Upload
dinhduong
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Mengenal Sejarah dan Pengelolaan Bendungan Bili-BiliMinggu, 09 April 2017 21:00
Bili-Bili, Gowa – Dalam rangka peningkatan kualitas calon sarjana, Fakultas Kehutanan Unhasmengadakan kegiatan praktek lapang mata kuliah Daerah Aliran Sungai (DAS) di BendunganBili-Bili, Sabtu (8/3). Mata kuliah yang dibimbing langsung oleh Dr. Ir. H. Usman Arsyad, M.Sdan Wahyuni, S.Hut, M.Hutini mengajak kurang lebih 200 orang mahasiswa beserta asisten terjun langsung ke lapanganuntuk mengetahui pengelolaan DAS yang berada di Kawasan Sungai Jeneberang.
Bendungan Bili-Bili ini terletak sekitar 30 Km di sebelah Timur Kota Makassar dan ke arah hulupertemuan Sungai Jeneberang dengan Sungai Jenelata. Bendungan ini dibangun pada tahun1978 setelah terjadinya banjir besar yang terjadi pada tahun 1976 yang menyebabkan hampir2/3 Kota Makassar tergenang dan diresmikan pada tahun 1999. Pengelolaan Bendungan inidinahkodai langsung oleh Bapak Nasaruddin selaku Penanggung Jawab Bendungan Bili-Bili. Dibawah kepengurusan Bapak Nasaruddin, Bendungan Bili-Bili merupakan bendungan denganpengelolaan terbaik ke-3 di seluruh Indonesia.
“Rencana awal dibangunnya Bendungan Bili-Bili ini adalah untuk mencegah terjadinya banjir diKota Makassar, adapun tujuan lainnya yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk Kota
1 / 2
Mengenal Sejarah dan Pengelolaan Bendungan Bili-BiliMinggu, 09 April 2017 21:00
Makassar dan sekitarnya dan untuk melakukan supply air irigasi di Kab. Gowa dan Takalar.Pada awal perencanaan Bendungan ini, diperkirakan dapat menyuplai air selama 50 tahunsejak pembangunannya. Dam ini juga bermanfaat sebagai pembangkit listrik, tempat rekreasi,dan perikanan darat,” kata Bapak Nasaruddin yang juga merupakan penduduk asli Desa Bili-BiliKecamatan Parangloe ini.
Pada kegiatan praktek lapang ini, mahasiswa diberikan kuliah umum serta diajak berkelilingKantor Balai Wilayah Sungai Jeneberang untuk melihat peralatan yang digunakan dalampengelolaan Bendungan Bili-Bili. Seusai kegiatan, mahasiswa dengan seizin penanggungjawab diperbolehkan untuk berfoto-foto di sekitaran wilayah bendungan. [NurlaelaBurhanuddin]
2 / 2