17
Tri Riswahyuningsih Vol.1 No.1 2017 107 MENGEMBANGAN BAHAN AJAR KLASIFIKASI MATERI DAN PERUBAHANNYA BERMUATAN SCIENCE-TECHNOLOGY-SOCIETY- ENVIRONMENT (STSE) Tri Riswahyuningsih SMP Negeri 2 Subah Batang [email protected] Abstrak Proses pembelajaran IPA menekankan pada pembelajaran antara sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat atau science, technology, society, environment (STSE) secara terpadu. STSE mengacu pada hubungan khusus antara ilmu pengetahuan (science), teknologi (technology), masyarakat (society) dan lingkungan (environment). Pendidikan STSE membuat ilmu pengetahuan lebih relevan, mendorong pemecahan masalah, mendorong berpikir kritis dan kemandirian intelektual, dan meningkatkan kemampuan meneliti masalah sosial. Klasifikasi materi dan perubahannya adalah materi yang terkait dengan technology, society, dan environment. Sehingga perlu dikembangkan bahan ajar yang mengaitkan antara klasifikasi materi dan perubahannya terhadap technology, society, dan environment. Rumusan masalah dalam artikel ini adalah bagaimana peningkatan hasil belajar siswa kelas VIII C SMP Negeri 2 Subah Tahun Pelajaran 2017/2018 setelah menggunakan pendekatan science-technology- society-environment (STSE). Tujuan telaah pustaka adalah tersusunnya bahan ajar klasifikasi materi dan perubahannya bermuatan STSE.

MENGEMBANGAN BAHAN AJAR KLASIFIKASI MATERI ... - Rumah Jurnal

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MENGEMBANGAN BAHAN AJAR KLASIFIKASI MATERI ... - Rumah Jurnal

Tri Riswahyuningsih

Vol.1 No.1 2017 107

MENGEMBANGAN BAHAN AJAR KLASIFIKASI

MATERI DAN PERUBAHANNYA BERMUATAN

SCIENCE-TECHNOLOGY-SOCIETY- ENVIRONMENT

(STSE)

Tri Riswahyuningsih

SMP Negeri 2 Subah Batang

[email protected]

Abstrak

Proses pembelajaran IPA menekankan pada pembelajaran antara

sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat atau science,

technology, society, environment (STSE) secara terpadu. STSE

mengacu pada hubungan khusus antara ilmu pengetahuan

(science), teknologi (technology), masyarakat (society) dan

lingkungan (environment). Pendidikan STSE membuat ilmu

pengetahuan lebih relevan, mendorong pemecahan masalah,

mendorong berpikir kritis dan kemandirian intelektual, dan

meningkatkan kemampuan meneliti masalah sosial. Klasifikasi

materi dan perubahannya adalah materi yang terkait dengan

technology, society, dan environment. Sehingga perlu dikembangkan

bahan ajar yang mengaitkan antara klasifikasi materi dan

perubahannya terhadap technology, society, dan environment.

Rumusan masalah dalam artikel ini adalah bagaimana

peningkatan hasil belajar siswa kelas VIII C SMP Negeri 2 Subah

Tahun Pelajaran 2017/2018 setelah menggunakan pendekatan

science-technology- society-environment (STSE). Tujuan telaah

pustaka adalah tersusunnya bahan ajar klasifikasi materi dan

perubahannya bermuatan STSE.

Page 2: MENGEMBANGAN BAHAN AJAR KLASIFIKASI MATERI ... - Rumah Jurnal

MENGEMBANGAN BAHAN AJAR KLASIFIKASI MATERI...

108 GENETIKA (Jurnal Tadris Biologi)

Manfaat telaah pustaka adalah bahan ajar yang tersusun bisa

digunakan dalam pembelajaran. STSE dapat dikembangkan

dalam bahan ajar klasifikasi materi dan perubahannya.

Integrasi STSE mengubah pandangan pembelajaran dari

teaching (mengajar) ke learning (belajar), knowing

(mengetahui) ke thinking (berpikir), lower-ordered skills

teaching ke higher- ordered cognitive skills (HOCS),

reductionist thinking ke evaluative thinking, disciplinary

teaching (fisika, kimia, biologi, dll) ke interdisciplinary

teaching, conceptual ke problem solving, teacher-centered ke

student-centered, real- world, project/research.

