Upload
others
View
11
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
VALUASI NILAI SAHAM LIMA EMITEN DENGAN HARGA PASAR TERTINGGI DI BURSA EFEK INDONESIA PER 31 DESEMBER 2017
MENGGUNAKAN METODE RESIDUAL INCOME MODEL
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
Oleh: Fadjar Utomo 2014130175
UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM SARJANA AKUNTANSI Terakreditasi oleh BAN-PT No. 1789/SK/BAN-PT/Akred/S/VII/2018
BANDUNG 2019
STOCK VALUATION OF FIVE COMPANIES WITH HIGHEST MARKET PRICES IN INDONESIA STOCK EXCHANGE PER 31 DECEMBER 2017 USING RESIDUAL INCOME MODEL
UNDERGRADUATE THESIS
Submitted to complete part of the requirements
By Fadjar Utomo 2014130175
PARAHYANGAN CATHOLIC UNIVERSITYFACULTY OF ECONOMICS
PROGRAM IN ACCOUNTING Accredited by National Accreditation Agency
No. 1789/SK/BAN-PT/Akred/S/VII/2018 BANDUNG
2019
UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM SARJANA AKUNTANSI
PERSETUJUAN SKRIPSI
VALUASI NILAI SAHAM LIMA EMITEN DENGAN HARGA PASAR TERTINGGI Dl BURSA EFEK INDONESIA PER 31 DESEMBER 2017 MENGGUNAKAN METODE RESIDUAL
..
INCOME MODEL
Oleh:
F adjar Utomo
2014130175
Bandung,Januari2019
Ketua Program Sarjana Akuntansi,
(dJy Gery Raphael Lusanjaya, S.E., M.T.
Pembimbing
Dr. Sylvia Fettry EM, S.E. , S.H. , M.Si. , Ak.
PERNYATAAN
Saya yang bertanda-tangan di bawah ini,
Nama (sesuai akte lahir) : Fadjar Utomo Tempat, tanggallahir : Bandung, 5 November 1995 ~~ : 2014130175 Program studi Jenis Naskah
: Akuntansi : Skripsi
~enyatakan bahwa skripsi dengan judul:
Valuasi Nilai Saham Lima Emiten dengan Harga Pasar Tertinggi di Bursa Efek Indonesia per 31 Desember 2017 ~enggunakan ~etode Residual Income ~odel.
Yang telah diselesaikan dibawah bimbingan : Dr. Sylvia Fettry EM, S.E., S.H., M.Si. , Ak.
Adalah benar-benar karyatulis saya sendiri; 1. Apa pun yang tertuang sebagai bagian atau seluruh isi karya tulis saya tersebut di
atas dan merupakan karya orang lain ( termasuk tapi tidak terbatas pada buku, makalah, surat kabar, internet, materi perkuliahan, karya tulis mahasiswa lain), telah dengan selayaknya saya kutip, sadur atau tafsir dan jelas telah saya ungkap dan tandai ..
2. Bahwa tindakan melanggar hak cipta dan yang disebut, plagiat (Plagiarism) merupakan pelanggaran akademik yang sanksinya dapat berupa peniadaan pengakuan atas karya ilmiah dan kehilangan hak kesarjanaan.
Demikian pemyataan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan oleh pihak mana pun.
Pasal 25 Ayat (2) UU No.20 Tahun 2003: Lulusan perguruan tinggi yang karya ilmiahnya digunakan untuk memperoleh gelar akademik profesi, atau vokasi terbukti merupakanjiplakan dicabut gelarnya. Pasal 70 Lulusan yang karya ilmiah yang digunakannya untuk mendapatkan gelar akademik, profesi, atau vokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 Ayat (2) terbukti merupakan jiplakan dipidana dengan pidana perkara paling lama dua tahun danlatau pidana denda paling banyak Rp. 200 juta.
Ban dung, Dinyatakan tanggal : Januari 2019 Pembuat pemyataan : Fadjar Utomo
( Fadjar Utomo )
ABSTRAK
Pertumbuhan investor di pasar modal Indonesia dewasa ini semakin baik. Jumlah yang terus meningkat dan juga komposisi investor yang perlahan mulai banyak di dominasi oleh investor lokal merupakan pertanda baik bagi pasar modal Indonesia. Hal tersebut menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya investasi semakin tinggi. Namun kesadaran tersebut tidak ditunjang dengan pengetahuan yang baik sehingga banyak investor dan calon investor yang kebingungan dalam mengambil keputusan investasi. Mereka tidak tahu harus membeli saham perusahaan apa dan tidak tahu kapan harus menjual atau menambah kepemilikan saham mereka. Ketidakmampuan investor dan calon investor dalam mengambil keputusan investasi membuat nilai investasi yang mereka miliki menjadi tidak optimal. Keputusan investasi yang baik adalah yang dapat meningkatkan nilai investasi pemegang saham melalui tingkat pengembalian yang diharapkan.
