Upload
dangthuy
View
228
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENDAHULUAN
2
Tujuan:
• Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian beton dan
beton bertulang
• Mahasiswa dapat membaca gambar potongan beton
bertulang
• Mahasiswa membuat membuat potongan beton
bertulang
Porland Cement (PC): Semen yang dibentuk dengan memanaskan
campuran tanah liat halus dengan batu kapur di dalam suatu
tungku sampai pada suatu suhu yang cukup tinggi untuk
membuang seluruh karbon Dioksida, (Joseph Aspdin 1824).
Beton: Adalah suatu bahan bangunan dan konstruksi yang
ditimbulkan oleh reaksi kimia antara semen dan air serta agregat
lain dimana semen yang mengeras itu beradhesi (tarik menarik)
dengan baik.
PENGERTIAN
3
Sebelum Tahun 1845, Issac C Johnson
menemukan semen yang merupakan
prototipe dari PC di abad sekarag ini.
Caranya yaitu:
kapur+tanah liatdibakar suhu tinggi
Terbentuk lahar yang telah mengeras.
Pada akhir abad tersebut dikenal
secara umum tentang kemungkinan
konstruksi dengan mengecor besi beton
atau baja di dalam beton.
BETON BERTULANG
4
Beton Bertulang: Campuran Semen, air,
pasir dan kerikil dimana adukan tersebut
membungkus tulangan besi/baja sehingga
menghasilkan beton dengan sifat-sifat khusus
yang diinginkan.
Besi/Baja Tulangan Beton: Baja yang
berbentuk batang yang dipergunakan untuk penulangan beton.
PENGERTIAN BETON
BERTULANG & BAJA
TULANGAN
5
Berdasarkan bentuknya, baja tulangan terdiri dari tulangan
polos dan tulangan sirip (deform) dimana:
1. Baja tulangan polos,
batang baja dengan
permukaan licin.
2. Baja rulangan deform,
batang baja dengan
bentuk permukaan khusus.
KLASIFIKASI BAJA
TULANGAN
6
Berdasarkan bentuknya, baja tulangan terdiri dari tulangan polos
dan tulangan sirip (deform) memiliki notasi simbol yang berbeda
yaitu:
Ø = ukuran diameter untuk baja tulangan polos
D = ukuran diameter untuk baja tulangan deform
NOTASI BAJA TULANGAN
7
Tangga adalah jalur yang bergerigi (ber trap-trap) yang
menghubungkan satu lantai dengan lantai diatasnya/
dibawahnya.
Fungsi tangga: sebagai jalan untuk naik dan turun antar
lantai.
Letak/posisi tangga: Dibuat agar mudah dilihat oleh orang
yang akan menggunakannya.
TANGGA BETON
8
1. Pondasi tangga: sebagai dasar tumpuan agar tangga tidak
mengalami penurunan dan pergeseran.
2. Ibu tangga: merupakan bagian konstruksi pokok yang
berfungsi mendukung anak tangga.
3. Anak tangga: Bagian dari tangga yang berfungsi untuk
bertumpunya telapak kaki.
4. Pagar tangga: pelindung di samping sisi tangga untuk
melindungi agar orang tidak terpelosok jatuh.
5. Bordes: plat datar di antara anak-anak tangga.
BAGIAN TANGGA
9
1. Tangga lurus: membutuhkan lahan/ruang yang panjang
Luas : (axn)L
a= lebar anak tangga, n=jumlah anak tangga, L=lebar tangga
2. Tangga miring: tangga ini beberapa anak tangga miring dan
mempunyai lebar anak tangga yang tidak sama.
3. Tangga lengkung: tangga ini memiliki nilai seni yang tinggi.
4. Tangga siku: tangga lurus yang berbelok arah, dimana arah
beloknya dapat datu kali atau lebih.
5. Tangga lingkar: sering juga disebut berporos. cocok dipakai
untuk tangga yang membutuhkan ruangan yang kecil
BENTUK TANGGA
13
HITUNGAN TANGGA
19
1. Lebar tangga (ukuran dalam tidak termasuk pagar)
Rumah tinngal: lebar dibuat 80cm
Bangunan umum: 120-200cm
Apabila dibuat berdasarkan orang yang akan diperkirakan
berdiri sejajar pada satu anak tangga
- untuk 1 orang : lebar 60-80 cm
- untuk 2 orang : lebar 2x60 cm
- untuk 3 orang : lebar 3x60 cm
Semua ukaran ditambah tebal pagar tangga
CONTOH HITUNGAN
TANGGA
21
Lebar dan tinggi anak tangga
Ukuran lebar dan tinggi anak tangga di tentukan rumus:
2t+l = 60-65 cm
t= tinggi anak tangga (optrede)
l= lebar anak tangga (aantrede)
Rumus diatas didasarkan pada:
- satu langkah arah datar antara 60 s.d 65 cm
- untuk melangkah naik perlu tenaga 2 kali lebih besar dari
pada melangkah datar
Umumnya ukuran
- Optrede = 16 – 20 cm
- Aantrede = 26 – 30 cm
CONTOH HITUNGAN
TANGGA
22
Misal selisih tinggi lantai 320 cm
Dicoba : t = 16 cm
l = 26 cm
Rumus = 2t+l
= 2x16 + 26
= 58 cm, dimana 58 < 60 (tangga terlalu landai)
Coba II : t = 18 cm
l = 28 cm
Rumus = 2t+l
= 2x18 + 28
= 64 cm, dimana 64 < 65 (tangga tidak terlalu landai dan
tidak curam)
CONTOH HITUNGAN
TANGGA
23
…lanjutan
Jumlah anak tangga = selisih tinggi tangga – 1
t
= 320 - 1
18
= 16,78 buah dibulatkan 17 buah
Ukuran ruang tangga ditentukan oleh jumlah anak tangga dan bentuk tangga.
Misal : tangga untuk rumah tinggal dengan lebar 100 cm.
Jumlah anak tangga 17 (hitungan diatas) termasuk
bordes dengan panjang 1 m sehingga
luas ruang tangga =(16x 28 + 100) menjadi 5.48 m2
UKURAN RUANG TANGGA
24
Ukuran ruang tangga ditentukan oleh jumlah anak tangga dan
bentuk tangga.
Misal : tangga untuk rumah tinggal dengan lebar 100 cm.
Jumlah anak tangga 17 (hitungan diatas) termasuk
bordes dengan panjang 1 m sehingga
luas ruang tangga =(16x 28 + 100) menjadi 5.48 m2