Kata Kunci: Bahan Ajar, Materi dan Perubahannya, STSE.

Abstract

The learning process of science emphasizes on learning between

science, environment, technology, and society (STSE) in an

integrated manner. STSE refers to the special relationship between

science, technology, society and environment. STSE education

makes science more relevant, encourages problem solving,

encourages critical thinking and intellectual independence, and

enhances the ability to research social issues. The classification of

the material and its changes is the material related to technology,

society, and environment. So it is necessary to develop teaching

materials that relate between the classification of material and its

changes to technology, society, and environment. The formulation

of the problem in this article is how to improve student learning

outcomes of class VIII C SMP Negeri 2 Change the Lesson Year

2017/2018 after using science- technology-society-environment

(STSE) approach. The purpose of literature review is the

compilation of materials classification of materials and changes

are charged with science, technology, society, environment.

Benefits of literature review is a compiled teaching material that

can be used in learning. STSE can be developed in the material

classification materials and the changes. Integration of STSE

change the learning outlook from teaching to learning, knowing

to thinking, lower-ordered skills teaching to higher- ordered

cognitive skills (HOCS), reductionist thinking to evaluative

thinking , disciplinary teaching (physics, chemistry, biology, etc.) to

interdisciplinary teaching, conceptual to problem solving, teacher-

centered to student- centered, real-world, project / research.

Page 3: MENGEMBANGAN BAHAN AJAR KLASIFIKASI MATERI ... - Rumah Jurnal

Tri Riswahyuningsih

Vol.1 No.1 2017 109

Keywords: Teaching Materials, Materials and Changes,

STSE.

A. PENDAHULUAN

Proses pembelajaran IPA menekankan pada pembelajaran

antara Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat/salingtemas

atau science, technology, society, environment/STSE secara terpadu.

STSE mengacu pada hubungan khusus antara ilmu

pengetahuan/science, teknologi/technology, masyarakat/society

dan lingkungan/environment (Pedretti 2003).

Gambar 1 Keterkaitan Antara Science-Technology-Society-

Environment (STSE) (Zoller 2013).

STSE mengaitkan antara science-technology-society-

environment yang meliputi:

1. Perspektif lokal dan global untuk mengkontekstualisasikan ilmu

pengetahuan.

2. Masalah lingkungan dan ancamannya

3. Pengembangan teknologi dan penggunaannya serta hubungannya

dengan masalah ekonomi.

4. Ilmu pengetahuan dan aspek multi-cultural.

5. Isu-isu keadilan sosial dan tanggung jawab sosial.

6. Situasi kehidupan nyata.

7. Etika dan nilai-nilai pribadi (Bellomo 2015)..

Page 4: MENGEMBANGAN BAHAN AJAR KLASIFIKASI MATERI ... - Rumah Jurnal

MENGEMBANGAN BAHAN AJAR KLASIFIKASI MATERI...

110 GENETIKA (Jurnal Tadris Biologi)

Pedretti dan Joanne (2011) mengidentifikasi enam cara

mengaplikasikan STSE dalam pembelajaran.

1. Application/design, merancang atau memodifikasi teknologi

dan mengembangkan keterampilan penyelidikan.

2. Historical, menanamkan ilmu pengetahuan dan karya ilmuwan

dalam konteks sejarah dan sosial-budaya atau lingkungan

3. Logical reasoning, mengasumsikan bahwa ilmu bersifat logi

dan dapat menyelesaikan masalah.

4. Value-centered, melibatkan isu-isu sosial-ilmiah melalui.

5. Sociocultural, ilmu pengetahuan merupakan hasil cara

pandangan pada masa tertentu.

6. Socio-ecojustice currents, ilmu pengetahuan dipengaruhi oleh

faktor politik dan ekonomi.

Pendidikan STSE membuat ilmu pengetahuan lebih

relevan, mendorong pemecahan masalah, mendorong berpikir

kritis dan kemandirian intelektual, dan meningkatkan kemampuan

meneliti masalah sosial. Pengetahuan dan pemahaman tentang

interkoneksi antara ilmu pengetahuan, teknologi, masyarakat, dan

lingkungan adalah komponen utama dari mengembangkan literasi

sains. Dalam ilmu pengetahuan, terdapat masalah sosial-ilmiah

yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh masyarakat (Bellomo

2015). Hodson (2003) mengidentifikasi empat tahapan STSE

dalam pembelajaran, yaitu (1) pemahaman umum; (2) fokus

pada isu-isu kontekstual; (3) membangun keyakinan pribadi, dan

(4) mengambil tindakan untuk mengatasi isu-isu sosial dan

lingkungan.

