Upload
dangthuan
View
236
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI
PENERAPAN METODE JIGSAW PADA PELAJARAN
PKN MATERI PERUNDANG-UNDANGAN
TINGKAT PUSAT DAN DAERAH
SISWA KELAS V SDN PONDOK KACANG TIMUR 03
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatulah Jakarta
Oleh :
FAHMI DARMAWAN
NPM : 1812018300197
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2016 M / 1437 H
i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING PTK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN
METODE JIGSAW PADA PELAJARAN PKN MATERI PERUNDANG-
UNDANGAN TINGKAT PUSAT DAN DAERAH SISWA KELAS V SDN
PONDOK KACANG TIMUR 03
Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd.I)
Yang Mengesahkan,
Pembimbing
Kholis Ridho, M.Si
NIP. 19780114 200912 1 002
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2016 M / 1437 H
ii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
Skripsi berjudul “ Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan
Metode Jigsaw Pada Pelajaran Pkn Materi Perundang-Undangan Tingkat
Pusat Dan Daerah Siswa Kelas V SDN Pondok Kacang Timur 03” Disusun
oleh Fahmi Darmawan Nomor Induk Mahasiswa (NIM) 1812018300197
diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Prodi DMS PGMI UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan Lulus dalam Ujian Munaqasah pada
tahun 2016 di hadapan dewan penguji, karena itu penulis berhak memperolah
gelar sarjana S1 (S.Pd.I) dalam bidang pendidikan guru.
Jakarta, 20 Juli 2016
Panitia Ujian Munaqasah
Tanggal Tanda Tangan
Ketua Panitia ( ketua Jurusan / Program Studi PGMI )
Dr. Khalimi, M.Ag
NIP. 19650515 199403 1 006 …………... ………………
Sekretaris Jurusan / Program Studi PGMI
Asep Ediana Latif, M.Pd …………... ………………
19810623 200912 1 003
Penguji I
Dr. Khalimi, M.Ag
NIP. 19650515 199403 1 006 …………... ………………
Penguji II
Drs. H. Jafar Sanusi, MA …………... ………………
NIP. 19580417 199203 1 001
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Prof. Dr. H. Ahmad Thib raya, MA
NIP. 19550421 198203 1 007
iii
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Fahmi Darmawan
Tempat Tanggal Lahir : Tangerang, 29 Juli 1991
NIM : 1812018300197
Jurusan Prodi : PGMI
Judul Skripsi : “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui
Penerapan Metode Jigsaw Pada Pelajaran Pkn
Materi Perundang-Undangan Tingkat Pusat
Dan Daerah Siswa Kelas V SDN Pondok
Kacang Timur 03”
Dosen Pembimbing : Kholis Ridho, M.Si
Dengan ini menyatakan bahwa :
1. Skripsi merupakan hasil karya saya dan
diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana
Strata Satu (S1) di Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gurnakan dalam penulisan skripsi ini telah saya
cantumkan dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Negeri Syarif
Hidaytullah Jakarta.
3. Jika dikedian hari terbukti karya ini bukan karya saya atau jiplakan dari
karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi berdasarkan
undang-undang yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Jakarta,
Fahmi Darmawan
iv
NIM. 1812018300197
ABSTRAK
Nama : Fahmi Darmawan, “ Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Melalui Penerapan Metode Jigsaw Pada Pelajaran Pkn Materi Perundang-
Undangan Tingkat Pusat Dan Daerah Siswa Kelas V SDN Pondok Kacang
Timur 03”, Jurusan Pendidikan Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pendidikan merupakan proses pembentukan kemampuan dasar yang
fundamental baik menyangkut daya pikir atau daya intelektual maupun daya
emosional atau perasaan yang di arahkan kepada tabiat manusia dan kepada
sesamanya.
Selama ini pendidikan hanya tampak dari kemampuan peserta didik
menghafal fakta – fakta, meskipun banyak peserta didik yang mampu menyajikan
tingkat hafala yang baik terhadap materi yang diterimanya, akan tetapi pada
kenyataannya mereka sering sekali tidak memahami secara mendalam substansi
materi yang dipelajari.
Penelitian ini mengunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adapun
tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui
penerapan metode Jigsaw pada pelajaran PKN materi Perundang-undangan
tingkat pusat dan daerah. Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan penulis
memberikan pretest dan posttest.
Pada saat pretest diperoleh rata-rata nilai sebesar 62,6. Nilai yang tertinggi
adalah 85 sedangkan nilai terendah yang dicapai siswa 25. Sedangkan pada
Postest diperoleh rata-rata nilai yang dicapai siswa adalah 73,15. Nilai tertinggi
yang dicapai siswa adalah 95, sedangkan nilai terendah yang dicapai siswa adalah
50. Dari data tersebut diperoleh kesimpulan bahwa hasil belajar siswa meningkat
setelah menggunakan metode Jigsaw.
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis ungkapkan kehadirat Allah SWT karena atas
Rahmat dan Ridho-Nya skripsi yang berjudul “ Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Melalui Penerapan Metode Jigsaw Pada Pelajaran Pkn Materi
Perundang-Undangan Tingkat Pusat Dan Daerah Siswa Kelas V SDN
Pondok Kacang Timur 03”, dapat diselesaikan dengan lancar. Skripsi ini
disusun sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Islam (S.Pd.I) dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
PTK ini berisikan hasil penelitisn yang telah dilaksanakan di SDN Pondok
Kacang Timur 03 Pondok Aren Tangerang Selatan yang bertujuan untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Metode Jigsaw Pada
Pelajaran Pkn Materi Perundang-Undangan Tingkat Pusat Dan Daerah Siswa
Kelas V SDN Pondok Kacang Timur 03. Penulis menyadari bahwa dalam
penyelesaian skripsi ini, banyak pihak yang telah memberikan kesempatan,
bimbingan, dukungan serta arahan baik moril maupun materiil kepada penulis.
Untuk itu sebagai ungkapan rasa hormat dan terima kasih yang sedalam-
dalamnya, penulis menyampaikan penghargaan kepada semua pihak dan orang-
orang yang telah berjasa yaitu :
1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA Selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah
2. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA Selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Dr. Khalimi, M.Ag, Selaku ketua Program Studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Kholis Ridho, M.Si, Selaku Dosen pembimbing dalam penulisan skripsi
ini, atas bimbingan, arahan, serta bantuannyalah skripsi ini dapat
diselesaikan dengan lancar.
5. Bapak dan Ibu Guru beserta Staf dan Karyawan SDN Pondok Kacang
Timur 03 Pondok Aren Tangerang Selatan. Terutama Bpk. Abedih, S.Pd
vi
selaku Kepala Sekolah SDN Pondok Kacang Timur 03 yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian di
sekolah tersebut.,
6. Anak-anakku Para Peserta didik kelas V yang saya kasihi dan sayangi
terima kasih telah menghilangkan rasa bosan dan penat karena candaan
dan kecerian kalian.
7. Istri dan anakku, yang selalu menemaniku di kala suka maupun duka.
8. Kepada semua pihak yang penulis tidak dapat sebutkan satu persatu, yang
telah memberikan dukungan dan bantuan dengan tulus sehingga penulis
dapat menyelesaikan PTK ini.
Semoga Karya tulis dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca yang
peduli terhadap perkembangan dunia pendidikan. Oleh Karena itu penulis
berharap kepada semua pihak untuk memberikan saran dan usulan bagi
penyempurnaan PTK ini. Akhirnya hanya Allah SWT Jualah penulis
memohon semoga PTK ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Jakarta, 17 Januari 2016
Fahmi Darmawan
NIM. 1812018300197
vii
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan Pembimbing Skripsi ............................................... i
Lembar Pengesahan Penguji Skripsi .......................................................... ii
Surat Pernyataan Karya Ilmiah ................................................................ iii
Abstrak ..................................................................................................... iv
Kata Pengantar .......................................................................................... v
Daftar Isi ................................................................................................... vii
Daftar Tabel .............................................................................................. ix
Daftar Lampiran ........................................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................ 6
C. Pembatasan Masalah .............................................................. 6
D. Perumusan Masalah Penelitian ............................................. 6
E. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian ........................... 6
BAB II KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL
INTERVENSI TINDAKAN
A. Acuan Teori Area dan Fokus yang diteliti ............................ 8
1. Hakikat Kewarganegaraan ................................................ 8
2. Pengertian pendidikan Kewarganegaran ........................... 9
3. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan .................... 10
4. Tujuan Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ........ 10
5. Pengertian Belajar ............................................................. 11
6. Pengertian Pembelajaran ................................................... 12
7. Metode Pembelajaran ........................................................ 13
a. Pengertian Metode Pembelajaran .................................. 13
b. Metode Jigsaw .............................................................. 14
viii
c. Kelebihan dan Kekurangan Metode Jigsaw .................. 16
d. Langkah – langkah Pembelajaran Metode Jigsaw ........ 16
8. Pengertian Hasil Belajar ................................................... 17
9. Ciri – ciri Prestasi Belajar ................................................. 19
10.Faktor – faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar .......... 20
11.Hipotesa Tindakan ............................................................ 21
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................... 22
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian ............ 22
C. Subyek Penelitian .................................................................. 23
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ........................... 23
E. Tahapan Intervensi tindakan ................................................. 24
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan ......................... 25
G. Data dan Sumber Data .......................................................... 26
H. Instrument Pengumpulan Data .............................................. 26
I. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 27
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan .................................... 27
K. Analisis Data dan Interpretasi Data ...................................... 28
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan ................................. 28
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ......................................................................... 30
B. Analisis Data Penelitian ........................................................ 34
C. Pembahasan ........................................................................... 44
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ............................................................................... 52
B. Saran ..................................................................................... 52
DAFTAR PUSTAKA
ix
LAMPIRAN – LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Table 4.1 Data Keadaan Guru ..................................................................... 31
Tabel 4.2 Data Jumlah Siswa ...................................................................... 32
Tabel 4.3 Sarana dan Prsarana Sekolah ...................................................... 33
Tabel 4.4 Hasil Tes Formatif Siklus I Pertemuan I ..................................... 34
Tabel 4.5 Hasil Tes Formatif Siklus I pertemuan II ................................... 36
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Aktifitas Belajar Siswa
pada pertemuan I ( 19-11-2015) ................................................ 39
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Aktifitas Belajar Siswa
pada pertemuan II ( 20-11-2015) ............................................... 43
Tabel 4.8 Analisis Data Hasil Pretest dan Postest ...................................... 45
Tabel 4.9 Pengolahan data Lembaran Observasi Aktifitas Belaajar
Siswa pada pertemuan I dan II ................................................... 48
Tabel 4.10 Pengolahan Kuesioner .............................................................. 49
x
LAMPIRAN - LAMPIRAN
1. RPP
2. SILABUS
3. KKM
4. Lembar Pretest dan Postest
5. Foto – Foto
6. Validasi Data Sekolah tahun Ajaran 2015/2016
7. Lembar Wawancara Guru kelas V
8. Lembar Wawancara Sisiwa kelas V
9. Lembar Observasi Pembelajaran siswa kelas V ( Pertemuan I )
10. Lembar Observasi Pembelajaran Guru ( Pertemuan I )
11. Lembar Observasi Pembelajaran Pengelolaan Kelas V ( Pertemuan I )
12. Lembar Observasi Pembelajaran siswa kelas V ( Pertemuan II )
13. Lembar Observasi Pembelajaran Guru ( Pertemuan II )
14. Lembar Observasi Pembelajaran Pengelolaan Kelas V ( Pertemuan II )
15. Surat Izin Penelitian
16. Lembar Uji Referensi
17. Biodata Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan proses pembentukan kemampuan dasar yang
fundamental baik menyangkut daya pikir atau daya intelektual, maupun daya
emosional atau perasaan yang diarahkan kepada tabiat manusia dan kepada
sesamanya.1
Seluruh lembaga pendidikan mempunyai fungsi dan tanggung jawab
yang sama dalam melaksanakan proses pendidikan yang di dalamnya terdapat
perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi. Semua itu dilakukan bertujuan
untuk mencetak generasi yang matang dalam segala bidang, baik sains,
agama dan pengetahuan lainnya sehingga diharapkan anak didik sepagai
pusat pembelajaran mampu menjadi manusia bermoral dan berpengetahuan.
Selama ini pendidikan hanya tampak dari kemampuan peserta didik
diarahkan untuk menghafal informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat
dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi
yang didapat.2 Meskipun banyak peserta didik mampu menyajikan tingkat
hafalan yang baik terhadap materi yang diterimanya, akan tetapi pada
kenyataannya mereka sering sekali tidak memahami secara mendalam
subtansi materi yang dipelajari. Fakta di lapangan menunjukkan metode
pembelajaran yang digunakan pada umumnya berpusat pada guru (teacher
oriented) yang terlihat dari metode ceramah secara dominan pada setiap
materi. Walaupun metode ceramah tidak selamanya buruk, namun tidak
semua materi cocok menggunakan metode tersebut. Dalam metode ceramah
peserta didik hanya bisa menerima apa yang diberikan oleh guru sehingga
siswa menjadi malas bahkan bosan dalam belajar. Akibatnya motivasi peserta
didik untuk belajar menjadi berkurang dan hasil belajar yang diperoleh
kurang memuaskan.
1 Syaiful Sagala, Konsep Dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung, 2006, hlm. 3 2 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, Kencana Prenada media Grup, Jakarta, 2006
hlm. i
2
Dalam pembelajaran terdapat dua kegiatan yang sinergi, yakni guru
mengajar dan siswa belajar. Guru mengajarkan bagaimana siswa harus
belajar. Sementara siswa belajar bagaimana seharusnya belajar melalui
berbagai pengalaman belajar sehingga terjadi perubahan dalam dirinya dari
aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif. Guru yang kompeten akan lebih
mampu menciptakan lingkungan yang efektif dan akan lebih mampu
mengelola proses belajar mengajar, sehingga hasil belajar siswa berada pada
tingkat yang optimal.
Trianto (2007: 4) menyatakan sebagai berikut “salah satu masalah
pokok dalam pembelajaran pada pendidikan formal (sekolah) dewasa ini
adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini nampak dari hasil
belajar peserta didik yang masih sangat memprihatinkan. Peserta didik hanya
menghafal konsep dan kurang mampu menggunakan konsep tersebut jika
menemui masalah dalam kehidupan nyata yang berhubungan dengan konsep
yang dimiliki. Lebih jauh lagi peserta didik kurang mampu menentukan
masalah dan merumuskannya”.3
Dalam arti yang lebih substansial, bahwa proses pembelajaran dewasa
ini masih memberikan dominasi bagi guru untuk menuntut peserta didik agar
belajar dan jarang memberikan pelajaran tentang bagaimana siswa belajar.
Guru juga menuntut peserta didik untuk menyelesaikan masalah tapi jarang
mengajarkan bagaimana siswa seharusnya menyelesaikan masalah sehingga
dalam hal ini guru kurang memberikan akses bagi peserta didik untuk
berkembang secara mandiri melalui penemuan dan proses berfikirnya. Di
samping itu, situasi kelas sebagian besar berfokus pada guru (teacher) sebagai
sumber utama ilmu pengetahuan, serta penggunaan metode ceramah sebagai
pilihan utama strategi belajar mengajar. Oleh karena itu perlunya peningkatan
kualitas pembelajaran dengan melakukan berbagai cara. Salah satunya dengan
mengembangkan pendekatan, strategi, model, dan metode pembelajaran yang
sudah ada.
3 Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Konsep,
Landasan Teoritis-Praktis dan Implementasinya, Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta,
2007. Hlm. 4
3
Untuk meningkatkan motivasi peserta didik secara aktif dalam proses
belajar (student centered) dan merubah paradigma peserta didik terhadap
pelajaran PKN bukanlah suatu hal yang mudah. Bagaimana membuat peserta
didik tertarik untuk mengikuti pelajaran, bagaimana membuat peserta didik
menunggu-nunggu (merindukan) pertemuan selanjutnya. Menemukan cara
yang menarik untuk menyampaikan materi pelajaran PKN dengan konsep
yang diajarkan, sehingga bisa dapat menggunakan dan mengingat konsep
lebih lama tersebut. Salah satu upaya untuk mendidik generasi penerus agar
memiliki ilmu pengetahuan tinggi sesuai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Serta memiliki keterampilan untuk bekal hidupnya di masyarakat. Dalam hal
ini terjadi perubahan paradigma dalam belajar. Pembelajaran yang semula
berpusat pada guru (teacher centered) beralih kepada siswa (student
centered)4 dan pendekatan yang semula lebih bersifat tekstual berubah
menjadi kontekstual. Demikian juga dengan pemilihan strategi, rancangan
pembelajaran, pemilihan media, serta evaluasi yang merupakan satu kesatuan
dalam pelaksanaan pembelajaran yang saling melengkapi sehingga
pembelajaran PKN dapat tersampaikan dengan baik.
Nurhadi (2003: 13) menyatakan bahwa pembelajaran kontekstual
adalah konsep belajar dimana guru menghadirkan dunia nyata ke dalam kelas
dan mendorong siswa membuat hubungan antar pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, sementara
siswa memperoleh ilmu pengetahuan dan keterampilan dari konteks yang
terbatas, sedikit demi sedikit dan dari proses mengkonstruksi sendiri sebgai
bekal untuk memecahkan masalah dalam kehidupannya sebagai anggota
masyarakat.5
Selain itu untuk mendapatkan hasil belajar yang baik, guru harus
pandai memilih metode yang cocok untuk tujuan dan bahan mengajar serta
sesuai dengan kemampuan siswa, disamping itu dapat meningkatkan minat
siswa atau semangat belajar siswa, guru juga harus menciptakan proses
4 Rusman. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2010. hlm.v 5 Nurhadi, Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL) dan
penerapannya dalam KBK. Universitas Negeri Malang, Malang, 2003, hlm. 13
4
belajar mengajar yang melibatkan siswa, guru harus memahami dan
mengembangkan berbagai media keterampilan dalam mengajar, serta harus
tepat dalam menggunakan metode yang akan diterapkan.
Fenomena yang telah diuraikan, juga terjadi di SDN Pondok Kacang
Timur 03, menunjukkan bahwa nilai para siswa kurang memenuhi standar
penilaian khususnya untuk pelajaran PKN. Disamping itu kegiatan belajar
mengajar cenderung berpusat pada guru, sebagaian besar aktivitas dilakukan
oleh guru sedangkan siswa hanya menerima sejumlah informasi. Keadaan
seperti itu tidak membiasakan siswa mengembangkan keterampilan proses
berfikir kritis hingga pada akhirnya hasil belajar peserta didik khususnya
pelajaran PKN kurang optimal.
Dilihat dari permasalah tersebut, perlu adanya perbaikan dalam
pembelajaran di kelas melalui penelitian tindakan kelas. Di dalam penelitian,
peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas karena ada permasalahan
yang harus disembuhkan dalam pembelajaran di kelas sesuai dengan data
yang didapatkan sebelumnya. Penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh
peneliti adalah menggunakan model pembelajaran Jigsaw. Peneliti
menggunakan model pembelajaran ini karena disesuaikan dengan standar
kompetensi dan kompetensi dasar, menekankan siswa untuk lebih aktif dan
bertanggung jawab baik secara individual maupun secara kelompok.
Dalam mengajarkan suatu pokok bahasan (materi) tertentu harus
dipilih model pembelajaran yang paling sesuai dengan tujuan yang akan
dicapai.6 Oleh karena itu, dalam memilih suatu model pembelajaran harus
memiliki pertimbangan-pertimbangan. Misalnya materi pelajaran dan tingkat
perkembangan kognitif siswa, sehingga tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan dapat tercapai.
Berdasarkan uraian diatas perlu dilakukan penelitian dengan
menerapkan model pembelajaran Jigsaw. Pembelajaran ini merupakan
pengembangan pengajaran PKN untuk meningkatkan hasil belajar peserta
6 Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Konsep,
Landasan Teoritis-Praktis dan Implementasinya, Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta,
2007, hlm. 9.
