Upload
oswar-mungkasa
View
229
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
7/31/2019 Memori Akhir Jabatan Menteri Perumahan Rakyat - Suharso Monoarfa Tahun 2010-2011
1/111
1 KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT
7/31/2019 Memori Akhir Jabatan Menteri Perumahan Rakyat - Suharso Monoarfa Tahun 2010-2011
2/111
HALAMAN JUDUL
Kementerian Perumahan Rakyat
Republik Indonesia
MEMORI AKHIR JABATAN
MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT
TAHUN 2010-2011
7/31/2019 Memori Akhir Jabatan Menteri Perumahan Rakyat - Suharso Monoarfa Tahun 2010-2011
3/111
KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT ii
RINGKASAN
Kementerian Perumahan Rakyat mengemban amanat konstitusi dalam pemenuhan
salah satu hak dasar rakyat untuk bertempat tinggal serta berkehidupan yang layak,
telah berupaya semaksimal mungkin dalam menjalankan tugas dan fungsinya
dalam rangka pemenuhan kebutuhan perumahan yang layak huni dan terjangkau
dan meningkatkan kualitas permukiman di Indonesia secara berkelanjutan.
Buku Memori Akhir Jabatan ini merupakan laporan ringkas rekam jejak Kemenpera
dalam melaksanakan penyelenggaraan pembangunan perumahan dan kawasan
permukiman di Indonesia. Berbagai kebijakan yag dirumuskan sejalan dengan
kontrak kinerja Menteri Negara Perumahan Rakyat dengan Presiden dan sasaran
prioritas RPJMN Tahun 2010-2014. Upaya-upaya yang dilakukan Kemenpera adalah
untuk mendorong penyediaan rumah layak huni yang didukung dengan prasarana,
sarana dan utilitas (PSU) yang memadai melalui: (1) pembangunan Rusunawa 49
twin block (TB) pada tahun 2010 dan 143 twin block (TB) pada tahun 2011; (2)
penerbitan kredit bantuan pembiayaan berupa fasilitas likuiditas pembiayaan
perumahan (FLPP) sebanyak 22.522 unit pada tahun 2010 dan sebanyak 69.222
unit per Oktober 2011; (3) pembangunan PSU kawasan perumahan dan
permukiman sebanyak 12.470 unit pada tahun 2010 dan sebanyak 117.010 unityang sedang dalam proses pelaksanaan di tahun 2011; (4) fasilitasi pembangunan
2.000 unit rumah baru dan peningkatan kualitas 20.000 unit rumah yang didukung
PSU pada tahun 2010 serta sebanyak 12.500 unit rumah baru dan peningkatan
kualitas 12.500 unit rumah yang didukung PSU yang sedang berjalan pada tahun
2011; (5) pembangunan 1.006 unit rumah khusus di tahun 2010 dan sebanyak 750
unit rumah khusus yang sedang berjalan di tahun 2011; (6) penataan lingkungan
perumahan dan permukiman kumuh berbasis kawasan (PLP2K-BK) seluas 30 ha di
tahun 2010 dan sebanyak 100 ha yang masih proses pelaksanaan di tahun 2011.Capaian Kinerja Menteri Negara Perumahan Rakyat selama tahun 2010-2011,
mencatat berbagai kemajuan dan pengembangan kebijakan yaitu: (1) reformasi
kebijakan pembiayaan bidang perumahan dan kawasan permukiman berupa
perubahan skim bantuan pembiayaan dari Belanja Subsidi menjadi Pembiayaan
berupa Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan Pembentukan BLU-
Pusat Pembiayaan Perumahan; (2) Kerjasama kelembagaan dengan berbagai
instansi, yaitu Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, Bank, Lembaga Keuangan
Non Bank, Perguruan Tinggi, Asosiasi Pelaku Pembangunan Perumahan, TNI/POLRI
7/31/2019 Memori Akhir Jabatan Menteri Perumahan Rakyat - Suharso Monoarfa Tahun 2010-2011
4/111
iii KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT
dan negara Lain; (3) Penetapan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang
Perumahan dan Kawasan Permukiman sebagai perubahan atas Undang-Undang
Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan; (4) Revisi Undang-Undang Rumah Susun
yang rencananya disahkan pada tanggal 18 Oktober 2011; (5) PenyiapanPenanganan Rumah bagi Warga Baru di Perbatasan Provinsi NTT-Timor Leste; (6)
Reformasi Kelembagaan Kementerian Perumahaan Rakyat sesuai Peraturan
Presiden Nomor 24 Tahun 2010; (7) Pencapaian WTP (Wajar Tanpa Pengecualian)
untuk Tahun 2009 dan 2010 yang juga telah dicapai secara berturut-turut pada 3
tahun sebelumnya; (8) Terpilihnya Menteri Negara Perumahan Rakyat sebagai
Ketua Biro AMCHUD (Asia Pacific Minesterial Conference on Housing and Urban
Development) yang merupakan forum tingkat menteri lingkup Asia Pasifik, ketika
Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraannya di tahun 2010.
Beberapa hal yang masih menjadi perhatian ke depan yaitu Direktif Presiden
berupa program kluster IV yaitu fasilitasi pembangunan rumah murah dan rumah
sangat murah. Program tersebut saat ini sedang dalam tahap awal proses
pelaksanaannya.
7/31/2019 Memori Akhir Jabatan Menteri Perumahan Rakyat - Suharso Monoarfa Tahun 2010-2011
5/111
5 KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT
7/31/2019 Memori Akhir Jabatan Menteri Perumahan Rakyat - Suharso Monoarfa Tahun 2010-2011
6/111
KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT iv
DAFTAR ISI
RINGKASAN ............................................................................................................... IIDAFTAR ISI ................................................................................................................. IV
DAFTAR TABEL ........................................................................................................... VII
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... IX
DAFTAR ISTILAH ......................................................................................................... XI
SEKAPUR SIRIH .......................................................................................................... XV
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ I-1
1.1 PENTINGNYA PERUMAHAN SEBAGAI HAK ASASI MANUSIA................................... I-1
1.2 KOMITMEN GLOBAL..................................................................................... I-2
1.3 TANTANGAN YANG DIHADAPI......................................................................... I-3
1.4 PENGEMBAN AMANAT KONSTITUSI................................................................. I-4
BAB II RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT 2010-2014 ......... II-1
2.1 ACUAN RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT ....................... II-1
2.2 VISI DAN MISI RENSTRA KEMENPERA 2010-2014 ............................................ II-5
2.3 ARAH KEBIJAKAN DAN SASARAN ..................................................................... II-5
2.4 PROGRAM DAN KEGIATAN............................................................................. II-8
2.4.1 Program Dukungan dan Manajemen Tugas Teknis Lainnya ...... II-8
2.4.2 Program Pengembangan Perumahan dan Permukiman ........... II-8
2.4.3 Program Pengembangan Pembiayaan Perumahan dan Permukiman
................................................................................................... II-8
BAB III KINERJA KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN 2010-2011 ................ III-1
3.1 PENCAPAIAN ANGGARAN .............................................................................. III-1
3.2 PENCAPAIAN KONTRAK KINERJA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT.............. III-6
3.3 PENCAPAIAN RPJMN DAN RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT
TAHUN 2010-2014 .................................................................................... III-7
3.3.1 Kinerja Pencapaian Misi 1: Meningkatkan iklim yang kondusif dan
koordinasi pelaksanaan kebijakan pembangunan ..................... III-7
7/31/2019 Memori Akhir Jabatan Menteri Perumahan Rakyat - Suharso Monoarfa Tahun 2010-2011
7/111
v KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT
3.3.2 Kinerja Pencapaian Misi 2: Meningkatkan ketersediaan rumah layak
huni yang didukung oleh prasarana, sarana dan utilitas (PSU) . III-15
3.3.3 Kinerja Pencapaian Misi 3: Mengembangkan sistem pembiayaan
perumahan jangka panjang ....................................................... III-32
3.3.4 Kinerja Pencapaian Misi 4: Meningkatkan pendayagunaan sumber
daya perumahan dan permukiman ............................................ III-35
3.3.5 Kinerja Pencapaian Misi 5: Meningkatkan peran pemerintah daerah
dan pemangku kepentingan lainnya .......................................... III-37
3.4 PENINGKATAN PERAN DI TINGKAT REGIONAL .................................................... III-44
APMCHUD (Asia Pacific Ministerial Conference on Housing and Urban
Development) .............................................................................Error!
Bookmark not defined.
