan sehingga mengakibatkan terjadinya kerugian daerah.
6) Di is i dengan daftar barang mil ik p ihak yang merugikan yang dapat dijadikan j am inan pengembalian kerugian daerah.
7) Di is i dengan n a m a Kantor Perwakilan Kementerian Keuangan yang Menangani u r u s a n piutang/utang negara di daerah.
8) Di is i dengan tempat dan tanggal penandatangan surat keputusan. 9) D i i s i dengan nama pemerintah daerah. 10) D i i s i dengan nama Kantor Perwaki lan Kementerian Keuangan yang
Menangani u r u s a n piutang/utang negara di daerah. 11) Di is i dengan Badan Pemeriksa Keuangan, Kantor Perwaki lan Kementerian
Keuangan yang Menangani u r u s a n piutang/utang negara didaerah, S K P D yang menjalankan fungsi S K P K D , SKPD yang membidangi fungsi pengawasan, S K P D dimana yang bersangkutan ditempatkan, Majelis, Yang Bersangkutan
- 4 2 -
F . FORMAT PENAGIHAN ATAS K E R U G I A N D A E R A H
a. Format penagihan berdasarkan S K T J M dan S K P 2 K
(KOP PEMERINTAH DAERAH)
Nomor : 2) , 1) Lampiran : 3) Perihal : Surat Tagihan
Kepada Y th 4) di-
5)
Bersama in i kami ber i tahukan bahwa menurut catatan kami , saudara memil iki kewajiban tuntutan ganti kerugian daerah sebesar Rp 6) (...dengan huruf... } , yang sudah. dibayarkan sebesar Rp.
7) (...dengan huruf.. . ) , sehingga s i sa kewajiban yang mas ih harus saudara penuhi sebesar Rp 8) (.. .dengan huruf... ) sesuai dengan S K T J M / S K P 2 K No 9) yang sa l inannya k a m i sertakan sebagai lampiran surat in i .
Un tuk i tu , kami meminta saudara u n t u k segera melunas inya dengan me lakukan pembayaran ke Rekening Kas U m u m Daerah Pemerintah 10) melalui 11) paling lambat tanggal
12) sebesar Rp 13) (...dengan huruf... ) sesuai dengan S K T J M / S K P 2 K No 9)
Demikian tagihan in i kami sampaikan atas perhatian k a m i ucapkan terima kas ih
, 14) KEPALA BADAN / DINAS... . 15)
( nama )
Tembusan disampaikan kepada : 1 16)
3. Arsip
Petunjuk Pengisian: 1) Di is i dengan n a m a tempat dan tanggal penerbitan surat .
- 4 3 -
2) Di is i dengan nomor surat . 3) D i i s i dengan jum lah lampiran. (jika ada) 4) Di is i dengan nama pihak yang merugikan/yang bertanggungjawab. 5) Di is i dengan alamat lengkap p ihak yang merugikan / yang
bertanggungjawab. 6) D i i s i dengan j u m l a h kerugian daerah yang terjadi. 7) Di is i dengan j u m l a h kerugian daerah yang sudah dibayarkan. 8) Di is i dengan j u m l a h kerugian daerah yang mas ih harus
dibayarkan. 9) Di is i dengan nomor S K T J M / S K P 2 K . 10) Di is i dengan n a m a pemerintah daerah. 11) Di is i dengan pi l ihan metode/ tempat pembayaran apakah ke B a n k ,
bendahara penerimaan a tau lembaga keuangan bukan bank yang ditunjuk (apabila ke bank lengkapi nomor rekening).
12) Di is i dengan tanggal wak tu pembayaran. 13) Di is i dengan jum lah yang harus dibayarkan berdasarkan dokumen. 14) Di is i dengan nama tempat dan tanggal Surat Penagihan
ditandatangani. 15) D i i s i dengan nama S K P D dimana yang menjalankan fungsi S K P K D . 16) Di is i dengan Perwakilan Kementerian Keuangan yang menangani
u r u s a n piutang/utang negara/daerah di daerah, dan majelis (apabila berdasarkan SKP2K ) , S K P D yang membidangi fungsi pengawasan, S K P D d imana yang bersangkutan ditempatkan.