Integrasi sains dengan sosial harus fokus pada pengalaman

sosial budaya dan hidup siswa, sehingga akan menguntungkan

bagi siswa, kelas, sekolah, lingkungan, dan sosial (Bellomo 2015).

Sains dan teknologi berperan penting terhadap aspek sosial dan

lingkungan dan juga sebaliknya. Sains terdiri dari konsep, prinsip,

hukum, dan teori. Sains digunakan untuk menganalisis,

menggambarkan, dan menjelaskan tentang alam semesta,

sedangkan teknologi berhubungan dengan tindakan yang

membantu manusia berinteraksi dengan alam semesta. Sains dan

teknologi saling berkaitan, sains mengandalkan perkembangan

teknologi untuk memahami dunia, sedangkan aplikasi teknologi

Page 5: MENGEMBANGAN BAHAN AJAR KLASIFIKASI MATERI ... - Rumah Jurnal

Tri Riswahyuningsih

Vol.1 No.1 2017 111

membutuhkan sains. Pada kasus tertentu, kemajuan teknologi

lebih cepat dibanding sains. Contohnya, kompas telah digunakan

sebelum muncul konsep magnet, mesin pertama dioperasikan

sebelum muncul teori termodinamika, dan pesawat terbang

pertama terbang tanpa bantuan teori aerodinamis. Artinya,

teknologi bisa digunakan untuk mengembangkan teori-teori baru.

Lingkungan adalah elemen disekitar makhluk hidup,

mencakup dimensi politik, ekonomi, dan budaya. Perkembangan

sains dan teknologi dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan sosial

(Québec Education Program).

Pengaruh teknologi dan sains terhadap hubungan sosial dan

lingkungan adalah sebagai berikut.

1. Teknologi dirancang dengan menerapkan sains dan mengambil

bahan-bahan dari lingkungan.

2. Perkembangan teknologi merupakan tuntutan kebutuhan

masyarakat.

3. Teknologi dapat membawa perubahan gaya hidup.

4. Perkembangan teknologi mempunyai konsekuensi positif dan

negatif bagi hubungan sosial dan lingkungan.

5. Kemajuan peradaban modern tergantung pada kemajuan

teknologi, seperti; pertanian, kesehatan, energi, transportasi,

manufaktur, konstruksi, dan komunikasi (NGSS Release 2013).

STSE mengubah pandangan pembelajaran dari

teaching/belajar ke learning/mengajar, knowing/mengetahui ke

thinking/berpikir, lower-ordered skills teaching ke higher-ordered

cognitive skills (HOCS), “reductionist” thinking ke evaluative

thinking, disciplinary teaching (fisika, kimia, biologi, dll) ke

interdisciplinary teaching, konseptual ke problem solving, teacher-

centered ke student-centered, real-world, project/research. STSE

mengembangkan higher-order cognitive skills (HOCS), berupa

critical thinking (CT), question asking (QA), decision making (DM)

dan problem solving (PS).

Page 6: MENGEMBANGAN BAHAN AJAR KLASIFIKASI MATERI ... - Rumah Jurnal

MENGEMBANGAN BAHAN AJAR KLASIFIKASI MATERI...

112 GENETIKA (Jurnal Tadris Biologi)

Gambar 2 STSE Mengembangkan Higher-Order Cognitive

Skills (HOCS) (Zoller 2013)

Steele (2013) memberikan contoh penerapan STSE dalam

pembelajaran, yaitu menilai dampak sosial, lingkungan, dan

ekonomi penggunaan senyawa. Contoh masalah/pertanyaannya

adalah: 1) Bagaimana pengaruh merkuri dalam air terhadap

lingkungan dan kehidupan? 2) Bagaimana pengaruh meluasnya

penggunaan bahan kimia dalam pertanian terhadap ekonomi,

masyarakat, dan lingkungan? 3) Apa manfaat pertambangan

berlian terhadap aspek ekonomi dan lingkungan? Steele (2013)