3.5 PEMASYARAKATAN ISU PERUMAHAN KEPADA PEMANGKU KEPENTINGAN DAN MASYARAKAT
................................................................................................................ III-46
3.5.1 Peringatan Hari Habitat Dunia ................................................... III-46
3.5.2 Hari Perumahan Nasional .......................................................... III-50
3.5.3 Media dan Publikasi ................................................................... III-52
3.6 REKAPITULASI KINERJA KEMETERIAN PERUMAHAN RAKYAT PADA TAHUN 2010-2011 III-
56
3.7 KENDALA PELAKSANAAN PROGRAM DAN LANGKAH PEMECAHAN .......................... III-57
BAB IV PERSIAPAN PELAKSANAAN APBN TAHUN 2012 .............................................. IV-1
4.1 PENCAPAIAN SASARAN RPJMNTAHUN 2010-2014 ......................................... IV-1
4.1.1 Program Dukungan dan Manajemen Tugas Teknis Lainnya ...... IV-1
4.1.2 Program Pengembangan Perumahan dan Permukiman ........... IV-2
4.1.3 Program Pengembangan Pembiayaan Perumahan dan KawasanPermukiman ............................................................................... IV-3
4.2 PELAKSANAAN DIREKTIF PRESIDEN .................................................................. IV-3
4.2.1 Perluasan Program Pro-Rakyat Klaster IV (Pembangunan Rumah
Murah Dan Rumah Sangat Murah) ............................................ IV-3
4.2.2 Penanganan Rumah di Daerah Perbatasan NTTTimor Leste . IV-5
4.3 ALOKASI ANGGARAN .................................................................................... IV-6
4.4 KEKURANGAN
ALOKASI
ANGGARAN
TAHUN
2012 ............................................. IV-7
7/31/2019 Memori Akhir Jabatan Menteri Perumahan Rakyat - Suharso Monoarfa Tahun 2010-2011
8/111
KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT vi
4.5 STRATEGI PELAKSANAAN PROGRAM/KEGIATAN TAHUN 2012.............................. IV-8
4.5.1 Pengembangan Kebijakan ......................................................... IV-8
4.5.2 Percepatan Pembangunan Fisik ................................................. IV-9
4.5.3 Percepatan Penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan
(FLPP) ......................................................................................... IV-9
4.5.4 Kerjasama Kelembagaan ........................................................... IV-10
4.5.5 Pelaksanaan Direktif Presiden .................................................... IV-10
4.5.6 Peningkatan Sinergitas Pusat-Daerah........................................ IV-11
4.5.7 Penataan Aset Kemenpera ......................................................... IV-11
BAB V PENUTUP ......................................................................................................... V-1
7/31/2019 Memori Akhir Jabatan Menteri Perumahan Rakyat - Suharso Monoarfa Tahun 2010-2011
9/111
vii KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT
DAFTAR TABEL
Tabel II.1 Prioritas Nasional dalam RPJMN 2010-2014 (Buku I) ..................... II-2
Tabel II.2 Prioritas Bidang dalam RPJMN 2010-2014 (Buku I) ........................ II-3
Tabel II.3 Kontrak Kinerja Menteri Negara Perumahan Rakyat 2010-2014 .... II-4
Tabel III.1 Target dan Anggaran Kementerian Perumahan Rakyat Tahun
2010-2014 ....................................................................................... III-2
Tabel III.2 Pagu Anggaran Kementerian Perumahan Rakyat Tahun 2010 dan
2011 ................................................................................................. III-3
Tabel III.3 Kinerja Anggaran Pembangunan Perumahan Rakyat Tahun 2010
dan 2011 .......................................................................................... III-4
Tabel III.4 Daftar Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Tahun 2011
dan 2010 Koordinasi Pemantauan dan Evaluasi Kinerja ................. III-10
Tabel III.5 Peringkat SAKIP Kementerian Perumahan Rakyat .......................... III-13
Tabel III.6 Opini Laporan Keuangan Kementerian Perumahan Rakyat Tahun
2006-2010 ....................................................................................... III-14
Tabel III.7 Lokasi Pembangunan Rusunawa Tahun Anggaran 2010 ................. III-16
Tabel III.8 Rekapitulasi Pemberian Bantuan Stimulan Pembangunan Baru .... III-19
Tabel III.9 Rekapitulasi Pemberian Bantuan Stimulan Peningkatan Kualitas .. III-22
Tabel III.10 Daftar Lokasi Pembangunan PSU Rsh/Rusunawa Tahun Anggaran
2010 ................................................................................................. III-23
Tabel III.11 Rekapitulasi Pemberian Bantuan Stimulan PSU Tahun Anggaran
2010 ................................................................................................. III-27
Tabel III.12 Rekapitulasi Sertifikasi Hak Atas Tanah Bagi MBR Tahun 2010 ...... III-30
Tabel III.13 Realisasi Daftar Hunian Rumah Khusus dan Rumah Sosial Tahun
Anggaran 2010 ................................................................................ III-31
Tabel III.14 Realisasi Penerbitan Subsidi Perumahan TA. 2010 ......................... III-33
Tabel III.15 Perbandingan antara Skim Subsidi Pola Lama dengan Skim Fasilitas
Likuiditas .......................................................................................... III-34
7/31/2019 Memori Akhir Jabatan Menteri Perumahan Rakyat - Suharso Monoarfa Tahun 2010-2011
10/111
KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT viii
Tabel III.16 Anggaran Dekonsentrasi TA. 2010 dan 2011 .................................. III-39
Tabel III.17 Penerima Penghargaan Adiupaya Puritama Bidang
Penyelenggaraan Perumahan Dan Permukiman Tahun 2011 ........ III-42
Tabel III.18 Rekapitulasi Kinerja Kemenpera pada Tahun 2010 - 2011 ............. III-56
Tabel IV.1 Sasaran Pembangunan Rumah Sangat Murah dan Rumah Murah
Tahun 2010-2014 ............................................................................ IV-4
Tabel IV.2 Alokasi Anggaran Kemenpera Tahun 2012 ..................................... IV-6
Tabel IV.3 Kekurangan Anggaran Tahun 2012 ................................................. IV-7
7/31/2019 Memori Akhir Jabatan Menteri Perumahan Rakyat - Suharso Monoarfa Tahun 2010-2011
11/111
ix KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Struktur Organisasi Kementerian Perumahan Rakyat ..................... I-6
Gambar 2 Pagu Anggaran BA 091 dan BA 999 ................................................. III-1
Gambar 3 Pagu Anggaran Kemenpera (BA 091) Menurut RPJMN 2010-2014
(Milyar) vs Alokasi Anggaran ........................................................... III-3
Gambar 4 Rencana dan Realisasi Anggaran Kemenpera BA 091 per 18
Oktober 2011................................................................................... III-5
Gambar 5 Pengesahan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang
Perumahan dan Kawasan Permukiman pada 17 Desember 2010 .. III-8
Gambar 6 Pembangunan Baru Perumahan Swadaya bagi MBR di Kabupaten
Gorontalo ........................................................................................ III-18
Gambar 7 Kegiatan Peningkatan Kualitas (PK) Perumahan Swadaya di Kota
Pekanbaru sumber: Deputi Bidang Perumahan Swadaya ............... III-20
Gambar 8 Kegiatan Peningkatan Kualitas (PK) Perumahan Swadaya di Kota
Surakarta ......................................................................................... III-21
Gambar 9 Kegiatan Peningkatan Kualitas (PK) rumah di Kabupaten
Halmahera Barat ............................................................................. III-21
Gambar 10 Kegiatan Peningkatan Kualitas (PK) rumah di Kabupaten Cirebon . III-21
Gambar 11 PSU berupa jalan lingkungan di Kabupaten Kuningan .................... III-26
Gambar 12 MCK sebagai salah satu komponen PSU di Kota Tasikmalaya ........ III-26
Gambar 13 Grafik Ketersedian Sumber Daya Manusia di Kemenpera .............. III-36
Gambar 14 Alur Pelaksanaan Dekonsentrasi Lingkup Kemenpera 2010-2011 .. Error!Bookmark not defined.
Gambar 15 Penutupan APMCHUD oleh Menteri Negara Perumahan Rakyat ... III-45
Gambar 16 Sesi Diskusi dalam APMCHUD 3 ...................................................... III-45
Gambar 17 Peluncuran Buku oleh Menteri Negara Perumahan Rakyat dan
Menteri Pekerjaan Umum dalam Hari Habitat Dunia ..................... III-47
Gambar 18 Bedah Buku dalam Peringatan Hari Habitat Dunia ......................... III-47
http://e/MAJ%20Menpera%202010-2011/MAJ%20FINAL%20800.docx%23_Toc306777947http://e/MAJ%20Menpera%202010-2011/MAJ%20FINAL%20800.docx%23_Toc306777947http://e/MAJ%20Menpera%202010-2011/MAJ%20FINAL%20800.docx%23_Toc3067779477/31/2019 Memori Akhir Jabatan Menteri Perumahan Rakyat - Suharso Monoarfa Tahun 2010-2011
12/111
KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT x
Gambar 19 Kuliah Umum oleh Walikota Surabaya (Tri Rismaharini) dalam
Youth Urban Forum di ITS Surabaya ............................................... III-48
Gambar 20 Peringatan Hari Habitat Dunia di Istana Wapres ............................ III-49
Gambar 21 Penyelenggaraan Hari Habitat Dunia Tahun 2011 di Makassar ...... III-49
Gambar 22 Peringatan Hari Perumahan Nasional Tahun 2010 ......................... III-50
Gambar 23 Upacara Hari Perumahan Nasional ................................................. III-51
Gambar 24 Resepsi Hari Perumahan Nasional................................................... III-52
Gambar 25 Situs Kementerian Perumahan Rakyat ............................................ III-52
Gambar 26 Kliping Perumahan Rakyat............................................................... III-53
Gambar 27 Digital Library .................................................................................. III-54
Gambar 28 Newsletter Edisi 1 dan 2 Tahun 2010 .............................................. III-55
Gambar 29 Majalah Inforum Edisi I, II, III, IV dan V ........................................... III-56
7/31/2019 Memori Akhir Jabatan Menteri Perumahan Rakyat - Suharso Monoarfa Tahun 2010-2011
13/111
xi KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT
DAFTAR ISTILAH
APBD : Anggaran Pendapatan Belanja DaerahAPBN : Anggaran Pendapatan Belanja Negara
APMCHUD : Asia Pacific Ministerial Conference on Housing and Urban Development
BA : Bagian Anggaran
Bappenas : Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Bappertarum : Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipil
Bid. : Bidang
Bimtek : Bimbingan Teknis
BKP4N : Badan Kebijaksanaan dan Pengendalian Pembangunan Perumahan dan
Kawasan Permukiman NasionalBLM : Badan Layanan Masyarakat
BLUD : Badan Layanan Umum Daerah
BMN : Barang Milik Negara
BPA : Biro Perencanaan dan Anggaran
BP-FLPP : Bantuan Pembiayaan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan
BPN : Badan Pertanahan Nasional
BPRS : Badan Pengelola Rumah Susun
BSP2S : Bantuan Stimulan Pembangunan Perumahan Swadaya
BTN : Bank Tabungan Negara
BUMD : Badan Usaha Milik Daerah
BUMN : Badan Usaha Milik Negara
CA : Certificate Authority
CALK : Catatan Atas Laporan Keuangan
CAP : Community Action Planning
CPM : Calon Penerima Manfaat
CSR : Corporate Social Responsibility
DAK : Dana Alokasi KhususDED : Detail Engineering Design
DIPA : Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
DPR : Dewan Perwakilan Rakyat
FGD : Focussed Group Discussion
FLPP : Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan
G2C : Government to Citizen
G2B : Government to Business
G2G : Government to Government
7/31/2019 Memori Akhir Jabatan Menteri Perumahan Rakyat - Suharso Monoarfa Tahun 2010-2011
14/111
KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT xii
ha : hektar
HAM : Hak Asasi Manusia
Hapernas : Hari Perumahan Nasional
ITS : Institut Teknologi Sepuluh NopemberJamsostek : Jaminan Sosial Tenaga Kerja
K/L : Kementerian/Lembaga
Kab : Kabupaten
Kasiba : Kawasan Siap Bangun
KKN : Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
Kemenkeu : Kementerian Keuangan
KemenPAN-RB : Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Kemenpera : Kementerian Perumahan Rakyat
Keppres : Keputusan Presiden
Kodam : Komando Daerah Militer
Kostrad : Komando Strategi Angkatan Darat
KPR : Kredit Pemilikan Rumah
KPRS : Kredit Pemilikan Rumah Sederhana
KTP : Kartu Tanda Penduduk
LAKIP : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
LAN : Local Area Network
Lanal : Pangkalan Angkatan Laut
Lanud : Pangkalan Angkatan Udara
Lantamal : Pangkalan Utama Angkatan Laut
Lisiba : Lingkungan Siap Bangun
Lisiba-BS : Lingkungan Siap Bangun-Berdiri Sendiri
LKM : Lembaga Keswadayaan Masyarakat
LKNB : Lembaga Keuangan Non Bank
LKPP : Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
LPSE : Lembaga Pengadaan Secara Elektronik
Mabes : Markas BesarMBM : Masyarakat Berpendapatan Menengah
MBR : Masyarakat Berpendapatan Rendah
MCK : Mandi Cuci Kakus
MDGs : Milennium Development Goals
Monev : Monitoring dan Evaluasi
NSPK : Norma, Standar, Prosedur, Kriteria
OSS : Open Source Software
PB : Pembangunan Baru
7/31/2019 Memori Akhir Jabatan Menteri Perumahan Rakyat - Suharso Monoarfa Tahun 2010-2011
15/111
xiii KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT
PBB : Perserikatan Bangsa Bangsa
Permen : Peraturan Menteri
Permenpera : Peraturan Menteri Perumahan Rakyat
PJU : Penerangan Jalan UmumPKP : Perumahan dan Kawasan Permukiman atau
PKP : Peningkatan Kualitas Permukiman
PLP2K-BK : Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis
Kawasan
PNS : Pegawai Negeri Sipil
Pokja : Kelompok Kerja
Pokmas : Kelompok Masyarakat
PP : Peraturan Pemerintah
PPK : Pejabat Pembuat KomitmenPPN : Pajak Pertambahan Nilai
PPRS : Perhimpunan Penghuni Rumah Susun
PPSRS : Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun
PSO : Public Service Obligation
PSU : Prasarana, Sarana, dan Utilitas
Renstra : Rencana Strategis
RLH : Rumah Layak Huni
RPJMN : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
RPJPN : Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
Rsh : Rumah Sederhana Sehat
RTLH : Rumah Tidak Layak Huni
Rusun : Rumah Susun
Rusuna : Rumah Susun Sederhana
Rusunami : Rumah Susun Sederhana Milik
Rusunawa : Rumah Susun Sederhana Sewa
RUU : Rancangan Undang-Undang
SAI : Sistem Akuntansi InstansiSAKIP : Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
SAKPA : Sistem Akuntansi Keuangan Pengguna Anggaran
SAM : Staf Ahli Menteri
Sarusun : Satuan Rumah Susun
Sarusuna : Satuan Rumah Susun Sederhana
Sarusunami : Satuan Rumah Susun Sederhana Milik
SDM : Sumber Daya Manusia
Sesmenpera : Sekretaris Kementerian Perumahan Rakyat
7/31/2019 Memori Akhir Jabatan Menteri Perumahan Rakyat - Suharso Monoarfa Tahun 2010-2011
16/111
KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT xiv
SKPD : Satuan Kerja Perangkat Daerah
SPM : Standar Pelayanan Minimum
SIMAK : Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi
SIUP : Surat Izin Usaha PerdaganganSKPD : Satuan Kerja Perangkat Daerah
SPSE : Sistem Penyedia Barang/Jasa Secara Elektronik
STIKES : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
TA : Tahun Anggaran
Taperum PNS : Tabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipil
TB : Twin Block
TDP : Tanda Daftar Perusahaan
Tupoksi : Tugas Pokok dan Fungsi
UKP4 : Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan PengendalianPembangunan
UN : United Nation
Univ : Universitas
UU : Undang Undang
UUD : Undang Undang Dasar
WTP : Wajar Tanpa Pengecualian
YKPP : Yayasan Kesejahteraan Pendidikan dan Perumahan
7/31/2019 Memori Akhir Jabatan Menteri Perumahan Rakyat - Suharso Monoarfa Tahun 2010-2011
17/111
xv KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT
SEKAPUR SIRIH
KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT
Bismillahirrohmaanirrohiim
Assalamualaikum Warokhmatulloohi Wa Barokaatuh
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan
kemurahan dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menjalankan tugas beserta
menyelesaikan penyusunan Memori Akhir Jabatan Menteri Negara Perumahan
Rakyat masa bakti 2010-2011.