5
didik terhadap pelajaran PKN. Kompetensi yang dimaksud adalah perpaduan
dari pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam
kebiasaan berfikir dan bertindak secara terus-menerus dan konsisten sehingga
menjadi kompeten. Bertolak dari pemikiran diatas, maka perlu diadakan
penelitian tentang “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan
Metode Jigsaw Pada Pelajaran PKN Materi Perundang-Undangan
Tingkat Pusat dan Daerah Siswa Kelas V SDN Pondok Kacang Timur
03”.
B. Identifikasi Area Dan Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah dan hasil pengamatan pada kelas V
SDN Pondok Kacang Timur 03 selama tiga bulan, teridentifikasi fokus-fokus
penelitian guna meningkatkan prestasi belajar siswa secara optimal :
1. Hasil belajar siswa kelas V SDN Pondok Kacang Timur 03 pada Mata
Pelajaran PKN masih rendah.
2. Proses pembelajaran yang monoton, karena guru kurang menerapkan
model pembelajaran yang variatif dan menarik.
3. Rendahnya kreativitas siswa dalam proses pembelajaran karena
kurangnya dilibatkan dalam kegiatan belajar mengajar.
4. Siswa kurang mendapatkan informasi Ilmu dari teman
5. Metode yang diterapkan selama ini kurang mengembangkan Akademik
Siswa
6. Hubungan antara sesama siswa kurang erat dalam pembelajaran
C. Pembatasan Fokus Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut maka penelitian ini hanya
difokuskan pada masalah yang berkenaan dengan penerapan metode Jigsaw
yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN
Pondok Kacang Timur 03.
6
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang dan fokus masalah, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Bagaiamanakah proses penerapan Model Pembelajaran Jigsaw dalam
upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran PKN materi
Perundang-Undangan Tingkat Pusat dan Daerah Kelas V SDN Pondok
Kacang Timur 03?
E. Tujuan Dan Kegunaan Hasil Penelitian
1. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut :
a. Memperoleh gambaran tentang proses penerapan model Jigsaw dalam
pembelajaran PKN di kelas V SDN Pondok Kacang Timur 03.
b. Menganalisis pengaruh keberhasilan model Jigsaw terhadap
meningkatnya hasil belajar siswa kelas V SDN Pondok Kacang Timur
03.
2. Kegunaan Penelitian
Sedangkan kegunaan penelitian ini diklasifikasikan menjadi dua kategori:
a. Kegunaan Praktis, meliputi :
1) Bagi guru, penelitian ini dapat menjadi bahan informasi untuk
meningkatkan hasil belajar PKn dengan menggunakan metode
pemberian penguatan.
2) Bagi Siswa, khususnya kelas V Sekolah Dasar, mendorong siswa
aktif dan mampu berkreatifitas dalam belajar serta merasa senang
dalam proses pembelajaran.
3) Bagi sekolah, dapat menjadi bahan pertimbangan dan mendorong
bagi para guru agar lebih focus, berperan aktif, dan professional
7
dalam menyelenggarakan serta memperhatikan proses belajar
siswa di sekolah, hingga siswa termotrivasi belajar.
4) Bagi peneliti, memberikan masukan kepada para peneliti lain yang
berminat lebih variabel yang diselidiki pada penelitian ini baik
untuk bidang PKn dimasa yang akan datang.
b. Kegunaan Teoritis, meliputi :
1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
pengembangan ilmu pengetahuan terutama di bidang pendidikan
2) Hasil penelitian ini digunakan sebagai salah satu referensi dalam
penggunaan model pembelajaraan Jigsaw dalam upaya
meningkatkan hasil belajar siswa.
8
BAB II
KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL INTERVENSI
TINDAKAN
A. Acuan Teori Area dan Fokus Yang di Teliti
1. Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan
Tujuan pendidikan di Indonesia diharapkan dapaat mempersiapkan
perserta didik menjadi warga Negara yang memiliki komitmen kuat dan
konsisten untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI).1
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
maka secara otomatis pola pikir masyarakat berkembang dalam setiap
aspek. Hal ini sangat berpengaruh besar terutama dalam dunia
pendidikan yang menuntut adanya inovasi baru yang dapat menimbulkan
perubahan, secara kualitatif yang berbeda dengan sebelumnya.
Tanggungjawab melaksanakan evaluasi di antaranya terletak pada
penyelenggaraan pendidikan di sekolah, dimana guru memegang peran
utama dan bertanggung jawab menyebarluaskan gagasan baru, baik
terhadap siswa maupun masyarakat melalui proses pengajaran dalam
kelas.
Kenyataan tersebut di atas belum sepenuhnya dipahami kalangan
pendidikan, khususnya guru sekolah dasar. Proses pembelajaran di kelas
sangat membosankan dan membuat peserta didik tertekan. Hal ini juga
terjadi pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Mata
pelajaran PKn ini merupakan suatu mata pelajaran yang bertujuan untuk
menjadikan warga Negara Indonesia yang cerdas, bermartabat, dan aktif
dalam kehidupan dan bernegara.2
1 Ahmad Susanto. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Kencana
Prenadamedia Group. Jakarta. 2013. hlm. 223 2 A Ubaedillah dan abdul Rozak. Pancasila, Demokrasi, Ham, dan Masyarakat
Madani. Kencana Prenadamedia Group. Jakarta. 2012. hlm. 6
9
Istilah pendidikan kewarganegaraan apabila dikaji secara
mendalam berasal dari kepustakaan asing, yang memiliki dua istilah3,
yakni :
1. Civic education, diartikan sebagai :….the foundational course work
in school designed to prepare young citizens for an active role in
their communities in their adult lives (suatu mata pelajaran dasar di
sekolah yang dirancang untuk mempersiapkan warga Negara muda
agar kelak setelah dewasa dapat berperan aktif dalam masyarakatnya)
2. Citizenship education atau education for citizenzship, diartikan
sebagai: ….the more inclusive term and encompasses both these in-
school experience as well as out-of-school or non-formal/informal
learning which takes place in the family, the religious organizations,
the media etc., which help ti shape the totality of the citizen
(merupakan istilah generic yang mencakup pengalaman belajar di
sekolah dan di luar sekolah, seperti yang terjadi di lingkungan
keluarga, dan dalam media yang membantunya untuk menjadi warga
Negara seutuhnya)
2. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang
digunakan sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai
luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia. Nilai luhur
dan moral ini diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku
kehidupan siswa sehari-hari, baik sebagai individu maupun anggota
masyarakatm dan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang
merupakan usaha untuk membekali siswa dengan pengetahuan dan
kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antarwarga dengan
Negara serta pendidikan pendahuluan bela Negara agar menjadi warga
Negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan Negara.4
Menurut Azyumardi Azra (2005), pendidikan kewarganegaraan
adalah pendidikan yang mengkaji dan membahas tentang pemerintah,
konstitusi, lembaga-lembaga demokrasi, rule of law, HAM, hak dan
kewajiban warga Negara serta proses demokrasi. 5
3 Ahmad Susanto. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Kencana
Prenada media Group. Jakarta. 2013. hlm. 224 4 Ibid, hlm 225
5 Ibid. hlm. 226
10
Adapun menurut Zamroni, pendidikan kewarganegaraan adalah
pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk mempersiapkan warga
masyarakat berpikir kritis dan bertindak demokratis.6
Pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan demokrasi yang
bertujuan untuk mendidik generasi muda menjadi warga Negara yang
demokratis dan partisipatif melalui suatu pendidikan yang dialogial.
3. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
Pembelajaran PKn di sekolah dasar dimaksudkan sebagai suatu
proses belajar mengajar dalam rangka membantu peserta didik agar dapat
belajar dengan baik dan membentuk manusia Indonesia yang seutuhnya
dalam pembentukan karakter bangsa yang diharapkan mengarah pada
pancasila, UUD, dan norma-norma yang berlaku di masyarakat yang
diselenggarakan selama enam tahun.
Kenapa PKn itu perlu diajarkan kepada anak, sedikitnya ada tiga
alas an yang melandasinya, sebagaimana dikemukakan oleh Djahiri
(1996) yang telah dikutip oleh Ahmad Susanto (2013:228), yaitu :
1. Bahwa sebagai makhluk hidup, manusia bersifat multikodrati dan
multifungsi-peran (status); manusia bersifat multikompleks atau
neopluralistis. Manusia memiliki kodrat ilahi, social, budaya,
ekonomi, dan politik.
2. Bahwa setiap manusia memiliki : sense of.. atau value of.. dan
conscience of… sense of.. menunjukkan integritas atau keterkaitan
atau kepedulian manusia akan sesuatu. Sesuatu ini bias materi,
immaterial, atau kondisional atau waktu.
3. Bahwa manusia ini unik (uniqe human). Hal ini karena potensinya
yang multipotensi dan fungsi peran serta kebutuhan atau human
desire yang multiperan serta kebutuhan.
4. Tujuan Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
Tujuan pembelajaraan PKn di sekolah dasar adalah untuk
membentuk watak atau karateristik warga Negara yang baik. Tujuan
6 A Ubaedillah dan abdul Rozak. Pancasila, Demokrasi, Ham, dan Masyarakat
Madani. Kencana Prenadamedia Group. Jakarta. 2012. hlm. 15
11
mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan adalah untuk menjadikan
siswa agar :
1. Mampu berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi
persoalan hidup maupun isu kewarganegaraan di negaranya.
2. Mampu berpartisipasi dalam segala bidang kegiatan, secara aktif dan
bertanggungjawab, sehingga bisa bertindak secara cerdas dalam
semua kegiatan.
3. Bisa berkembang secara positif dan demokratis, sehingga mamou
hidup bersama dengan bangsa lain di dunia dan mampu berinteraksi,
serta mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
dengan baik. Hal ini akan mudah tercapai jika pendidikan nilai dan
norma tetap ditanamkan pada siswa sejak usia dini karena jika siswa
sudah memiliki nilai norma yang baik, maka tujuan untuk mencapai
warga Negara yang baik akan mudah terwujudkan.7
5. Pengertian Belajar
“Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya”.8
Skinner berpandangan bahwa belajar adalah suatu perilaku. Pada
saat orang belajar, maka responsnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila
ia tidak belajar maka responnya menurun. Sedangkan menurut Gagne
belajar merupakan kegiatan yang kompleks. Hasil belajar berupa
kapabilitas. Setelah belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan,
sikap, dan nilai.”9
Menurut R. Gagne (1989), belajar dapat didefinisikan sebagai suatu
proses di mana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat
pengalaman. Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak
dapat di pisahkan satu sama lain. Dua konsep ini menjadi terpadu dalam
7 Ibid. hlm. 233 8 Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta.
Jakarta. 2010. hlm. 2 9 Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta.
2009. hlm. 9
12
satu kegiatan di mana terjadi interaksi antara guru dengan siswa, serta
siswa dengan siswa pada saat pembelajaran berlangsung.10
Setiap siswa memiliki perbedaan antara yang satu dengan yang lain
dalam aspek fisik, pola berpikir, dan cara-cara merespons atau
mempelajari sesuatu yang baru. Dalam konteks belajar, setiap siswa
memiliki kelebihan dan kekurangan dalam menyerap pelajaran. Anak-
anak dapat belajar dengan baik dari pengalaman mereka, mereka belajar
dengan cara melakukan, menggunakan indera mereka, menjelajahi
lingkungan, baik lingkungan berupa benda, tempat serta peristiwa-
peristiwa di sekitar mereka.
Mereka belajar dari pengalaman langsung dan pengalaman tidak
nyata maupun juga belajar dari bentuk-bentuk pengalaman yang
menyentuh pengalaman mereka. Keterlibatan yang aktif dengan obyek-
obyek atau gagasan-gagasan tersebut dapat mendorong aktivitas mental
mereka untuk berfikir, menganalisa, menyimpulkan dan menemukan
pemahaman konsep baru dan mengintegrasikannya dengan konsep yang
mereka ketahui sebelumnya.
6. Pengertian Pembelajaran
Kata pembelajaran merupakan perpaduan dari dua aktivitas belajar
dan mengajar. Aktivitas belajar secara metodologis cenderung lebih
dominan pada siswa, sementara mengajar secara instruksional dilakukan
oleh guru. Jadi istilah pembelajaran adalah ringkasan dari kata belajar
dan mengajar. Dengan kata lain, pembelajaran adalah penyederhanaan
dari kata belajar mengajar (BM), proses belajar mengajar (PBM), atau
kegiatan belajar mengajar (KBM).11
10 Ahmad Susanto. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Kencana
Prenadamedia Group. Jakarta. 2013. hlm. 1 11 Ibid. hlm. 18
13
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003,
pembelajaran diartikan sebagai proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.12
Berdasarkan pengertian di atas, pembelajaran merupakan bantuan
yang diberikan pendidik kepada peserta didik agar terjadi proses
pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan, kemahiran, dan tabiat,
serta pembentukan sikap dan keyakinan kepada peserta didik.
7. Metode Pembelajaran
a. Pengertian Metode Pembelajaran
Menurut Nana Sudjana Metode pembelajaran ialah cara yang
dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat
berlangsungnya pengajaran. Menurut M. Sobri Sutikno menyatakan bahwa
Metode pembelajaran adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran yang
dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses pembelajaran pada diri siswa
dalam upaya untuk mencapai tujuan. Menurt Gerlach dan Elly Metode
pembelajaran dapat diartikan sebagai rencana yang sistematis untuk
menyampaikan informasi.13
Berdasarkan definisi/pengertian metode pembelajaran yang
dikemukakan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa metode
pembelajaran merupakan suatu cara atau strategi yang dilakukan oleh
seorang guru agar terjadi proses belajar pada diri siswa untuk mencapai
tujuan.
Untuk melaksanakan proses pembelajaran yang aktif, guru harus
menentukan metode pembelajaran yang tepat. Pertimbangan pokok dalam
menentukan metode pembelajaran terletak pada keaktifan proses
pembelajaran. Tentu saja, orientasinya pada siswa belajar secara optimal.
Jadi, metode pembelajaran yang digunakan pada dasarnya hanya berfungsi
sebagai bimbingan agar siswa belajar. Metode pembelajaran ini ditujukan
12 Ibid. hlm. 19 13
Ahmad. Definisi Metode Pembelajaran.
http://mtk2012unindra.com/2015/25/definisi-metode-pembelajaran-
menurut.html. Diakses pada Jum’at, 25 September 2015, pukul 09.46 WIB
14
untuk bimbingan belajar dan memungkinkan setiap individu siswa dapat
belajar sesuai dengan bakat dan kemampuan masing-masing.
Metode pembelajaran menekankan proses belajar siswa secara aktif
dalam upaya memperoleh kemampuan hasil belajar. Pemilihan metode
pembelajaran tentunya harus menghindari upaya penuangan ide kepada
siswa. Guru seharusnya memikirkan cara (metode) yang membuat siswa
dapat belajar secara optimal. Dalam arti sesuai dengan tingkat kemampuan
masing-masing. Belajar secara optimal dapat dicapai jika siswa aktif di
bawah bimbingan guru yang aktif pula.14
Proses pembelajaran menuntut guru dalam merancang berbagai
metode pembelajaran yang memungkinkan terjadinya proses pembelajaran
pada diri siswa. Rancangan ini merupakan acuan dan panduan, baik bagi
guru itu sendiri maupun bagi siswa. Keaktifan dalam pembelajaran
tercermin dari kegiatan, baik yang dilakukan guru maupun siswa dengan
menggunakan ciri-ciri berikut15
:
1) Adanya keterlibatan siswa dalam menyusun atau membuat
perencanaan, proses pembelajaran, dan evaluasi.
2) Adanya keterlibatan intelektual-emosional siswa, baik melalui
kegiatan mengalami, menganalisis, berbuat, dan pembentukan sikap.
3) Adanya keikutsertaan siswa secara kreatif dalam menciptakan situasi
yang cocok untuk berlangsungnya proses pembelajaran.
4) Guru bertindak sebagai fasilitator (pemberi kemudahan) dan
koordinator kegiatan belajar siswa, bukan sebagai pengajar
(instruktur), yang mendominasi kegiatan kelas. Biasanya
menggunakan berbagai metode, media, dan alat secara bervariasi.
b. Metode Jigsaw
Model ini dikembangkan dan di uji coba oleh Elliot Aronson
dan teman-temannya di Universitas Texas.
Arti Jigsaw dalam bahasa Inggris adalah gergaji ukir dan ada
juga yang menyebutnya dengan istilah puzzle yaitu sebuah teka-teki
menyusun potongan gambar. Pembelajaran kooperatif model Jigsaw
ini mengambil pola cara bekerja sebuah gergaji ( zig-zag ), yaitu
14
Hamdani. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia. 2011. hlm.
82. 15
Ibid. hlm. 82.
15
siswa melakukan suatu kegiatan dengan cara bekerja sama dengan
siswa lain untuk mencapai tujuan bersama.
Pada dasarnya, dalam model ini guru membagi satuan informasi
yang menjadi komponen-komponen lebih kecil. Selanjutnya, guru
membagi siswa ke dalam kelompok belajar kooperatif yang terdiri
dari empat orang siswa sehingga setiap anggota bertanggung jawab
terhadap penguasaan setiap komponen/subtopic yang ditugaskan
guru dengan sebaik-baiknya.
Model pembelajaran kooperatif model Jigsaw adalah sebuah
model belajar kooperatif yang menitikberatkan pada kerja kelompok
siswa dalam bentuk kelompok kecil. Seperti diungkapkan oleh Lie
bahwa “Pembelajaran kooperatif model Jigsaw ini merupakan model
belajar kooperatif dengan cara siswa belajar dalam kelompok kecil
yang terdiri dari empat sampai enam orang secara heterogen dan
siswa bekerja sama saling ketergantungan positif dan bertanggung
jawab secara mandiri”. 16
Pembelajaran dengan metode Jigsaw ini banyak memiliki
kesempatan untuk mengemukakan pendapat dan mengolah informasi
yang didapat dan dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi,
anggota kelompok bertanggung jawab terhadap keberhasilan
kelompoknya dan ketuntasan bagian materi yang dipelajari dan dapat
menyampaikan informasinya kepada kelompok lain.
Pembelajaran dengan metode Jigsaw berebeda dengan metode
pembelajaran yang lain. Proses pembelajaran jigsaw yang lebih
menekankan kepada proses kerjasama dalam kelompok. Tujuan yang
dicapai tidak hanya kemampuan akademik dalam pengertian
penguasaan materi tersebut, tetapi adanya kerja sama yang menjadi
ciri khas dari pembelajaran kooperatif metode Jigsaw.
16
Rusman. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2010.
hlm. 218.
16
c. Kelebihan dan Kekurangan Metode Jigsaw
Setiap metode pembelajaran mempunyai keunggulan dan
kelemahan masing-masing. Tidak ada suatu metode pembelajaran
pun yang dianggap ampuh untuk segala situasi. Suatu metode
pembelajaran dapat dipandang ampuh untuk suatu situasi, namun
tidak ampuh untuk situasi lain. Oleh karena itu, sering terjadi
pembelajaran dilakukan dengan berbagai metode pembelajaran
secara bervariasi. Kelebihan dan kekurangan metode jigsaw adalah
sebagai berikut 17
:
1) Kelebihan metode jigsaw
a. Dapat mengembangkan tingkah laku kooperatif
b. Menjalin/mempererat hubungan yang lebih baik antar siswa
c. Dapat mengembangkan kemampuan akademis siswa
d. Siswa lebih banyak belajar dari teman mereka dalam belajar
kooperatif dari pada guru
2) Kelemahan metode jigsaw
a. Guru dan siswa kurang terbiasa dengan metode ini karena
masih terbawa kebiasaan menggunakan metode
konvensional, dimana pemberian materi terjadi secara satu
arah.
b. Memerlukan waktu yang relatif lama.
c. Tidak efektif untuk siswa yang banyak
d. Memerlukan perhatian dan pengawasan ekstra ketat dari guru
e. Memerlukan persiapan yang matang
d. Langkah-Langkah Pembelajaran Jigsaw
Langkah-langkah pembelajaran jigsaw sebagai berikut :18
1) Pilihlah materi yang dapat dibagi menjadi beberapa segmen
2) Bagi siswa menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jumlah
segmen yang ada
3) Setiap kelompok mendapat tugas membaca dan memahami materi
yang berbeda-beda
17 Nurhadi, dkk. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK,
Malang: UM Press. 2004. hal. 56. 18 Ibid. hlm. 60
17
4) Setiap kelompok mengirimkan anggotanya ke kelompok lain
untuk menyampaikan apa yang telah mereka pelajari dikelompok.