Investor dan calon investor dapat menggunakan analisis fundamental dan analisis teknikal dalam menganalisis saham. Analisis teknikal merupakan analisis yang dilakukan berdasarkan pergerakan grafik yang membentuk suatu pola tertentu. Analisis teknikal cocok untuk investasi jangka pendek atau ketika investor memposisikan dirinya sebagai seorang trader. Sementara itu, analisis fundamental adalah analisis yang berdasarkan pada kondisi makro ekonomi, kondisi mikro ekonomi, analisis industri dan laporan keuangan emiten yang sifatnya untuk jangka panjang. Analisis fundamental dapat dikerjakan dengan melakukan valuasi saham. Valuasi saham dilakukan untuk mengetahui nilai intrinsik dari harga per lembar saham. Nilai intrinsik adalah nilai sebenarnya yang menggambarkan kondisi perusahaan. Nilai intrinsik yang telah diketahui kemudian dibandingkan dengan harga pasar per lembar saham. Hasil Perbandingan tersebut akan menyatakan kondisi saham perusahaan apakah benilai overvalue atau undervalue.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan valuasi nilai saham. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan dan penggunaan data sekunder. Metode yang digunakan dalam mengolah data untuk mendapatkan nilai intrinsik adalah residual income model. Perusahaan yang diteliti pada penelitian ini adalah lima emiten dengan harga pasar per lembar saham tertinggi di Bursa Efek Indonesia per 31 Desember 2017.
Hasil penelitian menunjukan PT Gudang Garam Tbk memiliki harga pasar per 31 Desember 2017 senilai Rp 83.800,00 dan memiliki nilai intrinsik sebesar Rp 122.497,96 sehingga jika diperbandingkan antara nilai intrinsik dan harga pasar maka PT Gudang Garam Tbk memiliki saham yang bernilai undervalue. PT Unilever Indonesia Tbk mempunyai saham yang bernilai overvalue karena memiliki nilai intrinsik sebesar Rp 36.028,35 sedangkan harga pasar saham perusahaan bernilai Rp 55.900,00. Nilai intrinsik saham PT Metropolitan Kentjana Tbk adalah sebesar Rp 127.602,31 dan harga pasar saham bernilai Rp 36,500,00 yang berarti saham perusahaan berada dalam keadaan undervalue. Sementara itu, PT United Tractors Tbk memiliki harga pasar per lembar saham sebesar Rp 35.400,00 dengan nilai intrinsik bernilai Rp 33.750,81, hal tersebut menunjukan bahwa saham perusahaan berada pada kondisi overvalue. Saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dengan nilai intrinsik sebesar Rp 11.296,68 dan harga pasar sebesar Rp 21.950,00 berada dalam keadaan overvalue. Saran yang diberikan kepada pemegang saham GGRM dan MKPI sebaiknya menahan serta menambah jumlah kepemilikan saham sedangkan calon investor dapat membeli saham GGRM dan MKPI. Sementara itu, pemegang saham UNVR, UNTR, dan INTP sebaiknya menjual saham-saham tersebut dan bagi calon investor disarankan untuk tidak membeli saham saham tersebut.
Kata kunci : investasi, saham, valuasi saham, harga pasar, nilai intrinsik, residual income model
ABSTRACT
The growth of investors in the Indonesian capital market today is getting better. The investor number that continues to increase and also the composition of investors that are slowly starting to be dominated by local investors is a good sign for the Indonesian capital market. This shows that the awareness of the Indonesian people about the importance of investment is getting higher. However, this awareness is not supported by good knowledge so that many investors and potential investors are confused in making investment decisions. They do not know what shares to buy and do not know when to sell or increase their share ownership. The inability of investors and prospective investors to make investment decisions makes the value of their investments not optimal. A good investment decision is one that can increase the investment value of shareholders through the expected rate of return.
Investors and prospective investors can use fundamental analysis and technical analysis in analyzing stocks. Technical analysis is an analysis carried out based on the pattern of the graph. Technical analysis is suitable for the short term investment or when an investor positions himself as a trader. Meanwhile, fundamental analysis is an analysis based on macroeconomic conditions, microeconomic conditions, industry analysis and issuer's financial statements that are long-term in nature. Fundamental analysis can be done by valuing stocks. Stock valuation is done to determine the intrinsic value of the price per share. Intrinsic value is the true value that describes the condition of the company. The intrinsic value that has been known is then compared to the market price per share. The comparison results will state the condition of the company's shares whether the value is overvalued or undervalued.
This study is aimed to assess the valuation of stocks. The method used in this study is a quantitative method. Data collection techniques used in this study are literature studies and secondary data use. The method used in processing data to obtain intrinsic value is the residual income model. The companies examined in this study are five companies with the highest market price per share on the Indonesia Stock Exchange as of December 31, 2017.