Memori Akhir Jabatan ini menyajikan data dan informasi tentang pencapaian
kinerja Kementerian Perumahan Rakyat berdasarkan tahapan tahunan sesuai
Rencana Strategis 2010-2014. Selain itu disajikan pula beberapa tantangan dan
permasalahan yang masih perlu diselesaikan untuk mencapai tujuan dan sasaran
Rencana Strategis Kementerian Perumahan Rakyat.
Buku memori ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang informasi
kinerja pembangunan perumahan dan kawasan permukiman tahun 2010-2011,
sehingga dapat menumbuhkan pemahaman bagi seluruh pemangku kepentingan
terhadap berbagai kebijakan, potensi dan permasalahan perumahan rakyat. Di
samping itu, juga dapat dijadikan sumber informasi untuk menciptakan inovasi
baru dalam perumusan kebijakan maupun perumusan strategi program-program
pembangunan di bidang perumahan dan kawasan permukiman.
Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan yang selama ini
telah berperan aktif bekerjasama untuk melaksanakan amanah penyelenggaraan
perumahan dan kawasan permukiman. Selain itu, kami sepenuhnya menyadari
bahwa masih banyak agenda tersisa yang masih perlu dituntaskan di masa
mendatang, sehingga karena itu kami mengucapkan permohonan maaf kepada
seluruh masyarakat Indonesia dan pada semua pihak, khususnya kepada Bapak
Presiden Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono dan Bapak Wakil Presiden Prof. Dr.
Budiono atas segala kekurangan yang terjadi selama masa bakti kami dalam dua
tahun terakhir.
Akhirnya dengan memohon rahmat dan ridho Allah SWT, kami berharap agar buku
memori ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan semoga cita-cita luhur untuk
7/31/2019 Memori Akhir Jabatan Menteri Perumahan Rakyat - Suharso Monoarfa Tahun 2010-2011
18/111
KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT xvi
memasilitasi pemenuhan kebutuhan akan rumah layak huni yang terjangkau bagi
seluruh rakyat Indonesia dapat segera terwujud.
Semoga apa yang dicita-citakan Bapak Wakil Presiden RI I Moh. Hatta dalam
Kongres Perumahan Rakjat Sehat 25-30 Agustus 1950 yang lalu tentang
pemenuhan kebutuhan rumah bagi rakyat betul - betul bisa terwujud. Amiin.
Wassalamualaikum Warochmatulloohi Wa Barokaatuh
Jakarta, 17 Oktober 2011
Menteri Negara Perumahan Rakyat
Suharso Monoarfa
7/31/2019 Memori Akhir Jabatan Menteri Perumahan Rakyat - Suharso Monoarfa Tahun 2010-2011
19/111
7/31/2019 Memori Akhir Jabatan Menteri Perumahan Rakyat - Suharso Monoarfa Tahun 2010-2011
20/111
I-1 KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT
BAB I
PENDAHULUAN
memang tjita-tjita itoe (perumahan rakyat) tidak akan tertjapai dalam setahoen
doea tahoen, tidak akan terselenggara semoeanja dalam 10 ataoe 20 tahoen.
Tetapi dalam 40 tahoen ataoe setengah abad pasti dapat ditjapai, apabila kita
bersoenggoeh-soenggoeh maoe dan beroesaha dengan penoeh kepertjajaan.
Djangan hendaknja ada orang jang berkata moestahil terpengaroeh oleh
keadaan jang dihadapinja sekarang. Lima belas tahoen dahoeloe djoega rata-rata
orang mengira dalam hatinja, moestahil kita akan merdeka. Tetapi sekarang!Sekarang kita telah merdeka dan berdaoelat. Apa jang kiranja moestahil dahoeloe
itoe, sekarang soedah mendjadi kenjataan. Sebab itoe, tidak ada moestahil,
apabila kita maoe mengamalkan dan mengerdjakan soenggoeh-soenggoeh.
(Wakil Presiden R.I. I Moh. Hatta Kongres Peroemahan Rakjat Sehat 25-30
Agustus 1950)
1.1 Pentingnya Perumahan sebagai Hak Asasi Manusia
Hunian layak merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia dan merupakan
bagian dari hak asasi manusia (HAM) yang pemenuhannya diamanatkan dalam
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia pasal 40 yang
menyebutkan bahwa Setiap orang berhak untuk bertempat tinggal serta
berkehidupan yang layak.
Hal ini sejalan dengan Amandemen Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28H ayat 1
yang menyebutkan bahwa Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,
bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta
berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
Dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman (UU 1/2011 PKP) yang merupakan revisi dari undang-undang
sebelumnya yaitu Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan
Permukiman disebutkan bahwa setiap orang berhak menempati, menikmati,
dan/atau memiliki rumah yang layak dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi,
dan teratur.
Berbagai peraturan perundang-undangan seperti telah disebut di atas menegaskan
7/31/2019 Memori Akhir Jabatan Menteri Perumahan Rakyat - Suharso Monoarfa Tahun 2010-2011
21/111
KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT I-2
pentingnya perumahan. Pembangunan perumahan sudah seharusnya mendapat
perhatian sepenuhnya dengan mempertimbangkan bahwa perumahan merupakan
hak asasi manusia. Pembangunan perumahan dan permukiman pada hakikatnya
ditujukan untuk mendukung upaya peningkatan kualitas keluarga yang diharapkanmampu memberikan kontribusi dalam pembangunan komunitas dan
memperkokoh kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sebagai konsekuensi logis, pemerintah wajib menghormati, melindungi,
menegakkan, dan memajukan perumahan dengan menciptakan iklim yang
kondusif bagi seluruh masyarakat Indonesia, khususnya bagi masyarakat
berpenghasilan rendah (MBR) secara berkelanjutan. Tujuan ini selaras dengan
amanat pembukaan UUD 1945 dan telah ditetapkan sebagai bagian dari sasaran
pembangunan nasional sebagaimana tercantum dalam visi Rencana PembangunanJangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 (Undang-Undang Nomor 17 Tahun
2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025).
1.2 Komitmen Global
Sebagai hak dasar yang fundamental dan sekaligus menjadi prasyarat bagi setiap
orang untuk bertahan hidup dan menikmati kehidupan yang bermartabat, damai,
aman dan nyaman maka penyediaan perumahan dan permukiman yang memenuhi
prinsip-prinsip layak dan terjangkau bagi semua orang juga menjadi komitmenglobal sebagaimana dituangkan dalam Agenda Habitat (The Habitat Agenda,
Istanbul Declaration on Human Settlements) dan Tujuan Pembangunan
Milenium(Millenium Development Goals/MDGs).
Agenda Habitat yang disepakati negara-negara di dunia pada tahun 1996 di
Istanbul, Turki,memiliki 2 pesan utama yaitu Adequate Shelter for All (Hunian yang
Layak bagi Semua) dan Sustainable Human Settlements Development in an
Urbanizing World(Permukiman yang Berkelanjutan di Dunia yang Makin Mengota).
Berkaitan dengan ini, Indonesia pun turut aktif dalam mengangkat isu tersebutantara lain melalui peringatan Hari Habitat Dunia setiap tahunnya. Selain itu,
Indonesia juga berperan aktif di tingkat internasional antara lain melalui
keikutsertaan dalam Governing Council United Nation (UN) Habitat yang
diselenggarakan setiap 2 tahun sekali, APMCHUD (Asia Pacific Ministerial
Conference on Housing and Urban Development) sejak tahun 2006 hingga akhirnya
menjadi tuan rumah APMCHUD yang ketiga pada tahun 2010 di Solo. Dalam
pertemuan tersebut, Menteri Negara Perumahan Rakyat terpilih mewakili
Pemerintah Indonesia menjadi ketua biro APMCHUD 3, yang menjadikan Indonesia
7/31/2019 Memori Akhir Jabatan Menteri Perumahan Rakyat - Suharso Monoarfa Tahun 2010-2011
22/111
I-3 KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT
memiliki posisi yang lebih strategis dalam bidang perkotaan dan permukiman di
kancah internasional.
Tujuan 7 Target 11 Millenium Development Goals menyebutkan tentang
peningkatan secara signifikan kondisi kehidupan 100 juta jiwa penduduk dunia
yang tinggal di permukiman kumuh pada tahun 2020. Untuk itu, pemerintah
bertanggung jawab membantu masyarakat agar dapat bertempat tinggal pada
hunian yang layak serta melindungi dan meningkatkan kualitas permukiman dan
lingkungannya.
1.3 Tantangan yang Dihadapi
Berdasarkan data tahun 2009, di Indonesia terdapat backlog (kekurangan)
perumahan yang mencapai jumlah sekitar 7,4 juta rumah. Jumlah backlog ini
meningkat dari sebelumnya yaitu sejumlah 5,8 juta unit pada tahun 2004. Selain
itu, masih terdapat sekitar 4,8 juta unit rumah yang diperkirakan dalam kondisi
rusak dan permukiman kumuh yang semakin meluas dan diperkirakan telah
mencapai 57.800 ha. Di lain pihak, proporsi jumlah rumah tangga yang belum
mempunyai bukti hukum berupa sertifikat dari Badan Pertanahan Nasional (BPN),
girik, maupun akta jual beli masih mencapai 22,06% (2007).
Secara garis besar, kondisi tersebut dapat dikelompokkan dalam tiga permasalahan
pokok, yaitu: (i) keterbatasan penyediaan rumah; (ii) peningkatan jumlah rumah
tangga yang menempati rumah yang tidak layak huni dan tidak didukung oleh
prasarana, dan sarana lingkungan dan utilitas umum yang memadai; serta (iii)
perluasan permukiman kumuh.