5) Kembalikan suasana kelas seperti semula kemudian tanyakan
sekiranya ada persoalan dalam kelompok
6) Beri siswa beberapa pertanyaan untuk mengecek pemahaman
mereka terhadap materi
Jadi dari perpaduan metode ini menghasilkan langkah-langkah seperti
dibawah ini:
1) Siswa dibentuk menjadi lima kelompok
2) Setiap anak mendapat bahan ajar dari guru untuk dipelajari
3) Setiap anak harus membuat 1-2 pertanyaan untuk dikumpulkan di
depan kelas.
4) Setiap kelompok mendapat materi yang berbeda
5) Setiap kelompok mempelajari materi tersebut
6) Semua kelompok saling mengirimkan anggota kelompoknya ke
kelompok lain untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka di
kelompok awal
7) Kemudian kelompok kedua ini dinamakan kelompok ahli
8) Setelah kelompok ahli berdiskusi, maka pertanyaan yang tadi di
kumpulkan di depan kelas dibahas satu persatu
9) Guru memberikan klarifikasi
8. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah
melalui kegiatan belajar.19
Kernampuan berprestasi atau unjuk hasil
belajar merupakan suatu puncak proses belajar. Pada tahap ini siswa
membuktikan keberhasilan belajar. Siswa menunjukkan bahwa ia telah
mampu memecahkan tugas-tugas belajar, atau mentransfer hasil belajar.20
Pembelajaran berdasarkan masalah (Prolem Based Learning)
dirancang untuk membantu guru memberikan informasi sebanyak-
banyaknya kepada siswa. Pembelajaran PBL dikembangkan untuk
19 Ahmad Susanto. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Kencana
Prenadamedia Group. Jakarta. 2013. Hlm. 5. 20
Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Depertemen
P&K dan Rineka Cipta, 1999, hal. 243
18
membantu siswa mengembangkan kemampuan perfikir, pemecahan
masalah dan keterampilan intelektual.21
Semua hasil belajar merupakan bahan yang berharga bagi guru dan
siswa. Bagi guru hasil belajar siswa di kelas berguna untuk melakukan
perbaikan tindak mengajar dan evaluasi. Dalam hal ini dapat dilihat dari
ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik sebagai berikut:22
a) ranah kognitif (cognitive domain), ranah ini berkenan dengan hasil
belajar yang meliputi enam aspek yaitu pengetahuan (knowledge),
pemahaman (comprehension), penerapan (application), analisis
(analysis), sintesis (synthesis) dan evaluasi (evaluation).
b) ranah afektif, ranah ini berkaitan dengan hasil belajar yang meliputi
aspek penerimaan, partisipasi, penilai/penentu sikap, organisasi, dan
pembentukan pola hidup.
c) ranah Psikomotorik, ranah ini berkenaan dengan hasil belajar yang
meliputi, persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan yang
terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian pola gerakan, dan
kreativitas.
Berdasarkan tiga ranah yang telah diijabarkan diatas maka yang
diteliti dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif dan afektif. Hasil
belajar kognitif ini dapat diketahui melalui hasil belajar siswa yang
diperoleh dari tes formatif yang diberikan pada akhir 1 dan siklus II.
Sedangkan hasil belajar afektif ini dapat diperoleh dari pengamatan yang
dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung berupa keaktifan
siswa dalam diskusi baik dalam bertanya atau menjawab pertanyaan dari
guru ataupun teman.
Hasil belajar antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya tidak
sama. Perbedaan hasil belajar ini dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-
faktor yang menyebabkan perbedaan hasil belajar meliputi faktor intemal
dan eksternal.
a) Faktor Internal, faktor intemal ini terdiri dari:
21
Muslim Ibrahim dan Mohammad Nur. Pembelajaran Berdasarkan Masalah.
Surabaya: Unesa Press, 2005, hal. 7 22
Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Departemen
P&K dan Rineka Cipta, 1999, hlm. 256-257
19
1) Psikologi, yang meliputi intelegensi, motivasi belajar, minat,
perasaan kondisi akibat keadaan sosial, kultural, dan ekonomi.
2) Fisiologi, meliputi kesehatan jasmani.
b) Faktor Eksternal, faktor eksternal terdiri dari:
1) Proses belajar di sekolah meliputi: kurikulum pembelajaran,
disiplin sekolah, fasilitas belajar, dan pengelompokan siswa.
2) Sosial, meliputi: sistem, sekolah, status sosial sekolah siswa,
interaksi pengajar dengan siswa.
9. Ciri-Ciri Prestasi Belajar
Jadi secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan
tingkah laku yang terbentuk dari hasil interaksi seseorang dengan
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-
perubahan itu akan dinyatakan dalam seluruh aspek tingkah laku. Salah
satu indikator wujud perubahan dari hasil belajar di sekolah adalah
prestasi belajar yang diformulasikan menjadi angka-angka di dalam rapor
atau daftar nilai siswa. Djamarah mengungkapkan pengertian ciri-ciri
prestasi belajar sebagai berikut :
a) Prestasi belajar merupakan tingkah laku yang dapat diukur. Untuk
mengukur tingkah laku tersebut dapat digunakan tes prestasi belajar.
b) Prestasi menunjuk kepada individu sebagai sebab, artinya individu
sebagai pelaku.
c) Prestasi belajar dapat dievaluasi tinggi rendahnya, baik berdasarkan
atas kriteria yang ditetapkan terlebih dahulu atau ditetapkan menurut
standar yang dicapai oleh kelompok.
d) Prestasi belajar menunjuk kepada hasil dari kegiatan yang dilakukan
secara sengaja dan disadari.
Dari uraian prestasi dan belajar di atas, penulis dapat menyimpulkan
bahwa prestasi belajar adalah hasil maksimal yang diperoleh siswa
setelah mengalami proses belajar di sekolah berupa perubahan atau
pengembangan aspek pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan
penerapan (psikomotorik) yang dinyatakan dengan angka.
20
10. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Dalam proses belajar siswa banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor,
yang dapat memepengaruhi prestasi belajar siswa. faktor yang dapat
mempengaruhi hasil belajar23
yaitu:
a. Faktor Internal, yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani;
b. Faktor Eksternalm, kondisi lingkungan di sekitar siswa;
c. Faktor Pendekatan Belajar, upaya belajar siswa yang meliputi
strategi dan metode yang digunakan;
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar baik berasal dari
dirinya (internal) maupun dari luar dirinya (eksternal) hakikatnya
merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor tersebut. Oleh karena
itu, pengenalan guru terhadap faktor yang dapat mempengaruhi prestasi
belajar penting sekali dalam rangka membantu siswa mencapai prestasi
belajar yang seoptimal mungkin dengan kemampuannya masing-masing.
B. Hasil Penelitian Yang Relevan
Sebagai bahan penguat penilaian tentang implementasi pembelajaran
dengan penerapan metode Jigsaw dalam meningkatkan hasil belajar PKn
siswa kelas V (lima) SDN Pondok Kacang Timur 03, penulis mengutip 2
(dua) penelitian yang relevan, antara lain :
a) Dalam skripsi yang berjudul: “Meningkatkan Hasil Belajar Ips Pada
Materi Koperasi dengan Model Kooperatif Tipe Jigsaw Bagi Siswa Kelas
IV SD Negeri 2 Traji” disusun oleh Rizky Dwi Putranto (08108244129),
Jurusan pendidikan Pendidikan Pra Sekolah Dan Sekolah Dasar Fakultas
Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta Tahun 2012. Hasil
penelitian itu menyimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunkan
metode Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas IV
(empat) di SD Negeri 2 Traji.24
23 Muhibbinsyah. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2011
hlm 129 24
Skripsi, Rizky Dwi Putranto. Peningkatan Hasil Belajar IPS dengan
Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada Siswa Kelas IV SDN
21
b) Dalam skripsi yang berjudul: “Peningkatan Hasil Belajar IPS dengan
Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada Siswa Kelas IV
SDN Mojosari 03 Puger-Jember Tahun Pelajaran 2011-2012” disusun
oleh Ferry Krisdiantoro (090210204128), Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember 2011.
Berdasarkan Hasil penelitian itu dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
dengan menggunakan metode Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik di SDN Mojosari 03 Puger-Jember.25
C. Hipotesis Tindakan
Dengan memperhatikan landasan teori sebagaimana telah dipaparkan di atas,
maka hipotesis dari penelitian ini adalah: “Meningkatnya Prestasi Belajar
Siswa dengan menerapkan metode Jigsaw pada pelajaran PKn Materi
Perundang-Undangan Tingkat Pusat dan Daerah Siswa Kelas V SDN Pondok
Kacang Timur 03”.
Mojosari 03 Puger-Jember Tahun Pelajaran 2011-2012 Universitas Jember,
2012. 25
Skripsi, Ferry Krisdiantoro. Peningkatan Hasil Belajar IPS dengan
Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada Siswa Kelas IV SDN
Mojosari 03 Puger-Jember Tahun Pelajaran 2011-2012. Universitas Jember,
2011.
22
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SDN Pondok Kacang Timur 03, yang
beralamat di Jl. Pondok Kacang Timur No. 06. Waktu penelitian dilaksanakan
pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016 pada Tanggal 19 sampai dengan
20 bulan Oktober 2015.
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas
(Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian
yang dilakukan oleh seorang guru di dalam kelas yang tujuannya untuk
meneliti dan memperbaiki system pembelajaran yang ada di kelas. Dengan
melakukan penelitian tindakan kelas, guru juga dapat memperbaiki praktik
pembelajaran yang dilakukan menjadi lebih berkualitas dan lebih efektif.1
2. Rancangan Siklus Penelitian
Model Kurt Lewin menjadi acuan pokok atau dasar dari berbagai
model penelitian tindakan (action research), terutama penelitian tindakan
kelas (Classroom Action Research). Dialah orang pertama yang
memperkenalkan istilah action research. konsep pokok action research
menurut Kurt Lewin yang dikutip oleh Wijaya Kusumah dan Dedi
Dwitagama terdiri empat komponen, yaitu : Perencanaan (Planning),
tindakan (Acting), pengamatan (observing), dan refleksi (Reflecting).2
Hubungan keempat komponen itu dipandang sebagai satu siklus.
Sedangkan menurut model Kemmis & McTaggart merupakan
pengembangan pengembangan dari konsep dasar yang diperkenalkan Kurt
Lewin seperti yang diuraikan diatas, hanya saja komponen tindakan
1 M. Asrori. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung, Wacana Prima, 2009, hlm. 4.
2 Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta, Indeks, 2012, hlm. 27
23
(acting) dan pengamatan (observing) dijadikan satu kesatuan karena
keduanya merupakan tindakan yang tidak terpisahkan, terjadi dalam waktu
yang sama.3
Model kurt Lewin dan Kemmis & McTaggart pada saat ini banyak
digunakan oleh para guru. Selain mudah pelaksanaannya, juga sangat
sederhana sehingga banyak guru yang memakai kedua model itu. Namun
yang lebih banyak dipakai pada saat ini adalah model PTK dari Kurt
Lewin. Mengapa ? Karena model Kurt Lewin sangat mudah
dipahami oleh guru dalam meneliti melalui PTK di sekolah.4
Dengan demikian dari berbagai rancangan siklus penelitian ini yang
peneliti gunakan adalah rancangan penelitian yang dikembangkan oleh
Kurt Lewin.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Pondok Kacang Timur 03,
Jumlah Siswa Sebanyak 39 siswa terdiri dari 22 siswa laki-laki, dan 17 siswa
perempuan.
D. Peran Dan Posisi Peneliti Dalam Penelitian
Peran peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai pelaksana utama, maka
pada prapenelitian, peneliti melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran
PKN di kelasnya, kemudian membuat perencanaan tindakan yang akan di
lakukan di kelas tempat mengajar.
Adapun posisi peneliti dalam PTK ini adalah sebagai posisi utama. Peneliti
melakukan langsung apa yang akan di tingkatkan di kelas tersebut. Peneliti
merasakan dan melakukan refleksi dari pembelajaran yang dilakukan
sehingga berdasarkan itulah peneliti melakukan penelitian. Selain itu juga
peneliti berperan sebagai pembuat laporan dari apa yang dilaksanakan dan
observasi yang dibantu teman sejawat dan Kepala Sekolah.
3 Ibid. Hlm. 28
4 Ibid. Hlm. 29
24
E. Tahapan Intervensi Tindakan
Tahapan pelaksanaan tindakan terdiri dari dari beberapa siklus, yang
tergantung pada tingkat penyelesaian masalah. Tiap siklus terdiri dari empat
kegiatan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Pada
setiap siklus dilakukan beberapa tindakan , yang digambarkan sebagai berikut
:
1. Pra Tindakan
Penelitian melakukan pengamatan kegiatan belajar mengajar terlebih
dahulu tehadap kegiatan pembelajaran PKN di kelas V SDN Pondok
Kacang Timur 03
Wawancara guru yang mengajar bidang studi PKN kelas V untuk
mengetahui permasalahan yang dihadapi siswa
2. Tindakan Riil
Tahap Perencanaan
Peneliti membuat acuan program pembelajaran berupa Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menerapkan pembelajaran
kooperatif jigsaw, membuat instrument berupa tes, pembagian
kelompok, menyiapkan sumber belajar, menyiapkan alat peraga.
Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan dalam penelitian ini yaitu menerapkan
tindakan yang mengacu pada scenario pembelajaran atau Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Tindakan pertama yaitu
pembukaan di lanjutkan dengan kegiatan inti yaitu pembagian
kelompok , membagikan tugas/materi, membentuk kelompok ahli,
mendiskusikan tugas/materi pada kelompok ahli, menjelaskan
materi/tugas kepada kelompok asal, mempresentasikan hasil
kelompok, memberikan pertanyaan atau tanggapan atau evaluasi lalu
dilanjutkan dengan kegiatan penutup menyimpulkan pelajaran dan di
akhir siklus diadakan tes berupa posttest dan refleksi. Pada saat
bersamaan kegiatan ini juga disertai dengan observasi.
25
Tahap Pengamatan
Pada tahap ini melakukan pengamatan terhadap pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw. Pengamatan menggunakan lembar observasi
siswa , lembar observasi guru, dan catat lapangan untuk mengamati
tindakan selama proses pembelajaran. Lembar observasi digunakan
untuk mengamati semua yang terjadi ketika pembelajaran
berlangsung. Pengamatan dilakukan pula dengan foto sebagai bukti
otentik.
Tahap Refleksi
Refleksi pada proses pembelajaran dilakukan apabila hasil yang di
dapat kurang maksimal. Tahap refleksi pada penelitian ini meliputi:
1. Melakukan analisis data mengenai proses, masalah dan hambatan
yang terjadi ketika proses pembelajaran
2. Memperbaiki pelaksanaan tindaka sesuai hasil analisis atau
evaluasi untuk digunakan pada siklus berikutnya.
Keputusan
Pada tahap ini dilakukan pengambilan keputusan ketercapaian hasil
intervensi penelitian. Siklus II dilakukan dengan segala perbaikan
kekurangan yang ada pada siklus I yang dibahas pada refleksi. Jika
belum ada peningkatan hasil belajar dan belum memenuhi syarat
KKM yang ditentukan maka siklus dilanjutkan, akan tetapi jika sudah
ada peningkatan hasil belajar dan sudah memenuhi KKM maka
penelitian dihentikan atau tidak dilanjutkan ke siklus berikutnya.
F. Hasil Intervensi Tindakan yang di Harapkan
Hasil yang diharapkan dari tahapan intervensi tindakan kelas meliputi:
1. Hasil Belajar PKN
Dari intervensi tindakan kelas diperoleh data hasil belajar yang diambil
dari hasil tes yang meliputi pencapaian penguasaan konsep materi PKN
melalui metode Jigsaw. Keberhasilan pencapaian tindakan intervensi kelas
26
bila pencapaian standar ketuntasan kompetensi minimal (KKM) mencapai
nilai minimal 7.
2. Metode Jigsaw
Berdasarkan hasil observasi dan angket yang menyangkut proses
pembelajaran melalui Metode Jigsaw diharapkan keterlibatan siswa dalam
proses pembelajaran untuk aktif dan mau mengikuti dengan antusias
melalui pembelajaran dengan pedoman LKS. Tingkat keberhasilan
penerapan metode Jigsaw tercapai apabila aktivitas guru dalam
mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran, serta
keikutsertaan siswa dalam proses pembelajaran meningkat dalam setiap
siklusnya yang dilaksanakan sesuai dengan target dan tujuannya.
G. Data dan Sumber Data
1. Data
Data hasil penelitian meliputi:
(a) Hasil belajar PKN berupa skor hasil tes.
(b) Pembelajaran melalui metode Jigsaw berupa hasil observasi lapangan
dan angket baik untuk aktivitas guru maupun siswa.
2. Sumber Data
a) Hasil belajar PKN yang diperoleh dari instrument/tes hasil belajar
siswa.
b) Pembelajaran melalui metode Jigsaw yang diperoleh dari observasi
lapangan dan angket baik untuk aktivitas guru maupun siswa.
H. Instrumen Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini ada beberapa instrument pengumpulan data yang
digunakan yaitu:
1. Lembar Observasi
Lembar observasi yang digunakan ada dua macam:
a. Lembar observasi siswa
Lembar observasi siswa digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa
selama kegiatan pembelajaran berlangsung
27
b. Lembar observasi guru
Lembar observasi diisi oleh seorang observer guna mengamati
kegiatan peneliti dalam penerapan problem based learning
2. Lembar Test
Test merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa
dalam memahami dan menguasai materi yang sudah dipelajari.
I. Teknik Pengumpulan Data
Instrumen yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Test Hasil Belajar
Data hasil belajar diperoleh dari hasil evaluasi dengan menggunakan test
yang telah disiapkan.
2. Lembar Observasi Aktivitas Siswa dan Guru
3. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai data
tentang metode yang digunakan guru dalam menyampaikan bahan
pembelajaran PKN, serta situasi dan lingkungan sekolah dan
latarbelakang objek penelitian seperti sejarah singkatnya berdirinya SDN
Pondok Kacang Timur 03.
4. Data mengenai aktivitas siswa diperoleh dengan menggunakan lembar
observasi siswa yang diisi oleh observer ketika proses pembelajaran
berlangsung dan dituliskan di lembar observasi yang telah dibuat.
Sedangkan, data aktivitas guru dalam mengajar diisi oleh teman sejawat,
mengamati dan melihat kekurangan - kekurangan pada saat proses
pembelajaran berlangsung.
J. Teknik Pemeriksaan Ketercapaian
Untuk mengetahui tingkat ketercapaian setelah menggunakan metode
Jigsaw, peneliti melakukan observasi langsung ke kelas selama dua kali
pertemuan atau dua kali siklus. Karena dalam penelitiian Tindakan kelas
jangka waktu untuk satu siklus tergantung dari materi yang dilaksanakan.
28
Setelah itu, peneliti memberikan posttest dan pretest pada setiap siklus.
Instrumennya berupa pertanyaan soal pilihaan ganda sebanyak 15 butir.
K. Analisis Dan Interpretasi Data
Setelah data terkumpul maka dilakukan teknik analisis data, yaitu
peneliti memberi uraian mengenai hasil penelitian. Menganalisis data
merupakan suatu cara yang digunakan peneliti untuk menguraikan data yang
diperoleh agar dapat dipahami bukan hanya orang yang meneliti, tetapi juga
orang lain yang ingin mengetahui hasil penelitian.