The results show that PT Gudang Garam Tbk has a market price per December 31, 2017 worth IDR 83,800.00 and has an intrinsic value of IDR 122,497.96 so that when compared between intrinsic value and market price, PT Gudang Garam Tbk has undervalued shares. PT Unilever Indonesia Tbk shares is overvalued because it has an intrinsic value of Rp 36,028.35 while the market price of the company's shares is worth Rp 55,900.00. The intrinsic value of the shares of PT Metropolitan Kentjana Tbk is Rp 127,602.31 and the stock market price is worth Rp 36,500.00, which means that the company's shares are undervalued. Meanwhile, PT United Tractors Tbk has a market price per share of Rp 35,400.00 with an intrinsic value of Rp 33,750.81, this shows that the company's shares are in an overvalued condition. The shares of PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk with an intrinsic value of Rp. 11,296.68 and a market price of Rp. 21,950.00 are in an overvalue state. Suggestion for GGRM and MKPI shareholders is that they should hold and increase the number of share ownership while prospective investors can buy GGRM and MKPI shares. Meanwhile, the shareholders of UNVR, UNTR, and INTP should sell these shares and prospective investors are advised not to buy these shares.
Keywords : investment, share, stock valuation, market price, intrinsic value, residual income model
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas rahmat dan karunia yang Allah SWT berikan
selama ini kepada penulis hingga akhirnya penulis mampu menyelesaikan skripsi
Bursa Efek Indonesia per 31 Desember 2017 Me nggunakan Metode Residual
Income Model dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan
Program Sarjana Akuntansi Universitas Katolik Parahyangan.
Atas segala bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak
yang turut beperan dalam penyelesaian skripsi ini, penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
Kedua orang tua penulis yaitu Bapak Adi Kartiko dan Ibu Tati Sugiarti yang
selalu memberikan doa, kasih sayang, dan usaha terbaiknya agar penulis
dapat menjadi orang yang lebih baik kelak di kemudian hari. Tanpa kedua
orang tua, penulis sadar tidak akan mampu mencapai apa yang telah
didapatkan oleh penulis sampai saat ini serta penulis menyadari bahwa
apa yang telah diberikan selama ini sangat berharga bagi hidup penulis
dan selalu terukir sepanjang masa.
2. Ibu Dr. Sylvia Fettry E M, S.E., S.H., M.Si., Ak selaku dosen pembimbing
penulis yang telah bersedia menyediakan waktu, tenaga, serta pemikiran
dalam membimbing penulis, memberikan saran dan kritik serta dukungan
hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
3. Bapak Tanto Kurnia, S.T., M.A., M.Ak selaku dosen wali penulis yang
selalu bersedia meluangkan waktunya dalam memberikan saran terkait
dunia perkuliahan penulis
4. Ibu Dr. Paulina Permatasari, S.E., M.Ak., CMA., CSRS., CSRA yang tela h
memberikan kesempatan kepada penulis untuk belajar lebih jauh mengenai
laporan keberlanjutan.
Almarhumah Ibu Dra. Tjia Lian Hwa yang telah mengenalkan penulis
kepada dunia akuntansi.
Seluruh dosen Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan yang
pernah mengajar penulis selama masa perkuliahan. Terima kasih atas ilmu
pengetahuan yang telah diberikan selama masa perkuliahan.
7. Teman teman penulis dari bangku sekolah dasar, sekolah menegah
pertama, dan sekolah menengah atas yang selama ini masih serin g
bertukar pikiran dengan penulis dan juga memberikan dorongan motivasi
kepada penulis.
8. Teman teman di dunia perkuliahan yang telah memberikan dukungan
dan merupakan tempat penulis bertukar cerita. Semoga yang belum dapat
menyelesaikan perkuliahannya dapat secepatnya menyelesaikan
kewajiban tersebut dan yang sudah berkerja diberikan kesuksesan dalam
karir mereka masing-masing.
9. Teman teman SSB IPI GS yang telah memberikan pelajaran kehidupan
bagi penulis sejak di bangku sekolah dasar sampai saat ini.
Penulis sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna
karena keterbatasan pengetahuan penulis. Penulis sangat terbuka dengan segala
kritik dan saran yang membangun agar penelitian selanjutnya dapat lebih
berkembang serta lebih baik. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi
pihak pihak yang mempergunakannya.