Beragam faktor yang menjadi penyebab permasalahan tersebut, yaitu: (i) regulasi
dan kebijakan yang belum sepenuhnya mendukung terciptanya iklim yang kondusif
dalam pembangunan perumahan dan permukiman; (ii) keterbatasan akses
masyarakat berpenghasilan menengah-bawah terhadap lahan; (iii) lemahnya
kepastian bermukim (secure tenure); (iv) belum tersedia dana murah jangka
panjang untuk meningkatkan akses dan daya beli masyarakat berpenghasilan
menengah-bawah; (v) belum efisiennya pasar primer dan belum berkembangnya
pasar sekunder perumahan; (vi) belum mantapnya kelembagaan penyelenggaraan
pembangunan perumahan dan permukiman; dan (vii) belum optimalnya
pemanfaatan sumber daya perumahan dan permukiman.
7/31/2019 Memori Akhir Jabatan Menteri Perumahan Rakyat - Suharso Monoarfa Tahun 2010-2011
23/111
KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT I-4
1.4 Pengemban Amanat Konstitusi
Sebagai pengemban amanat konstitusi dan untuk menghadapi tantangan
perumahan dan permukiman, Kementerian Perumahan Rakyat berdiri di garis
depan dalam penanganan perumahan dan kawasan permukiman. Dalam Kabinet
Indonesia Bersatu II, Kementerian Perumahan Rakyat mempunyai tugas dan fungsi
sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Republik
Indonesia.
Berdasarkan peraturan di atas, Kementerian Perumahan Rakyat memiliki tugas
membantu Presiden Republik Indonesia dalam merumuskan kebijakan dan
koordinasi di bidang perumahan rakyat dengan fungsi:1. Perumusan kebijakan nasional di bidang perumahan rakyat
2. Koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang perumahan rakyat
3. Pengelolaan barang/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab
Kementerian Perumahan Rakyat
4. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian
Perumahan Rakyat
5. Penyelenggaraan fungsi operasionalisasi kebijakan penyediaan rumah danpengembangan lingkungan perumahan sebagai bagian dari permukiman
termasuk penyediaan rumah susun dan penyediaan prasarana dan saranalingkungannya sesuai dengan undang-undang di bidang perumahan dan
permukiman, dan rumah susun.
Untuk itu, dalam rangka menyelenggarakan tugas dan fungsinya, sesuai dengan
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 21 Tahun 2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perumahan Rakyat, Menteri Perumahan
Rakyat dibantu oleh:
1. Sekretariat Kementerian
2. Deputi Bidang Pembiayaan
3. Deputi Bidang Pengembangan Kawasan
4. Deputi Bidang Perumahan Swadaya
5. Deputi Bidang Perumahan Formal
6. Kelompok Staf Ahli:
a. Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan
b. Staf Ahli Bidang Kemitraan dan Hubungan Antar Lembaga
7/31/2019 Memori Akhir Jabatan Menteri Perumahan Rakyat - Suharso Monoarfa Tahun 2010-2011
24/111
I-5 KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT
c. Staf Ahli Bidang Peran Serta Masyarakat dan Pemberdayaan
d. Staf Ahli Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dan Industri
e. Staf Ahli Bidang Tata Ruang, Pertanahan, dan Permukiman
7. Inspektorat
8. Pusat Pengembangan Perumahan
9. Pusat Pembiayaan Perumahan
Dengan demikian, Kementerian Perumahan Rakyat diharapkan dapat menjalankan
peran perumusan kebijakan dan koordinasi di bidang perumahan rakyat yang
menjadi tanggung jawabnya.
Hingga Oktober 2011, sudah banyak capaian baik dalam perumusan kebijakan,koordinasi dan operasionalisasi kebijakan dalam penyediaan rumah layak huni,
meski masih terdapat kendala dan permasalahan pembangunan yang perlu
diperhatikan dan segera dituntaskan. Di akhir masa kerja Menteri Negara
Perumahan Rakyat, dianggap perlu untuk melihat kembali berbagai kinerja yang
telah dicapai dan agenda yang masih tersisa sampai dengan 2014 untuk
menjawab tantangan pembangunan yang semakin komplek di masa depan.
Tekad pemerintah untuk memperbaiki kinerjanya harus didukung oleh kesiapan
sumber daya pembangunan yang memadai.
Sebagai bentuk pertanggungjawaban dan perwujudan akuntabilitas kepada publik
atas kinerja yang telah dicapai oleh Kementerian Perumahan Rakyat sejak 2010
hingga Oktober 2011 tersebut, maka disusunlah Memori Akhir Jabatan Menteri
Negara Perumahan Rakyat Tahun 2010-2011. Memori Akhir Jabatan ini terdiri dari
lima bagian yaitu: (i) Bab I Pendahuluan; (ii) Bab II Rencana Strategis Kementerian
Perumahan Rakyat 2010-2014; (iii) Bab III Kinerja Kementerian Perumahan Rakyat
Tahun 2010; (iv) Bab IV Persiapan Pelaksanaan APBN 2012; dan (v) Bab V Penutup.
7/31/2019 Memori Akhir Jabatan Menteri Perumahan Rakyat - Suharso Monoarfa Tahun 2010-2011
25/111
7/31/2019 Memori Akhir Jabatan Menteri Perumahan Rakyat - Suharso Monoarfa Tahun 2010-2011
26/111
I-7 KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT
7/31/2019 Memori Akhir Jabatan Menteri Perumahan Rakyat - Suharso Monoarfa Tahun 2010-2011
27/111
3 KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT
7/31/2019 Memori Akhir Jabatan Menteri Perumahan Rakyat - Suharso Monoarfa Tahun 2010-2011
28/111
II-1 KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT
BAB II
RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN PERUMAHAN
RAKYAT 2010-2014
2.1 Acuan Rencana Strategis Kementerian Perumahan Rakyat
Untuk mendukung peran Kementerian Perumahan Rakyat dalam menjalankan
amanahnya, telah disusun Rencana Strategis Kementerian Perumahan Rakyat
Tahun 2010-2014. Rencana Strategis (Renstra) ini disusun sebagai patokan serta
memberikan arah dan sasaran yang jelas serta tolak ukur kinerja dalam
pelaksanaan pembangunan perumahan rakyat.
Renstra tersebut juga telah disahkan melalui Peraturan Menteri Negara Perumahan
Rakyat Nomor: 02/PERMEN/M/2010 tentang Rencana Strategis Kementerian
Perumahan Rakyat Tahun 2010-2014 yang kemudian direvisi menjadi Peraturan
Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2011 tentang Rencana
Strategis Kementerian Perumahan Rakyat Tahun 2010-2014. Revisi ini dilakukan
mengingat telah ditetapkannya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang
Perumahan dan Kawasan Permukiman dan Peraturan Menteri Negara Perumahan
Rakyat Nomor 21 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Perumahan Rakyat sehingga diperlukan penyesuaian terhadap program dan
kegiatan.
Rencana Strategis Kementerian Perumahan Rakyat Tahun 2010-2014 tersebut
merupakan turunan dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-
2025 yang mencantumkan bahwa daya saing perekonomian meningkat melalui ...;
percepatan pembangunan infrastruktur dengan lebih meningkatkan kerja sama
antara pemerintah dan dunia usaha...; serta pengembangan sumber daya air dan
pengembangan perumahan dan permukiman. Sebagai landasan arah
pembangunan perumahan dan permukiman secara jangka panjang, RPJPN
mengamanatkan tiga pokok utama yaitu:
a) penyelenggaraan pembangunan perumahan yang berkelanjutan, memadai,
layak, dan terjangkau oleh daya beli masyarakat serta didukung oleh prasarana
dan sarana permukiman yang mencukupi dan berkualitas yang dikelola secara
profesional, kredibel, mandiri, dan efisien
7/31/2019 Memori Akhir Jabatan Menteri Perumahan Rakyat - Suharso Monoarfa Tahun 2010-2011
29/111
KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT II-2
b) penyelenggaraan pembangunan perumahan beserta prasarana dan sarana
pendukungnya yang mandiri mampu membangkitkan potensi pembiayaan yang
berasal dari masyarakat dan pasar modal, menciptakan lapangan kerja, serta
meningkatkan pemerataan dan penyebaran pembangunanc) pembangunan perumahan beserta prasarana dan sarana pendukungnya yang
memperhatikan fungsi dan keseimbangan lingkungan hidup.
Amanat tersebut kemudian diturunkan dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 yang terdiri dari target-target
pembangunan fisik dan non fisik. Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) tahun 20102014 tersebut mengamanatkan Kementerian
Perumahan Rakyat untuk ikut memastikan kegiatan dan program yang termasuk
dalam prioritas bidang sarana dan prasarana, sub bidang perumahan danpermukiman. Prioritas Nasional untuk sektor Perumahan Rakyat tersebut adalah
memastikan pembangunan 685.000 Rumah Sederhana Sehat Bersubsidi, 180
Tower Rusunami dan 650 twin block Rusunawa berikut fasilitas pendukung
kawasan permukiman yang dapat menampung 836.000 keluarga yang kurang
mampu pada 2012. Hal tersebut diamanatkan kepada Kementerian Perumahan
Rakyat bersama-sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum. Rincian detail dari
penjabaran amanat RPJMN yang dikhususkan untuk Kementerian Perumahan
Rakyat dapat dilihat pada Tabel II.I dan Tabel II.2.
