2
Mengembang potensi generasi muda Pemuda memiliki pengaruh besar dalam pembangunan nasional Indonesia di masa depan. Pemuda tidak hanya dibebankan tanggungjawab biasa seperti bekerja atau belajar. Lebih dari itu pemuda memiliki tanggungjawab meningkatkan kualitas dirinya melalui berbagai sarana yang ada yang sesuai dengan minat dan potensi yang dimiliki dan berguna bagi kehidupan orang banyak. Potensi para pemuda untuk melahirkan kekuatan dan kepemimpinan nasional sangatlah besar. Hal tersebut perlu untuk diperhatikan. Jika para pemuda memiliki kesadaran untuk mengembangkan potensinya kearah yang positif, maka mereka akan mampu memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi lingkungannya. Namun, jika pemuda kehilangan sarana untuk mengembangkan potensinya kemudian beralih pada aktivitas – aktivitas negatif seperti geng motor, tawuran, vandalisme, dan narkoba dapat dipastikan generasi muda Indonesia akan hancur dan tidak mampu memenuhi harapan masyarakat sebagai generasi yang akan memperbaiki bangsa untuk menjadi lebih baik. Banyak kasus – kasus perilaku menyimpang yang dilakukan pemuda. Baru – baru ini, kasus tawuran antar pemuda menjadi trending topik yang hangat dibicarakan sekaligus membuat masyarakat tercengang. Pemuda atau remaja berpakaian seragam sekolah melakukan tawuran dengan menggunakan senjata tajam di kota Jakarta, dan yang lebih parah lagi, tawuran tersebut menimbulkan korban jiwa. Tawuran semakin marak dilakukan para remaja. Berdasarkan data yang diperoleh, sejak tahun 2010 jumlah kasus tawuran pelajar terjadi sekitar 128 kasus. Pada tahun 2011 angka kejadian tawuran pelajar melonjak tajam mencapai 330 kasus, dan pada Januari – Juli 2012 telah terjadi 139 kasus yang menewaskan 12 orang. Angka ini tentu sangat mengkhawatirkan. Melihat begitu banyak kasus yang terjadi selayaknya kita menyadari akan pentingnya pemecahan masalah ini. Tawuran pada umumnya terjadi dikarenakan tidak adanya pengendalian dan perhatian dari orang tua/keluarga maupun lembaga pendidikan dan keamanan, selain itu hal penting lain yang menyebabkan terjadinya tawuran pelajar adalah tidak adanya sarana atau fasilitas bagi para remaja untuk menyalurkan energi maupun potensi mereka. Masih banyak kasus – kasus penyimpangan sosial yang dilakukan pemuda pelajar selain tawuran. Intinya, pemuda membutuhkan penyaluran potensi diri melalui aktivitas – aktivitas positif dan dukungan keluarga serta masyarakat agar bakat – bakat yang ada mampu dikembangkan dan mencegah pemuda melakukan perbuatan yang melanggar norma masyarakat. Salah satu solusinya adalah dengan cara membentuk atau mengembangkan komunitas – komunitas pemuda yang positif dan mampu menjadi tempat menyalurkan dan mengembangkan bakat para pemuda. Komunitas adalah kumpulan individu yang berkumpul atas dasar latarbelakang yang sama baik dalam hal hobi, minat maupun aktivitas yang disukai. Komunitas berguna dalam memberikan pembelajaran bagi individu dalam membangun suatu kelompok. Mereka dapat menyalurkan bakat dan minat. Mereka belajar bergaul dan berinteraksi secara sehat, meningkatkan kreatifitas dan jiwa kepemimpinan. Gagasan pengembangan komunitas sebagai wadah penyalur minat dan bakat remaja datang dari penulis. Melalui penelaahan kasus dan pengamatan, penulis memiliki gagasan pengembangan komunitas pemuda. Melihat begitu banyak macam bakat, minat serta komunitas yang ada, maka komunitas menjadi sarana yang vital. Jika tidak ada perhatian yang baik kepada komunitas – komunitas, pemuda akan kehilangan sarana berekspresi dan dikhawatirkan mereka mencari sarana lain yang justru membawa mereka pada hal – hal negatif. Dalam prosesnya, suatu kelompok sosial (dalam hal ini komunitas