Bandung, Januari 2019
Fadjar Utomo
DAFTAR ISI
Hal. ABSTRAK ....................................................................................................... v ABSTRACT .................................................................................................... vi KATA PENGANTAR ................................................................................... vviii DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii
BAB 1.PENDAHULUAN ............................................................................................. 1 1.1 Latar Belakang Penelitian ......................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah Penelitian .................................................................. 6 1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 6 1.4 Kegunaan Penelitian ................................................................................ 6 1.5 Kerangka Pemikiran ................................................................................. 7
BAB 2.TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................... 10 2.1 Akuntansi Keuangan .............................................................................. 10
2.1.1 Pengertian Akuntansi ................................................................... 10 2.1.2 Pengertian Keuangan ................................................................... 10 2.1.3 Pengertian Akuntansi Keuangan .................................................. 11
2.2 Laporan Keuangan ................................................................................ 11 2.2.1 Pengertian Laporan Keuangan ..................................................... 11 2.2.2 Tujuan Laporan Keuangan ........................................................... 12 2.2.3 Komponen Laporan Keuangan ..................................................... 13 2.2.4 Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan ................................... 14 2.2.5 Pengguna Laporan Keuangan ...................................................... 15 2.2.6 Asumsi Dasar ............................................................................... 16
2.3 Investasi ................................................................................................. 17 2.3.1 Pengertian Investasi ..................................................................... 17 2.3.2 Tujuan Investasi ........................................................................... 17 2.3.3 Bentuk Investasi ........................................................................... 18
2.4 Pasar Modal ........................................................................................... 18 2.4.1 Pengertian Pasar Modal ............................................................... 18 2.4.2 Tujuan Pasar Modal ..................................................................... 19
2.5 Saham .................................................................................................... 19 2.5.1 Pengertian Saham ........................................................................ 19 2.5.2 Jenis Saham ................................................................................. 20 2.5.3 Nilai Saham .................................................................................. 22
2.5.4 Valuasi Nilai Saham ..................................................................... 22 2.5.5 Keputusan Investasi Saham ......................................................... 23
2.6 Residual Income Model ......................................................................... 24 BAB 3.METODE DAN OBJEK PENELITIAN ............................................................ 30
3.1 Metode Penelitian .................................................................................. 30 3.1.1 Skema Langkah Penelitian ......................................................... 30 3.1.2 Variabel Penelitian ..................................................................... 31 3.1.3 Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 32 3.1.4 Teknik Pengolahan Data ............................................................ 32
3.2 Objek Penelitian ..................................................................................... 33 3.2.1 Populasi, Teknik Sampling, Sampel ............................................. 33 3.2.2 Profil Singkat Perusahaan ............................................................ 35
BAB 4.HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................................... 40 4.1 Return Saham Masing-Masing Emiten .................................................. 40 4.2 Market Return ........................................................................................ 44 4.3 Koefisien Beta........................................................................................ 46 4.4 Biaya Ekuitas ......................................................................................... 47 4.5 Proyeksi Residual Income ..................................................................... 49
4.5.1 Sales Growth ................................................................................ 49 4.5.2 Net Profit Margin .......................................................................... 51 4.5.3 Net Working Capital Turnover ...................................................... 52 4.5.4 Long Term Asset Turnover .......................................................... 54 4.5.5 Financial Leverage ....................................................................... 55 4.5.6 Hasil Proyeksi Residual Income ................................................... 56 4.5.7 Nilai Intrinsik Per Lembar Saham ................................................. 58
4.6 Pembahasan .......................................................................................... 60 4.6.1 PT Gudang Garam Tbk. ............................................................... 60 4.6.2 PT Unilever Indonesia Tbk. .......................................................... 63 4.6.3 PT Metropolitan Kenjtana Tbk. ..................................................... 66 4.6.4 PT United Tractors Tbk. ............................................................... 68 4.6.5 PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. ....................................... 71
BAB 5.KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................................... 74 5.1. Kesimpulan ............................................................................................ 74 5.2. Saran ..................................................................................................... 75 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP PENULIS
DAFTAR TABEL
Hal.