Data yang didapat berupa hasil belajar siswa pada ranah kognitif,
lembar observasi kegiatan siswa dan guru pada proses pembelajaran, catatan
lapangan, dan respon siswa terhadap pembelajaran dengan penerapan metode
jigsaw. Dalam menganalisis data hasil belajar pada aspek kognitif atau
penguasaan konsep menggunakan analisis deskriptif dari siklus menggunakan
gain skor. Gain adalah selisih antara nilai post-test dan pre-test. Gain
menunjukan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah
pembelajaran yang dilakukan guru.
Untuk mengetahui nilai tersebut, menggunakan Normalized Gain,
yaitu :
Dengan
kategori :
G tinggi : nilai (g) > 0,70
G sedang : 0,70 > (g) > 0.3
G rendah : nilai (g) < 0.3
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan
Seperti yang telah dikemukakan, bahwa penelitian yang dilakukan oleh
peneliti merupakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang memiliki
N – Gain =
29
tahapan-tahapan dalam siklusnya. Tahapan tersebut meliputi perncanaan,
tindakan, pengamatan/pengumpulan data dan refleksi. Sedangkan prosedur
pelaksanaan perbaikan apabila setelah tindakan siklus I selesai dan jika hasil
penelitian telah mencukupi indikator keberhasilan maka dicukupkan dan
dianggap penelitian tindakan kelas telah berhasil dilaksanakan.
30
BAB IV
DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SDN Pondok
Kacang Timur 03 Pondok Aren, Tangerang Selatan. Sedangkan yang
dijadikan sebagai kelas pelaksanaan penelitian adalah kelas V B yang
berjumlah 39 Orang.
a. Visi dan Misi SDN Pondok Kacang Timur 03
Di bawah ini adalah Visi dan Misi SDN Pondok Kacang Timur 03
Sebagai berikut :
1) Visi
“Menciptakan Generasi Bangsa Yang Cerdas, Disiplin, dan
Berakhlak Mulia”
2) Misi
“Menanggulangi kebodohan untuk meraih cita-cita dan
membangun komunikasi yang baik di antara warga sekolah”
b. Keadaan Guru dan Siswa SDN Pondok Kacang Timur 03
1) Guru dan Jumlah Karyawan
Jumlah tenaga pengajar berikut kepala sekolah, staf pengurus
tata usaha, dan tenaga lainnya yang ada di SDN Pondok
Kacang Timur 03 berjumlah 27 Orang. Rinciannya adalah 25
Orang tenaga pengajar Termasuk kepala sekolah, satu orang
tenaga tata usaha, satu orang pesuruh dan satu orang penjaga
sekolah. Guru kelas V adalah Ibu Siti Solechah, S.Pd.SD
31
Tabel 4.1
Data Kedaan Guru
No Nama Pendidikan Jabatan
1 Abedih, S.Pd S1 Kepala Sekolah
2 Sutinah, S.Pd.SD S1 Guru
3 Kamelia, S.Pd.SD S1 Guru
4 Erdinah, S.Pd.SD S1 Guru
5 Romenih, S.Pd.SD S1 Guru
6 Icih Sunarsih, S.Pd.SD S1 Guru
7 Amsari, A.Ma.Pd S1 Guru
8 Mistar Setiawan, A.Ma.Pd S1 Guru
9 Rakmawati, S.Pd.SD
10 Siti Solechah, S.Pd.SD
11 Siti Fatimah, S.Pd.SD S1 Guru
12 Rosadah, S.Pd S1 Guru
13 Atiah, S.Pd.SD S1 Guru
14 Rohmat, S.Pd.I S1 Guru
15 Dian Widiastuti, S,Pd.SD S1 Guru
16 Hendra, S.Pd.I S1 Guru
17 Cahyani Andayani, S.Pd S1 Guru
18 Taufik Komar, S.Pd S1 Guru
19 Mumul Gusdiyana, S,Pd.SD S1 Guru
20 Emiluddin S,Kom S1 Guru
21 Yunisah Nurhikmah SMA Guru
22 Siti Mutmainnah, S.Pd.I S1 Guru
32
23 Suci Mayasari DIII Guru
24 Dwi Oktaviani, S,Pd S1 Guru
25 Fahmi Darmawan SMK Guru
25 Rachmat Firdaus SMA Penjaga Sekolah
26 H. Nursin SD Penjaga Sekolah
2) Keadaan Siswa
Jumlah siswa SDN Pondok Kacang Timur 03 adalah sebanyak 568 siswa
yang terdiri dari kelas I sebanyak 104, kelas II sebanyak 101, kelas III
sebanyak 99, kelas IV sebanyak 97, kelas V sebanyak 88, kelas VI sebanyak
85
Table 4.2
DAFTAR JUMLAH SISWA SDN PONDOK KACANG TIMUR 03
No Kelas
Jenis Kelamin Jumlah
Laki-Laki Perempuan
1 I A 15 18 33
2 I B 16 19 35
3 I C 18 17 35
4 II A 10 20 30
5 II B 11 18 29
6 II C 20 22 42
7 III A 15 17 32
8 III B 13 16 29
9 III C 21 17 38
10 IV A 16 12 28
11 IV B 16 17 33
12 IV C 15 16 31
13 V A 28 21 49
14 V B 22 17 39
15 VI A 14 14 28
16 VI B 15 12 27
17 VI C 16 14 30
Jumlah 281 287 568
33
3) Sarana dan Prasarana
Tabel 4.3
Sarana Dan Prasarana SDN Pondok Kacang Timur 03
No Jenis Fasilitas Jumlah Kondisi
1 Ruang kepala Sekolah 1 Ruang Baik
2 Ruang Guru 1 Ruang Baik
3 Ruang TU 1 Ruang Baik
4 Ruang Kelas I 3 Ruang Baik
5 Ruang Kelas II 3 Ruang Baik
6 Ruang Kelas III 3 Ruang Baik
7 Ruang Kelas IV 3 Ruang Baik
8 Ruang Kelas V 2 Ruang Baik
9 Ruang Kelas VI 3 Ruang Baik
10 Ruang Lab Komputer 1 Ruang Baik
11 Ruang Ibadah 1 Ruang Baik
12 Ruang Toilet Guru 3 Ruang Baik
13 Ruang Toilet Murid 18 Ruang Baik
14 Ruang Gudang 1 Ruang Baik
2. Analisis Data
Pada penelitian ini jumlah siswa kelas V B SDN Pondok Kacang Timur 03
Pondok Aren, Tangerang Selatan Sebanyak 39 Siswa. Dari 39 Siswa
tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Ada siswa yang
pendiam dan ada yang aktif dan juga berani bertanya pada saat
pembelajran. Jika dilihat dari kecerdasan kemampuan yang berbeda, yaitu
34
ada yang berkemampuan tinggi sedang bahkan rendah. Sedangkan dari
latar belakang ekonomi, siswa tersebut tergolong dalam kelompok standar,
yaitu menengah ke bawah.
Bedasarkan tujuan yang telah dirumuskan, data yang telah terkumpul
meliputi nilai pretest dan posttest dari 39 siswa tersebut. Data tersebut di
analisis dan dibahas sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa
melalui penerapan metode jigsaw pada pelajaran PKN materi perundang-
undangan,. Dari hasil data nilai pretest dan posttest siswa, dapat dilihat
pada table dibawah ini :
a. Data pretest
Tabel 4.4
Hasil Tes Formatif Siklus I
NO NAMA SISWA KK
M NILAI
KE
MA
MP
UA
N
KET
1 Alexandrian Zaneti A. 70 50 - TT
2 Anggi Romadhan 70 70 + T
3 Afrizal 70 65 - TT
4 Alvia Alamsyah 70 60 - TT
5 Aidilla Fitri Sabila 70 75 + T
6 Anis Sinta 70 50 - TT
7 Alya Azhari 70 50 - TT
8 Astika Putri 70 75 + T
9 Arman Maulana 70 60 - TT
10 Abdul Rahman 70 75 + T
11 Damar Ramadhan 70 60 - TT
35
12 Devina Damayanti 70 75 + T
13 Devi Oktaviani 70 70 + T
14 Fanni Akbar Fadilah 70 40 - TT
15 Genta Dwi Andika 70 50 + TT
16 Ivan Hakim 70 70 + TT
17 Ivana Revalina 70 85 + T
18 M. Fadhil Akbar 70 40 - TT
19 M. Jibran Alkahfi 70 80 + T
20 Marsya Muizz 70 80 + T
21 M. Andiika S. 70 60 - TT
22 Nurania Zulfa N. I 70 60 - TT
23 Nabila 70 50 - TT
24 Putra Ibrahim P. K 70 68 - TT
25 Trias Okky Riyadi 70 85 + T
26 Saipul Abdullah 70 25 - TT
27 Samuel Caturwidodo 70 80 + T
28 Widia Dwi Safitri 70 75 + T
29 M. Zahnul Nizam 70 55 - TT
30 Andrean Febriansyah 70 70 + T
31 Audrey Selviana Putri 70 60 - TT
32 Nia Zabania 70 60 - TT
33 Rahmawati 70 75 + T
34 M. Fauzan Albana 70 60 - TT
35 Saskia Pricilia Ramadhani 70 80 + T
36 Riska Putu Aulia Sari 70 70 + TT
37 Armando Oka Varlesia 70 60 - TT
38 Muh. Muamar Mayendra 70 35 + TT
39 Prasetyo 70 30 - TT
Jumlah 2483
Rata-rata 63.6
36
Jumlah Siswa yang Tuntas 15
Jumlah Siswa yang Belum Tuntas 24
Persentase Ketuntasan Belajar 33,3 %
Dari Tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dapat diketahui bahwa jumlah
siswa yang tuntas lebih sedikit dibanding siswa yang belum tuntas. Dari
jumlah 39 siswa, hanya 15 siswa yang mencapai KKM, 24 siswa belum
mencapai KKM sehingga persentase ketuntasan belajar yang diperoleh
sebesar 33,3 %. Nilai tertinggi yang dicapai siswa adalah 85 sedangkan
nilai terendah yang dicapai siswa adalah 25. Nilai rata-rata yang dicapai
siswa adalah 63,6. jadi masih belum mencapai KKM yang ditentukan
sekolah. Nilai Rata-rata tersebut harus mencapai 70 atau lebih dari 70 jika
dapat dikatakan berhasil atau tuntas. Dengan melihat hasil diatas maka
perlu adanya tindakan perbaikan dalamdalam pembelajaran melalui
pembelajaran kooperttaif metode Jigsaw sehingga diharapkan hasil belajar
siswa dapat meningkat.
b. Data Postest
Tabel 4.5
Hasil Tes Formatif Pertemuan II
NO NAMA SISWA KKM NILAI
KE
MA
MP
UA
N
KET
1 Alexandrian Zaneti A. 70 75 + T
2 Anggi Romadhan 70 75 + T
3 Afrizal 70 75 + T
4 Alvia Alamsyah 70 75 + T
37
5 Aidilla Fitri Sabila 70 75 + T
6 Anis Sinta 70 85 + T
7 Alya Azhari 70 80 + T
8 Astika Putri 70 75 + T
9 Arman Maulana 70 78 + T
10 Abdul Rahman 70 74 + T
11 Damar Ramadhan 70 75 + T
12 Devina Damayanti 70 72 + T
13 Devi Oktaviani 70 83 + T
14 Fanni Akbar Fadilah 70 75 + T
15 Genta Dwi Andika 70 55 - TT
16 Ivan Hakim 70 80 + T
17 Ivana Revalina 70 90 + T
18 M. Fadhil Akbar 70 75 + T
19 M. Jibran Alkahfi 70 90 + T
20 Marsya Muizz 70 80 + T
21 M. Andiika S. 70 80 + T
22 Nurania Zulfa N. I 70 95 + T
23 Nabila 70 85 + T
24 Putra Ibrahim P. K 70 60 - TT
25 Trias Okky Riyadi 70 75 + T
26 Saipul Abdullah 70 50 - TT
27 Samuel Caturwidodo 70 71 + T
28 Widia Dwi Safitri 70 65 - TT
29 M. Zahrul Nizam 70 75 + T
30 Andrean Febriansyah 70 60 - TT
31 Audrey Selviana Putri 70 75 + T
32 Nia Zabania 70 75 + T
33 Rahmawati 70 50 - TT
34 M. Fauzan Albana 70 75 + T
38
35 Saskia Pricilia Ramadhani 70 75 + T
36 Riska Putu Aulia Sari 70 65 - TT
37 Armando Oka Varlesia 70 75 + T
38 Muh. Muamar Mayendra 70 70 - T
39 Prasetyo 70 85 + T
Jumlah 2903
Rata-rata 74.43
Jumlah Siswa yang Tuntas 32
Jumlah Siswa yang Belum Tuntas 7
Persentase Ketuntasan Belajar 82,1 %
Dari Tabel diatas dapat dijelaskan bahwa Nilai tertinggi yang dicapai
siswa adalah 95, sedangkan nilai terendah yang dicapai siswa adalah 50.
Dari 39 siswa, sebanyak 7 siswa tidak tuntas karena nilai yang belum
mencapai KKM yang diharapka. Nilai KKm yang ditentukan sekolah yaitu
70 sehingga persentase ketuntasan belajar siswa 82,1 %. Jadi, dapat
diketahui dari hasil belajar tiap siswa sudah banyak mengalami ketuntasan
karena nilai yang diperoleh siswa telah mengalami ketuntasan sesuai KKM
yang ditentukan Sekolah.
1) Pemantauan Pelaksanaan Tindakan
Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu dalam rangka mengupayakan
meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran PKn dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif Jigsaw, maka pemantauan
dengan menggunakan instrumen sebagai berikut:
1. Lembaran Observasi
2. Catatan Lapangan
Berikut ini dipaparkan satu persatu:
A. Lembaran Observasi
1) Pertemuan I
39
Observasi ini peneliti lakukan bersama dengan teman sejawat pada
tanggal 19 November 2015 Pukul 07.00-08.20. Aktivitas yang
diamati adalah:
1. Mengajukan pertanyaan
2. Menjawab pertanyaan siswa maupun guru
3. Membari saran
4. Mengemukakan pendapat
5. Menyelesaikan tugas kelompok
6. Mempresentasikan hasil kerja kelompok
7. Hasil observasi dapat kita lihat pada Tabel dibawah ini
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Aktivitas Belajar Siswa pada Pertemuan I (19-11-2015 )
*Presentasi dalam bentuk kelompok
Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa pada pertemuan I aktivitas siswa
masih rendah. Pada pertemuan 1 ini peneliti telah menggunakan model
pembelajaran kooperatif Jigsaw, yang paling rendah aktivitasnya adalah dalam
hal memberi saran. Ini disebabkan karena tingkat pengetahuan siswa yang
masih rendah. Kemudian peningkatan aktivitas yang agak tinggi adalah dalam
menjawab pertanyaan siswa maupun guru. Ini disebabkan karena siswa diberi
No. Aktifitas Yang Di Amati Jumlah
Siswa Persentase
1 Mengajukan pertanyaan 6 15%
2 Menjawab pertanyaan siswa maupun guru 7 18%
3 Memberi saran 1 2,5%
4 Mengemukakan pendapat 7 18%
5 Menyelesaikan tugas kelompok 15 38,5%
6 Mempresentasikan hasil kerja kelompok*
4 10,5%
40
dorongan atau motivasi, sehingga secara bertahap timbul keberanian siswa
untuk menjawab pertanyaan.
2) Catatan Lapangan
Pada awal pembelajaran terlihat siswa dapat mengikuti pelajaran dengan
baik. Prasyarat pengetahuan dan motivasi yang diberikan guru saat
membuka pelajaran membuat siswa terbawa ke suasana belajar. Setelah
siswa terpancing dengan suasana belajar, barulah peneliti memberi tahu
topik atau KD yang akan dipelajari. Namun setelah guru memberi tugas
sesuai dengan model pembelajaran yang dibawakan, mulai timbul
permasalahan. Berikut ini diuraikan masalah-masalah tersebut.
a. Siswa tidak mampu menyelesaikan tugas dengan waktu yang telah
ditentukan,
b. Masih banyak siswa yang tidak mengerjakan tugas yang diberikan
guru,
c. Siswa cenderung mencatat saja tanpa diskusi pada tahap kelompok
ahli,
d. Frekuensi bertanya maupun menjawab pertanyaan masih rendah,
e. Pada tahap presentasi hanya satu orang yang berani memberi saran.
3) Refleksi Pertemuan I
Berdasarkan kumpulan data yang diperoleh dari kolaborasi dengan teman
sejawat serta catatan lapangan yang ada pada peneliti, ternyata sebagian besar
siswa belum mampu menyelesaikan tugas dengan optimal.
Tingkat keaktifan siswa sangat rendah dalam pembelajaran. Hal ini
menunjukkan bahwa tujuan yang hendak dicapai sehubungan dengan
pelaksanaan tindakan ini belum tercapai secara optimal.
Menurut pengamatan peneliti kegagalan siswa tampak dengan jelas dalam
memanfaatkan waktu. Siswa belum mampu memanfaatkan waktu sesuai
dengan yang dialokasikan untuk setiap tahapan.
41
Agar siswa dapat menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan tersebut, maka
perlu diberikan perpanjangan waktu. Akibat dari perpanjangan waktu ini
adalah sedikitnya waktu yang tersedia untuk kegiatan presentasi hasil kerja
kelompok.
Bila dicermati, penyebab dari kegagalan siswa dalam mengerjakan tugas saat
proses pembelajaran bersumber dari hal-hal berikut:
1. Siswa belum memahami tentang langkah-langkah kerja atau tahapan –
tahapan pembelajaran yang harus dilalui. Misalnya apa yang seharusnya
dilakukan dalam tahapan I (kooperatif asal), tahapan II (kooperatif ahli),
dan seterusnya.
2. Pada tahap III, ada siswa yang tidak mampu menyampaikan ilmu yang
diperdapatnya dari kelompok ahli secara sistematis, sehingga teman
sekelompoknya tidak dapat menyerap pelajaran sebagaimana mestinya.
3. Masih ada siswa yang suka mengganggu teman, sehingga terkendala
dalam menyelesaikan tugas.
Berdasarkan permasalahan dan kegagalan di atas, maka peneliti mencarikan
solusinya yaitu dengan memberikan arahan kembali kepada siswa tentang
langkah-langkah kerja kelompok pada model pembelajaran kooperatif Jigsaw,
sehingga kegiatan pada siklus berikutnya dapat berjalan dengan lancar seperti
yang diharapkan.
B. Deskripsi Pelaksanaan Pertemuan II
1) Perencanaan Pertemuan II
Pada siklus II ini dilakukan tindakan seperti pada siklus pertama.
Pertemuan kedua ini terdiri dari satu kali tatap muka 2 × 40 menit. Seluruh
perangkat pembelajaran disusun sesuai dengan tindakan yang dilakukan.
Sedangkan rencana tindakan yang dilaksanakan adalah:
a. Menyiapkan Rencana Pembelajaran,
b. Menyiapkan wacana / tugas dalam bentuk LKS,
c. Menyiapkan format observasi aktivitas siswa dalam PBM,
42
d. Membagi kelompok siswa, untuk kelompok kooperatif asal terdiri dari
enam orang anggota kelompok dan kelompok ahli terdiri dari tujuh
orang anggota kelompok.
Berdasarkan hasil refleksi Pertemuan I, maka tindakan tambahan yang
direncanakan pada siklus dua ini adalah:
Memberikan arahan kembali tentang langkah-langkah kerja kelompok
Kepada siswa, diinformasikan topik pelajaran yang akan dibahas
minggu depan dengan tujuan agar siswa lebih siap lagi melakukan
kegiatan pembelajaran
Kelompok siswa direvisi sehingga dalam kelompok tersebut benar-
benar heterogen dalam berbagai hal.
2) Pemantauan Pelaksanaan Tindakan
Berikut ini dipaparkan seluruh alat pengumpul data yang digunakan, serta
hasil yang diperoleh dari data tersebut, baik data siklus I maupun data
siklus II. Tujuannya agar dapat dilihat kemajuan apa yang dialami selama
penelitian dilaksanakan.