- 4 4 -
b. Format penagihan berdasarkan Surat Keputusan Pembebanan
Penggantian Kerugian
(KOP PEMERINTAH DAERAH)
Nomor : 2) , 1) Lampiran : 3) Perihal : Surat Tagihan
Kepada Y th 4) di-
5)
Bersama in i kami ber i tahukan bahwa menurut catatan kami , saudara/ i memil iki kewajiban tuntutan ganti kerugian daerah sebesar Rp 6) (...dengan huruf... ) sesuai dengan dokumen S K P 2 K S No 7) yang sa l inannya kami sertakan sebagai lampiran sura t in i .
Untuk i tu , kami meminta saudara u n t u k me lakukan pembayaran ke Rekening Kas U m u m Pemerintah 8) melalui 9) sebesar Rp 10) (...dengan huruf...) sesuai dengan S K P 2 K S No 7) paling lambat 90 (Sembilan puluh) ha r i sejak S K P 2 K S ditetapkan
Demikian tagihan in i kami sampaikan atas perhatian k a m i ucapkan terima kas ih
, 11) K E P A L A BADAN/DINAS ....12)
( nama )
Tembusan disampaikan kepada : 1 2 13) 3. Arsip
Petunjuk Pengisian: 1) Di is i dengan nama tempat dan tanggal penerbitan surat .
- 4 5 -
2) Di is i dengan nomor surat . 3) Di is i dengan j u m l a h lampiran. (j ika ada) 4) Di is i dengan nama pihak yang merugikan/yang bertanggungjawab. 5) Di is i dengan alamat lengkap p ihak yang merugikan/yang
bertanggungjawab. 6) Di is i dengan j u m l a h kerugian daerah yang terjadi. 7) Di is i dengan nomor S K P 2 K S . 8) Di is i dengan nama pemerintah daerah. 9) Di is i dengan pi l ihan metode/tempat pembayaran (nama bank, bendahara
penerimaan a tau lembaga keuangan bukan bank yang ditunjuk). 10) D i i s i dengan j u m l a h yang harus dibayarkan. 11) Di is i dengan nama tempat dan tanggal Surat Penagihan ditandatangani. 12) Di is i dengan nama S K P D dimana yang menjalankan fungsi S K P K D . 13) Di is i dengan nama SKPD yang membidangi fungsi Pengawasan, S K P D
dimana yang bersangkutan ditempatkan, majelis.
- 4 6 -
G. FORMAT SURAT KETERANGAN LUNAS
(KOP PEMERINTAH DAERAH)
SURAT K E T E R A N G A N LUNAS No : 1)
Yang bertanda tangan di bawah in i Kepala Badan/Dinas. 2) dengan in i menyatakan bahwa tuntutan ganti kerugian daerah terhadap:
Nama : NIP : Pangkat :
3)
Jaba tan Alamat
Sebagaimana tercantum dalam S K T J M / S K P K 2 K S / S K P 2 K No 4) dinyatakan telah dibayar lunas sejumlah Rp 5) dari kewajiban berdasarkan S K T J M / S K P K 2 K S / S K P 2 K No....4) sebesar Rp 6) .
Selanjutnya, bersama in i juga kami kembal ikan dokumen kepemilikan/aset yang telah dijadikan di jaminkan telah d i l akukan s i ta j aminan sebagaimana tercantum S K T J M / S K P K 2 K S / S K P 2 K No....4) dengan r inc ian sebagai berikut:
No Ura ian No. B u k t i Lokas i Keterangan
Demikian Surat Keterangan in i k a m i buat dengan benar un t uk dipergunakan sebagaimana mestinya.
, 7) Kepala Badan/Dinas 8)
.nama.