Tabel II.1
Prioritas Nasional dalam RPJMN 2010-2014 (Buku I)
NOSubstansi Inti/
Kegiatan PrioritasSasaran Indikator
Target IndikasiPagu(Rp
Miliar)2010 2011 2012 2013 2014
1Pembangunan rumah
susun sederhana sewa
380 twin
block
Jumlah rusunawa
terbangun100 100 180 0 0 4.560
2
Fasilitasi pembangunanprasarana, sarana, danutilitas kawasanperumahan dan
permukiman
700.000unit
Jumlah fasilitasi danstimulasi prasarana,sarana, dan utilitaskawasan perumahan dan
permukiman
90.374 117.010 145.000 161.616 186.000 4.375
3Bantuan subsidiperumahan Tahun 2010-
2014
1.350.000unit
Jumlah bantuan subsidiperumahan
210.000 250.000 290.000 290.000 310.000 20.700
4Pembayaran TunggakanSubsidi Tahun 2008-2009
187.006unit
Jumlah bantuan subsidiperumahan
187.006 - - - - 923,51
5Fasilitasi dan stimulasipembangunan baruperumahan swadaya
200.000unit
Jumlah fasilitasi danstimulasi pembangunanbaru perumahan swadaya
30.000 50.000 65.000 30.000 25.000 2.145
6Fasilitasi dan stimulasipeningkatan kualitasperumahan swadaya
400.000unit
Jumlah fasilitasi danstimulasi peningkatankualitas perumahanswadaya
50.000 75.000 85.000 90.000 100.000 625
Sumber : RPJMN 2010-2014 (Buku I) Bidang Perumahan dan Permukiman
7/31/2019 Memori Akhir Jabatan Menteri Perumahan Rakyat - Suharso Monoarfa Tahun 2010-2011
30/111
II-3 KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT
Tabel II.2
Prioritas Bidang dalam RPJMN 2010-2014 (Buku I)
No.PROGRAM/KEGIATAN
PRIORITAS
SASARAN
(Outcomes/
Outputyang
diharapkan)
INDIKATOR
TARGET PAGU
2010-2014
(Rp Miliar)2010 2011 2012 2013 2014 2010-2014
I PROGRAM DUKUNGAN
DAN MANAJEMEN TUGAS
TEKNIS LAINNYA
1.171,4
II PROGRAM
PENGEMBANGAN
PERUMAHAN DAN
PERMUKIMAN
12.111,1
1 Pembangunan rumah
susun sederhana sewa
380 twin
block
Jumlah rusunawa
terbangun100 100 180 - - 380 4.560,0
2 Fasilitasi dan stimulasi
pembangunan perumahan
swadaya50.000 unit
Jumlah fasilitasi dan
stimulasi
pembangunan baru
perumahan swadaya
7.500 12.500 16.250 7.500 6.250 50.000 536,3
3 Fasilitasi dan stimulasi
peningkatan kualitas
perumahan swadaya50.000 unit
Jumlah fasilitasi dan
stimulasi peningkatan
kualitas perumahan
swadaya
7.500 12.500 16.250 7.500 6.250 50.000 286,3
4 Fasilitasi pembangunan
PSU kawasan perumahan
dan permukiman700.000 unit
Jumlah fasilitasi dan
stimulasi prasarana,
sarana dan utilitas
perumahan swadaya
90.374 117.010 145.000 161.616 186.000 700.000 4.375,0
5 Fasilitasi pembangunan
PSU perumahan swadaya50.000 unit
Jumlah fasilitasi dan
stimulasi prasarana,
sarana dan utilitas
perumahan swadaya
7.500 12.500 16.250 7.500 6.250 50.000 236,3
6 Fasilitasi dan StimulasiPenataan Lingkungan
Permukiman Kumuh
655 HaJumlah permukimankumuh yang
terfasilitasi
50 100 150 175 180 655 1.043,0
7 Fasilitasi pra-sertifikasi dan
pendampingan pasca-
sertifikasi30.000 unit
Jumlah unit lahan dan
bangunan rumah yang
terfasilitasi pra-
sertifikasi dan
pendampingan pasca
sertifikasi
- 7.500 7.500 7.500 7.500 30.000 12,0
8 Fasilitasi pembangunan
rumah khusus5.000 unit
Jumlah rumah khusus
terbangun250 750 1.050 1.350 1.600 5.000 259,7
9 Pengembangan Kebijakan
dan Koordinasi
Pelaksanaan Kebijakan
Perumahan dan
Permukiman
20 peraturan
perundangan
Jumlah revisi
peraturan
perundangan
4 4 4 4 4 20 802,6
III PROGRAM
PENGEMBANGAN
PEMBIAYAAN
PERUMAHAN DAN
PERMUKIMAN
412,0
1 Pengembangan Kebijakan
dan Koordinasi
Pelaksanaan Kebijakan
Pembiayaan Perumahan
dan Permukiman
10 peraturan
perundangan
Jumlah revisi
peraturan
perundangan
2 2 2 2 2 10 412,0
TOTAL ALOKASI KEMENPERA 2010-2014 13.694,5
Sumber : RPJMN 2010-2014 (Buku II) Bidang Perumahan dan Permukiman
7/31/2019 Memori Akhir Jabatan Menteri Perumahan Rakyat - Suharso Monoarfa Tahun 2010-2011
31/111
KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT II-4
Sasaran umum yang akan dicapai dalam pembangunan perumahan dan
permukiman tersebut adalah meningkatnya akses bagi rumah tangga terhadap
rumah dan lingkungan permukiman yang layak, aman, terjangkau, dan didukung
oleh prasarana dan sarana dasar serta utilitas yang memadai, serta memilikijaminan kepastian hukum dalam bermukim (secure tenure) untuk mendukung
pencapaian target Millenium Development Goals (MDGs). Sasaran lain yang ingin
dicapai adalah meningkatnya kualitas perencanaan dan penyelenggaraan
pembangunan perumahan dan permukiman di tingkat pusat dan daerah.
Sedangkan, sasaran khusus untuk sektor perumahan adalah tersedianya akses bagi
masyarakat terhadap perumahan baik perumahan baru maupun peningkatan
kualitas perumahan dan lingkungan permukiman serta kepastian hukum bagi 5,6
juta rumah tangga.
Kemudian dalam Kontrak Kinerja Menteri Perumahan Rakyat dengan Presiden
terdapat target Program 100 hari dan program di luar 100 hari yaitu program
2010-2014.
Tabel II.3
Kontrak Kinerja Menteri Negara Perumahan Rakyat 2010-2014
No Program Waktu
A. Memastikan tersusunnya Rencana Strategis Kementerian Negara
Perumahan Rakyat Tahun 2010-2014
Menyusun usulan Renstra Kemenpera Tahun 2010-2014 yang terdiri dari:visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, kegiatan pokok, indikator
kinerja per Eselon II
Paling lambat tanggal 20
November 2009
Menyempurnakan Renstra Kemenpera Tahun 2010-2014Paling lambat tanggal 31
Desember 2009
B. Memastikan tercapainya target capaian program 100 hari
Meningkatkan tingkat hunian rusunawa yang sudah/sedang dibangun
dari sekitar 40% menjadi 80% dalam 100 hari dan melakukan kaji ulang
menyeluruh atas kebijakan pembangunan dan penghunian rusunawa dan
rusunami.
Paling lambat Januari
2010, kecuali dinyatakan
secara spesifik pada
program terkait
C.Memastikan tercapainya prioritas nasional yang mencakup namun tidak
terbatas pada
Memastikan pembangunan 685.000 unit RSH Bersubsidi, 180 Tower
Rusunami dan 650 TB Rusunawa berikut fasilitas pendukung kawasan
permukiman yang dapat menampung 836.000 keluarga pada tahun 2012.
Paling lambat Oktober
2014, kecuali dinyatakan
secara spesifik pada
program terkait
D. Melaksanakan reformasi bidang pelayanan umum
Mengkaji ulang dan mengusulkan perbaikan kebijakan, peraturan, dan
proses pelaksanaan seluruh kegiatan yang berhubungan dengan
pelayanan umum yang diberikan Kementerian secara tuntas sebelum Juni
2010 serta memastikan efektifitas implementasi perbaikan peraturan
tersebut sesuai dengan batas waktu yang ditetapkan oleh pejabat yang
ditunjuk Presiden untuk memimpin reformasi pelayanan umum.
Paling lambat Juni 2010
7/31/2019 Memori Akhir Jabatan Menteri Perumahan Rakyat - Suharso Monoarfa Tahun 2010-2011
32/111
II-5 KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT
No Program Waktu
E. Melaksanakan perbaikan peraturan yang mendukung investasi
Mengaji dan mengusulkan perbaikan peraturan-peraturan yang
menghambat atau berpotensi menghambat investasi sebelum Juni 2010
dan memastikan efektifitas perbaikan peraturan tersebut sesuai denganbatas waktu yang ditetapkan.
Paling lambat Juni 2010
2.2 Visi dan Misi Renstra Kemenpera 2010-2014
Renstra Kemenpera 2010-2014 menyatakan visi pembangunan perumahan rakyat
adalah Setiap Keluarga Indonesia Menempati Rumah yang Layak Huni.
Pencapaian visi tersebut memerlukan komitmen dari seluruh pemangku
kepentingan di bidang perumahan dan permukiman mengingat intensitas dan
kompleksitas permasalahan yang harus ditangani. Kementerian Perumahan Rakyat
sebagai salah satu pemangku kepentingan dalam pencapaian visi tersebut memiliki
kewenangan sebagai regulator, fasilitator maupun pelaksana pembangunan
perumahan sehingga kebutuhan rumah yang layak huni bagi setiap keluarga
Indonesia dapat terpenuhi.
Visi Kementerian Perumahan Rakyat ini akan dapat dicapai melalui serangkaian
misi yaitu:
(i) meningkatkan iklim yang kondusif dan koordinasi pelaksanaan kebijakanpembangunan
(ii) meningkatkan ketersediaan rumah layak huni yang didukung oleh
prasarana, sarana dan utilitas (PSU)
(iii) mengembangkan sistem pembiayaan perumahan jangka panjang
(iv) meningkatkan pendayagunaan sumber daya perumahan dan permukiman
(v) meningkatkan peran pemerintah daerah dan pemangku kepentingan
lainnya.
2.3 Arah Kebijakan dan Sasaran
Dalam rangka melaksanakan penugasan dari RPJM Nasional, maka disusun arahkebijakan Kementerian Perumahan Rakyat sebagai berikut:
1. Pengembangan regulasi dan kebijakan untuk menciptakan iklim yang kondusif,
serta koordinasi pelaksanaan kebijakan di tingkat Pusat dan Daerah dalam
rangka pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Perumahan dan
Permukiman.
2. Peningkatan pemenuhan kebutuhan Rumah Layak Huni (RLH) yang didukung
dengan prasarana, sarana dan utilitas (PSU) serta kepastian bermukim bagi
masyarakat berpenghasilan menengah-bawah, melalui:
7/31/2019 Memori Akhir Jabatan Menteri Perumahan Rakyat - Suharso Monoarfa Tahun 2010-2011
33/111
KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT II-6
a. Pembangunan rumah layak huni (RLH) melalui pasar formal maupun
secara swadaya masyarakat baik untuk pembangunan baru maupun
peningkatan kualitas
b. Pembangunan rumah susun sederhana (rusuna) baik sewa maupun milik
c. Penyediaan PSU perumahan dan permukiman yang memadai untukpengembangan kawasan dan PSU perumahan swadaya
d. Penanganan lingkungan perumahan dan permukiman kumuh
e. Pembangunan rumah khusus, termasuk rumah sederhana sewa dan pasca
bencana
f. Pengembangan kawasan khusus, termasuk kawasan perbatasan, daerah
tertinggal dan pasca bencana
g. Fasilitasi pra sertifikasi dan pendampingan pasca sertifikasi tanah bagi
MBR.
3. Pengembangan sistem pembiayaan perumahan dan permukiman bagi MBMmelalui:
a. Pengembangan pembiayaan perumahan melalui fasilitas likuiditas
b. Pengembangan Tabungan Perumahan Nasional
c. Peningkatan pemanfaatan sumber-sumber pembiayaan untuk
pembangunan perumahan dan permukiman.
4. Peningkatan pendayagunaan sumberdaya pembangunan perumahan dan
permukiman serta pengembangan dan pemanfaatan hasil-hasil penelitian dan
pengembangan teknologi maupun sumber daya dan kearifan lokal.
5. Peningkatan sinergi pusat-daerah dan pemberdayaan pemangku kepentingan
lainnya dalam pembangunan perumahan dan permukiman.
Untuk mewujudkan visi dan misi Kementerian Perumahan Rakyat, sepanjang 2010-
2014 telah ditetapkan sasaran-sasaran antara lain:
1. Meningkatnya pengembangan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan
pembangunan perumahan dan permukiman, khususnya, (i) Revisi UU Nomor 4
Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman, (ii) Revisi UU Nomor 16
Tahun 1985 tentang Rumah Susun, (iii) Revisi PP Nomor 80 Tahun 1999
tentang KASIBA/LISIBA BS, (iv) Revisi PP Nomor 41 Tahun 1996 tentangPemilikan Rumah Tempat Tinggal atau Hunian bagi Orang Asing yang
Berkedudukan di Indonesia, (v) Revisi PP Nomor 31 Tahun 2007 tentang
Perubahan Keempat Atas PP Nomor 12 Tahun 2001 tentang Impor dan atau
Penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu yang Bersifat Strategis yang
Dibebaskan dari Pengenaan PPN, (vi) Revisi PP Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Perum Perumnas, (vii) Penyiapan masukan formulasi kebijakan Hak
Tanggungan dalam rangka sekuritisasi KPR terkait dengan Undang-Undang
Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan atas Tanah beserta Benda-
benda yang Berkaitan dengan Tanah, (viii) Revisi Keppres Nomor 22 Tahun
7/31/2019 Memori Akhir Jabatan Menteri Perumahan Rakyat - Suharso Monoarfa Tahun 2010-2011
34/111
II-7 KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT
2006 tentang Tim Koordinasi Percepatan Pembangunan Rumah Susun di
Kawasan Perkotaan, (ix) Revisi Keppres Nomor 63 Tahun 2000 tentang Badan
Kebijaksanaan dan Pengendalian Pembangunan Perumahan dan Permukiman
Nasional (BKP4N), (x) Revisi Keppres Nomor 14 Tahun 1993 jo. Keppres Nomor
46 Tahun 1994 tentang Tabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipil (Taperum
PNS), serta (xi) Pengembangan NSPK dalam rangka penerapan SPM bidang
Perumahan Rakyat.