Mengembang Potensi Generasi Muda Syamsudiin

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Mengembang Potensi Generasi Muda Syamsudiin

Mengembang potensi generasi muda

Pemuda memiliki pengaruh besar dalam pembangunan nasional Indonesia di masa depan. Pemuda tidak hanya

dibebankan tanggungjawab biasa seperti bekerja atau belajar. Lebih dari itu pemuda memiliki tanggungjawab

meningkatkan kualitas dirinya melalui berbagai sarana yang ada yang sesuai dengan minat dan potensi yang

dimiliki dan berguna bagi kehidupan orang banyak. Potensi para pemuda untuk melahirkan kekuatan dan

kepemimpinan nasional sangatlah besar. Hal tersebut perlu untuk diperhatikan.

Jika para pemuda memiliki kesadaran untuk mengembangkan potensinya kearah yang positif, maka mereka akan

mampu memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi lingkungannya. Namun, jika pemuda kehilangan sarana

untuk mengembangkan potensinya kemudian beralih pada aktivitas – aktivitas negatif seperti geng motor,

tawuran, vandalisme, dan narkoba dapat dipastikan generasi muda Indonesia akan hancur dan tidak mampu

memenuhi harapan masyarakat sebagai generasi yang akan memperbaiki bangsa untuk menjadi lebih baik. Banyak

kasus – kasus perilaku menyimpang yang dilakukan pemuda. Baru – baru ini, kasus tawuran antar pemuda menjadi

trending topik yang hangat dibicarakan sekaligus membuat masyarakat tercengang. Pemuda atau remaja

berpakaian seragam sekolah melakukan tawuran dengan menggunakan senjata tajam di kota Jakarta, dan yang

lebih parah lagi, tawuran tersebut menimbulkan korban jiwa.

Tawuran semakin marak dilakukan para remaja. Berdasarkan data yang diperoleh, sejak tahun 2010 jumlah kasus

tawuran pelajar terjadi sekitar 128 kasus. Pada tahun 2011 angka kejadian tawuran pelajar melonjak tajam

mencapai 330 kasus, dan pada Januari – Juli 2012 telah terjadi 139 kasus yang menewaskan 12 orang. Angka ini

tentu sangat mengkhawatirkan. Melihat begitu banyak kasus yang terjadi selayaknya kita menyadari akan

pentingnya pemecahan masalah ini.

Tawuran pada umumnya terjadi dikarenakan tidak adanya pengendalian dan perhatian dari orang tua/keluarga

maupun lembaga pendidikan dan keamanan, selain itu hal penting lain yang menyebabkan terjadinya tawuran

pelajar adalah tidak adanya sarana atau fasilitas bagi para remaja untuk menyalurkan energi maupun potensi

mereka. Masih banyak kasus – kasus penyimpangan sosial yang dilakukan pemuda pelajar selain tawuran. Intinya,

pemuda membutuhkan penyaluran potensi diri melalui aktivitas – aktivitas positif dan dukungan keluarga serta

masyarakat agar bakat – bakat yang ada mampu dikembangkan dan mencegah pemuda melakukan perbuatan

yang melanggar norma masyarakat. Salah satu solusinya adalah dengan cara membentuk atau mengembangkan

komunitas – komunitas pemuda yang positif dan mampu menjadi tempat menyalurkan dan mengembangkan bakat

para pemuda.

Komunitas adalah kumpulan individu yang berkumpul atas dasar latarbelakang yang sama baik dalam hal hobi,

minat maupun aktivitas yang disukai. Komunitas berguna dalam memberikan pembelajaran bagi individu dalam

membangun suatu kelompok. Mereka dapat menyalurkan bakat dan minat. Mereka belajar bergaul dan berinteraksi

secara sehat, meningkatkan kreatifitas dan jiwa kepemimpinan. Gagasan pengembangan komunitas sebagai wadah

penyalur minat dan bakat remaja datang dari penulis.