melakukan penelitian perkembangan kurikulum berbasis Science

Technology Society and Environment di Northern Ontario Schools

Kanada. Pelaksanaan kurikulum relevan dengan siswa karena

wilayah tersebut merupakan daerah pertambangan. Pembelajaran

yang dilaksanakan mengintegrasikan dampak sains terhadap

masyarakat dan lingkungan. Hasil penelitian menyimpulkan,

setelah tiga tahun pelaksanaan kurikulum, kesadaran sosial dan

lingkungan menjadi meningkat. Chowdhury (2016) meneliti

kontribusi integrasi science, technology, society (STS), science,

technology, society, environment (STSE) and socio, scientific, issues

(SSI) dalam pendidikan sains dan etika dalam masyarakat. Hasil

penelitian menyimpulkan, integrasi STS/STSE/SSI efektif terhadap

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, mendorong

munculnya nilai-nilai etika siswa serta bermanfaat bagi

masyarakat.

Page 7: MENGEMBANGAN BAHAN AJAR KLASIFIKASI MATERI ... - Rumah Jurnal

Tri Riswahyuningsih

Vol.1 No.1 2017 113

Klasifikasi materi dan perubahannya adalah materi yang

terkait dengan technology, society, dan environment. Sehingga

perlu dikembangkan bahan ajar yang mengaitkan antara

klasifikasi materi dan perubahannya terhadap technology, society,

dan environment. Rumusan masalah dalam artikel ini adalah

bagaimana peningkatan hasil belajar siswa kelas VIII C SMP Negeri

2 Subah Tahun Pelajaran 2017/2018 setelah menggunakan

pendekatan science-technology-society- environment (STSE)?

Tujuan telaah pustaka adalah tersusunnya bahan ajar klasifikasi

materi dan perubahannya bermuatan science, technology, society,

environment. Manfaat telaah pustaka adalah bahan ajar yang

tersusun bisa digunakan dalam pembelajaran.

B. PEMBAHASAN

Materi klasifikasi materi dan perubahannya terdiri dari sub

pokok bahasan; 1) Unsur, Senyawa, dan Campuran, 2) Perubahan

Fisika dan Kimia, dan 3) Pemisahan Campuran.

1. Unsur, Senyawa, dan Campuran

Semua benda yang ada di bumi kita tersusun dari materi.

Berdasarkan komposisinya, materi diklasifikasi menjadi unsur,

senyawa, dan campuran. Unsur merupakan zat tunggal yang tidak

dapat diuraikan lagi menjadi zat yang lebih sederhana dengan

proses kimia biasa. Senyawa merupakan zat tunggal/murni yang

dapat diuraikan menjadi dua atau lebih zat yang lebih sederhana

dengan proses kimia biasa. Campuran adalah suatu materi yang

terdiri atas dua zat atau lebih yang masih mempunyai sifat zat

asalnya. Campuran dibedakan menjadi dua, yaitu campuran

homogen dan campuran heterogen. Campuran homogen adalah

campuran yang tidak dapat dibedakan zat-zat yang tercampur di

dalamnya. Campuran heterogen terjadi karena zat yang tidak

dapat bercampur satu dengan lain secara sempurna sehingga

dapat dikenali zat penyusunnya.

Page 8: MENGEMBANGAN BAHAN AJAR KLASIFIKASI MATERI ... - Rumah Jurnal

MENGEMBANGAN BAHAN AJAR KLASIFIKASI MATERI...

114 GENETIKA (Jurnal Tadris Biologi)

Gambar 3 Contoh keterkaitan materi unsur dengan STSE.

Gambar 4 keterkaitan materi senyawa dengan STSE.

Page 9: MENGEMBANGAN BAHAN AJAR KLASIFIKASI MATERI ... - Rumah Jurnal

Tri Riswahyuningsih

Vol.1 No.1 2017 115

No Perubahan Fisika Perubahan Kimia

1. Tidak terbentuk zat

baru

Terbentuk zat baru

2. Komposisi materi tidak

berubah

Komposisi materi sebelum

dan sesudah reaksi mengalami

perubahan

3. Tidak terjadi

perubahan warna,

bau, rasa, dan tidak

terbentuk

endapan

Ditandai dengan terbentuknya

gas, endapan, perubahan

suhu, perubahan warna,

perubahan bau, dan perubahan

rasa.

Gambar 5 keterkaitan antara materi campuran dengan STSE.