Tabel 1.1 Lima Emiten dengan Harga Saham Tertinggi di Bursa Efek Indonesia
Per Tanggal 31 Desember 2017 .............................................................. 5
Tabel 2.1 Interpretasi Koefisien Beta .................................................................... 26
Tabel 2.2 Proyeksi Residual Income Menggunakan Rasio Keuangan .................. 28
Tabel 2.3 Rumus Proyeksi Parameter ................................................................... 28
Tabel 3.1 Sampel Penelitian .................................................................................. 34
Tabel 3.2 Kepemilikan Saham PT Gudang Garam Tbk. ........................................ 35
Tabel 3.3 Kepemilikan Saham PT Unilever Indonesia Tbk. ................................... 36
Tabel 3.4 Kepemilikan Saham PT Metropolitan Kentjana Tbk. ............................. 37
Tabel 3.5 Kepemilikan Saham PT United Tractors Tbk ......................................... 37
Tabel 3.6 Kepemilikan Saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. ............... 38
Tabel 4.1 Return Saham Perusahaan Tahun 2013 ............................................... 41
Tabel 4.2 Return Saham Perusahaan Tahun 2014 ............................................... 41
Tabel 4.3 Return Saham Perusahaan Tahun 2015 ............................................... 42
Tabel 4.4 Return Saham Perusahaan Tahun 2016 ............................................... 42
Tabel 4.5 Return Saham Perusahaan Tahun 2017 ............................................... 43
Tabel 4.6 Return Saham Perusahaan Periode 2013 -2017 ................................... 44
Tabel 4.7 Market Return Periode 2013-2017 ........................................................ 45
Tabel 4.8 Hasil Koefisien Beta .............................................................................. 47
Tabel 4.9 Hasil Biaya Ekuitas ................................................................................ 49
Tabel 4.10 Tingkat Inflasi Indonesia ........................................................................ 50
Tabel 4.11 Perhitungan Sales Growth GGRM ......................................................... 51
Tabel 4.12 Hasil Rata-Rata Sales Growth Akhir ...................................................... 51
Tabel 4.13 Hasil Net Profit Margin ........................................................................... 52
Tabel 4.14 Hasil Rata-Rata Net Working Capital Turnover ...................................... 53
Tabel 4.15 Hasil Rata-Rata Long Term Asset Turnover .......................................... 54
Tabel 4.16 Hasil Rata-Rata Financial Leverage ...................................................... 55
Tabel 4.17 Contoh Perhitungan Nilai Intrinsik GGRM ............................................. 59
Tabel 4.18 Hasil Nilai Intrinsik Per 31 Desember 2017 ........................................... 60
Tabel 5.1 Perbandingan Harga Pasar Dengan Nilai Intrinsik ................................ 74
Tabel 5.2 Pedoman Investasi Berdasarkan Hasil Penelitian ................................. 75
DAFTAR GAMBAR
Hal.
Gambar 1.1 Grafik Pergerakan Jumlah SID ................................................................... 2
Gambar 1.2 Grafik Perkembangan Jumlah Investor Lokal, Investor Asing, Total
Aset, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). ................................... 2
Gambar 1.3 Kerangka Pemikiran ................................................................................... 9
Gambar 3.1 Bagan Langkah-Langkah Penelitian ......................................................... 31
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Return Saham Perusahaan
Lampiran 2 Market Return
Lampiran 3 Koefisien Beta
Lampiran 4 Tingkat Bunga Sertifikat Bank Indonesia
Lampiran 5 Perhitungan Biaya Ekuitas
Lampiran 6 Sales Growth
Lampiran 7 Net Profit Margin
Lampiran 8 Net Working Capital Turnover
Lampiran 9 Longterm Asset Turnover
Lampiran 10 Financial Leverage
Lampiran 11 Rasio Proyeksi Akuntansi
Lampiran 12 Perhitungan Nilai Intrinsik GGRM
Lampiran 13 Perhitungan Nilai Intrinsik UNVR
Lampiran 14 Perhitungan Nilai Intrinsik MKPI
Lampiran 15 Perhitungan Nilai Intrinsik UNTR
Lampiran 16 Perhitungan Nilai Intrinsik INTP
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini kegiatan ekonomi semakin berkembang dengan pesat. Begitu pula
dengan perkembangan dunia investasi. Hal yang tidak dapat dipungkiri bahwa
kegiatan ekonomi yang baik harus didukung oleh kegiatan investasi ya ng baik.
Perkembangan pada dunia investasi ditandai dengan semakin banyaknya jenis
investasi yang ditawarkan oleh lembaga keuangan yang bergerak di bidang
investasi. Semakin mudahnya setiap orang untuk berinvestasi, juga menjadi suatu
indikasi bahwa dunia investasi berkembang dengan cepat. Saat ini semua orang
dapat berinvestasi tanpa harus mengeluarkan uang dalam jumlah yang besar,
sehingga memperluas kesempatan bagi siapapun yang berkeinginan untuk
menginvestasikan dana mereka pada instrumen investasi. Kemudahan
kemudahan yang tercipta bagi calon investor secara tidak langsung ikut mendorong
peningkatan jumlah investor di Indonesia saat ini .
Berdasarkan berita pers yang di keluarkan oleh PT Kustodian Sentral
Efek Indonesia (KSEI, 2017) bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), PT
Bursa Efek Indonesia (BEI), dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) pada
tanggal 27 Desember 2017 terdapat peningkatan Single Investor Identification (SID)
yang semula 894.116 pada tahun 2016 naik menjadi 1.118.913 per 20 Desember
2017 atau jika dibandingkan dengan bulan November tahun sebelumnya (2016)
maka terjadi kenaikan sebesar 25,24%. Angka tersebut merupakan jumlah SID
terkonsolidasi yang terdiri dari investor pemilik saham, surat utang, reksa dana,
surat berharga negara, dan efek lain yang tercatat di PT Kustodian Sentral Efek
Indonesia.