Melalui penelaahan kasus dan pengamatan, penulis memiliki gagasan pengembangan komunitas pemuda. Melihat

begitu banyak macam bakat, minat serta komunitas yang ada, maka komunitas menjadi sarana yang vital. Jika

tidak ada perhatian yang baik kepada komunitas – komunitas, pemuda akan kehilangan sarana berekspresi dan

dikhawatirkan mereka mencari sarana lain yang justru membawa mereka pada hal – hal negatif. Dalam prosesnya,

suatu kelompok sosial (dalam hal ini komunitas pemuda) dapat terbentuk atas dasar perilaku, minat, hobi dan

kesamaan – kesamaan lain seperti kecintaan terhadap benda. Dalam membentuk suatu kelompok atau komunitas

perlu adanya interaksi, baik secara langsung maupun melalui media informasi dan komunikasi. Hal ini berfungsi

agar pemuda yang memiliki keinginan yang sama dapat bertemu, berinteraksi dan membangun suatu jaringan

kelompok.

Page 2: Mengembang Potensi Generasi Muda Syamsudiin

Lambat laun, melalui interaksi pertama, mereka akan memperbanyak keanggotaan dan jaringan. Jika dirasa jumlah

anggota komunitas telah cukup, mereka mulai melakukan interaksi lebih lanjut berupa pembentukan nama, pola

perilaku, aturan komunitas, dll. Satu hal yang perlu diperhatikan dalam proses ini yaitu masyarakat diharapkan

tidak melarang atau membatasi para pemuda untuk bergabung dan melakukan aktivitas positif dalam

komunitasnya. Jika masyarakat melarang pemuda untuk beraktivitas dalam suatu komunitas, hal itu justru

membuat pemuda kehilangan wadah berekspresi dan berpotensi terjadi perilaku menyimpang pada pemuda. Selain

itu, perlu adanya media informasi dan komunikasi agar setiap pemuda mampu berinteraksi secara luas dalam

mengembangkan komunitasnya.

Setelah komunitas terbentuk, anggota didalamnya akan saling berinteraksi dan berperilaku yang lambat laun akan

membentuk norma kelompok. Norma kelompok terbentuk agar interaksi dan perilaku setiap anggota terkendali dan

dianggap pantas oleh anggota lain serta masyarakat.

Lebih jauh lagi akan terbentuk suatu struktur organisasi didalam kelompok tersebut. Mula – mula di dalam

komunitas terdapat satu orang ketua dan anggota. Jika semakin lama komunitas itu semakin besar maka dapat

terbentuk struktur organisasi yang lebih kompleks seperti adanya ketua umum, ketua berdasarkan wilayah atau

divisi, bidang – bidang, anggota, dll. Perkembangan suatu komunitas tidak hanya berimplikasi pada pola interaksi

didalamnya, namun juga dapat berimplikasi pada aktivitas komunitas tersebut. Komunitas sepeda BMX yang besar

dapat saja tidak hanya melakukan aktivitas pengembangan bakat, tetapi juga bakti sosial atau kompetisi.

Hambatan yang sering dirasakan dalam pengembangan komunitas beserta implikasinya ini adalah tidak adanya

perhatian dari masyarakat atau dukungan keluarga yang terkadang khawatir para pemuda ikut dalam pergaulan

yang salah atau adanya stereotip negatif terhadap komunitas pemuda yang cenderung hura – hura. Fasilitas yang

dibutuhkan bagi pemuda dalam mengembangkan komunitasnya pun dirasa belum cukup memadai. Suatu

komunitas memerlukan fasilitas yang bermacam – macam, dikarenakan banyaknya ragam komunitas yang ada.

Dalam hal ini perhatian pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan dalam menyediakan fasilitas yang dapat

digunakan para pemuda seperti taman, lapangan, lapangan olah raga, dll.

Dalam mewujudkan pemuda yang memiliki jiwa pemimpin dan mampu menjadi generasi penerus bangsa, pemuda

dituntut untuk aktif dalam mengembangkan bakat dan potensi yang dimiliki. Keterlibatan dalam membangun

kelompok akan meningkatkan solidaritas antar pemuda berdasarkan minat. Mengembangkan jiwa kepemimpinan

dan mencegah perilaku menyimpang yang dilakukan para pemuda.