2. Perubahan Fisika dan Kimia

Tabel 1 Perbedaan perubahan fisika dengan perubahan

kimia

Page 10: MENGEMBANGAN BAHAN AJAR KLASIFIKASI MATERI ... - Rumah Jurnal

MENGEMBANGAN BAHAN AJAR KLASIFIKASI MATERI...

116 GENETIKA (Jurnal Tadris Biologi)

Gambar 6 Contoh keterkaitan antara materi perubahan fisika

dengan STSE.

Gambar 7 Contoh keterkaitan antara materi perubahan kimia

dengan STSE.

Page 11: MENGEMBANGAN BAHAN AJAR KLASIFIKASI MATERI ... - Rumah Jurnal

Tri Riswahyuningsih

Vol.1 No.1 2017 117

3. Pemisahan Campuran

Campuran dapat disusun oleh dua zat atau lebih. Untuk

memperoleh zat murni, campuran tersebut harus dipisahkan. Zat-

zat dalam campuran tersebut dapat dipisahkan secara fisika.

Prinsip pemisahan campuran didasarkan pada perbedaan sifat-

sifat fisis zat penyusunnya, seperti wujud zat, ukuran partikel, titik

leleh, titik didih, sifat magnetik, kelarutan, dan lain sebagainya.

Metode pemisahan campuran banyak digunakan dalam kehidupan

sehari-hari seperti untuk penjernihan air, pemisahan garam,

analisis logam berat, dan sebagainya. Beberapa metode pemisahan

campuran yang sering digunakan antara lain penyaringan

(filtrasi), sentrifugasi, sublimasi, kromatografi, dan distilasi.

Gambar 8 Contoh keterkaitan antara filtrasi dengan STSE.

Page 12: MENGEMBANGAN BAHAN AJAR KLASIFIKASI MATERI ... - Rumah Jurnal

MENGEMBANGAN BAHAN AJAR KLASIFIKASI MATERI...

118 GENETIKA (Jurnal Tadris Biologi)

Gambar 9 Contoh keterkaitan antara sentrifugasi

dengan STSE.

Gambar 10 Contoh keterkaitan antara kromatografi

dengan STSE.

Page 13: MENGEMBANGAN BAHAN AJAR KLASIFIKASI MATERI ... - Rumah Jurnal

Tri Riswahyuningsih

Vol.1 No.1 2017 119

Gambar 11 Contoh keterkaitan antara destilasi dengan STSE.

Gambar 12 Contoh keterkaitan antara sublimasi

dengan STSE.

Page 14: MENGEMBANGAN BAHAN AJAR KLASIFIKASI MATERI ... - Rumah Jurnal

MENGEMBANGAN BAHAN AJAR KLASIFIKASI MATERI...

120 GENETIKA (Jurnal Tadris Biologi)

4. Larutan Asam, Basa, dan Garam

Larutan asam dan basa dimanfaatkan secara luas untuk

industri, pertanian, kesehatan, dan penelitian di laboratorium.

Ciri-ciri larutan asam adalah sebagai berikut.

a. Rasanya asam (tidak boleh dicoba kecuali dalam makanan).

b. Dapat menimbulkan korosi.

c. Mengubah kertas lakmus biru menjadi merah.

Selain banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari,

larutan asam dapat menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan,

contohnya terjadinya hujan asam. Hujan asam menyebabkan

kerusakan pada gedung patung, merusak tumbuh- tumbuhan dan

dapat menyebabkan kematian pada makhluk hidup yang ada di

sungai apabila hujan asam tersebut masuk ke sungai. Hujan asam

terjadi jika kadar gas belerang dioksida (SO2) dan nitrogen oksida

(NO) di atmosfer sangat tinggi. Gas SO2 dan NO akan bereaksi

dengan air di atmosfer dan membentuk asam sulfat, asam nitrat,

dan senyawa asam lainnya. Ketika terjadi hujan, air yang

dihasilkan bersifat lebih asam dari keadaan normal. Air hujan

inilah yang dikenal dengan hujan asam. Gas SO2 dan NO dihasilkan

dari pembakaran minyak bumi yang berasal dari buangan industri

dan kendaraan bermotor.

Basa merupakan larutan yang banyak dijumpai dalam

kehidupan sehari-hari. Contoh benda yang mengandung basa ialah

sabun mandi, sabun cuci, sampo, pasta gigi, obat mag, dan pupuk.

