2
 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Acara : Jendela An ak Ne geri Hari, tang gal : Sabtu, 22 November 2014 Tema : “Mempertegas Sistem Presidensiil”   Narasu m ber : 1. Ke tua Fraksi PKB RI, Lu kman Edy 2. Pakar Hukum Tata Negara, An di Irman Putra S idi n Sistem presidensiil Indonesia saat ini dianggap lemah oleh banyak pihak.  Namu n , h al terseb u t ti dak sejal an den gan pen dapat pakar h u ku m tata n eg ara Irman Putra Sidin karena menurut UUD 1945 yang dibuat BPUPKI sebelum amandemen, Presiden merupakan pemegang kekuasaan pemerintahan dan juga  pemeg an g keku asaan pem ben tu k UU . Nam u n u n tu k saat i n i , otori tas keku asaan tersebut telah berubah. Kekuasaan pembentukan UU juga diberikan ke DPR dengan prinsip kedaulatan rakyat. Kemudian otoritas pembentukan UU dijalankan  bersam a pem eri n tah . Irm an Pu tera Si di n ju ga m en y atakan bah wa si stem  presi den si i l m al ah sem aki n ku at. Den gan adan y a si stem presi densi i l , keseimbangan kekuasaan antara eksekutif dan legislative menjadi terbentuk dan terjaga. Legislatif tidak akan bisa membuat UU tanpa pemerintah. Begitu pula seba l i kny a, pemeri ntah ti dak da pat m enjal a nkan UU tanpa l egi slat if. Menurut Ketua Fraksi PKB RI Lukman Edy, kondisi dan situasi pada awal  pem ben tu kan n eg ara In don esi a sangat berpen g aru h dal am pem i l i h an dan  pen erapan si stem presi den si i l . Dal am perjal an an n ya pu n , si stem i n i pern ah di u bah menjadi sistem parlementer yang pada akhirnya kembali menjadi sistem  presi den si i l . Hal i tu di karen akan adan y a i su bah wa terdapa t cam pu r tan g an  pen jajah y ang m en g ingin kan In don esi a berben tu k f ederal atau ser i kat. Fokus utama saat ini sebenarnya adalah sudahkah sistem presidensiil tersebut sudah dijalankan sebaik-baiknya atau belum. Selain itu, apa saja yang sudah diakomodir dalam sstem ketatanegaraan Indonesia? Poin-poin itulah yang seharusnya menjadi perhatian. Lukman Edy memandang bahwa penguatan sistem

Mempertegas Sistem Presidensiil

  • Upload
    dims

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tugas Resume

Citation preview

  • PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

    Acara : Jendela Anak Negeri

    Hari, tanggal : Sabtu, 22 November 2014

    Tema : Mempertegas Sistem Presidensiil

    Narasumber :

    1. Ketua Fraksi PKB RI, Lukman Edy

    2. Pakar Hukum Tata Negara, Andi Irman Putra Sidin

    Sistem presidensiil Indonesia saat ini dianggap lemah oleh banyak pihak.

    Namun, hal tersebut tidak sejalan dengan pendapat pakar hukum tata negara

    Irman Putra Sidin karena menurut UUD 1945 yang dibuat BPUPKI sebelum

    amandemen, Presiden merupakan pemegang kekuasaan pemerintahan dan juga

    pemegang kekuasaan pembentuk UU. Namun untuk saat ini, otoritas kekuasaan

    tersebut telah berubah. Kekuasaan pembentukan UU juga diberikan ke DPR

    dengan prinsip kedaulatan rakyat. Kemudian otoritas pembentukan UU dijalankan

    bersama pemerintah. Irman Putera Sidin juga menyatakan bahwa sistem

    presidensiil malah semakin kuat. Dengan adanya sistem presidensiil,

    keseimbangan kekuasaan antara eksekutif dan legislative menjadi terbentuk dan

    terjaga. Legislatif tidak akan bisa membuat UU tanpa pemerintah. Begitu pula

    sebaliknya, pemerintah tidak dapat menjalankan UU tanpa legislatif.

    Menurut Ketua Fraksi PKB RI Lukman Edy, kondisi dan situasi pada awal

    pembentukan negara Indonesia sangat berpengaruh dalam pemilihan dan

    penerapan sistem presidensiil. Dalam perjalanannya pun, sistem ini pernah diubah

    menjadi sistem parlementer yang pada akhirnya kembali menjadi sistem

    presidensiil. Hal itu dikarenakan adanya isu bahwa terdapat campur tangan

    penjajah yang menginginkan Indonesia berbentuk federal atau serikat.

    Fokus utama saat ini sebenarnya adalah sudahkah sistem presidensiil

    tersebut sudah dijalankan sebaik-baiknya atau belum. Selain itu, apa saja yang

    sudah diakomodir dalam sstem ketatanegaraan Indonesia? Poin-poin itulah yang

    seharusnya menjadi perhatian. Lukman Edy memandang bahwa penguatan sistem

  • presidensiil harus memenuhi tiga syarat. Pertama, harus memperkuat demokrasi.

    Kedua, memperkuat pemerintahan. Ketiga, memperkuat hubungan antara

    eksekutif dan legislatif sebagai bentuk hubungan controlling, check dan

    balancing.