2
Gambar 1.1
Grafik Pergerakan Jumlah SID
Sumber: KSEI (2017)
Gambar 1.2 Grafik Perkembangan Jumlah Investor Lokal, Investor Asing, Total Aset, dan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Sumber: KSEI (2017)
Kehadiran investor baru menyebabkan peningkatan jumlah total aset
tercatat yang semula bernilai Rp2.762,22 triliun menjadi Rp4.269,04 triliun atau
sebesar 54,5%. Walaupun komposisi investor pada tahun 2015 menunjukan
mayoritas investor adalah investor asing, namun sejak tahun 2016 mayoritas
investor merupakan investor lokal dan bertahan hingga tahun 2017 (KSEI, 2017).
3
Dengan bertambahnya jumlah investor loka l, ekonomi Indonesia diharapkan
menjadi lebih stabil.
Seiring dengan pertumbuhan investor lokal di pasar modal Indonesia
secara tidak langsung mengindikasikan bahwa minat masyarakat Indonesia untuk
berinvestasi mulai tumbuh. Masyarakat Indonesia dengan bud aya menabungnya
kini mulai berinvestasi di pasar modal. Dalam berinvestasi , selain minat diperlukan
pengambilan keputusan yang tepat, khususnya jika investor menanamkan dananya
pada saham suatu emiten. Saham merupakan salah satu bentuk investasi di pasar
modal yang berfluktuasi cukup cepat. Setiap peristiwa yang dianggap
mempengaruhi kinerja emiten akan berdampak pada pergerakan nilai saham suatu
emiten, maka dari itu keputusan yang diambil harus tepat waktu sehingga dapat
mengimbangi perubahan yang terjadi dan pada akhirnya dapat menciptakan nilai
tambah bagi investasi pemegang saham. Namun sayangnya keterbatasan informasi
yang dialami oleh calon investor membuat kemampuan untuk mengambil keputusan
investasinya menjadi tidak maksimal. Berdasarkan survei pendahuluan yang
dilakukan, sebagian calon investor kebingungan bagaimana mereka memilih saham
yang seharusnya mereka beli, kapan mereka harus membeli saham suatu
perusahaan dan kapan mereka harus menjual saham yang mereka miliki.
Sebelum berinvestasi setiap investor harus mengetahui risk profile
yang melekat pada diri mereka masing - masing untuk mengetahui seberapa besar
mereka dapat menerima suatu risiko. Berhubungan dengan risk profile, masyarakat
Indonesia pada umumnya lebih memilih menabung dari pada membeli saham. Hal
tersebut disimpulkan dari perbandingan antara jumlah SID dengan jumlah rekening
bank di Indonesia. Berdasarkan press release Lembaga Penjamin Simpanan (LPS,
2018) jumlah rekening bank di Indonesia per Desember 2017 adalah sebanyak
242.396.164 rekening sedangkan SID hanya berjumlah 1.118.913. Maka ketika
terjadi perubahan kebiasaan dari menabung menjadi berinvestasi khususnya
kepemilikan saham maka investor harus mengetahui terlebih dahulu seja uh mana
mereka mau menanggung risiko karena saham dan tabungan merupakan hal yang
berbeda. Setelah mengetahui risk profile-nya sendiri investor dapat menentukan
saham dengan karakteristik seperti apa yang mereka inginkan. Risk profile juga
dapat mempengaruhi strategi seseorang dalam menyikapi setiap kej adian yang
berhubungan dengan investasi yang dilakukan. Selain itu, investor perlu melakukan
4
analisis fundamental dan analisis teknikal agar mengetahui saham dari emiten apa
yang layak dibeli atau dijual.
Analisis fundamental adalah analisis mengenai keada an perusahaan
berdasarkan kondisi makro ekonomi, kondisi mikro ekonomi, analisis industri, dan
laporan keuangan melalui perhitungan rasio sehingga analisis bersifat jangka
panjang. Sedangkan analisis teknikal merupakan analisis yang dilakukan
berdasarkan pergerakan grafik yang membentuk suatu pola tertentu dan sifatnya
untuk jangka pendek.
Dalam melakukan analisis fundamental kita perlu melakukan valuasi
saham agar mengetahui apakah suatu saham bernilai undervalue atau overvalue.
Suatu saham dapat dikatakan undervalue jika harga pasar sebuah saham lebih kecil
dari pada nilai intrinsiknya dan dikatakan overvalue jika harga pasar lebih besar dari
pada nilai intrinsik. Nilai intrinsik adalah nilai sebenarnya dari harga saham
perusahan. Oleh karena itu ketika calon investor akan membeli saham maka dia
perlu membandingkan nilai sebenarnya dari emiten dengan nilai yang diberikan oleh
orang orang yang ingin menjual atau membeli saham tersebut. Kondisi ideal
dalam membeli dan menjual suatu saham adalah ketika inve stor membeli suatu
saham pada keadaan undervalue dan kemudian menjualnya saham pada keadaan
overvalue.