- 4 7 -
2 3 4 5 6. Yang bersangkutan 7. Arsip
Petunjuk Pengisian: 1) D i i s i dengan nomor surat . 2) Di is i dengan nama SKPD yang menjalankan fungsi S K P K D . 3) Di is i dengan identitas p ihak yang merugikan. 4) Di is i dengan nomor S K T J M / S K P 2 K S / S K P 2 K . 5) Di is i dengan jum lah uang yang telah dibayarkan. 6) Di is i dengan jum lah kerugian daerah. 7) Di is i dengan tempat dan tanggal penandatangan surat keputusan. 8) Di is i dengan nama S K P D yang menjalankan fungsi S K P K D . 9) D i i s i dengan Gubernur/Bupati/Walikota, Badan Pemeriksa Keuangan,
kantor Perwakilan Kementerian Keuangan yang Menangani u r u s a n piutang/utang negara didaerah, S K P D yang membidangi fungsi Pengawasan, SKPD dimana yang bersangkutan ditempatkan, yang bersangkutan.
- 4 8 -
H. FORMAT PERMOHONAN PENGURANGAN TAGIHAN ATAS K E L E B I H A N SETORAN
Kepada Y th Kepala Gubernur/Bupati/Wal ikota 1)
D i tempat
Dengan Hormat
Saya bertandatangan dibawah i n i : Nama : 2) NIP : Pangkat : J a b a t a n : Alamat :
Sehubungan ditemukan bukt i baru sebagaimana terlampir yang menyatakan bahwa ni la i kerugian daerah yang ditagihkan kepada saya sebagaimana tercantum dalam S K P 2 K S / SKP2K No 3) lebih besar dari yang seharusnya, m a k a saya memohon un t uk diberikan pengurangan tagihan kerugian daerah dengan ni la i perhitungan sebagaimana terlampir.
Bersama in i saya lampirkan dokumen-dokumen yang d ibutuhkan:
1. S K P 2 K S / S K P 2 K . 2. B u k t i Pengurangan Tagihan. 3. Perhitungan Pengurangan Tagihan.
Besar harapan saya agar permohonan saya dapat d ikabulkan. Atas perhatiannya saya ucapkan ter ima kas ih .
, 4)
(....Nama )
Petunjuk Pengisian: 1) Di is i dengan nama pemerintah daerah. 2) Di is i dengan identitas pihak yang merugikan. 3) Di is i dengan nomor dokumen S K P 2 K S / S K P 2 K . 4) Di is i dengan tempat dan tanggal penandatangan surat permohonan.
I . FORMAT DAFTAR K E R U G I A N D A E R A H
- 4 9 -
DAFTAR K E R U G I A N D A E R A H
Pemerintah Provinsi/Kahupaten/Kota 11) T a h u n 12
No. Nama/ Jaba tan
Unit Kerja
No. S K T J M /SKP2 K S / S K
P2K
Ura ian K a s u s / T a h u n
Kejadian
J u m l a h Kerugian Daerah
(Rp)
J u m l a h Pembaya ran/Ang
su ran s/d
B u l a n (Rp)
S i s a Kerug
i an
Jenis dan J u m l a h Ba rang
J a m i n a n
Ket.
1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) 10)
13)
Kepala Badan/Dinas. . . 14)
( nama )
Petunjuk Pengisian: 1. Di is i dengan nomor uru t . 2. D i i s i dengan nama orang dan jabatan yang mengakibatkan kerugian
daerah. 3. Di is i dengan nama tempat/instansi kejadian perkara. 4. D i i s i No./Tgl. S K T J M / S K P 2 K S / S K P 2 K . 5. Di is i u ra i an kasus/ tahun kejadian. 6. D i i s i dengan j u m l a h kerugian daerah. 7. D i i s i dengan j u m l a h pembayaran yang telah diterima. 8. D i i s i dengan j u m l a h kolom dikurangi angka 7). 9. Di is i dengan nomor bukt i kepemil ikan, jenis dan jum lah barang j aminan . 10. Di is i dengan pelaksanaan S K T J M , Mis: Lunas , tunai , a tau melalui
penjualan barang. 1 1 . Di is i dengan nama pemerintah daerah. 12. Di is i dengan un tuk periode tahun pelaporan keuangan/tahun anggaran. 13. Di is i dengan nama tempat dan tanggal. 14. Di is i dengan nama SKPD yang menjalankan fungsi S K P K D .
M E N T E R I DALAM N E G E R I
R E P U B L I K INDONESIA,
T J A H J O KUMOLO