2. Terlaksana penataan dan pengelolaan lahan untuk pembangunan perumahan
dan permukiman.
3. Terlaksana fasilitasi PSU Kawasan perumahan dan permukiman sebanyak
700.000 unit.
4. Terlaksana penataan lingkungan permukiman kumuh seluas 655 Ha dengan
jumlah penduduk terfasilitasi sebanyak 130.000 jiwa.
5. Terlaksana pembangunan rumah susun sederhana berupa rusunawa sebanyak36.480 unit.6. Terlaksana pembangunan Rumah Khusus sebanyak 5.000 unit termasuk rumah
sederhana sewa dan rumah pasca bencana.
7. Terlaksana fasilitasi Pembangunan Rumah Swadaya berupa pembangunan
baru sebanyak 50.000 unit.
8. Terlaksana fasilitasi Pembangunan Rumah Swadaya berupa peningkatan
kualitas sebanyak 50.000 unit.
9. Terlaksana fasilitasi penyediaan PSU Perumahan Swadaya berupa bantuan
stimulan PSU Swadaya sebanyak 50.000 unit.
10. Terlaksana fasilitasi pra-sertifikasi dan pendampingan pasca-sertifikasi lahandan bangunan rumah bagi MBR sebanyak 30.000 unit.
11. Meningkatnya pemanfaatan sumber daya pembangunan perumahan dan
permukiman serta pengembangan dan pemanfaatan hasil-hasil penelitian dan
pengembangan teknologi maupun sumber daya dan kearifan lokal.
12. Terlaksana penyaluran bantuan subsidi perumahan sebanyak 1.350.000 unit.
13. Meningkatnya mobilisasi dan pemanfaatan sumber pembiayaan untuk
mendukung pembangunan perumahan dan permukiman.
14. Terselenggara fungsi pelayanan bidang perumahan dan permukiman di tingkat
pusat dan daerah (33 Provinsi).
15. Terlaksana Dana Alokasi Khusus (DAK) Perumahan dan Permukiman berupa
fasilitasi PSU kawasan perumahan dan permukiman sebanyak 320.000 unit.
16. Terlaksana kewajiban pelayanan publik (Public Service Obligation) bidang
perumahan dan permukiman.
17. Terselenggara tugas dan fungsi Kementerian Perumahan Rakyat secara efektif
dan efisien.
7/31/2019 Memori Akhir Jabatan Menteri Perumahan Rakyat - Suharso Monoarfa Tahun 2010-2011
35/111
KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT II-8
2.4 Program dan Kegiatan
Untuk menjalankan kebijakan-kebijakan pembangunan perumahan serta
mewujudkan sasaran-sasaran yang telah disusun di atas, Kementerian Perumahan
Rakyat menyiapkan program-program sebagai berikut:
2.4.1 Program Dukungan dan Manajemen Tugas Teknis Lainnya
Merupakan program dari Sekretariat Kementerian Perumahan Rakyat yang terdiri
dari beberapa kegiatan yaitu:
Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya
Perencanaan dan penganggaran pembangunan perumahan dan permukiman
Peningkatan produk hukum, humas dan kepegawaian
Pengawasan dan peningkatan akuntabilitas aparatur Kementerian PerumahanRakyat
Dukungan pengembangan kebijakan pembangunan perumahan dan
permukiman
2.4.2 Program Pengembangan Perumahan dan Permukiman
Merupakan program dari Deputi Bidang Pengembangan Kawasan, Deputi Bidang
Perumahan Formal dan Deputi Bidang Perumahan Swadaya yang terdiri dari
beberapa kegiatan yaitu:
Fasilitasi pembangunan Prasarana, Sarana, dan Utilitas (PSU) kawasan
perumahan dan permukiman
Fasilitasi dan stimulasi penataan lingkungan permukiman kumuh
Pembangunan rumah susun sederhana sewa
Fasilitasi dan stimulasi pembangunan baru perumahan swadaya
Fasilitasi dan stimulasi peningkatan kualitas perumahan swadaya
Fasilitasi pembangunan PSU perumahan swadaya
Fasilitasi pra-sertifikasi dan pendampingan pasca-sertifikasi
2.4.3 Program Pengembangan Pembiayaan Perumahan dan Permukiman
Merupakan program dari Deputi Bidang Pembiayaan yang terdiri dari beberapa
kegiatan yaitu:
Perencanaan dan koordinasi pengembangan pembiayaan perumahan dan
permukiman
Pengembangan pola bantuan pembiayaan perumahan dan permukiman
Pengembangan kerjasama pembiayaan perumahan dan permukiman
Pengembangan dan penggalangan sumber-sumber pembiayaan perumahan
Pengembangan investasi perumahan dan permukiman
7/31/2019 Memori Akhir Jabatan Menteri Perumahan Rakyat - Suharso Monoarfa Tahun 2010-2011
36/111
7/31/2019 Memori Akhir Jabatan Menteri Perumahan Rakyat - Suharso Monoarfa Tahun 2010-2011
37/111
III-1 KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT
BAB III
KINERJA KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT
TAHUN 2010-2011
3.1 Pencapaian Anggaran
Untuk mewujudkan visi Kementerian Perumahan Rakyat yaitu Setiap keluarga
Indonesia menempati rumah yang layak huni, telah dialokasikan dana dalam
RPJMN 2010-2014 sebesar Rp 13,69 triliun dan dana subsidi sebesar Rp 21,62
triliun. Dengan demikian total anggaran dalam RPJMN 2010-2014 untuk
Kemenpera adalah sebesar Rp 35,318 triliun. (tabel III.1)
Gambar 2
Pagu Anggaran BA 091 dan BA 999
Anggaran Kementerian Perumahan Rakyat dialokasikan melalui Bagian Anggaran(BA) 091 dan Bagian Anggaran (BA) 999. Sejalan dengan komitmen Pemerintah,
pagu anggaran baik untuk BA 091 maupun BA 999 mengalami peningkatan dari
tahun 2009. Pagu yang ada untuk tahun 2010 (berdasarkan RPJMN 2010-2014)
meningkat menjadi Rp 2.395,7 triliun untuk BA 091 dan menjadi Rp 4.163,5 triliun
untuk BA 999. Sedang pagu tahun 2011 (berdasarkan RPJMN 2010-2014) adalah Rp
2.759,5 triliun untuk BA 091 dan Rp 3.840 triliun untuk BA 999. Sepanjang periode
2010-2014, BA 999 memiliki alokasi tahunan yang lebih tinggi dibandingkan BA
091. (Gambar 2)
-
500.00
1,000.00
1,500.00
2,000.00
2,500.00
3,000.00
3,500.00
4,000.00
4,500.00
5,000.00
2010 2011 2012 2013 2014
(MilyarRupiah)
BA 091
BA 999
7/31/2019 Memori Akhir Jabatan Menteri Perumahan Rakyat - Suharso Monoarfa Tahun 2010-2011
38/111
KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT III-2
Tabel III.1
Target dan Anggaran Kementerian Perumahan Rakyat Tahun 2010-2014
Sumber : RPJMN 2010-2014 Bidang Perumahan dan Permukiman dan RENSTRA Kemenpera 2010-2014
7/31/2019 Memori Akhir Jabatan Menteri Perumahan Rakyat - Suharso Monoarfa Tahun 2010-2011
39/111
III-3 KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT
Tabel III.2
Pagu Anggaran Kementerian Perumahan Rakyat Tahun 2010 dan 2011
Sumber : Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2010 dan 2011
Gambar 3
Pagu Anggaran Kemenpera (BA 091) Menurut RPJMN 2010-2014 vs Alokasi
Anggaran
-
1,000.00
2,000.00
3,000.00
2010 2011MilyarRupiah RPJMN Tahun 2010-
2014
DIPA
7/31/2019 Memori Akhir Jabatan Menteri Perumahan Rakyat - Suharso Monoarfa Tahun 2010-2011
40/111
KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT III-4
Namun dalam pelaksanaannya, pada tahun 2010 hanya teralokasi dana sebesar Rp
964,52 miliar (BA 091) ditambah dengan dana subsidi sebesar Rp 3.099,05 triliun
(BA 999). Alokasi tersebut berbeda dengan alokasi dalam RPJMN 2010-2014
dikarenakan keterbatasan anggaran pada tahun 2010. Sehingga, target pada tahun2010 pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) berbeda dengan target yang
ditetapkan dalam RPJMN 2010-2014. Sedangkan untuk tahun 2011 dana yang
teralokasi relatif mendekati rencana alokasi dalam RPJMN 2010 2014 sebesar Rp
2.483,99 triliun (BA 091) ditambah dengan dana subsidi sebesar Rp 6.707,51 triliun
(BA 999) selengkapnya pada Tabel III.2.
Gambar 3 menunjukkan perbandingan Pagu Anggaran Kemenpera (BA 091)
menurut RPJMN 2010 - 2014 terhadap alokasi anggaran di tahun 2010 - 2011.
Tabel III.3Kinerja Anggaran Pembangunan Perumahan Rakyat Tahun 2010 dan 2011
Sumber: Bagian Keuangan, Kementerian Perumahan Rakyat
7/31/2019 Memori Akhir Jabatan Menteri Perumahan Rakyat - Suharso Monoarfa Tahun 2010-2011
41/111
III-5 KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT
Gambar 4
Rencana dan Realisasi Anggaran Kemenpera BA 091 per 18 Oktober 2011
Dalam hal kemampuan penyerapan alokasi dana untuk tahun 2010, realisasinya
terlihat menggembirakan. Realisasi dana BA 091 mencapai Rp 903,342 miliar atau
93,6% dari pagu (Rp 964,51 miliar). Sementara itu, realisasi dana BA 999 mencapai
Rp 3,099 triliun atau 100%. Dengan demikian realisasi total pada tahun 2010
adalah sebesar Rp 4.002,39 triliun atau sebesar 98,49% dari pagu (Rp 4.063,57
triliun) selengkapnya pada Tabel III.3.
Penyerapan alokasi dana untuk tahun 2011 (sampai dengan 18 Oktober 2011),
untuk BA 091 mencapai Rp 550,96 miliar atau 22,18 % dari pagu. Sementara itu,
realisasi dana BA 999 mencapai Rp 3.142,07 triliun atau 46,84% dari pagu. Secara
keseluruhan, kinerja penyerapan anggaran Kemenpera Tahun 2011 per minggu ke-
III Oktober mencapai 40,18% dari total pagu anggaran selengkapnya pada Tabel
III.3.
Penyerapan anggaran yang semula banyak terkendala oleh kesiapan lokasi, akan
segera mengalami percepatan sesuai dengan: (1) percepatan realisasi belanja
0.06% 0.12% 1.05%3.37%
6.66%8.83%
13.24%17.08%
20.01%22.18%22.18%
56.84%
97.02%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%100%
Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agts. Sept. Ok. Nop. Des.
Rencana Realisasi Prognosa Realisasi Fisik
7/31/2019 Memori Akhir Jabatan Menteri Perumahan Rakyat - Suharso Monoarfa Tahun 2010-2011
42/111
KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT III-6
modal sejalan dengan pelaksanaan pembangunan rusunawa dan PSU yang secara
bertahap melewati tahap pengadaan barang dan jasa dan mulai masuk ke dalam
tahap pelaksanaan fisik lapangan; dan (2) percepatan realisasi KPR FLPP sejalan
dengan pasokan rumah sejahtera yang dipasok pasar perumahan memasuki prosesakad kredit. Prognosa penyerapan anggaran Kemenpera Tahun 2011 menunjukkan
bahwa pencapaian penyerapan anggaran per akhir Desember 2011 akan mencapai
97,02% selengkapnya pada Gambar 4.