Jika diumpamakan sebuah barang yang sebenarnya bernilai Rp
1.000,00 namun penjual barang mematok dagangannya de ngan harga Rp
1.100,00. Jika seseorang membeli sesuai harga yang ditawarkan, maka dia
membeli pada harga yang lebih ti nggi sedangkan kenyataannya dia dapat membeli
dengan harga lebih murah. Namun di tempat lain ada pihak yang menjual barang
tersebut dengan harga Rp 900,00. Bilamana seseorang membeli pada harga Rp
900,00 maka barang tersebut didapatkan dengan cukup mura h sehingga dia dapat
menjualnya kembali pada nilai sebenarnya dari barang tersebut. Dari ilustrasi
tersebut maka seorang pembeli akan cenderung membeli barang yang murah dan
menjualnya pada harga yang tinggi, begitu pula dengan saham.
Nilai intrinsik dan harga pasar akan menciptakan market equilibrium
ketika nilai intrinsik sama dengan harga pasar saham. Dalam mencapai market
equilibrium maka harga saham pada posisi undervalue akan mendekati titik
keseimbangan pasar dengan nilai saham yang bertambah. Namun saham yang
bernilai overvalue akan mendekati nilai intrinsik dengan cara mengurangi nilainya.
5
Maka dari itu membeli saham pada kondisi undervalue dan menjualnya pada posisi
overvalue merupakan kondisi yang mendukung pemegang saham untuk
meningkatkan nilai kekayaannya.
Perusahaan yang diteliti dalam penelitian ini merupakan lima emiten
dengan harga pasar per lembar tertinggi karena banyak anggapan bahwa emiten
dengan harga tinggi merupakan perusahaan dengan harga saham yang mahal dan
akan sulit untuk mengalami kenaikan sehingga sering kali investor ataupun calon
investor memilih emiten dengan harga pasar yang rendah karena mengharapkan
pertumbuhan nilai pasar yang signifikan. Padahal n yatanya bukan karena seberapa
tinggi atau rendah harga pasar saham saat itu yang menyebabkan kenaikan , tapi
kinerja perusahaan tersebut. Di samping itu calon investor tidak dapat
menggunakan konsep mahal atau murah dalam kehidupan sehari -hari untuk
diterapkan dalam pengambilan keputusan investasi karena memiliki interpretasi
yang berbeda. Menurut data harga saham di Bursa Efek Indonesia per tanggal 31
Desember 2017 lima perusahaan dengan harga saham per lembar paling tinggi
adalah sebagai berikut:
Tabel 1.1 Lima Emiten dengan Harga Saham Tertinggi di Bursa Efek Indonesia Per
Tanggal 31 Desember 2017 Nama Perusahaan Harga Saham Per Lembar
PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Rp 83.800,00
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Rp 55.900,00
PT Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI) Rp 36.500,00
PT United Tractors Tbk (UNTR) Rp 35.400,00
PT Merck Sharp Dhome Pharma Tbk
(SCPI) Rp 29.000,00
Sumber: www.duniainvestasi.com
Penelitian ini mencari tahu apakah kelima perusahaan dengan harga
saham paling tinggi di Bursa Efek Indonesia tersebut bernilai undervalue atau
overvalue. Namun karena PT Merck Sharp Dhome Pharma Tbk akan melakukan
delisting atau penghapusan saham perusahaan dari Bursa Efek Indonesia maka
dari itu perusahaan tersebut tidak dimasukan ke dalam penelitian dan digantikan
dengan perusahaan yang memiliki harga saham di bawah PT Merck Sharp Dhome
Pharma Tbk yaitu PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) dengan nilai
6
saham sebesar Rp 21.950,00. Alasan lain nya adalah karena dalam delisting yang
dilakukan oleh PT Merck Sharp Dhome Pharma Tbk, pihak perusahaan sudah
mulai membeli kembali saham mereka yang beredar dan menghentikan aktivitas
jual beli saham perusahaan tersebut sehingga mengakibatkan pergerakan harga
saham PT Merck Sharp Dhome Pharma Tbk tidak berubah dalam kurun waktu
yang cukup lama.
1.2 Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan pemaparan yang telah disampaikan pada latar belakang penelitian,
maka rumusan masalah yang akan diteliti yaitu:
1. Berapakah nilai intrinsik per lembar saham dari se tiap perusahaan yang
diteliti per 31 Desember 2017 jika dihitung menggunakan residual income
model?
2. Apakah saham perusahaan perusahaan yang diteliti berada dalam kondisi
undervalue atau overvalue?
3. Keputusan apa yang perlu dilakukan oleh investor terhadap saham dari
setiap perusahaan yang diteliti?
1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah penelitian yang telah dipaparkan,
maka tujuan penelitian ini adalah untuk:
1. Mengetahui nilai intrinsik per lembar saham dari setiap perusahaan yan g
diteliti per 31 Desember 2017 berdasarkan residual income model.
2. Mengetahui kondisi saham dari setiap perusahaan yang diteliti berada dalam
kondisi undervalue atau overvalue, jika nilai intrinsiknya dibandingkan
dengan harga pasar.