Berikut adalah sifat-sifat basa.

a. Mempunyai rasa agak pahit (tidak boleh dicoba).

b. Terasa licin di kulit.

c. Mengubah kertas lakmus merah menjadi biru.

Garam adalah senyawa yang terbentuk dari reaksi asam dan

basa. Asam bereaksi dengan basa membentuk zat netral dan tidak

bersifat asam maupun basa. Reaksi antara asam dan basa

dinamakan reaksi netralisasi. Sebagai contoh asam klorida

bereaksi dengan natrium hidroksida (soda api) akan membentuk

garam dapur dan air. Jika dengan menggunakan proses

penguapan, maka air akan menguap dan tersisa endapan garam

dapur saja.

Page 15: MENGEMBANGAN BAHAN AJAR KLASIFIKASI MATERI ... - Rumah Jurnal

Tri Riswahyuningsih

Vol.1 No.1 2017 121

Reaksi penetralan berguna bagi manusia, antara lain

produksi asam lambung (HCl) yang berlebihan dapat dinetralkan

dengan menggunakan senyawa basa magnesium

hidroksida/Mg(OH)2. Para petani menggunakan reaksi penetralan

agar tanah yang terlalu asam dan tidak baik bagi tanaman dapat

menjadi netral dengan menambahkan senyawa basa Ca(OH) atau

air kapur. Pasta gigi mengandung basa berfungsi untuk

menetralkan mulut kita dari asam, yang dapat merusak gigi dan

menimbulkan bau mulut.

Gambar 13 Contoh keterkaitan antara materi asam dengan

STSE.

Page 16: MENGEMBANGAN BAHAN AJAR KLASIFIKASI MATERI ... - Rumah Jurnal

MENGEMBANGAN BAHAN AJAR KLASIFIKASI MATERI...

122 GENETIKA (Jurnal Tadris Biologi)

Gambar 14 Contoh keterkaitan antara materi basa dengan

STSE.

Gambar 15 Contoh keterkaitan antara materi garam dengan

STSE.

C. KESIMPULAN

Science, technology, society, environment dapat

dikembangkan dalam bahan ajar klasifikasi materi dan

perubahannya. Integrasi Science, technology, society, environment

mengubah pandangan pembelajaran dari teaching (mengajar) ke

learning (belajar), knowing (mengetahui) ke thinking (berpikir),

lower-ordered skills teaching ke higher-ordered cognitive skills

(HOCS), reductionist thinking ke evaluative thinking, disciplinary

teaching (fisika, kimia, biologi, dll) ke interdisciplinary teaching,

konseptual ke problem solving, teacher-centered ke student-

centered, real-world, project/research.

Page 17: MENGEMBANGAN BAHAN AJAR KLASIFIKASI MATERI ... - Rumah Jurnal

Indriyati

Vol.1 No.1 2017 123

DAFTAR PUSTAKA

Bellomo, Katherine. 2015. Constructing Biology Curriculum for a

Diverse Student Population: Opportunities for the

Integration of STSE Education and Issues of Social Justice.

ProQuest LLC.

Chowdhury, Mohammad Anisuzzaman. 2016. The Integration of

Science-Technology-Society/Science-Technology-Society-

Environment and Socio-Scientific-Issues for Effective

Science Education and Science Teaching. Electronic Journal

of Science Education. 20 (5), 19-38.

Hodson, Derek. 2003. Time for action: Science education for an

alternative future. International Journal of Science

Education, 25(6), 645-670.

NGSS Release. 2013. Appendix J-Science, Technology, Society and

the Environment of Identity and Ideology. Sci & Educ.

2008. 17, 941–960.

Pedretti, Erminia & Joanne Nazir. 2011. Currents in STSE

Education: Mapping a Complex Field, 40 Years on. Science

Education. 95(4), 601-626.

Pedretti, Erminia. 2003. Teaching Science, Technology, Society

and Environment (STSE) Education: Preservice Teachers’

Philosophical and Pedagogical Landscapes . Netherlands:

Springer.

Québec Education Program. Environmental Science and

Technology.

Steele, Astrid. 2013. Shifting Currents: Science Technology Society

and Environment in Northern Ontario Schools. Brock

Education. 23 (1), 18-42.

Zoller, Uri. 2013. Science, Technology, Environment, Society

(STES) Literacy for Sustainability: What Should it Take in

Chem/Science Education? Educación Química. 24 (2), 207-

214.