3.2 Pencapaian Kontrak Kinerja Menteri Negara Perumahan Rakyat
Menteri Negara Perumahan Rakyat juga telah melakukan kontrak kinerja dengan
Presiden terkait tujuan dan sasaran dari Kementerian Perumahan Rakyat yang
perlu dicapai. Salah satu sasaran utama dari Kontrak Kinerja tersebut adalahmemastikan tercapainya target capaian program 100 hari.
Target program 100 hari tersebut adalah meningkatkan tingkat hunian rusunawa
yang sudah atau sedang dibangun dari sekitar 40% menjadi 80% dalam 100 hari
dan melakukan kaji ulang menyeluruh atas kebijakan pembangunan dan
penghunian rusunawa dan rusunami. Target tersebut harus dicapai paling lambat
Januari 2010. Target program 100 hari tersebut didefinisikan dengan terhuninya
124 TB Rusunawa dari 155 TB Rusunawa siap huni dan pencapaiannya mampu
melebihi 100% dengan terhuninya 132 TB dari target 124 TB pada hari ke-100.Selain itu, dalam 100 hari tersebut telah juga tercapai sepenuhnya identifikasi
terhadap permasalahan dan tersusunnya substansi perubahan kebijakan
pembangunan dan penghunian Rusunawa dan Rusunami terkait dengan (i)
pengelolaan Rusunawa, (ii) perhitungan tarif sewa Rusunawa, (iii) pedoman
bantuan rusunawa pendidikan tinggi dan berasrama, (iv) pembentukan PPRS
Rusunami, (v) penghunian dan pengalihan Sarusunami, (vi) revitalisasi KepPres 22
Tahun 2006, (vii) revisi PP Nomor 31 Tahun 2007, dan (viii) Revisi PP Nomor 38
Tahun 2008.
Beberapa target lain dalam kontrak kinerja yang perlu dicapai dalam tahun 2010
adalah tentang pelaksanaan perbaikan peraturan yang mendukung investasi.
Kemenpera perlu untuk mengkaji dan mengusulkan perbaikan peraturan-
peraturan yang menghambat atau berpotensi menghambat investasi sebelum Juni
2010 dan memastikan efektifitas perbaikan peraturan tersebut sesuai dengan
batas waktu yang ditetapkan.
7/31/2019 Memori Akhir Jabatan Menteri Perumahan Rakyat - Suharso Monoarfa Tahun 2010-2011
43/111
III-7 KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT
Target berikutnya yang juga perlu dicapai pada tahun 2010 adalah melaksanakan
reformasi bidang pelayanan umum. Dalam mencapai target ini perlu dikaji ulang
dan diusulkan tentang perbaikan kebijakan, peraturan, dan proses pelaksanaan
seluruh kegiatan yang berhubungan dengan pelayanan umum yang diberikanKementerian secara tuntas sebelum Juni 2010 serta memastikan efektivitas
implementasi perbaikan peraturan tersebut sesuai dengan batas waktu yang
ditetapkan oleh pejabat yang ditunjuk Presiden untuk memimpin reformasi
pelayanan umum. Pencapaian target-target tersebut dalam Tahun 2010 adalah
dengan melalui diterbitkannya peraturan-peraturan yang mendukung. Daftar dari
peraturan-peraturan yang diterbitkan tersebut dapat dilihat pada Tabel III.5.
Sasaran lain yang lebih bersifat jangka menengah adalah memastikan
pembangunan 685.000 unit RSH Bersubsidi, 180 Tower Rusunami dan 650 TBRusunawa berikut fasilitas pendukung kawasan permukiman yang dapat
menampung 836.000 keluarga pada tahun 2012, sebagai catatan sasaran jangka
menengah ini ditugaskan tidak hanya Kemenpera tetapi juga Kementerian
Pekerjaan Umum. Sasaran ini mempertegas prioritas nasional yang telah ada
dalam RPJMN 2010-2014 dan pencapaian dari sasaran tersebut termasuk dalam
pencapaian misi Rencana Strategis Kementerian Perumahan Rakyat Tahun 2010-
2014 (sub bab 3.3).
3.3 Pencapaian RPJMN dan Rencana Strategis Kementerian PerumahanRakyat Tahun 2010-2014
Tujuan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-
2014, kemudian diturunkan secara khusus dalam misi-misi Kementerian
Perumahan Rakyat yang tercantum dalam Rencana Strategis Kementerian
Perumahan Rakyat Tahun 2010-2014.
Pada Bulan Oktober 2011, beberapa hal siginifikan yang telah dicapai terkait misi
dan target tahun 2011 sesuai dengan Renstra Kemenpera 2010-2014 yaitu:
3.3.1 Kinerja Pencapaian Misi 1: Meningkatkan iklim yang kondusif dan
koordinasi pelaksanaan kebijakan pembangunan
A. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman (UU 1/2011 PKP) telah disetujui dalam sidang paripurna DPR
7/31/2019 Memori Akhir Jabatan Menteri Perumahan Rakyat - Suharso Monoarfa Tahun 2010-2011
44/111
KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT III-8
pada tanggal 17 Desember 2010 dan disahkan dalam Lembar Negara pada
tanggal 12 Januari 2011. Proses penyusunan UU 1/2011 PKP dalam tahun
2010 memang menjadi prioritas pembahasan Program Legislasi Nasional
melalui usulan Badan Legislasi DPR RI.
Gambar 5
Pengesahan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan
Kawasan Permukiman pada 17 Desember 2010Sumber: Biro Hukum dan Kepegawaian
UU 1/2011 PKP yang telah disahkan ini diharapkan dapat
meningkatkan penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman
yang berkeadilan dan berpihak pada masyarakat berpenghasilan rendah
(MBR). Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan
Kawasan Permukiman ini secara keseluruhan mencerminkan adanya
keberpihakan yang kuat sekaligus memberikan kepastian bermukim
terhadap masyarakat berpenghasilan rendah
Selain itu, lahirnya UU ini juga mengamanatkan dibentuknya dua UU
lainnya yakni UU tentang Rumah Susun (Rusun) dan Tabungan Perumahan.
UU ini juga mengamanatkan Peraturan Pemerintah atau peraturan
pelaksanaan lainnya ditetapkan paling lama 1 (satu) tahun sejak Undang-
undang ini berlaku. Terkait dengan semua kelembagaan yang perlu
dibentuk atau yang perlu ditingkatkan statusnya harus sudah disusun
paling lambat 2 (dua) tahun sejak undang-undang ini diundangkan.
B. Revisi Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1985 tentang Rumah Susun
7/31/2019 Memori Akhir Jabatan Menteri Perumahan Rakyat - Suharso Monoarfa Tahun 2010-2011
45/111
III-9 KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT
Revisi dari Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1985 tentang Rumah Susun
merupakan salah satu dari amanat UU 1/2011 PKP. Proses penyusunan
RUU rusun pada tahun 2010 menyisakan beberapa substansi untuk
disempurnakan pada tahun 2011. Substansi yang belum disepakati dalamtahapan pembahasan yang telah berjalan pada tahun 2010 adalah (i)
tanah, berupa pemisahan horizontal antara tanah dan bangunan
diatasnya, tanah sewa yang dibangun Rumah Susun (tanpa tanah
bersama), sertifikat Satuan Rumah Susun (Sarusun) yang dibangun diatas
tanah sewa (ii) kelembagaan, berupa tugas pokok dan fungsi (tupoksi)
Badan Pengelola Rumah Susun (BPRS).
Pada tahun 2011, proses penyusunan RUU Rusun terus berlangsung hingga
disetujui di tingkat Panitia Kerja (Panja) sebelum akhirnya akan disahkanmenjadi UU Rusun oleh DPR dalam Sidang Paripurna yang digelar di
Gedung DPR RI Senayan pada 18 Oktober 2011. UU Rusun yang terdiri dari
19 Bab dan 120 Pasal ini diharapkan bisa mendorong pembangunan Rusun
di Indonesia yang berpihak pada masyarakat berpenghasilan rendah
(MBR).
Beberapa muatan penting yang terdapat dalam UU Rusun yang baru ini
antara lain adalah kewajiban bagi pelaku pembangunan Rusun komersial
untuk menyediakan Rusun umum sekurang-kurangnya 20 persen dari totalluas lantai Rusun komersial yang dibangun, perlindungan terhadap
konsumen Rusun, serta penyempurnaan mekanisme Perhimpunan Pemilik
dan Penghuni Satuan Rumah Susun (PPPSRS).
C. Penyusunan UU Tabungan Perumahan
UU Tabungan Perumahan sudah diamanatkan dalam UU Perumahan dan
Kawasan Permukiman (UU PKP) bahwa tabungan perumahan akan diatur
secara tersendiri melalui Undang-Undang.
D. Revisi Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 1999 tentang Kawasan Siap
Bangun dan Lingkungan Siap Bangun Berdiri Sendiri
Pada tahun 2010 telah disiapkan rancangan dari revisi Peraturan
Pemerintah Nomor 80 Tahun 1999 tentang Kawasan Siap Bangun dan
Lingkungan Siap Bangun Berdiri Sendiri. Penyiapan Revisi Peraturan
Pemerintah Nomor 80 Tahun 1999 tentang Kawasan Siap Bangun dan
Lingkungan Siap Bangun Berdiri Sendiri ini bertujuan untuk merumuskan
kembali pengaturan tentang Badan Pengelola agar tidak rigid sehingga
7/31/2019 Memori Akhir Jabatan Menteri Perumahan Rakyat - Suharso Monoarfa Tahun 2010-2011
46/111
KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT III-10
tidak menjadi kendala dalam pelembagaan badan pengelola. Pengaturan
yang akan dikembangkan adalah bentuk badan pengelola yang lebih
banyak pilihannya, proses tender yang lebih menarik minat swasta,
kemudahan dan bantuan kepada Pemda. Pengaturan juga akanmembedakan antara pemilikan tanah oleh Pemda dan Swasta.