3) Lembaran Observasi
Observasi dilaksanakan pada tanggal 20 November 2015. Aktivitas yang
diamati sama dengan Pertemuan I, yaitu:
a. Mengajukan pertanyaan,
b. Menjawab pertanyaan siswa maupun guru,
c. Memberi saran,
d. Mengemukakan pendapat,
e. Menyelesaikan tugas kelompok,
f. Mempresentasikan hasil kerja kelompok.
43
Tabel: 4.7
Distribusi Frekuensi Aktivitas Belajar Siswa
pada Pertemuan II (20-11-2015)
*Presentasi dalam bentuk kelompok
Dari tabel di atas terlihat sudah terjadinya perubahan yang cukup berarti
untuk semua aktivitas yang diteliti. Khusus aktivitas yang ke enam, yaitu
mempresentasikan hasil kerja kelompok memang tidak ada perubahan, karena
presentase berdasarkan kelompok yang terdiri dari lima kelompok, sehingga
yang tampil satu orang per kelompok.
4) Catatan Lapangan
Sebagaimana pada Pertemuan I, pada Pertemuan II saat membuka
pelajaran secara keseluruhan siswa tertarik mengikuti pelajaran.
Permasalahan yang muncul pada Pertemuan I, pada Pertemuan II sudah
jauh berkurang. Secara rinci kondisi proses pembelajaran dan keaktifan
siswa sebagai berikut:
a. Siswa sudah dapat menyelesaikan tugas sesuai dengan alokasi waktu
yang telah ditentukan.
b. Secara komprehensif siswa sudah mampu menyelesaikan konsep-
konsep yang dibahas secara utuh.
No. Aktifitas Yang Di Amati Jumlah
Siswa Persentase
1 Mengajukan pertanyaan 16 41%
2 Menjawab pertanyaan siswa maupun guru 28 71%
3 Memberi saran 6 15%
4 Mengemukakan pendapat 12 30,8%
5 Menyelesaikan tugas kelompok 30 76%
6 Mempresentasikan hasil kerja kelompok* 6 100%
44
c. Pada kegiatan kelompok tahap II (kelompok ahli) maupun tahap III
(penyatuan hasil dari kelompok ahli), siswa sudah dapat berdiskusi
dengan baik dan mencatat hasil diskusinya.
d. Frekuensi bertanya dan menjawab sudah meningkat.
5) Refleksi Pertemuan II
Sebagaimana yang dilakukan pada Pertemuan I, pada Pertemuan II juga
dilakukan diskusi yang mendalam terhadap deskripsi data yang dipaparkan
di atas. Di mana pada lembaran observasi aktivitas belajar siswa terjadi
perubahan keaktifan yang cukup berarti. Pada awalnya (siklus I) siklus
belum berani dan ragu-ragu untuk menyampaikan pendapat, namun pada
siklus II sudah ada keberanian. Demikian juga dalam mengerjakan tugas
kelompok atau diskusi, secara keseluruhan siswa sudah menunjukkan
aktivitas yang baik.
3. Pembahasan
a. Hasil Pretest dan Postest
Hasil pretest di dapat dengan memberikn soal kepada siswa sebelum
pembelajaran dimulai dengan tujuan untuk mengetahui pengetahuan
awal siswa tentang materi yang dipelajari. Sedangkan hasil Postets
didapat dengan memberikan soal yang sama kepada siswa pada akhir
pembahasan materi dengan tujuan untuk mengetahui pengetahuan
akhir siswa setelah mempelajari materi dengan menggunakan
kooperatif tipe Jigsaw.
45
Tabel 4.8
Analisis Data Hasil Pretest dan Postest
NO NAMA SISWA NILAI
PRETEST
NILAI
POSTEST
PE
NIN
GK
AT
AN
1 Alexandrian Zaneti A. 50 75
2 Anggi Romadhan 70 75
3 Afrizal 65 75
4 Alvia Alamsyah 60 75
5 Aidilla Fitri Sabila 75 75
6 Anis Sinta 50 85
7 Alya Azhari 50 80
8 Astika Putri 75 75
9 Arman Maulana 60 78
10 Abdul Rahman 75 74
11 Damar Ramadhan 60 75
12 Devina Damayanti 75 72
13 Devi Oktaviani 70 83
14 Fanni Akbar Fadilah 40 75
15 Genta Dwi Andika 50 55
16 Ivan Hakim 70 80
17 Ivana Revalina 85 90
18 M. Fadhil Akbar 40 75
46
19 M. Jibran Alkahfi 80 90
20 Marsya Muizz 80 80
21 M. Andiika S. 60 80
22 Nurania Zulfa N. I 60 95
23 Nabila 50 85
24 Putra Ibrahim P. K 68 60
25 Trias Okky Riyadi 85 75
26 Saipul Abdullah 25 50
27 Samuel Caturwidodo 80 71
28 Widia Dwi Safitri 75 65
29 M. Zahnul Nizam 55 75
30 Andrean Febriansyah 70 60
31 Audrey Selviana Putri 60 75
32 Nia Zabania 60 75
33 Rahmawati 75 50
34 M. Fauzan Albana 60 75
35 Saskia Pricilia Ramadhani 80 75
36 Riska Putu Aulia Sari 70 65
37 Armando Oka Varlesia 60 75
38 Muh. Muamar Mayendra 35 70
39 Prasetyo 30 85
Jumlah 2483 2903
Rata-rata 63.6 74.43
Siswa yang Tuntas 15 32
Siswa yang Belum Tuntas 24 7
47
Persentase ketuntasan 33,3 % 82,1 %
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pembahasan mata
pelajaran PKN tenatang perundang-undangan tingkat pusat dan daerah
melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe Jgsaw pada siswa kelas V
SDN Pondok Kacang Timur 03, ketuntasan dari penilaian tes hasil belajar
siswa menunjukkan nilai rata-rata kelas pada prestest yaitu 63,6 dengan siswa
yang tuntas sebanyak 15 siswa dari jumlah 39 siswa. Sedangkan pada saat
postest siswa mulai terlihat terbiasa menggunakan pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw. Terlihat dari kenaikan rata-rata kelas yaitu sejumlah 74.43 yang
sudah mencapai KKM dengan siswa yang tuntas sebanyak 32 dari 39 siswa.
Persentase ketuntasan memperoleh 82.1%
b. Hasil Observasi Aktifitas Guru
Data hasil pelaksanaan observasi aktifitas guru pada pertemuan I dan II yang
meliputi persiapan, kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan akhir, pengolahan
waktu dan suasana kelas yang telah diamati selama proses pembelajaran
diperoleh jumlah skor 88 dan skor maksimalnya 96 sehingga persentase
diperoleh sebesar 91,67 %. Dilihat dari table observasi guru selama proses
pembelajaran masih banyak aspek dengan nilai 3 yang berarti baik dan 4 yang
berarti sangat bai. Dilihat dari nilai yang didapat pada tiap aspek aktifitas
guru selama proses pembelajaran terlihat adanya peningkatan pada pertemuan
II. Guru menunjukkan kemampuannya secara maksimal dan kekurangan
pada pertemuan I telah diperbaiki dengan memperhatikan refleksi pada
pertemuan I, sehingga diperoleh persentase sebesar 91,67 % yang termasuk
dalam kategori sangat baik.
c. Hasil Observasi Aktifitas Siswa
Data hasil observasi pelaksanaan aktifitas siswa pada pertemua I dan II
meliputi persiapan, keigiatan awal, kegiatan akhir yang telah diamati selama
proses pembelajaran
48
Tabel: 4.9
Pengolahan Data Lembaran Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Pada Pertemuan I dan II
*Mempresentasikan hasil kerja kelompok
Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa terjadi peningkatan aktivitas siswa dari
Pertemuan I ke Pertemuan II. Aspek dalam mengajukan pertanyaan pada awal
(Pertemuan I) sangat kurang sekali, yaitu hanya enam orang siswa yang berani
mengajukan pertanyaan dari 39 siswa yang ada (15%). Kemudian dengan
memberikan penjelasan-penjelasan dan motivasi dalam proses pembelajaran,
maka terjadilah peningkatan aktivitas belajar pada pertemuan berikutnya.
Selanjutnya aktivitas yang sangat kurang bahkan tidak sama sekali pada awal
(Pertemuan I) yaitu dalam hal memberi saran. Menurut pengamatan peneliti hal
ini terjadi karena keterbatasan ilmu dan pemahaman siswa terhadap konsep
yang dipelajari. Dan yang sangat menentukan sekali adalah siswa tidak terbiasa
dan tidak berani tampil untuk mengajukan pendapat, menjawab pertanyaan,
apalagi memberi saran. Namun setelah penerapan model pembelajaran tipe
Jigsaw ini secara perlahan timbul keberanian siswa, sehingga aktivitas siswa
No. Aktifitas Yang Di Amati Pertemuan
I (%)
Pertemuan
II (%) Peningkatan
1 Mengajukan pertanyaan 15% 41% 26 %
2 Menjawab pertanyaan siswa
maupun guru 18% 71% 53 %
3 Memberi saran 2,5% 15% 12.5 %
4 Mengemukakan pendapat 18% 30,8% 12.8 %
5 Menyelesaikan tugas kelompok 38,5% 76% 37.5 %
6 Mempresentasikan hasil kerja
kelompok*
10,5% 100% 100
49
dalam proses pembelajaran dapat ditingkatkan. Dilihat dari nilai yang didapat
pada tiap aspek lembar aktifitas siswa selama kegiatan belajar sudah
menunjukkan peningkatan yang signifikan dari pertemuan ke II. Hal ini juga
terlihat dengan aktifnya siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya. Sehingga diperoleh persentase sebesar 100% yang termasuk
kategori sangat baik dan sudah sesuai dengan harapan yang ditentukan.
d. Kuesioner
Setelah berakhirnya Perttemuan II, diedarkan kuesioner kepada 39 orang siswa
(kuesioneris). Kuesioner ini dilaksanakan untuk melihat bagaimana tanggapan
siswa setelah mengikuti model pembelajaran kooperatif Jigsaw, dan juga untuk
melihat apakah siswa termotivasi untuk mengikuti pembelajaran PKn. Hasil
dari kuesioner siswa ini dapat kita lihat pada lampiran 5.
Untuk mengetahui hasil dari kuesioner yang telah diedarkan pada siswa, di
bawah ini peneliti paparkan pada tabel berikut:
Tabel: 4.10
PENGOLAHAN DATA KUESIONER
No. Pertanyaan
Jawaban
Ya Tidak Tidak
Menjawab
Jumlah
%
1 Apakah anda tahu tentang topik yang
anda pelajari setiap Belajar ?
100%
2 Apakah tujuan pembelajaran yang
hendak anda pahami ?
100%
3 Apakah model pembelajaran yang
dibawakan oleh guru anda senangi ?
100%
4
Apakah cara belajar yang dibawakan
oleh guru mendorong anda untuk
belajar?
100%
50
5
Apakah informasi yang anda perdapat
bisa anda jelaskan pada teman
sekelompok anda?
50%
25%
25%
6
Anda memahami informasi pelajaran
yang diberikan oleh teman?
75%
15%
10%
7
Anda termotivasi bertanya pada saat
diskusi kelas?
80%
15%
5%
8
Anda termotivasi untuk menjawab
soal diskusi kelas?
60%
25%
15%
9
Model pelajaran yang diterapkan
melatih anda untuk bertanggung
jawab?
85%
15%
10
Model pembelajaran yang diterapkan
meningkatan minat dan aktivitas anda
dalam belajar?
100%
Dari data kuesioner di atas, peneliti melihat bahwa pada umumnya siswa tahu
tentang topik atau kompetensi dasar yang akan dipelajari. Ini terjadi karena setiap
akan memasuki pelajaran, peneliti selalu menginformasikan Kompetensi Dasar
(KD) atau Indikator apa yang akan dicapai. Selanjutnya data yang menunjukkan
memperoleh hasil yang baik adalah mengenai model pembelajaran yang
diterapkan. Menurut pengakuan siswa, model pembelajaran kooperatif Jigsaw
disenangi oleh siswa. Sehingga membawa dampak positif terhadap yang lain,
seperti dapat melatih siswa untuk bertanggungjawab. Kemudian dampak lain yang
sangat berpengaruh dengan disenanginya model pembelajaran yang diberikan
adalah siswa menjadi termotivasi untuk bertanya, terutama saat berdiskusi.
51
Dengan termotivasinya siswa saat berdiskusi, akhirnya aktivitas belajar siswa
menjadi meningkat, sehingga dapat mendorong siswa untuk belajar lebih baik.
Data yang menunjukkan memperoleh hasil yang rendah adalah dalam hal
menyampaikan informasi pelajaran kepada teman, maupun menerima informasi
pelajaran dari teman. Hal ini peneliti sadari bahwa bagi siswa SD kelas V,
memang masih sulit bagi mereka untuk menerangkan atau menyampaikan
informasi pelajaran maupun menerima keterangan atau informasi pelajaran dari
teman. Hal ini terjadi karena tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh siswa masih
rendah. Dengan melihat data kuesioner siswa yang telah dilaksanakan, peneliti
berencana untuk dapat melaksanakan model pembelajaran kooperatif Jigsaw
dalam proses pembelajaran selanjutnya sesuai dengan materi yang cocok.
Setelah melakukan berbagai diskusi dengan teman sejawat, maka penulis
mencoba mendesain pola pembelajaran yang lebih kreatif yaitu disamping
menerapkan pola penguatan sistem verbal dan non verbal, penulis juga
menyampaikan pembelajaran dengan sistem diskusi dan tanya jawab antara guru
dan siswa. Dengan demikian penulis mendapatkan hasil temuan yaitu
meningkatnya tingkat hasil belajar siswa, maka dari itu proses penelitian penulis
cukupkan pada Pertemuan II karena pada siklus ini hasil belajar siswa sudah
didapatkan dengan hasil yang baik.
52
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, Upaya Meningkatkan Hasil
Belajar PKn Konsep Organisasi Menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Jigsaw pada Siswa Kelas V SDN Pondok Kacang Timur 03
Kecamatan Pondok Aren Kota Tangerang Selatan diperoleh peningkatan
yang signifikan.
B. Saran
Sebagai tindak lanjut terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti
dapat memberikan beberapa saran, antara lain:
1. Kepada guru hendaknya dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw agar dapat meningkatn hasil belajar siswa.
2. Kepada siswa agar lebih meningkatkan lagi aktivitasnya pada materi ini
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw,
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.
3. Kepada kepala sekolah hendaknya dapat meningkatkan penggunaan
model-model pembelajaran agar dapat meningkatkan kualitas proses dan
hasil belajar siswa.
4. Kepada teman-teman sejawat yang ingin melakukan Penelitian Tindakan
Kelas terutama yang menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw, hendaknya menjadikan penelitian ini sebagai bahan masukan.
DAFTAR PUSTAKA
Asrori, Muhammad. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung. Wacana Prima. 2009. Dedi Dwigatama, dan Wijaya Kusumah. Mengenal penelitian tindakan kelas.
Jakarta. Indeks. 2012 Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Depertemen P&K dan
Rineka Cipta. 1999 Doantara, Yasa. Pembelajaran Kooperatif TipeJigsaw.
www.ipotes.wordpress.com/2015/07/05pembelajarankooperatif-tipe-jigsaw
diakses tanggal 05 Juli 2015. Eveline Siregar, Teori Belajar dan Pembelajaran. Ghalia Indonesia Hamdani. Strategi Belajar Mengajar. Bandung. Pustaka Setia. 2011. Krisdiantoro, Ferry. Skripsi : “Peningkatan Hasil Belajar IPS dengan Penerapan
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada Siswa Kelas IV SDN Mojosari
03 Puger-Jember Tahun Pelajaran 2011-2012”. Universitas Jember. 2011. Kusumah, Wijaya dan Dedi Dwitagama. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta, Indeks. 2012.
Munadi, yudhi. Media pembelajaran sebuah pendekatan baru. Jakarta. GP Press
Group. 2013 Muhammad Nur, Ibrahim Muslim. Pembelajaran Berdasarkan Masalah.
Surabaya. Unesa Press, 2005 Muhibbinsyah. Psikologi Belajar. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada. 2003. Nurhadi. Pembelajaran Kontekstual (contextual Teaching and Learning/CTL) dan
penerapannya dalam KBK. Malang. Universitas Negeri Malang. 2004. Putranto, Rizky. Skripsi : “Peningkatan Hasil Belajar IPS dengan Penerapan
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada Siswa Kelas IV SDN Mojosari
03 Puger-Jember Tahun Pelajaran 2011-2012”. Universitas Jember. 2012. Purwanto, Ngalim. Prinsip-prinsip dan teknik evaluasi pengajaran. Bandung. PT.
Remaja Rosdakarya. 2009
Rusman, Model – model Pembelajaran, Raja Grafindo Persada. Jakarta. 2010
Sagala, Syaiful. Konsep dan Makna Pembelajaran. Alfabeta. Bandung, 2006. Sanjaya, Wina. Strategi pembelajaran. Berorientasi standar proses pendidikan.
Jakarta. Kencana Prenada Media Grup. 2008 Susanto, Ahmad. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta.
Kencana Prenadamedia Group. 2013. Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang mempeengaruhnya, Rineka Cipta.
Jakarta. 2010 Trianto. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik,
Konsep, Landasan Teoritis-Praktis dan Implementasinya. Jakarta. Prestasi
Pustaka Publisher. 2010
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P )
Nama Sekolah : SDN PONDOK KACANG TIMUR 03
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas : V (Lima)
Semester : I (Satu)
Alokasi Waktu : 4 x 35 menit ( Pertemuan I ).
Standar Kompetensi**
2. Memahami peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah.
Kompetensi Dasar
2.1. Menjelaskan pengertian dan pentingnya peraturan perundang-undangan
tingkat pusat dan daerah.
Indikator
Menyebutkan pasal 1 ayat 3 UUD 1945 bahwa Negara Indonesia adalah
negara hukum
Menuliskan sanksi jika melanggar hukum
Menyebutkan bahwa UUD 1945 adalah bentuk peraturan perundang-
undangan yang tertinggi sebagai hukum dasar
Menuliskan peraturan yang sifatnya dibuat oleh pusat
Menuliskan peraturan yang sifatnya dibuat oleh daerah
Menyebutkan siapa yang berhak menetapkan Undang-undang
Memberikan contoh tentang peraturan pemerintah
A. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat mengetahui dan nenyebutkan berbagai macam perundang-
undangan yang berlaku di Indonesia, tingkat pusat dan daerah.( NK.
Menghargai Prestasi: Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta
menghormati keberhasilan orang lain. )
Siswa dapat mengetahui dan menyebutkan perbedaan fungsi tiap peraturan
yang berlaku di tingkat pusat dan daerah. ( NK. Bersahabat / Komuniktif :
Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara,bergaul, dan bekerja
sama dengan orang lain )
Karakter siswa yang diharapkan :
Menghargai, Prestasi
Bersahabat / Komuniktif
B. Materi Ajar
Pengertian perundang-undangan.
Fungsi peraturan perundang-undangan.
C. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Kontruktivisme
Metode : Cooperatif Learning
Model : Jigsaw (Model Tim Ahli)
D. Media Pembelajaran
1. Handout materi
2. Kertas kerja
3. Kartu soal
4. Kolom jawaban
E. Sumber Pembelajaran
1. Buku PKN Kelas 5
2. Internet
D. Langkah-langkah Kegiatan
Tahapan
Kegiatan
Kegiatan Alokasi
Waktu
Model
Pendidik Peserta Didik
Kegiatan
Awal
1) Guru membuka pelajaran
dengan memberikan
motivasi dan ice
Siswa mendengarkan
penjelasan guru
10 menit Ceramah
dan tanya
jawab
breaking
2) Guru menyampaikan
materi yang akan
dibahas
Kegiatan
inti
1) Guru menjelaskan
tentang metode jigsaw
yang akan dipakai
2) Guru Mengelompokkan
Siswa Ke Dalam 5
Anggota Tim
3) Guru memberikan
materi, soal-soal yang
berbeda tentang
Peraturan perundang-
undangan tingkat pusat
dan daerah dengan soal
yang berbeda, dan kertas
untuk jawaban siswa
untuk didiskusikan dan
dikerjakan tiap anggota
dalam tim
4) Guru memerintahkan
setiap siswa dalam tim
untuk membahas materi
dan mengerjakan soal
yang telah diberikan
1) Siswa
memperhatikan dan
mendengarkan
penjelasan guru
2) Siswa membentuk
kelompok dan
menempati tempat
duduk yang sesuai
dengan
kelompoknya
3) Siswa mendapatkan
materi dan soal-soal
Peraturan
4) Tiap siswa dalam
tim mengerjakan
materi dan soal yang
telah ditugaskan
15 menit
5 menit
20 menit
20 menit
Diskusi
Diskusi
Ceramah
dan
diskusi
Jigsaw
(guru memantau dan
mengecek siswa)
5) Setelah semua soal
dikerjakan oleh setiap
tim, maka guru
memerintahkan kepada
tiap anggota dari tim
membuat kelompok baru
dengan anggota yang
mengerjakan soal yang
sama. Kemudian
kelompok/tim baru itu
berdiskusi dan saling
menjelaskan
pengetahuan mereka
tentang materi dan soal
yang telah mereka
kerjakan di tim
sebelumnya, sehingga
mereka dapat menjadi
tim ahli dalam salah satu
subbab dalam metode
pencatatan Peraturan
perundang-undangan
tingkat pusat dan daerah
(Guru terus memantau
siswa-siswanya)
6) Setelah selesai diskusi
sebagai tim ahli, maka
5) Anggota dari tim
yang berbeda dan
telah mengerjakan
soal dan materi yang
sama, bertemu
dalam kelompok
baru (kelompok
ahli) untuk
mendiskusikan soal
dan materi mereka
6) Setelah selesai
guru memerintahkan tiap
siswa untuk kembali ke
kelompoknya masing-
masing (kelompok awal)
dan bergantian
menjelaskan ke teman
tim awal mereka tentang
materi yang telah mereka
kuasai di tim ahli (guru
memantau dan mengecek
keaktifan siswa)
7) Guru memerintahkan
setiap tim untuk
mempresentasikan hasil
diskusi dan mereka
masing-masing
kelompok diberi waktu
5 menit (guru menilai
semua siswa)
8) Guru memberikan
evaluasi dan
menjelaskan materi
yang kurang dipahami
tiap tim
9) Guru menyimpulkan
materi yang dibahas
diskusi sebagai tim
ahli, tiap anggota
kembali ke
kelompok asal dan
bergantian mengajar
teman satu tim
mereka tentang
materi yang telah
mereka kuasai dan
tiap anggota lainnya
mendengarkan
dengan sungguh-
sungguh
7) Siswa
mempresentasikan
hasil diskusi
mereka
8) Siswa
mendengarkan dan
mencatat
penjelasan guru
9) Siswa
mendengarkan
dengan sungguh-
sungguh
Kegiatan
akhir
1) Guru memberikan soal
pekerjaan rumah untuk
siswa
2) Guru menutup
pelajaran
1) Siswa mencatat
soal untuk
Pekerejaan Rumah
2) Siswa
mendengarkan
dengan sungguh-
sungguh
5 menit
5 menit
Ceramah
dan tanya
jawab
Ceramah
dan tanya
jawab
E. Sumber/Bahan Belajar
Artikel yang menceritakan berbagai peraturan perundang-undangan daerah,
misalnya artikel tentang hak asasi manusia, keuangan daerah, atau larangan
merokok di tempat umum.
Rekaman siaran berita televisi atau radio yang berhubungan dengan
berbagai peraturan perundang-undangan daerah.
Buku paket (Buku Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar
Kelas V, terbitan Narasumber umum.)
F. Penilaian
Nilai Karakter
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen Instrumen/ Soal
Menghargai
Prestasi: Sikap
dan tindakan
yang
mendorong
dirinya untuk
Menjelaskan
pengertian
perundang-undanan
pusat dan daerah.
Memahami
perbedaan fungsi
Tugas
individu.
Penilaian
tertulis
(kemampuan
analitis).
Penilaian
unjuk kerja
Mengapa perlu
dibuat peraturan
perundang-undang-
an?
Mengapa hak asasi
manusia perlu
menghasilkan
sesuatu yang
berguna bagi
masyarakat, dan
mengakui, serta
menghormati
keberhasilan
orang lain.
Bersahabat /
Komuniktif :
Tindakan yang
memperlihatkan
rasa senang
berbicara,berga
ul, dan bekerja
sama dengan
orang lain
tiap peraturan yang
berlaku di tingkat
pusat dan daerah.
Mengetahui
berbagai hal yang
perlu diatur dengan
undang-undang.
Memahami sebab
dan asas pembuatan
undang-undang
(keberanian
anak
bercerita)
Penilaian
tertulis
(kemampuan
analitis).
Penilaian
unjuk kerja
(keberanian
anak
menjelaskan
pemikirannya
)
diatur berdasakan
undang-uundang?
Format Kriteria Penilaian
PRODUK ( HASIL DISKUSI )
No. Aspek Kriteria Skor
1. Konsep * semua benar
* sebagian besar benar
* sebagian kecil benar
* semua salah
4
3
2
1
PERFORMANSI
No. Aspek Kriteria Skor
1.
Pengetahuan
* Pengetahuan
* kadang-kadang Pengetahuan
4
2
2.
Sikap
* tidak Pengetahuan
* Sikap
* kadang-kadang Sikap
* tidak Sikap
1
4
2
1
Lembar Penilaian
No Nama Siswa Performan
Produk Jumlah
Skor Nilai
Pengetahuan Sikap
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
CATATAN :
Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.
Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan
Remedial.
Pondok Aren, 19 Oktober 2015
Mengetahui,
Kepala Sekolah
SDN Pondok Kacang Timur
ABEDIH, SPd
NIP. 19640712 198803 1 016
Guru
FAHMI DARMAWAN
NIM. 1812018300197
Nama Sekolah : SDN PONDOK KACANG TIMUR 03
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas : V (Lima)
Semester : 1 (satu)
Alokasi Waktu : 4 x 35 menit ( Pertemuan II ).
Standar Kompetensi**
2. Memahami peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah.
Kompetensi Dasar
2.2.Memberikan contoh peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan
daerah, seperti pajak, antikorupsi, lalu lintas, dan larangan merokok.
Indikator
Menuliskan pengertian arti korupsi
Menyebutkan lembaga yang bertugas untuk menyelidiki perkara korupsi
Menyebutkan tempat penyebrangan bagi pejalan kaki
Memberikan contoh akibat pengguna jalan bila tidak menaati peraturan
lalu lintas
Menuliskan sanksi jika melanggar peraturan lalu lintas
A. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat mengetahui dan nenyebutkan berbagai macam perundang-
undangan yang berlaku di Indonesia, tingkat pusat dan daerah.( NK.
Menghargai Prestasi: Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta
menghormati keberhasilan orang lain. )
Siswa dapat mengetahui dan menyebutkan perbedaan fungsi tiap peraturan
yang berlaku di tingkat pusat dan daerah. ( NK. Bersahabat / Komuniktif :
Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara,bergaul, dan bekerja
sama dengan orang lain )
Karakter siswa yang diharapkan :
Menghargai, Prestasi
Bersahabat / Komuniktif
B. Materi Ajar
Pengertian perundang-undangan.
Contoh peraturan perundang-undangan.
C. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Kontruktivisme
Metode : Cooperatif Learning
Model : Jigsaw (Model Tim Ahli)
F. Media Pembelajaran
5. Handout materi
6. Kertas kerja
7. Kartu soal
8. Kolom jawaban
G. Sumber Pembelajaran
3. Buku PKN Kelas 5
4. Internet
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Tahapan
Kegiatan
Kegiatan Alokasi
Waktu
Model
Pendidik Peserta Didik
Kegiatan
Awal
1) Guru membuka
pelajaran dengan
mengingatkan siswa
dan mereview ulang
materi yang telah
disampaikan minggu
lalu yaitu tentang
pengertian dan
1) Siswa
mendengarkan
penjelasan guru
10 menit Ceramah
dan tanya
jawab
pentingnya peraturan
perundang-undangan
tingkat pusat dan
daerah
2) Guru menyampaikan
materi yang akan
dibahas
2) Siswa
mendengarkan
penjelasan guru
Kegiatan
inti
1) Guru menjelaskan
tentang metode jigsaw
yang akan dipakai
2) Guru Mengelompokkan
Siswa Ke Dalam 5
Anggota Tim
3) Guru memberikan
materi, soal-soal yang
berbeda tentang
Peraturan perundang-
undangan tingkat pusat
dan daerah dengan soal
yang berbeda, dan
kertas untuk jawaban
siswa untuk
didiskusikan dan
1) Siswa
memperhatikan
dan mendengarkan
penjelasan guru
2) Siswa membentuk
kelompok dan
menempati tempat
duduk yang sesuai
dengan
kelompoknya
3) Siswa mendapatkan
materi dan soal-soal
Peraturan
15 menit
5 menit
20 menit
Diskusi
Diskusi
Ceramah
dan
diskusi
dikerjakan tiap anggota
dalam tim
4) Guru memerintahkan
setiap siswa dalam tim
untuk membahas materi
dan mengerjakan soal
yang telah diberikan
(guru memantau dan
mengecek siswa)
5) Setelah semua soal
dikerjakan oleh setiap
tim, maka guru
memerintahkan kepada
tiap anggota dari tim
membuat kelompok
baru dengan anggota
yang mengerjakan soal
yang sama. Kemudian
kelompok/tim baru itu
berdiskusi dan saling
menjelaskan
pengetahuan mereka
tentang materi dan soal
yang telah mereka
kerjakan di tim
sebelumnya, sehingga
mereka dapat menjadi
tim ahli dalam salah
satu subbab Peraturan
perundang-undangan
4) Tiap siswa dalam
tim mengerjakan
materi dan soal yang
telah ditugaskan
5) Anggota dari tim
yang berbeda dan
telah mengerjakan
soal dan materi yang
sama, bertemu
dalam kelompok
baru (kelompok
ahli) untuk
mendiskusikan soal
dan materi mereka
20 menit
Jigsaw
tingkat pusat dan
daerah (Guru terus
memantau siswa-
siswanya)
6) Setelah selesai diskusi
sebagai tim ahli, maka
guru memerintahkan
tiap siswa untuk
kembali ke
kelompoknya masing-
masing (kelompok
awal) dan bergantian
menjelaskan ke teman
tim awal mereka
tentang materi yang
telah mereka kuasai di
tim ahli (guru
memantau dan
mengecek keaktifan
siswa)
7) Guru memerintahkan
setiap tim untuk
mempresentasikan hasil
diskusi dan mereka
masing-masing
kelompok diberi waktu
5 menit (guru menilai
semua siswa)
8) Guru memberikan
6) Setelah selesai
diskusi sebagai tim
ahli, tiap anggota
kembali ke
kelompok asal dan
bergantian mengajar
teman satu tim
mereka tentang
materi yang telah
mereka kuasai dan
tiap anggota lainnya
mendengarkan
dengan sungguh-
sungguh
7) Siswa
mempresentasikan
hasil diskusi
mereka
8) Siswa
evaluasi dan
menjelaskan materi
yang kurang dipahami
tiap tim
9) Guru menyimpulkan
materi yang dibahas
mendengarkan dan
mencatat
penjelasan guru
9) Siswa
mendengarkan
dengan sungguh-
sungguh
Kegiatan
akhir
1) Guru memberikan soal
pekerjaan rumah untuk
siswa
2) Guru menutup
pelajaran
1) Siswa mencatat
soal untuk
Pekerejaan Rumah
2) Siswa
mendengarkan
dengan sungguh-
sungguh
5 menit
5 menit
Ceramah
dan tanya
jawab
Ceramah
dan tanya
jawab
E. Sumber/Bahan Belajar
Artikel yang menceritakan berbagai peraturan perundang-undangan daerah,
misalnya artikel tentang hak asasi manusia, keuangan daerah, atau larangan
merokok di tempat umum.
Rekaman siaran berita televisi atau radio yang berhubungan dengan
berbagai peraturan perundang-undangan daerah.
Buku paket (Buku Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar
Kelas V, terbitan Narasumber umum.)
F. Penilaian
Nilai Karakter
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen Instrumen/ Soal
Menghargai
Prestasi: Sikap
dan tindakan
yang
mendorong
dirinya untuk
menghasilkan
sesuatu yang
berguna bagi
masyarakat, dan
mengakui, serta
menghormati
keberhasilan
orang lain.
Bersahabat /
Komuniktif :
Tindakan yang
memperlihatkan
rasa senang
berbicara,berga
ul, dan bekerja
sama dengan
orang lain
Menjelaskan
pengertian
perundang-undanan
pusat dan daerah.
Memahami
perbedaan fungsi
tiap peraturan yang
berlaku di tingkat
pusat dan daerah.
Mengetahui
berbagai hal yang
perlu diatur dengan
undang-undang.
Memahami sebab
dan asas pembuatan
undang-undang
Tugas
individu.
Penilaian
tertulis
(kemampuan
analitis).
Penilaian
unjuk kerja
(keberanian
anak
bercerita)
Penilaian
tertulis
(kemampuan
analitis).
Penilaian
unjuk kerja
(keberanian
anak
menjelaskan
pemikirannya
)
Mengapa perlu
dibuat peraturan
perundang-undang-
an?
Mengapa hak asasi
manusia perlu
diatur berdasakan
undang-uundang?
Format Kriteria Penilaian
PRODUK ( HASIL DISKUSI )
No. Aspek Kriteria Skor
1. Konsep * semua benar
* sebagian besar benar
* sebagian kecil benar
* semua salah
4
3
2
1
PERFORMANSI
No. Aspek Kriteria Skor
1.
2.
Pengetahuan
Sikap
* Pengetahuan
* kadang-kadang Pengetahuan
* tidak Pengetahuan
* Sikap
* kadang-kadang Sikap
* tidak Sikap
4
2
1
4
2
1
Lembar Penilaian
No Nama Siswa Performan
Produk Jumlah
Skor Nilai
Pengetahuan Sikap
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
CATATAN :
Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.
Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan
Remedial.
Pondok Aren, 20 Oktober 2015
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru.
SDN Pondok Kacang Timur
ABEDIH, SPd FAHMI DARMAWAN
NIP. 19640712 198803 1 016 NIM. 1812018300197
SILABUS PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SDN PONDOK KACANG TIMUR 03
Mata Pelajaran : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN ( PKN )
Kelas : V
Semester : 1
STANDAR KOMPETENSI : 2. Memahami peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah.
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
dan Uraian
Materi
Pengalaman Belajar Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber/
Bahan/ Alat Jenis
Tagihan
Bentuk
Instrumen
Contoh
Instrumen
2.1. Menjelaskan
pengerti-an dan
pen-tingnya
peraturan
perundang-
undangan
tingkat pusat
dan daerah.
Pengertian
perundang-
undangan
Fungsi /
pentingnya
peraturan
perundang-
undangan
Mengidentifikasi macam-
macam peraturan di rumah
dan di sekolah.
Menjelaskan pengertian
perundang-undangan.
Mendiskusikan perbedaan
fungsi peraturan tingkat
pusat dan tingkat daerah.
Mengidentifikasi berbagai
hal yang perlu diatur
dengan undang-undang.
Menjelaskan sebab
beberapa hal perlu diatur
dengan undang-undang
Menyebutkan pasal 1
ayat 3 UUD 1945
bahwa Negara
Indonesia adalah negara
hukum
Menuliskan sanksi jika
melanggar hukum
Menyebutkan bahwa
UUD 1945 adalah
bentuk peraturan
perundang-undangan
yang tertinggi sebagai
hukum dasar
Menuliskan peraturan
yang sifatnya dibuat
oleh pusat
Menuliskan peraturan
yang sifatnya dibuat
oleh daerah
Menyebutkan siapa
yang berhak
menetapkan Undang-
undang
Tugas
Kelomp
ok
Tugas
individu.
Penilaian
tertulis
(kemampuan
analitis).
Penilaian
unjuk kerja
(keberanian
anak bercerita)
Penilaian
tertulis
(kemampuan
analitis).
Penilaian
unjuk kerja
(keberanian
anak
menjelaskan
pemikirannya)
Sebutkan isi
pasal I ayat 3
UUD 1945
Jelaskan
pengertian
perundang-
undangan
Apa fungsi
peraturan
tingkat pusat
dan daerah ?
Mengapa
perlu dibuat
peraturan
perundang-
undang-an?
Mengapa
hak asasi
manusia
perlu diatur
berdasakan
4 x 35
menit.
Buku paket
(Buku
Pendidikan
Kewarganegar
aan untuk
Sekolah Dasar
Kelas V,
terbitan ESIS,
karangan Dra.
Dyah
Sriwilujeng,
M.Pd.) hlm.
30—33.
Berbagai
peraturan di
sekolah.
Berbagai
peraturan di
rumah.
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
dan Uraian
Materi
Pengalaman Belajar Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber/
Bahan/ Alat Jenis
Tagihan
Bentuk
Instrumen
Contoh
Instrumen
Memberikan contoh
tentang peraturan
pemerintah
undang-
uundang?
2.2. Memberikan
contoh
peraturan
perundang-
undangan
tingkat pusat
dan daerah,
seperti pajak,
antikorupsi, lalu
lintas, dan
larangan
merokok.
Tata urutan
peraturan
perundang-
undangan di
Indonesia.
Membaca informasi dan
menjelaskan UUD 1945.
Membaca informasi dan
menjelaskan undang-
undang atau peraturan
pengganti undang-undang.
Membaca informasi dan
menjelaskan Peraturan
Pemerintah.
Membaca informasi dan
menjelaskan Peraturan
Presiden.
Membaca informasi dan
menjelaskan Peraturan
Daerah.
Menuliskan pengertian
arti korupsi
Menyebutkan lembaga
yang bertugas untuk
menyelidiki perkara
korupsi
Menyebutkan tempat
penyebrangan bagi
pejalan kaki
Memberikan contoh
akibat pengguna jalan
bila tidak menaati
peraturan lalu lintas
Menuliskan sanksi jika
melanggar peraturan
lalu lintas
Tugas
kelompo
k.
Penilaian
tertulis
(kemampuan
analitis).
Penilaian
unjuk kerja
(keberanian
anak
menjelaskan
pemikirannya)
Jelaskan arti
korupsi !
Apakah
Lembaga
yang
menangani
Tindak
pidana
korupsi ?
Tempat
penyebranga
n disebut ….
Berikan
contoh
akibat
melanggar
peraturan
lalu lintas !
4 x 35
menit.
Buku paket
hlm. 35—42.
Teks UUD
1945.
Teks Undang-
Undang atau
Per-aturan
Pengganti
Undang-
Undang.
Teks Pe-
raturan
Pemerintah.
Teks Pe-
raturan
Presiden.
Teks Pe-
raturan Daerah.
Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines), Rasa hormat dan perhatian ( respect ), Tekun ( diligence ) , Tanggung jawab ( responsibility )
Berani ( courage ), Integritas ( integrity ), Peduli ( caring ), Jujur ( fairnes ) dan Kewarganegaraan ( citizenship )
Pondok aren, 19 Oktober 2015
Mengetahui,
Kepala Sekolah
SDN Pondok Kacang Timur 03
ABEDIH, SPd
NIP. 19640712 198803 1 016
Guru
FAHMI DARMAWAN
NIM. 1812018300197
PERHITUNGAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMUM
Nama Sekolah : SDN Pondok Kacang Timur 03 Kelas/semester : V (Lima) 1 ( Satu)
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Tahun Pelajaran : 2015/2016
STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
KRITERIA
PENENTUAN
KKM
Hasil KKM
dalam Aspek
KKM
Kom
ple
k-s
itas
Daya D
uk
un
g
Inta
ke
Sis
wa
Pem
ah
am
an
Kon
sep
Pen
erap
an
1. Memahami perundang-undangan tingkat pusat dan daerah
2.1 Menjelaskan pengertian dan pentingnya peraturan perundang-
undangan tingkat pusat dan daerah
Menyebutkan pasal 1 ayat 3 UUD 1945 bahwa Negara Indonesia
adalah negara hukum
Menuliskan sanksi jika melanggar hukum
Menyebutkan bahwa UUD 1945 adalah bentuk peraturan
60
70
70
60
66
60
70
70
70
70
70
70
60
60
60
64
68
66
perundang-undangan yang tertinggi sebagai hukum dasar
Menuliskan peraturan yang sifatnya dibuat oleh pusat
Menuliskan peraturan yang sifatnya dibuat oleh daerah
Menyebutkan siapa yang berhak menetapkan Undang-undang
Memberikan contoh tentang peraturan pemerintah
60
60
80
60
60
60
80
65
70
70
80
70
70
70
80
70
50
50
80
70
62
62
80
67
2.2 Memberikan contoh peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan
daerah, seperti pajak, anti korupsi, lalu lintas, larangan merokok
Menuliskan pengertian arti korupsi
Menyebutkan lembaga yang bertugas untuk menyelidiki perkara
korupsi
Menyebutkan tempat penyebrangan bagi pejalan kaki
Memberikan contoh akibat pengguna jalan bila tidak menaati
peraturan lalu lintas
Menuliskan sanksi jika melanggar peraturan lalu lintas
80
80
70
70
80
70
70
70
80
70
70
70
80
70
70
70
80
70
70
70
80
70
70
70
JUMLAH
RATA-RATA KESELURUHAN
759
69.5
Pondok aren, 19 Oktober 2015
Mengetahui,
Kepala Sekolah
SDN Pondok Kacang Timur 03
ABEDIH, SPd
NIP. 19640712 198803 1 016
Guru
FAHMI DARMAWAN
NIM. 1812018300197
LAMPIRAN 1
DATA SEKOLAH TAHUN AJARAN 2016 / 2017
UPT PENDIDIKAN KECAMATAN PONDOK AREN
KOTA TANGERANG SELATAN
A. DATA SEKOLAH
NAMA SEKOLAH : SDN PONDOK KACANG TIMUR 03
ALAMAT SEKOLAH : JL. PONDOK KACANG TIMUUR NO 06
KEC. PONDOK AREN
TANGERANG SELATAN
NSS : 10128031117
NPSN : 20602826
NAMA KEPALA SEKOLAH : ABEDIH, S.Pd
NO HP : 081219751743
B. DATA SISWA
NO KELAS MURID JUMLAH
ROMBEL L P JUMLAH
1 KELAS 1 57 55 112 3
2 KELAS 2
51 53 104 3
3 KELAS 3
40 61 101 3
4 KELAS 4
49 53 102 3
5 KELAS 5
46 45 91 3
6 KELAS 6
48 35 83 2
JUMLAH 291 302 593 17
C. DATA GURU PNS
NO NAMA GURU NIP GOL JABATAN
1 ABEDIH, S.Pd 19640712 198803 1 016 IV / a
GURU
PEMBINA
2 AMSARI, A.Ma.Pd 19570104 197803 1 006 IV / a
GURU
PEMBINA
3 MISTAR S, A.Ma.Pd 19630410 198410 1 009 IV / a
GURU
PEMBINA
4 SUTINAH, S.Pd.SD 19700528 199307 2 001 IV / a
GURU
PEMBINA
5 ERDINAH, S.Pd.SD 19700222 199307 2 002 IV / a
GURU
PEMBINA
6 SITI FATIMAH, S.Pd.SD 19710812 199803 2 007 III / c
GURU
DEWASA
7 KAMELIA, S.Pd.SD 19760520 200003 2 004 III / b
GURU
DEWASA
8 RAKHMAWATI, S.Pd.SD 19760915 199903 2 003 III / b
GURU
MUDA
9 ATIAH, S.Pd.SD 19680519 200801 2 002 III / b
GURU
MUDA
10 SITI SOLECHAH, S.Pd.SD 19730409 200604 2 001 III / b
GURU
MUDA
11 SUKIRNO, S.Pd 19630916 200701 1 004 III / b
GURU
MUDA
11 ROSADAH, S.Pd.SD 19800628 200801 2 006 III / a
GURU
MUDA
12 ROMENIH, S.Pd.SD 19760711 201408 2 001 III / a
GURU
MUDA
13 ICIH SUNARSIH, S.Pd.SD 19670106 201411 2 001 II / c
GURU
MADYA
14 NURSIN 19590302 198802 1 001 II / a
PENGATUR
MUDA
D. DATA GURU NON PNS
NO NAMA JABATAN
SUKWAN
SUDAH BELUM
1 ROHMAT, S.Pd.I GURU KELAS
2 HENDRA, S.Pd.I GURU BID. STUDY
3 CAHYANI ANDAYANI, S.Pd GURU BID. STUDY
4 MUMUL GUSDIYANA, S.Pd.SD GURU KELAS
5 DIAN WIDIASTUTI, S.Pd.SD GURU KELAS
6 TAUFIK KOMAR, S.Pd GURU KELAS
7 EMILUDIN, S.KOM GURU BID. STUDY
8 YUNISAH NURHIKMAH GURU B. INGGRIS
9 SITI MUTMAINNAH, S.Pd.I GURU BID. STUDY
10 SUCI MAYASARI GURU BID. STUDY
11 DWI OKTAVIANI, S.Pd.SD GURU KELAS
12 UMAH KHOIRUNNISA GURU BID. STUDY
13 FAHMI DARMAWAN TU
14 RAHMAT FIRDAUS PENJAGA SEKOLAH
Pondok Aren, 02 Agustus
2016
Kepala Sekolah
SDN Pondok Kacang Timur
05
A B E D I H, S.Pd
NIP. 19640712 198803 1 016
LAMPIRAN 2
LEMBAR WAWANCARA DENGAN GURU KELAS V
SEBELUM MELAKUKAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
DI SDN PONDOK KACANG TIMUR 03
TAHUN AJARAN 2015 / 2016
Nama guru : Siti Solechah, S.Pd.SD
Tujuan : Memperoleh Informasi mengenai pembelajaran PKN sebelum
menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw
Hari / tanggal : Sabtu, 3 Oktober 2015
Pukul : 09.00 - Selesai
Tempat : Kantor SDN Pondok Kacang Timur 03
No Pertanyaan Wawancara Jawaban
1 Bagaimana cara mengajar yang Ibu terapkan
selama ini ?
Selama ini saya berusaha
menerapkan opembelajaran
menarik. Namun dalam
pelaksanaannya masih kesulitan
dan memakan waktu belajar
yang lebih lama. Dalam
mengajar biasanya saya
mengajar menggunakan metode
konvensional/ceramah
2 Adakah kesulitan yang Ibu temui dalam
mengajarkan PKN khususnya pada materi
Perundang-undangan Tingkat daerah dan
Pusat ?
Ada, saya kesulitan dalam
menggunakan model
pembelajaran inovatif yang
dapat membangkitkan keaktifan
siswa saya lebih suka
menggunakan model
konvensional seperti ceramah
dan menghafal. Karena dengan
cara itu, siswa tidak ramai dan
tidak memakan waktu belajar
yang lama.
3 Apakah Hasil Belajar siswa selama ini sudah
baik ?
Ada beberapa siswa yang
hasilbelajarnya sudah memnuhi
KKM. Namun ada juga yang
dibawah KKM yaitu nilainya 40.
Padahal KKM Mata Pelajaran
PKN di SDN Pondok Kacang
Timur 03 adalah 70.
4 Apakah siswa aktif dalam pembelajaran ? Ada beberapa siswa yang aktif
dalam pembelajaran misalnya
ada yang aktif bertanya apabila
mengalami kesulitan belajar.
Terkadang juga ada beberapa
siswa yang ramai dan bicara
sendiri saat saya sedang
menjelaskan materi
5 Apakah dalam pembelajaran PKN, Ibu
Sudah menerapkan metode diskusi dalam
kelompok ?
Saya pernah menggunakan
metode diskusi kelompok. Tapi
dalam pelaksanaannya memakan
waktu yang lama. Siswa justru
ramai sendiri kurang bisa
bekerjasama dalam kelompok.
Sehingga apabila diterapkan
pembelajaran tidak akan efektif.
6 Menurut Ibu, bagaimana cara untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa dalam
mata pelajaran PKN ?
Cara untuk meningkatkan
prestasi belajar siswa adalah
dengan memberikan soal-soal
yang bervariasi sehingga siswa
terbiasa mengerjakan soal-soal.
Selain itu, siswa yang mendapat
nilai dibawah KKM, harus
mendapat perhatian khusus.
Guru juga bisa menggunakan
model pembelajaran yang dapat
membangkitkan minat siswa
dalam belajar. Agar nantinya
siswa mudah memahami materi
yang diajarkan
KESIMPULAN / CATATAN :
Pondok Aren, 03 Oktober 2015
Mengetahui,
Guru,
Siti Solechah, S.Pd.SD
NIP. 19730409 200604 2 001
Peneliti,
Fahmi Darmawan
NIM. 181201830019
Kepala Sekolah
SDN Pondok Kacang Timur 03
Abedih, S.Pd
NIP. 19640712 198803 1 016
LAMPIRAN 4
LEMBAR OBSERVASI PEMBELAJARAN SISWA
KELAS V SEMESTER I SDN PONDOK KACANG TIMUR 03
SIKLUS I PERTEMUAN I
Mata Pelajaran : PKN
Standar Kompetensi : 2. Memahami peraturan perundang-undangan
tingkat pusat dan daerah
Kompetensi Dasar : 2.1 Menjelaskan pengertian dan pentingnya
peraturan perundang-undangan tingkat
pusat dan daerah
Hari/Tanggal Observasi : Senin, 19 Oktober 2015
Petunjuk Pengisian : Berilah tanda ( ) di skor 1, 2, 3, atau 4 pada
Tabel dibawah dengan keterangan pada
pedoman penskoran yang tersedia
No Hal yang Diamati Skor
Siswa 1 2 3 4
1 Keaktifan Siswa:
a. Siswa aktif mencatat materi pelajaran
b. Siswa aktif bertanya
c. Siswa aktif mengajukan ide
2 Perhatian Siswa:
a. Diam, tenang
b. Terfokus pada materi
c. Antusias
3 Kedisiplinan:
a. Kehadiran/absensi
b. Datang tepat waktu
c. Pulang tepat waktu
4
Penugasan/Resitasi:
a. Mengerjakan semua tugas
b. Ketepatan mengumpulkan tugas sesuai
waktunya
c. Mengerjakan sesuai dengan perintah
Total Skor 2 4 18 8
Skor Akhir 32
Skor Rata-rata 2.7
Kualifikasi Tidak Baik
Keterangan;
4 : Sangat Baik
3 : Baik
2 : Tidak Baik
1 : Sangat Tidak Baik
Pondok Aren, 19 Oktober 2015
Mengetahui,
Pengamat,
Siti Solechah, S.Pd.SD
NIP. 19730409 200604 2 001
Guru
Fahmi Darmawan
NIM. 1812018300197
Kepala Sekolah
SDN Pondok Kacang Timur 03
Abedih, S.Pd
NIP. 19640712 198803 1 016
LAMPIRAN 5
LEMBAR OBSERVASI PEMBELAJARAN GURU
KELAS V SEMESTER I SDN PONDOK KACANG TIMUR 03
SIKLUS I PERTEMUAN I
Mata Pelajaran : PKN
Standar Kompetensi : 2. Memahami peraturan perundang-undangan
tingkat pusat dan daerah
Kompetensi Dasar : 2.1 Menjelaskan pengertian dan pentingnya
peraturan perundang-undangan tingkat
pusat dan daerah
Hari/Tanggal Observasi : Senin, 19 Oktober 2015
Petunjuk Pengisian : Berilah tanda ( ) di skor 1, 2, 3, atau 4 pada
Tabel dibawah dengan keterangan pada
pedoman penskoran yang tersedia
No Hal yang Diamati Skor
Guru 1 2 3 4
1 Pendahuluan
a. Guru menciptakan kesiapan belajar
b. Guru melakukan bertanya jawab dengan
materi yang akan dibahas
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai oleh setiap siswa
2 Kegiatan Inti
a. Guru menjelaskan materi yang akan dibahas
b. Guru menjelaskan metode pembelajaran
yang akan dilaksanakan
c. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok,
tiap kelompok terdiri dari 7 orang secara
heterogen
d. Guru membagi setiap kelompok menjadi
dua bagian ( Tim Asal dan Tim Ahli )
e. Guru menugaskan siswa untuk mempelajari
dan mempertanggung jawabkan subbab
yang didapatkan
f. Guru membimbing siswa dalam diskusi
kelompok ( tim Asal dan Tim Ahli)
g. Guru meminta tim ahli untuk kembali ke
kelompok Asal
h. Guru meminta masing-masing kelompok
menyampaikan hasil diskusinya
3 Kegiatan Penutup
a. Guru Bersama siswa membuat kesimpulan
dari pembelajaran
4 Penerapan Metode:
a. Ketepatan pemilihan metode sesuai materi
b. Keseuaian urutan sintaks dengan metode
yang digunakan
c. Mudah diikuti siswa
5 Performance:
a. Kejelasan suara yang diucapkan
b. Kekomunikatifan guru dengan siswa
c. Keluwesan sikap guru dengan siswa
6 Pemberian Motivasi:
a. Keantusiasan guru dalam mengajar
b. Kepedulian guru terhadap siswa
c. Ketepatan pemberian reward dan punishman
Total Skor 0 12 36 16
Skor Akhir 64
Skor Rata-rata 3.5
Kualifikasi Baik
Keterangan;
4 : Sangat Baik
3 : Baik
2 : Tidak Baik
1 : Sangat Tidak Baik
Pondok Aren, 19 Oktober 2015
Mengetahui,
Pengamat,
Siti Solechah, S.Pd.SD
NIP. 19730409 200604 2 001
Guru
Fahmi Darmawan
NIM. 1812018300197
Kepala Sekolah
SDN Pondok Kacang Timur 03
Abedih, S.Pd
NIP. 19640712 198803 1 016
LAMPIRAN 6
LEMBAR OBSERVASI PEMBELAJARAN PENGELOLAAN KELAS
KELAS V SEMESTER I SDN PONDOK KACANG TIMUR 03
SIKLUS I PERTEMUAN I
Mata Pelajaran : PKN
Standar Kompetensi : 2. Memahami peraturan perundang-undangan
tingkat pusat dan daerah
Kompetensi Dasar : 2.1 Menjelaskan pengertian dan pentingnya
peraturan perundang-undangan tingkat
pusat dan daerah
Hari/Tanggal Observasi : Senin, 19 Oktober 2015
Petunjuk Pengisian : Berilah tanda ( ) di skor 1, 2, 3, atau 4 pada
Tabel dibawah dengan keterangan pada
pedoman penskoran yang tersedia
No Hal yang Diamati Skor
Komponen Pengelolaan Kelas 1 2 3 4
1 Tujuan :
a. Ketepatan
b. Keefektifan
c. Pencapaian target kompetensi
2 Ruang:
a. Standarisasi ruangan
b. Kebersihan ruangan
c. Kenyamanan ruangan
3 Tempat Duduk:
a. Kerapian tempat duduk
b. Pengaturan tempat duduk
c. Pengaturan jarak duduk antar siswa
4 Siswa:
a. Kemampuan menstimulus untuk
bertanya
b. Kemampuan memotivasi menjawab
c. Kemampuan menciptakan interaksi
Total Skor 0 4 24 8
Skor Akhir 36
Skor Rata-rata 3.0
Kualifikasi Baik
Keterangan;
4 : Sangat Baik
3 : Baik
2 : Tidak Baik
1 : Sangat Tidak Baik
Pondok Aren, 19 Oktober 2015
Mengetahui,
Pengamat,
Siti Solechah, S.Pd.SD
NIP. 19730409 200604 2 001
Guru
Fahmi Darmawan
NIM. 1812018300197
Kepala Sekolah
SDN Pondok Kacang Timur 03
Abedih, S.Pd
NIP. 19640712 198803 1 016
LAMPIRAN 7
LEMBAR OBSERVASI PEMBELAJARAN SISWA
KELAS V SEMESTER I SDN PONDOK KACANG TIMUR 03
SIKLUS I PERTEMUAN II
Mata Pelajaran : PKN
Standar Kompetensi : 2. Memahami peraturan perundang-undangan
tingkat pusat dan daerah
Kompetensi Dasar : 2.2 Memberikan contoh peraturan perundang-
undangan tingkat pusat dan daerah, seperti
pajak, antikorupsi, lalu lintas dan larangan
merokok
Hari/Tanggal Observasi : Selasa, 20 Oktober 2015
Petunjuk Pengisian : Berilah tanda ( ) di skor 1, 2, 3, atau 4 pada
Tabel dibawah dengan keterangan pada
pedoman penskoran yang tersedia
No Hal yang Diamati Skor
Siswa 1 2 3 4
1 Keaktifan Siswa:
a. Siswa aktif mencatat materi pelajaran
b. Siswa aktif bertanya
c. Siswa aktif mengajukan ide
2 Perhatian Siswa:
a. Diam, tenang
b. Terfokus pada materi
c. Antusias
3 Kedisiplinan:
a. Kehadiran/absensi
b. Datang tepat waktu
c. Pulang tepat waktu
4
Penugasan/Resitasi:
a. Mengerjakan semua tugas
b. Ketepatan mengumpulkan tugas sesuai
waktunya
c. Mengerjakan sesuai dengan perintah
Total Skor 0 0 15 28
Skor Akhir 43
Skor Rata-rata 3.6
Kualifikasi Baik
Keterangan;
4 : Sangat Baik
3 : Baik
2 : Tidak Baik
1 : Sangat Tidak Baik
Pondok Aren, 20 Oktober 2015
Mengetahui,
Pengamat,
Siti Solechah, S.Pd.SD
NIP. 19730409 200604 2 001
Guru
Fahmi Darmawan
NIM. 1812018300197
Kepala Sekolah
SDN Pondok Kacang Timur 03
Abedih, S.Pd
NIP. 19640712 198803 1 016
LAMPIRAN 8
LEMBAR OBSERVASI PEMBELAJARAN GURU
KELAS V SEMESTER I SDN PONDOK KACANG TIMUR 03
SIKLUS I PERTEMUAN II
Mata Pelajaran : PKN
Standar Kompetensi : 2. Memahami peraturan perundang-undangan
tingkat pusat dan daerah
Kompetensi Dasar : 2.2 Memberikan contoh peraturan perundang-
undangan tingkat pusat dan daerah, seperti
pajak, antikorupsi, lalu lintas dan larangan
merokok
Hari/Tanggal Observasi : Selasa, 20 Oktober 2015
Petunjuk Pengisian : Berilah tanda ( ) di skor 1, 2, 3, atau 4 pada
Tabel dibawah dengan keterangan pada
pedoman penskoran yang tersedia
No Hal yang Diamati Skor
Guru 1 2 3 4
1 Pendahuluan
a. Guru menciptakan kesiapan belajar
b. Guru melakukan bertanya jawab dengan
materi yang akan dibahas
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai oleh setiap siswa
2 Kegiatan Inti
a. Guru menjelaskan materi yang akan dibahas
b. Guru menjelaskan metode pembelajaran