3. Mengetahui keputusan investor terkait menjual, menahan, atau membeli
saham dari setiap perusahaan yang diteliti.
1.4 Kegunaan Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk berbagai
pihak, diantaranya adalah:
1. Bagi investor, penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam mengambil
keputusan investasi sehingga investor mendapatkan hasil yang maksimal.
7
2. Bagi perusahaan, sebagai bentuk evaluasi perusahaan dalam mengambil
keputusan sehingga dapat meningkatkan kinerjanya di kemudian hari.
3. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi
untuk mengerjakan penelitian selanjutnya sehingga dapat menghasilkan
penelitian yang lebih komprehensif.
1.5 Kerangka Pemikiran Orang-orang mulai sadar bahwa menabung sebagai suatu cara untuk men yimpan
uang mereka kini tidak cukup karena terkadang justru nilai yang terdapat dalam
tabungan mereka tergerus oleh tingkat inflasi yang lebih tinggi dari pada bunga
tabungan. Tidak hanya itu biaya administrasi bank juga ikut mereduksi nilai
tabungan. Oleh karena itu, saat ini orang-orang mulai melirik investasi sebagai
suatu cara untuk mempertahankan bahkan meningkatkan nilai dari aset yang
mereka miliki. Namun para investor juga perlu menyadari bahwa investasi tidak
selalu memberikan keuntungan karena risiko yang terkandung di dalam investasi
justru malah dapat memberikan kerugian bagi investor. Salah satu bentuk investasi
adalah dengan memiliki saham. Saham merupakan instrumen investa si yang
memiliki risiko yang cukup besar namun dapat memberi kan imbal hasil yang besar
pula. Oleh karena itu, dalam menentukan saham perusahaan apa yang ingin dibeli,
investor perlu melakukan pertimbangan yang matang melalui analisis teknikal dan
fundamental.
Analisis teknikal merupakan analisis yang dilakukan berdasarkan
pergerakan grafik yang membentuk suatu pola tertentu dan karena pergerakan
grafik yang sangat fluktuatif maka analisis teknikal cocok untu k jangka pendek atau
ketika investor memposisikan diri sebagai trader bukan investor jangka panjang.
Sedangkan analisis fundamental adalah analisis mengenai keadaan perusahaan
berdasarkan kondisi makro ekonomi, kondisi mikro ekonomi, analisis industri, dan
laporan keuangan melalui perhitungan rasio sehingga analisis bersifat jangka
panjang. Ketika melakukan investasi dengan orientasi jangka panjang, dalam
menentukan saham apa yang ingin dibeli atau dijual maka perlu melakukan analisis
fundamental. Penelitian ini berkaitan dengan output akuntansi keuangan yang
digunakan dalam analisis fundamental untuk tujuan valuasi saham.
Valuasi saham dilakukan untuk mengetahui nilai intrinsik dari harga
saham per lembar untuk kemudian dibandingkan dengan harga pasar dari setiap
lembar saham perusahaan. Hasilnya akan diketahui apakah saham bernilai
8
overvalue atau undervalue. Keadaan overvalue adalah ketika harga pasar per
lembar saham lebih besar dari nilai intrinsik, sedangkan keadaan undervalue adalah
ketika harga per lembar saham di pasar lebih rendah dari pada nilai intrinsiknya.
Kondisi undervalue akan menguntungkan bagi investor yang akan m embeli saham
karena investor tersebut mendapatkan harga per lembar saham yang di bawah
harga semestinya sehingga saham tersebut tergolong murah dan bagi investor yang
sedang memiliki saham tersebut dapat menahan saham tersebut atau dengan kata
lain tidak menjualnya. Pada situasi saham yang bernilai overvalue maka investor
yang memliki saham tersebut lebih baik menjual saham tersebut dan bagi investor
yang belum memiliki saham tersebut sebaiknya tidak memilih saham tersebut.
Terdapat beberapa metode dalam me lakukan valuasi saham.
Namun Subramanyam (2014:42) berpendapat bahwa:
While the free cash flow to equity and dividend discount models work well under
certain circumstances in finite horizons, the residual income model usually
Meskipun free cash flow to equity dan dividend discount model berkerja baik pada
beberapa keadaan tertentu, umumnya residual income model bekerja lebih baik dari
pada kedua metode tersebut. Baird (2015) menyatakan bahwa residual income
model menghasilkan prediksi harga saham yang tidak bias serta memiliki kekuatan
penjelasan yang sangat tinggi. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang
menunjukan bahwa residual income model merupakan metode valuasi yang lebih
baik dari pada metode lain residual income model sehingga pilih menjadi metode
yang dipergunakan dalam penelitian ini.
Kerangka pemikiran penelitian ini dapat digambarkan sebagai
berikut.
9
Gambar 1.3
Kerangka Pemikiran
Sumber: Subramanyam (2014), diolah.