E. Penerbitan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat
Pada tahun 2011 dan 2010, telah diterbitkan juga 36 buah Peraturan
Menteri Negara Perumahan Rakyat. Peraturan Menteri tersebut bertujuan
untuk lebih mendukung segi teknis dalam menciptakan iklim yang kondusif
terkait pelaksanaan kebijakan pembangunan. Delapan belas Peraturan
Menteri tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel III.4Daftar Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Tahun 2011 dan 2010
No Nomor Permenpera Tentang
Tahun 2010
1 01/PERMEN/M/2010 Pengelolaan Pengaduan Masyarakat di Bidang Perumahan dan
Permukiman
2 02/PERMEN/M/2010 Rencana Strategis Kementerian Perumahan Rakyat Tahun 2010-
2014
3 03/PERMEN/M/2010 Pelimpahan Sebagian Urusan Kementerian Perumahan Rakyat
Tahun 2010 melalui Dekonsentrasi
4 04/PERMEN/M/2010 Pedoman Pelaksanaan Dekonsentrasi Lingkup Kementerian
Perumahan Rakyat Tahun 2010
5 Nomor 5 Tahun 2010 Pelaksanaan Pengadaan Barang-Jasa Secara Elektronik (E-
Procurement) di Lingkungan Kementerian Perumahan Rakyat
6 Nomor 6 Tahun 2010 Pola Klasifikasi Arsip Kemenpera
7 Nomor 7 Tahun 2010 Tata Naskah Dinas Kemenpera
8 Nomor 8 Tahun 2010 Tata Kearsipan Kemenpera
9 Nomor 10 Tahun 2010 Acuan Pengelolaan Lingkungan Perumahan Tapak
10 Nomor 11 Tahun 2010 Pengadaan Perumahan dan Permukiman dengan Dukungan
Bantuan Pembiayaan Perumahan dalam Bentuk Fasilitas Subsidi
Perumahan melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah
11 Nomor 12 Tahun 2010 Penetapan Struktur dan Perubahan Besaran Gaji Pokok Karyawan
Pelaksana Sekretariat Tetap Bapertarum-PNS
12 Nomor 13 Tahun 2010 Tata Cara Pelaksanaan KPR Bersubsidi dan KPR Syariah Bersubsidi
serta KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah
Bersubsidi
13 Nomor 14 Tahun 2010 Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan
Rumah Sejahtera dengan Dukungan Bantuan Fasilitas Likuiditas
Pembiayaan Perumahan
14 Nomor 15 Tahun 2010 Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Perumahan melalui
7/31/2019 Memori Akhir Jabatan Menteri Perumahan Rakyat - Suharso Monoarfa Tahun 2010-2011
47/111
III-11 KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT
No Nomor Permenpera Tentang
Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera dengan
Dukungan Bantuan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan
15 Nomor 16 Tahun 2010 Petunjuk Teknis Perencanaan Pembiayaan Pencapaian Standar
Pelayanan Minimal Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsidan Daerah Kabupaten/Kota
16 Nomor 17 Tahun 2010 Perubahan atas Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat
Nomor 11 Tahun 2010 tentang Pengadaan Perumahan dan
Permukiman dengan Dukungan Bantuan Pembiayaan Perumahan
dalam Bentuk Fasilitas Subsidi Perumahan melalui Kredit/
Pembiayaan Pemilikan Rumah
17 Nomor 18 Tahun 2010 Perubahan atas Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat
Nomor 13 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan KPR
Bersubsidi dan KPR Syariah Bersubsidi serta KPR Sarusuna
Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi18 Nomor 21 Tahun 2010 Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perumahan Rakyat
Tahun 2011
1 Nomor 1 Tahun 2011 Pelimpahan Sebagian Urusan Kementerian Perumahan Rakyat
Tahun 2011 Melalui Dekonsentrasi
2 Nomor 2 Tahun 2011 Pedoman Pelaksanaan Dekonsentrasi Lingkup Kementerian
Perumahan Rakyat Tahun 2011
3 Nomor 3 Tahun 2011 Aturan Perilaku Auditor Inspektorat Kementerian Perumahan
Rakyat
4 Nomor 4 Tahun 2011 Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang
Perumahan dan Kawasan Permukiman5 Nomor 5 Tahun 2011 Pedoman Pelaksanaan Fasilitasi Pra dan Paska Sertifikasi Hak
atas Tanah untuk Memberdayakan Masyarakat Berpenghasilan
Rendah Membangun Rumah Swadaya
6 Nomor 6 Tahun 2011 Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Negara Perumahan
Rakyat Nomor 11 Tahun 2010 tentang Pengadaan Perumahan
dan Permukiman dengan Dukungan Bantuan Pembiayaan
Perumahan dalam Bentuk Fasilitas Subsidi Perumahan melalui
Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah
7 Nomor 7 Tahun 2011 Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Negara Perumahan
Rakyat Nomor 13 Tahun 2010 tentang Tata Cara PelaksanaanKPR Bersubsidi dan Kpr Syariah Bersubsidi serta KPR Sarusuna
Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi
8 Nomor 8 Tahun 2011 Pengadaan Perumahan melalui Kredit Konstruksi Rumah
Sejahtera Tapak dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas
Pembiayaan Perumahan
9 Nomor 9 Tahun 2011 Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Perumahan melalui Kredit
Konstruksi Rumah Sejahtera Tapak dengan Dukungan Fasilitas
Likuiditas Pembiayaan Perumahan
10 Nomor 10 Tahun 2011 Pengadaan Perumahan melalui Kredit Konstruksi Rumah
7/31/2019 Memori Akhir Jabatan Menteri Perumahan Rakyat - Suharso Monoarfa Tahun 2010-2011
48/111
KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT III-12
No Nomor Permenpera Tentang
Sejahtera Murah Tapak dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas
Pembiayaan Perumahan
11 Nomor 11 Tahun 2011 Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Perumahan melalui Kredit
Konstruksi Rumah Sejahtera Murah Tapak dengan DukunganFasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan
12 Nomor 12 Tahun 2011 Tambahan Bantuan Uang Muka dan Bantuan Sebagian Biaya
Membangun bagi Pegawai Negeri Sipil
13 Nomor 13 Tahun 2011 Rencana Strategis Kementerian Perumahan Rakyat Tahun 2010-
2014
14 Nomor 14 Tahun 2011 Pedoman Pelaksanaan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya
bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah
15 Nomor 15 Tahun 2011 Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Negara Perumahan
Rakyat Nomor 05/Permen/M/2007 tentang Pengadaan
Perumahan dan Permukiman dengan Dukungan Fasilitas SubsidiPerumahan melalui KPRS/KPRS Mikro Bersubsidi
16 Nomor 16 Tahun 2011 Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Negara Perumahan
Rakyat Nomor 06/Permen/M/2007 tentang Pengadaan
Perumahan dan Permukiman dengan Dukungan Fasilitas Subsidi
Perumahan melalui KPRS/KPRS Mikro Syariah Bersubsidi
17 Nomor 17 Tahun 2011 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pelaksanaan Subsidi Perumahan
Melalui KPRS/KPRS Mikro Bersubsidi
18 Nomor 18 Tahun 2011 Tata Cara Pelaksanaan Subsidi Perumahan melalui KPRS/KPRS
Mikro Syariah Bersubsidi
Kemudian untuk menunjang pemantauan dan evaluasi kinerja sebagai bagian dari
koordinasi pelaksanaan kebijakan pembangunan, Kementerian Perumahan Rakyat
telah melaksanakan beberapa kegiatan yaitu sebagai berikut:
- Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)
Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah mewajibkan setiap instansi pemerintah baik pusat maupun daerah
untuk menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).
Didasari oleh aturan tersebut setiap instansi pemerintah terlebih dahulu harus
menyusun Perencanaan Strategis (Renstra) atau strategic planning.
Kemenpera mengupayakan pengembangan penerapan sistem
pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan legitimate, sehingga pemerintahan
dan pembangunan di bidang perumahan dapat berlangsung secara berdaya
guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, serta bebas dari KKN
(korupsi, kolusi dan nepotisme) dalam rangka perwujudan good governance.
7/31/2019 Memori Akhir Jabatan Menteri Perumahan Rakyat - Suharso Monoarfa Tahun 2010-2011
49/111
III-13 KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT
Evaluasi penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)
telah dilaksanakan oleh KemenPAN-RB di Kemenpera sejak tahun 2006 dimana
materi yang dievaluasi berupa dokumen pendukung penerapan AKIP
Kemenpera sejak Tahun 2005. Hasil penilaian/evaluasi yang diselenggarakanoleh KemenPAN-RB setiap tahunnya mengalami peningkatan. Dalam
melaksanakan amanat Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah tersebut, Kemenpera sejak Tahun
2005 selalu menyampaikan LAKIP secara tepat waktu dan sejak tahun 2008
selalu konsisten meraih predikat CC.
Tabel III.5
Peringkat SAKIP Kementerian Perumahan Rakyat
Tahun Peringkat
2006 57 dari 63 instansi
2007 16 dari 71 instansi
2008 13 dari 67 instansi (predikat CC)
2009 16 dari 72 instansi (Predikat CC)
2010 14 dari 79 instansi (Predikat CC)Sumber: Biro Perencanaan dan Anggaran
- Sistem Akuntansi Instansi (SAI)
Dalam hal keuangan, secara periodik yaitu dalam kurun waktu 6 bulan sekali,
Kementerian Perumahan Rakyat mengisi SAI atau Sistem Akuntasi Instansiuntuk diserahkan kepada Kementerian Keuangan. SAI ini terdiri dari dua bagian
yaitu Sistem Akuntansi Keuangan Pengguna Anggaran (SAKPA) dan Sistem
Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN). Selain
itu, disusun juga Catatan atas Laporan Keuangan (CALK) untuk melengkapi SAI
tersebut.
Pada bulan Juni 2011, Kementerian Perumahan Rakyat memperoleh
penghargaan dari Pemerintah Republik Indonesia berupa opini WTP (Wajar
Tanpa Pengecualian) atas keberhasilan menyusun dan menyajikan LaporanKeuangan Tahun 2010 yang merupakan capaian standar tertinggi dalam
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah. Opini WTP tersebut
merupakan capaian yang secara konsisten diraih oleh Kementerian Perumahan
Rakyat sejak tahun 2006.
7/31/2019 Memori Akhir Jabatan Menteri Perumahan Rakyat - Suharso Monoarfa Tahun 2010-2011
50/111
KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT III-14
Tabel III.6
Opini Laporan Keuangan Kementerian
Perumahan Rakyat Tahun 2006-2010
TA Opini2006 Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)
2007 Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)
2008 Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)
2009 Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)
2010 Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)
Sumber: Inspektorat Kemenpera
- Pelaporan Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian
Pembangunan (UKP4)Dalam rangka penyusunan Laporan Inpres Nomor 14 Tahun 2011 tentang
Program Percepatan Prioritas Pembangunan Nasional, Kementerian
Perumahan Rakyat melaporkan mengenai Terbangun Rusunawa Tahun
Anggaran 2011/2012 sebanyak 143 TB, Terbangun Rusunawa 49 TB Tahun
Anggaran 2010 - 2011, Terlaksananya sosialisasi pengelolaan rusunawa dan
percepatan 91 TB siap fisik, 60 TB siap huni dan dihuni serta 25 TB alih asset
Rusunawa, Terbangunnya PSU perumahan dan permukiman untuk mendukung
pembangunan 117.010 unit rumah layak huni bersubsidi, tersusunnya
kebijakan untuk meningkatkan efektifitas pembiayaan perumahan dan
permukiman sebanyak 1 (satu) Peraturan Menteri. Pelaporan untuk Tahun
2011 tersebut terdiri dari 4 checkpoint yaitu B04 (April 2011), B06 (Juni 2011),
B09 (September 2011), dan B12 (Desember 2011).
F. Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)
Salah satu penggunaan teknologi informasi oleh Kemenpera berupa Layanan
Pengadaan Barang/Jasa Secara Elektronik (LPSE) Kementerian Perumahan
Rakyat sebagai pengelola pelelangan secara elektronik. LPSE adalah pusatlayanan pengadaan barang/Jasa pemerintah secara elektronik yang melayani
proses pengadaan di Kementerian Perumahan Rakyat, bertindak sebagai
Certificate Authority (CA) dan Verifikator. LPSE bertujuan untuk lebih
memperluas penyebaran informasi pengadaan barang/jasa, serta efisiensi
penyampaian informasi dimaksud sehingga lebih terbuka bagi semua pihak.
Penggunaan LPSE tersebut adalah dalam rangka melaksanakan Keputusan
Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman
7/31/2019 Memori Akhir Jabatan Menteri Perumahan Rakyat - Suharso Monoarfa Tahun 2010-2011
51/111
III-15 KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah
beberapa kali, dan terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010,
yang menyatakan perlunya dilakukan proses pengadaan barang/jasa
pemerintah secara elektronik (e-procurement).
Kementerian Perumahan Rakyat menggunakan Sistem Penyedia LPSE yaitu
bahwa LPSE ini memiliki organisasi sendiri serta mempunyai, mengelola, dan
memelihara perangkat berat yang tidak terbatas pada perangkat jaringan dan
server yang telah terinstall Sistem Pengadaan Barang/Jasa Secara Elektronik
(SPSE) dan memiliki tugas dari Bidang Administrasi