yang akan dilaksanakan
c. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok,
tiap kelompok terdiri dari 7 orang secara
heterogen
d. Guru membagi setiap kelompok menjadi
dua bagian ( Tim Asal dan Tim Ahli )
e. Guru menugaskan siswa untuk mempelajari
dan mempertanggung jawabkan subbab
yang didapatkan
f. Guru membimbing siswa dalam diskusi
kelompok ( tim Asal dan Tim Ahli)
g. Guru meminta tim ahli untuk kembali ke
kelompok Asal
h. Guru meminta masing-masing kelompok
menyampaikan hasil diskusinya
3 Kegiatan Penutup
a. Guru Bersama siswa membuat kesimpulan
dari pembelajaran
4 Penerapan Metode:
a. Ketepatan pemilihan metode sesuai materi
b. Keseuaian urutan sintaks dengan metode
yang digunakan
c. Mudah diikuti siswa
5 Performance:
a. Kejelasan suara yang diucapkan
b. Kekomunikatifan guru dengan siswa
c. Keluwesan sikap guru dengan siswa
6 Pemberian Motivasi:
a. Keantusiasan guru dalam mengajar
b. Kepedulian guru terhadap siswa
c. Ketepatan pemberian reward dan punishman
Total Skor 0 2 33 32
Skor Akhir 67
Skor Rata-rata 3.7
Kualifikasi Baik
Keterangan;
4 : Sangat Baik
3 : Baik
2 : Tidak Baik
1 : Sangat Tidak Baik
Pondok Aren, 20 Oktober 2015
Mengetahui,
Pengamat,
Siti Solechah, S.Pd.SD
NIP. 19730409 200604 2 001
Guru
Fahmi Darmawan
NIM. 1812018300197
Kepala Sekolah
SDN Pondok Kacang Timur 03
Abedih, S.Pd
NIP. 19640712 198803 1 016
LAMPIRAN 9
LEMBAR OBSERVASI PEMBELAJARAN PENGELOLAAN KELAS
KELAS V SEMESTER I SDN PONDOK KACANG TIMUR 03
SIKLUS I PERTEMUAN II
Mata Pelajaran : PKN
Standar Kompetensi : 2. Memahami peraturan perundang-undangan
tingkat pusat dan daerah
Kompetensi Dasar : 2.2 Memberikan contoh peraturan perundang-
undangan tingkat pusat dan daerah, seperti
pajak, antikorupsi, lalu lintas dan larangan
merokok
Hari/Tanggal Observasi : Selasa, 20 Oktober 2015
Petunjuk Pengisian : Berilah tanda ( ) di skor 1, 2, 3, atau 4 pada
Tabel dibawah dengan keterangan pada
pedoman penskoran yang tersedia
No Hal yang Diamati Skor
Komponen Pengelolaan Kelas 1 2 3 4
1 Tujuan :
a. Ketepatan
b. Keefektifan
c. Pencapaian target kompetensi
2 Ruang:
a. Standarisasi ruangan
b. Kebersihan ruangan
c. Kenyamanan ruangan
3 Tempat Duduk:
a. Kerapian tempat duduk
b. Pengaturan tempat duduk
c. Pengaturan jarak duduk antar siswa
4 Siswa:
a. Kemampuan menstimulus untuk
bertanya
b. Kemampuan memotivasi menjawab
c. Kemampuan menciptakan interaksi
Total Skor 0 0 18 20
Skor Akhir 38
Skor Rata-rata 3.2
Kualifikasi Baik
Keterangan;
4 : Sangat Baik
3 : Baik
2 : Tidak Baik
1 : Sangat Tidak Baik
Pondok Aren, 20 Oktober 2015
Mengetahui,
Pengamat,
Siti Solechah, S.Pd.SD
NIP. 19730409 200604 2 001
Guru
Fahmi Darmawan
NIM. 1812018300197
Kepala Sekolah
SDN Pondok Kacang Timur 03
Abedih, S.Pd
NIP. 19640712 198803 1 016
a. Data pretest
Tabel 4.4
Hasil Tes Formatif Siklus I Pertemuan I
NO NAMA SISWA KKM NILAI
KE
MA
MP
UA
N
KET
1 Alexandrian Zaneti A. 70 50 - TT
2 Anggi Romadhan 70 70 + T
3 Afrizal 70 65 - TT
4 Alvia Alamsyah 70 60 - TT
5 Aidilla Fitri Sabila 70 75 + T
6 Anis Sinta 70 50 - TT
7 Alya Azhari 70 50 - TT
8 Astika Putri 70 75 + T
9 Arman Maulana 70 60 - TT
10 Abdul Rahman 70 75 + T
11 Damar Ramadhan 70 60 - TT
12 Devina Damayanti 70 75 + T
13 Devi Oktaviani 70 70 + T
14 Fanni Akbar Fadilah 70 40 - TT
15 Genta Dwi Andika 70 50 + TT
16 Ivan Hakim 70 70 + TT
17 Ivana Revalina 70 85 + T
18 M. Fadhil Akbar 70 40 - TT
19 M. Jibran Alkahfi 70 80 + T
20 Marsya Muizz 70 80 + T
21 M. Andiika S. 70 60 - TT
22 Nurania Zulfa N. I 70 60 - TT
23 Nabila 70 50 - TT
24 Putra Ibrahim P. K 70 68 - TT
25 Trias Okky Riyadi 70 85 + T
26 Saipul Abdullah 70 25 - TT
27 Samuel Caturwidodo 70 80 + T
28 Widia Dwi Safitri 70 75 + T
29 M. Zahnul Nizam 70 55 - TT
30 Andrean Febriansyah 70 70 + T
31 Audrey Selviana Putri 70 60 - TT
32 Nia Zabania 70 60 - TT
33 Rahmawati 70 75 + T
34 M. Fauzan Albana 70 60 - TT
35 Saskia Pricilia Ramadhani 70 80 + T
36 Riska Putu Aulia Sari 70 70 + TT
37 Armando Oka Varlesia 70 60 - TT
38 Muh. Muamar Mayendra 70 35 + TT
39 Prasetyo 70 30 - TT
Jumlah 2483
Rata-rata 63.6
Jumlah Siswa yang Tuntas 15
Jumlah Siswa yang Belum Tuntas 24
Persentase Ketuntasan Belajar 33,3 %
Pondok Aren, 19 Oktober 2015
Mengetahui,
Guru,
Siti Solechah, S.Pd.SD
NIP. 19730409 200604 2 001
Peneliti,
Fahmi Darmawan
NIM. 1812018300197
Kepala Sekolah
SDN Pondok Kacang Timur 03
Abedih, S.Pd
NIP. 19640712 198803 1 016
b. Data Postest
Tabel 4.5
Hasil Tes Formatif Pertemuan II
NO NAMA SISWA KKM NILAI
KE
MA
MP
UA
N
KET
1 Alexandrian Zaneti A. 70 75 + T
2 Anggi Romadhan 70 75 + T
3 Afrizal 70 75 + T
4 Alvia Alamsyah 70 75 + T
5 Aidilla Fitri Sabila 70 75 + T
6 Anis Sinta 70 85 + T
7 Alya Azhari 70 80 + T
8 Astika Putri 70 75 + T
9 Arman Maulana 70 78 + T
10 Abdul Rahman 70 74 + T
11 Damar Ramadhan 70 75 + T
12 Devina Damayanti 70 72 + T
13 Devi Oktaviani 70 83 + T
14 Fanni Akbar Fadilah 70 75 + T
15 Genta Dwi Andika 70 55 - TT
16 Ivan Hakim 70 80 + T
17 Ivana Revalina 70 90 + T
18 M. Fadhil Akbar 70 75 + T
19 M. Jibran Alkahfi 70 90 + T
20 Marsya Muizz 70 80 + T
21 M. Andiika S. 70 80 + T
22 Nurania Zulfa N. I 70 95 + T
23 Nabila 70 85 + T
24 Putra Ibrahim P. K 70 60 - TT
25 Trias Okky Riyadi 70 75 + T
26 Saipul Abdullah 70 50 - TT
27 Samuel Caturwidodo 70 71 + T
28 Widia Dwi Safitri 70 65 - TT
29 M. Zahrul Nizam 70 75 + T
30 Andrean Febriansyah 70 60 - TT
31 Audrey Selviana Putri 70 75 + T
32 Nia Zabania 70 75 + T
33 Rahmawati 70 50 - TT
34 M. Fauzan Albana 70 75 + T
35 Saskia Pricilia Ramadhani 70 75 + T
36 Riska Putu Aulia Sari 70 65 - TT
37 Armando Oka Varlesia 70 75 + T
38 Muh. Muamar Mayendra 70 70 - T
39 Prasetyo 70 85 + T
Jumlah 2903
Rata-rata 74.43
Jumlah Siswa yang Tuntas 32
Jumlah Siswa yang Belum Tuntas 7
Persentase Ketuntasan Belajar 82,1 %
Pondok Aren, 20 Oktober 2015
Mengetahui,
Guru,
Siti Solechah, S.Pd.SD
NIP. 19730409 200604 2 001
Peneliti,
Fahmi Darmawan
NIM. 1812018300197
Kepala Sekolah
SDN Pondok Kacang Timur 03
Abedih, S.Pd
NIP. 19640712 198803 1 016
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Aktivitas Belajar Siswa pada Pertemuan I (19-11-2015 )
*Presentasi dalam bentuk kelompok
Pondok Aren, 19 Oktober 2015
Mengetahui,
Guru,
Siti Solechah, S.Pd.SD
NIP. 19730409 200604 2 001
Peneliti,
Fahmi Darmawan
NIM. 1812018300197
Kepala Sekolah
SDN Pondok Kacang Timur 03
Abedih, S.Pd
NIP. 19640712 198803 1 016
No. Aktifitas Yang Di Amati Jumlah
Siswa Persentase
1 Mengajukan pertanyaan 6 15%
2 Menjawab pertanyaan siswa maupun guru 7 18%
3 Memberi saran 1 2,5%
4 Mengemukakan pendapat 7 18%
5 Menyelesaikan tugas kelompok 15 38,5%
6 Mempresentasikan hasil kerja kelompok*
4 10,5%
Tabel: 4.7
Distribusi Frekuensi Aktivitas Belajar Siswa
pada Pertemuan II (20-11-2015)
*Presentasi dalam bentuk kelompok
Pondok Aren, 20 Oktober 2015
Mengetahui,
Guru,
Siti Solechah, S.Pd.SD
NIP. 19730409 200604 2 001
Peneliti,
Fahmi Darmawan
NIM. 1812018300197
Kepala Sekolah
SDN Pondok Kacang Timur 03
Abedih, S.Pd
NIP. 19640712 198803 1 016
No. Aktifitas Yang Di Amati Jumlah
Siswa Persentase
1 Mengajukan pertanyaan 16 41%
2 Menjawab pertanyaan siswa maupun guru 28 71%
3 Memberi saran 6 15%
4 Mengemukakan pendapat 12 30,8%
5 Menyelesaikan tugas kelompok 30 76%
6 Mempresentasikan hasil kerja kelompok* 6 100%
Tabel 4.8
Analisis Data Hasil Pretest dan Postest
NO NAMA SISWA NILAI
PRETEST
NILAI
POSTETS
PE
NIN
GK
AT
AN
1 Alexandrian Zaneti A. 50 75
2 Anggi Romadhan 70 75
3 Afrizal 65 75
4 Alvia Alamsyah 60 75
5 Aidilla Fitri Sabila 75 75
6 Anis Sinta 50 85
7 Alya Azhari 50 80
8 Astika Putri 75 75
9 Arman Maulana 60 78
10 Abdul Rahman 75 74
11 Damar Ramadhan 60 75
12 Devina Damayanti 75 72
13 Devi Oktaviani 70 83
14 Fanni Akbar Fadilah 40 75
15 Genta Dwi Andika 50 55
16 Ivan Hakim 70 80
17 Ivana Revalina 85 90
18 M. Fadhil Akbar 40 75
19 M. Jibran Alkahfi 80 90
20 Marsya Muizz 80 80
21 M. Andiika S. 60 80
22 Nurania Zulfa N. I 60 95
23 Nabila 50 85
24 Putra Ibrahim P. K 68 60
25 Trias Okky Riyadi 85 75
26 Saipul Abdullah 25 50
27 Samuel Caturwidodo 80 71
28 Widia Dwi Safitri 75 65
29 M. Zahnul Nizam 55 75
30 Andrean Febriansyah 70 60
31 Audrey Selviana Putri 60 75
32 Nia Zabania 60 75
33 Rahmawati 75 50
34 M. Fauzan Albana 60 75
35 Saskia Pricilia Ramadhani 80 75
36 Riska Putu Aulia Sari 70 65
37 Armando Oka Varlesia 60 75
38 Muh. Muamar Mayendra 35 70
39 Prasetyo 30 85
Jumlah 2483 2903
Rata-rata 63.6 74.43
Siswa yang Tuntas 15 32
Sisw0 a yang Belum Tuntas 24 7
Persentase ketuntasan 33,3 % 82,1 %
Pondok Aren, 20 Oktober 2015
Mengetahui,
Guru,
Siti Solechah, S.Pd.SD
NIP. 19730409 200604 2 001
Peneliti,
Fahmi Darmawan
NIM. 1812018300197
Kepala Sekolah
SDN Pondok Kacang Timur 03
Abedih, S.Pd
NIP. 19640712 198803 1 016
Tabel: 4.9
Pengolahan Data Lembaran Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Pada Pertemuan I dan II
*Mempresentasikan hasil kerja kelompok
Pondok Aren, 20 Oktober 2015
Mengetahui,
Guru,
Siti Solechah, S.Pd.SD
NIP. 19730409 200604 2 001
Peneliti,
Fahmi Darmawan
NIM. 1812018300197
Kepala Sekolah
SDN Pondok Kacang Timur 03
Abedih, S.Pd
NIP. 19640712 198803 1 016
No. Aktifitas Yang Di Amati Pertemuan
I (%)
Pertemuan
II (%) Peningkatan
1 Mengajukan pertanyaan 15% 41% 26 %
2 Menjawab pertanyaan siswa
maupun guru 18% 71% 53 %
3 Memberi saran 2,5% 15% 12.5 %
4 Mengemukakan pendapat 18% 30,8% 12.8 %
5 Menyelesaikan tugas kelompok 38,5% 76% 37.5 %
6 Mempresentasikan hasil kerja
kelompok*
10,5% 100% 100
Tabel: 4.10
PENGOLAHAN DATA KUESIONER
No. Pertanyaan
Jawaban
Ya Tidak Tidak
Menjawab
Jumlah
%
1 Apakah anda tahu tentang topik yang
anda pelajari setiap Belajar ?
100%
2 Apakah tujuan pembelajaran yang
hendak anda pahami ?
100%
3 Apakah model pembelajaran yang
dibawakan oleh guru anda senangi ?
100%
4
Apakah cara belajar yang dibawakan
oleh guru mendorong anda untuk
belajar?
100%
5
Apakah informasi yang anda perdapat
bisa anda jelaskan pada teman
sekelompok anda?
50%
25%
25%
6
Anda memahami informasi pelajaran
yang diberikan oleh teman?
75%
15%
10%
7
Anda termotivasi bertanya pada saat
diskusi kelas?
80%
15%
5%
8
Anda termotivasi untuk menjawab
soal diskusi kelas?
60%
25%
15%
9 Model pelajaran yang diterapkan
melatih anda untuk bertanggung
85%
15%
jawab?
10
Model pembelajaran yang diterapkan
meningkatan minat dan aktivitas anda
dalam belajar?
100%
Pondok Aren, 03 Oktober 2015
Mengetahui,
Guru,
Siti Solechah, S.Pd.SD
NIP. 19730409 200604 2 001
Peneliti,
Fahmi Darmawan
NIM. 1812018300197
Kepala Sekolah
SDN Pondok Kacang Timur 03
Abedih, S.Pd
NIP. 196s40712 198803 1 016
LEMBAR UJI REFERENSI
Nama : Fahmi Darmawan
NIM : 1812018300197
Jurusan : DMS PGMI
Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)
Judul Skripsi : “ Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan
Metode Jigsaw Pada Pelajaran Pkn Materi Perundang-
Undangan Tingkat Pusat Dan Daerah Siswa Kelas V
SDN Pondok Kacang Timur 03”
No Nama Buku
No.
Halaman
Buku
No.
Halaman
Skripsi
Paraf
Pembimbing
1 Asrori, Muhammad. Penelitian Tindakan
Kelas. Bandung. Wacana Prima. 2009.
4 23
24
2 Dedi Dwigatama, dan Wijaya Kusumah.
Mengenal penelitian tindakan kelas.
Jakarta. Indeks. 2012
27 23
3 Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan
Pembelajaran. Jakarta. Depertemen P&K
dan Rineka Cipta. 1999
9
18
256
257
260
11
18
4 Doantara, Yasa. Pembelajaran Kooperatif
TipeJigsaw.
www.ipotes.wordpress.com/2015/07/05pe
mbelajarankooperatif-tipe-jigsaw diakses
tanggal 05 Juli 2015.
13
5 Eveline Siregar, Teori Belajar dan
Pembelajaran. Ghalia Indonesia
5
6
19
6 Hamdani. Strategi Belajar Mengajar.
Bandung. Pustaka Setia. 2011.
82 14
7 Krisdiantoro, Ferry. Skripsi : “Peningkatan
Hasil Belajar IPS dengan Penerapan
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada
Siswa Kelas IV SDN Mojosari 03 Puger-
Jember Tahun Pelajaran 2011-2012”.
Universitas Jember. 2011.
I 21
8 Kusumah, Wijaya dan Dedi Dwitagama.
Mengenal Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta, Indeks. 2012.
5 25
9 Munadi, yudhi. Media pembelajaran
sebuah pendekatan baru. Jakarta. GP Press
Group. 2013
12 18
10 Muhammad Nur, Ibrahim Muslim.
Pembelajaran Berdasarkan Masalah.
Surabaya. Unesa Press, 2005
7 18
18 Muhibbinsyah. Psikologi Belajar. Jakarta.
PT. Raja Grafindo Persada. 2003.
129 19
11 Nurhadi. Pembelajaran Kontekstual
(contextual Teaching and Learning/CTL)
dan penerapannya dalam KBK. Malang.
Universitas Negeri Malang. 2004.
56
60
16
17
12 Putranto, Rizky. Skripsi : “Peningkatan
Hasil Belajar IPS dengan Penerapan
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada
Siswa Kelas IV SDN Mojosari 03 Puger-
Jember Tahun Pelajaran 2011-2012”.
I 21
Universitas Jember. 2012.
13 Purwanto, Ngalim. Prinsip-prinsip dan
teknik evaluasi pengajaran. Bandung. PT.
Remaja Rosdakarya. 2009
76 22
14 Rusman, Model – model Pembelajaran,
Raja Grafindo Persada. Jakarta. 2010
3
218
2
15
15 Sagala, Syaiful. Konsep dan Makna
Pembelajaran. Alfabeta. Bandung, 2006.
3 1
16 Sanjaya, . Wina Strategi pembelajaran.
Berorientasi standar proses pendidikan.
Jakarta. Kencana Prenada Media Grup.
2008
i 1
17 Susanto, Ahmad. Teori Belajar &
Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta.
Kencana Prenadamedia Group. 2013.
1
5
12
18
19
223
224
225
226
233
8
9
10
11
12
13
17
20
18 Muhibbinsyah. Psikologi Belajar. Jakarta.
PT. Raja Grafindo Persada. 2003.
129 19
19 Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang
mempeengaruhnya, Rineka Cipta. Jakarta.
2010
2 11
20 Trianto. Model-Model Pembelajaran
Inovatif Berorientasi Konstruktivistik,
4
19
2
4
Konsep, Landasan Teoritis-Praktis dan
Implementasinya. Jakarta. Prestasi Pustaka
Publisher. 2010
Yang Mengesahkan,
Pembimbing
Kholis Ridho, M.Si
NIP. 19780114 200912 1 002
BIODATA PENULIS
Fahmi Darmawan, lahir di Tangerang pada Tanggal 29 Juli 1991. Orang tua, ibu
berasal dari Jakarta, ayah dari Tangerang, anak kelima dari lima bersaudara. Istri
berasal dari kuningan, memiliki satu anak putri. Alamat Jl. H. Bacek Rt 003 / 001
kelurahan Tajur, kecamatan Ciledug, Kota Tangerang Selatan
Pengalaman Pendidikan
1. Tamat Sekolah Dasar negeri ( SDN ) Sudimara Jaya 02 Tahun 2003,
2. Tamat SMP Nurul Iman Tahun 2006,
3. Tamat SMK An-Nurmaniyah Tahun 2009.
Pengalaman Mengajar
1. Mengajar di MI Nurul Muta’allimin II Sebagai Guru Agama Tahun 2011-
2015,
2. Mengajar di SDN Pondok Kacang Timur 03 Sebagai Guru Kelas tahun 2015-
2016 ( sekarang )
Jakarta, Juni 2016
Fahmi Darmawan
NIM. 1812018300197